Anda di halaman 1dari 10

SINERGI PERCEPATAN PENYALURAN

INSENTIF TENAGA KESEHATAN DAERAH


MELALUI KEBIJAKAN BOK TAMBAHAN
oleh:
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan

Webinar Badan PPSDM Kementerian Kesehatan


Jakarta, 29 Juli 2020

08/12/2022 1
Integritas • Profesionalisme • Sinergi • Pelayanan • Kesempurnaan 11
PANDEMI COVID-19 MEMBERIKAN EFEK DOMINO PADA ASPEK
SOSIAL, EKONOMI, & KEUANGAN
Memberikan tekanan kepada perekonomian baik dari sisi supply maupun demand

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN

Penyebaran COVID-19 Langkah untuk flattening Kinerja ekonomi Volatilitas sektor


yang mudah, cepat, the curve memiliki menurun tajam: keuangan muncul seiring
dan luas menciptakan konsekuensi pada: konsumsi terganggu, turunnya investor
krisis kesehatan berhentinya aktivitas investasi terhambat, confidence dan terjadinya
dengan belum ekonomi yang menyerap ekspor-impor flight to quality
ditemukannya vaksin, tenaga kerja di berbagai terkontraksi. Sektor keuangan juga
obat, serta sektor, tak terkecuali Pertumbuhan ekonomi terdampak karena
keterbatasan alat dan sektor-sektor informal. melambat/menurun penurunan kinerja sektor
tenaga medis. tajam riil; NPL, profitabilitas dan
solvabilitas perusahaan
mengalami tekanan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 2


KEBIJAKAN EXTRAORDINARY

Kondisi Kegentingan & Perpres 54/2020 & PP 23/2020 Perpres 72/2020 sebagai Perubahan dari
Langkah Extraordinary  Bagian dari Perppu Perpres Perpres 54/2020

Penyebaran COVID-19 • Perubahan postur APBN 2020 • Outlook defisit diperkirakan melebar dari
yang mudah, cepat, dan diatur dalam Perpres 54/2020 5,07% PDB pada Perpres 54/2020
luas menciptakan krisis (6 April 2020) diperkirakan menjadi 6,34% karena
kesehatan • Program PEN diatur dalam PP pendapatan negara diproyeksikan lebih
(29 Februari 2020 di 23/2020 (13 Mei 2020) sebagai rendah Rp60,9 triliun dampak perlambatan
Indonesia) sehingga implementasi Pasal 11 PERPPU ekonomi dan pemberian insentif perpajakan
membutuhkan PERPPU 1/2020 dan belanja negara yang lebih tinggi
1/2020 untuk • Dalam PP 23/2020, PEN Rp125,3 triliun antara lain untuk
Penanganan Pandemi dilakukan dengan 4 modalitas menampung tambahan kebutuhan anggaran
Covid-19 dan/atau dalam & belanja negara: pemulihan ekonomi.
rangka Menghadapi  PMN • Pemerintah menerbitkan Perpres 72/2020
Ancaman  Penempatan Dana untuk mengakselerasi belanja negara terkait
Ekonomi/Stabilitas  Investasi Pemerintah penanganan pandemi Covid-19 dan Program
Sistem Keuangan (31  Penjaminan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Maret 2020) yang  Belanja Negara termasuk • Ketentuan dalam Perpres Nomor 54 Tahun
disahkan menjadi UU namun tidak terbatas 2020 (Perpres 54/2020), dinyatakan masih
2/2020 pada subsidi bunga tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
UMKM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 3


Perpres 72/2020 Menampung Biaya Penanganan Covid-19
Untuk menangani kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan UMKM, dunia usaha, dan Pemda

Kesehatan Rp87,55 T Perlindungan Sosial Rp203,90T Sektoral K/L & Pemda Rp106,11 T
1. Belanja Penanganan Covid-19 Rp65,80T; 1. PKH Rp37,40T; 1. Program Padat Karya K/L Rp18,44T;
2. Insentif Tenaga Medis Rp5,90T; 2. Sembako Rp43,60T; 2. Insentif Perumahan Rp1,30T;
3. Santunan Kematian Rp0,30T; 3. Bansos Jabodetabek Rp6,80T; 3. Pariwisata Rp3,80T;
4. Bantuan Iuran JKN Rp3,00T; 4. Bansos Non-Jabodetabek Rp32,40T; 4. DID Pemulihan Ekonomi Rp5,00T;
5. Gugus Tugas Covid-19 Rp3,50T; & 5. Pra Kerja Rp20,00T; 5. Cadangan DAK Fisik Rp8,70T;
6. Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan 6. Diskon Listrik Rp6,90T; 6. Fasilitas Pinjaman Daerah Rp10,00T; &
Rp9,05T 7. Logistik / Pangan / Sembako Rp25,00T; & 7. Cadangan Perluasan Rp58,87T
8. BLT Dana Desa Rp31,80T

UMKM Rp123,46 T Pembiayaan Korporasi Rp53,57 T Insentif Usaha Rp120,61T


1. Subsidi bunga Rp35,28T; 1. Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya 1. PPh 21 DTP Rp39,66T;
2. Penempatan Dana untuk Restru Rp78,78T; Rp3,42T 2. Pembebasan PPh 22 Impor Rp14,75T;
3. Belanja IJP Rp5,00T; 2. PMN Rp20,50T (HK Rp7,5T, BPUI Rp6T, PNM 3. Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp14,40T;
4. Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss) Rp1,5T, ITDC Rp0,5T, PPA Rp5T) 4. Pengembalian Pendahuluan PPN Rp5,80T;
Rp1,00T; 3. Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja 5. Penurunan Tarif PPh Badan Rp20,00T; &
5. PPh Final UMKM DTP Rp2,40T; & Rp29,65T (Garuda Rp8,5T, KAI Rp3,5T, PTPN
6. Stimulus Lainnya Rp26,00T
6. Pembiayaan Investasi kepada Koperasi melalui Rp4T, KS Rp3T, Perumnas Rp0,65T, PPA
LPDB KUMKM Rp1,00T Rp10T)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 4
KEBIJAKAN TKDD DALAM MERESPON DAMPAK COVID-19

Kebijakan TKDD dalam rangka Kebijakan TKDD lanjutan dukungan


Kondisi kegentingan covid Penyelamatan Keuangan dan
APBN untuk pemulihan ekonomi
Perekonomian Negara dalam
kepada Pemda (Perpres 72 Tahun
kondisi kegentingan, al:
2020)
Perlu penanganan cepat 1. Penyesuaian TKDD dalam Perpres 1. Menetapkan rincian alokasi Dana
dan pendanaan yang 54/2020 sebesar Rp94,2T; Cadangan DAK FISIK per bidang per
2. Refokusing APBD untuk dilakukan daerah dengan total sebesar Rp8,7T;
memadai untuk:
penyesuaian melalui SKB Menkeu 2. Alokasi DID Tambahan sebesar Rp5T;
 kesehatan, Mendagri;
 jaring pengaman 3. Melanjutkan pemberian Insentif untuk
3. Refokusing kegiatan dan relaksasi tenaga kesehatan daerah melalui BOK
sosial; dan pencairan DAK Fisik untuk Tambahan sebesar Rp3,7T
 dukungan UMKM penanganan COVID sebesar 4. Akses terhadap pinjaman daerah dengan
Rp768,9 Miliar; dana pinjaman yang tersedia di PT SMI
4. Penggunaan Dana Desa untuk BLT Rp 5T, dan dari APBN Rp 10T.
diperkirakan Rp31,6 T, untuk 11 5. Hibah daerah untuk dukungan
juta KPM (Diperkirakan target pariwisata sebesar Rp3,3 T.
KPM lebih rendah menjadi sekitar
8 juta KPM)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 5


LATAR BELAKANG PEMBERIAN INSENTIF NAKES

WHO telah menetapkan Covid-19 sebagai Pandemi Global.

Keppres No. 11/2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19


telah menyatakan COVID-19 sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan
kesehatan masyarakat dan menetapkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di Indonesia.

Keppres No. 12/2020 tentang tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional.

Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dan bekerja ekstra ordinary dalam
penanganan dan penanggulangan COVID-19 guna memutus mata rantai
penularan, dan sangat berisiko terpapar COVID-19.

Perlu penghargaan dan apresiasi berupa insentif dan santunan kematian.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 6


PEMBERIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN (1)
TUJUAN MEKANISME BARU
Memberikan penghargaan untuk tenaga kesehatan yang  Proses verifikasi hanya dilakukan di Daerah (oleh
berjuang untuk menangani Covid-19 Dinkes+APIP Daerah)  Beban pembuktian kebenaran
data insentif Nakes beralih dari Kemenkes ke Pemda 
TARGET SASARAN dapat dilakukan post audit oleh APIP Pusat;
99.660 Nakes, diberikan 3 bulan (Maret s.d Mei) dan dapat  Kemenkeu menyalurkan ke kas daerah secara
diperpanjang sesuai kebutuhan glondongan berdasarkan estimasi kebutuhan yang
disiapkan Kemenkes  Tahap I 60% dan Tahap II 40%
REALISASI sesuai progres;
s/d 30 Juni 2020 telah salur Rp58,3 miliar (1,6%) untuk  Dinkes meminta penyaluran utk Nakes ke BUD berdasar
15.435 Nakes di 72 Daerah (Mekanisme Lama) hasil verifikasi yang telah dilakukan
 Untuk mendapatkan info update secara periodik,
TINDAK LANJUT Kemenkes mewajibkan setiap Dinkes menyampaikan
update pembayaran insentif ke Nakes setiap minggu.
Penyederhanaan mekanisme verifikasi dan penyaluran 
telah ditetapkan Revisi Kepmenkes No.278/2020 menjadi REALISASI PENYALURAN
Kepmenkes No.392/2020 (untuk perbaikan proses Tanggal 7 Juli 2020 telah salur sebesar Rp1,3 T ke Kasda
verifikasi) dan ditetapkan KMK No.15/KM.7/2020 (untuk NAMUN  sd saat ini realisasi ke Nakes masih sangat
mekanisme penyaluran)  implementasi mulai 1 Juli 2020 minim
Dari 428 daerah yang lapor, baru 17 Daerah yang sudah
membayar ke Nakes dg Total Rp17,76 Miliar utk 3.280
Nakes
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 7
KENDALA DAN HAL-HAL YANG HARUS SEGERA DILAKUKAN

KENDALA ACTION HARAPAN

 Sebagian Daerah mengaku  Segera lakukan percepatan  Kita semua harus memiliki
bahwa baru saja mengetahui perubahan Perkada tentang sense of urgency and sense of
Alokasi Dana BOK Penjabaran APBD mendahului crisis;
Tambahan ????  surat ada Perda APBD Perubahan, untuk
sejak awal Juli dan sosialisasi mencantumkan pagu alokasi  Diperlukan niat yang kuat, baik
bbrp kali !! BOK Tambahan; dari pimpinan daerah maupun
 Proses penganggaran di APBD  Segera lakukan perubahan/revisi birokrat daerah untuk proses
sangat lambat; DPA; percepatan pelaksanaan;
 Proses verifikasi yang relatif  Koordinasi segera dg BPPSDM
rumit dan sering terdapat melalui berbagai media (call
perbedaan persepsi; center, WA,dll);
 Kurang pahamnya daerah  Proses dilalukan harus extra
terhadap petunjuk teknis ordinary dan tidak lagi business
pelaksanaan pembayaran as usual;
insentif Nakes.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 8


PERCEPATAN PELAKSANAAN
1. Dari alokasi BOK Tambahan sebesar Rp3,7 triliun telah ditetapkan Kepmenkeu Rincian BOK
Tambahan gelombang I sebesar Rp24,22 miliar; gelombang II sebesar Rp34,14 miliar; dan
gelombang III sebesar Rp2.164,79 miliar  telah tersalur ke RKUD sebesar Rp1.357,23 miliar.
2. Mekanisme penyaluran baru dalam Kepmenkeu (untuk percepatan):
 Tahap I sebesar 60% berdasarkan rekomendasi Kemenkes (estimasi alokasi per Daerah);
 Tahap II sebesar 40% berdasarkan laporan realisasi dari Daerah (telah terserap min 60%) dan
laporan penggunaan (jumlah dana yg telah disalur ke nakes dan jumlah nakes yang menerima)
 disampaikan dalam bentuk softcopy melalui APLIKASI.
3. Dalam rangka percepatan pelaksanaan, telah disampaikan surat kepada Pemda
Nomor: S-281/PK/2020 tanggal 9 Juli 2020 dan diunggah di website (www.djpk.kemenkeu.go.id),
agar Pemda melakukan langkah-langkah :
 Segera mencantumkan pagu alokasi tersebut dalam perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD TA 2020 mendahului Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan TA 2020;
 Melalui tim verifikasi di Daerah yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota agar
segera melakukan verifikasi usulan tenaga kesehatan yang akan menerima insentif dengan
berpedoman kepada Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/392/2020 tentang Pemberian
Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Yang Menangani Covid-19.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 9
Terima Kasih
facebook.com/KementerianKeuanganRI
facebook.com/DirektoratJenderalPerimbanganKeuangan

@KemenkeuRI
@DitjenPK

@KemenkeuRI
@DitjenPK

www.youtube.com/KemenkeuRI
Ditjen PK Kemenkeu RI

www.djpk.kemenkeu.go.id

08/12/2022 10
Integritas • Profesionalisme • Sinergi • Pelayanan • Kesempurnaan 10
10
10

Anda mungkin juga menyukai