Anda di halaman 1dari 7

KERETA API

PERATURANDIREKSI PT KERETAAPI INDONESIA(PERSERO)


NOMOR: PER.U/KH.402/V/2/KA-2018
TENTANG
TUNJANGANHARIRAYAKEAGAMMNTAHUN2018
DIREKTURUTAMA,

Menimbang a. bahwa dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri


1439 H Tahun 2018, Perusahaan memberikan
Tunjangan Hari Raya Keagamaan;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan 31 ayat (1) dan
ayat (4) Perjanjian Kerja Bersama Periode Tahun 2017-
2019 antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan
Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA),dan ketentuan Pasal
5 Peraturan Direksi Nomor PER.UjKHAOljIV j4jKA-
2018 ten tang Penghasilan Pekerja, serta dalam rangka
efektivitas pelaksanaan pemberian Tunjangan Hari
Raya Keagamaan Tahun 2018 maka perlu pengaturan
mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Direksi tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan Tahun 2018;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4297);
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
4. Anggaran Dasar PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang
telah diumumkan pada Berita Negara Republik
Indonesia dan perubahan terakhirnya sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Nomor 13 tang gal 02 Mei 2018,
dibuat dihadapan Nining Puspitaningtyas, SH., MH.,
Notaris di Kota Bandung, yang laporannya telah dicatat

PT KERETAAPI INDONESIA (PERSERO) ~ lD 1


Kantor Pusat - Jalan Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp. (022) 4230031, 4230039, 4230054 Facs. (022) 4203342 PO BOX 1~~ Bandung 40000
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam suratnya
Nomor AHU-00I0167.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 07
Mei 2018, dan Perubahan Susunan Pengurus terakhir
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 18 tanggal
12 Februari 2018, dibuat di hadapan Surjadi Jasin,
S.H., Notaris di Bandung, yang laporan
pemberitahuannya telah diterima dan dicatat dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam suratnya Nomor AHU-AH.01.03-
0067530 tang gal 14 Februari 2018;
5. Perjanjian Kerja Bersama Periode Tahun 2017-2019
Antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan Serikat
Pekerja Kereta Api (SPKA);
6. Peraturan Direksi Nomor PER.U/KO.I0l/I/I/KA-2018
tentang Tugas dan Wewenang Anggota Direksi
PT Kereta Api Indonesia (Persero);
7. Peraturan Direksi Nomor PER.U/KH.401/IV/4/KA-
2018 tentang Penghasilan Pekerja;

Memperhatikan Risalah Rapat Direksi pada Hari Senin tanggal 7 Mei 2018;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURANDIREKSI TENTANGTUNJANGAN HARI RAYA


KEAGAMAANTAHUN2018.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direksi ini, yang dimaksud dengan:
1. Perusahaan adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di
dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
Perusahaan.
3. Anak Perusahaan adalah perseroan terbatas yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh Perusahaan atau perseroan terbatas yang dikendalikan oleh
Perusahaan.
4. Pekerja adalah seseorang yang mempunyai hubungan kerja bersifat tetap dengan
Perusahaan berdasarkan suatu Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu yang
dituangkan ke dalam Surat Keputusan Pengangkatan termasuk Pekerja yang
diperbantukan di Anak Perusahaan.
5. Calon Pekerja adalah seseorang yang telah memenuhi persyaratan dan telah
dinyatakan lulus dalam tahap seleksi pengadaan pekerja, dan sedang
menjalani masa percobaan.
6. Pekerja Perbantuan adalah seseorang yang mempunyai hubungan kerja
dengan Perusahaan untuk menempati jabatan struktural atau jabatan
fungsional dari Institusi lain berdasarkan suatu perjanjian kerja waktu tertentu
dan/ atau Surat Penugasan.
7. Pekerja Yang Diperbantukan adalah Pekerja yang diperbantukan di Anak
Perusahaan atau institusi lain berdasarkan surat keputusan mutasi.
8. Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu selanjutnya disebut Pekerja PKWT
adalah seseorang yang mempunyai hubungan kerja bersifat tidak tetap dalam
jangka waktu tertentu dengan Perusahaan yang dituangkan ke dalam
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
9. Upah Pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan.
10. Gaji Pokok adalah imbalan uang yang diberikan Perusahaan kepada Pekerja
atas suatu pekerjaan yang dilaksanakan dan digunakan juga sebagai acuan
untuk menghitung tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan yang dihitung
menurut persentase, yang diberikan kepada Pekerja secara tetap setiap bulan.
1l. Honorarium Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnya disebut
Honorarium Pekerja PKWT adalah imbalan uang yang diberikan Perusahaan
kepada Pekerja PKWTyang besaran dan tata cara pembayarannya berdasarkan
perjanjian kerja waktu tertentu.
12. Tunjangan Hari Raya Keagamaan yang selanjutnya disebut THR Keagamaan
adalah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan Perusahaan kepada
pekerja menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pasal 2
THR Keagamaan diberikan kepada:
a. Pekerja;
b. Calon Pekerja;
c. Pekerja Perbantuan; dan
d. Pekerja PKWT.

Pasal3
THR Keagamaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. memiliki masa kerja paling sedikit 1 (satu) bulan sampai dengan 12 (dua belas)
bulan secara terus menerus dan masih aktif bekerja sampai dengan tanggal 31
Mei 2018;
b. masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus sebagaimana dimaksud
pada huruf a, dihitung mulai bekerja pada tanggal 01 Juni 2017 sampai
dengan 31 Mei 2018.

Pasal4
Besaran THR Keagamaan untuk Tahun 2018 ditetapkan sebagai berikut:
a. bagi Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
l. mempunyai mas a kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau
lebih sebelum Hari Raya Keagamaan, diberikan dengan perhitungan:

THR = UP x 251%

Keterangan:
THR = Tunjangan Hari Raya Keagamaan
UP = Upah Pokok (sesuai dengan Upah Pokok bulan Mei 2018).

2. mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai mas a kerja
dengan perhitungan:

THR = ( MKx UP ) x 251 %


12
Keterangan;
THR = Tunjangan Hari Raya Keagamaan
MK = Masa Kerja
UP = Upah Pokok (sesuai dengan Upah Pokok bulan Mei 2018).

b. bagi Calon Pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b ditetapkan


dengan ketentuan sebagai berikut:
l. dalam hal Calon Pekerja telah melalrukan penandatanganan perjanjian
sebelum tanggal 1 Mei 2018 maka THR Keagamaan diberikan sesuai
dengan Gaji Pokok yang dihitung secara proporsional sesuai dengan masa
kerjanya dengan perhitungan:

THR = (MK x GP) x 251%


12

Keterangan:
THR = Tunjangan Hari Raya Keagamaan
MK = Masa Kerja
GP = Gaji Pokok (sesuai dengan Gaji Pokok bulan Mei 2018).

2. dalam hal Calon Pekerja telah melakukan penandatanganan perjanjian


terhitung mulai tanggal 1 Mei 2018 maka THR Keagamaan diberikan
sesuai dengan Upah Pokok yang dihitung secara proporsional sesuai
dengan masa kerjanya dengan perhitungan;

THR = ( MK x UP ) x 251 %
12

Keterangan :
THR = Tunjangan Hari Raya Keagamaan
MK = Masa Kerja
UP = Upah Pokok (sesuai dengan Upah Pokok bulan Mei 2018).

c. bagi Pekerja Perbantuan dan Pekerja PKWT sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2 huruf c dan huruf d ditetapkan sebagai berikut:
l. mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau
lebih sebelum Hari Raya Keagamaan, diberikan sesuai honorarium dengan
besaran THR Keagamaan yang ditetapkan sebagai berikut:
No Honorarium setiap bulan Besaran THR
1 > 30 juta Rp 10.000.000,-
2 > 15 juta s.d 30 juta Rp 8.000.000,-
3 > 10 juta s.d 15 juta Rp 7.000.000,-
4 > 5 juta s.d 10 juta Rp 6.000.000,-
5 ~ 2,5 juta s.d 5juta Rp 5.000.000,-
2 (dua) kali penghasilan Zhonorariurn
6 < 2,5 juta
yang diterimaj bulan

2. mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara proporsional sesuai mas a kerja
dengan perhitungan:

THR = ( MK x Besaran THR )


12

Keterangan;
THR = Tunjangan Hari Raya Keagamaan
MK = Masa Kerja
Pasal5
Dalam hal terdapat perubahan status dari Peserta Kontrak Magang (PKM)diangkat
menjadi Pekerja, Calon Pekerja diangkat menjadi Pekerja, dan/ atau Pekerja PKWT
menjadi PKM/Calon Pekerje./Pekerja, maka masa kerjanya diperhitungkan sebagai
dasar pembayaran sedangkan untuk penghasilarr/ gaji didasarkan pada status
terakhir pekerja yang bersangkutan.

Pasal6
Pembayaran THR Keagamaan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. THR Keagamaan dibayarkan paling lambat pada tanggal 30 Mei 2018;
b. pembayaran dilaksanakan melalui transfer ke rekening masing-masing
Pekerja, Calon Pekerja, Pekerja Perbantuan, dan Pekerja PKWT;
c. Pembayaran THR Keagamaan dibebankan kepada Pos Anggaran Biaya Pekerja
sesuai dengan jenis masing-masing kelompok pekerja dengan Sub Pos
Anggaran Lembur dan Perangsang serta pencatatan akuntansinya berdasarkan
ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

Pasal 7
(1) Bagi Pekerja Yang Diperbantukan dapat diberikan THR Keagamaan oleh
perusahaan atau institusi dimana tempat kerja Pekerja Yang Diperbantukan.
(2) Ketentuan mengenai THR Keagamaan di lingkungan Anak Perusahaan,
ditetapkan oleh Direksi Anak Perusahaan melalui suatu Peraturan Direksi
Anak Perusahaan dengan mengacu pada Peraturan Direksi ini, dan dengan
perhitungan nilai THR Keagamaan tidak melebihi perhitungan yang diatur
dalam Peraturan Direksi ini sepanjang telah memperoleh Persetujuan dari
RUPS Anak Perusahaan.

Pasal8
Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 yang timbul atas pembayaran Tunjangan Hari
Raya Keagamaan ditanggung oleh Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai