Anda di halaman 1dari 616

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RANCANGAN AKHIR
RENCANA
PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH
DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2021-2026
KATA PENGANTAR

Dokumen Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


(RPJMD) Kabupaten Ketapang 2021-2026 adalah penjabaran visi, misi, dan program
Bupati dan Wakil Bupati Ketapang. Visi, misi, dan program tersebut telah dielaborasi
dengan memperhatikan kondisi nyata capaian pembangunan daerah, baik berupa
persoalan, tantangan, keberhasilan, hingga kebutuhan riil masyarakat. Dokumen
Rancangan RPJMD Kabupaten Ketapang ini merupakan penyempurnaan dari
Rancangan Awal. Selain itu, dokumen ini merupakan bahan diskusi dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah. Dokumen Rancangan RPJMD
Kabupaten Ketapang memuat penentuan tujuan dan sasaran pembangunan
berdasarkan visi dan misi kepala daerah. Selain itu, dokumen RPJMD juga memuat
penjabaran strategi, arah kebijakan, program pembangunan daerah, serta kerangka
pendanaan pembangunan daerah. Pada bagian akhir dokumen RPJMD ini juga
disajikan indikator kinerja kepala daerah, indikator kinerja perangkat daerah serta
indikator kinerja kunci lainnya.

Dokumen Rancangan RPJMD Kabupaten Ketapang ini disusun berdasarkan


berbagai peraturan perundang-undangan dan memperhatikan kaidah perumusan
kebijakan perencanaan. Dasar perumusan dokumen ini antara lain adalah Undang-
Undang (UU) No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah untuk mencapai
sinergi antara perencanaan pembangunan pusat dan daerah. Selain itu, kaidah
penyusunan Rancangan RPJMD Ketapang ini telah disusun berdasarkan pedoman
teknis penyusunan RPJMD dalam Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Dokumen Rancangan RPJMD Kabupaten Ketapang ini memperhatikan Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ketapang 2005-2025,
RPJMD Provinsi Kalimantan Barat 2018-2023, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

ii | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kabupaten Ketapang 2015-2035. Upaya sinergi antar dokumen perencanaan juga
dilakukan dengan menelaah dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
yang merupakan syarat bagi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Ketapang,
Bappeda dan seluruh perangkat daerah, serta semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan dokumen Rancangan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026.
Dokumen ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi berbagai pemangku
kepentingan dalam proses pembangunan daerah untuk mencapai kondisi
Kabupaten Ketapang yang lebih Sejahtera, Maju, Mandiri, Adil, Aman dan
Bermartabat dalam proses perencanaan pembangunan jangka menengah pada
tahap selanjutnya.

iii | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GRAFIK xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan 3

1.3. Hubungan Antar Dokumen 8


1.3.1. Keterkaitan RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025 9
1.3.2. Keterkaitan RPJMD dengan RPJMN 2020-2024 13
1.3.3. Keterkaitan RPJMD dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat 2018-2023 13
1.3.4. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Ketapang 2015-2035 14
1.3.5. Keterkaitan RPJMD dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategus (KLHS) 15
1.3.6. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah 15
1.3.7. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 15
1.3.8. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa) 15
1.3.9. Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Berbasis Urusan 16

1.4. Maksud dan Tujuan 18


1.4.1. Maksud Penyusunan 18
1.4.2. Tujuan Penyusunan 18

1.5. Sistematika Penulisan 18

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 20

2.1. Aspek Geografi 20


2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah 20
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah 29
2.1.3. Demografi 35

2.2. Aspek Kesejahteraan 39


2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 39
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial 52
2.2.3. Fokus Seni, Budaya dan Olahraga 60

2.3. Aspek Pelayanan Umum 61


2.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 61
2.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib Bukan Pelayanan Dasar 101
2.3.3. Urusan Pemerintahan Pilihan 134
2.3.4. Pendukung Urusan Pemerintahan 155
2.3.5. Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan 160
2.3.6. Unsur Pengawasan 166
2.3.7. Unsur Kewilayahan 168
2.3.8. Unsur pemerintahan umum 169

iv | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.4. Aspek Daya Saing Daerah 170
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 170
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 172
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi 173
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia 175

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH 177

3.1. Kinerja Keuangan Mkasa Lalu 177


3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 178
3.1.2. Neraca Daerah 188

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu 198


3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran 198
3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah 208

3.3. Kerangka Pendanaan 211


3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah 212
3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan 217

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH 223

4.1. Isu-isu Strategis Daerah 223


4.1.1. Telaah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Ketapang 2015-2035 223
4.1.2. Penelaahan RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025 261
4.1.3. Penelaahan RPJMD Daerah Sekitar 261
4.1.4. Penelaahan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat 2018-2023 265
4.1.5. Penelaahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs) 266
4.1.6. Penelaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Ketapang:
Integrasi KLHS RPJMD Kabupaten Ketapang 267
4.1.7. Penelaahan RPJMN 2020-2024 269

4.2. Permasalahan Pembangunan 272


4.2.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 272
4.2.2. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar 278
4.2.3. Urusan Pemerintahan Pilihan 289
4.2.4. Urusan Penunjang Pemerintahan 294
4.2.5. Unsur Pemerintahan Umum 300

4.3. Penentuan Isu Strategis Daerah 301


4.3.1. Konsep dan Metode Penentuan Rancangan Isu Strategis 301
4.3.2. Penentuan Rancangan Isu Strategis menggunakan konsep Dynamic Governance 303
4.3.3. Isu Strategis Kabupaten Ketapang 314
4.3.4. Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis dengan Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) 319

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 324

5.1. Visi 324

5.2. Misi 326

5.3. Tujuan Dan Sasaran 330

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 338

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan 338

6.2. Dukungan Strategi/Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Ketapang Kepada Kebijakan Nasional 361

6.3. Program Pembangunan Daerah 363

6.4. Arah Kebijakan Tahunan 422

6.5. Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah 423

v | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


6.5.1. Arah Pembangunan Wilayah dan Pemanfaatan Ruang 424

6.6. Program Prioritas Kepala Daerah 430

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH 442

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 528

8.1. Indikator Kinerja Utama Daerah 528

8.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Perangkat Daerah 529

8.3. Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (IKK) 537

BAB XI PENUTUP 551

LAMPIRAN 553

vi | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Prioritas Pembangunan, Sasaran Pokok dan Strategi Pembangunan

Tahap Keempat RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025 9


Tabel 1. 2. Road Map Pengembangan Penanaman Modal Periode 2021-2025 16

Tabel 1. 3. Sistematika Penulisan RPJMD 18


Tabel 2. 1. Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang 22

Tabel 2. 2. Jarak Kecamatan Menuju Ibukota Kabupaten Ketapang 23

Tabel 2. 3. Formasi Geologi Kabupaten Ketapang 24


Tabel 2. 4. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Ketapang Tahun 2020 25

Tabel 2. 5. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang 25

Tabel 2. 6. Kondisi Klimatologi Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 26


Tabel 2. 7. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang

Tahun 2017 (Hektar/ha) 27

Tabel 2. 8. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020 36

Tabel 2. 9. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang


Tahun 2020 38

Tabel 2. 10. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 40

Tabel 2. 11. PDRB ADHB dan Kontribusi Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 46
Tabel 2. 12. PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 50

Tabel 2. 13. Rasio Gini Kabupaten Ketapang dan Beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2016-2020 51
Tabel 2. 14. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 51

Tabel 2. 15. Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Kabupaten Ketapang dan Beberapa Kabupaten

di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2020 52


Tabel 2. 16. Perkembangan IPM di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 53

Tabel 2. 17. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat,
Tahun 2016-2020 54

Tabel 2. 18. Kondisi Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 60

Tabel 2. 19. Kualifikasi Pendidik, Pendidik Tersertifikasi, dan Kekurangan Guru di Jenjang SD
dan SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020 64

Tabel 2. 20. Cakupan Pelayanan Kehamilan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 67

Tabel 2. 21. Rasio Posyandu per Satuan Bayi dan Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 74
Tabel 2. 22. Jumlah Kasus Penyakit ISPA, Hipertensi, Gastritis, dan Radang Sendi

di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 78


Tabel 2. 23. Jumlah Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 80

Tabel 2. 24. Kasus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang

tahun 2016-2020 81
Tabel 2. 25. Jumlah Dokter dan Tenaga Medis per 100.000 Penduduk Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 82

vii | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 26. Rasio Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, dan Poliklinik per 100.000 penduduk

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 82


Tabel 2. 27. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 83

Tabel 2. 28. Jumlah kasus kontak erat di Kabupaten Ketapang per November 2020 84

Tabel 2. 29. Sebaran jumlah kontak erat menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
per November 2020 85

Tabel 2. 30. Jumlah kasus suspek COVID-19 di Kabupaten Ketapang per November 2020 86
Tabel 2. 31. Jumlah pelaksanaan Rapid Test di Kabupaten Ketapang per November 2020 87

Tabel 2. 32. Sebaran Kasus Positif COVID-19 menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang

per November 2020 dan Desember 2020 88


Tabel 2. 33. Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi (Km) Tahun 2016-2020 89

Tabel 2. 34. Proporsi Jalan Lingkungan Dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 90

Tabel 2. 35. Kondisi Jembatan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 91


Tabel 2. 36. Persentase Drainase dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 94

Tabel 2. 37. Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 94

Tabel 2. 38. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang 95
Tabel 2. 39. Rasio Rumah Tidak Layak Huni Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 96
Tabel 2. 40. Jenis Bencana di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 98

Tabel 2. 41. Jumlah Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Tingkat Penyelesaian

Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan (K3) di Kabupaten Ketapang 99


Tabel 2. 42. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 100

Tabel 2. 43. Persentase PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial Tahun 2016-2020 100
Tabel 2. 44. Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial yang diterima

Tahun 2016-2020 101


Tabel 2. 45. Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang Berhasil Disalurkan Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 103

Tabel 2. 46. Tingkat Kesempatan Kerja di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 103
Tabel 2. 47. Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Ketapang Menurut Jenis Kelamin

tahun 2019-2014, 2014-2019, dan 2019-2024 105

Tabel 2. 48. Skor dan Peringkat Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 109
Tabel 2. 49. Ketersediaan Pangan Utama, Stabilitas Harga Pangan dan Skor PPH

Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 109

Tabel 2. 50. Stok Cadangan Pangan Daerah dan Jumlah Lumbung Pangan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2020 110

Tabel 2. 51. Target dan Realisasi Peserta KB Aktif Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2019 118

Tabel 2. 52. Banyaknya Sarana Pelayanan KB Nasional menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang

Tahun 2019-2020 119


Tabel 2. 53. Arus Penumpang dan Barang di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 121

Tabel 2. 54. Arus Kunjungan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri Tahun 2020 122

Tabel 2. 55. Lalu Lintas Penumpang di Pelabuhan Ketapang Tahun 2020 123
Tabel 2. 56. Jumlah Sarana Angkutan Sungai/Kapal Pedalaman Menurut Jenisnya 124

viii | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 57. Pelaksanaan Urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ketapang 125

Tabel 2. 58. Jumlah Pos Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang Tahun 2019 126
Tabel 2. 59. Realisasi PMDN dan PMA (juta rupiah) Tahun 2016-2020 129

Tabel 2. 60. Perkembangan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Kelompok Pemuda

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 130


Tabel 2. 61. Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB Kabupaten Ketapang Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020 135


Tabel 2. 62. Peranan Subkategori terhadap Nilai Tambah Kategori Perikanan

di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 135

Tabel 2. 63. Produksi Perikanan Kabupaten Ketapang (Ton) Tahun 2016- 2020 136
Tabel 2. 64. Jumlah Nelayan dan Unit Penangkapan Ikan 137

Tabel 2. 65. Jumlah Alat Penangkap Ikan Dirinci Menurut Resort Perikanan dan Kecamatan

Tahun 2016-2020 137


Tabel 2. 66. Jumlah Unit dan Luas Usaha Budidaya Perikanan 138

Tabel 2. 67. Peranan Sub Kategori Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terhadap

PDRB Kabupaten Ketapang (persen) Tahun 2016-2020 139


Tabel 2. 68. Tingkat Penghunian Kamar Hotel/Akomodasi di Kabupaten Ketapang (Persen)

Tahun 2016-2020 140


Tabel 2. 69. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Ketapang Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020 141

Tabel 2. 70. Peranan Subkategori terhadap Nilai Tambah Kategori Pertanian, Peternakan,
Perburuan, dan Jasa Pertanian di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 141

Tabel 2. 71. Produksi Tanaman Pangan (Ton) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 142

Tabel 2. 72. Luas Lahan Pertanian (Ha) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 143
Tabel 2. 73. Produksi Buah–Buahan dan Sayuran Tahunan Menurut Jenis Tanaman (kw)

Tahun 2016-2020 144


Tabel 2. 74. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah–Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman (kw),

Tahun 2016-2020 145

Tabel 2. 75. Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman (kg), 2016-2020 146
Tabel 2. 76. Produksi Tanaman Perkebunan (ton) Tahun 2016 dan 2020 147

Tabel 2. 77. Populasi Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/Unggas (Ekor) Tahun 2016-2020 148

Tabel 2. 78. Produksi Daging Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/ Unggas (Kg) Tahun 2016-2020 148
Tabel 2. 79. Jumlah Produksi Telur Menurut Jenis Unggas 149

Tabel 2. 80. Peranan Sub Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor terhadap PDRB Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 150
Tabel 2. 81. Jumlah Pasar Tradisional dan Omzet Perdagangan Pasar Tradisional Tahun 2016-2020 151

Tabel 2. 82. Peranan Sub Kategori Industri Pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Ketapang
(persen) Tahun 2016-2020 152

Tabel 2. 83. Persentase Transmigran yang Mendapatkan Pelatihan di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 155


Tabel 2. 84. Nilai dan Predikat SAKIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 156

Tabel 2. 85. Peringkat Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)

Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 157


Tabel 2. 86. Jumlah Produk DPRD Periode 2009-2014 dan 2014-2019 Kabupaten Ketapang 159

ix | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 87. Persentase Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Realisasi Kinerja Pembangunan,

dan Penghargaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 160


Tabel 2. 88. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 161

Tabel 2. 89. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Jabatan di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 163


Tabel 2. 90. Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 163

Tabel 2. 91. Presentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengikuti Pelatihan dan Pendidikan
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 164

Tabel 2. 92. Persentase struktur jabatan yang terisi sesuai dengan kompetensi

di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 165


Tabel 2. 93. Persentase Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang Ditindaklanjuti dan

Dimanfaatkan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 165

Tabel 2. 94. Tingkat Kapabilitas APIP dan Maturitas SPIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 166
Tabel 2. 95. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal

Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 167

Tabel 2. 96. Persentase Pengaduan yang Ditangani di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 168
Tabel 2. 97. Pengeluaran Perkapita yang Disesuaikan (Rp. 000) Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 170


Tabel 2. 98. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (rupiah)

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 171

Tabel 2. 99. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (Persen)
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 171

Tabel 2. 100. Jumlah Tindak Kejahatan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Lainnya

di Provinsi Kalimantan Barat 173


Tabel 2. 101. Jumlah Peraturan Daerah tentang Kemudahan Berinvestasi di Kabupaten Ketapang 174

Tabel 2. 102. Rasio Ketergantungan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 175


Tabel 3. 1. Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 179

Tabel 3. 2. Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 184

Tabel 3. 3. Pertumbuhan Pembiayaan Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020 187
Tabel 3. 4. Neraca Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020 189

Tabel 3. 5. Rasio Lancar Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 194

Tabel 3. 6. Rasio Lancar Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 194


Tabel 3. 7. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 195

Tabel 3. 8. Rasio Total Hutang terhadap Modal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 196

Tabel 3. 9. Rasio Rata-Rata Umur Piutang Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 197
Tabel 3. 10. Rasio Rata-Rata Umur Persediaan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 197

Tabel 3. 11. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Ketapang (%),
Tahun 2016-2020 199

Tabel 3. 12. Proporsi Rata-Rata Realisasi Komponen Belanja Terhadap Total Realisasi Belanja

Kabupaten Ketapang (%),Tahun 2016-2020 202


Tabel 3. 13. Realisasi Belanja Pemenuhan Aparatur Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2015-2019 204

Tabel 3. 14. Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Ketapang (%),

Tahun 2015-2019 205

x | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 15. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Ketapang (Rupiah),

Tahun 2015-2019 207


Tabel 3. 16. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020 209

Tabel 3. 17. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Ketapang (Rupiah),

Tahun 2016-2020 210


Tabel 3. 18. Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Ketapang Tahun Berkenaan

(Rupiah), Tahun 2015-2019 211


Tabel 3. 19. Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah),

Tahun 2022-2026 213

Tabel 3. 20. Proyeksi SiLPA Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026 217
Tabel 3. 21. Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat Kabupaten Ketapang (Rupiah),

Tahun 2022-2026 219

Tabel 3. 22. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah),
Tahun 2022-2026 221

Tabel 3. 23. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Ketapang

(Rupiah), Tahun 2022-2026 222


Tabel 4. 1. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi Kelistrikan 230

Tabel 4. 2. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Sumber Daya Air 231


Tabel 4. 3. Hasil Telaah Struktur Ruang 234

Tabel 4. 4. Telaahan Pola Ruang Kabupaten Ketapang 256

Tabel 4. 5. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2019-2023 262
Tabel 4. 6. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019-2024 264

Tabel 4. 7. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pendidikan 273


Tabel 4. 8. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Kesehatan 273


Tabel 4. 9. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 274

Tabel 4. 10. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perumahan Rakyat dan Permukiman 276

Tabel 4. 11. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Keamanan, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat 277


Tabel 4. 12. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Sosial 278

Tabel 4. 13. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Tenaga Kerja 278

Tabel 4. 14. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 279

Tabel 4. 15. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pangan 280


Tabel 4. 16. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pertanahan 280

Tabel 4. 17. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Lingkungan Hidup 281

xi | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 18. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil 282


Tabel 4. 19. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 283

Tabel 4. 20. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 284

Tabel 4. 21. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perhubungan 284

Tabel 4. 22. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Komunikasi dan Informatika 285


Tabel 4. 23. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah 286

Tabel 4. 24. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Penanaman Modal 286

Tabel 4. 25. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Kepemudaan dan Olahraga 287


Tabel 4. 26. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Statistik 287


Tabel 4. 27. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Persandian 288

Tabel 4. 28. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kebudayaan 288

Tabel 4. 29. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Perpustakaan 289


Tabel 4. 30. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Kearsipan 289


Tabel 4. 31. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Kelautan dan Perikanan 290

Tabel 4. 32. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pariwisata 291

Tabel 4. 33. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pertanian 291


Tabel 4. 34. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Perdagangan 292

Tabel 4. 35. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perindustrian 293

Tabel 4. 36. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Transmigrasi 294

Tabel 4. 37. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Perencanaan 295


Tabel 4. 38. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Keuangan 296

Tabel 4. 39. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan 297

xii | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 40. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Pengawasan 298


Tabel 4. 41. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Sekretariat Daerah/Pemerintahan Umum 298

Tabel 4. 42. Permasalahan Pembangunan Daerah Urusan Kesekretariatan (Sekretariat DPRD) 299
Tabel 4. 43. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Urusan Kecamatan 300


Tabel 4. 44. Konsep Penentuan Rancangan Isu Strategis RPJMD Kabupaten Ketapang 301

Tabel 4. 45. Penentuan Rancangan Isu Strategis RPJMD Kabupaten Ketapang 304

Tabel 4. 46. Perbandingan Berpasangan Kriteria Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis 321
Tabel 4. 47. Penentuan Bobot dan Konsistensi Kriteria Keputusan dalam Penentuan Prioritas

Rancanagan Isu Strategis Kabupaten Ketapang 321

Tabel 4. 48. Prioritas Rancangan Isu Strategis Kabupaten Ketapang 322


Tabel 5. 1. Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026 325

Tabel 5. 2. Keterkaitan Antara Visi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan Visi RPJMN dan RPJMD

Provinsi Kalimantan Barat 326


Tabel 5. 3. Keterkaitan Antara Misi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan Misi RPJMN dan RPJMD

Provinsi Kalimantan Barat 329


Tabel 5. 4. Keterkaitan Antara Tujuan RPJMD Kabupaten Ketapang dengan RPJMD

Provinsi Kalimantan Barat 330

Tabel 5. 5. Tujuan dan Sasaran Misi 1 Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih,
Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik 331

Tabel 5. 6. Tujuan dan Sasaran Misi 2 Melanjutkan Peningkatan Pembangunan Infrastruktur 332

Tabel 5. 7. Tujuan dan Sasaran Misi 3 Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki
Daya Saing 333

Tabel 5. 8. Tujuan dan Sasaran Misi 4 Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan


Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan 334

Tabel 5. 9. Tujuan dan Sasaran Misi 5 Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat 335

Tabel 5. 10. Tujuan dan Sasaran Misi 6 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk
Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang 336

Tabel 6. 1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Ketapang 2021-2026 338


Tabel 6. 2. Program Pembangunan Daerah disertai Pagu Indikatif Kabupaten Ketapang 2021-2026 364

Tabel 6. 3. Arahan dan Pemanfaatan Kecamatan di Kabupaten Ketapang 425

Tabel 7. 1. Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ketapang 2021-2026 443


Tabel 7. 2. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan

Kabupaten Ketapang 2021-2026 443


Tabel 8. 1. Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang

Tahun 2021-2026 528

Tabel 8. 2. Penetapan Indikator Kinerja Utama Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah


Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026 529

Tabel 8. 3. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026 538

xiii | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


DAFTAR GRAFIK

Grafik 2. 1. Struktur Penduduk Kabupaten Ketapang Berdasarkan Kelompok Usia dan

Jenis Kelamin Tahun 2020 36


Grafik 2. 2. Persentase Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Ketapang

Tahun 2020 37
Grafik 2. 3. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,

dan Nasional Tahun 2016-2020 44

Grafik 2. 4. Laju Inflasi Kota Pontianak, Kota Singkawang, dan Nasional Tahun 2016-2020 49
Grafik 2. 5. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 55

Grafik 2. 6. Harapan Lama Sekolah Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,

dan Indonesia Tahun 2016-2020 56


Grafik 2. 7. Angka Partisipasi Sekolah SD/MI Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,

dan Indonesia tahun 2016-2020 57

Grafik 2. 8. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,
dan Indonesia tahun 2016-2020 58

Grafik 2. 9. AHH Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dan Nasional Tahun 2016-2020 59
Grafik 2. 10. Angka Partisipasi Kasar SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020 62

Grafik 2. 11. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020 63

Grafik 2. 12. Akreditasi SD dan SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020 64
Grafik 2. 13. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 (Jiwa) 65

Grafik 2. 14. Cakupan Pelayanan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan Kebidanan (%)
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 66

Grafik 2. 15. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 69
Grafik 2. 16. Angka Kematian Balita (AKBa) per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 70
Grafik 2. 17. Persentase Gizi Buruk Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 71

Grafik 2. 18. Prevalensi Stunting di Kabupaten Ketapang 2016-2020 72

Grafik 2. 19. Persentase Bayi dan Balita diimunisasi DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan Campak/MR
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 73

Grafik 2. 20. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 75

Grafik 2. 21. Jumlah Kasus DBD dan TB di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 77
Grafik 2. 22. Jumlah kasus Diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang 2016-2020 78

Grafik 2. 23. Proporsi Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik dan Rasio Panjang Jalan
terhadap Penduduk di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 91

Grafik 2. 24. Proporsi rumah tangga dengan air minum layak dan rumah dengan sanitasi

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 93


Grafik 2. 25. Kondisi Perumahan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 96
Grafik 2. 26. Jumlah Kebakaran yang Terjadi Menurut Laporan Polisi di Kabupaten Ketapang

Tahun 2016-2020 98

xiv | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 27. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka

Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 102


Grafik 2. 28. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 104

Grafik 2. 29. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Ketapang

tahun 2016-2020 106


Grafik 2. 30. Cakupan Perempuan Korban Kekerasan Mendapatkan Penanganan

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 (%) 107


Grafik 2. 31. Cakupan Kasus Anak Korban Kekerasan Mendapatkan Penanganan

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 (%) 108

Grafik 2. 32. Perkembangan Jumlah Redistribusi Tanah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 110
Grafik 2. 33. Perkembangan Jumlah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 111

Grafik 2. 34. Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 112
Grafik 2. 35. Persentase Sampah Terangkut Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 113

Grafik 2. 36. Persentase Penduduk yang Memiliki e-KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga

di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 114


Grafik 2. 37. Indeks Desa Membangun dan Jumlah Desa Mandiri Kabupaten Ketapang

Tahun 2016 – 2020 115


Grafik 2. 38. Jumlah Pengguna Alat Kontrasepsi Aktif di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 117

Grafik 2. 39. Perkembangan Fasilitas Perhubungan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 124

Grafik 2. 40. Persentase Koperasi Aktif dan Koperasi Sehat Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 127
Grafik 2. 41. Persentase Peningkatan Omzet UKM dan Peningkatan Kelas Usaha Kecil ke Menengah

di Kabupaten Ketapang 128

Grafik 2. 42. Perkembangan Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan di Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020 132

Grafik 2. 43. Capaian Kinerja Indikator Perpustakaan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 133
Grafik 2. 44. Persentase Arsip Daerah Dalam Kondisi Baik, Persentase Arsip Statis, dan

Persentase Arsip Dinamis di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 134

Grafik 2. 45. Kunjungan Wisatawan dan Destinasi Wisata yang Dikembangkan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 139

Grafik 2. 46. Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil,

dan Sepeda Motor beserta Sub Kategorinya di Kabupaten Ketapang (Persen)


Tahun 2016-2020 150

Grafik 2. 47. Laju Pertumbuhan Sub Kategori Pilihan Sektor Industri Pengolahan (Persen)

Tahun 2016-2020 153


Grafik 2. 48. Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 156

Grafik 2. 49. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 157
Grafik 2. 50. Persentase OPD yang telah memiliki SOP di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 158

Grafik 2. 51. Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 162

Grafik 2. 52. Persentase Pelanggaran Disiplin PNS Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 167
Grafik 2. 53. Indeks Kemahalan Konstruksi di Provinsi Kalimantan Barat dan

Kabupaten Terpilih Tahun 2016-2020 172

Grafik 3. 1. Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 177

xv | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 3. 2. Kontribusi Komponen PAD terhadap Total PAD Kabupaten Ketapang (%),

Tahun 2016-2020 181


Grafik 3. 3. Kontribusi Komponen Pendapatan Transfer Terhadap Total Pendapatan Transfer

Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020 182

Grafik 3. 4. Kontribusi Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Terhadap Total Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020 183

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Tahapan Penyusunan RPJMD 3

Gambar 1. 2. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan 9

Gambar 2. 1. Peta Wilayah Kabupaten Ketapang 21


Gambar 4. 1. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Ketapang 224

Gambar 4. 2. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Ketapang 250

Gambar 4. 3. Integrasi Muatan KLHS RPJMD ke dalam Dokumen RPJMD 268


Gambar 4. 4. Struktur Proses Pengambilan Keputusan 320

Gambar 6. 1. Arah Kebijakan Tahunan RPJMD Kabupaten Ketapang 422


Gambar 6. 2. Peta Wilayah Pembangunan Ketapang (WPK) 424

xvi | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tantangan pembangunan adalah merespon kondisi sosial yang semakin


dinamis. Kondisi dinamis dalam konteks global ditandai dengan revolusi industri
4.0, maupun kondisi aktual yang menjadi tantangan seluruh komponen penduduk
dunia, yaitu Pandemi Covid-19. Di samping itu, terdapat amanat kesepakatan
internasional yang perlu direspon dengan kebijakan hingga level daerah, yaitu
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB). Sedangkan dalam konteks nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 memberikan arahan besar untuk melakukan
perubahan/perbaikan di berbagai bidang, yaitu pembangunan sumber daya
manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan
birokrasi, dan transformasi ekonomi. Kondisi Kabupaten Ketapang tidak kalah
dinamis, yakni di satu sisi terdapat capaian pembangunan yang memenuhi target
kinerja, namun di sisi lain masih terdapat berbagai tantangan yang perlu diurai
bersama yang dimulai dari sistem perencanaan yang baik.

. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor pertambangan dan


penggalian dengan rata-rata pertumbuhan sektoral mencapai 18,19 persen pada
periode 2016-2020. Tingginya nilai pertumbuhan tersebut didorong oleh adanya
peningkatan produksi yang cukup tinggi di sektor pertambangan, khususnya pada
subsektor pertambangan bijih logam. Pertumbuhan sektor pertambangan dan
penggalian yang sangat tinggi pada tahun 2020 menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan di masa pandemi sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Ketapang secara umum tidak langsung mengalami kontraksi yang lebih dalam.
Kondisi ini juga didorong oleh tingginya pertumbuhan sektor jasa kesehatan di masa
pandemi COVID-19. Pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada
tahun 2020 tercatat mencapai 16,15 persen atau naik hingga 9,64 persen dibanding
tahun 2019.

1 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tantangan utama pembangunan Kabupaten Ketapang salah satunya adalah
dampak Pandemi Covid-19 terhadap perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Ketapang secara umum lebih tinggi jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi di tingkat Provinsi Kalimantan Barat maupun nasional.
Meskipun begitu, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Ketapang turun dari
5,07 di tahun 2018 menjadi 5,02 pada tahun 2019 atau pada awal munculnya
Pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang tersebut kemudian
terkontraksi hingga 0,5 persen pada tahun 2020. Meskipun secara umum mengalami
kontraksi, tetapi sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan
yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang
sehingga tidak langsung mengalami kontraksi yang lebih dalam.

Selain itu, hingga tahun 2020, masih terdapat 10,29 persen penduduk Ketapang
yang masuk dalam golongan miskin. Ketimpangan di Kabupaten Ketapang juga
meningkat dari 0,29 di tahun 2019 menjadi 0,31 pada tahaun 2020. Berbagai
persoalan tersebut disebabkan oleh kebocoran ekonomi regional akbitan belum
optimalnya pertumbuhan ekonomi non-tambang di Kabupaten Ketapang. Sehingga
berakibat pada belum optimalnya multiplier effect dalam peningkatan kesejahteraan
dan penurunan kemiskinan.

Perencanaan pembangunan didefinisikan sebagai suatu proses untuk


menentukan kebijakan masa depan melalui urutan pilihan yang melibatkan berbagai
unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah. Oleh karena itu, perencanaan
memiliki peran startegis dalam rangkaian proses pembangunan, yaitu memberikan
arahan bagi pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan. Salah satu
bagian dari perencanaan pembangunan adalah Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran visi, misi, dan program
Kepala Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan
daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat
Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

2 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Ranwal yang disempurnakan dan
dilampiri SE Kepala Daerah tentang Penyesuaian rancangan
Penyusunan Renstra PD Renstra PD (Forum PD)

1 2 3
Persiapan (Rancangan Rancangan
Teknokratik RPJMD) Rancangan Awal
Penyesuaian RPJMD
RPJMD
Visi-Misi
KDH terpilih
4

Konsultasi Musrenbang
dengan Gubernur RPJMD
Pembahasan Konsultasi Publik
Saran dan
Tim Penyusun (PD dan 5
masukan
dan PD stakeholder lain)
Persetujuan Rancangan
bersama DPRD Akhir RPJMD
Pembahasan
bersama DPRD
6

Evaluasi
Gubernur Perda RPJMD

Gambar 1. 1. Tahapan Penyusunan RPJMD

Penyusunan rencana pembangunan berjangka dan sistematis penting untuk


merealisasikan visi dan misi kepala daerah sebagai cita-cita pembangunan pada
level yang lebih operasional. Selain itu, hal ini juga untuk menjamin pelaksanaan
pembangunan daerah agar tidak menyimpang dari cita-cita pembangunan nasional
serta memastikan jalannya pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan
daerah. Rencana pembangunan daerah juga penting untuk menunjukkan logika
berfikir perencanaan yang sistematis guna mencapai tujuan pembangunan.

Dokumen RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026 berusaha menjelaskan


keterkaitan penjabaran visi dan misi kepala daerah Kabupaten Ketapang dengan
operasionalisasinya hingga pada program prioritas yang harus dilaksanakan dalam
kurun waktu lima tahun. Selain mengoperasionalisasikan visi dan misi kepala
daerah, dokumen ini juga memperhatikan dan menganalisis isu strategis
pembangunan secara sektoral dan lintas sektoral baik di dalam kabupaten maupun
di daerah lain sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan dengan lebih
komprehensif.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyusunan RPJMD


Kabupaten Ketapang 2021-2026 adalah:

3 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1953 Nomor 9)
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
perundangan nomor 1 tahun 2020 tentang Sistem Keuangan untuk Penanganan
Pandemi Covid-19 dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional atau stabilitas sistem keuangan.
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) sebagaimana

4 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan
Perundang-undangan, (Lembaran Negara Nomor 183, tambahan lembaran negara
nomor 6398);
12. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
14. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk PenangananPandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang
MembahayakanPerekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas Sistem
KeuanganMenjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6485);
15. Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

5 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6323);
24. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
80);
25. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
26. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020, Nomor 10);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Tentang
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

6 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1312);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1540);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1114);
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1781);
32. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil
Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
33. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat 2014-2034 (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8);
34. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 3);
35. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 2 Tahun
2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2018-2023 (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2021 Nomor 1);
36. Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035 (Lembaran Daerah
Kabupaten Ketapang Tahun 2015 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Ketapang Nomor 44);

7 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


37. Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 52);
38. Peraturan Daerah Kabupaten Ketapang Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Ketapang Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Ketapang Nomor 59).

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 telah menegaskan bahwa sistem


perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Oleh karena itu,
dalam penyusunan dokumen RPJMD berpedoman dan memperhatikan berbagai
dokumen perencanaan lain. Sebagaimana diamanatkan di dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, sinkronisasi kebijakan dengan perencanaan
pembangunan lainnya dilakukan dengan penelaahan terhadap dokumen
perencanaan pembangunan nasional dan pembangunan daerah lain dalam rangka
sinkronisasi kebijakan pembangunan nasional dan daerah, pembangunan daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota, serta pembangunan antar daerah.

8 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Visi, Misi, Pedoman Pedoman
Renstr Renja Rincian

Pemerintah Pusat
Program a- KL - KL RKA-KL APBN
Presiden

Dijabarkan Pedoman Acuan

Dijabarkan Pedoman
RPJP Nasional RPJM
Nasional RKP RAPBN APBN
(UU
No.17/2017) Pedoman

Acuan Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang


Dijabarkan
Pedoman Pedoman

Daerah
Pemerintah
RKP
RPJP Daerah RPJM RAPBD APBD
Daerah
Daerah

Pedoman Acuan
Dijabarka
n
Pedoma Pedoman
Visi, Misi, Renstr Renja RKA- Rincian
Program Kepala n
a- OPD - OPD SKD APBD
Daerah

UU SPPN UU KN

Gambar 1. 2. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

1.3.1. Keterkaitan RPJMD dengan RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025

Penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026 bagian tidak terpisahkan


dan dalam rangka pencapaian visi jangka panjang Kabupaten Ketapang, yaitu
“Kabupaten Ketapang Sejahtera, Maju, Mandiri, Adil, Aman dan Bermartabat Tahun
2025”. Visi tersebut dijabarkan ke dalam lima misi, yaitu:

1. Membangun dan mengembangkan infrastruktur yang maju, terpadu, dan


merata
2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang maju dan bernilai tambah tinggi
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif dan
bermartabat
4. Mewujudkan pemerintahan yang baik, handal dan profesional
5. Mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara lestari dan
berkelanjutan

Periode RPJMD 2021-2026 merupakan tahapan keempat dari pelaksanaan


RPJPD 2005-2025 yang memiliki prioritas pembangunan dan sasaran pokok sebagai
berikut:

Tabel 1. 1. Prioritas Pembangunan, Sasaran Pokok dan Strategi Pembangunan Tahap Keempat
RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025

Prioritas
Sasaran Pokok Strategi Pembangunan
Pembangunan
• Peningkatan akses dan
Peningkatan • Meningkatnya indeks
pemerataan pendidikan yang
kualitas pembangunan manusia
bermutu

9 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Prioritas
Sasaran Pokok Strategi Pembangunan
Pembangunan
sumberdaya • Meningkatnya derajat • Semakin meningkatnya
manusia kesehatan dan derajat pelayanan kesehatan seperti
pendidikan masyarakat bertambahnya fasilitas
• Berkembangnya kegiatan kesehatan ke berbagai wilayah
penelitian dan sampai pelosok, tenaga medis
penguasaan ilmu yang semakin terdistribusi
pengetahuan dan menjadikan kualitas kesehatan
teknologi semakin meningkat
• Meningkatnya peran • Daya saing SDM semakin unggul
perempuan dalam sehingga menjadikan
pembangunan, produktivitas tenaga kerja juga
berkembangnya kegiatan semakin baik
kepemudaan dan • Peran wanita dalam berbagai
olahraga bidang juga menunjukkan
• Berkembagnya adanya peningkatan
kehidupan beragama dan • Kepemudaan dan olahraga
kebersamaan semakin menunjukkan
antarpemeluk agama peningkatan yang ditunjukkan
oleh peningkatan kegiatan
pemuda dan semakin
meningkatnya prestasi olahraga
• Fasilitas keagamaan semakin
membaik dan sekolah
keagamaan juga menunjukkan
adanya peningkatan peran dalam
meningkatkan pendidikan dan
kualitas sumber daya manusia

• Efisiensi organisasi perangkat


daerah yang ditandai oleh
• Meningkatnya kapasitas semakin terpenuhinya standar
aparat pelayanan dan jumlah perangkat
• Meningkatnya jangkauan daerah, maupun pada susunan
pelayanan bidang organisasi dan tata kerja
pemerintahan lembaga teknis
• Meningkatnya efisiensi • Semakin baiknya tingkat
dan kinerja organisasi pendidikan pegawai, semakin
Penyelenggaraan
perangkat daerah tersebarnya pegawai pada
Pemerintahan
• Tertatanya susunan daerah terpencil ataupun
yang Profesional
organisasi dan tata kerja terisolir, pedalaman dan
dan Kredibel
lembaga teknis perbatasan
• Berkembangnya sistem • penegakan hukum lebih efektif
pengawasan dan dijalankan di berbagai bidang
pengendalian pembangunan, juga semakin
• Meningkatnya tercipta kepastian hukum bagi
keterpaduan pengelolaan berbagai dunia usaha
pembangunan daerah • Media masa juga semakin
mendapat tempat yang lebih
proporsional, lebih terbuka, dan

10 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Prioritas
Sasaran Pokok Strategi Pembangunan
Pembangunan
publikasi pembangunan juga
semakin meningkat

• Semakin baiknya iklim investasi


• Mendorong perkembangan
daerah dan daya saing daerah,
serta munculnya spesialisasi
daerah
• Perubahan struktur ekonomi
yang ditandai dengan semakin
meningkatnya pertanian dalam
arti luas, ketergantungan pada
sumberdaya alam yang tidak
Pengembangan • Meningkatnya produksi terbarukan secara bertahap
Ekonomi dan pertumbuhan mulai berkurang, industri
Kerakyatan yang ekonomi pengolahan semakin
Maju dan • Berkurangnya berkembang dari hulu sampai
Bernilai Tinggi pengangguran hilir
Berbasis Ilmu • Menurunnya kemiskinan • Semakin berperannya koperasi
Pengetahuan • Meningkatnya dan UKM
dan Teknologi pendapatan per kapita • Pengembangan kawasan
• Meningkatnya strategis semakin ditingkatkan
pendapatan daerah • Semakin membaiknya peran
BUMD dalam pembangunan,
yang juga ditandai oleh
peningkatan peran publik dalam
pengelolaan BUMD
• Semakin terpeliharanya kualitas
alam dan terjaganya budaya
meningkatkan perkembangan
pariwisata
• Peningkatan efisiensi dan
kualitas lingkungan dilakukan
dengan mendorong pengelolaan
pertambangan yang lebih ramah
lingkungan, serta penataan dan
penertiban bekas tambang

• Tersedianya prasarana • Pengembangan transportasi


dasar secara memadai, darat diarahkan pengembangan
berkurangnya jaringan jalan dan pemeliharaan
kesenjangan jalan
keterisolasian, • Semakin terhubungnya antar
tersedianya prasarana pusat permukiman perkotaan
Pengembangan
dan sarana dasar di dan perdesaan serta pusat-pusat
Infrastruktur
daerah perdesaan dan perekonomian wilayah dan
terpencil, serta pulau- kawasan unggulan daerah
pulau terpencil • Energi listrik yang semakin
• Tersedianya jaringan mapan dan irigasi yang semakin
komunikasi dan meluas wilayah pengalirannya
transportasi daerah

11 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Prioritas
Sasaran Pokok Strategi Pembangunan
Pembangunan
secara terpadu yang
menghubungkan pusat
pemerintahan dengan
daerah perdesaan dan
daerah terpencil, serta
pulau-pulau terpencil
• Berkembangnya pusat
produksi, dan pusat
layanan jasa dan
pariwisata di setiap
desa/kelurahan dan
kecamatan
• Terbangunnya prasarana
dan sarana ekonomi
sebagai landasan
percepatan
pengembangan ekonomi
daerah
• Pengelolaan sumberdaya alam
dan pengembangan infrastruktur
diprioritaskan pada
perencanaan, pemanfaatan
ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang yang efektif
dan partisipatif
• Terjaganya fungsi dan • Struktur ruang semakin
kelestarian sumberdaya menunjukkan adanya
alam dan lingkungan keseimbangan distribusi antara
hidup perkotaan dan perdesaan,
• Berkurangnya kerusakan jaringan pergerakan
Pengelolaan lahan antarwilayah yang makin mapan,
Sumberdaya • Terwujudnya kepastian dan kegiatan ekonomi utama
Alam dan hukum dalam wilayah semakin memiliki
Lingkungan pengelolaan sumberdaya spesialisasi
Hidup, Serta alam dan lingkungan • Penanganan kawasan pebatasan
Penataan Ruang hidup melalui pembukaan jalur
dan Pertanahan • Terwujudnya ekonomi dan kegiatan unggulan
keterpaduan semakin menunjukkan
pemanfaatan ruang peningkatan yang ditandai oleh
wilayah semakin berkurangnya
• Terjaminnya kepastian ketimpangan
hukum dalam • Kualitas permukiman di berbagai
kepemilikan tanah wilayah juga menunjukkan
peningkatan yang ditandai oleh
semakin tersedianya perumahan
masyarakat berpendapatan
rendah, meningkatnya kualitas
permukiman, serta semakin
berkurangnya pemukiman
kumuh

12 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Prioritas
Sasaran Pokok Strategi Pembangunan
Pembangunan
• Semakin mendorong berbagai
kegiatan penyelamatan
lingkungan, dan pengelolaan
lingkungan hidup berbasis
mitigasi bencana alam

1.3.2. Keterkaitan RPJMD dengan RPJMN 2020-2024

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 menempatkan RPJMN Tahun 2020-


2024 sebagai bahan penyusunan dan penyesuaian RPJMD, sekaligus RPJMD sebagai
instrumen penjabaran program di dalam RPJMN. RPJMD Kabupaten Ketapang
menjadi bagian dari perencanaan daerah yang ikut mendukung pencapaian visi
nasional “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi RPJMN tersebut dijabarkan ke
dalam 9 misi, yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia


2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7. Perlindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

1.3.3. Keterkaitan RPJMD dengan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat 2018-

2023

Mewujudkan tata kelola Efektivitas pembangunan daerah ditopang oleh


sinkronisasi perencanaan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah
kabupaten. Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang perlu menelaah arah
pembangunan Provinsi Kalimantan Barat pada periode 2018-2023 yang secara
makro tercermin dari visi pembangunan “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat
Kalimantan Barat Melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Perbaikan
Tata Kelola Pemerintahan”. Dalam konteks ini, pembangunan infrastruktur dan tata

13 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kelola pemerintahan ditempatkan sebagai instrumen untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 5 misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur


2. pemerintahan berkualitas dengan prinsip-prinsip good governance
3. Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, dan inovatif
4. Mewujudkan masyarakat sejahtera
5. Mewujudkan masyarakat yang tertib
6. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan

1.3.4. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Ketapang 2015-2035

Penyusunan RPJMD perlu mempedomani RTRW melalui penyelarasan antara


sasaran, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan jangka menengah daerah
dengan tujuan, kebijakan, serta rencana struktur dan rencana pola ruang wilayah.
Tujuan penataan ruang Kabupaten Ketapang adalah mewujudkan ruang wilayah
kabupaten yang aman, nyaman, produktif, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan yang berbasiskan sektor pertanian, perkebunan, pertambangan,
kehutanan, perikanan, industri dan pariwisata di daerah bagian selatan provinsi.
Sedangkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Ketapang, yaitu:

1. Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah yang berbasis


pertanian, perkebunan, pertambangan, kehutanan, perikanan, industri, dan
pariwisata
2. Peningkatan pertumbuhan dan pengembangan wilayah dengan konsep
agropolitan, minapolitan, dan agroindustri
3. Penataan pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan
menunjang sistem pemasaran produksi pertanian, perkebunan,
pertambangan, peternakan, kehutanan, perikanan, industri dan pariwisata
4. Pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran
produksi perkebunan, pertambangan, peternakan, kehutanan, perikanan dan
industri
5. Pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan,
daya tampung lahan dan aspek konservasi
6. Pengembangan kawasan budi daya dengan memperhatikan aspek
keberlanjutan dan lingkungan hidup
7. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

14 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


1.3.5. Keterkaitan RPJMD dengan Kajian Lingkungan Hidup Strategus
(KLHS)

Penyusunan RPJMD disertai dengan penyusunan KLHS dalam rangka


memastikan pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan
dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan
rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, adaptasi dan/atau kompensasi
program dan kegiatan.

1.3.6. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat


Daerah

Penyusunan Renstra Perangkat Daerah berpedoman kepada RPJMD, sekaligus


Renstra memiliki peran untuk menjabarkan program pembangunan daerah dan
perangkat daerah yang terdapat di dalam RPJMD melalui rumusan kegiatan dan sub
kegiatan. Sinkronisasi antara RPJMD dengan Renstra memiliki peran strategis untuk
mencapai target indikator kinerja kepala daerah yang ditopang dengan pencapaian
indikator kinerja kepala perangkat daerah beserta struktur yang berada di
bawahnya.

1.3.7. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah


(RKPD)

RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD, sekaligus penyusunan dan


pelaksanaan RKPD berpedoman pada fokus pembangunan daerah setiap tahun yang
telah tertuang di dalam RPJMD. RKPD memiliki peran penting sebagai penghubung
sinergi antara RPJMD dengan dukungan penganggaran setiap tahun, karena RKPD
merupakan pedoman bagi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), penyusunan Rencanan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), hingga penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD).

1.3.8. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Desa (RPJM Desa)

Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota, sehingga perencanaan


pembangunan desa harus sinergis dengan perencanaan pembangunan daerah.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa pemerintah desa
menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan
mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota. Hal tersebut dilakukan
dengan menyelaraskan RPJM Desa dengan arah kebijakan perencanaan
pembangunan kabupaten.

15 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


1.3.9. Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Berbasis Urusan

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, terdapat beberapa urusan


pemerintahan yang memperlukan perencanaan khusus baik untuk merespon isu
strategis maupun kebijakan nasional. Perencanaan tersebut misalnya dalam bentuk
Rencana Induk, Rencana Umum atau Masterplan yang perlu bersinergi dan diadopsi
oleh RPJMD untuk memastikan implementasinya dan dukungan kebijakan
penganggaran. Beberapa perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah
Kabupaten Ketapang adalah:

1. Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Ketapang yang memiliki


tujuan:
• Memberikan pedoman dan arahan bagi pemerintah daerah
mengenai pembangunan industri di Kabupaten Ketapang
• Mengidentifikasi dasar perencanaan dan indikasi program
pembangunan industri di Kabupaten Ketapang
• Penetapan industri-industri unggulan/prioritas di Kabupaten
Ketapang yang akan menjadi prime mover peningkatan nilai
tambah dan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat
• Mengidentifikasi dasar perencanaan tata guna lahan yang ada di
Kabupaten Ketapang dalam kaitannya dengan dukungan lahan-
lahan yang tersedia untuk dioptimalkan pemanfaatannya untuk
peruntukan industri
2. Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten Ketapang yang
memiliki road map untuk periode 2021-2025 sebagai berikut:

Tabel 1. 2. Road Map Pengembangan Penanaman Modal Periode 2021-2025

Bidang Fokus Pengembangan Penanaman Modal


• Pembangunan sektor strategis pendukung ketahanan pangan
seperti (industri pupuk dan benih serta transportasi,
perdagangan)
• Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru/pesebaran
investasi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
• Penggunaan teknologi tanaman pangan yang ramah lingkungan
Bidang Pangan • Implementasi persaingan usaha yang sehat dan terlaksananya
hubungan industrial
• Peningkatan kegiatan penelitian dan peningkatan citra produk
pangan yang berbasis teknologi dan informasi
• Pengembangan tanaman pangan berskala besar (food estate)
pada wilayah sentra-sentra pengembangan produk pangan yang
berbasis pengetahuan dan teknologi

16 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Bidang Fokus Pengembangan Penanaman Modal

• Pengembangan sektor strategis pendukung pengembangan


infrastruktur seperti semen, transportasi, dan perdagangan
• Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru/persebaran
investasi energi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi khusus
(KEK) dengan keteresediaan energi yang terjamin
Bidang • Peningkatan penggunaan teknologi infrastruktur yang ramah
Infrastruktur lingkungan dan menciptakan keterkaitan yang luas di wilayah
Kabupaten Ketapang
• Peningkatan kegiatan penelitain tentang infrastruktur yang
berbasis teknologi dan inovasi
• Tersedianya infrastruktur yang berskala besar sehingga dapat
memenuuhi kebutuhan industri di Kabupaten Ketapang

• Pengembangan sektor strategis pendukung pengembangan


energi seperti transportasi dan mesin
• Pengembangan sentra-sentra ekonomi baru/persebaran
investasi energi melalui pendekatan Kawasan Ekonomi khusus
(KEK) dengan keteresediaan energi yang terjamin
• Peningkatan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan
Bidang Energi menciptakan keterkaitan yang luas di wilayah Kabupaten
Ketapang
• Peningkatan kegiatan penelitian tentang energi yang berbasis
teknologi dan inovasi
• Tersedianya variasi energi terbarukan dengan skala besar yang
dapat memenuhi kebutuhan industri, pertanian, perikanan, dan
perdagangan yang berbasis pengetahuan dan teknologi

3. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPDDA) yang


bertujuan:
• Mengarahkan perkembangan pariwisata Kabupaten Ketapang dan
menjadi pedoman utama bagi stake holder pariwisata Kabupaten
Ketapang termasuk pemerintah provinsi yang mengakomodasi isu-
isu strategis dan perkembangan terbaru secara terintegrasi dan
sinergis
• Terselenggaranya pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya
dukung serta arah kebijakan pembangunan
• Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan/pemanfaatan
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan dengan tetap
memperhatikan sumber daya manusia dan ekosistemnya
• Terselenggaranya pemanfaatan ruang kawasan lindung dan
kawasan budidaya

17 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


• Pedoman dan rujukan bagi pemerintah daerah, pelaku usaha
pariwisata, dan masyarakat dalam mengembangkan
kepariwisataan Kabupaten Ketapang

1.4. Maksud dan Tujuan

1.4.1. Maksud Penyusunan


Maksud penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026 yaitu sebagai
rancangan dokumen perencanaan lima tahunan menggunakan pendekatan
teknokratik sebelum terpilihnya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

1.4.2. Tujuan Penyusunan


Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026 yaitu:

a. Tersedianya dokumen bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
untuk menyusun RPJMD yang dipadukan dengan pendekatan perencanaan
politik, partisipatif, atas-bawah dan bawah-atas.
b. Tersedianya dokumen sebagai salah satu dasar penyusunan substansi RPJMD
pada tahap berikutnya, yaitu tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
program pembangunan daerah, dan program perangkat daerah.
c. Tersedianya dokumen bagi perangkat daerah untuk melakukan persiapan
penyusunan dan penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika Rancangan Teknoratik RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026


terdiri dari empat bab sebagai berikut:

Tabel 1. 3. Sistematika Penulisan RPJMD

Bab I memuat latar belakang, dasar hukum


Bab I
penyusunan, hubungan antar dokumen, maksud
Pendahuluan
dan tujuan, serta sistematika penulisan.

18 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Bab II secara garis besar memuat gambaran umum
kondisi daerah, terutama capaian kinerja
Bab II pembangunan periode 2016-2021 beserta
Gambaran Umum analisisnya. Bab ini disajikan berdasarkan aspek
Kondisi Daerah geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek
daya saing daerah.
Gambaran keuangan daerah yang disajikan di
Bab III
dalam Bab III terdiri dari kinerja keuangan masa
Gambaran Keuangan
lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu,
Daera
dan kerangka pendanaan periode 2021-2026
Bab IV merupakan identifikasi permasalahan
pembangunan daerah yang berbasis analisis
Bab IV capaian kinerja di Bab II. Permasalahan
Permasalahan dan Isu pembangunan daerah kemudian menjadi dasar
Strategis Daerah perumusan isu strategis daerah, yang
memperhatikan isu strategis internasional,
nasional, provinsi dan daerah sekitar.
Bab V
Bab ini menguraikan visi, misi, tujuan, dan sasaran
Visi, Misi, Tujuan, dan
secara lebih detail.
Sasaran

Bab VI
Bab ini menguraikan pilihan strategi untuk
Strategi, Arah Kebijakan,
mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan
dan Program
untuk setiap strategi yang dipilih
Pembangunan Daerah

Bab VII
Bab ini memuat penjelasan mengenai hubungan
Kerangka Pendanaan
antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan
Pembangunan dan
pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih
Program Perangkat
dengan target capaian indikator kinerja.
Daerah

Bab VIII Bab ini memuat uraian tentang hubungan antara


Kinerja Penyelenggaraan urusan pemerintah dengan OPD terkait beserta
Pemerintah Daerah program yang menjadi tanggung jawab OPD.
Bab ini merupakan penutup yang memuat
Bab IX
penjelasan mengenai pedoman transisi dan kaidah
Penutup
pelaksanaan.

19 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI
DAERAH

Bab dua ini menyajikan gambaran tentang kondisi umum daerah Kabupaten
Ketapang sebagai bagian dari proses perencanaan. Kondisi umum Kabupaten
Ketapang dianalisis melalui empat aspek, yaitu: (1) aspek geografi dan demografi,
(2) aspek kesejahteraan masyarakat, (3) aspek pelayanan umum, dan (4) aspek daya
saing daerah. Penjelasan empat aspek tersebut disajikan berdasarkan ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 tahun 2017 Tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Berikut adalah gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Ketapang:

2.1. Aspek Geografi

Sub-bagian ini memberikan gambaran umum kondisi Kabupaten Ketapang


dilihat dari aspek geografi dan demografi. Kedua aspek tersebut disampaikan secara
sistematis mulai dari karakteristik lokasi dan wilayah, potensi pengembangan
wilayah, wilayah rawan bencana, hingga aspek demografi. Gambaran aspek geografi
dan demografi Kabupaten Ketapang dijabarkan sebagai berikut:

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah


Karakteristik lokasi dan wilayah di Kabupaten Ketapang dapat dilihat dari
beberapa hal, meliputi: letak dan kondisi geografis, kondisi kawasan, geologi,
hidrologi, dan klimatologi. Beberapa data tersebut sangat penting untuk
membangun kebijakan berbasis spasial. Penjabaran karakteristik lokasi dan wilayah
dilengkapi dengan analisis terhadap data sekunder dan narasi kualitatif yang
relevan.

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah


Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten dengan luas wilayah terbesar di
Provinsi Kalimantan Barat. Luas wilayah Kabupaten Ketapang sebesar 31.588 km2
yang terdiri 20 kecamatan, 9 kelurahan, dan 253 desa. Pembentukan Kabupaten
Ketapang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Timur. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten
Ketapang meliputi:

1. Sebelah Utara : Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau


2. Sebelah Selatan : Laut Jawa
3. Sebelah Timur : Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi
(Provinsi Kalimantan Tengah)
4. Sebelah Barat : Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Kayong Utara
dan Selat Karimata

Gambar 2. 1. Peta Wilayah Kabupaten Ketapang


Sumber: KLHS RPJMD Kabupaten Ketapang, 2021-2026

21 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Luas wilayah per kecamatan di Kabupaten Ketapang sangat bervariasi. Luas
kecamatan terkecil seluas 74 km2, sedangkan luas kecamatan terbesar mencapai
5.859 km2. Pembagian wilayah administratif Kabupaten Ketapang menurut
kecamatan dapat dirinci pada tabel berikut:

Tabel 2. 1. Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang

Ibu Kota Persentase Luas


Kecamatan Luas (km2)
Kecamatan Wilayah (%)
Kendawangan Kendawangan Kiri 5.859 18,55
Manis Mata Manis Mata 2.912 9,22
Marau Suka Karya 1.160 3,67
Singkup Singkup 227 0,72
Air Upas Air Upas 793 2,51
Jelai Hulu Periangan 1.358 4,30
Tumbang Titi Tumbang Titi 1.198 3,79
Pemahan Pebihingan 326 1,03
Sungai Melayu Rayak Sungai Melayu 122 0,39
Matan Hilir Selatan Pesaguan Kiri 1.813 5,74
Benua Kayong Tuan-Tuan 349 1,10
Matan Hilir Utara Kuala Tolak 720 2,28
Delta Pawan Tengah 74 0,23
Muara Pawan Sungai Awan Kanan 611 1,93
Nanga Tayap Nanga Tayap 1.728 5,47
Sandai Sandai 1.779 5,63
Hulu Sungai Menyumbung 4.685 14,83
Sungai Laur Riam Bunut 1.651 5,23
Simpang Hulu Balai Pinang 3.175 10,05
Simpang Dua Semandang Kanan 1.048 3,32
Ketapang 31.588 100

Sumber: Kabupaten Ketapang dalam Angka, 2020

Kecamatan Kendawangan merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar.


Kecamatan Kendawang memiliki luas sebesar 5.859 km2 atau mencapai 18,55
persen dari luas wilayah Kabupaten Ketapang. Luas Kecamatan Kendawangan
tersebut juga meliputi 32 pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Ketapang.
Kecamatan kedua terbesar adalah Kecamatan Hulu Sungai. Luas Kecamatan Hulu
Sungai mencapai 14,83 persen dari total luas wilayah Kabupaten Ketapang.
Kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Delta Pawan. Kecamatan
ini memiliki luas 74 km2 atau 0,23 persen dari luas total Kabupaten Ketapang.

22 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Posisi Kabupaten Ketapang secara astronomis terletak di 0°19’26,51” Lintang


Selatan hingga 3°4’16,59” Lintang Selatan dan 109°47’36,55” Bujur Timur hingga
111°21’37,36” Bujur Timur. Jarak antara masing-masing kecamatan ke ibukota
kabupaten sangat beragam. Rincian data jarak antar masing-masing kecamatan ke
ibukota adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 2. Jarak Kecamatan Menuju Ibukota Kabupaten Ketapang

Kecamatan Jarak ke Ibukota Kabupaten (km)


Kendawangan 96
Manis Mata 250
Marau 186
Singkup 150
Air Upas 175
Jelai Hulu 148
Tumbang Titi 100
Pemahan 86
Sungai Melayu Rayak 65
Matan Hilir Selatan 30
Benua Kayong 7
Matan Hilir Utara 52
Delta Pawan 1
Muara Pawan 17
Nanga Tayap 144
Sandai 183
Hulu Sungai 260
Sungai Laur 232
Simpang Hulu 325
Simpang Dua 230

Sumber: Kabupaten Ketapang dalam Angka, 2020

Jarak antara ibukota kecamatan dengan Ibukota Kabupaten Ketapang berkisar


antara 1 hingga 325 km. Ibukota kecamatan terjauh dari Ibukota Kabupaten
Ketapang adalah Kecamatan Simpang Hulu yang mencapai 325 km. Jarak paling
dekat antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kabupaten Ketapang adalah
Ibukota Kecamatan Delta Pawan yang hanya berjarak 1 km.

2.1.1.3. Geologi

Wilayah Kabupaten Ketapang tersusun dari batuan yang cukup variatif. Geologi
Kabupaten Ketapang terdiri dari satuan batuan malihan Pinoh yang berumur Pra
Tersier – Tersier, satuan komplek Ketapang yang berumur Jura, satuan granit

23 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Sukadana berumur Kapur, satuan granit Sangiyang berumur kapur, satuan basal
Bunga berumur Kapur, satuan rombakan lereng berumur Kuarter dan satuan
Aluvium berumur Kuarter. Batuan penyusun terdiri dari endapan aluvial, batuan
beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Berikut adalah data tentang formasi
geologi Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 3. Formasi Geologi Kabupaten Ketapang

Infra-
Plistosen struktur &
Kecamatan Kuarter Trias Kapur Jura Jumlah
Pliosen Plutonik
Asam
Kendawangan 558.285 - - - - - 558.285
Manis Mata 215.245 12.025 830.225 - 996.270 33.209 2.086.974
Marau 132.700 - - - 33.209 66.418 232.327
Singkup - - - - 66.418 49.814 116.232
Air Upas - - - - - 3.321 3.321
Jelai Hulu 12.875 - - 66.418 498.135 83.023 660.451
Tumbang Titi 50.875 - - - 33.209 126.194 210.278
Pemahan - - - - 33.209 - 33.209
Sungai Melayu
- - - - - - -
Rayak
Matan Hilir
136.600 - - - - - 136.600
Selatan
Benua Kayong - - - - - - -
Matan Hilir
196.585 - - - - - 196.585
Utara
Delta Pawan - - - - - - -
Muara Pawan - - - - - - -
Nanga Tayap 38.805 - - 99.627 664.180 - 802.612
Sandai 8.775 - - - - 1.627.241 1.636.016
Hulu Sungai - - - - 332.090 1.560.823 1.892.913
Sungai Laur 39.245 - - - - 1.926.122 1.965.367
Simpang Hulu 177.885 - 3.321 - 1.328.360 1.328.360 2.837.926
Simpang Dua - - 332 - 1.328.360 730.598 2.059.290
Jumlah 1.567.875 12.025 833.878 166.045 5.313.440 7.535.123 15.428.386

Sumber: RPJMD Kabupaten Ketapang, 2016-2021

Formasi geologi Kabupaten Ketapang sebagian besar terdiri dari batuan intrusi
plutonik asam yang mencapai 48,84 persen. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten
Ketapang berupa tanah podsolik merah kuning, litosol/gerosol, latosol, andosol, dan
organosal. Kabupaten Ketapang memiliki potensi bahan galian, seperti pasir kuarsa,
kaolin, ball clay, granit, dan gambut.

2.1.1.4. Hidrologi

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang berfungsi untuk


menampung, mengalirkan dan membentuk sistem aliran air. Kabupaten Ketapang
memiliki 10 DAS yang tersebar secara proporsional di seluruh wilayah. Sebagian

24 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


DAS tersebut masuk Kawasan Wilayah Sungai (WS) strategis nasional, yaitu WS
Pawan. Sebagian lainnya masuk lintas provinsi, yaitu WS Jelai-Kendawangan. Selain
itu, terdapat juga Kawasan Daerah Rawa (DR) Nasional yang menyebar di 8 lokasi,
DR Provinsi yang menyebar di 4 lokasi, DR Kabupaten yang menyebar di 10 lokasi
dan Daerah Irigasi (DI) Kabupaten yang menyebar di 15 lokasi. Adapun luas WS, DR
dan DI dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2. 4. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Ketapang Tahun 2020

Daerah Aliran Luas DAS


No Wilayah Sungai Kecamatan yang dilalui
Sungai (km2)
Hulu Sungai, Sandai,
Sungai Laur, Nanga
Pawan 13.400 Tayap, Muara Pawan,
Benua Kayong, Delta
Pawan dan pemahan
1 WS Pawan Semandang 3.090 Simpang Hulu
Tolak 840 Matan Hilir Utara
Tumbang Titi, Matan Hilir
Pesaguan 2.860 Selatan, dan Sungai
Melayu Rayak
Tengar 358 Kendawangan
Marau, Kendawangan,
Kendawangan 3.380
Singkup, dan Air Upas
Simbar 630 Kendawangan
WS Jelai-
2 Air Hitam Besar 1.900 Kendawangan
Kendawangan
Air Hitam Kecil 980 Kendawangan
Jelai Hulu, Manis Mata,
Jelai 5.840
dan Kendawangan

Sumber: Dirjen SDA Departemen Pekerjaan Umum, 2010 dan


RPJMD Kabupaten Ketapangan 2016-2021

Total luas DAS di Kabupaten Ketapang adalah 33.278 km2. Luas tersebut sangat
besar untuk menampung aliran air hujan dan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan
masyarakat, seperti pemenuhan kebutuhan rumah tangga, sarana transportasi dan
sumber air baku PDAM. Kebutuhan air untuk rumah tangga didapatkan melalui
sistem pipa air minum/bersih (sistem air pipa PDAM), sumur dan penampung air
hujan (PAH).

Tabel 2. 5. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang

No Status Kawasan Jumlah Luas (ha) Lokasi


Kendawangan, Matan Hilir Selatan
1 DR Nasional 6 25.720
dan Benua Kayong
Matan Hilir Utara, Muara Pawan,
2 DR Provinsi 6 9.500 Benua Kayong dan Matan Hilir
Selatan
Matan Hilir Utara, Muawa Pawan dan
3 DR Kabupaten 10 4.132
Delta Pawan

25 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


No Status Kawasan Jumlah Luas (ha) Lokasi
4 DI Kabupaten 97 8.591 Tersebar di 15 Kecamatan
Jumlah 128 47.943

Sumber: Raperda RTRW Kabupaten Ketapang, 2015

Keberadaan DR dan DI juga memiliki peran strategis dalam kehidupan


masyarakat. Dengan luasnya yang mencapai 47,943 ha, seharusnya DR dan DI dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Kendati demikian,
masih terdapat tiga permasalahan utama dalam pengelolaan sumber daya air di
Kabupaten Ketapang, antara lain adalah masih terdapat beberapa wilayah yang
kelebihan air, kekurangan air dan menghadapi berbagai persoalan pencemaran.

Permasalahan tersebut harus dijawab melalui serangkaian aksi nyata, seperti


yang telah direncakanan dalam dokumen RPJPD Kabupaten Ketapang tahun 2005-
2025, yakni pengembangan jaringan irigasi yang diarahkan untuk peningkatan
produktivitas lahan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan.
Pengelolaan jaringan irigasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pengembangan sektor pertanian. Produktivitas lahan yang sering terganggu dengan
banjir dan intruisi air asin perlu ditanggulangi melalui pengembangan prasarana
pengendali banjir. Pengupayaan penyeimbangan ketersediaan air pada musim
penghujan dan kemarau menjadi sangat penting dilakukan untuk menjaga
kontinuitas penyediaan air. Selanjutnya, dalam upaya lebih memanfatkan air sebagai
sumberdaya, perlu dikembangkan berbagai usaha pemanfaatan air melalui
pengembangan sumber energi mikro, budidaya perikanan, maupun untuk tujuan
wisata.

2.1.1.5. Klimatologi

Kondisi iklim Kabupaten Ketapang termasuk tipe iklim hutan hujan tropis
karena Kabupaten Ketapang memiliki wilayah dengan tutupan hutan primer dan
sekunder cukup luas. Kondisi ini sangat menguntungkan untuk pengembangan
pertanian dan perikanan. Adapun detail mengenai kondisi iklim Kabupaten
Ketapang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2. 6. Kondisi Klimatologi Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Pencatatan Iklim Rata-rata Pertahun


No Parameter Iklim
2016 2017 2018 2019 2020
1 Suhu/Temperatur (0C) 27,8 27,7 27,7 27,6 27,8
2 Kelembaban (%) 83 83 83 82 83,35
3 Kecepatan Angin (knot) 3 4 4 9 1,79
4 Tekanan Udara (mb) 1.006,0 1.010,3 1.009,4 1.009,9 1009,18

26 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pencatatan Iklim Rata-rata Pertahun
No Parameter Iklim
2016 2017 2018 2019 2020
5 Jumlah Curah Hujan (mm) 266,4 220,8 269,9 227,8 368,31
6 Jumlah Hari Hujan 14 14 13 11,2 21,92
7 Penyinaran Matahari (%) 65,4 62,5 63,6 63,6 74,2

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka, 2021

Hasil pencatatan Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Ketapang menunjukkan


bahwa rentang suhu yang terjadi selama lima tahun terakhir berkisar dari 22,30 C
hingga 34,70 C. Suhu minimal maupun maksimal terjadi pada tahun 2019. Kemudian,
terkait kelembaban udara berada dalam rentang 82-83 persen, sedangkan tekanan
udaranya berkisar dari 1.006,0 mb hingga 1.012,5 mb. Selanjutnya, kecepatan angin
tertinggi terjadi pada tahun 2019, yaitu 9 knot. Setelah itu, rata-rata curah hujan
tahunan mengalami naik-turun selama 2016-2020. Hari hujan rata-rata tahunan
berada dalam rentang 10-14 hari pada periode yang sama. Terakhir, rata-rata
penyinaran matahari tertinggi adalah sebesar 74,2 persen pada tahun 2020.

2.1.1.6. Penggunaan Lahan

Pembangunan yang dilakukan secara fisik maupun non-fisik menuntut hadirnya


tata kelola penggunaan lahan yang baik. Sebagaimana tercantum di dalam kebijakan
penataan ruang wilayah Kabupaten Ketapang, salah satu hal yang harus
diperhatikan adalah pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan
penggunaan lahan, daya tampung lahan dan aspek konservasi.

Menurut penggunaannya, lahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu lahan


pertanian dan lahan bukan pertanian. Lahan pertanian dikelompokan menjadi lahan
pertanian sawah dan lahan pertanian bukan sawah. Adapun luas penggunaannya
dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2. 7. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang


Tahun 2017 (Hektar/ha)

Penggunaan Lahan
Total Luas
Kecamatan Pertanian Bukan
Lahan
Sawah Bukan Sawah Pertanian
Kendawangan 25.354,0 393.893,0 166.663,0 585.910,0
Manis Mata 2.545,0 230.294,0 58.381,0 291.220,0
Marau 1.753,0 113.165,0 1.092,0 116.010,0
Singkup 175,0 20.535,0 1.980,0 22.690,0
Air Upas 659,0 63.486,0 15.135,0 79.280,0
Jelai Hulu 241,0 135.099,0 510,0 135.850,0
Tumbang Titi 2.361,0 103.837,0 13.582,0 119.780,0
Pemahan 1.638,0 28.975,0 1.987,0 32.600,0
Sungai Melayu Rayak 297,0 11.247,0 656,0 12.200,0

27 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Penggunaan Lahan
Total Luas
Kecamatan Pertanian Bukan
Lahan
Sawah Bukan Sawah Pertanian
Matan Hilir Selatan 11.247,0 162.789,0 7.274,0 181.310,0
Benua Kayong 4.365,0 27.893,0 2.642,0 34.900,0
Matan Hilir Utara 7.530,0 60.631,0 3.879,0 72.040,0
Delta Pawan 250,0 5.726,0 1.424,0 7.400,0
Muara Pawan 5.062,0 9.557,0 46.441,0 61.060,0
Nanga Tayap 3.469,0 169.184,0 157,0 172.810,0
Sandai 2.381,0 171.497,0 4.002,0 177.880,0
Hulu Sungai 760,0 5.855,0 461.925,0 468.540,0
Sungai Laur 1.559,0 157.470,0 6.041,0 165.070,0
Simpang Hulu 4.845,0 285.440,0 27.185,0 317.470,0
Simpang Dua 634,0 103.344,0 812,0 104.790,0
JUMLAH 77.125,0 2.259.917,0 821.768,0 3.158.810,0

Sumber: Statistik Penggunaan Lahan Kabupaten Ketapang, 2017

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, semakin bertambah pula kebutuhan


manusia terhadap penggunaan lahan. Kendati demikian, data penggunaan lahan di
atas merupakan data terakhir yang diproduksi oleh BPS Kabupaten Ketapang. Oleh
karena itu, untuk melihat baik atau tidaknya arah kebijakan penggunaan lahan, maka
diperlukan komparasi dengan data tahun 2016.

Pertama, terdapat lahan sawah seluas 77.125 ha pada tahun 2017. Apabila
dikomparasikan dengan data per tahun 2016, maka terlihat adanya penurunan
sekitar 3,83 persen. Penurunan luas lahan sawah tersebut diduga karena lahan
sawah di perkotaan yang dialihgunakan menjadi perumahan dan di perdesaan yang
dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Apabila dirinci menurut
penggunaannya, lahan sawah meliputi lahan yang ditanami padi sebanyak tiga kali
dalam setahun (0,10 persen), dua kali (8,54 persen), satu kali (38,26 persen),
ditanami lainnya (5,39 persen), dan yang tidak ditanami tanaman apapun (47,70
persen). Dengan demikian, potensi luas lahan sawah yang telah dimanfaatkan untuk
tanaman padi mencapai sekitar 36.179 hektar atau sekitar 46,91 persen pada tahun
2017. Lahan sawah meliputi lahan sawah irigasi, tadah hujan, pasang surut, dan rawa
lebak. Dimana masing-masing luas arealnya adalah sebagai berikut yaitu; 5.226
hektar (irigasi), 62.549 hektar (tadah hujan), 5.212 hektar (pasang surut), dan 4.138
hektar (rawa lebak).

Kedua, total lahan pertanian bukan sawah adalah 2.259.917 hektar (termasuk
hutan negara) pada tahun 2017. Lahan pertanian bukan sawah tersebut meliputi
tegal/kebun (8,04 persen), ladang/huma (1,01 persen), perkebunan (29,18 persen),
hutan rakyat (17,77 persen), padang penggembalaan/rumput (0,19 persen),

28 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


sementara tidak diusahakan (4,07 persen), dan lainnya (39,74 persen) termasuk
hutan negara. Luas areal hutan rakyat turun sekitar 57.279 pada tahun 2017 jika
dibandingkan dengan luas areal hutan rakyat pada tahun 2016. Diduga penurunan
luas areal hutan rakyat salah satunya disebabkan oleh alih fungsi lahan utamanya;
dari hutan rakyat menjadi perkebunan, di mana tercatat peningkatan luas areal
perkebunan setahun terakhir adalah sebanyak 49.012 hektar atau meningkat sekitar
8,03 persen.

Terakhir, luas lahan bukan pertanian di Kabupaten Ketapang sebesar 821.768


hektar atau sekitar 26,02 persen dari total luas baku lahan pada tahun 2017. Luas ini
meningkat dua kali lipat dari data tahun 2016 sebesar 302.511 ha. Artinya, telah
terjadi alih fungsi lahan yang dilakukan secara masif di Kabupaten Ketapang menjadi
perumahan dan permukiman.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyebab menurunnya luas lahan


di Kabupaten Ketapang terjadi akibat pengalihfungsian lahan pertanian sawah dan
bukan sawah serta peningkatan luas lahan bukan pertanian secara besar-besaran.
Padahal, peningkatan jumlah penduduk, khususnya di Kabupaten Ketapang,
menuntut dipenuhinya ketersediaan bahan makanan yang cukup. Oleh karena itu,
diperlukan perencanaan pengolahan lahan pertanian yang baik guna memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut.

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah


Potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Ketapang dapat dikategori
berdasarkan pola ruang. Pola ruang merupakan distribusi peruntukan ruang pada
suatu wilayah. Pola ruang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ketapang 2015-2035
terdiri dari dua macam yaitu: Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

2.1.2.1. Kawasan Lindung

Kawasan lindung sebagaimana hakikatnya adalah wilayah dengan fungsi utama


melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan. Kawasan lindung ini tersebar di Kecamatan Matan Hilir Utara,
Matan Hilir Selatan, Kendawangan, Marau, Jelai Hulu, Tumbang Titi, Sungai Melayu
Rayak, Pemahan, Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai Laur, Simpang Dua, dan
Simpang Hulu.

29 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Secara spesifik, kawasan lindung di Kabupaten Ketapang terdiri atas beberapa
kawasan sebagai berikut:

1. Kawasan hutan lindung


Kawasan ini tersebar di Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan,
Kendawangan, Marau, Jelai Hulu, Tumbang Titi, Sungai Melayu Rayak,
Pemahan, Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai Laur, Simpang Dua,
dan Simpang Hulu. Di dalam kawasan hutan lindung juga terdapat
kawasan hutan desa untuk pemanfaatan jasa lingkungan yang meliputi
Hutan Desa Beringin Rayo di Kecamatan Tumbang Titi dan Hutan Desa
Tanjung Beulang di Kecamatan Tumbang Titi.
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya
Kawasan ini terdiri atas kawasan bergambut dan kawasan resapan air.
Kemudian, kawasan bergambut juga terdiri atas dua, yaitu kawasan
bergambut yang berada di kawasan hutan di Kecamatan Matan Hilir
Utara, Muara Pawan, Matan Hilir Selatan, Kendawangan, Manis Mata, Jelai
Hulu, Marau, Sungai Melayu Rayak, Nanga Tayap, Sandai, Simpang Dua,
dan Simpang Hulu; dan Kawasan bergambut yang berada di luar kawasan
hutan di kecamatan Matan Hilir Utara, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan,
dan Kendawangan. Sementara itu, kawasan resapan air berada di
Kawasan hutan yang terdapat di Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir
Selatan, Kendawangan, Marau, Jelai Hulu, Tumbang Titi, Sungai Melayu
Rayak, Pemahan, Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai Laur, Simpang
Dua, dan Simpang Hulu.
3. Kawasan perlindungan setempat
Kawasan ini terdiri atas Kawasan sempadan pantai; Kawasan sempadan
sungai; Kawasan sekitar danau/wadu; Kawasan kearifan lokal; Kawasan
dengan nilai konservasi tinggi; dan ruang terbuka hijau kota. Masing-
masing kawasan tersebut memegang peran dan fungsi bagi ekosistem
serta tersebar secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Ketapang.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
Kawasan ini terdiri atas Kawasan cagar alam di Muara Kendawangan;
Kawasan pantai berhutan bakau di sepanjang wilayah pesisir daerah;
Kawasan taman nasional di Taman Nasional Gunung Palung; dan Kawasan
cagar budaya ilmu pengetahuan di seluruh kecamatan.
5. Kawasan rawan bencana alam

30 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kawasan ini terdiri atas kawasan tanah longsor di daerah yang secara
topografi berupa perbukitan-pegunungan; kawasan rawan gelombang
pasang di daerah pesisir; kawasan rawan banjir di daerah bantaran sungai
besar dan kawasan rawan abrasi di beberapa titik, seperti Kecamatan
Milir Utara, Muawa Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir
Selatan dan Kendawangan.

6. Kawasan lindung geologi


Kawasan ini terdiri dari kawasan cagar alam geologi dan kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah. Kawasan cagar alam
geologi memiliki keunikan batuan dan bentang alam yang terdapat di
Kecamatan Kendawangan, Pebihingan, Tumbang Titi, Manismata, Sungai
Laur, Simpang Dua, dan Simpang Hulu. Sementara itu, kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanag merupakan kawasan
imbuhan air tanah dan sempadan mata air.
7. Kawasan lindung lainnya
Kawasan ini berupa kawasan terumbu karang yang terdapat di
Kecamatan Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong,
Matan Hilir Selatan dan Kendawangan.

2.1.2.2. Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya sebagaimana hakikatnya difungsikan atas dasar kondisi dan


potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035, kawasan budidaya di
Kabupaten Ketapang dijabarkan sebagai berikut:

1. Kawasan peruntukan hutan produksi, terdiri atas:


a. Kawasan hutan produksi terbatas
Kawasan ini tersebar di Kecamatan Simpang Hulu, Sungai Laur,
Hulu Sungai, Sandai, NanganTayap, Tumbang Titi, Jelai Hulu, Manis
Mata, Kendawangan, dan Matan Hilir Selatan
b. Kawasan hutan produksi tetap
Kawasan ini tersebar di seluruh kecamatan selain dari kecamatan
Delta Pawan dan Benua Kayong
c. Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi
Kawasan ini tersebar di Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir
Selatan dan Simpang Hulu
Di dalam Kawasan ini juga terdapat hutan desa, antara lain:

31 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


a. Hutan Desa Laman Satong di Kecamatan Matan Hilir Utara;
b. Hutan Desa Sungai Pelang di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
c. Hutan Desa Sungai Besar di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
d. Hutan Desam Pematang Gadung di Kecamatan Nanga Tayap; dan
e. Hutan Desa Sebadak Raya di Kecamatan Nanga Tayap.
2. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi:
a. Kawasan pertanian tanaman pangan
Kawasan ini terdiri dari kawasan perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan di lahan basah maupun lahan kering yang
tersebar di seluruh kecamatan; dan kawasan perlindungan lahan
cadangan pertanian pangan berkelanjutan di lahan basah maupun
lahan kering yang tersebar di seluruh kecamatan.
b. Kawasan pertanian hortikultura
Kawasan ini terdiri dari kawasan perlindungan lahan pertanian
hortikultura berkelanjutan di lahan basah maupun lahan kering
yang tersebar di seluruh kecamatan; dan kawasan perlindungan
lahan cadangan pertanian hortikultura berkelanjutan di lahan
basah maupun lahan kering yang tersebar di seluruh kecamatan.
c. Kawasan perkebunan
Kawasan ini terdapat di seluruh kecamatan dengan tanaman
komoditi unggulan daerah, seperti kelapa sawit, karet, kelapa,
lada, kakao, tebu, kopi dan aren serta komoditi perkebunan lain
sesuai dengan agroklimat di daerah.
d. Kawasan peternakan
Kawasan ini terdiri atas Kawasan ternak besar di seluruh
kecamatan dengan ternak unggulan sapi dan kerbau; ternak kecil
di seluruh kecamatan dengan ternak unggulan kambing dan babi;
dan ternak unggas di seluruh kecamatan dengan ternak unggulan
ayam dan itik.
3. Kawasan peruntukan perikanan, meliputi:
a. Kawasan peruntukan perikanan tangkap yang berada di
Kecamatan Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Delta Pawan, Benua
Kayong, Matan Hilir Selatan, dan Kendawangan.
b. Kawasan peruntukan budidaya perikanan yang berada di
Kecamatan Matan Hilir Utara (16 Ha), Muara Pawan (5,97 Ha),
Delta Pawan (9,30 Ha), Benua Kayong (4,95 Ha), Matan Hilir
Selatan (82,60 Ha), Kendawangan (10.184,29 Ha), Manis Mata

32 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


(94,88 Ha), Singkup (1,70 Ha), Air Upas (50 Ha), Marau (2,30 Ha),
Jelai Hulu (1,40 Ha), Tumbang Titi (7,98 Ha), Melayu Rayak (7,40),
Pemahan (2,47 Ha), Nanga Tayap (2,86 Ha), Hulu Sungai (4,01 Ha),
Sandai (8,95 Ha), Sungai Laur (1,77 Ha), Simpang Dua (2,15 Ha),
dan Simpang Hulu (3,82 Ha).
4. Kawasan peruntukan pertambangan ini dikhususukan untuk usaha
pertambangan yang tersebar di seluruh kecamatan meliputi Wilayah
Usaha Pertambangan (WUP); Wilayah Pencadangan Negara (WPN),
Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR); dan Wilayah Kerja) minyak dan
gas bumi atau Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi.
5. Kawasan peruntukan industri, meliputi:
a. Kawasan peruntukan industri besar di Kecamatan Delta Pawan,
Kecamatan Muara Pawan, Kecamatan Matan Hilir Utama,
Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Kecamatan Kendawangan.
b. Kawasan peruntukan industri kecil dan industri menengah
terdapat di seluruh kecamatan.
6. Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:
a. Kawasan peruntuk pariwisata budaya terdapat di Kecamatan
Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Sandai, Hulu Sungai,
Nanga Tayap, Tumbang Titi, Sungai Melayu Rayak, Jelai Hulu,
Marau, Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Benua Kayong, Delta
Pawan, Muara Pawan, dan Matan Hilir Utara.
b. Kawasan peruntukan pariwisata alam yang terdiri atas:
i. Gunung Palung di Kecamatan Matan Hilir Utara, Nanga
Tayap, dan Sungai Laur;
ii. Pantai Tanjung Belandang di Kecamatan Muara Pawan;
iii. Pantai Air Mata Permai di Kecamatan Muara Pawan;
iv. Hutan Kota Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;
v. Pantai Sungai Kinjil di Kecamatan Benua Kayong;
vi. Pantai Pasir Putih/Celincing di Kecamatan Benua Kayong;
vii. Pantai Sungai Jawi/Penage di Kecamatan Matan Hilir
Selatan;
viii. Pantai Tanjung Batu (Pantai Sentigi) di Kecamatan Matan
Hilir Selatan;
ix. Pantai Pagar Mentimun di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
x. Pantai Sungai Tengar di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
xi. Pantai Tanjung Gangse di Kecamatan Kendawangan;

33 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


xii. Pantai Pulau Kucing di Kecamatan Kendawangan;
xiii. Pantai Pulau Jambat di Kecamatan Kendawangan;
xiv. Pantai Pulau Sahabat di Kecamatan Kendawangan;
xv. Pantai Selat Bilik (Teluk Pacak dan Tanjung Duku) di
Kecamatan Kendawangan;
xvi. Bukit Kuri/Bekuri di Kecamatan Sungai Laur;
xvii. Gunung Bindang di Kecamatan Simpang Hulu;
xviii. Pemandian alam Lubuk Tapah di Kecamatan Tumbang Titi;
xix. Arung jeram Riam Rayo di Kecamatan Tumbang Titi;
xx. Gunung Menggelaso di Kecamatan Tumbang Titi;
xxi. Gunung Batu Sudah di Kecamatan Tumbang Titi;
xxii. Gunung Batu Menanti di Kecamatan Tumbang Titi;
xxiii. Gua Kakap di Kecamatan Tumbang Titi;
xxiv. Air Terjun Riam Limpai di Kecamatan Tumbang Titi;
xxv. Air Terjun Gunung Berambai di Kecamatan Tumbang Titi;
xxvi. Riam Inam Kelima di Kecamatan Sungai Melayu Rayak; dan
xxvii. Riam Pembunuhan di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.
c. Kawasan peruntukan pariwisata buatan.
7. Kawasan peruntukan permukiman, meliputi:
a. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan yang terdapat di
Kawasan perkotaan Ketapang, Ibukota Kecamatan yang
ditetapkan sebagai PKL dan bagian dari PPK yang sudah
menunjukkan ciri kekotaan.
b. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan yang terdapat di
luar kawasan perkotaan.
8. Kawasan peruntukan lainnya, meliputi:
a. Kawasan peruntukan pertahan dan keamanan, terdiri atas:
i. Markas Kodim 1203 / Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;
ii. Markas Koramil di seluruh kecamatan;
iii. Markas Kompi C Yonif 643 / Wanara Sakti di Desa Paya
Kumang Kecamatan Delta Pawan;
iv. Markas Komando TNI-AL di Kecamatan Kendawangan;
v. Pusat latihan menembak di Daerah; dan
vi. Pusat latihan tempur di Daerah.
b. Kawasan peruntukan keamanan dan ketertiban masyarakat,
terdiri atas:
i. Markas Polres Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;

34 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


ii. Markas Polsek di seluruh kecamatan;
iii. Markas Kompi Brimob Ketapang di Kecamatan Delta
Pawan;
iv. Markas Polisi Perairan di Daerah; dan
v. Pusat latihan menembak di Daerah.

2.1.2.3. Kawasan Rawan Bencana

Pemerintah Kabupaten Ketapang mengidentifikasi kawasan rawan bencana


terdiri dari 4 jenis yaitu: 1) kawasan rawan tanah longsor; 2) kawasan rawan
gelombang pasang; 3) kawasan rawan banjir; dan 4) kawasan rawan abrasi.
Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten
Ketapang Tahun 2015-2025, berikut merupakan identifikasi keempat jenis kawasan
rawan bencana berdasarkan nama kecamatan.

1. Kawasan Rawan Tanah Longsor


Kawasan ini terdapat di Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur,
Hulu Sungai, Sandai, Nanga Tayap, Pebihingan, Sungai Melayu Rayak,
Tumbang Titi, Marau, Jelai Hulu, Air Upas, Singkup, dan Kendawangan
terutama pada daerah yang memiliki topografi berupa perbukitan dan
pegunungan.
2. Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan ini terdapat di Kecamatan Matan Hilir Utara, Muara Pawan Delta
Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan, dan Kendawangan.
3. Kawasan Rawan Banjir
Kawasan ini terdapat di wilayah pesisir dan di sekitar bantaran sungai besar.
4. Kawasan Rawan Abrasi
Kawasan ini terdapat di Kecamatan Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Delta
Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan, dan Kendawangan.

2.1.3. Demografi
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan. Sub-
bab demografi menjadi bagian penting dalam proses pembangunan suatu daerah
karena mendeskripsikan jumlah, struktur dan distribusi penduduk dalam kurun
waktu tertentu. Adapun penyajian data demografi Kabupaten Ketapang selama lima
tahun terakhir dijabarkan sebagai berikut:

35 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.1.3.1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan pada tahun


2016 hingga 2020. Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Ketapang memiliki
rata-rata pertumbuhan 1,88% dalam 5 tahun terakhir. Adapun jumlah penduduk
dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Ketapang dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2. 8. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk


Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah penduduk (jiwa) 485.118 495.087 504.008 512.783 570.657
Laju pertumbuhan (%) 1,92 2,05 1,80 2,00 2,84

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2016-2021

Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Ketapang selama 2016 hingga 2020


adalah sebesar 94,672 jiwa. Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Ketapang mengalami tren penurunan sejak tahun 2016 hingga 2020
sebesar 0,53%. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi tahun 2020 dengan
persentase sebesar 2.84%, sementara itu penurunan laju pertumbuhan penduduk
terendah sebesar 1.80% terjadi pada tahun 2018.

2.1.3.2. Struktur Penduduk

Struktur penduduk merupakan komposisi penduduk dari suatu daerah yang


dikelompokkan berdasarkan pada kriteria struktur umur, jenis kelamin, dan agama.
Struktur penduduk selalu mengalami perubahan dan perubahan tersebut
disebabkan oleh proses demografi yang melibatkan kelahiran dan kematian. Analisis
struktur penduduk di Kabupaten Ketapang berdasarkan pada struktur umur dan
jenis kelamin dapat diketahui melalui grafik berikut.

Grafik 2. 1. Struktur Penduduk Kabupaten Ketapang Berdasarkan Kelompok Usia


dan Jenis Kelamin Tahun 2020

36 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


70 - 74

60 - 64

50 - 54

40 - 44

30 - 34

20 - 24

10 - 14

0-4
40 000 30 000 20 000 10 000 0 10 000 20 000 30 000

Laki-Laki Perempuan

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Ketapang lebih banyak dibandingkan


dengan jumlah penduduk perempuan pada tahun 2016. Hubungan ini berlaku
kecuali untuk kelompok usia 70-74 tahun 75+ tahun. Meskipun demikian, komposisi
penduduk laki-laki dan perempuan masih dapat dikatakan seimbang.

Sementara itu, komposisi penduduk berdasarkan kelompok usia menunjukkan


bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Ketapang merupakan kelompok usia 0-
9 tahun dan kelompok usia 25-29 tahun. Hal tersebut ditunjukkan dengan bentuk
piramida penduduk Kabupaten Ketapang yang termasuk dalam kategori ekspansif
(piramida penduduk muda). Kondisi ini mengindikasikan cukup tingginya tingkat
kelahiran dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Ketapang. Dasar piramida yang
cukup lebar menunjukkan relatif tingginya rasio ketergantungan penduduk muda,
sedangkan puncak piramida yang menciut cukup tajam mengindikasikan rendahnya
rasio ketergantungan penduduk tua.

2.1.3.3. Distribusi Penduduk

Distribusi penduduk dapat menunjukkan sebaran penduduk di suatu daerah.


Konteks Kabupaten Ketapang, analisis distribusi penduduk bertujuan untuk
mengetahui daya dukung dan daya tampung tiap kecamatan. Distribusi penduduk
berdasarkan kecamatan di Kabupaten Ketapang tahun 2019 dapat diketahui melalui
grafik berikut.

Grafik 2. 2. Persentase Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2020

37 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Simpang Hulu Simpang Dua Kendawangan
Sungai Laur 6% 2% 10%
3%
Hulu Sungai Manis Mata
2% 6%
Sandai Marau
6% 3%
Singkup
1%
Nanga Tayap Air Upas
6% 4%
Jelai Hulu
Muara Pawan 4%
3%
Tumbang Titi
5%
Pemahan
1%
Sungai Melayu
Delta Pawan
Rayak
16% Matan Hilir 3%
Matan Hilir Utara Benua Kayong Selatan
7%
4% 8%

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Persebaran penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Ketapang belum merata


pada tahun 2020. Seperti pada umumnya di mana penduduk terkonsentrasi pada
wilayah perkotaan, maka dapat dilihat konsentrasi penduduk paling tinggi terdapat
di Kecamatan Delta Pawan sebesar 16 persen, sedangkan kecamatan dengan
persentase penduduk terendah adalah Kecamatan Singkup dan Pemahan sebesar 1
persen. Sementara itu, distribusi dan kepadatan penduduk menurut kecamatan di
Kabupaten Ketapang Tahun 2020 dapat dicermati melalui tabel berikut.

Tabel 2. 9. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2020

Jumlah Luas wilayah Kepadatan penduduk


Kecamatan
penduduk (jiwa) (Km2) (jiwa/per Km2)
Kendawangan 57,808 5,859 10
Manis Mata 34,658 2,912 12
Marau 17,283 1,16 15
Singkup 8,299 227 37
Air Upas 20,224 793 26
Jelai Hulu 20,596 1,358 15
Tumbang Titi 28,938 1,198 24
Pemahan 5,781 326 18
Sungai Melayu Rayak 15,036 122 123
Matan Hilir Selatan 40,289 1,813 22
Benua Kayong 45,047 349 129
Matan Hilir Utara 19,992 720 28
Delta Pawan 90,634 74 1225
Muara Pawan 18,039 611 30
Nanga Tayap 36,378 1,728 21

38 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Jumlah Luas wilayah Kepadatan penduduk
Kecamatan
penduduk (jiwa) (Km2) (jiwa/per Km2)
Sandai 32,374 1,779 18
Hulu Sungai 13,884 4,685 3
Sungai Laur 19,248 1,651 12
Simpang Hulu 36,864 3,175 12
Simpang Dua 9,285 1,048 9
Jumlah 570,657 31,588 18,065

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Kecamatan Delta Pawan memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu sebesar


1,225 jiwa/Km2. Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk di kecamatan tersebut
masuk ke dalam kategori tertinggi se-Kabupaten Ketapang, padahal luas wilayah
kecamatan adalah yang tersempit (74 Km2) jika dibandingkan dengan luas wilayah
kecamatan lainnya. Sementara itu, Kecamatan Benua Kayong dan Sungai Melayu
Rayak secara berurutan merupakan kecamatan dengan kepadatan cukup tinggi jika
dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Kondisi ini kontras dengan kecamatan
yang memiliki kepadatan penduduk kurang dari 10 jiwa/Km2, yaitu Kecamatan
Simpang Dua (9 jiwa/Km2) dan Kecamatan Hulu Sungai (3 jiwa/Km2).

2.2. Aspek Kesejahteraan

Sub-bab ini mendeskripsikan aspek kesejahteraan rakyat yang terfokus pada


tiga hal yaitu: fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan
sosial, dan fokus seni budaya dan olahraga. Gambaran umum aspek kesejahteraan
rakyat di Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi mencakup aspek-aspek yang
tergabung dalam isu otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan
daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian. Secara lebih detail
mencakup pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks gini, pemerataan
pendapatan versi Bank Dunia, indeks ketimpangan regional, persentase penduduk
diatas garis kemiskinan dan angka kriminalitas yang tertangani. Berikut adalah
gambaran umum mengenai beberapa data tersebut.

2.2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto

Kondisi perekonomian Kabupaten Ketapang dapat dilihat melalui nilai Produk


Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB di suatu wilayah menunjukkan

39 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pertambahan nilai bruto seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat
di wilayah tersebut sehingga mampu menggambarkan aktivitas perekonomian
masyarakat. PDRB disajikan dalam dua jenis penilaian, yaitu atas dasar harga
berlaku (nominal) dan atas dasar harga konstan (riil). Penggunaan nilai PDRB
berdasarkan harga berlaku ditujukan untuk menunjukkan struktur perekonomian
suatu wilayah, sedangkan harga konstan ditujukan untuk melihat pertumbuhan
ekonomi dari waktu ke waktu. Penghitungan PDRB juga digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam penyusunan perencanaan maupun bahan evaluasi
pembangunan periode yang lalu.

Tabel 2. 10. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Tahun
(milyar rupiah) (milyar rupiah)
2016 20.021,15 14.607,93
2017 22.495,91 15.661,14
2018 25.040,10 16.912,52
2019 27.508,52 18.049,45
2020 28.130,04 17.932,65

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Nilai PDRB ADHB di Kabupaten Ketapang mengalami kenaikan setiap tahunnya


pada tahun 2016-2020, sedangkan PDRB ADHK yang sebelumnya terus mengalami
peningkatan setiap tahun mengalami penurunan pada tahun 2020. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Ketapang terkontraksi hingga 0,5 persen pada tahun 2020.
Pandemi COVID-19 menyebabkan produksi barang dan jasa di berbagai sektor
mengalami penurunan, khususnya di sektor tersier.

40 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 11. PDRB ADHK dan Pertumbuhan Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

PDRB ADHK (Milyar Rupiah) Pertumbuhan (%) Rata-Rata


Lapangan
Pertumbuhan
Usaha 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(%)
A - Pertanian,
Kehutanan, 4.237,45 4.477,78 4.911,99 5.185,43 5.126,47 2,08 5,67 9,70 5,57 -1,1 4,38
dan Perikanan
B-
Pertambangan
2.161,88 2.402,15 2.718,36 3.073,55 3.546,50 37,77 11,11 13,16 13,07 15,85 18,19
dan
Penggalian
C - Industri
1.942,36 2.093,41 2.308,02 2.484,39 2.269,11 5,51 7,78 10,25 7,64 -8,6 4,52
Pengolahan
D - Pengadaan
Listrik dan 7,57 7,86 8,05 8,47 8,73 17,09 3,78 2,47 5,21 3,06 6,32
Gas
E - Pengadaan
Air,
Pengelolaan
13,39 14,18 16,10 17,29 17,58 9,02 5,86 13,51 7,42 4,83 8,13
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
F – Konstruksi 1.386,70 1.473,02 1.488,53 1.592,05 1.524,06 0,83 6,23 1,05 6,95 -4,12 2,19
G-
Perdagangan
Besar dan 1.663,85 1.752,65 1.811,39 1.904,16 1.779,25 4,67 5,34 3,35 5,12 -6,34 2,43
Eceran;
Reparasi
PDRB ADHK (Milyar Rupiah) Pertumbuhan (%) Rata-Rata
Lapangan
Pertumbuhan
Usaha 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(%)
Mobil dan
Sepeda Motor
H-
Transportasi
276,57 296,37 318,40 325,33 261,61 6,42 7,16 7,43 2,18 -19,51 0,74
dan
Pergudangan
I - Penyediaan
Akomodasi
273,20 285,90 301,95 320,20 229,42 8,12 4,65 5,61 6,05 -28,01 (0,72)
dan Makan
Minum
J - Informasi
dan 496,78 571,38 624,40 663,56 706,43 9,70 15,02 9,28 6,27 6,06 9,27
Komunikasi
K - Jasa
Keuangan dan 496,34 561,02 610,55 592,38 599,52 12,53 13,03 8,83 (2,98) 1,3 6,54
Asuransi
L - Real Estate 392,78 403,98 421,53 437,80 442,10 3,32 2,85 4,34 3,86 1,45 3,16
M,N - Jasa
60,36 62,25 64,11 66,79 63,89 4,47 3,13 2,99 4,18 -4,1 2,13
Perusahaan
O-
Administrasi
Pemerintahan,
565,98 601,45 634,11 666,27 676,68 7,45 6,27 5,43 5,07 1,56 5,16
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial Wajib

42 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


PDRB ADHK (Milyar Rupiah) Pertumbuhan (%) Rata-Rata
Lapangan
Pertumbuhan
Usaha 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(%)
P - Jasa
363,37 374,27 381,70 399,46 364,39 2,96 3,00 1,99 4,65 -8,57 0,81
Pendidikan
Q - Jasa
Kesehatan
167,03 174,09 179,53 191,21 221,51 2,84 4,23 3,13 6,51 16,15 6,57
dan Kegiatan
Sosial
R,S,T,U - Jasa
102,32 109,38 113,78 121,09 95,40 4,74 6,90 4,02 6,42 -20,88 0,24
lainnya
PDRB 14.607,93 15.661,14 16.912,52 18.049,45 17.932,65 7,97 7,21 7,99 6,72 -0,5 5,88

43 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pertumbuhan sektoral positif terjadi pada 8 sektor sedangkan sektor lainnya
mengalami pertumbuhan yang negatif. Sektor yang terkontraksi sangat dalam di
antaranya adalah sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 28,01
persen, jasa lainnya sebesar 20,88 persen, dan transportasi dan pergudangan
sebesar 19,51 persen. Kondisi tersebut disebabkan oleh pembatasan sosial skala
besar yang diterapkan oleh seluruh daerah termasuk Kabupaten Ketapang pada
tahun 2020 sebagai bentuk penanganan pandemi COVID-19.

Grafik 2. 3. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ketapang,


Provinsi Kalimantan Barat, dan Nasional Tahun 2016-2020

LPE Kabupaten Ketapang


LPE Provinsi Kalimantan Barat
LPE Nasional
Rata-Rata LPE Kabupaten Ketapang
9,00
7,97 7,99
7,00 7,21
6,72
5,88
5,17
5,00 5,2 5,17 5,00
5,03 5,07 5,07 5,02

3,00

1,00

2016 2017 2018 2019 2020 (0,50)


(1,00)
-1,82

(3,00) -2,07

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang secara umum lebih tinggi jika


dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di tingkat Provinsi Kalimantan Barat
maupun nasional. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor
pertambangan dan penggalian dengan rata-rata pertumbuhan sektoral mencapai
18,19 persen pada periode 2016-2020. Tingginya nilai pertumbuhan tersebut
didorong oleh adanya peningkatan produksi yang cukup tinggi di sektor
pertambangan, khususnya pada subsektor pertambangan bijih logam. Pertumbuhan
sektor pertambangan dan penggalian yang sangat tinggi pada tahun 2020 menjadi
salah satu pendorong pertumbuhan di masa pandemi sehingga pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Ketapang secara umum tidak mengalami kontraksi yang lebih
dalam. Kondisi ini juga didorong oleh tingginya pertumbuhan sektor jasa kesehatan
di masa pandemi COVID-19. Pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial
pada tahun 2020 tercatat mencapai 16,15 persen atau naik hingga 9,64 persen
dibanding tahun 2019.

2.2.1.2. Struktur Ekonomi Wilayah

Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari besarnya peranan atau
kontribusi dari masing-masing lapangan usaha yang membentuk PDRB.
Perekonomian Kabupaten Ketapang didominasi oleh lima sektor dengan rata-rata
kontribusi di atas 9 persen per tahun. Berikut ini adalah nilai PDRB ADHB Kabupaten
Ketapang beserta kontribusi masing-masing lapangan usaha.

45 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 12. PDRB ADHB dan Kontribusi Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

PDRB ADHB (Milyar Rupiah) Kontribusi (%) Rata-Rata


Lapangan Usaha Kontribusi
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(%)
A - Pertanian, Kehutanan,
5.035,13 5.449,90 6.076,25 6.405,72 6.599,43 25,15 24,23 24,27 23,29 23,46 24,08
dan Perikanan
B - Pertambangan dan
3.503,38 4.125,71 4.769,93 5.548,14 6.431,77 17,50 18,34 19,05 20,17 22,86 19,58
Penggalian
C - Industri Pengolahan 2.749,74 3.169,86 3.630,02 3.968,70 3.751,84 13,73 14,09 14,50 14,43 13,34 14,02
D - Pengadaan Listrik dan
9,39 10,87 12,13 13,49 14,23 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Gas
E - Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 15,66 17,57 20,66 22,89 23,37 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
Limbah dan Daur Ulang
F – Konstruksi 2.023,52 2.294,52 2.416,51 2.717,50 2.716,36 10,11 10,20 9,65 9,88 9,66 9,90
G - Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan 2.257,58 2.463,93 2.657,27 2.952,63 2.880,15 11,28 10,95 10,61 10,73 10,24 10,76
Sepeda Motor
H - Transportasi dan
417,08 470,06 536,05 561,13 472,26 2,08 2,09 2,14 2,04 1,68 2,01
Pergudangan
I - Penyediaan Akomodasi
415,81 450,83 491,08 541,73 401,92 2,08 2,00 1,96 1,97 1,43 1,89
dan Makan Minum
J - Informasi dan
535,08 645,55 727,87 801,75 856,33 2,67 2,87 2,91 2,91 3,04 2,88
Komunikasi
K - Jasa Keuangan dan
653,12 767,51 861,82 858,69 863,79 3,26 3,41 3,44 3,12 3,07 3,26
Asuransi
L - Real Estate 551,84 588,06 637,05 693,62 702,74 2,76 2,61 2,54 2,52 2,50 2,59
M,N - Jasa Perusahaan 76,81 82,36 88,53 95,95 91,23 0,38 0,37 0,35 0,35 0,32 0,35

46 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


PDRB ADHB (Milyar Rupiah) Kontribusi (%) Rata-Rata
Lapangan Usaha Kontribusi
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(%)
O - Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan 938,96 1.065,63 1.170,32 1.282,55 1.339,55 4,69 4,74 4,67 4,66 4,76 4,70
dan Jaminan Sosial Wajib
P - Jasa Pendidikan 481,58 507,42 533,59 585,70 522,36 2,41 2,26 2,13 2,13 1,86 2,16
Q - Jasa Kesehatan dan
222,50 238,60 252,44 282,70 334,16 1,11 1,06 1,01 1,03 1,19 1,08
Kegiatan Sosial
R,S,T,U - Jasa lainnya 133,98 147,52 158,58 175,63 128,55 0,67 0,66 0,63 0,64 0,46 0,61
PDRB 20.021,15 22.495,91 25.040,10 27.508,52 28.130,04 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

47 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi sektor yang paling
mendominasi dengan rata-rata kontribusi sebesar 24,08 persen pada periode 2016-
2020. Sektor pertambangan dan penggalian turut mendominasi dengan rata-rata
kontribusi sebesar 19,58 persen diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar
14,02 persen. Dua sektor lain yang mendominasi yaitu sektor perdagangan besar
dan eceran dengan rata-rata sebesar 10,76 persen dan sektor konstruksi sebesar
9,90 persen. Pada periode 2016-2020, hanya sektor pertambangan dan penggalian
yang menunjukkan tren kontribusi yang terus meningkat setiap tahun. Kontribusi
sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan sebesar 5,36 persen
pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2016.

Tingginya laju pertumbuhan sektor pertambangan disertai dengan besarnya


kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Ketapang menunjukkan sektor ini merupakan
sektor yang potensial untuk dikembangkan. Namun, pengembangan sektor
pertambangan dan penggalian perlu dipertimbangkan lebih jauh mengingat sumber
daya alam tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas dan tidak dapat
diperbaharui serta memiliki eksternalitas negatif terhadap lingkungan. Kondisi
tersebut bertentangan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, sehingga dalam
pengembangannya diperlukan kebijakan khusus untuk meminimalkan dampak
negatif yang mungkin ditimbulkan.

2.2.1.3. Laju Inflasi


Dinamika perkembangan harga barang dan jasa dapat dilihat melalui laju
inflasi/deflasi. Indikator ini sangat penting untuk diperhatikan karena mampu
menggambarkan pergerakan permintaan dan penawaran di pasar yang berkaitan
erat dengan daya beli masyarakat. Laju inflasi Kabupaten Ketapang mengacu pada
laju inflasi Kota Pontianak pada periode 2016-2020, karena sebagian besar barang
dipasok melalui Kota Pontianak. Perhitungan inflasi menggunakan Indeks Harga
Konsumen (IHK) dengan paket komoditas IHK Kota Pontianak yang terdiri dari 352
jenis barang dan jasa yang dikelompokkan menjadi tujuh kelompok pengeluaran.

48 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 4. Laju Inflasi Kota Pontianak, Kota Singkawang, dan Nasional
Tahun 2016-2020

Kota Pontianak Kota Singkawang Nasional

6
5,23
5
3,88 3,86 3,99
4

3,61 3,18
2,64 2,72
%

3 3,02 3,13
2,58 2,11
2
1,08 1,68
1

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2021

Pergerakan inflasi di Kota Pontianak pada periode 2016-2020 menunjukkan


tren yang menurun. Inflasi tertinggi di Kota Pontianak terjadi pada tahun 2018, yaitu
sebesar 3,99 persen. Tingginya inflasi tersebut didorong oleh tingginya harga
komoditas kelompok bahan makanan; kelompok makanan jadi, minuman, rokok,
dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; kelompok
sandang; serta kelompok kesehatan. Pada tahun berikutnya inflasi berhasil turun
sebesar 1,35 persen.

Laju inflasi Kota Pontianak masih berada di atas laju inflasi Kota Singkawang
dan Nasional meskipun mengalami penurunan yang cukup tajam. Kondisi tersebut
menandakan bahwa harga barang yang berlaku di Kota Pontianak dan Kabupaten
Ketapang lebih tinggi dibandingkan harga barang di tingkat nasional. Pada tahun
2020, inflasi di Kota Pontianak mapun Provinsi Kalimantan Barat didorong oleh
kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok
pengeluaran kesehatan. Tingginya inflasi kelompok barang tersebut disebabkan
oleh ketersediaan barang yang lebih sedikit dari jumlah permintaan, sehingga
mendorong kenaikan harga di pasar.

2.2.1.4. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita merupakan angka kasar yang dapat menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. Namun,
penghitungan PDRB per kapita memiliki kekurangan, yaitu tidak mampu
menggambarkan pemerataan kesejahteraan. Kelemahan tersebut disebabkan oleh

49 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


besaran angka PDRB per kapita sangat dipengaruhi oleh besarnya PDRB dan jumlah
penduduk di wilayah perhitungan. Oleh karena itu, analisis PDRB per kapita harus
diimbangi dengan indikator kesejahteraan lainnya, khususnya bagi daerah yang
perekonomiannya didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian.

Tabel 2. 13. PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB ADHB
Kabupaten Ketapang 20.021,15 22.495,91 25.040,10 27.508,52 28.130,04
(milyar rupiah)
PDRB ADHK
Kabupaten Ketapang 14.607,93 15.661,14 16.912,52 18.049,45 17.932,65
(milyar rupiah)
Jumlah Penduduk
485.118 495.087 504.008 512.783 570.657
(orang)
PDRB per Kapita
41.270,68 45.438,30 49.681,95 53.645,54 49.294,13
ADHB (ribu rupiah)
PDRB per Kapita
30.112,12 31.633,11 33.556,05 35.199,00 31.424,57
ADHK (ribu rupiah)
Pertumbuhan PDRB
5,94 5,05 6,08 4,90 -10,72
per Kapita

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang, 2021

PDRB per kapita Kabupaten Ketapang secara nominal maupun riil terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya meskipun turun pada tahun 2020.
Besarnya PDRB per kapita sangat dipengaruhi oleh nilai PDRB dan jumlah penduduk
oleh karena itu penurunan PDRB yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada
tahun 2020 juga turut menurunkan PDRB per kapita masyarakat Kabupaten
Ketapang. Selaini itu, jumlah penduduk pada tahun 2020 merupakan hasil sensus
penduduk sehingga terdapat penyesuaian yang cukup besar jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan hasil proyeksi penduduk
sebagai basis perhitungan. Kondisi tersebut menyebabkan PDRB per kapita
Kabupaten Ketapang pada tahun 2020 mengalami penurunan hingga 10,72 persen
dibanding tahun 2019.

2.2.1.5. Indeks Gini

Indeks Gini diperlukan untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan atau


pengeluaran masyarakat yang berdampak pada tingkat kesejahteraan dan potensi
persoalan sosial. Jika indeks gini menunjukkan angka nol (0), maka semakin
memperlihatkan pemerataan pendapatan di wilayah tersebut, sementara jika indeks
gini mendekati angka satu (1), maka semakin memperlihatkan ketimpangan

50 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pendapatan di wilayah tersebut. Data yang menunjukkan indeks gini di Kabupaten
Ketapang ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 2. 14. Rasio Gini Kabupaten Ketapang dan Beberapa Kabupaten


di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2020

Kabupaten 2016 2017 2018 2019 2020


Ketapang 0,28 0,27 0,28 0,29 0,31
Kubu Raya 0,34 0,32 0,34 n/a n/a
Sintang 0,30 0,30 0,26 n/a n/a
Landak 0,31 0,30 0,30 n/a n/a
Sekadau 0,32 0,33 0,31 n/a n/a
Kalimantan Barat 0,341 0,329 0,34 0,33 0,31

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Rasio gini Kabupaten Ketapang lebih rendah jika dibandingkan dengan


Kabupaten Kubu Raya, Sintang, Landak dan Sekadau pada tahun 2016-2018. Rasio
gini Kabupaten Ketapang juga berada di bawah angka rata-rata rasio gini Provinsi
Kalimantan Barat. Rasio gini Kabupaten Ketapang berkisar pada angka 0,286 namun
perlahan naik pada tahun 2019 dan 2020. Kondisi ini disebabkan oleh kondisi
perekonomian yang melemah, khususnya pada tahun 2020 sebagai akibat dari
pandemi COVID-19.

2.2.1.6. Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan dihitung menggunakan pendekatan basic need approach oleh Badan


Pusat Statistik (BPS). Kondisi ini berarti bahwa kemiskinan dihitung menggunakan
komponen pengeluaran per kapita. Semakin besar pengeluaran per kapita, maka
semakin kecil kemiskinan. Kemiskinan di Kabupaten Ketapang, jika disandingkan
dengan data pertumbuhan ekonomi akan nampak bahwa pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Ketapang tidak sepenuhnya mampu menjalankan mekanisme multiplier
effect. Kondisi ini berarti bahwa ada sejumlah uang yang mengalir ke luar wilayah
Kabupaten Ketapang, sehingga tidak mampu mempercepat penurunan kemiskinan.
Adapun data mengenai kemiskinan di Kabupaten Ketapang dapat dilihat sebagai
berikut:

Tabel 2. 15. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase Kemiskinan 10,99 11,02 10,93 10,54 10,29

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

51 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Persentase penduduk miskin menunjukkan tren yang menurun pada tahun
2016 hingga 2020. Penurunan ini bukan penurunan yang cepat. Persentase
penduduk miskin pada tahun 2017 sempat mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen
namun perlahan turun pada tahun-tahun berikutnya. Lambatnya penurunan
penduduk miskin di Kabupaten Ketapang ini disebabkan oleh persoalan kebocoran
ekonomi regional dan beberapa persoalan yang berkaitan dengan belum optimalnya
pertumbuhan ekonomi di sektor non-tambang. Uang harus berada dan berputar di
Kabupaten Ketapang melalui serangkaian aktivitas ekonomi yang saling terhubung
agar multiplier effect dapat berjalan dengan semestinya.

Tabel 2. 16. Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Kabupaten Ketapang dan


Beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2020

Kabupaten 2016 2017 2018 2019 2020


Ketapang 53,07 54,28 54,86 53,84 53,50
Kubu Raya 27,83 29,53 28,86 27,37 25,90
Sintang 40,36 41,46 42,65 40,3 39,19
Landak 44,55 44,82 43,73 43,16 42,36
Sekadau 11,97 12,74 12,29 12,28 11,92

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ketapang lebih tinggi jika dibandingkan


dengan Kabupaten Kubu Raya, Sintang, Landak dan Sekadau. Apabila dibandingkan
dengan persentase penduduk miskin, angka kemiskinan di Kabupaten Ketapang juga
tetap menjadi angka yang tertinggi diantara kabupaten pembanding lainnya. Jumlah
penduduk miskin di Kabupaten Ketapang rata-rata berada di atas 53 ribu penduduk
per tahun. Tingginya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ketapang
mengindikasikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan harus dijalankan secara
terintegrasi dengan memperhatikan penyebab kemiskinan, yaitu pengangguran,
belum optimalnya pertumbuhan ekonomi sektor non-tambang dan kebocoran
ekonomi regional. Beberapa hasil pengamatan memperlihatkan bahwa produksi
beberapa komoditas pertanian tidak mampu terserap oleh pasar secara baik karena
kurang sinergisnya jaringan pemasaran di dalam daerah. Kondisi ini dapat
menyebabkan impor produk pertanian, sehingga uang mengalir ke luar Kabupaten
Ketapang.

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial


Fokus kesejahteraan sosial merupakan bagian penting dalam mengukur aspek
kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Konteks pembangunan di Kabupaten
Ketapang, fokus kesejahteraan sosial diarahkan untuk meningkatkan kualitas

52 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


sumber daya manusia. Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan
terhadap beberapa indikator, meliputi: Indeks Pembangunan Manusia, Angka Melek
Huruf, Rata-Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Murni, Angka Usia Harapan Hidup,
dan Rasio Penduduk yang bekerja.

2.2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia


seharusnya menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan; bukan
sebatas alat pembangunan. Lebih khusus, pembangunan manusia didefinisikan
sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk. IPM merupakan indikator penting
untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk). IPM juga menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya.

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar hidup layak. Umur panjang dan hidup sehat digambarkan
oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yaitu jumlah tahun yang diharapkan
dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola
angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama
Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk
usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah
(HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu pada masa mendatang. Standar hidup yang
layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari
nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.

Tabel 2. 17. Perkembangan IPM di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Angka Harapan Rata-rata Pengeluaran


Indeks
Harapan Lama Lama per Kapita yang
Tahun Pembangunan
Hidup Sekolah Sekolah Disesuaikan
Manusia (IPM)
(AHH) (HLS) (RLS) (Rp. 000)
2016 70.52 11.34 6.68 8.430 64.74
2017 70.52 11.76 7.03 8.475 65.71
2018 70.69 11.77 7.04 8.988 66.41
2019 71.01 11.79 7.26 9.259 67.16
2020 71.10 11.80 7.31 9.163 67.17

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka, 2020

53 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pencapaian angka IPM Kabupaten Ketapang sejak tahun 2016 sampai dengan
tahun 2020 menunjukkan peningkatan. Kendati demikian, peningkatan tersebut
belum signifikan. Dalam lima tahun terakhir, peningkatan IPM hanya sebesar 2,43.
Setidaknya terdapat tiga dimensi yang menjadi tujuan dari IPM, yaitu:

1. Dimensi umur panjang dan sehat yang ditunjukkan melalui AHH. AHH
Kabupaten Ketapang dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan
sebesar 0.58 tahun atau masuk kategori sedang.
2. Dimensi pengetahuan yang ditunjukkan melalui HLS dan RLS. Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir, HLS dan RLS Kabupaten Ketapang
mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0.46 dan 0.63.
3. Dimensi kehidupan layak yang diukur dari pengeluaran perkapita riil
pertahun yang disesuaikan. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran riil
perkapita pertahun yang disesuaikan di Kabupaten Ketapang naik
sebesar Rp. 733.000, -.

Tabel 2. 18. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota


di Kalimantan Barat, Tahun 2016-2020

IPM
No Kab/Kota
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sambas 64.94 65.92 66.61 67.02 67,03
2 Bengkayang 65.45 65.99 66.85 67.57 67,87
3 Landak 64.58 64.93 65.45 65.96 65,98
4 Pontianak 63.84 64.00 64.90 65.50 65,74
5 Sanggau 63.90 64.61 65.15 65.67 65,77
6 Ketapang 64.74 65.71 66.41 67.16 67,17
7 Sintang 64.78 65.16 66.07 66.70 66,88
8 Kapuas Hulu 63.83 64.18 65.03 65.65 65,69
9 Sekadau 62.52 63.04 63.69 64.34 64,76
10 Melawai 64.25 64.43 65.05 65.54 65,55
11 Kayong Utara 60.87 61.52 61.82 62.66 62,68
12 Kubu Raya 65.54 66.31 67.23 67.76 67,95
13 Kota Pontianak 77.63 77.93 78.56 79.35 79,44
14 Kota Singkawang 70.10 70.25 71.08 71.72 71,94
Kalimantan Barat 65.88 66.26 66.98 67.65 67,66
Nasional 70.18 70.81 71.39 71.92 71,94

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2020

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, capaian IPM Kabupaten Ketapang
masih berada di dalam kategori IPM sedang. Apabila dikomparasikan dengan
capaian kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Barat, rata-rata Provinsi Kalimantan
Barat dan rata-rata Nasional selama periode yang sama, maka pencapaian angka IPM
Kabupaten Ketapang masih berada dibawah IPM Kota Pontianak, Kota Singkawang,
Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Bengkayang; IPM Provinsi Kalimantan Barat;

54 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


dan IPM Nasional. Kondisi ini mengindikasikan masih belum optimalnya
kesejahteraan dan daya saing sumber daya manusia Ketapang dibandingkan dengan
daerah sekitar di Kalimantan Barat. Permasalahan ini disebabkan oleh berbagai
faktor antara lain terkait dengan belum optimalnya kualitas pendidikan, kualitas
kesehatan, serta daya beli masyarakat yang belum optimal.

2.2.2.2. Rata-Rata Lama Sekolah

Akses terhadap layanan pendidikan juga dapat diukur dari Rata-rata Lama
Sekolah (RLS). RLS merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur akses
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah dalam menempuh pendidikan formal.
RLS merupakan jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah
diselesaikan dalam menempuh pendidikan formal.

Tingginya angka RLS menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah/sedang


diikuti oleh seseorang. Semakin tinggi angka RLS, maka semakin lama/tinggi jenjang
pendidikan yang ditamatkan. Capaian RLS di Kabupaten Ketapang disajikan dalam
tabel sebagai berikut:

Grafik 2. 5. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Ketapang Kalimantan Barat Nasional


10
8,17 8,34 8,48
9 7,95 8,10
8 7,31 7,37
7,05 7,12
7 6,98
7,03 7,04 7,26 7,31
6 6,68
5
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka, 2020

RLS Kabupaten Ketapang meningkat secara konsisten meskipun tidak secara


signifikan pada tahun 2016 hingga 2020. Capaian RLS Kabupaten Ketapang sebesar
6,68 dan hanya meningkat sebesar 0,63 pada tahun 2020. Secara lebih detail, RLS
Kabupaten Ketapang masih berada di bawah RLS Provinsi Kalimantan Barat
sepanjang tahun 2016 hingga 2018, tetapi RLS menunjukkan capaian positif.
Meskipun demikian, capaian tersebut masih berada di bawah RLS Nasional.
Perkembangan data tersebut mengindikasikan jenjang pendidikan tertinggi rata-
rata masyarakat Kabupaten Ketapang masih berada di bawah rata-rata nasional.

55 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya akses terhadap pendidikan di
Kabupaten Ketapang.

2.2.2.3. Harapan Lama Sekolah

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) merupakan durasi lama sekolah (tahun)
yang diharapkan akan dilalui oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang
(BPS, 2020). HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang pendidikan. Adapun perbandingan HLS antara
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dan Indonesia pada tahun 2016-
2020 dapat dilihat melalui grafik berikut.

Grafik 2. 6. Harapan Lama Sekolah Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,


dan Indonesia Tahun 2016-2020

Ketapang Kalimantan Barat Nasional


13,5
12,91 12,95 12,98
12,85
13,0 12,72

12,5
12,50 12,55 12,58 12,60
12,0 12,37

11,5 11,76 11,77 11,79 11,80

11,0 11,34

10,5
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang dan BPS, 2020

Capaian HLS Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan pada tahun 2016-


2020. HLS tertinggi di Kabupaten Ketapang sebesar 11.80 tahun pada tahun 2020.
Artinya, rata-rata anak usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada
tahun 2020 memiliki peluang untuk bersekolah selama 11.80 tahun atau kurang dari
12 tahun. Angka HLS Kabupaten Ketapang lebih rendah dibandingkan dengan angka
HLS Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia pada tahun 2016-2020, terutama pada
tahun 2016 di mana angka HLS Kabupaten Ketapang hanya 11,34 tahun.
Perkembangan data tersebut mengindikasikan masih belum optimalnya akses
pendidikan yang dapat disediakan oleh pemerintah Kabupaten Ketapang
dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional. Permasalahan ini disebabkan oleh
kurangnya ketersediaan dan pemerataan fasilitas penunjang kegiatan belajar
mengajar.

56 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.2.2.4. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan proporsi anak sekolah pada usia
jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jejang
pendidikan tersebut (BPS, 2020). APS digunakan untuk mengetahui seberapa
banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan.
Berikut merupakan grafik APS SD/MI Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.

Grafik 2. 7. Angka Partisipasi Sekolah SD/MI Kabupaten Ketapang,


Provinsi Kalimantan Barat, dan Indonesia tahun 2016-2020

Ketapang Kalimantan Barat Nasional


105,00
99,09 99,14 99,22 99,24
100,00

95,00 98,39 98,44 98,43 98,52


97,00

90,00
89,00 89,00
85,00 87,00
85,00
80,00

75,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, 2020, BPS Provinsi Kalimantan Barat &
BPS Indonesia, 2020

APS usia 7-12 tahun atau jenjang SD/MI di Kabupaten Ketapang mengalami
angka fluktuatif pada tahun 2016-2020. APS SD/MI di Kabupaten Ketapang
mengalami perbaikan jika ditinjau dari APS SD/MI di Provinsi Kalimantan Barat dan
Indonesia pada periode yang sama. Angka kenaikan APS SD/MI pada tahun 2016
dengan APS SD/MI pada tahun 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 8%.
Sementara itu, APS SD/MI di Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 0,21% dan 0,16% pada periode waktu yang
sama.

APS SD/MI menurun sebesar -4% pada tahun 2016-2017. APS SD/MI di
Kabupaten Ketapang mengalami sedikit peningkatan pada tahun selanjutnya,
misalnya pada tahun 2017-2018 sebesar 2%, dan tahun 2018-2019 sebesar 2%.
Kondisi APS SD/MI di Kabupaten Ketapang tersebut menunjukkan bahwa jumlah
anak berusia 7-12 tahun yang menempuh jenjang Pendidikan SD/MI mengalami
peningkatan pada tahun 2016-2020. Kondisi ini menunjukkan semakin naiknya
peluang bagi anak-anak usia 7-12 tahun untuk mengakses jenjang pendidikan SD/MI

57 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


di Kabupaten Ketapang selama tahun 2016-2020. Permasalahan ini disebabkan oleh
perbaikan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar.

Jenjang pendidikan SMP/MTs juga penting untuk dicermati, seperti halnya


jenjang SD/MI. Hal ini untuk menggambarkan jumlah anak usia SMP/MTs atau anak
berusia 13-15 tahun di Kabupaten Ketapang yang memiliki akses terhadap jenjang
pendidikan SMP/MTs. Berikut merupakan grafik APS SMP/MTs Kabupaten
Ketapang pada tahun 2016-2020.

Grafik 2. 8. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs Kabupaten Ketapang,


Provinsi Kalimantan Barat, dan Indonesia tahun 2016-2020

Ketapang Kalimantan Barat Nasional


120,00
94,88 95,08 95,36 95,51
100,00

80,00 92,12 92,51 92,84 92,85

60,00 72,00

40,00 56,00 53,00 56,00


50,00

20,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, 2020, BPS Provinsi Kalimantan Barat dan BPS
Indonesia, 2020

APS usia 13-15 tahun atau jenjang SMP/MTS di Kabupaten Ketapang mengalami
kenaikan pada tahun 2016-2020. Sementara itu, APS SMP/MTs di Provinsi
Kalimantan Barat dan Indonesia meningkat tiap tahunnya. APS SMP/MTS di
Kabupaten Ketapang cukup jauh tertinggal dari APS SMP/MTS di Provinsi
Kalimantan Barat dan Indonesia pada tahun 2016-2020.

Apabila APS SMP/MTS Kabupaten Ketapang pada tahun 2016 dibandingkan


dengan APS SMP/MTS Kabupaten Ketapang pada tahun 2020 terdapat kenaikan
16%. Sementara itu, APS SMP/MTS Provinsi Kalimantan Barat meningkat sebesar
0.73% pada tahun 2016-2020. Sementara itu, APS SMP/MTs Indonesia meningkat
sebesar 0.63% pada periode waktu yang sama.

APS SMP/MTs Kabupaten Ketapang menurun sebesar 3% pada tahun 2016-


2017 dan 2017-2018. Namun demikian, APS SMP/MTS Kabupaten Ketapang
meningkat sebesar 6% pada tahun 2018-2019. Pada tahun 2020 mengalami
peningkatan sebesar 6% dibanding tahun sebelumnya.

58 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi APS SMP/MTS Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 tersebut
menunjukkan bahwa jumlah anak berusia 13-15 tahun yang menempuh jenjang
SMP/MTS menurun sangat tajam. Artinya, peluang untuk mengakses SMP/MTS bagi
anak-anak usia 7-12 tahun di Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan selama
tahun 2016-2020. Namun, secara umum masih terdapat permasalahan utama yaitu
belum meratanya ketersediaan prasarana dan sarana penunjang pendidikan.

2.2.2.5. Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja


pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya (BPS, 2020). Angka Harapan
Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan
kesehatan di antaranya meliputi dan program kesehatan lingkungan, kecukupan gizi
dan kalori, dan pemberantasan kemiskinan. Perbandingan AHH Kabupaten
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dan Nasional pada tahun 2016-2020 dapat
dilihat melalui grafik berikut.

Grafik 2. 9. AHH Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dan Nasional


Tahun 2016-2020

Ketapang Kalimantan Barat Nasional


72,00
71,39 71,47
71,50 71,25
71,11
70,95 71,01 71,10
71,00 70,69
70,52 70,52
70,50
70,69
70,56
70,00
70,18
69,94 69,95
69,50

69,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020

Tren AHH Kabupaten Ketapang meningkat dan angkanya lebih tinggi


dibandingkan dengan AHH Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016-2020.
Meskipun demikian, AHH Kabupaten Ketapang lebih rendah jika dibandingkan
dengan AHH Indonesia/Nasional pada periode yang sama. Tren AHH Provinsi
Kalimantan Barat dan Indonesia juga mengalami peningkatan pada tahun 2016-
2020.

Peningkatan AHH Kabupaten Ketapang tertinggi sebesar 0.32 poin pada tahun
2018-2019. Peningkatan tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan

59 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


dengan peningkatan AHH Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia pada tahun
2018-2019. Sementara itu, AHH Kabupaten Ketapang tidak mengalami perubahan
pada tahun 2016-2017. Padahal, AHH Indonesia meningkat sebesar 0.16 pada tahun
2016-2017. Peningkatan ini merupakan peningkatan tertinggi AHH Indonesia dalam
kurun waktu 2016-2020. Data ini mengindikasikan masih belum optimalnya usia
harapan hidup masyarakat Ketapang dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Permasalahan ini disebabkan oleh belum optimalnya kualitas kesehatan ibu, bayi,
balita, dan masyarakat.

2.2.3. Fokus Seni, Budaya dan Olahraga


Kesenian, kebudayaan, dan olahraga merupakan potensi daerah yang
semestinya dilestarikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan
daerah. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Ketapang lebih cenderung
menitikberatkan pada pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daripada
olahraga. Pemerintah Kabupaten Ketapang telah berupaya mengelola dan
melestarikan kekayaan budaya dan keragaman budaya untuk meningkatkan
pemahaman sejarah pada masyarakat sekaligus menjaga kelestarian peninggalan
dan nilai-nilai tradisional.

Kabupaten Ketapang yang dikenal dengan Tanah Kayong memiliki sejarah


kerajaan dan kekayaan seni budaya. Salah satu seni budaya yang masih bertahan
hingga kini adalah Syair Gulung yang merupakan sarana mengungkapkan pikiran
atau gagasan bagi warga terutama para pemuda di Kabupaten Ketapang. Selain itu,
salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Ketapang dalam melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah yaitu dengan menyelenggarakan festival seni
budaya daerah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan wawasan kebangsaan masyarakat. Kondisi perkembangan seni dan
budaya di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 dapat dilihat dari tabel
berikut.

Tabel 2. 19. Kondisi Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

No Aspek 2016 2017 2018 2019 2020


1. Jumlah kelompok kebudayaan 6 4 5 0 n/a
2. Jumlah bahasa daerah 6 6 6 6 6
3. Jumlah tari-tarian daerah 3 3 9 9 24
Jumlah budaya daerah yang
4. 14 37 15 20 5
dikembangkan
Jumlah budaya daerah yang belum
5. 5 5 5 5 17
dikembangkan

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang, 2020

60 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi perkembangan kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Ketapang
mengalami penurunan selama tahun 2016-2019. Hal ini tampak pada berkurangnya
jumlah kelompok kebudayaan selama tahun 2016-2019, bahkan sama sekali tidak
terdapat kelompok kebudayaan pada tahun 2019. Sementara itu, jumlah bahasa
daerah yang dikembangkan juga tidak mengalami peningkatan selama tahun 2016-
2020. Jumlah tari-tarian daerah yang dikembangkan di Kabupaten Ketapang
meningkat sebesar 6 jenis tarian daerah pada tahun 2017-2018, namun tidak
terdapat peningkatan jumlah tarian daerah yang dikembangkan oleh pemerintah
pada tahun 2018-2019. Pada 2020 meningkat menjadi sebanyak 24 tari-tarian.

Jumlah budaya daerah yang dikembangkan di Kabupaten Ketapang pada tahun


2016-2020 bertambah sebanyak 11 jenis budaya. Pengembangan budaya daerah
meningkat paling drastis sejumlah 23 jenis budaya pada tahun 2016-2017, namun
kemudian jumlahnya merosot tajam sebanyak 22 jenis budaya pada tahun 2017-
2018. Sementara itu, terdapat 5 jenis budaya daerah yang belum dikembangkan
selama tahun 2016-2019, dan meningkat sebanyak 15 pada tahun 2020. Data
mengenai seni dan budaya mengindikasikan rendahnya komitmen masyarakat
dalam mempertahankan kebudayaan. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya,
yaitu: a) Minimnya sarana promosi kebudayaan, b) minimnya pengembangan
sanggar seni budaya, c) pembangunan rumah adat masih banyak yang tertunda, dan
d) pengetahuan seni budaya SDM pelaku budaya masih perlu ditingkatkan.

2.3. Aspek Pelayanan Umum

Penyelenggaraan pelayanan umum merupakan salah satu tanggungjawab


utama pemerintah daerah dalam rangka menyejahterakan kehidupan masyarakat.
Analisis mengenai kinerja pelayanan umum terbagi ke dalam tiga fokus, yaitu fokus
layanan urusan pemerintahan wajib, fokus layanan urusan pemerintahan pilihan,
dan fokus penunjang urusan. Berikut ini merupakan detail mengenai capaian kinerja
ketiga fokus tersebut:

2.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar


Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014, urusan pemerintahan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud meliputi urusan pendidikan;
kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan
permukiman; ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; dan
sosial. Urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar merupakan bagian dari urusan

61 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pemerintahan konkuren yang menjadi dasar penyelenggaraan otonomi daerah.
Secara detail, berikut adalah penjelasan keenam urusan tersebut:

2.3.1.1. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu bidang terpenting dalam pembangunan


nasional maupun daerah. Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas adalah
modal yang sangat penting bagi pembangunan. Dalam konteks ini, pemerintah
Kabupaten Ketapang berusaha menyelenggarakan layanan pendidikan yang lebih
baik bagi masyarakatnya dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup individu
maupun kelompok masyarakat di dalamnya. Salah satu dimensi utama dalam
pembangunan sektor pendidikan adalah akses pendidikan. Konteks Kabupaten
Ketapang, penyediaan akses pendidikan dapat dilihat dari tiga indikator, yaitu:
angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni, dan harapan lama sekolah.

Angka partisipasi kasar (APK) merupakan indikator akses yang menunjukkan


tingkat partisipasi penduduk pada suatu tingkat pendidikan. APK merupakan
proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap penduduk pada
kelompok usia tertentu. APK yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat partisipasi
sekolah, tanpa memperhatikan ketepatan usia sekolah pada jenjang pendidikannya.
Nilai APK mendekati atau lebih dari 100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk
yang sekolah belum mencukupi umur dan atau melebihi umur yang seharusnya.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung
penduduk usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya.

Grafik 2. 10. Angka Partisipasi Kasar SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020

SD SMP

120 110,73 108,32 108,87


105 103,6
100
98,3 100,8 99,34
80 90,37 91,25

60

40

20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Ketapang Dalam Angka, 2021

62 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pemerintah Kabupaten Ketapang menargetkan seluruh penduduk usia sekolah
(7-15 tahun) dapat mengenyam pendidikan dasar 9 tahun. APK Kabupaten Ketapang
fluktuatif dan mengalami peningkatan pada tahun 2020. Data ini menggambarkan
peningkatan partisipasi penduduk usia sekolah pada jenjang pendidikan SD dan
SMP. Kondisi ini mengindikasikan meningkatnya cakupan akses pendidikan.

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah suatu presentase yang menunjukkan


partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat Pendidikan tertentu.
Dibandingkan dengan APK, APM mampu memberikan gambaran mengenai
partisipasi penduduk kelompok usia tertentu yang berada di jenjang Pendidikan
tertentu. Perhitungan APM di suatu jenjang pendidikan diambil dari pembagian
jumlah siswa dengan kelompok umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada
kelompok usia tertentu. Berikut adalah tabel yang menunjukkan APM di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2016-2020.

Grafik 2. 11. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020

SD SMP

120
96,2 97,1 94,4 96,52 96,73
100

80

60 72,2 73,6 71,07


69,3 69,48

40

20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Ketapang Dalam Angka, 2021

APM Kabupaten Ketapang cenderung fluktuatif namun meningkat pada tahun


2020. APM SD Kabupaten Ketapang meningkat sebesar 0,21 dan APM SMP
meningkat sebesar 1,59 dari tahun 2019-2020. Data tersebut menunjukkan
perbaikan kinerja partisipasi penduduk usia sekolah pada jenjang yang sesuai
dengan golongan usia sekolah. Namun demikian, kinerja APM tersebut belum
optimal. Permasalahan ini disebabkan oleh belum meratanya akses pendidikan
khususnya di daerah yang jauh dari pusat ibu kota kabupaten. Kondisi tersebut
diduga akibat rendahnya dorongan orangtua tentang pentingnya pendidikan bagi
anak, belum tersedianya pendidikan non-formal di setiap kecamatan, dan
terbatasnya pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

63 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Selain akses pendidikan yang belum optimal, terdapat masalah pokok lainnya,
yakni belum optimalnya kualitas pendidikan. Hal tersebut terjadi karena belum
meratanya kualitas tenaga pendidik dan belum optimalnya kualitas kegiatan belajar
mengajar. Permasalahan belum meratanya kualitas tenaga pendidik dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 2. 20. Kualifikasi Pendidik, Pendidik Tersertifikasi, dan Kekurangan Guru di Jenjang SD dan
SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020

Jenjang Pendidikan
Uraian SD SMP
Jumlah % Jumlah %
Kualifikasi Pendidik (Min. S1/D4) 3.485 74,24 1.712 80,34
Pendidik Tersertifikasi 1.702 36,26 662 31,07
Kekurangan Guru Negeri 2.189 31,80 861 28,78

Sumber: NPD Kabupaten Ketapang, 2020

Minimnya ketersediaan guru yang berkompeten dijenjang SD dan SMP adalah


penyebab belum meratanya kualitas tenaga pendidik. Pendidik yang sudah
tersertifikasi masih sangat sedikit jumlahnya. Selain itu, masih terdapat guru di SD
dan SMP yang belum memenuhi kualifikasi setara S1/D4 sebagai seorang pendidik.

Kualitas kegiatan belajar mengajar belum optimal karena penerapan kurikulum


2013 yang kurang maksimal, minimnya guru dalam penguasaan terhadap teknologi
pendidikan, seperti Google Meet, Google Class, Zoom, dan platform pendidikan
lainnya untuk membantu kegiatan pembelajaran jarak jauh, serta banyaknya
sekolah yang belum terakreditasi. Adapun data terkait dengan akreditasi SD dan
SMP di Kabupaten Ketapang per tahun 2020 dapat dilihat sebagai berikut:

Grafik 2. 12. Akreditasi SD dan SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020

SD SMP

A
Belum Belum A
13%
11% 25% 12%

B B
C 31% C 37%
45% 26%

Sumber: NPD Kabupaten Ketapang, 2020

64 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Minimnya sekolah SD maupun SMP dengan akreditasi A serta masih adanya
sekolah yang belum terakreditasi menunjukkan mutu pendidikan di Kabupaten
Ketapang tergolong masih rendah. Permasalahan ini disebabkan oleh belum
terpenuhinya standar pelayanan minimun bidang pendidikan. Beberapa faktor
utama persoalan tersebut adalah belum meratanya ketersediaan prasarana dan
sarana kegiatan pengajaran serta rendahnya kompetensi pendidik.

2.3.1.2. Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu sektor utama dalam penyelenggaraan


pembangunan daerah. Semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, maka semakin
tinggi kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Kondisi kesehatan masyarakat
dapat menunjukkan kondisi kualitas kesehatan di suatu daerah.

Gambaran kualitas kesehatan bayi, balita, dan masyarakat di Kabupaten


Ketapang dapat diketahui dari capaian indikator tingkat kematian ibu, bayi, dan
balita, dan tingkat kesakitan ibu, bayi, balita, dan masyarakat. Tingkat kematian
dapat dilihat menggunakan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB),
dan Angka Kematian Balita (AKBa). Sementara itu, tingkat kesakitan dapat dilihat
melalui AKI per 100.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020
dapat dilihat melalui grafik berikut.

Grafik 2. 13. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 (Jiwa)

250
205
200 184

150 138
116
99
100

50

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang


mengalami tren fluktuatif cenderung naik pada tahun 2016-2020. AKI turun paling
drastis sebesar 22 jiwa per 100.000 kelahiran penduduk pada tahun 2017-2018,
sedangkan setelah itu AKI melonjak tajam sebesar 89 jiwa per 100.000 kelahiran
penduduk pada tahun 2018-2019. AKI tertinggi di Kabupaten Ketapang sebesar 205

65 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


jiwa per 100.000 kelahiran penduduk pada tahun 2019. Kondisi ini mengindikasikan
rendahnya kualitas kesehatan ibu hamil di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.
Hal tersebut disebabkan oleh tingginya komplikasi saat kehamilan, tingginya
komplikasi saat persalinan, tingginya komplikasi pasca persalinan, dan rendahnya
kunjungan K-1 dan K-4.

Pelayanan kelahiran oleh tenaga kesehatan (bidan) menjadi salah satu indikator
capaian upaya pemerintah dalam mengurangi AKI di suatu daerah. Semakin tinggi
cakupan pelayanan kelahiran oleh bidan, maka makin baik pula upaya pemerintah
dalam menurunkan AKI di Kabupaten Ketapang. Kondisi cakupan pelayanan
kelahiran oleh bidan di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 dapat dilihat melalui
grafik berikut.

Grafik 2. 14. Cakupan Pelayanan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan Kebidanan (%)
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

78,0
76,7
77,0
76,0
75,0
74,0
72,5
73,0
71,5
72,0 70,8
70,8
71,0
70,0
69,0
68,0
67,0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Cakupan pelayanan kelahiran oleh tenaga kesehatan (bidan) di Kabupaten


Ketapang tahun 2016-2020 mengalami tren stagnan cenderung turun, kecuali tahun
2017-2018. Stagnasi pelayanan kelahiran oleh tenaga Kesehatan (bidan) terjadi
pada tahun 2017 dan 2018, lalu naik cukup drastis sebesar 5,90% pada tahun 2017-
2018. Cakupan pelayanan kelahiran oleh bidan merosot sangat drastis sebesar -
4.20% pada tahun 2018-2019. Kemudian turun lagi sebesar -1,00% pada tahun
2019-2020. Kondisi cakupan pelayanan kelahiran oleh tenaga kesehatan (bidan)
yang belum mencapai 100% mengindikasikan rendahnya kualitas kesehatan ibu
hamil di Kabupaten Ketapang. Persoalan ini disebabkan oleh kurangnya sumber
daya manusia kesehatan khususnya bidan di Kabupaten Ketapang.

Tinggi atau rendahnya AKI juga dapat dipengaruhi oleh pelayanan kehamilan
yang belum maksimal sebagaimana ditunjukkan oleh rendahnya cakupan kunjungan

66 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


ibu hamil K4. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 merupakan cakupan ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Aspek tersebut digunakan untuk melihat
perkembangan jumlah ibu dalam mengakses layanan kesehatan khususnya layanan
ibu hamil. Semakin tinggi angka cakupan kunjungan ibu hamil, maka semakin
menurun potensi kematian ibu hamil. Sebaliknya, semakin rendah cakupan
kunjungan ibu hamil, maka semakin tinggi potensi kematian ibu hamil.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk


ibu hamil selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal merupakan upaya untuk
menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan sekaligus upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Cakupan pelayanan kebidanan dibagi
menjadi 3 indikator, yaitu: cakupan pelayanan K-1, cakupan pelayanan K-4, dan
pemberian vitamin zat besi bagi ibu hamil.

Pelayanan K-1 merupakan cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan


antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan (tidak mengenal
usia trimester kehamilan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Sedangkan pelayanan K-4 meliputi 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga. Berikut merupakan gambaran
cakupan pelayanan kesehatan kehamilan di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-
2020.

Tabel 2. 21. Cakupan Pelayanan Kehamilan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rata-rata
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 pertumbuhan
(%)
Jumlah Ibu Hamil
11,279 11,279 11,251 11,212 11,168 -0.25
(jiwa)
Jumlah Kunjungan
9,678 9,928 10,290 10,255 10,164 1.25
K1
Jumlah Kunjungan
8,351 8,361 8,791 8,233 8,156 -0.50
K4
Jumlah Ibu Hamil
mendapatkan
8,338 7,977 8,642 7,860 7,301 -3.04
suplemen Zat Besi
(jiwa)
Cakupan
85.81 88.02 91.46 91.46 91.00 1.30
Pelayanan K1 (%)
Cakupan
74.04 74.13 78.14 73.43 73.00 -0.26
Pelayanan K4 (%)
Cakupan
Pemberian Zat 73.92 70.72 76.81 70.10 65.40 -2.13
Besi (%)

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

67 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Cakupan pelayanan K-1 di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 memiliki
tren cenderung naik dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,30%. Meskipun
demikian, cakupan pelayanan K-1 turun sebesar -0.46% pada tahun 2019-2020.
Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan K-1
masih rendah. Persoalan ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran ibu hamil untuk
mengakses pelayanan kehamilan dan belum meratanya prasarana layanan
kehamilan di Kabupaten Ketapang.

Cakupan pelayanan K-4 merupakan ibu hamil yang telah memperoleh


pelayanan antenatal sesuai dengan standar (paling sedikit 4 kali) di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan pelayanan K-4 di Kabupaten Ketapang
pada tahun 2016-2020 mengalami tren menurun dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar -0.26%. Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang memperoleh
pelayanan K-4 juga masih rendah. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran
ibu hamil untuk mengakses pelayanan kehamilan dan belum meratanya prasarana
layanan kehamilan di Kabupaten Ketapang.

Pemberian suplemen zat besi pada ibu hamil merupakan upaya pencegahan
anemia defisiensi zat besi dan asam folat di mana merupakan salah satu indikator
kesehatan ibu hamil. Tren cakupan pemberian suplemen zat besi untuk ibu hamil di
Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 cenderung turun dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar -2.13%. Cakupan pemberian suplemen zat besi untuk ibu
hamil turun paling drastis terjadi pada tahun 2018-2019 yaitu sebesar -6.71% lalu
turun lagi sebesar -4.70% pada tahun 2019-2020. Kondisi ini menunjukkan bahwa
jumlah pemberian suplemen zat besi pada ibu hamil masih cukup rendah. Persoalan
ini juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran ibu hamil untuk mengakses layanan
kehamilan di Kabupaten Ketapang.

Selain AKI, kualitas kesehatan juga dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBa). AKB merupakan indikator penting yang
berfungsi untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat
pada kelompok usia bayi, sedangkan AKBa merupakan jumlah kematian anak
berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak pada umur yang sama
pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Tingginya angka AKB dan
AKBa akan berdampak pada rendahnya derajat kesehatan di suatu daerah.

AKB menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1.000
kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas
bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun. AKB merupakan indikator

68 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


penting untuk menggambarkan kondisi derajat kesehatan di suatu masyarakat.
Kemajuan yang dicapai dalam bidang pencegahan dan pemberantasan berbagai
penyakit penyebab kematian dapat dilihat dari menurunnya tingkat AKB. Dengan
demikian, AKB merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi
yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan. Capaian AKB per
1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 dapat dilihat pada
grafik berikut.

Grafik 2. 15. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

10
9
8 9
7 8
6 7 7
5 6
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

AKB per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020
mengalami tren fluktuatif cenderung naik. AKB per 1.000 kelahiran hidup terendah
terjadi pada tahun 2019 sebanyak 6 bayi. Namun demikian, AKB per 1.000 kelahiran
hidup naik cukup drastis sebanyak 3 bayi pada tahun 2019-2020. AKB per 1.000
kelahiran hidup tertinggi sebanyak 9 bayi terjadi pada tahun 2020. Hal tersebut
menunjukkan bahwa diantara 1.000 kelahiran hidup terdapat 9 bayi meninggal
sebelum berusia tepat 1 tahun di Kabupaten Ketapang. Hal ini mengindikasikan
masih rendahnya kualitas kesehatan bayi di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi saat dalam kandungan, tingginya bayi
lahir dengan Berat Badan Bawah Garis Merah (BBBGM), tingginya bayi lahir dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), bayi dengan gizi buruk masih tinggi, rendahnya
cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.

Kondisi kesehatan masyarakat juga dapat dilihat dari Angka Kematian Balita
(AKBa). Hal ini juga merefleksikan tinggi rendahnya angka kematian bayi dan angka
kematian anak. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup
anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan tempat tinggal
anak-anak termasuk juga pemeliharaan kesehatannya. AKBa seringkali dipakai

69 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk di suatu daerah. Gambaran
AKBa per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 dapat
dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2. 16. Angka Kematian Balita (AKBa) per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

12

10
10
8
8 8
6 7
6
4

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Tren AKBa per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020
cenderung turun kecuali pada tahun 2020. AKBa tertinggi sebanyak 10 anak pada
tahun 2020 berarti bahwa setiap 1.000 balita (berumur 0-4 tahun 11 bulan 29 hari)
terdapat 10 anak yang tidak akan berhasil mencapai umur tepat 5 tahun pada tahun
tersebut. AKBa terendah sebesar 6 anak pada tahun 2019, di mana pada tahun
tersebut setiap 1.000 balita (berumur 0-4 tahun 11 bulan 29 hari) terdapat 6 anak
yang tidak akan berhasil mencapai umur 5 tahun. Data ini mengindikasikan masih
rendahnya kualitas kesehatan balita di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya balita dengan gizi buruk, tingginya kesakitan
balita, rendahnya cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.

Gizi buruk atau malnutrisi merupakan salah satu bentuk malnutrisi di mana
seseorang kekurangan asupan makanan yang mengandung energi dan protein.
Malnutrisi dapat dipahami sebagai kesalahan dalam pemberian nutrisi, baik berupa
kekurangan maupun kelebihan nutrisi. Gizi buruk sebagian besar dialami oleh anak-
anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. WHO (2020)
memperkirakan sebanyak 54% kematian bayi dan balita disebabkan kondisi gizi
buruk. Bahkan risiko kematian anak dengan gizi buruk 13 kali lebih besar
dibandingkan dengan anak normal. Gizi buruk dapat disebabkan oleh buruknya
kondisi sosial ekonomi, buruknya gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan

70 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kurangnya asupan gizi pada bayi. Berikut adalah gambaran persentase gizi buruk
balita di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.

Grafik 2. 17. Persentase Gizi Buruk Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

0,40%
0,35% 0,38%

0,30%
0,31%
0,25%
0,26% 0,26%
0,20% 0,23%
0,15%
0,10%
0,05%
0,00%
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Tren persentase gizi buruk balita di Kabupaten Ketapang naik pada tahun 2016-
2020. Persentase gizi buruk balita sempat berada di posisi stagnan sebesar 0,26%
pada tahun 2017 dan 2018. Persentase gizi buruk balita naik paling drastis sebesar
0,07% pada tahun 2019-2020. Masih tingginya persentase gizi buruk balita
mengindikasikan rendahnya kualitas kesehatan balita di Kabupaten Ketapang pada
tahun 2016-2020. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya akses
masyarakat terhadap makanan bergizi.

Menurut Kementerian Kesehatan (2018), stunting adalah kondisi gagal tumbuh


pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK). Stunting (kerdil) adalah kondisi di mana balita memiliki panjang
atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Prevalensi balita
stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh buruknya kondisi sosial
ekonomi, buruknya gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan atau kurangnya
asupan gizi pada bayi. Balita stunting berisiko mengalami kesulitan dalam mencapai
perkembangan fisik dan kognitif secara optimal. Selain itu, balita stunting juga
berisiko lebih besar menderita penyakit menular dan tidak menular seperti jantung,
diabetes, dan penyakit pembuluh darah pada usia dewasa.

Menurut WHO (2020), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan


prevalensi stunting tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional
(SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah
36,4%. Sementara itu, prevalensi balita stunting di Kabupaten Ketapang tahun 2016-
2020 dapat dicermati melalui grafik berikut.

71 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 18. Prevalensi Stunting di Kabupaten Ketapang 2016-2020

19,50
19,27
19,00
18,85
18,50

18,00

17,50

17,00 17,20
16,50 16,74 16,70
16,00

15,50

15,00
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Tren prevalensi stunting di Kabupaten Ketapang turun pada tahun 2016-2018,


namun naik pada tahun 2018-2020. Prevalensi stunting turun sangat drastis sebesar
-2,11% pada tahun 2016-2017, kemudian turun lagi sebesar -0.04% pada tahun
2017-2018. Meskipun demikian, prevalensi stunting di Kabupaten Ketapang
kemudian naik sebesar 0,5% pada tahun 2018-2019. Prevalensi stunting naik paling
tajam sebesar 2.07% pada tahun 2019-2020. Prevalensi stunting tertinggi sebesar
19,27% terjadi pada tahun 2020. Data ini mengindikasikan tingginya prevalensi
stunting di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020. Permasalahan ini disebabkan
oleh kurangnya nutrisi ibu saat hamil, kecukupan gizi balita belum optimal,
buruknya sanitasi Rumah Tangga, kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).

Pengurangan angka kesakitan balita dapat dilakukan dengan upaya preventif,


misalnya pemberian imunisasi/vaksin kepada bayi dan balita. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 20 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan
imunisasi lengkap pada tahun 2018, bahkan ada anak yang tidak mendapatkan
imunisasi sama sekali. Padahal prasyarat untuk mendapatkan kekebalan komunitas
(herd immunity) yaitu cakupan imunisasi yang tinggi (paling sedikit 95%) dan
merata.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan memiliki jargon


program “Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat”. Jargon tersebut disusun untuk
meluruskan informasi yang tidak benar tentang imunisasi, memobilisasi seluruh
sumber daya untuk mensosialisasikan manfaat imunisasi, memastikan vaksin
mudah didapat dan mudah dijangkau di seluruh masyarakat, dan meningkatkan

72 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pelayanan imunisasi yang bermutu dan merata. Terdapat 5 jenis Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) di Indonesia, yaitu BCG, DPT, Campak, Polio, dan Hepatitis B.

Vaksin gabungan DPT-HB-HIB3 terdiri dari vaksin DPT (difteri, pertusis,


tetanus), vaksin HB (hepatitis B), dan vaksin HiB (haemophilus influenza tipe B).
Ketiga vaksin tersebut berfungsi untuk mencegah 6 penyakit, yaitu: difteri (infeksi
selaput lendir hidung dan tenggorokan), pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B,
pneumonia, dan meningitis (radang otak). Sementara itu, Vaksin Polio 4a
merupakan vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari gangguan
poliomyelitis atau infeksi polio, sedangkan vaksin Campak/MR bertujuan untuk
mencegah dari penyakit campak/measles rubella. Data persentase balita diimunisasi
DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan Campak/MR di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-
2020 dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2. 19. Persentase Bayi dan Balita diimunisasi DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan Campak/MR
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

DPT-HB-HIB3 Polio 4a Campak/MR


120,00

100,00 91,00 92,00 89,20


86,00
89,00 89,20 89,00
84,60 72,00
80,00 89,40
81,40 88,50 84,60 74,10
60,00 67,90

40,00

20,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Tren persentase bayi dan balita diimunisasi DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan
Campak/MR di Kabupaten Ketapang memiliki fluktuatif cenderung turun pada
tahun 2016-2020. Persentase pemberian imunisasi DPT-HB-HIB3 turun cukup
drastis sebesar -6,00% pada tahun 2017-2018, kemudian naik sebesar 3,20% pada
tahun 2018-2019. Namun demikian, persentase pemberian imunisasi DPT-HB-HIB3
merosot tajam sebesar -17,20% pada tahun 2019-2020.

Persentase Bayi dan Balita yang diimunisasi POLIO 4ᵃ turun cukup drastis
sebesar -4,60% pada tahun 2017-2018 kemudian naik sebesar 4,40% pada tahun
2018-2019. Namun demikian, persentase tersebut turun sangat drastis sebesar
14,90% pada tahun 2019-2020.

73 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Persentase pemberian imunisasi Campak/MR turun sebesar -8,00% pada tahun
2016-2017, lalu sempat naik sebesar 7,10% pada tahun 2017-2018. Namun
demikian, pemberian imunisasi Campak/MR turun sebesar -3,90% pada tahun
2018-2019. Persentase pemberian imunisasi Campak/MR merosot paling drastis
sebesar -16,70% terjadi pada tahun 2019-2020. Data ini mengindikasikan masih
rendahnya cakupan imunisasi pada bayi dan balita di Kabupaten Ketapang tahun
2016-2020. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya kesadaran orang tua
dalam mengakses layanan imunisasi.

Posyandu merupakan salah satu wujud “Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat


(UKBM)” yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Hal tersebut juga
bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Angka
Kematian Balita.

Posyandu merupakan salah satu sarana pemantau kondisi kesehatan bayi dan
balita. Ketersediaan posyandu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan kesehatan bayi dan balita di suatu daerah. Ketersediaan posyandu
dapat diketahui melalui tabel rasio posyandu per satuan bayi dan balita di
Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 berikut.

Tabel 2. 22. Rasio Posyandu per Satuan Bayi dan Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020


Rasio Posyandu per Satuan Bayi dan Balita 0.97 0.99 1.01 1.10 1.00

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Rasio posyandu per satuan bayi dan balita di Kabupaten Ketapang memiliki tren
stagnan selama tahun 2016-2020. Data ini mengindikasikan peningkatan jumlah
bayi dan balita di Kabupaten Ketapang. Hal ini menggambarkan terdapat 1 satuan
posyandu per satuan bayi dan balita pada tahun 2016-2020. Data ini menunjukkan
ketersediaan posyandu cukup. Kondisi ini mengindikasikan bahwa tingkat
pemerataan posyandu di Kabupaten Ketapang sudah baik.

Kualitas kesehatan masyarakat juga ditunjukkan dari tingkat kesakitan


masyarakat. Pengetahuan mengenai derajat kesehatan suatu masyarakat dapat
menjadi pertimbangan dalam pembangunan bidang kesehatan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata.

74 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Melalui upaya tersebut, diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang lebih baik.

Menurut BPS (2020), keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik
maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan
terganggunya kegiatan sehari-hari. Umumnya, keluhan kesehatan utama yang
banyak dialami oleh penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek, diare,
asma/sesak nafas, sakit gigi. Orang yang menderita penyakit kronis dianggap
mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir)
yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.

Angka kesakitan merupakan frekuensi penderita baru suatu penyakit yang


ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Indikator ini
dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat secara umum dilihat
dari adanya keluhan yang mengindikasikan terkena suatu penyakit tertentu.
Semakin tinggi penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, maka semakin
rendah derajat kesehatan masyarakat tersebut.

Infeksi Menular Seksual/IMS dan HIV/AIDS merupakan infeksi yang pada


umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebarannya pun
bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya bisa
melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa
orang. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-
2020 dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 2. 20. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jumlah Kasus HIV/AIDS Jumlah Kasus IMS


300
264
250

200 173

150
96
100 71

50 23 27 28 22 26
0
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

75 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tren jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ketapang naik pada tahun 2016-
2020. Jumlah kasus HIV/AIDS naik tiap tahun dengan peningkatan paling drastis
sebanyak 77 kasus pada tahun 2019-2020. Kondisi ini mengindikasikan masih
tingginya tingkat kesakitan penyakit menular di Kabupaten Ketapang tahun 2016-
2020. Permasalahan ini disebabkan oleh belum optimalnya kesadaran masyarakat
terkait risiko HIV/AIDS.

Tren jumlah kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) di Kabupaten Ketapang


fluktuatif cenderung meningkat pada tahun 2016-2020. Kasus IMS melonjak sangat
drastis sebanyak 264 kasus pada tahun 2016-2017. Secara kontras, jumlah kasus
IMS turun secara tajam sebanyak 236 kasus pada tahun 2017-2018 yang merupakan
penurunan paling drastis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Meskipun demikian,
terdapat kenaikan kasus IMS sejumlah 4 kasus pada tahun 2019-2020. Kondisi
tersebut mengindikasikan tingginya risiko kesakitan menular di Kabupaten
Ketapang. Persoalan ini disebabkan oleh rendahnya edukasi dalam rangka
menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait bahaya penyakit menular.

Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis (TB) merupakan 2 jenis


penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian. DBD merupakan
penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari 4 virus dengue yang ditularkan
dengan perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti dan atau Aedes albopictus.
Sementara itu, TB/TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk
yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya batuk berdahak dan
terkadang mengeluarkan darah. Kuman TBC juga dapat menyerang tulang, usus,
atau kelenjar tubuh. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah penderita TBC, baik
ketika berbicara, batuk, maupun bersin.

Kedua jenis penyakit tersebut merupakan penyakit yang cukup banyak diderita
oleh masyarakat Kabupaten Ketapang. Oleh karena itu, penting kiranya untuk
mengetahui jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis (TB) di
Kabupaten Ketapang. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut.

76 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 21. Jumlah Kasus DBD dan TB di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jumlah Kasus DBD Jumlah Kasus Infeksi TB


900
808
800
719
700
600 546
638 502
462 465
500
400
355
300
222
200
89
100
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah kasus DBD dan TB di Kabupaten Ketapang memiliki tren fluktuatif pada
tahun 2016-2020. Peningkatan tertinggi jumlah kasus DBD mencapai 298,88% pada
tahun 2016-2017, kemudian jumlah kasus DBD naik lagi sebesar 127,61% pada
tahun 2017-2018. Jumlah kasus DBD di Kabupaten Ketapang turun drastis sebesar -
69,12% pada tahun 2019-2020. Meskipun demikian, kenaikan jumlah kasus DBD
pada tahun 2016-2018 mengindikasikan masih tingginya risiko penularan penyakit
di Kabupaten Ketapang. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya penerapan
pola hidup sehat di kalangan masyarakat Kabupaten Ketapang.

Jumlah kasus TB meningkat paling drastis sebesar 17,42% pada tahun 2017-
2018, kemudian naik lagi sebesar 16,85% pada tahun 2018-2019. Jumlah kasus DBD
turun sebesar -21,32% pada tahun 2019-2020. Meskipun demikian, kenaikan jumlah
kasus TB pada tahun 2016-2019 mengindikasikan masih tingginya risiko penularan
penyakit di Kabupaten Ketapang. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya
penerapan pola hidup sehat di kalangan masyarakat Kabupaten Ketapang.

Penyakit diare juga dapat menjadi salah satu indikator derajat kesehatan
masyarakat di Kabupaten Ketapang. Penyakit diare merupakan penyakit menular
yang dapat menyebabkan kematian terutama pada usia bayi dan balita. Gambaran
jumlah kasus diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020
dapat diketahui melalui grafik berikut.

77 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 22. Jumlah kasus Diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang 2016-2020

12.000
10.016
10.224
10.000

8.000 9.141

7.258
6.000

4.000 5.149

2.000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah kasus diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang mengalami tren naik
pada tahun 2016-2020, kecuali tahun 2017. Persentase penurunan jumlah kasus
diare yang ditangani tertinggi yaitu sebesar -49,64% pada tahun 2016-2017. Hal
tersebut diikuti dengan peningkatan persentase jumlah kasus diare yang ditangani
sebesar 94,52% pada tahun 2017-2018. Namun demikian, penanganan kasus diare
turun sebesar -8,74% pada tahun 2018-2019 kemudian turun lagi secara drastis
sebesar -20,60% tahun 2019-2020. Kondisi ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Selain beberapa penyakit menular yang dijelaskan sebelumnya, angka kesakitan


penyakit tidak menular juga perlu dicermati. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA), hipertensi, gastritis, radang sendi merupakan jenis penyakit tidak
menular yang cukup banyak diderita oleh masyarakat Kabupaten Ketapang. Berikut
tabel jumlah kasus penyakit ISPA, Hipertensi, Gastritis, dan Radang Sendi di
Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.

Tabel 2. 23. Jumlah Kasus Penyakit ISPA, Hipertensi, Gastritis, dan Radang Sendi di Kabupaten
Ketapang tahun 2016-2020

Jumlah Kasus
Jenis Penyakit Rata-rata
2016 2017 2018 2019 2020
(%)
Infeksi Saluran
11,274 23,652 17,076 20,405 14,290 17.88
Pernafasan Akut/ISPA
Hipertensi 3,560 12,577 13,253 137,583 140,388 299.71
Gastritis 3,397 7,725 7,756 6,903 7,243 30.43
Radang Sendi 1,655 5,525 5,460 5,581 5,005 56.14

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

78 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tren jumlah kasus ISPA, hipertensi, gastritis, dan radang sendi di Kabupaten
Ketapang mengalami fluktuasi pada tahun 2016-2020. Artinya, terjadi variasi
peningkatan dan penurunan jumlah kasus pada tiap penyakit tersebut. Tren jumlah
kasus seluruh penyakit cenderung meningkat terutama pada tahun 2016-2017 di
mana terjadi lonjakan jumlah kasus tiap penyakit secara sangat drastis. Hipertensi
merupakan penyakit dengan rata-rata pertambahan jumlah kasus tertinggi
mencapai 299,71% pada tahun 2016-2020, sedangkan ISPA memiliki rata-rata
pertambahan jumlah kasus terendah sebesar 17,88% pada tahun yang sama.

ISPA merupakan penyakit dengan jumlah kasus tertinggi di Kabupaten


Ketapang pada tahun 2016-2018, sedangkan Hipertensi paling banyak diderita oleh
penduduk Kabupaten Ketapang pada tahun 2019-2020. Lonjakan kasus ISPA
tertinggi di Kabupaten Ketapang mencapai 109.79% terjadi pada tahun 2016-2017,
sedangkan penurunan jumlah kasus ISPA sebesar -29.97% pada tahun 2019-2020.
Jumlah kasus ISPA mengalami rata-rata pertambahan sebesar 17.88% pada tahun
2016-2020.

Jumlah kasus Hipertensi terus meningkat hingga tahun 2020. Lonjakan kasus
Hipertensi tertinggi sejumlah 124.330 kasus (938,13%) pada tahun 2018-2019.
Rata-rata pertambahan jumlah kasus hipertensi di Kabupaten Ketapang mencapai
299.71% tahun 2016-2020.

Penambahan jumlah kasus Gastritis tertinggi di Kabupaten Ketapang mencapai


127,41% tahun 2016-2017. Rata-rata pertumbuhan jumlah kasus Gastritis di
Kabupaten Ketapang sebesar 30.43% pada tahun 2016-2020. Sementara itu, Radang
Sendi merupakan penyakit tidak menular dengan jumlah kasus terendah di
Kabupaten Ketapang selama tahun 2016-2020. Meskipun demikian, lonjakan jumlah
kasus Radang Sendiri mencapai 233,84% pada tahun 2016-2017. Rata-rata
pertumbuhan jumlah kasus di Kabupaten Ketapang sebesar 56.14% pada tahun
2016-2020, di mana lebih tinggi dibandingan dengan rata-rata pertumbuhan kasus
penyakit ISPA dan Gastritis pada tahun tersebut.

Angka kesakitan penyakit tidak menular yang meliputi ISPA, hipertensi,


gastritis, dan radang sendi tergolong cukup tinggi di Kabupaten Ketapang pada
tahun 2016-2020. Data ini mengindikasikan masih tingginya risiko kesakitan
penyakit tidak menular di Kabupaten Ketapang. Hal ini dapat disebabkan oleh
rendahnya cakupan masyarakat yang memiliki sistem jaminan kesehatan di
Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.

79 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Penyakit tidak menular yang juga perlu menjadi perhatian di Kabupaten
Ketapang yaitu penyakit kejiwaan. Hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatan jiwa
di Indonesia di mana data Riskesdas menunjukkan bahwa 7 dari 1000 Rumah
Tangga terdapat anggota keluarga dengan skizofrenia/psikosis pada tahun 2018.
Sementara itu, lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun terkena gangguan
mental emosional, sedangkan lebih dari 12 juta orang berusia di atas 15 tahun
diperkirakan mengalami depresi pada tahun yang sama. Berdasarkan Undang-
Undang No 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif perlu dilakukan secara berkelanjutan. Keempat upaya
tersebut harus memerhatikan 4 aspek, yaitu: fisik, mental, sosial dan spiritual guna
mencapai individu sehat jiwa. Regulasi ini mengamanatkan urgensi pemerintah
daerah dalam mencegah peningkatan kasus kesakitan jiwa. Kondisi angka kesakitan
jiwa di Kabupaten Ketapang dapat dilihat pada tabel jumlah kasus bunuh diri di
Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 berikut.

Tabel 2. 24. Jumlah Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020

Keterangan 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah Kasus Bunuh Diri n/a n/a 170 n/a n/a

Sumber: Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Ketapang, 2018

Sebagai wujud dari Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKBJM),


Pemerintah Ketapang membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TPKJM) sejak tahun 2016 yang bertujuan untuk menekan peningkatan angka
kesakitan jiwa. Salah satu faktor penentu dalam UKBJM adalah Puskesmas yang
bekerjasama dengan masyarakat dalam mencegah meningkatnya gangguan jiwa
masyarakat. Namun demikian, kasus bunuh diri akibat gangguan jiwa mencapai 170
kasus pada tahun 2018 di Kabupaten Ketapang. Data ini mengindikasikan masih
rendahnya cakupan pelayanan kesehatan jiwa di Kabupaten Ketapang. Hal ini dapat
disebabkan oleh masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
urgensi kesehatan jiwa.

Penting juga mencermati data jumlah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk
mengetahui kondisi kesehatan jiwa warga Ketapang. Jumlah kasus Orang Dalam
Gangguan Jiwa (ODGJ) menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang tahun 2016-
2020 dapat diketahui melalui tabel berikut

80 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 25. Kasus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) menurut kecamatan
di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


No. Nama Kecamatan
2016 2017 2018 2019 2020
1 Kedondong n/a 72 82 103 103
2 Sukabangun n/a 37 24 40 40
3 Mulia Baru n/a 30 31 33 42
4 Sungai Awan n/a 21 28 34 41
5 Tuan Tuan n/a 93 81 115 137
6 Sungai Besar n/a 17 7 15 31
7 Pesaguan n/a 41 34 50 54
8 Kendawangan n/a 59 42 71 71
9 Sungai Melayu n/a 15 18 15 32
10 Pemahan n/a 7 6 9 8
11 Tumbang Titi n/a 17 7 18 25
12 Nanga Tayap n/a 18 15 12 31
13 Sandai n/a 21 24 43 45
14 Hulu Sungai n/a 12 12 23 23
15 Kuala Satong n/a 11 11 11 34
16 Sungai Laur n/a 18 6 19 19
17 Simpang Dua n/a 24 25 31 29
18 Balai Bekuak n/a 26 17 28 40
19 Riam n/a 40 20 34 42
20 Air Upas n/a 7 9 12 21
21 Singkup n/a 9 10 16 22
22 Manis Mata n/a 16 16 16 16
23 Marau n/a 9 6 23 32
24 Tanjungpura n/a 0 0 0 4
Jumlah n/a 620 531 771 942

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Secara umum, jumlah kasus ODGJ menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang


tahun 2017-2020 mengalami tren fluktuatif cenderung meningkat. Persentase kasus
ODGJ hanya menurun pada tahun 2017-2018 sebesar 14,35%. Namun demikian,
jumlah kasus ODGJ di Kabupaten Ketapang selalu meningkat tiap tahun dengan
kenaikan rata-rata sebesar 17.67 pada tahun 2018-2020.

Berdasarkan rata-rata jumlah kasus ODGJ menurut kecamatan di Kabupaten


Ketapang tahun 2016-2020, terdapat 3 kecamatan yang memiliki kasus ODGJ
tertinggi, yaitu: 1) Tuan-Tuan; Kedondong; dan Kendawangan. Sementara itu, hanya
terdapat 1 kecamatan (Tanjungpura) yang memiliki kasus ODGJ paling sedikit
selama tahun 2016-2020. Data ini mengindikasikan masih rendahnya cakupan
pelayanan kesehatan jiwa di Kabupaten Ketapang. Hal ini dapat disebabkan oleh
masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang urgensi
kesehatan jiwa.

Aspek ketersediaan tenaga kesehatan dapat dilihat dari ketersediaan tenaga


kesehatan dibandingkan dengan jumlah penduduk. Rasio ketersediaan dokter dan
tenaga medis per 100.000 penduduk merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui cakupan jangkauan tenaga kesehatan dalam melayani penduduk.
Gambaran jumlah dokter dan tenaga medis per 100.000 penduduk Kabupaten
Ketapang tahun 2016-2020 dapat diketahui melalui tabel berikut.

Tabel 2. 26. Jumlah Dokter dan Tenaga Medis per 100.000 Penduduk Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Tahun
Tenaga Kesehatan
2016 2017 2018 2019 2020
Dokter 13 13 12 12 15
Tenaga Medis (Perawat dan Bidan) 183 142 189 190 189

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Ketersediaan dokter per 100.000 penduduk di Kabupaten Ketapang menurun


pada tahun 2016-2019, meskipun jumlahnya meningkat tahun 2019-2020.
Sementara itu, tren ketersediaan tenaga medis (perawat dan bidan) per 100.000
penduduk di Kabupaten Ketapang fluktuatif cenderung turun selama tahun 2016-
2020. Jumlah tenaga medis sempat mengalami penurunan cukup drastis sebesar 41
orang pada tahun 2016-2017. Kondisi ini mengindikasikan belum optimalnya
cakupan sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Ketapang. Permasalahan ini
disebabkan oleh ketersediaan sumber daya kesehatan masih belum optimal.

Aspek sarana dan prasarana kesehatan juga termasuk unsur yang penting dalam
pembangunan sektor kesehatan. Ketersediaan sarana seperti rumah sakit turut
mempengaruhi kinerja dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah.
Capaian ketersediaan Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, dan Poliklinik di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2016-2020 dapat diketahui melalui tabel berikut.

Tabel 2. 27. Rasio Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, dan Poliklinik per 100.000 penduduk
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Jenis Fasilitas Kesehatan
2016 2017 2018 2019 2020
Rumah Sakit 0.62 0.61 0.60 0.59 0.53
Puskesmas dan Pustu 32.36 31.71 31.15 30.62 27.51
Poliklinik 15.67 15.35 15.08 15.41 25.94

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk di Kabupaten Ketapang cenderung


turun pada tahun 2016-2020. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan
Rumah Sakit di Kabupaten Ketapang cenderung meningkat. Sementara itu, rasio
puskesmas, pustu, dan poliklinik per 100.000 penduduk cenderung turun pada
tahun 2016-2020. Berkurangnya rasio puskesmas, pustu, dan poliklinik

82 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


menunjukkan bahwa cakupan pelayanan fasilitas kesehatan di Kabupaten Ketapang
meningkat. Hal ini mengindikasikan meningkatnya akses masyarakat terhadap
layanan puskesmas dan pustu.

Kinerja pelayanan kesehatan di Kabupaten Ketapang perlu didukung dengan


pekerjaan kefarmasian yang baik. Salah satu bentuk pelaksanaan pekerjaan
kefarmasian adalah distribusi atau penyaluran sediaan farmasi yang melibatkan
Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Apotek Pelayanan Rujuk Balik (PRB), dan
Toko Obat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1148 Tahun 2011,
Pedagang Besar Farmasi merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Menurut
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Apotek Pelayanan Rujuk Balik adalah
tempat untuk memperoleh obat-obatan penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan
(Faskes) Tingkat Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik.
Sarana produksi dan distribusi kefarmasian di Kabupaten Ketapang tahun 2016-
2020 dapat diketahui melalui tabel berikut.

Tabel 2. 28. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020

Jenis Sarana Produksi dan


2016 2017 2018 2019 2020
Distribusi Kefarmasian
Pedagang Besar Farmasi (PBF) - - - - -
Apotek 17 17 17 38 44
Apotek Pelayanan Rujuk Balik (PRB) - - - 1 -
Toko Obat 20 20 20 13 11

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Dari keempat jenis sarana produksi dan distribusi kefarmasian di Kabupaten


Ketapang, hanya Apotek yang memiliki tren naik selama tahun 2016-2020. Tidak
terdapat Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Kabupaten Ketapang pada tahun
tersebut. Sementara itu, Apotek PRB hanya tersedia sebanyak 1 unit di Kabupaten
Ketapang tahun 2019. Toko Obat di Kabupaten Ketapang jumlahnya berkurang pada
tahun 2018-2020. Berkurangnya sarana produksi dan distribusi kefarmasian di
Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 menunjukkan minimnya cakupan pelayanan
kefarmasian. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sarana dan prasarana pelayanan
kefarmasian yang memenuhi standar persyaratan pelayanan kefarmasian dan
persyaratan perizinan masih minim.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ditemukan pada tahun 2019 dan tersebar
luas secara cepat dan masif ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Terdapat 4

83 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kategorisasi zona untuk provinsi dan kabupaten di Indonesia meliputi zona hitam,
zona merah, zona kuning, dan zona hijau. Perhitungan status zona risiko COVID-19
tersebut berdasarkan pada kondisi epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat,
dan pelayanan kesehatan masyarakat di setiap kabupaten/provinsi. Meskipun
Kabupaten Ketapang tidak termasuk ke dalam zona merah, namun Pemerintah
Kabupaten Ketapang sangat perlu melakukan upaya preventif untuk menghindari
terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 pada tahun berikutnya. Oleh karena itu,
perlu kiranya memetakan kondisi eksisting penanganan dan pencegahan COVID-19
di Kabupaten Ketapang.

Menurut Pedoman Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19), kontak erat yaitu orang yang memiliki riwayat kontak
dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud
antara lain: a. kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih, b.
sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman,
berpegangan tangan, dan lain-lain), c. orang yang memberikan perawatan langsung
terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai
standar, d. situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan
penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Jumlah kasus kontak erat di Kabupaten Ketapang per November 2020 dapat
diketahui melalui tabel berikut.

Tabel 2. 29. Jumlah kasus kontak erat di Kabupaten Ketapang per November 2020

Kontak erat Selesai isolasi Proses pantau

3.222 orang 2.935 orang 287 orang

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2020

Berdasarkan press release Dinas Kesehatan tanggal 16 November 2020, jumlah


kontak erat di Kabupaten Ketapang meningkat sebanyak 36 orang, sehingga
jumlahnya mencapai 3.222 orang. Kontak erat yang telah selesai masa isolasi
berjumlah 2.935 orang, sedangkan kontak erat proses pantau berjumlah 287 orang
dengan komposisi 194 laki-laki dan 93 perempuan. Data ini mengindikasikan masih
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya COVID-19 di Kabupaten
Ketapang. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya penegakan disiplin terkait
protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dan rendahnya edukasi terkait pencegahan
COVID-19 kepada masyarakat. Data sebaran jumlah kontak erat menurut kecamatan

84 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


di Kabupaten Ketapang per November dan Desember 2020 dapat dilihat melalui
tabel berikut.

Tabel 2. 30. Sebaran jumlah kontak erat menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
per November 2020

No. Nama Kecamatan November 2020 Desember 2020


1. Delta Pawan 50 2037
2. Kendawangan 0 744
3. Benua Kayong 13 581
4. Sungai Melayu Rayak 0 128
5. Matan Hilir Selatan 1 301
6. Nanga Tayap 0 34
7. Sungai Laur 81 268
8. Air Upas 19 150
9. Muara Pawan 22 264
10. Singkup 0 60
11. Sandai 1 226
12. Simpang Dua 49 284
13. Matan Hilir Utara 0 221
14. Manis Mata 2 18
15. Simpang Hulu 49 60
16. Jelai Hulu 0 12
17. Marau 0 136
18. Tumbang Titi 0 14
19. Hulu Sungai 0 0
20. Pemahan 0 6
Jumlah 287 5544

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Warga berstatus kontak erat menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang


berjumlah 287 orang yang tersebar di 10 kecamatan per 16 November 2020. 4
Kecamatan yang memiliki kasus kontak erat tertinggi yaitu Kecamatan Sungai Laur
(81 orang), Kecamatan Delta Pawan (50 orang), dan Kecamatan Simpang hulu (49
orang), dan Kecamatan Simpang dua (49 orang). Warga berstatus kontak tersebut
menjalani karantina di rumah masing-masing dengan pengawasan anggota
keluarganya dan puskesmas terdekat. Sementara itu, terdapat 10 kecamatan yang
sama sekali tidak ditemukan kasus kontak erat.

Jumlah warga kontak erat menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang


meningkat sangat drastis mencapai 1831,71% pada Bulan Desember 2020. 3
kecamatan yang memiliki jumlah kontak erat tertinggi yaitu Delta Pawan (2037
orang), Kendawangan (744 orang), dan Benua Kayong (581 orang). Sementara itu,
hanya terdapat 1 kecamatan yang tercatat tidak memiliki warga berstatus kontak
erat yaitu Hulu Sungai.

85 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi ini mengindikasikan masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
bahaya COVID-19. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya penegakan disiplin terkait
protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dan rendahnya edukasi terkait pencegahan
COVID-19 kepada masyarakat.

Menurut Kementerian Kesehatan, kasus suspek COVID-19 adalah seseorang


yang memiliki salah satu dari kriteria berikut: a. Orang dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan
transmisi lokal; b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19; dan c. Orang dengan ISPA berat/ pneumonia berat
yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

Kasus discarded yaitu ketika seseorang memenuhi syarat berikut: a. Kasus


konfirmasi dengan gejala (simptomatik); dan b. Kasus konfirmasi tanpa gejala
(asimptomatik). Data mengenai kasus suspek, selesai isolasi, isolasi mandiri,
meninggal, dan discarded COVID-19 di Kabupaten Ketapang per November 2020
dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. 31. Jumlah kasus suspek COVID-19 di Kabupaten Ketapang per November 2020

Selesai Isolasi faskes/ Discarded (RT-PCR 2


Suspek Meninggal
isolasi mandiri kali negatif)
213 167 19 27 23
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2020

Jumlah kasus suspek di Kabupaten Ketapang per November 2020 mencapai 213
di mana 19 orang (9 orang laki-laki dan 10 orang perempuan) di antaranya
menjalani isolasi mandiri di fasilitas kesehatan. Menurut informasi press release
Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, terdapat tambahan kasus suspek sejumlah 8
orang pada tanggal 16 November 2020. Kasus suspek yang telah selesai menjalani
isolasi berjumlah 167 orang, sedangkan kasus discarded berjumlah 23 orang dan
kasus meninggal sejumlah 27 orang per 16 November 2020. Data ini
mengindikasikan masih rendahnya penanganan COVID-19 di Kabupaten Ketapang.
Persoalan ini disebabkan oleh minimnya pelayanan deteksi COVID-19, belum
optimalnya kapasitas laboratorium di RSUD dr. Agoesdjam, minimnya ruang isolator
di RSUD dr. Agoesdjam.

Menurut Kementerian Kesehatan, Rapid Test tidak digunakan untuk diagnostik.


Pada kondisi dengan keterbatasan kapasitas pemeriksaan RT-PCR, Rapid Test dapat

86 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


digunakan untuk skrining pada populasi spesifik dan situasi khusus, seperti pada
pelaku perjalanan (termasuk kedatangan Pekerja Migran Indonesia, terutama di
wilayah Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN), serta untuk penguatan pelacakan
kontak seperti di lapas, panti jompo, panti rehabilitasi, asrama, pondok pesantren,
dan pada kelompok-kelompok rentan. Data mengenai jumlah pelaksanaan rapid test
di Kabupaten Ketapang per November 2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. 32. Jumlah pelaksanaan Rapid Test di Kabupaten Ketapang per November 2020

Jumlah Rapid Test Non-Reaktif Reaktif


15.263 14.577 686
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2020

Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang telah melaksanakan Rapid test terhadap


15.263 orang per 16 November 2020. Hasil rapid test menunjukkan bahwa terdapat
sebanyak 14.577 orang non-reaktif, sedangkan 686 orang kumulatif rapid test
terbukti reaktif. Sementara itu, di 586 orang diantaranya terbukti negatif setelah
menjalani swab test. Data ini mengindikasikan masih rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap bahaya COVID-19. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya
penegakan disiplin terkait protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dan rendahnya
edukasi terkait pencegahan COVID-19 kepada masyarakat.

Selain melakukan rapid test, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang juga


melaksanakan Swab Test kepada warganya untuk mengetahui jumlah kasus positif
COVID-19. Swab test adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel).
Swab test dilakukan pada nasofaring dan atau orofaring dengan cara mengusap
rongga nasofaring dan atau orofaring menggunakan alat (kapas lidi) khusus. Hasil
pemeriksaan swab test di Kabupaten Ketapang per November 2020 dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.31. Hasil Pemeriksaan Swab Test di Kabupaten Ketapang per November 2020

Total Hasil sampel Sampel Hasil sampel Hasil sampel


sampel keluar menunggu hasil positif negatif
2.720 2.050 526 198 1.996
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2020

Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang telah melakukan pengambilan dan


pengiriman sampel Swab Test terhadap 2.050 orang hingga tanggal 19 Oktober 2020
dengan jumlah sampel swab sebanyak 2.720 sampel. Dari sampel tersebut, 218
sampel sedang menunggu hasil keluar dan 2.050 sampel telah keluar hasilnya, di
mana sebanyak 198 sampel (7,28%) dinyatakan positif dan sebanyak 2.050 sampel
(97,37%) dinyatakan negatif. Data ini mengindikasikan masih rendahnya kualitas

87 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


penanganan COVID-19 yang disebabkan oleh minimnya pelayanan deteksi COVID-
19 dan belum optimalnya kapasitas pelayanan laboratorium.

Penting juga untuk mengetahui sebaran kasus positif COVID-19 per kecamatan
di Kabupaten Ketapang per November 2020. Data ini akan membantu intervensi
kebijakan berbasis spasial yang akan digunakan pada periode perencanaan yang
akan datang. Data sebaran kasus positif COVID-19 menurut kecamatan di Kabupaten
Ketapang tahun per November dan Desember 2020 dapat diketahui melalui tabel
berikut.

Tabel 2. 33. Sebaran Kasus Positif COVID-19 menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang
per November 2020 dan Desember 2020

November Desember Perubahan


No. Kecamatan
2020 2020 (%)
1 Delta Pawan 119 214 79.83
2 Kendawangan 18 40 122.22
3 Benua Kayong 28 41 46.43
4 Sungai Melayu Rayak n/a 0
5 Matan Hilir Selatan 6 18 200.00
6 Nanga Tayap 5 8 60.00
7 Sungai Laur 1 2 100.00
8 Air Upas 1 3 200.00
9 Muara Pawan 6 8 33.33
10 Singkup 3 3 0.00
11 Sandai n/a 1
12 Simpang Dua n/a 0
13 Matan Hilir Utara 4 4 0.00
14 Manis Mata n/a 0
15 Simpang Hulu 6 10 66.67
16 Jelai Hulu n/a 2
17 Marau 2 2 0.00
18 Tumbang Titi n/a 1
19 Hulu Sungai 1 1 0.00
20 Pemahan n/a 0
Jumlah 200 358 79.00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah kasus COVID-19 menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang yang


terkonfirmasi positif per November dan Desember 2020 meningkat cukup drastis
mencapai 79%. 3 Kecamatan yang memiliki kasus positif COVID-19 tertinggi yaitu
Delta Pawan, Kendawangan, dan Benua Kayong. Data ini mengindikasikan masih
rendahnya kualitas penanganan COVID-19 di Kabupaten Ketapang. Kondisi ini
disebabkan oleh minimnya pembaruan dan publikasi data COVID-19 dan minimnya
ruang isolator di RSUD dr. Agoesdjam.

88 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.3.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Rumpun urusan pemerintah daerah bidang pekerjaan umum dan penataan


ruang merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah. Rumpun urusan ini
terdiri dari beberapa urusan yang meliputi jalan dan jembatan, penataan ruang dan
bangunan, layanan air minum, kebencanaan, serta drainase. Oleh karena itu, analisis
capaian kinerja rumpun urusan bidang infrastruktur dapat dilihat dari ketersedian
dan kualitas masing-masing aspek sub-bidang infrastruktur.

a. Jalan dan Jembatan

Total panjang jalan di Kabupaten Ketapang hingga tahun 2020 mencapai


3.239,09 Km. Total panjang jalan di Kabupaten Ketapang mengalami fluktuasi dan
cenderung turun selama tahun 2017 hingga tahun 2019. Hal tersebut
mengindikasikan ketersediaan jaringan jalan belum optimal. Kondisi tersebut salah
satunya disebabkan oleh kurang optimalnya perencanaan dan upaya pemeliharaan
pembangunan jaringan jalan di Kabupaten Ketapang. Selain itu, analisis kondisi jalan
di Kabupaten Ketapang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 2. 34. Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi (Km) Tahun 2016-2020

Panjang Jalan
Berdasarkan Kondisi 2016 2017 2018 2019 2020
(km)
Kondisi Mantap (baik-
643,93 692,19 733,65 1.201,38 1.210,12
sedang)
Baik 444,08 493,63 543,19 866,78 912,78
Sedang 199,85 198,55 190,45 334,60 297,35
Rusak ringan 402,18 396,19 388,09 791,98 880,89
Rusak Berat 2.192,98 2.150,54 2.117,49 1.245,47 1.147,67
Jumlah Total 3.239,09 3.239,09 3.239,09 3.239,09 3.239,09

Sumber: Data Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Ketapang, 2020

Panjang jalan dengan kondisi baik terus mengalami peningkatan pada tahun
2016 hingga 2020. Pada tahun 2020, kondisi jalan mantap mencakup 27,2 persen
dari total panjang jalan di Kabupaten Ketapang. Namun demikian, masih terdapat
45,6 persen jalan dengan kondisi rusak, yang terdiri dari 25,8 persen jalan dengan
kondisi rusak berat dan 19,8 persen jalan dengan kondisi rusak ringan. Sedangkan,
proporsi panjang jalan dengan kondisi baik dan sedang sebesar 20,5 persen dan 6,7
persen. Data tersebut mengindikasikan bahwa kualitas jalan yang telah terbangun
belum optimal. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah upaya rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan yang belum optimal di setiap tahunnya. Selain itu, pengawasan
penggunaan jalan juga belum dapat dilakukan dengan maksimal.

89 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kualitas jalan lingkungan menjadi salah satu indikator penting dalam
menganalisis capaian pembangunan jaringan jalan. Peningkatan kualitas jalan
lingkungan merupakan indikasi peningkatan keterhubungan antar desa atau pusat
pemukiman dalam jarak dekat. Berikut ini merupakan perkembangan kualitas jalan
lingkungan di Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 35. Proporsi Jalan Lingkungan Dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Jalan Lingkungan Berkondisi Baik Tahun 2016-2020


Jalan Lingkungan (Km)
Tahun Panjang Jalan Lingkungan
Kondisi Baik (Km) %
(Km)
2016 405,00 287,39 70,96
2017 405,00 293,04 72,35
2018 405,00 299,26 73,89
2019 405,00 302,64 74,73
2020 405,00 305,78 75,50

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020

Panjang jalan lingkungan dalam kondisi baik mengalami peningkatan sejak


tahun 2016 hingga tahun 2020. Namun demikian, proporsi jalan lingkungan dalam
kondisi baik belum optimal. Selain itu, rata-rata peningkatan panjang jalan dalam
kondisi baik selama kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2020) hanya mencapai
1,1 persen. Data tersebut mengindikasikan belum optimalnya kinerja pembangunan
jaringan dan keterhubungan antar desa di Kabupaten Ketapang. Kondisi ini
disebabkan oleh belum optimalnya perencanaan pembangunan jaringan jalan
lingkungan. Perencanaan pembangunan jalan belum mampu memberikan gambaran
atau pilihan alternatif intervensi karena basis data terkait dengan jalan masih sangat
minim.

Selanjutnya, ketersediaan jaringan jalan dapat dianalisis melalui perkembangan


rasio panjang jalan terhadap jumlah penduduk. Data tersebut akan menggambarkan
tingkat keterpenuhan jaringan jalan di Kabupaten Ketapang. Berikut ini merupakan
perkembangan proporsi panjang jalan dalam kondisi baik dan rasio panjang jalan
dibandingkan jumlah penduduk.

90 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 23. Proporsi Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik dan Rasio Panjang Jalan
terhadap Penduduk di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk


Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

160.000 159.090 50,00%


158.342
158.000 45,00%
155.602 40,00%
156.000
35,00%
154.000 152.272 30,00%
152.000 28,18% 25,00%
149.692 26,76%
150.000 20,00%
15,00%
148.000 16,77%
13,71% 15,24% 10,00%
146.000 5,00%
144.000 0,00%
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020

Rasio panjang jalan terhadap jumlah penduduk mengalami peningkatan yang


mengindikasikan ketersedian jaringan jalan semakin membaik. Di samping itu,
proporsi jalan dalam kondisi baik juga mengalami peningkatan meskipun
proporsinya masih di bawah 30 persen. Data tersebut mengindikasikan lebih dari 70
persen jaringan jalan di Kabupaten Ketapang belum dalam kondisi baik.
Permasalahan tersebut disebabkan oleh beberapa persoalan, seperti
ketidaksesuaian perencanaan pembangunan jalan dengan kondisi eksisting wilayah,
belum optimalnya penerapan teknologi dalam pembangunan jalan, serta masih
rendahnya pengawasan konstruksi jalan.

Selanjutnya, kualitas jembatan merupakan indikator penting dalam


menganalisis kinerja pekerjaan umum dan penataan ruang. Kondisi jembatan di
Kabupaten Ketapang juga merupakan indikator yang krusial dalam menentukan
kualitas keterhubungan antar wilayah baik di dalam maupun keluar kabupaten
Ketapang. Berikut ini merupakan perkembangan kondisi jembatan di Kabupaten
Ketapang.

Tabel 2. 36. Kondisi Jembatan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jembatan Kabupaten
Tahun
Jumlah (Unit) Kondisi Baik (unit) %
2016 251 100 39,84
2017 279 128 45,88
2018 311 181 58,20
2019 345 222 64,35
2020 376 263 69,95

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020

91 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi jembatan dalam kondisi baik di Kabupaten Ketapang meningkat dari
tahun 2016 hingga tahun 2020. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-
2020), rata-rata peningkatan proporsi jembatan dalam kondisi baik tersebut
mencapai 1,67 persen. Namun demikian, masih terdapat lebih dari 30 persen
jembatan di Kabupaten Ketapang dalam kondisi rusak atau rusak parah hingga
tahun 2020. Kondisi ini mengindikasikan kualitas keterhubungan antar daerah
dalam Kabupaten Ketapang belum optimal. Faktor penyebab masalah tersebut salah
satunya adalah upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jembatan yang belum
maksimal. Selain itu, perencanaan pembangunan jalan dan basis data pembangunan
jalan yang belum optimal juga berkontribusi dalam permasalahan tersebut.

b. Bangunan dan Penataan Ruang

Kualitas bangunan di Kabupaten Ketapang ditentukan oleh sistem pengawasan


bangunan. Kinerja pengawasan bangunan dapat dianalisis dengan melihat proporsi
bangunan yang telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Persentase
bangunan di Kabupaten Ketapang yang telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) adalah 100 persen hingga tahun 2020 (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata
Ruang Kabupaten Ketapang, 2020). Data ini mengindikasikan pendirian bangunan
di Kabupaten Ketapang telah sesuai dengan aturan. Selain itu, data tersebut
mengindikasikan optimalnya pelayanan perizinan ketataruangan di Kabupaten
Ketapang.

c. Sanitasi dan Air Minum

Aspek selanjutnya dalam kinerja urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
adalah kondisi penyelenggaraan terkait sanitasi dan air minum di Kabupaten
Ketapang. Beberapa indikator yang dapat menggambarkan kinerja pada sanitasi dan
air minum adalah proporsi rumah dan rumah tangga dengan akses terhadap air
minum dan sanitasi yang layak. Berikut ini adalah perkembangan proporsi rumah
tangga dengan air minum layak dan proporsi rumah dengan sanitasi di Kabupaten
Ketapang

92 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 24. Proporsi rumah tangga dengan air minum layak dan rumah
dengan sanitasi di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase rumah tinggal bersanitasi


Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak

60% 55% 56,5%


53% 53% 54%

50% 54% 55,5%

40% 45% 46,01% 47,00%

30%

20%

10%

0%
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020

Proporsi rumah tangga dengan akses terhadap air minum layak dan rumah
tinggal dengan sanitasi di Kabupaten Ketapang meningkat sejak tahun 2016 hingga
tahun 2020. Namun demikian, kedua indikator tersebut menunjukkan bahwa masih
terdapat sekitar 50 persen rumah tangga yang belum memiliki akses terhadap air
minum layak dan belum memiliki sanitasi dalam huniannya. Selain itu, dalam kurun
waktu lima tahun rata-rata peningkatan proporsi rumah tinggal dengan sanitasi
hanya mencapai 1,1 persen. Sedangkan, rata-rata peningkatan proporsi rumah
tangga dengan akses terhadap air minum meningkat sebesar 2,6 persen. Kondisi
tersebut menunjukkan pemanfaatan air baku dikalangan masayarakat masih
rendah. Permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya cakupan layanan air minum
dan air bersih di Kabupaten Ketapang. Cakupan layanan air minum dan air bersih
yang masih rendah di Kabupaten Ketapang disebabkan oleh beberapa hal yaitu,
ketersediaan infrastruktur air baku dan air minum belum optimal, kapasitas mesin
pelayanan air bersih masih sangat terbatas, serta belum adanya database terkait
dengan jaringan air bersih dan air minum.

Indikator penting dalam urusan pekerjaan umum dan penataan ruang


selanjutnya adalah persentase drainase dalam kondisi baik. Indikator ini penting
untuk menganalisis kualitas sistem pembuangan air. Berikut ini perkembangan
persentase drainase dalam kondisi baik di Kabupaten Ketapang.

93 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 37. Persentase Drainase dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Jaringan Drainase
Tahun Total Panjang jaringan Panjang Drainase Kondisi Baik
Drainase (Km) Terbangun (Km) (Km)
2016 77,00 22,20 41,00
2017 95,75 18,75 59,75
2018 111,13 15,38 75,13
2019 132,66 21,53 96,66
2020 137,58 4,92 101,58

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020

Panjang drainase di Kabupaten Ketapang dalam kondisi baik terus mengalami


peningkatan pada tahun 2016 hingga 2020. Selain itu, dalam kurun waktu lima tahun
panjang drainase dalam kondisi baik meningkat lebih dari 50 persen. Hal ini
mengindikasikan saluran pembuangan air di Kabupaten Ketapang terus mengalami
perbaikan. Di samping itu, kondisi ini mengindikasikan semakin meningkatnya
ketersediaan infrastruktur pengendali bencana banjir di Kabupaten Ketapang.
Kondisi ini didukung oleh data luasan banjir yang menurun dari tahun 2019 seluas
15,80 km² menjadi 15,61 km² pada tahun 2020. Meningkatnya ketersediaan
infrastruktur, seperti sistem drainase tersebut dapat mencegah kelebihan air yang
mengikis lapisan tanah dan memicu terjadinya banjir dan genangan.

Kinerja urusan pekerjaan umum dan tata ruang juga dapat dianalisis dengan
melihat perkembangan kualitas irigasi. Irigasi merupakan salah satu infrastruktur
penting dalam pertanian khususnya untuk memenuhi kebutuhan aliran air di lahan
pertanian. Berikut ini merupakan perkembangan irigasi di Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 38. Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Daerah Irigasi (DI) dan Daerah Irigasi Rawa (D.I.R)


Luas
Tahun Luas DI Kondisi Kondisi
% D.I.R %
(Ha) baik (Ha) baik (Ha)
(Ha)
2016 7.206,00 1.945,00 26,99 4.132,00 2.505,00 60,62
2017 7.206,00 2.152,00 29,86 4.132,00 3.063,00 74,13
2018 8.576,00 3.271,08 38,14 6.947,00 4.906,63 70,63
2019 8.576,00 4.829,86 56,32 6.947,00 4.369,21 62,89
2020 8.576,00 5.078,86 59,22 6.947,00 4.846,21 69,76

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020

Persentase daerah irigasi dalam kondisi baik meningkat selama tahun 2016
hingga tahun 2020. Sedangkan perkembangan daerah irigasi rawa dalam kondisi
baik mengalami tren yang fluktuatif. Selain itu, masih terdapat kurang lebih 50
persen daerah irigasi yang masih dalam kondisi tidak baik. Kondisi ini

94 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


mengindikasikan belum optimalnya kualitas jaringan irigasi di Kabupaten Ketapang.
Permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya database terkait inventarisasi jaringan
irigasi, sehingga intervensi penanganan mengalami kendala.

d. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI)


Daerah Rawa maupun Daerah Irigasi merupakan salah satu sumber air baku
bagi masyarakat sekitarnya. Daerah irigasi juga penting dalam menopang kebutuhan
air untuk pertanian. Penetapan status Daerah Irigasi maupun Daerah Rawa
dimaksudkan untuk menegaskan kewenangan dan tanggungjawab dalam
pengelolaanya (operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi).

Tabel 2. 39. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang

Status
No Jumlah Luas (ha) Lokasi
Kawasan
Kendawangan, Matan Hilir Selatan dan
1 DR Nasional 6 25,720
Benua Kayong
Matan Hilir Utara, Muara Pawan,
2 DR Provinsi 6 9,500
Benua Kayong dan Matan Hilir Selatan
Matan Hilir Utara, Muawa Pawan dan
3 DR Kabupaten 10 4,132
Delta Pawan
4 DI Kabupaten 72 7,206 Tersebar di 15 Kecamatan
Jumlah 94 46,558

Sumber: Kepmen PU No.293

Data daerah Rawa dan Daerah Irigasi Kabupaten Keetapang emnunjukkan


kawasan Daerah Rawa (DR) Nasional menyebar di 6 lokasi dengan luas 25,720
hektar. DR Propinsi yang menyebar di 6 lokasi, seluas 9,500 hektar. DR Kabupaten
yang menyebar di 10 lokasi, dengan luas total 4,132 hektar. Daerah Rawa Kabupaten
berada di Kecamatan Matan Hilir Utara, Muara Pawan, dan Delta Pawan, sedangkan
untuk Daerah Irigasi (DI) Kabupaten menyebar di 72 lokasi yang mencangkup 15
kecamatan.

2.3.1.4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Kinerja pembangunan infrastruktur juga dipengaruhi oleh perkembangan


kinerja urusan perumahan rakyat dan permukiman. Kinerja urusan perumahan
rakyat dan permukiman dapat dianalisis melalui proporsi rumah tidak layak huni di
Kabupaten Ketapang. Berikut ini merupakan perkembangan jumlah rumah tidak
layak huni di Kabupaten Ketapang.

95 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 25. Kondisi Perumahan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase penanganan rumah tidak layak huni


Persentase luas kawasan kumuh yang ditangani
persentase rumah tidak layak huni
Persentase rumah layak huni

50,00 92,29 100,00


87,37 88,40
45,00 90,00
40,00 72,27 71,85 80,00
35,00 70,00
27,73 28,15
30,00 60,00
25,00 50,00
20,00 40,00
12,63 11,60
15,00 13,81 30,00
7,71
10,00 20,00
5,81 6,68 6,90
5,00 3,81 10,00
3,59 3,66
1,74 1,08
0,00 0,00 0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan


Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, 2020

Persentase rumah tidak layak huni meningkat sebesar 20,44 persen pada kurun
waktu 2016-2020. Kondisi ini mengindikasikan masih rendahnya akses masyarakat
terhadap rumah layak huni. Permasalahan ini disebabkan oleh belum optimalnya
penanganan rumah tidak layak huni. Data dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang menunjukkan rata-rata
cakupan penangan rumah tidak layak huni hanya mencapai 3,4 persen dalam kurun
waktu lima tahun (2016-2020). Keterbatasan infrastruktur kewilayahan, jarak yang
jauh serta rendahnya konektivitas merupakan penyebab dari belum optimalnya
penanganan rumah tidak layak huni tersebut.

Berikut ini merupakan perkembangan ketersediaan rumah layak huni di


Kabupaten Ketapang berdasarkan kecamatan. Data ini penting sebagai salah satu
acuan dalam melihat pemerataan akses perumahan layak huni di Kabupaten
Ketapang. Selain itu, Rasio Rumah Tidak Layak huni di bawah ini dapat
menggambarkan tingkat akses masyarakat terhadap rumah layak huni.

Tabel 2. 40. Rasio Rumah Tidak Layak Huni Berdasarkan Kecamatan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rasio Rumah Layak Huni Rata-rata


No Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 Rasio
1 Kendawangan 92,33 90,25 90,25 76,85 76,85 85,306
2 Manis Mata 92,24 83,16 83,16 70,25 70,25 79,812
3 Marau 81,22 73,66 73,99 56,02 57,21 68,42
4 Singkup 78,84 72,61 81,39 47,19 43,35 64,676

96 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rasio Rumah Layak Huni Rata-rata
No Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 Rasio
5 Air Upas 88,89 88,45 86,03 63,5 68,55 79,084
6 Jelai Hulu 88,77 70,95 71,38 47,14 47,14 65,076
7 Tumbang Titi 90,96 87,9 86,64 69,7 70,32 81,098
8 Pemahan 93,45 67,39 75,08 78,8 72,19 77,382
9 Sungai Melayu
97,91 85,82 86,08 71,94 68,11 81,972
Rayak
10 Matan Hilir
94,65 92,1 92,87 74,51 69,97 84,82
Selatan
11 Benua Kayong 93,49 93,26 94,23 79,48 79,18 87,928
12 Matan Hilir
98,63 86,71 85,72 67,0 58,4 79,286
Utara
13 Delta Pawan 97,5 98,38 98,67 86,05 85,68 93,256
14 Muara Pawan 85,22 87,59 88,52 61,22 58,9 76,29
15 Nanga Tayap 93,71 92,69 92,69 66,85 69,15 83,018
16 Sandai 95,38 93,78 96,08 78,75 79,14 88,626
17 Hulu Sungai 81,18 52,74 52,7 30,67 30,67 49,6
18 Sungai Laur 89,02 86,51 86,51 71,4 74,24 81,528
19 Simpang Hulu 88,88 82,14 85,29 80,29 80,29 83,378
20 Simpang Dua 86,51 56,7 89,17 67,82 67,82 73,604

Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Ketapang, 2020

Daerah atau kecamatan dengan rasio rumah layak huni terendah rata-rata
merupakan daerah yang jauh dari ibu kota Kabupaten Ketapang. Sama dengan
penyebab masalah sebelumnya, konektivitas yang masih rendah serta infrastruktur
kewilayahan yang belum optimal menyebabkan akses terhadap rumah layak huni
belum merata. Selain itu juga terdapat beberapa persoalan yang berkaitan dengan
sosial-ekonomi yang harus mendapat perhatian secara khusus.

Selain itu, perkembangan jumlah rumah layak dan tidak layak huni di Kabupaten
Ketapang juga dihadapkan pada permasalahan validasi data. Permasalahan validasi
data pada urusan perumahan dan permukiman di Kabupaten Ketapang
menyebabkan urusan perumahan rakyat dan permukiman tidak memiliki basis data
yang cukup. Persoalan ini dapat menganggu kualitas analisis permasalahan dan
penentuan strategi intervensi.

2.3.1.5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Urusan kenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat


merupakan salah satu urusan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan
daerah. Urusan ini berkaitan dengan kondisi lingkungan yang kondusif, tenteram,

97 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


dan aman. Berikut ini adalah data yang digunakan untuk menganalisis urusan
tersebut.

Tabel 2. 41. Jenis Bencana di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
No Jenis Bencana Jumlah
2016 2017 2018 2019 2020
1 Banjir n/a n/a 99 52 47 177
2 Gempa Bumi n/a n/a 0 0 0 0
3 Tanah Longsor n/a n/a 41 0 1 2
4 Kekeringan n/a n/a 56 15 12 34
5 Kebakaran Hutan n/a n/a 83 32 32 93
Total n/a n/a 279 99 92 470

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2021

Bencana yang terjadi di Kabupaten Ketapang didominasi oleh bencana banjir,


diikuti kebakaran hutan, kekeringan, dan tanah longsor. Intensitas bencana yang
paling tinggi berada pada tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada risiko
bencana di Kabupaten Ketapang.

Grafik 2. 26. Jumlah Kebakaran yang Terjadi Menurut Laporan Polisi


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

6
5
5

4
3
3
2
2
1
1

0
2016 2017 2018 2019

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2016-2020

Bencana kebakaran yang terjadi di Kabupaten Ketapang mengalami tren yang


fluktuatif dengan kasus tertinggi terjadi pada tahun 2017, yaitu sebanyak 5 (lima)
kasus. Sementara itu, kasus terendah sebanyak 1 (satu) kasus pada tahun 2018.
Kondisi ini perlu diantisipasi karena dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan
masyarakat. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya kesiapsiagaan
bencana dan belum optimalnya penanggulangan bencana.

98 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 42. Jumlah Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan (K3) di Kabupaten Ketapang

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Petugas Perlindungan
3240 3240 3240 3240 3240
Masyarakat (Linmas) (Orang)
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan) n/a 30 30 29 34
(%)

Sumber: Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 mengalami penurunan sebesar 1 persen


menjadi 29 persen pada tahun 2018 hingga 2019. Sementara itu, pada tahun 2020
naik sebesar 5. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian K3 belum berjalan optimal.
Kondisi ini terjadi karena jangkauan patroli masih terbatas, belum optimalnya
kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, dan fasilitas penunjang masih terbatas.
Selain itu, kondisi di atas juga disebabkan oleh Petugas Perlindungan Masyarakat
masih banyak yang belum terampil, sehingga pencegahan pelanggaran K3 belum
berjalan optimal. Penyebab indikatif adalah masih minimnya kegiatan peningkatan
keterampilan Linmas. Realisasi kegiatan peningkatan Linmas baru dilakukan di 2
(dua) kecamatan pada saat ini.

2.3.1.6. Sosial

Pemerintah daerah berkewajiban untuk menyelenggarakan urusan sosial dalam


pelayanan dasar. Kewajiban tersebut merupakan amanah konstitusi yang tercantum
di dalam UU nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial yang menyebutkan
bahwa “negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial”.
Penyelenggaraan urusan sosial fokus untuk menyelesaikan permasalahan
kesejahteraan sosial. Permasalahan kesejahteraan sosial disebabkan oleh dua
masalah, yaitu belum optimalnya keberdayaan sosial dan belum optimalnya kualitas
pelayanan sosial. Persoalan mengenai belum optimalnya keberdayaan sosial
disebabkan oleh rendahnya pendapatan PMKS dan belum optimalnya kapasitas SDM
kelompok rentan. Sementara itu, persoalan terkait belum optimalnya kualitas
pelayanan sosial diyakini akibat cakupan pelayanan PMKS yang masih rendah dan
kualitas pekerja sosial yang belum optimal. Dalam prakteknya, urusan sosial lebih
fokus pada penanganan dampak atau fenomena sosial yang membutuhkan
intervensi sosial, seperti Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Kondisi PMKS di Kabupaten Ketapang dapat dipaparkan melalui beberapa


indikator yaitu: jumlah PMKS, persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial

99 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


untuk pemenuhan kebutuhan dasar, dan persentase rumah tangga menurut jenis
program perlindungan sosial yang diterima.

Tabel 2. 43. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Jenis Masalah 2016 2017 2018 2019 2020

Anak Balita Terlantar n/a 2 1 2 1


Jumlah Pembinaan Anak Terlantar 10 10 10 10 5
Wanita Rawan Sosial Ekonomi 39 41 62 65 0
Korban Tindak Kekerasan n/a 10 10 10 22
Lanjut Usia Terlantar n/a 50 50 33 0
Penyandang Cacat n/a 10 10 10 660
Pengemis n/a n/a n/a n/a 0
Bekas Warga Binaan Lembaga
n/a 10 10 10 0
Kemasyarakatan
Korban Penyalahgunaan Napza n/a n/a n/a n/a 1
Penduduk Miskin n/a 54,3 54,9 53,8
Keluarga Berumah Tak Layak Huni n/a 100 100 100
Komunitas Adat Terpencil n/a 649 649 649 652
Korban Bencana Alam n/a n/a n/a 40
Pekerja Migran Bermasalah Sosial n/a 18 18 18 18
Orang Dengan HIV/AIDS n/a n/a n/a n/a 0
Keluarga Rentan n/a n/a 19 18
Sumber: Dinas Sosial, P3A, dan KB, 2021

Terdapat 16 jenis PMKS di Kabupaten Ketapang dan didominasi oleh penduduk


miskin dan keluarga rentan. PMKS di Kabupaten Ketapang didominasi oleh
penduduk miskin. Tingginya PMKS di Kabupaten Ketapang disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain minimnya jumlah pekerja sosial yang berkompeten, dan
minimnya ketersediaan sarana dan prasarana layanan sosial, serta minimnya
pendataan PMKS. Belum optimalnya pendataan menyebabkan banyaknya persoalan
PMKS di Kabupaten Ketapang yang belum tertangani.

PMKS memiliki kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Kesulitan


tersebut dapat disebabkan PMKS memiliki kehidupan yang tidak layak secara
kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial, yakni kemiskinan, ketelantaran,
kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, korban
bencana, korban tindakan kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Capaian
persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan
dasar di Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 44. Persentase PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial n/a 2,9 78,25 48

100 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Sumber: Dinas Sosial, P3A, dan KB, 2021

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial mengalami tren yang


fluktuatif pada tahun 2017 hingga 2019. Persentase PMKS yang mendapat bantuan
sosial menurun pada tahun 2019. Kondisi ini terjadi akibat minimnya pendataan
jumlah PMKS dan keterjangkauan lokasi penyaluran bantuan sosial. Selain itu
jumlah pekerja sosial yang kurang juga berimplikasi langsung terhadap menurunnya
jumlah PMKS yang mendapat bantuan sosial. Data mengenai persentase rumah
tangga menurut jenis program sosial yang diterima pada tahun 2016 hingga 2020
dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2. 45. Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial yang diterima
Tahun 2016-2020

Persentase Rumah Tangga yang Penerima


Jenis Program Perlindungan Sosial per Tahun (%)
2017 2018 2019 2020
Beras Miskin (Raskin)/Beras Sejahtera
(Rastra)/Bantuan Pangan Non Tunai 44,35 46,19 23,82 n/a
(BPNT)
Program Indonesia Pintar (PIP) 4,34 6,19 8,76 n/a
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu
13,02 8,36 11,41 n/a
Keluarga Sejahtera (KKS)
Program Keluarga Harapan (PKH) 6,35 5,98 10,36 n/a

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun (BPS, 2021)

Persentase rumah tangga yang sudah mendapatkan program perlindungan


sosial sebagian besar didominasi oleh rumah tangga yang mendapatkan bantuan
program Raskin/Rastra/ BPNT, meskipun terdapat pengurangan yang signifikan
pada tahun 2019. Data tersebut mengindikasikan rendahnya cakupan pelayanan
PMKS. Permasalahan tersebut disebabkan oleh minimnya pendataan PMKS.

2.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib Bukan Pelayanan Dasar


Urusan wajib non-pelayanan dasar meliputi 17 urusan pemerintahan yang
terdiri atas urusan tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
pangan, lingkungan hidup, pertanahan, administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil, pemberdayaan masyarakat dan desa, pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, perhubungan, komunikasi dan informatika, koperasi, usaha kecil dan
menengah, penanaman modal, kepemudaan dan olahraga, statistik, persandian,
kebudayaan dan perpustakaan. Berbagai jenis urusan tersebut berkontribusi
langsung peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, pendidikan,
kesehatan, sosial-budaya dan tata kelola pemerintahan. Terkait dengan gambaran

101 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


umum mengenai urusan wajib non-pelayanan dasar di Kabupaten Ketapang dapat
dilihat sebagai berikut:

2.3.2.1. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk
diperhatikan karena berkaitan erat dengan tingkat produktivitas perekonomian
suatu daerah. Beberapa indikator penting seperti jumlah angkatan kerja, tingkat
pengangguran terbuka (TPT), dan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dapat
digunakan untuk melihat sejauh mana kondisi pasar tenaga kerja di suatu wilayah.
Permasalahan ketenagakerjaan pada umumnya muncul ketika kondisi antara
permintaan dan penawaran tenaga kerja bertemu pada titik yang tidak diharapkan,
sehingga memerlukan intervensi pemerintah. Intervensi tersebut diperlukan untuk
menjamin permasalahan ketenagakerjaan, seperti tingginya tingkat pengangguran,
rendahnya kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja, serta minimnya
perlindungan terhadap tenaga kerja dapat diselesaikan dengan tepat.

Grafik 2. 27. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten
Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka


70 8

68 7
7,30
66 67,83 6
66,2
64 65,36 5
TPAK (%)

TPT (%)

62 4,53 4
4,29
60 3,97 3
3,23 60,75
58 59,76 2

56 1

54 0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

TPAK Kabupaten Ketapang menunjukkan tren yang fluktuatif dan cenderung


menurun pada periode 2016-2020. Data tenaga kerja menunjukkan TPAK tertinggi
sebesar 67,83 persen tercapai pada tahun 2016. Kondisi tersebut menurun drastis
sebesar 8,07 persen pada tahun 2017. TPAK untuk tahun 2017 mengalami fluktuasi
hingga pada tahun 2020 menurun sebesar 4,61 persen jika dibandingkan dengan
tahun 2019. Pada tahun 2020, terdapat 233.434 penduduk angkatan kerja.
Pengurangan sebesar 4,61 persen TPAK tersebut sebanding dengan berkurangnya

102 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


11.763 angkatan kerja tahun 2020 jika dibandingkan tahun 2019 (239.776 angkatan
kerja).

b. Tingkat Pengangguran Terbuka

Penurunan TPAK pada tahun 2020 disertai oleh kenaikan TPT menjadi 7,30
persen atau naik 2,77 persen dari tahun 2019. Jumlah pengangguran pada tahun
2020 mencapai 17.044 orang. Jumlah tersebut meningkat sebesar 6.189 orang
dibanding tahun 2019 (10.855 orang). Tingkat Pengangguran Terbuka yang
meningkat drastis disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan tingginya
pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor lapangan kerja, khususnya
sektor jasa.

Tabel 2. 46. Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang Berhasil Disalurkan Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Tahun
Tingkat Pendidikan
2016 2017 2018 2019 2020
Tidak Tamat SD n/a 97,2 79,49 71,43 53,85
SD n/a 100 78,38 76,41 45,45
SMP n/a 93,89 69,63 86,46 75,76
SMA n/a 91,95 74,21 90,89 60,53
Akademi dan Sarjana n/a 62,31 49,09 57,26 33,19
Total n/a 78,76 64,79 78,73 50,16

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah pencari kerja terdaftar di Kabupaten Ketapang selama tahun 2017


hingga 2020 didominasi oleh pencari kerja lulusan SMA. Jumlah pencari kerja
lulusan SMA berturut-turut sejak tahun 2017 hingga 2020 adalah 2.820 orang
(2017), 1.047 orang (2018), 1.164 orang (2019), dan 304 orang (2020). Tingginya
jumlah pencari kerja terdaftar belum mampu disalurkan secara optimal. Persentase
pencari kerja terdaftar yang berhasil disalurkan menunjukkan tren yang fluktuatif
dengan rata-rata sebesar 68,11 persen pada periode 2017-2020. Kondisi ini
disebabkan oleh belum optimalnya link and match antara kompetensi pencari kerja
dengan kebutuhan pasar dunia kerja.

Tabel 2. 47. Tingkat Kesempatan Kerja di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat Kesempatan Kerja n/a 96,03 96,77 95,47 62,7
Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang, 2021

Penyebab tinggi rendahnya tingkat pengangguran dapat dilihat dari besarnya


tingkat kesempatan kerja. Kenaikan tingkat pengangguran yang terjadi pada tahun

103 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2020 disebabkan oleh menurunnya tingkat kesempatan kerja sebesar 32,77 persen
dibanding tahun 2019. Tingkat kesempatan kerja pada tahun 2020 juga menjadi
yang terendah dan berada di bawah rata-rata sebesar 87,74 persen selama periode
2016-2020. Turunnya kesempatan kerja yang signifikan di tahun 2020 adalah
dampak negatif dari pandemi Covid-19 yang melemahkan perekonomian khususnya
iklim bisnis di Indonesia, termasuk Kabupaten Ketapang.

2.3.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kebijakan pembangunan yang responsif terhadap berbagai isu perempuan


perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. Permasalahan pemberdayaan
perempuan pada dasarnya merupakan urusan yang cukup kompleks karena
dianggap sebagai salah satu indikator berdayanya masyarakat suatu daerah. Tingkat
keberdayaan perempuan di suatu daerah dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan
Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), partisipasi angkatan kerja
perempuan, dan rasio APM perempuan/laki-laki pada tingkat SD dan SMP.

a. Indeks Pembangunan Gender

Menurut Pembangunan Manusia Berbasis Gender (2019), Indeks Pembangunan


Gender (IPG) menggambarkan kesenjangan pencapaian pembangunan manusia
antara laki-laki dan perempuan. Sementara itu, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
mengukur partisipasi aktif laki-laki dan perempuan pada kegiatan ekonomi, politik,
dan pengambilan keputusan. Kedua indikator gender tersebut dapat digunakan
sebagai alat monitoring hasil pembangunan gender. Hal ini sejalan dengan visi
Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025 untuk mewujudkan
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.

Grafik 2. 28. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

70,00

60,00 64,90 66,20 66,10


64,30

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020

104 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Ketapang, 2021

Tren IPG Kabupaten Ketapang cenderung naik pada tahun 2016-2020, kecuali
pada tahun 2019-2020. IPG Kabupaten Ketapang tahun 2016 tidak diketahui karena
data tidak tersedia. Peningkatan IPG paling tinggi sebesar 1.30 poin terjadi pada
tahun 2018-2019, namun turun sebesar -0.10 poin pada tahun 2019-2020. Jika IPG
Kabupaten Ketapang tahun 2017 dibandingkan dengan IPG Kabupaten Ketapang
tahun 2020, maka IPG meningkat sebesar 1.80 poin. IPG mendekati angka 100
menggambarkan ketimpangan antara perempuan dan laki-laki makin rendah. Hal ini
mengindikasikan bahwa pembangunan gender di Kabupaten Ketapang mengalami
peningkatan pada tahun 2016-2020.

Indikator gender kedua yaitu Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang salah
satunya dapat dilihat dari representasi perempuan dalam parlemen. Hal ini sejalan
dengan salah satu amanat UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik bahwa partai
politik wajib mendorong keterwakilan perempuan minimal 30% dalam pendirian
maupun dalam kepengurusan partai politik di tingkat pusat. Angka ini didapat
berdasarkan penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa
jumlah minimum 30% memungkinkan terjadinya suatu perubahan dan membawa
dampak pada kualitas keputusan yang diambil dalam lembaga-lembaga publik. Oleh
karena itu, penting untuk mencermati kondisi keterwakilan perempuan dalam
parlemen di Kabupaten Ketapang. Proporsi perempuan dalam parlemen dapat
dilihat melalui tabel komposisi anggota DPRD Kabupaten Ketapang menurut jenis
kelamin periode 2009-2014, 2014-2019, serta 2019-2024 berikut.

Tabel 2. 48. Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Ketapang Menurut Jenis Kelamin
tahun 2019-2014, 2014-2019, dan 2019-2024

Komposisi Anggota DPRD


No. Periode Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 2009-2014 92,02% (37 Orang) 7,5% (3 Orang) 40 Orang
2 2014-2019 91,11% (41 Orang) 8,89% (4 Orang) 45 Orang
3 2019-2024 93,33% (42 Orang) 6,67% (3 Orang) 45 Orang

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Ketapang, 2021

Komposisi perempuan anggota DPRD Kabupaten Ketapang pada periode 2009-


2014 dan 2014-2019 mengalami peningkatan sebanyak 1 orang. Pada periode 2019
mengalami penurunan sebanyak 1 orang, Hal tersebut mengindikasikan
terpenuhinya jumlah dari kuota minimal perempuan dalam parlemen sebesar 30%
yang terdapat dalam UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Persentase
perempuan anggota DPRD Kabupaten Ketapang hanya sebesar 7,5% (3 orang) dari

105 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


total 40 orang anggota DPRD Kabupaten Ketapang pada periode 2009-2014,
sedangkan anggota DPRD laki-laki jumlahnya 13 kali lipat lebih banyak (92,02%).

Persentase perempuan anggota DPRD Kabupaten Ketapang periode 2014-2019


menjadi 8,89% (4 orang) dari jumlah keseluruhan 45 orang anggota DPRD
Kabupaten Ketapang, sedangkan jumlah anggota DPRD laki-laki berjumlah 11 kali
lebih banyak (91.11%). Berlanjut pada periode 2019-2024, persentase perempuan
anggota DPRD berkurang lagi menjadi 6,67% (3 orang). Data ini mengindikasikan
rendahnya kualitas perempuan aktif dalam kegiatan politik yang disebabkan oleh
rendahnya akses perempuan terhadap politik.

Isu tentang perempuan yang sering menjadi perbincangan berbagai kalangan


yaitu isu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Menurut UU No.23 Tahun 2004
Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Bab I pasal 1, Kekerasan
dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan
hukum dalam lingkup rumah tangga. Grafik berikut menunjukkan Rasio KDRT di
Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.

Grafik 2. 29. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Ketapang
tahun 2016-2020

0,030

0,024 0,024
0,025
0,021
0,020 0,017 0,017

0,015

0,010

0,005

0,000
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Ketapang, 2021

Tren rasio KDRT di Kabupaten Ketapang cenderung meningkat pada tahun


2016-2020. Kenaikan rasio KDRT di Kabupaten Ketapang paling tinggi sebesar 0.007
poin pada tahun 2018-2019. Rasio KDRT turun sebesar -0.003 poin pada tahun
2019-2020. Meskipun demikian, rasio KDRT tersebut lebih tinggi jika dibandingkan
dengan rasio KDRT di Kabupaten Ketapang tahun 2016 dan 2017 yang stagnan di

106 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


angka 0.007. Data ini mengindikasikan belum optimalnya perlindungan terhadap
perempuan. Persoalan ini disebabkan belum optimalnya kerja sama antar lembaga
(LSM) dan keterlibatan masyarakat, dunia usaha, serta media terkait isu
perlindungan terhadap perempuan.

Masih berkaitan dengan isu KDRT, perlu juga mencermati upaya pemerintah
dalam menangani kasus perempuan korban kekerasan. Menurut UU No. 23 Tahun
2004 Tentang Penghapusan KDRT (pasal 10), perempuan korban kekerasan berhak
mendapatkan: a. perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya baik sementara maupun
berdasarkan penetapan perintah perlindungan dari pengadilan; b. pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis; c. penanganan secara khusus berkaitan
dengan kerahasiaan korban; d. pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan
hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan e. pelayanan bimbingan rohani. Berkaitan dengan hal
tersebut, berikut grafik yang menunjukkan cakupan perempuan korban kekerasan
mendapatkan penanganan di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.

Grafik 2. 30. Cakupan Perempuan Korban Kekerasan Mendapatkan Penanganan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 (%)

80,00
67,00
70,00
58,00 59,00
60,00

50,00
39,00 40,00
40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Ketapang, 2021

Tren cakupan perempuan korban kekerasan mendapatkan penanganan di


Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 cenderung naik, meskipun turun di tahun
2019-2020. Kenaikan cakupan penanganan perempuan korban kekerasan di
Kabupaten Ketapang paling tinggi sebesar 18% pada tahun 2017-2018, lalu naik lagi
sebesar 9% pada tahun 2018-2019. Namun demikian, cakupan perempuan korban
kekerasan mendapatkan penanganan berkurang cukup drastis sebesar 8% pada
tahun 2019-2020. Data ini mengindikasikan belum optimalnya perlindungan

107 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


terhadap perempuan yang disebabkan oleh belum optimalnya kerja sama antar
lembaga (LSM) dan belum optimalnya keterlibatan masyarakat, dunia usaha, dan
media terkait isu perlindungan perempuan.

a. Kekerasan terhadap anak

Menurut UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 15 (a),


kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran,
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum. Sementara itu, menurut UU No. 35 Tahun
2014 tentang Perlindungan Anak pasal 15, setiap anak berhak untuk memperoleh
perlindungan dari: a) penyalahgunaan dalam kegiatan politik; b) pelibatan dalam
sengketa bersenjata; c) pelibatan dalam kerusuhan sosial; d) pelibatan dalam
peristiwa mengandung unsur kekerasan; e) pelibatan dalam peperangan, dan f)
kejahatan seksual. Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah dalam
upaya perlindungan anak, perlu dicermati data mengenai cakupan kasus anak
korban kekerasan yang mendapatkan penanganan di Kabupaten Ketapang tahun
2016-2020 melalui grafik berikut.

Grafik 2. 31. Cakupan Kasus Anak Korban Kekerasan Mendapatkan Penanganan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 (%)

45,00 41,00 40,00


40,00
35,00
35,00
30,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Ketapang, 2021

Tren cakupan kasus anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan di


Kabupaten Ketapang cenderung turun pada tahun 2016-2020. Lonjakan kenaikan
cakupan penanganan kasus anak korban kekerasan sebesar 35% pada tahun 2016-
2017 dikarenakan data tahun 2016 tidak tersedia. Cakupan penanganan kasus anak
korban kekerasan di Kabupaten Ketapang meningkat paling drastis sebesar 6,00%
pada tahun 2017-2018. Namun demikian, cakupan kasus anak korban kekerasan

108 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


yang ditangani turun sebesar -1% pada tahun 2018-2019 lalu merosot sangat tajam
sebesar -10% pada tahun 2019-2020. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya
perlindungan terhadap anak yang disebabkan oleh belum optimalnya kerja sama
antar lembaga (LSM) dan belum optimalnya keterlibatan masyarakat, dunia usaha,
dan media terkait isu perlindungan anak.

2.3.2.3. Pangan

Pangan masuk ke dalam kategori urusan wajib non-pelayanan dasar. Indikator


yang umumnya digunakan untuk menilai ketahanan pangan adalah indeks
ketahanan pangan. Indikator tersebut mengandung tiga komponen, yaitu:
ketersediaan pangan utama, stabilitas harga pangan dan skor pola pangan harapan
(PPH). Kabupaten Ketapang memiliki tanaman pangan utama berupa beras dan jenis
tanaman pangan lain seperti jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi
jalar. Indeks ketahanan pangan Kabupaten Ketapang dapat dicermati dalam tabel
berikut:

Tabel 2. 49. Skor dan Peringkat Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Kategori 2016 2017 2018 2019 2020

Skor n/a n/a 70,42 68,56 74,24


Peringkat n/a n/a 260 300 234

Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, 2021

Indeks ketahanan pangan Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan di


tahun 2020. Peringkat Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang tahun 2020
meningkat sebesar 66 peringkat dibanding tahun 2019 dengan kenaikan skor 5,68.

Tabel 2. 50. Ketersediaan Pangan Utama, Stabilitas Harga Pangan dan Skor PPH Kabupaten
Ketapang Tahun 2016-2020

No. Aspek 2016 2017 2018 2019 2020


1 Ketersediaan Pangan Utama (ton) 81.559 65.046 83.361 99.067 82.454
2 Stabilitas Harga Pangan n/a n/a n/a n/a n/a
3 Skor PPH n/a n/a 84,5 81,1 77,3

Sumber: Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang, 2021

Ketersediaan pangan utama mengalami tren yang fluktuatif pada tahun 2016
hingga 2020. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya stok cadangan pangan
utama dan masih kurangnya lumbung pangan serta sarana pendukungnya. Berikut
adalah data stok cadangan pangan dan jumlah lumbung pangan di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2016 hingga 2020.

109 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 51. Stok Cadangan Pangan Daerah dan Jumlah Lumbung Pangan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2020

No. Aspek 2016 2017 2018 2019 2020


1 Stok cadangan pangan daerah(ton) n/a 68.361 75.252 71.781 110.171

2 Jumlah lumbung pangan (unit) 1 12 15 17 18

Sumber: Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang, 2020

Stok cadangan pangan di tahun 2020 meningkat sebesar 38.390 ton dibanding
tahun 2019. Kenaikan stok cadangan pangan ini diikuti dengan penambahan jumlah
lumbung pangan. Meskipun begitu, penambahan jumlah lumbungn pangan tidak
selalu berkorelasi positif dengan penambahan stok cadangan pangan daerah. Hal ini
bisa dilihat pada tahun 2019 dimana jumlah lumbung pangan bertambah 2 unit
tetapi stok cadangan pangan menurun 3.471 ton dibanding tahun 2018.

Permasalahan dalam bidang pertanian di Kabupaten Ketapang adalah belum


optimalnya akses/distribusi pangan. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya
sarana pendukung distribusi pangan dan ketersediaan toko tani yang belum
memadai. Skor PPH Kabupaten Ketapang menunjukkan tren yang menurun pada
tahun 2018 hingga 2020. Persoalan ini sangat terkait dengan belum optimalnya
diversifikasi pangan lokal non-beras.

2.3.2.4. Pertanahan

Pertanahan merupakan salah satu urusan pemerintah wajib non-pelayanan


dasar. Lingkup urusan pertanahan yang menjadi kewenangan kabupaten mencakup
pemberian izin lokasi, penetapan subjek dan objek redistribusi tanah, penyelesaian
sengketa tanah, proses ganti rugi, dan lain lain. Kinerja pelayanan pertanahan dapat
dilihat melalui perkembangan redistribusi tanah berikut ini.

Grafik 2. 32. Perkembangan Jumlah Redistribusi Tanah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

12.000
11.000
10.000
7.500
8.000

6.000

4.000
2.350
2.000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, 2020

110 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Secara umum, kinerja redistribusi tanah di Kabupaten Ketapang fluktuatif dan
cenderung turun. Data ini menunjukkan pelayanan urusan pertanahan belum
optimal. Permasalahan ini disebabkan oleh berbagai persoalan. Persoalan utama
terkait dengan dinamika peraturan serta pembagian kewenangan antara
pemerintah daerah dengan otoritas vertikal.

Kinerja pelayanan pertanahan juga dapat dianalisis dengan melihat capaian


pendaftaran tanah sistematis lengkap. Indikator ini menggambarkan cakupan
masyarakat yang telah memiliki sertifikat hak atas tanah. Berikut ini merupakan
perkembangan jumlah bidang tanah yang telah memiliki sertifikat hak atas tanah
(SHAT) di Kabupaten Ketapang.

Grafik 2. 33. Perkembangan Jumlah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

18.000
16.500
16.000

14.000

12.000
9.500
10.000

8.000

6.000 4.492
4.000

2.000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, 2020

Kinerja pelayanan pendaftaran tanah sistematis lengkap di Kabupaten Ketapang


fluktuatif dan cenderung turun. Selain itu, pelaksanaan pelayanan pemberian izin
lokasi juga terkendala pergeseran wewenang pemberian izin lokasi yang
mengakibatkan instansi daerah terkait hanya memiliki waktu 2 hari untuk
menerbitkan persetujuan izin lokasi. Selain itu, kualitas pelaksanaan urusan
pertanahan terkendala perencanaan yang belum sistematis. Perencanaan terkait
kebutuhan tanah belum tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan daerah.

2.3.2.5. Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan salah satu urusan wajib non-pelayanan dasar


yang krusial. Kinerja pelaksanaan urusan lingkungan hidup dianalisi melalui
perkembangan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Indeks Kualitas

111 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Lingkungan Hidup (IKLH) dihitung dengan membagi bobot komponen Indeks
Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan
(IKTL). Berikut ini perkembangan kualitas lingkungan hidup dan komponen
pembentuknya di Kabupaten Ketapang.

Grafik 2. 34. Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Udar


Indeks Kualitas Tutupan Lahan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

100,00 90,22 92,06 93,17


86,63
90,00
80,00 73,64 73,64 73,64 73,64
70,00
73,88 73,88 73,07 72,46
60,00
50,00 58,05 58,05
52,22
40,00
44,19
30,00
20,00
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup


Kabupaten Ketapang, 2020

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) mengalami penurunan turun pada


tahun 2016 hingga 2020. Penurunan paling signifikan terjadi pada tahun 2018 ke
tahun 2019. Jika dibandingkan dengan nilai indeks pembentuk IKLH, penurunan
indeks kualitas air (IKA) menjelaskan signfikansi penurunan kualitas lingkungan
hidup di Kabupaten Ketapang pada tahun 2019 dan 2020. Permasalahan ini
disebabkan oleh beberapa hal, seperti masih minimnya pengembangan jaringan air
limbah baik limbah rumah tangga maupun limbah industri, dan masih lemahnya
pengawasan pengelolaan limbah. Pengawasan terhadap pencemaran limbah juga
terkendala ketersediaan alat dan teknologi pengukuran kualitas air.

Persampahan

Persampahan berpengaruh dalam menentukan kualitas air, tanah, dan udara.


Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja persampahan
adalah persentase sampah yang terangkut. Berikut ini menunjukkan perkembangan
capaian kinerja penanganan persampahan di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016
hingga 2020:

112 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 35. Persentase Sampah Terangkut Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

20,00 18,58 18,34


18,00 16,96
16,41
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Lingkungan Hidup


Kabupaten Ketapang, 2020

Persentase sampah terangkut di Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan


selama kurun waktu 2016-2019. Namun demikian, kinerja penanganan
persampahan masih tergolong rendah. Masih terdapat lebih dari 80 persen
timbunan sampah belum terangkut hingga tahun 2020. Selain itu, dari total 20
kecamatan, hanya lima kecamatan yang dapat dikelola yaitu Kecamatan
Kendawangan, Benua Kayong, Delta Pawan, Sandai, dan Sungai Hulu. Diantara lima
kecamatan tersebut, hanya dua kecamatan yang dapat dikekola oleh organisasi
perangkat daerah terkait, yaitu Kecamatan Benua Kayong dan Delta Pawan. Di
samping itu, persentase sampah terangkut hanya meningkat sebesar 0,24% di tahun
2020. Data ini menunjukkan cakupan penanganan persampahan di Kabupaten
Ketapang masih sangat rendah. Permasalahan ini disebabkan oleh belum optimalnya
upaya dan manajemen pengurangan timbunan sampah. Upaya penanganan sampah
masih terkendala ketersediaan tempat pembuangan umum terpadu serta masih
minimnya sarana dan prasarana penanganan sampah.

2.3.2.6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil merupakan salah satu


urusan yang sangat penting karena berkaitan dengan hak-hak warga negara dalam
memperoleh dokumen kependudukan. Tinggi rendahnya kepemilikan dokumen
kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Kartu
Keluarga (KK), dan sebagainya menjadi dasar untuk menilai kinerja pemerintah
dalam urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Adapun

113 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kepemilikan penduduk terhadap dokumen kependudukan dapat dilihat di grafik
berikut ini.

Grafik 2. 36. Persentase Penduduk yang Memiliki e-KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase Penduduk yang Memiliki e-KTP


Persentase Penduduk yang Memiliki Akta Kelahiran
Persentase Penduduk yang Memiliki Kartu Keluarga
100,00
90,00 85,09
81,65 82,18
77,85
80,00 78,70 80,55
70,00 72,90 64,76
64,28
60,00
56,45
50,00
40,00
41,65 43,10
30,00 39,04
20,00 28,73
23,30
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ketapang tahun, 2021

Persentase penduduk yang memiliki e-KTP di Kabupaten Ketapang mengalami


peningkatan pada tahun 2016 hingga 2020. Peningatan kepemilikan e-KTP yang
paling tinggi berada pada tahun 2018, yaitu sebesar 8,62 persen. Sementara itu,
peningkatan kepemilikan e-KTP paling rendah berada pada tahun 2020, yaitu hanya
meningkat 1,85 persen. Meskipun adanya peningkatan kepemilikan e-KTP, namun
masih cukup banyak penduduk yang belum memiliki e-KTP.

Hal yang sama juga terjadi pada persentase kepemilikan akta kelahiran.
Persentase kepemilikan akta kelahiran mensunjukkan peningkatan pada tahun 2016
hingga 2018. Peningkatan terbesar adalah sebesar 2,91 persen pada tahun 2018.
Namun, pada tahun 2019 hingga 2020 mengalami penurunan. Penurunan tertinggi
adalah sebesar 13,09 persen pada tahun 2020.

Berbeda halnya dengan kondisi kepemilikan kartu keluarga yang menunjukkan


penurunan di Kabupaten Ketapang. Persentase penduduk yang memiliki akta
keluarga sebesar 77,89 persen pada tahun 2019. Kondisi ini mengalami penurunan
sebesar 7,19 persen dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 85,09 persen.

Kepemilikan penduduk terhadap dokumen kependudukan di Kabupaten


Ketapang belum optimal. Persoalan ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal;
pertama, belum optimalnya pelayanan administrasi kependudukan. Kondisi

114 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


tersebut terjadi karena sarana dan prasarana belum optimal, belum optimalnya
penerapan TIK dalam pelayanan kependudukan, belum optimalnya pemutakhiran
dokumen kependudukan, belum optimalnya back-up server data kependudukan, dan
belum optimalnya fasilitasi operator perekaman. Kedua, masih rendahnya
kesadaran masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan. Kondisi ini terjadi
disebabkan oleh belum optimalnya sosialisasi terkait pentingnya kepemilikan
dokumen kependudukan dan masih terbatasnya cakupan pelayanan administrasi
kependudukan yang masih sebatas di wilayah perkotaan pada saat ini.

2.3.2.7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan masyarakat dan desa merupakan salah satu urusan wajib


pemerintah daerah non pelayanan dasar. Penyelenggaraan urusan pemberdayaan
masyarakat desa penting dalam upaya pembangunan sumber daya manusia
maupaun perekonomian desa dalam sebagai bagian dari pembangunan daerah.
Pemberdayaan desa dapat dianalisis dengan melihat berbagai indikator kinerja
penyelenggaraan urusan pemebrdayaan desa. Salah satu indikator makro
pemberdayaan desa adalah Indeks Desa Membangun (IDM). Indeks Desa
Membangun menggambarkan keberdayaan sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu
desa. Selain itu, jumlah desa mandiri dalam suatu kabupaten juga merupakan salah
satu indikator dalam menganalisis kinerja pemberdayaan desa. Berikut ini
merupakan perkembangan Indeks Desa Membangun (IDM) dan jumlah desa mandiri
di Kabupaten Ketapang.

Grafik 2. 37. Indeks Desa Membangun dan Jumlah Desa Mandiri Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2020

Sumber: Berita acara penetapan status desa Kabupaten Ketapang tahun 2019 – 2020 dan
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, 2020

115 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Jumlah desa mandiri di Kabupaten Ketapang meningkat cukup besar dari tahun
2019 ke tahun 2020. Perkembangan ini sejalan dengan meningkatnya Indeks Desa
Membangunan (IDM) Kabupaten Ketapang pada periode yang sama. Perkembangan
ini menunjukkan meningkatnya tingkat keberdayaan masyarakat desa di Kabupaten
Ketapang. Namun demikian, dari total 253 desa masih terdapat lebih dari 98 persen
di Kabupaten Ketapang yang belum mandiri. Persoalan tersebut terutama
disebabkan oleh keberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat desa yang belum
optimal. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu indikator
keberdayaan ekonomi desa. Namun, dari total 253 desa, baru terdapat 83 BUMDes
aktif di Kabupaten Ketapang. Persoalan seperti rendahnya kemampuan dan daya
inovasi sumber daya manusia desa menjadi kontributor utama dalam masalah ini.

2.3.2.8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Pengendalian penduduk adalah usaha untuk mempengaruhi pola


perkembangbiakan penduduk ke arah angka pertumbuhan penduduk yang
diinginkan melalui suatu kebijakan kependudukan. Sementara itu, laju pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu. Kegunaan dari laju
pertumbuhan penduduk adalah untuk mengetahui perubahan jumlah penduduk
antar periode waktu. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Ketapang mencapai
1,74 persen pada tahun 2019 (BPS Kabupaten Ketapang, 2020). Capaian tersebut
dinilai sudah ideal dan harus dipertahankan melalui upaya pengendalian penduduk.

Pengendalian penduduk dapat dilakukan melalui program Keluarga Berencana


(KB). Program KB merupakan program nasional untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat
keberhasilan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana di antaranya:
cakupan peserta KB aktif, target dan realisasi akseptor baru beserta alat kontrasepsi
yang digunakan penduduk, serta jumlah Klinik Keluarga Berencana (KKB), Pos
Pelayanan Keluarga Berencana Kelurahan (PPKBD), dan kelompok KB/KS.

Menurut BKKBN (2020), seluruh kecamatan (20 kecamatan) di Kabupaten


Ketapang saat ini merupakan Kampung Keluarga Berencana (KB). Program yang
dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung melalui program
Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) serta pembangunan sektor
terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Selain itu,
program Kampung KB juga bertujuan untuk meningkatkan peran serta pemerintah,

116 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


lembaga non pemerintah, dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi, dan
membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan
sektor terkait, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan
berwawasan kependudukan.

Salah satu indikator keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di suatu


daerah dapat dilihat melalui jumlah penggunaan alat kontrasepsi oleh pasangan usia
subur (PUS). PUS di Indonesia pada umumnya memilih kontrasepsi hormonal
seperti suntik, pil, dan implan. Sementara itu, kebijakan program KB Pemerintah
lebih mengarahkan PUS untuk menggunakan kontrasepsi non-hormonal seperti
intra uterine device (IUD), Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria
(MOP). Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi
untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.

Cakupan peserta KB aktif adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif


dengan Pasangan Usia Subur (PUS) di suatu wilayah pada waktu tertentu. Sementara
itu, cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi
diantara PUS. Oleh karena itu, penting kiranya melihat capaian salah satu indikator
keberhasilan program KB yaitu penggunaan alat KB aktif. Berikut merupakan grafik
jumlah pengguna alat kontrasepsi aktif di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.

Grafik 2. 38. Jumlah Pengguna Alat Kontrasepsi Aktif di Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020

68.000
67.401
67.500
67.020
67.000 66.813

66.500

66.000
65.494
65.500

65.000

64.500
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Sosial, P3A dan KB Kabupaten Ketapang, 2020

Secara umum, jumlah pengguna alat kontrasepsi/alat KB aktif di Kabupaten


Ketapang tahun 2016-2019 mengalami fluktuasi di mana pada periode akhir
mengalami penurunan. Sementara itu, pada tahun 2020 tidak ada yang tersedia.
Menurunnya jumlah pengguna alat KB aktif di Kabupaten Ketapang terjadi pada
tahun 2016-2017 (0,31%). Selanjutnya, penurunan paling tajam sebesar 2,83%

117 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


terjadi pada tahun 2018-2019 yang sekaligus merupakan penurunan paling drastis
dalam kurun waktu 2016-2019. Sementara itu, jumlah pengguna KB aktif sempat
mengalami kenaikan sebesar 0.88% pada tahun 2017-2018. Jika kita
membandingkan jumlah pengguna alat KB aktif di Kabupaten Ketapang tahun 2016
dan 2019, maka terjadi penurunan persentase sebesar 0,42%.

Data tersebut mengindikasikan belum optimalnya akses masyarakat terhadap


pelayanan Keluarga Berencana (KB). Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya
pemerataan layanan untuk mendukung program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan belum optimalnya
fungsi Kampung KB. Sementara itu, target dan realisasi peserta KB Aktif di setiap
kecamatan per tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2. 52. Target dan Realisasi Peserta KB Aktif Menurut Kecamatan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2019

Realisasi
Kecamatan Target MOP/
IUD Pil Kondom Suntik Implan Jumlah Persen
MOW
Kendawangan 5.871 78 2.313 45 1.953 37 893 6.309 107.46
Manis Mata 1.790 15 955 114 696 15 115 1.910 106.70
Marau 1.948 1 763 6 1.218 1 96 2.085 107.03
Singkup 925 13 391 16 713 33 92 1.258 136.00
Air Upas 1.313 13 1.228 25 1.572 27 164 3.029 130.96
Jelai Hulu 2.412 10 711 8 1.393 38 307 2.467 115.17
Tumbang Titi 3.774 1 2.466 59 2.723 23 41 5.313 140.78
Pemahan 768 11 266 8 398 2 413 1.089 142.97
Sungai
1.708 31 474 11 878 53 552 1.999 117.04
Melayu Rayak
Matan Hilir
3.955 15 1.245 - 2.109 14 986 4.369 110.47
Selatan
Benua
4.104 138 1.641 19 1.767 70 839 4.474 109.02
Kayong
Matan Hilir
3.887 4 700 - 3.202 17 437 4.360 112.17
Utara
Delta Pawan 10.286 986 3.440 126 5.105 775 934 11.366 110.50
Muara Pawan 1.808 7 342 11 1.675 38 70 2.143 118.53
Nanga Tayap 4.149 134 677 3 3.199 33 402 4.448 107.21
Sandai 4.487 97 343 20 630 14 218 1.322 29.46
Hulu Sungai 387 - 127 - 342 - 44 513 132.56
Sungai Laur 2.116 - 450 40 1.473 - 49 2.012 95.09
Simpang Hulu 5.146 - 1.579 58 2.356 - 34 4.027 78.25
Simpang Dua 471 1 300 5 646 - 40 992 210.62
Ketapang 62.305 1.555 20.512 574 35.048 1.190 6.726 65.485 105.10

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka, 2020

Secara umum, partisipasi peserta KB aktif di mayoritas kecamatan di


Kabupaten Ketapang telah memenuhi target. Cakupan peserta KB aktif di setiap
kecamatan pada Kabupaten Ketapang berada direntang 29.46 persen hingga 210.62
persen. Kecamatan dengan cakupan peserta KB aktif tertinggi terdapat di Kecamatan

118 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Simpang Dua dan cakupan terendah berada di Kecamatan Sandai. Meskipun
demikian, masih terdapat ttiga kecamatan yang belum memenuhi target, yaitu
Kecamatan Sandai, Kecamatan Simpang Laur dan Kecamatan Simpang Dua. Data ini
mengindikasikan belum optimalnya akses masyarakat terhadap pelayanan Keluarga
Berencana (KB). Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya fungsi Kampung KB dan
belum optimalnya partisipasi Kelompok Ketahanan Keluarga.

Sebagian besar penduduk Kabupaten Ketapang menggunakan alat kontrasepsi


suntikan yang mencapai 35.048 atau setara 53.32 persen. Selain itu, penduduk
Kabupaten Ketapang juga menggunakan alat kontrasepsi pil yang mencapai 20.512
atau setara 31.32 persen. Alat kontrasepsi yang paling sedikit digunakan yaitu,
kondom yang hanya sebesar 574 jiwa atau 0.87 persen dari keseluruhan
penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Ketapang. Tingginya cakupan peserta KB
tersebut disebabkan oleh sarana dan prasarana pendukung KB yang memadai,
seperti klinik KB, Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dan
Kelompok KB/KS. Sebaran sarana dan prasarana tersebut digambarkan dalam tabel
berikut.

Tabel 2. 53. Banyaknya Sarana Pelayanan KB Nasional menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2019-2020

Peran Pembantu
Klinik KB Pembina Keluarga Kelompok KB/KS
Kecamatan
Berencana Desa (PPKBD)
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Matan Hilir Utara 2 2 5 5 0 0
Marau 1 1 10 10 0 0
Manis Mata 3 3 21 21 8 8
Kendawangan 3 3 19 19 2 2
Sandai 2 2 13 13 1 2
Sungai Laur 1 1 19 19 0 0
Simpang Hulu 1 1 15 15 2 2
Nanga Tayap 2 2 20 20 0 0
Matan Hilir Selatan 2 2 11 11 11 11
Tumbang Titi 1 1 25 25 25 25
Jelai Hulu 1 1 22 22 7 7
Delta Pawan 6 6 9 9 8 0
Muara Pawan 2 2 8 8 4 4
Benua Kayong 2 2 11 11 5 5
Hulu Sungai 1 1 12 12 2 2
Simpang Dua 1 1 6 6 4 2
Air Upas 1 1 9 9 136 136
Singkup 1 1 8 8 42 42
Pemahan 1 1 7 7 7 7
Sungai Melayu Rayak 1 1 11 11 11 11
Ketapang 35 35 261 261 275 266

Sumber: Dinas Sosial, P3A dan KB Kabupaten Ketapang, 2021

119 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Sarana pelayanan KB nasional yang terdapat di Kabupaten Ketapang tahun
2019-2020 terdiri dari klinik Keluarga Berencana (KB), Peran Pembantu Pembina
Keluarga Berencana Desa (PPKBD), dan Kelompok Keluarga Berencana/Keluarga
Sejahtera (KB/KS). Ketiga jenis sarana tersebut relatif mampu mendukung peserta
KB aktif. Meskipun demikian, sebaran kader PPKBD dan Kelompok KB/KS belum
merata di tiap kecamatan.

Klinik KB tersedia di seluruh kecamatan dengan jumlah relatif merata pada


tiap kecamatan di Kabupaten Ketapang tahun 2019-2020. Kecamatan Delta Pawan,
sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, memiliki jumlah klinik KB
paling banyak sejumlah 6 unit. Sementara itu, kader PPKBD juga tersedia di seluruh
kecamatan, meskipun perbedaan jumlah kader PPKBD cukup timpang di beberapa
kecamatan. Terdapat 4 kecamatan yang memiliki PPKBD paling banyak yaitu: 1)
Tumbang Titi (25 kader), Kecamatan Jelai Hulu (22 kader), Kecamatan Manis Mata
(21 kader), dan Nanga Tayap (20 kader). Sementara itu, terdapat 7 kecamatan yang
memiliki PPKBD kurang dari 10 kader.

Sama halnya dengan sebaran kader PPKBD, sebaran jumlah kelompok KB/KS juga
tidak merata di tiap kecamatan di Kabupaten Ketapang tahun 2019-2020. Kelompok
KB/KS paling banyak terdapat di Kecamatan Air Upas (136 unit) dan Kecamatan
Singkup (42 unit). Namun demikian, terdapat beberapa kecamatan yang belum
pernah memiliki kelompok KB/KS pada tahun 2019-2020, yaitu: 1) Matan Hilir
Utara, 2) Marau, 3) Nanga Tayap, dan 4) Sungai Laur. Kecamatan Delta Pawan semula
memiliki 8 kelompok KB/KS tahun 2019, namun pada tahun 2020 kecamatan ini
sama sekali tidak memiliki kelompok KB/KS. Kondisi sarana KB nasional di
Kabupaten Ketapang tahun 2019-2020 mengindikasikan belum optimalnya akses
masyarakat terhadap pelayanan Keluarga Berencana (KB). Hal ini disebabkan oleh
belum optimalnya pemerataan layanan untuk mendukung program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan belum
optimalnya fungsi Kampung Keluarga Berencana.

2.3.2.9. Perhubungan

Urusan perhubungan di Kabupaten Ketapang dapat dianalisis melalui beberapa


indikator. Kinerja peneyelanggaraan urusan perhubungan dapat dianalisis melalui
kondisi akses atau ketersediaan fasilitas perhubungan dengan melihat arus
penumpang, arus bagasi dan barang, perkembangan rambu-rambu jalan, serta
persentase uji KIR. Berikut ini merupakan perkembangan arus penumpang dan
barang di Kabupaten Ketapang

120 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 54. Arus Penumpang dan Barang di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

2016 2017 2018 2019 2020

Arus

Berangkat

Berangkat

Berangkat

Berangkat

Berangkat
Penumpang
Datang

Datang

Datang

Datang

Datang
dan Barang

Lalu Lintas
3.927 3.927 3.962 3.964 4.106 4.110 2.738 2.747 n/a n/a
Pesawat
Arus
Penumpang 45.588 38.961 54.706 45.026 138.016 112.345 47.209 18.735 n/a n/a
Pesawat

Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar
Arus Bagasi
Barang
843.764 787.160 933.956 999.876 n/a 2.110.147 538.007 646.755 n/a n/a

Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar
Arus Pos
Udara
16.861 10.428 14.975 51.284 28 27.139 0 379 n/a n/a

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka, 2020

Arus penumpang dan barang di Kabupaten Ketapang mengalami perkembangan


yang fluktuatif. Rata-rata arus penumpang meningkat sebesar 15 persen pada tahun
2017 dan meningkat sebesar 60 persen pada tahun 2018. Sedangkan arus barang
juga mengalami peningkatan sebesar 16 persen pada tahun 2017 dan meningkat
sebesar 40 persen pada tahun 2018. Namun demikian, baik arus penumpang
maupun barang mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga lebih dari 100
persen pada tahun 2019. Hal ini mengindikasikan mobilitas keluar dan masuk
Kabupaten Ketapang cukup ramai. Penurunan arus penumpang dan barang pada
tahun 2020 disebabkan oleh pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi
COVID-19.

Meskipun mobilitas keluar dan masuk Kabupaten Ketapang tergolong padat,


namun fasilitas perhubungan di dalam Kabupaten Ketapang tergolong belum
optimal. Dengan jumlah penduduk sebesar 512.783, Kabupaten Ketapang hanya
memiliki total dua trayek dengan izin. Selain itu, cakupan layanan angkutan umum
darat baru mencapai 30 persen hingga tahun 2020. Permasalahan ini salah satunya
disebabkan oleh belum optimalnya ketersediaan dan kualitas fasilitas perhubungan
di Kabupaten Ketapang.

Transportasi laut di Kabupaten Ketapang mempunyai pengaruh cukup besar


terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat. Transportasi laut menjadi jalur
utama yang digunakan untuk menuju atau dari wilayah lain. Tingginya aktivitas
suatu pelabuhan dapat dilihat dari jumlah kunjungan kapal per hari, kunjungan
tersebut mencangkup kapal-kapal yang dari dalam maupun luar negeri.

121 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Secara umum, jumlah kunjungan kapal tahun 2020 yang masuk ke Kawasan
Pelabuhan Kendawangan mencapai total 130 unit kapal dari luar negeri dan 2219
unit dari dalam negeri. Jumlah kunjungan tersebut lebih tinggi dibandingkan di
Kawasan Pelabuhan Ketapang yakni 29 unit dari luar negeri dan 1118 unit dari
dalam negeri. Kunjungan Kapal dalam negeri di Pelabuhan Laut Kabupaten Ketapang
tahun 2020 cenderung fluktuatif antar bulan. Kunjungan kapal dalam negeri
tertinggi terjadi pada bulan November di Pelabuhan Ketapang yakni 111 kapal, dan
di bulan Desember yaitu 266 kapal di Pelabuhan Kendawangan. Kunjungan terbesar
yakni kapal dari dalam negeri yang masuk di Pelabuhan Kendawangan yakni
mencapai 63,47% dari total kapal yang masuk di Kabupaten Ketapang.
Perbandingan kunjungan unit kapal dari dalam negeri dibanding luar negeri yakni
95,45% dibanding 4,55%.

Tabel 2. 55. Arus Kunjungan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri Tahun 2020

Kawasan Ketapang Kawasan Kendawangan

Bulan Luar
Luar Negeri Dalam Negeri Dalam Negeri
Negeri
Unit GRT Unit GRT Unit GRT Unit GRT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Januari 3 96 889 88 64 102 12 310 032 163 173 689
2. Februari 2 65 852 81 54 536 13 321 342 210 216 002
3. Maret 2 65 480 100 60 811 11 318 820 190 192 222
4. April 3 96 893 98 73 654 12 328 741 170 166 636
5. Mei 2 65 549 83 57 072 14 391 736 168 197 871
6. Juni 3 98 748 82 63 353 11 341 885 178 225 455
7. Juli 3 98 925 94 63 177 9 238 095 148 174 436
8. Agustus 2 63 089 92 77 329 7 223 133 178 201 074
9. September 2 67 318 101 68 493 8 228 489 177 199 031
10. Oktober 2 66 553 102 71 075 13 422 246 222 232 348
11. November 3 97 476 111 80 637 10 377 068 149 161 177
12. Desember 2 66 196 86 68 052 10 337 831 266 286 557
Jumlah/ 2020
29 948 968 1 118 802 291 130 3 839 418 2 219 2 426 498
Total

Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ketapang dan Unit Penyelenggara
Pelabuhan Klas III Kendawangan

Tingginya arus kunjungan kapal khususnya dari dalam negeri menunjukkan


bahwa jasa angkutan laut menjadi penting sebagai salah satu sarana transportasi
yang digunakan untuk mendukung mobilitas penduduk yang semakin tinggi.
Tingginya penggunaan akan jasa angkutan khususnya angkutan laut terlihat dari
banyaknya penumpang yang naik dan turun di suatu pelabuhan.

Data Lalu Lintas Penumpang di Pelabuhan Ketapang menujukkan bahwa jumlah


penumpang kapal yang datang di pelabuhan laut Kabupaten Ketapang tahun 2020
mengalami fluktuatif. Penumpang yang datang tahun 2020 berjumlah 7.549 orang,
sedangkan yang pergi mencapai 6.258 orang. Pada bulan Januari, jumlah penumpang

122 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


yang datang sebanyak 1.115 orang dimana jumlah tersebut adalah jumlah terbanyak
penumpang datang selama tahun 2020. Sedangkan untuk jumlah penumpang paling
sedikit yaitu pada bulan Mei yang hanya 54 orang saja.

Selisih antara jumlah penumpang datang dan berangkat di tahun 2020


cenderung positif. Artinya, selama tahun 2020 jumlah penumpang yang datang di
pelabuhan laut Kabupaten Ketapang lebih banyak dibanding penumpang kapal yang
berangkat dari pelabuhan laut Kabupaten Ketapang, kecuali pada bulan Maret, April,
dan Mei dimana jumlah penumpang yang pergi/ berangkat lebih banyak dibanding
jumlah penumpang yang datang. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat migrasi
masuk ke Kabupaten Ketapang cukup tinggi.

Tabel 2. 56. Lalu Lintas Penumpang di Pelabuhan Ketapang Tahun 2020

Bulan Datang Pergi


(1) (2) (3)
1. Januari 1 115 718
2. Februari 396 217
3. Maret 291 398
4. April 270 678
5. Mei 54 111
6. Juni 540 498
7. Juli 879 794
8. Agustus 947 698
9. September 896 502
10. Oktober 688 390
11. November 671 578
12. Desember 802 676
Jumlah/Total 2020 7 549 6 258

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang, 2020

Banyaknya alat angkutan pedalaman/transport air pada tyahun 2020 adalah


sebanyak 69 buah. Bila dilihat dari tahun sebelumnya, jumlah alat angkutan
pedalaman/transport air tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya
berjumlah 96 buah di tahun 2019. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi 12 jenis
angkutan yaitu: Bandung bermotor, Bandung gandeng, motor boat Tongkang
gandeng, Talk boat, Long boat, speed boat, sampan bermotor, haus boat, tongkang
palma, Ferry boat, dan Truck Air. Jenis angkutan air yang terbanyak di Kabupaten
Ketapang adalah Sampan Bermotor sebanyak 25 buah, kemudian speed board 19
buah, dan Bandung Bemotor sebanyak 17 buah.

123 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 57. Jumlah Sarana Angkutan Sungai/Kapal Pedalaman Menurut Jenisnya

Jenis Kapal Jumlah Kendaraan


(1) (2)
1. Bandung Bermotor 17
2. Bandung Gandengan -
3. Motor Boat 2
4. Tongkang Gandeng 2
5. Talk Boat -
6. Long Boat 4
7. Speed Boat 19
8. Sampan Bermotor 25
9. Haus Boat -
10. Tongkang Palma -
11. Ferry Boat -
12. Truck Air -
2020 69
2019 96
Jumlah/Total 2018 66
2017 66
2016 66
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ketapang dan Unit Penyelenggara Pelabuhan
Klas III Kendawangan / Ketapang Harbor Office and the Ketapang Port Authority and the Class III
Kendawangan Port Operational Unit

Ketersediaan dan kualitas perhubungan menentukan kenyamanan dan utilitas


sarana perhubungan. Bebeberapa indikator yang dapat dianalisis untuk
menunjukkan kualitas perhubungan adalah persentase terminal dalam kondisi baik
dan proporsi perlengakapan jalan yang terpasang. Berikut ini merupakan
pekembangan kualitas fasilitas perhubungan di Kabupaten Ketapang.

Grafik 2. 39. Perkembangan Fasilitas Perhubungan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase Terminal C Kondisi Baik Persentase Perlengkapan Jalan Terpasang

45% 50%
40% 45%

35% 40%
35%
30%
33% 30%
25% 22%
29% 30% 25%
28%
20%
20%
15%
15%
10% 10%
5% 5%
0% 0%
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang, 2020

124 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Persentase perlengkapan jalan yang terpasang mengalami peningkatan yang
cukup signifikan pada tahun 2020. Namun, persentase terminal C dalam kondisi baik
di Kabupaten Ketapang mengalami penurunan yang signifikan. Kondisi tersebut
disebabkan oleh masih belum optimalnya bangunan fasilitas perhubungan. Di
samping itu, cakupan pelayanan uji KIR angkutan umum juga belum optimal.
Persoalan tersebut disebabkan oleh belum optimalnya ketersediaan dan kualitas
alat pengujian kelayakan kendaraan. Kapasitas pelayanan uji KIR kabupaten
Ketapang masih terbatas pada pelayanan pemberian rekomendasi uji KIR.

2.3.2.10. Komunikasi dan Informatika

Urusan komunikasi dan informatika merupakan salah satu urusan yang sangat
penting bagi pembangunan daerah. Urusan ini berkaitan dengan akses masyarakat
terhadap infomasi publik. Gambaran kondisi komunikasi dan informatika dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. 58. Pelaksanaan Urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ketapang

Tahun
No Jenis Data
2016 2017 2018 2019 2020
1 Indeks SPBE n/a n/a 1,45 1,73 1,73

2 Jumlah desa yang belum 176 171 161 154


mengakses internet 154
Persentase penyebaran data dan
3 n/a n/a 80% 80% 90%
informasi pembangunan daerah
Jumlah dan jenis Infrastruktur TIK
4 n/a 2 7 10 51
yang telah dibangun

Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ketapang, 2021

Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau indeks SPBE Kabupaten


Ketapang mengalami peningkatan sebesar 1,83 pada tahun 2019. Meskipun adanya
peningkatan, tetapi nilai indeks tersebut masih dalam predikat cukup. Data pada
tahun 2020 menunjukkan angka yang sama dengan tahun 2019. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem pemerintahan berbasis elektornik belum
berjalan optimal. Persoalan ini disebabkan oleh masih rendahnya dokumen
pendukung, seperti belum adanya masterplan tentang TIK dan indikator SPBE yang
sering berubah, dan belum optimalnya tata kelola TIK, serta terbatasnya
infrastruktur TIK.

Persentase penyebaran informasi data dan informasi pembangunan daerah di


Kabupaten Ketapang mengalami perkembangan stagnan. Pada tahun 2018 hingga
2019, persentase penyebaran data dan informasi pembangunan daerah, yaitu

125 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


sebesar 80 persen. Hal ini menunjukkan bahwa keterbukaan informasi publik cukup
berjalan baik. Kondisi ini terjadi disebabkan oleh akses masyarakat terhadap
jaringan internet masih belum optimal. Pada tahun 2019, jumlah desa yang belum
mengakses internet mengalami penurunan. Penurunan tersebut menandakan
bahwa jumlah desa yang mampu mengakses jaringan internet mengalami
peningkatan. Akan tetapi, peningkatan jumlah desa tersebut masih belum optimal
karena jumlah total desa/kelurahan di Kabupaten Ketapang sebanyak 262
desa/kelurahan. Dengan kata lain, jumlah desa yang belum mengakses internet
masih sebesar 59 persen. Selain itu, penyebab lain juga berkaitan dengan
ketersediaan infrastruktur TIK yang belum memadai. Jumlah dan jenis infrastruktur
TIK yang telah dibangun mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan jumlah
tersebut masih dikatakan belum efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam mengakses internet. Selain itu, penyebab indikatif lainnya yaitu belum
optimalnya penataan kelembagaan, belum optimalnya peningkatan PPID di tingkat
OPD, dan belum optimalnya pengembangan KIM.

Tabel 2. 59. Jumlah Pos Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang Tahun 2019

No Kecamatan Jumlah
1 Kendawangan 1
2 Manis Mata 1
3 Marau 1
4 Singkup 0
5 Air Upas 1
6 Jelai Hulu 1
7 Tumbang Titi 1
8 Pemahan 1
9 Sungai Melayu Rayak 1
10 Matan Hilir Selatan 2
11 Benua Kayong 1
12 Matan Hilir Utara 1
13 Delta Pawan 2
14 Muara Pawan 0
15 Nanga Tayap 2
16 Sandai 1
17 Hulu Sungai 1
18 Sungai Laur 1
19 Simpang Hulu 1
20 Simpang Dua 0
Total 20
Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2020

Pelayanan pos di Kabupaten Ketapang hampir merata di semua kecamatan pada


tahun 2020. Dari 20 kecamatan di Kabupaten Ketapang, hanya sebanyak 3

126 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kecamatan yang tidak memiliki layanan pos, baik kantor pos, kantor pos pembantu,
maupun pos desa. Ketiga kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Singkup, Muara
Pawan, dan Simpang Dua. Selain itu, akses masyarakat kecamatan terhadap
teknologi dan informatika seperti jaringan internet masih terbatas juga. Hal ini dapat
dilihat dari 20 kecamatan di Kabupaten Ketapang, hanya 7 kecamatan yang akses
internetnya sudah cukup baik. Sementara itu, akses jaringan internet di wilayah
perkotaan sudah mencapai 90 persen. Hal ini menunjukkan bahwa akses
masyarakat terhadap komunikasi dan informatika masih belum optimal. Penyebab
dari persoalan ini adalah belum optimalnya pengembangan infrastruktur teknologi
dan informatika, baik berupa perangkat lunak maupun perangkat keras dan belum
optimalnya pengembangan PPID.

2.3.2.11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Salah satu roda penggerak perekonomian yang saat ini didorong untuk
dikembangkan dengan pesat di Indonesia adalah koperasi dan usaha kecil menengah
(UKM). Kedua usaha ini diharapkan dapat menjadi fondasi perekonomian yang
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Kabupaten Ketapang
memiliki sejumlah koperasi yang diharapkan dapat membantu menggerakkan
perekonomian masyarakat.

Grafik 2. 40. Persentase Koperasi Aktif dan Koperasi Sehat


Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase Koperasi yang Sehat Persentase Koperasi yang Aktif

10,00
2020 41,00

2019 3,00
28,00

2018 9,00
41,00

2017 12,00
62,00

2016 16,00
43,00

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Ketapang, 2021

Persentase koperasi aktif dan sehat terkecil selama periode 2016-2020 terdapat
pada tahun 2019. Koperasi aktif yang tercatat hanya mencapai 28 persen dan 97
persen di antaranya termasuk dalam kategori koperasi yang kurang atau tidak sehat
pada tahun 2019. Kondisi koperasi di tahun 2019 menggambarkan terdapat banyak

127 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


koperasi yang menghadapi permasalahan di Kabupaten Ketapang. Kondisi tersebut
disebabkan oleh persoalan rendahnya kapasitas SDM pengurus koperasi dalam
pengelolaan koperasi, terbatasnya permodalan dan terbatasnya jenis usaha yang
dikelola. Namun, kondisi koperasi yang aktif dan sehat di Kabupaten Ketapang
membaik di tahun 2020 dengan peningkatan 13 persen untuk koperasi aktif dan 7
persen untuk koperasi sehat.

Grafik 2. 41. Persentase Peningkatan Omzet UKM dan Peningkatan Kelas Usaha Kecil
ke Menengah di Kabupaten Ketapang

Persentase Peningkatan Omzet UKM


Persentase Peningkatan Kelas Usaha Kecil ke Menengah

12,00 11,00
10,00 10,00
10,00 9,00
8,00
8,00 9,00
8,00 8,00 8,00
6,00 7,50

4,00

2,00

0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Ketapang, 2021

Usaha kecil dan menengah di Kabupaten Ketapang juga menunjukkan kondisi


yang kurang optimal. UKM yang diharapkan mampu mendorong pembangunan
daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pemerataan pendapatan,
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengentaskan kemiskinan saat ini belum
mampu berperan secara optimal. Rata-rata persentase peningkatan omzet UKM
sebesar 8,1 persen dengan tren yang fluktuatif selama periode 2016-2020.
Persentase peningkatan kelas usaha kecil ke menengah juga mengalami tren yang
fluktuatif dengan rata-rata persentase peningkatan sebesar 9,6 persen pada periode
yang sama.

Kondisi kenaikan kelas yang diukur melalui omzet dan kekayaan bersih
menunjukkan kondisi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Ketapang belum
memiliki fondasi yang kuat. Kurangnya pembinaan terhadap para pelaku UKM,
terbatasnya permodalan, terbatasnya sarana dan prasarana pendukung usaha,
belum optimalnya standarisasi produk-produk UKM dan metode pemasaran secara
daring, serta terbatasnya daya saing produk menjadi penyebab belum optimalnya
kinerja usaha kecil dan menengah.

128 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.3.2.12. Penanaman Modal

Penanaman modal menjadi variabel yang berpengaruh besar terhadap laju


pertumbuhan ekonomi daerah. Indikator yang sering digunakan untuk menilai
kinerja penanaman modal pada umumnya seperti realisasi penanaman modal dalam
negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA), tingkat serapan tenaga kerja dan
berbagai indikator penting lainnya. Berikut adalah uraian beberapa data terkait
urusan penanaman modal Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.

Data mengenai penanaman modal dibagi menjadi dua, yaitu: penanaman modal
asing (PMA) dan penanaman dalam negeri (PMDN). Kedua data tersebut sangat
berkontribusi untuk menentukan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Berikut adalah
data tentang realisasi PMA dan PMDN Kabupaten Ketapang tahun 2016 hingga 2020:

Tabel 2. 60. Realisasi PMDN dan PMA (juta rupiah) Tahun 2016-2020

Jenis
2016 2017 2018 2019 2020
Indikator
Realisasi
PMDN 6.502.894,94 7.297.008,94 693.985,80 771.942,20 833.103,90
Realisasi
PMA 2.063.059,49 2.270.624 375.356,70 303.520,70 301.732,30

Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Barat, 2020

Realisasi penanaman modal dalam negeri menunjukkan fluktuasi dari tahun


2016 hingga 2020, meskipun cenderung menurun. Penurunan yang sangat
signifikan dari tahun 2017 ke 2018 sebanyak Rp 6.603.023,14 juta rupiah. Realisasi
PMA juga mengalami kecenderungan penurunan dari tahun 2016 hingga 2020.
Penurunan tertinggi terjadi di tahun 2017 ke 2018 sebanyak Rp 1.895.267,30 juta
rupiah. Kondisi ini terjadi akibat beberapa sebab indikatif, seperti pendataan potensi
investasi belum optimal, promosi secara langsung belum optimal dan belum
optimalnya kondusifitas iklim investasi.

Pendataan potensi investasi belum optimal karena metode dan sistem untuk
perhitungan PMA dan PMDN belum optimal (rekonsiliasi antara sistem dengan
manual), kesadaran perusahaan untuk melaporkan LKPM secara berkala masih
rendah, dan belum adanya peta potensi Kabupaten Ketapang. Sedangkan promosi
investasi belum berjalan dengan baik karena masih lemahnya koordinasi antar
perangkat daerah dalam pengembangan kerjasama, promosi, dan perizinan.
Kondusifitas iklim investasi juga harus diperbaiki dengan cara menyusun peraturan
tentang kemudahan berinvestasi dan mengakomodir Omnibus Law pasal 77 angka 2
dan 3, halaman 691 - 692, UU No 25 Tahun 2007.

129 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.3.2.13. Kepemudaan dan Olahraga

Kepemudaan dan olahraga merupakan salah satu urusan wajib non pelayanan
dasar yang penting untuk mendukung kemajuan suatu daerah. Masyarakat
Kabupaten Ketapang memiliki minat dan bakat pada bidang kepemudaan dan
olahraga. Gambaran mengenai perkembangan sarana dan prasarana olahraga dan
kelompok pemuda di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 dapat diketahui melalui
tabel berikut.

Tabel 2. 61. Perkembangan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Kelompok Pemuda
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

No. Aspek 2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah lapangan olahraga 406 421 429 446 255


2 Jumlah tim olahraga 427 476 507 512 532
3 Jumlah atlet 4.797 5.321 5.834 6.043 6.240

Jumlah cabang olahraga yang pernah


4 32 32 32 41 41
diikuti dalam kompetisi olahraga
Persentase kelompok olahraga
5 35% 50% 70% 75% 77%
terbina
6 Jumlah kelompok pemuda 47 60 95 120 170
Persentase kelompok pemuda aktif
7 30% 45% 50% 55% 58%
dalam pembangunan daerah

Sumber: Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ketapang, 2020

Kondisi sarana prasarana olahraga dan kelompok pemuda di Kabupaten


Ketapang mengalami peningkatan pada tahun 2016-2020. Jumlah lapangan olahraga
bertambah setiap tahun selama 2016-2020 namun berkurang cukup besar pada
tahun 2020. Peningkatan jumlah lapangan olahraga terbanyak, yaitu 17 lapangan
pada tahun 2018-2019.

Jumlah tim olahraga di Kabupaten Ketapang juga meningkat setiap tahun selama
2016-2020. Peningkatan tim olahraga tertinggi yaitu sebesar 49 tim pada tahun
2016-2017, sedangkan pada tahun 2018-2019 hanya terdapat penambahan tim
olahraga sebanyak 5 tim. Pertambahan jumlah tim olahraga di Kabupaten Ketapang
tahun 2016 hingga 2020 sejumlah 105 tim.

Jumlah atlet di Kabupaten Ketapang juga mengalami peningkatan selama tahun


2016-2020. Sementara itu, jumlah cabang olahraga yang pernah diikuti oleh
Kabupaten Ketapang tidak mengalami peningkatan, kecuali tahun 2018-2019, yaitu
sebanyak 9 cabang olahraga.

130 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Persentase kelompok olahraga terbina di Kabupaten Ketapang tahun 2016-
2020 mengalami peningkatan. Peningkatan persentase kelompok olahraga terbina
di Kabupaten Ketapang tertinggi sebesar 20% pada tahun 2017-2018, sedangkan
persentase terendah yaitu sebesar 6% pada tahun 2018-2019. Peningkatan
persentase kelompok olahraga terbina selama periode 2016-2020 meningkat
sebesar 40%.

Data terkait kondisi kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten Ketapang


tahun 2016-2020 tersebut mengindikasikan 2 hal. Pertama, belum optimalnya
fungsi keolahragaan di daerah yang disebabkan oleh belum optimalnya kualitas atlet
dan minimnya keikutsertaan atlet dalam kompetisi olahraga luar daerah. Kedua,
belum optimalnya kualitas organisasi dan kewirausahaan pemuda yang disebabkan
oleh belum optimalnya kualitas kepemimpinan pemuda, belum optimalnya kualitas
kewirausahaan pemuda, dan belum adanya dukungan dari pihak swasta.

2.3.2.14. Statistik

Statistik dalam perencanaan pembangunan merupakan bagian krusial sebagai


sumber utama ketersediaan data-data pembangunan. Ketersediaan data yang
berkualitas dan mudah diakses berpengaruh dalam perumusan masalah dan
penentuan kebijakan pembangunan daerah. Urusan statistik juga berperan penting
dalam proses evaluasi kinerja pembangunan pemerintah daerah. Statistik daerah
Kabupaten Ketapang telah dituangkan dalam berbagai laporan data daerah yang
meliputi berbagai aspek seperti geografi, perekonomian, infrastruktur, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya.

Basis data berbentuk laporan cetak maupun online di Kabupaten Ketapang


sudah tersedia setiap tahun. Namun demikian, jika dicermati lebih detail di setiap
indikator, masih terdapat laporan yang indikator tahunnya belum diperbarui.
Beberapa laporan pada tahun tertentu terkadang masih menggunakan data tahun
sebelumnya. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh ketersediaan data yang
kurang memadai. Salah satu penyebabnya adalah kurang optimalnya metode dan
sistem pengumpulan data di Kabupaten Ketapang.

2.3.2.15. Persandian

Urusan persandian di kabupaten mencakup upaya pengamanan informasi


daerah serta penetapan pola hubungan persandian antar perangkat daerah. Urusan
persandian di Kabupaten Ketapang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan
Informasi. Secara umum, layanan persandian sudah dapat mencukupi semua

131 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kebutuhan. Namun, terdapat beberapa persoalan dalam penyelenggaraan urusan
persandian. Persoalan tersebut terkait dengan kapasitas sumber daya manusia
dibidang persandian yang belum memadai.

2.3.2.16. Kebudayaan

Lingkup urusan kebudayaan di Kabupaten Ketapang mencakup pengelolaan


kebudayaan daerah, pelestarian tradisi masyarakat, pembinaan lembaga adat,
pembinaan kesenian masyarakat, penetapan dan pelestarian cagar budaya, dan lain
lain. Kinerja penyelenggaraan urusan kebudayaan dapat dilihat dari beberapa
indikator yang terkait dengan lingkup urusan tersebut. Berikut ini merupakan
perkembangan beberapa indikator kunci urusan kebudayaan di Kabupaten
Ketapang.

Grafik 2. 42. Perkembangan Penyelenggaraan Urusan Kebudayaan di Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020

Jumlah budaya daerah yang dikembangkan


Jumlah kelompok kebudayaan yang dibina
Jumlah tari-tarian yang dikembangkan
Jumlah budaya daerah yang belum dikembangkan

30 37 40
28 28 28
35
25 24
24 24
30
20
25
20 17
15 20
14 15
9 15
10
5 5 9
10
5 5
5
3 3 5 5
0 0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang, 2021

Secara umum, indikator kinerja penyelenggaraan urusan kebudayaan fluktuatif.


Jumlah tarian daerah yang dikembangkan meningkat cukup besar. Sebaliknya,
jumlah kelompok kebudayaan yang dibina tidak mengalami perubahan yang
signifikan. Data tersebut sejalan dengan turunnya jumlah budaya daerah yang
dikembangkan dalam kurun waktu lima tahun. Kondisi ini disebabkan oleh masih
rendahnya komitmen masyarakat dalam mempertahankan kebudayaan. Selain itu,
upaya sosialiasi kebudayaan yang dapat dilakukan juga belum optimal.

132 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.3.2.17. Perpustakaan

Urusan perpustakaan merupakan salah satu urusan pemerintahan daerah yang


diselenggarakan guna memajukan literasi masyarakat. Selain itu, perpustakaan
merupakan sarana untuk meningkatkan kecerdasan serta menumbuhkan budaya
gemar membaca dikalangan masyarakat. Perkembangan penyelenggaraan
perpustakaan di Kabupaten Ketapang dapat dianalisis dengan melihat capaian
kinerja perpustakaan pada beberapa indikator berikut ini.

Grafik 2. 43. Capaian Kinerja Indikator Perpustakaan di Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020

Jumlah Pengunjung Perpustakaan Jumlah Koleksi Buku Jumlah Pustakawan

60.000 2
53.490 53.490 53.490
49.490 1,8
50.000
1,6
40.024
1,4
40.000
1,2
30.000 1
0,8
20.000
0,6
0,4
10.000 5.690 3.988 3.064 1.375 0,2
149
0 0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kabupaten Ketapang, 2020

Jumlah koleksi buku mengalami peningkatan, sedangkan jumlah pengunjung


perpustakaan turun cukup signifikan dalam kurun waktu 2016-2020. Kondisi ini
mengindikasikan belum optimalnya penyelenggaraan layanan perpustakaan di
Kabupaten Ketapang. Peningkatan jumlah koleksi buku di perpustakaan Kabupaten
Ketapang tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah pustakawan. Selain itu,
jumlah pengunjung perpustakaan yang terus turun disebabkan oleh beberapa
persoalan terutama cakupan pelayanan perpustakaan Kabupaten Ketapang yang
tergolong masih sangat rendah. Di samping itu, kemampuan masyarakat untuk
mengakses layanan perpustakaan juga masih terkendala jarak yang jauh dan moda
transportasi yang terbatas.

2.3.2.18. Kearsipan

Urusan kearsipan merupakan salah satu urusan wajib non-pelayanan dasar


yang mempunyai peran penting dalam mendukung penyelenggaran pemerintahan
daerah. Pengelolaan arsip yang baik dapat menjadi sumber informasi yang berguna

133 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


bagi pengembangan organisasi maupun pengambilan keputusan bagi pimpinan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mampu melakukan pengelolan arsip
secara baik. Berikut ini adalah kinerja urusan kearsipan di Kabupaten Ketapang pada
tahun 2016-2020.

Grafik 2. 44. Persentase Arsip Daerah Dalam Kondisi Baik, Persentase Arsip Statis,
dan Persentase Arsip Dinamis di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase Dokumen/Arsip Daerah Dalam Kondisi Baik


Persentase Arsip Statis
Persentase Arsip Dinamis

100 90 90 90 90 90
90
80 70 70
65
70 60 60
60 50 50
50
40 30
30
20
10 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

Persentase arsip daerah dalam kondisi baik mengalami peningkatan selama


2018 hingga 2019. Persentase arsip statis mengalami peningkatan pada tahun 2016
hingga 2020, sedangkan persentase arsip dinamis tidak mengalami perubahan
selama tahun 2016 hingga 2020. Hal ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak
arsip yang belum diidentifikasi dan dikumpulkan. Persoalan ini disebabkan oleh
belum optimalnya tata kelola kearsipan secara baku. Hal ini terjadi karena masih
terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM kearsipan, belum optimalnya sarana dan
prasarana kearsipan, dan belum optimalnya penerapan SKPB, serta minimnya
penanganan arsip aktif dan inaktif.

2.3.3. Urusan Pemerintahan Pilihan


Urusan pilihan terkait dengan urusan kelautan dan perikanan, pariwisata,
pertanian, kehutanan, perdagangan dan perindustrian. Berbagai bidang dalam
urusan pilihan dapat digunakan sebagai leading sector pembangunan ekonomi.
Deskripsi berbagai data mengenai urusan pelayanan pilihan di Kabupaten Ketapang
dapat dijelaskan sebagai berikut:

134 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.3.3.1. Kelautan dan Perikanan

Sektor keluatan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang sangat
penting dalam menunjang perekonomian daerah. Selain itu, sektor ini juga dapat
berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat atau nelayan
setempa. Letak Kabupaten Ketapang yang berada di pantai barat Pulau Kalimantan
memberikan keuntungan tersendiri dalam pengembangan sektor perikanan dan
kelautan. Berikut adalah data mengenai kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB
Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 62. Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB Kabupaten Ketapang Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020

Sektor 2016 2017 2018 2019 2020


Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 25,15 24,23 24,27 23,24 23,46

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami penurunan


pada tahun 2016 hingga tahun 2019. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2018
hingga 2019, yaitu sebesar 1,03 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada
tahun 2016 hingga 2017, yaitu 0,98 persen. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan
peranan sub-kategori perikanan terhadap PDRB pertanian. Data berikut
menggambarkan persoalan tersebut.

Tabel 2. 63. Peranan Subkategori terhadap Nilai Tambah Kategori Perikanan


di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020

Sub-sektor 2016 2017 2018 2019 2020


Perikanan 6,47 6,29 5,92 5,82 n/a

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Sub-kategori atau sub-sektor perikanan mengalami penurunan pada tahun


2016 hingga 2020. Penurunan tertinggi di sektor perternakan terjadi pada tahun
2017 hingga 2018, yaitu sebesar 0,37 persen. Penurunan ini terjadi karena
penurunan kapasitas produksi perikanan dalam sub-kateori perikanan umum,
terutama untuk komoditas ikan dan udang basah.

a. Produksi Perikanan

Produksi perikanan merupakan salah satu indikator yang berpengaruh


terhadap PDRB sektor perikanan. Semakin besar produksi perikanan, maka nilai
PDRB sektor perikanan juga menjadi semakin besar. Berikut adalah data tentang
produksi perikanan di Kabupaten Ketapang:

135 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 64. Produksi Perikanan Kabupaten Ketapang (Ton) Tahun 2016- 2020

Jenis Perikanan 2016 2017 2018 2019 2020


Laut (Ikan dan udang
14901 16812,2 14292,87 18135 21.042,88
basah)
Perairan Umum (Ikan dan
5485 6033,5 11549,04 1476,2 1.164,44
udang basah)
Ikan Awetan n/a n/a n/a n/a n/a
Budidaya Kolam 18101,57 18468 22898,15 22898,15 18898,12

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah produksi perikanan menunjukkan fluktuasi dari tahun 2016 hingga


2020. Peningkatan tertinggi terdapat pada jenis perikanan laut. Meskipun terjadi
fluktuasi, produksi jenis perikanan dari perairan umum mengalami penurunan yang
drastis di tahun 2019 sebesar 10.072,84 ton jika dibanding tahun 2018. Penurunan
produksi perikanan perairan umum ini terjadi karena beberapa sebab indikatif,
seperti kurangnya pengetahuan/kapasitas SDM nelayan, kurangnya peralatan
perikanan tangkap yang memadai, belum optimalnya pengawasan kawasan
perikanan tangkap (menggunakan racun ikan, setrum), belum optimalnya sarana
prasarana perikanan tangkap.

Penurunan produksi perikanan umum (budidaya) sejak tahun 2018 hingga


2020 juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kurangnya
pengetahuan/kapasitas SDM pelaku pembudidaya, jangkauan distribusi benih ikan
budi daya masih belum memadai, belum optimalnya pengawasan kawasan
perikanan budidaya (penggunaan keramba yang berlebihan di kawasan sungai), dan
belum optimalnya sarana prasarana perikanan budidaya. Selain produksi, kualitas
produk perikanan juga kurang memiliki daya saing. Persoalan ini disebabkan oleh
kurangnya penjaminan mutu dalam pengolahan ikan segar.

b. Sarana Penangkap Ikan

Sarana penangkap ikan sangat berpengaruh terhadap produksi perikanan


tangkap. Sarana penangkap ikan dapat dikategorisasikan menjadi dua jenis, yaitu
motor penggerak kapal atau perahu dan alat penangkap ikan. Data mengenai jumlah
nelayan dan unit penangkapan ikan di Kabupaten Ketapang dapat dilihat pada tabel
berikut:

136 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 65. Jumlah Nelayan dan Unit Penangkapan Ikan

Klasifikasi 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah Nelayan 11556 12475 5490 12458 13639
Tanpa Motor 1466 1541 923 3248 3998
Motor Tempel 1403 1634 801 1906 n/a
Kapal Motor 1499 1799 1255 1898 n/a

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah nelayan di Kabupaten Ketapang menunjukkan korelasi positif terhadap


jumlah produksi jenis perikanan laut. Hal tersebut bisa dilihat dari kecenderungan
penurunan jumlah nelayan dari tahun 2017 ke tahun 2018 yang berdampak pada
turunnya jumlah jenis perikanan laut. Angka peningkatan jumlah nelayan di tahun
2018 hingga 2020 berpengaruh pula pada peningkatan jumlah produksi perikanan
laut. Meskipun jumlah nelayan sejak tahun 2018 hingga 2020 bertambah, namun
nelayan yang bekerja tanpa motor pun meningkat. Data menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan jumlah nelayan yang tidak menggunakan motor pada tahun 2018
hingga 2020, yaitu sebanyak 3.075 nelayan. Kondisi ini dapat berpengaruh pada
tingkat produksi ikan. Meningkatnya jumlah nelayan yang tidak menggunakan
motor disebabkan oleh beberapa sebab indikatif, seperti kurangnya permodalan dan
sulitnya akses untuk mencari bantuan permodalan.

c. Alat Penangkap Ikan

Alat penangkap ikan juga merupakan salah satu variabel yang berpengaruh
terhadap kapasitas produksi perikanan tangkap. Jika alat penangkap ikan tersedia
dengan baik, maka produksi perikanan tangkap dapat dinaikan secara bertahap.
Berikut adalah data mengenai alat penangkap ikan di Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 66. Jumlah Alat Penangkap Ikan Dirinci Menurut Resort Perikanan dan
Kecamatan Tahun 2016-2020

Resort/ Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020


Kendawang 500 2640 2675 2946 1.020
Mantan Hilir Utara 432 1629 1574 1610 408
Delta Pawan 457 1785 1917 2033 1.020
Muara Pawan 393 1365 1514 1545 204
Mantan Hilir Selatan 461 1890 1955 2106 816
Benua Kayong 432 1749 1774 1812 612
Sandai 229 168 168 168 164
Hulu Sungai 245 90 90 90 25

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

137 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Jumlah alat penangkap ikan mengalami peningkatan di masing-masing resort
pada tahun 2016 hingga 2019, kecuali pada kecamatan Sandai dan Hulu Sungai yang
mengalami penurunan di tahun 2017 dan stagnasi sejak tahun 2017 hingga 2019.
Kondisi penurunan serta stagnasi yang ada di Sandai dan Hulu Sungai dapat terjadi
karena kurangnya bantuan sarana dan prasarana atau kurangnya akses masyarakat
penangkap ikan terhadap bantuan permodalan. Tren peningkatan di enam
kecamatan (kecuali Sandai dan Hulu Sungai) tidak terjadi di tahun 2020. Jumlah alat
penangkap ikan di delapan resort tersebut seluruhnya mengalami penurunan di
tahun 2020. Berbeda dengan korelasi positif antara jumlah nelayan dengan produksi
jenis perikanan laut, produksi ikan budidaya tidak berkorelasi positif dengan jumlah
unit dan luas usaha budidaya perikanan.

Tabel 2. 67. Jumlah Unit dan Luas Usaha Budidaya Perikanan

Kategorisasi 2016 2017 2018 2019 2020


Unit (Petak) 7143 7143 7143 817 820

Luas Area (Ha) 25106,54 25106,54 25106,54 10405,1 10.450,1

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Stagnasi luas area dan jumlah unit petak budidaya ikan sejak tahun 2016 hingga
2018 nyatanya menunjukkan kenaikan jumlah produksi ikan budidaya di tahun
2018. Sedangkan jumlah peningkatan unit petak di tahun 2020 justru tidak diikuti
dengan peningkatan jumlah produksi ikan budidaya di tahun 2020. Persoalan ini
dapat terjadi akibat beberapa sebab indikatif, seperti menurunnya skala usaha
akibat penurunan omzet pada saat pandemi COVID-19 dan lain sebagainya.

2.3.3.2. Pariwisata

Kondisi pariwisata di Kabupaten Ketapang dapat dilihat dari pertumbuhan dan


kontribusi sektor penyediaaan akomodasi dan makan minum. Sektor penyediaan
akomodasi dan makan minum menjadi salah satu sektor yang tumbuh dengan pesat
meskipun kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Ketapang tergolong
kecil. Berikut adalah data mengenai peranan sub-kategori sektor penyediaan
akomodasi dan makan minum terhadap PDRB Kabupaten Ketapang pada tahun
2016 hingga 2020:

138 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 68. Peranan Sub Kategori Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terhadap
PDRB Kabupaten Ketapang (persen) Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020


Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,08 2,00 1,96 1,97 1,43
a. Penyediaan Akomodasi 0,43 0,41 0,40 0,42 n/a
b. Penyediaan Makan Minum 1,65 1,60 1,56 1,55 n/a

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Peranan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum terhadap PDRB


Kabupaten Ketapang tertinggi terjadi pada tahun 2016 dan cenderung menurun
hingga tahun 2020. Kenaikan kontribusi sempat terjadi pada tahun 2019 dengan
kenaikan 0,1 persen jika dibanding 2018. Angka tersebut kembali menurun cukup
signifikan sebesar 0,54 persen pada tahun 2020 dibanding tahun 2019. Kondisi
tersebut terjadi selama masa pandemi dengan pembatasan aktivitas termasuk
kunjungan wisata. Dalam kondisi sebelum pandemi, rata-rata pertumbuhan PDRB
ADHK sektor akomodasi dan makan minum pada tahun 2016 hingga 2019 adalah
5,27 persen. Pertumbuhan di sektor ini cenderung meningkat dari tahun 2016
hingga 2019 dengan angka tertinggi sebesar 5,99 di tahun 2019.

Grafik 2. 45. Kunjungan Wisatawan dan Destinasi Wisata yang Dikembangkan


di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase peningkatan kunjungan wisata (%)


Persentase destinasi wisata yang dikembangkan (%)
20

15
15

10
10
6 5,88
5 4,5 4,19
3,66
2,23 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun -4,04
-5

Sumber: DKUKMPP Kabupaten Ketapang, 2021

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan menunjukkan tren yang


menurun pada tahun 2016 hingga 2020. Menurunnya jumlah wisatawan yang
berkunjung tahun 2016 hingga 2019 salah satunya dipengaruhi oleh menurunnya
jumlah destinasi wisata yang dikembangkan di Kabupaten Ketapang. Sedangkan
penurunan jumlah wisatawan tahun 2020 disebabkan karena pandemi covid 19.

139 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Jumlah wisatawan domestik menurun sebesar 611 wisatawan dibanding tahun 2019
dan wisatawan mancanegara tidak ada sama sekali.

Tabel 2. 69. Tingkat Penghunian Kamar Hotel/Akomodasi di Kabupaten Ketapang (Persen)


Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat Penghunian Kamar Kabupaten
28,71 24,61 26,3 25,86 31,85
Ketapang
Tingkat Penghunian Kamar Provinsi
42,77 39,26 45,78 38,78 27,44
Kalimantan Barat

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang dan Kalimantan Barat, 2021

Penyediaan akomodasi juga turut berkontribusi meskipun tidak sebesar sub


sektor makan minum. Pertumbuhan penyediaan akomodasi juga cukup tinggi jika
dibandingkan penyediaan makan minum dengan rata-rata 7,34 persen dengan tren
yang cukup fluktuatif untuk periode yang sama. Jumlah kamar yang terdapat di
Kabupaten Ketapang mencapai 700 kamar dengan 889 tempat tidur tersebar di
berbagai wilayah. Namun, data tingkat penghunian kamar hotel/akomodasi
menunjukkan tingkat penghunian masih tergolong rendah dan berada di bawah
rata-rata tingkat penghunian kamar di tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

Jumlah destinasi wisata Kabupaten Ketapang mencapai 140 objek yang terdiri
dari wisata alam, budaya, dan rohani hingga tahun 2019. Destinasi wisata tersebar
di berbagai kecamatan seperti Kecamatan Delta Pawan, Kecamatan Kendawangan,
Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, dan kecamatan lainnya.
Namun, persentase pengembangan destinasi wisata menunjukkan tren yang
menurun selama periode 2016-2020. Menurunnya pengembangan destinasi wisata
disebabkan oleh beberapa hal seperti terbatasnya sarana dan prasarana, rendahnya
pengembangan potensi atraksi wisata, dan rendahnya kapasitas SDM pengelola
wisata. Kerjasama pengembangan destinasi wisata juga belum berjalan dengan baik.
Kondisi ini ditandai dengan adanya beberapa konflik kepemilikan dan pengelolaan
objek wisata. Persoalan ini disebabkan oleh dua sebab indikatif, seperti belum
optimalnya sinergi kerjasama antara pelaku bisnis wisata, masyarakat, dan
pemerintah daerah serta rendahnya pemberdayaan masyarakat melalui kelompok
sadar wisata.

Perbedaan pandangan antar pemangku kepentingan, baik masyarakat,


pemerintah daerah, maupun swasta, menyebabkan pengembangan dan pengelolaan
destinasi wisata kurang optimal. Dari 140 destinasi wisata yang tercatat, baru
terdapat 8 destinasi wisata yang sudah memiliki Kelompok Sadar Wisata

140 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


(Pokdarwis) yang mengindikasikan rendahnya peran serta masyarakat dalam
pengelolaan objek wisata.

Pengembangan sektor pariwisata juga terkait dengan pengembangan ekonomi


kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Ketapang masih menghadapi
berbagai persoalan, seperti rendahnya kapasitas SDM pelaku ekonomi kreatif,
terbatasnya permodalan, terbatasnya pemasaran produk ekonomi kreatif, belum
tersedianya sarana prasarana pendukung ekonomi kreatif yang memadai dan
terbatasnya daya saing produk ekonomi kreatif. Berbagai persoalan tersebut
membutuhkan kerjasama multi-aktor agar persoalan tersebut dapat diselesaikan
dengan baik.

2.3.3.3. Pertanian

Perkembangan sektor pertanian dapat dicermati dari beberapa aspek, yaitu


kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB, produksi padi dan palawija, produksi
buah dan sayuran, produksi biofarmaka, populasi ternak dan produksi hasil ternak
berupa daging atau telur. Semakin besar kontribusi sektor pertanian, maka semakin
tinggi perannya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Tabel berikut ini
menunjukkan perkembangan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB di
Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 70. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Ketapang Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020

Sektor 2016 2017 2018 2019 2020


Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 25,15 24,23 24,27 23,24 23,46

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami fluktuasi dari


tahun 2016 hingga 2020. Meskipun berfluktuasi, angka kenaikan maupun
penurunan setiap tahunnya tidak berbeda secara signifikan. Selisih angka yang
paling besar terjadi di tahun 2019 yaitu penurunan sebesar 1,03 persen dibanding
tahun 2018. Angka kontribusi yang naik di tahun 2020 sebesar 0,17 persen
dibanding tahun 2019 terjadi karena turunnya kontribusi sektor lain yang lebih
signifikan, seperti industri olahan dan akomodasi serta makan dan minum.

Tabel 2. 71. Peranan Subkategori terhadap Nilai Tambah Kategori Pertanian, Peternakan,
Perburuan, dan Jasa Pertanian di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020

Jenis sub-kategori 2016 2017 2018 2019 2020

Pertanian, Peternakan, Perburuan dan


84,16 84,89 85,92 86,27 n/a
Jasa Pertanian

141 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Jenis sub-kategori 2016 2017 2018 2019 2020

Tanaman Pangan 7,33 7,56 7,87 7,95 n/a


n/a
Tanaman Holtikultura Semusim 0,66 0,61 0,58 0,57

Perkebunan Semusim 0 0 0 0 n/a

Tanaman Hortikultura Tahunan dan


2,87 3,11 3,05 3,26 n/a
Lainnya

Perkebunan Tahunan 62,66 63,3 64,13 64,23 n/a


Peternakan 9,37 9,05 9,01 9 n/a
Jasa Pertanian dan Perburuan Kehutanan
1,27 1,27 1,28 1,27 n/a
dan Penebangan Kayu

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Sub-kategori atau sub-sektor peternakan dan tanaman hortikultura semusim


mengalami penurunan pada tahun 2016 hingga 2019. Penurunan tertinggi di sektor
perternakan terjadi pada tahun 2016 hingga 2017, yaitu sebesar 0,32 persen.
Penurunan tertinggi untuk sub-sektor tanaman hortikultura juga terjadi pada tahun
2016 hingga 2017, yaitu sebesar 0,55 %. Penurunan ini terjadi karena penurunan
kapasitas produksi dan belum optimalnya jaringan pemasaran di kedua sub-sektor
tersebut.

d. Produksi Tanaman Pangan

Pada kondisi normal, produksi tanaman pangan terkait dengan peningkatan


kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Semakin besar produksi, maka semakin
besar kontribusinya terhadap PDRB. Produksi tanaman pangan di Kabupaten
Ketapang didominasi produksi padi. Adapun data mengenai produksi tanaman
pangan di Kabupaten Ketapang tahun 2016 hingga 2020 dapat dilihat sebagai
berikut:

Tabel 2. 72. Produksi Tanaman Pangan (Ton) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jenis Komoditas 2016 2017 2018 2019 2020


Padi 103.065 108.007 127.312 108.845 103.764
Jagung 862 1.582 3.686 4.212 7.730
Kedelai 101 10 57 0 3
Ubi Kayu 11.587 13.081 17.221 15.061 24.819
Ubi Jalar 1.426 1.614 1.818 1.093 1.115
KacangTanah 80 73 33 42 43
Kacang Hijau n/a n/a n/a n/a n/a

Sumber: Data Sektoral Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, 2021

142 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Produksi padi cenderung mengalami penurunan pada tahun 2018 hingga 2020,
dengan total penurunan sebesar 5.081 Ton. Penurunan produksi juga terjadi pada
komoditas ubi pada tahun 2018 hingga 2019, yaitu sebesar 3.593 Ton. Penurunan
kapasitas produksi padi dan ubi tersebut secara indikatif disebabkan oleh
produktivitas tanaman pangan yang rendah, belum optimalnya kapasitas SDM
petani dan penyuluh dan pertanian belum berorientasi agribisnis.

Tabel 2. 73. Luas Lahan Pertanian (Ha) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jenis Lahan 2016 2017 2018 2019 2020


Lahan Sawah
1. Beririgasi 5.125 5.226 5.226 5.226 5.226
2. Tadah Hujan 76.154 62.549 62.549 62.549 62.549
Lahan Kering
181.63
1. Tegal/Kebun 171.985 181.635 181.635 181.635
5
2. Ladang/Huma 24.427 22.784 22.784 22.784 22.784

Sumber: Data Sektoral Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, 2021

Luas lahan sawah tadah hujan mengalami penurunan pada tahun 2016 ke 2017
dan stagnan hingga tahun 2020. Penurunan tahun 2016 hingga 2017, yaitu sebesar
13.605 Ha. Penurunan luas lahan pertanian tanaman pangan juga terjadi untuk jenis
lahan kering, terutama ladang/ hulma. Penurunan luas ladang/hulma terbesar
terjadi pada tahun 2016 hingga 2017, yaitu sebesar 1.643 Ha. Persoalan ini terjadi
akibat beberapa sebab indikatif. Salah satunya adalah konversi lahan pertanian
tanaman pangan di Kabupaten Ketapang.

e. Produksi Tanaman Hortikultura

Tanaman hortikultura terdiri dari berbagai jenis tanaman pertanian, seperti


buah, sayur, dan biofarmaka. Tanaman ini tumbuh subur di Kabupaten Ketapang,
sehingga mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis. Berikut
adalah data mengenai produksi tanaman hortikultura di Kabupaten Ketapang:

1. Produksi Buah-buahan dan Sayuran

Produksi buah-buahan dan sayuran terkait dengan peningkatan kontribusi


sektor pertanian terhadap PDRB. Semakin besar produksi buah-buahan dan
sayuran, maka semakin besar kontribusinya terhadap PDRB. Produksi buah-buahan
dan sayuran di Kabupaten Ketapang didominasi durian dan pisang. Berikut adalah
data mengenai produksi buah-buahan dan sayuran di Kabupaten Ketapang tahun
2016 hingga 2020:

143 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 2. 74. Produksi Buah–Buahan dan Sayuran Tahunan Menurut Jenis Tanaman (kw)
Tahun 2016-2020

Jenis Komoditas 2016 2017 2018 2019 2020


Alpukat 15,00 7,00 26,00 30,00 45,60
Anggur n/a n/a n/a n/a n/a
Apel n/a n/a n/a n/a n/a
Belimbing 948,00 798,00 629,00 907,00 1.059,50
Duku/ Langsat 1.887,00 59,00 1.583,00 3.483,00 2.859,00
Durian 1.171,00 10.662,00 20.089,00 27.753,00 18.285,00
Jambu Air 1.395,00 713,00 654,00 1.286,00 1.672,36
Jambu Biji 1.658,00 2.302,00 1.841,00 1.595,00 1.997,64
Jengkol 709,00 913,00 1.123,00 2.333,00 3.071,03
Jeruk Besar 771,00 771,00 300,00 751,00 889,50
Jeruk Siam 5.515,00 4.363,00 5.657,00 4.929,00 6.586,00
Mangga 2.932,00 4.233,00 6.911,00 7.159,00 2.994,00
Manggis 123,00 195,00 664,00 914,00 483,00
Markisa 11,00 19,00 6,00 16,00 26,20
Melinjo 235,00 172,00 140,00 222,00 335,30
Nangka/
4.522,00 3.763,00 5.865,00 6.395,00 6.503,26
Cempedak
Nenas 604,00 771,00 1.000,00 969,00 993,51
Pepaya 1.751,00 1.952,00 1.776,00 2.027,00 1.747,10
Petai 522,00 289,00 1.327,00 1.545,00 1.407,69
Pisang 14.994,00 12.661,00 15.917,00 15.228,00 18.833,50
Rambutan 2.580,00 2.096,00 6.293,00 7.755,00 6.156,00
Salak 42,00 16,00 27,00 15,00 180,30
Sawo 937,00 486,00 1.665,00 1.499,00 2.587,50
Sirsak 405,00 471,00 366,00 630,00 618,00
Sukun 257,00 243,00 297,00 397,00 493,00
Jumlah 43.984,00 47.955,00 74.156,00 87.838,00 79.823,99

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan menunjukkan kenaikan pada


tahun 2016 hingga 2019, namun menurun pada tahun 2020. Kenaikan tertinggi
terdapat pada komoditas durian. Produksi komoditas durian naik sebesar 7.664 kw
pada tahun 2018-2019. Kenaikan jumlah produksi buah-buahan dan sayuran ini
dapat menekan laju penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB di
tingkat yang lebih makro. Peningkatan produksi tanaman buah-buahan dan sayuran
ini terjadi karena beberapa sebab indikatif, seperti perbaikan cara bertani dan
peningkatan luas lahan pertanian.

Kabupaten Ketapang juga memiliki beberapa komoditas unggulan untuk jenis


buah-buahan dan sayuran semusim. Perkembangan tanaman pertanian jenis ini
harus diperhatikan, karena skala produksinya sangat baik dan mampu mendukung

144 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pertumbuhan PDRB pertanian di skala yang lebih makro. Berikut adalah data
mengenai produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim di Kabupaten
Ketapang:

Tabel 2. 75. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah–Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman (kw),
Tahun 2016-2020

Jenis komoditas 2016 2017 2018 2019 2020


Bawang Daun 648,00 650,00 1.302,00 1.737,00 319,20
Bawang Merah n/a 37,00 n/a n/a 550,00
Bawang Putih n/a n/a n/a n/a n/a
Bayam 5.658,00 4.608,00 4.920,00 5.431,00 2.761,00
Blewah n/a 138,00 121,00 43,00 26,00
Buncis 1.117,00 1.109,00 1.033,00 1.676,00 1.036,00
Cabai Besar 101,00 553,00 634,00 745,00 788,90
Cabai Rawit 5.457,00 7.389,00 7.296,00 9.037,00 10.584,30
Kacang Panjang 5.048,00 6.526,00 6.636,00 7.551,00 8.284,90
Kangkung 6.555,00 5.504,00 5.606,00 7.436,00 3.559,30
Kembang Kol n/a n/a n/a 4,00 n/a
Kentang n/a n/a n/a n/a n/a
Ketimun 11.347,00 9.756,00 9.716,00 12.090,00 12.226,20
Kubis n/a n/a n/a n/a n/a
Lobak 2.742,00 2.345,00 2.391,00 2.721,00 91,20
Melon n/a n/a n/a 1,00 9,00
Petsai/ Sawi 8.631,00 4.008,00 5.573,00 4.994,00 2.947,00
Semangka 913,00 1.289,00 2.165,00 3.381,00 4.029,00
Terung 7.239,00 8.864,00 7.108,00 11.082,00 8.665,00
Tomat 17,00 12,00 39,00 62,00 629,00
Total 55.473,00 52.613,00 54.419,00 67.948,00 56.480,00

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Total produksi buah-buahan dan sayuran semusim menunjukkan kenaikan


pada tahun 2017 hingga 2019. Tiga jenis kenaikan komoditas tertinggi terdapat pada
ketimun, tomat, semangka. Produksi komoditas ketimun di tahun 2019 naik sebesar
2.334 kw dari tahun 2017. Produksi komoditas tomat di tahun 2019 naik sebesar
2.218 kw dari tahun 2017. Produksi komoditas semangka di tahun 2019 naik
sebesar 2.092 kw dari tahun 2017. Kenaikan jumlah produksi buah-buahan dan
sayuran hingga tahun 2019 ini dapat menekan laju penurunan kontribusi sektor
pertanian terhadap PDRB di tingkat yang lebih makro. Peningkatan produksi
tanaman buah-buahan dan sayuran ini terjadi karena beberapa sebab indikatif,
seperti perbaikan cara bertani, peningkatan luas lahan pertanian atau faktor
eksternal seperti peningkatan permintaan pasar terhadap komoditas buah-buahan
dan sayur semusim. Faktor lain yang berhubungan dengan produksi buah-buahan
dan sayuran semusim adalah penggunaan benih unggul dan sarana prasarana
pertanian.

145 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2. Produksi Tanaman Biofarmaka

Produksi tanaman biofarmaka terkait dengan peningkatan/penurunan


kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Semakin besar produksi tanaman
biofarmaka, maka semakin besar kontribusinya terhadap PDRB. Produksi tanaman
biofarmaka di Kabupaten Ketapang didominasi kunyit, laos dan kencur. Berikut
adalah data mengenai produksi tanaman biofarmaka di Kabupaten Ketapang tahun
2016 hingga 2020:

Tabel 2. 76. Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman (kg), 2016-2020

Jenis
2016 2017 2018 2019 2020
Komoditas
Dlingo 665,00 949,00 895,00 572,00 991,00
Jahe 39.843,00 86.215,00 122.400,00 149.141,00 175.984,05
Kapulaga n/a n/a n/a n/a 0,00
Keji Beling 340,00 412,00 248,00 11,00 74,00
Kencur 21.303,00 27.417,00 45.919,00 58.307,00 59.785,10
Kunyit 53.108,00 139.977,00 234.149,00 110.197,00 104.626,46
Laos 45.467,00 88.130,00 71.547,00 91.812,00 80.495,60
Lempuyang 333,00 52,00 24,00 54,00 203,81
Lidah Buaya 33,00 52,00 24,00 54,00 72,00
Mahkota Dewa 147,00 662,00 144,00 540,00 792,00
Mengkudu 444,00 974,00 699,00 568,00 442,00
Sambiloto 57,00 75,00 12,00 35,00 51,70
Temuireng 704,00 1.025,00 982,00 791,00 332,60
Temukunci 120,00 135,00 60,00 125,00 68,00
Temulawak 845,00 2.147,00 3.894,00 2.209,00 3.037,31
Total 123.566,00 262.007,00 358.597,00 265.275,00 250.971,58

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Produksi tanaman biofarmaka menunjukkan kondisi yang fluktuatif pada tahun


2016 hingga 2020. Pada periode 2016-2020, penurunan tertinggi terdapat pada
total produksi tanaman biofarmaka di tahun 2019 sebesar 93.322 kg dibanding
tahun 2018. Penurunan jumlah produksi tanaman biofarmaka ini dapat
menyebabkan penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Penurunan
produksi tanaman biofarmaka ini terjadi karena beberapa sebab indikatif, seperti
kurangnya benih unggul dan sarana prasarana pertanian.

f. Produksi Tanaman Perkebunan

Produksi tanaman perkebunan merupakan salah satu indikator yang digunakan


untuk mencermati perkembangan sub-sektor perkebunan di suatu daerah. Indikator
ini berhubungan langsung dengan kontribusi sub-sektor perkebunan terhadap

146 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


PDRB sektor pertanian. Berikut adalah data mengenai produksi tanaman
perkebunan di Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 77. Produksi Tanaman Perkebunan (ton) Tahun 2016 dan 2020

Jenis Komoditas 2016 2017 2018 2019 2020


Kelapa Sawit 191.805 4.990 516.675 1.298.540 1.293.690
Kelapa 2.492 2.393 1.748 1.753 1.750
Karet 18.271 25.198 16.065 16.066 16.066
Kopi 927 555 509 509 509
Kakao 115 107 32 32 32
Tebu 15 32,5 5 5 5
Lada 104 100 52 52 52
Aren 33 27 4 4 4
Kemiri 9 6 1 1 1
Total 213.771 33.376 535.091 1.316.962 1.312.109

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Produksi tanaman perkebunan (kecuali tanaman perkebunan sawit dan karet)


menunjukkan angka yang fluktuatif sejak tahun 2016 hingga 2020. Dari seluruh jenis
komoditas perkebunan, produksi yang paling fluktuatif ada pada jenis kelapa sawit.
Terjadi penurunan pada tahun 2017 sebesar 186.815 ton dibanding tahun 2016.
Kenaikan signifikan juga terjadi di sektor kelapa sawit tahun 2019 sebesar 781.865
ton jika dibanding tahun 2018. Penurunan dan kenaikan jumlah produksi tanaman
perkebunan ini dapat menyebabkan fluktuasinya kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB. Fluktuasi produksi tanaman perkebunan ini terjadi karena belum
optimalnya beberapa sebab indikatif, seperti belum optimalnya penggunaan bibit
unggul di perkebunan rakyat, kurangnya produktivitas perkebunan rakyat, luas
perkebunan rakyat yang masih rendah, belum optimalnya pembinaan terhadap
perkebunan swasta, pola budidaya perkebunan rakyat masih tradisional, rendahnya
kapasitas SDM petani dan belum memadainya sarana parasarana pendukung
produksi perkebunan.

Produk-produk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan di Kabupaten


Ketapang masih sulit bersaing dengan produk pertanian dari luar daerah karena
persoalan kurangnya kualitas produk. Persoalan ini disebabkan oleh belum
optimalnya penanganan pasca panen berbasis teknologi. Kabupaten Ketapang harus
mulai mengadopsi teknologi dalam penanganan pasca panen pada periode
perencanaan ke depan.

g. Populasi Ternak dan Unggas

147 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Populasi ternak dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat
kesehatan ternak. Semakin besar populasinya, maka semakin sedikit ternak yang
mati. Beberapa daerah menggunakan populasi ternak untuk menjaga ketersediaan
pangan dari sub-sektor peternakan. Beberapa daerah juga menggunakan indikator
populasi ternak dan unggas untuk menghitung kontribusi sub-sektor peternakan
terhadap PDRB pertanian. Berikut merupakan data tentang populasi ternak di
Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 78. Populasi Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/Unggas (Ekor) Tahun 2016-2020

Jenis Ternak 2016 2017 2018 2019 2020


Sapi Perah n/a n/a n/a n/a n/a
Sapi Potong 35.119 37.105 40.683 35.318 35.118
Kerbau 3.087 2.020 1.828 1.815 1.854
Babi 107.031 34.079 27.880 22.468 129.732
Kambing/Domba 9.031 6.083 5.772 4.421 5.816
Ayam Pedaging n/a 230.128 236.461 236.570 231.302
Ayam Petelur 22.000 78.000 68.000 134.000 129.302
Ayam Kampung 72.888 77.139 66.328 39.483 34.012
Itik/ Itik Manila 39.400 48.261 48.656 51.635 55.485
Total 288.556 512.815 495.608 525.710 622.621

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Total populasi ternak/unggas menunjukkan peningkatan dari tahun 2018


hingga 2020. Meskipun secara total mengalami peningkatan, tetapi terdapat jenis
unggas yang mengalami penurunan sejak tahun 2018, seperti ayam kampung yang
turun sebesar 32.316 ekor dari tahun 2018 ke tahun 2020. Penurunan populasi
unggas ini terjadi karena beberapa sebab indikatif, seperti tingkat kelahiran ternak
yang masih rendah dan belum optimalnya pencegahan penyakit menular dari luar
daerah.

h. Produksi Daging Ternak dan Unggas

Indikator lain yang dapat digunakan untuk menggambarkan perkembangan


sub-sektor peternakan adalah produksi daging ternak dan unggas. Indikator ini
sebenarnya juga berkolerasi dengan cadangan pangan daging dalam daerah.
Produksi daging sangat dibutuhkan untuk mencukupi konsumsi nutrisi masyarakat.
Berikut adalah data produksi daging di Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 79. Produksi Daging Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/ Unggas (Kg)
Tahun 2016-2020

148 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Jenis Ternak/
2016 2017 2018 2019 2020
Unggas
Sapi Perah n/a n/a n/a n/a n/a
Sapi Potong 117.968 322.552 349.868 343.132 342.540
Kerbau 6.696 32.480 20.064 20.041 20.944
Babi 142.150 526.350 228.088 232.137 180.484
Kambing/Domba 8.700 59.831 20.839 40.646 30.726
Ayam Pedaging 1.031.471 n/a 3.400.508 4.288.502 4.180.793
Ayam Petelur n/a n/a 7.050 28.358 9.581
Ayam Kampung 11.795 n/a 176.535 146.943 123.521
Itik/Itik Manila 2.128 n/a 123.536 29.891 30.463
Total 1.320.908 941.213 4.326.488 5.129.650 4.919.052

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Total produksi daging ternak/unggas menunjukkan peningkatan pada tahun


2018 hingga 2019. Total produksi daging tahun 2017 menurun drastis dibanding
tahun 2016 karena banyak data yang tidak diketahui jumlahnya. Peningkatan
tertinggi di tahun 2019 terdapat pada komoditas kambing/ domba dan ayam
pedaging. Produksi kambing/domba mengalami peningkatan sebesar 19.807 kg
pada tahun 2018 hingga 2019, sedangkan ayam pedaging mengalami peningkatan
sebesar 887.994 kg pada tahun yang sama. Peningkatan produksi ternak dan unggas
ini terjadi karena beberapa sebab indikatif, salah satunya adalah semakin baiknya
cara budidaya ternak.

i. Produksi Telur

Produksi telur juga merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
menggambarkan perkembangan sub-sektor peternakan. Indikator ini juga
berkolerasi dengan cadangan pangan dalam daerah. Produksi telur sangat
dibutuhkan untuk mencukupi konsumsi nutrisi masyarakat. Data produksi telur di
Kabupaten Ketapang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. 80. Jumlah Produksi Telur Menurut Jenis Unggas

Jenis Unggas 2016 2017 2018 2019 2020


Ayam Pedaging n/a n/a n/a n/a n/a
Ayam Petelur 1.328.130 117.000 117.000 117.903 2.297.550
Ayam Kampung 383.828 24.739 24.739 204.969 117.903
Itik/ Itik Manila 117.206 12.861 12.861 154.568 169.470
Total 1.829.164 154.600 154.600 477.440 2.584.923

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2021

Produksi telur menunjukkan peningkatan pada tahun 2017 hingga 2020.


Peningkatan tertinggi terdapat pada telur dari komoditas ternak ayam petelur.

149 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Produksi telur dari ayam petelur mengalami peningkatan sebesar 2.179.647 pada
tahun 2019 hingga 2020. Peningkatan produksi telur ini terjadi karena beberapa
sebab indikatif, salah satunya semakin baiknya cara budidaya unggas.

2.3.3.4. Perdagangan

Sektor perdagangan menjadi salah satu sektor yang berkontribusi cukup besar
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Ketapang meskipun mengalami
pertumbuhan yang melambat. Rata-rata kontribusi sektor perdagangan mencapai
10,76 persen pada tahun 2016-2020.

Tabel 2. 81. Peranan Sub Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor terhadap PDRB Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020

Tahun
Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019 2020
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
11,28 10,95 10,61 10,73 10.24
Mobil dan Sepeda Motor
a. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor
2,71 2,53 2,43 2,37 n/a
dan Reparasinya
b. Perdagangan Besar dan Eceran,
Bukan Mobil dan Sepeda Motor 8,57 8,42 8,18 8,34 n/a

Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang, 2016-2020

Pada periode 2016 hingga 2020, perdagangan besar dan eceran, bukan mobil
dan sepeda motor menjadi sub kategori yang mendominasi sektor perdagangan
besar dan eceran. Analisis lebih dalam terkait kontribusi sub sektor hanya bisa
dilakukan pada tahun 2016-2019 karena mulai tahun 2020 tidak dilakukan
perhitungan PDRB hingga tingkat sub sektor. Kontribusi sub sektor perdagangan
besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor cenderung stagnan dengan rata-
rata kontribusi sebesar 8,44 persen pada tahun 2016-2019. Sub sektor perdagangan
mobil, sepeda motor, dan reparasinya juga menunjukkan tren yang serupa dengan
rata-rata kontribusi sebesar 2,59 persen pada tahun 2016-2019. Stagnasi
pertumbuhan di sektor ini disebabkan oleh menurunnya laju pertumbuhan sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor beserta sub-
kategorinya.

Grafik 2. 46. Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil,
dan Sepeda Motor beserta Sub Kategorinya di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020

150 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

7 6,3
5,83
6 5,3
5 5,34 5,12
4,67
4 3,39
3,35
3
3,23
2 2,78 2,85
2,34
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang, 2020

Pertumbuhan sektor perdagangan menunjukkan tren yang menurun selama


periode 2016-2019. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya pertumbuhan
nilai produksi yang dihasilkan oleh sub kategori perdagangan besar dan eceran,
bukan mobil dan sepeda motor maupun sub kategori perdagangan mobil, sepeda
motor, dan reparasinya. Pertumbuhan kedua sub kategori tersebut menunjukkan
tren yang menurun tajam dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,86 persen untuk
perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor dan rata-rata sebesar
4,04 persen untuk perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya. Pasokan
barang yang tidak menentu mengakibatkan beberapa harga barang mengalami
kenaikan sebagai akibat dari kelangkaan barang. Kondisi tersebut kemudian
menyebabkan permintaan menurun, sehingga menurunkan nilai transaksi di sektor
perdagangan.

Menurunnya kontribusi sektor perdagangan disebabkan oleh beberapa faktor


indikatif, seperti kurangnya ketersediaan dan kelancaran distribusi barang.
Persoalan ini disebabkan oleh ketidakstabilan persediaan barang pokok dan barang
penting jaringan distribusi, terbatasnya pengawasan distribusi barang (lebih
cenderung ke wilayah perkotaan), ketidakstabilan harga barang pokok dan barang
penting, terbatasnya pelayanan kemetrologian, dan kurangnya ketersediaan sarana
prasarana perdagangan yang memadai. Kontribusi sektor perdagangan juga
dipengaruhi oleh nilai perdagangan. Faktor tersebut dipengaruhi oleh tingkat
pembinaan usaha perdagangan formal dan omzet perdagangan. Berikut adalah data
tentang omzet perdagangan pasar tradisional di Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 82. Jumlah Pasar Tradisional dan Omzet Perdagangan Pasar Tradisional
Tahun 2016-2020

151 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Pasar Tradisional 47 50 53 56 n/a
Omzet Perdagangan Pasar Tradisional
360 437 354 n/a n/a
(Rp. 000.000/bulan)

Sumber: DKUKMPP Kabupaten Ketapang, 2020

Menurunya nilai transaksi di sektor perdagangan dapat diindikasikan oleh


omzet perdagangan pasar tradisional yang cenderung menurun. Kondisi ini
bertentangan dengan peningkatan jumlah pasar tradisional yang diharapkan
mampu meningkatkan transaksi perdagangan di dalam daerah. Pengelolaan dan
pengawasan terhadap para pedagang yang belum optimal serta sarana prasarana
pendukung perdagangan yang masih minim menjadi beberapa penyebab yang
mendorong perlambatan produksi sektor perdagangan.

2.3.3.5. Perindustrian

Sektor industri pengolahan menjadi sektor potensial yang diharapkan mampu


mendorong kinerja perekonomian Kabupaten Ketapang. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB
Kabupaten Ketapang. Sektor industri pengolahan tercatat berkontribusi dengan
rata-rata mencapai 14,12 persen dan rata-rata tingkat pertumbuhan sebesar 6,82
persen pada periode 2015-2019.

Tabel 2. 83. Peranan Sub Kategori Industri Pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Ketapang
(persen) Tahun 2016-2020

Tahun
Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019 2020
Industri Pengolahan 13,73 14,09 14,50 14,43 n/a
a. Industri Makanan dan Minuman 10,37 10,53 10,70 11,08 n/a
b. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,02 0,02 0,02 0,03 n/a
c. Industri Kulit, Barang dari Kulit,
0,00 0,00 0,00 0,00 n/a
Alas Kaki
d. Industri Kayu, Barang dari Kayu
dan Gabus dan Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan, dan 1,62 1,55 1,44 1,26 n/a
sejenisnya
e. Industri Kertas dan Barang dari
Kertas, Percetakan, dan 0,02 0,02 0,02 0,02 n/a
Reproduksi Media Rekaman
f. Industri Kimia, Farmasi, dan
Obat Tradisional 0,00 0,00 0,00 0,00 n/a

152 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tahun
Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019 2020
g. Industri Karet, Barang dari Karet,
dan Plastik 0,27 0,26 0,24 0,24 n/a

h. Industri Barang Galian bukan


0,06 0,06 0,06 0,05 n/a
Logam
i. Industri Logam Dasar 0,56 0,90 1,33 1,31 n/a
j. Industri Barang dari Logam,
Komputer, Barang Elektronik, 0,21 0,20 0,19 0,18 n/a
Optik, dan Peralatan Listrik
k. Industri Mesin dan Perlengkapan
YTDL 0,00 0,00 0,00 0,00 n/a

l. Industri Alat Angkutan 0,13 0,13 0,12 0,12 n/a


m. Industri Furnitur 0,19 0,18 0,16 0,15 n/a
n. Industri Pengolahan Lainnya,
Jasa Reparasi, dan Pemasangan 0,26 0,24 0,22 0,22 n/a
Mesin dan Peralatan

Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang, 2016-2019

Industri makanan dan minuman menjadi sub kategori yang paling mendominasi
dengan rata-rata kontribusi mencapai 10,66 persen dari total PDRB Kabupaten
Ketapang pada periode 2016-2019. Pada tahun 2020 tidak dapat dijabarkan karena
data tidak tersedia. Pertumbuhan sub kategori ini juga tercatat cukup tinggi dengan
rata-rata sebesar 6,44 persen. Di kelas industri kecil dan menengah, kelompok
industri makanan dan minuman mampu menyerap tenaga kerja hingga 635 orang
dengan total nilai investasi mencapai 6,2 milyar rupiah sedangkan di kelas industri
menengah, kelompok industri makanan dan minuman menyerap tenaga kerja
sejumlah 2.343 orang dengan total nilai investasi berkisar 363,72 milyar rupiah pada
tahun 2019.

Grafik 2. 47. Laju Pertumbuhan Sub Kategori Pilihan Sektor Industri Pengolahan (Persen)
Tahun 2016-2020

153 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


20,00 300,00
260,40
15,00 250,00
12,65
8,18 11,27 10,68
10,00
5,78 200,00
5,03 4,74
5,00 2,54
4,05 3,94
150,00
- 0,15 0,51
2015 2016 2017 2018 2019
100,00
(5,00)
(7,16)
(10,33) 76,44 50,00
(10,00) 60,15 6,17
4,06
(15,00) -

Industri Makanan dan Minuman


Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit, Alas Kaki
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekaman
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan sejenisnya
Industri Logam Dasar

Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang, 2016-2019

Kategori industri lain yang turut berkontribusi yaitu industri kayu, barang dari
kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya meski
pangsanya jauh lebih kecil dibanding industri makanan dan minuman. Rata-rata
kontribusi sektor tersebut tercatat sebesar 1,53 persen dengan rata-rata
pertumbuhan negatif yaitu -2,58 persen. Pertumbuhan yang fluktuatif dan
cenderung menurun disebabkan oleh pola produksi para pelaku industri di bidang
kerajinan yang hanya melakukan produksi jika terdapat pesanan yang sifatnya tidak
menentu.

Kontribusi sub kategori lainnya hanya berkontribusi sangat kecil yaitu tidak
mencapai satu persen dengan pertumbuhan yang cukup fluktuatif. Industri logam
dasar sempat mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi pada tahun 2016 tetapi
terus menunjukkan tren yang menurun. Penurunan pertumbuhan pada sektor
industri logam dasar disebabkan oleh sulitnya memperoleh bahan baku.

Pola pikir para pelaku industri yang masih sederhana, proses pengolahan yang
masih tradisional, serta keterbatasan akses distribusi dan pemasaran menjadi
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi di sub sektor industri
pengolahan lainnya di Kabupaten Ketapang. Kondisi tersebut menyebabkan sektor
industri pengolahan secara umum belum dapat berkontribusi dengan optimal.

Kontribusi sektor perindustrian terhadap perekonomian juga dipengaruhi oleh


nilai produksi industri kecil dan menengah. Faktor ini sangat terkait dengan

154 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kapasitas SDM, permodalan, metode pemasaran, sarana prasarana pendukung
produksi, dan daya saing produk IKM. Faktor-faktor tersebut harus mendapat
perhatian dan intervensi secara komprehansif pada periode perencanaan ke depan.

2.3.3.6. Transmigrasi

Penyelenggaraan transmigrasi dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan


dan produktivitas masyarakat transmigran dalam membangun kemandirian,
sehingga kegiatan ekonomi dan sosial budaya dapat tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan. Kondisi kawasan transmigrasi di Kabupaten Ketapang saat ini masih
memerlukan perhatian, khususnya dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Jumlah transmigran yang sudah ditempatkan di Kabupaten Ketapang hingga tahun
2019 mencapai 17.582 Kepala Keluarga dengan jumlah mencapai 71.601 jiwa.
Transmigran ditempatkan di 52 lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan seperti
Kecamatan Kendawangan, Kecamatan Air Upas, Kecamatan Sungai Melayu Rayak,
dan kecamatan lainnya.

Tabel 2. 84. Persentase Transmigran yang Mendapatkan Pelatihan di Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

Persentase transmigran yang


16,36% 21,81% 21,81% 18,18% n/a
mendapatkan pelatihan

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang, 2020

Pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Ketapang saat ini


terhambat oleh belum tersedianya Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP).
Permasalahan lain yang dihadapi adalah ketersediaan prasarana dan sarana utilitas
(PSU) di kawasan transmigrasi belum optimal serta kapasitas SDM transmigran
masih belum optimal. SDM transmigran yang terlatih tercatat baru mencapai rata-
rata sebesar 19,54 persen pada tahun 2016-2019. Kondisi tersebut menggambarkan
jumlah transmigran terlatih masih rendah.

2.3.4. Pendukung Urusan Pemerintahan


Penunjang memiliki peran penting dalam mendukung kualitas penyelenggaraan
pelayanan publik di suatu daerah. Gambaran mengenai kondisi penunjang urusan
dapat dilihat dari beberapa unsur, seperti perencanaan pembangunan; keuangan;
kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan; pengawasan; penelitian dan
pengembangan; sekretariat dewan; dan pemerintahan umum/sekretariat daerah.
Secara rinci, ketujuh urusan penunjang dapat dilihat dalam deskripsi berikut:

155 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.3.4.1. Pemerintahan Umum/Sekretariat Daerah

Urusan pemerintahan umum berkaitan dengan kegiatan atau kinerja


Sekretariat Daerah dan urusan kewilayahan. Urusan ini penting untuk dimasukkan
dalam analisis ini karena fungsi koordinasi, integrasi, sinkronisasi Sekretariat
Daerah berperan dalam mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Berikut ini adalah kinerja penyelenggaraan pemerintahan umum di Kabupaten
Ketapang.

Grafik 2. 48. Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

70

60 59,51 59,51

50 50,58 51,83

40

30

20

10

0 0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Kabupaten Ketapang


menunjukkan perkembangan yang stagnan, tetapi cenderung turun. IRB mengalami
penurunan pada tahun 2019, yaitu sebesar 8,93 persen. Namun, angka tersebut
kembali meningkat menjadi 51,83 pada tahun 2020. Angka tersebut masih dalam
predikat “CC” atau cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan reformasi
birokrasi di Kabupaten Ketapang belum berjalan optimal. Salah satu penyebabnya
adalah Nilai SAKIP daerah yang belum optimal.

Tabel 2. 85. Nilai dan Predikat SAKIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020

Nilai SAKIP Daerah 48,43 (C) 32,08 (C) 34,91 (C) 52,13 (CC) 60,11 (B)

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

Nilai SAKIP daerah mengalami perkembangan fluktuatif dan cenderung naik


pada tahun 2016 hingga 2020. Predikat SAKIP daerah mengalami kenaikan dari

156 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


predikat “C” menjadi “B” pada tahun 2020. Kenaikan tersebut didorong oleh
pembenahan kualitas perencanaan daerah, koordinasi dan fasilitasi terkait data
pembangunan, koordinasi dan fasilitasi pengendalian pembangunan daerah, dan
kualitas pelaporan akuntabilitas daerah.

Selain nilai SAKIP, kinerja pemerintahan umum juga dapat diukur dari peringkat
EKPPD Kabupaten Ketapang. Peringkat EKPPD merupakan penilaian terhadap
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berikut ini adalah peringkan EKPPD
Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 86. Peringkat Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)


Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Peringkat EKPPD 7 3 5 Masih Evaluasi Masih Evaluasi

Nilai LPPD 2.8708 2.9044 3.0002 Masih Evaluasi Masih Evaluasi

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

Peringkat kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Ketapang


mengalami perkembangan fluktuatif dan cenderung naik pada tahun 2016 hingga
2018. Di samping itu, nilai LPPD juga mengalami peningakatan. Kenaikkan pada
peringkat EKPPD tersebut menunjukkan bahwa kinerja penyelenggaraan
pemerintah daerah masih belum optimal. Kondisi ini terjadi karena masih ada
komponen perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan belum berjalan optimal
terutama terkait komponen pendidikan. Selain itu, Indikator Kinerja Kunci (IKK)
seringkali berubah sehingga berdampak pada proses pengumpulan data yang
kemudian berpengaruh pada predikat dan nilai EKPPD di atas.

Koordinasi dan fasilitasi terhadap pelayanan masyarakat juga menjadi salah


satu penyebab belum optimalnya IRB Kabupaten Ketapang. Kinerja pelayanan
publik dapat dilihat dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Berikut ini adalah IKM
Kabupaten Ketapang tahun 2017-2020.

Grafik 2. 49. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

157 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


100
85,89
90 81,02 80,95 80,14
80

70

60

50

40

30

20

10
0
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

IKM Kabupaten Ketapang mengalami perkembangan yang fluktuatif dan


cenderung menurun pada tahun 2017 hingga 2020. IKM Kabupaten Ketapang
mengalami penurunan sebesar 4,94 persen menjadi 80,95 persen pada tahun 2019.
Angka tersebut menurun kembali sebesar 0,81 menjadi 80,14 pada tahun 2020.
Kondisi ini menunjukkan bahwa fasilitasi dan koordinasi terkait pelayanan
masyarakat belum berjalan optimal. Persoalan ini disebabkan oleh beberapa OPD
belum memahami cara pengukuran IKM dan belum semua OPD melaksanakan
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM).

Grafik 2. 50. Persentase OPD yang telah memiliki SOP di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

100,00
90,00
80,00 91,00
70,00 82,14
75,00 75,00 76,78
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

Persentase OPD yang telah memiliki SOP di Kabupaten Ketapang mengalami


kenaikkan dari tahun 2016 hingga 2020. Kondisi ini menunjukkan bahwa
ketatalaksanaan Pemerintah Kabupaten Ketapang sudah berjalan baik. Hal yang
paling penting selain OPD memiliki SOP, adalah memastikan setiap OPD yang telah
memiliki SOP mampu dilaksanakan secara baik.

158 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Persoalan lain juga berkaitan dengan pengendalian kebijakan daerah yang
belum berjalan efektif. Salah satunya adalah belum optimalnya penyelesaian tapal
batas daerah, baik tapal batas internal kabupaten (tapal batas antara desa atau tapal
batas antara kecamatan) maupun tapal batas antara Kabupaten Ketapang dengan
kabupaten lainnya. Jumlah tapal batas yang tertangani sejak tahun 2017 hingga
2019, yaitu hanya sebanyak 3 (tiga) segmen. Saat ini, jumlah tapal batas yang belum
tertangan sebanyak 4 segmen. Kondisi ini disebabkan oleh belum adanya titik temu
antara pihak-pihak terkait dan belum efektifnya fasilitas tapal batas antara
kecamatan/desa terutama yang terdapat potensi SDA.

Selain itu, persoalan pengendaliaan kebijakan daerah juga terjadi pada


kebijakan Bantuan Sosial (Bansos). Pemberian Bansos belum berjalan efektif di
Kabupaten Ketapang hingga saat ini. Kondisi ini terjadi karena masih ada penyaluran
Bansos yang kurang tepat sasaran.

Pengendaliaan daerah terkait kewilayahan juga belum berjalan efektif. Hal ini
dapat dilihat dari belum efektifnya pengendaliaan kinerja kecamatan. Persoalan ini
terjadi karena belum optimalnya tindak lanjut monitoring dan evaluasi PATEN,
dengan masih adanya kecamatan yang belum memenuhi syarat penyelenggaraan
dan data monografi kecamatan yang belum diperbaharui secara baik.

2.3.4.2. Sekretariat Dewan

Urusan ini berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan.
Urusan ini merupakan salah satu urusan yang sangat penting bagi penyelenggaraan
pemerintahan daerah, terutama menyangkut fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan
fasilitasi. Salah satu indikator untuk melihat kinerja pelaksanaan urusan ini adalah
jumlah produk DPRD yang dibuat maupun disetujui oleh DPRD.

Tabel 2. 87. Jumlah Produk DPRD Periode 2009-2014 dan 2014-2019 Kabupaten Ketapang

Jenis Produk DPRD


No Periode SK Keputusan Peraturan Daerah yang telang Total
Pimpinan DPRD mendapatkan persetujuan DPRD
1 2009-2014 32 91 85 208
2 2014-2019 26 76 66 168

Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka, 2020

Produk DPRD yang dibuat maupun disetujui sebanyak 208 produk pada periode
2009-2014. Namun, kondisi ini mengalami penurunan pada periode 2014-2019, di
mana jumlah produk yang dibuat dan disetujui oleh DPRD hanya sebanyak 168
produk. Penyebab indikatif adalah belum optimalnya fasilitasi kegiatan DPRD dan

159 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


belum optimalnya sinergitas program kerja komisi dengan Sekretariat Dewan, serta
belum optimalnya koordinasi antara pemangku kepentingan dalam lingkup
Sekretariat Dewan. Selain dari sisi produk, Indeks Kepuasan Masyarakat/Pengguna
di Lingkup kerja Sekretariat Dewan masih belum optimal. Hal ini terjadi karena
sarana dan prasarana pendukung belum memadai seperti ruang kerja yang belum
representatif dan waktu pelaksanaan rapat paripurna belum tepat waktu.

2.3.5. Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


2.3.5.1. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan merupakan salah satu urusan penunjang dalam


pembangunan daerah. Urusan ini sangat penting karena menjadi bahan pedoman
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Secara pemenuhan dokumen,
Pemerintah Kabupaten Ketapang sudah memenuhi seluruh dokumen perencanaan
seperti RPJPD, RPJMD, RKPD, RTRW dan telah ditetapkan dalam peraturan daerah.

Selain indikator pemenuhan dokumen perencanaan, indikator lain yang


berkaitan dengan kualitas perencanaan perlu dianalisis juga. Hal ini penting
dilakukan karena mempunyai pengaruh secara substantif terhadap kualitas
pembangunan daerah. Berikut ini adalah beberapa capaian dalam urusan
perencanaan.

Tabel 2. 88. Persentase Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Realisasi Kinerja


Pembangunan, dan Penghargaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
No Jenis Data
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Partisipasi Masyarakat dalam
1 100 100 100 100 100
pembangunan (Musrenbang)
2 Realisasi Kinerja Pembangunan 43.5 47.8 56.5 n/a n/a
3 Penghargaan Pembangunan Daerah n/a n/a 3,90 n/a n/a

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah


sudah berjalan baik. Hal ini dapat dilihat dari proses perencanaan pembangunan
yang selalu melibatkan masyarakat atau sebesar 100 persen. Di samping itu, realisasi
kinerja pembangunan juga mengalami peningkatan dari tahun 2016 hingga 2018.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa realisasi kinerja pembangunan selalu
berjalan positif dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, tingkat realisasi kinerja
pembangunan daerah masih dapat dikatakan rendah karena capaiannya hanya

160 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


sebesar 56,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pembangunan daerah
belum tercapai secara maksimal.

Selain itu, kualitas perencanaan daerah juga dapat dinilai dari hasil penilaian
SAKIP Daerah. Predikat SAKIP Kabupaten Ketapang masih belum optimal saat ini
karena predikatnnya “CC”. Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas perencanaan
pembangunan daerah belum berjalan optimal. Penyebab indikatif adalah belum
optimalnya keselarasan antara dokumen perencanaan daerah, belum optimalnya
pengendalian dan evaluasi pembangunan, masih rendahnya tindak lanjut aspirasi
masyarakat dalam perencanaan pembangunan derah, belum optimalnya
keselarasan antara perencanaan dengan penganggaran, dan indikator belum
berorientasi outcome.

2.3.5.2. Keuangan

Urusan keuangan merupakan urusan yang sangat penting bagi penyelenggaraan


pembangunan daerah. Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan urusan ini
adalah sejauh mana akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan tingkat
kemandirian keuangan daerah. Akuntabilitas pengelolaan keuangan dapat dilihat
dari Opini BPK, yaitu sebagai berikut.

Tabel 2. 89. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP

Sumber: Ihtiisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2020

Pemerintah Kabupaten Ketapang mendapatkan Opini BPK dengan predikat


Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) pada tahun 2016 hingga 2020. Hal ini
menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Ketapang sudah
berjalan baik. Kondisi ini terjadi karena adanya penerapan TIK dalam pengelolaan
keuangan, seperti aplikasi Sistem Informasi Keuangan dan Aset Tetap (SIKUAT).

Meskipun demikian, tertib administrasi keuangan perlu ditingkatkan terutama


berkaitan dengan tertib penyusunan dan pelaporan penganggaran dan
pertanggungjawaban keuangan yang masih belum tertib terutama dalam segi
ketepatan waktu penyampaiannya. Hal ini disebabkan oleh SDM di bidang akuntansi
masih minim terutama di tingkat OPD, komitmen pegawai terkait tertib administrasi
keuangan belum optimal, dan fasilitasi untuk mengakses aplikasi juga belum
memadai.

161 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Selain itu, peningkatan tata kelola aset daerah perlu dilakukan agar Opini BPK
dapat dipertahankan. Seluruh aset daerah Kabupaten Ketapang sudah diinventarisir
pada saat ini. Namun, proses legalitasi aset belum optimal. Baru sekitar 55 persen
aset yang ada legalisasinya, dari total 1.000 lebih aset, terutama aset tanah Pemda.

Persoalan lain tentang urusan keuangan adalah kemampuan keuangan daerah


dalam membiayai penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan daerah.
Kemampuan keuangan daerah ini dapat diukur dari perbandingan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap Pendapatan Daerah (PD). Berikut ini adalah data derajat
desentralisasi fiskal Kabupaten Ketapang.

Grafik 2. 51. Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

12
10,23
10 8,78
8,42 8,31
8 7,09

0
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Persentase PAD terhadap pendapatan daerah mengalami penurunan pada


tahun 2016 hingga 2019. Selain itu, persentase PAD terhadap pendapatan daerah
juga masih dalam kategori sangat kurang karena masih di bawah 10 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan keuangan daerah dalam membiayai
penyelenggaraan roda pemerintahan masih belum optimal. Penyebab persoalan ini,
yaitu, pertama, belum optimalnya penerimaan pajak daerah yang disebabkan karena
data objek dan subjek pajak yang belum baik, kesadaran masyarakat tentang pajak
masih rendah, belum optimalnya penerapan reward dan punismant. Kedua,
penerimaan retribusi yang belum optimal karena masih banyak aset yang belum
dimanfaatkan untuk menambah kontribusi bagi penerimaan retribusi daerah,
sarana dan prasarana retribusi yang belum memadai, belum optimalnya pendataan
sumber-sumber retribusi, dan belum optimalnya koordinasi dengan OPD penghasil.
Ketiga, belum optimalnya penerimaan pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan yang disebabkan karena keuntungan dari hasil penanaman modal belum
optimal. Keempat, masih terbatasnya jumlah BUMD, yaitu hanya sebanyak 2 BUMD

162 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


di Kabupaten Ketapang. Hal ini kemudian membuat kontribusinya terhadap PAD
belum optimal.

2.3.5.3. Kepegawaian

Urusan kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan termasuk ke dalam urusan


penunjang. Urusan ini mempunyai peran sangat penting bagi peningkatan
profesionalitas pegawai. Berikut ini adalah indikator untuk menilai pelaksanaan
urusan ini:

Tabel 2. 90. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Jabatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah jabatan pimpinan tinggi
1. n/a 31 30 29 29
pada instansi pemerintah
Jumlah jabatan administrasi
2. pada instansi pemerintah n/a 161 146 163 158
(Eselon III)
Jumlah jabatan administrasi
3. pada instansi pemerintah n/a 553 532 520 475
(Eselon IV)
Jumlah jabatan administrasi
4. pada instansi pemerintah n/a 1616 1152 1459 1260
(Pelaksana)
Jumlah pemangku jabatan
5. n/a 4421 4208 4427 4327
fungsional (JF)
Jumlah Pejabat Struktural n/a 745 708 712 662
Jumlah Total Pegawai n/a 6782 6068 6598 6249

Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah PNS di Kabupaten Ketapang mengalami penurunan pada tahun 2017


hingga 2020. Penurunan ini juga terjadi pada seluruh jabatan, baik jabatan pimpinan
tinggi, jabatan administratif, dan Jabatan Fungsional (JF). Penyebab indikatif dari
kondisi ini adalah banyak pegawai yang sudah pensiun.

Kinerja pelaksanaan urusan ini dapat dinilai dari tingkat profesionalitas


pegawai. Tingkat profesionalitas pegawai dapat diukur dengan menggunakan
Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP). Berikut ini adalah IPP Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 91. Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
IPP n/a n/a 48,95 62,02 n/a

Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2021

163 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Perkembangan IPP Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan sebesar 13,07
poin menjadi 62,02 pada tahun 2019. Meskipun demikian, tingkat IPP dengan nilai
tersebut masih dalam kategori rendah. Kondisi ini terjadi dipengaruhi oleh
komponen kompetensi pegawai yang belum baik.

Selain itu, indikator lain yang perlu diperhatikan adalah kinerja pegawai. Hal ini
dapat dilihat dari persentase ASN yang memiliki nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
Persentase ASN dengan nilai SKP dengan kategori baik sudah 100 persen pada tahun
2017 hingga 2019. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai sudah berjalan
optimal.

2.3.5.4. Pendidikan dan Pelatihan

Kompetensi pegawai dapat dinilai dari PNS yang mengikuti pelatihan dan
pendidikan serta berapa lama pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
Berikut ini adalah persentase PNS yang mengkuti pelatihan dan pendidikan serta
rata-rata lama pegawai mendapatkan Pendidikan dan pelatihan.

Tabel 2. 92. Presentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengikuti Pelatihan dan Pendidikan
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020

Presentase ASN yang mengikuti


dan lulus pendidikan dan n/a 2.14% 7.94% 3.94% 0.10%
pelatihan pada tahun Berjalan
Presentase Pejabat ASN yang telah
mengikuti pendidikan dan n/a 1.07% 0.00% 0.98% 0.00%
pelatihan struktural
Rata-rata lama pegawai
mendapatkan penidikan dan 20 jam 20 jam 20 jam 20 jam 20 jam
pelatihan

Sumber: BKPSDM Kabupaten Ketapang, 2021

Persentase PNS yang mengikuti pendidikan dan pelatihan mengalami


penurunan pada tahun 2020. Hal yang sama juga terjadi pada persentase pejabat
yang mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural. Sementara itu, rata-rata lama
pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan, yaitu selama 20 jam. Kondisi ini
menunjukkan bahwa kompetensi pegawai masih belum baik yang disebabkan oleh
masih rendahnya pegawai dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan. Persoalan ini
selain berimplikasi pada nilai IPP, juga berpengaruh pada pengisian jabatan yang
sesuai kualifikasi dan kompetensi. Semakin sesuai kompentesi pegawai dengan

164 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


jabatannya, maka semakin baik pengisian jabatan. Berikut ini adalah tingkat
kesesuaian jabatan pegawai dengan kompentesinya.

Tabel 2. 93. Persentase struktur jabatan yang terisi sesuai dengan kompetensi
di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase struktur jabatan yang
n/a 1.07% 0.71% 0.98% n/a
terisi sesuai dengan kompetensi

Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2021

Persentase jabatan struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi mengalami


peningkatan pada tahun 2019. Namun, peningakatn tersebut dapat dikatakan masih
rendah jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2017. Kondisi ini menegaskan
permasalahan besar dalam urusan kepegawaian adalah belum optimalnya
manajemen kepegawaian di Kabupaten Ketapang. Penyebab terjadinya masalah ini
adalah belum optimalnya update data pegawai yang mengikuti pendidikan dan
pelatihan, belum optimalnya OPD dalam penyusunan daftar diklat, belum
optimalnya koordinasi pelaporan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dari
OPD, masih terbatasnya SDM di BKPSDM.

2.3.5.5. Penelitian dan Pengembangan


Urusan penelitian dan pengembangan merupakan salah satu urusan penunjang.
Urusan ini berfungsi untuk memfasilitasi penyusunan kebijakan yang baik
berdasarkan hasil kajian dan mendorong adanya inovasi daerah. Berikut ini
indikator untuk menilai kinerja pelaksanaan urusan ini.

Tabel 2. 94. Persentase Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang Ditindaklanjuti dan
Dimanfaatkan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase hasil penelitian dan pengembangan
n/a 92 100 80 100
daerah yang ditindaklanjuti.
Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan. n/a 100 100 100 100
Jumlah Hasil Litbang n/a 12 11 4 2

Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Ketapang Tahun 2021

Persentase hasil Litbang yang ditindaklanjuti dalam penyusunan kebijakan


mengalami fluktuasi. Persentase hasil Litbang yang ditindaklanjuti sebesar 80
persen mengalami penurunan pada tahun 2019, dari tahun sebelumnya yaitu
sebesar 100 persen. Namun, pada tahun 2020 kembai meningkat menjadi 100
persen. Berbeda halnya dengan persentase pemanfaatan hasil Litbang yang sudah

165 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


mencapai 100 persen selama 4 (empat) tahun bertutur-turut. Hal ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan Kelitbangan belum berjalan optimal. Persoalan ini disebabkan
oleh belum optimalnya kualitas dan kuantitas hasil Litbang di mana jumlah hasil
Litbang yang mengalami penurunan secara kuantitatif. Kondisi ini disebabkan oleh
belum memiliki Jabatan Fungsional (JF) Peneliti, Perekayasa, dan Analis Kebijakan,
belum optimalnya kapasitas SDM Kelitbangan, belum optimalnya alokasi anggaran
untuk kegiatan Kelitbangan, belum memadainya sarana dan prasaran pendukung,
dan belum optimalnya bank data Kelitbangan.

2.3.6. Unsur Pengawasan


2.3.6.1. Inspektorat Daerah

Urusan pengawasan merupakan salah satu urusan yang sangat penting bagi
pemerintah daerah. Urusan ini berperan dalam memastikan tidak terjadinya
pelanggaran dan penyelewengan dalam menyelenggarakan roda pemerintahan dan
pembangunan daerah. Berikut ini adalah data terkait dengan tingkat pengawasan di
Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 95. Tingkat Kapabilitas APIP dan Maturitas SPIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Tingkat kapabilitas APIP n/a Level 2 Level 2 Level 3 Level 3
2 Maturitas SPIP n/a Level 1 Level 2 Level 3 Level 3

Sumber: Inspektorat Kabupaten Ketapang, 2021

Tingkat kapabilitas APIP dan maturitas SPIP Kabupaten Ketapang sudah berada
pada level 3 pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan, proses, dan
prosedur di APIP telah ditetapkan, didokumentasikan, dan terintegrasi satu sama
lain. Selain itu, manajemen dan praktik professional sudah mapan dan seragam
diterapkan di seluruh kegiatan pengawasan intern. Capaian level SPIP yang sudah
baik ini membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang mendapatkan opini BPK
dengan predikat WTP selama 6 (enam) tahun berturut-turut, yaitu mulai dari tahun
2014 hingga 2020.

166 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Grafik 2. 52. Persentase Pelanggaran Disiplin PNS Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

0,60%
0,50%
0,50%
0,38% 0,38%
0,40%
0,32%
0,27%
0,30%

0,20%

0,10%

0,00%
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2020

Persentase pelanggaran disiplin PNS di Kabupaten Ketapang mengalami


perkembangan fluktuatif dan cenderung turun pada tahun 2016 hingga 2020.
Tingkat pelanggaran disiplin paling tinggi berada pada tahun 2019, sedangkan
tingkat pelanggaran disiplin PNS paling rendah berada pada tahun 2017. Kondisi ini
menunjukkan bahwa tingakat pengawasan terhadap aparatur daerah sudah berjalan
baik.

Kinerja pengawasan juga dapat dilihat dari Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP), baik internal maupun eksternal. Semakin tinggi persentase TLHP, maka
menunjukkan semakin baik pula kualitas auditor dan rekomendasi untuk
ditindaklanjuti. Berikut ini adalah hasil TLHP internal dan eksternal di Kabupaten
Ketapang.

Tabel 2. 96. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase tindak lanjut hasil
1 59% 60% 63% 64% 65%
pemeriksaan (TLHP) internal
Persentase tindak lanjut hasil
2 80% 81% 82% 83% 84%
pemeriksaan (TLHP) eksternal
Persentase perangkat daerah yang
3 telah menyusunan dan menerapkan 10 15 20 26 27
SOP dan SPP

Sumber: Inspektorat Kabupaten Ketapang, 2020

Capaian TLHP, baik eksternal maupun internal mengalami kenaikan pada tahun
2016 hingga 2020. Jika membandingkan hasil TLHP internal dan eksternal, maka
hasil TLHP eksternal lebih tinggi capaiannya, yaitu sebesar 84 persen. Artinya,

167 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


temuan yang dilaporkan sudah diselesaikan sebesar 84 persen dari total temuan.
Meskipun demikian, kondisi tersebut menunjukkan bahwa hasil TLHP masih belum
optimal baik eksternal maupun internal karena belum seluruh temuan diselesaikan.
Hal ini terjadi disebabkan oleh masih terbatasnya jumlah auditor dan belum
optimalnya koordinasi dengan pihak kecamatan serta masih kurangnya kapasitas
pemerintah desa.

Tabel 2. 97. Persentase Pengaduan yang Ditangani di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah pengaduan yang masuk 20 15 14 15 10
Jumlah pengaduan yang
2 16 13 10 11 4
tertangani
Persentase 80.00 86.67 71.43 73.33 40.00

Sumber: Inspektorat Kabupaten Ketapang, 2021

Jumlah pengaduan yang masuk menunjukkan perkembangan yang fluktuatif,


begitu juga dengan jumlah pengaduan yang tertangani. Oleh karena itu, persentase
pengaduan yang tertangani juga berjalan fluktuatif dan cenderung naik. Meskipun
demikian, persentase pangaduan yang tertangani masih dikatakan kecil pada tahun
2019, jika dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa
penanganan pengaduan yang dilakukan belum berjalan optimal.

Persoalan pengawasan lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah belum


dilaksanakannya Zona Integritas (ZI). Hal ini terjadi karena persyaratan untuk
pelaksanaan ZI belum terpenuhi, yang salah satunya adalah minimal predikat SAKIP
Daerah “B”, sementara SAKIP Kabupaten Ketapang masih “CC”. selain itu, pemetaan
OPD yang memiliki syarat untuk pelaksanaan ZI juga belum optimal.

2.3.7. Unsur Kewilayahan


2.3.7.1. Kecamatan

Kecamatan merupakan Perangkat Daerah sebagai pelaksana teknis


kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dengan dipimpin oleh seorang
Camat yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Secara
umum, ruang lingkup tugas pokok kecamatan adalah merencanakan, mengatur,
melaksanakan, mengendalikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan
pemerintahan umum, kegiatan pemberdayaan masyarakat, upaya penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah, pemeliharaan prasarana dan sarana umum, penyelenggaraan

168 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan, serta membina dan mengawasi
pemerintahan desa.

Terdapat tiga permasalahan pokok urusan kecamatan di Kabupaten Ketapang


antara lain adalah belum optimalnya kualitas pelayanan masyarakat, belum
optimalnya fungsi asistensi pembangunan desa, dan belum efektifnya fungsi
koordinasi kewilayahan. Lebih lengkapnya, permasalahan belum optimalnya
kualitas pelayanan masyarakat disebabkan oleh belum optimalnya penyelenggaraan
PATEN karena masih terdapat kecamatan yang masih belum memenuhi syarat
prasarana pelayanan. Permasalahan belum optimalnya fungsi asistensi
pembangunan desa disebabkan oleh belum optimalnya asistensi perencanaan,
penganggaran dan pelaporan desa sebab masih terdapat desa yang belum
memenuhi persyaratan pengajuan DD/ADD dan pertanggungjawaban keuangan,
serta belum optimalnya penguatan pemahaman terkait regulasi desa. Sementara itu,
permasalahan belum efektifnya fungsi koordinasi kewilayahan disebabkan oleh
adanya persoalan pendataan masyarakat miskin, serta belum efektifnya peran
kecamatan sebagai jembatan prioritas pembangunan daerah dan desa.

2.3.8. Unsur pemerintahan umum


2.3.8.1. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Salah satu lembaga yang berdiri di tingkat daerah adalah Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memiliki beberapa fungsi,
antara lain untuk merumuskan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan
politik, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesatuan bangsa dan politik, pembinaan dan fasilitas bidang kesatuan bangsa dan
politik di lingkungan Provinsi Kabupaten/ Kota, dan pelaksanaan tugas di bidang
idiologi dan wasbang, kewaspadaan, pembinaan kemasyarakatan dan politik dalam
negeri.

Berdasarkan data yang didapat dari hasil wawancara, Kabupaten Ketapang


masih memiliki potensi konflik sosial yang disebabkan oleh adanya gangguan
terhadap kohesivitas sosial yang berakar dari beberapa masalah, antara lain adalah
belum optimalnya pembinaan wawasan kebangsaan, belum optimalnya pembinaan
dan pengembangan serta pengawasan terhadap organisasi masyarakat dan LSM,
serta belum optimalnya koordinasi pencegahan dan pengawasan terhadap
pengedaran narkoba.

169 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing daerah adalah kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan


pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap
persaingan. Aspek daya saing daerah terdiri dari fokus kemampuan ekonomi daerah,
fokus fasilitas wilayah/infrastruktur, fokus iklim berinvestasi dan fokus sumber
daya manusia. Berbagai fokus pembangunan tersebut memperlihatkan data makro
capaian pembangunan daerah. Berikut adalah penjelasan rinci dari masing-masing
fokus pada aspek daya saing daerah.

2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


Fokus kemampuan ekonomi daerah dinilai dari tiga indikator utama, yaitu
pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita dan pengeluaran konsumsi non-
pangan perkapita. Semakin besar nilai kedua indikator tersebut, maka semakin
besar kemampuan ekonomi suatu daerah. Berikut adalah deskripsi data mengenai
kedua indikator tersebut.

Pengeluran konsumsi rumah tangga per-kapita dibagi menjadi pengeluaran


untuk makanan dan kebutuhan non-makanan. Pengeluaran untuk konsumsi non-
makanan secara umum lebih besar, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk
makanan di Kabupaten Kepatang. Berikut adalah data mengenai pengeluaran per-
kapita pada tahun 2016 hingga 2020 di Kabupaten Ketapang:

Tabel 2. 98. Pengeluaran Perkapita yang Disesuaikan (Rp. 000) Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020


Pengeluaran Per Kapita 8.430 8.475 8.988 9.259 9.163

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2020

Pengeluaran per kapita per tahun selalu menunjukkan peningkatan pada tahun
2016 hingga 2019. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2017 hingga 2018, yaitu
Rp.513.000,00. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan
masyakarat secara umum di Kabupaten Kepatang. Penurunan sempat terjadi pada
tahun 2020 yaitu sebesar Rp 96.000,00. Penurunan tersebut diduga disebabkan oleh
terjadinya pandemi COVID-19 yang mempengaruhi daya beli masyarakat Kabupaten
Ketapang. Meskipun penurunan terhitung sedikit, indikator pengeluaran per kapita
harus disikapi dengan hati-hati karena indikator ini tidak mampu mencerminkan
pengeluaran secara riil per orang. Artinya, orang dengan tingkat kekayaan lebih
tinggi dianggap memiliki jumlah pengeluaran yang sama dengan orang yang masuk

170 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kategori miskin. Tabel berikut memuat pengeluaran per kapita per bulan menurut
kelompok komoditas:

Tabel 2. 99. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (rupiah)
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jenis Konsumsi 2016 2017 2018 2019 2020


Makanan 493.242 541.240 574.113 596.128 609.958
Non-makanan 345.544 347.543 465.040 523.606 475.491

Jumlah 838.786 888.783 1.039.153 1.119.735 1.085.449

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang

Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menunjukkan tren yang selalu


meningkat. Peningkatan tertinggi terdapat pada tahun 2017 hingga 2018, yaitu
sebesar Rp150.370,00. Jumlah pengeluaran untuk makanan secara umum jauh lebih
besar jika dibandingkan dengan pengeluaran per kapita untuk non-makanan. Hal
tersebut menandakan masyarakat secara umum memiliki preferensi untuk
mengalokasikan uang yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kondisi
ini sering terjadi di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi.

Tabel 2. 100. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (Persen)
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Jenis Konsumsi 2016 2017 2018 2019 2020


Makanan 58,8 60,9 55,25 53,24 56,19
Non-makanan 41,2 39,1 44,75 46,76 43,81
Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2020

Pengeluaran per kapita, jika dicermati menggunakan data dalam bentuk


persentase akan memperlihatkan perspektif yang berbeda. Walaupun pengeluaran
per kapita mengalami kenaikan jika dicermati menggunakan angka absolut, namun
ternyata pengeluaran per kapita untuk jenis makanan sempat mengalami
penurunan sebesar 5,65 persen pada tahun 2017 hingga 2018. Penurunan ini diikuti
oleh peningkatan pengeluaran per kapita untuk konsumsi non-makanan sebesar
5,65 persen pada tahun 2017 hingga 2018 dan terus menurun hingga tahun 2019.
Penurunan tersebut menandakan masyarakat mulai menunjukkan perubahan pola
konsumsi sebagai akibat dari peningkatan pendapatan yang diterima. Namun,
kondisi tersebut tidak bertahan pada tahun 2020. Pandemi COVID-19 menyebabkan
penurunan daya beli masyarakat dan kembali mengubah pola konsumsi masyarakat
untuk mementingkan kebutuhan pangan dibandingkan dengan kebutuhan non
pangan.

171 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Daya saing Kabupaten Ketapang terkait fokus fasilitas wilayah berkaitan erat
dengan kualitas kinerja pada rumpun urusan infrastruktur dan perhubungan. Salah
satu indikator penting untuk menganalisis daya saing ketersediaan dan kualitas
infrastruktur suatu daerah adalah Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Indeks
Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan indikator yang menggambarkan tingkat
kesulitan suatu daerah untuk dijangkau secara geografis. Selain itu, indikator IKK
juga menggambarkan tingkat harga konstruksi di suatu daerah tertentu. Semakin
rendah Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menggambarkan suatu daerah semakin
mudah dijangkau dan tingkat harga semakin rendah. Berikut ini merupakan
perkembangan Indeks Kemahalan Konstruksi di Kabupaten Ketapang dan beberapa
daerah di Provinsi Kalimantan Barat.

Grafik 2. 53. Indeks Kemahalan Konstruksi di Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Terpilih
Tahun 2016-2020

Ketapang Sekadau Melawi Kayong Utara Kalimantan Barat


120,00
118,00 116,72
116,00
114,00
112,00 110,76
110,00 108,28 107,95
108,00
105,25
106,00
104,00
102,00
100,00
98,00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat, 2021

Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Ketapang turun signifikan


dalam kurun waktu 2016 hingga 2020. Dibandingkan dengan daerah kabupaten
sekitar, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Ketapang merupakan yang
terendah. Meskipun, sempat tergolong sebagai daerah dengan Indeks Kemahalan
Konstruksi (IKK) tertinggi di antara beberapa daerah seperti Kayong Utara, Melawi,
dan Sekadau pada tahun 2016. Jika dibandingkan dengan rata-rata provinsi
Kalimatan Barat, Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Ketapang juga
masih lebih rendah. Perkembangan data tersebut mengindikasikan tingkat harga
dan keterjangkauan Kabupaten Ketapang semakin membaik. Selain itu, kondisi
tersebut menggambarkan kemampuan Ketapang dalam menyiapkan infrastruktur

172 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


penunjang dan tingkat harga daerah yang dapat bersaing dengan daerah sekitar
maupun daerah-daerah lain dalam provinsi Kalimantan Barat. Kondisi ini
merupakan salah satu salah satu potensi positif yang potensial dikembangkan dan
dimanfaatkan dalam menunjang daya saing Kabupaten Ketapang dalam berbagai
aspek seperti pengembangan daya tarik investasi, upaya peningkatan daya saing
sumber daya manusia dan peningkatan upaya inovasi dalam berbagai bidang urusan
pemerintah daerah.

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi


Fokus iklim berinvestasi dinilai dari beberapa indikator seperti angka
kriminalitas, jumlah demonstrasi, jumlah peraturan daerah yang mendukung
kemudahan berinvestasi, IKM perizinan dan beberapa indikator lainya. Inidikator-
indikator tersebut mewakili indikator makro yang sering digunakan untuk
mengukur kemudahan berinvestasi, yaitu easy doing bussiness, namun karena
indikator easy doing bussiness sangat jarang diukur di tingkat kabupaten/ kota, maka
beberapa indikator yang digunakan oleh Permendagri No. 86 tahun 2017 dapat
digunakan sebagai proxies. Berikut adalah gambaran beberapa data yang mampu
dijadikan proxies untuk mencermati iklim berinvestasi di Kabupaten Ketapang.

a. Tindak Kriminalitas

Jumlah tindak kriminalitas menjadi salah satu indikator untuk menilai


kondusivitas iklim berinvestasi di sebuah wilayah. Semakin besar jumlah tindak
kriminalitas atau kejahatan di sebuah daerah, maka iklim investasi di sebuah daerah
tersebut menjadi semakin tidak kondusif. Berikut adalah data tentang jumlah tindak
kejahatan di Kabupaten Ketapang tahun 2016 hingga 2020:

Tabel 2. 101. Jumlah Tindak Kejahatan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Lainnya
di Provinsi Kalimantan Barat

Kepolisian Daerah 2016 2017 2018 2019 2020


Polres Sambas 248 296 350 347 291
Polres Bengkayang 97 124 289 235 114
Polres Landak 107 152 194 142 157
Polres Pontianak 191 252 268 277 326
Polres Sanggau 201 171 350 333 286
Polres Ketapang 198 417 627 507 424
Polres Sintang 59 165 235 218 200
Polres Kapuas Hulu 76 106 148 108 88
Polres Sekadau 67 75 90 64 44
Polres Melawi 113 134 139 95 70
Polres Kayong Utara - 37 62 73 55
Polresta Pontianak**) 2.569 3.038 2.476 2.303 1.149

173 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kepolisian Daerah 2016 2017 2018 2019 2020
Polresta Singkawang 209 265 350 239 266
Kalimantan Barat 4.135 5.232 5.578 4.941 3.470

Sumber: Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, 2020

Tindak kejahatan di Kabupaten Ketapang menunjukkan tren yang fluktuatif


pada tahun 2016 hingga 2020. Tindak kejahatan tertinggi Polres Ketapang terdapat
pada tahun 2018 dan perlahan turun pada tahun 2019 dan 2020. Persoalan ini
disebabkan oleh belum optimalnya kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan
ketentraman dan ketertiban umum. Selain itu, ada beberapa penyebab indikatif
lainnya yang diduga berpengaruh langsung terhadap tingginya tingkat kriminalitas,
seperti tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Ketapang dan persoalan yang
berkaitan dengan berbagai motif kejahatan lainnya.

b. Peraturan Daerah tentang Kemudahan Berinvestasi

Iklim berinvestasi juga dipengaruhi oleh indikator jumlah peraturan daerah


yang mengatur tentang kemudahan berivestasi. Semakin baik formulasi dan
implementasi peraturan daerah tentang kemudahan berinvestasi, maka akan
berdampak pada semakin besarnya minat investor untuk menanamkan modalnya di
Kabupaten Ketapang. Berikut adalah data mengenai jumlah peraturan daerah
tentang kemudahan berinvestasi di Kabupaten Ketapang.

Tabel 2. 102. Jumlah Peraturan Daerah tentang Kemudahan Berinvestasi


di Kabupaten Ketapang

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah peraturan tentang


n/a n/a n/a 1 1
kemudahan berinvestasi

Sumber: Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Ketapang

Kabupaten Ketapang belum memiliki Peraturan Daerah atau Peraturan Bupati


yang mendukung kemudahan berinvestasi pada tahun 2016 hingga 2018. Peraturan
yang mengatur kemudahan berinvestasi baru ada pada tahun 2019. Peraturan
tersebut berbentuk Peraturan Bupati yang mengatur tentang retribusi IMB.
Terdapat satu peraturan yang sedang dalam proses penetapan. Peraturan tersebut
rencana akan ditetapkan tahun 2020 atau 2021. Kurangnya Peraturan Daerah yang
mengatur kemudahan berinvestasi ini disebabkan oleh konsen beberapa pihak
terhadap perbaikan iklim investasi masih kurang. Jika Kabupaten Ketapang ingin
meningkatkan realisasi nilai investasi, maka penyusunan Peraturan Daerah adalah
salah satu konsen utama yang wajib diperhatikan dengan baik.

174 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kabupaten Ketapang mulai menyusun beberapa peraturan daerah untuk
mempermudah investasi. Upaya ini menandakan bahwa pemerintah dan beberapa
pihak mulai memiliki konsen yang baik untuk memperbaiki iklim investasi. Upaya
ini harus segera direalisasikan agar realisasi PMA dan PMDN di Kabupaten Ketapang
bisa naik dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi serta pengurangan
angka kemiskinan.

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia


Menurut Badan Pusat Statistik (2020), rasio ketergantungan (dependency ratio)
adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja)
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja). Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator keadaan ekonomi suatu negara
termasuk negara maju atau negara sedang berkembang.

Rasio ketergantungan merupakan salah satu indikator demografi yang penting.


Semakin tinggi persentase rasio ketergantungan, maka semakin tinggi pula beban
yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk
usia belum produktif dan tidak produktif lagi. Sementara itu, persentase rasio
ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang
ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk yang belum
produktif dan tidak produktif lagi. Rasio ketergantungan Kabupaten Ketapang tahun
2016-2020 dapat diketahui melalui tabel berikut.

Tabel 2. 103. Rasio Ketergantungan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Aspek 2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah penduduk usia < 15 tahun 142631 n/a n/a n/a n/a

Jumlah penduduk usia > 64 tahun 17980 n/a n/a n/a n/a

Jumlah penduduk usia tidak produktif 160611 n/a n/a n/a n/a

Jumlah penduduk usia 15-64 tahun 324507 n/a n/a n/a n/a

Rasio ketergantungan 0.49 n/a n/a n/a n/a

Sumber: BPS Kabupaten Ketapang, 2016

Rasio ketergantungan di Kabupaten Ketapang yaitu sebesar 0.49 pada tahun


2016. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap 100 orang berusia kerja/berusia
produktif memiliki tanggungan sebesar 1 orang yang belum produktif dan orang
yang dianggap tidak produktif lagi. Hal ini mengindikasikan bahwa rasio

175 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


ketergantungan di Kabupaten Ketapang tergolong rendah. Sementara itu, rasio
ketergantungan tidak diketahui pada tahun 2017-2020 karena data tidak tersedia.

176 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB III
GAMBARAN KEUANGAN DAERAH

Bab ini menganalisis kondisi keuangan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten


Ketapang. Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengelolaan
keuangan daerah periode sebelumnya dan menyusun kerangka pendanaan untuk
satu periode ke depan. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menghitung
kapasitas riil keuangan daerah dalam rangka mendanai pembagunan daerah di
Kabupaten Ketapang. Data dan informasi yang digunakan dalam bab ini, yaitu
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan neraca daerah dengan durasi
waktu minimal 5 tahun sebelumnya.

3.1. Kinerja Keuangan Mkasa Lalu

Penilaian terhadap kinerja keuangan masa lalu secara umum dapat dilihat dari
kemampuan keuangan daerah dalam membiayai penyelenggaraan roda
pemerintahan dan pembangunan daerah. Indikator yang dapat digunakan untuk
menilai kemampuan keuangan daerah tersebut adalah derajat desentralisasi fiskal.
Derajat desentralisasi fiskal daerah merupakan perbandingan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah. Semakin tinggi derajat
desentralisasi fiskal, maka semakin tinggi kemampuan keuangan daerah dalam
mendukung otonomi daerah, dan sebaliknya. Berikut ini adalah data derajat
desentralisasi fiskal Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.

Grafik 3. 1. Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

12

10 8,78 10,23
8,42 8,31
8 7,09

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016- 2020.

177 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Perkembangan derajat desentralisasi fiskal daerah Kabupaten Ketapang
menunjukan trend kenaikkan dari tahun 2016 hingga 2020. Derajat desentralisasi
fiskal mengalami peningkatan sebesar 1,92 persen pada tahun 2020 dan masuk
dalam kategori kurang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan keuangan daerah
dalam membiayai penyelenggaraan otonomi daerah masih belum optimal. Persoalan
ini terjadi disebabkan oleh belum optimalnya penerimaan pajak daerah, belum
optimalnya penerimaan retribusi daerah, dan belum optimlanya penerimaan
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD


Sub-bab ini menganalisis kinerja pelaksanaan APBD periode sebelumnya
berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah daerah Kabupaten
Ketapang tahun 2016-2020. Analisis yang dilakukan berdasarkan struktur APBD
yang meliputi pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Hasil
analisis ini kemudian digunakan untuk memproyeksi pertumbuhan APBD pada
periode yang akan datang. Berikut ini adalah uraian analisis kinerja pelaksanaan
APBD masa lalu Kabupaten Ketapang.

3.1.1.1. Pendapatan Daerah

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah, pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang
diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran
berkenaan. Komponen pendapatan daerah meliputi PAD, pendapatan transfer atau
dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Berikut ini adalah
gambaran umum pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Ketapang tahun
2016-2020.

178 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 1. Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Kode 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-Rata


Uraian
Akun Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Pertumbuhan
4. PENDAPATAN 1,897,853,562,078.59 1,995,921,830,320.48 2,168,545,571,101.01 2,375,240,075,930.85 2,259,813,903,583.80 4.62
PENDAPATAN ASLI
4.1. 134,597,765,563.59 168,043,331,724.73 190,356,708,116.01 197,498,467,109.47 231,283,286,170.80 13.87
DAERAH
4.1.1. Pendapatan Pajak Daerah 64,656,588,160.25 90,884,601,428.00 99,703,199,867.00 102,612,120,725.00 130,004,428,203.50 17.81
Pendapatan Retribusi
4.1.2. 7,177,733,530.00 9,738,648,185.00 9,905,237,079.37 5,858,936,620.00 9,389,663,336.00 13.34
Daerah
Pendapatan Hasil
4.1.3. Pengelolaan Kekayaan 5,406,538,542.00 5,385,904,867.00 5,623,501,444.67 5,360,118,291.04 6,247,663,453.55 3.41
Daerah yang Dipisahkan
4.1.4. Lain-lain PAD yang sah 57,356,905,331.34 62,034,177,244.73 75,124,769,724.97 83,667,291,473.43 85,641,531,177.75 11.16
4.2. PENDAPATAN TRANSFER 1,761,644,437,794.00 1,827,585,198,061.75 1,912,051,382,985.00 2,092,776,788,417.00 1,942,009,436,358.00 3.03
Transfer Pemerintah
4.2.1. Pusat - Dana 1,527,510,002,825.00 1,554,703,175,238.00 1,575,776,531,515.00 1,706,431,062,604.00 1,539,022,048,884.00 2.24
Perimbangan
4.2.1.1. Dana Bagi Hasil Pajak 74,775,144,927.00 58,584,669,690.00 75,032,860,428.00 39,409,396,418.00 50,624,531,487.00 2.58
Dana Bagi Hasil Sumber
4.2.1.2. 55,560,034,101.00 59,847,430,194.00 41,835,407,183.00 30,810,803,828.00 69,154,991,358.00 7.66
Daya Alam
Dana Bagi Hasil Cukai dan
4.2.1.3. 0.00 1,481,037,500.00 87,370,500.00 49,173,091.00 --
Tembakau
4.2.1.4. Dana Alokasi Umum 1,133,031,917,000.00 1,122,269,534,000.00 1,122,269,534,000.00 1,149,675,156,000.00 1,040,646,678,000.00 (0.43)
4.2.1.5. Dana Alokasi Khusus 264,142,906,797.00 314,001,541,354.00 335,157,692,404.00 486,448,335,858.00 378,546,674,948.00 19.94

Transfer Pemerintah
4.2.2. 166,144,686,000.00 210,380,549,397.00 236,043,380,000.00 276,859,501,000.00 299,574,340,985.00 10.48
Pusat - Lainnya
4.2.2.1. Dana Otonomi Khusus 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4.2.2.2. Dana Penyesuaian 166,144,686,000.00 210,380,549,397.00 236,043,380,000.00 276,859,501,000.00 299,574,340,985.00 10.48

179 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kode 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-Rata
Uraian
Akun Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Pertumbuhan

Transfer Pemerintah
4.2.3. 67,989,748,969.00 62,501,473,426.75 100,231,471,470.00 109,486,224,813.00 103,413,046,489.00 4.45
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil
4.2.3.1. 61,072,148,969.00 61,992,062,339.00 100,231,471,470.00 107,879,076,813.00 103,413,046,489.00 6.72
Pajak
Pendapatan Bagi Hasil
4.2.3.2. 6,917,600,000.00 509,411,087.75 0.00 1,607,148,000.00 0.00 -
Lainnya

LAIN-LAIN PENDAPATAN
4.3. 1,611,358,721.00 293,300,534.00 66,137,480,000.00 84,964,820,404.38 86,521,181,055.00 4,4z4.03
DAERAH YANG SAH
4.3.1. Pendapatan Hibah 1,251,358,721.00 293,300,534.00 66,137,480,000.00 84,964,820,404.38 86,521,181,055.00 4,464.08
Pendapatan Daerah Yang
4.3.2. 360,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -
Sah Lainnya

JUMLAH PENDAPATAN 1,897,853,562,078.59 1,995,921,830,320.48 2,168,545,571,101.01 2,375,240,075,930.85 2,259,813,903,583.80 4.62

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2020

180 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten Ketapang mengalami
fluktuatif dan cenderung menurun pada 2020. Komponen pendapatan daerah yang
memiliki rata-rata pertumbuhan paling tinggi berasal dari komponen lain-lain
pendapatan yang sah, diikuti PAD, dan pendapatan transfer dari pemerintah pusat.
Meskipun rata-rata pertumbuhan pendapatan transfer pemerintah pusat lebih kecil
dibandingkan dengan komponen pendapatan daerah lainnya, namun memiliki
kontribusi yang paling tinggi terhadap pendapatan daerah. Hal ini menunjukkan
bahwa dana transfer dari pemerintah pusat masih menjadi komponen utama dalam
penyusunan pendapatan daerah Kabupaten Ketapang.

A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PAD memiliki rata-rata pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan


komponen lainnya. Tingginya pertumbuhan PAD ini tentu saja didukung oleh
kontribusi dari masing-masing komponen PAD itu sendiri. Berikut ini adalah grafik
persentase kontribusi komponen PAD terhadap total PAD Kabupaten Ketapang.

Grafik 3. 2. Kontribusi Komponen PAD terhadap Total PAD


Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020

60 56,21
54,08 52,38 51,96
48,04
50
42,61 42,36
39,47
36,92 37,03
40

30

20
5,33 5,80 5,20 2,97 4,06
10
4,02 3,21 2,95 2,71 2,70
0
2016 2017 2018 2019 2020

Pajak Daerah Retribusi Daerah


Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan Lain-Lain PAD yang Sah

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Komponen yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah komponen pajak


daerah, diikuti oleh komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah, komponen
retribusi daerah, dan kemudian komponen bagi hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan kontribusi
selain pajak daerah, mengalami penurunan pada tahun 2020. Kondisi ini terjadi
disebabkan oleh masih lemahnya pendataan terhadap sumber-sumber PAD dan

181 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


belum optimalnya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD serta adanya
pengaruh Covid 19.

B. Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer masih menjadi komponen utama yang memiliki kontribusi
terhadap pendapatan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dana dari
pemerintah pusat terhadap kapasitas keuangan daerah Kabupaten Ketapang masih
sangat tinggi. Kontirbusi pandapatan transfer yang tinggi ini terjadi karena didukung
oleh kontribusi masing-masing komponennya, yang dapat dilihat di grafik berikut
ini.
Grafik 3. 3. Kontribusi Komponen Pendapatan Transfer Terhadap
Total Pendapatan Transfer Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020

86,71 85,07
90 82,41 81,54 79,25
80
70
60
50
40
30 15,42
11,51 12,35 13,23
20 9,43
3,86 3,42 5,24 5,23 5,32
10
0
2016 2017 2018 2019 2020

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya


Transfer Pemerintah Provinsi

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Persentase kontribusi komponen pendapatan transfer paling besar adalah


transfer pemerintah pusat, diikuti transfer pemerintah pusat lainnya, dan kemudian
transfer pemerintah provinsi. Hal penting lainnya yang perlu dicermati adalah
pertumbuhan kontribusi masing-masing komponen masih berjalan fluktuatif.
Sementara itu, transfer pemerintah pusat mengalami penurunan pada tahun 2020.
Kondisi ini perlu diantisipasi, terutama pendapatan transfer dari pemerintah pusat,
karena dana dari pemerintah pusat sangat tergantung dengan kondisi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, Pemerintah daerah
Kabupaten Ketapang harus mengantisipasi kondisi tersebut. Ditambah lagi dengan
persoalan pendemik Covid-19 yang saat ini melanda hampir seluruh wilayah
Indonesia membuat pemerintah pusat harus mengalokasikan anggaran dari APBN
untuk penanganan persoalan pendemik tersebut. Hal ini tentu saja berimplikasi
pada transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

182 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


C. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Rata-rata pertumbuhan komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah cukup
baik di Kabupaten Ketapang karena tertinggi kedua setalah PAD. Namun, jumlah
anggaran yang ada di komponen tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan
komponen pendapatan daerah lainnya. Adapun kontribusi masing-masing
komponen dalam lain-lain pendapatan daerah yang sah dapat dilihat pada grafik
berikut ini.

Grafik 3. 4. Kontribusi Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Terhadap


Total Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020

2016 2017
100,00 2018 2019 2020

100,00
100,00
100,00
77,66

22,34
0

0
0
0
0

0
0

0
0

0
0
0

0
0
0
0
0
DANA HWS DANA PENDAPATAN PENDAPATAN DANA KONJUNGSI
PENYESUAIAN HIBAH LAINNYA BANTUAN DAN
PENGEMBANGAN

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang


Tahun 2016-2020

Berdasarkan 5 (lima) komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah, hanya 2


(dua) komponen yang memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan lain-lain
pendapatan daerah yang sah. Komponen yang memiliki berkontribusi terdiri dari
komponen pendapatan hibah dan pendapatan lainnya. Sementara, komponen dana
HWS, dana penyesuaian, dan dana konjungsi bantuan dan pengembangan tidak
memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Hal ini menunjukkan bahwa sumber pendapatan daerah dari komponen lain-lain
pendapatan daerah yang sah belum berjalan optimal.

3.1.1.2. Belanja Daerah

Menurut PP Nomor 12 Tahun 2019, belanja daerah merupakan semua


kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan
bersih dalam periode tahun anggaran berkenaan. Belanja daerah digunakan untuk
mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
Berikut ini adalah tabel gambaran umum pertumbuhan belanja daerah Kabupaten
Ketapang tahun 2016-2020.

183 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 2. Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Kode 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-Rata


Uraian
Akun Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Pertumbuhan

5.1. BELANJA OPERASI 1,308,403,744,545.26 1,196,484,109,203.93 1,152,012,616,858.30 1,259,774,768,337.21 1,331,746,853,226.12 1.11


5.1.1. Belanja Pegawai 737,631,365,124.00 729,274,402,152.80 784,138,457,910.17 832,216,376,765.20 859,489,266,288.31 5.60
5.1.2. Belanja Barang 519,012,050,311.26 400,142,295,002.13 339,301,358,948.13 387,834,018,572.01 372,981,825,587.81 (7.09)
5.1.3. Belanja Bunga 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -
5.1.4. Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -
5.1.5. Belanja Hibah 51,670,329,110.00 66,389,038,722.00 28,508,800,000.00 39,234,373,000.00 99,025,761,350.00 31.98
5.1.6. Belanja Bantuan Sosial 90,000,000.00 678,373,327.00 64,000,000.00 490,000,000.00 250,000,000.00 222.48

5.2. BELANJA MODAL 372,844,906,041.00 456,502,973,935.24 619,139,061,402.85 696,363,343,014.12 424,576,867,323.05 6.20


5.2.1. Belanja Tanah 653,915,700.00 601,584,000.00 3,228,108,000.00 6,045,350,540.00 2,978,942,700.00 83.54
Belanja Peralatan dan
5.2.2. 55,921,503,781.00 57,252,402,293.24 41,512,503,101.33 74,938,063,581.12 116,895,651,954.83 28.15
Mesin
Belanja Gedung dan
5.2.3. 66,244,271,116.00 90,074,746,366.00 103,445,327,459.52 198,954,173,152.00 113,568,286,682.22 12.67
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi &
5.2.4. 244,704,377,084.00 302,800,494,909.00 455,306,874,541.00 403,030,100,428.00 180,246,097,486.00 3.37
Jaringan
Belanja Aset Tetap
5.2.5. 5,188,768,360.00 5,614,246,367.00 15,470,650,013.00 13,303,267,313.00 9,399,010,551.00 60.56
Lainnya
5.2.6. Belanja Aset Lainnya 132,070,000.00 159,500,000.00 175,598,288.00 92,388,000.00 1,488,877,949.00

BELANJA TAK
5.3. 1,088,096,250.00 1,151,026,550.00 286,700,000.00 426,959,318.52 1,358,998,361.00 28.67
TERDUGA
5.3.1 Belanja Tak Terduga 1,088,096,250.00 1,151,026,550.00 286,700,000.00 426,959,318.52 1,358,998,361.00 28.67

5.4. TRANSFER 268,806,453,208.77 339,479,763,956.00 346,934,184,261.00 392,164,977,932.08 386,600,318,518.70 15.05


TRANSFER/BAGI HASIL
5.4.1. 3,686,748,717.36 6,104,009,739.00 6,669,534,079.00 7,966,024,874.90 8,096,210,424.70 13.24
KE DESA

184 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kode 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-Rata
Uraian
Akun Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Pertumbuhan
5.4.1.1. Bagi Hasil Pajak 3,194,717,631.96 5,466,956,244.00 6,142,585,090.00 7,370,419,221.86 7,677,576,769.83 15.32
5.4.1.2. Bagi Hasil Retribusi 492,031,085.40 637,053,495.00 526,948,989.00 595,605,653.04 418,633,654.87 (4.83)

TRANSFER/BANTUAN
5.4.2. 265,119,704,491.41 333,375,754,217.00 340,264,650,182.00 384,198,953,057.18 378,504,108,094.00 15.22
KEUANGAN
Bantuan Keuangan Ke
5.4.2.1. Pemerintah Daerah 264,838,565,747.41 332,435,277,105.00 339,324,173,070.00 383,215,514,101.18 377,434,745,446.00 15.27
Lainnya
Bantuan Keuangan
5.4.2.2. 281,138,744.00 940,477,112.00 940,477,112.00 983,438,956.00 1,069,362,648.00 36.13
Lainnya

JUMLAH BELANJA 1,951,143,200,045.03 1,993,617,873,645.17 2,118,372,562,522.15 2,348,730,048,601.93 2,144,283,037,428.87 3,22

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

185 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pertumbuhan belanja daerah Kabupaten Ketapang mengalami peningkatan
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,22 persen dari tahun 2016 hingga 2020.
Pertumbuhan belanja daerah paling tinggi berada pada tahun 2019, sedangkan yang
paling rendah berada pada tahun 2017. Di samping itu, dari 4 (empat) komponen
belanja daerah, komponen belanja tak terduga menjadi komponen yang memiliki
rata-rata pertumbuhan yang paling tinggi diikuti komponen transfer bagi hasil dan
bantuan keuangan, belanja modal, dan belanja operasional. Kondisi ini menunjukkan
bahwa kebijakan alokasi belanja daerah Kabupaten Ketapang tahun lalu lebih
diarahkan untuk pembangunan daerah.

3.1.1.3. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali


dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
berkenaan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Komponen pembiayaan
daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Analisis
terhadap pembiayaan daerah digunakan untuk mendapatkan gambaran pengaruh
kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun sebelumnya terhadap surplus
maupun defisit belanja daerah. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk menentukan
kebijakan pembiayaan pada masa depan. Adapun hasil analisis pembiayaan daerah
Kabupaten Ketapang dapat dilihat di tabel berikut ini.

186 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 3. Pertumbuhan Pembiayaan Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020

Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp) (%)
3.1 Penerimaan Daerah 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40 5,68
Sisa Lebih Perhitungan
3.1.1 Anggaran Tahun Sebelumnya 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40 5,68
(SiLPA)
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan
3.1.3
Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaaan Pinjaman
3.1.4
Daerah
Penerimaan Kembali
3.1.5
Pemberian Pinjaman Daerah
3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah
3.2 Pengeluaran Daerah 1,000,000,000.00 5,732,340,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 94,14
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
3.2.2 1,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 94,14
Pemerintah Daerah
3.2.3 Pembiayaan Pokok Utang 0.00 732,340,000.00 0.00 0.00 0.00 -
Pembiayaan Pokok Pinjaman
3.2.4 DN Pemerintah Daerah
Lainnya
3.2.5 Pemberian Pinjaman Daerah
Jumlah Pembiayaan Daerah 110,122,731,752.94 51,100,753,786.50 48,404,710,461.81 93,577,719,040.67 116,500,186,091.40 6.84

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2020

187 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pertumbuhan pembiayaan daerah Kabupaten Ketapang mengalami
perkembangan yang fluktuatif dan cenderung meningkat. Rata-rata pertumbuhan
pembiayaan daerah sebesar 6,84 persen. Kondisi ini disebabkan oleh adanya
penerimaan pembiayaan yang cukup tinggi pada 2020.

Kondisi yang sama juga terjadi pada pertumbuhan penerimaan daerah, yaitu
mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dan cenderung meningkat. Kondisi ini
terjadi disebabkan oleh adanya peningkatan SiLPA pada tahun 2020. Sementara itu,
pengeluaran pembiayaan mengalami pertumbuhan tetapi cenderung stagnan dalam
3 (tiga) tahun terakhir. Kondisi ini terjadi karena adanya pengeluaran di komponen
penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah dan pembiayaan pokok utang.

3.1.2. Neraca Daerah


Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan pokok yang wajib
dilaporkan sebagai bentuk tanggung jawab pengelolaan kekayaan daerah. Neraca
daerah menggambarkan posisi keuangan daerah mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal tertentu. Laporan tesebut penting untuk dilaporkan karena
akan mempengaruhi keputusan bagi Pemerintah Daerah, Legislatif Daerah, maupun
kreditur/pemberi pinjaman kepada daerah.

Pemerintah Daerah sebagai entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya


dalam aset lancar dan non-lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Pos-pos yang terdapat dalam neraca
antara lain: (1) kas dan setara kas, (2) investasi jangka pendek, (3) piutang pajak dan
bukan pajak, (4) persediaan, (5) investasi jangka panjang, (6) aset tetap, (7)
kewajiban jangka pendek, (8) kewajiban jangka panjang, dan (9) ekuitas. Neraca
Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang disajikan dalam tabel berikut ini:

188 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 4. Neraca Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020

Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
(%)
1 ASET
1.1 ASET LANCAR 109.961.810.680,63 95.542.072.642,42 208.459.512.044,18 235.880.191.638,54 380.364.254.691,74 30,27
1.1.1 Kas di Kas Daerah 37.404.358.877,93 38.311.887.450,27 75.620.109.855,22 81.248.543.514,55 209.417.521.719,26 41,02
Kas di Bendahara
1.1.2 928.377.900,42 256.429.064,33 276.285.709,00 656.898.196,00 674.933.180,00 63,79
Pengeluaran
Kas di Bendahara
1.1.3 64.007.250,64 191.371.217,35 197.132.711,69 212.663.533,60 257.347.087,62 53,30
Penerimaan
Kas di Kas BLUD RSUD dr.
1.1.4 11.393.185.890,71 9.100.843.767,76 15.276.484.323,69 16.628.373.875,62 2.320.245.344,65 -8,00
Agoesdjam
Kas di Kas Bendahara Dana
1.1.5 7.120.516.159,80 5.604.819.390,43 6.684.789.150,73 8.181.163.398,43 4.351.077.468,59 4,36
Kapitasi JKN)
1.1.6 Kas di Bendahara BOS - - - 14.572.543.573,20 5.011.970.861,49 -13,12
1.1.7 Kas Lainnya 2.998.638.756,00 1.569.733.449,95 1.986.439.489,15 723.205.653,00 2.560.246,00 37,12
1.1.8 Piutang Pajak Netto 11.632.454.919,72 12.020.947.562,61 32.321.291.091,80 38.630.543.057,62 38.114.192.301,37 41,26
1.1.9 Piutang Retribusi Netto 491.600.975,76 36.304.924,21 70.739.622,50 13.141.153,33 19.451.767,00 3,84
Piutang Piutang Hasil
Pengelolaan Kekayaan
1.1.10 5.268.940.777,00 5.623.501.444,67 5.310.118.291,04 6.180.663.453,55 6.358.056.245,00 3,67
Daerah yang Diplsahkan
Netto
Piutang Pendapatan Asli
1.1.11 4.926.627.047,40 8.122.233.768,86 28.511.812.563,53 14.114.651.418,02 12.892.059.677,99 56,51
Daerah Lainnya Netto
Piutang Pendapatan Transfer
1.1.12 - - - 11.021.289.860,00 55.358.331.446,00 80,46
Pemerintah Pusat Netto
Piutang Pendapatan Transfer
1.1.13 12.083.535.313,00 - 27.684.314.580,30 29.136.112.760,00 13.928.744.219,68 -26,64
Pemerintah Provinsi Netto

189 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
(%)
1.1.14 Piutang Lainnya Netto 1.097.505.045,20 61.967.774,00 14.921.106,57 - 1.937,00 -71,55
1.1.15 Persediaan 14.552.061.767,05 14.642.032.827,98 14.505.073.548,96 14.560.398.191,62 21.657.761.190,09 20,10

INVESTASI JANGKA
1.2 42.818.187.629,95 46.502.009.280,42 49.483.077.736,50 55.379.739.936,80 60.422.510.409,28 6,80
PANJANG
1.2.1 Investasi Non Permamen - - - - - 0,00
Investasi Non-Permamen
1.2.1.1 - - - - - 0,00
Lainnya

1.2.2 Investasi Permanen 42.818.187.629,95 46.502.009.280,42 49.483.077.736,50 55.379.739.936,80 60.422.510.409,28 6,80


Penyertaan Modal di Bank
1.2.2.1 28.505.000.000,00 33.505.000.000,00 38.505.000.000,00 43.505.000.000,00 48.505.000.000,00 11,39
BPD Kalbar
Penyertaan Modal di PT.
1.2.2.2 3.875.447.617,73 3.875.447.617,73 1.712.334.203,00 2.282.154.382,35 1.828.652.459,00 -7,21
Ketapang Mandiri
1.2.2.3 Penyertaan Modal di PDAM 9.437.740.012,22 8.121.561.662,69 8.265.743.533,50 8.592.585.554,45 9.088.857.950,28 -4,15
Penyertaan Modal di PT.
1.2.2.4 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 0,00
Jamkrida Kalbar

1.3 ASET TETAP 2.960.043.520.892,48 3.485.422.465.304,09 3.820.447.106.942,11 4.120.692.976.642,69 4.247.975.634.031,59 9,60


1.3.1 Tanah 173.261.807.138,69 549.465.778.308,03 555.574.592.816,15 558.614.073.236,15 562.461.811.246,15 43,93
1.3.2 Peralatan dan Mesin 458.500.161.415,63 493.377.048.389,42 422.395.598.475,30 488.713.013.058,94 613.642.382.283,32 7,13
1.3.3 Gedung dan Bangunan 1.161.128.129.144,52 1.148.823.884.214,52 1.267.664.935.829,04 1.453.905.758.152,24 1.546.274.411.084,37 6,97
1.3.4 Jalan, lrigasi dan Jaringan 2.718.739.954.675,76 3.020.726.782.917,76 3.548.397.510.874,76 3.846.731.633.025,76 3.972.567.795.594,13 9,27
1.3.5 Aset Tetap Lainnya 51.159.235.276,00 60.765.499.297,00 74.793.215.080,00 98.051.819.869,61 108.690.386.175,61 21,49
Konstruksi Dalam
1.3.6 108.531.135.500,00 105.526.194.300,00 12.933.533.325,00 7.111.513.325,00 8.959.876.892,00 -20,88
Pengerjaan

190 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
(%)
Akumulasi Penyusutan Aset
1.3.7 (1.711.276.902.258,12) (1.893.262.722.122,64) (2.061.312.279.458,14) (2.332.434.834.025,01) (2.564.621.029.243,99) 8,13
Tetap

1.4 DANA CADANGAN - - - - -


1.4.1 Dana Cadangan - - - - -

1.5 ASET LAINNYA 551.654.462.868,70 689.428.134.493,87 479.133.135.736,90 432.608.481.341,27 462.293.352.897,65 7,89


1.5.1 Tunggakan UYHD 421.813.307,40 406.563.307,40 126.134.736,40 - -
1.5.2 Aset Tak Berwujud Netto 476.588.950,00 265.870.000,00 18.553.193.978,75 10.554.761.235,50 5.258.704.947,00 1344,49
Tagihan Tuntutan
1.5.3 4.106.849.715,00 4.106.849.715,00 4.350.046.786,00 4.299.638.386,00 4.279.326.786,00 0,86
Perbendaharaan
1.5.4 Tagihan Tuntutan Ganti Rugi - - - - -
1.5.5 Aset Lain-Lain 546.649.210.896,30 713.927.305.902,92 583.410.401.375,98 542.097.010.921,67 544.156.937.845,43 10,83
Akumulasi Penyusutan Aset
1.5.6 - (29.269.454.431,45) (127.306.641.140,23) (124.342.929.201,90) (91.401.616.680,78) 61,23
Lainnya

JUMLAH ASET 3.664.477.982.071,76 4.316.894.681.720,80 4.557.522.832.459,69 4.844.561.389.559,30 5.151.055.752.030,26 9,63

2 KEWAJIBAN 109.579.482.469,14 202,15


KEWAJIBAN JANGKA
2.1 56.755.097.066,83 100.831.419.213,56 132.965.136.881,10 85.994.433.253,34 109.579.482.469,14 202,15
PENDEK
Utang iuran BPJS
2.1.1 331.594.397,00 533.531.512,00 - - -
Ketenagakerjaan
2.1.2 Utang iuran BPJS Kesehatan 3.013.685.334,00 - - - -
Utang Perhitungan Pihak
2.1.3 77.352.293,00 59.598.967,00 51.082.477,00 51.157.491,00 2.560.246,00 160,59
Ketiga
2.1.4 Utang Pihak Ketiga 23.082.615.250,00 24.533.796.699,00 28.467.820.830,00 20.748.310.771,61 52.933.820.657,15 172,75

191 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
(%)
2.1.5 Utang Bunga 7.636.852.680,00 7.636.852.680,00 7.636.852.680,00 - -
Utang Pendapatan Transfer
2.1.6 3.776.659,00 1.656.543.706,00 1.656.543.706,00 2.760.650.340,00 41.891.360.973,00 9049,35
Pemerintah Provinsi
Utang Pendapatan Transfer
2.1.7 - 50.981.642.026,00 76.271.813.528,00 46.545.956.637,00 2.760.650.340,00 -16,69
Pemerintah Pusat
Pendapatan Diterima
2.1.8 487.938.267,67 63.000.000,00 1.071.940.219,32 1.022.827.292,23 910.834.836,73 424,35
Dimuka
Utang Jangka Pendek
2.1.9 22.121.282.186,16 15.366.453.623,56 17.809.083.440,78 14.865.530.721,50 11.080.255.416,26 371,14
Lainnya
KEWAJIBAN JANGKA
2.2 - - - - -
PANJANG
Utang Dalam Negeri -
2.2.1 - - - - -
Pemerintah Pusat
Utang Jangka Panjang
2.2.2 - - - - -
Lainnya

JUMLAH KEWAJIBAN 56.755.097.066,83 100.831.419.213,56 132.965.136.881,10 85.994.433.253,34 109.579.482.469,14 202,15

3. EKUITAS 3.607.722.885.004,93 4.216.063.262.507,24 4.424.557.695.578,59 4.758.566.956.305,34 5.041.476.269.561,12 9,18


3.1 EKUITAS 3.607.722.885.004,93 4.216.063.262.507,24 4.424.557.695.578,59 4.758.566.956.305,34 5.041.476.269.561,12 9,18

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


3.664.477.982.071,76 4.316.894.681.720,00 4.557.522.832.459,69 4.844.561.389.559,30 5.151.055.752.030,26 9,63
EKUITAS

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

192 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rata-rata pertumbuhan aset Kabupaten Ketapang sebesar 9,63 persen dengan
tren yang fluktuatif pada periode 2016-2020. Pertumbuhan aset lancar milik
Kabupaten Ketapang menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar dengan rata-rata
pertumbuhan mencapai 30,27 persen. Pertumbuhan aset lancar sempat
menunjukkan tren yang menurun pada tahun 2016 dan 2017, namun kembali
meningkat pada tahun 2018 hingga 2020. Pertumbuhan aset non-lancar seperti
investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya tergolong rendah dan fluktuatif.
Namun, apabila dilihat dari kontribusi terhadap total aset, aset tetap menjadi
kontributor tertinggi dengan rata-rata kontribusi mencapai 82,57 persen pada
periode 2016-2020.

Kewajiban Kabupaten Ketapang hingga saat ini hanya bersumber dari


kewajiban jangka pendek dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 202,15 persen
pada periode 2016-2020. Tingginya pertumbuhan kewajiban tersebut disebabkan
oleh kewajiban jangka pendek yang dimiliki oleh Kabupaten Ketapang sejak tahun
2016 terus meningkat sampai tahun 2018. Utang pihak ketiga dan utang jangka
pendek lainnya menjadi penyumbang terbesar dengan rata-rata kontribusi masing-
masing sebesar 22,31 persen dan 17,02 persen pada periode 2016-2020.

Analisis neraca daerah kemudian dilakukan dengan menghitung beberapa rasio


keuangan untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah. Rasio keuangan
menjadi salah satu alat analisis dalam menilai kinerja pengelolaan keuangan daerah,
sehingga dapat membantu pihak Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan
lainnya dalam mengambil keputusan. Rasio yang dihitung meliputi rasio likuiditas,
solvabilitas, dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk menyediakan
dana pembangunan daerah.

3.1.2.1. Rasio Likuiditas

Kemampuan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dalam memenuhi


kewajiban jangka pendeknya dapat dilihat dari nilai rasio likuiditas. Jenis rasio yang
digunakan adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Berikut
ini hasil perhitungan kedua rasio keuangan Kabupaten Ketapang:

A. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar memberikan informasi mengenai kemampuan aset dalam menutup


kewajiban lancar. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan membandingkan

193 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


jumlah aktiva lancar terhadap kewajiban lancar/jangka pendek. Berikut ini rasio
lancar Pemerintah Kabupaten Ketapang pada periode 2016-2020:

Tabel 3. 5. Rasio Lancar Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Aktiva Lancar Kewajiban Jangka Pendek


Tahun Rasio Lancar
(Rupiah) (Rupiah)
2016 109.961.810.680,63 56.755.097.066,83 1,94
2017 95.542.072.642,42 100.831.419.213,56 0,95
2018 208.459.512.044,18 132.965.136.881,10 1,57
2019 235.880.191.638,54 85.994.433.253,34 2,74
2020 380.364.254.691,74 109.579.482.469,14 3,47

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rasio lancar Kabupaten Ketapang menunjukkan tren yang menurun dan


cenderung fluktuatif. Rasio terendah terjadi pada tahun 2017 yang disebabkan oleh
meningkatnya jumlah kewajiban jangka pendek hingga 77,66 persen sebagai akibat
penambahan utang pihak ketiga dan utang jangka pendek lainnya. Namun,
rendahnya rasio tersebut masih tergolong aman karena nilai rasio lancar Kabupaten
Ketapang lebih dari satu pada tahun 2016, 2018, 2019, dan 2020. Angka tersebut
menandakan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang memiliki kemampuan untuk
menutup utang jangka pendek pada periode tersebut.

B. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio keuangan selanjutnya adalah rasio cepat yang mengukur kemampuan


Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dalam menutup atau membayar kewajiban
lancar dengan menggunakan aktiva lancar tanpa memasukkan nilai persediaan.
Perhitungan rasio cepat dilakukan dengan mengeluarkan nilai persediaan dari total
aktiva lancar lalu membandingkannya dengan kewajiban lancar/jangka pendek.
Berikut ini hasil perhitungan rasio cepat Kabupaten Ketapang:

Tabel 3. 6. Rasio Lancar Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Aktiva Lancar Persediaan Kewajiban Jangka Rasio


Tahun
(Rupiah) (Rupiah) Pendek (Rupiah) Cepat
2016 109.961.810.680,63 14.552.061.767,05 56.755.097.066,83 1,68
2017 95.542.072.642,42 14.642.032.827,98 100.831.419.213,56 0,80
2018 208.459.512.044,18 14.505.073.548,96 132.965.136.881,10 1,46
2019 35.880.191.638,54 14.560.398.191,62 85.994.433.253,34 2,57
2020 380.364.254.691,74 21.657.761.190,09 109.579.482.469,14 3,27

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Hasil perhitungan rasio lancar Kabupaten Ketapang menunjukkan Pemerintah


Kabupaten Ketapang memiliki kemampuan untuk melunasi hutang jangka pendek

194 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pada tahun 2016, 2018, 2019 dan 2020. Rasio tersebut tidak berbeda jauh dengan
hasil perhitungan rasio lancar yang mengindikasikan bahwa jumlah kas dan piutang,
sebagai aset yang paling cair, yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Ketapang mampu
menutupi hutang jangka pendek. Tren yang cenderung menurun dan fluktuatif juga
disebabkan oleh meningkatnya jumlah kewajiban jangka pendek sejak tahun 2017.

3.1.2.2. Rasio Solvabilitas


Kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya dapat diukur melalui rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas yang
digunakan antara lain rasio total hutang terhadap total aset dan rasio hutang
terhadap modal. Berikut ini rasio solvabilitas Kabupaten Ketapang pada periode
2016-2020:

A. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset


Perhitungan rasio total hutang terhadap total aset dapat menunjukkan seberapa
besar dana yang bersumber dari hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka
panjang. Rasio tersebut juga digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Perhitungan dilakukan dengan
membandingkan total kewajiban yang dimiliki terhadap total aset yang dimiliki.
Berikut ini hasil perhitungan rasio total hutang terhadap total aset milik Kabupaten
Ketapang:

Tabel 3. 7. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Total Hutang Total Aset Rasio Hutang terhadap


Tahun
(Rupiah) (Rupiah) Total Aset
2016 56.755.097.066,83 3.664.477.982.071,76 0,015
2017 100.831.419.213,56 4.316.894.681.720,80 0,023
2018 132.965.136.881,10 4.557.522.832.459,69 0,029
2019 85.994.433.253,34 4.844.561.389.559,30 0,018
2020 109.579.482.469,14 5.041.476.269.561,12 0,022

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rasio hutang terhadap total aset yang dimiliki oleh Kabupaten Ketapang
menunjukkan angka yang sangat kecil dengan rata-rata 0,022 pada tahun 2016-
2020. Angka tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang
memiliki kemampuan untuk melunasi seluruh kewajiban yang ada. Angka tersebut
juga mengindikasikan bahwa sumber pembiayaan yang berasal dari hutang sangat
kecil. Rendahnya angka tersebut disebabkan oleh kewajiban yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Ketapang relatif kecil jika dibandingkan dengan total aset
yang dimiliki. Pemerintah Kabupaten Ketapang juga tercatat tidak memiliki
kewajiban jangka panjang selama periode 2016-2020.

195 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


B. Rasio Hutang Terhadap Modal

Rasio hutang terhadap modal mengukur tingkat kemandirian Pemerintah


Daerah dalam menyediakan modal yang diperlukan. Perhitungan dilakukan dengan
membandingkan total hutang terhadap total modal yang dimiliki. Berikut ini hasil
perhitungan rasio hutang terhadap modal Pemerintah Kabupaten Ketapang:

Tabel 3. 8. Rasio Total Hutang terhadap Modal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rasio Hutang
Tahun Total Hutang (Rupiah) Total Modal (Rupiah)
terhadap Modal
2016 56.755.097.066,83 3.607.722.885.004,93 0,016
2017 100.831.419.213,56 4.216.063.262.507,24 0,024
2018 132.965.136.881,10 4.424.557.695.578,59 0,030
2019 85.994.433.253,34 4.758.566.956.305,34 0,018
2020 109.579.482.469,14 5.151.055.752.030,26 0,021

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rasio total hutang terhadap modal yang dimiliki oleh Kabupaten Ketapang
tergolong sangat rendah. Kondisi tersebut mengindikasikan Pemerintah Kabupaten
Ketapang memiliki kemandirian yang cukup tinggi dalam menyediakan modal untuk
pembangunan daerah. Rata-rata rasio total hutang terhadap modal yaitu sebesar
0,107 pada periode 2016-2020. Kenaikan dan penurunan yang terjadi disebabkan
oleh naik turunnya jumlah kewajiban pada tahun berjalan yang disertai dengan
penambahan modal setiap tahunnya.

3.1.2.3. Rasio Aktivitas

Rasio keuangan lainnya yang digunakan untuk melihat tingkat aktivitas tertentu
pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang adalah rasio
aktivitas. Rasio yang digunakan adalah rasio rata-rata umur piutang dan rasio rata-
rata umur persediaan. Berikut ini hasil perhitungan rasio aktivitas Pemerintah
Daerah Kabupaten Ketapang pada periode 2016-2020:

A. Rasio Rata-Rata Umur Piutang

Rasio rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama (hari)
yang diperlukan untuk melunasi piutang. Perhitungan dilakukan dengan
menghitung perputaran piutang terlebih dahulu, yaitu membandingkan pendapatan
daerah terhadap rata-rata piutang pendapatan daerah (pendapatan daerah : rata-
rata piutang pendapatan daerah). Selanjutnya, membagi jumlah hari dalam setahun
(asumsi 1 tahun sama dengan 365 hari) dengan perputaran piutang (365:

196 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


perputaran piutang). Berikut ini hasil perhitungan rasio rata-rata umur piutang
miliki Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang:

Tabel 3. 9. Rasio Rata-Rata Umur Piutang Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rata-Rata Piutang Rasio Rata-


Pendapatan Daerah Perputaran
Tahun Pendapatan Daerah Rata Umur
(Rupiah) Piutang
(Rupiah) Piutang
2016 1.897.853.562.079 33.545.304.759 56,576 6,452
2017 1.995.910.849.939 30.682.809.776 65,050 5,611
2018 2.168.545.571.101 59.889.076.365 36,209 10,080
2019 2.375.455.248.567 96.504.799.479 24,615 14,828
2020 2.259.813.903.583 112.883.619.648 20,019 18,233

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Hasil perhitungan rasio Rata-Rata Umur Piutang Kabupaten Ketapang


menunjukkan efisiensi pengelolaan piutang Pemerintah Kabupaten Ketapang cukup
baik. Rasio tersebut menunjukkan tren yang menaik dengan rata-rata sebesar 11,04
selama periode 2016-2020. Kondisi tersebut sejalan dengan kenaikan piutang yang
terjadi setiap tahunnya. Rasio ini menunjukkan bahwa jumlah hari yang dibutuhkan
untuk mengubah piutang menjadi kas bagi Pemerintah Kabupaten Ketapang adalah
berkisar 11 hari.

B. Rasio Rata-Rata Umur Persediaan

Rasio rata-rata umur persediaan adalah rasio untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan. Perhitungan dilakukan dengan menghitung
perputaran persediaan yang didapatkan dengan membagi nilai persediaan yang
digunakan dalam waktu 1 tahun dengan rata-rata nilai persediaan. Selanjutnya,
membagi jumlah hari dalam 1 tahun yaitu 365 dengan perputaran persediaan (365:
perputaran persediaan).

Tabel 3. 10. Rasio Rata-Rata Umur Persediaan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Rata-Rata Nilai Rasio Rata-


Persediaan Perputaran
Tahun Persediaan Rata Umur
(Rupiah) Persediaan
(Rupiah) Persediaan
2016 14.552.061.767,05 12.073.295.593,04 120,531 302,83
2017 14.642.032.827,98 14.597.047.297,52 100,308 363,88
2018 14.505.073.548,96 14.573.553.188,47 99,530 366,72
2019 14.560.398.191,62 14.532.735.870,29 100,190 364,31
2020 21.657.761.190,09 18.109.079.690,86 119,60 305,19

Sumber: Laporan Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

197 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rasio rata-rata umur persediaan Kabupaten Ketapang cenderung mengalami
penurunan dengan rata-rata sebesar 366 hari. Angka tersebut menunjukkan bahwa
persediaan yang digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang untuk
memberikan pelayanan dihabiskan dalam waktu satu tahun. Kondisi tersebut
menggambarkan pengelolaan persediaan di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Ketapang sudah cukup baik.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu

Analisis ini bertujuan memberikan gambaran kebijakan pengelolaan keuangan


daerah masa lalu Kabupaten Ketapang. Analisis ini berfokus kepada realisasi
kebijakan belanja daerah dan pembiayaan daerah pada periode sebelumnya.
Informasi yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk menentukan kebijakan
pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan di masa akan datang dalam rangka
meningkatkan efektifitas dan efisiensi alokasi anggaran untuk pembangunan daerah
ke depan.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran


Analisis proporsi penggunaan anggaran bertujuan untuk menyajikan data
analisis terkait proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja, proporsi
belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur, dan analisis pengeluaran periodik,
wajib, dan mengikat. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menentukan kebijakan
pengelolaan keuangan daerah agar dapat berjalan efektif dan efisien pada periode
yang akan datang. Berikut ini adalah hasil analisis proporsi penggunaan anggaran
Pemerintah daerah Kabupaten Ketapang.

3.2.1.1. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

Analisis proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja bertujuan untuk


mendapatkan gambaran kinerja pelaksanaan belanja daerah Kabupaten Ketapang.
Proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja merupakan perbandingan
antara realisasi dengan anggaran (target), yang kemudian diperoleh tingkat realisasi
belanja. Berikut ini adalah tabel proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja
Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.

198 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 11. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020

Kode 2016 2017


Uraian
Akun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
5.1. BELANJA OPERASI 1,394,554,321,506.22 1,308,403,744,545.26 93.82 1,241,253,790,278.04 1,196,484,109,203.93 96.39
5.1.1. Belanja Pegawai 788,075,528,666.17 737,631,365,124.00 93.60 748,336,207,756.13 729,274,402,152.80 97.45
5.1.2. Belanja Barang 547,889,808,222.05 519,012,050,311.26 94.73 423,044,164,553.91 400,142,295,002.13 94.59
5.1.3. Belanja Bunga 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.1.4. Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.1.5. Belanja Hibah 58,483,984,618.00 51,670,329,110.00 88.35 69,127,111,141.00 66,389,038,722.00 96.04
5.1.6. Belanja Bantuan Sosial 105,000,000.00 90,000,000.00 85.71 746,306,827.00 678,373,327.00 90.90

5.2. BELANJA MODAL 402,982,177,401.69 372,844,906,041.00 92.52 489,103,872,078.37 456,502,973,935.24 93.33


5.2.1. Belanja Tanah 1,093,500,000.00 653,915,700.00 59.80 821,758,198.00 601,584,000.00 73.21
5.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin 64,745,794,133.35 55,921,503,781.00 86.37 62,234,575,160.65 57,252,402,293.24 91.99
5.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan 69,929,644,801.00 66,244,271,116.00 94.73 93,146,474,070.00 90,074,746,366.00 96.70
5.2.4. Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan 261,601,130,467.34 244,704,377,084.00 93.54 327,051,017,249.72 302,800,494,909.00 92.59
5.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya 5,434,738,000.00 5,188,768,360.00 95.47 5,690,547,400.00 5,614,246,367.00 98.66
5.2.6. Belanja Aset Lainnya 177,370,000.00 132,070,000.00 74.46 159,500,000.00 159,500,000.00 100.00

5.3. BELANJA TAK TERDUGA 1,700,000,000.00 1,088,096,250.00 64.01 1,700,000,000.00 1,151,026,550.00 67.71
5.3.1 Belanja Tak Terduga 1,700,000,000.00 1,088,096,250.00 64.01 1,700,000,000.00 1,151,026,550.00 67.71

5.4. TRANSFER 271,622,483,664.00 268,806,453,208.77 98.96 346,000,099,515.50 339,479,763,956.00 98.12


5.4.1. TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA 5,264,005,950.00 3,686,748,717.36 70.04 6,367,808,902.80 6,104,009,739.00 95.86
5.4.1.1. Bagi Hasil Pajak 4,679,000,000.00 3,194,717,631.96 68.28 5,690,604,450.00 5,466,956,244.00 96.07
5.4.1.2. Bagi Hasil Retribusi 585,005,950.00 492,031,085.40 84.11 677,204,452.80 637,053,495.00 94.07

5.4.2. TRANSFER/BANTUAN KEUANGAN 266,358,477,714.00 265,119,704,491.41 99.53 339,632,290,612.70 333,375,754,217.00 98.16


Bantuan Keuangan Ke Pemerintah
5.4.2.1. 265,418,000,602.00 264,838,565,747.41 99.78 338,691,813,500.70 332,435,277,105.00 98.15
Daerah Lainnya

199 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kode 2016 2017
Uraian
Akun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
5.4.2.2. Bantuan Keuangan Lainnya 940,477,112.00 281,138,744.00 29.89 940,477,112.00 940,477,112.00 100.00

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 2,070,858,982,571.91 1,951,143,200,045.03 94.22 2,078,057,761,871.91 1,993,617,873,645.17 95.94

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Lanjutan Tabel…
Kode 2018 2019 2020
Uraian
Akun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
5. BELANJA 1,860,550,464,559.79 1,771,438,378,261.15 95.21 2,080,873,085,732.15 1,956,565,070,669.85 94.03 1,868,121,375,554.74 1,757,682,718,910.17 94.09
5.1. BELANJA OPERASI 1,209,702,655,972.99 1,152,012,616,858.30 95.23 1,327,009,179,005.92 1,259,774,768,337.21 94.93 1,415,040,551,109.96 1,331,746,853,226.12 94.11
5.1.1. Belanja Pegawai 794,504,873,707.75 784,138,457,910.17 98.70 867,182,453,956.03 832,216,376,765.20 95.97 897,325,492,631.02 859,489,266,288.31 95.78
5.1.2. Belanja Barang 383,076,182,265.24 339,301,358,948.13 88.57 418,002,452,049.89 387,834,018,572.01 92.78 417,976,797,128.94 372,981,825,587.81 89.24
5.1.3. Belanja Bunga 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.1.4. Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.1.5. Belanja Hibah 31,621,600,000.00 28,508,800,000.00 90.16 41,224,273,000.00 39,234,373,000.00 95.17 99,238,261,350.00 99,025,761,350.00 99.79
5.1.6. Belanja Bantuan Sosial 500,000,000.00 64,000,000.00 12.80 600,000,000.00 490,000,000.00 81.67 500,000,000.00 250,000,000.00 50.00

5.2. BELANJA MODAL 646,847,808,586.80 619,139,061,402.85 95.72 748,863,906,726.23 696,363,343,014.12 92.99 450,361,083,465.51 424,576,867,323.05 94.27
5.2.1. Belanja Tanah 3,598,020,940.00 3,228,108,000.00 89.72 6,374,660,360.00 6,045,350,540.00 94.83 3,131,988,500.00 2,978,942,700.00 95.11
Belanja Peralatan dan
5.2.2. 43,653,504,328.70 41,512,503,101.33 95.10 78,338,409,634.23 74,938,063,581.12 95.66 119,898,078,039.51 116,895,651,954.83 97.50
Mesin
Belanja Gedung dan
5.2.3. 107,030,225,247.20 103,445,327,459.52 96.65 202,264,528,862.00 198,954,173,152.00 98.36 123,218,461,719.00 113,568,286,682.22 92.17
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi &
5.2.4. 470,942,630,220.90 455,306,874,541.00 96.68 433,537,448,870.00 403,030,100,428.00 92.96 192,645,646,500.00 180,246,097,486.00 93.56
Jaringan
Belanja Aset Tetap
5.2.5. 21,447,165,000.00 15,470,650,013.00 72.13 28,245,623,000.00 13,303,267,313.00 47.10 9,885,989,330.00 9,399,010,551.00 95.07
Lainnya
5.2.6. Belanja Aset Lainnya 176,262,850.00 175,598,288.00 99.62 103,236,000.00 92,388,000.00 89.49 1,580,919,377.00 1,488,877,949.00 94.18

200 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kode 2018 2019 2020
Uraian
Akun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

BELANJA TAK
5.3. 4,000,000,000.00 286,700,000.00 7.17 5,000,000,000.00 426,959,318.52 8.54 2,719,740,979.27 1,358,998,361.00 49.97
TERDUGA
5.3.1 Belanja Tak Terduga 4,000,000,000.00 286,700,000.00 7.17 5,000,000,000.00 426,959,318.52 8.54 2,719,740,979.27 1,358,998,361.00 49.97

5.4. TRANSFER 349,837,357,362.00 346,934,184,261.00 99.17 395,172,295,635.72 392,164,977,932.08 99.24 389,343,890,433.10 386,600,318,518.70 99.30
TRANSFER/BAGI
5.4.1. 6,776,909,350.00 6,669,534,079.00 98.42 8,262,462,424.72 7,966,024,874.90 96.41 10,319,066,685.10 8,096,210,424.70 78.46
HASIL KE DESA
5.4.1.1. Bagi Hasil Pajak 6,241,495,200.00 6,142,585,090.00 98.42 7,656,590,721.90 7,370,419,221.86 96.26 9,724,970,382.30 7,677,576,769.83 78.95
5.4.1.2. Bagi Hasil Retribusi 535,414,150.00 526,948,989.00 98.42 605,871,702.82 595,605,653.04 98.31 594,096,302.80 418,633,654.87 70.47

TRANSFER/BANTUAN
5.4.2. 343,060,448,012.00 340,264,650,182.00 99.19 386,909,833,211.00 384,198,953,057.18 99.30 379,024,823,748.00 378,504,108,094.00 99.86
KEUANGAN
Bantuan Keuangan Ke
5.4.2.1. Pemerintah Daerah 342,119,970,900.00 339,324,173,070.00 99.18 385,926,394,254.00 383,215,514,101.18 99.30 377,955,461,100.00 377,434,745,446.00 99.86
Lainnya
Bantuan Keuangan
5.4.2.2. 940,477,112.00 940,477,112.00 100.00 983,438,957.00 983,438,956.00 100.00 1,069,362,648.00 1,069,362,648.00 100.00
Lainnya

JUMLAH BELANJA
2,210,387,821,921.79 2,118,372,562,522.15 95.84 2,476,045,381,367.87 2,348,730,048,601.93 94.86 2,257,465,265,987.84 2,144,283,037,428.87 94.99
DAN TRANSFER

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

201 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja mengalami perkembangan
yang fluktuatif dan cenderung menurun. Proporsi realisasi belanja yang paling tinggi
berada pada tahun 2017, sedangkan proporsi belanja yang paling kecil berada pada
tahun 2016. Secara umum, kondisi realisasi belanja daerah dapat dikatakan baik
karena tingkat penyerapannya sudah di atas 90 persen.

Selain proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja, penting juga


melihat proporsi realisasi masing-masing komponen belanja terhadap total belanja.
Hal ini diperlukan karena variabel tersebut dapat menggambarkan kebijakan alokasi
anggaran di periode sebelumnya. Berikut ini adalah tabel proporsi realisasi
komponen belanja terhadap total belanja Kabupaten Ketapang.

Tabel 3. 12. Proporsi Rata-Rata Realisasi Komponen Belanja Terhadap Total Realisasi Belanja
Kabupaten Ketapang (%),Tahun 2016-2020

Proporsi Rata-Rata Realisasi


Kode
Uraian Komponen Belanja Terhadap
Akun
Total Realisasi Belanja
5.1. BELANJA OPERASI 59.19
5.1.1. Belanja Pegawai 37.35
5.1.2. Belanja Barang 19.13
5.1.3. Belanja Bunga -
5.1.4. Belanja Subsidi -
5.1.5. Belanja Hibah 2.70
5.1.6. Belanja Bantuan Sosial 0.01

5.2. BELANJA MODAL 24.34


5.2.1. Belanja Tanah 0.13
5.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin 3.28
5.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan 5.42
5.2.4. Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan 15.03
5.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya 0.46
5.2.6. Belanja Aset Lainnya 0.02

5.3. BELANJA TAK TERDUGA 0.04


5.3.1 Belanja Tak Terduga 0.04

5.4. TRANSFER 16.43


5.4.1. TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA 0.31
5.4.1.1. Bagi Hasil Pajak 0.28
5.4.1.2. Bagi Hasil Retribusi 0.03

5.4.2. TRANSFER/BANTUAN KEUANGAN 16.12


Bantuan Keuangan Ke Pemerintah
5.4.2.1. 16.08
Daerah Lainnya
5.4.2.2. Bantuan Keuangan Lainnya 0.04
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 100

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

202 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Proporsi rata-rata realisasi belanja operasional masih menjadi komponen
belanja yang tingkat proporsinya paling tinggi, diikuti belanja modal, belanja
transfer bagi hasil dan bantuan keuangan, serta belanja tak terduga. Tingginya
proporsi belanja operasional tersebut dipengaruhi oleh proporsi rata-rata realisasi
komponen belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Hal ini menunjukkan bahwa
alokasi anggaran operasional untuk pegawai masih menjadi komponen utama di
Kabupaten Ketapang. Meskipun demikian, alokasi untuk belanja modal sudah dapat
dikatakan baik karena berada diurutan ke dua setelah belanja operasional.

3.2.1.2. Proporsi Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Analisis terhadap belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur di Kabupaten


Ketapang sangat penting untuk dilakukan. Tujuan dilakukannnya analisis ini adalah
untuk mengetahui gambaran riil alokasi anggaran untuk pemenuhan kebutuhan
aparatur. Anggaran untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah pembiayaan
untuk keperluan belanja yang terkait dengan kebutuhan aparatur, seperti gaji,
tunjangan penghasilan, jasa kantor, dan lain sebagainya. Hasil analisis ini digunakan
untuk menentukan prioritas kebijakan alokasi anggaran ke depan. Berikut ini adalah
proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Pemerintah daerah
Kabupaten Katapang.

203 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 13. Realisasi Belanja Pemenuhan Aparatur Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2015-2019

Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
A Belanja Pegawai 657,513,692,151.00 737,631,365,124.00 729,274,402,152.00 784,138,457,910.17 832,216,376,765.20
B Belanja Barang 159,812,322,203.00 187,981,625,617.86 185,247,880,059.00 183,553,493,943.17 210,507,183,321.43
1 Belanja Bahan Pakai Habis 15,943,280,434.00 21,529,170,950.00 22,007,068,976.00 14,131,552,586.57 17,822,514,223.60
2 Belanja Jasa Kantor 25,184,927,292.00 44,097,731,992.00 36,724,354,668.00 30,191,136,888.00 34,055,903,964.83
3 Belanja Premi Asuransi Kesehatan 1,642,449,425.00 3,214,917,440.00 4,377,436,920.00 3,905,101,000.00 10,372,462,019.00
4 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 7,661,196,813.00 7,120,978,639.00 7,601,562,597.00 8,199,185,746.60 9,271,182,413.00
2 Belanja Cetak dan Penggandaan 11,108,681,886.00 13,845,089,821.60 11,265,128,511.00 11,551,674,462.00 12,819,741,441.00
3 Belanja Makanan dan Minuman Pegawai 17,765,929,423.00 20,866,504,966.60 21,175,294,090.00 21,230,178,632.00 26,407,321,060.00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 1,569,143,900.00 1,350,005,200.00 763,454,100.00 1,342,290,250.00 1,040,941,660.00
4 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu 1,409,318,000.00 1,439,483,415.00 993,480,000.00 1,717,993,000.00 2,132,323,278.00
5 Belanja Perjalanan Dinas 71,183,471,466.00 63,946,378,054.66 73,512,573,791.00 84,393,843,380.00 91,148,902,840.00
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 3,280,032,325.00 2,257,029,680.00 940,887,000.00 709,355,000.00 248,890,000.00
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
6 1,877,874,869.00 3,025,917,553.00 2,366,048,450.00 3,081,179,858.00 3,816,844,292.00
Teknis PNS
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
7 755,416,370.00 649,127,906.00 582,915,922.00 202,500,000.00 648,780,773.00
Teknis Pimpinan Anggota DPRD
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
8 - 984,700,000.00 299,926,400.00 181,100,600.00 208,540,357.00
Teknis (Non-PNS)
9 Belanja Barang Perlengkapan Kantor - 9,338,000.00 5,550,000.00 13,289,640.00 10,335,000.00
Belanja Beasiswa Pendidikan Non-PNS 430,600,000.00 1,276,950,000.00 700,000,000.00 140,000,000.00 502,500,000.00
Belanja Jasa PNSD dan Non-PNSD - 2,368,302,000.00 1,932,198,634.00 2,563,112,900.00 -
Total (A+B) 817,326,014,354.00 925,612,990,741.86 914,522,282,211.00 967,691,951,853.34 1,042,723,560,086.63

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2019

204 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Pemda Kabupaten Ketapang
menunjukkan trend fluktuatif dan cenderung meningkat. Realisasi belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur mengalami kenaikkan sebesar 7,75 persen pada
tahun 2019. Kondisi ini disebabkan oleh belanja pegawai mengalami kenaikkan.
Sementara itu, realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur mengalami
penurunan pada tahun 2017, yaitu sebesar – 1,19 persen. Hal ini disebabkan oleh
adanya penurunan realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa, seperti
belanja jasa kantor, belanja cetak dan penggandaan, belanja kursus, pelatihan,
sosialisasi dan bimbingan teknis dan lain-lain.

Selain analisis terhadap realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur,


analisis terhadap proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur juga penting
untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar realisasi
pengeluaran daerah untuk membiayai kebutuhan aparatur. Proporsi belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur dihitung melalui perbandingan total belanja
pemenuhan aparatur dengan total pengeluaran daerah. Berikut ini adalah tabel
proporsi belanja pemenuhan aparatur.

Tabel 3. 14. Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Ketapang (%)
Tahun 2015-2019

Total Belanja Untuk


Total Pengeluaran (Belanja +
No Tahun Pemenuhan Kebutuhan Persentase
Pembiayaan Pengeluaran) (Rp)
Aparatur (Rp)
1 2015 817,326,014,354.00 1,850,194,100,513.23 44.18
2 2016 925,612,990,741.86 1,952,143,200,045.03 47.42
3 2017 914,522,282,211.00 1,999,350,213,645.17 45.74
4 2018 967,691,951,853.34 2,123,372,562,522.15 45.57
5 2019 1,042,723,560,086.63 2,353,762,880,601.93 44.30

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang


Tahun 2015-2019

Perkembangan proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur


terhadap total pengeluaran belanja dan pembiayaan pengeluaran mengalami
perkembangan fluktuatif dan cenderung menurun pada tahun 2015 hingga 2019.
Sementara rata-rata proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, yaitu sebesar
45,44 persen. Penurunan belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur ini
menunjukkan bahwa porsi belanja untuk pembangunan atau masyarakat mengalami
peningkatan.

205 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


3.2.1.3. Analisis Belanja Priodik, Wajib dan Mengikat

Analisis terhadap pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama ini
dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pembiayaan yang
tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun anggaran. Belanja yang
wajib dan mengikat merupakan belanja yang wajib dibayar dan tidak dapat ditunda
pembayarannya setiap tahun. Sedangkan belanja periodik adalah pengeluaran yang
harus dibayar secara periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka
keberlangsungan pelayanan pemerintahan daerah. Berikut ini adalah tabel
pengeluaran belanja wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Ketapang.

206 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 15. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020

Rata-Rata
Tahun
No Uraian Pertumbuhan
(%)
2016 2017 2018 2019 2020
A Belanja Tidak Langsung 745,286,001,302.72 742,422,898,742.00 798,418,003,180.17 840,182,401,640.10 867.585.476.713 3,9
1 Belanja Pegawai 737,631,365,124.00 729,274,402,152.00 784,138,457,910.17 832,216,376,765.20 859.489.266.288 3,9
Belanja Bantuan
2 Keuangan kepada Partai 281,138,744.00 940,477,112.00 940,477,112.00 n/a n/a 44,8
Politik
3 Belanja Bunga 0 0 0 0 0 -
4 Belanja Bagi Hasil 7,373,497,434.72 12,208,019,478.00 13,339,068,158.00 7,966,024,874.90 8.096.210.425 9,0
B Pembiayaan Daerah 1,000,000,000.00 5,732,340,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5.000.000.000 115,1
Penyertaan Modal
1 1,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5.000.000.000 100,0
Pemerintah Daerah
2 Pembayaran Pokok Utang 0 732,340,000.00 0 0 0 -
TOTAL (A+B) 746,286,001,302.72 748,155,238,742.00 803,418,003,180.17 845,182,401,640.10 872.585.476.713,01 4,0

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

207 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Ketapang
mengalami peningkatan dari tahun 2016-2020. Rata-rata pertumbuhannya, yaitu
sebesar 4,00 persen. Belanja tidak langsung dan pembiayaan daerah juga mengalami
pertumbuhan, yaitu masing-masing sebesar 3,9 persen dan 115,1 persen.
Pertumbuhan pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dipengaruhi
terutama dari pertumbuhan belanja tidak langsung.

3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah


Analisis pembiayaan daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari
pengaruh kebijakan pembiayaan daerah tahun sebelumnya atau periode
sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah. Hal ini dilakukan untuk
menentukan kebijakan pembiayaan pada masa akan datang dan untuk menghitung
kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan dilakukan melalui
analisis sumber penutup defisit riil dan analisis sisa lebih pembayaran anggaran
tahun berkenaan.

3.2.2.1. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran masa lalu tentang kebijakan
anggaran untuk menutup defisit riil yang terjadi di APBD Kabupaten Ketapang. Hal
ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kondisi yang mempengaruhi
pelaksanaan APBD ke depan. Berikut ini adalah hasil analisis sumber penutup defisit
riil APBD Kabupaten Ketapang.

208 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 16. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020

Realisasi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pendapatan Daerah 1,897,853,562,078.59 1,995,921,830,320.48 2,168,545,571,101.01 2,375,240,075,930.85 2,259,813,903,583.80
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 1,951,143,200,045.03 1,993,617,873,645.17 2,118,372,562,522.15 2,348,730,048,601.93 2,144,283,037,428.87
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1,000,000,000.00 5,732,340,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00
A. Defisit Riil -54,289,637,966.44 -3,428,383,324.69 45,173,008,578.86 21,510,027,328.92 110,530,866,154.93
Ditutup oleh Realisasi Penerimaan
Pembiayaan:
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
1 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40
Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA)
2 Pencairan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dipisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

5 Penerimaan Piutang Daerah 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Penerimaan Kembali Pemberian


6 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Pinjaman Daerah
Total Realisasi Penerimaan
B. 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40
Pembiayaan Daerah

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun


A-B 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 120,087,746,369.59 232,031,052,246.33
Berkenaan (SILPA)

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

209 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


APBD Kabupaten Ketapang mengalami defisit pada tahun 2016 dan 2017. Di sisi
lain, ABPD Kabupaten Ketapang juga mengalami surplus pada tahun 2018 hingga
2020. Defisit keuangan daerah Kabupaten Ketapang tersebut ditutupi oleh SiLPA
atau dengan kata lain SiLPA menjadi sumber penutup defisit.

Setelah mengetahui sumber penutup defisit utama, kemudian hasil perhitungan


tersebut digunakan untuk menghitung komposisi penutup defisit riil Kabupaten
Ketapang. Hal ini penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui gambaran
komposisi penutup defisit. Berikut ini adalah tabel komposisi penutup defisit riil
Kabupaten Ketapang.

Tabel 3. 17. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Ketapang (Rupiah),
Tahun 2016-2020

Realisasi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
- -
45,173,008, 21,510,027, 110,530,866,
A. Defisit Riil 54,289,637, 3,428,383,
578.86 328.92 154.93
966.44 324.69
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
1 -204.68 -1,657.72 118.22 458.29 109.92
Daerah Tahun
Sebelumnya
(SiLPA)
Pencairan Dana
2 n/a n/a n/a n/a n/a
Cadangan
Hasil Penjualan
Kekayaan
3 n/a n/a n/a n/a n/a
Daerah yang
Dipisahkan
Penerimaan
4 Pinjaman n/a n/a n/a n/a n/a
Daerah
Penerimaan
5 n/a n/a n/a n/a n/a
Piutang Daerah
Penerimaan
Kembali
6 Pemberian n/a n/a n/a n/a n/a
Pinjaman
Daerah
Sisa Lebih
Pembiayaan
Anggaran
7 -104.68 -1,557.72 218.22 558.29 209.92
Tahun
Berkenaan
(SILPA)

Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Defisit riil APBD Kabupaten Ketapang terjadi pada tahun 2016 dan 2017. Defisit
riil tersebut ditutup oleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun anggaran

210 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa SiLPA memiliki posisi yang sangat penting
dalam pengelolaan keuangan daerah di Kabupeten Ketapang.

3.2.2.2. Analisis Sisa Lebih Pembayaran Tahun Berkenaan

Analisis terhadap sisal lebih pembayaran tahun berkenaan sangat penting untuk
dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait sisa lebih
pembayaran anggaran yang dapat digunakan dalam menghitung kapasitas
pendanaan pembangunan daerah. Berikut ini adalah tabel sisa lebih (riil)
pembiayaan anggaran tahun berkenaan.

Tabel 3. 18. Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Ketapang


Tahun Berkenaan (Rupiah), Tahun 2015-2019

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Saldo kas
59,909,084,8 55,035,084, 100,041,24 122,223,391, 222.035.655.
1 neraca
35.50 340.09 1,239.48 744.40 907,61
daerah
Dikurangi:
Kewajiban
kepada pihak
ketiga sampai
2 0 0 0 0 0
dengan akhir
tahun belum
terselesaikan
Kegiatan
3 0 0 0 0 0
lanjutan
Sisa Lebih
(Riil) 59,909,084,8 55,035,084, 100,041,24 122,223,391, 121,500,186,
Pembiayaan 35.50 340.09 1,239.48 744.40 091.40
Anggaran

Sumber: Diolah dari Neraca Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020

Sisa lebih (riil) pembiayaan anggaran Kabupaten Ketapang menunjukkan trend


fluktuatif dan cenderung naik. Kenaikkan yang terjadi pada tahun 2018 dan 2019
disebabkan karena APBD mengalami surplus. Dalam konteks penyusunan APBD,
angka SILPA seharusnya sama dengan nol. Hal ini dimaksudkan bahwa penerimaan
pembiayaan harus dapat menutup defisit anggaran yang terjadi di APBD.

3.3. Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan ditujukan untuk menghitung kapasitas riil


keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan atau pembiayaan
program pembangunan jangka menengah selama lima tahun mendatang. Analisis

211 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kerangka pendanaan dimulai dengan melakukan proyeksi terhadap pendapatan dan
belanja daerah. Analisis kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan
kerangka pendanaan meliputi proyeksi SiLPA, pengeluran wajib dan mengikat,
kapasitas riil keuangan daerah, dan dilengkapi dengan kebijakan alokasi anggaran.

3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah


Proyeksi pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Ketapang didasarkan pada
data historis realisasi pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Ketapang pada
tahun 2016-2020. Proyeksi dilakukan dengan menggunakan metode peramalan
exponential triple smoothing (ETS). Hasil proyeksi kemudian disesuaikan
menggunakan penilaian tim ahli dengan mempertimbangkan kebijakan Pemerintah
Pusat dan kondisi perekonomian secara global, khususnya pada masa pandemi
COVID-19 yang diperkirakan masih akan berdampak hingga tahun 2021.

Struktur pendapatan dan belanja daerah saat ini mengikuti Peraturan


Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sehingga
terdapat beberapa penyesuaian pos pendapatan dan belanja. Pendapatan Daerah
saat ini dikelompokkan menjadi (1) pendapatan asli daerah (PAD), (2) pendapatan
transfer, dan (3) lain-lain pendapatan daerah yang sah. Belanja Daerah saat ini
dikelompokkan menjadi (1) belanja operasi, (2) belanja modal, (3) belanja tidak
terduga, dan (4) belanja transfer. Berikut ini adalah proyeksi pendapatan dan
belanja daerah Kabupaten Ketapang Periode 2022-2026:

212 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 19. Proyeksi Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026

Kode R-APBD Proyeksi Rata-Rata


Uraian Akun
Akun 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Pertumbuhan
4 PENDAPATAN 2.238.689.837.483,90 2.451.567.814.417 2.569.640.475.550 2.683.699.053.944 2.803.315.609.318 2.942.741.620.688 5,6
4.1 Pendapatan Asli
196.996.882.925,90 223.080.775.382 253.515.095.194 292.676.894.835 351.421.257.521 435.632.407.788 17,3
Daerah
4.1.01 Pajak daerah 86.194.859.497,10 101.278.959.909 116.470.803.895 131.029.654.382 147.408.361.180 158.463.988.269 13,0
4.1.02 Retribusi daerah 8.086.275.528,00 9.380.079.612 10.318.087.574 10.885.582.390 11.429.861.510 12.001.354.585 8,3
4.1.03 Hasil pengelolaan
kekayaan daerah 5.376.706.546,00 10.215.742.437 19.409.910.631 35.396.642.987 74.045.481.841 144.258.760.884 93,3
yang dipisahkan
4.1.04 Lain-lain pendapatan
97.339.041.354,80 102.205.993.423 107.316.293.094 115.365.015.076 118.537.552.990 120.908.304.050 4,5
asli daerah yang sah

4.2 Pendapatan
2.034.161.024.558,00 2.220.588.420.151 2.307.430.129.005 2.381.666.068.655 2.441.555.871.845 2.495.876.454.433 4,2
Transfer
4.2.01 Transfer
1.855.358.876.000,00 2.029.364.506.825 2.103.113.430.069 2.159.276.132.454 2.206.844.017.638 2.243.212.083.607 3,9
Pemerintah Pusat
4.2.01.01 Dana Perimbangan 1.562.014.518.000,00 1.718.215.969.800 1.782.649.068.668 1.829.889.268.987 1.866.487.054.367 1.894.484.360.182 4,0
4.2.01.02 Dana Insentif Daerah 25.095.689.000,00 29.487.434.575 31.761.731.391 36.353.694.006 41.463.130.420 46.638.893.176 13,2
4.2.01.03 Dana Otonomi
- - - - - - -
Khusus
4.2.01.04 Dana Keistimewaan - - - - - - -
4.2.01.05 Dana Desa 268.248.669.000,00 281.661.102.450 288.702.630.011 293.033.169.461 298.893.832.851 302.088.830.248 2,4

4.2.02 Transfer Antar-


178.802.148.558,00 191.223.913.326 204.316.698.935 222.389.936.200 234.711.854.208 252.664.370.827 7,2
Daerah
4.2.02.01 Pendapatan bagi
178.802.148.558,00 191.223.913.326 204.316.698.935 222.389.936.200 234.711.854.208 252.664.370.827 7,2
hasil
4.2.02.02 Bantuan keuangan -

213 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kode R-APBD Proyeksi Rata-Rata
Uraian Akun
Akun 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Pertumbuhan

4.3 Lain-Lain
Pendapatan Daerah 7.531.930.000,00 7.898.618.885 8.695.251.351 9.356.090.454 10.338.479.951 11.232.758.467 8,3
Yang Sah
4.3.01 Hibah 7.531.930.000,00 7.898.618.885 8.695.251.351 9.356.090.454 10.338.479.951 11.232.758.467 8,3
4.3.02 Dana darurat - - - - - - -
4.3.03 Lain-lain pendapatan
sesuai dengan
ketentuan peraturan - - - - - - -
perundang-
undangan

5 BELANJA 2.253.689.837.484,00 2.498.788.560.650 2.611.831.299.863 2.723.444.107.920 2.842.236.167.589 2.978.317.708.286 5,8


5.1 Belanja operasi 1.242.570.903.237,00 1.374.379.472.924 1.412.262.933.439 1.451.092.783.310 1.490.894.755.024 1.531.695.286.566 4,3
5.1.01 Belanja pegawai 753.923.753.080,00 850.941.648.288 872.215.189.496 894.020.569.233 916.371.083.464 939.280.360.550 4,6
5.1.02 Belanja barang dan
416.634.282.612,00 460.612.028.885 474.430.389.752 488.663.301.444 503.323.200.487 518.422.896.502 4,5
jasa
5.1.03 Belanja bunga - - - - - -
5.1.04 Belanja subsidi - - - - - -
5.1.05 Belanja hibah 71.735.580.045,00 62.515.336.574 65.272.206.712 68.029.076.849 70.785.946.986 73.542.817.123 0,7
5.1.06 Belanja bantuan
277.287.500,00 310.459.177 345.147.480 379.835.784 414.524.087 449.212.391 10,1
sosial

5.2 Belanja Modal 552.875.822.037,00 642.595.884.465 674.725.678.689 708.461.962.623 743.885.060.754 799.676.440.311 7,7

5.3 Belanja Tidak


56.665.720.303,00 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 (18,2)
Terduga

214 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kode R-APBD Proyeksi Rata-Rata
Uraian Akun
Akun 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Pertumbuhan
5.4 Belanja Transfer 401.577.391.907,00 476.813.203.260 519.842.687.735 558.889.361.987 602.456.351.810 641.945.981.409 9,9
5.4.01 Belanja bagi hasil 8.867.233.107,00 - - - - - -
5.4.02 Belanja bantuan
392.710.158.800,00 476.813.203.260 519.842.687.735 558.889.361.987 602.456.351.810 641.945.981.409 10,5
Keuangan

6 Pembiayaan 15.000.000.000 47.220.746.233 42.190.824.313 39.745.053.976 38.920.558.270 35.576.087.598 37,5


Penerimaan
32.000.000.000 54.720.746.233 49.690.824.313 47.245.053.976 46.420.558.270 43.076.087.598 9,6
Pembiayaan
Sisa Lebih
Perhitungan 32.000.000.000 54.720.746.233 49.690.824.313 47.245.053.976 46.420.558.270 43.076.087.598 9,6
Anggaran (SiLPA)

Pengeluaran
17.000.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 -
Pembiayaan
Pembentukan Dana
Cadangan
Penyertaan Modal
(Investasi) 17.000.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 -
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok
- - - - - - -
Utang
Pembiayaan Pokok
- - - - - - -
Utang

Sumber: Hasil Proyeksi Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

215 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pendapatan daerah Kabupaten Ketapang diproyeksikan akan terus tumbuh
dengan rata-rata mencapai 5,6 persen pada periode 2022-2026. Pertumbuhan
tersebut didorong oleh peningkatan PAD dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
17,3 persen dan pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar 3,9 persen.
Pertumbuhan PAD didorong oleh pertumbuhan hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Pertumbuhan pada pos pendapatan tersebut diproyeksikan
bersumber dari penerimaan bagian laba yang dibagikan kepada Pemerintah Daerah
(dividen) atas penyertaan modal BUMD yang cukup besar di beberapa sektor.
Pendapatan yang berasal dari pajak dan retribusi diproyeksi juga tumbuh meskipun
cenderung lebih rendah. Namun demikian, Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang
akan melakukan berbagai kebijakan guna meningkatkan kapasitas keuangan daerah.
Penerapan teknologi dalam pelayanan pajak, peningkatan kualitas data pajak dan
retribusi, serta intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
akan terus ditingkatkan untuk mendorong PAD.

Pertumbuhan PAD yang tinggi diperkirakan belum mampu menggeser sumber


pendapatan terbesar yang berasal dari Pemerintah Pusat. Kontribusi PAD terhadap
total pendapatan daerah diperkirakan sebesar 11,4 persen per tahun. Kontribusi
tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kontribusi pendapatan transfer
yang mencapai 88,2 persen. Kontribusi tersebut didominasi oleh dana transfer
Pemerintah Pusat yang diperkirakan mencapai 80,0 persen per tahun dari total
pendapatan daerah Ketapang. Dana perimbangan diprediksi memberikan
sumbangan pendapatan hingga 67,7 persen setiap tahunnya pada periode 2022-
2026.

APBD Kabupaten Ketapang tahun 2022 - 2026 diproyeksikan mengalami defisit.


Rencana pembangunan di berbagai sektor, baik pembangunan infrastruktur fisik
maupun non-fisik, diperkirakan akan mendorong belanja daerah yang semakin
tinggi. Pertumbuhan belanja Kabupaten Ketapang diproyeksikan akan tumbuh
dengan rata-rata mencapai 5,8 persen pada periode 2022-2026. Belanja operasi
pada tahun 2022-2026 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang cukup fluktuatif
sedangkan pertumbuhan belanja modal diproyeksikan cenderung meningkat
dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 7,7 persen. Pengeluaran terbesar
dialokasikan untuk belanja operasi dengan proporsi mencapai 53,2 persen per tahun
terhadap total belanja daerah. Alokasi belanja pegawai serta belanja barang dan jasa
diprediksi mencapai 32,8 persen dan 17,9 persen terhadap total belanja daerah
setiap tahun. Sumber pengeluaran terbesar kedua berasal dari belanja modal dengan
rata-rata proporsi mencapai 26,1 persen pada tahun 2022-2026. Perbaikan dan

216 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


peningkatan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pembangunan Kabupaten
Ketapang sehingga belanja modal seperti belanja jalan, jaringan, dan irigasi
diproyeksi tumbuh cukup tinggi dan dialokasikan semakin besar setiap tahunnya.

3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan


Analisis kerangka pendanaan dilakukan dengan memproyeksikan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) dan pengeluaran wajib dan mengikat sehingga dapat
diketahui kapasitas riil keuangan daerah. Pembahasan pada sub-bab ini akan
difokuskan pada proyeksi SiLPA, pengeluaran wajib dan mengikat, kapasitas riil
keuangan daerah, dan kebijakan alokasi anggaran.

3.3.2.1. Proyeksi SiLPA

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran atau SiLPA adalah selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Proyeksi ini
dibutuhkan untuk memperkirakan tambahan penerimaan yang dapat digunakan
untuk membiayai program pembangunan daerah. Berikut ini hasil proyeksi SiLPA
Kabupaten Ketapang tahun 2022-2026:

Tabel 3. 20. Proyeksi SiLPA Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026

Uraian 2022 2023 2024 2025 2026

Sisa Lebih Riil


Perhitungan
54.720.746.233 49.690.824.313 47.245.053.976 46.420.558.270 43.076.087.598
Anggaran
(SiLPA)

Sumber: Hasil Proyeksi Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

Penggunaan SiLPA ini nantinya akan ditujukan untuk menutup defisit anggaran
serta pengeluaran pembiayaan pada tahun berjalan. Umumnya SiLPA diperoleh
melalui penghematan belanja maupun pelampauan penerimaan pendapatan. Pada
tahun 2022, SiLPA Kabupaten Ketapang diperkirakan sebesar 54,7 milyar rupiah
lalu mulai mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya yang
mengindikasikan perencanaan anggaran dan realisasi pendapatan maupun belanja
Kabupaten Ketapang semakin membaik.

3.3.2.2. Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat

Penghitungan proyeksi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk


mengetahui kapasitas riil keuangan daerah. Belanja yang bersifat mengikat adalah
belanja yang dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan oleh

217 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pemerintah daerah dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan dalam
tahun anggaran berkenaan yaitu belanja gaji dan tunjangan pegawai, belanja
operasional rutin, belanja transfer, dan bunga. Belanja yang bersifat wajib adalah
belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar
masyarakat antara lain pendidikan, kesehatan, melaksanakan kewajiban kepada
pihak ketiga, kewajiban pembayaran pokok pinjaman, bunga pinjaman yang telah
jatuh tempo, dan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu, proyeksi terhadap kedua komponen belanja tersebut
perlu dilakukan terlebih dahulu karena sifatnya yang harus dibayarkan. Berikut ini
hasil proyeksi pengeluaran wajib dan mengikat Kabupaten Ketapang tahun 2022-
2026:

218 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 21. Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026

Uraian 2022 2023 2024 2025 2026


A Belanja Mengikat 1.493.236.038.551,32 1.564.431.287.496,73 1.632.478.720.830,27 1.705.908.674.460,00 1.778.941.242.480,96
Belanja Pegawai 850.941.648.288,40 872.215.189.495,61 894.020.569.233,00 916.371.083.463,82 939.280.360.550,42
Belanja Operasional
165.481.187.002,54 172.373.410.266,02 179.568.789.610,06 187.081.239.186,23 197.714.900.521,91
Rutin
Belanja Transfer 476.813.203.260,38 519.842.687.735,11 558.889.361.987,21 602.456.351.809,94 641.945.981.408,63
Belanja Bunga - - - - -
B Belanja Wajib 947.901.599.522,10 989.604.639.030,59 1.028.239.862.674,55 1.069.157.646.332,65 1.115.394.278.443,22
Pendidikan 499.757.712.130,00 522.366.259.972,50 544.688.821.583,95 568.447.233.517,70 595.663.541.657,15
Kesehatan 164.784.691.236,16 173.961.611.036,69 182.942.353.868,67 192.586.508.412,47 203.903.734.773,53
Infrastruktur 283.359.196.155,94 293.276.768.021,40 300.608.687.221,93 308.123.904.402,48 315.827.002.012,54
Pengeluaran
C 17.000.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00
Pembiayaan
Pembentukan Dana
- - - - -
Cadangan
Penyertaan Modal
7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00
Pemerintah Daerah
Jumlah Belanja Wajib,
Mengikat, dan 2.448.637.638.073,42 2.561.535.926.527,32 2.668.218.583.504,82 2.782.566.320.792,65 2.901.835.520.924,18
Prioritas Utama

Sumber: Hasil Proyeksi Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

219 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Proyeksi pengeluaran wajib dan periodik didasarkan pada ketentuan
perundangan-undangan seperti yang tertuang dalam pedoman penyusunan APBD
yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri setiap tahunnya. Alokasi anggaran
untuk pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari belanja daerah. Alokasi
anggaran untuk kesehatan minimal 10 persen dari total belanja APBD di luar gaji.
Belanja wajib dan mengikat secara umum diproyeksikan akan terus mengalami
peningkatan seiring dengan kenaikan belanja daerah. Besarnya belanja wajib dan
mengikat selanjutnya digunakan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah
yang dapat digunakan untuk pendanaan program-program pembangunan daerah
yang belum masuk ke dalam prioritas belanja wajib.

3.3.2.3. Proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah

Proyeksi kapasitas riil keuangan daerah dilakukan untuk mengetahui besaran


dana yang dapat digunakan untuk melaksanakan program pembangunan daerah.
Perhitungan kapasitas riil keuangan daerah saat ini mengikuti ketentuan struktur
APBD dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019. Perubahan struktur
tersebut menyebabkan pengelompokkan belanja tidak lagi dikelompokkan ke dalam
belanja langsung dan tidak langsung sehingga komponen pengurang total
penerimaan yang digunakan dalam menghitung proyeksi kapasitas riil keuangan
daerah menjadi pengeluaran wajib dan mengikat. Berikut ini hasil proyeksi
kapasitas riil keuangan daerah Kabupaten Ketapang periode 2022-2026:

220 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 3. 22. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026

No Uraian 2022 2023 2024 2025 2026


1 Pendapatan 2.451.567.814.417,26 2.569.640.475.549,55 2.683.699.053.943,62 2.803.315.609.318,25 2.942.741.620.688,21
Pencairan Dana
2 - - - - -
Cadangan
Sisa Lebih Riil
3 54.720.746.232,74 49.690.824.312,96 47.245.053.976,11 46.420.558.270,26 43.076.087.597,53
Perhitungan Anggaran
Total Penerimaan 2.506.288.560.650,00 2.619.331.299.862,51 2.730.944.107.919,73 2.849.736.167.588,51 2.985.817.708.285,73

Dikurangi
Jumlah Belanja Wajib,
1 Mengikat, dan Prioritas 2.448.637.638.073,42 2.561.535.926.527,32 2.668.218.583.504,82 2.782.566.320.792,65 2.901.835.520.924,18
Utama
Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan 57.650.922.576,58 57.795.373.335,19 62.725.524.414,91 67.169.846.795,86 83.982.187.361,56
Daerah

Sumber: Hasil Proyeksi Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, 2021

221 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan Kabupaten Ketapang
diproyeksikan meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kapasitas riil didorong oleh
pertumbuhan pendapatan daerah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
pertumbuhan belanja daerah. Besaran kapasitas riil tersebut menggambarkan
seberapa banyak anggaran yang dapat dibelanjakan untuk program-program
pembangunan daerah di luar belanja wajib mengikat.

3.3.2.4. Kebijakan Alokasi Anggaran

Kebijakan alokasi anggaran menjabarkan rencana penggunaan kapasitas


keuangan daerah selama satu periode ke depan. Rencana penggunaan kapasitas
keuangan tersebut dibagi ke dalam tiga prioritas penggunaan anggaran. Berikut ini
perhitungan alokasi anggaran yang dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah
Ketapang:

Tabel 3. 23. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten
Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026

Uraian 2022 2023 2024 2025 2026

Kapasitas
Riil
2.506.288.560.650 2.619.331.299.863 2.730.944.107.920 2.849.736.167.589 2.985.817.708.286
Keuangan
Daerah
Prioritas I 2.448.637.638.073 2.561.535.926.527 2.668.218.583.505 2.782.566.320.793 2.901.835.520.924
Prioritas
57.650.922.577 57.795.373.335 62.725.524.415 67.169.846.796 83.982.187.362
II/III

Kapasitas riil keuangan daerah merupakan total penerimaan daerah yang


diterima melalui pos pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah.
Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai pengeluaran wajib dan
mengikat serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar atau prioritas I. Selanjutnya,
selisih antara kapasitas riil keuangan daerah dengan belanja untuk pengeluaran
wajib dan mengikat akan digunakan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan
misi Kepala Daerah di luar belanja wajib pelayanan dasar (prioritas II) dan
membiayai belanja penyelenggaraan urusan pemerintahan lainnya (prioritas III).
BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS DAERAH

Bab IV berisi tentang permasalahan dan isu strategis daerah. Analisis


permasalahan pembangunan daerah disusun berdasarkan capaian pembangunan di
seluruh urusan pemerintah daerah yang dilaksanakan di Kabupaten Ketapang
sebagaimana telah diuraikan di Bab II. Analisis capaian di setiap urusan tersebut
kemudian dielaborasi dengan berbagai lingkungan strategis yang bersifat supra
daerah. Isu tersebut dapat berupa potensi sekaligus tantangan bagi pembangunan
daerah. Lingkungan strategis yang perlu diperhatikan terkait isu internasional,
nasional, provinsi dan beberapa kabupaten di sekitar Kabupaten Ketapang.
Elaborasi antara permasalahan pembangunan di setiap urusan dengan lingkungan
strategis menjadi dasar bagi perumusan isu strategis Kabupaten Ketapang yang
harus ditangani dan dikelola di dalam pembangunan pada periode 2021-2026.

4.1. Isu-isu Strategis Daerah

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembangunan daerah karena berdampak signifikan bagi daerah dalam
menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain
menggambarkan berbagai permasalahan dan peluang pembangunan yang berbasis
kewenangan dan urusan daerah, isu strategis juga menggambarkan lingkungan
strategis daerah yang meliputi dinamika lingkungan skala regional, nasional,
maupun internasional yang berpotensi memberi dampak terhadap daerah dalam
jangka menengah maupun jangka panjang.

4.1.1. Telaah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)


Kabupaten Ketapang 2015-2035
Sub bab ini merupakan hasil telaah RTRW Kabupaten Ketapang Tahun 2015-
2035 yang meliputi rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
4.1.1.1. Telaah Rencana Struktur Ruang

Struktur ruang dalam RTRW Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035 yang


ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 merupakan gambaran
sistem perkotaan wilayah kabupaten dan jaringan prasarana wilayah kabupaten
yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten untuk melayani
seluruh kegiatan skala kabupaten. Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan
terdiri dari Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK), dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Sementara itu,
rencana sistem jaringan prasarana terdiri dari rencana pengembangan sistem
jaringan transportasi; rencana pengembangan sistem jaringan energi dan
kelistrikan; rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi; rencana
pengembangan sistem jaringan prasarana sumber daya air; rencana pengembangan
sistem jaringan prasarana pengelolaan lingkungan; dan rencana pengembangan
sistem jaringan prasarana lainnya. Adapun rencana struktur ruang Kabupaten
Ketapang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 1. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Ketapang


Sumber: RTRW Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035

224 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.1.1.2. Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan

Rencana sistem perkotaan di wilayah Kabupaten Ketapang adalah rencana


susunan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten
yang menunjukkan keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hierarki
pelayanan dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.
Apabila ditinjau dari perspektif ekonomi, maka kawasan perkotaan merupakan
kawasan strategis. Dengan demikian, pengembangan kawasan perkotaan yang
direncanakan sebagai pusat pelayanan secara umum diarahkan untuk mencapai
suatu keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan ruang yang terjadi pada
sistem kota-kota tersebut. Pengembangan sistem perkotaan di Kabupaten Ketapang
meliputi:

1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yaitu Kota Ketapang;


2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yaitu Kota Balai Berkuak, Sandai, Tumbang Titi,
Manismata, dan Kendawangan;
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yaitu Simpang Dua, Aur Kuning,
Menyumbung, Nanga Tayap, Pebihingan, Sungai Melayu, Riam, Marau, Air
Upas, Sukaraja, Pesaguan, Sei Awan Kiri, dan Kuala Tolak; dan
4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), yaitu Pangkalan Teluk, Sungai Kelik,
Betenung, Tanjungpura, Pelang, Riam Danau, Tanjung, Serengkah, Nanga
Kelampai, Suka Ramai, Terusan, Air Hitam Besar, Sepotong, Semandang Hulu,
Meraban dan Cinta Manis.

4.1.1.3. Rencana Sistem Jaringan Prasarana

A. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Transportasi

Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi terdiri dari rencana


sistem jaringan transportasi darat, rencana sistem jaringan transportasi
perkeretaapian, dan rencana sistem jaringan transportasi laut. Adapun deskripsi
telaahannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Darat


Jaringan transportasi darat meliputi jaringan jalan, jaringan prasarana lalu lintas,
jaringan pelayanan lalu lintas, jaringan sungai, danau, penyeberangan, dan
jaringan kereta api. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
a. Jaringan Jalan dan Jembatan
Peningkatan sarana dan prasarana transportasi merupakan salah satu
pendorong kemajuan sebuah daerah. Salah satu sarana dan prasarana

225 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


transportasi yang memiliki peran penting bagi kemajuan daerah adalah jaringan
jalan. Jaringan jalan sebagai bagian utama dalam sistem transportasi perlu
dikembangkan untuk mendukung pengelolaan potensi daerah. Rencana jaringan
jalan dan jembatan di Kabupaten Ketapang meliputi penentuan fungsi jaringan
jalan dan jembatan, pembangunan serta peningkatan jaringan jalan dan
jembatan yang dapat dilihat secara detail sebagai berikut:
i. Jaringan jalan arteri primer meliputi:
1. ruas Jalan Batas Kabupaten Sanggau – Batas Balai Berkuak;
2. ruas Jalan Batas Balai Berkuak – Aur Kuning;
3. ruas Jalan Aur Kuning – Sandai;
4. ruas Jalan Sandai – Nanga Tayap; dan
5. ruas Jalan Nanga Tayap – Batas Provinsi Kalimantan Tengah (ke PKN
Palangkaraya).
ii. Jaringan jalan kolektor primer K2 atau strategis nasional rencana yang
dipersiapkan untuk ditingkatkan fungsinya menjadi jalan arteri primer yang
menghubungkan PKN dengan PKW, meliputi:
1. ruas jalan Nanga Tayap – Sungai Kelik;
2. ruas jalan Sungai Kelik – Batas Kabupaten Kayong Utara (ke Siduk);
3. ruas jalan Ketapang – Batas Kabupaten Kayong Utara (ke Siduk);
4. ruas jalan Brigjen Katamso; dan
5. ruas jalan DI Panjaitan.
iii. Jaringan jalan kolektor primer K2, meliputi:
1. ruas jalan Baram – Tanjung Maju – Sp. Tanjung Rambut – Setabu –
Mungguk Meranang – Merabu – Batas Kabupaten Sekadau;
2. ruas jalan Simpang Dua – Selantak – Merangin – Perawas;
3. ruas jalan Nanga Tayap – Tumbang Titi – Tanjung – Marau;
4. ruas jalan Marau – Sedawak – Sengkuang – Air Upas – Asam Besar –
Beriam (Manis Mata) – Paku Juang – Sp. Danau Buntar – Sp. Jambi – Suka
Ramai (Batas Kalimantan Tengah, ke Sukamara);
5. ruas jalan Suprapto;
6. ruas jalan Sisingamangaraja;
7. ruas jalan Gajahmada;
8. ruas Jalan Pawan I;
9. ruas Jalan W.R. Supratman;
10. ruas Jalan A.R. Hakim;
11. ruas Jalan Rahadi Ismail;
12. ruas jalan Batas Kota Ketapang (PKW)–Pesaguan; dan

226 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


13. ruas jalan Pesaguan – Kendawangan.
iv. Jaringan jalan kolektor primer K3, meliputi:
1. ruas jalan Sungai Gantang – Sp. Kelampai – Air Putih – Pinang – Sp. Teluk
Bayur – Teluk Batu – Belaban – Sp. Jemayas (Marau);
2. ruas jalan Batu Tajam II (Tumbang Titi) – Sungai Melayu – Pelang; dan
3. ruas jalan Nipah Malang – Darussalam – Tembiluk (Pelabuhan
Penumpang ke Bangka Belitung).
v. Jalan lokal primer

b. Jaringan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan


Pengembangan jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan diarahkan
untuk pengembangan terminal angkutan penumpang, jembatan timbang dan
unit pengujian kendaraan bermotor. Pertama, pengembangan terminal dalam
sistem transportasi merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung
sistem pengangkutan yang berdampak pada lancarnya proses mobilisasi dari
satu titik ke titik yang lain.
Adapun Rencana pembangunan terminal di Kabupaten Ketapang terdiri dari: i)
terminal angkutan penumpang tipe B di Kota Ketapang yang dapat
dikembangkan menjadi tipe A; ii) terminal angkutan penumpang tipe C yang
dapat dikembangkan menjadi tipe B di Kecamatan Sandai, Nanga Tayap,
Tumbang Titi, dan Kendawangan; dan iii) terminal angkutan penumpang tipe C
yang akan dikembangkan di Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai
Laur, Hulu Sungai, Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir
Selatan, Marau, Singkup, Sungai Melayu Rayak, Air Upas, Pemahan, Jelai Hulu, dan
Manis Mata. Kedua, pengembangan jembatan timbang di Kecamatan Matan Hilir
Utara dan direncanakan di Kecamatan Matan Hilir Selatan, Tumbang Titi, dan
Kendawangan. Ketiga, pengembangan unit pengujian kendaraan bermotor di
ibukota Kabupaten Ketapang.

c. Jaringan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan


Rencana jaringan pelayanan lalu lintas bertujuan untuk meningkatkan layanan
transportasi angkutan umum melalui perencanaan trayek angkutan umum yang
dapat menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Ketapang. Adapun rencana trayek
yang akan dibangun terdiri dari:
1. Ketapang-Batas Kabupaten Kayong Utara;
2. Perawas (Batas Kabupaten Kayong Utara)-Simpang Dua;
3. Ketapang-Sandai-Balai Berkuak-Batas Kabupaten Sanggau;
4. Balai Berkuak-Batas Kabupaten Sekadau;

227 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


5. Ketapang-Nanga Tayap;
6. Ketapang-Hulu Sungai-Batas Kabupaten Melawi;
7. Nanga Tayap-Batas Provinsi Kalimantan Tengah;
8. Ketapang-Tumbang Titi;
9. Tumbang Titi-Manis Mata;
10. Ketapang-Manis Mata;
11. Manis Mata-Batas Provinsi Kalimantan Tengah;
12. Ketapang-Kendawangan; dan
13. Kendawangan-Marau.
d. Jaringan Angkutan Sungai dan Penyeberangan

Pengembangan jaringan angkutan sungai dan penyeberangan dilakukan dengan


beberapa tujuan, seperti mengarahkan pengembangan jaringan transportasi
sungai untuk pelayanan angkutan; meningkatkan pembangunan dan
pemeliharaan fasilitas keamanan, keselamatan, kenyamanan alur pelayaran pada
sungai; dan meningkatkan pengembangan pembangunan dermaga dan
pelabuhan penyeberangan terpadu yang terhubung antar moda transportasi.
Adapun rencana jaringan angkutan sungai dan penyeberangan yang dimaksud
sebagai berikut:

a. Simpul jaringan transportasi sungai dan lintas penyeberangan di DAS Pawan,


yaitu:
• Pelabuhan Sungai Saunan di Mulia Bari Kota Ketapang; dan
• Pelabuhan Sungai Sandai di Kota Sandai.
b. Lintas penyeberangan, yaitu:
• Lintas penyeberangan antar provinsi, yakni Ketapang – Manggar
(Provinsi Bangka Belitung); dan Ketapang – Semarang (Provinsi Jawa
Tengah); dan
• Lintas penyeberangan antarkabupaten, yaitu Ketapang – Pulai Karimata
(Kabupaten Kayong Utara).

2. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian


Pengembangan sistem jaringan transportasi perkeretaapian di area Kabupaten
Ketapang memiliki sasaran untuk memenuhi kebutuhan pergerakan barang dan
merangsang pertumbuhan wilayah. Adapun rencana pengembangannya terdiri atas:
a. Lintasan Batas Kabupaten Sanggau – Nanga Tayap – Batas Kalimantan
Tengah; dan
b. Stasiun kereta api di Kecamatan Nanga Tayap.

228 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


3. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut
Pengembangan sistem jaringan transportasi laut di Kabupaten Ketapang memiliki
sasaran untuk memenuhi kebutuhan mobilitas orang dan barang serta meningkatkan
konektivitas antar wilayah. Adapun sistem jaringan transportasi laut sebagaimana
dimaksud terdiri atas:
a. Tatanan kepelabuhan, antara lain:
• Pelabuhan pengumpul yang merupakan Pelabuhan nasional, yaitu
Pelabuhan Ketapang dan Kendawangan; dan
• Pelabuhan pengumpan yang merupakan Pelabuhan regional, yaitu
Pelabuhan Pelang, Kuala Satong, dan Air Hitam.
b. Alur pelayaran, antara lain:
• Pelabuhan Ketapang – muara Sungai Pawan – Selat Karimata;
• Pelabuhan Kendawangan – muara Kendawangan – Selat Karimata;
• Pelabuhan Air Hitam – muara Sungai Air Hitam – Laut Jawa;
• Pelabuhan Kuala Satong – Selat Karimata; dan
• Pelabuhan Pelang – Selat Karimata.

4. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara


Pengembangan sistem jaringan transportasi udara di Kabupaten Ketapang memiliki
sasaran untuk menyediakan armada pesawat udara, fasilitas bandar udara, fasilitas
keselamatan penerbangan dan lalu lintas udara yang memadai serta memantapkan
struktur jaringan penerbangan. Adapun sistem jaringan transportasi udara
sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Tatanan kebandarudaraan
• Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier, yaitu Bandar
Udara Rahadi Oesman di Kota Ketapang;
• Bandar udara pengumpan yang direncanakan pengembangannya untuk
pemindahan Bandar Udara Rahadi Oesman dengan alternatif lokasi di
Kecamatan Matan Hilir Selatan.
• Bandar udara yang dikembangkan untuk melayani penerbangan perintis/
khusus berada di Kecamatan Sandai, Simpang Hulu, Simpang Dua, Hulu
Sungai, Sungai Melayu Rayak, Jelai Hulu, Singkup, Marau, dan Kecamatan
Manis Mata.
b. Ruang udara untuk penerbangan
• Ruang ruang udara di atas bandar udara yang digunakan secara langsung
untuk kegiatan bandar udara.
• Ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk operasi
penerbangan.

229 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


• ruang udara untuk penerbangan meliputi Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP) dan jalur penerbangan yang diatur lebih lanjut
dalam perundang-undangan yang berlaku.

5. Rencana Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan


Pengembangan jaringan energi dan kelistrikan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan penyediaan daya listrik untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat yang
semakin meningkat. Pengembangan sistem jaringan energi dan kelistrikan mencakup
pengembangan jaringan pipa minyak dan gas bumi, pembangik tenaga listrik, dan
jaringan transmisi tenaga listrik. Berikut ini adalah pengembangan sistem jaringan
energi dan kelistrikan di Kabupaten Ketapang.

Tabel 4. 1. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi Kelistrikan

No Aspek Rincian/Lokasi
a. Pembangunan depo bahan bakar minyak dan gas di Kota
Ketapang; dan
Jaringan Pipa b. Pembangunan jaringan pipa transmisi minyak dan gas bumi
1. Minyak dan Gas Batas Kabupaten Sanggau (dari Pontianak) – Kecamatan
Bumi Simpang Hulu-Kecamatan Simpang Dua-Kecamatan Sungai
Laur – Kecamatan Sandai-Kecamatan Hulu Sungai–Batas
Kalimantan Tengah (ke Palangkaraya).
a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), terdapat di
Kecamatan Delta Pawan, Kendawangan, Manis Mata, Marau,
Tumbang Titi, Nanga Tayap, Sandai, Sungai Laur, dan Simpang
Hulu;
b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), terdapat di Kecamatan
Delta Pawan dan Kecamatan Muara Pawan;
c. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), terdapat di
Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Hulu Sungai, Nanga
Tayap, Sungai Laur, Tumbang Titi, Jelai Hulu, dan Marau;
d. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, terdapat di
Pembangit Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Hulu
2.
Tenaga Listrik Sungai, Nanga Tayap, Tumbang Titi, Jelai Hulu, Singkup, Manis
Mata, Kendawangan, Matan Hilir Selatan, dan Muara Pawan;
e. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) hybrid solar
cell terdapat di Kecamatan Kendawangan;
f. Pembangkit Listrik Bio Massa dengan cangkang sawit, terdapat
di Kecamatan Sandai, Singkup, Air Upas Marau, dan Manis
Mata;
g. Pengembangan Solar Home System (SHS) menyebar di Daerah;
dan
h. Pengembangan listrik biogas menyebar di Daerah.

a. Gardu induk terdapat diseluruh kecamatan; dan


Jaringan b. Jaringan transmisi tenaga listrik terdiri atas jaringan saluran
3. Transmisi udara tegangan tinggi (SUTT) yang menghubungkan Kota
Tenaga Listrik Ketapang ke Sukadarana dan Nanga Pinoh.

230 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


6. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi
Sasaran utama dalam pengembangan sistem jaringan telekomunikasi adalah
terjangkaunya daerah pelosok yang belum terlayani jaringan telekomunikasi,
sehingga seluruh penduduk dapat berkomunikasi dan mempermudah akses
terhadap informasi. Hal ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan
telekomunikasi bagi masyarakat. Pengembangan jaringan telekomunikasi di
Kabupaten Ketapang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sistem jaringan mikro digital antar provinsi di Kota Ketapang;
2. Sistem jaringan serat optik di Kota Ketapang;
3. Jaringan saluran tetap, yang berpusat di Sentral Telepon Otomat (STO)
dan menjangkau daerah dengan kabel udara yang ditopang tiang telepon
atau menggunakan kabel bawah tanah;
4. Jaringan nirkabel yang dipancarkan menara BTS dari dan ke perangkat
seluler dengan menggunakan sistem frekuensi dan/atau sistem lainnya
yang merupakan teknologi baru di setiap kecamatan;
5. Jaringan satelit yang dipancarkan dari telepon genggam satelit langsung
ke satelit dan ke telepon genggam satelit lainnya tanpa menggunakan
BTS;
6. Jaringan telekomunikasi khusus meliputi:
a. jaringan multimedia terpusat di Kota Ketapang;
b. pusat penyebaran masing-masing ibukota kecamatan;
c. pengembangan telekomunikasi untuk penanganan bencana; dan
d. penanganan telekomunikasi khusus untuk kepentingan instansi
pemerintah, swasta, dan masyarakat lainnya.
7. Jaringan televisi lokal hingga menjangkau siaran ke seluruh wilayah
kabupaten; dan
8. Jaringan stasiun radio lokal hingga ke seluruh pelosok pedesaan.

7. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air


Rencana pengembangan sistem jaringan sumber daya air di Kabupaten Ketapang
dapat dijelaskan melalui tabel berikut:

Tabel 4. 2. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Sumber Daya Air

No Aspek Rincian/Lokasi
a. Wilayah Sungai strategis nasional, yaitu Wilayah
Sistem jaringan prasarana Sungai Kapuas dan Wilayah Sungai Pawan;
sumber daya air nasional yang b. Wilayah Sungai lintas provinsi, yaitu Wilayah
1.
terkait dengan wilayah Sungai Jelai-Kendawangan
kabupaten c. Cekungan Air Tanah lintas provinsi, yaitu
Palangkaraya-Banjarmasin;

231 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


No Aspek Rincian/Lokasi
d. Daerah Irigasi Rawa Nasional
a. Daerah Irigasi Rawa Kuala Tolak
Sistem jaringan prasarana b. Daerah Irigasi Rawa Tempurukan
sumber daya air provinsi yang c. Daerah Irigasi Rawa Sungai Awan
2.
terkait dengan wilayah d. Daerah Irigasi Rawa Negara Baru
kabupaten e. Daerah Irigasi Rawa Suka Baru
f. Daerah Irigasi Rawa Bahan Lari
a. Daerah Irigasi Rawa Kabupaten
b. Daerah Irigasi Permukaan Kabupaten
c. Sistem pengendalian banjir
Sistem jaringan prasarana
3. d. Sistem jaringan air minum meliputi intake air
sumber daya air kabupaten
baku, jaringan perpipaan air baku, instalasi
pengolahan air minum, dan jaringan perpipaan
distribusi.

8. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan


Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan meliputi
peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam pengelolaan dan
pengembangan prasarana dan sarana persampahan; serta pengembangan
prasarana air limbah dan drainase. Adapun penjelasan lebih detail dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Prasarana dan Sarana Persampahan
Penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam penanganan
sampah adalah kegiatan merencanakan, membangun, mengoperasikan dan
memelihara, serta memantau dan mengevaluasi penanganan sampah rumah
tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Adapun rencana sistem
prasarana dan sarana persampahan di Kabupaten Ketapang adalah sebagai
berikut:
a. Tempat penampungan sementara (TPS) sampah tersebar pada tempat
tertentu yang terintegrasi dengan penyediaan sarana dan prasarana
transportasi persampahan;
b. Pengembangan pengolahan sampah menggunakan teknologi tepat
guna yang ramah lingkungan oleh masyarakat di sekitar lokasi TPS
berbasis sistem pengurangan, pemanfaatan kembali, pengolahan, dan
penggunaan hasil pengolahan (reduce, reuse, recycle, and recovery atau
4R);
c. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dengan sistim pengurugan
berlapis bersih (sanitary landfill) di Kecamatan Muara Pawan; dan
d. Pengaturan lebih lanjut tentang persampahan diatur dengan
Peraturan Daerah tersendiri.
2. Pengembangan Prasarana Limbah dan Drainase

232 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Penyelenggaraan prasarana limbah dan drainase dalam penanganan limbah
dan drainase adalah kegiatan merencanakan, membangun, mengoperasikan
dan memelihara, serta memantau dan mengevaluasi penanganan limbah dan
drainase. Adapun rencana pengembangan prasarana limbah dan drainase di
Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:
a. Pembangunan Zona II IPAL TPA Ketapang di kecamatan Delta Pawan;
b. Pengembangan sistem drainase terpadu antara drainase primer,
sekunder, dan tersier agar saling terkoneksi di seluruh kecamatan;
dan
c. Pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan tinja
di kecamatan Delta Pawan dan Muara Pawan.

9. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Lainnya


Sistem prasarana dan sarana lainnya meliputi pengelolaan limbah serta
pengelolaan konservasi tanah dan air tanah.

233 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 3. Hasil Telaah Struktur Ruang

Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW


Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
I Rencana sistem pusat kegiatan
Kota Ketapang (Kecamatan Delta
Percepatan pengembangan PKW Pawan, Benua Kayong, dan Muara
Pawan)
Mendorong perkembangan bagian
PKW yang belum termanfaatkan Prioritas Kecamatan Delta Pawan
Perwujudan Pusat Kegiatan secara efisien
I.1
Wilayah (PKW) Revitalisasi dan percepatan
pengembangan bagian strategis Kecamatan Delta Pawan
dari PKW
Pengendalian perkembangan
Jalur pantai dari Kec. Delta Pawan,
bagian Kawasan PKW berbasis
Benua Kayong, dan Muara Pawan
mitigasi bencana
Kendawangan, Manismata,
Perwujudan Pusat Kegiatan
I.2 Percepatan pengembangan PKL Tumbang Titi, Sandai dan Balai
Lokal (PKL)
Berkuak
Revitalisasi dan percepatan Tumbang Titi, Sandai, dan Balai
pengembangan PKL Berkuak
Mendorong pengembangan PKL Manismata
Pengendalian PKL berbasis mitigasi
Kendawangan dan Sandai
bencana
Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Semua ibukota kecamatan yang
Pusat Pelayanan Kawasan
I.3 Percepatan pengembangan PPK tidak termasuk dalam PKW dan
(PPK)
PKL
PPK yang relative jauh dari daerah
rawan bencana namun berpotensi
Revitalisasi dan percepatan
cepat berkembang untuk
pengembangan PPK
meningkatlan keefektifan
pelayanan kabupaten
Pengendalian PPK berbasis
PPK di daerah rawan bencana
mitigasi bencana
Mendorong pengembangan PPK PPK di daerah yang kurang
berbasis pemberdayaan potensial atau relatif lambat
masyarakat kecenderungan perkembangannya
Pangkalan Teluk, Sungai Kelik,
Pusat Pelayanan Betenung, Tanjungpura, Pelang,
I.4 Percepatan pengembangan PPL
Lingkungan (PPL) Tanjung, Suka Ramai, dan Air
Hitam Besar
Revitalisasi dan percepatan Sungai Kelik, Pelang, Tanjung, dan
pengembangan PPL Suka Ramai
Pangkalan Teluk, Sungai Kelik,
Pengendalian PPL berbasis mitigasi
Tanjungpura, Pelang, Tanjung, Suka
bencana
Ramai, dan Air Hitam Besar

235 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Mendorong pengembangan PPL
Pangkalan Teluk, Tanjungpura,
berbasis pemberdayaan
Suka Ramai dan Air Hitam Besar
masyarakat
II Rencana sistem jaringan transportasi
Jaringan jalan arteri primer
meliputi:
1. ruas Jalan Batas Kabupaten
Sanggau – Batas Balai
Berkuak;
2. ruas Jalan Batas Balai
Berkuak – Aur Kuning;
Rencana sistem jaringan 3. ruas Jalan Aur Kuning –
II.1 Jaringan jalan dan jembatan
transportasi darat Sandai;
4. ruas Jalan Sandai – Nanga
Tayap; dan
5. ruas Jalan Nanga Tayap –
Batas Provinsi Kalimantan
Tengah (ke PKN
Palangkaraya).

Jaringan jalan kolektor primer K2


untuk menjadi jalan arteri primer
meliputi:

236 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
1. ruas jalan Nanga Tayap –
Sungai Kelik;
2. ruas jalan Sungai Kelik –
Batas Kabupaten Kayong
Utara (ke Siduk);
3. ruas jalan Ketapang – Batas
Kabupaten Kayong Utara (ke
Siduk);
4. ruas jalan Brigjen Katamso;
dan
5. ruas jalan DI Panjaitan.

Jalan kolektor primer K2 meliputi:


1. ruas jalan Baram – Tanjung
Maju – Sp. Tanjung Rambut –
Setabu – Mungguk Meranang
– Merabu – Batas Kabupaten
Sekadau;
2. ruas jalan Simpang Dua –
Selantak – Merangin –
Perawas;
3. ruas jalan Nanga Tayap –
Tumbang Titi – Tanjung –
Marau;

237 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
4. ruas jalan Marau – Sedawak –
Sengkuang – Air Upas – Asam
Besar – Beriam (Manis Mata)
– Paku Juang – Sp. Danau
Buntar – Sp. Jambi – Suka
Ramai (Batas Kalimantan
Tengah, ke Sukamara);
5. ruas jalan Suprapto;
6. ruas jalan Sisingamangaraja;
7. ruas jalan Gajahmada;
8. ruas Jalan Pawan I;
9. ruas Jalan W.R. Supratman;
10. ruas Jalan A.R. Hakim;
11. ruas Jalan Rahadi Ismail;
12. ruas jalan Batas Kota
Ketapang (PKW)–Pesaguan;
dan
13. ruas jalan Pesaguan –
Kendawangan.

Jaringan jalan kolektor primer K3


meliputi:
1. ruas jalan Sungai Gantang –
Sp. Kelampai – Air Putih –

238 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Pinang – Sp. Teluk Bayur –
Teluk Batu – Belaban – Sp.
Jemayas (Marau);
2. ruas jalan Batu Tajam II
(Tumbang Titi) – Sungai
Melayu – Pelang; dan
3. ruas jalan Nipah Malang –
Darussalam – Tembiluk
(Pelabuhan Penumpang ke
Bangka Belitung).

Jalan lokal primer terdiri atas ruas


jalan di Kabupaten Ketapang, yaitu
ruas jalan yang menghubungkan
antar ibukota kecamatan dengan
pusat desa, antar ibukota
kecamatan dengan desa-desa, serta
menghubungkan antar desa-desa
dalam wilayah kabupaten.
Pembangunan terminal angkutan
Jaringan prasarana lalu lintas dan penumpang tipe B di Kota
angkutan jalan Ketapang yang dapat
dikembangkan menjadi tipe A.

239 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Pembangunan terminal angkutan
penumpang tipe C yang dapat
dikembangkan menjadi tipe B di
Kecamatan Sandai, Nanga Tayap,
Tumbang Titi, dan Kendawangan;
dan
Pembangunan terminal angkutan
penumpang tipe C yang akan
dikembangkan di Kecamatan
Simpang Hulu, Simpang Dua,
Sungai Laur, Hulu Sungai, Matan
Hilir Utara, Muara Pawan, Benua
Kayong, Matan Hilir Selatan, Marau,
Singkup, Sungai Melayu Rayak, Air
Upas, Pemahan, Jelai Hulu, dan
Manis Mata.
Pengembangan jembatan timbang
di Kecamatan Matan Hilir Utara
dan direncanakan di Kecamatan
Matan Hilir Selatan, Tumbang Titi,
dan Kendawangan
pengembangan unit pengujian
kendaraan bermotor di ibukota
Kabupaten Ketapang

240 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Rencana trayek yang dibangun
terdiri atas:
1. Ketapang-Batas Kabupaten
Kayong Utara;
2. Perawas (Batas Kabupaten
Kayong Utara)-Simpang Dua;
3. Ketapang-Sandai-Balai
Berkuak-Batas Kabupaten
Sanggau;
4. Balai Berkuak-Batas Kabupaten
Sekadau;
Jaringan pelayanan lalu lintas dan 5. Ketapang-Nanga Tayap;
angkutan jalan 6. Ketapang-Hulu Sungai-Batas
Kabupaten Melawi;
7. Nanga Tayap-Batas Provinsi
Kalimantan Tengah;
8. Ketapang-Tumbang Titi;
9. Tumbang Titi-Manis Mata;
10. Ketapang-Manis Mata;
11. Manis Mata-Batas Provinsi
Kalimantan Tengah;
12. Ketapang-Kendawangan; dan
13. Kendawangan-Marau.

241 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Pengembangan pelabuhan Sungai,
yakni pelabuhan Sungai Saunan di
Jaringan angkutan sungai dan
Mulia Bari Kota Ketapang; dan
penyeberangan
pelabuhan Sungai Sandai di Kota
Sandai.
Lintas penyeberangan antar
provinsi, yakni Ketapang –
Manggar (Provinsi Bangka
Belitung); dan Ketapang –
Semarang (Provinsi Jawa Tengah).
Lintas penyeberangan
antarkabupaten, yaitu Ketapang –
Pulai Karimata (Kabupaten Kayong
Utara).
Rencana sistem jaringan Kecamatan Nanga Tayap, Sandai,
Penetapan secara definitif jalur
II.2 transportasi Simpang Dua, dan Simpang Hulu
untuk lintas rel KA dan stasiun KA
perkeretaapian (hingga Batas Kalimantan Tengah)
Pengalokasian lahan untuk stasiun
Kecamatan Nanga Tayap
KA
Pembangunan prasarana
Kecamatan Nanga Tayap
perkeretaapian
Rencana sistem jaringan Pengembangan pelabuhan Kecamatan Delta Pawan dan Muara
II.3
transportasi laut pengumpul Ketapang Pawan

242 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Pengembangan pelabuhan
Kecamatan Kendawangan
pengumpul Kendawangan
Pengembangan pelabuhan
Kecamatan Matan Hilir Utama
pengumpan Kuala Satong
Rencana sistem jaringan Pengembangan dan pemantapan
II.4 Kecamatan Matan Hilir Selatan
transportasi udara bandar udara Ketapang
Penataan kawasan keselamatan
Kecamatan Matan Hilir Selatan
operasional penerbangan
III Rencana Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan
1. Pembangunan depo bahan
bakar minyak dan gas di Kota
Ketapang; dan
2. Pembangunan jaringan pipa
transmisi minyak dan gas bumi
Rencana pengembangan Batas Kabupaten Sanggau (dari
sistem jaringan Saluran Pengembangan jaringan pipa Pontianak) – Kecamatan
III.1
Udara Teganga Tinggi minyak dan gas bumi Simpang Hulu-Kecamatan
(SUTT) Simpang Dua-Kecamatan
Sungai Laur – Kecamatan
Sandai-Kecamatan Hulu
Sungai–Batas Kalimantan
Tengah (ke Palangkaraya).

