Anda di halaman 1dari 32

Kementerian Pekerjaan Umun Dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan


Direktorat Rumah Umum dan Komersial

SOSIALISASI
PERATURAN MENTERI PUPR
NOMOR 23/PRT/M/2018 TENTANG
PERHIMPUNAN PEMILIK DAN
PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN
PPPSRS

Tujuan Peraturan Menteri


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
23/PRT/M/2018 tentang Perhimpunan Pemilik Dan Penghuni Satuan
Rumah Susun:
 Memberikan kepastian hukum dalam pembentukan PPPSRS; dan
 Menjamin hak dan kewajiban pemangku kepentingan dalam tata
kelola PPPSRS.

2
PPPSRS

Mengganti (menyatakan tidak berlaku)


 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata
Laksana Pembentukan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik;
dan
 Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua Badan
Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Nasional Nomor 06/KPTS/BKP4N/1995 tentang Pedoman Pembuatan Akta
Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan
Penghuni Rumah Susun.

3
PPPSRS

Siapa yang membentuk PPPSRS?


 Pemilik Sarusun wajib membentuk PPPSRS.
 Pembentukan PPPSRS wajib difasilitasi oleh Pelaku
Pembangunan.

Kapan dibentuknya PPPSRS?


 Sebelum masa transisi berakhir.
 Masa transisi ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak
penyerahan pertama kali Sarusun kepada Pemilik, tanpa
dikaitkan dengan belum terjualnya seluruh Sarusun.
Darimana biaya pembentukan PPPSRS?
Pembiayaannya dibebankan kepada Pelaku Pembangunan.

4
Bentuk Fasilitasi dari
Pelaku Pembangunan

 penyediaan ruang rapat dan kelengkapannya, paling kurang


meliputi meja, kursi, papan tulis/alat tulis, pengeras suara, dan
penggunaan papan/media informasi kepada warga Pemilik
dan/atau Penghuni;
 data kepemilikan dan/atau penghunian serta letak Sarusun
berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Pelaku
Pembangunan; dan
 dukungan administrasi serta penyediaan konsumsi.

5
Persiapan Pelaksanaan
Sosialisasi penghunian Melaksanakan Agenda
Musyawarah
Pendataan Pemilik dan/atau Penghuni
Pembentukan panitia musyawarah

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


PERSIAPAN
PEMBENTUKAN
Sosialisasi

1 Pelaku Pembangunan wajib melakukan


sosialisasi penghunian.

dilakukan sejak Sarusun mulai dipasarkan kepada


2 calon pembeli dan sebelum pembentukan PPPSRS.

dilakukan secara langsung melalui pertemuan


3 antara Pelaku Pembangunan dengan Pemilik dan
Penghuni.

dilakukan melalui media informasi seperti


4 selebaran (leaflet), papan informasi, brosur
dan/atau bentuk informasi tidak langsung lainnya.

8
Pendataan Pemilik
dan/atau Penghuni

Pendataan Pemilik dan/atau Penghuni wajib


1 dilakukan oleh Pelaku Pembangunan sesuai dengan
prinsip kepemilikan atau kepenghunian yang sah.

Pelaku Pembangunan menyerahkan hasil pendataan


2 pemilikan dan/atau penghunian kepada panitia
musyawarah yang telah terbentuk untuk data
penyelenggaraan musyawarah.

Pelaku Pembangunan wajib melakukan pembaharuan


3 data pemilikan dan/atau penghunian dan
disampaikan kepada panitia musyawarah.

9
Pembentukan Panmus

Pelaku Pembangunan wajib memfasilitasi Pemilik


1 dalam membentuk panitia musyawarah

Fasilitasi oleh Pelaku Pembangunan dilakukan


2 melalui penyelenggaraan rapat pembentukan panitia
musyawarah.

Undangan rapat pembentukan panitia musyawarah


3 disampaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender
sebelum penyelenggaraan rapat dan diinformasikan
kepada seluruh Pemillik dan Penghuni melalui media
informasi.

10
Panitia Musyawarah

1 Panitia musyawarah terdiri atas Pemilik dan wakil


Pelaku Pembangunan

2 Panitia musyawarah paling sedikit terdiri atas ketua,


sekretaris, bendahara, dan 4 (empat) orang anggota.

3
Pemilik dipilih dari dan oleh peserta rapat yang hadir
secara musyawarah atau berdasarkan suara
terbanyak.

4 Wakil Pelaku Pembangunan diusulkan oleh Pelaku


Pembangunan sebanyak 2 (dua) orang sebagai anggota
panitia musyawarah.

5 Panitia musyawarah yang telah terbentuk


disampaikan kepada Pemillik dan Penghuni

11
Tugas Panitia Musyawarah

 menyusun dan menetapkan jadwal musyawarah untuk


pembentukan PPPSRS.
 menyusun rancangan tata tertib, rancangan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga, dan rancangan program kerja pengurus.
 mensosialisasikan jadwal musyawarah kepada seluruh Pemilik.
 melakukan konsultasi kepada instansi teknis.
 menyelenggarakan musyawarah untuk pembentukan PPPSRS.
 mempertanggungjawabkan hasil musyawarah kepada Pemilik.
 melaporkan secara tertulis hasil musyawarah kepada instansi
teknis.
Panitia musyawarah berakhir masa tugasnya setelah terpilihnya
pengurus dan pengawas PPPSRS serta disampaikanya laporan tertulis.

12
PERSIAPAN
PEMBENTUKAN
Musyawarah Pembentukan PPPSRS
pemilihan pengurus
pembentukan
struktur organisasi;
1 3 PPPSRS

penyusunan anggaran pemilihan pengawas


dasar, dan anggaran 2 4 PPPSRS.
rumah tangga;

14
Peserta Musyawarah

1. Peserta musyawarah terdiri atas seluruh Pemilik.

2. Pemilik dapat diwakilkan kepada perseorangan


berdasarkan surat kuasa, meliputi:
 istri atau suami;
 orang tua kandung perempuan atau laki-laki;
 salah satu saudara kandung;
 salah satu anak yang telah dewasa dari Pemilik;
 (dibuktikan dengan dokumen kependudukan yang
sah)
 salah satu anggota pengurus badan hukum yang
tercantum dalam akta pendirian apabila Pemilik
merupakan badan hukum (dibuktikan dengan akta
pendirian untuk Pemilik yang badan hukum)
3. Wakil Pemilik yang berbentuk badan hukum tidak
hadir maka dapat memberikan kuasa secara tertulis
kepada karyawan (dibuktikan dengan surat
pengangkatan karyawan tetap)

4. Instansi teknis pemerintah sebagai peninjau.


15
Pelaksanaan Musyawarah

 Panitia musyawarah mengundang secara  Pelaksanaan musyawarah dipimpin


resmi seluruh Pemilik untuk menghadiri oleh pimpinan musyawarah
musyawarah dan wakil pemerintah
 Pimpinan musyawarah terdiri atas
daerah sebagai peninjau.
seorang ketua yang didampingi oleh 2
 Undangan musyawarah disampaikan (dua) orang anggota.
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
 Pimpinan musyawarah dipilih dari dan
sebelum penyelenggaraan musyawarah.
oleh peserta musyawarah secara
 Undangan musyawarah dilampirkan musyawarah atau berdasarkan suara
dengan rancangan tata tertib terbanyak.
musyawarah, rancangan anggaran dasar,
 Pimpinan musyawarah tidak dapat
dan rancangan anggaran rumah tangga.
menjadi calon pengurus atau
 Rancangan anggaran dasar dan pengawas PPPSRS.
rancangan anggaran rumah tangga
dikonsultasikan kepada instansi teknis.

16
Mekanisme Pengambilan Keputusan

 Mekanisme pengambilan keputusan


pemilihan pengurus PPPSRS dan
pengawas PPPSRS dilakukan dengan
suara terbanyak.
 Pengambilan keputusan hanya dapat
dilakukan oleh Pemilik atau wakil
Pemilik.
 Pemilik atau wakil Pemilik, hanya
memiliki 1 (satu) suara walaupun
memiliki lebih dari 1 (satu) Sarusun.
 Mekanime pengambilan keputusan
lainnya dilakukan secara musyawarah
atau berdasarkan suara terbanyak.

17
STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur Organisasi
PPPSRS

Jangka Waktu
Pengurus 3 Tahun
Pengawas

1. Ketua Berjumlah 5 / ganjil


2. Sekretaris 1. Ketua
3. Bendahara 2. Sekretaris
4. Bidang (pengelolaan 3. 3 (tiga) orang anggota
dan penghunian) dari Pemilik

Pengurus dan pengawas merupakan Pemilik yang hadir


dalam musyawarah dan bertempat tinggal di Rumah Susun. 19
Bidang Terkait Pengelolaan dan Penghunian

1) Bidang yang terkait dengan pengelolaan dan penghunian


mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melakukan kegiatan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pengelolaan Rumah Susun;
b. pembinaan Penghuni dan menyelenggarakan kegiatan
administratif kepemilikan dan penghunian;
c. melakukan koordinasi dengan rukun tetangga, rukun warga,
dan aparat pemerintah;
d. menjalin hubungan koordinasi dan kemitraan dengan
lembaga, institusi, dan badan hukum; dan
e. memberikan pelayanan informasi dan komunikasi yang dapat
diakses oleh Pemilik dan Penghuni.
2) Dalam hal Rumah Susun fungsi campuran untuk bidang yang
berkaitan dengan pengelolaan dilakukan secara terpisah antara
fungsi hunian dan fungsi bukan hunian. 20
Akta Pendirian, Anggaran Dasar, dan
Anggaran Rumah Tangga

 Akta pendirian, anggaran dasar, dan anggaran rumah tangga dicatatkan


kepada instansi teknis
 Pencatatan akta pendirian, anggaran dasar, dan anggaran rumah tangga
dilakukan oleh ketua PPPSRS atau pengurus lain yang tercantum dalam akta
pendirian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah pelaksanaan
musyawarah.
 Dalam hal terjadi pengantian atau perubahan kepengurusan, pengurus
dan/atau pengawas yang terpilih, wajib dicatat kembali kepada instansi
teknis.

21
PENGELOLAAN
Penyerahan Pengelolaan

 Dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)


bulan sejak terbentuknya PPPSRS, pelaku
pembangunan wajib menyerahkan
pengelolaan.
 Sebelum menyerahkan pengelolaan
melakukan audit keuangan oleh akuntan
publik yang disepakati bersama pengurus
PPPSRS.
 Setelah PPPSRS menerima penyerahan
pengelolaan Pelaku Pembangunan
berkedudukan sebagai Pemilik atas
Sarusun yang belum terjual.
23
Penyerahan Dokumen Teknis

 Pelaku Pembangunan wajib


menyerahkan dokumen teknis kepada
PPPSRS berupa:
• pertelaan;
• akta pemisahan;
• data teknis pembangunan Rumah
Susun;
• gambar terbangun (as built drawing);
dan
• seluruh dokumen perizinan.
 Penyimpanan dan pemeliharaan
dokumen teknis menjadi tanggung
jawab PPPSRS.
24
Musyawarah PPPSRS Pelaksanaan Pengelolaan

 PPPSRS dalam melakukan pengelolaan dapat


membentuk atau menunjuk pengelola.
 Pembentukan atau penunjukan pengelola
dilakukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak
terbentuk PPPSRS.
 Pengelola yang dibentuk oleh PPPSRS
sebagaimana, organisasi kepengurusan
pengelola terpisah dengan organisasi
kepengurusan PPPSRS.
 Pengelola yang ditunjuk oleh PPPSRS
merupakan hasil seleksi dari beberapa
pengelola yang dilakukan secara transparan.

25
PEMBANGUNAN
RUSUN SECARA
BERTAHAP
 Pembangunan Rumah Susun yang
direncanakan dalam satu kesatuan sistem
pembangunan pada satu bidang tanah dapat
dilaksanakan secara bertahap.
 Mulai perencanaan sampai pada
penyelesaian paling lama 3 (tiga) tahun pada
masing- masing tahap pembangunan Rumah
Susun.
 Masing-masing tahap pembangunan Rumah
Susun memiliki Bagian Bersama, Benda
Bersama, dan Tanah Bersama yang
dipisahkan dengan tahap pembangunan
Rumah Susun lainnya.

27
Pembentukan PPPSRS pada pembangunan Rumah Susun yang dilaksanakan
secara bertahap dilaksanakan pada masing-masing tahap pembangunan
Rumah Susun.
Pembentukan PPPSRS pada masing-masing tahap pembangunan Rumah
Susun dilaksanakan paling lambat sebelum masa transisi berakhir.
Masa transisi ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak penyerahan
pertama kali Sarusun kepada Pemilik pada masing- masing tahap
pembangunan Rumah Susun.

28
 PPPSRS yang telah terbentuk pada masing-masing
tahap pembangunan Rumah Susun berkewajiban
mengurus kepentingan para Pemilik dan Penghuni
 Dalam hal terdapat Benda Bersama yang
dimanfaatkan secara bersama oleh Pemilik dan
Penghuni seluruh tahap, pengelolaan dilakukan
secara bersama oleh para PPPSRS.
 Pengeloaan secara bersama oleh para PPPSRS
sebagaimana dimaksud pada ayat dilakukan
berdasarkan perjanjian kerja sama dengan akta
otentik.
 Biaya pengelolaan Benda Bersama ditanggung oleh
Pemilik dan Penghuni seluruh tahap pembangunan
Rumah Susun secara proposional.

29
Perjanjian Kerjasama
1. Jika terdapat tahap pembangunan Rumah Susun yang belum
selesai dibangun, Pelaku Pembangunan wajib bekerja sama
dengan PPPSRS yang telah dibentuk.
2. Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat berisi
kesepakatan PPPSRS yang telah dibentuk dengan Pelaku
Pembangunan untuk:
a. menjamin pelaksanaan pembangunan pada Rumah Susun
tidak menggagu keselamatan, keamanan, serta
kenyamanan Pemilik dan Penghuni yang telah ada;
b. menjamin PPPSRS dalam pengelolaan Rumah Susun tanpa
terganggu dengan pembangunan Rumah Susun pada
tahapan berikutnya;
c. menjamin Pelaku Pembangunan dalam pembangunan
tahapan Rumah Susun berikutnya; dan
d. menentukan tangungjawab pengelolaan Benda Bersama
antara PPPSRS dan Pelaku Pembangunan dalam hal
terdapatnya Benda Bersama yang direncanakan
dimanfaatkan secara bersama-sama oleh seluruh Pemilik
dan Penghuni seluruh tahapan pembangunan Rumah Susun.

30
Catatan

Dalam hal PPPSRS yang jangka


waktu kepengurusannya belum
berakhir pada saat Peraturan
Menteri ini berlaku maka
penyesuaian dilakukan setelah
jangka waktu kepengurusan
berakhir.

31
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai