Nomor : = 09. =
Pada hari ini, Selasa pada tanggal 13-12-2011 (tiga belas Desember dua ribu sebelas); ---
Notaris di Bantul, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris, kenal dan yang
1. Nyonya FATMA, lahir di Sleman, pada tanggal 18-11-1960 (delapan belas Nopember
seribu sembilan ratus enam puluh lima), Ibu Rumah Tangga, Warga Negara -----
Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Sawo 30, Rukun Tetangga: 05, Rukun Warga:
Bantul; ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. Sebagai pelaksana wasiat dari pewaris yang akan disebutkan di bawah ini2 ---------
c. Sebagai wali-ibu dari dan selaku demikian untuk dan atas nama anaknya
tanggal 19-02-1996 (sembilan belas Pebruari seribu sembilan ratus sembilan puluh
enam)3; ------------------------------------------------------------------------------------------
1
Ini merupakan gambaran, bahwa seorang di dalam hokum bertindak dalam beberapa kualitas sekaligus,
i.c.untuk dirinya sendiri, sebagai wali-ibu menurut undang-undang dan sebagai pelaksana-wasiat.
2
Penunjukkan sebagai pelaksana wasiat biasanya dilakukan sekaligus di dalam wasiat yang bersangkutan,
sekalipun tidak tertutup kemungkinan penunjukkan melalui/di dalam suatu akta lain (Pasal 1005
K.U.H.Perdata).
3
Berdasarkan Pasal 345 K.U.H.Perdata, dengan matinya seorang suami (ayah dari anak-anak), maka si janda
(ibu dari anak-anak) demi-hukum menjadi wali atas anak-anaknya yang belum dewasa.
2. Tuan CANDRA, lahir di Jakarta pada tanggal 14-06-1990 (empat belas Juni seribu
tinggal di Perum Mertua Indah B/II, Rukun Tetangga: 02, Rukun Warga: 111,
3. Tuan DWI PURNOMO, wakil Balai Harta Peninggalan Semarang, lahir di Semarang
pada tanggal 22-03-7-1978 (dua puluh dua Maret seribu sembilan ratus tujuh puluh
delapan), Pegawai Negeri Sipil, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Jalan
Perwakilan III, Rukun Tetangga: 11, Rukun Warga: 25, Kelurahan Pasiraman,
- menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas
selaku demikian untuk dan atas nama Balai Harta Peninggalan Semarang, demikian
menurut surat keputusannya tertanggal 25 -11-2011 (dua puluh lima Nopember dua
Perdata. ---------------------------------------------------------------------
Para penghadap untuk diri sendiri dan dalam jabatan/kualitas mereka sebagai ----
tersebut di atas menerangkan, bahwa mereka dengan ini hendak melakukan -------
pemisahan dan pembagian harta peninggalan almarhum tuan FELIX dan untuk hal
4
Seperti dikatakan di atas, dalam kasus seperti yang sekarang kita bahas, adalah lebih aman, kalau kita
menganggap, bahwa dalam hal ini ada pertentangan kepentingan antara si wali dengan anak yang berada di
bawah perwaliannya, sehingga si anak belum dewasa perlu diwakili oleh Balai Harta Peninggalan.
- Bahwa tuan FELIX , pekerjaan terakhir adalah Wiraswasta; ---------------------------
telah meninggal dunia di Jalan Sawo 30, Rukun Tetangga: 05, Rukun Warga:
- bahwa pewaris menikah untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya 5 dengan
penghadap Nyonya FATMA pada tanggal 27-05-1982 (dua puluh tujuh Mei seribu
sembilan ratus delapan puluh dua), tanpa membuat perjanjian kawin ----------
dilahirkan 2 (dua) orang anak, yaitu Tuan CANDRA dan Nona SHINTA tersebut
di atas; ---------------------------------------------------------------------------------
Desember dua ribu sebelas) Nomor 117.HT/12/2011 dalam Daftar Pusat Wasiat
terdapat satu-satunya surat Wasiat pewaris, yang dibuat di hadapan saya, Notaris
tetanggal 09-04-2011 (sembilan April dua ribu sebelas) nomor 21,7 dalam wasiat
5
Data mengenai berapa kali pewaris menikah penting sekali untuk disebutkan, karena isteri/janda pada
perkawinan yang kedua dan selanjutnya, mempunyai kedudukan yang khusus dalam pewarisan harta
suaminya (Pasal 652a K.U.H. Perdata).
6
Ada tidaknya perjanjian-kawin bias mempunyai pengarus yang besar sekali terhadap besarnya harta-
warisan. Namun yang perlu diingat adalah, bahwa hak janda/duda untuk mewaris dari warisan almarhum
suami/istrinya, tidak bergantung dari ada tidaknya perjanjian kawin.
7
Ada tidaknya wasiat bisa sangat besar pengaruhnya terhadap besarnya harta-warisan maupun hak ahli-waris
untuk mewaris. Melalui wasiat pewaris bias menghibah-wasiatkan hartanya kepada orang-orang tertentu dan
melalui tindakan demikian bias mempengaruhi besarnya warisan., Demikian pula pewaris bias
menyingkirkan seorang ahli-waris – yang bukan legitiemaris – atau paling tidak mengurangi penerimaan
ahli-waris tertentu.
- bahwa pewaris telah mengangkat penghadap nyonya FATMA sebagai - ahli waris
tunggal dan sekaligus sebagai pelaksana Wasiat dari harta peninggalan pewaris;8 ---
- bahwa sesuai dengan bunyi surat keterangan hak waris tertanggal 10-12-2011
(sepuluh Desember dua ribu sebelas) dibuat oleh saya, Notaris, harta peninggalan
pewaris terdiri dari setengah dari harta campur antara pewaris dengan penghadap
nyonya FATMA dan bahwa Tuan CANDRA dan nona SHINTA tersebut di atas
menurut hukum berhak atas dan telah menuntut bagian yang dijamin menurut
sembilan) bagian dari harta peninggalan pewaris10 atau 2/18 (dua per delapan belas)
bagian dari harta campur antara pewaris dengan penghadap nyonya FATMA
- bahwa dengan demikian atas harta campur, dalam mana termasuk harta ---
penghadap nyonya FATMA berhak atas 14/18 (empat belas per delapan belas)
bagian, sedangkan tuan CANDRA dan nona SHINTA tersebut di atas berhak atas
Oleh karena itu ada tidaknya wasiat harus disebutkan dalam pemisahan dan pembagian, sedang ada tidaknya
pewaris meninggalkan surat wasiat bisa kita check melalui Daftar Pusat Wasiat Departemen Kehakiman
Jakarta.
8
Di sini kita bertemu dengan apa yang disebut wasiat pengangkatan-waris. Ini lain sekali dengan hibah-
wasiat. Penerima hibah-wasiat menerima berdasarkan alas hak khusus, sedangkan ahli-waris (termasuk yang
diangkat melalui wasiat pengangkatan waris) menerima berdasarkan alas hak umum, sehingga ai mengoper
baik hak maupun kewajiban pewaris.
9
Sesuai dengan asas yang diletakkan dalam Pasal 913 K.U.H.Perdata, legitiemeportie harus dituntut oleh
legitiemaris. Kalau legitiemaris tahu, bahwa hak bagian ab intestaatnya dalam warisan dianggap, tetapi ia
tinggal diam, maka wasiat jalan terus dan hak bagian legitiemaris menjadi berkurang atau bahkan bisa hilang
sama sekali.
10
L.P. dua orang anak adalah sebesar 2/3 dari bagian ab intestaatnya atau = 2/3 x 1/3 = 2/9, (Pasal 914
K.U.H.Perdata).
11
Karena besarnya L.P seorang anak adalah 2/9, maka bagian bebasnya adalah sebesar 5/9 warisan. Warisan
pewaris terdiri dari ½ dari Harta-Persatuan; ½ bagian yang lain adalah hak janda dari Harta_Persatuan, yang
sudah tentu tidak termasuk dalam warisan, karena pemiliknya -- si janda -- masih hidup. Dengan demikian
besarnya Hak-bagian janda adalah ½ harta Persatuan ditambah dengan ¾ x ½ Harta Persatuan = 4/8 + 3/8 =
7/8 dari Harta Persatuan.
- bahwa harta campur, dalam mana termasuk harta-peninggalan pewaris, telah
dibawah tangan yang, bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta --- akta ini dan
akan menjadi dasar pemisahan dan pembagian menurut akta - ini, dalam surat
- bahwa barang tetap (tak bergerak) yang termasuk dalam harta-campur ini telah
ditaksir oleh tiga orang ahli, yang ditunjuk (dipilih), yaitu tuan AGUNG, tuan
MARSONO dan tuan RAMBO, yang untuk melakukan penaksiran itu telah
diambil sumpah lebih dahulu,13 dari penyumpahan dan penaksiran mana telah
dibuat berita acaranya, yang bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta akta ini dan
akan menjadi dasar pula dari pemisahan dan pembagian menurut akta ini; -----------
juga akan menjadi dasar dari pemisahan dan pembagian menurut akta ini ; -----------
- bahwa para penghadap, untuk diri sendiri dan dalam kedudukan/kualitas -- mereka
seperti tersebut di atas, berdasarkan hal-hal tersebut di atas sekarang berniat untuk
12
Sesuai dengan Pasal 675 sub 3 Rv, pendaftaran harus memuat penilaian barang-barang bergerak. Dalam
K.U.H.Perdata tidak ditentukan, berapa orang yang harus melaksanakan pendaftaran boedel, sehingga kita
menyimpulkan, bahwa jumlah oarang pendaftar tidak relevan. Kalau penaksir adalah ahli-taksir yang
profesional, maka sumpahnya didasarkan atas sumpah yang sudah dilaksanakan pada waktu ia menerima
jabatan sebagai ahli-taksir.
13
Berdasarkan Pasal 1077 ayat 4 K.U.H.Perdata, benda-tetap ditaksir oleh 3 orang, dengan mengindahkan
ketentuan sumpah sebagai yang diatur dalam Pasal 1078 K.U.H.Perdata.
14
Karena pewaris menikah pada tahun 1973 dengan tanpa membuat perjanjian kawin, maka harta
perkawinan yang terbentuk dalam keluarga tersebut hanyalah satu kelompok saja, yaitu Harta-Persatuan
(karena tidak ternyata ada hibah atau warisan yang tidak boleh masuk ke dalam harta-persatuan ex Pasal 120
K.U.H.Perdata).
untuk mana oleh mereka telah di - buat daftar dari jumlah harta yang akan dipisah
I. Aktiva : ---------------------------------------------------------------------------
Rp. 50.000.000,00
I k h t i s a r (recapitulatie) ----------
memperoleh : ---
Sekarang dalam melaksanakan pemisahan dan pembagian dari harta campur, dalam
mana termasuk harta peninggalan pewaris, maka para penghadap tetap bertindak
(1) penghadap nyonya FATMA pribadi : semua harta benda (aktiva) harta campur
15
Jumlah-jumlah tersebut didasarkan atas perhitungan seperti tersebut di atas.
(seratus juta rupiah) ----------------------
Dengan telah terlaksananya pemisahan dan pembagian yang dimaksudkan itu, ---
maka para penghadap tetap dalam tindakan tersebut di atas selanjutnya -------------
menerangkan : --------------------------------------------------------------------------------
- bahwa biaya untuk Balai Harta Peninggalan berhubung dengan pemisahan dan
pembagian menurut akta ini akan ditanggung dan dibayar oleh yang berhak atas
masing;17 ----------------------------------------
16
Ini merupakan perwujudan daripada hak-bagian ahli-waris atas harta yang ditinggalkan oleh pewarisnya.
17
Kiranya suatu kesepakatan yang patut. Apalagi kalau diingat, bahwa yang berbagi adalah ibu dan anaknya.
18
Agar diperhatikan pengaruhnya terhadap ketentuan Pasal 1112 sub 3 K.U.H.Perdata.
- bahwa surat-surat bukti umum harta campuran yang bersangkutan akan disimpan
Pada akhirnya para penghadap, tetap dalam tindakan tersebut di atas, menerangkan
------------------------------ k h u s u s u n t u k : ----------------------------------
pertama: ---------------------------------------------------------------------------------
berdasarkan apa yang telah diterangkan dalam akta ini melangsungkan dengan
kedua : ----------------------------------------------------------------------------------
yang perlu, memilih domisili dan selanjutnya melakukan semua tindakan baik
19
Pasal 1082 K.U.H.Perdata.
20
Berdasarkan Pasal 42 PP 24/1997 akta Pemisahan dan Pembagian sudah cukup menjadi dasar untuk balik-
nama persil warisan kepada orang yang dalam akta ditunjuk sebagai yang mendapatkan persil yang
bersangkutan, tetapi sebagai yang sudah dikatakan di atas, tampaknya yang dimaksud dengan akta Pemisahan
dan Pembagian dalam pasal tersebut adalah akta PPAT yang blangkonya disediakan oleh pihak BPN.Dengan
adanya kuasa seperti tersebut di atas, maka ahli-waris yang bersangkutan dapat melaksanakan balik-nama
persilnya dengan menandatangani akta PPAT untuk diri sendiri dan atas nama para ahli-waris yang lain
berdasarkan kuasa tersebut di atas..
dan berguna, tanpa pengecualian untuk terjadinya hal-hal yang tersebut di atas.
tidak dapat dicabut kembali pula tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang
yang penting dari pemisahan dan pembagian menurut akta ini, akta mana tidak
Dibuat dan diresmikan di Bantul, pada hari dan tanggal bulan dan tahun seperti
tersebut pada bagian awal akta ini, dengan dihadiri oleh : ---------------------------------
1. Tuan TRIYOGA, Sarjana Hukum, lahir di Jambi, pada tanggal 12- 01-1983 -----
(dua belas Januari seribu ssembilan ratus delapan puluh tiga), Pegawai kantor
2. Nona MELIANA, lahir di Sleman, pada tanggal 26-01-1977 (dua puluh enam
Januari sseribu sembilan ratus tujuh puluh tujuh), Pegawai Kantor Notaris,
Setelah akta ini dibacakan oleh saya, notaris, kepada para penghadap dan ---
para saksi, maka ketika itu juga, para penghadap, para saksi dan saya, -------
21
Karena pada prinsipnya suatu kuasa bisa ditarik kembali secara sepihak dan berakhir karena sebab-sebab
sebagai yang disebutkan dalam Pasal 1813 K.U.H.Perdata, maka untuk menghindarkan,kemungkinan bahwa
kuasa itu sewaktu-waktu ditarik oleh pemberi kuasa atau berakhir karena sebab-sebab yang disebutkan dalam
Pasal 1813, maka kuasanya di sini dibuat dalam bentuk mutlak
Dibuat dengan tanpa perubahan. -----------------------------------------------------