Anda di halaman 1dari 3

Lakukan analisis perbandingan antara krisis tahun 1997/1998 dengan krisis tahun 2019/2020,

munculnya Covid-19. Analisis terutama diarahkan ke aspek ekonomi meliputi :

1. Uraian tentang apa yang terjadi :


Jawaban :
A. Krisis yang terjadi pada tahun 1997/1998 adalah : Krisis Moneter atau dalam sebutan orang
Indonesia Krismon, ini terjadi pada tahun 1997-1998. Krisis moneter yang terjadi melanda
Indonesia sejak awal Juli 1997, berlangsung hampir dua tahun dan telah berubah menjadi krisis
ekonomi, yakni lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang tutup dan
meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur. sebagian diperberat oleh berbagai musibah
nasional yang datang secara bertubi-tubi di tengah kesulitan ekonomi seperti kegagalan panen padi
di banyak tempat karena musim kering yang panjang dan terparah selama 50 tahun terakhir, hama,
kebakaran hutan secara besar-besaran di Kalimantan dan peristiwa kerusuhan yang melanda
banyak kota pada pertengahan Mei 1998. Dan dipertengahan tahun 1997 terjadi nilai tukar rupiah
yang meluas menjadi krisis ekonomi. Perekonomian indonesia, Krisis Moneter yang di alami
Indonesia sejak tahun 1997-1998, ini di tandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah yang sangat
drastis. di sebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Indonesia mengalami krisis moneter
dikarenakan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sehingga Bank – Bank mulai
kehabisan modal karena banyaknyakredit yang tertunda.
Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan reformasi ekonomi antara lain dengan cara:
memperbaiki fundamental ekonomi yang bertitik tolak menentukan sistem kurs, menciptakan
politik dan keamanan, melakukan reformasi institusi hukum dan birokrasi, dan melakukan
pemutihan utang luar negeri.

B. Krisis yang terjadi pada tahun 2019/2020, munculnya Covid-19 adalah : Indonesia dan dunia
juga mengalami krisis, berawal dari bidang kesehatan yaitu munculnya wabah Covid-19. Indonesia
digemparkan dengan menyebarnya sebuah virus yang berasal dari China yang merupakan Virus
corona yang menyebabkan penyakit corona virus Covid-19 ini merupakan penyakit menular.
Krisis ekonomi saat ini disebabkan oleh menyebarnya virus hampir ke seluruh negara di dunia.
Menyebarnya virus ini menyebabkan banyak permasalahan di setiap negara bahkan indonesia.
menyebabkan banyak permasalahan seperti sosial, ekonomi dan menyebabkan kenaikan mortalitas
(kematian) pada masyarakat. Indonesia adalah salah satu negara yang tertular COVID-19 dan saat
ini perekonomian di Indonesia pun sedang mengalami penurunan karena banyak usaha-usaha yang
tutup karena sepinya pengunjung dan pekerja yang mengalami PHK karena pemiliki usaha tidak
mampu menggaji. Krisis ekonomi yang terjadi dimana menurunnya perekonomian disuatu negara
yang disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pengangguran.
Pandemi ini tidak hanya menimbulkan masalah ekonomi saja akan tetapi masalah social juga
karena dengan adanya COVID-19 tingkat mortalitas atau kematian semakin meningkat tiap hari nya
dan masyarakat diberi batasan untuk melakukan sosialisasi guna mencegah menyebarnya COVID-
19. Dengan adanya program PSBB serta progran Physical Distancing diberbagai daerah sebagai
langkah negara dalam mencegah penularan virus tersebut ternyata memiliki dampak yang buruk
dalam segi pertumbuhan ekonomi. Dimana kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor
dan impor produk menjadi tergangu, serta berkurangnya atau melambatnya laju investasi. Hal ini
terjadi akibat dari sulitnya masuk investasi dari luar akibat pengaruh wabah virus ini. Selain itu
banyaknya tenaga kerja produktif yang harus mengalami putus hubungan kerja akibat dari kondisi
saat ini yang membuat berbagai bidang khususnya industri mengalami penurunan penjualan dan
permintaan pasar seperti industri tekstiel dan industri garme dalam basis pembuatan pakaian
secara masal. Banyaknya yang mengalami pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya
jumlah angka pengangguran. Hal ini lah yang menjadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia
dimana pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah kurangnya laju
investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya kebutuhan medis dalam rangka mengatasi
permasalahan virus corona.
2. Masalah-masalah apa yang muncul :
Jawaban :
a. Masalah yang muncul pada krisis Moneter tahun 1997/1998 sebagai berikut :
- Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. akibat krisis moneter ini membuat
sistem perbankan Indonesia menjadi kacau, dan mengguncang korporasi yang memiliki pinjaman
dalam mata uang dolar AS. Banyak perusahaan mengalami kebangkrutan karena nilai utang
menjadi membengkak.
- Harga jual barang-barang makin melesat , Lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak
perusahaan yang tutup,Tingginya angka pengangguran ditambah daya beli masyarakat yang
menurun turut membuat garis kemiskinan. Krisis ekonomi saat itu mengakibatkan banyak
perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan sehinga meningkatnya jumlah
pekerja yang menganggur.
b. Masalah yang muncul pada krisis yang terjadi tahun 2019/2020 sebagai berikut :
- Menyebarnya virus COVID-19 ini masalah yang muncul pada masyarakat terhadap kenaikan
mortalitas (kematian) pada masyarakat dimana terpaparnya COVID-19 pada keadaan kestabilan
kesehatan masyarat, sehingga tingkat menimbulkan kematian yang tinggi.
- Kebijakan PSBB yang membatasi banyak aktivitas ekonomi masyarakat, sehingga masalah yang
mucul karena virus COVID-19 dimana Krisis kesehatan akibat corona membuat banyak perusahaan
mem-PHK atau merumahkan karyawannya karena tidak lagi dapat beroperasi secara normal.
Guncangan akibat corona juga dirasakan oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sehingga
mengakibatkan meningkatnya tingkat pengangguran.
3. Bagaimana kondisi ekonomi (minimal 5 indikator ekonomi makro) sebagai perbandingan antara
sebelum dan sesudah krisis.
Jawaban :

Kondisi Ekonomi Indonesia indikator ekonomi makro Tahun 1996 - 1998

INDIKATOR EKONOMI MAKRO SEBELUM KRISIS 1996 SETELAH KRISIS 1998


PDB (%) 8,0% 6,1%
Total Investasi (%) 14,8% 5,4%
Total Konsumsi (%) 8,5% 6,3%
Inflasi (%) 6,6% 5,1%
Harga Traded Goods (%) 5,5% 5,0%
Kondisi Ekonomi Indonesia indikator ekonomi makro Tahun 2018 - 2019

INDIKATOR EKONOMI MAKRO SEBELUM KRISIS 2018 SETELAH KRISIS 2019


PDRB-ADHB (Juta) Rp. 129,877,458 Rp. 142,429,535
PDRB ADHK (Juta) Rp. 98,026,563.0 Rp. 104,826,028
Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,20% 6,10%
Inflasi (%) 2,66% 2,65%
Kemiskinan (%) 12.13% 11.70%
Ketenagakerjaan (%) 3,35% 3,14%
4.Apa langkah-langkah solusi yg diambil pemerintah !
Jawaban :
a. Langkah-langkah solusi yg diambil pemerintah untuk solusi yang terjadi krisis pada tahun
1997/1998 sebagai berikut :
- Pemerintah melakukan perubahan pada pajak dan pengeluaran negara untuk mengatasi
masalah ekonomi yang ada, yang dilaksanakan lewat APBN. Dengan melakukan APBN yang
melakukan pembelanjaan atau pengeluaran yang dapat diatur oleh pemerintah dengan
pengelolaan anggaran. Dan Mengurangi dampak negatif krisis terhadap masyarkatat
berpendapatan rendah dan rentan, Pemulihan pembangunan ke jalur semula, Menekan laju
inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap valuta asing (kebijakan ekonomi
makro).
- Mengangkat kembali sektor-sektor usaha kecil - menegah masyarakat (pelaku usaha)
dengan mekanisme pemberian pinjaman dana dengan prioritas bunga yang rendah.
(kebijakan ekonomi mikroMenunda proyek-proyek dan kegiatan pembangunan yang belum
mendesak, Memperluas, penciptaan kerja dan kesempatan kerja bagi mereka yang
kehilangan pekerjaan, yang dikaitkan dengan peningkatan produksi bahan makanan serta
perbaikan dan pemeliharaan prasarana ekonomi, misalnya jalan, irigasi, dan Memperbaiki
sistem distribusi agar berfungsi secara penuh dan efisien yang sekaligus meningkatkan
peranan pengusaha kecil, menengah dan koperasi.
b. Langkah-langkah solusi yg diambil pemerintah untuk solusi yang terjadi krisis pada tahun
2019/2020 sebagai berikut :
- Pemerintah melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat
pandemi Covid-19, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kartu Prakerja ,
- Pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program
agar UMKM kembali. Salah satunya adalah kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga
kredit seperti Relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Pemerintah menempatkan dana di
perbankan guna perputaran ekonomi dan Pemerintah melakukan penjaminan kredit modal
kerja untuk koperasi.
5. Berapa lama kondisi menjadi pulih
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai