Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI RANCANGAN

PELAKSANAAN ARAH KEBIJAKAN


DAK TA 2020 DAK TA 2022
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

Jakarta, 8 April 2022


EVALUASI PELAKSANAAN DAK TA 2020

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 1


Dasar Hukum
Kebijakan DAK Dalam Rangka Penanganan Pandemic COVID-19
• KMK Nomor 6/KM.7/2020 tentang Penyaluran DAK Fisik Bidang Kesehatan dan Dana BOK Kesehatan Dalam Rangka
Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19
• Perppu No 1 Tahun 2020/UU 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan
Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dan/ Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman
Yang Membahayakan Perekonomian Nasional Dan/atau Stabiltas Sistem Keuangan.
• Perpres No 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN TA 2020
• PMK No 35/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan TKDD TA 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)
• Perpres No 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Perpres No 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian
APBN TA 2020
• PMK Nomor 76/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Cadangan DAK Fisik TA 2020
• KMK Nomor 18/KM.7/2020 tentang Perpanjangan Batas Waktu Penerimaan Dokumen Persyaratan Penyaluran DAK
Fisik dan Batas Waktu Penyampaian Daftar Kontrak Kegiatan Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19 TA 2020
• PMK Nomor 101/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan TKDD TA 2020 untuk Mendukung Penanganan
Pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2


PAGU DEFINITIF TAHUN 2020
DAK FISIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAK KP PROVINSI
TOTAL PAGU INDIKATIF Rp. 306.720.000.000
DAK FISIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAK KP KABUPATEN/KOTA
Rp. 1.005.000.000 Rp. 661.320.000.000
Daerah penerima: 478 (33 Provinsi dan 445 kab/kota)
KEGIATAN PENUNJANG
Kegiatan Fisik Rp. 36.960.000.000
No Kegiatan Pagu (Rp.) No Kegiatan Pagu (Rp.)
DAK Provinsi DAK Kabupaten/Kota
1 Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Fasilitas 168,410.000.000 1 Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan 84,750.000.000
Pokok dan Fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) Prasarana Pokok Unit Perbenihan (UPTD
2 Pembangunan / Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Provinsi) 38,800.000.000 Kabupaten / Kota)
dan Percontohan Budidaya Laut 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana 333,860.000.000
3 Pembangunan / Rehabilitasi Prasarana Kawasan Konservasi 20,390.000.000 Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil
Perairan atau Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau
3 Pengadaan Sarana dan Prasarana 242,710.000.000
Kecil
Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Skala
4 Pembangunan / Rehabilitasi Prasarana Kelautan di Pulau-Pulau 9,710.000.000
Kecil
Kecil
JUMLAH PAGU DAK KABUPATEN/KOTA 661.320.000.000
5 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengawasan Sumber Daya 41,250.000.000
Kelautan dan Perikanan
6 Pengadaan Sarana dan Prasarana Tambak Garam 6,130.000.000 Kegiatan Penunjang
7 Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan 22.030.000.000 Kegiatan Penunjang Provinsi dan Kab/Kota 36.960.000.000
JUMLAH PAGU DAK PROVINSI 306,720.000.000

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 3


PENYESUAIAN PAGU DEFINITIF
DAK FISIK KELAUTAN DAN PERIKANAN PASCA PENGHEMATAN
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. 35/PMK.07/2020 tanggal 16 April 2020 tentang Pengelolaan Transfer Ke
Daerah Dan Dana Desa Ta 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Covid-19 Dan/Atau Menghadapi Ancaman
Yang Membahayakan Perekonomian Nasional, DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan mendapatkan penghematan
anggaran sebesar Rp. 859.087.776.000,- atau (85,48%) sehingga Pagu DAK bidang KP sesuai PMK 35/2020 sebesar
Rp. 145.912.224.000,-.

PAGU DAK bidang KP (PMK No.35/2020) Rp. 1.005.000.000.000,-


TOTAL PENGHEMATAN Rp. 859.087.776.000,-

PAGU DAK bidang KP (PMK No.35/2020) Rp. 145.912.224.000,-

Catatan : Daerah Penerima (156)


Pagu Provinsi (20) : Rp. 44.849.391.000 dan
Kabupaten/Kota (136) : Rp. 101.062.833.000
4
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 4
PENYESUAIAN PAGU PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN 2020
Pemerintah telah merevisi postur APBN dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 dengan
Perpres 72/2020 untuk mengakomodir kebutuhan belanja negara yang meningkat terkait penanganan
pandemi Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk anggaran Transfer ke Daerah
dan Dana Desa sebesar Rp763.925.645.050.000

PAGU DAK bidang KP (PMK No.35/2020) Rp. 145.912.224.000,-


Cadangan DAK Fisik Penugasan Bid.KP Rp. 584.552.193.000

PAGU DAK bidang KP (Perpres 72/2020) Rp. 730.646.417.000,-

Catatan : Daerah Penerima (469)


Pagu Provinsi (29) : Rp. 92.167.713.000 dan
Kabupaten/Kota (440) : Rp. 638.296.704.000
5
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 5
Kebijakan DAK Fisik TA 2020
Sebagai Respon Penanganan Pandemi Covid-19

Penghentian proses PBJ untuk Bidang selain Kesehatan dan Pendidikan (Subbidang GOR dan
Subbidang Perpusda termasuk dihentikan)
Relaksasi perubahan Rencana Kegiatan DAK Fisik pada Bidang Kesehatan untuk menambahkan
menu kegiatan penanganan Covid-19
Penyesuaian alokasi DAK Fisik menjadi sebesar Rp53,79 Triliun sesuai kontrak kegiatan yang
telah dilaporkan untuk Bidang selain Pendidikan dan Kesehatan, dan pembentukan pagu
cadangan DAK Fisik Rp9,1T
Penggunaan Cadangan DAK Fisik pada 10 Bidang dalam rangka mendukung upaya pemulihan
dampak Covid-19 sebesar Rp8,7 T
Relaksasi persyaratan penyaluran dan besaran penyaluran untuk menu kegiatan Covid-19, dan
selanjutnya relaksasi penyaluran untuk seluruh bidang
Batas waktu penerimaan dokumen persyaratan penyaluran DAK Fisik semula paling lambat
tanggal 21 Juli 2020 diperpanjang menjadi paling lambat tanggal 31 Agustus 2020 dan untuk
cadangan dari semula 31 Agustus 2020 menjadi 30 September 2020

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 6


Pemulihan Ekonomi Melalui Dana Cadangan DAK Fisik
Tujuan : Dalam Perpres 72/2020 terdapat alokasi Cadangan DAK Fisik yg ditujukan
untuk pemulihan ekonomi, sebesar Rp8,7 T pada bidang dan menu kegiatan
tertentu.
NO BIDANG/SUBBIDANG MENU KEGIATAN
Strategi Kebijakan : 1. Jalan Pemeliharaan Berkala Jalan/jembatan dan
 Kriteria kegiatan yang akan didanai : Rehabilitasi Jalan/Jembatan;
o Bersifat padat karya, menggunakan 2. Pariwisata Pembangunan Amenitas; dan Pembangunan
material dan tenaga kerja lokal, misal: Atraksi (Daya Tarik)
pembangunan embung, jalan usaha tani, irigasi
3. Irigasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi
sederhana, sanitasi, air minum.
o Daya dukung tinggi terhadap perekonomian 4. Sanitasi Pembangunan SPALD S Skala Permukiman;
daerah, seperti konektifitas pada Kawasan
5. Air Minum Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan
strategis, pariwisata pada Kawasan prioritas
nasional. 6. Pertanian Pembangunan Sumber-Sumber Air
o Dapat diselesaikan dalam waktu cepat (3-5 7. Perumahan/ Pemukiman Peningkatan/pembangunan rumah swadaya,
bulan). pembangunan rumah khusus (Papua-Papua
 Menggunakan Rencana Kegiatan DAK TA 2020 Barat)
yang telah disetujui, namun tidak berlanjut 8. Kelautan Perikanan a.l Sarpras budi daya ikan kecil, sarpras
karena dihentikan proses pengadaannya pemberdayaan nelayan skala kecil, dll
 Penyaluran dipercepat menjadi 2 tahap, Tahap I 9. Transportasi Pedesaan Pembangunan dan peningkatan jalan desa
50% dan Tahap II sisa sesuai nilai kegiatan strategis
10. Industri Kecil Menengah Pembanguan dan Revitalisasi sentra IKM

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 7


EVALUASI DAK FISIK TA 2020

Nasional Kalimantan Sulawesi


Bidang Pagu Pagu Pagu Dana Pagu Pagu Pagu Dana Pagu Pagu Pagu Dana
APBN PMK 35 Cadangan APBN PMK 35 Cadangan APBN PMK 35 Cadangan
Air Minum 3.270,8 362,3 1.153,5 369,7 29,5 156,6 500,3 73,8 181,9
Industri Kecil dan Menengah 400,0 18,5 194,5 22,9 - 9,1 95,5 - 44,0
Irigasi 2.050,0 234,3 1.454,3 232,7 36,1 159,7 368,4 45,2 250,5
Jalan 15.943,2 3.180,5 1.801,0 2.068,4 483,2 104,5 2.526,1 845,2 393,9
Kelautan dan Perikanan 1.005,2 145,9 584,6 104,7 14,9 60,0 213,8 24,3 120,0
Kesehatan 20.781,2 20.781,2 - 2.454,7 2.454,7 - 3.789,1 3.789,1 -
Lingkungan Hidup dan Kehutanan 612,2 48,7 - 69,8 7,1 - 159,1 8,3 -
Pariwisata 1.003,4 41,0 594,0 75,5 2,7 47,9 160,9 7,1 96,9
Pasar 772,7 32,5 - 73,9 3,0 - 161,5 6,4 -
Pendidikan 19.234,6 18.453,2 - 2.075,5 1.986,5 - 3.339,0 3.147,4 -
Pertanian 1.500,0 290,4 289,1 153,4 23,9 27,7 296,6 60,4 42,7
Perumahan dan Permukiman 1.426,5 407,3 1.012,6 134,6 22,9 111,7 215,0 71,7 143,4
Sanitasi 2.750,0 915,4 918,2 282,6 81,6 134,1 434,0 187,6 166,8
Sosial 200,0 12,4 - 6,5 0,8 - 41,7 0,7 -
Transportasi Laut 300,0 8,8 - 3,5 - - 99,0 - -
Transportasi Perdesaan 1.000,0 139,2 553,7 101,7 12,1 64,0 168,1 25,0 94,5
Grand Total 72.249,8 45.071,6 8.555,4 8.230,2 5.159,0 875,4 12.568,2 8.292,2 1.534,6

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 8


Presentase Penyaluran DAK Fisik Presentase Penyaluran Cadangan DAK Fisik
Presentase Penyaluran Presentase Penyaluran
Bidang Bidang
Nasional Kalimantan Sulawesi Nasional Kalimantan Sulawesi
Air Minum 89,41% 90,84% 95,04% Air Minum 86,71% 89,51% 93,10%
Industri Kecil dan Menengah 67,51% 63,41% 80,81% Industri Kecil dan
Irigasi 79,85% 85,58% 92,90% Menengah 65,34% 63,41% 80,81%
Jalan 92,18% 98,73% 97,93% Irigasi 77,11% 85,50% 92,49%
Kelautan dan Perikanan 87,68% 83,97% 90,70% Jalan 80,35% 92,84% 93,75%
Kesehatan 92,23% 90,97% 95,15%
Kelautan dan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan 87,51% 92,01% 92,72%
Perikanan 88,15% 86,02% 91,78%
Pariwisata 78,73% 88,18% 93,96%
Pariwisata 78,50% 88,79% 94,86%
Pasar 85,73% 43,78% 100,00%
Pendidikan 97,70% 98,17% 97,59% Pertanian 91,99% 88,40% 93,50%
Pertanian 88,13% 82,64% 88,53% Perumahan dan
Perumahan dan Permukiman 96,81% 95,12% 98,14% Permukiman 95,60% 94,12% 97,70%
Sanitasi 96,34% 94,28% 99,16% Sanitasi 93,57% 90,80% 98,52%
Sosial 73,90% 99,96% 86,44% Transportasi
Transportasi Perdesaan 94,41% 96,63% 96,39% Perdesaan 93,09% 96,00% 95,43%
Total 93,55% 93,95% 96,23% Total 83,59% 89,85% 93,99%

Secara presentase penyaluran Wilayah Kalimantan masih memiliki beberapa bidang yang memiliki penyaluran dibawah rata-rata
penyaluran Nasional baik dalam penyaluran DAK Fisik seluruh bidang maupun penyaluran DAK Fisik untuk Cadangan DAK Fisik, sedangkan
penyaluran Wilayah Sulawesi telah melampaui rata-rata penyaluran Nasional
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 9
Realisasi DAK Bidang KP
1.000.000.000.000 93%
900.000.000.000 92% 92%
800.000.000.000
91%
700.000.000.000 91%

600.000.000.000 90%

500.000.000.000 89%
400.000.000.000 88%
88%
300.000.000.000
87%
200.000.000.000
100.000.000.000 86%

- 85%
2018 2019 2020
Alokasi Pagu 879.698.091.000 905.200.000.000 730.464.417.000
Penyaluran 798.316.812.516 834.091.907.891 640.435.074.008
Prosentase 91% 92% 88%

Alokasi Pagu Penyaluran Prosentase

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 10


Realiasasi DAK Bidang KP Provinsi Realisasi DAK Bidang KP Kab/Kota
350.000.000.000 100% 660.000.000.000 95%

88% 90% 640.000.000.000 94%


300.000.000.000 86% 94%
80%
620.000.000.000 93%
250.000.000.000 70% 93%
61% 60% 600.000.000.000
200.000.000.000 92%
50% 580.000.000.000
150.000.000.000 40% 91% 91%
560.000.000.000
100.000.000.000 30%
20% 540.000.000.000 90%
50.000.000.000
10% 520.000.000.000 89%
- 0% 2018 (387 2019 (456 2020(440
2018 (32 Provinsi) 2019 (33 Provinsi) 2020(29 Provinsi) Kab/Kota) Kab/Kota) Kab/Kota)
Alokasi Pagu 274.661.752.000 290.683.725.000 92.167.713.000 Alokasi Pagu 605.036.339.000 614.516.275.000 638.296.704.000
Penyaluran 234.876.555.411 254.993.156.549 56.513.405.174 Penyaluran 563.440.257.105 579.098.751.342 583.921.668.834
Prosentase 86% 88% 61% Prosentase 93% 94% 91%

Alokasi Pagu Penyaluran Prosentase Alokasi Pagu Penyaluran Prosentase

2018 (32 Provinsi) 2019 (33 Provinsi) 2020(29 Provinsi) 2018 (387 Kab/Kota) 2019 (456 Kab/Kota) 2020(440 Kab/Kota)
92.167.713.000
Alokasi Pagu 274.661.752.000 290.683.725.000 Alokasi Pagu 605.036.339.000 614.516.275.000 638.296.704.000

Penyaluran 234.876.555.411 254.993.156.549 56.513.405.174 Penyaluran 563.440.257.105 579.098.751.342 583.921.668.834


Prosentase 86% 88% 61% Prosentase 93% 94% 91%

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 11


RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN DAK TA 2020

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 12


PRIORITAS KKP TAHUN 2021–2024
sebagai langkah terobosan dalam pelaksanaan program

PENINGKATAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK


(PNBP) DARI SUMBER DAYA ALAM PERIKANAN
1 TANGKAP UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
NELAYAN SUMBER DAYA
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UNTUK YANG
2 PENINGKATAN EKSPOR YANG DIDUKUNG RISET BERKELANJUTAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK
KESEJAHTERAAN

PEMBANGUNAN KAMPUNG-KAMPUNG PERIKANAN


3 BUDIDAYA TAWAR, PAYAU DAN LAUT BERBASIS
KEARIFAN LOKAL

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13


TARGET
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
2021 2022 2023 2024
PNBP (Rp triliun) 1,80 10,91 13,64 18,84
- SDA 1,59 10,55 13,18 18,33
- Non SDA 0,21 0,36 0,46 0,51
NILAI TUKAR
- Nilai Tukar Nelayan (NTN) 102 103,5 105 107
- Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 101 102 104 105
- Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan 104 104,25 104,5 104,75
- Nilai Tukar Petambak Garam 103 103,25 103,5 103,75
PRODUKSI PERIKANAN (Juta Ton) 26,8 28,52 31,248 33,349
- Ikan Tangkap (Juta ton)* 8,08 8,32 9,43 10,1
- Ikan Budidaya (Juta ton)** 7,92 8,89 9,87 10,79
- Rumput Laut (Juta ton)*** 10,80 11,31 11,94 12,45
NILAI EKSPOR HASIL PERIKANAN (USD Miliar) 6,05 7,95 10,62 15,00
ANGKA KONSUMSI IKAN (Kg/kap/thn) 58,08 59,53 61,02 62,05
PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN (%) 2,81 2,79 2,78 3,32
TENAGA KERJA TERLIBAT (orang) 1.195.938 1.585.101 1.850.111 2.024.122
- Langsung 787.194 970.001 1.100.558 1.234.673
- Tidak Langsung 408.744 615.100 749.553 789.449

*) Lebih rendah dari target produksi pada Renstra KKP (target Renstra tahun 2021 sebesar 8,42 juta ton dan tahun 2022 sebesar 8,88 juta ton)
**) Lebih tinggi dari target produksi pada Renstra (target Renstra tahun 2022 sebesar 8,69 juta ton, tahun 2023 sebesar 9,48 juta ton dan tahun 2024 sebesar10,32 juta ton)
***) Lebih rendah dari dari target produksi pada renstra (target renstra tahun 2021 sebesar 11,55 juta ton, tahun 2022 sebesar 11,8 juta ton, tahun 2023 sebesar 12,1 juta
ton) dan lebih tinggi dari target Renstra tahun 2024 sebesar12,3 juta ton.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14


RINCIAN TARGET
PRODUKSI PERIKANAN
2021 2022 2023 2024
PRODUKSI PERIKANAN (Ton)
- Ikan Tangkap (ton) 8.082.150 8.327.430 9.434.900 10.105.450
- Ikan Budidaya (ton) 7.925.000 8.890.000 9.878.000 10.799.000
 Udang 1.257.000 1.543.000 1.829.000 2.000.000
 Lobster 5.480 10.880 16.280 22.655
 Ikan Lainnya 6.662.5220 7.336.120 8.032.720 8.776.345
- Rumput Laut (ton) 10.805.000 11.312.000 11.945.000 12.452.000
- Ikan Hias (Miliar ekor) 1,98 2,1 2,2 2,33

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 15


TARGET
EKSPOR HASIL PERIKANAN
2021 2022 2023 2024
NILAI EKSPOR HASIL PERIKANAN (USD Miliar) 6,05 7,95 10,62 15,00
 Udang 2,51 3,58 5,79 8,55
 Cumi Sotong Gurita 0,76 0,97 1,15 1,19
 TTC 0,75 0,90 0,95 0,99
 Rajungan Kepiting 0,54 0,70 0,75 0,81
 Rumput Laut 0,32 0,41 0,50 0,62
 Lobster 0,02 0,02 0,03 0,04
 Lainnya 1,15 1,37 1,45 2,80
VOLUME EKSPOR HASIL PERIKANAN (juta Ton) 1,72 2,09 2,55 3,07
 Udang 0,30 0,44 0,75 1,13
 Cumi Sotong Gurita 0,19 0,24 0,29 0,30
 TTC 0,15 0,18 0,19 0,20
 Rajungan Kepiting 0,05 0,07 0,08 0,08
 Rumput Laut 0,21 0,24 0,27 0,31
 Lobster 0,0058 0,0104 0,0155 0,0227
 Lainnya 0,81 0,91 0,97 1,03
VOLUME BAHAN BAKU (juta Ton) 3,86 4,59 5,50 6,59
 Udang 0,44 0,66 1,12 1,69
 Cumi Sotong Gurita 0,21 0,27 0,32 0,33
 TTC 0,25 0,30 0,32 0,33
 Rajungan Kepiting 0,05 0,07 0,08 0,08
 Rumput Laut 2,08 2,37 2,69 3,11
 Lobster 0,0058 0,0104 0,0155 0,0227
 Lainnya 0,81 0,91 0,97 1,03

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16


Kesehatan Jalan Air Minum Sanitasi Perkim
Pendidikan dan KB
HUBUNGAN ANTARA PROGRAM PRIORITAS KKP Infrastruktur Dasar

DENGAN KEBIJAKAN DAK FISIK PENUGASAN DAK Fisik Penugasan


1. Penguatan DPP dan Sentra Industri Kecil Menengah Ko o r d i n a t o r T e k n i s : D i t .
I P E K B a p p e n as

Koordinator:
D e p u ti E k o n o m i

Pariwisata IKM Jalan Lingkungan Perdagangan* UMKM*


PROGRAM PRIORITAS KKP Hidup
1. Peningkatan PNBP Perikanan dan Kesejahteraan
Nelayan 2. Pengembangan Food Estate dan Sentra Produksi Pangan Koordinator Teknis:
Dit. Pangan dan
2. Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Pertanian Bappenas
didukung dengan Riset untuk Peningkatan USULAN
Koordinator:
Ekspor MENU DAK Deputi Kemaritiman dan
BIDANG KP Pertanian Sumber Daya Alam
3. Pengembangan Kampung Perikanan Budidaya Kelautan Irigasi Kehutanan Jalan Perdagangan*
Perikanan
Berbasis Kearifan Lokal
3. Peningkatan Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif Koordinator Teknis: Dit.
di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua R e g i o na l I I I B a p p e n a s

Transportasi Transportasi Koordinator:


Perdesaan Laut Jalan D e p u ti P e n g em b a ng a n
Regional
1. DAK Provinsi • Tugas Koordinator Teknis: mengkoordinasikan tematik yang menjadi tanggung jawabnya, dalam menyusun arah kebijakan, sasa
1. Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhanhingga kegiatan
Perikanan (UPTD
dan lokasi prioritas (lokpri)Provinsi)
tematik.
• Bidang Pendukung mengikuti arah kebijakan dan sasaran outcome yang telah ditetapkan oleh Koordinator DAK Penugasan
2. Pembangunan / Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Provinsi)
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pergaraman
4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Kawasan Konservasi
2. DAK Kabupaten/Kota
1. Pembangunan / Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Kab/Kota)
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Skala Kecil
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil
4. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan dan Pemasar Hasil Perikanan
Keterangan:
Kelautan dan Perikanan berada pada DAK Fisik Penugasan dengan tematik “Pengembangan Food Estate dan Sentra Produksi Pangan”
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 17
KRITERIA LOKASI PRIORITAS
Lokasi yang menjadi prioritas untuk mendapatkan alokasi DAK bidang Kelautan dan Perikanan TA 2022 adalah
Provinsi, Kabupaten/kota yang memiliki perairan laut, perairan umum dan garis pantai dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Lokasi sentra produksi kelautan dan perikanan;
2. Lokasi Major Project;
3. Lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT);
4. Provinsi dengan IUU fishing dan destructive fishing yang tinggi;
5. Provinsi Kawasan Konservasi Perairan Daerah;
6. Daerah bercirikan kepulauan dan/atau laut;
7. Daerah Afirmasi (Daerah tertinggal, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, transmigrasi dan seluruh
kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat);
8. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, sesuai amanat Perpres 79/2019 dan Perpres 80/2019
9. Mendukung Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (MLIN)

Kementerian Kelautan dan Perikanan


Republik Indonesia 18
Terima Kasih

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 19

Anda mungkin juga menyukai