Anda di halaman 1dari 34

Pokok-Pokok Rancangan Awal

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Disampaikan dalam Video Conference


Pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Provinsi Riau

Jakarta, 22 April 2020


KERANGKA PAPARAN

(1) PENDAHULUAN
• Tantangan Pembangunan
• Penanggulangan Covid 2019
• Peran Pemerintah Daerah

(2) POKOK-POKOK RANCANGAN RKP 2021


• Arahan Presiden
• Tema dan Prioritas Pembangunan
• Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan

(3) PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI DAERAH


• Isu dan Tantangan Daerah
• Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah
• Transformasi Ekonomi Daerah
2
(1) PENDAHULUAN

3
TANTANGAN PEMBANGUNAN

DAMPAK PANDEMI Korban manusia; Dampak sosial Perubahan perilaku


Beban Penyakit;
COVID 2019 Beban Gizi
dan ekonomi masyarakat dan pemerintah

Perubahan Kebijakan Keuangan Negara


Krisis atau Resesi Ekonomi dan Keuangan Daerah
RISIKO PANDEMI
COVID 2019
Perubahan dan Pergeseran Rencana Optimalisasi pengembangan IPTEK

Kurva V % Kurva U % Kurva L


SKENARIO PEMULIHAN %
PASCAPANDEMI COVID
2019

tahun tahun tahun


Perlambatan dan pemulihan Perlambatan dan pemulihan Perlambatan dan stagnasi
secara cepat (rebound) bertahap (resesi)
4
DAMPAK COVID-19 TERHADAP EKONOMI DUNIA
Pemulihan ekonomi dunia berpotensi menuju bentuk U atau L, bukan lagi V.
AKTIVITAS EKONOMI DUNIA EKONOMI DUNIA
TERGANGGU MENGALAMI RESESI
TINGKAT PENGANGGURAN DAN
FDI Dunia Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2020
KEMISKINAN MENINGKAT

↓30 – 40% -2,8% -2,0%


Oxford Economics Goldman Sachs 195 juta orang
Perdagangan Dunia kehilangan pekerjaan
-4,1%
↓13 – 32%
-3,9% 420 – 580
Perjalanan Turis Dunia
juta orang
↓40,1% -5,1% menjadi miskin

Volatilitas Pasar Keuangan (VIX) -0,2%


↑215% -1,0%
Sumber: Oxford Economics, Bloomberg, WTO, UNCTAD, ILO,
Sumner et al (2020)

Per 8 April( ytd)


7
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN DOMESTIK

Sumber: perhitungan Hingga ditemukan vaksin, kebijakan pembatasan


Bappenas tetap perlu dilakukan. Pemerintah perlu
mengurangi dampak ekonomi negatif yang terjadi
dengan memberikan bantuan stimulus kepada
masyarakat dan dunia usaha supaya tidak terjadi
keresahan sosial
Sumber: Diadopsi dari
Baldwin (2020)

Rumah Tangga Perusahaan/ Pemerintah Lembaga Keuangan Rest of the World


UMKM
- Pendapatan hilang akibat PHK atau - Permintaan barang/jasa untuk - Pendapatan negara - Volatilitas di pasar - Aktivitas pariwisata dan
karena pembatasan pergerakan ekspor dan domestik mengalami penurunan keuangan pergerakan manusia di
masyarakat mengalami penurunan sebagai dampak turunnya - Capital outflow dan dalam dan antar wilayah
- Mengurangi konsumsi dan - Neraca keuangan perusahaan aktivitas ekonomi dan harga depresiasi Rupiah turun
kebutuhan yang tidak perlu terganggu komoditas global - Perbankan dan lembaga - Aktivitas perdagangan dan
termasuk barang durable. - Pemutusan hubungan kerja dan - Belanja meningkat untuk keuangan berpotensi investasi dunia turun
- Meningkatkan tabungan. ancaman kebangkrutan memberikan bantuan mengalami permasalahan - Gangguan supply chain
- Sebagian tidak bisa bekerja terkena - Gangguan supply chain bagi stimulus pada masyarakat likuiditas dan insolvency, - Harga komoditas
wabah covid-19 perusahaan/UMKM yang rentan dan dunia usaha terutama bank-bank kecil internasional turun
- Menghadapi kenaikan harga karena melakukan ekspor dan impor
kelancaran distribusi terganggu

