Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vira Angraini

NIM : 1701647
Semeter : Tujuh (VII)
Matkul : Ekonomi Moneter

Jelaskan masalah-masalah moneter di indonesia dan masalah moneter di dunia internasional!

 Krisi moneter tahun 1997-1998


Krisis Moneter adalah krisis yg berhubungan dengan keuangan atau perekonomian suatu
negara Krisis Moneter adalah krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand, dan
mempengaruhi mata uang, bursa saham dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia,
sebagian Macam Asia Timur. Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand adalah negara yang
paling parah terkena dampak krisis Moneter ini. Hongkong, Malaysia, dan Filiphina juga
terpengaruh. Penyebab terjadinya Krisis Moneter di Indonesia yaitu :

1. Stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya berjangka pendek, telah
menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Hal ini diperburuk oleh rasa percaya diri yang
berlebihan, bahkan cenderung mengabaikan, dari para menteri di bidang ekonomi maupun
masyarakat perbankan sendiri menghadapi besarnya serta persyaratan hutang swasta
tersebut.
2. Banyaknya kelemahan dalam sistem perbankan di Indonesia. Dengan kelemahan sistemik
perbankan, masalah hutang swasta eksternal langsung beralih menjadi masalah perbankan
dalam negeri.
3. Sejalan dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu tentang pemerintahan
otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi pula

Krisis Moneter Tahun 1998


Ditahun ini indonesia mengalami krisis moneter yang berdampak ke segala bidang. Faktor
yang memicu terjadinya krisis 1998 dimulai dari sektor ekonomi, sosial, hingga politik,
seperti :
- Anjloknya nilai rupiah terhadap dolar AS
- Besarnya angka utang luar negri swasta
- Krisis kepercayaan pasar dan masyarakat
- Paket solusi IMF yang berujung kegagalan

Dampak krisis moneter 1998 anjloknya nilai rupiah secara signifikan membuat pasar modal
dan pasar uang ambales. Tingginya suku bunga juga menjadi penyebab sejumlah bank di
indonesia mengalami kaebangkrutan. Krisis 1988 juga membuat harga jual barang-barang
makin meleset, tingginya angka penangguran ditambah daya beli masyarakat yang menurun
turut membuat garis kemiskinan meningkat. Tragedi ini akan dikenang sebagai salah satu
momen paling kelam bagi bangsa indonesia. Bersamaan dengan kejadian tersebut akhirnya
indonesia selalu berusaha untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

 Krisis Moneter di dunia Internasional


IMF menyatakan, pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi saat ini telah berubah
menjadi krisis ekonomi dan keuangan, dimana aktivitas ekonomi yang melambat, output
global akan berkontraksi pada tahun ini. Negara-negara anggota telah mengambil tindakan
luar biasa untuk fokus menangani Covid-19, terutama dalam menyelamatkan nyawa
maupun melindungi kegiatan ekonomi. Tapi, dibutuhkan lebih banyak langkah untuk
mengatasi wabah yang sudah menyerang hampir seluruh negara ini.

IMF dan IMFC menekankan, prioritas negara harus diberikan terhadap dukungan fiskal,
terutama untuk rumah tangga dan bisnis yang rentan. Dukungan diberikan guna
mempercepat masa pemulihan mereka pada 2021. Ekonomi disetiap negara sangat
menurun. Disaat sebelum covid-19 perekonomian masih baik dan lancar tetapi setelah
pandemi covid-19 perekonomian menjadi tidak lancar bahkan banyak orang yang tidak bisa
bekerja lagi/kehilagan pekerjaan karena vocid-19.

Apa saja langkah-langkah yang diambil oleh pemegang kebijakan moneter indonesia (BI) dan
Internasional (IMF) dalam memberikan solusinya?

Jawaban :

1. COVID-19 telah menyebar ke belahan dunia termasuk ke negara negara maju.


- Meningkatkan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari aspek kemanusiaan
khususnya aspek kesehatan.
- Koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan dilakukan secara bersama
dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-masing negara.
- Peran Lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk meningkatkan pendanaan
dalam upaya mengatasi ketetatan likuiditas USD secara global.
2. BI, Kemenkeu, dan OJK terus melakukan koordinasi secara erat dari aspek stabilitas
moneter, SSK, dan fiskal, dalam mendorong ekonomi dan mengurangi beban kepada
masyarakat dalam mengatasi dampak COVID-19.
3. BI terus melakukan langkah-langkah memperkuat stabilisasi di pasar valas, pasar keuangan,
bersama Pemerintah dan OJK dalam penyediaan pembiayaan dari perbankan
4. Update Indikator Terkini
BI akan terus berkoordinasi dalam melakukan langkah tersebut bersama KSSK. Bank
Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor
secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian
Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang
perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta
menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
5. Penyesuaian Jam Operasional
Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah
untuk memitigasi penyebaran COVID-19, Bank Indonesia bersama otoritas terkait dan
industri berkomitmen untuk menjaga kelancaran layanan sistem pembayaran dan transaksi
keuangan untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi. Memperhatikan aspek
kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran COVID-19 dan
mempertimbangkan hasil koordinasi dengan, antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
industri perbankan, dan penyelenggara jasa sistem pembayaran, BI menetapkan
penyesuaian jadwal kegiatan operasional dan layanan publik yang berlaku sejak 30 Maret –
29 Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai