ABSTRACT
COVID-19 that has hit the world has an impact on the Indonesian economy. Tax
revenue at Large Tax Office Two is also affected by the COVID-19 pandemic
caused by delays in international and domestic trade. This study aims to determine
the magnitude of the impact of the COVID-19 pandemic on tax revenues and the
need for fiscal incentives in the context of economic recovery. The method used in
this research is a descriptive quantitative method using a secondary data analysis
approach. Based on the research results, the impact of the COVID-19 pandemic has
caused a significant decrease in tax revenue. Fiscal incentives in the form of income
tax Borne by Government need to be expanded and the criteria made easier so that
employees get additional economic capacity that employees can use to encourage
domestic economic rotation. Keywords: COVID-19 pandemic, tax revenue, fiscal policy
ABSTRAK
COVID-19 yang melanda dunia memberikan dampak pada perekonomian
Indonesia. Penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua
juga terdampak atas pandemi COVID-19 yang disebabkan tersendatnya
perdagangan internasional dan perdagangan barang dan jasa dalam negeri.
Penelitian ini bertujuan mengetahui besaran dampaknya pandemi COVID-19 bagi
penerimaan pajak, serta perlunya insentif fiskal dalam rangka pemulihan
ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
248
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis data sekunder. Berdasarkan
hasil penelitian, dampak pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan
penerimaan pajak yang cukup signifikan. Insentif fiskal berupa Pajak Penghasilan
pasal 21 ditanggung Pemerintah (DTP) perlu diperluas dan kriterianya
dipermudah agar karyawan mendapatkan tambahan kemampuan ekonomis yang
dapat digunakan karyawan untuk mendorong perputaran
Kata kunci: pandemi COVID-19, penerimaan pajak, kebijakan fiskal
249
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
menghantam perekonomian global tanggal 6
April 2020. Dari segi subjek, ada
(CNBC Indonesia TV, 2020). Adapun di tiga pihak yang diberi insentif, yaitu
Indonesia, Badan Pusat Statistik instansi
pemerintah, rumah sakit rujukan,
menyatakan pertumbuhan ekonomi dan pihak lain yang ditunjuk oleh instansi
Indonesia di tahun 2020 adalah sebesar pemerintah atau rumah sakit tadi untuk
-2.07% sebagai dampak dari mendukung penanganan COVID-19
pelemahan di berbagai sektor ekonomi
(Saptati, 2020).
karena pandemi COVID-19 (Pink, 2021).
PMK No. 28/PMK.03/2020
Selain menimbulkan dampak tersebut mengatur tentang Pemberian
kematian yang tinggi dan
Fasilitas Pajak Terhadap Barang dan
Jasa
terganggunya sektor pariwisata,
Yang Diperlukan Dalam Rangka
pandemi COVID-19 juga menyebabkan
Penanganan Pandemi Corona Virus
ekspor impor barang terganggu
Disease 2019, di mana terdapat fasilitas
sehingga transaksi perdagangan antar
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak
negara menjadi tersendat. Dampak dipungut atas impor barang tertentu
selanjutnya adalah tingkat dalam rangka penanggulangan
pertumbuhan perekonomian nasional
COVID-19. PMK tersebut kemudian
yang menurun dan cenderung negatif. diganti dengan PMK No.
Dampak sistematik lainnya akan
143/PMK.03/2020 tanggal 01 Oktober
menyebabkan kenaikan pengangguran
2020. Sebelumnya terdapat insentif
fiskal
dan penurunan penerimaan negara yang lain yang diberikan pemerintah
dari pajak. melalui Kementerian Keuangan pada
Pemerintah Indonesia perlu
tanggal 21 Maret 2020, yaitu PMK
250
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
No. 23/PMK.03/2020 tentang pihak yang terdampak pelemahan
Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak ekonomi. Fokus yang terakhir ini berupa
Terdampak Wabah Virus Corona. penyelamatan sektor ekonomi sehingga
Adapun PMK ini telah beberapa kali dampaknya mampu mendorong roda
mengalami perubahan. Dampak perekonomian.
insentif fiskal ini dirasakan oleh Pendekatan Keynisian mengasumsikan
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak adanya price rigidity dan access capacity
Besar Dua, selanjutnya disebut KPP sehingga output ditentukan oleh
Wajib Pajak Besar Dua, sebagai permintaan agregat (demand driven).
miniatur dari penerimaan pajak Keyness menyatakan bahwa dalam
nasional karena merupakan kantor kondisi resesi, perekonomian yang
pelayanan pajak dengan target berbasis mekanisme pasar tidak akan
penerimaan terbesar di Indonesia. mampu pulih tanpa intervensi dari
pemerintah (Feranika & Haryati, 2020).
2. KERANGKA TEORI Dalam rangka penanggulangan
dampak COVID-19, pemerintah perlu
Dampak pandemi COVID-19 secara
mengambil kebijakan yang akan
tidak langsung berpengaruh pada
mampu memulihkan perekonomian
penurunan penerimaan pajak di KPP
melalui stimulus fiskal. Namun di sisi
Wajib Pajak Besar Dua. Menteri
lain, pemberian stimulus fiskal akan
Keuangan Sri Mulyani memprediksi
berdampak pada penerimaan
turunnya pendapatan negara dari sisi
perpajakan.
penerimaan pajak sebesar 10 persen
di tahun 2020 (Friana, 2020). 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pemerintah memberikan stimulus
fiskal, berupa pemberian insentif Metode yang dipergunakan dalam
pajak dalam skala besar untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif
mendukung dunia usaha serta orang deskriptif, yaitu menggunakan
pribadi yang terdampak karena pendekatan yang dikenal dengan
adanya pelambatan ekonomi. analisa data sekunder (Sugiyono, 2013).
Blanchard sebagaimana dikutip Analisa data sekunder yaitu suatu
dalam Darussalam (2020) metodologi penelitian yang
menyatakan kebijakan fiskal menggunakan data sekunder sebagai
pemerintah di saat pandemi COVID- sumber data utama (Carpendale et al.,
19 berfokus pada tiga aspek. 2017). Pemanfaatan data sekunder yang
Pertama, fokus pada upaya dimaksudkan adalah dengan memakai
menanggulangi aspek kesehatan suatu teknik uji statistik yang sesuai
masyarakat. Kedua, instrumen fiskal untuk memperoleh informasi yang
untuk mendorong permintaan total dibutuhkan dari data-data yang
(aggregate demand). Ketiga, dikeluarkan oleh suatu instansi yang
kebijakan fiskal haruslah berperan berkompeten untuk kemudian diolah
sebagai aid atau membantu pihak- secara sistematis dan objektif.
251
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
Hasil analisis data dalam penelitian Pemulihan Ekonomi Nasional, pasien
kuantitatif biasanya disajikan dengan terkonfirmasi positif yang tercatat sejak
piktogram dan grafik lingkaran, kasus pertama mencapai 1.562.868
grafik batang, atau garis dan tabel kasus, kasus positif dengan
distribusi frekuensi (McNabb, 2017). kesembuhan 1.409.288, dan pasien
Pembahasan terhadap analisis COVID-19 meninggal sejumlah 42.433
penelitian akan dijelaskan lebih (Komite Penanganan COVID-19 Dan
mendalam dan detail guna Pemulihan Ekonomi Nasional, n.d.).
menghasilkan kesimpulan yang 4.1 Penurunan Aktivitas Impor
berisikan jawaban singkat terhadap Barang
rumusan masalah berdasarkan data
yang telah dikumpulkan. Penelitian Dampak pandemi di Cina, selaku negara
ini merupakan penelitian deskriptif yang pertama kali terdampak virus,
yang bertujuan untuk mencatat, telah menyebabkan terganggunya
mendeskripsikan, pasokan barang di Indonesia dari Cina.
menginterpretasikan, dan Hal ini dikarenakan impor barang
menganalisis yang dilakukan pada terbanyak Indonesia adalah dari Cina,
situasi yang saat ini terjadi. Penelitian sebagaimana data dari kemendag.go.id
ini bertujuan untuk mendapatkan yang menyatakan bahwa tiga negara
informasi-informasi tentang kondisi pemasok barang impor nonmigas
sekarang dan kemudian terbesar selama tahun 2020 ditempati
menganalisis keterkaitan antara oleh Tiongkok dengan nilai US$ 39,35
variabel-variabel yang ada (Moen miliar (30,91%), Jepang dengan nilai
dan Middelthon, 2015). US$ 10,62 miliar (8,35%), dan Singapura
Adapun data sekunder yang dengan nilai US$ 8,1 miliar (6,38%).
dipergunakan dalam penelitian ini Penurunan jumlah pasokan barang
adalah data terkait penerimaan pajak untuk bahan baku yang akan diolah
dari KPP Wajib Pajak Besar Dua yang lebih lanjut akan mengganggu proses
telah diolah oleh penulis. Bogdan produksi dari industri manufaktur
menjelaskan bahwa data analisis dalam negeri. Demikian juga penurunan
adalah suatu langkah menyusun dan pasokan barang yang siap dijual dalam
mencari secara sistematis data yang negeri akan membuat transaksi jual beli
diperoleh dari catatan lapangan dan barang menjadi berkurang. Dampak
bahan-bahan lain, sehingga akan dari kedua hal tersebut, secara fiskal,
mudah dimengerti, dan hasil temuan akan mengurangi pemasukan negara
yang di dapat bisa diinformasikan dari sektor perpajakan.
kepada masyarakat yang Impor terbesar pada tahun 2019 yang
membutuhkan (Minakshi, 2017). diperoleh dari portal statistik
perdagangan adalah raw material
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
support sebesar 126.355,36 juta USD
Data COVID-19 Indonesia menurut atau sebesar 73,77% dari keseluruhan
Komite Penanganan COVID-19 dan impor. Raw material support juga
252
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
Tabel 1 Impor Indonesia (Jutaan USD)
Sumber: Kementerian Perdagangan
MASA TAHUN 2019 TAHUN 2020
JANUARI 15.005,19 14.268,72
FEBRUARI 12.465,07 11.548,10
MARET 13.746,62 13.352,18
APRIL 15.399,19 12.535,23
MEI 14.606,66 8.438,63
JUNI 11.495,39 10.760,32
JULI 15.518,48 10.464,30
AGUSTUS 14.169,35 10.742,41
SEPTEMBER 14.263,45 11.570,10
OKTOBER 14.759,08 10.786,02
NOVEMBER 15.340,48 12.664,41
DESEMBER 14.506,78 14.438,38
TOTAL 171.275,74 141.568,80
L
RI
S
I
ER
R
BE
EI
N
AR
RI
TU
BE
BE
JU
UA
AR
B
M
O
AP
U
EM
M
J
US
M
KT
N
M
BR
VE
SE
AG
JA
PT
O
FE
DE
O
SE
253
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
penurunan dibandingkan
2019 yaitu sebesar
29.706,94 juta USD atau turun
sebesar 17,34%.
4.1.1 Dampak Penerimaan PPN
Impor Penerimaan perpajakan dari
sektor PPN Impor mengalami
penurunan yang tajam setelah
adanya insentif fiskal sesuai PMK No.
28/PMK.03/2020. Berikut tabel
penerimaan PPN Impor masa Januari
sampai dengan April 2020 sebelum
berlakunya PMK dan masa Mei
sampai dengan Desember setelah
masa berlakunya PMK.
254
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
255
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
20.000.000.000.000
15.000.000.000.000
10.000.000.000.000
5.000.000.000.000
0
SD. JANUARI SD. APRIL SD. AGUSTUS SD. DESEMBER
256
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
257
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
258
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
10.000.000.000.000
8.000.000.000.000
6.000.000.000.000
4.000.000.000.000
2.000.000.000.000
0
SD. JANUARI SD. APRIL SD. AGUSTUS SD. DESEMBER
259
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
Dari Tabel 8 diketahui bahwa penerimaan bruto PPN DN naik karena aktivitas
perdagangan dalam negeri yang belum terpengaruh pandemi. Penjualan
kendaraan bermotor roda dua atau lebih, mempunyai peran besar dalam
penerimaan PPN DN.
Tabel 9 Penerimaan Bruto PPN DN Periode Mei s.d. Desember
Sumber: KPP Wajib Pajak Besar Dua
25.000.000.000.000
20.000.000.000.000
15.000.000.000.000
10.000.000.000.000
5.000.000.000.000
0
SD. JANUARI SD. APRIL SD. AGUSTUS SD. DESEMBER
260
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
Tabel 10 Penerimaan Bruto PPnBM DN Periode Januari s.d. April
Sumber: KPP Wajib Pajak Besar Dua
261
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
4.3 Dampak Insentif Fiskal PMK No. 23/PMK.03/2020 Terhadap PPh Pasal 21
Dalam PMK No. 23/PMK.03/2020 tanggal 21 Maret 2020 yang mulai berlaku
tanggal 01 April 2020, terdapat insentif berupa PPh Pasal 21 ditanggung
Pemerintah (DTP) bagi karyawan yang bekerja di Klasifikasi Lapangan Usaha
(KLU) tertentu, yang menerima atau memperoleh penghasilan bruto yang
bersifat tetap dan teratur yang disetahunkan tidak lebih dari Rp 200.000.000,-
Adapun wajib pajak yang terdaftar di KPP Wajib Pajak Besar Dua yang
memanfaatkan beberapa insentif fiskal adalah sebagai berikut.
PPh Pasal 25
PPh Pasal 23
PPh Pasal 21
262
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
Sumber: KPP Wajib Pajak Besar Dua
Permohonan yang diterima untuk mendapatkan insentif fiskal terbanyak berupa
PPh Pasal 21 yang dimaksudkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi
perekonomian. Hal ini dikarenakan melalui insentif atas PPh Pasal 21, karyawan
mendapatkan pertambahan kemampuan ekonomis yang dapat dibelanjakan
untuk memutar roda perekonomian.
Penerimaan perpajakan masa Januari sampai dengan Desember 2020 dari sektor
PPh Pasal 21 menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya sebagaimana
dapat dilihat pada Tabel 13 karena adanya insentif fiskal.
Tabel 13 Penerimaan Bruto PPh Pasal 21 Periode Januari s.d. Desember
Sumber: KPP Wajib Pajak Besar Dua
6.000.000.000.000
5.000.000.000.000
4.000.000.000.000
3.000.000.000.000
2.000.000.000.000
1.000.000.000.000
0
SD. JANUARI SD. APRIL SD. AGUSTUS SD. DESEMBER
263
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
usaha yang dapat menikmati dibandingkan dengan periode
insentif tersebut. sebelumnya. Selain itu penurunan
c. Perpanjangan masa manfaat atas penerimaan terjadi karena lesunya
PPh pasal 21 DTP, misalnya sampai perdagangan baik dalam negeri
dengan akhir tahun 2021. maupun perdagangan internasional
selama pandemi COVID-19, dalam
4.4 Dampak Seluruh Insentif Fiskal artian terjadi stagnasi dalam roda
Terhadap Kinerja Penerimaan perekonomian. Tabel 14 merupakan
perbandingan penerimaan bruto atas
Secara keseluruhan penerimaan wajib pajak yang mendapatkan insentif
perpajakan di KPP Wajib Pajak Besar fiskal dan yang selain penerima insentif
mengalami penurunan karena adanya fiskal untuk tahun 2020 dibanding 2019
insentif fiskal sebagaimana tergambar di KPP Wajib Pajak
pada penerimaan pajak di tahun 2020 Besar Dua
Tabel 14 Penerimaan Bruto KPP Wajib Pajak Besar Dua
Sumber: KPP Wajib Pajak Besar Dua
Dari Tabel 14, wajib pajak yang 2019. Hal ini akan berdampak signifikan
mendapatkan insentif fiskal merupakan jika terdapat kontraksi ekonomi dan
penyumbang terbesar bagi penerimaan pemberian insentif fiskal secara kantor
yaitu sebesar 82,6% pada tahun berkesinambungan.
Grafik berikut menggambarkan kinerja adanya insentif fiskal sehubungan dengan
penerimaan secara bruto di KPP Wajib pemulihan ekonomi nasional sebagai Pajak
Besar Dua sebelum dan sesudah dampak pandemi COVID-19.
264
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
265
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
karena karakteristik mobil bukanlah melihat implikasinya terhadap
suatu kebutuhan pokok yang perlu penerimaan pajak. Hasil penelitian
diberikan tarif PPnBM 0%. Mobil menunjukkan insentif fiskal
dalam masa pandemi COVID-19 mengakibatkan penurunan penerimaan
masih dianggap sebagai barang pajak, namun bagi wajib pajak tertentu
mewah untuk masyarakat kelas terutama karyawan akan menambah
menengah ke bawah. kemampuan ekonomis.
Sedangkan, terdapat banyak Penelitian telah diusahakan dan
masyarakat yang menganggur dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
tidak menerima penghasilan sebagai ilmiah, namun belum
akibat dari PHK. Selain itu mewakili penerimaan secara nasional
penerimaan pajak dari PPnBM atas dikarenakan objek penelitian hanya
penjualan mobil baru akan semakin penerimaan pajak di satu KPP.
memperberat penerimaan pajak
tahun berjalan sehingga ketahanan DAFTAR PUSTAKA
fiskal akan semakin rapuh.
[1] Carpendale, S., Knudsen, S., Thudt, A., &
Hinrichs, U. (2017). Analyzing qualitative
5. KESIMPULAN
data. Proceedings of the 2017 ACM
Pandemi COVID-19 telah International Conference on Interactive
memberikan dampak negatif berupa Surfaces and
penurunan penerimaan pajak di KPP Spaces, 477–481.
Wajib Pajak Besar Dua. Pemberian https://doi.org/10.1145/3132272.3135087
insentif fiskal berupa PPh pasal 21 [2] CNBC Indonesia TV. (2020). OECD prediksi
yang DTP perlu diperluas kriterianya pertumbuhan ekonomi global -4,2% pada
karena dampaknya yang 2020. CNBC Indonesia.
berpengaruh langsung terhadap https://www.cnbcindonesia.com/news/2020
12 02182305-8-206421/oecd-prediksi-
perputaran perekonomian. Selain itu, pertumbu han-ekonomi-global-42-pada-
permintaan insentif fiskal berupa 2020
pengenaan tarif PPnBM sebesar 0% [3] Darussalam. (2020). Peran pajak sebagai
atas industri otomotif sebaiknya tidak penyelamat dampak COVID-19. DDTC News.
dilakukan perpanjangan untuk tahun https://news.ddtc.co.id/peran-pajak-
berikutnya karena akan sebagai-p enyelamat-dampak-COVID-19-
memperlemah ketahanan fiskal. 24258?page_y
=1400
6. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN [4] Feranika, A., & Haryati, D. (2020). Strategi
Kebijakan fiskal yang diambil dalam kebijakan fiskal terhadap output dan inflasi
menanggulangi dampak COVID-19 pada perekonomian indonesia dalam
menghadapi dampak virus COVID 19.
perlu dikaji lebih mendalam agar
Business Innovation and Entrepreneurship
dapat dirasakan masyarakat.
Journal, 2(3),
Pemulihan ekonomi nasional
146–152.
hendaknya dilakukan dengan tetap
https://doi.org/10.35899/biej.v2i3.154
266
Riyanto, Nyoman Asri Hapsari Pande Muara / Kebijakan Fiskal dalam pandemi... (2021) 248-264
[5] Friana, H. (2020, April 1). COVID-19 tekan [12] Pink, B. (2021). BPS catat pertumbuhan
perekonomian, pendapatan negara ekonomi sepanjang tahun 2020 minus
diprediksi turun 10%. Tirto.Id. 2,07%. Kontan.Co.Id. https://nasional.
https://tirto.id/COVID-19 -tekan- kontan.co.id/news/bps-catat-pertumbuhan
perekonomian-pendapatan-negara-di -ekonomi-sepanjang-tahun-2020-minus-
prediksi-turun-10-eKdb 207
[6] Kementerian Perdagangan. (2021). [13] Saptati, R. (2020). Menyelamatkan
Perkembangan impor nonmigas (negara manusia dari pandemi. Kementerian
asal). Keuangan, 12–14.
Portal Statistik Perdagangan. https://statistik. https://www.kemenkeu.go.id/
kemendag.go.id/growth-of-non-oil-and-ga media/15239/media-keuangan-edisi-juni-2
s-import-origins-country 020-rev.pdf
[7] Komite Penanganan COVID-19 [14] Sugiyono. (2013). Metode penelitian
Dan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Pemulihan Ekonomi Nasional. (n.d.). No Alfabeta.
title. [15]Webinar Efektifitas Kebijakan Moneter Masa
Retrieved April 10, 2021, from Pandemi COVID-19 di Indonesia. (2020).
https://COVID19.go.id InterCAFE. https://intercafe.ipb.ac.id/
[8] McNabb, D. E. (2017). How to write a efektifitas-kebijakan-moneter-masa-pande
research proposal. In Research Methods mi-COVID-19-di-indonesia/
in Public Administration and Nonprofit [16]World Health Organization. (2020). WHO
Management (pp. 100–108). Routledge. coronavirus (COVID-19) dashboard. World
https://doi.org/10.4324/9781315181158- Health Organization. https://COVID19.
9 who.int/
[9] Minakshi. (2017). Applications of
mathematics in various economic fields.
Research Journal of Science and
Technology,
9(1), 175. https://doi.org/10.5958/
2349-2988.2017.00029.8
[10] Moen, K., & Middelthon, A.-L. (2015).
Qualitative research methods. In Research
in Medical and Biological Sciences (pp.
321–378). Elsevier.
https://doi.org/10.1016/ B978-0-12-
799943-2.00010-0
[11] Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda,
I.
(2020). Dampak pandemi COVID-19
terhadap perekonomian Indonesia. Jurnal
Benefita, 5(2), 212. https://doi.org/
10.22216/jbe.v5i2.5313
267