Anda di halaman 1dari 47

OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA

PASCA PEMILU NASIONAL


Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik

Medan, 1 Juli 2019

1
Outline

1 Perkembangan Ekonomi Terkini

2 Tantangan Ekonomi Global

3 Tantangan Ekonomi Domestik

4 Outlook Perekonomian Indonesia 2019 & 2020

2
Outline

1 Perkembangan Ekonomi Terkini

2 Tantangan Ekonomi Global

3 Tantangan Ekonomi Domestik

4 Outlook Perekonomian Indonesia 2019 & 2020

3
Perekonomian Indonesia tumbuh stabil
Pertumbuhan ekonomi Tw I didorong oleh aktivitas Pemilu Nasional 2019…

PDB Berdasarkan Pengeluaran Tw. I 2019 (persen, yoy)


Pertumbuhan Ekonomi
(Persen, YoY) 2016 2017 2018 2019
5.3 Komponen
Pengeluaran
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
5.2
Konsumsi
4,96 5,09 5,02 4,98 4,94 4,95 4,91 4,98 4,94 5,16 5,00 5,08 5,01
Rumah Tangga
5.1 5.06 5.07 Konsumsi
6,41 6,73 6,67 6,75 8,08 8,53 6,04 5,26 8,10 8,75 8,59 10,79 16,93
LNPRT
5.01
5.0 Konsumsi
3,43 6,21 -2,96 -4,02 2,69 -1,94 3,46 3,80 2,71 5,20 6,27 4,56 5,21
4.94 Pemerintah

4.9 Investasi 4,67 4,18 4,24 4,79 4,77 5,34 7,08 7,26 7,94 5,85 6,96 6,01 5,03

Ekspor -3,08 -1,51 -5,89 3,90 8,36 2,73 16,48 8,42 5,94 7,65 8,08 4,33 -2,08
4.8
5,03 5,07 5,17 Impor -4,98 -3,43 -4,09 2,74 4,78 0,18 15,4 11,91 12,64 15,17 14,02 7,10 -7,75
4.7
PDB 4,94 5,21 5,03 4,94 5,01 5,01 5,06 5,19 5,06 5,27 5,17 5,18 5,07
Q1
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4

2016 2017 2018 2019 Sumber: BPS


4
Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil
Tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satunya didorong oleh tingkat
inflasi yang rendah dan terjaga...

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Inflasi Berdasarkan Komponen


(persen, yoy) (persen, yoy)
5.5 12.0
5.4
10.0
5.3 5.29
8.0
5.2
5.14 6.0
5.1
5.0 5.01 3.32
4.0
4.94
4.9
4.83 4.84 2.0
4.8
4.7 0.0

4.6 -2.0
Q3

Q4

Q1
Q1

Q2

Q4
Q1

Q2
Q3

Q1
Q2

Q3

Q4

Mei
Mar
Mei

Sep

Mar

Sep

Mar
Mei

Sep

Mar
Mei
Jul

Jul

Jul
Jan

Jan

Jan

Jan
Nov

Nov

Nov
2016 2017 2018 2019
2016 2017 2018 2019
Konsumsi RT Konsumsi Makanan Konsumsi Non Makanan Umum Inti Harga Diatur Pemerintah Bergejolak
Sumber: BPS
5
Konsumsi RT diperkirakan akan tetap kuat
Tingkat keyakinan konsumen masih tinggi dan meningkat Didorong oleh realisasi belanja bantuan sosial yang
pasca pemilu nasional… meningkat…

Indeks Keyakinan Konsumen 143 Realisasi Penyaluran Bansos


(Rp Triliun)
140 40.0
128 Sumber: Kemenkeu
130 35.0

30.0
120 113
25.0
110
20.0
100 15.0
Sumber: Bank Indonesia
90 10.0
Jan
Jan

Jan

Jan
Mar
Mei
Jul

Mar
Mei
Jul

Mar
Mei
Jul

Mar
Mei
Nov

Nov

Nov
Sep

Sep

Sep

5.0
2016 2017 2018 2019
0.0

Q4

Q1

Q2

Q3
Q1
Q2
Q3

Q1
Q2
Q3
Q4

Q2
Q3
Q4
Q1

Q3
Q4
Q1
Q2

Q4
Q1
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK)
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
6
Konsumsi pemerintah tumbuh tinggi
Seiring dengan tingginya realisasi belanja pemerintah, yang didukung oleh realisasi pendapatan negara yang
terjaga …

Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah Realisasi APBN 30 April 2019


(persen, yoy) (Rp Triliun)
8.0 631.78
Sumber: Kemenkeu

6.0 5.21

4.0 2.69 582.95

2.0 3.43
2.71

0.0 530.74
528.07

-2.0

-4.0
Sumber: BPS

-6.0
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1

Pendapatan Negara Belanja Negara


2016 2017 2018 2019 2018 2019

7
Investasi mengalami perlambatan
Terutama pada investasi mesin dan perlengkapan, peralatan, dan kendaraan didorong oleh kecenderungan wait
and see investor terkait Pemilu Nasional, serta basis yang tinggi di tahun sebelumnya…

Pertumbuhan Investasi Pertumbuhan Komponen Investasi


(persen, yoy) (persen, yoy)
9.0 30.00
Bangunan
25.00
8.0 7.94
20.00 Mesin dan
Perlengkapan
7.0 15.00
Kendaraan
10.00
6.0
5.00 Peralatan
4.67 Lainnya
5.0 5.03 0.00
CBR
4.77 -5.00
4.0
Sumber: BPS -10.00 Produk
3.0 Kekayaan
-15.00 Intelektual
Q4
Q1

Q2

Q3

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q4
Q1
Q2
Q3

Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

8
Optimisme investasi pasca Pemilu Nasional
Seiring meredanya ketidakpastian pasca Pemilu Nasional, investasi diperkirakan meningkat.

Indeks PMI tertinggi dalam satu tahun terakhir, menunjukkan Indeks Tendensi Bisnis diperkirakan meningkat pasca Pemilu
ekspansi di sektor manufaktur pasca Pemilu Nasional Nasional…

Indeks PMI Indeks Tendensi Bisnis


52 51.6 115
Sumber: Markit PMI
113 Angka Q2: Estimasi BPS
51 50.7
50.4 50.4
50.1 111
50
109

49 107

105
48
103
47
101

46 99

97
45
Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei 95 Sumber: BPS
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2017 2018 2019 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

9
Optimisme investasi pasca Pemilu Nasional
Meski sempat turun di bulan Mei, tetapi arus modal mengalami peningkatan pada tahun 2019, sementara yield
SBN 10 tahun terus menurun, menunjukkan persepsi risiko yang menurun…

Arus Modal Yield SBN 10 Tahun


(Bulanan - Juta USD) (Persen)
5000 10.0

4000 9.5
3000
9.0
2000
1000 8.5

0 8.0
-1000
7.5
-2000
-3000 7.0
Mar
Mei

Mar
Mei

Mar
Mei

Mar
Mei
Jul

Jul

Jul
Sep

Sep

Sep
Jan

Nov
Jan

Nov
Jan

Nov
Jan
6.5
2016 2017 2018 2019
6.0
Saham Obligasi 1/1/2015 1/1/2016 1/1/2017 1/1/2018 1/1/2019

Sumber: Blomberg
*) = per 12 Juni 2019
10
Kinerja intermediasi sektor perbankan membaik
Pertumbuhan kredit meningkat, sementara NPL dan NIM menurun…

Kredit, DPK, LDR Non Performing Loan (NPL) - persen

18 96
16 3.0 2.51
94
14 94.00
92
12
11.73 90 2.0
10

Jul
Apr

Apr

Apr

Apr
Jul

Jul

Jul
Okt
Jan

Okt
Jan

Okt
Jan

Okt
Jan

Jan
8 88
2015 2016 2017 2018 2019
6
7.18 86
4 Net Interest Margin (NIM) - persen
84 6.0
2
0 82 4.86
Jul

Jul

Jul

Jul
Apr

Apr

Apr

Apr
Jan

Okt
Jan

Okt
Jan

Okt
Jan

Okt
Jan
5.0

2015 2016 2017 2018 2019


4.0
Kredit (%, yoy)

Apr
Jul

Apr

Apr

Apr
Jul

Jul

Jul
Okt
Jan

Okt
Jan

Okt
Jan

Jan

Okt
Jan
Dana Pihak Ketiga - DPK (%, yoy)
Loan to Deposit Ratio - LDR (%) 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: SPI, OJK 11


Pasar saham dan rupiah menunjukkan kinerja yang kuat
Return pasar saham Indonesia masih tercatat positif. Rupiah terjaga dengan tingkat volatilitas yang relatif
rendah…

Perbandingan Return Saham Global Volatilitas Rupiah vs VIX


(persen, mtd – 14 Juni 2019*)
Volatilitas Rupiah VIX Rupiah - RHS
DJIA, US 5.21
40 15500
Stoxx 50, EU 5.15
S&P 500, US 5.07 35 15000
STI, Singapura 3.36 30
14500
SET, Thailand 3.22
25
KOSPI, Korea Selatan 2.60 14000
Nikkei, Japan 2.50 20
FTSE, London 2.48 13500
15
Hanseng, Hong Kong 0.81
13000
JCI, Indonesia 10
0.66
PCOMP, Filipina 0.25 5 12500
Shanghai, China -0.58
0 12000
KLCI, Malaysia -0.73

8/1/2018

4/1/2019
5/1/2019
1/1/2018
2/1/2018
3/1/2018
4/1/2018
5/1/2018
6/1/2018
7/1/2018

9/1/2018

1/1/2019
2/1/2019
3/1/2019

6/1/2019
10/1/2018
11/1/2018
12/1/2018
NIFTY, India -0.80 Sumber: Bloomberg, per 14 Juni 2019
*) = 14 Jun ‘19 thd 31 Mei ‘19
VHINDEX, Vietnam -0.85

12
Net ekspor berkontribusi positif
Tetapi didorong oleh kontraksi impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontraksi ekspor….

Pertumbuhan Ekspor dan Impor dalam PDB


Kontribusi Net Ekspor terhadap Pertumbuhan
(Persen, yoy)
PDB (Persen)
25
3.00
20

2.00 15

1.16 10
1.00
5

0.00
0

-2.08
-1.00 -5

-10 -7.75
-2.00
-15
Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1
-3.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2016 2017 2018 2019 Ekspor Impor

13
Neraca perdagangan masih mengalami tekanan
Ekspor dan impor masih mengalami kontraksi. Neraca perdagangan mengalami defisit hingga Mei 2019...

Pertumbuhan Ekspor dan Impor Neraca Perdagangan


(Persen) (Miliar USD)
60
50 6.0
Ekspor Impor

40
3.9
30
3.0
20
10 -9.1
0
-10
-20 -0.8
-17.7
-30 -2.1
-2.8
-40
Apr

Apr

Apr

Apr

Jan
Apr

Apr
Jan

Jul
Okt
Jan

Jul
Okt
Jan

Jul
Okt
Jan

Jul
Okt

Jul
Okt
Jan

Jan-Mei Jan-Mei Jan-Mei Jan-Mei Jan-Mei Jan-Mei


2014 2015 2016 2017 2018 2019 '14 '15 '16 '17 '18 '19

Sumber: BPS
14
Ketahanan sektor eksternal meningkat
NPI masih mengalami surplus dan cadangan devisa masih terjaga pada tingkat yang tinggi…

Neraca Pembayaran Indonesia Cadangan Devisa


(Miliar USD) (USD Miliar)
20 140 148

120.35
15 120 128

10 100 108

3.09
88
5 80

68
0 60

48
-5 40
-2.90
28
-10 20
Transaksi Berjalan Transaksi Modal dan Finansial
8
Neraca Keseluruhan Cadangan Devisa (RHS)

Sep-16
-15 0

Sep-14

Sep-15

Sep-17

Sep-18
Mar-14

Mar-15

Mar-16

Mar-17

Mar-18

Mar-19
Dec-14

Dec-15

Dec-16

Dec-17

Dec-18
Jun-14

Jun-15

Jun-16

Jun-17

Jun-18
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber: Bank Indonesia 15


Sektor pertanian dan industri pengolahan tumbuh melambat
PDB Berdasarkan Lapangan Usaha (persen, yoy)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,81 Q1-2019
3,34
Pertambangan dan Penggalian 2,32 Q1-2018
1,06
3,86 • Dari sisi lapangan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh
Industri Pengolahan 4,60 pertumbuhan yang tinggi di sektor jasa di antaranya jasa
Pengadaan Listrik dan Gas 4,12
3,31 informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi,
Transportasi dan Pergudangan 5,25 pengadaan air, dan jasa perusahaan.
8,56
Perdagangan Besar dan Eceran;… 5,26
4,99 • Industri pengolahan tumbuh lebih rendah dari
Real Estat 5,49 pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh kontraksi yang
3,19
Jasa Pendidikan 5,62 dialami industri pengolahan migas sebesar 4,19 persen,
4,84
Penyediaan Akomodasi dan Makan… 5,87 sementara industri pengolahan migas tumbuh sebesar
5,17 4,80 persen.
Konstruksi 5,91
7,35
6,45 • Sektor pertanian tumbuh melambat, yakni sebesar 1,81
Administrasi Pemerintahan,… 5,79 persen, didorong oleh pergeseran masa panen di
Jasa Keuangan dan Asuransi 7,33
4,23 beberapa daerah.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,61
6,06
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,… 8,95
3,65
9,03 Sumber: BPS
Informasi dan Komunikasi 7,76
Jasa Lainnya 9,99
8,43
Jasa Perusahaan 10,36
8,04

16
Secara regional Sulawesi tumbuh tertinggi, sementara
Maluku & Papua mengalami kontraksi

KALIMANTAN
4,55% SUMATERA 5.49 5.33
3.24 3.35 3.52
4.64 4.71 4.55
4.34 4.46
5,33%
6.83 6.74 6.88
6.18 6.51 MALUKU - PAPUA
21,36% I II III IV I 17.15 17.56
6.64
I II III IV I 2018 2019
I II III IV I
2018 2019 8,26% -9.43 -10.44
6,51% 2018 2019
-10,44% I II III IV I

SULAWESI 2018 2019


2,19%
6,14%

5,66%
4,64%
59,03% JAWA BALI - NUSA TENGGARA
5.82
3,02%
5.7 5.65 5.72 5.66 3.77 3.56 4.36 4.64
Ket :
Pertumbuhan 2018 (persen, yoy) I II III IV I -0.74
I II III IV I
Distribusi (persen) 2018 2019
2018 2019
17
Outline

1 Perkembangan Ekonomi Terkini

2 Tantangan Ekonomi Global

3 Tantangan Ekonomi Domestik

4 Outlook Perekonomian Indonesia 2019 & 2020

18
Perekonomian global cenderung mengalami perlambatan
Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju (Persen)
Outlook Pertumbuhan Ekonomi Dunia (Persen)
4.2 SUmber: WEO IMF 2018, Apr 2019
3.9 2.3
3.9
3.7
3.6 1.8

3.3 3.3
Apr 18 Oct 18 Apr 19 Apr 18 Oct 18 Apr 19
1.3
3.0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang
Pertumbuhan Volume Perdagangan Dunia (Persen) (Persen)

5.0 5.0

4.0 4.8

3.0 4.5

Apr 18 Oct 18 Apr 19


4.3 Apr 18 Oct 18 Apr 19
2.0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
19
Perang dagang mendorong ketidakpastian global
Indeks ketidakpastian kebijakan AS yang meningkat didorong oleh tensi perang dagang yang kembali tinggi.
Kondisi ini menyebabkan volatilitas salah satunya di pasar keuangan global…

Indeks Ketidakpastian Kebijakan AS Volatility Index (VIX) dan Emerging Market Bond
600.00
Index Global (EMBIG) Spread
45 550

500.00 40
500
35
400.00
30 450

300.00 25
400
20
200.00
15 350
100.00
10
300
5
0.00
Jan
Jan

Jan

Jan

Jan
Apr

Apr

Apr

Apr

Apr
Jul

Jul

Jul

Jul
Okt

Okt

Okt

Okt

0 250
2015 2016 2017 2018 2019 1/1/2015 1/1/2016 1/1/2017 1/1/2018 1/1/2019
Kebijakan Perdagangan Kebijakan Politik VIX EMBIG Spread - RHS

20
Perlambatan perekonomian dunia dipicu oleh turunnya
perdagangan dunia

21
Berdampak terhadap ekspor negara dunia

22
Harga komoditas internasional yang stagnan

Minyak Mentah (USD/Bbl) Minyak Sawit (MYR/MT) Batu Bara (USD/MT)


90
3200 115
80
105
2800
70
95
2400
60 85

50 2000
75

40 1600 65
1/3/2017 1/3/2018 1/3/2019 1/3/2017 1/3/2018 1/3/2019 1/3/2017 1/3/2018 1/3/2019

2019f*
Komoditas 2019f* 2020f* 2021f* 2022f*
Q2 Q3 Q4
WTI (USD/bbl) 59,02 52,60 52,74 55,54 52,13 51,48 51,60
Brent (USD/bbl) 66,25 60,05 59,37 62,66 58,67 58,12 58,36
Minyak Sawit (MYR/MT) 2.001 2.013 2.076 2.044 2.320 2.433 2.433
Batu Bara, Australia (USD/MT) 80,30 73,73 77,10 81,48 78,94 79,90 80,05

Sumber: Bloomberg per 16 Juni 2019


*) Forecast Bloomberg per 16 Juni 2019 23
Risiko upside: penurunan tingkat suku bunga FFR
Probabilitas penurunan FFR semakin meningkat. Mengurangi risiko arus modal keluar Indonesia dan dapat
mendorong lebih rendahnya tingkat suku bunga domestik…

Probabilitas Peningkatan/Penurunan FFR Fed Dot Plot


(Persen) Desember 2018 vs Maret 2018
80

70

60

50

40

30

20

10

0
Jun Jul Sep Okt Des Jan Mar
2019 2020
Sumber: Bloomberg
1.5 - 1.75 1.75 - 2.0 2.0 - 2.25 2.25 - 2.5
24
Outline

1 Perkembangan Ekonomi Terkini

2 Tantangan Ekonomi Global

3 Tantangan Ekonomi Domestik

4 Outlook Perekonomian Indonesia 2019 & 2020

25
Pertumbuhan ekonomi stagnan
Perhitungan Bappenas menunjukkan pertumbuhan potensial terus menurun di 5,1 – 5,4 persen.

Sumber Estimasi Tanggal Catatan


15.00 Pertumbuhan Potensial vs Aktual ADB (ADO, 2016) 4,8 - 5,6 Okt-16 Untuk 2015-2020
(Persen)
Kisaran Perkiraan rata-rata 2019-
10.00 OECD (2019) Mar-19
5,3 2023: 5,3

Berdasarkan forecast
5.00 WEO jangka menengah
IMF (2019) 5,1 - 5,4 April-18
(baseline 2018:5,1;
2023:5,35)
-
ADB - Bappenas Pertumbuhan potensial
5,3 Jan-19
(2019) 2017: 5,34 persen
(5.00)

Bappenas 5,1 - 5,4 Mei-19 Perkiraan tahun 2018


(10.00)

Perhitungan pertumbuhan potensial menggunakan tiga metode: (1)


(15.00) hodrick-prescott filter; (2) Aggregate Supply menggunakan Multivariate
1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

2014

2016

2018
Kalman Filter; dan (3) Growth Accounting.

Aktual HP AS_KF Growth Accounting


26
Didorong oleh penurunan kontribusi semua komponen,
terutama tingkat produktivitas…
12.00 Kontribusi terhadap Pertumbuhan Potensial
(Persen)
10.00
8.17
8.00
6.10
5.69
6.00 5.04
1.64 1.00
0.51
4.00 3.46
2.72 0.55
2.00

-
(1.69)
(2.00) (3.84)

(4.00)

(6.00)
1990-1994 1995-1999 2000-2004 2005-2009 2010-2014 2015-2018
Kapital Tenaga Kerja Kualitas Tenaga Kerja TFP Pertumbuhan Potensial
27
Tingkat produktivitas rendah
Jika dibandingkan dengan negara-negara sebanding, terutama setelah krisis Asia…

28
Tranformasi struktural indonesia berjalan lambat
Selepas krisis Asia penurunan share pertanian berjalan stagnan, sementara share manufaktur terus menurun,
mengindikasikan terjadinya deindustrialisasi dini…

Share terhadap PDB


(Persen)
50.0
45.0
40.0
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
-
1988
1983
1984
1985
1986
1987

1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Pertanian Manufaktur Jasa
29
Transformasi struktural berjalan tidak ideal
Jika dibandingkan dengan negara sebanding, proposi sektor pertanian terhadap PDB di sektor pertanian masih tinggi,
sementara proporsi sektor manufaktur turun terlalu cepat…

30
Transformasi Struktural di Tingkat Daerah Beragam (1)
Tingginya share manufaktur Indonesia di tingkat dunia didorong Rata-rata provinsi di Indonesia memiliki share yang lebih tinggi
oleh hanya beberapa provinsi, terutama di pulau Jawa. Rata-rata dibandingkan dengan rata-rata nasional. Provinsi dengan share
share manufaktur provinsi lainnya berada pada kisaran yang lebih pertanian rendah masih berpusat di pulau Jawa.
rendah.

Share of Manufacturing in GDRP, 2017 Share of Agriculture in GDRP, 2017


JAWA BARAT SULAWESI BARAT
40
40
GORONTALO
KEP. RIAU

JAWA TENGAH

BANTEN
30 LAMPUNG
30 ACEH JAMBI
NUSA TENGGARA TIMUR BENGKULU

Share of Agriculture in GDRP (%)


JAWA TIMUR SULAWESI TENGAH

PAPUA BARAT
RIAU
MALUKUMALUKU UTARA SULAWESI
SUMATERA TENGGARA
BARAT RIAU
SULAWESI SELATAN
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI
SUMATERAUTARA
UTARA
KALIMANTAN TENGAH
KEP. BANGKA
SUMATERA BELITUNG
UTARA 20 KALIMANTAN BARAT
20
LAMPUNG SUMATERA SELATAN KALIMANTAN TIMUR KEP. BANGKA BELITUNG
KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN UTARA
KALIMANTAN BARAT SUMATERA SELATAN
KALIMANTAN SELATAN JAWAKALIMANTAN
BALI SELATAN
TENGAH
SULAWESI SELATAN DKI JAKARTA
DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR
SULAWESI TENGAH PAPUA
JAMBI
PAPUA BARAT
10 SULAWESI BARAT
SUMATERA BARAT KALIMANTAN UTARA 10 DI YOGYAKARTA
SULAWESI UTARA
JAWA BARAT
KALIMANTAN TIMUR
MALUKU UTARA
BENGKULU SULAWESI
BALI TENGGARA
MALUKU ACEH
BANTEN
NUSAGORONTALO
TENGGARA BARAT
KEP. RIAU
PAPUA
NUSA TENGGARA TIMUR
0 0 DKI JAKARTA

9.2 10.2 11.2 12.2 9.2 10.2 11.2 12.2


GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS Data source: BPS

31
Transformasi Struktural di Tingkat Daerah Beragam (2)

• Dengan mengecualikan provinsi DKI Share of Services in GDRP, 2017


Jakarta, terdapat kecenderungan 80

hubungan negatif antara share jasa DKI JAKARTA

dengan tingkat pendapatan per kapita. BALI


DI YOGYAKARTA
Provinsi yang memiliki share jasa yang
MALUKU
tinggi justru provinsi dengan tingkat 60

Share of Services in GDRP (%)


NUSA TENGGARA TIMUR
BENGKULU
pendapatan per kapita yang rendah. MALUKU UTARA SUMATERA BARAT
SULAWESI UTARA
ACEH
BANTEN
• Sektor jasa yang berkembang di NUSAGORONTALO
TENGGARA BARAT
KALIMANTAN BARAT SELATAN
SULAWESI
JAWA TIMUR
SUMATERA UTARA
kebanyakan provinsi di Indonesia 40
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
KEP. BANGKA BELITUNG
JAWA BARAT
SULAWESI
JAWABARAT
TENGAH PAPUA
adalah sektor jasa yang tidak LAMPUNGSULAWESI TENGGARA
JAMBI
KALIMANTAN UTARA
SULAWESI TENGAH
SUMATERA SELATAN
produktif. PAPUA BARAT
KEP. RIAU

20
KALIMANTAN TIMUR
RIAU

9.2 10.2 11.2 12.2


GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS

32
Ekspor Indonesia masih didominasi komoditas
Indonesia Malaysia Thailand

1970

2016

33
Rasio perdagangan internasional rendah
Tidak berkembangnya ekspor manufaktur menyebabkan rasio perdagangan internasional Indonesia termasuk terendah di
negara dunia dengan tren yang terus menurun sejak krisis Asia…

34
Defisit transaksi berjalan relatif tinggi
Tidak berkembangnya ekspor manufaktur menyebabkan defisit transaksi berjalan relatif tinggi dibandingkan dengan negara
sebanding
Vietnam

China 5.04 5.06


4.09
2.78
2.80 0.47
2.20 1.85
1.32
0.31 2014 2015 2016 2017 2018

2014 2015 2016 2017 2018

Filipina
Thailand 3.69 2.49

11.72 11.02 (0.34) (0.58) (2.75)


7.97 7.42
3.69
2014 2015 2016 2017 2018
2014 2015 2016 2017 2018
Indonesia
Malaysia
4.45
3.04 2.94
2.39 2.35
(2.04) (1.83) (1.58)
(3.07) (2.98)
2014 2015 2016 2017 2018
2014 2015 2016 2017 2018
35
Rendahnya Investasi yang Mendukung Peningkatan Produktivitas di
Indonesia

Akumulasi investasi mesin dan peralatan Stok infrastruktur Indonesia masih jauh FDI masuk Indonesia lebih rendah dari
relatif kecil dibandingkan negara lain di bawah negara lain negara sebanding

Akumulasi Investasi Mesin dan Peralatan Stok Infrastruktur (Persen DB) FDI Net Inflow (Persen PDB)
(2007-2016, % GDP)
200
70 160
60 120 Average excluding Japan (70%)
50 80
40 40
30 -

Spain
Canada

China

Italy
Brazil

India

Germany

Poland

South Africa
Japan
United Kingdom

United States
Indonesia (2017)
20
INDONESIA
10

Sumber: Indonesia - Prospera Infradashboard, Lainnya: McKinsey (2013)

36
Studi Growth Diagnostics:
Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Regulasi dan Institusi adalah kendala
Indonesia (Ilustrasi Gentong Air)
mengikat bagi pertumbuhan ekonomi
- Regulasi tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis,
bahkan cenderung membatasi, khususnya pada regulasi:
- Tenaga kerja
- Investasi
- Perdagangan
- Kualitas institusi rendah
- Korupsi tinggi dan birokrasi tidak efisien
- Lemahnya koordinasi antarkebijakan

Sumber Daya Manusia adalah kendala mengikat bagi


pertumbuhan ekonomi di masa depan
(Jika tidak diatasi saat ini, akan menghalangi Indonesia untuk berkompetisi di era digital dan beralih
ke manufaktur bertekonologi tinggi)

Penghambat Utama Pertumbuhan Ekonomi

37
Outline

1 Perkembangan Ekonomi Terkini

2 Tantangan Ekonomi Global

3 Tantangan Ekonomi Domestik

4 Outlook Perekonomian Indonesia 2019 & 2020

38
Outlook perekonomian 2019
Pertanian:
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terus melanjutkan tren 3,8 (1,81)
penguatan. Namun untuk mencapai target APBN perlu dilakukan
upaya yang keras dan didukung perbaikan kondisi global Pertambangan:
0,6 (2,32)
Industri:
C: 5,1 (5,1) 5,1 (3,86)
Listrik:
G: 5,4 (5,21) 6,1 (4,12)
PERTUMBUHAN EKONOMI Perdagangan:
5,3 (5,26)
I: 7,0 (5,03) 5,3 (5,07)
Konstruksi:
6,6 (5,61)
X: 6,3 (-2,08) Infokom.:
10,4 (9,03)

M: 7,1 (-7,75) Keuangan:


7,9 (7,33)
Transportasi:
( ) = angka realisasi triwulan I 2019 8,8 (5,25)
Angka sasaran APBN 2019
39
Skenario pertumbuhan ekonomi Kunci peningkatan pertumbuhan1:

2020-2024 1. Peningkatan produktivitas


2. Peningkatan investasi
3. Perbaikan kualitas SDM
4. Perbaikan pasar tenaga kerja

Pertumbuhan Ekonomi - Persen


(GNI Per Kapita – USD Harga Berlaku Atlas Method3) 6,5 Rata2: 6.0
(6.187)
Indonesia akan menjadi upper middle income pada 6,2
tahun 2019 dengan pendapatan per kapita USD4090 (5.707)

Baseline Scenario2 5,9 Rata2 : 5.7


(5.267)
4,9% (2020 – 2024 average)
6,1
5,7 (5.979)
(4.871)
5,9
5,5 (5.551)
(4.518) 5,7
(5.166) Rata2 : 5.4
5,4 5,5
(4.493) (4.813)

5,4 5,5 5,5


5,3 5,4 (5.391) (5.748)
(4.748)
(4.461) (5.056)

2020 2021 2022 2023 2024

Rendah Sedang Tinggi


1 Berdasarkan simulasi Bappenas Juni 2019 (Angka Sementara) dengan metode Growth Accounting
2 Tanpa reformasi struktural Preliminary figures
3 The method used by the World Bank to classify a country based on income
40
Transformasi Stuktural Menjadi Kunci
Pertumbuhan Rata-Rata (Persen)
TRANSFORMASI JASA
Share terhadap PDB 2020-2024
2015-2018 (Skenario
(Skenario Moderat, Persen) Rendah-Tinggi)
JASA
48 Angka Sangat Sementara

43 5,7
6,46 – 6,92
38 2015-2018
REVITALISASI INDUSTRI
2020-2024
33
INDUSTRI
28

23 4,3 MODERNISASI PERTANIAN


5,32 – 7,00
18 2015-2018
PERTANIAN
2020-2024
13
3,7
8 3,83 – 3,94
2017
1993
1995
1997
1999
2001
2003
2005
2007
2009
2011
2013
2015

2019
2021
2023

2015-2018
2020-2024
Industri Pertanian Jasa
41
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2020
Pertanian:
3,7 – 3,9
Pertambangan:
1,8 – 2,0
C: 5,0 – 5,2
Industri:
4,9 – 5,4
LNPRT: (0,4) – 0,4 Listrik:
4,1 – 4,4
PERTUMBUHAN EKONOMI Perdagangan:
G: 4,1 – 4,3
5,3 – 5,5 5,3 – 5,7
Konstruksi:
I: 6,9 – 7,3 5,6 – 5,9
Infokom:
X: 4,7 – 6,7 7,1 – 7,5
Jasa Keuangan:
6,1 – 6,6
M: 5,5 – 7,1 Transportasi:
7,0 – 7,1
Arah kebijakan makro
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN POTENSIAL INDONESIA
Transformasi Struktural untuk Penguatan Permintaan Domestik dan
Peningkatan Kesejahteraan Peningkatan Kinerja Perdagangan Internasional
Revitalisasi Industri Pengolahan Mendorong investasi sebagai ujung tombak
pertumbuhan ekonomi
Modernisasi Pertanian
Diversifikasi Ekspor demi Penguatan Stabilitas
Hilirisasi Pertambangan Eksternal

Menjaga keberlanjutan fiskal dengan tetap


Transformasi Sektor Jasa memberikan stimulus terhadap perekonomian
Pembangunan
Peningkatan SDM, Pembangunan Infrastruktur,
Ekonomi yang
Perbaikan Regulasi Dan Institusi, Pendalaman Pasar Keuangan Inklusif dan
Berkelanjutan
MENJAGA STABILITAS MAKROEKONOMI
Menjaga Stabilitas Harga, Eksternal, dan Sektor Keuangan

MEMASTIKAN INKLUSIVITAS DAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Mendorong pemerataan antar wilayah dan Memperluas akses dan kesempatan
tingkat pendapatan
Mendorong penurunan tingkat kemiskinan Mempertahankan keseimbangan lingkungan
Memperkuat Permintaan Domestik & Kinerja Perdagangan Internasional
C: 5,0 – 5,2 G: 4,1 – 4,3

Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh meningkat Konsumsi pemerintah diarahkan pada belanja operasional
dan penguatan belanja produktif
• Penciptaan kesempatan kerja yang lebih berkualitas
• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu
• Efektivitas Bansos X: 4,7 – 6,7
• Stabilitas harga
• Perkembangan E-commerce
Penguatan ekspor melalui diversifikasi produk ekspor,
termasuk jasa pariwisata

I: 6,9 – 7,3 • Pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas membaik


tapi terbatas.
• Didorong oleh peningkatan investasi dan perbaikan sektor
Penguatan investasi dilakukan melalui peningkatan investasi
industri pengolahan
pemerintah (pusat dan daerah) serta swasta melalui • Peningkatan sektor pariwisata
perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan

• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu


• Perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan (penerapan OSS, M: 5,5 – 7,1
insentif fiskal)
• Pembangunan infrastruktur terus belanjut dan mulai berdampak Impor meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas
• Pendalaman pasar keuangan ekonomi domestik
Transformasi Struktural Untuk Peningkatan Kesejahteraan
REVITALISASI INDUSTRI MODERNISASI PERTANIAN TRANSFORMASI SEKTOR JASA

INDUSTRI PERTANIAN JASA

4,3 3,7 5,7


4,9 – 5,4 3,7 – 3,9 6,1 – 6,4
2015-2018 2015-2018
2015-2018
2020 2020
2020
Perbaikan enabling environment Meningkatkan produktivitas Mendorong sektor jasa dengan nilai tambah
untuk persiapan menghadapi era serta pendapatan petani dan yang tinggi didorong oleh inovasi dan teknologi
Industry 4.0 nelayan

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR HILIRISASI PERTAMBANGAN

LISTRIK KONSTRUKSI PERTAMBANGAN

3,3 6,1 0,1


4,2 – 4,4 5,6 – 5,9 1,8 – 2,0
2015-2018 2015-2018 2015-2018
2020 2020 2020
Melanjutkan pembangunan infrastruktur terutama Peningkatan nilai tambah
Rata-rata pertumbuhan (Persen) konektivitas dan energi untuk mendukung ekspansi pertambangan yang mendukung
2015-2018
2020 ekonomi dan pertumbuhan inklusif pengembangan indutsri hilir
(rendah tinggi)
Transformasi Sektor Jasa
PERTUMBUHAN SEKTOR JASA DI ATAS PERTUMBUHAN NASIONAL

7,0 – 7,1 7,1 – 7,5


6,1 – 6,6
5,3 – 5,7
5,3 – 5,5

Nasional Perdagangan Jasa Keuangan Transportasi Infokom


TERIMA KASIH

47

Anda mungkin juga menyukai