MAKRO
RENCANA KERJA PEMERINTAH 2020
Leonard V.H. Tampubolon
DEPUTI BIDANG EKONOMI
Jakarta, 30 April 2019
OUTLI 2
NE
DEPAN
Trade war
Perlambatan harga komoditas
Ri si ko E k o n o m i G l o b a l
Perlambatan ekonomi China (hard
landing)
Ketidakpastian kebijakan
Gelojak pasar
No-deal Brexit
Risiko geopolitik
Utang Italia yang mendorong
krisis di Eropa Contagion krisis di emerging
market
LAMBAT
Ekonomi global masih dipenuhi ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dunia
diproyeksikan 3,6 persen pada tahun 2020, direvisi turun dari proyeksi IMF Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju
sebelumnya di bulan Oktober 2018. Penurunan terjadi baik di negara maju
maupun negara berkembang. Selain itu, pertumbuhan volume perdagangan (Persen)
dunia juga diperkirakan akan menurun pada tahun 2020. 2,7
2,5
Outlook Pertumbuhan Ekonomi Dunia
2,3
4,2 (Persen)
2,1
3,9 3,8 1,9
1,7
3,6 3,7
3,6 1,5
Apr 18 Oct 18 Apr 19
3,3 1,3
Apr 18 Oct 18 Apr 19 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
3,0 2023
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang
Pertumbuhan Volume Perdagangan Global 5,3 (Persen)
(Persen)
5,0
5,0
4,8
4,0
4,5
3,0
Apr 18 Oct 18 Apr 18 Oct 18 Apr 19
2,0 Apr 19 4,3
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
2022 2023
Sumber: WEO IMF 2018, Jan 2019
HARGA KOMODITI INTERNASIONAL 6
STAGNAN
Harga komoditas ekspor utama Indonesia diperkirakan akan cenderung stagnan
20 1600 45
04/01/2016 04/01/2017 04/01/2018 04/01/2019 04/01/2016 04/01/2017 04/01/2018 04/01/2019 04/01/2016 04/01/2017 04/01/2018 04/01/2019
2019f*
Komoditas 2019f* 2020f* 2021f* 2022f*
Q2 Q3 Q4
Minyak Sawit (RM/MT) 2,101 2,179 2,232 2,152 2,397 2,442 2,441
Batubara, Australia (USD/MT) 87,33 88,25 88,89 89,90 87,22 87,00 86,65
Sumber: Bloomberg
*) forecast Bloomberg per 26 April 2019
7
MENINGKAT
Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,18 persen pada kuartal IV-2018 didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga.
Konsumsi Rumah Tangga 5,01 4,94 5,05 4,94 5,16 5,00 5,08
5,1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
2016 2017 2018 PDB 5,03 5,07 5,17 5,06 5,27 5,17 5,18
PERBAIKAN TERJADI DI SEMUA 9
SEKTOR
PDB Berdasarkan Lapangan Usaha Tw. IV-2018 (%yoy)
Sektor pertambangan tumbuh sebesar 2,25 persen pada triwulan
2,16 IV tahun 2018 melambat akibat penurunan harga komoditas
Pertambangan
2,25 utama. Namun secara kumulatif tahun 2018, kinerja sektor
3,91 pertambangan membaik, tumbuh 2,2 persen, tertinggi sejak
Pertanian
3,87
3,58 tahun 2013.
Real Estat
4,24
4,27 Industri pengolahan tumbuh sebesar 4,25 persen pada triwulan IV
Industri Pengolahan
4,25
4,97 atau secara kumulatif tumbuh 4,27 persen sepanjang tahun 2018.
Perdagangan
4,39 Masih lebih rendahnya pertumbuhan industri pengolahan
Transportasi dan Pergudangan 7,01 dibandingkan pertumbuhan nasional, mendorong share industri
5,34
5,47 pengolahan turun menjadi sebesar 19,86 persen pada tahun
Listrik & Gas 2018
5,46 2018.
6,09 Triwulan IV
Konstruksi
5,58
Akomodasi & Restoran 5,66
5,95
Sektor pertanian juga menunjukkan kinerja yang baik, tumbuh
Jasa Keuangan 4,17
6,27 3,87 persen pada triwulan IV, dan mencatat pertumbuhan sebesar
Informasi & Komunikasi 7,04 3,91 persen sepanjang tahun, tertinggi sejak tahun 2014.
7,17
Jasa Perusahaan 8,64
8,94 Pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV terjadi pada sektor sektor
8,99 jasa lainnya dan jasa perusahaan, masing-masing sebesar 9,08 dan
Jasa Lainnya
9,08
8,94 persen, diikuti oleh sektor informasi & komunikasi sebesar
0 2 4 6 8 10 7,17 persen yang didorong oleh perkembangan ekoonomi digital.
HIGHLIGHT STABILITAS MAKROEKONOMI 10
TERJAGA
Inflasi terus dijaga pada tingkat yang stabil dan rendah. Pada tahun 2018 Rupiah mengalami penguatan terhadap USD sejak akhir tahun 2018
mencapai 3,13 persen. Maret 2019, inflasi tercatat 2,48 persen. dan bergerak relatif stabil di awal tahun 2019.
105
6,0 14500
100
2,48
4,0
95
14000
2,0 Rupiah - RHS
90
0,0 Indeks Dolar thd Mata Uang Utama
Dunia 13500
- 85
Mar
Mar
Mar
Mei
Mei
Nov
Sep
Sep
Mar
Nov
Nov
Jan
Jan
Jan
Sep
Jan
Jul
Mei
Jul
Jul
2,0
80 13000
2016 2017 2018 2019
-10 -6,76
-20 -10,01
4,1
-30
-40
Jan
Apr
Apr
Okt
Okt
Okt
Okt
Apr
Apr
Jan
Jan
Jan
Jul
Jul
Jul
Jul
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2019
12
TANTANGAN JANGKA
MENENGAH:
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
ESTIMASI PERTUMBUHAN POTENSIAL INDONESIA
VERSI LEMBAGA INTERNASIONAL
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (% YoY)
Sumber Estimasi Tanggal Catatan
low base growth ADB (ADO, 4,8 - 5,6 Okt-16 Untuk 2015-2020
15
oil boom
2016)
oil bust manufacturing growth & liberalization
Perkiraan 2016: 5,1;
10 commodity OECD (2016) Kisaran 5 Okt-16
boom 2017:5,3
5 Rata-rata1968-1979
Rata-rata1980-1996
7.5% Rata-rata 2000-2017
6.4% Berdasarkan forecast
0 5.3%
WEO jangka menengah
IMF (2017) 5,1 - 5,5 Feb-17
-5
(baseline 2017:5,1;
- 2021:5,5)
10
Asia Financial Crisis
- Perkiraan
15 196 197 198 198 199 200 201 201 World Bank
8 5 2 9 6 3 0 7 5,2 - 5,4 Jun-17 pertumbuhan 2018:
(2017)
Sumber: BPS 5,2; 2019: 5,3
THAILAND CHINA
14
2020
2019
INDIKATO 2020
APBN
R
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 5,3 – 5,6*
2020
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN POTENSIAL INDONESIA
Transformasi Struktural untuk Penguatan Permintaan Domestik dan
Peningkatan Kesejahteraan Peningkatan Kinerja Perdagangan Internasional
Revitalisasi Industri Mendorong investasi sebagai ujung tombak
Pengolahan pertumbuhan ekonomi
Modernisasi Pertanian
Diversifikasi Ekspor demi Penguatan Stabilitas
Eksternal
Hilirisasi Pertambangan
Menjaga keberlanjutan fiskal dengan tetap
Transformasi Sektor Jasa memberikan stimulus terhadap perekonomian
Pembangunan
Peningkatan SDM, Pembangunan Infrastruktur,
Ekonomi yang
Perbaikan Regulasi Dan Institusi, Pendalaman Pasar Keuangan Inklusif dan
Berkelanjutan
MENJAGA STABILITAS MAKROEKONOMI
Menjaga Stabilitas Harga, Eksternal, dan Sektor Keuangan
2020
Pertanian:
3,77 – 3,79
Pertambangan:
1,03 – 1,17
C: 5,0 – 5,3 Industri:
5,00 – 5,40
Listrik:
LNPRT: (0,4) – 0,5 4,25 – 4,45
P ERTUMBUHAN Perdagangan:
EKONOMI 5,46 – 5,58
G: 4,1 – 4,3 5,3 – 5,6 Konstruksi:
5,68 – 5,72
I: 7,0 – 7,4 Infokom:
7,26 – 7,54
Jasa
X: 5,5 – 7,0 Keuangan:
5,72 – 6,60
M: 6,0 – 7,5 Transportasi:
7,04 – 7,12
SISI PENGELUARAN: MEMPERKUAT PERMINTAAN DOMESTIK DAN KINERJA 18
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh meningkat Konsumsi pemerintah diarahkan pada belanja operasional
dan penguatan belanja produktif
• Penciptaan kesempatan kerja yang lebih berkualitas
• Tingkat keyakinan ↑ pasca pemilu
• Efektivitas Bansos
X: 5,5 – 7,0
• Stabilitas harga
• Perkembangan E-commerce Penguatan ekspor melalui diversifikasi produk ekspor,
termasuk jasa pariwisata
• Pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas
I: 7,0 – 7,4
membaik tapi terbatas
Penguatan investasi dilakukan melalui peningkatan investasi • Didorong oleh peningkatan investasi dan perbaikan sektor
pemerintah (pusat dan daerah) serta swasta melalui industri pengolahan
• Peningkatan sektor pariwisata
perbaikan iklim investasi yang berkelanjutan
KESEJAHTERAAN
REVITALISASI INDUSTRI MODERNISASI PERTANIAN TRANSFORMASI SEKTOR JASA
4, 3, 5,
3 5,00 – 7 3,77 – 7 6,18 –
5,40 3,79 6,34
2015- 2015-
2015-
2018 2020 2018 202
2018 2020
Perbaikan enabling environment Meningkatkan produktivitas Mendorong sektor 0jasa dengan nilai
untuk persiapan menghadapi era serta pendapatan petani dan tambah yang tinggi didorong oleh
Industry 4.0 nelayan inovasi dan teknologi
3, 6, 0,
3 4,25 – 1 5,68 – 1,03 –
1 1,17
4,45 5,72 2015-
2015- 2015-
2018 2018 202 2018 2020
202
0
Melanjutkan pembangunan infrastruktur 0
terutama Peningkatan nilai tambah pertambangan
konektivitas dan energi untuk mendukung ekspansi yang mendukung pengembangan
Rata-rata pertumbuhan (Persen)
ekonomi dan pertumbuhan inklusif indutsri hilir
2020
2015-2018
(rendah tinggi)
SISI PRODUKSI: TRANSFORMASI 20
SEKTOR JASA
PERTUMBUHANSEKTOR
PERTUMBUHAN SEKTORJASA
JASADI
DIATAS
ATASPERTUMBUHAN
PERTUMBUHANNASIONAL
NASIONAL
7,26 – 7,54
7,04 – 7,12
5,72 – 6,60
5,46 – 5,58
5,3 – 5,6
PROVINSI 2020
ACEH KEP. RIAU KALTARA SULTENG SULUT MALUKU UTARA
LPE: 5,50 LPE: 4,80 LPE: 7,00 LPE: 6,32 LPE: 6,20 LPE: 7,40
RIAU KALBAR
LPE: 2,81 LPE: 5,35
JAMBI
SULBAR GORONTALO PAPUA BARAT* PAPUA*
LPE: 5,00
LPE: 7,80 LPE: 6,65 LPE: 5,56 LPE: 7,00
SUMSEL
LPE: 5,75
KEP. BABEL
LPE: 5,00
SUMUT
LPE: 5,40 KALTIM