C G I X M
Kons. RT Kons. Pemerintah Investasi Ekspor Impor
8
DAMPAK COVID-19 MERATA DI HAMPIR SEMUA SEKTOR
PEREKONOMIAN
Meningkat sejalan melonjaknya kebutuhan layanan Dalam jangka pendek sektor tanaman pangan tidak terganggu.
kesehatan akibat penyebaran COVID-19. Gangguan terjadi pada ekspor di sektor perkebunan dan perikanan

Js. Kesehatan Js. Lainnya Pertanian


Adm.
Meningkat didukung oleh Pemerintahan Js. Pendidikan
melonjaknya penggunaan data akibat Terkena dampak penurunan
Js. Perusahaan
kebijakan WFH. Pertambangan harga komoditas di tingkat
Real Estate internasional
Terkena dampak penurunan
wisatawan mancanegara dan Js. Keuangan
Industri yang terkena dampak di
domestik, serta pembatasan antaranya industri yang tergabung dalam
pergerakan masyarakat sehingga hotel Infokom
global supply/value chain dan/atau tidak
sepi tamu dan restoran hanya bisa memproduksi kebutuhan, seperti
melakukan delivery atau take away. Peny.
Akomodasi
otomotif dan elektronik. Namun terdapat
juga industri yang berkembang: industri
Penurunan terbesar terjadi pada makanan minuman, produk kebutuhan
Transportasi
angkutan udara, sementara penurunan sehari-hari, alat kesehatan, dan farmasi.
aktivitas pengiriman barang tertahan
Manufaktur
sebagai dampak meningkatnya
pengiriman belanja online seiring dengan Meski permintaan listrik industri dan bisnis
kebijakan WFH. mengalami penurunan, tetapi permintaan RT
Perdagangan Lisrik
meningkat seiring dengan WFH dan diskon tarif
Peng. Air
Konstruksi listrik.
Terkena dampak dari penurunan aktivitas
konsumsi dan produksi domestik, serta Aktivitas terhenti seiring dengan penundaan atau
perdagangan internasional Menurun parah Meningkat
penghentian berbagai proyek infrastruktur pemerintah.
9
RESPON KEBIJAKAN MENGHADAPI COVID-19 DI 2021
Proses pemulihan pasca COVID-19 untuk mengejar target menjadi negara maju di jangka menengah

Tahap 1-3 saat ini tengah dilakukan dan perlu terus dilakukan hingga penanganan wabah COVID-19 selesai.
Tahap 1-3 harus terus dilakukan hingga penanganan wabah COVID-19 selesai.
Tahap 4 merupakan tahap setelah proses penanganan wabah COVID-19 selesai. Mengingat dampak COVID-19 setara
Kerusakan yang disebabkan
dengan bencana oleh
besar atau COVID-19
perang, setara
sehingga dengan bencara
dibutuhkan programbesar atau perang,
pemulihan ekonomisehingga
skala besar dengan pemerintah
dibutuhkan program pemulihan ekonomi skala besar yang dilead oleh pemerintah – Marshall
sebagai pemain utama. Sebagai analogi, saat ini di negara maju mulai membicarakan program Plan.
seperti Marshall Plan,
yang dilakukan setelah Perang Dunia II. Sumber: Diadopsi dari IMF

TAHAP 2
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4
Penguatan Fasilitas Melindungi
MelindungiKelompok
Kelompok Program Pemulihan
Mengurangi Tekanan
Kesehatan Masyarakat
MasyarakatRentan
Rentan dan
dan Ekonomi Pasca Covid
Sektor Keuangan
DuniaUsaha
Dunia Usaha (RKP 2021)

• Peningkatan perilaku sehat • Perluasan bantuan sosial, listrik • Stimulus moneter dan • RKP 2021 memberikan arah
dan social distancing gratis, kartu pra kerja, dll keuangan pemulihan ekonomi untuk
• Pemenuhan kapasitas • Keringanan pajak untuk dunia • Bantuan likuiditas terhadap mengejar target yang telah
laboratorium (reagen, alat usaha dan pekerja, dan sektor keuangan ditetapkan dalam RPJMN
test, dan sarana lab) keringanan kredit untuk dunia • Penurunan suku bunga 2020-2024
usaha
• Penanganan pasien (APD,
alkes, sarana dan prasarana • Program pemulihan ekonomi
kesehatan untuk dunia usaha dan UMKM

10
PERPU NOMOR 1 TAHUN 2020 DALAM RANGKA PENANGANAN COVID-19

Pemerintah telah menerbitkan Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
Poin-poin penting dalam Perpu tersebut meliputi:

Pelonggaran batasan defisit anggaran Penyesuaian belanja wajib di bidang


(APBN) hingga tahun 2022 untuk kesehatan, anggaran dana desa, dan
kemudian dinormalkan kembali Dana Alokasi Umum.
maksimal 3 persen PDB

Realokasi anggaran dan refocusing Peningkatan belanja untuk mitigasi risiko


belanja kepada kegiatan kesehatan, melindungi masyarakat dan
penanggulangan Covid-19 menjaga aktivitas usaha

Penyesuaian kebijakan pembiayaan


anggaran dengan tujuan tertentu
khususnya dalam rangka pandemic
Covid-19

9
ARAHAN PRESIDEN KEPADA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, Selasa, 14 April 2020

1. Dalam rangka pelaksanaan refocusing dan realokasi Anggaran


APBN 2020, seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemda harus
menyisir ulang kembali APBN dan APBD-nya, untuk diarahkan
pada prioritas utama meliputi:
• Penanggulangan Covid-19
• Jaring pengaman sosial, serta
• Stimulus ekonomi bagi pelaku UMKM dan pelaku usaha.
2. Beberapa daerah masih menjalankan APBD secara business as
usual:
• 103 daerah belum menganggarkan jaring pengaman sosial
• 140 daerah belum menganggarkan penanganan dampak ekonomi
• 34 daerah belum menyampaikan data anggaran untuk
penanganan Covid-19.
Presiden menugaskan Mendagri dan Menkeu untuk
menindaklanjuti.
3. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan
terkoreksi cukup tajam. Sehingga, perlu diwaspadai dampak
lanjutan dari Covid-19 terhadap ekonomi di 2021, dengan
menghitung setiap peluang dan risiko yang ada baik dari sisi
domestik maupun global.
4. Pengalihan Tunjangan Hari Raya seluruh pejabat negara Eselon I
dan II untuk diarahkan pada penanganan Covid-19.
10
ARAHAN PRESIDEN DALAM RANGKA MEMBENDUNG COVID-19

Enam Arahan Presiden dalam rangka Membendung


Covid-19, Selasa, 14 April 2020

Meningkatkan pengujian sampel secara masif dan


1 melaksanakan isolasi secara ketat terhadap orang
dalam pemantauan serta pasien dalam pengawasan

2 Memanfaatkan teknologi informasi berupa aplikasi


kesehatan atau telemedicine, sehingga orang tidak perlu
bertemu dengan dokter atau ke rumah sakit

3 Melakukan komunikasi secara efektif dan transparan


kepada publik dengan detil dan baik

Menegakkan hukum dengan bantuan aparat negara,


4 sehingga masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat
dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19

5 Menjaga kelancaran distribusi logistik yang dibutuhkan


masyarakat dalam kebijakan tanggap darurat, baik
kelancaran logistik dari pusat ke daerah maupun dari
gudang-gudang logistik ke daerah

6 Melaksanakan stimulus ekonomi secara tepat sasaran


dalam rangka pemutusan rantai penyebaran covid-19
11
(2) POKOK-POKOK
RANCANGAN RKP 2021

12
Jadwal Penyusunan RKP 2021
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2020-2024
TELAH DITETAPKAN PRESIDEN MELALUI
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2020

• RPJMN menjadi panduan dan rencana dalam


melangkah ke depan menuju Indonesia Maju
• RPJMN memuat peta jalan dan pencapaian target
yang sudah ditetapkan

Arahan Presiden Joko Widodo dalam


Sidang Kabinet Paripurna RPJMN 2020-2024

RPJMN 2020-2024 akan dijabarkan dalam


Rencana Kerja Pemerintah
13
INDONESIA MENUJU NEGARA MAJU

TRANSFORMASI EKONOMI harus dimulai pada tahun 2020-2024


untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju
Rata-rata pertumbuhan 2015-2045: Tahun 2045:

Negara Maju
Negara maju dan
dan Peranan KTI
PDB Riil PDB Riil / Kapita
PDB Riil PDB Riil per Kapita
PDB terbesar
PDB terbesar menjadi
Ke-5
5,7% 5,0% (USD 7,4 triliun) 25%
14
SASARAN PEMBANGUNAN 2020-2024

Tingkat Kemiskinan Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia


(persen) Ekonomi (persen) (IPM) (nilai)
6,0 – 7,0 5,7-6,0 75,54
Capaian  Sep 2019: 9,22 Capaian  2015-2019: 5,03 Capaian  2019: 71,92

Rasio Gini Tingkat Pengangguran Penurunan Emisi Gas Rumah


(indeks) Terbuka (TPT) (persen) Kaca (GRK) menuju target 29%
di 2030 (Paris Agreement)

0,360 – 0,374 3,6 – 4,3 27,3%


Capaian  Sep 2019: 0,380 Capaian  Ags 2019: 5,28 Capaian  2018: 22,5%

Slide - 15
Sasaran dan target pembangunan perlu disesuaikan dengan perkembangan kondisi terkini tentang
penanganan dan pemulihan dampak Covid-19
17
7 Agenda Pembangunan dan Langkah Konkret Pencapaiannya

7 AGENDA PEMBANGUNAN UNTUK MEWUJUDKAN


SASARAN JANGKA MENENGAH,
Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan RPJMN 2020-2024 MEMUAT PROYEK
1 Berkualitas dan Berkeadilan DENGAN DAYA UNGKIT TINGGI.
Pengembangan Wilayah untuk
2 Mengurangi Kesenjangan
41 PROYEK PRIORITAS STRATEGIS (MAJOR PROJECT),
antara lain:

3 SDM Berkualitas dan Berdaya Saing 10 Destinasi Pariwisata Prioritas :


Danau Toba, Borobudur Dskt, Lombok-
Revolusi Mental dan Pembangunan Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang,
4 Kebudayaan Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger-
Semeru, Bangka Belitung, dan Morotai
Infrastruktur untuk Ekonomi dan
5 Pelayanan Dasar Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-Lampung
Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana,
6 dan Perubahan Iklim Percepatan Penurunan Kematian Ibu
dan Stunting
Stabilitas Polhukhankam dan
7 Transformasi Pelayanan Publik 16
TEMA RKP 2021

SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHAP KE-4 RPJPN 2005-2025


(RPJMN 2020-2024) (disadur dari UU RPJPN No.17/2007)

Percepatan pembangunan dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian


yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

TEMA PEMBANGUNAN RKP 2021

Mempercepat Pemulihan Ketahanan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat


dengan fokus pada:
• Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi
• Penguatan Sistem Kesehatan Nasional
17
ANTISIPASI PERUBAHAN STRUKTUR PEREKONOMIAN PASCA COVID-19

Perubahan Bentuk Rantai


Pasok Global

Perubahan perspektif investor


dan sektor prioritas investasi

POTENSI
PERUBAHAN Inovasi teknologi dan ekonomi digital
TATANAN semakin berkembang pesat
GLOBAL Perubahan tata kerja perusahaan
KE DEPAN dan pola perilaku masyarakat

Tranformasi investasi ke
padat modal dan teknologi

KONDISI DUNIA USAHA PASCA PANDEMI

•Pelaku usaha masih •Kemungkingan


•Baru mulai bangkit •Sisi permintaan
•Kebutuhan modal kesulitan perubahan pada •Kondisi sektor
kembali dan masih rendah yang
investasi yang memperkerjakan comparative/ keuangan yang
mengalami tekanan akan berdampak
sangat besar pegawai setara pada competitive belum stabil
finansial pada penjualan
tingkat tahun 2019 advantage

18
TARGET PEMBANGUNAN 2020 DAN 2021

Outlook 2020*)
Indikator 2021*)
Sebelum Covid-19 Covid-19
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 2,3 4,5 – 5,5
Tingkat Pengangguran Terbuka TPT (%) 5,0 7,3 6,9 – 7,3
Tingkat Kemiskinan (%) 8,68 9,39 8,7 – 9,2
Rasio GINI 0,378 0,379 0,377 – 0,385
Indeks Pembangunan
72,51 72,30 73,19 – 73,26
Manusia (IPM)
Keterangan:
*) Hasil Proyeksi Bappenas, angka sangat sementara

21
STRATEGI PEMULIHAN EKONOMI PASCA COVID-19
AKSELERASI INVESTASI PENGUATAN SISTEM
Menarik investasi sebesar-besarnya untuk menggerakan
ekonomi melalui: OL Ciptaker, perluasan positive lists investasi, KESEHATAN Peningkatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas);
Penguatan health security, termasuk fungsi pos pintu masuk
percepatan integrasi OSS, relaksasi aturan upah minimum
sementara untuk menyerap tenaga kerja., serta melakukan NASIONAL (KKP), sistem health security (peringatan dini terintegrasi,
aftercare investasi yang ada agar tidak pindah ke negara lain survelans penyakit real time dan case detection, serta
kapasitas & jejaring laboratorium; Penguatan sumber daya,
termasuk fasilitas & alat kesehatan, SDM kesehatan di
PEMULIHAN INDUSTRI DAN fasyankes, vaksin & obat, insentif bagi industri farmasi &
alkes dalam negeri, serta limbah medis
PERDAGANGAN
Optimalisasi competitive advantage sektor-sektor
industri unggulan; Optimalisasi pengadaan
barang dan jasa pemerintah dan BUMN yang PERLUASAN PROGRAM
menggunakan produk industri dalam negeri;
Akselerasi pengembangan produk substitusi
Menggerakkan kembali
Industri, Investasi
PERLINDUNGAN SOSIAL
impor khususnya makanan, minuman dan Perluasan program bantuan sosial, termasuk
Pariwisata, dan Ekspor perluasan basis data yang mencakup pekerja
farmasi; Peningkatan fasilitasi ekspor; Fasilitasi
impor bahan baku; Peningatan standar produk; sektor informal
Mengaktifkan kembali mesin penggerak
Optimalisasi PTA/FTA/CEPA untuk perluasan ekonomi diperlukan untuk menyerap tenaga
ekspor; Peningkatan efisiensi logistik kerja yang kehilangan pekerjaan dan
menggerakan usaha-usaha lain yang terkait PEMBANGUNAN
PENDALAMAN SEKTOR KEUANGAN INFRASTRUKTUR
Memperdalam sektor keuangan domestik dengan
memperkuat struktur, ketahanan, dan stabilitas Investasi infrastruktur padat karya yang
sektor keuangan mendukung Kawasan industri dan pariwisata

PEMBANGUNAN PARIWISATA
Peningkatan frekuensi dan jalur penerbangan; Peningkatan pemasaran PEMBANGUNAN SDM
wisata ke originasi yang sudah pulih; Peningkatan event olah raga, seni Program Peningkatan SDM: Kartu Prakerja,
budaya dan MICE; Penyediaan insentif untuk paket wisata khusus di Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi,
destinasi prioritas; Peningkatan infrastruktur, dan standar layanan; Pendidikan Usia Dini
Pengaturan cuti dan libur bersama untuk wisatawan domestik 24
RKP TAHUN 2021 YANG LEBIH KONKRET
AGAR RKP 2021 MEMBERIKAN MANFAAT YANG LEBIH DIRASAKAN MASYARAKAT MAKA:

Untuk pertama kalinya Proyek Prioritas Strategis (Major Project) pada RPJMN
1 2020-2024 menjadi fokus dalam rencana dan anggaran RKP

Beberapa Major Project yang mendukung langsung Tema RKP 2021


2 akan diprioritaskan antara lain:

1. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting


2. 10 Destinasi Pariwisata Prioritas : Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat,
Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung, dan Morotai
3. 9 Kawasan Industri di luar Jawa dan 31 Smelter
4. Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman, Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan Farmasi
5. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
6. Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu

3 Pelaksanaan Major Project dilakukan sesuai kesiapan dan tahapan proyek


21
BAPPENAS SEBAGAI CLEARING HOUSE PROGRAM PEMBANGUNAN

Sesuai arahan Presiden, penugasannya untuk memastikan:

1
SELURUH RENCANA PEMBANGUNAN (K/L MAUPUN INSTANSI
LAINNYA) SESUAI DENGAN RPJMN/RKP
Dengan mengoordinasikan dan mensinergikan program
pembangunan K/L, BUMN, Daerah dan lainnya.

MEMASTIKAN RENCANA PEMBANGUNAN KONSISTEN DENGAN

2
PENGANGGARANNYA
Dengan bersama Kemenkeu mengalokasikan anggaran sesuai
dengan RKP.

3
MENGENDALIKAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN
Dengan mengintegrasikan sistem informasi dan data perencanaan
dan penganggaran untuk mengendalikan prioritas.

22
(3) PEMULIHAN DAN
TRANSFORMASI
EKONOMI DAERAH

23
PETA RISIKO COVID 19 DI INDONESIA

Resiko Riau terhadap penularan tinggi*)

• Resiko bisa berubah


cepat

• Perkuat aktif screening

• Tracking, Tracing dan


isolasi

• Kendalikan pergerakan
orang

• Koordinasi kuat
Keterangan : Skor menunjukkan posisi resiko provinsi
relatif terhadap provinsi lain
• Penyiapan Fakses Skor di diukur berdasarkan populasi, jumlah penduduk
perkotaan, luas rumah per kapita, angka pneumonia, %
berpergian dan % cuci tangan

24
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU
1. Penanganan dan pemulihan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 2. Percepatan pertumbuhan dan transformasi ekonomi
• Kecepatan kita menangani pandemi menentukan potensi pemulihan daerah
kondisi sosial ekonomi masyarakat setelahnya • Transformasi dari perekonomian berbasis komoditas
• Saat ini perlu diantisipasi para perantau yang mudik dari dan ke Riau, mentah ke arah hilirisasi industri untuk mengolah SDA
juga di wilayah perbatasan antarnegara. perkebunan dan pertambangan
• Pasca pandemi roda perekonomian dan aktivitas masyarakat diharapkan • Riau salah satu penghasil utama sawit, karet, kelapa,
kembali normal: pembatasan sosial berakhir, usaha masyarakat dan migas, dan batubara tapi baru sebagian kecil diolah
pasar beroperasi lagi menjadi produk bernilai tinggi
• Namun terdapat risiko kerusakan infrastruktur dan faktor produksi • Hilirisasi juga punya nilai strategis untuk membuka
lainnya ketika durasi pandemi lama, neraca keuangan perusahaan lapangan kerja yang berkualitas: menurunkan setengah
memburuk, kapasitas pendanaan infrastruktur pemerintah melemah. pengangguran dan menyerap angkat kerja terdidik.
Konsekuensinya, masa pemulihan membutuhkan waktu lebih lama. • Apalagi Riau termasuk tujuan utama migran domestik.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (Triwulanan, yoy) TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT P ER K EMBAN GAN T IN GK AT SET EN GAH
Provinsi Riau 2010-2018 PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN, 2018 P EN GAN GGUR AN
10.00 Riau Nasional 12.4
8.00 11.2
10.7 10.4
9.4 9.8
(Persen, yoy)

6.00 8.0 8.5 8.7


7.0 7.6 7.6

(PERSEN)
4.00 6.0 5.9 6.6
5.04.8 4.3
3.52.8
2.00 2.12.0
0.00
I III I III I III I III I III I III I III I III I III
-2.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
-4.00 2015 2016 2017 2018

PDRB Total PDRB Tanpa Migas PDRB Total 34 Provinsi RIAU INDONESIA
25
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Rekomendasi arah kebijakan pembangunan Riau:


• Mendorong transformasi ekonomi ke arah hilirisasi industri yang mengolah hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan
pertambangan
• Meningkatkan produktivitas budidaya pertanian khususnya perkebunan dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan
• Meningkatkan kualitas dan kesiapan SDM untuk mendukung industrialisasi
• Memperkuat ketahanan dan kesiapan sistem kesehatan daerah
• Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam pengembangan ekonomi lokal dan pengelolaan dana
desa

Sasaran pembangunan Provinsi Riau 2021*):


• Memacu pertumbuhan dan transformasi ekonomi  laju pertumbuhan ekonomi rebound 2,55 – 3,12 persen
• Mempercepat laju penurunan angka kemiskinan  persentase penduduk miskin 6,9 persen
• Menekan tingkat pengangguran  tingkat pengangguran terbuka 8,0 persen
• Meningkatkan laju pertumbuhan indeks pembangunan manusia  IPM 73,90
• Memperbaiki pemerataan pembangunan  Rasio Gini 0,337

*) Sasaran hasil proyeksi Bappenas, pasca pandemi Covid-19 26


HASIL RAKORGUB DAN RAKORTEK
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Usulan yang diajukan Bappeda Provinsi Usulan yang diajukan Bappeda
sebanyak 6 usulan (3 Usulan Major Project Kab/Kota sebanyak 36 Usulan
dan 3 Usulan Prioritas Nasional) Prioritas Nasional
6 Usulan dibahas dalam Rakortekrenbang
6 Usulan dibahas dalam Rakortekrenbang_ 2020 dan 0 Usulan diakomodir
2020 dan 2 Usulan diakomodir
HIGHLIGHT HASIL RAKORGUB dan RAKOTEKRENBANG HIGHLIGHT HASIL RAKORTEKRENBANG
Diakomodir
Dibahas Lebih Lanjut
• Pembangunan Pengaman Pantai Pulau Terluar Indonesia
(Rakorgub/ Major Project) • Pemeliharaan Bandara Tempuling
• Pembangunan Kapal penyeberangan Perintis Alai Insit - Pecah • Pembangunan Turap dan Jalur pedestrian Sungai Siak Kota
Buyung Pekanbaru
• Pembangunan Turap Penahan Tebing Sungai Kuantan
Dibahas Lebih Lanjut • Peningkatan kapasitas jalan lingkar Simpang Batang- Lubuk Gaung
• Jalan Akses Pelabuhan Kuala Enok (Rakorgub/ Major Project) (Parit Kitang)
• Pembangunan Jembatan yang menghubungkan ruas jalan • Peningkatan Jalan Melai - Bantar
Bengkalis-Ketam Putih ke ruas jalan Tanjung Padang-Teluk Belitung
(Rakorgub/ Major Project)
• Pembangunan Kereta Api Trans Sumatera
• Peningkatan Jalan Pekanbaru - Kuantan Singingi 27
TINDAK LANJUT
Penyusunan RKP merupakan tahapan dalam pencapaian sasaran
1 RPJMN 2020-2024

Para stakeholder pembangunan agar mensinergikan rencana kerja


2 dengan RKP 2021

Proyek Prioritas Strategis (Major Projects) dalam RPJMN 2020-2024


3 menjadi fokus dalam penyusunan dan pendanaan RKP 2021

A Memastikan kesiapan pelaksanaan proyek

B Berbagai proyek dilakukan dengan kontribusi BUMN

C Meningkatkan peran Pemerintah Daerah dalam pemulihan dan transformasi


sosial, budaya dan ekonomi daerah menjadi lebih maju, mandiri dan tangguh.
28
PENGUATAN PERAN PEMDA DALAM PENGENDALIAN COVID
DAN REVITALISASI PASCA COVID
3. Menjaga Ekonomi Lokal:
1. Pengendalian Penyebaran Virus : a) Relaksasi pajak daerah terutama pada
a) Memperketat kebijakan Social sektor usaha vital (pariwisata, industri, dll)
Distancing temasuk di tempat umum
dan komplek perumahan 01 03 b) Stimulus pemodalan terutama bagi
industri sektor pangan dan kebutuhan
b) Optimalisasi peran RT dan RW dalam dasar serta kelompok UMKM
pengawasan warganya c) Optimalisasi belanja daerah terhadap
c) Pembatasan Mudik produk lokal daerah
d) Pemberlakuan Pembatasan Sosial d) Bantuan untuk sektor non informal
Berskala Besar (PSBB) di daerah
e) Peningkatan kapasitas RS Daerah dan
jumlah ruang isolasi
4. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Masyarakat:
a) Belanja Bantuan Sosial Daerah
2. Refocusing APBD: b) Pengawalan budidaya pertanian lokal
a) Optimalisasi APBD 2020 dan RAPBD
2021 untuk mitigasi dampak
02 04 termasuk pengawasan distribusi pupuk dan
benih
multisector COVID-19 c) Validasi data penduduk miskin dan rentan
b) Mendorong pemerintah desa untuk miskin untuk berbagai skema bantuan
mengoptimalkan dana desa untuk d) Pengawalan program Bantuan Sosial Pusat
surveillans COVID-19 dan peningkatan cakupan melalui Bantuan
c) Mendorong partisipasi sektor non Sosial Daerah
pemerintah e) Operasi pasar murah online 29
PEMBIAYAAN DI DAERAH

Alternatif Pembiayaan Penanganan COVID-19

Realokasi APBD Potensi Revisi DAK Fisik per


Refocusing belanja kesehatan Kab/Kota
untuk penanganan COVID 19 di
daerah

Revisi DAK Kesehatan 2020 Keterlibatan Swasta dan CSO


Pengusulan rencana kegiatan DAK: • Donasi cakupan test
21 Maret – 15 April 2020 melalui Dana Desa • Penyediaan APD
sistem KRISNA Mendorong pemerintah desa • Komunikasi dan Edukasi masyarakat
untuk mengoptimalkan dana • Work from home di perusahaan swasta
desa dalam upaya surveillans
COVID 19 dan mendorong
perilaku bersih sehat
30
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

Revitalisasi perekonomian perlu diselaraskan dengan PERPU No 1


tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Statbilitas
Sistem Keuangan  Berbagai kebijakan untuk pengendalian
pertumbuhan ekonomi termasuk daerah

Penguatan koordinasi dengan Gugus Tugas Pengendalian COVID


tingkat pusat terkait status daerah, data kasus dan kebijakan daerah

Penegakan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)


dengan kerjasama TNI, Polri, Satpol PP hingga tingkat RT dan RW

Penggerakan partisipasi sektor non pemerintah dalam pengendalian


COVID 0
9 31
PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI DAERAH

Refocusing APBD Tahun 2020 untuk mendukung penanganan Covid


1 19, penguatan jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi.

Penguatan safeguarding (monitoring, pengendalian dan evaluasi)


2 terhadap pelaksanaan kebijakan penanganan Covid 19 termasuk
penanganan kesehatan, penguatan jaring pengaman sosial dan pemulihan
ekonomi agar tetap berjalan transparan, akuntabel efisien dan efektif.

3 Penentuan usulan kegiatan 2021 yang benar-benar mendukung prioritas


nasional dalam RKP 2021, mempunyai daya ungkit bagi pemulihan
perekonomian daerah, dan mendorong transformasi ekonomi.

Penguatan sinergi kegiatan yang dibiayai dari APBN, APBD, Dana Transfer
4 Daerah, Dana Desa, investasi swasta dan sumber pendanaan lainnya.

32
PENYIAPAN PEMBAHASAN MUSRENBANGNAS

Pelaksanaan Musrenbangnas membutuhkan pembahasan pendalaman usulan


Program/Kegiatan, dengan kriteria:

Usulan Major Project dan Prioritas Nasional yang akan dibahas telah disampaikan
A pada Rakorgub dan Rakortekbang, yang dilengkapi dukungan kesiapan dan
merupakan kewenangan pusat untuk dibiayai APBN.

Usulan kegiatan baru terbatas dari Pemerintah Provinsi dengan mempertimbangkan


B kondisi dan isu perkembangan daerah yang dianggap krusial untuk ditindaklanjuti
oleh Kementerian/Lembaga (K/L) dengan maksimal 5 usulan.

Jumlah usulan Major Project dan Prioritas Nasional, serta usulan baru tambahan yang
akan dibahas dalam Musrenbangnas sebanyak 20 usulan kegiatan yang diurutkan
C (ranking) menurut prioritas tertinggi hingga terendah. Prioritas utama adalah usulan
Gubernur yang dibahas pada saat Rakorgub bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas
pada 3-4 Maret 2020). Usulan dilakukan melalui sistem aplikasi KRISNA SELARAS
sebagai input pembahasan Musrenbangnas.
33
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai