Anda di halaman 1dari 16

Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

ANALISIS KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG LABORATORIUM KLINIK


KESEHATAN PATRA MEDICA DI KABUPATEN BOYOLALI

Muhamad Haris Maknun1, Hartomo Soewardi2, Ali Parkhan3

Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia1,2,3)


Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55584
E - Mail : maknunharis.mpjateng@gmail.com

ABSTRACT

Boyolali is one of a large city in central Java of Indonesia which its population increases
annually by 31%. This city has several health clinic includes antenatal clinics, general clinic and a
clinical laboratory. Currently the numbers of clinics to service people are 77 clinics only. In fact, this
district still requires on the other of 318 clinics that have an adequate qualification. Therefore it is
crucial to establish some new clinics for satisfying the specified requirements by the district
government. The purpose of this study is to analyze the feasibility of establishing a new clinical
laboratory as an expansion of the existing clinic based on aspects of market, technics and technology,
management, financial, legal and environment. Survey was conducted by distributing questioner and
interview to a potential stakeholder. Non parametric statistical analysis is done to test some
hypotheses at 5% of significant level and 10% of margin of error. The result of this study shows that
the establishment of clinic laboratory in Boyolali is feasible according to an analysis of whole aspects.

Keywords : Feasibility Analysis, Clinical Laboratory, Laboratory Expansion.

1. PENDAHULUAN klinik (meliputi poliklinik kandungan,


1.1. Latar Belakang Masalah poliklinik umum dan laboratorium klinik
Dalam pembukaan dan pasal-pasal kesehatan) hal ini belum memenuhi standar
Undang-Undang Dasar Negara Republik jumlah klinik minimal, yang mana jumlah
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yaitu klinik minimal yang dibutuhkan adalah
untuk “melindungi segenap bangsa sejumlah 318 unit klinik kesehatan
Indonesia dan untuk memajukan (Keputusan Menteri Permukiman dan
kesejahteraan umum”. Dalam Pasal 34 ayat 3 Prasarana Wilayah No.534/KPTS/M/2001).
bahwa “Negara bertanggung jawab atas Pemerintah kabupaten boyolali juga
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan menyediakan fasilitas kesehatan berupa
fasilitas pelayanan umum yang layak”. Pasal BPJS, BPJS merupakan badan hukum yang
28 ayat 1 yang berbunyi “Setiap orang dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan
berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, sosial yang juga menjamin 2 macam
bertempat tinggal, dan mendapatkan jaminan sosial, yaitu jaminan kesehatan dan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta ketenaga kerjaan, dimana setiap orang
berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. termasuk orang asing yang bekerja paling
Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 dan singkat 6 bulan di Indonesia wajib menjadi
beberapa pasal dalam UUD 1945, maka peserta jaminan sosial (UU Nomor 24 Tahun
setiap Warga Negara Indonesia baik yang 2011 tentang BPJS. Dengan semakin
tinggal di Ibu Kota maupun di Kota - kota meningkatnya jumlah penduduk di
atau Kabupaten - kabupaten diseluruh Kabupaten Boyolali, maka perlu adanya
Indonesia berhak mendapatkan sarana penambahan sarana klinik kesehatan
pelayanan kesehatan, termasuk juga Warga termasuk Laboratorium Klinik Kesehatan
Masyarakat di Kabupaten Boyolali. yang mana saran ini dapat dimanfaatkan bagi
Berkaitan dengan sarana kesehatan yaitu orang sehat yang butuh data kesehatan
jumlah klinik yang tersedia di Kabupaten pribadi atau orang dalam keadaan kurang
Boyolali baru tersedia sejumlah 77 unit sehat. Untuk mendirikan Cabang

137
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

Laboratorium Klinik Umum Pratama Patra 2.4. Analisis Aspek Manajemen


Medica perlu adanya analisis kelayakan Manajemen Sumber Daya Manusia
usaha sebagai informasi yang dapat adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
membantu dalam pengambilan keputusan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
kelayakan dengan tujuan supaya dalam efisien membantu terwujudnya tujuan
pengembangan usaha Laboratorium Klinik perusahaan, karyawan dan masyarakat
Kesehatan tersebut proses usahanya kedepan (Hasibuan, 2010).
dapat memenuhi kelayakan baik dari Aspek Fungsi - fungsi manajemen dapat
Pasar, Aspek Manajemen, Aspek Teknis dan diuraikan sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar
teknologi, Aspek Finansial, Apsek Hukum (2012) : Perencanaan (Planning),
maupun Aspek Lingkungan, dapat optimal Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Actuating) dan Pengawasan (Leading).
di Kabupaten Boyolali.
2.5. Analisis Aspek Keuangan
2. LANDASAN TEORI Tujuan menganalisis aspek finansial dari
2.1. Definisi Studi Kelayakan analisis kelayakan usaha adalah untuk
Menurut Umar, Husein (2003) Studi menentukan rencana investasi melalui
kelayakan proyek merupakan penelitian perhitungan biaya dan manfaat yang
tentang layak atau tidaknya suatu proyek diharapkan dengan membandingkan antara
dibangun untuk jangka waktu tertentu. Studi pengeluaran dan pendapat, seperti
kelayakan bisnis merupakan penelitian ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan
terhadap rencana bisnis yang tidak hanya usaha untuk membayar kembali dana
menganalisis layak atau tidak layak bisnis tersebut dalam jangka waktu yang telah
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan ditentukan dan menilai apakah usaha akan
secara rutin dalam rangka pencapaian dapat dikembangkan terus (Umar, 2001).
keuntungan yang maksimal untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan. 2.6. Analisis Aspek Hukum (Yuridis)
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk
2.2. Analisis Aspek Pasar meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan
Pemasaran adalah suatu proses sosial keaslian dari dokumen - dokumen yang
dan manajerial yang didalamnya individu dimiliki. Secara umum dokumen - dokumen
dan kelompok mendapatkan apa yang yang akan diteliti sehubungan dengan aspek
mereka butuhkan dan diinginkan dengan hukum ini sebagai berikut (Kasmir dan
menciptakan, menawarkan dan mempertukar Jakfar, 2012) : Badan Hukum, Bukti Diri,
produk yang bernilai dengan pihak lain Tanda Daftar Perusahaan, NPWP, Izin
Menurut (Kotler,1997). Lebih lanjut menurut Perusahaan.
Kotler (1997) ada bermacam - macam pasar
diantaranya yaitu : 2.7. Analisis Aspek Lingkungan Hidup
Aspek lingkungan mengkaji Analisis
1. Pasar potensial (potential market). mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
2. Pasar yang tersedia (available market). adalah kajian mengenai dampak besar
3. Pasar sasaran (target market). dalama kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi
2.3. Analisis Aspek Teknik dan Teknologi proses pengambilan keputusan tentang
Aspek teknis membahas tentang lokasi
proyek, luas produksi, lay out pabrik dan
pemilahan jenis teknologi dan equipment
(Husnan dan Muhamad, 2000).

138
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

3. METODOLOGI PENELITIAN
Produk, Deskripsi
pasar, Jumlah
penduduk, Potensi Jumlah
Aspek Pasar pasar (Market permintaan
Potensial), Pasar
yang tersedia
(available market),
Pasar sasaran
(target market)
- Penentuan
Lokasi
- Pemilihan
Aspek Teknik dan Teknologi - Lokasi
Peralatan
- Peralatan dan Mesin
dan Mesin
- Layout
- Penentuan
Layout

Kelayakan
- Pengorganisasian Pembukaan Cabang
- Struktur Organisasi Laboratorium Klinik
Aspek Manajemen SDM - Perencanaan - Ketersedian tenaga kerja, kesehatan Patra
- Pelaksanaan - Job dan deskripsi pekerjaan Medica
- Pengawasan

Investasi:
Aspek Finansial - Modal tetap MARR, NPV, PP, IRR dan Analisis Sensitivitas
- Modal Kerja
- Sumber modal

- Jenis Badan Hukum


Usaha
Aspek Hukum Perijinan
- Peraturan Perundang-
undangan

- Jenis Limbah
Aspek Lingkungan
AMDAL padat Penanganan limbah
- limbah cair

Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian.

penyelenggaraan usaha di Indonesia. bersangkutan, perkiraan barang atau jasa


AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu yang bersangkutan, memperkirakan pangsa
proyek yang diperkirakan akan memberikan pasar (market share), parameter yang
pengaruh terhadap lingkungan hidup di digunakan dalam kelayakan ini adalah dari
sekitarnya (Umar, 2001). jumlah permintaan yang didapat dari analisa
Diagram diatas dapat dijabarkan sebagai jumlah penduduk, pasar potensial, pasar
berikut. Aspek pasar, deskripsi pasar antara sasaran, pasar yang tersedia di Kabupaten
lain daerah atau luas pasar, saluran distribusi Boyolali.
atau paraktik perdagangan setempat, Sedangkan dari aspek teknik dan
besarnya jumlah nilai konsumsi produk teknologi parameter yang digunakan dalam
barang / jasa yang bersangkutan serta kelayakan adalah layout / letak tempat usaha
identifikasi konsumen barang atau jasa, akan didirikan, mesin atau alat serta fasilitas
analisis penawaran barang atau jasa yang yang digunakan dengan cara menganalisa

139
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

wilayah atau lokasi, bangunan dan juga 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


pengadaan perlengkapan yang dibutuhkan 4.1. Aspek Pasar
dalam menunjang pendirian laboratorium Hasil pengolahan data dari aspek pasar
klinik kesehatan. yaitu meliputi :
Selanjutnya pada aspek manajemen dan
sumberdaya manusia, pada aspek ini a. Potensi Pasar (Market Potensial)
kaitannya dengan manajemen organisasi, Pasar Potensial Laboratorium
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan Kesehatan. Dari data yang ada terdapat 79,2
dimana parameter kelayakan yang digunakan % atau sejumlah 769.266 masyarakat
yaitu parameter dari struktural organisasi, Kabupaten Boyolali yang memenuhi syarat
ketersediaan tenaga kerja serta job dan PHBS. Jumlah 79,2% tersebut merupakan
deskripsi pekerjaan yang diterapkan dalam pasar potensial dari Laboratorium Kesehatan
laboratorium klinik kesehatan tersebut. Patra Medica.
Di lanjutkan pada aspek fianansial, pada b. Pasar yang Tersedia (Available
aspek finansial berkaitan dengan jumlah Market)
investasi modal tetap, modal kerja, sumber Dalam mengkaji pasar yang tersedia
modal yang dibutuhkan dan prosedur untuk laboratorium klinik kesehatan yaitu
pengambilan keputusan, dimana besarnya berkaitan dengan masyarakat Kabupaten
laba / profit Minimum Attractive Rate of Boyolali yang memenuhi syarat PHBS dan
Return ( MARR ), NPV (Net Present Value), memiliki BPJS, yaitu sejumlah 206.611 jiwa
PP (Payback Period) dan Analisis atau sebanyak 21,2%, dan laboratorium Patra
sensitifivas. Dari hasil kegiatan usaha Medica Pusat telah bekerja sama dengan
tersebut dijadikan sebagai parameter BPJS.
kelayakan dalam hal investasi. c. Pasar Sasaran (Target Market)
Sedang pada aspek hukum, aspek Besarnya pasar sasaran akan ditentukan
hukum hal yang dikaji yaitu mengenai oleh manajemen dengan mempertimbangkan
peraturan - peraturan pemerintah maupun analisis SWOT.
undang - undang bidang usaha yang o Analisis SWOT
berkaitan dengan laboratorium klinik Adapun yang menjadi alasan penentuan
kesehatan dimana parameter kelayakannya strategi - strategi SWOT diatas. Keterangan
yaitu pada penerapan ijin / perijinan atau prioritas penentuan strateginya adalah :
aturan aturan yang harus dijalankan pada 1. Strategi SO
usaha laboratorium klinik kesehatan tersebut. a) Menjaga kualitas produk pelayanan.
Untuk aspek lingkungan, analisis b) Menambah jenis paket pelayanan
dampak lingkungan (AMDAL) dimana lainnya.
dalam proses kegiatan usaha laboratorium ini 2. Strategi ST
nantinya menghasilkan limbah sisa a) Menjaga ciri khas pelayanan
laboratorium yang bisa mengakibatkan laboratorium.
pencemaran lingkungan, maka dari itu b) Menjaga kualitas peralatan dan
parameter kelayakan yang digunakan yaitu perlengkapan.
bagaimana proses pengelolaan atau 3. Strategi WO
penanganan limbah tersebut agar tidak a) Perhatian pemerintah.
mencemari lingkungan. b) Meningkatkan promosi.
4. Strategi WT
a) Motivasi pelaku usaha.

140
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

Tabel 1. Jumlah Pasar Dalam Prosentase


Pasar Presentase
- Pasar potensial - 79,2% dari Jumlah Penduduk
- Pasar tersedia - 21,2 % dari Jumlah Penduduk
- Pasar sasaran - 8% dari Pasar Tersedia

Tabel 2. Proyeksi Jumlah Permintaan


Tahun
Analisa
2018 2019 2020 2021 2022
1. Proyeksi Jumlah
981532 985189 988846 992504 996161
Penduduk
2. Pasar potensial 777373 780270 783166 786063 788960
3. Pasar tersedia 208085 208860 209635 210411 211186
4. Pasar sasaran 16647 16709 16771 16833 16895
5. Jumlah Permintaan /
59 59 59 60 60
hari

Tabel 3. Rincian Jumlah Permintaan (Pasien)


Tahun
Jenis Pemeriksaan
2018 2019 2020 2021 2022
Cek Darah
10321 10360 10398 10436 10475
(62% Pasar Sasaran)
Paket A
1665 1671 1677 1683 1690
(10% Pasar Sasaran)
Paket B
333 334 335 337 338
(2% Pasar Sasaran)
Paket C
166 167 168 168 169
(1% Pasar Sasaran)
Paket Medical Check Up
Biasa 3329 3342 3354 3367 3379
(20% Pasar Sasaran)
Paket Medical Check Up
Sedang 333 334 335 337 338
(2% Pasar Sasaran)
Paket Medical Check Up
Eksekutif 499 501 503 505 507
(3% Pasar Sasaran)
Total Jumlah Permintaan 16647 16709 16771 16833 16895

Besarnya pasar sasaran yang diambil target pasar yang cukup besar bagi
sebesar 8% tidak lepas dari Analisa secara laboratorium kesehatan.
kualitatif yaitu Analisis SWOT, meliputi
kekuatan (strengths), kelemahan 4.2. Analisis Aspek Teknis dan Teknologi
(weaknesses), peluang (opportunities) dan Analisis aspek teknis dan teknologi
Ancaman (threats), dari laboratorium yang membahas tentang lokasi kegiatan usaha, lay
dijadikan target pasar dari usaha ini rata - out Laboratorium klinik Kesehatan Patra
rata sejumlah 16.771 konsumen Medica dan pemilihan jenis teknologi dan
pertahunnya, jumlah tersebut merupakan peralatan. Aspek teknis dan teknologi dalam

141
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

Tabel 4. Sebaran Sarana Kesehatan


Faktor
penyebaran Pus Pus Tempat
Rumah Poliklinik Pus Tempat
sarana RS Kes Kes Praktek
RSU Bersalin Swasta Kes Praktek
kesehatan Swasta mas mas Dokter
(RB) (Labkes) mas Dokter
Kecamatan / Perawatan Pembantu Gigi
Subdistrict
1 Boyolali 1 4 1 4 3 - 2 174 13
2 Banyudono 1 1 1 1 2 - 1 37 6
3 Mojosongo - 1 1 - 1 - 3 26 3
4 Ampel - - - - 2 1 2 14 2
5 Teras - - - - 1 - 3 14 2

kelayakan usaha Laboratorium klinik Patra dengan urutan terbanyak yaitu seperti tabel
Medica secara teknis dan pengoperasiannya 4.
dikategorikan layak jika mampu dalam
3. Faktor Jumlah Competitor
melayani permintaan pasar.
Jumlah klinik dan pelayanan sejenis
4.3. Lokasi Usaha laboratorium yang terdata dalam dinas
Ada beberapa faktor yang perlu di kesehatan Kabupaten Boyolali adalah
pertimbangkan dalam menentukan lokasi sejumlah 18 unit.
usaha, diantaranya : 4. Faktor harga sewa atau beli bangunan
Untuk Harga sewa di sepanjang jalan
1. Faktor kepadatan penduduk dan utama propinsi dan dekat dengan fasilitas
Geografi public seperti SPBU, Bank, Sekolahan, Pasar
Dimana ada tiga kecamatan yang dan lain - lain, baik itu di Kecamatan
memiliki jumlah penduduk terbanyak di Banyudono, Kecamatan Teras, Kec.
Kabupaten Boyolali dengan berurutan Boyolali, Kecamatan Mojosongo dan
meliputi Kecamatan Ngemplak sejumlah Kecamatan Ampel harganya hampir relatif
74.203 jiwa, Kecamatan Ampel sejumlah sama yaitu rata - rata untuk luas tanah 228
70.772 jiwa Kecamatan Nogosarai sejumlah dan luas bangunan 168 ±
62.501 Jiwa. Rp.60.000.000 – Rp. 80.000.000 / Tahun.
Sedangkan secara geografis untuk 5. Faktor Perijinan
pemilihan tempat yang strategis dan mudah Faktor perijinan yaitu berkaitan dengan
dijangkau bagi konsumen / pasien, maka aturan yang berlaku dalam mendirikan lokasi
ditentukan daerah atau kecamatan yang usaha, untuk jenis laboratorium klinik
secara geografi kecamatan tersebut dilintasi kesehatan lokasi usaha penyebarannya
jalan utama atau jalan raya nasional, ditentukan oleh Pemerintah Kota /
kecamatan kecamatan yang dilintasi jalan Kabupaten, dalam penelitian ini adalah
utama atau jalan propinsi (Jalan Raya Pemerintahan Kabupaten Boyolali.
Boyolali – Semarang) yaitu meliputi Dari kelima faktor diatas, maka dipilih
Kecamatan Banyudono, Kecamatan Teras, kecamatan dengan kepadatan penduduk yang
Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Boyolali tinggi, secara geografis juga dilalui jalur
dan Kecamatan Ampel. utama / jalan propinsi (Jl. Boyolali-
2. Sebaran Sebaran Sarana Kesehatan Semarang), memiliki sedikit sarana
Dari lima kecamatan yang dilintasi jalan kesehatan dan juga competitor serta harga
raya utama / propinsi yaitu jalan Boyolali- sewa relatif murah, maka pemilihan
ditentukan di Kecamatan Ampel. Dimana
Semarang, dimana jumlah sarana kesehatan
kecamatan tersebut dengan jumlah penduduk
cukup tinggi dan secara geografis juga

142
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

Tabel 5. Mesin dan Peralatan


No Jenis Nama Mesin Spesifikasi
Spesifikasi : Full Automatic, Made in
Alat pemeriksaan TRX 7010
Japan, Kecepatan 240 tes / jam,
Kimia menggunakan
1 dilengkapi dengan Lavelly Jannings
alat Full
RESPON 910 Spesifikasi : Full Automatic,Made in
Automatomatic
Jerman,Kecepatan 160 tes / jam
Alat Pemeriksaan ABX MICROS 60 Spesifikasi : Semi Automatic, Made in
2
Hematologi Analyzer Prancis,Kecepatan 60 tes / jam
Untuk Pemeriksaan : TORCH
Alat Pemeriksaan (Toxoplasma, Rubella, CMV, HSV,
MINIVIDAS
3 Imunologi Chlamydia, Hormon Thyroid ( T3, T4,
TSH, dll), Tumor Marker ( Ca 19-9, Ca
125, dll), HbsAg Titer, Anti HbsAg Titer
Pemeriksaan ECG
Spesifikasi : 12 Channel, Made in Korea
4 langsung dengan CARDIOCARE
Sudah dengan Inteprestasi hasil
intepretasi hasil
5 Mesin USG 4D MINDRAY DC 8 Sudah dengan printing hasil
6 Rontgen Medica YZ 100 mA Kelangkapan Kamar gelap
Medica YZ 100 mA
7 Rontgen in Car Unit Mobil Rontgen set
(Mitsubishi Travel)
8 Treadmill Treadmill b612 Digital windows XP
Pemeriksaan Microba
9 Microscope Pemeriksaan Manual
Manual
10 Paket THT GM-10071 Jenis : Diagnostic set
dilintasi jalan raya utama serta memiliki 4.5. Layout
sarana kesahatan dengan jumlah yang relatif Layout tata ruang gedung Laboratorium
sedikit. Klinik kesehatan Patra Medica
menggunakan gedung dua lantai dengan
4.4. Teknologi dan Peralatan ruanganannya terdapat pada gambar 2. Luas
Jenis Teknologi dan peralatan yang bangunan lantai dasar seluas 168 dan
digunakan terdapat pada tabel 5. Mesin- lantai atas seluas 84 ditambah area parkir
mesin diatas dalam pengoperasiannya
seluas 60 .
sangat mampu untuk melayani pasien
dengan jumlah rata-rata perharinya 75 pasien
dengan jam kerja 14 jam atau sama dengan 5
sampai 6 orang tiap jamnya.

Gambar 2. Layout Gedung Lantai Dasar dan Tata Ruang.

143
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

Tabel 7. Jumlah Tenaga Kerja (Sumber : Pengolahan Data)


NO Jabatan Jumlah Pendidikan
Dokter Spesialist Patologi
1 1 S1 + Spesialis
Klinik
2 Dokter Spesialist THT 2 S1 + Spesialis
3 Ahli Gizi 1 S1 (Gizi)
4 Kepala Cabang 1 S1 (Kesmas)
5 Rontgen 3 D3 (Amd.TRO)
6 Marketing 5 S1 (Marketing)
7 Analis 6 S1 / SMA Analis
8 Perawat 6 D3 Perawat
9 Administrasi 2 D3
10 OfFice Boy 3 SMA
Total 30

Gambar 3. Layout Gedung Lantai Dua dan Tata Ruang.

Dengan menawarkan kemudahan bagi dijalankan diantaranya adalah adanya


konsumen dalam menjangkau lokasi usaha, permintaan terhadap jasa kesehatan,
dan kemampuan yang terpercaya dari jenis tersedianya peralatan dan perlengkapan
mesin dan peralatan yang digunakan dalam dengan harga terjangkau, tersedianya tenaga
melayani konsumen, serta layout tata ruang kerja dan fasilitas pendukung, adanya
yang memberikan kenyamanan bagi tenaga peluang untuk mendirikan usaha
kerja saat beraktifitas dan kenyamanan pada laboratorium kesehatan dengan kapasitas dan
konsumen saat melakukan kontrol kesehatan, biaya yang memadai, estimasi keuntungan
ini nantinya akan menjadikan nilai tambah sehingga perusahaan dapat bertahan dan
tersendiri bagi usaha tersebut dalam berkembang.
memenuhi kebutuhan masyarakat akan
sarana kesehatan berupa laboratorium 4.6.2. Pengorganisasian (Organizing)
kesehatan. Dalam pengorganisasian dapat tertata
dengan jelas antara tugas, wewenang, dan
4.6. Aspek Manajemen tanggung jawab serta hubungan kerja
4.6.1. Perencanaan (Planning) dengan sebaik mungkin dalam bidangnya
Dari perencanaan terdapat gambaran masing - masing. Dari analisis kebutuhan
tentang prospek atau kemungkinan- tenaga kerja yang telah dilakukan dalam
kemungkinan dari usaha yang akan aspek teknik dan teknologi, dan aspek

144
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

manajemen tersebut maka akan dapat menggunakan sistem 2 shift maka


diketahui. pembagian tenaga kerjanya seperti pada
tabel 7.
1. Jumlah Tenaga Kerja dan Kualifikasi
2. Tugas dan wewenang serta tanggung
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
jawab dari setiap tenaga kerja.
sesuai kapasitas perusahaan, Karena
Laboratorium Klinik Patra Medica

Pimpinan / Owner

Kepala Cabang

dr. Spesialist
Patologi Klinik

dr. THT-KL Ahli Gizi Analis

Marketing Administrasi Rontgen Perawat

Office Boy
Gambar 4. Struktur Organisasi Laboratorium Klinik Kesehatan Patra Medica.

Adapun tugas dan wewenangnya serta untuk memperlancar jalannya proses


tanggung jawabnya Sumber Daya di pelayanan uji laboratorium.
Laboratorium Klinik Kesehatan Patra 5. Marketting, memiliki tugas dan
Medica meliputi : tanggung jawab dalam hal pemasaran
maupun periklanan, dengan tujuan agar
1. Pimpinan / Owner, Pimpinan sekaligus masyarakat mengenal atau mengetahui
owner, merupakan pemilik laboratorium adanya laboratorium Patra Medica serta
yang bertanggung jawab terhadap izin menjalin komunikasi dengan dokter-
usaha dan permodalan Laboratorium dokter spesialis yang ada di Kecamatan
klinik Patra Medica. Boyolali khususnya dan Kabupaten
2. Kepala Cabang, Merupakan pengelola Boyolali pada umumnya.
cabang yang bertanggung jawab 6. Dokter spesialis atau dokter patologi
terhadap seluruh kegiatan laboratorium memiliki tugas :
dicabang yang dipimpin. a. Melaksanakan kegiatan teknis dan
3. Office Boy, Mempunyai tanggung jawab pembinaan tenaga analis kesehatan
terhadap kebersihan dan perawatan area sesuai dengan kompetensinya.
laboratorium, disini OB juga sebagai b. Mengkoordinir kegiatan pemantapan
kurir pengantar hasil Laboratorium mutu, pencatatan dan pelaporan.
kepada pasien. c. Mengkoordinir dan melaksanakan
4. Administrasi, Pegawai administrasi kegiatan Keamanan dan Keselamatan
bertugas memasukan data keuangan, Kerja laboratorium.
data kebutuhan lab maupun data pasien d. Melakukan komunikasi / konsultasi
medis dengan tenaga medis lain.

145
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

7. Dokter spesialis THT-KL ditentukan dengan cara memimpin, memberi


Dokter yang memiliki spesialisasi dalam perintah, memberi petunjuk dan memberi
menangani gangguan Spesialis Telinga motivasi, diantaranya yaitu adanya
Hidung Tenggorokan - Kepala dan komunikasi yang baik antar tenaga kerja,
Leher. penjadwalan rotasi shift, kenaikan gaji dan
8. Ahli Gizi. bonus.
Ahli gizi adalah seorang tenaga
kesehatan yang berhubungan dengan 4.6.4. Pengawasan (Leading)
gizi yang terdapat dalam Pengawasan dijalankan untuk mengukur
makanan.mempunyai tugas dan dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah
tanggung jawab dan wewenang secara sesuai dengan rencana. Jika dalam proses
penuh untuk melakukan kegiatan tersebut terjadi penyimpangan, maka akan
fungsional dalam bidang pelayanan gizi, segera dikendalikan. Dalam hal ini untuk
dietetik, baik di masyarakat, rumah sakit pengawasan kinerja tenaga kerja dilakukan
atau individu. oleh kepala cabang, diantaranya pengawasan
9. Tenaga Ahli Rontgen untuk dapat mencapai target sesuai proyeksi
Tugasnya menggunakan sinar-x (sinar permintaan yang telah dibahas dalam aspek
Rontgen) untuk membuat gambar pasar, pengawasan jika terjadi
Radiografi (gambar Rontgen) yang baik, penyimpangan - penyimpangan dalam
yang dapat dipergunakan untuk pemcapaian target baik dari faktor internal
menegakkan diagnosa. seperti penyimpangan tugas wewenang
10. Tenaga Analis, memiliki tugas : tenaga kerja, penyimpangan terhadap
a. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai peralatan atau mesin, dan lain sebagainya,
standar pelayanan dan standar serta pengawasan dari faktor eksternal yang
operasional prosedur. berkaitan dengan informasi - informasi dunia
b. Melaksanakan kegiatan pemantapan kesehatan. Sedangkan untuk pengawasan
mutu, pencatatan dan pelaporan. hasil laboratorium dibawah pengawasan dan
c. Melaksanakan kegiatan Keamanan tanggung jawab Dokter Patologi. Dengan
dan Keselamatan Kerja laboratorium. adanya pengelolaan manajemen tersebut,
d. Melakukan konsultasi dengan maka akan menjadikan usaha laboratorium
penanggung jawab teknis kesehatan Patra Medica dapat maju dan
laboratorium atau tenaga teknis lain. berkembang sesuai tujuan.
11. Perawat pada laboratorium klinik,
memiliki tugas : 4.7. Aspek Finansial
a. Melakukan tindakan untuk Aspek finansial pada penelitian ini
pengambilan spesimen laboratorium. meliputi biaya - biaya yang digunakan dalam
b. Melakukan pertolongan pertama kegiatan pembangunan usaha yaitu biaya
terhadap pasien. investasi dan biaya yang diperlukan dalam
c. Melaksanakan kegiatan Keamanan kegiatan operasional, yaitu biaya
dan Keselamatan Kerja (K-3) operasional.
laboratorium. a. Biaya Investasi / Modal
d. Melakukan konsultasi dengan Biaya Investasi / modal dikeluarkan
penanggung jawab teknis pada tahun pendirian, dalam penelitian ini
laboratorium atau tenaga teknis lain. tahun pendiriannya yaitu pada tahun 2017,
dan dalam pengelolaannya biaya investasi /
4.6.3. Pelaksanaan (Actuating) modal dikelompokan menjadi dua yaitu
Dalam pelaksanaan menjalankan biaya modal tetap dan biaya modal kerja.
organisasi, pimpinan menggerakkan
bawahnnya (para karyawan) untuk
mengerjakan pekerjaan yang telah

146
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

b. Biaya Modal Tetap


Tabel. 8. Investasi / Modal Laboratorium Klinik Kesehatan Patra Medica
Jenis Investasi Kelompok Biaya Rupiah
Perijinan 7000000
Mesin 2420000000
Perlengkapan kantor 32200000
Pemasangan kelistrikan 11000000
Bunga Pinjaman selama Pembangunan 262500000
Pembelian Kendaraan 35000000
Modal Tetap
Perlengkapan Penunjang Lab Perlengkapan dan Ruangan 9350000
Beli Lampu penerangan 3192000
Beli Alat Penghancur Jarum 2000000
Sewa Gedung dan Renovasi (Bayar Dimuka) 450000000
Biaya Promosi Pra Proses Pembukaan Usaha 45500000
Total Modal Tetap 3277742000
Biaya Peralatan Medis penunjang persiapan uji lab 49941000
Modal Kerja Kas 1828046696
Total Modal Kerja 1877987696
Total Biaya Proyek 5155729696
c. Biaya Operasional
Tabel 9. Jumlah Biaya Operasional
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022
Gaji Karyawan 978000000 1024552800 1073321513 1124411617 1177933610
Tunjangan Karyawan 163000000 170758800 178886919 187401936 196322268
Biaya Promosi 50000000 52380000 54873288 57485257 60221555
Biaya Transportasi 41381250 41381250 41381250 41381250 41381250
Biaya Internet 4800000 4800000 4800000 4800000 4800000
Biaya Telepon dan Air 15500000 15500000 15500000 15500000 15500000
Biaya Air Minum Karyawan 16920000 17725392 18569121 19453011 20378974
Biaya pembelian Lampu
3192000 3192000 3192000 3192000 3192000
penerangan
Biaya Listrik non mesin 26114046 26114046 26114046 26114046 26114046
Biaya Pemeliharaan
2400000 2400000 2400000 2400000 2400000
Kendaraan
Cicilan Hutang Investor 262500000 525000000 525000000 525000000 525000000
Biaya Biaya Pengolahan Limbah
3329400 1571400 1646199 3870597 4069773
Operasional masker dan sarung tangan
Biaya Administrasi 10000000 10515017 11056406 11625510 12223742
PPh WP Badan 31782153 31900522 32018892 32137261 32255630
Biaya Listrik Mesin 1082055 1137783 1196364 1257944 1322676
Biaya Peralatan Medis
99882000 105026090 110433590 116117919 122093180
penunjang Uji Lab
Biaya Pengolahan Limbah 3329400 3500870 3681120 3870597 4069773
Biaya Air Minum Konsumen 8323500 8752174 9202799 9676493 10174432
Depresiasi Kendaraan 7000000 7000000 7000000 7000000 7000000
Depresiasi Perlengkapan
6440000 6440000 6440000 6440000 6440000
Kantor
Depresiasi Perlengkapan
1870000 3500870 3681120 1870000 1870000
Tambahan Lab
Depresiasi Mesin 242000000 242000000 242000000 242000000 242000000
Amortisasi 3600000 3600000 3600000 3600000 3600000
Total Biaya Operasional 1923363669 2295007623 2362060775 2432494765 2506055670

147
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

d. Proyeksi Penerimaan
Tabel 10. Proyeksi Penerimaan Pertahun
Tahun
Analisa
2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah
Permintaan 16647 16709 16771 16833 16895
Pertahun
Cek Darah
(62%) Harga 722479800 725170600 727861400 730552200 733243000
70.000
PAKET A
(10%) Harga 536033400 538029800 540026200 542022600 544019000
Rp 322.000
PAKET B
(2%) Harga 127183080 127656760 128130440 128604120 129077800
Rp382.000
PAKET C
(1%) Harga 80238540 80537380 80836220 81135060 81433900
Rp 482.000
Paket
Medical
Check Up
2330580000 2339260000 2347940000 2356620000 2365300000
Biasa (20%)
Harga Rp
700.000
Paket
Medical
Check Up
266352000 267344000 268336000 269328000 270320000
Sedang (2%)
Harga Rp
800.000
Paket
Medical
Check Up
499410000 501270000 503130000 504990000 506850000
Eksekutif
(3%) Harga
Rp 1000.000
Total
4562276820 4579268540 4596260260 4613251980 4630243700
Penerimaan

e. Proyeksi aliran kas (Cash Flow) bulan atau setengah tahun maka untuk
Cash flow dapat memberikan informasi cicilan hutang dan bunga investor saat
mengenai jumlah kas yang diperlukan dalam pembangunan laboratorium klinik kesehatan
memulai suatu usaha, perencanaan investasi, patra medika digabung dengan laporan
dan menjamin kesesuaian kas untuk keuangan tahun pertama dimulainya usaha
ketersediaan kas terhadap pengeluaran- yaitu tahun 2018. Proyeksi aliran Kas
pengeluaran yang akan terjadi di masa diketahui bahwa kas akhir tahun 2018
datang, dimana periode pembangunan atau sebesar Rp. -2.516.816.545, kas akhir tahun
renovasi gedung dan semua persiapan 2019 sebesar Rp. -232.555.628, kas akhir
diasumsikan membutuhkan waktu selama 6 tahun 2020 sebesar Rp. 2.001.643.857, kas

148
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

Tabel 11. Perhitungan Sensisitivitas


No Besarnya Penurunan MARR NPV
1 5% 20% 1162292708
2 10% 20% 496696386
3 12% 20% 230457858

akhir tahun 2021 sebesar Rp. 4.182.401.072 MARR = 9,05 %+ 11% = 20 % (discount
dan kas akhir tahun 2022 atau pada tahun ke factor 20%).
lima sebesar Rp. 6.306.589.102. g. Net Present Velue
f. Minimum Attractive Rate of Return Hasil dari perhitungan diketahui nilai
(MARR) NPV dengan MARR 20% adalah sebesar Rp.
Dimana nilai MARR harus ditetapkan 1.827.889.029, (positif) atau NPV lebih
lebih tinggi dari Cost of Capital. Nilai besar daripada Nol (NPV> 0).
MARR dalam penelitian ini adalah : h. Perhitungan Payback Period

MARR = Ic + % t......................................(1) Periode pengembalian untuk investasi


Dimana : pribadi antara lain :

Ic = Cost of Capital Modal : Rp 5155729696


t = Tingkat pajak pedapatan kombinasi, - Net Cash Flow Tahun 1 Rp.2638913151.
dalam penelitian ini “ t ” didapat dari - Net Cash Flow Tahun 2 Rp.2284260917.
pajak pendapatan (PPH Wp Badan - Net Cash Flow Tahun 3 Rp.2234199484.
sebesar 1%), ditambah besarnya resiko - Net Cash Flow Tahun 4 Rp.2180757215.
(ditentukan manajemen sebesar 10%). - Net Cash Flow Tahun 5 Rp.2124188030.
t = 11%.
Payback Period
Ic = rd. Id + (1-rd) Ie..........................(2) = 1+ (5155729696 - 2638913151) /
2284260917.
Dimana : = 1+ 1.1018 Tahun= 2 Tahun (0.1018 x 12
bulan).
Rd = Rasio antara hutang dan modal = 2 Tahun 1 Bulan + (0.2216 x30).
seluruhnya. = 2 Tahun 1 Bulan 6,6 Hari (7 Hari).
1-rd = Rasio modal sendiri dan modal
seluruhnya. Dari perhitungan diatas maka diketahui
Id = Rate of Return dari modal pinjaman. Payback Period atau periode pengembalian
Ie = Tingkat pengembalian untuk modal dari biaya awal yaitu selama 2 tahun 1 bulan
sendiri. 7 hari.
i. Analisis Sensistivitas
 Cost of Capital: Hasil perhitungan analisis sensitivitas
Dimana dalam pembukaan cabang ini menggunakan MARR 20% dimana
Laboratorium Klinik Patra Medica untuk estimasi penurunan pendapatannya adalah
investasinya 30% dibiayai oleh hutang bank 5%, 10% dan 12%, terdapat pada tabel 11.
dengan bunga sebesar 15% dan selebihnya Jika permintaan mengalami penurunan
modal sendiri dengan asumsi suku bunga sebesar 5% nilai NPV nya sebesar Rp.
Deposito Tahunan yaitu sebesar 6.5% . 1.162.292.708, (positif) lebih besar daripada
Maka Cost of Capital nya adalah : Nol (> 0). Jika permintaan mengalami
penurunan sebesar 10% nilai NPV nya
Ic = (0.30) (0.15)+(1-0.30)(0.065) = 9,05% sebesarRp. 496.696.386, (positif) atau NPV
(Batas Minimum MARR adalah 9,05 %) lebih besar daripada Nol ( > 0 ).

149
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

Jika permintaan mengalami penurunan Perda Kabupaten Boyolali No 2 Tahun 2012


sebesar 15% nilai NPV nya sebesar Rp. Tentang Perizinan dan Non Perizinan Bidang
230.457.858, (positif) NPV lebih besar Kesehatan.
daripada Nol ( > 0 ). Semua ketetapan peraturan hukum yang
j. Perhitungan Internal Rate of Return menjadi syarat dalam mendirikan dan
(IRR) mengoperasikan Laboratorium Klinik
Jika permintaan mengalami penurunan Kesehatan Patra Medica tersebut dapat
sebesar 20% maka nilai NPV nya adalah terpenuhi. Dimana nantinya izin
sebesar Rp.97.338.594, (positif) NPV lebih penyelenggaraan tersebut ditunjukkan
besar daripada Nol (> 0). Jika permintaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
mengalami penurunan sebesar 26% maka Boyolali atas rekomendasi ke Kepala Dinas
nilai NPV nya adalah sebesar Rp.35.780.671, Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Sehingga
(negatif) atau NPV lebih kecil daripada Nol Laboratorium Kesehatan Patra Medica
(< 0). dalam pendirian dan proses usaha terjamin
Dari perhitungan diatas dan dengan legailtasnya.
menggunakan interpolasi maka didapatkan
nilai IRR dari proyek Laboratorium Klinik 4.9. Aspek Lingkungan
Kesehatan Patra Medica yaitu : Pada aspek Lingkungan, Analisa
Dampak Lingkungan (AMDAL) sangat
perlu, sesuai isi bab 1 dan lampiran II
peraturan menteri lingkungan hidup
....(3) Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2013
tentang “Tata laksana penilaian dan
pemeriksaan dokumen lingkungan hidup
Dari perhitungan interpolasi maka
serta penerbitan izin lingkungan” dan
didapat nilai IRR =13,731% atau saat terjadi
“Undang-undang Republik Indonesia Nomor
penurunan permintaan sebesar 13,731%,
32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan
maka NPV=0.
pengelolaan lingkungan hidup”.
Dari uraian pembahasan diatas dimana
Dengan mempertimbangkan status
nilai Minimum Attractive Rate of Return
tempat (gedung) yaitu sewa 5 tahunan, maka
(MARR), NPV, Payback Period, analisis
untuk seluruh limbah medis diolah oleh
sensitivitas, IRR, menunjukkan bahwa hasil
pihak ketiga. Sementara jarum suntik
dari pengelolaan dana atau modal dalam
dihancurkan dengan needle destroyer
pembukaan cabang laboratorium kesehatan
kemudian dilimpahkan ke pihak ketiga juga.
menghasilkan keuntungan yang signifikan,
Dengan demikian sisa proses
sehingga sangat tepat jika investor
laboratorium tetap terkendali baik untuk
memberikan modal untuk investasi dalam
waktu jangka pendek maupun untuk waktu
proses mendirikan sarana kesehatan berupa
jangka panjang, sehingga lingkungan area
laboratorium kesehatan di Kabupaten
laboratorium tidak terganggu adanya usaha
Boyolali.
pendirian cabang Laboratorium Klinik
Kesehatan Patra Medica.
4.8. Aspek Hukum
Aspek hukum yang dipakai yaitu
meliputi persyaratan dan perizinan dan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
legalitas, syarat dan izin penyelenggaraan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan
labratorium klinik nantinya akan dievalusi
analisa data yang telah dilakukan, maka
setiap tahun, dan dalam proses pembukaan
dapat ditarik kesimpulan :
usaha Laboratorium Klinik Kesehatan Patra
1. Aspek pasar dari Laboratorium Klinik
Medica. Sesuai Permenkes Republik
Kesehatan Patra Medica memiliki
Indonesia No. 411 / Menkes / Per / III / 2010
prospek yang cukup besar dan masih
tentang Laboratorium Klinik Kesehatan, dan

150
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Laboratorium Klinik Kesehatan (Muhamad Haris Maknun, dkk)

terbuka potensinya, dimana jumlah 5. Berdasarkan hasil analisa sensitivitas,


permintaan rata - rata 60 orang perhari Jika terjadi perubahan penurunan
layak untuk diimplementasikan. terhadap pendapatan sebesar 5% sampai
2. Dilihat dari analisa aspek teknis dan 13,731%, usaha ini masih layak untuk
teknologi menunjukkan bahwa secara diimplementasikan namun jika
kemampuan teknis dan teknologi Perubahan terhadap pendapatan
Laboratorium Klinik Kesehatan Patra mengalami penurunan lebih besar dari
Medica ditinjau dari lokasi, layout dan 13,731%, usaha ini tidak layak untuk
teknologi sangat kompetitif dalam diimplementasikan karena akan
memenuhi permintaan pasar sehingga mengalami kerugian.
proyek pembukaan cabang 6. Berdasarkan analisa aspek hukum
Laboratorium Klinik Kesehatan Patra dengan dapat dilaksanakan dan
Medica ditinjau dari aspek teknis dan dilengkapinya dokumen - dokumen
teknologi layak untuk perijinan (legalitas) sesui aturan
diimplementasikan. perundan-undangan yang berlaku maka
3. Dari aspek manajemen, dengan ditinjau dari aspek hukum mampu untuk
diketahui adanya permintaan, emenuhi persyaratan – persyaratan
tersedianya peralatan dan mesin yang tersebut sehingga layak untuk
terjangkau sesuai kebutuhan serta tenaga diimplementasikan atau dilanjutkan.
kerja yang sesuai kualifikasi, masih 7. Sedangkan berdasarkan analisa aspek
adanya peluang usaha laboratorium dan lingkungan (berkaitan dengan
motivasi kerja sesuai tujuan menjadikan AMDAL), pada usaha ini karena
pembukaan cabang Laboratorium Klinik pengolahan limbah medisnya di
Kesehatan Patra Medica di Kabupaten serahkan pada pihak ketiga yaitu
Boyolali layak untuk perusahaan khusus pengolah limbah
diimplementasikan. medis, dengan demikian tidak terjadi
4. Berdasarkan analisa finansial yang telah adanya resiko pencemaran lingkungan,
dilakukan dapat diambil kesimpulan sehingga ditinjau dari aspek lingkungan
sebagai berikut : dapat terpenuhi persyaratann dalam
a. Dari perhitungan rugi laba, setiap pendirian laboratorium klinik kesehatan
tahun usaha ini akan menghasilkan patra medica serta layak untuk
keuntungan yang terus meningkat. diimplementasikan.
b. Dari hasil perhitungan parameter Dari hasil analisa ke tujuh aspek diatas
kelayakan menunjukkan hasil sebagai diketahui bahwa, keseluruhan aspek
berikut : dalam rencana pendirian cabang baru
- MARR : 20%. Laboratorium Klinik Kesehatan Patra
- NPV : > 0 (usaha ini layak untuk Medica di Kabupaten Boyolali layak
diimplementasikan). untuk diimplementasikan.
- PP : 2 Tahun 1 Bulan 7 Hari dari
perencanaan usaha minimal 5 5.2. Saran
Tahun. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
- IRR : Dari perhitungan karena nilai investasi untuk rencana ekspansi
interpolasi didapat nilai IRR ini cukup besar, dan juga perlu adanya
sebesar 13,731%. keseriusan dalam penanganannya. Perlu
Dengan demikian dari segi MARR, penambahan analisa aspek lagi yang
NPV, PP, Analisis Sensitifitas dan IRR, memungkinkan akan menambah hasil yang
menunjukan angka positif, sehingga lebih baik lagi dalam penelitian berikutnya.
rencana Laboratorium Klinik Kesehatan
ini layak untuk diimplementasikan atau
dilanjutkan.

151
Teknoin Vol. 23 No. 2 Juni 2017 : 137-152

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik., 2014. Suku Bunga Kotler, Philip & AB Susanto., 1999.
Kredit Investasi Bank Umum Manajemen Pemasaran di
Periode 2010- 2014. (Jakarta). Indonesia :Analisis, perencanaan,
Badan Pusat Statistik., 2014. Industri Kecil implikasi dan pengendalian, Buku
dan Kerajinan Rumah Tangga satu ,Salemba, Jakarta.
(IKKR).Jakarta. Kasmir & Jakfar., 2007. Studi Kelayakan
Bank Indonesia. Laju Inflasi Nasional Bisnis. Kencana Jakarta.
Periode 2010-2014.www.go.id.htm, Martiningtyas, N., 2004. Buku Materi Kuliah
Jakarta. STIKOM Statistika, STIKOM
Djoni Rolindrawan., 2015. The Impact of Surabaya, Surabaya.
BPJS Health Implementation for the Rangkuti, Freddy., 2004. Manajemen
Poor and Near Poor on the Use of Persediaan : Aplikasi di Bidang
Health Facility.Faculty of Economy Bisnis, Grafindo Persada, Jakarta.
and Business - University of Soeharto, Imam., 2002. Studi Kelayakan
Brawijaya, Indonesia. Proyek Industri .Erlangga, Jakarta.
Handaru dan Tamjudin., 2014. Studi Sugiyono., 2012. Memahami Penelitian
kelayakan bisnis. Edisi 2, penerbit kualitatif. ALFABETA. Bandung.
Uniersitas Terbuka. Suratman., 2001. Studi Kelayakan Proyek
Hasibuan., 2010. Manajemen Sumberdaya (Teknik dan Prosedur Penyusunan
Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Laporan), J & J Learning,
Heizer, Jay dan Barry Render., 2009. Yogyakarta.
Manajemen Operasi Buku 1 Edisi Sutojo, Siswanto., 2000. Studi Kelayakan
9.Salemba 4. Jakarta. Proyek : Konsep, Teknik, dan
Husnan, Suad dan Suwarsono, Mohammad., Kasus. Edisi Baru. Jakarta : Damar
2000. Studi Kelayakan Proyek. Mulia Pustaka.
Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Umar, Husein., 2005. Studi Kelayakan Bisnis
Yogyakarta : Penerbit Unit Penerbit : Teknik Menganalisis Kelayakan
dan Pencetakan. Rencana Bisnis secara
Jumingan., 2006. Analisis Laporan Komperehensip., Ed ke-3.
Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Aksara. BPS., 13.20 /12 / 01 /2016, http://
Kotler, Philip., 1997. Manajemen www.bps.go.id / Subjek / view / id /
Pemasaran : Analisis Perencanaan, 60#subjekViewTab1.
Implementasi, dan Kontrol, Ed rev Suku Bunga Bank, 08.30 / 23 / 8 / 2016
Jilid 1 (Jakarta : Prenhallindo). http://pusatdata.kontan.co.id/bunga
deposito/.

152

Anda mungkin juga menyukai