Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL WAWANCARA

DENGAN BAPAK ASEP RUSMANA


PENGUSAHA PAKAIAN “DEVI BUSANA”
Tugas ini diajukan untuk memenuhi penilaian Mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Ermina Tiorida, SE., M.Si

Disusun oleh :
Nama NIM
Lestari Widyastuti 205211044
Rut Audry 205211054
Wulan Putri Zulia Hapsari 205211066

KELAS 3B ABS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
Kata Pengantar

Segala puji senantiasa dipanjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan rahmat-Nya sehingga penyusunan laporan berjudul
“Laporan Hasil Wawancara dengan Bapak Asep Rusmana Pengusaha Pakaian
‘Devi Busana’ ” ini dapat berjalan dengan lancar serta tepat waktu.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Kewirausahaan. Selain
itu, laporan ini bertujuan untuk lebih dapat mengenal dunia bisnis secara nyata
dari cerita narasumber, dan tentunya agar dapat termotivasi menjadi seorang
entrepreneur serta menambah relasi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ermina Tiorida, SE., M.Si
selaku dosen Mata kuliah Kewirausahaan serta kepada pemilik usaha pakaian
Devi Busana, yaitu Bapak Asep Rusmana sebagai narasumber. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bandung, 17 September 2022

Penulis

i
Ringkasan

Laporan wawancara ini dibuat bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal


bagaimana caranya menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Wawancara
dilaksanakan pada 8 September 2022 dengan menggunakan video conference
Google Meeting. Hasil akhir yang didapatkan dari wawancara ini adalah bahwa
menjadi seorang entrepreneur bukanlah suatu hal yang mudah, dikarenakan
adanya banyak pesaing yang mengharuskan kita untuk selalu berinovasi terhadap
produk yang kita tawarkan. Mulai banyak menjalin relasi, karena relasi memiliki
dampak yang besar ketika kita ingin memulai dan menjalani suatu bisnis. Menjadi
seorang entrepreneur pun harus memiliki mental yang kuat, karena usaha yang
kita bangun ini tidak akan selalu berada di atas. Jangan mudah menyerah, karena
kegagalan merupakan proses dari suatu keberhasilan.

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
RINGKASAN ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Laporan 1
1.3. Topik Wawancara 1
1.4. Waktu dan Tempat Kegiatan 2
BAB 2 HASIL WAWANCARA 3
2.1. Riwayat Entrepreneur, Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur 3
2.2. Mulai Belajar Menjadi Entrepreneur 4
2.3. Keterampilan Seorang Entrepreneur 5
2.4. Bagaimana Melatih Keterampilan 6
2.5. Membangun Jaringan Sosial dan Bisnis 6
2.6. Bagaimana Mendapatkan Permodalan 6
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN 7
3.1. Kesimpulan 7
3.2. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN 9
1. Interview Protocol 9
2. Transkrip Wawancara 10
3. Bukti Foto 18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Adanya Covid-19 yang melanda selama kurang lebih dua tahun ini
nampaknya berakibat kepada para pebisnis. Namun, disisi lain karena bisnis yang
mulai beradaptasi dengan pandemi dan bertransformasi dari bisnis konvensional
menjadi bisnis digital ternyata memotivasi sebagian orang untuk memulai
usahanya sendiri. Bidang bisnis yang dijalani pun sangat beragam dan
menyesuaikan dengan kebutuhan pasar atau berdasarkan hobi yang kita miliki.
Peluang bisnis yang sangat besar dan ditunjang dengan modal yang kecil
sangat diminati dan dicari oleh orang-orang yang berniat untuk membuka
usahanya sendiri. Namun, tentunya memang tak semudah itu. Banyaknya pesaing
bisnis mengharuskan kita untuk lebih mengedepankan kreatifitas dan juga inovasi
terbaru agar dapat bersaing di era ekonomi seperti sekarang dan bahkan sampai di
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, penulis ingin membagikan pengalaman dari salah satu
narasumber yang merupakan seorang entrepreneur dan bisa dibilang cukup sukses
untuk mencerikan bagaimana perjalanan ia dalam merintis usahanya tersebut.

1.2. Tujuan Laporan


Adapun tujuan dari laporan hasil wawancara ini, yaitu :
a) Diharapkan dapat mengenal dunia nyata mengenai bagaimana seorang
entrepreneur belajar dalam berwirausaha dan menjalani usahanya.
b) Diharapkan mahasiswa dapat termotivasi untuk menjadi seorang entrepreneur
di masa yang akan datang.
c) Diharapkan mahasiswa dapat menambah relasi baik dalam sosial maupun
bisnis.

1.3. Topik Wawancara


Topik yang dibahas saat wawancara berlangsung yaitu mengenai
bagaimana cerita dari seorang entrepreneur saat ia memutuskan untuk
membangun usahanya hingga dapat berkembang saat ini.

1
1.4. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini dilaksanakan pada :
hari/tanggal : Kamis, 8 September 2022
waktu : 21.00 WIB s.d. selesai
tempat : Google Meeting
pewawancara : Lestari Widyastuti, Rut Audry Cecilia, dan Wulan Putri Zulia

2
BAB 2
HASIL WAWANCARA

2.1. Riwayat Entrepreneur, Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur


a) Riwayat Entreupreneur
Asep Rusmana adalah seorang pengusaha pakaian bernama “Devi
Busana” yang berdiri sejak 2015. Beliau memulai bisnis pakaian ini secara
kebetulan karena lingkungan yang mendukung berjalan dan
berkembangnya sebuah bisnis, terutama lingkungan keluarga. Tentunya
sebelum memutuskan sebagai seorang pengusaha, Asep Rusmana ini
pernah menjadi karyawan terlebih dahulu dengan membuka toko
klontongan, menjadi agen pulsa, lalu hingga pada akhirnya beliau berpikir
bahwa jika menjadi seorang pengusaha akan bisa lebih mudah untuk
memanage uang dan waktu apalagi jika memiliki banyak karyawan.
Karyawan yang dimiliki beliau pun hingga kini mencapai 15 orang yang
tentunya memudahkan menjalankan bisnisnya.

b) Keberhasilan dan Kegagalan Entreupreneur


Setiap bisnis tentunya memiliki proses yang tidak mudah mulai
dari bisnis itu dimulai, mengalami kondisi buruk, sehingga bisa sampai
pada kondisi yang baik bahkan lebih baik dari awal mula bisnis itu dimulai.
Sama halnya dengan Asep Rusmana, beliau tentunya mengalami naik
turunnya menjalani sebuah bisnis.
Berikut ini pengalaman yang pernah dialami Asep Rusmana di
masa sulit hingga bisa mencapai keuntungan besar dari bisnis “Devi
Busana”, antara lain:
 Keberhasilan
1. Membangun bisnis mulai dari nol dengan kerja keras dan dibantu oleh
seorang istri dan keluarga sehingga bisnis “Devi Busana” bisa tetap
berjalan dari tahun 2015 hingga saat ini.
2. Selama 7 tahun berbisnis sudah memiliki 15 karyawan.

3
3. Belajar dari pengalaman sebelumnya pernah berwirausaha saat masih
sekolah sehingga sekarang bisa membuat bisnis besar sendiri.
4. Time management dan team management yang baik antara atasan dan
bawahan dicirikan dengan adanya job deskripsi dan shift dari tiap
karyawan.
5. Kunci dari keberhasilan adalah open minded. Harus mau menerima
kritik dan saran dari luar dan dalam demi keberlangsungan bisnis.
6. Mendapatkan keuntungan dan omzet yang besar, yaitu
Rp1.200.000.000,- per tahun.

 Kegagalan
1. Selama menjalankan bisnis 7 tahun lamanya, pernah sempat hiatus
(terbengkalai) karena kendala sumber daya dan kesibukan.
2. Pakaian akan terus bertambah model dan variasi, persaingan ketat
antar pebisnis. Stok pakaian terkadang lebih lengkap di toko lain.
3. Distraksi saat pembagian tugas dengan istri.
4. Penghasilan yang fluktuatif, bahkan sempat turun karena Pandemi
Covid-19.

2.2. Mulai Belajar Menjadi Entrepreneur


Asep Rusmana sebelum menjadi seorang pengusaha dengan hasil kerja
kerasnya, sempat pernah merasakan dahulu menjadi seorang karyawan. Beliau
mulai belajar berwirausaha sejak SMK. Usaha yang dijalani adalah membuka
toko klontongan dan menjadi agen pulsa. Niat dan kemauan berwirausaha beliau
menjadikannya berani untuk membuka usahanya sendiri dengan seorang istri.
Bermodal pengalaman dan banyaknya relasi yang mendukung, pada akhirnya
beliau menjajahi usaha yang cocok dengan passionnya yaitu di bidang fashion
(pakaian). Berbagai pengalaman yang pernah dialami, dijadikan bahan intropeksi
diri, dan beliau percaya bahwa kunci kesuksesan dari usaha yang dijalani adalah
keinginan untuk senantiasa menerima kritik dan saran dari konsumen maupun dari
karyawan. Pentingnya menjadi seseorang yang bisa membuka pikiran (open
minded).

4
2.3. Keterampilan Seorang Entrepreneur
Tentunya setiap pengusaha memiliki keterampilan dalam dirinya sehingga
bisa terus mengembangkan bisnisnya agar tidak sampai gulung tikar. Asep
Rusmana mengatakan setidaknya ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki
oleh seorang pengusaha, antara lain:
a) Kemampuan dalam kepemimpinan
Menjadi seorang pemimpin yang baik akan membuat bawahannya
(staf)-nya pun nyaman saat bekerja. Hal ini dibuktikan Asep Rusmana
yang sudah memiliki karyawan sebanyak 15.

b) Kemampuan dalam berkomunikasi dan mencari relasi


Open minded adalah kunci kesuksesan, apapun keluhan, kritik, dan
saran dari karyawan atau konsumen harus dilayani dengan baik dan hati
yang lapang dada, dengan begitu komunikasi akan lancar. Relasi juga akan
mempengaruhi eksistensi sebuah bisnis.

c) Kemampuan mencari peluang dan mengambil keputusan


Asep Rusmana berpikir saat usahanya sempat terbengkalai dan
penghasilan menurun akibat Pandemi Covid-19. Dibuktikan dengan
keberaniannya untuk berdiskusi dengan istri dan keluarga untuk
mendapatkan modal dan mengembangkan bisnis pakaiannya.

d) Manajemen waktu dan tim


Dalam berbisnis mampu memanajemen waktu jika pada saat
waktunya bekerja jangan dipakai untuk urusan pribadi. Begitupun
manajemen tim (karyawan) diberikan job deskripsi dan shift agar setiap
divisi bisa memaksimalkan tugasnya dan menyelesaikannya se-efiesen
mungkin.

5
e) Konsisten
Agar bisnis tidak gulung tikar, pengusaha harus konsisten memiliki
niat dan usaha untuk terus mengembangkan bisnis. Tidak mudah
menyerah saat bisnis jatuh, karena akan selalu ada jalan keluar dari setiap
permasalahan.

2.4. Bagaimana Melatih Keterampilan


Keterampilan tidak datang dengan sendirinya, dibutuhkan usaha untuk
menarik keterampilan agar membuahkan hasil yang produktif. Asep Rusmana
mengatakan bahwa cara melatih keterampilan adalah mencari hal baru dan
pengalaman baru. Dengan begitu, kita akan menemukan zona nyamannya agar
dapat terus kita lakukan, dari situlah keterampilan kita terbentuk dan selalu
terlatih.

2.5. Membangun Jaringan Sosial dan Bisnis


Menurut narasumber, membangun jaringan sosial dan bisnis sangatlah
penting bagi seorang entrepreneur. Dari situlah relasi yang kita punya ternyata
dapat memiliki impact yang sangat besar bagi bisnis dan tentunya relasi juga
dapat mempengaruhi akan perkembangan bisnis di masa yang akan datang. Maka
dari itu, beliau menyarankan bahwa bagi para calon pembisnis harus memiliki
relasi yang luas. Tidak hanya sekedar mencari teman tongkrongan, tetapi disaat
kita bergabung dalam suatu circle, kita dapat memperkenalkan value kita terutama
kalau kita memiliki bisnis dan akan memperkenalkan bisnis tersebut ke orang
banyak.

2.6. Bagaimana Mendapatkan Permodalan


Dalam usaha narasumber, modal awal mereka dalam membangun bisnis
ini bisa disebut modal nekat. Dengan berbekal modal awal dari usaha sebelumnya,
ia mencoba memanfaatkan relasi dalam pembelian barang. Misalkan ketika ingin
mengambil barang dari supplier, ia akan membayar setengah harga (bill gantung)
dan akan melunasinya di pertengahan bulan. Kegiatan ini dilakukan oleh
narasumber hampir selama kurang lebih enam bulan lamanya.

6
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa sebagai seorang entrepreneur bukanlah hal
yang mudah dimulai, karena selain persaingan pasar kita pun dapat bersaing
dengan teman sendiri. Maka dari itu, bersainglah secara sehat dan juga sebagai
entrepreneur kita harus memiliki banyak relasi karena hal tersebut memiliki
dampak yang sangat besar untuk memulai bisnis dan menjalani bisnis. Dalam
bisnis tidak selamanya berjalan dengan mulus, seperti yang dikatakan narasumber
bahwa kegagalan pasti ada, tetapi balik lagi ke bagaimana caranya kita
menghadapi kegagalan tersebut. Jangan pantang menyerah karena kegagalan
merupakan proses dari suatu keberhasilan.

3.2. Saran
Saran dari narasumber sebagai seorang entrepreneur kepada kita yang
masih mahasiswa atau calon pembisnis adalah bahwa modal awal kita ialah
semangat, karena kalau tidak diawali dengan semangat maka di masa yang akan
datang pun pastinya tidak akan berjalan, jangan mudahvmenyerah, cari relasi
sebanyak banyaknya dan kuatkan mental kita untuk masa yang akan datang.

7
Daftar Pustaka

Rusmana, Asep. 2022. “Menjadi Seorang Entrepreneur”. Hasil Wawancara


Pribadi: 8 September 2022, Google Meeting.

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
INTERVIEW PROJECT
SEMI-STRUCTURED INTERVIEW PROTOCOL

Name of Interviewee : Asep Rusmana


Place of Interview : Google Meeting
Interviewers : Lestari Widyastuti
Rut Audry Cecilia
Wulan Putri Zulia H.

1. Introduction
2. Questions :
2.1. Bisa ceritakan masa kecil Bapak/Ibu yang berpengaruh terhadap karir entrepreneur?
2.2. Mengapa memilih menjadi entrepreneur daripada menjadi karyawan?
2.3. Jenis usaha apa saja yang pernah Bapak/Ibu jalani?
2.4. Mengapa sekarang memilih produk/jasa ini ?
2.5. Apa nasihat Bapak/Ibu dalam menghadapi kegagalan usaha?
2.6. Keterampilan apa saja yang harus dipelajari untuk menjadi seorang entrepreneur?
2.7. Bagaimana caranya belajar menjadi wirausahawan yang berhasil?
2.8. Apa kunci kesuksesan seorang entrepreneur menurut Bapak/Ibu?
2.9. Apa artinya relasi/network bagi Bapak/Ibu sebagai seorang entrepreneur?
2.10. Bagaimana caranya mengembangkan relasi/network tersebut?
2.11. Bagaimana caranya Bapak/Ibu bisa mendapatkan modal uang untuk berwirausaha
ini?
2.12. Apa saran Bapak/Ibu untuk mahasiswa sebagai calon wirausaha muda?

Tasikmalaya, 8 September 2022

Interviewers, Interviewee,

(Lestari Widyastuti)

Company Information :
1. Jenis usaha : Dagang Pakaian
2. Didirikan sejak tahun : 2015
3. Jumlah karyawan : 15 orang
4. Omzet penjualan per tahun Rp. 1.200.000.000

Catatan : sebelum memulai, mintalah izin untuk merekam wawancara.

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA

Nama Narasumber : Asep Rusmana (Na/AR)


Nama Usaha : Devi Busana
Waktu : Kamis, 8 September 2022, pukul 21.00 WIB
Tempat : Google Meeting
Pewawancara : Lestari Widyastuti (Pe/LW)
Rut Audry Cecilia (Pe/RA)
Wulan Putri Zulia (Pe/WP)
Na/Pe Pernyataan Keterangan
Pe/LW Sebelumnya mohon izin Pak, mohon maaf Perkenalan
mengganggu waktunya. Disini kami perwakilan
dari Politeknik Negeri Bandung jurusan D3
Administrasi Bisnis, memohon izin untuk meminta
waktu Bapak sebentar untuk dimintai wawancara
dan untuk memenuhi tugas mata kuliah kami yaitu
Kewirausahaan.
Na/AR Boleh, boleh…
Pe/LW Baik, jadi sebelumnya boleh gak sih Bapak ceritain
masa kecil yang mungkin berpengaruh terhadap
karir entrepreneur Bapak?
Na/AR Kalau untuk memulai bisnis pakaian ini bisa Cerita masa kecil
dibilang kebetulan sih, karena ruang lingkup yang berpengaruh
disekitaran sini pun, keluarga pun.. sama gitu, terhadap karir
hampir semua keluarga basic nya berjualan. Kakak entrepreneur
sama adek saya pun sama gitu berjualan di bidang
pakaian juga.
Pe/LW Oke, jadi bisa dibilang pengaruh dari keluarga ya,
Pak? Apakah sebelumnya Bapak pernah menjadi
karyawan di perusahaan lain sebelum menjadi
seorang entrepreneur saat ini?
Na/AR Kalau dibilang pernah kerja sama orang lain.. Pernah menjadi

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
pernah. Awal mula keluar dari sekolah pun kerja karyawan
dulu di orang lain. Gak langsung buka usaha sebelum
sendiri. berwirausaha
Pe/LW Ohiyaa Pak.. tetapi kenapa sekarang lebih memilih
menjadi seorang entrepreneur.. membangun bisnis
sendiri daripada menjadi karyawan di perusahaan
lain?
Na/AR Sebetulnya simple sih.. masalah waktu intinya. Alasan menjadi
Kalau usaha sendiri kan, waktu kita yang atur entrepreneur
sendiri, duit manage sendiri. Jadi, lebih ke bebas
aja gitu menurut saya pribadi.
Pe/LW Oke baik Pak, kalau usaha sendiri jadi bebas
karena gaada yang ngatur ini itu ya, Pak.
Pe/WP Oke, mungkin sekarang saya, wulan izin bertanya.
Kalau boleh tau mulai usaha ini tuh dari kapan ya,
Pak? Didirikannya tahun berapa.
Na/AR Kalau untuk didirikan, ini kan lebih ke usaha Usaha Devi
keluarga juga ya.. mungkin ada sekitar tujuh tahun Busana didirikan
ke belakang lah fokus-fokusnya tuh. Karena pada tahun 2015
sebelumnya kan saya sempet kerja dulu, nah istri
yang jalanin. Cuman gak lama sayanya fokus
kerja, jadi agak terbengkalai. Terus setelah
ngobrol-ngobrol-ngobrol, kita baru fokus usaha
berdua buat jalanin bisnisnya. Jadi, kurang lebih
tujuh tahun ke belakang lah.
Pe/WP Baik, Pak. Nah selama tujuh tahun itu, kalau boleh
tahu udah punya berapa karyawan di toko Bapak
sekarang? Bahkan ini tuh katanya bisnis keluarga.
Apakah karyawannya berasal dari keluarga atau
luar keluarga?
Na/AR Kalau untuk karyawan.. kurang lebih ada lah 15 Karyawan yang

11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
orang. Jadi, lebih ke di shift juga, terus ada yang di bekerja ada
gudang juga kan, gak semuanya ada di toko. Jadi, sekitar 15 orang
dibagi-bagi lagi tugasnya.
Pe/WP Oke, berarti udah terbilang banyak lah ya ada 15
orang dan udah berjalan selama tujuh tahun juga.
Nah, kan tadi tuh sebelumnya Bapak pernah jadi
karyawan juga ya. Apakah sebelum memutuskan
karir bapak menjadi seorang entrepreneur, Bapak
pernah merintis usaha di bidang lain kah selain ke
bisnis pakaian ini?
Na/AR Kalau dibilang usaha kecil-kecilan, dari dulu juga Pernah
udah sering sih. Kaya misalkan dulu di rumah saya menjalankan
tuh, kaya buka warung kelontong gitu terus ada usaha lain
agen pulsanya. Ya.. mungkin emang bukan market sebelum ke
nya disitu, karena pengaruh lingkungan juga yang bidang pakaian
membuat saya tuh.. Ah berubah haluan deh, ke
dagang pakaian juga. Karena dari relasi sama
keluarga juga kebanyakan usaha di bisnis pakaian.
Makanya terbilang lebih.. kayanya gak begitu sulit
buat memulai bisnis di bidang pakaian lagi gitu.
Jadi, kaya warung kelontong terus agen pulsa yang
kaya gitu kan emang orang tuh daily butuh banget
kan. Fluktuatif lah. Kadang naik, kadang juga
turun.. tapi jomplang banget naik turunnya. Terus
pas saya zaman masih kerja juga kan ditinggal dan
yang jalanin istri, nah istri saya juga gak stand by
terus di warung. Dia juga mesti ngurus anak,
ngurus dapur. Jadinya mungkin emang belum
cocok aja di bidang itu. Dulu sih mikirnya gitu,
makanya yang ngebuat pindah haluan tuh,
ngeberaniin diri karena ada impactnya dari

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
saudara-saudara juga sih. Ada sharing-sharing.
Pe/WP Jadi, udah pernah buka usaha toko kelontong gitu,
terus agen pulsa dan sekarang akhirnya milih usaha
pakaian juga gara-gara emang passion nya disini,
udah ngobrol-ngobrol juga sama istri sama
keluarga.
Pe/RA Baik, mungkin dari saya Rut izin bertanya Pak.
Nah, dalam merintis usaha ini kira-kira Bapak
pernah gak sih menghadapi kegagalan? Terus
gimana sih cara Bapak dalam menghadapi
kegagalan tersebut?
Na/AR Kalau ditanya kegagalan, pasti ada terus sih.. Cara menghadapi
Soalnya kan kalau kita bicara soal bisnis di bidang kegagalan usaha
pakaian tuh lebih ke pertaruhan sih ya... kaya
misalkan, sekarang lagi musim pakaian A, tapi
taunya passionnya di pakaian B. Nah kita salah
belanja nih pakaian A, tapi modal kita udah habis
di pakaian A. Dari situ tuh kita mesti muter
otaknya disitu sih.. Nah itu yang bikin jadi bahan
pembelajaran lah, lebih ke sharing-sharing lagi,
terus coba main ke toko sebelah atau jalan-jalan ke
toko mana gitu.. biar kita ke depannya gak salah
langkah lagi. Lebih ke prepare sih sebenernya,
kalau sekarang kebilang enaknya tuh karena kita
dulu sering banget naik-turun-naik-turun padahal
relasi kita tuh mempermudah hal tersebut, tapi kok
marketnya gak kena kita gitu.. Jadi, lebih ke
sharing lagi sama relasi terus sama temen-temen
yang punya toko juga yang bisnisnya sama.
Pe/RA Oh gitu ya Pak.. Kalau menurut Bapak kunci
kesuksesan dalam usaha ini apa ya Pak?

13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
Na/AR Kalau kata saya sih kunci kesuksesan lebih ke open Kunci kesuksesan
minded. Jadi kaya masukan dari karyawan, dalam
masukan dari customer... itu tuh sebenernya mesti berwirausaha
kita notice buat perubahan bisnis kita ke depannya.
Karena tanpa mereka kita gak bisa jalan. Simple
sih sebenernya dalam usaha bisnis mau itu
makanan, pakaian atau apapun bidang jasa, kalau
kitanya gak open minded.. Ya udah kita bakal
ngejungkel lagi..
Pe/RA Oh baik Pak, jadi intinya harus open minded ya,
Pak.
Pe/LW Oke mungkin lanjut pertanyaan dari saya, Pak.
Kunci kesuksesan tuh kan tadi udah dibilang harus
open minded. Nah, terus gimana nih Pak menurut
Bapak caranya agar menjadi wirausaha yang
berhasil? Butuh keterampilan apa aja sih agar jadi
seseorang yang dapat berhasil tersebut?
Na/AR Kalau secara pribadi sih, kalau dibilang berhasil Keterampilan dan
saya pun belum berhasil ya.. karena saya sendiri cara menjadi
pun belum merasa bahwa saya tuh berhasil. Tapi wirausaha yang
kalau untuk pengalaman, mungkin bisa dijadikan berhasil
pembelajaran pada saat corona. Penjualan kita
menurun. Nah, dari situ kita coba untuk
mengambil solusi terbaik, bagaimana sih caranya
agar bisnis kita gak gulung tikar. Jadi, intinya
kalau mau jadi wirausaha yang berhasil tuh harus
mau terus berusaha, jangan mudah menyerah juga.
Dengan ditunjang oleh keterampilan kita yang
pastinya tekun, rajin, dan bisa melihat peluang
ketika dalam situasi sulit, maka bisa dibilang bisnis
kalian akan tetap berjalan.

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
Pe/WP Saya izin bertanya terkait relasi Pak, kan kalau
usaha itu gak cuman butuh keterampilan sama
bakat doang, tapi butuh juga relasi atau teman-
teman lah ibaratnya yang ngebantu kita buat
ngembangin usaha itu. Nah, menurut Bapak, apa
sih arti dari relasi untuk usaha ini?
Na/AR Kalau untuk saya pribadi sih, dari dulu circlenya Arti relasi dan
tuh emang gapilih-pilih temen. Kalau anak-anak cara
zaman sekarang kan biasanya nongkrongnya tuh, mengembangkan
circlenya satu, pasti satuu ajaa.. Jadi, kalau zaman relasi
dulu tuh, pas zaman saya si circlenya bebas gak
ada keterbatasan. Nah, yang bikin kita enjoy tuh ya
karena… misalkan hari ini nongkrongnya sama
anak ini, hari berikutnya pindah lagi, karena
keseringan pindah-pindah. Nah, jadi nanti juga
relasi tuh bakal ada gitu dan si relasi itu impactnya
gede banget. Kalau mau pada buka bisnis ya.
Pe/WP Oke jadi arti relasi buat Bapak sebagai seorang
entrepreneur tuh sangat penting sekali ya karena
itu tuh berpengaruh juga dalam keberhasilan usaha
Bapak. Terus dalam berteman juga gak pilih-pilih
circle, dan kadang kalau misalkan kita kesini kita
kesana berarti secara tidak langsung kita juga udah
memperkenalkan value kita terutama kalau kita
udah punya bisnis dan juga pastinya
memperkenalkan bisnis kita ke orang-orang
banyak terutama orang-orang terdekat gitu ya..
Pe/LW Baik, selanjutnya saya izin bertanya, Pak.
Bagaimana sih cara untuk mendapatkan modal
usaha bisnis Bapak ini? Apakah bantuan dan
support dari relasi bapak atau bagaimana?

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
Na/AR Kalau bicara masalah relasi, awal mula kita fokus Sumber modal
buat jualan. Kita awalnya dari modal nekat sih, usaha
sebenernya gak boleh ya bisnis dari modal nekat
kaya gini. Seenggaknya kita kalau mau buka bisnis
tuh misalkan modal awalnya 100 juta. Nah, kita
seharusnya mesti punya spare (dana cadangan) nya
juga 100 juta, karena gak mungkin 100 juta itu
langsung ludes semua abis, kecuali itu kita emang
buka brand sendiri tapi brandnya itu langsung
kolaborasi terus langsung best seller banget lah.
Nah, itu pasti bakal balik lagi tuh modalnya. Tapi,
kan karena ini emang kita juga ngambil barang dari
orang-orang terus sebagian juga kita buat produk
sendiri. Jadi, mesti ada dana spare nya juga
seharga modal tersebut sih seharusnya. Cuman
waktu itu saya sama istri tuh modal nekat dari
usaha yang sebelumnya kita jalanin. Jadi, kita
modal berani dulu aja, kita manfaatin relasi kita
kaya misalkan ambil dulu barang, nyimpen dulu
bill, misalkan bayar setengahnya terus bill gantung,
terus pertengahan bulan sebelum kita ambil barang
lagi kita lunasin. Hampir selama kurang lebih
enam bulan, saya ke relasi supplier tuh kaya gitu,
ambil barang pertamanya tuh. Nah, itu manfaat
dari relasi, kaya lebih ke kepercayaan sih. Jadi, kita
jangan pernah ngerusak kepercayaan itu lah.
Pe/LW Oke baik jadi kita harus menjaga dan
mempertahankan kepercayaan dari relasi kita dan
mungkin tetap bersilaturahmi walaupun tidak
adanya kerja sama bisnis ya, Pak..
Pe/RA Baik untuk pertanyaan terakhir mungkin, Pak. Apa

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Na/Pe Pernyataan Keterangan
sih saran Bapak untuk mahasiswa seperti kami ini
sebagai calon wirausaha muda agar sukses seperti
Bapak?
Na/AR Modalnya ya semangat sih, soalnya kalau ga Saran bagi calon
semangat ya gak akan berjalan ke depannya. Terus wirausaha muda
jangan mudah patah semangat lah. Toh, kaya
misalkan sekarang lagi corona pun, kalau misalkan
kita bisa mengolah data atau relasi kita, pasti ada
jalan keluarnya. Walaupun kaya kemarin, hampir
dua tahun kita kena covid, ada pengurangan
karyawan atau kita sempet pending juga upahnya.
Toh, nanti juga pasti ada jalan keluarnya. Ya..
itung-itung pembelajaran lah. Jadi, lebih disiapkan
mentalnya lagi, kalau mau membangun usaha tuh.

17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BUKTI FOTO

Foto Produk

Foto Lokasi Usaha

18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto Kegiatan Wawancara

19

Anda mungkin juga menyukai