Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN EKSEKUTIF

RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG)


KABUPATEN BLITAR 2022-2027

Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2022-2027 disusun oleh pemerintah
daerah sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. RAD-PG
Kabupaten Blitar 2022-2027 disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
dan dikoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. RAD-PG periode ini
disusun dengan mengacu pada Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2021-2024
yang telah mempertimbangkan bagaimana respon pangan dan gizi dalam situasi
kegawatdaruratan (termasuk pandemi COVID-19) serta pengarusutamaan gender.
Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan diharapkan memiliki pemahaman dan
komitmen yang kuat dalam mencapai sasaran ketahanan pangan dan gizi yang sudah dituangkan
dalam RAD-PG.

Latar Belakang
Pembangunan pangan dan gizi merupakan investasi strategis yang akan memberikan
dampak dalam jangka panjang bagi peningkatan kualitas dan produktifitas sumberdaya manusia.
Untuk itu, terjaminnya ketersediaan pangan dan asupan gizi, pola asuh yang berkualitas, akses
dan mutu pelayanan kesehatan yang baik, serta akses air minum dan sanitasi yang baik dapat
meningkatkan status gizi dan kesehatan serta menurunkan prevalensi stunting di suatu daerah.
Dengan gizi yang baik, orang akan mampu mencapai potensi penuh mereka dan memiliki
kesempatan untuk memutus siklus kemiskinan dan ketidaksetaraan antargenerasi.
Maksud dan tujuan disusunnya Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) agar
dapat menjadi panduan bagi OPD, DPRD, organisasi non pemerintah, institusi masyarakat, dan
pelaku lain dalam penyusunan target / indikator kinerja, perencanaan program, dan penentuan
skala prioritas dalam penyusunan / alokasi anggaran untuk kegiatan yang mendukung
pembangunan pangan, kesehatan, dan gizi. Pendekatan yang dilakukan untuk penyusunan RAD-
PG Kabupaten Blitar melalui identifikasi data-data dari pilar gizi masyarakat, akses pangan,
mutu dan keamanan pangan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta Kelembagaan
Pangan & Gizi.

1|R i n g k a s a n E k s e k u t i f R A D - P G K a b. B l i t a r 2 0 2 2 - 2 0 2 7
Analisa Pangan Dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan
Kabupaten Blitar merupakan daerah agraris, di mana kekuatan ekonomi didukung sebagian
besar dari sektor pertanian. Beberapa komoditas pertanian dan perkebunan yang dihasilkan di
Kabupaten Blitar antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, nanas, kakao, dan cengkeh.
Produktivitas tanaman pangan seperti padi baik padi sawah maupun ladang, jagung, ketela
pohon, ketela rambat, kacang tanah, dan kedelai mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, namun
demikian hal ini tidak menjadi kendala karena produksinya mengalami surplus. Stok cadangan
beras di tahun 2021 juga mengalami surplus, sebagian besar beras yang beredar di Kabupaten
Blitar merupakan beras medium.
Produksi buah-buahan, pada tahun 2021 terdapat tiga jenis tanaman buah yang
produktivitasnya tertinggi yaitu pisang, nanas, dan alpukat. Beberapa komoditas sayur juga
mengalami peningkatan seperti bawang merah, cabai, dan kubis. Produksi biofarmaka seperti
jahe, kencur, kunyit, dll juga mengalami peningkatan.
Pada tahun 2021, skor PPH konsumsi di Kabupaten Blitar sebesar 88,4, angka ini belum
mencapai target konsumsi di tingkat Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 88.8. Semakin tinggi
skor PPH menunjukkan semakin beragamnya konsumsi pangan. Konsumsi energi perkapita
sehari penduduk di wilayah Kabupaten Blitar tahun 2021 tercatat sebesar 2062.4
kkal/kapita/hari, sedangkan konsumsi protein perkapita sehari penduduk di wilayah Kabupaten
Blitar tahun 2021 tercatat sebesar 55 gram per kapita per hari.
Dari sisi keamanan pangan, OPD terkait yaitu Dinas Kesehatan telah menargetkan
indikator cakupan penjamah / pengelola jajanan anak sekolah yang sudah dilatih/dibina; jumlah
penjamah makanan yang sudah dilatih tentang keamanan pangan, dan jumlah UKM/UMKM
penerima sertifikat PIRT. Sedangkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan baru mulai
menambahkan indikator jumlah kelompok penerima sertifikat mutu dan keamanan asal tanaman
segar pada tahun 2022 dst.

Analisa Situasi Pangan dan Gizi di Kabupaten Blitar


Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Kabupaten
Blitar adalah 14,5%. Sementara hasil data Bulan Timbang Agustus 2021 menunjukan prevalensi
stunting di Kabupaten Blitar lebih rendah yaitu 7,43% atau sebanyak 5635 balita tergolong

2|R i n g k a s a n E k s e k u t i f R A D - P G K a b. B l i t a r 2 0 2 2 - 2 0 2 7
stunting dengan 4258 baita dengan status pendek (<-2SD) dan 1395 balita dengan balita sangat
pendek (<-3 SD). Di dalam RAD-PG ini ditargetkan penurunan angka stunting menjadi 13%
pada tahun 2027.
Program pencegahan stunting dengan melibatkan banyak OPD tidak hanya dinas
kesehatan namun juga dinas terkait lainnya untuk mendukung ketercapian program gizi sensitif
dan juga program gizi spesifik dengan fokus program ditekankan pada 1000 HPK. Beberapa
program pencegahan stunting yang perlu mendapat perhatian adalah: (1) pemberian ASI Ekslusif
(2) Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan (3) PHBS yang belum merata. Masalah
kesehatan lain yang perlu mendapat perhatian adalah tingginya prevalensi hipertensi di
kabupaten Blitar yaitu sebesar 38,8% (data tahun 2021). Hal yang penting untuk menunjang
keberhasilan program gizi khususnya dan kesehatan umumnya adalah melakukan pendekatan
pengarusutamaan gender (PUG). Pengarusutamaan gender merupakan langkah yang sangat
penting terkait ketersediaan pangan dan makanan yang bergizi serta pemanfaatan pangan lokal
yang ada di lingkungan sekitar. Perempuan berperan sebagai pemegang keputusan di tingkat
rumah tangga khususnya terkait pemenuhan kebutuhan harian keluarga terutama kebutuhan
pangan yang bergizi dan seimbang.

Arah Kebijakan Dan Strategi Penanganan Stunting, Pangan Dan Gizi


Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) memiliki posisi yang strategis di dalam
pembangunan pangan dan gizi. RAD-PG menjadi pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dalam menjalankan program atau aksi terkait pangan dan gizi serta perbaikan kualitas
sumber daya manusia. Selain itu program dan kegiatan dalam RAD-PG hendaknya mudah
diterapkan di lapangan dan keberhasilannya dapat diukur serta didukung oleh pendanaan yang
memadai.
RAD-PG yang menjadi bagian dari Strategi Ketahanan Pangan dan Gizi mengacu kepada
RPJPN,RPJMN 2020-2024,RAN-PG dan agenda TPB/SDGs, yang dalam penyusunan dan
pelaksanaannya disinkronkan dengan gerakan atau rencana aksi lain yang mendukung
pelaksanaan pembangunan pangan dan gizi seperi: Percepatan Penurunan Stunting, Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan (AMPL), Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), serta Stranas
Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
(PPRG).

3|R i n g k a s a n E k s e k u t i f R A D - P G K a b. B l i t a r 2 0 2 2 - 2 0 2 7
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi di Kabupaten Blitar
Outcome yang ingin dicapai dari upaya perbaikan pangan dan gizi dalam RAD-PG
Kabupaten Blitar disusun dengan mempertimbangkan masukan dari OPD-OPD terkait. Rencana
aksi disusun dalam tabel matriks yang berisi target outcome antara berupa dari pilar akses
pangan, mutu dan keamanan pangan, PHBS, kelembagaan pangan dan gizi, serta outcome berupa
prevalensi stunting, gizi kurang, gizi buruk pada balita, prevalensi ibu hamil KEK, prevalensi ibu
hamil anemia, serta untuk menekan angka penyakit tidak menular berupa prevalensi hipertensi
dan diabetes mellitus.
Untuk mencapai target outcome antara dan outcome, maka diperlukan sinergi antar OPD,
misalnya sektor pertanian dan sektor kesehatan menjadi sektor kunci untuk mewujudkan status
gizi masyarakat yang optimal. Namun demikian, interaksinya dengan program lain seperti pola
asuh, sanitasi dan air bersih, kualitas pelayanan kesehatan, serta sosial inklusi yang memiliki
peran penting seperti kemiskinan, pendidikan, budaya, gender, agama, usia, suku, disabilitas,
infrastruktur, teknologi dan industri, dsb. Oleh karena itu seluruh sektor yang berkaitan dengan
faktor-determinan tersebut perlu diintegrasikan untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi.
RAD-PG Kabupaten Blitar juga disusun berdasarkan tujuan strategis yang ada dalam
RAN-PG 2021-2024 yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi di tingkat
rumah tangga melalui empat Tujuan Strategis yaitu: 1) Peningkatan Ketersediaan Pangan
Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA); 2) Peningkatan Keterjangkauan Pangan B2SA;
3) Peningkatan Pemanfaatan Pangan yang B2SA dan Pelayanan Gizi (Esensial), dan 4)
Penguatan Kelembagaan dan Tata Kelola Pangan dan Gizi. Tujuan Strategis diterjemahkan ke
dalam strategi dan aksi disertai dengan indikator keluaran dan target yang terukur disertai dengan
OPD penanggungjawab dan OPD terkait di setiap aksi. Susunan ini digambarkan dalam sebuah
matriks yang merupakan bagian yang tidak terpisah dalam dokumen ini.

4|R i n g k a s a n E k s e k u t i f R A D - P G K a b. B l i t a r 2 0 2 2 - 2 0 2 7

Anda mungkin juga menyukai