Anda di halaman 1dari 45

RICKY SAMUEL

MAKINTO AND
FRIENDS

Pengertian Good Corporate


Governance
suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ
BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholder)
lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan
dan nilai-nilai etika. Pasal 1 Surat Keputusan Menteri
BUMN No.117/M-MBU/2002

Strategi Implementasi GCG:

Migrasi dari Komitmen Sistem - Kultur

CGC

GGC

CORPORATE GOVERNANCE
COMMITMENT

GOOD GOVERNED
COMPANY

Commitment

System

Taat terhadap pedoman


GCG baik yang wajib
maupun bersifat
kebijakan

Operasional yang baik


melalui kontrol internal,
pengendalian resiko, dan
penerapan WBS

GCC

GOOD CORPORATE CITIZEN

Culture

Korporasi diterima
sebagai bagian dari
Masyarakat melalui
Pendekatan CSR

GCG: PENCIPTAAN NILAI TAMBAH & PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN


Source: Road Map GCG, Komite Nasional Kebijakan Governance

LEAD BY

Pedoman Good Corporate


Governance
Pedoman GCG ada tiga pilar yang saling berhubungan
1. Negara dan Perangkatnya sebagai regulator
2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar
3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia
usaha

Negara dan perangkatnya sebagai


regulator
Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan
perundang-undangan yang menunjang iklim usaha
yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum
secara konsisten (consistent law enforcement)

Dunia usaha sebagai pelaku pasar


menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan
usaha

Masyarakat sebagai pengguna


Produk
Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia
usaha serta pihak yang terkena dampak dari
keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan
melakukan kontrol sosial (social control) secara obyektif
dan bertanggung jawab

Prinsip-Prinsip Governance
Keterbukaan (Transparency)
Akuntabilitas (Accountability)
Tanggung Jawab (Responsibility)
Independensi (Independency)
Kewajaran (Fairness

Keterbukaan atau Transparansi


Transparansi yaitu perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan
relevan dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh pemangku kepentingan.

AKUNTANBILITA
S

perusahaan harus dapat


mepertanggungjawabkan
kinerjanya secara
transparan dan wajar

TANGGUNG JAWAB
ATAU
perusahaan harus mematuhi
RESPONSIBILITY
peraturan perundangundangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan

INDEPENDEN
SI
dalam mengambil keputusan,

perusahaan harus obyektif dan


bebas dari segala tekanan dari
siapapun serta bebas dari
conflict of interest.

KEWAJAR
AN
Perusahaan harus

memperhatikan seluruh
kepentingan stakeholders
berdasarkan azas kesetaraan
dan kewajaran (equal
treatment)

PROSES GOVERNANCE

Amanat untuk
mengawasi Direksi

Pemegang
Saham (RPB)

Laporan

Mengawasi &
memberi nasehat
termasuk menilai
kinerja

POAC &
Menetapkan
Strategi

DEWAN PENGAWAS
DIREKSI

Amanat untuk mengelola perusahaan


(AD, RJPP, RKAP)

Laporan Pertanggungjawaban
& Kinerja

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


PENGERTIANNYA:
KEKUASAAN TERTINGGI DALAM STRUKTUR KEPENGURUSAN
PERUSAHAAN
PENENTU ARAH PERUSAHAAN
REPRESENTASI KEKUASAAN PEMEGANG SAHAM

BERHAK:
MEMPEROLEH SEGALA KETERANGAN YANG BERKAITAN DENGAN
KEPENTINGAN PERSEROAN DARI DIREKSI DAN ATAU KOMISARIS

BERWENANG:
MENGAMBIL KEPUTUSAN MENGENAI HAL-HAL YANG
BERDAMPAK PENTING BAGI PERUSAHAAN SEPERTI:
Investasi
Divestasi
PENGESAHAN ATAU PENOLAKAN LAPORAN MANAJEMEN

DEWAN KOMISARIS
Wakil dari Pemegang Saham dalam rangka mengawasi dan memberi
nasihat kepada Direksi untuk menjaga kepentingan perusahaan

KARAKTERISTIK
Lembaga yang mewakili pemegang saham
Berfungsi sebagai pengawas perusahaan (conformance role)
Merupakan cerminan keahlian (performance role)
Kadang-kadang dijabat oleh orang berpengaruh (pantheonism role)

TUGAS DAN FUNGSI


Memberikan pendapat dan saran pada Pemilik/RUPS
Mengawasi pelaksanaan rencana perusahaan
Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan
Mengadakan rapat minimal setiap bulan

DEWAN DIREKSI
Organ yang bertindak, memimpin dan
mengurus perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan perseroan, yaitu meningkatkan
efisiensi dan efektifitas perseroan demi
kepentingan pemegang saham (=agency
role)

Struktur Governance

PROSES MANAJEMEN

POAC &
Kinerja

Pendelegasian
Tugas, wewenang &
Tanggung jawab

Direksi
Manajer
Laporan

Laporan

Pekerja

MANFAAT IMPLEMENTASI GCG:


Meningkatkan pengawasan dan mengurangi
ResikoPeningkatan efesiensi operasional
Meningkatkan reputasi korporasi
Akses dengan modal biaya yang rendah
Mempengaruhi harga saham secara positif
Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari
shareholder dan stakeholder terhadap perusahaan.
Memudahkan akses terhadap investasi domestik
maupun asing

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM
PENGIMPLEMENTASIAN GCG:
korupsi, disertai dengan faktor permintaan dan faktor
penawaran

Faktor-Faktor Permintaan:

Regulasi dan Otoritas yang memungkinkan


terjadinya korupsi
Karakteristik tertentu dari sistem perpajakan
Adanya provisi atas barang dan jasa dibawah
harga pasar

FAKTOR-FAKTOR
Tradisi Birokrasi yang cenderung Korup
PENAWARAN:
Rendahnya gaji dikalangan birokrasi
Transparasi dari peraturan dan hukum

MEKANISME GCG YANG BAIK:


1. Mekanisme pengendalian internal adalah
pengendalian perusahaan yang dilakukan dengan
membuat aturan yang mengatur tentang mekanisme
bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, return
maupun resiko-resiko yang disetujui oleh prinsipal dan
agen.
2. Mekanisme pengendalian eksternal adalah
pengendalian perusahaan yang dilakukan oleh pasar.
Menurut teori pasar jika manajemen berperilaku hanya
menguntungkan diri sendiri, maka kinerja perusahaan
akan menurun dalam bentuk turunnya nilai saham

Faktor-faktor Internal GCG:


a. Terdapatnya budaya perusahaan (corporate culture)
yang mendukung penerapan GCG dalam mekanisme
serta sistem kerja manajemen di perusahaan.
b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan
perusahaan mengacu pada penerapan nilai-nilai GCG.
c. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga
didasarkan pada kaidah-kaidah standar GCG.
d. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan) yang efektif
dalam perusahaan untuk menghindari setiap
penyimpangan yang mungkin akan terjadi.

Faktor-faktor eksternal:
a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu menjamin
berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.
b. Dukungan pelaksanaan GCG dari sektor publik/ lembaga
pemerintahaan yang diharapkan dapat pula melaksanakan Good
Governance dan Clean Government menuju Good Government
Governance yang sebenarnya.
c. Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG yang tepat (best practices)
yang dapat menjadi standard pelaksanaan GCG yang efektif dan
profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark (acuan).

KAPAN GCG
DITERAPKAN?
Sekarang juga. Jangan ditunda.
Proses penerapan GCG sangat tergantung pada
komitmen manajemen dan semua pihak terkait.
Penerapan GCG merupakan upaya terus menerus
(continuous process), terutama mengingat selalu
berubahnya kondisi lingkungan eksternal korporasi.

BOBOT PAR 160


SK-117 (lama)
Hak/Tanggung
Jawab PS/RUPS
= 9%

Penerapan GCG:
1. Komisaris & Komite 33%
2. Direksi, SPI & Corsec 33%
INDIKATOR
Parameterparameter

Kebijakan GCG
= 8%

Komitmen
= 10%

Disclosure
= 7%

SCORECARD GCG MBUMN 160 PARAMETER (lama)


Aspek Penilaian

Bobot
(%)

Jumlah
Indikator

Jumlah
Paramete
r

Hak & Tgg Jawab PS/ RUPS

10

31

Kebijakan GCG

14

Penerapan GCG

66

32

101

a) Komisaris

27

12

36

b) Komite Komisaris

14

c) Direksi

27

36

d) SPI

e) Sekretaris Perusahaan

Pengungkapan Informasi
Komitmen
Jumlah

10

100

50

160

BOBOT PAR 153


SK-16 (baru)
Komitmen
7%

Pemegang Saham dan


RUPS/Pemilik
Modal 9%
INDIKATOR

Dewan Komisaris/
Pengawas 35%

Parameterparameter

Pengungkapan Informasi
Dan Transparansi 9%

Direksi
35%

Aspek Lainnya
5%

SCORECARD GCG MBUMN - 153 PARAMETER (baru)


Aspek Penilaian

Bobot
(%)

Jumlah
Indikator

Jumlah
Paramete
r

Komitmen thd GCG

15

PS dan RUPS/Pemilik Modal

25

Dewan Komisaris/Pengawas

35

Direksi

35

13

52

Pengungkapan Informasi dan


Transparansi

16

Aspek Lainnya

100

43

153

Jumlah

12

43

PENILAIAN
Penilaian disajikan dalam grading sebagai berikut:
KATEGORI/PREDIKAT

RANGE SCORE

Sangat Baik

90 < X < 100

Baik

75 < X <

90

Cukup

60 < X <

75

Kurang

50 < X <

60

Sangat Kurang

< 50

MEMBANGUN BUDAYA

PENGEMBANGUN KULTUR GCG


PERUSAHAAN:
1. Sistem Pengawasan
. Manajeman resiko, kepatuhan, audit & WBS

2. Pengembangan dan Diklat SDM


. Kompetensi dan karakter dasar (Integritas, kematangan, dan
mentalitas yang baik)

3. Role Model Kepemimpinan


. Memberikan contoh yang baik melalui tekhnik pendampingan
dan konsultasi

SOSIALISASI
BUDAYA GCG
.............. Melalui knowledge
management

Pemetaan seluruh pengetahuan yang relevan dengan


proses bisnis perusahaan
Proaktif untuk berbagi dan mengumpulkan informasi
Eksplorasi seluruh pengetahuan yang dapat mendorong
penerapan GCG dalam operasi perusahaan

SOSIALISASI BUDAYA GCG


............Melalui Values
Transformation

Dewan Komisaris dan direksi memegang peranan


penting
Menjadikan pemimpin sebagai contoh merupakan kunci
kesuksesan dan keberhasilan
Leaders must be able to make the values alive

Keterkaitan GCG dengan CSR

Pemetaan kepentingan Stakeholders


Mengintegrasikan operasional bisnis dan kepentingan
stakeholder melalui pendekatan analisis stakeholder
Manfaat yang
Menggunakan opini paling dominan untuk merumuskan tujuan
diperoleh:
perusahaan

Mendapatkan dukungan untuk memperoleh sumber daya yang


optimal
Membangun strategi komunikasi : memahami apa yang harus
dilakukan dan mandaat keberadaan perusahaan bagi
stakeholder

STRATEGI CSR TERINTEGRASI DENGAN


STRATEGI BISNIS
CSR hendaknya menjadi bagian dari strategi bisnis guna
meningkatkan kemampuan daya saing, reputasi
perusahaan, dan pelestarian lingkungan.
Hubungan baik dengan para stakeholder bukan saja
membawa manfaat untuk stakeholder, namun juga bagi
perusahaan.
Hubungan bersinergi antara perusahaan dengan
masyarakat dan lingkungan hidup adalah suatu
keniscayaan, karena merupakan pola hubungan saling
ketergantungan

DASAR-DASAR HUKUM GOOD


CORPORATE GOVERNANCE
a. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara(BUMN);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan
Umum(PERUM);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara
(BUMN);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perum Perumnas;
e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
PengawasBadan Usaha Milik Negara;

DASAR-DASAR HUKUM GOOD


CORPORATE GOVERNANCE:
g. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER09/MBU/2012 tanggal 06 Juli2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER01/MBU/2011. h. Keputusan Dewan Pengawas No: Ketua
Dewas/005/KPTS/XII/2011 tentangPembentukan Komite
Perencanaan dan Risiko Usaha Perum

To The Points

Anda mungkin juga menyukai