REGIONAL
ECONOMIC
DEVELOPMENT
Kendari, 1 Maret 2022
2
BAGIAN 1.
Perkembangan Ekonomi Sulawesi Tenggara
1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Tahun 2021
1.2 Perkembangan Inflasi Terkini
1.3 Kondisi Stabilitas Sistem Pembayaran Tahun 2021
1.4 Perkembangan Sistem Pembayaran Tahun 2021
BAGIAN 2.
Outlook Ekonomi Tahun 2022 dan 2023
BAGIAN 1.1
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara 2021
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA TRIWULAN PERT. EKONOMI PDRB ADHK SHARE THD SULAMPUA (ADHB) SHARE THD NASIONAL (ADHB)
IV 2021 7,66% (yoy) Rp 26.097 Miliar 8,84% 0,86%
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA
4,10% (yoy) Rp 97.276 Miliar 8,75% 0,82%
TAHUN 2021
PERTUMBUHAN EKONOMI SULTRA TW IV 2021 SISI PERMINTAAN TW III – TW IV 2021 SISI PENAWARAN TW III - IV 2021
%, YOY
10
PERIODE POST COVID
8 7.66
SULTRA 2020 = - 0,64%
6
4.18 5.02
4
3.51
2
PERIODE PRA COVID
0
SULTRA 2019 = 6,50% SISI PERMINTAAN FY 2020 - 2021 SISI PENAWARAN FY 2020 - 2021
-2
PERIODE POST COVID
-4
SULTRA 2021 = 4,10%
-6
-8
I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021
PDRB Sultra PDB Nasional
Pertumbuhan Ekonomi
5
Perekonomian Sultra Full Year 2021
Pada tahun 2021, ekonomi Sulawesi Tenggara mengalami pemulihan. Setelah sebelumnya pada tahun 2020 ekonomi Sulawesi Tenggara terkontraksi sebesar -0,65%,
selama tahun 2021 perekonomian Sulawesi Tenggara berhasil tumbuh 4,10%.
97.277
< 94.053
Miliar Miliar
2.00% 0.00%
2.02% I II III IV I II III IV I II III IV I*
0.00%
-5.00% 2019 2020 2021 2022
I II III IV I II III IV I II III IV I*
-2.00%
2019 2020 2021 2022 -10.00%
-4.00%
Pulihnya permintaan mitra dagang Tiongkok setelah pada Tw IV 2021 mengalami power crunch diperkirakan
Produksi ikan segar mengalami penurunan dikarenakan diberlakukannya WPP 714 mendorong peningkatan kinerja LU pertambangan ore nikel Sultra pada Tw I 2022. Hal tersebut terkonfirmasi dari
sebagai nursery ground. Namun demikian, penurunan pertumbuhan tertahan karena peningkatan target produksi tambang salah satu kontak serta peningkatan target ekspor kontak lainnya. Selain itu,
adanya potensi panen padi dan jagung yang lebih baik karena peningkatan beroperasinya smelter dengan kapasitas 1,8 juta ton di Morowali dapat mendorong permintaan domestic Sultra. Di
produktivitas dan lahan tanam serta beroperasinya Bendungan Ladongi. Perlambatan samping itu, meningkatnya kebutuhan bahan galian untuk memenuhi kebutuhan konstruksi pembangunan proyek
jika dibandingkan dengan Tw IV 2021 dikarenakan tingginya produksi di periode tsb. pemerintah turut mendorong peningkatan kinerja LU Pertambangan.
Akselerasi pertumbuhan konsumsi RT selaras dengan peningkatan Pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami peningkatan sering dengan percepatan proses
aktivitas dan keyakinan masyarakat seiring penanganan Covid-19 pengadaan fisik proyek pembangunan pemerintah. Selain iitu, percepatan juga turut didorong
yang semakin membaik, salah satunya tercemin dari tingginya oleh adanya SILPA yang akan digunakan pada tahun 2022 serta perbaikan pada sistem informasi
indeks pendapatan petani. (SIPD) yang diharapkan dapat mempercepat proses pengajuan dan realisasi anggaran.
PMTB (INVESTASI) EKSPOR IMPOR
15.00% 200.00% 300.00%
11.36% 250.00%
10.00% 150.00%
200.00%
5.00% 7.00% 100.00% 150.00%
49.90% 100.00%
50.00% 50.15%
0.00% 21.96% 50.00%
I II III IVp I II III IV I II III IV I* 0.00% 19.45%
0.00%
-5.00% I II III IVp I II III IV I II III IV I*
2019 2020 2021 2022 I II III IVp I II III IV I II III IV I*
-10.00% 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Peningkatan PMTB pada periode laporan terjadi selaras Percepatan kinerja ekspor selaras dengan pulihnya industri Percepatan kinerja impor selaras dengan peningkatan
dengan pembangunan fisik proyek Proyek Strategis Nasional manufaktur Tiongkok pasca power crunch serta meningkatnya pembangunan proyek swasta dan pemerintah yang dapat
oleh pihak swasta serta investasi yang terus berlanjutnya permintaan nickel ore dari Sulteng. Selain itu, terdapat mendorong impor bbahan material dan mesin dari luar
pada industri pengolahan nikel, gula dan aspal serta pelaku potensi peningkatan ekspor dari subsektor perkebunan dan negeri. Selain itu, peningkatan target produksi industri
usaha di sektor pusat perbelanjaan. Perlambatan terjadi industri pengolahan gula. pengolahan nikel juga diperkirakan dapat mendorong
akibat base effect pada Tw I 2021. peningkatan impor bahan baku dan bahan bakar dari LN.
Sumber : BPS (diolah)
8
BAGIAN 1.2
Perkembangan Inflasi Terkini
Penandatanganan PKS antara Pemkot Kendari dan Penandatanganan PKS antara Pemkot Kendari dan
Pemkab Muna Pemkot Baubau
12
BAGIAN 1.3
Kondisi Stabilitas Sistem Keuangan
Trillions
50.0 30 70.0
25
60.0
40.0 47.95 25 50.0
20
40.0
30.0 18.33 20
30.0 15
20.0 15 20.0 14.99
10.0
10.0 15.10 10 0.0 13.65 10
-10.0 5
0.0 5 -4.50
4.96 -20.0
-10.0 - -30.0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
25.53%
%, NPL 90%
6.0 80%
70%
5.0
3.84 60%
55.29%
4.0
50%
19.18%
1.0 0.77 10%
0%
0.0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021
2018 2019 2020 2021
NPL (RHS) NPL Modal Kerja NPL Investasi NPL Konsumsi Giro Tabungan Deposito
Dampak Paket Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional terhadap KPR dan KKB
14
Relaksasi PPnBM berdampak positif pada pertumbuhan KKB, Relaksasi LTV/FTV juga berdampak positif pada kinerja KPR
8.00
2.66
-15.98 7.036.00
1.96
3.32
4.00
1.512.00
0.00
11.0
0.37
10.30 10.5
-9.80 2.58
10.0
-37.23 1.86
1.87
9.5
BAGIAN 1.4
Perkembangan Sistem Pembayaran
TRANSAKSI DIGITAL MELALUI RTGS DAN SKNBI (NOMINAL) TRANSAKSI DIGITAL MELALUI RTGS DAN SKNBI (VOLUME)
RP MILIAR 285,314
30,000.00 % YOY 200.00% 300,000 RIBU % YOY 130%
171.07% 26,870.05
25,000.00 250,000 221,272 233,722
21,717.14 160.00%
20,387.23 120%
122.07%
20,000.00 200,000
123.73% 120.00%
15,000.00 106.52% 150,000 110%
80.00%
10,000.00 100,000 105.63%
103.34% 100%
40.00%
5,000.00 50,000
- 0.00% - 90%
2019 2020 2021 2019 2020 2021
SKNBI RTGS Growth (Sb. Kanan) SKNBI RTGS Growth (Sb. Kanan)
Perkembangan Sistem Pembayaran
17
Capaian Akseptasi QRIS Terus Mengalami Peningkatan
Perkembangan transaksi non tunai turut didukung oleh penggunaan QRIS. Pada Desember 2021 tercatat sebanyak 76,666 merchant di Sulawesi Tenggara telah menggunakan QRIS. Pengguna QRIS
didominasi oleh Usaha Kecil 42,99%, Usaha Mikro 31,95%, Usaha Menengah 23,61%, Usaha Besar 1,35 % dan lainnya 0,11 %. Dari sisi volume transkasi terbesar dicatatkan oleh Usaha Lainnya,
Usaha Besar dan Usaha Mikro. Dari total nominal transaksi, penggunaan QRIS sepanjang 2021 mencapai Rp 195,80 miliar. Dari sisi spasial merchant QRIS masih terpusat di Kota Kendari, Kota
Baubau dan Kabupaten Kolaka. Ke depan setelah berhasil mendorong penggunaan QRIS oleh merchant, Bank Indonesia akan mendorong penggunaan QRIS oleh masyarakat.
10.00
1.72
1.45
1.07
1.03
0.91
0.77
0.60
0.55
0.43
0.13
0.11
0.08
0.04
0.00
0.00
0.00
Mikro Kecil Menengah Besar Pendidikan Lainnya 0 10000 20000 30000 40000 50000
*) s/d Desember 2021, Lainnya : SPBU, G2P, P2G, Donasi Sosial *) s/d Jan 2022, Lainnya : Kab. Konawe Utara, Kab. Buton Utara, Kab. Wakatobi
18
BAGIAN 2.
Outlook Ekonomi Tahun 2022 dan 2023
• Sejalan dengan perbaikan konstruksi, akselerasi perdagangan juga didorong oleh peningkatan permintaan bahan material.
• Penanganan Covid-19 yang semakin membaik diperkirakan akan mendorong mobilitas dan konsumsi masyarakat pada tahun • Ekspor diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan olahan nikel dari mitra dagang di Tiongkok. Hal
2023. Hal tersebut didukung oleh dibukanya mall modern di Kendari yang diperkirakan mendorong perbaikan konsumsi. tersebut sejalan dengan perkiraan konsumsi baja dunia yang tumbuh sebesar 6,8% (yoy).
• Sejalan dengan tren produksi daging ayam yang terus meningkat dan berdasarkan analisis neraca produksi daging ayam Sultra • Selain itu, berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pelaku usaha industri pengolahan nikel di Sultra menyatakan bahwa
yang surplus, diperkirakan berpotensi untuk penajajakan KAD dengan wilayah lain di sekitar Sultra. kapasitas perusahaan saat ini masih jauh dari permintaan baja dari mitra dagang Tiongkok, sehingga kedepan diperkirakan
perusahaan akan melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
• Membaiknya ekonomi Tiongkok yang menarik peningkatan permintaan olahan nikel dari Sultra. • Adanya perusahaan baru di kawasan industri Morowali diperkirakan mendorong ekspor ore nikel domestik.
• Meningkatnya perkiraan produksi olahan nikel seiring beroperasinya line smelter baru perusahaan existing pada tahun 2022
sebanyak 6 line, serta penambahan sebanyak 18 line smelter perusahaan baru pada tahun 2023.
• Perkiraan meningkatnya pengolahan aspal (PT. KPA dan Wika Bitumen) selaras dengan peningkatan permintaan dari • Impor diperkirakan mengalami peningkatan selaras dengan meningkatnya impor bahan baku industri pengolahan nikel, serta
Tiongkok. peningkatan impor mesin seiring investasi dan pembangunan proyek yang berlangsung
• Ekspansi perluasan lahan tebu dan optimalisasi kuota impor raw sugar diperkirakan akan meningkatkan kapasitas produksi
perusahaan pengolahan gula dari 8.000 tcd menjadi kapasitas maksimumnya sebesar 12.000 tcd.
Pertumbuhan Ekonomi
21
Konsumsi Pemerintah Berperan Penting dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sultra
Sejalan dengan berbagai program Pemerintah daerah
yang dianggarkan setiap tahunnya melalui APBD,
6.81
Konsumsi Pemerintah memiliki konstribusi yang cukup
6.42 6.51
besar terhadap perekonomian melalui multiplier effect
4.1
yang berdampak pada peningkatan kinerja ke sektor
0.85 0.89 0.83 lainnya. Beberapa sektor yang terdampak secara
-0.64 0.36 langsung dari kinerja konsumsi Pemerintah adalah sektor
-0.34
Akmamin, Konstruksi, Jasa Pendidikan dan Jasa
2017 2018 2019 2020 2021 Kesehatan.
Keterangan : Pertumbuhan Ekonomi Sultra Konstribusi Kons. Pemerintah
Konstruksi Konstruksi
Pembangunan proyek pemerintah memiliki dampak yang besar terhadap sektor konstruksi. Tidak hanya itu, pembangunan Pangsa penyerapan tenaga kerja di sektor
proyek Pemerintah seperti bendungan, jalan, dan jaringan irigasi memiliki contagion effect terhadap sektor lainnya seperti Konstruksi sebesar 6,52%, mengalami
sektor pertanian, sektor transportasi dan sebagainya. peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar
6,12%
Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan
Konsumsi Pemerintah berkontribusi besar terhadap sektor jasa pendidikan. Hal tersebut tak terlepas dari peran dana BOS Pangsa penyerapan tenaga kerja di sektor Jasa
untuk meningkatkan kinerja jasa pendidikan melalui berbagai program untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan Pendidikan sebesar 5,92%, mengalami
kurikulum pendidikan. peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar
5,73%
Jasa Kesehatan
Sejalan dengan program Pemerintah dalam mempercepat vaksinasi Covid-19 dan peningkatan kualitas infrastruktur Jasa Kesehatan
Pangsa penyerapan tenaga kerja di sektor Jasa
kesehatan anggaran pemerintah berperan penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sultra. Selain itu, Kesehatan sebesar 2,25%, meskipun kecil namun
peran Pemerintah dalam dalam menyalurkan insentif bagi nakes juga menjadi stimulus yang dapat mendorong konsumsi membaik dari tahun sebelumnya yang sebesar
tumbuh lebih baik. 2,03%
Inflasi
22
Proyeksi Inflasi Full Year 2022
Inflasi Sultra pada keseluruhan tahun diperkirakan akan mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya namun masih berada dalam
range sasaran inflasi nasional sebesar 3,0±1% (yoy), yakni sebesar 3,67%.
PROYEKSI INFLASI TAHUN 2022
Inflasi
23
Proyeksi Inflasi Full Year 2023
Inflasi Sultra pada keseluruhan tahun 2023 diperkirakan akan mengalami peningkatan jika dibandingkan perkiraan tahun 2022 namun masih berada
dalam range sasaran inflasi nasional sebesar 3,0±1% (yoy), yakni sebesar 3,70%.
PROYEKSI INFLASI TAHUN 2023
Rekomendasi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Sultra
Mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru ditengah optimalisasi produk unggulan 24
Mendorong diversifikasi komoditas dan negara tujuan ekspor untuk mengurangi dampak ketidakpastian pada sektor
pertambangan dan pengolahan logam dasar
1) Mengoptimalkan potensi komoditas baru yang potensial sebagai komoditas ekspor unggulan non tambang seperti; porang, kopra, nilam, VCO, mete, dan lainnya.
2) Melakukan alignment (penyelarasan) dengan program prioritas nasional terkait dengan peningkatan produktivitas padi, kakao, gula, CPO, dan hasil perikanan
dengan meningkatkan produksi dan daya saing dari hasil komoditas unggulan.
Mendorong produksi dan produktivitas komoditas dengan tujuan pemenuhan kebutuhan domestik dan ekspor melalui :
1) Mendorong produksi sektor perikanan melalui perluasan budidaya ikan laut di wilayah perairan pesisir dan bantuan peningkatan produksi nelayan kecil.
2) Mendorong peningkatan jumlah peternakan ayam pedaging dan ayam petelur di wilayah Sulawesi Tenggara.
3) Mendorong penggunaan cara tanam organic & digital farming terintegrasi menggunakan bibit IP tinggi serta optimalisasi Bendungan Ladongi dalam hal irigasi.
Mendorong pengembangan quality tourism yang berbasiskan UMKM melalui sinergi lintas stakeholder dalam meningkatkan
kualitas 4A (Attraction, Accessibility, Amenity dan Ancilliary) dan 2P (Promosi dan Pelaku Usaha/SDM)
1) Peningkatan kualitas SDM dan penguatan kelembagaan pariwisata berbasis komunitas yang didukung oleh sinergi lintas stakeholder.
2) Meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata dan pengembangan destinasi pariwisata yang terintegrasi antar daerah di Sultra.
3) Melakukan alignment Calender of Event (CoE) pariwisata di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara dan melakukan promosi secara terukur.
25
Terima
Kasih
BAGIAN AKHIR
Lampiran
Perkembangan PDRB
200.0 50.0
150.0 40.0
50.0 20.0
7.6
0.0 10.0
I II III IV I II III IV I II III IV Jan Keterangan :
2022 0.0
-50.0
2019 2020 2021
Lokasi Proyek Lokasi Bank
• Pusat Grosir & Farmasi 2022 53,98% > 2021 39,86% I II III IV I II III IV I*
• Area Transportasi Publik 2022 5,98% > 2021 -5,14% 2020 2021 2022
• Percepatan realisasi program BLT serta relaksasi tarif pajak dan ketentuan LTV yang diharapkan
Retail dan Rekreasi Grosir dan Farmasi Transportasi Publik
dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat
*) Data hingga Februari 2022
• Konsumsi juga diperkirakan meningkat selaras dengan tingginya pendapatan petani pada Januari
2022, yang diindikasikan oleh NTP 100,79, meningkat 3,91% (yoy).
• Namun demikian, risiko mewabahnya Covid-19 varian Omicron berpotensi menahan konsumsi
masyarakat dan menjadi faktor penahan pertumbuhan LU Perdagangan yang lebih baik.
• Selain itu, kenaikan cukai rokok, dan penghapusan subsidi beberapa jenis BBM diperkirakan
berdampak pada penurunan konsumsi barang sekunder dan tersier akibat kenaikan harga
Pertumbuhan Ekonomi
34
Sektor Konsumsi Pemerintah
PDRB SKDU DPK PEMERINTAH
12.00% %, YOY 1,800.0 2,500.0 % YOY
1,600.0 2,239.22 400.0
10.00% 2,000.0 350.0
1,400.0 256.85
8.00% 300.0
1,200.0 1,500.0 250.0
6.00% 1,000.0 200.0 151.43
800.0 1,000.0 150.0
4.00% 2.74% 600.0 100.0 148.49
2.00% 400.0 500.0 50.0
-0.57% 591.86 0.0
0.00% 200.0 0.0 -50.0 8.14
I II III IVp I II III IV I II III IV I* 0.0 -100.0
-2.00% -200.0 I II III IV I II III IV I II III IV -500.0 -150.0
2019 2020 2021 2022 I II III IV I II III IV I II III IV
-4.00% 2019 2020 2021
-6.00% 2019 2020 2021
Lokasi Proyek Lokasi Bank
Giro Tabungan Deposito DPK Bank Pemerintah
700
600
500
400
300
200
100
0
Des
Jan
Mei
Jul
Sep
Jan
Mei
Jul
Sep
Ags
Okt
Ags
Okt
Feb
Apr
Feb
Nov
Apr
Nov
Mar
Mar
Jun
Jun
*Data 11 Februari 2022
2020 2021
Sumber : Google Mobility Report, diolah Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah
4.00 4.00
3.50
3.00 3.00
2.50
2.00 2.00
1.00 1.50
1.00
0.00 0.50
0.00
-1.00 -0.50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
I II III IV I II III IV I II III IV
2020 2021 2022
2019 2020 2021
SULTRA (RHS) KENDARI BAUBAU
Sumber : BPS, diolah Sumber : BPS, diolah
39
UMKM
Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang Berpotensi meningkatkan konsumsi domestik Rp1,7 triliun, penambahan
baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis. PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, serta pelibatan UMKM dan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 33 ribu di berbagai sektor.
Lampiran
Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga
menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata
dan produk unggulan Indonesia kepada dunia Momentum presidensi akan memberikan nilai
internasional, sehingga diharapkan dapat turut tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi
menggerakkan ekonomi Indonesia. aktivitas ekonomi maupun kepercayaan
masyarakat domestik dan internasional.
Dari perspektif regional, Presidensi G20 menegaskan Membuat Indonesia menjadi fokus perhatian dunia, khususnya bagi para
kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk
dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu- menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada
satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20. dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi
pasca pandemi.
Sinergi Kebijakan Internasional Kedepan
41
Penguatan Kebijakan Internasional yang Dibahas dalam Presidensi G20
Indonesia menjadi anggota G20 sejak forum internasional tersebut dibentuk pada tahun 1999.
Pada saat itu,Indonesia ada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi 1997-1998 dan
dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di
kawasan Asia.
“G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang
Fokus isu yang dibahas adalah ekonomi dan keuangan, seperti :
beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia - Kebijakan fiskal
terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa” - Moneter dan rii
- Investasi infrastruktur
- Regulasi keuangan
- Inklusi keuangan
- Perpajakan internasional
Fokus isu yang dibahas pada arus ini lebih luas seperti:
- Geopolitik
- Anti korupsi
- Pembangunan
- Perdagangan
- Energi
- Perubahan iklim
- Kesetaraan gender
Agenda Utama BI, OJK Bersama Pemerintah Pada Presidensi G20
Sinergi Bersama dalam Mendorong Reformasi Kebijakan yang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Kuat, Berkelanjutan, 43
Seimbang, dan Inklusif Pasca Pandemi
Klaster Tenun
Klaster Rumput Laut
Tahun 2017 - 2019
Tahun 2016 - 2019
Klaster Tenun
Tahun 2021 - 2024
1 Kelompok Tani Sumber Sari • Melalui program Klaster Pangan, Bank Indonesia berupaya untuk melakukan
implementasi pilot project pengembangan bertahap pada UMKM penghasil
Desa Aunupe, Kec. Wolasi,
komoditas volatile food.
Kab. Konawe Selatan
• Implementasi program Klaster Pangan dilakukan dalam bentuk pemberian stimulus
Program Tahun 2019 usaha, pelaksanaan capacity building, dan perluasan akses pasar dan pembiayaan.
Klaster Sayuran • Model bisnis yang diterapkan pada UMKM dampingan diharapkan dapat direplikasi
Status : Phasing Out
oleh UMKM penghasil komoditas serupa.
Pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia Sulawesi Tenggara
50
Pengembangan UMKM Digital Bank Indonesia
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menerapkan digitaliasi dalam pengembangan UMKM untuk meningkatan efektivitas dan efisiensi usaha melalui pengembangan
platform e-commerce digital bernama ayomibeli.com dan penerapan teknologi pangan menggunakan Internet of Things (IoT)
PRODUKTIVITAS
3-4
ton/ha
7,1
ton/ha
BIAYA PRODUKSI
Melakukan integrasi pertanian dengan Penurunan
teknologi sehingga dapat memperoleh data
(cuaca kondisi, tanah, dll) secara terukur dan
real time
36,03%
Pengembangan UMKM
51
Perlunya Mendorong UMKM Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
Keterlibatan umkm dalam model bisnis korporasi terkendala permodalan yang terbatas, produksi yang minim, dan kualitas produk yang belum memenuhi persyaratan
pasar. Karenanya perlu dukungan kebijakan dan sinergi bersama antar lembaga untuk memperkuat kelembagaan UMKM
Pertumbuhan Ekonomi
52
Rekomendasi Pengembangan UMKM di Sultra
BANTUAN TEKNIS DAN •Menyediakan bantuan teknis dan pendampingan secara manajerial
PENDAMPINGAN untuk menghilangkan gap antara UMKM dan Perbankan.
PENCIPTAAN IKLIM USAHA YG •Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan
yang mampu mendorong pengembangan usaha secara mandiri,
KONDUSIF sistematik, dan berkelanjutan.
ASPEK YANG
BI-FAST SKNBI
DIPERBANDINGKAN
1 Settlement Pembayaran Langsung Per Window
3 Kepemilikan infrastruktur BI BI
Sesuai jam
4 Jam Operasional 24/7
operasional
Maksimal nominal
5 Rp 250 Juta Rp 500 Juta
transaksi
Perkembangan Sistem Pembayaran
54
Program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah
Pada tahun 2022 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara akan terus mendorong perkembangan ekosistem keuangan digital di Sulawesi Tenggara. Hal
tersebut dilakukan melalui beberapa strategi diantaranya perluasan pengguna user QRIS, digitalisasi pasar, digitalisasi transaksi Pendapatan Asli Daerah melalui Tim
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang telah terbentuk pada 17 Kab/Kota dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ekspor Sultra masih didominasi oleh olahan nikel dengan pangsa mencapai 99,10% yang
terdiri dari feronikel (35,25%) dan stainless steel (63,85%). Dari negara tujuannya, Tiongkok
*Ket : data November 2021 masih menjadi negara tujuan utama
Pertumbuhan Ekonomi
56
Impor LN Sulawesi Tenggara
Impor LN Sultra pada triwulan IV 2021 tumbuh melambat sebesar 53,45% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara nominal, impor LN Sultra tercatat
sebesar 528,63 juta USD. Penurunan impor tersebut selaras dengan penurunan impor bahan baku energi pada industri pengolahan nikel, sebagai informasi
tambahan, barang energi dengan kadar spesifik untuk bahan bakar pada proses pertambangan nikel saat ini ketersediaannya hanya terdapat di luar Indonesia.
Kinerja Impor LN Sulawesi Tenggara Jenis Barang Impor LN
Pada triwulan IV 2021, impor LN didominasi oleh barang antara dan barang modal sebagai
pendukung aktivitas industri pengolahan nikel
Negara Asal Utama Impor LN
33.2% Australia
46.5% Afrika
Lainnya
Tiongkok
12.7%
7.5%
Tiongkok masih menjadi salah satu negara utama asal barang impor yang masuk ke Sulawesi
Tenggara. Namun, sejak operasionalisasi industri stainless steel, Afrika Selatan muncul menjadi
salah satu negara eksportir ke Sultra terutama bagi komoditas ferochromium
Perkembangan Harga Minyak Sultra
57
Sinergi Antara BI Sultra dengan TPID untuk Melakukan Pengendalian Harga Minyak Goreng
TREN PERKEMBANGAN HARGA MINYAK GORENG KEBIJAKAN PENGENDALIAN HARGA MINYAK
BI SULTRA BERSINERGI DENGAN TPID MELAKSANAKAN SIDAK PASAR PADA TANGGAL 2 FEBRUARI 2022
Perkembagan Sistem Pembayaran
58
Bank Indonesia Terus Berkomitmen Menjaga Ketersediaan Uang Layak Edar
• Secara umum, sepanjang tahun 2021, Sulawesi Tenggara masih mencatatkan net outflow namun dengan nominal lebih kecil dibanding tahun 2020. Kondisi tersebut
mengindikasikan transisi yang terjadi pada preferensi transaksi masyarakat.
• Pada triwulan IV 2021 Sultra mencatatkan net outflow sebesar Rp 1,588 miliar rupiah, meningkat dibanding triwulan sebelumnya namun mengalami penurunan
jika dibandingkan triwulan IV 2020 yang mengalami net outflow sebesar Rp 1.923 miliar rupiah. Peningkatan peredaran uang pada Tw IV 2021 tersebut terjadi
sesuai siklus tahunannya dimana pada periode tersebut terdapat perayaan Nataru yang secara historis menyebabkan peningkatan transaksi tunai masyarakat.