Anda di halaman 1dari 20

Rapat Konsolidasi

Kebijakan
Investasi Pusat
dan Daerah
Menteri Investasi/Kepala BKPM
29 November 2022
Dinamika Global yang
Mengancam Perekonomian Indonesia

1 2 3

Perang Dagang Pandemi Perang


AS-Tiongkok Covid-19 Rusia-Ukraina

4 5

Krisis Energi Ketegangan


dan Pangan Tiongkok- Taiwan
2
Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara G20
(%, y-o-y)

Amerika Serikat Uni Eropa RRT Korea Selatan India Inggris Rusia Indonesia

13,5
10,9

5,5
4,3 4,8 4,1 4,4 5,01 5,44 5,72
3,7 3,9 3,5
2,1 3 2,9 3,1 2,4
1,8 1,8
0,4

-4,1 -4
TW I 2022 TW II 2022 TW III 2022

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 dibandingkan dengan


tahun 2020 tumbuh 3,69%, sedangkan pada Triwulan III 2022 tumbuh 5,72%.

Sumber: tradingeconomics.com 3
Perkembangan Inflasi Beberapa Negara G20
(per Oktober 2022, y-o-y)

Turki 85,5%
Argentina 83,0%
Belanda 14,3%
Rusia 13,7%
Inggris 10,1%
AS 8,2%
Australia 7,3%
Brazil 7,1%
Indonesia 5,7%
Tiongkok 2,1%

Sumber: tradingeconomics.com 4
Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021
(Tidak Termasuk Sektor Hulu Migas dan Jasa Keuangan)

Realisasi Investasi TW IV (q-o-q) TW IV (y-o-y) Jan – Des (y-o-y)


Jan – Des 2021
PMA 18,5% 10,1% 10,0%
Rp901,0 T PMDN 5,1% 15,2% 8,1%
Tercapai Total 11,5% 12,5% 9,0%

Capaian: 104,8% dari target RPJMN: Rp858,5 T


100,1% Capaian: 100,1% dari target Presiden: Rp900 T

PMA Luar Jawa


Rp454,0 T (50,4%) Rp468,2 T (52,0%)
Sepanjang Jan – Des 2021
Investasi Menyerap (TKI)
PMDN Jawa
Rp447,0 T (49,6%) Rp432,8 T (48,0%) 1.207.893
dari 133.258 proyek
5
Tren Berdasarkan Negara Asal Investor
Tahun 2019, 2020, dan 2021
2019 2020 2021
Nilai Investasi Nilai Investasi Nilai Investasi
Ranking Negara Ranking Negara Ranking Negara
(USD Juta) (USD Juta) (USD Juta)

1 Singapura 6.509,6 1 Singapura 9.779,1 1 Singapura 9.390,1

2 Tiongkok 4.744,5 2 Tiongkok 4.842,4 2 Hongkong, RRT 4.609,3

3 Jepang 4.310,9 3 Hongkong 3.535,9 3 R.R. Tiongkok 3.160,4

4 Hongkong 2.891,0 4 Jepang 2.588,0 4 Amerika Serikat 2.537,2

5 Belanda 2.596,8 5 Korea Selatan 1.841,9 5 Jepang 2.263,2

6 Malaysia 1.357,5 6 Belanda 1.422,4 6 Belanda 1.761,6

7 Korea Selatan 1.070,2 7 Malaysia 1.045,3 7 Korea Selatan 1.640,2

8 Amerika Serikat 989,3 8 Amerika Serikat 749,7 8 Malaysia 1.364,3

Britis Virgin
9 743,8 9 Taiwan 454,3 9 Bermuda 674,4
Islands

10 Australia 348,3 10 Australia 348,6 10 Swiss 6 599,8


6
Tren Berdasarkan Sektor
Tahun 2019, 2020, 2021, dan Jan-Sep 2022
2019 2020 2021 Jan-Sep 2022
No Sektor Rp (T) % No Sektor Rp (T) % No Sektor Rp (T) % No Sektor Rp (T) %
Transportasi, Transportasi, Industri Logam Industri Logam
1. Gudang dan 139,0 17,2 1. Gudang dan 144,8 17,5 Dasar, Barang Dasar, Barang
Telekomunikasi Telekomunikasi 1. Logam, Bukan 117,5 13,0 1. Logam, Bukan 131,8 14,8
2. Listrik, Gas dan Air 126,0 15,6 2. Listrik, Gas dan Air 102,0 12,3 Mesin dan Mesin dan
Peralatannya Peralatannya
Perumahan, Industri Logam
3. Kawasan Industri 71,1 8,8 Dasar, Barang Perumahan, Transportasi,
dan Perkantoran 3. Logam, Bukan 94,8 11,5 2. Kawasan Industri 117,4 13,0 2. Gudang dan 97,6 10,9
Mesin dan dan Perkantoran Telekomunikasi
Industri Logam Peralatannya
Dasar, Barang Transportasi, 3. Pertambangan 96,5 10,8
4. Logam, Bukan 61,6 7,6 Perumahan, 3. Gudang dan 107,4 11,9 Perumahan,
Mesin dan 4. Kawasan Industri 76,4 9,2 Telekomunikasi 4. Kawasan Industri 80,5 9,0
Peralatannya dan Perkantoran dan Perkantoran
4. Listrik, Gas dan Air 81,6 9,1
5. Pertambangan 59,5 7,4 5. Konstruksi 71,0 8,6 5. Pertambangan 81,2 9,0 5. Listrik, Gas dan Air 68,6 7,7

Mulai dari tahun 2019 sampai dengan 2021 sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam,
Bukan Mesin dan Peralatannya meningkat 90,7% dari Rp61,6 Triliun menjadi Rp117,5 Triliun.

7
Tren Realisasi Investasi Jawa dan Luar Jawa
Tahun 2019, 2020, 2021, dan Jan-Sep 2022

2019 2020 2021 Jan-Sep 2022

Luar Jawa Luar Jawa Luar Jawa Luar Jawa


Rp375,0 T (46,3%) Rp417,5 T (50,5%) Rp468,2 T (52,0%) Rp472,1 T (52,9%)

Jawa Jawa Jawa Jawa


Rp434,6 T (53,7 %) Rp408,8 T (49,5 %) Rp432,8 T (48,0%) Rp420,3 T (47,1%)

Sejak Triwulan III tahun 2020, realisasi investasi di Luar Pulau Jawa selalu lebih besar daripada realisasi
investasi di Pulau Jawa. Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di Luar Pulau Jawa yang
massif pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

8
Capaian Realisasi Investasi Triwulan III Tahun 2022
(Tidak Termasuk Sektor Hulu Migas dan Jasa Keuangan)

Realisasi Investasi TW III (q-o-q) TW III (y-o-y)


Triwulan III 2022
PMA 3,5% 63,6%
Rp307,8 T PMDN -0,05% 22,5%
Total 1,9% 42,1%

25,7% Capaian: 31,9% dari target RPJMN: Rp968,4 T


Capaian: 25,7% dari target Presiden: Rp1.200T

PMA Luar Jawa


Rp168,9 T (54,9%) Rp166,3 T (54,0%)
Sepanjang Triwulan III 2022
Investasi Menyerap (TKI)
PMDN Jawa
Rp138,9 T (45,1%) Rp141,5 T (46,0%) 325.575
dari 81.733 proyek
9
Capaian Realisasi Investasi Jan-Sep Tahun 2022
(Tidak Termasuk Sektor Hulu Migas dan Jasa Keuangan)

Realisasi Investasi TW III (q-o-q) TW III (y-o-y) Jan – Sep (y-o-y)


Jan-Sep 2022
PMA 3,5% 63,6% 44,5%
Rp892,4 T PMDN -0,05% 22,5% 26,1%
Total 1,9% 42,1% 35,3%

74,4% Capaian: 92,1% dari target RPJMN: Rp968,4 T


Capaian: 74,4% dari target Presiden: Rp1.200T

PMA Luar Jawa


Rp479,3 T (53,7%) Rp472,1 T (52,9%)
Sepanjang Jan-Sep 2022
Investasi Menyerap (TKI)
PMDN Jawa
Rp413,1 T (46,3%) Rp420,3 T (47,1%) 965.122
dari 131.278 proyek
10
5 Besar Realisasi Investasi PMA
Jan-Sep 2022 Berdasarkan Lokasi

1. Sulawesi Tengah
USD 5,1 Miliar

2. Jawa Barat
USD 4,6 Miliar

3. Maluku Utara
USD 3,3 Miliar

4. DKI Jakarta
USD 3,1 Miliar

5. Riau
USD 2,5 Miliar
Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara
Usaha Besar dengan UMKM di Daerah

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan


kewenangannya wajib memfasilitasi, mendukung, dan UU 11/2020
menstimulasi kegiatan kemitraan Usaha Menengah dan
Usaha Besar dengan Koperasi, UMK yang bertujuan untuk (Pasal 90)
meningkatkan kompetensi dan level usaha.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan


koordinasi penyusunan kebijakan dan program PP 7/2021
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, serta pengendalian
umum terhadap pelaksanaan kemitraan (Pasal 118)

Pelaksanaan Kemitraan di bidang penanaman modal


antara Usaha Besar dengan UMKM di daerah yang diatur Permen
dalam Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai
pedoman bagi pelaku usaha, kementerian/lembaga dan 1/2022
daerah dalam pelaksanaan kemitraan antara Usaha
Besar dengan UMKM di daerah. (Pasal 2)
12
Transformasi Ekonomi dari Industri Sektor Primer
ke Industri Berbasis Nilai Tambah (Hilirisasi)

Larangan Ekspor
Barang Mentah
Nikel (2020) Bauksit (2022) Tembaga dan Timah (2023)

Ekonomi berbasis TRANSFORMASI


Ekonomi berbasis
EKONOMI
SDA (primer) nilai tambah

Fokus pada SDA Fokus pada


yang menjadi hilirisasi industri
keunggulan Indonesia
dibandingkan negara
lain, contoh: nikel,
bauksit, tembaga
13
Dampak Hilirisasi terhadap
Nilai Tambah Produk Nikel

Ekspor Produk Ekspor Produk


Turunan Nikel
USD Turunan Nikel
USD
3,3 20,9
2017 Miliar Larangan Ekspor 2021 Miliar
Nikel (2020)

Nilai Tambah Produk Turunan Nikel

x37,5 x67,7
x19,4
x11,4

Nickel Ore
Nickel Sulfat Prekursor Katoda Sel Baterai
(Limonit) 14
Hilirisasi Sumber daya Alam
Menjadi Komoditas Bernilai Tambah

Pengolahan Nikel Gasifikasi Batubara Pengolahan Gas Alam Hilirisasi Sektor


menjadi Baterai menjadi Dimetil Eter menjadi Metanol Pangan
Kendaraan Listrik (DME) dan Pupuk

Investasi yang Rencana investasi Investasi BUMN dan Sektor pangan mampu
bekerjasama dengan bekerjasama dengan Swasta Nasional di bidang menciptakan banyak
BUMN dan Swasta BUMN dan Swasta industri pengolahan gas lapangan pekerjaan baru
Nasional di bidang industri Nasional di bidang industri alam menjadi Metanol dan dan juga menciptakan
prekursor, katoda, hingga gasifikasi Batu Bara Pupuk di Fakfak, Papua kawasan pertumbuhan
baterai listrik serta turunannya Barat dan Bojonegoro, ekonomi baru.
Jawa Timur
Lokasi: Lokasi: Lokasi: Lokasi:
Sulawesi Tengah, Maluku Tanjung Enim, Papua Barat dan Kawasan Timur Indonesia
Utara, Jawa Tengah Sumatera Selatan Jawa Timur dan Kalimantan
Komoditas: Komoditas: Komoditas: Komoditas:

Nikel Batubara Gas Alam Pangan

15
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang

16
G20 Bali Leaders’ Declaration

G20 Bali Leaders’ Declaration merupakan dokumen


yang disepakati oleh seluruh pimpinan negara yang
hadir dan terdiri dari 52 poin deklarasi.

Poin 37 dari G20 Bali Leaders’ Declaration memuat


komitmen dan kesepakatan di bidang perdagangan
dan investasi, sebagai berikut:
Kesepakatan Bidang Investasi pada Pertemuan Trade,
Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM)

Kesepakatan negara G20 terhadap isu investasi: 1. Pentingnya investasi berkelanjutan dan inklusif
untuk pemulihan ekonomi;
2. Pentingnya kebijakan yang terkoordinasi dan
strategis dalam mendorong investasi dan
penyederhanaan prosedur administrasi investasi;
3. Pentingnya mendorong nilai tambah, salah satunya
melalui hilirisasi, serta memperkuat keterkaitan antara
investor asing dengan UMKM;
4. Pentingnya iklim pembiayaan investasi yang
kondusif dalam rangka mendorong investasi
berkelanjutan yang adil dan merata, khususnya
negara-negara berkembang; serta
5. Pentingnya penyusunan Kompendium Bali sebagai
kompilasi praktik-praktik dan inisiatif-inisiatif baik dari
negara-negara anggota G20 dalam menerapkan
investasi berkelanjutan.
Ringkasan Kebijakan Investasi Berkelanjutan

Kompendium Bali adalah panduan penting bagi


perumusan strategi dan kebijakan pembangunan
berkelanjutan bagi negara anggota G20.
• Menjadi acuan kebijakan masing-masing
negara dalam merancang dan melaksanakan
strategi untuk menarik investasi berkelanjutan
• Berdasarkan masukan semua negara Anggota
dan Undangan G20 sehingga menghargai
keunggulan komparatif dan kebutuhan
masing-masing negara
• Menjadi keluaran/deliverable kelompok kerja
Perdagangan, Investasi, dan Industri serta
menjadi Legacy Presidensi G20 Indonesia
untuk mendorong investasi berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai