Anda di halaman 1dari 11

BUPATI BLITAR

PROVINS! JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BLITAR


NOMOR SG TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI
NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGESAHAN
RENCANA TAPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR,

Menimbang a. bahwa untuk mengikuti arus perkembangan peraturan


perundang-undangan yang dinamis, Peraturan Bupati
Blitar Nomor 82 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengesahan Rencana Tapak Pembangunan Perumahan
dipandang sudah tidak sesuai sehingga perlu diubah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor
82 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengesahan Rencana
Tapak Pembangunan Perumahan;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya
dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur dan Undang-Undang
2

Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah­


daerah Kabupaten Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah
Istimewa Jogyakarta (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2043);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang­
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
3

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang­
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5676);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2001 tentang
Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5230);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4161);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4655);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5347);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan;
4

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan;
17. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
l1/PERMEN/M/2008 tentang Pedoman Keserasian
Kawasan Perumahan dan Permukiman (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42);
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Permukiman (KSNP-SPALP);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009
tentang Pedoman Penyerahan Prasarana dan Utilitas
Perumahan dan Permukiman di Daerah;
20. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12
Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan;
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
ll/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Jalan Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 600);
22. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman dengan Hunian Berimbang sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Perumahan
Rakyat Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman dengan Hunian Berimbang (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1280);
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana
dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 470);
24. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2015
tentang Izin Lokasi;
5

25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 08/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis
Sepadan Jaringan Irigasi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 533);
26. Peraturan Menteri Pekerjaan Nomor 28/PRT/M/2015
tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis
Sempadan Danau (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 722);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
157);
28. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 15 Tahun 2018
tentang Pertimbangan Teknis Pertanahan;
29. Keputusan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 6 Tahun 1998 tentang Pemberian Hak
Milik Atas Tanah Untuk Rumah Tinggal;
30. Peraturan Gubemur Jawa Timur Nomor 30 Tahun 2011
tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) (Berita Daerah
Propinsi Jawa Timur Tahun 2011 Nomor 30);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun
2011 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Daerah
Kabupaten Blitar Tahun 2011 Nomor 4/E);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 05 Tahun
2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Blitar Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten
Blitar Tahun 2013 Nomor 3/E);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016
Nomor 10/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Blitar 17);
6

34. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 8 Tahun 2017


tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah
Kabupaten Blitar Tahun 2017 Nomor 4/E, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Blitar 27);
35. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 9 Tahun 2019
tentang Penanaman Modal (Lembaran Daerah Kabupaten
Blitar Tahun 2019 Nomor 9/E, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Blitar 47);
36. Peraturan Bupati Blitar Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Togas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Blitar Berita Daerah Kabupaten
Blitar Tahun 2016 Nomor 58/D);
37. Peraturan Bupati Blitar Nomor 82 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengesahan Rencana Tapak Pembangunan
Perumahan (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun
2016 Nomor 82/E);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN BUPATI NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG
PEDOMAN PENGESAHAN RENCANA TAPAK PEMBANGUNAN
PERUMAHAN.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 82
Tahun 2016 tentang Pedoman Pengesahan Rencana Tapak
Pembangunan Perumahan (Berita Daerah Kabupaten Blitar
Tahun 2016 Nomor 82/E), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 20
Jenis bangunan yang wajib memiliki pengesahan rencana
tapak (site plan) meliputi :
a. bangunan gedung untuk rumah tinggal deret dan/atau
perumahan dengan jumlah paling sedikit 5 (lima)
kavling;
7

b. pembangunan rumah dengan jumlah kavling kurang


dari 5 (lima), yang mengakibatkan bertambahnya
jumlah kavling sebagaimana dimaksud pada huruf a;
c. rumah kantor dan/atau rumah toko deret dengan
jumlah paling sedikit 5 (lima) unit dalam satu lokasi;
d. bangunan untuk gudang, hotel, penginapan, rumah
sakit, bangunan usaha skala besar, clan bangunan lain
yang sejenis; clan
e. untuk pemohon perseorangan jumlah kavling yang
dapat diajukan pengesahan paling banyak berjumlah
10 (sepuluh) kavling.

2. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Pasal 22
(1) Dokumen administrasi yang menjadi persyaratan
permohonan pengesahan rencana tapak ( site plan)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a
sebagai berikut:
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk pihak yang
mengajukan permohonan pengesahan rencana tapak
(site plan);
b. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak pihak yang
mengajukan permohonan pengesahan rencana tapak
( site plan);
c. fotokopi Nomor Induk Berusaha (NIB);
d. fotokopi Surat Rekomendasi Tata Ruang dari Dinas
Pekerjaan Umum clan Penataan Ruang Kabupaten
Blitar;
e. fotokopi dokumen Pertimbangan Teknis Pertanahan
clan Izin Perubahan Penggunaan Tanah dari Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Blitar untuk luasan
<10.000 m2 (kurang dari sepuluh ribu meter
persegi);
f. fotokopi Izin Lokasi untuk luas wilayah lebih dari 1
ha (satu hektare) dari Badan Penanaman Modal clan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blitar;
g. fotokopi bukti kepemilikan tanah atas nama
pemohon;
8

h. fotokopi badan hukum peru.mahan bagi pemohon


yang berbentuk badan hukum;
i. fotokopi keanggotaan dan surat rekomendasi
asosiasi pengembang peru.mahan (syarat kompetensi
keahlian di bidang pembangunan perumahan) bagi
pemohon yang berbentuk badan hukum;
J. fotokopi sosialisasi lingkungan sekitar;
k. proposal pembangunan perumahan;
I. surat pernyataan penyerahan sarana, prasarana dan
utilitas disertai titik koordinat lahan sarana dan
taman yang akan diserahkan bagi kegiatan
bangunan hunian rumah deret/perumahan;
(2) Dokumen teknis yang menjadi persyaratan
permohonan pengesahan rencana tapak (site plan)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a
merupakan gambar rencana tapak (site plan) yang
dibuat dan ditandatangani oleh pemohon yang terdiri
dari sebagai berikut :
a. gambar peta lokasi perumahan dan sarana
lingkungan perumahan (ukuran skala 1 : 1000);
b. gambar site plan perumahan yang memuat
keterangan (ukuran A3 skala 1: 1000) sebagai
berikut:
1. luas dan jumlah peruntukan lahan kavling
bangunan;
2. luas penggunaan lahan perumahan untuk kavling
bangunan, prasarana, sarana dan utilitas;
3. tata letak, ukuran dan luas masing-masing
kavling bangunan, sarana, prasarana dan utilitas
perumahan;
4. lebar jalan dan saluran drainase; dan
5. jarak sempadan bangunan terhadap jalan dan
atau sungai/saluran.
c. gambar potongan rencana jalan dan saluran
drainase, serta saluran sanitasi, Instalasi
Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan lokasi sumur bor
apabila menggunakan sumber air tanah;
d. fotokopi surat keterangan pengelolaan persampahan;
e. fotokopi surat penyediaan makam dan sarana
ibadah;
9

f. fotokopi bukti pemasangan jaringan air bersih dan


listrik;
g. hasil tes laboratorium kualitas air bersih (apabila
menggunakan sumber air bersih);
h. surat keterangan bebas banjir dan jarak sempadan
sungai/saluran irigasi dari Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Blitar (apabila
berdekatan dengan sungai/irigasi);
i. gambar peta tata drainase dan tata hijau;
J. untuk luasan s 1.000 m2 (kurang dari atau sama
dengan seribu meter persegi) dikecualikan dari
Peraturan Bupati ini.
(3) Gambar rencana tapak (site plan) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, secara umum memuat
hal-hal sebagai berikut:
a. nama objek rencana tapak dan lokasi;
b. nama perusahaan dan alamat;
c. peta orientasi lokasi, arah mata angin dan skala;
d. legenda peta;
e. pemanfaatan ruang/jenis kegiatan;
f. nama pemohon, nama pemeriksa dan nama yang
menyetujui; dan
g. tanda tangan pejabat yang berwenang.
(4) Khusus untuk gambar tata letak sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, selain memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
memuat juga hal-hal khusus sebagaimana berikut:
a. perencanaan tata bangunan meliputi denah, tampak
depan dan samping bangunan, kecuali untuk
bangunan fungsi hunian deret;
b. perencanaan tata kavling khusus untuk bangunan
fungsi hunian deret;
c. sirkulasi yang menggambarkan akses keluar masuk
bangunan dengan penampang jalannya;
d. penataan parkir;
e. perhitungan luas lahan dan persentasenya untuk
efektif kavling beserta parkir, jalan dan taman; dan
f. titik tempat sampah beserta penampangnya.
10

(5) Khusus untuk gambar peta tata drainase dan tata


hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j,
selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), memuat juga hal-hal khusus sebagai
berikut:
a. arah aliran dan penampang saluran drainase;
b. penempatan ruang terbuka termasuk penempatan
pohon;
c. titik septictank beserta penampangnya;
d. titik sumur resapan beserta penampangnya;
e. titik Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) beserta
penampangnya;dan
f. penempatan bak kontrol dan kolam resapan khusus
untuk fungsi bangunan perumahan.
(6) Ketentuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dan ayat (5), dibuat dengan mengacu pada
dokumen lingkungan yang telah disahkan.

3. Di antara Pasal 25 dan Pasal 26 disisipkan 1 (satu) pasal,


yakni Pasal 25 A sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 25 A
(1) Pengembang/Pemohon wajib menyerahkan prasarana,
sarana dan utilitas perumahan setelah selesai
pembangunannya.
(2) Penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan:
a. paling lambat 1 (satu) tahun setelah masa
pemeliharaan;dan
b. sesuai dengan rencana tapak (site plan) yang telah
disetujui oleh Pemerintah Daerah.
(3) Bagi pengembang/pemohon yang telah mendapatkan
persetujuan izin Rencana Tapak sebelum terbitnya
Peraturan Bupati 1n1 tetap wajib menyerahkan
prasarana, sarana dan utilitas perumahan meskipun
sudah melewati waktu sebagaimana dimaksud ayat (2)
huruf a.
(4) Bupati membentuk Tim Verifikasi untuk memproses
penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan
yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
11

Pasal II
Peraturan Bupati 1n1 mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.

Ditetapkan di Blitar
pada tanggal 24 Jqptor,1�cr 2J20
BUPATI BLITAR

ttd

RIJANTO

Diundangkan di Blitar
pada tanggal 24 3 e-;; t cr,ib er 20 20
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR

ttd

TOTOK SUBIHANDONO

BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2020 NOMOR (/J/

Anda mungkin juga menyukai