Anda di halaman 1dari 32

Coffee Morning – 28 Agustus 2020

Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak


Terdampak Pandemi COVID-19
Sektor PARIWISATA

Eddi Wahyudi
Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung
• Tingkat Penghunian
Hotel turun -58,33%
(q-to-q) dan -62,59%
(yon-y).
• Semua tempat wisata
di Lampung juga
tutup sementara
(April-Mei), sehingga
berdampak pada
aktivitas agen
perjalanan, jasa
akomodasi dan
restoran, toko oleh-
oleh dan
transportasi.

Sumber: Beritas Resmi Statistik BPS Provinsi Lampung Q2:2020


Sumber: Beritas Resmi Statistik BPS Provinsi Lampung Q2:2020
Perkembangan Trasnportasi

Sumber: Beritas Resmi Statistik BPS Provinsi Lampung Q2:2020


PANDEMI COVID-19 DAN EFEK DOMINO

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN

Volatilitas sektor
Berhentinya aktivitas Pertumbuhan
Menciptakan krisis keuangan &
ekonomi penyerap ekonomi menurun
kesehatan penurunan kinerja
tenaga kerja tajam / melambat
sektor riil

 Pandemi telah memberikan tekanan kepada perekonomian dari supply dan demand

Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020


PANDEMI COVID-19 DAN EFEK DOMINO
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Potensi dampak sosial
sebelum sesudah kemiskinan pengangguran

2.3% +1.89 juta +2.92 juta


5.3%
APBN 2020 -0.4% +4.86 juta +5.23 juta
Ket : Skenario Berat Skenario Sangat Berat

Pertumbuhan PHK & pengangguran Kesenjangan sosial


ekonomi menurun meningkat meningkat

Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020


BIAYA PENANGANAN COVID-19
KESEHATAN Rp87,55 T

PERLINDUNGAN SOSIAL Rp203,90 T

INSENTIF USAHA Rp120,61 T

UMKM Rp123,46 T

PEMBIAYAAN KORPORASI Rp53,57 T

SEKTOR K/L PEMDA Rp106,11 T

Total Biaya Penanganan COVID-19 Rp695,20 T


Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020
PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL

*) finalisasi besaran pada revisi Perpres 54/2020


> tidak termasuk kompensasi BUMN sebagai sebagai
konsekuensi kewajiban Pemerintah sebelumnya
Sumber: Press Conference APBN Kita, Juni 2020
Rp607,65* T
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
DEMAND SIDE
Rumah Tangga Rp205,20 T
PKH
Sembako
Bansos Jabodetabek
Bansos Non Jabodetabek
Pra Kerja
Diskon Listrik
Logistik / Pangan / Sembako
BLT Dana Desa
Insentif Perumahan bagi MBR
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
SUPPLY SIDE
Korporasi Rp169,97 T
Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya, PMN dan Surat Utang ke PPA, PPh 21
DTP, Pembebasan PPh 22 Impor, Pengurangan Angsuran PPh 25, Pengembalian
Pendahuluan PPN, Penurunan Tarif PPh Badan, Stimulus Perpajakan Lainnya,
Cadangan DAK Fisik, Program Padat Karya K/L, Insentif Tiket untuk 10 Destinasi
Pariwisata, Hibah Pariwisata, Kompensasi Pajak Hotel/Restoran
Ultra Mikro dan UMKM Rp123,46 T
Subsidi Bunga, Penempatan Dana untuk Restru UMKM, Belanja IJP, Penjaminan
untuk Modal Kerja (Stop Loss), PPh Final UMKM DTP, Pembiayaan Investasi melalui
LPDB KUMKM
BUMN Rp35,15 T
PMN dan Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja
Pemerintah Daerah Rp15,00 T
DID Pemulihan Ekonomi, Pemberian Pinjaman ke Daerah
Cadangan Perluasan Rp58,87 T
RESPONS PAJAK ATAS PANDEMI COVID-19 (TIMELINE)
PMK PERPPU PMK PMK UU PP PMK
23 1 28 44 2 29 86
Tanggal
Ditetapkan/ 21 Maret 2020 6 April 2020 16 Mei 2020 16 Juli 2020
Disahkan 31 Maret 2020 27 April 2020 10 Juni 2020

01 PMK-23/PMK.03/2020
Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona

02 PMK-44/PMK.03/2020
Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019

03 PMK-86/PMK.03/2020
Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
01 PERPPU Nomor 1 Tahun 2020
(UU Nomor 2 Tahun 2020)

SALAH SATU SUBSTANSI PERPPU

PENURUNAN TARIF PPh BADAN


DAN GO PUBLIC
 Meningkatkan kemampuan badan usaha untuk tetap
mempertahankan usahanya dalam situasi pandemi COVID-
19 dan menyediakan kemampuan pengembangan usaha

 Memberikan insentif bagi Wajib Pajak untuk go public dan


menjual 40% saham di lantai bursa
01 PERPPU Nomor 1 Tahun 2020
(UU Nomor 2 Tahun 2020)

POKOK PENGATURAN

Tarif PPh Badan turun secara Tarif PPh Badan Go Public dengan
bertahap menjadi: persyaratan tertentu 3% lebih
rendah dari tarif normal:

22% 20% 19% 17%


2020 mulai 2020 mulai
2021 2022 2021 2022
Aturan sebelumnya Aturan sebelumnya

Tarif PPh Badan sebesar 25% Tarif PPh Badan Go Public (semuanya)
adalah 5% lebih rendah dari tarif
normal yaitu menjadi 20%
01 PERPPU Nomor 1 Tahun 2020
(UU Nomor 2 Tahun 2020)

PERATURAN TURUNAN

PP-30/2020
Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan
Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka

PER-08/PJ/2020
Penghitungan Angsuran PPh Untuk Tahun Pajak Berjalan
Sehubungan Dengan Penyesuaian Tarif PPh Wajib Pajak Badan
02 Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak
COVID-19

PMK-86/PMK.03/2020 s.t.d.t.d PMK-110/PMK.03/2020


Insentif Pajak Untuk WP Terdampak Pandemi COVID-19

PPh PASAL 21 DITANGGUNG PEMERINTAH (DTP)


untuk pekerja dengan penghasilan bruto tidak lebih dari 200 juta rupiah

PPh FINAL UMKM DITANGGUNG PEMERINTAH

PEMBEBASAN PPh PASAL 22 IMPOR

PENGURANGAN ANGSURAN PPh PASAL 25


sebesar 50%
PENGEMBALIAN PENDAHULUAN PPN
sebagai PKP berisiko rendah bagi WP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar
restitusi paling banyak 5 miliar rupiah
02 PERLUASAN INSENTIF PAJAK ANTISIPASI DAMPAK EKONOMI PANDEMI COVID-19
Bentuk Insentif PMK-23 PMK-44 PMK-86

1. PPh Pasal 21 Ditanggung • Sektor • Sektor tertentu (1.062 KLU), WP KITE & • Sektor tertentu (1.189 KLU), WP KITE & KB
Pemerintah (DTP) manufaktur Kawasan Berikat (KB) • Insentif s.d. Desember 2020
tertentu • Insentif s.d. September 2020 • Pemberitahuan pusat & cabang (WP KITE & KB)
(440 KLU) dan • Pemberitahuan pusat & cabang • Pemberitahuan hanya disampaikan pusat & berlaku
WP KITE untuk semua cabang (WP sektor tertentu/KLU)
2. PPh Final UMKM Ditanggung Belum diberikan • WP PP 23 Tahun 2018 • WP PP 23 Tahun 2018
Pemerintah insentif • WP harus mengajukan Surat Keterangan • WP tidak perlu mengajukan Surat Keterangan, cukup
& menyampaikan Laporan Realisasi menyampaikan Laporan Realisasi
untuk memanfaatkan insentif • Laporan Realisasi tiap bulan paling lambat tgl 20
• Laporan Realisasi tiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya
bulan berikutnya • Insentif s.d. Desember 2020
• Insentif s.d. September 2020

3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor • Sektor • Sektor tertentu (431 KLU) • Sektor tertentu (721 KLU)
manufaktur • WP KITE & KB • WP KITE & KB
tertentu • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. 31 Desember 2020
(102 KLU) • Pelaporan 3 bulanan • Pelaporan
• WP KITE  April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya
4. Pengurangan Angsuran PPh Pasal • Sektor • Sektor tertentu (846 KLU) • Sektor tertentu (1.013 KLU)
25 sebesar 30% manufaktur • WP KITE & KB • WP KITE & KB
tertentu • Insentif s.d. September 2020 • Insentif s.d. Desember 2020
(102 KLU) • Pelaporan 3 bulanan • Pelaporan
• WP KITE  April-Juni: paling lambat 20 Juli 2020
 Juli-Des: setiap bulan p.l. tgl 20 bulan berikutnya

5. Pengembalian pendahuluan PPN • Sektor • Sektor tertentu (431 KLU) • Sektor tertentu (716 KLU)
sebagai PKP berisiko rendah bagi WP manufaktur • WP KITE & KB • WP KITE & KB
02 Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak
COVID-19 (Berlaku sejak April – Desember 2020)
PENERIMA INSENTIF PENERIMA INSENTIF

Pegawai dengan kriteria sebagai berikut: Wajib Pajak yang:


a. menerima/memperoleh penghasilan dari pemberi a. memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai
kerja yang: PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018
 memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha b. menyampaikan Laporan realisasi PPh final
(KLU)* tertentu (Hotel, Restoran dan ditanggung Pemerintah paling lambat tanggal
Pariwisata Termasuk); atau 20 setelah berakhirnya Masa Pajak
 telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE;
atau
(Wajib Pajak tidak perlu menyetorkan PPh final 0,5%)
 telah mendapatkan izin terkait Kawasan
Berikat
b. memiliki NPWP  Diajukan kepada kepada Dirjen Pajak melalui
c. pada masa pajak yang bersangkutan saluran tertentu pada www.pajak.go.id
menerima/memperoleh Penghasilan Bruto yang
bersifat tetap dan teratur yang disetahunkan tidak
lebih dari 200 juta rupiah
 Pemberi kerja menyampaikan pemberitahuan
melalui saluran tertentu pada www.pajak.go.id
*) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan pemberi kerja dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018
atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018/Instansi Pemerintah
02 Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak
COVID-19 (Berlaku sejak April – Desember 2020)

50%
PENERIMA INSENTIF PENERIMA INSENTIF

Wajib Pajak yang: Wajib Pajak yang:


a. memenuhi kriteria: a. memenuhi kriteria:
 memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha  memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha
(KLU)* tertentu sebagaimana Lampiran I PMK (KLU)** tertentu sebagaimana Lampiran N
(Restoran dan Pariwisata termasuk); atau PMK (Perhotelan, Restoran dan Pariwisata
 telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE; termasuk); atau
atau  telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE;
 telah mendapatkan izin terkait Kawasan atau
Berikat  telah mendapatkan izin terkait Kawasan
Berikat
b. mengajukan Permohonan Surat Keterangan Bebas
(SKB) b. menyampaikan pemberitahuan pengurangan
 Diajukan melalui saluran tertentu pada laman sebesar 50% dari angsuran PPh Pasal 25 yang
www.pajak.go.id seharusnya terutang
 Wajib Pajak menyampaikan pemberitahuan
melalui saluran tertentu pada www.pajak.go.id

*) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan WP dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018 **) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan WP dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018
atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018 atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018
02 Perluasan Insentif Pajak Untuk WP Terdampak
COVID-19 (Berlaku sejak April – Desember 2020)
PENERIMA INSENTIF

Wajib Pajak yang:


a. memenuhi kriteria:
 memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) tertentu (WP pusat maupun cabang)
sebagaimana Lampiran I PMK (Restoran dan Pariwisata Termasuk); atau
 telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)*; atau
 telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat (Penyelenggara, Pengusaha, atau
PDKB/Pengusaha di Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan Berikat)*
DAN
b. menyampaikan SPT Masa PPN Lebih Bayar (LB) restitusi dengan jumlah LB paling
banyak 5 Miliar rupiah

*) Keputusan Menkeu mengenai penetapan Perusahaan KITE/izin terkait Kawasan Berikat dilampirkan pada SPT Masa PPN yang diajukan
permohonan pengembalian pendahuluan
Realisasi Insentif Fiskal PMK-86/PMK.03/2020
*) berdasarkan skema PEN (dalam Triliun Rupiah)

Besaran Pagu
No. Jenis Insentif
Insentif*
1 PPh Pasal 21 DTP 39,66

2 PPh Final UMKM DTP 2,40

3 Pembebasan PPh Pasal 22 Impor 14,75


4 Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30% 14,40
5 Pengembalian Pendahuluan PPN 5,80
6 Penurunan Tarif PPh Badan dari 25% menjadi 20,00
22%
Sub Total 97,01
7 Cadangan untuk penambahan PPh Pasal 21 DTP
dan Stimulus lainnya 26,00
Total 123,01
Realisasi Insentif Fiskal PMK-86/PMK.03/2020 di Bengkulu
dan Lampung
Sektor Pariwisata yang Memanfaatkan Insentif Pajak Komposisi Sektor Pariwisata yang Memanfaatkan Insentif Pajak
14,000 156.000
12,000
10,000
8,000
6,000 13,022
KEBUDAYAAN, HIBURAN DAN
4,000 REKREASI; 15; 8%
AGEN PERJALANAN DAN
2,000 25 PENYELENGGARA TUR;
0 1,579 16; 9% AKOMODASI JANGKA
PENDEK; 53; 28%

PENYEDIAAN MINUMAN;
16; 9%

EVENT CATERING DAN


PENYEDIAAN MAKANAN; AKOMODASI LAINNYA; 1;
7; 4% 1%

Jumlah WP Terdaftar Memanfaatkan Insentif RESTORAN DAN MAKANAN KELIL-


ING; 79; 42%

Sumber: Aplikasi Managerial Dashboard DJP


Realisasi Insentif Fiskal PMK-86/PMK.03/2020 di Lampung
JASA BIRO PERJALANAN WISATA; 4 WARUNG MAKAN; 12

HOTEL BINTANG DUA; 5


RESTORAN; 27
HOTEL BINTANG EMPAT; 6

EVENT CATERING; 5

HOTEL BINTANG TIGA; 4


JASA EVENT ORGANIZER; 4
KEDAI MINUMAN; 4

JASA AGEN PERJALANAN PENYEDIAAN MAKANAN KELIL-


WISATA; 6 ING; 4
PENYEDIAAN AKOMODASI
LAINNYA; 1
RUMAH MINUM/KAFE; 12

KEDAI MAKANAN; 21 HOTEL BINTANG SATU; 2


RESTORAN/PENYEDIAAN
MAKANAN KELILING LAIN; 1
APARTEMEN HOTEL; 1 HOTEL MELATI; 21
Sumber: Aplikasi Managerial Dashboard DJP

Tantangan terbesar kita saat ini
adalah bagaimana menyiapkan
program pemulihan ekonomi
yang tepat, dieksekusi dengan
cepat, dengan kecepatan, agar
laju pertumbuhan ekonomi negara
kita tidak terkoreksi lebih dalam
lagi.

Anda mungkin juga menyukai