Anda di halaman 1dari 31

Kepada Wakil Pemberi Tugas atau Direksi Pengawas atau staff Direksi

Pengawas untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan tugas


kewajibannya sehubungan dengan Kontrak atau kontrak lain dengan
Pemberi Tugas, maka Pemberi Tugas dapat memutuskan Kontrak dengan
perlakuan sebagaimana pemutusan Kontrak berdasarkan ketentuan SyaratSyarat Umum Kontrak Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk Pasal 17 ayat (3)
Pengakhiran Kontrak sebagai akibat dari pelanggaran Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk.
Praktek penipuan dan penggelapan, artinya suatu upaya memalsukan
dan/atau merendahkan kualitas bahan, material, produk, mesin, peralatan
dan perlengkapan yang dipersyaratkan dalam spesifikasi dan/atau gambar
dan/atau Syarat-Syarat Kontrak, termasuk pula upaya praktek kolusi di
antara personil/staff/karyawan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, supplier
maupun kontraktornya, wakilnya atau pekerja-pekerjanya yang dapat
berakibat merugikan pihak Pemberi Tugas.
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk wajib segera melakukan penggantian bahan,
material, produk, mesin, peralatan dan perlengkapan dengan yang benar
dan cocok serta dapat diterima oleh Direksi Pengawas atau Pemberi Tugas
sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi dan/atau gambar dan/atau
Syarat-Syarat Kontrak dan menanggung semua biaya serta akibat yang
disebabkan olehnya.
2.6 Pengalihan Pekerjaan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tidak boleh mengalihkan pelaksanaan atau
memborongkan pekerjaan seluruhnya atau sebagian dari pekerjaan kepada Pihak
lain tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.
2.7 Sub-Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tidak diperkenankan mengalihkan sebagian atau
seluruh pekerjaan Pemborongan kepada Pihak Ketiga secara dibawah tangan
(sublet) sebagai Sub Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tanpa persetujuan Kontraktor
Utama dan Pemberi Tugas. Dalam hal apabila persetujuan dapat diberikan, maka
persetujuan tersebut tidak berarti membebaskan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dari
kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Pemborongan (Kontrak) Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk dengan Pemberi Tugas.

PASAL 3 DOKUMEN KONTRAK UNTUK SUB KONTRAKTOR YANG DITUNJUK


3.1 Bahasa
Jika tidak disebutkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, maka :

a)

Bahasa yang digunakan dalam Kontrak Dokumen ini adalah sama dengan
bahasa yang digunakan dalam Kontrak Utama, yaitu Bahasa Indonesia dan;

b)

Jika bahasa yang digunakan dalam kontrak ini lebih dari satu bahasa, maka
kontrak ini diberlakukan dan diterjemahkan sesuai dengan Bahasa yang
digunakan dalam Kontrak Utama yaitu Bahasa Indonesia.

3.2 Hukum yang berlaku


Jika tidak disebutkan lain dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, hokum di daerah
atau Negara dimana Kontrak Utama digunakan adalah hokum yang juga berlaku
terhadap Kontrak ini yaitu hokum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
3.3 Perjanjian Pemborongan (Kontrak) antara Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
dengan Pemberi Tugas
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk melaksanakan Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
dengan Pemberi Tugas, menyiapkan dan menyelesaikan sesuai bentukv (format)
yang telah disediakan pada Dokumen Kontrak Bab I.
3.4 Urutan Prioritas Keberlakuan dan Penafsiran atas Dokumen
3.4.1 Seluruh dokumen yang ada di dalam Dokumen Kontrak bersifat saling
melengkapi dan apabila di dalamnya terdapat ketidakcocokan, perbedaan,
pengertian ganda atau ketidakjelasan, maka Direksi Pengawas akan
memberikan penjelasan dan intruksi kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
dengan tidak merubah Dokumen Kontrak dan sesuai urutan keberlakuan
(order of priority) sebagai berikut:
1.

Addendum Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) antara Pemberi


Tugas dengan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk (jika ada).

2.

Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) antara Pemberi Tugas dengan


Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.

3.

Addendum Surat Perintah Kerja (jika ada).

4.

Surat Perintah Kerja (SPK) dari Pemberi Tugas.

5.

Surat Penunjukan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk (SPS-K).

6.

Konfirmasi Harga dari Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk.

7.

Berita Acara Negosiasi.

8.

Berita Acara Klarifikasi.

9.

Berita Acara Rapat Penjelasan Tender (Aanwijzing).

10. Syarat-syarat Kontrak:

I. Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

II. Syarat-Syarat Umum Kontrak


11. Spesifikasi Teknis/Syarat-Syarat Teknis Pelaksanaan.
12. Daftar Gambar dan Gambar-Gambar Kontrak (dengan urutan gambar
detail atau skala besar lebih dahulu, menyusul kemudian gambar skala
kecil).
13. Lampiran-lampiran lain yang disepakati untuk dilampirkan sebagai
Dokumen Kontrak.
14. Daftar Uraian Pekerjaan, Volume and Harga Satuan (Bills of Quantities).
3.4.2 Sesuatu yang disebutkan dalam spesifikasi tetapi tidak terdapat dalam
Gambar, harus dianggap disebut dalam Gambar. Sedangkan bila terdapat
dalam Gambar tetapi tidak disebutkan dalam Spsesifikasi, maka harus
dianggap disebutkan dalam Spesifikasi.
3.5 Satuan Ukuran
Satuan ukuran Metrik (m-meter, kg-kilogram) untuk panjang dan berat digunakan
dalam Dokumen Kontrak, kecuali apabila disepakati lain dengan Direksi Pengawas.
3.6 Kepemilikan dan Penyediaan Dokumen di Lapangan
3.6.1 Pemilikan Gambar
Gambar tetap dalam penguasaan tunggal Direksi Pengawas, tetapi 2 (dua)
salinannya disediakan bagi Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tanpa dipungut
biaya. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus menyediakan dan membuat
salinan selanjutnya yang diperlukan olehnya untuk pelaksanaan Pekerjaan
dengan biaya sendiri. Pada waktu Kontrak selesai, Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk harus mengembalikan seluruh Gambar yang disediakan
berdasarkan Kontrak kepada Direksi Pengawas melalui Kontraktor Utama,
apabila diwajibkan oleh Direksi Pengawas. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pengawas
melalui Kontraktor Utama mengenai gambar atau spesifikasi selanjutnya
yang mungkin diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan Permanen atau lainlain berdasarkan Kontrak.
3.6.2 Gambar dan Dokumen Kontrak di Lapangan
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus menyediakan setidak-tidaknya 1 (satu)
set Gambar-Gambar Kontrak, Syarat-Syarat Kontrak dan Spesifikasi Teknis
di kantor lapangan/Proyek yang harus selalu dipelihara dalam keadaan baik
dan harus selalu dapat dipergunakan oleh Pemberi Tugas, Direksi
Pengawas, Kontraktor Utama ataupun petugas-petugas lainnya yang
berwenang memeriksa pekerjaan-pekerjaan di lapangan.

3.6.3 Gambar Kerja


Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus membuat gambar kerja dan melengkapi
dengan gambar detail yang dasarnya dari Gambar Pelaksanaan.
Persetujuan Direksi Pengawas atas gambar kerja ini menyangkut
kesesuaian gambar-gambar tersebut terhadap pekerjaan-pekerjaan lain
yang ada,sehingga tidak melepaskan tanggung jawab Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk dari kesalahan-kesalahan yang mungkin ada padanya. Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk harus menyerahkan gambar-gambar seperti itu
sebanyak 3 (tiga) set kepada Kontraktor Utama untuk diperiksa menyangkut
kesesuaian gambar-gambar tersebut terhadap pekerjaan-pekerjaan lain
yang ada dan diserahkan kepada Direksi Pengawas, 2 (dua) set yang telah
disetujui Direksi Pengawas akan diserahkan kembali kepada Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk melalui Kontraktor Utama.
3.6.4 Gambar dan Intruksi Lanjutan
Selama berlangsungnya Pekerjaan, Direksi Pengawas akan memberikan
gambar-gambar dan intruksi lanjutan kepada Kontraktor Utama, tidak
termasuk gambar kerja (shop drawing), sebagaimana yang perlu untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan Pekerjaan Permanen yang benar
dan memadai. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus melaksanakan dan terikat
oleh gambar-gambar dan intruksi lanjutan tersebut.
3.6.5 Gambar Terlaksana
Selama masa pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung, Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk diwajibkan membuat gambar-gambar dokumentasi atau disebut
sebagai Dokumen Terlaksana yang menjelaskan secara detail hasil
pekerjaan di lapangan.
Gambar-gambar tersebut harus menunjukan juga semua perubahanperubahan yang terjadi di dalam pelaksanaannya. Perubahan-perubahan
yang dimaksud harus meliputi :
(1) Perubahan-perubahan karena adanya perbedaan antara informasi di
dalam gambar-gambar dengan keadaan lapangan yang ada.
(2) Perubahan-perubahan karena adanya pekerjaan tambah ataupun
pekerjaan kurang.
Semua Perubahan seperti tersebut di atas harus dilaksanakan sesuai
dengan pasal 9.1 dalam kontrak ini. Gambar-gambar tersebut akan diperiksa
oleh Kontraktor Utama dan disetujui oleh Direksi Pengawas dan Pemberi
Tugas.

Gambar-gambar ini harus disimpan di lapangan dalam keadaan baik dan


pada suatu saat seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan diterima
dengan baik oleh Pemberi Tugas atau pada saat terima Pertama Pekerjaan,
maka Sub Kontraktor Yang Ditunjuk melalui Kontraktor Utama diwajibkan
telah menyerahkan seluruh (100%) dokumen terlaksana (As-Built Drawing)
tersebut kepada Pemberi Tugas sebanyak 6 (enam) set, yang terdiri dari :

1 (satu) set Kalkir dan

5 (lima) set cetak biru serta

2 (dua) buah soft copy dalam bentuk CD

Sub Kontraktor Yang Ditunjuk wajib mulai menyerahkan secara bagian per
bagian gambar terlaksana ini (As-Built Drawing) pada saat pekerjaan
(progress) sudah mencapai sesuai dengan yang disebutkan dalam Syarat
Khusus Kontrak pasal 16.3.
Pada saat pembuatan Berita Acara Serah terima Pertama, Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk wajib menyerahkan seluruh gambar terlaksana dengan jumlah
seperti tersebut di atas yang merupakan lampiran Berita Acara Serah Terima
Pertama.

PASAL 4- DOKUMEN KONTRAK UTAMA


4.1 Pengetahuan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk mengenai Kondisi Kontrak Utama
Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak Utama dan kondisi-kondisi
lain yang secara rinci berlaku dalam Kontrak Utama telah dikutip dan dicantumkan
pada pasal-pasal terkait dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk.
4.2 Kewajiban dan Tanggung Jawab Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dalam
Pelaksanaan Pekerjaan
Kecuali dinyatakan lain dalam kontrak ini, Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dengan
kesungguhan dan keahliannya, merancang (sesuai dengan lingkup yang ditetapkan
dalam kontrak), melaksanakan, menyelesaikan dan memperbaiki Pekerjaan dimana
dalam hal ini segala kegiatan atau pelanggaran dalam lingkup tersebut di atas ini
bukan merupakan penyebab atau menjadi bagian dari pelanggaran Kontraktor
Utama terhadap kewajibannya di bawah Kontrak Utama. Walaupun seperti tersebut
di atas, Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dalam hal ini harus tetap menggangap dan
melaksanakan dalam hal ini semua Kewajiban dan beban Kontraktor Utama pada
Kontrak Utama untuk Sub Pekerjaan Sub Kontrak yang dikerjakan.
4.3 Tidak adanya Kontrak tersendiri dengan Kontraktor Utama

Tidak ada suatu hal apapun dalam kontrak ini diberlakukan untuk menciptakan
kontrak secara pribadi antara Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dengan Kontraktor
Utama.
4.4 Akibat yang mungkin terjadi pada saat pelanggaran Kontrak ini
Apabila Sub Kontraktor Yang Ditunjuk melakukan pelanggaran terhadap Kontrak ini,
Sub Kontraktor yang ditunjuk harus mengganti rugi kepada Pemberi Tugas dan
Kontraktor Utama terhadap segala macam kerusakan dan kerugian yang harus
ditanggung Kontraktor Utama sesuai dengan Kondisi Kontrak Utama. Dalam
keadaan ini, Pemberi Tugas dapat tanpa mengesampingkan cara penggantian
lainnya, memotong biaya kerusakan dan kerugian tersebut dari uang yang
seharusnya menjadi milik Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.

PASAL-

PERANCAH dan/atau PEKERJAAN SEMENTARA, PERALATAN KONTRAKTOR


UTAMA dan/atau FASILITAS LAIN (jika ada)

5.1 Penggunaan Perancah dan/atau Pekerjaan Sementara oleh Sub Kontraktor


Yang Ditunjuk
Jika tidak ditentukan lain dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Kontraktor Utama
tidak diharuskan menyediakan atau membiarkan Perancah dan/atau Pekerjaan
Sementara untuk Sub Kontraktor Yang Ditunjuk. Namun demikian, Kontraktor
Utama harus mengijinkan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk, secara bersamaan dengan
Kontraktor Utama dan/atau Sub Kontraktor lainnya seperti Kontraktor Utama
memberikan ijin guna melaksanakan dan menyelesaikan paket Pekerjaan Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk dan memperbaiki Pekerjaan tersebut, untuk menggunakan
Perancah dan/atau Pekerjaan Sementara dari waktu ke waktu yang disediakan
Kontraktor Utama bekaitan dengan Pekerjaan utama.
Dengan pemberian ijin tersebut tidak berarti akan memberikan beban kepada
Kontraktor Utama terhadap penggunaan Perancah dan/atau Pekerjaan Sementara
tersebut oleh Sub Kontraktor Yang Ditunjuk beserta seluruh wakil, pembantunya dan
pekerjanya, tidak juga akan membebaskan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dari
kewajiban hokum dan kewajiban lainnya untuk menguji dan memeriksa Perancah
dan/atau Pekerjaan Sementara tersebut untuk digunakan oleh seluruh wakil,
pembantu atau pekerjanya atau untuk menyediakan Perancah dan/atau Pekerjaan
Sementara yang sesuai untuk dapat digunakan.
5.2 Penggunaan Peralatan dan/atau Fasilitas lian (jika ada) secara bersama
dengan Sub Kontraktor lainnya
Kontraktor Utama harus menyediakan di lapangan peralatan dan/atau fasilitas lain
seperti tecantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan harus mengijinkan Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk secara bersama dengan Kontraktor Utama dan/atau Sub

Kontraktor lainnya seperti Kontraktor Utama memberikan ijin, menggunakan untuk


keperluan melaksanakan dan menyelesaikan paket Pekerjaan Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk, tetapi tidak untuk memperbaiki pekerjaan tersebut, dengan syarat akan
kondisi (jika ada) sebagaimana tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
5.3 Penggunaan Peralatan Kontraktor Utama secara tersendiri dan/atau Fasilitas
lain (jika ada) secara bersama dengan Sub Kontraktor lainnya
Kontraktor Utama harus menyediakan pula secara tersendiri (exclusive) untuk Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk, peralan dan/atau fasilitas Kontaraktor Utama (jika ada)
sebagaimana tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
5.4 Penggantian akibat penyalahgunaan Perancah dan/atau Pekerjaan Sementara,
Peralatan Kontraktor Utama dan/atau Fasilitas lainnya (jika ada)
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus mengganti rugi kepada Kontraktor Utama untuk
segala kerusakan yang timbul akibat penyalahgunaan oleh Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk, wakil, pembantu atau pekerjanya, terhadap Perancah dan/atau Pekerjaan
Sementara, Peralatan Kontrakto Utama dan /atau fasilitas lain yang disediakan
untuk digunakan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk oleh Kontraktor Utama.

PASAL 6- PEKERJAAN DI LAPANGAN PROYEK (SITE) DAN JALAN MASUK


6.1 Jam Kerja Proyek, Kepatuhan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk terhadap
Ketentuan dan Peraturan yang berlaku
6.1.1 Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus mengamati Jam Kerja Kontraktor Utama
sebagaimana tercantum dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, kecuali diatur
dan disepakati lain dan harus mematuhi semua peraturan dan perundangundangan yang mendasari pelaksanaan pekerjaan, kedatangan dan
keberangkatan dari lapangan material, Peralatan Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk dan penyimpanan material dan peralatan Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk di lapangan proyek (Site).
6.1.2 Pada Prinsipnya Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tidak diijinkan untuk bekerja
di luar jam kerja normal dan hari libur, kecuali ada persetujuan tertulis dari
Kontraktor Utama atau Direksi Pengawas.
6.1.3 Apabila persetujuan tetrulis yang disebutkan pada ayat 6.1.2 di atas
memerlukan pengawasan Direksi Pengawas, maka biaya lembur
pengawasan oleh Direksi Pengawas tersebut bukan tanggung jawab Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk.
6.2 Penguasaan Lapangan (Site) dan Jalan masuk (Akses) ke Proyek

6.2.1 Sebagaimana dijelaskan dalam Kontrak ini, Kontraktor Utama harus


memberikan hak kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dari waktu ke waktu
untuk menggunakan wilayah bagian lapangan proyek (Site) sehubungan
dengan persyaratan kontrak agar memudahkan pengendalian dan
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan Jadwal Rencana Kerja
yang dimaksudkan dalam Pasal 2.4.
6.2.2 Kontraktor Utama tidak terikat untuk memberikan penguasaan lapangan
proyek (site) secara tersendiri (khusus) kepada Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk untuk wilayah bagian bagian manapun di lapangan proyek (site),
terkecuali disebutkan lain dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
6.2.3 Apabila Sub Kontraktor Yang Ditunjuk mengalami keterlambatan karena
kelalaian Kontraktor Utama dalam memberikan hak tersebut, maka
Kontraktor Utama wajib melakukan penyesuaian terhadap Jadwal Rencana
Kerja Kontraktor Utama untuk mencapai penyelesaian Seluruh Pekerjaan
sesuai Jangka Waktu Penyelesaian Kontrak Utama dan membebaskan
Direksi Pengawas dan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi
sehubungan dengan biaya-biaya yang terjadi.
6.3 Kewajiban Sub Kontraktor Yang Ditunjuk untuk memberikan Akses pada Paket
Pekerjaan Sub Kontrak
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus memberikan ijin kepada pemberi Tugas,
Kontraktor Utama, Direksi Pengawas dan setiap orang yang dikuasakan oleh
mereka, mendapat jalan masuk (akses), selama jam kerja terhadap pekerjaan Sub
Kontrak dan ke tempat-tempat dimana pekerjaan sedang berlangsung atau tempat
bahan disiapkan dan disimpan. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus juga
memberikan jalan masuk (akses) untuk Pemberi Tugas, Kontraktor Utama, Direksi
Pengawas dan setiap orang yang dikuasakan oleh mereka, ke tempat di luar lokasi
proyek dimana pekerjaan sedang berlangsung, sedang dipersiapkan oleh atau atas
nama Sub Kontraktor Yang Ditunjukdalam kaitannya dengan Pekerjaan Sub
Kontrak.

PASAL 7- WAKTU MULAI PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN


7.1 Mulai Pelaksanaan Pekerjaan; Waktu Penyelesaian Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk
7.1.1 Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan
dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal diterbitkannya Surat Perintah
Kerja oleh Pemberi Tugas atau 10 (sepuluh) hari setelah Surat Penunjukan
ditandatangani Pemberi Tugas dan Kontraktor Utama.

7.1.2 Untuk kemudian Sub Kontraktor Yang Ditunjuk haru melaksanakan


pekerjaam dengan segera dan tanpa penundaan, kecuali dinyatakan atau
diinstruksikan oleh Kontraktor Utama. Pekerjaan Sub Kontrak ini dan jika
berlaku, sebagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu seperti dinyatakan dalam Lampiran Penawaran Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk harus diselesaikan dalam jangka waktu sesuai lampiran penawaran
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk atau bagian (sesuai dengan keadaannya),
dihitung dari Tanggal Mulai Pelaksanaan atau suatu perpanjangan waktu
yang mungkin sudah diberikan sesuai pasal 7.1.2 Kontrak ini.
7.2 Perpanjangan Waktu Penyelesaian Sub kontraktor Yang Ditunjuk
Apabila karena adanya tambahan pekerjaan atau timbulnya hal-hal lain di luar
kemampuan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk atau Force Majeure yang memerlukan
tambahan waktu untuk penyelesaian sehubungan dengan pasal 7.1.3 di atas,
dengan syarat bahwa Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dalam waktu 3 x 24 jam sejak
dimulai atau sejak timbulnya hal-hal tersebut, harus mengajukan permohonan untuk
memperpanjang waktu dan memberikan penjelasan kepada Pemberi Tugas tentang
sebab-sebab dari perpanjangan waktu yang dimintanya. Perpanjangan waktu ini
tidak akan dalam segala keadan melebihi perpanjangan waktu yang diberikan
kepada Kontraktor Utama dalam Kontrak Utama. Perpanjangan waktu ini tidak
secara langsung dapat menyebabkan adanya penambahan dari segi biaya, baik
untuk pekerjaan persiapan, prasarana dan penunjang, overhead dan biaya-biaya
lain.
7.3 Kewajiban Kontraktor Utama untuk memberitahukan
Kontraktor Utama harus segera memberitahukan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk
semua perpanjangan waktu yang didapat melalui kondisi Kontrak Utama, yang
dapat mempengaruhi Kontrak ini.
7.4 Kemajuan Pekerjaan
7.4.1 Seluruh material, peralatan dan tenaga kerja yang harus disediakan SubKontraktor Yang Ditunjuk sehubungan dengan pelaksanaan kontrak ini dan
cara-cara maupun kecepatan pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan
harus tersusun sedemikian rupa dan disetujui Direksi Pengawas. Apabila
kemajuan pekerjaan atau sebagian pekerjaan menurut Direksi Pengawas
dan/atau Kontraktor Utama terlalu lambat dan meragukan dalam
penyelesaian seluruh pekerjaan, Direksi Pengawas melalui Kontraktor
Utama dapat menegur Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk untuk mengambil
langkah-langkah yang perlu untuk mempercepat kemajuan pekerjaan.
7.4.2 Apabila untuk mempercepat proses tersebut Direksi Pengawas dan/atau
Kontraktor Utama menyetujui Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk untuk bekerja

pada malam hari, maka Sub-kontraktor Yang Ditunjuk tidak berhak untuk
tambahan biaay sehubungan dengan hal tersebut.
7.4.3 Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk harus membebaskan Kontraktor Utama,
Direksi Pengawas dan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi
sehubungan dengan kerusakan-kerusakan atau gangguan-gangguan yang
ditimbulkan oleh pelaksanaan pekerjaan pada malam hari.
7.5 Pelanggaran dan Denda
7.5.1 Pelanggaran terhadap pengabaian dan melakukan kelalaian atau tidak
segera melaksanakannya instruksi yang dikeluarkan oleh Direksi Pengawas
dan/atau Kontraktor Utama setelah mendapat peringatan tertulis dari Direksi
Pengawas atau Kontraktor Utama 3 (tiga) kali berturut-turut dengan jangka
waktu 1 x 24 jam per sekali peringatan dapat menyebabkan sanksi dan
denda sesuai dengan seperti yang diatur dalam Syarat Khusus Kontrak
Pasal 7.5.1.
7.5.2 Jika Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk tidak dapat mencapai targey
penyelesaian seluruh pekerjaan yang disebabkan karena kelalaian SubKontraktor Yang Ditunjuk, maka akan dikenakan denda keterkambatan
seperti yang diatur dalam Syarat Khusus Kontrak Pasal 7.5.2.
7.5.3 Jika Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk tidak dapat mencapai target penyelesaian
sebagian/milestone sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian
Pemborongan (Kontrak) pasal 3 ayat 3.2 yang disebabkan karena kelalaian
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, maka akan dikenakan denda keterlambatan
seperti yang diatur dalam Syarat Khusus Kontrak Pasal 7.5.3
7.6 Berita Axara Serah Terima Pertama
7.6.1 Syarat Penandatangan Berita Acara Serah Terima Pertama
Segera setelah Direksi Pengawas menilai bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dan telah melewati pengujian-pengujian dan jika Daftar Cacat
dan kekurangan {check list} telah disediakan oleh Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk dengan hasil memuaskan yang dinyatakan dengan Berita Acara
Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (BAPKP) 100% yang telah disetujui dan
ditandatangani oleh Pemberi Tugas dan Kontraktor Utama, maka SubKontraktor Yang Ditunjuk diwajibkan menyerahkan pekerjaan tersebut
kepada Pemberi Tugas.
Penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 7.6.1, akan
dilaksanakan dengan saling disetujui dan ditandatanganinya Berita Acara
Serah Terima Pertama Pekerjaan oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk,
Kontraktor Utama dan Pemberi Tugas.

7.6.2 Kewajiban-kewajiban yang belum terpenuhi


Tanpa mengurangi arti penerbitan Berita Acara Serah Terima Pertama
Pekerjaan, Sub-Kontraktor Yang DItunjuk dan Kontraktor Utama tetap
berkewajiban dalam Kontrak yang belum terpenuhi sampai saat
diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan.
7.7 Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum
Masa Pemeliharaan berakhir, memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan
Kontraktor Utama bahwa segala tanggung jawab dan kewajibannya telah
dilaksanakan dan segera dilakukan pemeriksaan bersama untuk persiapan Serah
Terima Kedua.
Setelah berakhirnya masa pemeliharaan pekerjaan dan Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk telah menyelesaikan seluruh tanggung jawab baik teknis, termasuk telah
menyelesaikan Daftar Perbaikan (Defect List) yang timbul selama masa
pemeliharaan, maupun administratif yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak
sehubungan dengan Serah Terima Kedua Pekerjaan, maka Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk akan mengajukan Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan untuk
disetujui dan ditandatangani oleh Pemberi Tugas, Kontraktor Utama dan SubKontraktor Yang Ditunjuk.
Dengan ditandatanganinya oleh semua Berita Acara Serah Terima Kedua Pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada pasal ini, maka segala hak dan kewajiban antara SubKontraktor Yang Ditunjuk dan Pemberi Tugas telah selesai dan dengan demikian
Perjanian ini berakhir.

PASAL 8- PERINTAH (INSTRUKSI) DAN KEPUTUSAN


8.1 Perintah (Instruksi) dan Keputusan berdasarkan Kontrak Utama
Berdasarkan pasal 9, Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk sehubungan dengan pekerjaan
Sub-Kontrak Yang Ditunjuk, harus mematuhi semua Perintah (Instruksi) dan
Keputusan Direksi Pengawas yang diberitahukan dan ditegaskan kepadanya
sebagai Perintah (Instruksi) oleh Direksi Pengawas atau Kontraktor Utama, terlepas
apakah Perintah (Instruksi) ataupun Keputusan tersebut diberlakukan berdasarkan
Kontrak Utama atau tidak. Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk harus mendapat hak yang
sama (jika anda) terhadap pembayaran dari Pemberi Tugas atas ketaatannya
sebagaimana yang didapatkan Kontraktor Utama dari Pemberi Tugas berdasarkan
Kontrak Utama. Lebih Jauh, apabila Perintah (Instruksi) atau Keputusan yang
diberitahukan dan ditegaskan seperti tersebut di atas tidak berlaku atau diberikan
secara tidak benar oleh Direksi Pengawas berdasarkan Kontrak Utama, maka SubKontraktor Yang Ditunjuk berhak mendapat penggantian biaya yang wajar (jika ada)

dari Pemberi Tugas karena ketaatannya mematuhi Perintah (Instruksi), sejauh


biaya-biaya tersebut tidak disebabkan oleh pelanggaran Sub-Kontrak Yang Ditunjuk.
8.2 Perintah (Instruksi) berdasarkan Sub Kontrak untuk Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk hanya menerima Perintah (Instruksi) dari Kontraktor
Utama setelah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas. Kontraktor Utama harus
mempunyai wewenang yang sama untuk memberi Perintah-Perintah (InstruksiInstruksi) dalam hal Sub-Kontrak Yang Ditunjuk sebagaimana dipunyai Direksi
Pengawas berkenaan dengan Pekerjaan Utama berdasarkan Kontrak Utama. SubKontraktor Yang Ditunjuk harus mempunyai kewajiban-kewajiban untuk taat dan
mematuhi serta hak yang sama sebagaimana yang dipunyai Kontraktor Utama
dalam Kontrak Utama. Wewenang Kontraktor Utama tersebut harus dapat
dilaksanakan dalam semua kasus terlepas dari apakah Direksi Pengawas telah
menggunakan wewenang yang sama berdasarkan Kontrak Utama.
PASAL 9- PERUBAHAN-PERUBAHAN ATAU PEKERJAAN TAMBAH KURANG
9.1 Perubahan-perubahan atas Perintah (Instruksi) dari Pembeli Tugas/Direksi
Pengawas dan/atau Konfraktor Utama
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk hanya dapat mengajukan perubahan pada Kontrak
berupa penggantian, penambahan atau pengurangan sesuai perintah (Instruksi) :
(a) Pemberi Tugas/Direksi Pengawas sesuai dengan Kontrak Utama dan
diberitahukan dan dinyatakan sebagai
Perintah (Instruksi) kepada SubKontraktor Yang Ditunjuk oleh Kontraktor Utama, atau
(b) Kontraktor Utama; Semua Perintah (Instruksi) berhubungan dengan pekerjaan
Sub-Kontrak ini yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas/Direksi Pengawas sesuai
Kontrak Utama dan mengandung perubahan di dalamnya harus mutlak
mengandung perubahan kepada pekerjaan Sub-Kontrak, jika di beritahukan dan
dinyatakan oleh Kontraktor Utama sesuai dengan hal (a) tersebut di atas.
9.2 Perintah (Instruksi) Perubahan
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk tidak boleh melaksanakan Perintah (Instruksi) yang
tidak dinyatakan untuk perubahan pada pekerjaan Sub-Kontrak ini yang diberikan
langsung dari Pemberi Tugas ataupun Direksi Pengawas. Apabila Sub-Kontraktor
Yang Ditunjuk menerima Perintah (Instruksi) seperti ini, Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk harus selanjutnya memberitahukan Pemberi Tugas melalui Kontraktor
Utama. Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk hanya dapat melaksanakan perubahan
berdasarkan Perintah (Instruksi) yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas dan
berhubungan dengan hal ini Kontraktor Utama harus menyampaikan Perintah
(Instruksi) tersebut tanpa ditunda.

9.3 Perubahan-perubahan yang dilakukan atau diusulkan oleh Sub-Kontraktor


Yang Ditunjuk
9.3.1 Perubahan Jumlah (Kuantitas) dan Mutu (Kualitas)
(1) Pengurangan Jumlah (Kuantitas) atau Mutu (Kualitas) pekerjaan yang
dilakukan baik dengan sengaja maupun tidak sengaja akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang, jika perubahan pekerjaan
tersebut dari segi teknis dapat disetujui Direksi Pengawas dan pemberi
Tugas, sedangkan jika tidak disetujui maka Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan Kontrak
dan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pembongkaran, perbaikan dan
perapihan kembali menjadi tanggung jawab Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk.
(2) Penambahan Jumlah (Kuantitas) atau peningkatan Mutu (Kualitas)
karena pengaruh metode teknis pelaksanaan tidak akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan tambahan.
9.3.2 Perubahan Mutu (Kualitas) disebabkan karena tidak adanya bahan di
pasaran.
(1) Jika tidak adanyaatau tidak tersedianya bahan di pasaran akibat
kelalaian dan keterlambatan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dalam
pemesanan, maka bilaman Direksi Pengawas atau Pemberi Tugas
mempertimbangkan kemungkinan perubahan Mutu (Kualitas) bahan
dengan yang lain, Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk diwajibkan mengajukan
usulan terlebih dahulu dari beberapa pilihan (alternative) yang dilengkapi
dengan contoh dan brosur.
(2) Perubahan Mutu (Kualitas) bahan yang disetujui oleh Direksi Pengawas
akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang, jika mutu atau kualitas
atau harga bahan tersebut lebig rendah dari harga Kontrak.
(3) Jika tidak adanya atau terdianya bahan dipasaran, karena sudah tidak
diproduksi lagi, maka Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk harus memberikan
kepada Direksi Pengawas pernyataan tertulis dari pabrik atau agen.
Bilamana Direksi Pengawas atau Pemberi Tugsa mengajukan
perubahan Mutu (Kualitas) bahan dengan yang lain, Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk berkewajiban mengajukan usulan terlebih dahulu dari
beberapa pilihan (alternative) yang dilengkapi dengan contoh dan
brosur. Besarnya penambahan atau pengurangan biaya disesuaikan
dengan perbandingan atau selisih Mutu (Kualitas) bahan antara bahan
yang tercantum di dalam spesifikasi teknis dan harga dalam Daftar
Perincian dan Harga Satuan Pekerjaan/Bills of Quantities (BQ) dengan
bahan penggantinya dan perbedaannya diperhitungkan secara setara.

9.4 Pekerjaan Harian


Jika menurut pendapatnya diperlukan, Direksi Pengawas dapat memerintahkan
secara tertulis agar suatu pekejaan tambahan atau suatu pekerjaan pengganti
dilaksanakan berdasarkan pekerjaan harian. Besarnya jumlah pekerjaan harian
yang diperkenankan beserta beserta tata cara pengukuran dan pembayarannya
ditentukan dalam Syarat Khusus Kontrak Pasal 9.4.1
10.1 Tata cara Penilaian
Semua Perubahan terhadap Pekerjaan Sub-Kontrak ini, harus sesuai dengan tata
cara yang terdapat dalam pasal ini dan Nilai Perubahan harus ditambahkan
ataupun dikurangkan dari Nilai Kontrak menurut Syarat-Syarat Kontrak.
10.2 Penilaian terhadap Perubahan Pekerjaan
Perhitungan Nilai darim Perubahan pekerjaan jika tidak ditentukan lain harus
mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
(a) Harga-harga dalam Daftar Perincian dan Harga Satuan Pekerjaan/Bills of
Quantities (BQ) harus dipakai sebagai dasar dalam menentukan penilaian
dari pekerjaan yang bersifat sama dan yang dilaksanakan dengan syaratsyarat serupa.
(b) Harga-harga dalam Daftar Perincian dan Harga Satuan Pekerjaan/Bills of
Quantities (BQ) dimana pekerjaan tidak serupa tapi dikerjakan dengan
syarat-syarat serupa, merupakan dasar harga untuk pekerjaan yang sama
sifatnya sejauh dianggap layak.
(c) Untuk Perubahan-perubahan yang belum mendapatkan persetujuan harga,
sedangkan pekerjaan tersebut tidak dapat ditunda pelaksanaannya maka
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk wajib melaksanakan perubahan tersebut demi
kelancaran pekerjaan secara menyeluruh.
(d) Jika selisih seluruh pekerjaan tambah terhadap pekerjaan kurang atau
sebaliknya lebih kecil dari 10% dari harga Sub-Kontrak maka harga satuan
yang berlaku adalah sesuai harga satuan dalam Sub-Kontrak dan jika selisih
seluruh pekerjaan tambah terhadap pekerjaan kurang atau sebaliknya lebih
besar dari 10% maka Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dapat mengajukan harga
satuan baru untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas melalui
Kontrakto utama.
(e) Apabila jenis suatu pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang dimana harga
satuannya tidak terdapat dalam surat penawaran semula, maka dipakai
harga satuan bahan dan upah yang berlaku di pasaran dan harga satuan
pekerjaan tersebut akan dianalisa dan dihitung oleh Konsultan QS.

(f) Pada dasarnya Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk melaksanakan pekerjaan


tambah dan kurang maka harga satuan yang dipakai adalah yang tercantum
dalam Daftar Perincian dan Harga Satuan Pekerjaan /Bills of Quantities (BQ)
yang merupakan bagian Kontrak.
10.3 Penilaian mengacu pada pengukuran berdasarkan Kontrak Utama
Jika terjadi perubahan pada pekerjaan Sub-Kontrak yang juga merupakan
pekerjaan tambah kurang yang diperhittung kan oleh Direksi Pengawas
berdasarkan Kontrak Utama, maka dengan syarat jika harga satuan dan nilai yang
terdapat dalam Sub-Kontrak memungkinkan perubahan tersebut dinilai mengacu
pada pengukuran, Kontraktor Utama harus memperbolehkan Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk hadir dalam acara pengukuran yang dilakukan atas nama Direksi
Pengawas. Pengukuran tersebut yang dibuat berdasarkan Kontrak Utama harus
juga merupakan pengukuran pekerjaan tambah kurang yang dimaksud untuk
pekerjaan Sub-Kontrak dan pekerjaan tambah kurang harus diniliai sepantasnya.
10.4 Jumlah (Volume) Perkiraan dan Jumlah (Volume) Terlaksana
Jumlah (Volume) Pekerjaan yang tertera dalam Daftar Perincian dan Harga Satuan
Pekerjaan/Bills of Quantities (BQ) adalah Jumlah (Volume) Perkiraan untuk
menetapkan jumlah harga borongan pekerjaan Sub-Kontrak dan tidak dapat dipakai
sebagai Jumlah (Volume) Pekerjaan yang sesunggujnya dan tepat dari pekerjaan
Sub-Kontrak yang akan dilaksanakan oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya menurut Sub-Kontrak.
Tidak diperlukan Perintah (Instruksi) penambahan atau pengurangan Jumlah
(Volume) Pekerjaan apapun dimana penambahan atau pengurangan peekrjaan
tersebut bukan berasal dari Perintah (Instruksi) yang diberikan berdasarkan Pasal
9, tetapi berasal dari Jumlah (Volume) Pekerjaan yang melebihi atau berkurang dari
yang dicantumkan dalam Daftar Peincian dan Harga Satuan pekerjaan/Bills of
Quantities (BQ) pekerjaan Sub-Kontrak.
PASAL 11- PEMBERITAHUAN DAN TUNTUTAN
11.1 Pemberitahuan
Tanpa mengabaikan Syarat-syarat umum pasal 4 dan kecuali apabila ditentukan
lain dalam Syarat-Syarat Sub-Kontrak, ketika Kontraktor Utama diwajibkan sesuai
dengan Syarat-Syarat Kontrak Utama untuk menyampaikan pemberitahuan dan
keterangan lainnya kepada Direksi Pengawas atau kepada Pemberi Tugas, atau
membuat berita acara, Ssub Kontraktor Yang Ditunjuk sehubungan dengan
pekerjaan Sub-Kontrak, harus menyampaikan pemberitahuan dan keterangan
serupa secara tertulis kepada Kontraktor Utama dan membuat berita acara
sehingga memungkinkan Kontraktor Utama memenuhi syarat-syarat dalam Kontrak
Utama. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus melaksanakan dalam waktu yang

memadai sehingga Kontraktor Utama dapat mengikuti syarat-syarat tersebut tepat


waktu.
11.2 Tuntutan
Mengacu pada ketaatan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk terhadap pasal ini,
Kontraktor Utama harus mengambil langkah-langkah yang pantas untuk mendapat
keuntungan secara kontrak (termasuk pembayaran tambahan, perpanjangan waktu,
atau keduanya) dari Pemberi Tugas (termasuk Direksi Pengawas), jika ada,
sebagaimana mungkin dapat dituntut sesuai dengan Syarat-Syarat Kontrak Utama
atas dasar hambatan atau keadaan fisik luar biasa, atau keadaan-keadaan lain
yang mungkin dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan Sub-Kontrak. SubKontraktor Yang Ditunjuk dalam waktu yang cukup, harus membrikan semua data
dan bantuan yang mungkin dibutuhkan Kontraktor Utama untuk dapat menuntut
keuntungan kontraktual tersebut.
Pada saat menerima keuntungan kontraktual tersebut dari Pemberi Tugas,
Kontraktor Utama harus segera meneruskan bagian Sub Kontraktor Yang Ditunjuk,
secara adil dan wajar, disepakati bahwa, dalam hal adanya tuntutan Kontraktor
Utama untuk pembayaran tambahan, penerimaan pembayaran oleh Kontraktor
Utama dari pemberi Tugas menadi pra-syarat sebelum Kontraktor Utama
memenuhi kewajibannya terhadap Sub Kontraktor Yang Ditunjuk untuk tuntutan
tersebut
Kontraktor Utama harus secara berkala memberitahu Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
mengenai langkah-langkah untuk mendapatkan, serta ketika menerima keuntungan
kontraktual tersebut. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal ini, atau dalam pasal
7.2, Kontraktor Utama tidak mempunyai pertanggung-jawaban kepada Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk dalam hal adanya gangguan, keadaan atau situasi yang
mungkin ditemui selama masa pelaksanaan pekerjaan Sub Kontrak ini.
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dianggap telah meyakinkan dirinya atas kebenaran
dan kecukupan Harga Kontrak terhadap keadaan dan semua tindakan yang
diperlukan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya berdasarkan Kontrak. Namun
tidak ada suatu halpun dalam pasal ini yang dapat menghalangi Sub Kontraktor
yang Ditunjuk melakukan tuntutan terhadap Kontraktor Utama atas keterlambatan
dalam pelaksanaan peekrjaan Sub Kontrak, atau masalah-masalah lainnya yang
disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Kontraktor Utama.
11.3 Akibat dari Kelalaian untuk memberitahukan
Jika disebabkan kesalahan apapun oleh Sub Kontraktor Yang Ditunjuk untuk
memenuhi persyaratan pasal 11.2, menghalangi Kontraktor Utama untuk
mendapatkan penggantian sejumlah uang dari Pemberi Tugas berdasarkan Kontrak
Utama terhadap pekerjaan utama, maka, tanpa melihat kemungkinan pada cara
lain untuk penggantian kepada Kontraktor Utama atas kesalahan tersebut, Pemberi

Tugas dapat mengurangi jumlah tersebut dari uang yang seharusnya menjadi hak
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk berdasarkan Sub Kontrak.
PASAL 12- PERALATAN, PEKERJAAN SEMENTARA DAN BAHAN SUB KONTRAKTOR
YANG DITUNJUK
12.1 Persamaan ketentuan
Persyaratan dari Kontrak Utama, dalam kaitannya dengan Peralatan Kontraktor
Utama, Pekerjaan Sementara atau amterial yang dibawa ke lapangan oleh Sub
Kontaktor Yang Ditunjuk dengan ini dimasukkan sebagai acuan ke dalam Sub
Kontrak Yang Ditnjuk sebagaimana selengkapnya seperti dinyatakan seutuhnya
dalam Kontrak tersebut.
12.1.1Penggunaan semata-mata untuk Pekerjaan
Seluruh peralatan, pekerjaan sementara dan bahan-bahan yang disediakan
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dan berada di lapangan harus dianggap hanya
dimasukkan untuk pembangunan dan penyelesaian Pekerjaan. Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk tidak diperkenankan memindahkan dan membawa
perlatan dan/atau bahan atau bagian daripadanya keluar dari lapangan
pekerjaan (Proyek) tanpa ijin tertulis dari Direksi Pengawas atau Pemberi
Tugas, kecuali memindahkannya dari satu bagian lapangan ke bagian yang
lain, atau mengembalikan peralatan atau alat yang disewa kepada pemilik
yang sah dalam hal Sub Kontraktor yang Ditunjuk lalai memenuhi kewajiban
sewanya. Dalam pengertian ini peralatan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tidak
meliputi kendaraan yang digunakan untuk mengangkut alat pelaksanaan atau
material dari atau ke lapangan pekerjaan.
12.1.2 Tanggung Jawab kerusakan peralatan
Kontraktor Utama tidak bertanggung jawab terhadap segala kehilangan atau
kerusakan peralatan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk, kecuali apabila
kehilangan atau kerusakan tersebut adalah kesalahan Kontraktor Utama.
12.1.3 Penyingkiran Peralatan dll
Setelah selesai pelaksanaan Pekerjaan, Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus
menyingkirkan dari lapangan pekerjaan (Proyek) semua peralatan, pekerjann
sementara yang masih tersisa dan bahan-bahan yang tidak terpakai yang
disediakan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.

12.2Bahan dan Mutu Pekerjaan

12.2.1 Mutu Bahan, Mutu pekerjaan dan Pengujian


Semua mutu bahan dan mutu pengerjaan harus sesuai dengan masingmasing jenis yang diuraikan dan dirinci dalam Kontrak dan sesuai dengan
perintah (instruksi) Direksi Pengawas, yang sewaktu-waktu dapat
memerintahkan untuk diadakan pengujian di tempat pembuatan barang atau
di lapangan pekerjaan (Proyek) atau di tempat-tempat lain untuk pengujian.
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus menyediakan bantuan, peralatan, mesin,
tenaga kerja dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan, pengukuran
pekerjaan dan mutu; contoh bahan yang mungkin dipilih atau diperlukan,
berikut brosur-brosur yang berkaitan, oleh Direksi Pengawas untuk pengujian
sebelum digunakan dalam Pekerjaan atas biaya Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk apabila penyediaan tersebut secara jelas diwajibkan dalam Kontrak.
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk bertanggung jawab sepenuhnya dalam
mengurus dan mendapatkan perizinan serta sertifikat-sertifikat pengujian dari
instansi terkait. Semua biaya-biaya yang dikeluarkan serta akibatnya
terhadap waktu pelaksanaan menjadi beban Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.
12.2.2 Biaya Pengujian yang tidak disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
Apabila diperlukan pengujian karena adanya kesangsian dalam hal mutu
pekerjaan, Pemberi Tugas atau Direksi Pengawas berhak memerintahkan
pengujian kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk melalui Kontraktor Utama
meskipun hal tersebut tidak disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, dalam hal :
(a) tidak diwajibkan atau tidak ditentukan dalam Kontrak
(b) tidak dijelaskan secara khusus bahwa diwajibkan dalam Kontrak, atau
(c) diwajibkan atau ditentukan dalam Kontrak, tetapi Direksi Pengawas
memerintahkan pengujian itu dilaksanakan oleh pihak lain di tempat lain,
selain dari lapangan pekerjaan (Proyek) atau tempat pembuatan barang
atau pabrik dari bahan-bahan yang diuji, maka apabila hasil pengujian
menunjukan bahwa mutu pengerjaan atau bahan-bahan tidak sesuai
dengan Syarat-Syarat dan Ketentuan Kontrak atau perintah (instruksi)
Direksi Pengawas, biaya pengujian tersebut harus ditanggung oleh Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk, tetapi apabila sebaliknya maka biaya
pengujian itu ditanggung oleh Pemberi Tugas.
12.2.3 Pemeriksaan Pekerjaan sebelum ditutup
Tanpa persetujuan Direksi Pengawas dan/atau Kontraktor Utama, pekerjaan
tidak boleh ditutup atau menjadi tidak tampak. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
harus memberikan kesempatan penuh kepada Direksi Pengawas untuk
memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup atau yang akan
menjadi tidak tampak.

Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus memberitahukan pada waktunya kepada


Direksi Pengawas apabila pekerjaan telah atau hamper siap untuk diperiksa,
dan Direksi Pengawas tanpa penundaan yang tak beralasan, akan hadir
dengan tujuan memeriksa pekerjaan tersebut, kecuali apabila dia
menganggap tidak perlu dan memberitahukannya kepada Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk melalui Kontraktor Utama.
12.2.4 Pembukaan kembali dan Pembuatan Lubang Pemeriksaan
Namun, jika ternyata Sub Kontraktor Yang Ditunjuk menutup pekerjaan tanpa
mematuhi ketentuan di atas, maka bila Direksi Pengawas menghendaki,
Direksi Pengawas melalui Kontraktor Utama dapat memerintahkan pekerjaan
dibuka kembali untuk pemeriksaan dan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk tidak
akan memperoleh penggantian biaya. Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus
membuka kembali bagian atau bagian-bagian Pekerjaan atau membuat
lubang peemriksaan di dalam atau melalui Pekerjaan apabila sewaktu-waktu
dikehendaki oleh Direksi Pengawas melalui Kontraktor Utama dan harus
memulihkan dan memperbaiki bagian-bagian tersebut sesuai dengan Kontrak
dan/atau yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
Jika bagian atau bagian-bagian tersebut yang telah ditutup atau yang
menjadi tidak tampak telah mematuhi persyaratan Pasal 12.3 tersebut di atas
ini, tetapi diminta oleh Direksi Pengawas untuk dibuka kembali, maka apabila
didapati telah dilaksanakan sesuai dengan Kontrak, biaya pembukaan
kembali, pembuatan lubang pemeriksaan, pemulihan dan perapian bagianbagian tersebut ditanggung oleh Pemberi Tugas. Dalam hal pekerjaan
tersebut ternyata tidak dilaksanakan sesuai dengan Kontrak, maka seluruh
biayanya harus ditanggung oleh Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.
Sub Kontraktor Yang Ditunjukharus bertanggung jawab atas setiap
keterlambatan Pekerjaan dan setiap kerusakan pada pekerjaan lain yang
disebabkan olehnya dalam melaksanakan pembongkaran dan perbaikan
kembali pekerjaan yang tidak sempurna. Tidak ada perpanjangan waktu yang
akan diberikan untuk perbaikan kembali pekerjaan yang tidak sempurna
tersebut.
12.2.5 Bahan dan Peralatan yang disediakan Pemberi Tugas
Jika dalam Daftar Uraian Pekerjaan, Volume dan Harga Satuan (Bills of
Quantities), pada uraian suatu mata pekerjaan terdapat bahan dan/atau
peralatan yang disediakan oleh Pemberi Tugas, maka Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk harus sudah memperhitungkan hal-hal berikut untuk harga satuan
pekerjaan yang dimaksud di dalam penawarannya terhadap:

(a) Ongkos dan biaya bahan atau peralatan pembantu lainnya, sampai
bahan dan/atau peralatan tersebut terpasang pada bagian konstruksi
yang bersangkutan sesuai dengan gambar dan Syarat-Syarat Kontrak.
(b) Pencatatan posisi stock bahan, peralatan, atau penggunaan bahan
maupun peralatan secara harian dalam Buku Laporan Penerimaan dan
Pemakaian oleh pelaksanan lapangan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
(c) Penjagaan keamanan stock bahan maupun material termasuk bahan
atau material sisa pakai yang tidak atau belum terpakai agar tidak hilang
atau dicuri serta menyediakan gudang penyimpanan sementara yang
tertutup, agar tidak rusak ataupun dimakan karat atau korosi
(d) Biaya updah penurunan dari truk, upah angkut sampai gudang, biaya
penyimpanan dan administrasi pengelolaan stock dan sistem pelaporan
berikut pengamanan.
Kontraktor Utama bertanggung jawab mengenai beberapa hal sebagai
berikut:
(a) Mengurus pengadaan dengan pihak Supplier termasuk pengurusan
administrasi sampai terlaksananya pengiriman bahan tersebut sampai di
lokasi proyek.
12.3Kendali Mutu
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk wajib memenuhi secara keseluruhan Quality Plan
prosedur dan standar yang sudah ditetapkan Pemberi Tugas dan Kontraktor Utama.
Denda akan dikenakan kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk jika melakukan hal-hal
sebagai berikut :

Penipuan Pemasangan Instalasi/Peralatan (Deceptive Installations)

Bahan Palsu (Fake Materials)

Pelaksanaan
Installations)

Pekerjaan

yang

membahayakan

(Potentially

Dangerous

Direksi pengawasan dan/atau Kontraktor Utama dalam hal tersebut di atas selama
jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk berhak dari
waktu ke waktu memerintahkan secara tertulis:
(a) Pemindahan keluar lapangan pekerjaan (Proyek), dalam waktu tertentu atau
waktu-waktu sesuai dengan urutan yang dinyatakan, setiap bahan dan/atau
Installasi/Peralatan yang menurut Direksi Pengawas dan/atau Kontraktor
Utama, tidak sesuai dengan Kontrak.
(b) Penggantian bahan dan/atau Pekerjaan Installasi/Peralatan dengan yang
benar dan sesuai.
(c) Pelaksanaan kembali Pekerjaan Installasi/Peralatan dengan benar (meskipun
sudah ada hasil pengujian atau pembayaran sementara terhadap bahan
dan/atau pekerjaan Installasi/Peralatan sebelumnya).

Jika Sub Kontraktor Yang Ditunjuk gagal melaksanakan perintah (instruksi) dan
menyelesaikan perbaikan dalam waktu yang telah ditentukan maka Pemberi Tugas
melalui Kontraktor Utama berhak mempekerjakan Pihak Ketiga untuk melaksanakan
perintah dan menyelesaikan pekerjaan tersebut atas pertanggungan biaya Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk, ditambah 1 (satu) kali dari biaay yang diperlukan untuk
mengerjakan, memperbaiki dan atau mengganti pekerjaan installasi apapun atau
penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan termasuk kerusakan-kerusakan dan
gangguan bisnis dan kerugian yang ditimbulkan oleh bahan dan/atau Pekerjaan
Installasi/Peralatan yang salah. Denda minimum Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta
Rupiah) per kejadian.
Pertanggungan biaya Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk tersebut dalam pasal ini,
dibebankan kepada Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dan akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran Pemberi Tugas kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.
PASAL 13 -

Ganti Rugi

13.1Kerugian mengenai Manusia dan Harta Benda


Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus, kecuali jika dan sebagaimana Sub Kontrak
menetapkan sebaliknya, mengganti kerugian kepada Kontraktor Utama/Pemberi
Tugas terhadap segala kerugian dan tuntutan dalam hal:
(a) Kematian, atau Kecelakaan yang diderita seseorang, atau
(b) Kerugian karena kerusakan Harta Benda (selain dari Pekerjaan Sub-Kontrak).
yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan
Sub Kontrak dan pekerjaan perbaikan di dalamnya dan terhadap segala tuntutan,
tindak lanjut, kerusakan, harga, biaya dan pengeluaran lainnya terhadap dan yang
berhubungan dengan hal ini, mengacu kepada pengecualian sebagaimana
ditentukan dalam ayat 13.2 di bawah ini.
13.2Pengecualian
Untuk keperluan pasal ini ditentukan, bahwa ungkapan lapangan pekerjaan (Proyek)
harus dianggap terbatas pada wilayah yang ditentukan dalam Sub-Kontrak atau
ditunjukkan dalam Gambar, dimana lapangan dan tanaman akan terganggu atau
rusak sebagai akibat pelaksanaan Pekerjaan Sub-Kontrak.
Pengecualian sebagaimana disebutkan dalam ayat 13.1 diatas adalah :
(a) Penggunaan atau penempatan lapangan/bagian lapangan secara tetap oleh Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk.
(b) Hak Pemberi Tugas dan/atau Kontraktor Utama untuk melaksanakan Pekerjaan
Sub-Kontrak, atau bagian dari padanya, di atas, di bawah, di dalam, atau melalui
lapangan/bagian lapangan yang dimaksud.
(c) Kerusakan harta benda yang tidak dapat dihindari akibat pelaksanaan,
penyelesaian, atau perbaikan cacat Pekerjaan sesuai dengan Sub-Kontrak.
(d) Kematian atau cedera pada perorangan, atau kerugian atau kerusakan harta
benda sebagai akibat dari tindakan atau kelalaian Kontraktor Utama/Pemberi
Tugas, wakil-wakilnya, pembantu-pembantunya atau Sub-Kontraktor lain yang

tidak dipekerjakan oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, atau sehubungan denga


tuntutan hokum, proses huku, ganti rugi, biaya, ongkos dan pengeluaran
daripadanya.
13.3Ganti Rugi oleh Kontraktor Utama/Pemberi Tugas
Kontraktor Utama/Pemberi Tugas akan mengganti rugi Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
atas segala tuntutan dan/atau proses hokum, ganti rugi, biaya, ongkos dan
pengeluaran berkenaan dengan hal-hal yang disebut sebagai pengecualian dalam
ayat-ayat 13.2 tersebut diatas.

PASAL 14-

PEKERJAAN YANG BELUM TERSELESAIKAN DAN CACAT

14.1Kewajiban Sub Kontraktor Yang Ditunjuk sebelum Serah Terima Pertama


Apabila Sub Kontraktor Yang Ditunjuk telah menyelesaikan pekerjaan Sub Kontrak
sesuai dengan kondisi Pasal 2.1 sebelum dikeluakannya Berita Acara Serah Terima
Pertama dikarenakan berkaitan dengan Kontrak Utama, atau dimana dalam Kontrak
Utama, Berita Acara Serah Terima diekluarkan untuk bagian dari Pekerjaan Utama
yang mencakupi peekrjaan Sub Kontrak, maka Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus
tetap menjaga dan merawat pekerjaan Sub Kontrak sesuai Syarat-Syarat yang
diminta dalam Kontrak Utama sesuai kepuasan dari Pemberi Tugas. Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk harus memperbaiki setiap cacat di dalamnya dari akibat apapun
sampai dengan Berita Acara Serah Terima Pertama dikeluarkan, baik berkaitan atau
tidak jika memungkinkan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dapat mengeluarkan Berita
Acara Serah Terima Pertama dengan Pemberi Tugas. Menurut pasal 2.1, Sub
Kontraktor yang Ditunjuk tidak berhak untuk tambahan pembayaran atas hal ini
kecuali cacat tersebut diakibatkan oleh tindakan atau kelalaian dari Kontraktor
Utama, wakil, pembantu atau pekerjanya berdasarkan Kontrak Utama, atau dari
Pemberi Tugas, wakil, pembantu atau pekerjanya dalam Sub-Kontrak ini.
14.2Masa Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan berarti masa tanggung jawab memperbaiki cacat atau
kekurangan yang disebutkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak Pasal 14.2 Masa
Pemeliharaan, terhitung dari tanggal penyelesaian Pekerjaan, yang dinyatakan
dengan disetujui dan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama
Pekerjaan oleh Sub Kontraktor Yang Ditunjuk, Kontraktor Utama dan Pemberi Tugas
atau dala hal lebih dari satu Berita Acara, berdasarkan pasal ini, sejak tanggal yang
disebut dalam masing-masing Berita Acara.
14.3Kewajiban Sub Kontraktor Yang Ditunjuk setelah Serah Terima Pertama
Setelah Berita Acara Serah Terima Pertama dikeluarkan berkenaan dengan
pekerjaan Kontrak Utama, atau bagian daripadanya, dimaan terdapat pekerjaan Sub

Kontrak, sebagaimana yang terjadi, Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus


memperbaiki cacat dalam pekerjaan Sub Kontrak tersebut seperti Kontraktor Utama
bertanggung jawab untuk memperbaiki berdasarkan Kontrak Utama untuk jangka
waktu yang sama dan sebaliknya berdasarkan syarat yang sama sebagaimana
Kontraktor Utama bertanggung jawab untuk pelaksanaan menurut Kontrak Utama.
14.4Pekerjaan Cacat yang diakibatkan oleh Tindakan atau Kelalaian Kontraktor
Utama
Kecuali jika perbaikan cacat yang dilakukan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
berdasarkan pasal 14.1 dan 14.3 disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Kontraktor
Utama, wakil, pembantu dan pekerjanya, maka, meskipun Kontraktor Utama tidak
mempunyai hak serupa dalam Kontrak Utama, Sub Kontraktor Yang Ditunjuk berhak
untuk dibayar oleh Kontraktor Utama atas biaya untuk perbaikan cacat tersebut.
14.5Sub Kontraktor Yang Ditunjuk gagal melakukan perbaikan
Apabila Sub Kontraktor Yang Ditunjuk gagal/tidak bersedia melaksanakan pekerjaan
perbaikan sebagaimana diwajibkan, maka Direksi Pengawas melalui Kontraktor
Utama berhak mempekerjakan orang lain atau pihak ketiga untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Semua pengeluaran atas segala akibat atau pertambahan biaya
daripadanya harus ditanggung oleh Sub Kontraktor Yang Ditunjuk. Pemberi Tugas
dapat menahan atau memotong pembayaran yang menjadi hak atau akan menjadi
hak Sub Kontraktor Yang Ditunjuk sampai Sub Kontraktor Yang Ditunjuk memenuhi
kewajibannya membayar pengeluaran tersebut.

PASAL 15-

ASURANSI

15.1Kewajiban Sub Kontraktor Yang Ditunjuk untuk mengasuransikan\


Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus mengadakan asuransi terhadap resiko-resiko
sebagaimana ditetapkan menurut Syarat-syarat Khusus Sub-Kontrak dalam jumlah
dan untuk kepentingan pihak-pihak yang ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus
Sub-Kontrak. Kecuali apabila dinyatakan lain dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak,
Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus tetap melanjutkan keberlakuan asuransi
tersebut dari waktu ke waktu sejak lapangan (Site) dan jalan masuk (akses)
diserahkan kepadanya sebagaimana diperlukan agar memungkinkan Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk memulai dan melanjutkan pelaksanaan pekerjaan Sub Kontrak sesuai
dengan Syarat-Syarat Kontrak hingga setelah akhirnya memenuhi kewajibankewajibannya sesuai Sub-Kontrak.
Ditetapkan bahwa Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus mengasuransikan terhadap
pertangguhan atas setiap orang yang dipekerjakan oleh Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk pada Pekerjaan Sub Kontrak sedemikian rupa sehingga Pemberi Tugas
dan/atau Kontraktor Utama terlindung sesuai Sub-Kontrak.

15.2Kewajiban Kontraktor Utama/Pemberi Tugas mengasuransikan pekerjaan;


Paket Pekerjaan Sub-Kontrak atas resiko Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
Kontraktor Utama harus mengadakan dan menjamin berlakunya Polis Asuransi
sebagaimana ditetapkan menurut Syarat-Syarat Khusus Sub-Kontrak, sampai pada
waktu Berita Acara Serah Terima Pertama dikeluarkan berkaitan dengan Pekerjaan
Kontrak Utama sampai pada saat Pekerjaan Utama tidak menjadi resiko Kontraktor
Utama lagi menurut Kontrak Utama. Dalam hal Pekerjaan Sub Kontrak, Pekerjaan
sementara, material atau hal-hal lain milik Sub Kontraktor Yang Ditunjuk mengalami
kehancuran atau kerusakan dalam masa dan keadaan dimana tuntutan diajukan
sesuai dengan polis asuransi, maka Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus dibayar
sejumlah tuntutan tersebut, atau sejumlah kerugiannya, menurut jumlah yang paling
kecil dan harus menggunakan jumlah tersebut untuk mengganti atau memperbaiki
kehancuran atau kerusakan tersebut. Namun demikian, pekerjaan Sub Kontrak tetap
menjadi resiko Sub Kontraktor Yang Ditunjuk sampai dengan Berita Acara Serah
Terima Pertama dikeluarkan untuk bagian atau beberapa bagian dari Pekerjaan
Kontrak Utama, sampai dengan Berita Acara Serah Terima Pertama untuk bagian
terakhir dari pekerjaan utama dimana mencakupi pekerjaan Sub Kontrak. Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk harus memperbaiki semua kehancuran atau kerusakan
yang terjadi sebelumnya pada Pekerjaan atas biayanya sendiri. Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk juga harus bertanggung jawab untuk segala kerugian dan kerusakan yang
terjadi sewaktu-waktu olehnya selama masa pelaksanaan yang dilakukan untuk
tujuan memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai pasal 14.3.
15.3Bukti dari Asuransi; Tindakan yang dapat dilakukan pada saat gagal untuk
mengasuransikan
Jika berdasarkan pasal ini, salah satu pihak diwajibkan mengadakan dan menjamin
berlakunya plois asuransi sesuai pasal 15 ayat 1, pihak tersebut jika diperlukan oleh
pihak lainnya wajib menyediakan bukti asuransi berikut bukti pembayaran premi
asuransi yang berlaku. Pe,beri Tugas dapat menahan pembayaran uang yang
merupakan hak atau akan menjadi hak pihak yang diwajibkan memberlakukan polis
asuransi, sampai pihak tersebut membayar premi atau premi-premi yang diperlukan
untuk mengadakan asuransi-asuransi yang diwajibkan tersebut.

PASAL 16-

PEMBAYARAN

16.1Pengajuan Pembayaran Bulanan Sub Kontraktor Yang Ditunjuk

Sub Kontraktor Yang Ditunjuk harus mengajukan kepada Kontraktor Utama, pada
tanggal 20 setiap bulannya atau sesuai tanggal yang disepakati bersama di
lapangan, 7 (tujuh) salinan berkas pengajuan pembayaran sesuai bentuk yang
ditentukan dari waktu ke waktu oleh Kontraktor Utama, dengan mencantumkan
jumlah pembayaran yang menurutnya layak diterima sampai dengan periode bulan
tersebut dalam hal :
(1) Nilai dari pekerjaan Sub Kontrakyang telah dilaksanakan.
(2) Mata pembayaran (Item) pekerjaan lain dalam Daftar Perincian dan Harga
Satuan Pekerjaan/Bills of Quantities (BQ) termasuk juga peralatan Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk, Pekerjaan Sementara, Pekerjaan Harian dan lain
sebagainya.
(3) Persentase dari Nilai Faktur untuk bahan dan peralatan, semua sesuai dengan
yang tercantum dalam berkas lampiran penawaran, disetujui akan disahkan
dalam sub Kontrak Yang Ditunjuk, yang berada di lapangan Pekerjaan (Proyek)
sebagai bagian yang akan termasuk ke dalam dan menjadi pekerjaan SubKontraktor, tetapi belum terpasang pada pekerjaan tersebut.
(4) Peneyesuaian menurut pasal 21 (jika ada); dan
(5) Nilai-nilai lainnya yang patut menjadi hak Sub Kontraktor Yang Ditunjuk
sehubungan dengan Kontrak ini, jika ada.
Nilai Pekerjaan yang sudah dikerjakan ini harus dihitung mengikuti harga satuan dan
biaya dalam Kontrak, tetapi jika tidak ada harga satuan ataupun biaya lainnya atau
apabila harga tersebut tidak cocok atau tidak dapat dipakai, maka nilai tersebut
harus diperhitungkan secara wajar dan pantas.
16.2Pengajuan Pembayaran Kontraktor Utama
Atas dasar pengajuan pembayaran bulanan yang telah dimasukkan Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk kepada Kontraktor Utama, Kontraktor Utama harus mengikutsertakan
(kecuali jika tidak wajar) jumlah sebagaimana yang dinyatakan tersebut secara
terpisah ke dalam pengajuan pembayaran Kontraktor Utama berikutnya menurut
Kontrak Utama.
Pada langkah-langkah, baik secara musyawarah atau lainnya, yang dilakukan oleh
Kontraktor Utama terhadap Pemberi Tugas agar pelaksanaan pembayaran yang
jatuh tempo dilakukan atas nilai sertifikat pembayaran yang dikeluarkan oleh Direksi
Pengawas menurut Syarat-Syarat Kontrak Utama, harus sudah termasuk semua
nilai yang sudah disertifikasi serta belum dibayar sehubungan dengan pekerjaan Sub
Kontrak, tanpa merugikan hak Sub Kontraktor Yang Ditunjuk.

16.3Waktu Pembayaranl; Penahanan atau Penangguhan Pembayaran; Bunga


(Interes)
Dalam jangka waktu 30 hari dari tanggal yang ditentukan atau kecuali sebagaimana
disepakati seperti dinyatakan beriktu ini, nilai-nilai yang dimasukkan ke dalam berkas
pengajuan pembayaran bulanan harus dilunasi dan dapat dibayarkan kepada Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk, dengan syarat pengurangan jumlah pembayaran
sebelumnya dan persentase retensi sesuai dengan yang tertera dalam LAMPIRAN B
RANGKUMAN KONDISI SUB-KONTRAK YANG DITUNJUK sampai waktu telah
tercapainya batas maksimum nilai retensi (jika ada) yang dinyatakan.
Pemberi Tugas berhak untuk menahan atau menangguhkan secara keseluruhan
atau sebagian nilai pembayaran yang seharusnya jatuh tempo berdasarkan
ketentuan-ketentuan berikut, dimana :
(a) Nilai yang termasuk dalam berkas pengajuan pembayaran bersama jumlah lain
yang mungkin menjadi hak Sub Kontraktor Yang Ditunjuk menurut pendapat
Pemberi Tugas, tetapi setelah retensi dan pengurangan-pengurangan lain,
secarakeseluruhan lebih kecil dari jumlah pembayaran minimum (jika ada) yang
tertera dalam LAMPIRAN B RANGKUMAN KONDISI SUB-KONTRAK YANG
DITUNJUK.
(b) Nilai yang termasuk dalam berkas pengajuan pembayaran tidak sepenuhnya
disahkan oleh Direksi Pengawas, asalkan kegagalan untuk mensahkan tersebut
bukan disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Pemberi Tugas.
(c) Sub Kontraktor Yang Ditunjuk telah memasukan semua nilai yang dicantumkan
dalam berkas pengajuan pembayaran ke dalam pengajuannya dan Direksi
Pengawas telah mensahkan tetapi Pemberi Tugas gagal melakukan pembayaran
sepenuhnya kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk atas nilai tersebut, yang
disebabkan oleh bukan tindakan atau kelalaian Pemberi Tugas.
(d) Suatu ketidaksepakatan timbul atau telah timbul antara Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk dan Kontraktor Utama dan/atau Pemberi Tugas menyangkut keraguan
mengenai pengukuran atau perhitungan atau masalah lain berkenaan dengan
berkas pengajuan pembayaran tersebut.
Semua pembayaran yang ditahan menurut ketentuan ayat (c) atau (d) diatas hanya
dibatasi sejauh jika terdapat nilai-nilai dalam berkas pengajuan pembayaran tidak
disahkan, tidak dibayar oleh Pemberi Tugas atau menjadi alasan perselisihan,
sebagaimana dengan permasalahannya.
Jika Pemberi Tugas menahan atau menunda pembayaraan, Pemberi Tugas harus
memberitahukan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk mengenai alasan-alasannya segera
setelah memungkinkan.

Ketentuan-ketentuan pada ayat (a) dan (b) dari pasal ini sehubungan dengan waktu
pembayaran harus tidak berlaku terhadap nilai dalam berkas pengajuan

pembayaran Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk yang termasuk dalam berkas Pengajuan


Perhitungan Akhir Kontraktor Utama kepada Direksi Pengawas menurut Kontrak
Utama.
Jika Pemberi Tugas telah lalai dan gagal melakukan pembayaran suatu nilai yang
sepatutnya telah jatuh tempo dan dapat dibayarkan kepada Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk, Pemberi Tugas, pada saat menerima pemberitahuan tuntutan atas bunga
dari Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, yang seharusnya sudah diajukan dalam waktu 7
(tujuh) hari semenjak nilai tersebut dapat dibayarkan, harus sudah membayar
kepada Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk tuntutan bunga atas nilai yang telah melewati
batas waktu pembayaran tersebut menurut tingkat bunga yang dapat dibayarkan
oleh Pemberi Tugas kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk menurut Syarat-Syarat
Kontrak ini. Jika Pemberi Tugas tidak menerima pemberitahuan tuntutan bunga
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal ketika nilai tersebut harus sudah
dapat dibayarkan sebagaimana disebutkan di atas, maka Pemberi Tugas tidak
berkewajiban untuk membayar tuntutan bunga tersebut.
Namun menurut ketentuan-ketentuan pasal ini atau pasal lainnya dari SubKontraktor yang Ditunjuk tidak ada nilai yang menjadi jatuh tempo dan dapat
dibayarkan sampai Jaminan pelaksanaan, jika disyaratkan dalam Sub-Kontrak, telah
disediakan oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
16.4Pembayaran Retensi
Dalam waktu 35 hari setelah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Pertama secara
keseluruhan terhadap pekerjaan Kontrak Utama oleh Direksi Pengawas, atau,
dimana pekerjaan Kontrak Utama telah diselesaikan sebagian atau per-bagian,
berkenaan dengan bagian dari pekerjaan Kontrak Utama dimana terdapat pekerjaan
Sub-Kontrak, Pemeberi Tugas harus membayar kepada Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk

(separuh), atau perbandingan lainnya sebagaimana ditentukan

secara wajar oleh Pemberi Tugas dengan pertimbangan terhadap hubungan nilai
dari sebagian atau per-bagian pekerjaan Sub-Kontrak tersebut, dari nilai retensi
menurut Sub-Kontrak.
16.5Pembayaran Akhir Nilai Kontrak dan Jumlah lain kepada Sub Kontraktor Yang
Ditunjuk
Dalam jangka waktu 84 hari setelah Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk pada akhirnya
menyelesaikan seluruh kewajibannya (dengan diterbitkannya Berita Acar Serah
Terima Kedua) dan dengan syarat batas waktu bahwa 35 hari telah lewat sejak
pemasukan berkas pengajuan perhitungan akhir Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk
kepada Pemberi Tugas, Pemberi Tugas harus membayar kepada Sub-Kontraktor
Yang Ditunjuk, Harga Sub-Kontrak berikut semua penambahan atau pengurangan
dair nilai tersebut sebagaimana disyaratkan, atau kecuali jika dapat dibayarkan

seusai Kontrak, dikurangi sejumlah nilai yang sudah diterima oleh Sub-Kontraktor
Yang Ditunjuk sebagai angsuran.
16.6Penghentian tanggung Jawab Kontraktor Utama
Kontraktor Utama tidak bertanggung jawab kepada Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk
untuk segala masalah ataupun hal-hal yang timbul di luar atau sehubungan dengan
Kontrak atau sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan Sub-Kontrak, kecuali jika
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk telah memberikan pemberitahuan tuntutannya kepada
Kontraktor Utama sebelum diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Terakhir
sehubungan dengan Pekerjaan Kontrak Utama.
Selain itu Berita Acara Serah terima Pekerjaan Kedua (Terakhir) Pekerjaan baru
akan diterbitkan bila Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk telah membuat pernyataan
tertulis secara sah yang menyatakan bahwa Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk di dalam
melaksanakan pekerjaannya :
(a) Tidak berhutang pada pihak ketiga
(b) Upah semua buruh yang dipekerjakan sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan Sub-Kontrak telah dibayarkan sepenuhnya kepada yang
bersangkutan.

PASAL 17-

PENGAKHIRAN PERJANJIAN PEMBORONGAN (KONTRAK)

17.7Pengakhiran pekerjaan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk


Apabila pekerjaan Kontraktor Utama sesuai Kontrak Utama diakhiri, atau apabila
dengan kata lain Kontrak Utama diakhiri, untuk alasan apapun sebelum SubKontraktor Yang Ditunjuk menyelesaikan seluruh kewajibannya dibawah SubKontrak, maka setiap saat setelah itu Pemberi Tugas dapat melalui pemberitahuan
kepada Sub Kontraktor Yang Ditunjuk dengan segera mengakhiri hubungan kerja
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk menurut Sub-Kontrak dan kemudian Sub Kontraktor
Yang Ditunjuk, tunduk kepada pasal 12, harus dengan segera mengeluarkan
karyawan dan pekerja serta peralatannya dari Lapangan Pekerjaan (Proyek).
17.2Pembayaran setelah Pengakhiran Pekerjaan
Apabila pekerjaan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk diakhiri seperti disebutkan di atas
dan merujuk pada ayat 17.3, Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk harus dibayar oleh
Pemberi Tugas, sejauh jumlah atau pekerjaan-pekerjaan tersebut belum pernah
tercakup oleh pembayaran progress sebelumnya kepada Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk untuk :
(a) Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sebelum tanggal pengakhiran menurut
harga satuan dan nilai dalam kontrak, atau jika tidak ada harga satuan dan nilainilai, maka jumlahnya harus adil dan wajar.

(b) Seluruh bahan yang telah didatangkan dengan sebenarnya dan ditinggalkan di
Lapangan Pekerjaan (Proyek) oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, berikut
sejumlah biaya yang sewajarnya, menimbang pembayaran-pembayaran yang
sudah atau akan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan, atau
pemindahan Peralatan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dari Lapangan Pekerjaan
(Proyek) dan jika dibutuhkan oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk,
mengembalikannya ke tempat asal bengkel utama peralatan Sub-Kontraktor
Yang Ditunjuk ke negeri asal didaftarkan atau ke tujuan lain dengan biaya yang
wajar.
(c) Biaya yang wajar untuk pemulangan semua karyawan dan pekerja SubKontraktor Yang Ditunjuk yang dipekerjakan pada atau sehubungan dengan
pekerjaan Sub-Kontrak pada saat pengakhiran tersebut dan
(d) Barang-barang yang telah dipersiapkan atau dirakit dengan benar di luar
Lapangan Pekerjaan (Proyek) (Off-Site) untuk kemudian disatukan kedalam
peekrjaan Sub-Kontrak Yang Ditunjuk, asalkan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk
mengirim barang-barang tersebut ke Lapangan Pekerjaan (Proyek) atau ke
suatu tempat lainnya sebagaimana diarahkan secara wajar oleh Kontraktor
Utama.
Selalu dipersyaratkan bahwa tidak ada hal apapun disini yang akan mempengaruhi
hak dari salah satu pihak dalam hal pelanggaran terhadap Sub-Kontrak Yang
Ditunjuk yang dilakukan oleh pihak lainnya sebelum pemberhentian tersebut. Juga
tidak ada suatu hak yang ditambahkan kepada Sub-Kontrak Yang Ditunjuk sebelum
pengakhiran untuk menerima pembayaran yang tidak berhubungan atau sebagai
pembayaran karena Nilai Sub-Kontrak Yang Ditunjuk.
17.3Pengakhiran Perjanjian Kontrak Utama sebagai akibat dari pelanggaran SubKontrak
Apabila hubungan kerja Kontraktor Utama menurut Kontrak Utama berakhir, atau jika
sebaliknya Kontrak Utama diakhiri, oleh Pemberi Tugas sebagai akibat suatu
pelanggaran Sub-Kontrak oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, maka ketentuanketentuan dari ayat terdahulu mengenai pembayaran harus tidak berlaku, namun
hak-hak Kontraktor Utama dan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk berikutnya harus sama
seperti jika Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk karena pelanggaran telah membatalkan
Sub-Kontrak dan Kontrak Utama melalui pemberitahuan pengakhiran sesuai pasal
18.1 telah memilih untuk menerima pembatalan tersebut.

PASAL 18-

KELALAIAN SUB KONTRAK YANG DITUNJUK

18.1Pengakhiran Sub Kontrak


Apabila :

(a) Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk menurut hukum dinyatakan tidak dapat


melunasi hutang-hutangnya ketika jatuh tempo atau menjadi pailit atau
dipailitkan, pembubaran atau penghapusan (selian dari pembubaran yang
disengaja untuk maksud-maksud tindakan/proses penggabungan atau
pembentukan kembali), atau menjadi bangkrut, atau membuat suatu
persiapan dengan atau penunjukan demi kepentingan dari para pemberi
utangnya atau setuju untuk melaksanankan pekerjaan Sub-Kontrak dibawah
suatu komite pengawasan para pemberi utangnya, atau jika seorang
penerima, administrator, wali atau juru penyelesai ditunjuk atas sebagian
besar dari harta-hartanya atau jika setiap tindakan dibuat atau bahkan terjadi
dalam hal Sub-Kontraktor atau harta bendanya yang dibawah hukum yang
berlaku, mempunyai banyak sekali akibat yang sama terhadap tindakantindakan atau kejadian-kejadian yang tidak dilakukan, atau jika SubKontraktor Yang Ditunjuk melanggar instruksi Direksi Pengawas atau
dilakukan penyitaan terhadap barang-barangnya.
(b) Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk telah menyangkal Sub-Kontrak.
(c) Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, tanpa alasan yang masuk akal, telah gagal
untuk memulai atau melanjutkan pekerjaan Sub-Kontrak sesuai dengan ayat
7.1.
(d) Sub-Kontraktor Yang Ditunjukmenolak atau lalai menyingkirkan bahan-bahan
atau memperbaiki pekerjaan yang cacat setelah diperintahkan untuk
melakukannya oleh Pemberi Tugas, Direksi Pengawas atau Kontraktor
Utama.
(e) Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk, meskipun telah diperingati sebelumnya oleh
Pemberi Tugas, Direksi Pengawas atau Kontraktor Utama secara tertulis,
sebaliknya terus-menerus atau secara mencolok mengabaikan untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya sesuai Sub-Kontrak.
(f) Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk telah melanggar ayat 2.7 atau
(g) Kontraktor Utama diperintahkan oleh Direksi Lapangan untuk menyingkirkan
Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dari pekerjaan Utama setelah adanya
pemberitahuan tertulis dari Direksi Lapangan kepada Kontraktor Utama
sesuai Kontrak Utama.
maka dalam hal kejadian tersebut dan tanpa mengenyampingkan hak-hak atau
penggantian-penggantian lainnya, Pemberi Tugas melalui suatu pemberitahuan
tertulis kepada Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk akan segera mengakhiri hubungan
kerja Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dan dengan demikian Kontraktor Utama
diperkenankan mengambil alih semua bahan-bahan, peralatan Sub-Kontraktor Yang
Ditunjuk dan barang-barang lainnya yang telah dibawa masuk ke Lapangan
Pekerjaan (Proyek) Oleh Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dan mempekenankan dirinya
atau Kontraktor lainnya menggunakannya untuk keperluan pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan Sub-Kontrak dan perbaikan cacat-cacat pekerjaan yang ada
dan akan, jika dianggap perlu, menjual semuanya dan mempergunakan hasilnya
dalam atau terhadap pelunasan uang yang menjadi haknya dari Sub-Kontraktor
Yang Ditunjuk.

18.2Hak dan Kewajiban Pemberi Tugas dan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk pada
saat Pengakhiran
Pada saat pengakhiran tersebut, hak-hak dan kewajiban-kewajiban Pemberi Tugas
dan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk harus, merujuk pada ayat terdahulu, menjadi
sama sebagaimana jika Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk telah menyangkal SubKontrak dan Pemberi Tugas berdasarkan pemberitahuan pengakhiran menurut ayat
terdahulu telah memilih untuk menerima penyangkalan tersebut.
18.3Wewenang Kontraktor Utama
Kontraktor Utama diperkenankan, sebagai pengganti memberikan pemberitahuan
pengakhiran menurut pasal ini, hanya mengambil sebagian pekerjaan Sub-Kontrak
dari tangan Sub-Kontraktor Yang Ditunjuk dan boleh melaksanakan sendiri atau
menunjuk Sub-Kontraktor lain untuk melanjutkan pelaksanaan dan menyelesaikan
bagian pekerjaan Sub-Kontrak tersebut dan memperbaiki semua cacat yang ada
dan dalam kejadian seperti tersebut Kontraktor Utama deperkenankan memperoleh
penggantian biaya atas yang telah dilakukannya dari Sub Kontraktor Yang Ditunjuk,
atau mengurangi biaya tersebut dari uang yang seharusnya menjadi hak SubKontraktor Yang Ditunjuk.

PASAL 19-

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

19.1Penyelesaian SECARA Musyawarah dan Pengadilan Negeri


19.1.1 Apabila terjadi ketidakpastian, perelisihan atau pertikaian antara Sub
Kontraktor Yang Ditunjuk dengan Direksi Pengawas atau Pemberi Tugas,
yang timbul dari atau sehubungan dengan, atau akibat Kontrak, atau
pelaksanaan Pekerjaan, baik selama berlangsungnya pelaksanaan atau
setelah penyelesaiannya dan baik sebelum atau setelah pemutusan,
penelantaran, pelanggaran atau cara pemberhentian lain dari Kontrak ini,
maka Pemberi Tugas atau Sub Kontraktor Yang Ditunjuk diperkenankan
menyampaikan pemberitahuan mengenai ketidak sepakatan tersebut kepada
pihak lainnya, dalam hal mana pihak-pihak yang bersangkutan harus
mengusahakan untuk menyelesaikan ketidaksepakatan tersebut secara
musyawarah, dalam keadaan damai untuk memperoleh mufakat.
Pemberitahuan yang dimaksud harus menyebutkan bahwa telah dilakukan
penyelesaian menurut pasal ini.

19.1.2 Jika perselisihan antar Kedua Belah Pihak tersebut tidak dapat diselesaikan
secara musyawarah, maka semua perselisihan akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan keputusan tersebut mengikat untuk
dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai