Anda di halaman 1dari 16

PELUANG DAN TANTANGAN

USAHA JASA KONSULTANSI


TAHUN 2021

D r. I r. Ta u f i k H a n a f i , M U P
Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan
Kementerian PPN/Bappenas

Web Conference INKINDO DKI Jakarta


Jakarta, 29 Desember 2020
DAMPAK PANDEMI COVID-19
PENURUNAN UTILISASI INDUSTRI DAN KEHILANGAN JAM KERJA

Tingkat Utilisasi Industri (%) Total


Komponen
(juta orang)
Pengangguran karena COVID-19 2,56
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 0,76
Sementara Tidak Bekerja karena COVID-19 1,77
76,3 Penduduk Bekerja yang Mengalami Pengurangan Jam 24,03
55,3 Kerja karena COVID-19
Total 29,12
Sumber: BPS
Sebelum Pandemi Saat Pandemi
COVID-19 COVID-19 Perhitungan Bappenas:
(Jan - Sep 2020) Kehilangan daya beli masyarakat akibat Loss of Income
Sumber: Kementerian Perindustrian adalah: Rp 374,4 triliun karena penurunan jam kerja di sektor
industri dan pariwisata dengan utilisasi 50%

2
EVALUASI SASARAN PEMBANGUNAN INDONESIA 2020

Mengingat tingginya ketidakpastiaan akibat COVID-19, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 kembali terkoreksi
dari -0,4 – 1,0 persen (RPerpres RKP 2021) menjadi -1,1 – 0,2 persen.

Sebelum Faktor kunci untuk pemulihan ekonomi


INDIKATOR COVID-19 pada 2020:
COVID-19
• Penanganan wabah COVID-19 à
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 (1,1)-0,2* meningkatkan keyakinan masyarakat
Tingkat Pengangguran Terbuka – untuk kembali melakukan konsumsi
4,8-5,0 8,1-9,2 • Akselerasi belanja pemerintah dan
TPT (%)
program stimulus fiskal à
Tingkat Kemiskinan (%) 8,5-9,0 9,7-10,2 memberikan dorongan dari sisi
konsumsi pemerintah
Rasio Gini (Nilai) 0,375-0,380 0,379-0,381 • Akselerasi bantuan keuangan,
Indeks Pembangunan Manusia 72,51 72,11-72,21 restrukturisasi dan penyaluran kresit
(Nilai) untuk UMKM dan korporasi à
Sumber: RKP 2020 dan Rancangan Akhir RKP 2021 Keterangan: *)Proyeksi Agustus 2020 menahan laju kontraksi investasi
3
TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2021

TEMA RKP 2021

“Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial”


PRIORITAS NASIONAL

PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 5 PN 6 PN 7

Memperkuat Mengembangkan Meningkatkan Revolusi Memperkuat Membangun Memperkuat


Ketahanan Wilayah untuk Sumber Mental Infrastruktur untuk Lingkungan Hidup, Stabilitas
Ekonomi untuk Mengurangi Daya Manusia dan Mendukung Meningkatkan Polhukhankam dan
Pertumbuhan Kesenjangan dan Berkualitas Pembangunan Pengembangan Ketahanan Bencana, Transformasi
Berkualitas dan Menjamin dan Berdaya Kebudayaan Ekonomi dan dan Perubahan Iklim Pelayanan
Berkeadilan Pemerataan Saing Pelayanan Dasar Publik

4
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2021

Tingkat Kemiskinan (persen) Gini Rasio (nilai)

9,2 – 9,7 0,377 – 0,379

Indeks Pembangunan Manusia


Pertumbuhan Ekonomi (persen)
(IPM) (nilai)
5,0 72,78 -72,95

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju
(persen) target 29% di 2030 (persen)
CO2

7,7– 9,1 36,04

Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Nelayan (NTN)

102 – 104 102-104


5 5
FOKUS PEMBANGUNAN TAHUN 2021 (1/2)

Pemulihan Industri, Reformasi Sistem


Pariwisata, dan Investasi
6 Perlindungan Sosial

Penguatan Sistem Reformasi Sistem Ketahanan


Ketahanan Pangan Bencana

Reformasi Sistem Penguatan SDM melalui


Pendidikan dan Pelatihan
Kesehatan Nasional
Vokasi

6
FOKUS PEMBANGUNAN TAHUN 2021 (2//2)

PEMULIHAN EKONOMI REFORMASI PERKUATAN


- Bantuan pendidikan dokter spesialis (2.155 orang)
- Pertumbuhan industri - Puskesmas dengan jenis tenaga sesuai standar - Ketersediaan Beras
pengolahan 4,7-5,5% (4.773 puskesmas) 42,7 juta ton
- Kontribusi PDB industri - Penambahan mesin (500 unit) dan cartridge TCM - Nilai Tukar Petani
pengolahan 19,6-19,8% TB (4,5 juta set) 102-104
- Pertumbuhan ekspor - Penyediaan vaksin COVID-19 dan introduksi vaksin - Nilai Tukar Nelayan
PCV (Pneumonia) 102-104
industri pengolahan 7,0- Reformasi Sistem
Industri - Pengembangan sistem surveilans terpadu dan Ketahanan
9,8% Kesehatan kapasitas laboratorium Pangan
- Pengembangan ruang isolasi dan alat kesehatan

- Program Indonesia Pintar


(20,1 Juta Siswa)
- Devisa pariwisata US$ 4,8- - Angka kemiskinan berada di kisaran 9,2-9,7% - KIP Kuliah dan Bidik Misi
8,5 miliar - Kemiskinan kronis 3-4% (1,1 juta Mahasiswa)
- Kontribusi PDB pariwisata - Akurasi data meningkat 50-70% - Revitalisasi SMK dan PT
- Di 2024 konsolidasi bantuan dan jaminan sosial Vokasi (407 SMK dan 120
4,2%
Pariwisata Reformasi Sistem diharapkan dapat mengentaskan pengangguran PT Vokasi)
dan menghilangkan kemiskinan kronis salah - Revitalisasi Gedung
Perlindungan Sosial satunya melalui UMKM. Perguruan Tinggi (11 PTN,
Peningkatan 11 PTKIN & 8 Poltek)
- Nilai realisasi PMA dan Kualitas Pendidikan - DAK Fisik Pendidikan
PMDN Rp. 858,5 T (±23.016 Satuan
- Penguatan kesiapsiagaan dan pengurangan Pendidikan)
- Nilai realisasi PMA dan
risiko bencana - Peningkatan Kompetensi
PMDN industri
- Penguatan sistem tata kelola penanggulangan Guru dan Tenaga
pengolahan Rp. 268,7 T bencana Kependidikan (105.729
Investasi - Termasuk potensi IKN Reformasi Sistem - Target investasi PRB meningkat bertahap 0,36 – Orang)
Ketahanan Bencana 0,47% terhadap PDB

7
STRATEGI PEMULIHAN INDUSTRI, PARIWISATA, DAN INVESTASI
INVESTASI INDUSTRI MANUFAKTUR PARIWISATA
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021

Kenaikan Investasi Pertumbuhan


4,5 -0,9 6,0-7,1
Devisa (USD Miliar) 19,7 3,3-4,9 4,8-8,5
(PMTB) (%) Industri 3,8 0,1 4,7-5,5
Pengolahan (%)
Tenaga Kerja (Juta
Orang)
12,6 10,0 10,5
Kontribusi PMTB Kontribusi
terhadap PDB (%)
32,3 31,4 31,5-31,8 19,7 19,5 19,6-19,8
terhadap PDB (%) Kontribusi terhadap
4,7* 4,1 4,2
PDB (%)
Realisasi Investasi Tenaga Kerja (Juta
(Rp Triliun)
809,6 817,2 858,51) 18,9 17,4 17,9
Orang) Jumlah Wisman
16,1 2,8 – 4,0 4,0 – 7,0
(Juta Kunjungan)
Ekspor
126,6 114,8-117,2 122,8-127,5 Jumlah Wisnus
Pandemi Covid-19 menunda realisasi investasi dan mempengaruhi (USD Miliar) 290 120 - 140 180 - 220
(Juta Kunjungan)
risiko investasi.
Selama pandemi Covid-19, industri masih beroperasi dengan Pembatasan mobilitas selama Covid-19 menyebabkan industri
1) target BKPM utilisasi sekitar 25%-78%. pariwisata “berhenti sementara”.
*) Angka prognosa

STRATEGI PEMULIHAN
• Eksekusi investasi yang “mangkrak”, dan • Re-skilling dan up-skilling • Reaktivitasi pasar wisatawan domestik dan
mancanegara
investasi skala besar di industri, pariwisata dan • Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri • Reorientasi pada pariwisata yang berkualitas (quality
termasuk oleh pemerintah dan BUMN tourism), tidak hanya pada mass tourism
infrastruktur • Substitusi impor dan TKDN • Percepatan 5 Destinasi Super Prioritas/DSP (Toba,
• Peta potensi investasi daerah • Penurunan biaya energi dan logistik Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, Likupang), dan 5 DSP
• Fasilitasi relokasi investasi asing • Peningkatan ekspor hasil industri berikutnya (BTS, Wakatobi, Bangka Belitung, Raja
• Percepatan operasionalisasi Kawasan Industri Ampat, Morotai), serta penguatan Bali dan
• Debotlenecking dan aftercare investasi melalui Batam/Bintan
• Inovasi dan adaptasi teknologi • Pengembangan Benoa untuk mendukung Bali sebagai
pendampingan investor
tourism hub
• Perluasan positive list investasi • Penambahan direct flight
• Deregulasi dan integrasi perizinan 8
• Penerapan standar kebersihan dan keselamatan
• Re-skilling & up-skilling 8
ALOKASI PADA PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2021

No. PRIORITAS NASIONAL RP. MILIAR

1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi Untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan 73.087,7


Berkeadilan
2 Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin 72.138,2
Alokasi pada
Pemerataan Prioritas Nasional
3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing 257.316,8 Tahun 2021
4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan 4.797,6
mencapai 78%
5 Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan 118.712,4
Pelayanan Dasar dari Belanja Non-
6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan 10.468,2 Operasional
Perubahan Iklim
7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik 31.329,8

JUMLAH 567.850,8
Keterangan:
1) Di dalam tiap PN terdapat Proyek Prioritas Strategis (Major Project) yang diperhatikan secara khusus
2) Sesuai dengan pendekatan THIS, sebuah proyek dapat mendukung lebih dari 1 (satu) Prioritas Nasional
3) Alokasi Pada Prioritas Nasional mencakup Belanja K/L dan KPBU-AP. Penguatan integrasi antarinstansi dan sumber pendanaan (KL, DAK, BUMN, Swasta) akan terus dilakukan
sampai dengan penetapan APBN 9
BEBERAPA MAJOR PROJECT DALAM PRIORITAS NASIONAL
PADA RPJMN 2020-2024
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Berkualitas dan Berkeadilan (Rp. 73,1T) (Rp. 4,8T)

MP Industri 4.0 di 5 sub Sektor Prioritas Tidak terdapat Major Project, namun memberikan dukungan terhadap
MP beberapa Major Project pada PN 1, PN 2, dan PN 3
10 Destinasi Pariwisata Prioritas
MP 9 Kawasan Industri di Luar Jawa dan 31 Smelter Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan
Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Ekonomi & Pelayanan Dasar (Rp. 118,7T)
MP
Nelayan
MP Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
dan Menjamin Pemerataan (Rp. 72,1T) MP Infrastruktur TIK untuk Mendukung Transformasi Digital

MP Pusat Kegiatan Strategis Nasional: Paloh-Aruk, Nunukan,


Atambua, Kefamenanu, Jayapura, & Merauke Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim (Rp. 10,5T)
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan
Berdaya Saing (Rp. 257,3T) MP
MP Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana

MP Pendidikan & Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0


Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
MP Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Pelayanan Publik (Rp. 31,3T)
Menyeluruh
MP Penguatan Sistem Kesehatan Nasional MP Penguatan NSOC (National Security Operation Center)-SOC
(Security Operation Center) dan Pembentukan 121 CSIRT
• Total rencana alokasi Major Project dalam RKP & RAPBN 2021 Rp. 113,9T (Computer Security Incident Response Team)
• Beberapa Major Project utamanya didukung oleh BUMN/Swasta/Daerah. Belanja K/L
dialokasikan sebagai fasilitator. Contoh: Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu 10
11
RPJMN 2020 – 2024: PENTINGNYA KUALITAS SDM

PN1 Manusia merupakan modal utama pembangunan nasional


Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Yang Berkualitas dan Berdaya Saing untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di
seluruh wilayah.

1. Pengendalian penduduk dan penguatan tata Peningkatan kualitas dan daya saing SDM yaitu manusia
kelola kependudukan; yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan
2. Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial; berkarakter.
3. Peningkatan pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta;
4. Peningkatan pemerataan layanan pendidikan
berkualitas;
5. Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan
pemuda; PERAN JASA KONSULTAN YANG DIHARAPKAN DALAM BIDANG-
6. Pengentasan kemiskinan; dan BIDANG PEMBANGUNAN
7. Peningkatan produktivitas dan daya saing (Next Slide)

11
12
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (HASIL FIELD SURVEY & FGD 2018-2019) ... (1)

JAWA BARAT Regulasi dan Billing


Rate
Sertifikasi dan
Standar KompetensI
Pembinaan Personil
Konsultan
Badan Usaha Penilaian Tenaga
Ahli
Pengawasan Kontrak
dan Jaminan Mutu
Tantangan Konsultan

13,5 juta untuk S1, Sertifikasi badan Belum ada Perusahaan tidak Belum ada standar Belum ada sistem Belum diintegrasikannya
52 juta untuk S3 usaha dilakukan oleh pembinaan tenaga memiliki tenaga ahli penilaian tenaga ahli jaminan kualitas dari pengembangan money
(batas minimal oleh INKINDO ahli oleh pemerintah tetap sesuai yang jasa konsultan output yang telah follow program.
Bappeda) daerah dibutuhkan disusun oleh seorang
(Bappeda) konsultan

Regulasi dan Billing Rate Sertifikasi dan Pembinaan Badan Usaha Penilaian Tenaga Pengawasan Kontrak Tantangan Konsultan
Standar KompetensI Personil Konsultan Ahli dan Jaminan Mutu
BALI • Standar remunerasi Konsultan Belum ada sistem 90% BU kecil, 70% Belum ada Belum ada sistem Konsultan perlu
minimal diatur sesuai bersertifikasi BU 3% pembinaan & BU yang memiliki standar penilaian jaminan mutu berupa tingkatkan pemahaman
Permen PUPR dan belum ada standar modul SBU, jumlah tenaga ISO 9001 terhadap RPJMN dan
pembinaan di daerah pembinaan jasa ahli minim, dan program prioritas &
• PP 28 th 2018 mengatur
non konstruksi akses perizinan turunannya
kerja sama daerah
masih mahal
dengan pihak ketiga
• UU jasa konstruksi no 2 th
2017 pasal 24
(perlindungan UMKM)

KALIMANTAN Regulasi dan Billing Sertifikasi dan Pembinaan Personil Badan Usaha Penilaian Tenaga Pengawasan Kontrak Tantangan Konsultan
Rate Standar KompetensI Konsultan Ahli dan Jaminan Mutu
SELATAN
- Belum ada aturan Minim tenaga ahli Belum ada Jumlah anggota 155, Tenaga ahli berasal Jaminan mutu / QA Identifikasi
terkait billing rate bersertifikasi pembinaan di daerah yang aktif hanya 80% dari PT dengan belum diterapkan
- Permen PU 897 dan didominasi kecil mekanisme karena demand
belum swakekola sehingga konsultan masih
terimplementasi hasil pekerjaan tidak kurang
maksimal.

12
13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (HASIL FIELD SURVEY & FGD 2018-2019) ... (2)

Regulasi dan Billing Sertifikasi dan Pembinaan Personil Badan Usaha Penilaian Tenaga Pengawasan Kontrak Tantangan Konsultan
JAWA TENGAH Rate Standar KompetensI Konsultan Ahli dan Jaminan Mutu
Penawaran HPS Perlu Rencana Aksi Dibutuhkan Belum ada Belum ada standar Perlu disusun Bentuk-bentuk kegiatan
dalam kontrak Nasional mekanisme mekanisme implementasi dari penilaian terkait mekanisme jaminan yang sifatnya kontraktual
pengadaan jasa pembinaan di daerah pembinaan yang Pasal 24 dalam UU tenaga ahli jasa mutu terkait Quality berlaku untuk umum.
konsultan rendah sistematis dari pusat No.2 tahun 2017 konsultan Assurance (QA)
dan daerah

SUMATERA Regulasi dan Billing Rate Sertifikasi dan Pembinaan Badan Usaha Penilaian Tenaga Pengawasan Kontrak Tantangan Konsultan
Standar KompetensI Personil Konsultan Ahli dan Jaminan Mutu
UTARA
• Implementasi Permen 19 Belum ada Kehadiran Menurunnya Belum ada Perlu aturan baku Minimnya konsultan
th 2017 belum maksimal pembinaan yang Bappenas jumlah anggota standar penilaian dalam mengawasi daerah memahami RPJP,
dilakukan khusus dibutuhkan dalam badan usaha kontrak konsultan RPJM yang diturunkan
• Belum menerapkan billing
untuk jasa konsultan pembinaan sektor konsultan karena adalah kontrak kedalam RKPD
rate inkindo dan PUPR
konsultan beralih profesi lumpsum

D.I Regulasi dan Billing Sertifikasi dan Pembinaan Personil Badan Usaha Penilaian Tenaga Pengawasan Kontrak Tantangan Konsultan
Rate Standar KompetensI Konsultan Ahli dan Jaminan Mutu
YOGYAKARTA Pergub No 40 tahun Belum ada sertifikasi Belum ada Didominasi BU kecil Penilaian khusus Implementasi Konsultan didorong untuk
2018 menjadi acuan SBU non konstruksi pembinaan tenaga sedangkan ketentuan belum ada, hasil Permen PU No menghasilkan output yang
terkait penggunaan baik BU dan individu ahli oleh pemerintah lelang daerah pekerjaan ditentukan 14/PRT/M/2013 resulted oriented dg
jasa konsultan daerah mensyaratkan berdasarkan belum terlaksana indikator keberhasilan
menengah keatas kesepakatan di dalam dengan baik outcome
kontrak khususnya kontrak FS

13
14
TANTANGAN PENGEMBANGAN & PENGUATAN JASA KONSULTANSI NASIONAL

Aspek Kebijakan Aspek Regulasi Aspek Operasional Aspek Akuntabilitas Profesionalitas dan
Pengadaan dan Audit Kompetensi

1. Belum adanya 1. Belum adanya 1. Proses pengadaan 1. Belum adanya standar dari 1. Terbatasnya akses
Institusi Pembina payung hukum Usaha yang tidak efisien Auditor dalam menerapkan pelatihan
untuk Jasa Konsultan Jasa Konsultan Non (pembuktian kaidah pemeriksa jasa peningkatan
Non Konstruksi Konstruksi dokumen saat PQ konsultansi kompetensi tenaga
2. Belum adanya 2. Standar billing rate dilakukan berulang- 2. Masih diperlukan data konsultan
roadmap arah Jasa Konsultan Non ulang pada setiap pendukung dalam 2. Terbatasnya akses
pengembangan Jasa Konstruksi sangat pokja) penentuan besaran mendapatkan
Konsultan Non bervariasi dan 2. Sinkronisasi Perpres remunerasi tenaga ahli yang
Konstruksi stagnan sejak 1998 No 16 th 2018 3. Masih diperlukan data dan kompeten dengan
3. Belum adanya aturan terhadap kemampuan bukti rincian pengeluaran sistem insentif yang
terkait jaminan mutu anggaran users biaya personil dan non berlaku
dan penilaian personil baik untuk kontrak
terhadap hasil lumpsum maupun waktu
pekerjaan jasa penugasan
konsultansi
14
PENUTUP
BEBERAPA HAL PENTING DALAM PENGEMBANGAN JASA KONSULTANSI

ISU STRATEGIS

1 2 3 4 5
Penguatan Rantai Penguatan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Pasok (Supply kemitraan antara Kompetensi dan Sistem Integrasi Kelembagaan
Chain) Jasa pelaku usaha jasa Standar Data Jasa Jasa Konsultansi
Konsultansi konsultansi Pembayaran Jasa Konsultan untuk
nasional dan Konsultansi Mendukung
internasional Pengadaan Jasa
Konsultan

15
TERIMA KASIH

bappenas.go.id

Anda mungkin juga menyukai