Anda di halaman 1dari 52

5 Mei 2021

BERITA RESMI
STATISTIK
Penyedia
Data Statistik Berkualitas untuk
Indonesia Maju

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan 1-2021


ERITA RESMI STATISTIK
5 Mei 2021
Perkembangan Tenaga Kerja Indonesia
Februari 2021

2
No.36/05/Th. XXIV, 5 Mei 2021
CATATAN PERISTIWA TRIWULAN 1-2021(1)

 Perekonomian global pada Triwulan1-2021 menunjukkan perbaikan yang terlihat pada pergerakan indeks PMI global yang
terus mengalami peningkatan dari bulan Januari ke bulan Maret. Hal ini sejalan dengan proses vaksinasi COVID-19 yang
telah dilakukan maupun sedang berlangsung di beberapa negara.

 Harga komoditas pangan (minyak kelapa sawit, kedelai, dan kopi) dan komoditas hasil tambang (timah, aluminium,nikel, dan
tembaga) di pasar internasional pada Triwulan 1-2021 mengalami peningkatan baik secara (q-to-q) maupun (y-on-y).

 Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada Triwulan 1-2021 telah menunjukkan pertumbuhan positif.

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Mitra Dagang Indonesia (y-on-y)


18,3
6,5 7,8
3,7 4,5 4,5
0,30,40,0 0,2 1,4 1,8

-2,4 -2,4 -1,2 -2,8 -2,2-4,6-1,7


-6,8 -9,1

Tiongkok Amerika Serikat Singapura Korea Selatan Vietnam Hong Kong Uni Eropa
Q1/20Q4/20Q1/21
Sumber: Rilis Official Statistics masing-masing negara
4
CATATAN PERISTIWA TRIWULAN 1-2021(2)

 Pada Maret 2021, terjadi inflasi sebesar 0,44 persen (q-to-q). Jika dibandingkan dengan posisi
Maret 2020, terjadi inflasi sebesar 1,37 persen (y-on-y).

 Realisasi belanja Negara (APBN) Triwulan 1-2021 mencapai Rp523,04 triliun, naik dibanding
realisasi Triwulan 1-2020 yang mencapai Rp452,41 triliun.

 Realisasi penanaman modal yang tercatat di BKPM (PMA dan PMDN) selama Triwulan 1-2021
sebesar Rp219,7 triliun, atau naik sebesar 2,3 persen (q-to-q) dan naik 4,3 persen (y-on-y).

 Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada Triwulan 1-2021 mencapai
385,59 ribu kunjungan atau turun 16,33 persen (q-to-q) dan turun 85,45 persen (y-on-y).

5
CATATAN PERISTIWA TRIWULAN 1-2021(3)

 Produksi mobil pada Triwulan 1-2021 mencapai 255.312 unit, atau naik sebesar 23,36 persen (q-to-q) dan
turun sebesar 22,16 persen (y-on-y), sedangkan penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai
tingkat dealer) pada Triwulan 1-2021 mencapai 187.021 unit, atau naik sebesar 16,63 persen (q-to-q) dan
turun sebesar 21,05 persen (y-on-y).

 Penjualan sepeda motor secara wholesale pada Triwulan 1-2021 mencapai 1.293.933 unit, atau naik
sebesar 64,52 persen (q-to-q) dan turun sebesar 17,61 persen (y-on-y).

 Produksi semen pada Triwulan 1-2021 sebesar 15,18 juta ton, atau turun 18,10 persen (q-to-q) dan turun
2,15 persen (y-on-y). Sedangkan pengadaan semen dalam negeri pada Triwulan 1-2021 sebesar 14,87 juta
ton, atau turun 17,65 persen (q-to-q) dan naik 2,21 persen (y-on-y).

6
konomi Indonesia Triwulan 1-2021 Terkontraksi 0,74 Persen (y-on-y

-0,74%
-0,96%

Rp2.703,1 Rp2.709,0 Rp2.683,1


triliun (ADHK) triliun (ADHK) triliun (ADHK)
Rp3.922,6 Rp3.929,2 Rp3.969,1
triliun (ADHB) triliun (ADHB) triliun (ADHB)

Triwulan 1 Triwulan 4 Triwulan 1


2020 2020 2021
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN 1-2021: -0,74% (y-on-y)
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (y-on-y)

5,07 5,27 5,17 5,18 5,06 5,05 5,01 4,96

2,97

-2,19
-3,49 -0,74
-5,32

Q1 Q2
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2018 2019 2020 2021

Pertumbuhan ekonomi Triwulan 1-2021 masih terkontraksi sebesar 0,74% (y-on-y), tetapi mengalami perbaikan
dibandingkan pertumbuhan ekonomi Triwulan 4-2020 yang terkontraksi sebesar 2,19% (y-on-y).
PDB MENURUT LAPANGAN USAHA (y-on-y )

Pertumbuhan PDB

Pertumbuhan Lapangan Usaha

Sumber Pertumbuhan PDB

9
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN 1-2021 (y-on-y) MENURUT LAPANGAN USAHA
(64,56% PDB Triwulan 1-2021 berasal dari Industri, Pertanian, Perdagangan, Konstruksi, dan Pertambangan)

Transportasi & Pergudangan


Akomodasi & Makan Minum
Adm. Pemerintahan
8,72

Jasa Perusahaan
Jasa Pendidikan

Jasa Keuangan
Pertambangan
Perdagangan

Jasa Lainnya
5,49

Konstruksi
3,64 2,95

Industri
1,68 0,94
Real Estat
Pengadaan Listrik & Gas
Pengadaan Air
Infokom

Jasa Kesehatan

Pertanian

-0,79 -1,23 -1,38 -1,61


-2,02 -2,94
-2,99
-5,15
-6,10
-7,26

-13,12
PERTANIAN TUMBUH 2,95%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Fenomena


Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (y-on-y)  Tanaman Pangan tumbuh 10,32 persen didorong oleh peningkatan luas panen tanaman padi,
baik padi sawah maupun padi ladang serta cuaca yang mendukung panen raya padi.
 Tanaman Hortikultura tumbuh 3,02 persen didorong oleh cuaca yang lebih kondusif
5,28 dibandingkan tahun lalu sehingga mendorong peningkatan produksi buah dan sayur.
4,25  Peternakan tumbuh 2,48 persen didorong oleh tingginya permintaan domestik terhadap
3,07 2,95 komoditas produksi ayam dan telur serta adanya optimalisasi produksi.
1,79 2,20 2,59
 Tanaman Perkebunan tumbuh 2,17 persen ditopang adanya program Rencana Aksi Nasional
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) dan peningkatan harga sawit.
0,01
2,1  Perikanan mengalami kontraksi pertumbuhan 1,31 persen disebabkan curah hujan tinggi dan
6 angin kencang menyebabkan gagal panen budidaya ikan dan menurunnya kualitas air
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 menyebabkan kematian ikan budidaya.
2019 2020 2021  Kehutanan dan Penebangan Kayu mengalami kontraksi pertumbuhan 8,93 persen
disebabkan oleh penurunan permintaan bahan baku kayu bulat untuk industri kayu.

( y-on-y ) ( q-to-q )
Lapangan Usaha Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan & Perikanan 2,95 2,59 0,01 9,81 -20,15 9,43
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 4,81 3,65 -1,19 14,67 -25,82 13,40
a. Tanaman Pangan 10,32 10,47 -10,29 57,11 -40,17 57,32
b. Tanaman Hortikultura 3,02 7,85 2,61 0,02 -19,18 4,71
c. Tanaman Perkebunan 2,17 1,13 3,97 -0,21 -25,26 -1,23
d. Peternakan 2,48 -1,86 2,70 8,22 -6,93 3,63
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 4,95 3,14 -1,45 15,39 -20,12 13,40
2. Kehutanan & Penebangan Kayu -8,93 -5,42 5,31 -9,07 -9,20 -5,56
3. Perikanan -1,31 1,06 3,52 -2,37 4,03 -0,03
INDUSTRI PENGOLAHAN TERKONTRAKSI 1,38%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Lapangan


Fenomena
Usaha
 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi mengalami kontraksi pertumbuhan 13,28 persen
Industri Pengolahan (y-on-y) karena permintaan domestik dan ekspor yang masih belum membaik.
4,80 4,68  Industri Alat Angkutan mengalami kontraksi pertumbuhan 10,93 persen karena
3,98 3,94
2,01 penurunan produksi mobil dan sepeda motor serta perlengkapannya.
-0,71
3,52 4,14 3,67
-2,22  Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional tumbuh sebesar 11,46 persen untuk
3,85
2,06 -4,02 mendukung program penanganan COVID-19.
-5,74
-3,14 -1,38  Industri Makanan dan Minuman tumbuh 2,45 persen didorong oleh peningkatan
Nonmigas Total -4,34
-6,18 produksi panen raya tanaman padi, sejalan dengan industri penggilingan padi dan
penyosohan beras serta peningkatan produksi CPO untuk memenuhi pangsa
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 ekspor.
2019 2020 2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Lapangan Usaha Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Industri Pengolahan -1,38 -3,14 2,06 0,61 -0,38 -1,18
Industri Batubara dan Pengilangan Migas -7,70 -11,96 2,58 6,19 -4,99 1,28
Industri Nonmigas -0,71 -2,22 2,01 0,08 0,07 -1,44
- Industri Makanan dan Minuman 2,45 1,66 3,94 0,07 -3,59 -0,70
- Industri Pengolahan Tembakau -9,58 -10,77 3,49 4,94 0,31 3,56
- Industri Tekstil dan Pakaian Jadi -13,28 -10,49 -1,24 -2,65 -5,23 0,48
- Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 11,46 8,45 5,59 0,21 2,31 -2,50
- Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 3,84 0,24 -0,82 5,07 4,13 1,43
- Industri Barang Galian Bukan Logam -7,28 -12,52 -5,30 -11,36 3,02 -16,37
- Industri Logam Dasar 7,71 11,46 3,98 2,74 2,75 6,31
- Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik -4,08 -2,11 -3,52 -5,51 0,20 -3,56
- Industri Alat Angkutan -10,93 -18,98 4,64 7,28 13,14 -2,41
PERDAGANGAN TERKONTRAKSI 1,23%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan


Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (y-on-y)
Fenomena
 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya masih
5,21 4,61 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,46 persen
4,40 4,22
1,57
karena penurunan penjualan mobil dan motor.
-1,23
-3,64  Perdagangan Besar dan Eceran , Bukan Mobil dan Sepeda
-5,05
-7,59
Motor mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,24
persen didorong oleh tutupnya sejumlah gerai-gerai ritel.

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2019 2020 2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Lapangan Usaha
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -1,23 -3,64 1,57 1,07 -0,87 -1,40

1. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya -5,46 -9,71 1,07 1,56 10,09 -3,01

2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor -0,24 -2,19 1,68 0,96 -2,99 -1,01
KONSTRUKSI TERKONTRAKSI 0,79%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha


Konstruksi (y-on-y) Fenomena
5,91 5,69 5,65 5,79  Konstruksi mengalami kontraksi pertumbuhan
2,90
sebesar 0,79 persen karena penurunan pada indeks
-0,79
-4,52 nilai konstruksi.
-5,39 -5,67

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Q1
2019 2020 2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Lapangan Usaha
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Konstruksi -0,79 -5,67 2,90 -2,10 3,48 -6,92


TRANSPORTASI TERKONTRAKSI 13,12%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha


Transportasi dan Pergudangan (y-on-y) Fenomena
5,43 5,86 6,65 7,55  Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi
1,30 pertumbuhan sebesar 13,12 persen dipengaruhi adanya
-13,42 -13,12 pembatasan mobilitas yang berdampak pada penurunan
-16,71
trafik penumpang berbagai moda transportasi dan jumlah
perjalanan moda transportasi.
-30,80
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2019 2020
2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Lapangan Usaha Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Transportasi dan Pergudangan -13,12 -13,42 1,30 -6,05 5,08 -6,37
1. Angkutan Rel -45,04 -45,56 -6,95 -13,39 12,48 -14,21
2. Angkutan Darat -4,41 -3,50 5,15 -1,60 2,13 -0,67
3. Angkutan Laut -4,21 -1,19 5,89 -7,03 4,51 -4,10
4. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan -18,43 -12,28 1,16 -10,88 2,08 -4,16
5. Angkutan Udara -52,45 -53,81 -13,16 -20,75 34,02 -23,01
6. Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir -15,89 -13,12 -0,64 -13,71 5,64 -10,86
AKOMODASI DAN MAKAN MINUM TERKONTRAKSI 7,26%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Lapangan Usaha


Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (y-on- Fenomena
y)
 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami
5,86 5,53 5,39 6,36 kontraksi pertumbuhan sebesar 7,26 persen karena
1,94
adanya pembatasan mobilitas, dan tutupnya sejumlah
-8,88 hotel dan restoran.
-11,81 -7,26

-21,97
Q1 Q2
Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2019 2020 2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Lapangan Usaha
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -7,26 -8,88 1,94 -1,80 5,86 -3,51
1. Penyediaan Akomodasi -17,61 -21,31 -4,47 -3,20 11,64 -7,54
2. Penyediaan Makan Minum -4,94 -5,95 3,49 -1,52 4,79 -2,56
Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulanan
Menurut Lapangan Usaha (y-on-y, Persen)

Sumber
2,97%
0,05
Pertumbuhan
0,44 0,06 Ekonomi Indonesia
0,21
Triwulan 1-2021
2,21
0,47
(y-on-y)
-0,21 -0,16
-0,47 -0,29 -0,22
-0,28
-0,65
-0,54 Transportasi &
-0,58 -0,74% Pergudangan adalah
-2,19%
sumber kontraksi
Triwulan 1-2020 Triwulan 4-2020 Triwulan 1-2021 terdalam, yakni
Transportasi & Pergudangan Industri Pengolahan sebesar
Akomodasi & Makan Minum Perdagangan PDB
Lainnya
-0,54%
PDB MENURUT PENGELUARAN (y-on-y )

Pertumbuhan PDB

Pertumbuhan Komponen

Sumber Pertumbuhan PDB


PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN 1-2021 (y-on-y) MENURUT PENGELUARAN
(88,91% PDB Triwulan 1-2021 berasal dari Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi)

6,74
5,27

2,96
Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi LNPRT
PMTB
Konsumsi Pemerintah Ekspor Impor
-0,23

-2,23

-4,53
KONSUMSI RUMAH TANGGA TERKONTRAKSI 2,23%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Pengeluaran Fenomena


Konsumsi Rumah Tangga (y-on-y)  Penjualan eceran mengalami kontraksi pada seluruh kelompok
5,02 5,18 5,01 4,97 penjualan, antara lain makanan, minuman, dan tembakau;
2,83 sandang; suku cadang dan aksesoris; bahan bakar kendaraan;
barang budaya dan rekreasi; serta barang lainnya
 Penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor
-3,61
-4,05 terkontraksi.
-5,52 -2,23  Jumlah penumpang angkutan rel, laut, dan udara terkontraksi.
 Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 88,02 lebih rendah
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
dibandingkan Triwulan 1-2020 yang sebesar 117,70.
2019 2020 2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Komponen Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Konsumsi Rumah Tangga -2,23 -3,61 2,83 -0,58 0,49 -1,99
a. Makanan & Minuman, Selain Restoran -2,31 -1,39 5,01 -0,10 -1,43 0,84
b. Pakaian, Alas Kaki, & Jasa Perawatannya -2,71 -4,09 -3,30 -4,92 1,07 -6,27
c. Perumahan & Perlengkapan Rumah Tangga 1,27 0,71 4,32 -0,06 0,58 -0,61
d. Kesehatan & Pendidikan 0,31 0,64 7,86 1,21 -1,36 1,54
e. Transportasi & Komunikasi -4,24 -9,45 -1,69 -1,35 2,30 -6,72
f. Restoran & Hotel -4,16 -7,28 2,44 -1,53 5,44 -4,74
g. Lainnya -1,33 -0,88 3,65 0,41 0,30 0,86

PMTB TERKONTRAKSI 0,23%


TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan PMTB (y-on-y) Fenomena


 Pertumbuhan barang modal jenis mesin dipengaruhi oleh peningkatan barang
modal mesin baik yang berasal dari domestik maupun dari impor.
5,03 4,55  Barang modal jenis kendaraan mengalami perlambatan yang disebabkan oleh
4,21 4,08
1,70 melambatnya pertumbuhan produksi kendaraan domestik dan terkontraksinya
-0,23 produk kendaraan impor.
 Terkontraksinya barang modal jenis peralatan lainnya baik yang berasal dari
-6,48 -6,15 produksi domestik maupun impor.
 Terkontraksinya investasi berupa bangunan pada Tiwulan 1-2021 disebabkan
-8,61
oleh output konstruksi yang terkontraksi dibanding Triwulan 1-2020.
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1  Realisasi belanja modal APBN Triwulan 1-2021 meningkat 186,19 persen
2019 2020 2021 dibanding belanja modal Triwulan 1-2020.

( y-on-y ) ( q-to-q )
Komponen
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PMTB -0,23 -6,15 1,70 -2,21 4,19 -8,02
a. Bangunan -0,74 -6,63 2,76 -1,31 3,99 -7,17
b. Mesin dan Perlengkapan 3,48 -7,57 -3,92 -3,82 13,96 -14,09
c. Kendaraan 2,08 -6,51 2,72 5,94 12,53 -2,97
d. Peralatan Lainnya -4,88 -3,77 2,39 -6,37 13,37 -5,28
e. CBR -1,18 4,40 -0,04 -20,98 -6,48 -16,51
f. Produk Kekayaan Intelektual 0,52 -10,36 -5,89 12,92 -20,67 0,70
KONSUMSI PEMERINTAH TUMBUH 2,96%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Pengeluaran Fenomena


Konsumsi Pemerintah (y-on-y)  Pengeluaran Konsumsi Pemerintah tumbuh terutama disebabkan oleh
9,76 kenaikan realisasi belanja barang dan jasa serta belanja bantuan sosial
8,23
5,25 (APBN) masing-masing sebesar 40,51 persen dan 16,52 persen.
3,77 2,96
0,99 1,76 Sedangkan belanja pegawai mengalami kontraksi 2,01 persen.
0,50
 Kenaikan belanja barang dan jasa baik pada pengeluaran konsumsi
kolektif maupun individu, lebih banyak terjadi pada belanja barang non
-6,90 operasional, khususnya untuk penanganan pandemi COVID-19 seperti
pengadaan obat-obatan dan vaksin.
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
 Kenaikan belanja bantuan sosial terutama pada belanja penanggulangan
2019 2020 2021 kemiskinan dan penanggulangan bencana.

( y-on-y ) ( q-to-q )
Komponen
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Konsumsi Pemerintah 2,96 1,76 3,77 -43,35 27,15 -44,02

a. Konsumsi Kolektif -3,21 0,89 2,08 -47,95 34,63 -45,74

b. Konsumsi Individu 12,49 3,21 6,49 -35,83 16,54 -41,12


EKSPOR BARANG DAN JASA TUMBUH 6,74%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa (y-on-y)


Fenomena
Ekspor Jasa Ekspor Barang Total Ekspor  Ekspor nonmigas tumbuh seiring dengan peningkatan nilai dan volume
11,86 pada komoditas utama, antara lain lemak dan minyak hewan/nabati;
-1,50 0,36 2,58 besi dan baja; serta mesin/peralatan listrik.
 Ekspor migas tumbuh seiring peningkatan nilai dan volume ekspor
-1,46 6,74
-1,46 migas serta peningkatan harga komoditas migas.
-  Ekspor jasa terkontraksi akibat penurunan jumlah wisatawan
18,09 mancanegara (wisman) karena adanya pandemi COVID-19.
-46,80
 Perekonomian sebagian besar negara mitra dagang utama Indonesia
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 mengalami peningkatan, terutama Tiongkok yang tumbuh sebesar 18,3
2019 2020 2021 persen.

( y-on-y ) ( q-to-q )
Komponen
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Ekspor Barang dan Jasa 6,74 -7,21 0,36 7,83 2,41 -6,27
a. Barang 11,86 -1,65 2,58 8,96 2,13 -4,21
a.1. Barang nonmigas 11,63 -2,07 4,78 8,79 1,70 -4,57
a.2. Barang migas 14,18 2,74 -15,32 10,65 6,71 -0,43
b. Jasa -46,80 -53,64 -18,09 -12,18 7,64 -23,46
IMPOR BARANG DAN JASA TUMBUH
5,27%
TRIWULAN 1-2021 (y-on-y )

Laju Pertumbuhan Impor Barang dan Jasa (y-on-y)


Fenomena
Impor Jasa Impor Barang Total Impor
 Impor nonmigas tumbuh seiring dengan peningkatan nilai dan
8,97 volume komoditas utama, antara lain mesin/peralatan listrik;
-0,05 -3,62 -2,39 5,27
plastik dan barang dari plastik; bahan kimia organik; serta besi
dan baja.
-7,43 -6,47 -19,73
-11,18  Impor migas terkontraksi seiring dengan penurunan nilai dan
volume impor migas.
 Impor jasa terkontraksi seiring dengan menurunnya jumlah
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
wisatawan nasional (wisnas) yang berwisata ke luar negeri.
2019 2020 2021

( y-on-y ) ( q-to-q )
Komponen
Q1/21 Q4/20 Q1/20 Q1/21 Q4/20 Q1/20
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Impor Barang dan Jasa 5,27 -13,52 -3,62 6,47 16,28 -12,54
a. Barang 8,97 -10,25 -2,39 8,13 14,42 -10,94
a.1. Barang nonmigas 11,66 -7,38 -5,29 7,15 15,14 -11,13
a.2. Barang migas -4,51 -24,77 15,23 14,27 10,13 -9,97
b. Jasa -19,73 -32,87 -11,18 -6,74 33,54 -22,01
Sumber Pertumbuhan PDB Triwulanan
Menurut Pengeluaran (y-on-y, Persen)
Sumber
Pertumbuhan
2,97% Ekonomi Indonesia
0,18
Triwulan 1-2021
1,55
0,56 0,22
1,75 0,17 0,43
-0,05
(y-on-y)
0,70 -0,03
-2,12 -1,22 -0,07
-0,07
-0,74%
-1,97 Konsumsi Rumah
-2,19% Tangga adalah sumber
Triwulan 1-2020 Triwulan 4-2020 Triwulan 1-2021 kontraksi terdalam,
yakni sebesar
-
Konsumsi Rumah Tangga PMTB
Konsumsi LNPRT Lainnya Konsumsi Pemerintah PDB
1,22%
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN 1-
2021

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan 1– 2021 masih didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,70 persen.

Sumatera Sulawesi
Kalimantan
-0,86%
-2,23% 1,20% Maluku & Papua
21,54% 8,05% 6,52%
8,97%
2,44%

2,75%
58,70% -5,16%
Jawa Keterangan
-0,83%
Bali & Nusa Tenggara Distribusi PDB ADHB Triwulan 1– 2021
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan 1– 2021 (y-on-y)
No.37/05/Th. XXIV, 5 Mei 2021
SAKERNAS FEBRUARI 2021

Metodologi
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) secara rutin dilakukan pada bulan Februari dan Agustus. Untuk bulan Feb

nyesuaian Kuesioner
ak pelaksanaan Sakernas Agustus 2020, ditambahkan pertanyaan terkait dampak Covid-19 terhadap Ketenagakerjaan.

28
DAMPAK COVID-19 TERHADAP KETENAGAKERJAAN

Terjadi disrupsi pada kondisi ketenagakerjaan akibat munculnya pandemi Covid-19

Dampak Covid-19 pada ketenagakerjaan tidak hanya diukur dari besaran TPT

Selain pengangguran, perlu diperhatikan seberapa besar pekerjaan yang


hilang akibat pandemi

Komponen dari dampak Covid-19 terhadap pasar kerja yang berupa


pengurangan jam kerja (working hour losses):
1. Pengangguran karena Covid-19*
2. Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19**
3. Sementara tidak bekerja karena Covid-19***
4. Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja (shorter hours)
karena Covid-19
Keterangan:
*) Penganggurankarena Covid-19 adalahpengangguryang pernah berhenti bekerja karena Covid-19 pada periode sejak Februari 2020
**) Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 pada Februari 2021 adalahpenduduk usia kerja yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja dan pernah berhenti bekerja karena Covid-19 dari Februari 2020
***) Sementara Tidak Bekerja karena Covid-19 adalahpenduduk bekerja namun karena Covid-19 menjadi sementara tidak bekerja
Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja,
Agustus 2020 & Februari 2021

Penduduk Usia Kerja yang


Terdampak Covid-19 (Juta Orang) Komponen Dampak Covid-19 Terhadap Penduduk Usia Kerja
(Juta Orang)
-8,31 juta orang
-10,02 juta orang

24,03
29,12
[ 14,28% ]
15,72
19,10 -0,94 juta orang
-0,11 juta orang -0,66 juta orang
[ 9,30% ]
2,56
1,62 0,76 0,65 1,77 1,11

Pengangguran Bukan Angkatan Kerja (BAK) Sementara tidak bekerja Bekerja dengan pengurangan
karena Covid-19 karena Covid-19 karena Covid-19 jam kerja (shorter hour)
karena Covid-19

Agt 2020* Feb 2021** Agt 2020* Feb 2021**

*) periode Februari 2020-Agustus 2020 | **) periode Februari 2020-Februari 2021 | angka dalam […] merupakan persentase terhadap total penduduk usia kerja 30
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Jenis Kelamin,
Februari 2020 – Februari 2021

7,07%
6,26%
4,94%

7,46%
6,46% 6,81%
5,13% 4,65% 5,41%

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021


Perempuan
Laki-Laki Total

Februari 2021 Terhadap Agustus 2020:


TPT Perempuan Mengalami Penurunan Lebih Tinggi Daripada Laki-laki

31
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal,
Februari 2020 – Februari 2021

7,07%
6,26%
4,94%
8,98%
8,00%
6,12%
4,71% 4,11%
3,49%

Februari 2020 Agustus 2020 Februari 2021


Perkotaan Perdesaan Total

Februari 2021 Terhadap Agustus 2020:


TPT Perkotaan Mengalami Penurunan Lebih Tinggi Daripada TPT Perdesaan

32
Sulawesi Barat 3,28 3,32
Nusa Tenggara Timur 3,38 4,28
Gorontalo Agustus 2020
Bengkulu
3,41 4,28 TINGKAT PENGANGGURAN
3,72 4,07 Februari 2021
Sulawesi Tengah 3,73 3,77 TERBUKA (TPT) MENURUT PROVINSI, FEBRUARI
Papua 3,77 4,28
Nusa Tenggara Barat 3,97 4,22
Sulawesi Tenggara 4,22 4,58
Kalimantan Tengah 4,25 4,58
D.I. Yogyakarta 4,28 4,57
Kalimantan Selatan 4,33 4,74
Lampung 4,54 4,67
Kalimantan Utara 4,67 4,97
Jambi 4,76 5,13
Riau 4,96 6,32
Bangka Belitung 5,04 5,25
Maluku Utara 5,06 5,15
 TPT tertinggi tercatat di
Jawa Timur 5,17 5,84
Sumatera 5,17 5,51 Provinsi Kepulauan Riau
Selatan
sebesar 10,12 persen
5,42 5,63
Bali 5,73 5,81
Kalimantan Barat 5,79 6,31
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
5,96
6,01
6,48
6,91
 TPT terendah di
Sumatera Utara 6,18 6,80 Indonesia
Papua Barat 6,30 6,59
6,26% Provinsi Sulawesi
Aceh 6,67 6,88
Sumatera Barat
Maluku
6,73 7,5 Barat sebesar 3,28
6,81 6,87 7
Kalimantan Timur
persen
Sulawesi Utara Kepulauan 7,28 10,12
DKI Jakarta Riau 8,51
Jawa Barat 8,92
Banten 9,01
7,37
10,95
10,46
10,64
10,34
33
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin,
Februari 2020 – Februari 2021

69,21%
67,77% 68,08%

83,94% 82,41% 82,14%

54,48% 53,13% 54,03%

Feb 20 Agt 20 Feb 21


Perempuan
Laki-laki Total

“ Februari 2021 Terhadap Agustus 2020:


AK Perempuan Naik 0,90 Persen Poin, Sedangkan TPAK Laki-laki Turun 0,27 Persen Poin
34
Persentase Pekerja Formal dan Informal,
Februari 2020 – Februari 2021

43,36% 39,53% 40,38%


Cakupan Formal &

Formal
56,64% 60,47% 59,62%
 Berusaha dibantu buruh
tetap
 Buruh/karyawan/pegawai
Feb 20 Agt 20 Feb 21

Informal Informal Formal

 Berusaha sendiri Pekerja formal mengalami peningkatan dibanding Agustus 2020


 Berusaha dibantu buruh sebesar 0,85 persen poin, terutama pada buruh/karyawan/pegawai
tidak tetap
 Pekerja bebas
 Pekerja keluarga/tak Pekerja informal turun dibanding Agustus 2020 dengan penurunan
dibayar terbanyak pada status berusaha sendiri
35
Karakteristik Penduduk Bekerja: Jam Kerja
Februari 2021

Sebagian besar penduduk bekerja, yaitu sekitar 84,14 juta orang Tingkat Setengah Pengangguran (TSP)
(64,20%) merupakan pekerja penuh
Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal
(jam kerja minimal 35 jam per minggu) (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari
pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan

10,19% 8,71%
6,34%
Tingkat Pekerja Penuh, 2020-2021

Feb 2020 Agt 2020 Feb 2021


69,83% 63,85% 64,20%

Tingkat Pekerja Paruh Waktu


*)
Termasuk
Feb 2020 Agt 2020 Feb 2021 sementara tidak
bekerja
1-34 Jam
≥35*) Jam
46,92 juta orang (35,80%)
84,14 juta
orang
(64,20%)
Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja
normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi
tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia
menerima pekerjaan lain

23,83% 25,96% 27,09%

Feb 2020 Agt 2020 Feb 2021


Karakteristik Penduduk Bekerja: Pendidikan,
Februari 2021

Sekitar 12,92% dari total penduduk bekerja


berpendidikan tinggi (Diploma ke Atas) Penduduk Bekerja Berpendidikan SD Ke Bawah
Penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah menunjukkan tren
menurun
SD ke Bawah
49,03 juta orang 39,04% 38,89%
Universitas (37,41%)
13,34 juta orang 37,41%
(10,18%)

Feb 2020 Agt 2020 Feb 2021

Penduduk Bekerja Lulusan


Universitas
Penduduk bekerja lulusan universitas menunjukkan trenfluktuatif
selama periode Feb 2020 – Feb 2021
SMP 10,23% 10,18%
DiplomaI/II/III 9,63%
24,30 juta orang
3,59 juta orang
(18,54%)
(2,74%)
SMK SMA
16,16 juta orang 24,64 juta orang Feb 2020 Agt 2020 Feb 2021
(12,33%) (18,80%)
Kep. Riau 4,30 [2,77]
DKI Jakarta 4,12 [-2,57]
Papua 4,04 [1,55]
Banten 3,96 [7,20] Rata-rata Upah Buruh
Kalimantan Timur 3,53 [-3,15]
Papua Barat 3,39 [2,50] Sebulan Menurut Provinsi
3,25
Sulawesi Utara
Jawa Barat 3,20
[4,57]
[4,13]
(juta rupiah), Februari 2021
Kalimantan Utara 3,11 [-6,91]
Kalimantan Tengah 3,09 [5,32]
Sulawesi Selatan 3,04 [8,87]
Maluku 3,03 [9,52]
Maluku Utara
Kalimantan Selatan
2,95
2,89
Rata-rata [2,93]
[9,13]
Nasional
Kep. Bangka Belitung 2,87 Upah [17,78]
Sumatera Barat 2,83 Buruh [6,41] (-1,75%)
Riau 2,73 Nasional = [1,50]
Bengkulu 2,64 Rp2,86 juta [4,01]
Gorontalo 2,62 [17,75] 2,91 (3,78%)
Bali
Jawa Timur
2,61
2,55
[6,68] Juta 2,86
[6,84]
Sulawesi Tenggara 2,54
Kalimantan Barat 2,42
[-1,18] Juta
[0,85]
Sumatera Utara 2,40 [0,79]
Sulawesi Tengah 2,35 [-5,84] 2,76
Sumatera Selatan
Aceh
2,35
2,32
[5,24] Juta
[-3,24]
Nusa Tenggara Timur DI 2,19 [ 70]
2,27 [4,65]
Lampung Yogyakarta2,19 - [-6,11]
2,25 [2,83]
Jambi Jawa 1,94 5
2,22 [0,62] ,
Nusa Tenggara Barat Tengah
2,21 [1,84] 1
Sulawesi
7
Barat
]
[
4
,
F e
[…] Merupakan perubahan rata-
rata upah buruh Agt 2020 – Feb
2021 (persen)
BADAN PUSAT STATISTIK

Terima Kasih
www.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai