Tan Thong Kie → dalam bukunya Studi Notariat dan Serba-serbi Praktek Notaris,
menyebutkan:
• Jadi, tanda tangan elektronik tersebut lazimnya dilakukan pada transaksi elektronik,
yaitu perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer,
dan/atau media elektronik lainnya.
Keabsahan Tanda Tangan Elektronik, Ps. 11 ayat (1) UU
No. 11/ 2008 (“UU ITE”) & Ps. 59 ayat (3) PP PSTE:
Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan elektronik hanya
berada dalam kuasa Penanda Tangan;
c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu
penandatanganan dapat diketahui;
d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan Elektronik
tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa Penanda tangannya; dan
f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah memberikan
persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait
Sesuai dengan UU ITE , maka beberapa poin
syarat sahnya tanda tangan-el adalah:
• Data pembuatan bersifat privat dan hanya bisa diketahui oleh pemilik tanda
tangan.
• Dalam pembuatan tanda tangan, pemilik aslinya saja yang memiliki kuasa
menggunakannya.
• Apabila terjadi perubahan tentang informasi yang berkaitan dengan tanda tangan,
bisa diketahui dan dilacak.
• Memiliki cara khusus untuk mengetahui pemilik tanda tangan tersebut.
• Memiliki cara khusus untuk membuktikan bahwa pemilik tanda tangan
memberikan persetujuan yang sah tentang informasi elektronik.
Penggunaan Tanda Tangan Elektronik oleh Notaris
1. Akta partij (para pihak langsung berhadapan dengan notaris dan pihak tersebut
yang menandatangani akta) dan;
2. Akta relaas (menceritakan suatu kejadian dan notaris yang
menandatanganinya).
Cat: Khusus akta partij, perlu dipikirkan lagi penerapan tanda tangan elektronik, meskipun
ada suatu digital signature yang dibuktikan dengan digital certificate yang terpercaya, namun
masih terhalang masalah kepastian waktu dan tempat pembuatan akta, serta masalah tempat
pelaksanaan.
Pembuktian Keabsahan Tanda Tangan
Elektronik
→ Untuk memverifikasi tanda tangan digital yang digunakan dalam transaksi elektronik,
hanya tanda tangan digital bersertifikat yang bisa memenuhi proses verifikasi di pengadilan.
Apabila tanda tangan itu tersertifikasi, maka statusnya bisa disamakan dengan akta otentik.
Untuk mendapatkan keterangan tanda tangan tersebut valid atau tidak, diperlukan kehadiran
penyelenggara sertifikat elektronik yang menerbitkan tanda tangan digital tersebut untuk
turut melakukan uji forensik digital.
→ Hasil uji forensik digital tersebut yang akan menentukan sah-tidaknya isi dokumen
elektronik dan tanda tangan digital yang menyertainya. Misalnya jika terdapat isi dokumen
yang berubah, tanda tangan digital bersertifikasi memungkinkan penegak hukum untuk
memastikan keabsahan isi dokumen sekaligus identitas penandatangannya