0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
153 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas hubungan antara pemilik properti dengan manajer properti, termasuk kontrak yang mengatur hubungan tersebut dan langkah-langkah perencanaan manajemen properti seperti pengumpulan data, analisis pasar, penyusunan anggaran, dan evaluasi rencana.
Deskripsi Asli:
Hub antara Pemilik Properti dengan Manajer Properti Hub antara Pemilik Properti dengan Manajer Properti Hub antara Pemilik Properti dengan Manajer Properti
Judul Asli
Hub antara Pemilik Properti dengan Manajer Properti
Dokumen tersebut membahas hubungan antara pemilik properti dengan manajer properti, termasuk kontrak yang mengatur hubungan tersebut dan langkah-langkah perencanaan manajemen properti seperti pengumpulan data, analisis pasar, penyusunan anggaran, dan evaluasi rencana.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara pemilik properti dengan manajer properti, termasuk kontrak yang mengatur hubungan tersebut dan langkah-langkah perencanaan manajemen properti seperti pengumpulan data, analisis pasar, penyusunan anggaran, dan evaluasi rencana.
PEMILIK PROPERTI DENGAN MANAJER PROPERTI @2020 1. Overview Hubungan Antara Pemilik Properti Dengan Manajer Properti
2. Kontrak/Perjanjian yang terkait dengan
Manajemen Properti
3. Pengenalan Perencanaan Manajemen Properti
4. Penyusunan, Penyajian dan Evaluasi
Perencanaan Manajemen Properti 1. OVERVIEW HUBUNGAN ANTARA PEMILIK PROPERTI DENGAN MANAJER PROPERTI
3 Hubungan Dasar yang timbul antara Pemilik Properti
dengan Manajer Properti: • Hubungan Pemilik-Pegawai, pemilik-karyawan • Hubungan yang berlandaskan kepercayaan, hubungan fiducia formal • Hubungan Principal-Agen A. Hubungan Pemilik-Pegawai (Pemilik-Karyawan)
Disini Manajer Properti berkedudukan sebagai karyawan/pegawai dari
Pemilik Properti.
Manajer Properti secara langsung bertanggung jawab kepada Pemilik
Properti (Pemilik Properti bisa berupa perorangan atau perusahaan), dimana Pemilik Properti bisa juga menjadi penghuni utama dari property tersebut.
Diperlukan kontrak formal yang mengatur hubungan antara Pemilik
Properti dengan Manajer Properti (dalam case ini) mengingat pekerjaan Manajer Properti berhubungan dengan nominal uang yang besar dan seringkali penyewa property (Lembaga Pemerintah dan/atau Perusahaan) meminta copy kontrak formal tersebut untuk syarat administrasi mereka. B. Hubungan yang Berlandaskan Kepercayaan (Fiducia Formal)
Sebenarnya hubungan ini tidak wajib dibuat secara tertulis, tetapi
seiring dengan dinamika yang terjadi maka sekarang ini dibuat dengan perjanjian tertulis guna membangun hubungan Fiducia yang legal dan formal.
Fiducia adalah hutang piutang antara kreditor dengan debitor yang
melibatkan penjaminan, jaminan tersebut kedudukannya masih dalam penguasaan pemilik jaminan (Pemilik Properti)
Untuk menjamin kepastian hukum bagi kreditor atau Pemilik Properti,
maka Fiducia tersebut dibuatkan akta notaris dan didaftarkan ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. C. Hubungan Principal-Agen
Ini adalah hubungan yang paling umum terjadi dalam Manajemen
Properti, dimana kedua belah pihak menandatangani kontrak tertulis. Kontrak tertulis tersebut disebut kontrak manajemen.
Principal adalah orang yang mempunyai otorisasi (Pemilik Properti)
sedangkan Agen adalah orang yang menjalankan otorisasi (Manajer Properti), Agen disini pada umumnya merupakan perusahaan penyedia jasa layanan manajemen properti.
Karena memperoleh otorisasi dari Pemilik Properti maka Manajer
Properti dapat bertindak sebagai Pemilik Properti dalam kondisi-kondisi tertentu (contohnya : permasalahan hukum dengan penyewa). C. Hubungan Principal-Agen
Tugas dan Ruang Lingkup Agen:
• Loyalty, mengutamakan kepentingan pemilik daripada kepentingan
pribadi. • Care, memiliki kemampuan yang rasional untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. • Obedience, mematuhi seluruh intruksi dari pemilik. • Accounting, menyajikan laporan keuangan (LK) secara benar dan akurat. • Disclosure, memiliki kemampuan dalam menjaga rahasia yang berkaitan dengan pemilik property dan/atau property-nya 2. KONTRAK / PERJANJIAN YANG TERKAIT DENGAN MANAJEMEN PROPERTI Perjanjian/Kontrak Manajemen Properti bergantung pada jenis property yang dikelola dan jenis kepemilikannya, berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perjanjian/kontrak yang terkait dengan Manajemen Properti: • Pihak yang terlibat dalam perjanjian • Deskripsi dari property • Jangka waktu perjanjian • Tanggung jawab dan wewenang manajer property • Kewajiban pemilik property • Biaya pengelolaan property • Pelanggaran kontrak • Ketentuan penghentian • Solusi jika terjadi perselisihan • Pihak yang terlibat dalam perjanjian, pihak yang terlibat harus jelas dan berwenang serta untuk manajer property harus memiliki ijin (licensed). • Deskripsi dari property, minimal memuat alamat dan tipe/jenis property. • Jangka waktu perjanjian, umumnya berlaku setahun sekali dan manajer property lebih tertarik dengan kontrak jangka panjang. • Tanggung jawab dan wewenang manajer property, harus diatur secara jelas seperti memungut sewa dari penyewa, membayar biaya- biaya, mengatur serta mengawasi operasional harian (pemasaran, sewa dan penertiban penyewa, pegawai/karyawan, perawatan, pelayanan kepada penyewa serta perbaikan), menyetorkan laba bersih ke pemilik property dan mengirimkan laporan rutin kepada pemilik property. • Kewajiban pemilik property, mengasuransikan properti-nya, menyediakan dana cadangan, mematuhi regulasi pemerintah. • Biaya pengelolaan property, apakah menggunakan biaya tetap, biaya berbasis persentase atau biaya per unit, disamping itu harus dijelaskan secara jelas jumlah nominal biaya, kapan jatuh temponya serta metode pembayarannya.
• Pelanggaran kontrak, jika ada pihak yang melanggar perjanjian yang
telah ditandatangani.
• Ketentuan penghentian/pemutusan kontrak, dilakukan dengan
memberikan pemberitahuan yang tepat dan sesuai aturan hukum, baik pemilik property atau manajer property atau penyewa property dapat mengajukan pemutusan kontrak.
• Solusi jika terjadi perselisihan, mediasi atau arbitrasi.
3. PENGENALAN PERENCANAAN MANAJEMEN Membuat perencanaan manajemen memerlukan 2 langkah, yaitu: 1. Manajer Properti harus mengetahui tentang mengumpulkan detail data property serta menganalisa pasar property. 2. Manajer property memberikan laporan tertulis kepada pemilik property yang berisi tentang rincian strategi yang dapat dipakai.
Mengumpulkan Informasi/Detail Property:
Langkah ini sangat penting untuk menentukan apakah dimasa depan property tersebut masih menjanjikan (tumbuh dan berkembang) serta sejalan dengan tujuan dan sasaran dari pemilik property. Disamping itu Manajer Properti wajib melakukan inspeksi lapangan. Tujuan dan sasaran pemilik property: 1. Memperoleh pendapatan. 2. Memperoleh manfaat/keringanan pajak. 3. Memperoleh apresiasi/pengakuan dari masyarakat. Dalam mengumpulkan data terkait detail data property Manajer Properti wajib melakukan inspeksi lapangan, tujuannya adalah:
1. Mendapatkan deskripsi tipe properti.
2. Apakah dengan ada/tidaknya trotoar jalan memberikan daya tarik
lebih/kurang (first impression).
3. Kondisi fisik property (eksterior, interior, system pendukung,
efisiensi/ramah lingkungan, fasilitas parkir, lingkungan sekitar seperti area public, kesehatan, keamanan). Analisa Pasar Property: 1. Analisa pendapatan operasional, apakah tarif sewa sudah wajar atau belum. 2. Analisa sumber pendapatan operasional, a. Pendapatan sewa (tarif sewa) b. Pendapatan non sewa (layanan cuci, mesin penjual otomatis, sewa fasilitas audio/video dan penyewaan lainnya) 3. Analisa tingkat kekosongan sewa. 4. Analisa biaya operasional (biaya variabel dan biaya tetap).
Disamping itu, Manajer Properti harus mengingatkan Pemilik Properti
untuk memiliki dana cadangan guna membayar kepentingan/kegiatan yang mendesak dan tiba-tiba. 4. PENYUSUNAN, PENYAJIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN MANAJEMEN PROPERTY
A. Menyiapkan Rencana Manajemen
B. Menyajikan atau Mempresentasikan Rencana Manajemen C. Evaluasi Rencana Manajemen A. Menyiapkan Rencana Manajemen 1. Menyiapkan data terkait kondisi property saat ini 2. Menyiapkan rencana anggaran operasional (tahunan) Potential Gross Income (PGI), Effective Gross Income (EGI), Net Operating Income (NOI), Cash Flow 3. Menyiapkan strategi pemasaran dan sewa 4. Menyiapkan rencana kegiatan pemeliharaan dan perbaikan 5. Menyiapkan rencana renovasi (jika pemilik menghendaki) A. Menyiapkan Rencana Manajemen Langkah-Langkah menyiapkan rencana anggaran operasional (tahunan) : 1. Menghitung Potential Gross Income (PGI), 2. Menghitung Effective Gross Income (EGI), 3. Menghitung Net Operating Income (NOI), 4. Menghitung Cash Flow A. Menyiapkan Rencana Manajemen Contoh langkah-langkah menyiapkan rencana anggaran operasional (tahunan) : B. Menyajikan atau Mempresentasikan Rencana Manajemen
• Wajib dilakukan oleh Manajer Properti kepada Pemilik
Properti • Rencana Manajemen wajib dibuat secara akurat, teliti, cermat, rapi dan melampirkan semua data/dokumen pendukung C. Evaluasi Rencana Manajemen 1. Evaluasi melalui Laporan Keuangan a. Laporan laba rugi (L/R) bulanan b. Laporan arus kas 2. Evaluasi melalui Laporan Operasional a. Daftar penyewa b. Daftar penunggak sewa c. Daftar tingkat kekosongan dan/atau keterisian d. Daftar pengeluaran dan rencana pengeluaran TERIMA KASIH