243 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
1. Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel (PLTD), terdapat di
Kecamatan Delta Pawan,
Kendawangan, Manis Mata,
Marau, Tumbang Titi, Nanga
Tayap, Sandai, Sungai Laur, dan
Simpang Hulu;
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), terdapat di Kecamatan
Delta Pawan dan Kecamatan
Muara Pawan;
Pengembangan pembangkit tenaga 3. Pembangkit Listrik Tenaga
listrik Mikro Hidro (PLTMH), terdapat
di Kecamatan Simpang Hulu,
Simpang Dua, Hulu Sungai,
Nanga Tayap, Sungai Laur,
Tumbang Titi, Jelai Hulu, dan
Marau;
4. Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) Terpusat,
terdapat di Kecamatan Simpang
Hulu, Simpang Dua, Sungai
Laur, Hulu Sungai, Nanga
Tayap, Tumbang Titi, Jelai Hulu,

244 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Singkup, Manis Mata,
Kendawangan, Matan Hilir
Selatan, dan Muara Pawan;
5. Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu/Angin (PLTB) hybrid
solar cell terdapat di
Kecamatan Kendawangan;
6. Pembangkit Listrik Bio Massa
dengan cangkang sawit,
terdapat di Kecamatan Sandai,
Singkup, Air Upas Marau, dan
Manis Mata;
7. Pengembangan Solar Home
System (SHS) menyebar di
Daerah; dan
8. Pengembangan listrik biogas
menyebar di Daerah.

1. Gardu induk terdapat diseluruh


kecamatan; dan
Pengembangan jaringan transmisi 2. Jaringan transmisi tenaga
tenaga listrik listrik terdiri atas jaringan
saluran udara tegangan tinggi
(SUTT) yang menghubungkan

245 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Kota Ketapang ke Sukadarana
dan Nanga Pinoh.

1. Sistem jaringan mikro digital


antar provinsi di Kota
Ketapang;
2. Sistem jaringan serat optik di
Kota Ketapang;
3. Jaringan saluran tetap, yang
berpusat di Sentral Telepon
Otomat (STO) dan menjangkau
daerah dengan kabel udara
Rencana Sistem Jaringan Pengembangan jaringan yang ditopang tiang telepon
IV
Telekomunikasi telekomunikasi yang memadai atau menggunakan kabel
bawah tanah;
4. Jaringan nirkabel yang
dipancarkan menara BTS dari
dan ke perangkat seluler
dengan menggunakan sistem
frekuensi dan/atau sistem
lainnya yang merupakan
teknologi baru di setiap
kecamatan;

246 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
5. Jaringan satelit yang
dipancarkan dari telepon
genggam satelit langsung ke
satelit dan ke telepon genggam
satelit lainnya tanpa
menggunakan BTS;
6. Jaringan telekomunikasi
khusus meliputi:
7. jaringan multimedia terpusat
di Kota Ketapang;
8. pusat penyebaran masing-
masing ibukota kecamatan;
9. pengembangan telekomunikasi
untuk penanganan bencana;
dan
10. penanganan telekomunikasi
khusus untuk kepentingan
instansi pemerintah, swasta,
dan masyarakat lainnya;
11. Jaringan televisi lokal hingga
menjangkau siaran ke seluruh
wilayah kabupaten; dan

247 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
12. Jaringan stasiun radio lokal
hingga ke seluruh pelosok
pedesaan.

V Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air


Sungai-sungai utama di Wilayah
Rencana pengembangan
V.1 Konservasi Sumber Daya Air Sungai Pawan dan Wilayah Jelai-
sungai
Kendawangan
Pendayagunaan sumber daya air Sungai-sungai utama di WS Pawan
sungai dan WS Jelai-Kendawangan
Sungai-sungai utama di WS Pawan
Pengendalian daya rusak air sungai
dan WS Jelai-Kendawangan
Peningkatan kapasitas intake
Rencana pengembangan
V.2 diiringi dengan pemasangan pipa Kecamatan Delta Pawan
jaringan air bersih
transmisi air baku
Kecamatan Matan Hilur Utara
Pembangunan intake baru diiringi
(Gunung Palung), Kendawangan,
dengan pemasangan pipa transmisi
Sandai, Manismata, Tumbang Titi,
air baku
Balai Berkuak
Kota Ketapang, Kendawnagan,
Pengembangan jaringan
Sandai, Tumbang Titi, Manismata,
distribusi/pelayan air minum
Balai Berkuak
VI Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lingkungan

248 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Struktur Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Struktur Ruang Arah Pemanfaatan
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Ruang/Indikasi Program
ke-I ke-II ke-III ke-IV
(1) (2) (3) (3) (5) (6) (7) (8)
Kecamatan Muara Pawan,
Kendawangan, Tumbang Titi,
Pengembangan prasarana Tempat pemrosesan akhir sampah
VI.1 Sandai, Balai Berkuak, Nanga
persampahan dengan sistem sanitary landfill
Tayap, Marau, Manismata, Singkup,
Air Upas, Jelai Hulu
Pengembangan prasarana Pembangunan Zona II IPAL TPA
VI.2 Kecamatan Delta Pawan
limbah dan drainase Ketapang
Pengembangan sistem drainase
terpadu antara sistem drainase
Seluruh Kecamatan
primer, sekunder dan tersier agar
saling terkoneksi
Pembangunan dan pengadaan
Kecamatan Delta Pawan dan Muara
sarana dan prasarana pengelolaan
Pawan
tinja
Rencana Sistem Jaringan Pengelolaan limbah serta
VII Seluruh kecamatan
Prasarana Wilayah Lainnya pengelolaan tanah dan air tanah

249 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.1.1.4. Telaah Rencana Pola Ruang

Pola ruang di Kabupaten Ketapang direncanakan terbagi dalam dua kategori


ruang, yaitu peruntukan ruang untuk kawasan lindung dan peruntukan ruang untuk
kawasan budidaya. Adapun rencana pola ruang di Kabupaten Ketapang dapat dilihat
secara jelas pada gambar berikut:

Gambar 4. 2. Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Ketapang


Sumber: RTRW Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035

4.1.1.5. Rencana Kawasan Lindung

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama


melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan. Penetapan Kawasan lindung Kabupaten Ketapang meliputi:
kawasan hutan lindung; kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya; kawasan perlindungan setempat; kawasan suaka alam,

250 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pelestarian alam dan cagar budaya; kawasan rawan bencana alam; kawasan lindung
geologi; dan kawasan lindung lainnya. Adapun uraian secara rinci dapat dilihat
sebagai berikut:

1. Kawasan hutan lindung


Kawasan ini tersebar di Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan,
Kendawangan, Marau, Jelai Hulu, Tumbang Titi, Sungai Melayu Rayak,
Pemahan, Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai Laur, Simpang Dua, dan
Simpang Hulu. Di dalam kawasan hutan lindung juga terdapat kawasan hutan
desa untuk pemanfaatan jasa lingkungan meliputi Hutan desan Beringin Rayo
di Kecamatan Tumbang Titi dan Hutan desa Tanjung Beulang di Kecamatan
Tumbang Titi.
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Kawasan ini terdiri atas kawasan bergambut dan kawasan resapan air.
Kemudian, kawasan bergambut juga terdiri atas dua, yaitu kawasan
bergambut yang berada di kawasan hutan di Kecamatan Matan Hilir Utara,
Muara Pawan, Matan Hilir Selatan, Kendawangan, Manis Mata, Jelai Hulu,
Marau, Sungai Melayu Rayak, Nanga Tayap, Sandai, Simpang Dua, dan
Simpang Hulu; dan Kawasan bergambut yang berada di luar kawasan hutan
di kecamatan Matan Hilir Utara, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan, dan
Kendawangan. Sementara itu, kawasan resapan air berada di Kawasan hutan
yang terdapat di Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan,
Kendawangan, Marau, Jelai Hulu, Tumbang Titi, Sungai Melayu Rayak,
Pemahan, Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai Laur, Simpang Dua, dan
Simpang Hulu.
3. Kawasan perlindungan setempat
Kawasan ini terdiri atas Kawasan sempadan pantai; Kawasan sempadan
sungai; Kawasan sekitar danau/wadu; Kawasan kearifan lokal; Kawasan
dengan nilai konservasi tinggi; dan ruang terbuka hijau kota. Masing-masing
kawasan tersebut memegang peran dan fungsi bagi ekosistem serta tersebar
secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Ketapang.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
Kawasan ini terdiri atas Kawasan cagar alam di Muara Kendawangan;
Kawasan pantai berhutan bakau di sepanjang wilayah pesisir daerah;
Kawasan taman nasional di Taman Nasional Gunung Palung; dan Kawasan
cagar budaya ilmu pengetahuan di seluruh kecamatan.
5. Kawasan rawan bencana alam

251 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kawasan ini terdiri atas kawasan tanah longsor di daerah yang secara
topografi berupa perbukitan-pegunungan; kawasan rawan gelombang
pasang di daerah pesisir; kawasan rawan banjir di daerah bantaran sungai
besar dan kawasan rawan abrasi di beberapa titik, seperti Kecamatan Milir
Utara, Muawa Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan dan
Kendawangan.
6. Kawasan lindung geologi
Kawasan ini terdiri dari Kawasan cagar alam geologi dan Kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah. Kawasan cagar alam geologi
memiliki keunikan batuan dan bentang alam yang terdapat di Kecamatan
Kendawangan, Pebihingan, Tumbang Titi, Manismata, Sungai Laur, Simpang
Dua, dan Simpang Hulu. Sementara itu, kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air tanah merupakan kawasan imbuhan air tanah dan
sempadan mata air.
7. Kawasan lindung lainnya.
Kawasan ini berupa kawasan terumbu karang yang terdapat di Kecamatan
Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir
Selatan dan Kendawangan.

4.1.1.6. Rencana Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya di Kabupaten
Ketapang meliputi kawasan peruntukan hutan produksi; kawasan peruntukan
pertanian; kawasan peruntukan perikanan; kawasan peruntukan pertambangan;
kawasan peruntukan industri; kawasan peruntukan pariwisata; kawasan
peruntukan permukiman; dan kawasan peruntukan lainnya. Adapun uraian secara
lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Kawasan peruntukan hutan produksi, terdiri atas:


a. Kawasan hutan produksi terbatas
Kawasan ini tersebar di Kecamatan Simpang Hulu, Sungai Laur, Hulu
Sungai, Sandai, NanganTayap, Tumbang Titi, Jelai Hulu, Manis Mata,
Kendawangan, dan Matan Hilir Selatan
b. Kawasan hutan produksi tetap
Kawasan ini tersebar di seluruh kecamatan selain dari kecamatan Delta
Pawan dan Benua Kayong
c. Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi

252 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kawasan ini tersebar di Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan
dan Simpang Hulu
Di dalam Kawasan ini juga terdapat hutan desa, antara lain:
a. Hutan Desa Laman Satong di Kecamatan Matan Hilir Utara;
b. Hutan Desa Sungai Pelang di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
c. Hutan Desa Sungai Besar di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
d. Hutan Desam Pematang Gadung di Kecamatan Nanga Tayap; dan
e. Hutan Desa Sebadak Raya di Kecamatan Nanga Tayap.
2. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi:
a. Kawasan pertanian tanaman pangan
Kawasan ini terdiri dari kawsan perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan pada lahan basah maupun lahan kering yang tersebar di
seluruh kecamatan; dan Kawasan perlindungan lahan cadangan pertanian
pangan berkelanjutan pada lahan basah maupun lahan kering yang
tersebar di seluruh kecamatan.
b. Kawasan pertanian hortikultura
Kawasan ini terdiri dari kawasan perlindungan lahan pertanian
hortikultura berkelanjutan pada lahan basah maupun lahan kering yang
tersebar di seluruh kecamatan; dan kawasan perlindungan lahan
cadangan pertanian hortikultura berkelanjutan pada lahan basah maupun
lahan kering yang tersebar di seluruh kecamatan.
c. Kawasan perkebunan
Kawasan ini terdapat di seluruh kecamatan dengan tanaman komoditi
unggulang daerah, seperti kelapa sawit, karet, kelapa, lada, kakao, tebu,
kopi dan aren serta komoditi perkebunan lain sesuai dengan agroklimat
di daerah.
d. Kawasan peternakan
Kawasan ini terdiri atas Kawasan ternak besar di seluruh kecamatan
dengan ternak unggulan sapi dan kerbau; ternak kecil di seluruh
kecamatan dengan ternak unggulan kambing dan babi; dan ternak unggas
di seluruh kecamatan dengan ternak unggulan ayam dan itik.
3. Kawasan peruntukan perikanan, meliputi:
a. Kawasan peruntukan perikanan tangkap yang berada di Kecamatan
Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir
Selatan dan Kendawangan.
b. Kawasan peruntukan budidaya perikanan yang berada di Kecamatan
Matan Hilir Utara, Muara Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong, Matan Hilir

253 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Selatan, Kendawangan, Manis Mata, Singkup, Air Upas, Marau, Jelai Hulu,
Tumbang Titi, Melayu Rayak, Pemahan, Nanga Tayap, Hulu Sungai, Sandai,
Sungai Laur, Simpang Dua dan Simpang Hulu.
4. Kawasan peruntukan pertambangan ini dikhususukan untuk usaha
pertambangan yang tersebar di seluruh kecamatan meliputi Wilayah Usaha
Pertambangan (WUP); Wilayah Pencadangan Negara (WPN), Wilayah
Pertambangan Rakyat (WPR); dan Wilayah Kerja) minyak dan gas bumi atau
Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi.
5. Kawasan peruntukan industri, meliputi:
a. Kawasan peruntukan industri besar di Kecamatan Delta Pawan,
Kecamatan Muara Pawan, Kecamatan Matan Hilir Utama, Kecamatan
Matan Hilir Selatan dan Kecamatan Kendawangan.
b. Kawasan peruntukan industri kecil dan industri menengah terdapat di
seluruh kecamatan.
6. Kawasan peruntukan pariwisata, meliputi:
a. Kawasan peruntuk pariwisata budaya terdapat di Kecamatan Simpang
Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Sandai, Hulu Sungai, Nanga Tayap,
Tumbang Titi, Sungai Melayu Rayak, Jelai Hulu, Marau, Kendawangan,
Matan Hilir Selatan, Benua Kayong, Delta Pawan, Muara Pawan, dan
Matan Hilir Utara.
b. Kawasan peruntukan pariwisata alam yang terdiri atas:
1. Gunung Palung di Kecamatan Matan Hilir Utara, Nanga Tayap, dan
Sungai Laur;
2. Pantai Tanjung Belandang di Kecamatan Muara Pawan;
3. Pantai Air Mata Permai di Kecamatan Muara Pawan;
4. Hutan Kota Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;
5. Pantai Sungai Kinjil di Kecamatan Benua Kayong;
6. Pantai Pasir Putih/Celincing di Kecamatan Benua Kayong;
7. Pantai Sungai Jawi/Penage di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
8. Pantai Tanjung Batu (Pantai Sentigi) di Kecamatan Matan Hilir
Selatan;
9. Pantai Pagar Mentimun di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
10. Pantai Sungai Tengar di Kecamatan Matan Hilir Selatan;
11. Pantai Tanjung Gangse di Kecamatan Kendawangan;
12. Pantai Pulau Kucing di Kecamatan Kendawangan;
13. Pantai Pulau Jambat di Kecamatan Kendawangan;
14. Pantai Pulau Sahabat di Kecamatan Kendawangan;

254 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


15. Pantai Selat Bilik (Teluk Pacak dan Tanjung Duku) di Kecamatan
Kendawangan;
16. Bukit Kuri/Bekuri di Kecamatan Sungai Laur;
17. Gunung Bindang di Kecamatan Simpang Hulu;
18. Pemandian alam Lubuk Tapah di Kecamatan Tumbang Titi;
19. Arung jeram Riam Rayo di Kecamatan Tumbang Titi;
20. Gunung Menggelaso di Kecamatan Tumbang Titi;
21. Gunung Batu Sudah di Kecamatan Tumbang Titi;
22. Gunung Batu Menanti di Kecamatan Tumbang Titi;
23. Gua Kakap di Kecamatan Tumbang Titi;
24. Air Terjun Riam Limpai di Kecamatan Tumbang Titi;
25. Air Terjun Gunung Berambai di Kecamatan Tumbang Titi;
26. Riam Inam Kelima di Kecamatan Sungai Melayu Rayak; dan
27. Riam Pembunuhan di Kecamatan Sungai Melayu Rayak.
c. Kawasan peruntukan pariwisata buatan.
7. Kawasan peruntukan permukiman, meliputi:
a. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan yang terdapat di Kawasan
perkotaan Ketapang, Ibukota Kecamatan yang ditetapkan sebagai PKL
dan bagian dari PPK yang sudah menunjukkan ciri kekotaan.
b. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan yang terdapat di luar
kawasan perkotaan.
8. Kawasan peruntukan lainnya, meliputi:
a. Kawasan peruntukan pertahan dan keamanan, terdiri atas:
1. Markas Kodim 1203 / Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;
2. Markas Koramil di seluruh kecamatan;
3. Markas Kompi C Yonif 643 / Wanara Sakti di Desa Paya Kumang
Kecamatan Delta Pawan;
4. Markas Komando TNI-AL di Kecamatan Kendawangan;
5. Pusat latihan menembak di Daerah; dan
6. Pusat latihan tempur di Daerah.
b. Kawasan peruntukan keamanan dan ketertiban masyarakat, terdiri atas:
1. Markas Polres Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;
2. Markas Polsek di seluruh kecamatan;
3. Markas Kompi Brimob Ketapang di Kecamatan Delta Pawan;
4. Markas Polisi Perairan di Daerah; dan
c. Pusat latihan menembak di Daerah

255 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 4. Telaahan Pola Ruang Kabupaten Ketapang

Rencana Tahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW


Waktu Pelaksanaan
No Rencana Pola Ruang Arah Pemanfaatan Ruang/Indikasi
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Program
Ke-I Ke-II Ke-III Ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I Rencana Kawasan Lindung
Rehabilitasi dan Kecamatan Matan Hilir Selatan,
I.1 pemantapan fungsi Kawasan taman nasional dan cagar alam Nanga Tayap, Sungai Laur dan
Kawasan Kendawangan
Kecamatan Kendawangan, Matan
Hilir Selatan, Marau, Tumbang Titi,
Sungai Melayu, Jelai Hulu, Nanga
Kawasan Hutan lindung
Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai
Laur, Simpang Dua, dan Simpang
Hulu
Kawasan cagar budaya dan ilmu
Seluruh kecamatan
pengetahuan
Kawasan perlindungan setempat
(sempadan pantai, sempadan sungai,
Seluruh kecamatan
Kawasan sekitar danau atau wadu, dan
atau RTH)
Kecamatan Matan Hilir Utara, Nanga
Kawasan lindung geologi (Kawasan
Tayap, Sungai Laur, dan
rawan abrasi)
Kendawangan
Kawasan rawan bencana alam dan
Seluruh kecamatan
bencana alam

256 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Pola Ruang Arah Pemanfaatan Ruang/Indikasi
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Program
Ke-I Ke-II Ke-III Ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Kecamatan Matan Hilir Selatan,
Pengembangan dan
I.2 Kawasan taman nasional dan cagar alam Nanga Tayap, Sungai Laur, dan
Pengelolaan Kawasan
Kendawangan
Kecamatan Kendawangan, Matan
Hilir Selatan, Marau, Tumbang Titi,
Sungai Melayu, Jelai Hulu, Nanga
Kawasan hutan lindung
Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Sungai
Laur, Simpang Dua dan Simpang
Hulu
Kawasan cagar budaya dan ilmu
Seluruh kecamatan
pengetahuan
Kawasan perlindungan setempat
(sempadan pantai, sempadan sungai,
Seluruh kecamatan
Kawasan sekitar danau atau wadu,
dan/atau RTH)
Kecamatan Matan Hilir Utara, Muara
Kawasan lindung geologi (Kawasan
Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong,
rawan abrasi)
MHS, dan Kendawangan
Kawasan rawan bencana alam Seluruh kecamatan
Perwujudan Semua kecamatan selain Delta
Rehabilitasi dan pemantapan fungsi
I.3 Pengembangan Kawasan Pawan, Benua Kayong, Sungai
kawasan hutan produksi
Hutan Produksi Melayu, dan Air Upas

257 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Pola Ruang Arah Pemanfaatan Ruang/Indikasi
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Program
Ke-I Ke-II Ke-III Ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Semua kecamatan selain Delta
Pengembangan dan pengelolaan
Pawan, Benua Kayong, Sungai
Kawasan hutan produksi
Melayu, dan Air Upas
Kecamatan Kendawangan, Matan
Perwujudan Kawasan
Pengendalian dan Pengembangan Lahan Hilir Selatan, Benua Kayong, Delta
I.4 Pertanian Tanaman
Pertanian Pangan Berkelanjutan Pawan, Muara Pawan, Matan Hilir
Pangan dan Perkebunan
Utara
Pengendalian dan Pengembangan Lahan
Semua kecamatan
Kering untuk Hortikultura
Pengembangan dan Pengelolaan
Kawasan untuk Sektor Pertanian Pangan, Semua kecamatan
Hortikultura dan Perkebunan
Perwujudan
Pengendalian, pengembangan dan Kecamatan Delta Pawan, Benua
I.5 Pengembangan Kawasan
pengelolaan kawasan peternakan Kayong, dan Muara Pawan
Peternakan
Pengendalian, pengembangan dan
pengelolaan kawasan peternakan Semua kecamatan
Ruminansia
Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan
Perwujudan
Pengendalian dan pengembangan Hilir Selatan, Muara Pawan, Delta
I.6 Pengembangan Kawasan
kawasan perikanan Pawan, Benua Kayong, dan
Perikanan dan Kelautan
Kendawangan
Pengembangan dan pengelolaan Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan
kawasan Hilir Selatan, Muara Pawan, Delta

258 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Pola Ruang Arah Pemanfaatan Ruang/Indikasi
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Program
Ke-I Ke-II Ke-III Ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pawan, Benua Kayong, dan
Kendawangan
Kecamatan Matan Hilir Utara, Matan
Pengembangan minapolitan atau Hilir Selatan, Muara Pawan, Delta
agromarinepolitan Pawan, Benua Kayong, dan
Kendawangan
Perwujudan
I.7 Pengembangan Kawasan Perencanaan wilayah pertambangan Semua kecamatan
Pertambangan
Penetapan wilayah pertambangan Semua kecamatan
Pengembangan dan pengelolaan wilayah
Semua kecamatan
pertambangan
Perwujudan Kecamatan Kendawangan, Matan
I.8 Pengembangan Kawasan Pengembangan Kawasan Pariwisata Hilir Selatan, Benua Kayong, Muara
Pariwisata Pawan, dan Sungai Laur
Kecamatan Kendawangan, Matan
Pengembangan Prasarana Penunjang
Hilir Selatan, Benua Kayong, Muara
Kawasan Pariwisata
Pawan, dan Sungai Laur
Perwujudan
I.9 Pengembangan Kawasan Pemantapan fungsi Kawasan Kota Ketapang
Peruntukan Industri
Pengembangan dan pengelolaan
Kecamatan Kendawangan
Kawasan

259 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Rencana Tahapan Pemanfaatan Pola Ruang Sesuai RTRW
Waktu Pelaksanaan
No Rencana Pola Ruang Arah Pemanfaatan Ruang/Indikasi
Lokasi Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun Lima Tahun
Program
Ke-I Ke-II Ke-III Ke-IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Perwujudan
Pengendalian dan pengembangan
I.10 Pengembangan Kawasan Seluruh kecamatan
kawasan perumahan
Peruntukan Permukiman
Pengembangan prasaranan perumahan Seluruh kecamatan
Rencana kawasan
II budidaya yang memiliki Pengembangan kawasan andalan Kota Ketapang dan sekitarnya
nilai strategis

260 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.1.2. Penelaahan RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025
Isu strategis di dalam RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025 merupakan salah
satu dasar bagi penyusunan isu strategis di dalam RPJMD periode 2021-2026. Isu
strategis RPJPD dipandang sebagai sebuah tatanan konseptual dengan pendekatan
vision based. Berikut adalah isu strategis di dalam RPJPD Kabupaten Ketapang:

1. Belum optimalnya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak dasar


rakyat;
2. Belum optimalnya pelayanan pemerintahan dan reformasi birokrasi;
3. Terbatasnya sarana dan prasarana dan mutu layanan pendidikan dan
kesehatan;
4. Belum optimalnya peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing
perekonomian daerah;
5. Rendahnya penguasaan teknologi informasi dan komunikasi;
6. Kurangnya kesadaran pemangku kepentingan terhadap kelestarian
lingkungan;
7. Belum optimalnya pengelolaan potensi wisata.

4.1.3. Penelaahan RPJMD Daerah Sekitar


Kabupaten Ketapang berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten seperti,
Kabupaten Kayong Utara, Kubu Raya, Sanggau, Sekadau, Sintang dan Melawi.
Perencanaan pembangunan Kabupaten Ketapang harus memperhatikan arah
pembangunan daerah sekitarnya. Berbasis pada narasi tersebut, sub-bab ini disusun
dengan tujuan mengatur sinergitas arah pembangunan dengan kabupaten sekitar
dengan periode perencanaan pembangunan yang sama. Berikut adalah telaah
RPJMD beberapa kabupaten di sekitar Kabupaten Ketapang:

4.1.3.1. RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2019-2023

Kabupaten Kayong Utara dipilih karena dua alasan, yaitu: 1) Kabupaten Kayong
Utara merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Ketapang. 2) Kabupaten Kayong Utara memiliki periode perencanaan yang hampir
sama dengan Kabupaten Ketapang. Selain itu Kabupaten Kayong Utara merupakan
kabupaten induk dari Kabupaten Ketapang. Kabupaten Kayong Utara pada periode
RPJMD tahun 2019-2023 memiliki visi “Beriman, Berbudaya, Berdaya Saing,
Seimbang, Sejahtera dan Aman”. Visi tersebut didukung oleh beberapa misi, yaitu:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, berakhlak


mulia, santun, berbudaya, terpercaya dan sehat jasmani dan rohani, serta

261 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


meningkatkan pemberdayaan perempuan dan generasi muda yang berdaya
saing dan inovatif;
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, merata serta seimbang
dan berdaya saing melalui upaya peningkatan keamanan dan ketertiban
untuk mendukung terciptanya iklim investasi yg kondusif dan kelancaran
semua aktifitas pemerintah masyarakat dan swasta dalam upaya
peningkatan PAD;
c. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar moda transportasi untuk
menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat;
d. Meningkatkan penerapan prinsipprinsip good dan clean governance serta
ketaatan hukum dan perundang undangan;
e. Mewujudkan tata ruang dan wilayah yg seimbang serasi dan berwawasan
lingkungan.

Kelima misi tersebut dirumuskan untuk merespon beberapa isu strategis


seperti: 1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah berbasis
pada potensi unggulan daerah, 2) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
kepadatan penduduk, kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan ketenteraman
dan kenyamanan masyarakat berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal, 3)
Meningkatkan sebaran kuantitas dan kualitas infrastruktur ke seluruh wilayah, 4)
Meningkatkan dan mempertahankan kualitas lingkungan, 5) Memantapkan tata
kelola pemerintah yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Isu Strategis Kabupaten Kayong Utara direspon dengan tujuan dan sasaran di
dalam RPJMD. Tujuan dan sasaran tersebut adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai
selama periode perencanaan. Berikut adalah tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Kayong Utara tahun 2019-2020.

Tabel 4. 5. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2019-2023

No. Tujuan Sasaran


Meningkatnya kualitas pendidikan
Meningkatkan kualitas SDM Meningkatnya kualitas kesehatan
yang beriman, berakhlak mulia, Meningkatnya daya beli masyarakat
1.
santun, berbudaya, terpercaya Meningkatnya kualitas pemuda berdaya saing,
dan sehat jasmani dan rohani inovatif
Meningkatnya kesetaraan gender
Meningkatkan pertumbuhan Meningkatnya kekayaan ekonomi daerah
ekonomi yang tinggi, merata Meningkatnya nilai investasi
2.
serta seimbang dan berdaya Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
saing untuk seluruh masyarakat Meningkatnya keamanan dan ketertiban
Meningkatkan sarana dan Meningkatnya sarana dan prasarana
3.
prasarana dasar moda transportasi

262 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


No. Tujuan Sasaran
transportasi dan pembangunan Meningkatnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur untuk infrastruktur
mengentaskan masyarakat dari Berdayanya masyarakat yang termarginalkan
kemiskinan dalam kehidupan
Meningkatnya ketahanan bencana
Meningkatkan penerapan
prinsip-prinsip good dan clean Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
4.
governance melalui reformasi baik
birokrasi
Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas lingkungan
5. lingkungan hidup melalui tata Meningkatnya tata kelola ruang nyaman, serasi
ruang yang seimbang dan serasi dan seimbang

Sumber: RPJMD Kabupaten Kayong Utara tahun 2019-2023

Kabupaten Kayong Utara memiliki konsen yang besar terhadap persoalan SDM,
pembangunan ekonomi, infrastruktur, tata kelola pemerintahan dan lingkungan.
Berbagai persoalan tersebut yang menjadi fondasi untuk menyusun perencanaan
pembangunan pada saat ini. Isu strategis Kabupaten Kayong Utara memiliki
karakteristik yang sama dengan Kabupaten Ketapang periode saat ini.

4.1.3.2. RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019-2024

Kabupaten Kubu Raya dipilih karena dua alasan, yaitu: 1) Kabupaten Kubu Raya
merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Ketapang. 2) Kabupaten Kubu Raya memiliki periode perencanaan yang hampir
sama dengan Kabupaten Ketapang. Kabupaten Kubu Raya pada periode RPJMD
tahun 2019-2024 memiliki visi “Terwujudnya Kabupaten Kubu Raya yang Bahagia,
Bermartabat, Terdepan, Berkualitas dan Religius”. Visi tersebut didukung oleh
beberapa misi, yaitu:
a. Meningkatkan Budaya Kerja dan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih
dan Berwibawa (Good and Clean Governance);
b. Meningkatkan Pelayanan Publik yang Mendasar dan Perbaikan Kualitas
Hidup Masyarakat;
c. Meningkatkan Penguatan Otonomi Desa untuk Pembangunan yang
Berkeadilan dan Berdasarkan pada Nilai-Nilai Kearifan Lokal;
d. Meningkatkan Penguatan Aktivitas dan Kelembagaan Bernuansa Religius
di Seluruh Lapisan Masyarakat;
e. Meningkatkan Penguatan Peran Perempuan Untuk Peningkatan Kualitas
dan Kemandirian Ekonomi.

Kelima misi tersebut dirumuskan untuk merespon beberapa isu strategis


seperti: 1) Belum optimalnya tata kelola pemerintahan yang akuntabel, transparan,

263 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


inovatif, efektif dan efisien, 2) Belum optimalnya pelayanan mendasar, 3) Belum
memadainya peningkatan infrastruktur dasar yang berkualitas dan merata, 4)
Belum memadainya penguatan struktur ekonomi melalui perdagangan,
perindustrian, pariwisata, ekonomi kreatif dan pertanian, 5) Belum optimalnya
pengelolaan lingkungan berbasis spasial dan pembangunan berkelanjutan, 6) Belum
optimalnya penguatan kemandirian desa berbasis potensi desa dan kearifan lokal,
7) Belum optimalnya pembinaan kemasyarakatan berlandaskan nilai-nilai agama,
moralitas dan keluhuran budaya lokal, serta penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial, 8) Belum optimalnya peningkatan kemandirian pangan dan
kesejahteraan keluarga, 9) Belum optimalnya pengendalian penduduk,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, 10) Belum optimalnya
pengembangan kepemudaan dan olahraga, 11) Belum optimalnya peningkatan
ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang kondusif.

Isu Strategis Kabupaten Kubu Raya direspon dengan tujuan dan sasaran di
dalam RPJMD. Tujuan dan sasaran tersebut adalah kondisi yang ingin dicapai selama
periode perencanaan. Berikut adalah tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kubu
Raya tahun 2019-2024:

Tabel 4. 6. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019-2024

No. Tujuan Sasaran


Meningkatnya budaya Meningkatnya kualitas pelaksanaan reformasi
kerja dan tata kelola birokrasi
1. pemerintahan yang Meningkatnya kepuasan pelayanan kepada
bersih, efektif, efisien masyarakat
dan berwibawa Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan
Meningkatnya sumber
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
2. daya manusia yang
Meningkatnya peran pemuda dalam pembangunan
berdaya saing
dan meningkatnya
Meningkatnya ketersediaan jalan dan jembatan antar
kecamatan dalam
kondisi mantap
Meningkatnya ketersediaan dermaga yang terhubung
Meningkatnya dengan jalan
konektivitas antar penghubung dalam kondisi mantap
3.
wilayah dan kapasitas Meningkatnya desa yang tidak blank spot
infrastruktur dasar Menurunnya desa yang tidak terhubung dengan
jaringan listrik
Meningkatnya kualitas infrastruktur jaringan irigasi
Meningkatnya akses air minum layak dan
berkelanjutan
Meningkatnya sektor pertanian
Meningkatnya kualitas
4. Meningkatnya sektor perikanan
perekonomian daerah
Meningkatnya sektor pariwisata

264 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


No. Tujuan Sasaran
Meningkatnya sektor perindustrian
Meningkatnya sektor perdagangan
Meningkatnya sektor koperasi dan UMKM
Meningkatnya investasi
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja
Meningkatnya ketahanan pangan
Menurunnya tingkat pencemaran
Meningkatnya ketahanan terhadap bencana
Meningkatnya kualitas
5. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan
lingkungan hidup
Meningkatnya layanan sanitasi
Meningkatnya pengelolaan tata ruang wilayah

Sumber: RPJMD Kabupaten Kubu Raya tahun 2019-2024

Kabupaten Kubu Raya memiliki konsen yang besar terhadap persoalan SDM,
pembangunan ekonomi, infrastruktur, tata kelola pemerintahan dan lingkungan.
Berbagai persoalan tersebut yang menjadi fondasi untuk menyusun perencanaan
pembangunan pada saat ini. Isu strategis Kabupaten Kubu Raya memiliki
karakteristik yang sama dengan Kabupaten Ketapang periode saat ini.

4.1.4. Penelaahan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat 2018-


2023
Isu strategis Provinsi Kalimantan Barat di dalam RPJMD 2018-2023 sebagai
berikut:

1. Wilayah Provinsi Kalimantan Barat terlalu luas sehingga menyulitkan dalam


pelayanan dan pengalokasian anggaran;
2. Kualitas regulasi, birokrasi, dan tata kelola pemerintahan yang relatif rendah
sehingga berdampak terhadap penurunan daya saing daerah;
3. Kesejahteraan petani masih sangat rendah ditunjukkan dari penurunan Nilai
Tukar Petani (NTP) dan produktivitas pertanian;
4. Belum meratanya akse dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan
sehingga belum terpenuhinya SPM Pendidikan dan Kesehatan;
5. Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi serta akses infrastruktur
dasar belum memadai sehingga tidak menarik bagi masuknya investasi;
6. Peranan perindustrian, perdagangan dan pariwisata terhadap perekonomian
Kalimantan Barat yang belum optimal;
7. Belum adanya keterpaduan rencana sektor dengan rencana tata ruang dan
belum tersedianya data dan informasi yang terintegrasi dalam
penyelenggaraan penataan ruang dan perencanaan pembangunan daerah;
8. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

265 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.1.5. Penelaahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/SDGs)
Isu internasional memiliki lingkup antar negara atau antar kawasan negara yang
membawa dampak bagi pemerintah nasional maupun sub nasional. Sustainable
Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
merupakan isu internasional yang berangkat dari kesepakatan antar negara. Isu ini
kemudian direspon oleh pemerintah pusat, misalnya melalui regulasi Peraturan
Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan. Pemerintah daerah juga memiliki kewajiban untuk
merespon melalui penyusunan rencana aksi maupun integrasi indikator capaian
TPB ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.

SDGs sebagai bagian dari isu internasional telah ditindaklanjuti oleh kebijakan
nasional, yang selain dalam bentuk Perpres, pada kondisi terkini juga telah
dideklarasikan sebagai satu dari empat pengarusutamaan (mainstreaming) di dalam
RPJMN 2020-2024. Tujuan pengarusutamaan di dalam RPJMN yakni sebagai bentuk
pembangunan yang inovatif dan adaptif, sehingga dapat menjadi katalis
pembangunan untuk menuju masyarakat sejahtera dan berkeadilan. SDGs memiliki
empat pilar berupa Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar
Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola. Adapun
17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai berikut:

1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun;


2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta
meningkatkan pertanian berkelanjutan;
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh
penduduk semua usia;
4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua;
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan;
6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi layak yang
berkelanjutan untuk semua;
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal,berkelanjutan, dan modern
untuk semua;
8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,
kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang
layak untuk semua;

266 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif
dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi;
10. Mengurangi kesenjangan intra dan antar negara;
11. Menjadikan kota dan permukinan inklusif, aman, tangguh, dan
berkelanjutan;
12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan;
13. Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan
dampaknya;
14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya
kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan;
15. Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan
ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan
penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan
keanekargaman hayati;
16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan membangun
kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua tingkatan;
17. Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan.

Isu global lain yang perlu direspon oleh pemerintah daerah adalah revolusi
industri 4.0 yang membawa peluang sekaligus tantangan bagi komponen
masyarakat maupun institusi pemerintah. Tantangan berupa digitalisasi di berbagai
aspek kehidupan yang menekankan efektivitas dan efisiensi. Adanya Pandemi Covid-
19 juga menjadi isu internasional yang bahkan telah membawa dampak besar bagi
pembangunan daerah maupun sendi kehidupan masyarakat. Belum adanya
kepastian terkait berakhirnya pandemi mengharuskan pembangunan daerah agar
tetap berorientasi pada pencegahan dan penanggulangan dampak bagi kesehatan
masyarakat, maupun upaya pemulihan perekonomian.

4.1.6. Penelaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


Kabupaten Ketapang: Integrasi KLHS RPJMD Kabupaten
Ketapang
KLHS merupakan serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif yang bertujuan untuk memastikan kaidah pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan atau program. Pembangunan berkelanjutan sendiri
diartikan sebagai suatu upaya untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta

267 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup manusia. Upaya
tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan tidak melebihi
kemampuan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup, sehingga tidak
mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Pelaksanaan KLHS RPJMD
didasarkan pada Permendagri Nomor 7 Tahun 2018 dengan mekanisme sebagai
berikut:

1. Tahap persiapan, pembentukan tim kelompok kerja KLHS RPJMD;


2. Tahap pengkajian Pembangunan Berkelanjutan;
3. Tahap penyusunan Skenario dan Rekomendasi Pembangunan
Berkelanjutan;
4. Tahap Pelaporan; dan
5. Tahap Penjaminan Kualitas, Pendokumentasian, dan Validasi

Pada tahapan kelima yaitu pendokumentasian dan validasi terdapat arahan


untuk melakukan pengintegrasian muatan-muatan hasil laporan KLHS RPJMD ke
dalam dokumen RPJMD. Secara garis besar, proses integrasi muatan KLHS RPJMD ke
dalam dokumen RPJMD ditampilkan pada gambar berikut.

Gambar 4. 3. Integrasi Muatan KLHS RPJMD ke dalam Dokumen RPJMD


Sumber: Paparan Kementerian Dalam Negeri, 2018

Berdasarkan pertimbangan tersebut, pengintegrasian pelaksanaan KLHS


RPJMD ke dalam dokumen RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026 dimaksudkan
untuk memastikan prinsip-prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan yang

268 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026.
Terintegrasinya prinsip-prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan diharapkan
dapat meningkatkan kualitas perencanaan Kabupaten Ketapang sebagai upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan yang menjadi dasar pelaksanaan KLHS diterapkan sejak dalam
tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan ke dalam
empat pilar, yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola.

Pada tahapan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Ketapang, proses


pengintegrasian KLHS RPJMD didasarkan pada analisis isu strategis dan prioritas
yang telah dirumuskan berdasarkan analisis capaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan Kabupaten Ketapang. Hasil analisis isu tersebut diintegrasikan ke
dalam sub bab telaah KLHS RPJMD Kabupaten Ketapang sebagai basis perumusan
isu-isu strategis RPJMD Kabupaten Ketapang.

4.1.7. Penelaahan RPJMN 2020-2024


Arahan Presiden Republik Indonesia yang merupakan pijakan bagi penyusunan
RPJMN 2020-2024 merupakan isu nasional yang perlu direspon oleh pemerintah
daerah. Isu ini harus diwadahi di dalam penyusunan RPJMD. Kelima arahan Presiden
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan SDM: membangun SDM pekerja keras yang dinamis,


produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung
dengan kerjasama industri.
2. Pembangunan Infrastruktur: melanjutkan pembangunan infrastruktur
untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi,
mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru,
dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.
3. Penyederhanaan Regulasi: menyederhanakan segala bentuk regulasi
dengan pendekatan omnibus law terutama menerbitkan 2 undang-undang,
yaitu UU Cipta Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.
4. Penyederhanaan Birokrasi: memprioritaskan investasi untuk penciptaan
lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi yang panjang, dan
menyederhanakan eselonisasi.
5. Transformasi Ekonomi: melakukan transformasi ekonomi dari
ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang

269 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima arahan Presiden diturunkan ke dalam 7 Agenda Pembangunan sebagai


berikut:

1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas


dan berkeadilan: peningkatan inovasi dan kualitas investasi merupakan
modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
berkelanjutan dan mensejahterakan secara adil dan merata. Agenda ini
terkait:
• Pengelolaan sumber daya ekonomi yang mencakup pemenuhan pangan
dan pertanian serta pengelolaan kemaritiman, kelautan dan perikanan,
sumber daya air, sumber daya energi, serta kehutanan;
• Akselerasi peningkatan nilai tambah pertanian dan perikanan,
kemaritiman, energi, industri, pariwisata, serta ekonomi kreatif dan
digital.
2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan
menjamin pemerataan: bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemenuhan pelayanan dasar dengan harmonisasi rencana
pembangunan dan pemanfaatan ruang. Agenda ini terkait:
• Pengembangan sektor/komoditas/kegiatan unggulan daerah;
• Penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ke wilayah yang belum
berkembang;
• Penguatan kemampuan SDM dan Iptek berbasis keunggulan wilayah;
• Peningkatan infrastruktur dan pelayanan dasar secara merata;
• Peningkatan daya dukung lingkungan serta ketahanan bencana dan
perubahan iklim.
3. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing: manusia
merupakan modal utama pembangunan nasional untuk menuju
pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah. Agenda ini
terkait:
• Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan;
• Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;
• Peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta;
• Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas;
• Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda;
• Pengentasan kemiskinan;

270 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


• Peningkatan produktivitas dan daya saing.
4. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan: revolusi mental sebagai
gerakan kebudayaan memiliki kedudukan penting dan berperan sentral
dalam pembangunan untuk mengubah cara pandang, sikap, perilaku yang
berorientasi pada kemajuan dan kemodernan. Agenda ini terkait:
• Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila;
• Pemajuan dan pelestarian kebudayaan;
• Moderasi beragama;
• Penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas.
5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi
dan pelayanan dasar: bertujuan mendukung aktivitas perekonomian serta
mendorong pemerataan pembangunan nasional. Agenda ini terkait:
• Pembangunan infrastruktur pelayanan dasar;
• Pembangunan konektivitas multimoda untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi;
• Pembangunan infrastruktur perkotaan;
• Pembangunan energi dan ketenagalistrikan;
• Pembangunan dan pemanfaatan infrastruktur TIK untuk transformasi
digital.
6. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan
perubahan iklim: pembangunan nasional perlu memperhatikan daya
dukung SDA dan daya tampung lingkungan hidup, kerentanan bencana dan
perubahan iklim. Agenda ini terkait:
• Peningkatan kualitas lingkungan hidup;
• Peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim;
• Pembangunan rendah karbon.
7. Memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan
publik: negara wajib hadir dalam melayani dan melindungi segenap bangsa,
serta menegakkan kedaulatan negara. Agenda ini terkait:
• Reformasi kelembagaan birokrasi untuk pelayanan berkualitas;
• Penataan kapasitas lembaga demokrasi, penguatan kesetaraan dan
kebebasan;
• Perbaikan sistem peradilan, penataan regulasi dan tata kelola keamanan
siber;
• Peningkatan akses terhadap keadilan dan sistem anti korupsi;
• Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri;
• Peningkatan rasa aman, penguatan kemampuan pertahanan dan industri
pertahanan.

271 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan merupakan kesenjangan antara kinerja


pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan, dan kesenjangan
antara yang akan dicapai pada masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan
dibuat. Kesenjangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, sehingga
penyusunan permasalahan pembangunan daerah disusun menggunakan metode
analisis pohon masalah. Dalam metode ini, permasalahan diklasifikasikan ke dalam
tiga level yang memiliki hubungan kausalitas, yaitu masalah pokok, masalah dan
akar masalah. Klasifikasi ini pada tahap selanjutnya dapat menjadi dasar bagi
perumusan intervensi pembangunan jangka menengah yang dikelompokkan
menjadi tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, program pembangunan daerah,
dan program OPD. Berikut merupakan permasalahan pembangunan Kabupaten
Ketapang.

4.2.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar


Analisis terhadap capaian pembangunan di bidang urusan wajib pelayanan
dasar menjadi basis utama bagi perumusan isu strategis. Urusan wajib dasar terdiri
dari urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang,
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat, serta sosial. Berikut merupakan gambaran permasalahan
pembangunan di bidang urusan wajib pelayanan dasar.

4.2.1.1. Pendidikan

Penyelenggaraan urusan pendidikan di Kabupaten Ketapang hingga tahun 2019


masih menghadapi dua permasalahan pokok, yaitu: belum optimalnya akses
pendidikan dan belum optimalnya kualitas pendidikan. Sebagian besar masalah
capaian pembangunan pendidikan yaitu ketersedian sarana dan prasarana yang
terbatas, tingkat partisipasi yang belum memenuhi standar, dan minimnya kualitas
tenaga pendidik dan kegiatan belajar-mengajar. Berikut merupakan pemetaan
permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
pendidikan.

272 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 7. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pendidikan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum meratanya akses Minimnya ketersediaan sarana dan
terhadap sarana dan prasarana penunjang kegiatan
prasarana pendidikan pengajaran
Belum optimalnya
akses pendidikan Rendahnya dorongan orangtua tentang
Belum optimalnya tingkat pentingnya pendidikan (SD dan SMP)
partisipasi siswa Terbatasnya pemberian beasiswa bagi
siswa dari keluarga kurang mampu
Banyaknya guru yang belum memenuhi
Belum meratanya kualitas kualifikasi Pendidikan (S1/D4)
tenaga pendidik Banyaknya guru yang belum memiliki
Belum optimalnya sertifikasi
kualitas
Belum optimalnya implementasi
pendidikan Belum optimalnya kurikulum 2013
kualitas kegiatan belajar
Minimnya penguasaan terhadap
mengajar
teknologi pendukung

4.2.1.2. Kesehatan

Capaian pembangunan SDM di Kabupaten Ketapang pada urusan kesehatan


dapat dilihat melalui peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Ketapang
pada tahun 2015 sebesar 70.51 menjadi 71.07 pada tahun 2019. Meskipun demikian,
AHH Kabupaten Ketapang lebih rendah jika dibandingkan dengan AHH Indonesia
pada tahun 2015-2019. Hal tersebut mengindikasikan masih belum optimalnya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Ketapang. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan kesehatan.

Tabel 4. 8. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kesehatan

Masalah pokok Masalah Akar masalah


Tingginya komplikasi saat kehamilan
Tingginya komplikasi saat persalinan
Rendahnya kualitas
Tingginya komplikasi pasca
kesehatan ibu
persalinan/Nifas
Rendahnya kunjungan K1 dan K4
Rendahnya Kurangnya nutrisi saat di dalam kandungan
derajat Tingginya bayi lahir dengan Berat Bawah
kesehatan Garis Merah (BBGM)
masyarakat Rendahnya kualitas Tingginya bayi lahir dengan Berat Badan
kesehatan bayi Lahir Rendah (BBLR)
Tingginya bayi gizi buruk
Rendahnya cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL)
Tingginya balita gizi buruk

273 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah pokok Masalah Akar masalah
Tingginya kesakitan balita
Rendahnya kualitas
Rendahnya cakupan Imunisasi Dasar
kesehatan balita
Lengkap
Kurangnya nutrisi ibu saat hamil
Tingginya prevalensi Kecukupan gizi balita belum optimal
stunting Buruknya sanitasi Rumah Tangga
Kurangnya penerapan PHBS
Tingginya kesakitan penyakit menular
Tingginya kesakitan penyakit tidak menular
Rendahnya kualitas
Minimnya pengetahuan tentang PHBS
kesehatan
Rendahnya cakupan masyarakat yang
masyarakat
memiliki sistem jaminan kesehatan
Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan
jiwa
Rendahnya Rendahnya edukasi terkait pencegahan
kesadaran COVID-19 kepada masyarakat
masyarakat terhadap Rendahnya penegakan disiplin terkait
bahaya COVID-19 protokol kesehatan (prokes) COVID-19
Minimnya pelayanan deteksi COVID-19
Masih tingginya
Belum optimalnya kapasitas pelayanan
kasus COVID-19
Rendahnya kualitas laboratorium
penanganan COVID- Minimnya ruang isolator di RSUD dr.
19 Agoesdjam
Minimnya pembaruan dan publikasi data
COVID-19

4.2.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kinerja pembangunan urusan pekerjaan umum dan tata ruang di Kabupaten


Ketapang masih terkendala masalah belum optimalnya konektivitas antar wilayah.
Sebesar 38 persen dari toal panjang jalan di Kabupaten Ketapang dalam kondisi
rusak dan sebesar 24,4 persen dalam kondisi rusak. Selain itu, persentase panjang
jaringan jalan dalam kondisi baik masih tergolong rendah yaitu 28,18 persen hingga
tahun 2020. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas
dan sasaran pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang.

Tabel 4. 9. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya ketersediaan jalur strategis
kabupaten
Belum
Masih terbatasnya ketersediaan jalan
optimalnya
Akses jalur darat lingkungan
akses dan
belum optimal Ketersediaan jembatan masih minim
kualitas jaringan
Database jembatan belum diperbarui
jalan
Masih rendahnya perencanaan pembangunan
jalan dan jembatan kabupaten

274 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya penerapan teknologi
mutakhir dalam pembangunan jalan dan
Masih rendahnya
jembatan
kualitas
Pengawasan konstruksi jalan dan jembatan
infrastruktur jalur
belum optimal
darat terbangun
Rendahnya rehabilitasi jalan dan jembatan
kabupaten setiap tahun
Belum adanya inventarisasi sumber air bersih
yang layak
Belum Kapasitas mesin pelayanan air bersih
Belum optimalnya
optimalnya perkotaan terbatas
pemanfaatan air
akses terhadap Rendahnya jaringan perpipaan air bersih
bersih
air bersih
Masih rendahnya rehabilitasi dan
pemeliharaan sarana dan prasarana air minum

Belum memadainya ketersediaan infrastruktur


penahan abrasi, banjir dan erosi sungai
Belum Kurangnya pembangunan jaringan irigasi sekat
memadainya bakar
Masih tingginya ketersediaan Kurangnya normalisasi saluran drainase
risiko bencana bangunan perkotaan
pengendali Rendahnya rehabilitasi tanggul penahan air
bencana asin pada area pertanian dan jaringan irigasi
Rendahnya pembangunan dan pemeliharaan
drainase/gorong-gorong setiap tahun
Masih kurangnya Belum tersusunnya keseluruhan RDTR
kualitas
perencanaan Belum terbangunnya sistem informasi tata
pemanfaatan ruang
ruang daerah
Belum optimalnya
Belum tersusunnya dokumen pengendalian
pengendalian
ruang (insentif dan disinsentif pemanfaatan
pemanfaatan
ruang)
ruang
Belum optimalnya mekanisme pengadaan
Belum
tanah dan perizinan lokasi
optimalnya Belum optimalnya
kualitas tata Koordinasi perencanaan pengadaan belum
perencanaan
berjalan lancar
ruang dan pengadaan tanah
bangunan Belum optimalnya perangkat pendukung
perijinan
Ketersediaan
Kurangnya ketersediaan gedung dan prasarana
bangunan belum
lainnya
optimal
Belum optimalnya pemeliharaan dan
rehabilitasi bangunan
Kualitas bangunan
masih belum Belum optimalnya pengawasan bangunan
optimal
Masih kurangnya kualitas tenaga terampil
konstruksi

275 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2.1.4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Kinerja urusan perumahan rakyat dan permukiman menghadapi berbagai


permasalahan. Salah satu permasalahan utamanya adalah masih rendahnya akses
masyarakat terhadap rumah layak huni. Persentase rumah tidak layak huni
meningkat sebesar 20,44 persen dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019).
Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman.

Tabel 4. 10. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perumahan Rakyat dan Permukiman

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya pendataan
perumahan dan permukiman
Belum adanya lokasi untuk
pengembangan perumahan
Belum optimalnya Kurangnya informasi dan edukasi kepada
akses terhadap Masih rendahnya
masyarakat
pemukiman layak penyediaan rumah
Belum optimalnya pengembangan
huni layak huni
kawasan permukiman terpadu
Belum optimalnya pengendalian dan
pengawasan kawasan kumuh
Tidak akuratnya data terkait penanganan
RTLH (tidak terpadu dan berbeda-beda)
Ketersediaan sanitasi pemukiman belum
optimal
Belum tersedianya database PSU di
kawasan kumuh (jalan lingkungan dan
Belum optimalnya air bersih)
ketersediaan
Belum optimalnya kualitas jalan
prasarana, sarana
lingkungan di kawasan perumahan
dan utilitas umum
Belum optimalnya ketersediaan jaringan
drainase lingkungan di kawasan
perumahan
Belum optimalnya ketersediaan saluran
air limbah

4.2.1.5. Keamanan, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Capaian pembangunan bidang keamanan, ketertiban umum, dan perlindungan


masyarakat di Kabupaten Ketapang masih memiliki permasalahan terkait pelayanan
kebencanaan dan ketertiban umum. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kejadian
bencana yang masih terjadi pada tahun 2019, yaitu sebanyak 99 kejadian. Selain itu,
tingkat penyelesaian K3 (Ketertiban, Ketentraman, dan Keindahan) mengalami
penurunan menjadi 29 persen pada tahun 2019, lebih rendah dari tahun 2018, yaitu

276 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


sebesar 30 persen. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan keamanan, ketertiban umum,
dan perlindungan masyarakat.

Tabel 4. 11. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Keamanan, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Sarana dan prasarana penunjang belum
Belum Belum optimalnya
memadai
optimalnya pelayanan
Kegiatan patroli wilayah masih terbatas
penyelesaian K3 keamanan dan
Belum optimalnya sosialisasi tentang K3 di
(Ketertiban, kenyamanan di
masyarakat
Ketentraman, lingkungan
Masih banyak anggota Linmas yang tidak
dan Keindahan) masyarakat
terampil
Belum optimalnya pembinaan wawasan
kebangsaan
Belum optimalnya pembinaan dan
Masih adanya Masih adanya
pengembangan serta pengawasan terhadap
potensi konflik ganguan terhadap
Ormas dan LSM
sosial kohesivitas sosial
Belum optimalnya koordinasi pencegahan
dan pengawasan terhadap pengedaran
narkoba
Belum adanya kajian pengurangan risiko
bencana (PRB) daerah
Terbatasnya sarana dan prasarana
pencegahan bencana
Belum optimalnya Perlu ditingkatkannya kapasitas SDM
kesiapsiagaan penanggulangan bencana baik petugas
terhadap bencana maupun kelompok masyarakat
Belum optimalnya patroli kesiapsiagaan
penanggulangan karhutla
Keterbatasan jaringan informasi dan
Masih tingginya
komunikasi kebencanaan
risiko bencana
Sarana dan prasarana tanggap darurat
bencana belum memadai baik banjir,
karhutla, kekeringan, tanah longsor, dan
cuaca ekstrem)
Belum optimalnya
Belum memadainya kualitas penyimpanan
penanggulangan
logistik dan peralatan kedaruratan
bencana
Masih kurangnya sinkronisasi dan integrasi
data kebencanaan
Belum optimalnya penanganan kebakaran
permukiman

4.2.1.6. Sosial

Urusan sosial merupakan salah satu urusan wajib pelayanan dasar yang
diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pembangunan sosial dijalankan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak individu

277 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


warga negara dan menjamin akses masyarakat untuk mendapat pelayanan sosial.
Pemerintah Kabupaten Ketapang telah berusaha maksimal dalam memberikan
layanan sosial. Walaupun demikian, capaian pembangunan sosial di Kabupaten
Ketapang masih dihadapkan pada permasalahan pokok masih rendahnya
keberdayaan sosial. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan sosial.

Tabel 4. 12. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Sosial

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Rendahnya pendapatan PMKS
Belum optimalnya
Belum optimalnya kapasitas SDM
Masih rendahnya keberdayaan sosial
kelompok rentan
kesejahteraan
Cakupan pelayanan PMKS masih
sosial Belum optimalnya
rendah
kualitas pelayanan sosial
Kualitas pekerja sosial belum optimal

4.2.2. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar


Urusan yang bersifat wajib non-pelayanan dasar meliputi urusan di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, pangan, pertanahan, lingkungan hidup, pemberdayaan
masyarakat dan desa, pengendalian penduduk dan keluarga berencana,
perhubungan, komunikasi dan informatika, koperasi, usaha kecil, dan menengah,
penanaman modal, kepemudaan dan olah raga, statistik, persandian, kebudayaan,
dan perpustakaan. Berikut adalah rincian permasalahan pembangunan yang
dihadapi oleh Kabupaten Ketapang di bidang urusan wajib non-pelayanan dasar.

4.2.2.1. Tenaga Kerja

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ketapang selama tahun 2015-


2018 sempat mengalami penurunan, tetapi kembali naik pada tahun 2019. Tingkat
pengangguran tercatat naik sebesar 1,3 persen dari tahun 2018, yaitu menjadi 4,53
persen. Masalah pokok yang dihadapi urusan tenaga kerja adalah belum optimalnya
penanganan pengangguran. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan tenaga kerja.

Tabel 4. 13. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Tenaga Kerja

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Masih tingginya Masih rendahnya kompetensi SDM


pengangguran kelompok usaha

278 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Pemberian bantuan modal usaha belum


Belum optimalnya
optimal
pengembangan
Kelompok usaha binaan pemerintah belum
wirausaha
memiliki status badan hukum
Belum optimalnya
Rendahnya kompetensi SDM para pencari
tingkat kesempatan
kerja
kerja
Belum optimalnya fungsi sistem informasi
bursa kerja online
Belum optimalnya
penanganan Belum optimalnya fungsi mediasi
hubungan perselisihan hubungan industrial
industrial

4.2.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Ketapang pada tahun 2015


(86.79), jika dibandingkan dengan IPG Kabupaten Ketapang pada tahun 2019
(88.41), maka IPG meningkat sebesar 1.62 poin. Namun demikian, tren rasio
Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kabupaten Ketapang meningkat selama tahun
2015-2019 sebesar 0.62 poin. Selain itu, partisipasi perempuan dalam parlemen di
Kabupaten Ketapang masih cukup rendah yaitu di bawah 9% pada periode 2009-
2014 dan 2014-2019. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.

Tabel 4. 14. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Rendahnya kapasitas SDM perempuan

Masih rendahnya
Belum optimalnya kesempatan perempuan
kualitas perempuan
aktif dalam kegiatan
Rendahnya
ekonomi dan politik Belum optimalnya pengarusutamaan gender
keberdayaan
perempuan dan
Rendahnya akses perempuan dalam politik
anak
Belum optimalnya Belum optimalnya kerja sama antar lembaga
perlindungan (LSM)
terhadap
perempuan dan Belum optimalnya keterlibatan masyarakat,
anak dunia usaha, dan media

279 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2.2.3. Pangan

Indeks ketahanan pangan Kabupaten Ketapang mengalami penurunan pada


tahun 2018 hingga 2019, walaupun peringkat Kabupaten Ketapang menjadi lebih
baik. Kondisi ini mencerminkan adanya penurunan indeks ketahanan pangan di
wilayah lain, begitu juga dengan wilayah Kabupaten Ketapang. Masalah pokok yang
dihadapi urusan wajib non-pelayanan dasar ketahanan pangan adalah menurunnya
ketahanan pangan. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan pangan.

Tabel 4. 15. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pangan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Belum optimalnya Stok cadangan pangan belum optimal


ketersediaan pangan Masih kurangnya lumbung pangan dan
sarana pendukungnya
Menurunnya Infrastruktur pendukung distribusi
Belum optimalnya akses
ketahanan pangan belum berkondisi baik
distribusi pangan
pangan
Ketersediaan toko tani belum memadai
Belum optimalnya
Diversifikasi pangan non-nasi masih
konsumsi terhadap
belum optimal
pangan yang berkualitas

4.2.2.4. Pertanahan

Kinerja penyelenggaraan urusan pertanahan di Kabupaten Ketapang masih


terkendala beberapa permasalahan. Jumlah redistribusi tanah turun sebesar 68
persen dari tahun 2017 ke tahun 2019. Selain itu, jumlah pendaftaran tanah
sistematis lengkap juga turun sebesar 72,7 persen. Berikut merupakan pemetaan
permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
pertanahan.

Tabel 4. 16. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pertanahan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum ada mekanisme usulan pengadaan tanah
Belum optimalnya yang terstruktur
Perencanaan
penyelenggaraan
pengadaan tanah
urusan Kebutuhan pengadaan belum tertuang dalam
belum maksimal
pertanahan dokumen perencanaan

280 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Koordinasi perencanaan pengadaan dengan
institusi vertikal belum terintegrasi

Belum optimalnya perangkat pendukung


perizinan

Penetapan subjek Pembagian kewenangan urusan pertanahan


dan objek tanah dengan lembaga vertikal belum diinternalisasi
belum optimal dalam sistem manajerial yang jelas

Kurangnya fasilitasi penyelesaian kasus


Belum optimalnya kepemilikan tanah
penyelesaian
kasus pertanahan Kurangnya koordinasi penggunaan tanah dan
pencatatan aset tanah untuk pembangunan

4.2.2.5. Lingkungan Hidup


Permasalahan utama dalam penyelenggaraan urusan lingkungan hidup di
Kabupaten Ketapang adalah turunnya kualitas lingkungan hidup. IKLH Kabupaten
Ketapang turun cukup signifikan dari 74,55 menjadi 73,07 pada tahun 2019. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan lingkungan hidup.

Tabel 4. 17. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Lingkungan Hidup

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Masih adanya pencemaran limbah industri


Belum optimalnya pengendalian pembuangan
Pengendalian limbah cair kegiatan industri
Belum optimalnya pencemaran Belum optimalnya pengendalian pembuangan
kualitas air limbah industri limbah rumah tangga
dan domestik Keterbatasan alat dan teknologi pengukuran
kualitas air
Pemantauan kualitas air belum optimal
Belum optimalnya
Belum optimalisasi pemantauan kualitas
pengendalian
Kualitas udara udara
pencemaran udara
belum optimal
Meningkatnya Belum optimalnya pengendalian dan
pembakaran lahan pencegahan pembakaran hutan dan lahan
Perlunya
Menurunnya Terbatasnya ketersediaan RTH perkotaan
peningkatan akses
kualitas tutupan
dan kualitas
lahan Belum optimalnya rehabilitasi RTH
terhadap RTH
Belum adanya sistem kontrol pengelolaan
Belum optimalnya Perlu
persampahan
pengelolaan ditingkatkannya
persampahan manajemen Belum optimalnya ketersediaan TPS

281 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
pengelolaan Kurangnya ketersediaan alat angkut sampah
persampahan
Daya tampung TPA yang ada sudah tidak
memadai
Belum optimalnya TPS3R dan rumah kompos
Masih kurangnya peran masyarakat peduli
sampah (penanganan sampah berbasis
komunitas)
Belum efektifnya penanganan dan
pengurangan sampah

4.2.2.6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Capaian urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan catatan


sipil di Kabupaten Ketapang masih memiliki masalah terkait pelaksanaan pelayanan
administrasi kependudukan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kepemilikan penduduk
terhadap dokumen kependudukan yang belum optimal, seperti penduduk yang
memiliki akta kelahiran baru sebesar 41,65 persen, penduduk yang memiliki e-KTP
sebesar 78,70 persen, sedangkan penduduk yang memiliki Kartu Keluarga sebesar
77,89 persen. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan administrasi kependudukan dan
catatan sipil.

Tabel 4. 18. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum memadainya sarana dan prasarana
Belum optimalnya fasilitasi operator
perekaman
Belum adanya back-up server data
Belum optimalnya kependudukan
pelayanan Belum optimalnya pemutakhiran status Kartu
kependudukan Keluarga
Belum optimalnya
kepemilikan Belum optimalnya penerapan TIK dalam
dokumen pelayanan dokumen kependudukan
kependudukan Belum optimalnya pengelolaan arsip
kependudukan
Masih rendahnya
Belum optimalnya tingkat sosialisasi tentang
kesadaran
kepemilikan dokumen kependudukan
masyarakat dalam
mengurus
Cakupan pelayanan kependudukan masih
dokumen
terbatas
kependudukan

282 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2.2.7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Capaian pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa di


Kabupaten Ketapang memiliki permasalahan terkait upaya peningkatan desa
mandiri yang pada tahun 2019 masih berjumlah 30 desa. Sebagian besar desa masih
berkembang dengan jumlah 119 desa, sedangkan yang perlu mendapat perhatian
serius, yaitu 67 desa tertinggal dan 4 desa sangat tertinggal. Berikut merupakan
pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah urusan pemberdayaan masyarakat dan desa.

Tabel 4. 19. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya kapasitas
perencanaan dan penganggaran desa
Belum optimalnya kapasitas
Belum optimalnya kapasitas aparatur
tata kelola pemerintahan
pemerintahan desa
desa
Belum optimalnya peran pendamping
desa
Masih rendahnya kapasitas dan peran
BUMDesa
Masih Belum optimalnya peran SDM
rendahnya pengelola potensi desa dan
tingkat kelembagaan BUMDesa
kemandirian Belum optimalnya manfaat
desa pengelolaan tanah kas desa
Masih rendahnya kapasitas
Masih rendahnya pemanfaatan
pengelolaan potensi desa
teknologi tepat guna
Masih rendahnya koordinasi lintas
sektor dalam pengembangan kawasan
pedesaan
Masih rendahnya penataan batas
wilayah desa (Penetapan dan
penegasan batas desa)

4.2.2.8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB)

Pengendalian penduduk dan keluarga berencana merupakan usaha pemerintah


untuk mempengaruhi pola pertumbuhan penduduk ke arah pertumbuhan yang
diinginkan melalui suatu kebijakan pemerintah di bidang kependudukan. Konteks
Kabupaten Ketapang, masalah pokok yang terjadi di sektor pengendalian penduduk
dan keluarga berencana yaitu belum optimalnya kesehatan reproduksi. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

283 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 20. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya pemerataan
layanan untuk mendukung program
“Bangga Kencana”
Belum optimalnya akses
Belum optimalnya Belum optimalnya partisipasi Sekolah
masyarakat terhadap
kualitas kesehatan Siaga Kependudukan
pelayanan Keluarga
reproduksi Belum optimalnya partisipasi
Berencana (KB)
Kelompok Ketahanan Keluarga
Belum optimalnya fungsi Kampung
KB

4.2.2.9. Perhubungan

Penyelenggaraan urusan perhubungan di Kabupaten Ketapang masih


dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Salah satu masalah utamanya adalah
masih rendahnya cakupan layanan perhubungan. Cakupan layanan perhubungan
hingga tahun 2020 hanya mencapai 30 persen. Berikut merupakan pemetaan
permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
perhubungan.

Tabel 4. 21. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perhubungan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Pengawasan jalur sungai belum
optimal
Belum optimalnya pemeliharaan
pelabuhan pengumpan lokal

Belum optimalnya pemeliharaan


Belum optimalnya pelabuhan sungai dan dermaga rakyat
ketersediaan sarana dan
Pengawasan penggunaan jalur darat
prasarana perlengkapan
Belum optimalnya belum optimal (rambu-rambu lalu
jalan dan sungai
kualitas lintas)
transportasi
Ketersediaan fasilitas keselamatan
perhubungan belum optimal

Pemeliharaan fasilitas perhubungan


belum optimal
Ketersediaan dan kualitas alat
pengujian kelayakan kendaraan
belum optimal (belum lolos kalibrasi)
Belum optimalnya Layanan transportasi umum belum
sistem manajemen memadai (keterbatasan trayek dan
pelayanan perhubungan moda transportasi)
Belum ada PPNS penguji
Kurangnya kelaikan angkutan barang
dan orang

284 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2.2.10. Komunikasi dan Informatika

Capaian urusan komunikasi dan informatika di Kabupaten Ketapang masih


memiliki masalah terkait pengelolaan informasi dan komunikasi publik serta
pengelolaan e-government di tingkat daerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai SPBE
masih dalam predikat cukup. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan komunikasi dan
informatika.

Tabel 4. 22. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Komunikasi dan Informatika

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya penataan
kelembagaan
Kurang optimalnya
penyebarluasan data dan
Belum optimalnya informasi pembangunan daerah
Belum optimalnya layanan
akses terhadap Peningkatan PPID di tingkat OPD
informasi publik
informasi publik Belum optimalnya
pengembangan KIM
Belum optimalnya
pengembangan jaringan
telekomunikasi di kecamatan
Kapasitas SDM TIK masih
terbatas
Belum optimalnya tata kelola Masih terbatasnya peraturan
Belum optimalnya tentang TIK
TIK
integrasi layanan
Belum optimalnya ketersediaan
pemerintahan
dokumen pendukung TIK
berbasis elektronik
Masih terbatasnya
Belum optimalnya
infrastruktur teknologi dan
pengembangan sistem TIK
informasi

4.2.2.11. Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Persentase koperasi aktif di Kabupaten Ketapang mengalami penurunan,


sedangkan persentase peningkatan omzet UKM menunjukkan tren yang fluktuatif
dan cenderung stagnan selama periode 2015-2019. Persentase koperasi sehat juga
menunjukkan angka yang sangat rendah pada tahun 2019, sedangkan persentase
peningkatan kelas usaha kecil ke menengah cenderung stagnan selama periode
2015-2019. Masalah pokok yang dihadapi urusan koperasi dan UKM adalah
rendahnya kontribusi koperasi dan UKM terhadap perekonomian. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan koperasi, usaha kecil, dan menengah.

285 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 23. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Rendahnya penyelenggaraan koperasi dalam
menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan
Rendahnya
Rendahnya kapasitas SDM pengurus koperasi
kapasitas
dalam mengelola koperasi
manajerial
koperasi Terbatasnya permodalan
Rendahnya Terbatasnya jenis usaha yang dikelola
kontribusi Kurangnya pembinaan terhadap para pelaku
Koperasi dan UKM
Usaha Kecil Terbatasnya permodalan
Menengah
Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
terhadap
Belum usaha
Perekonomian
optimalnya Belum optimalnya standarisasi produk-produk
omzet UKM UKM
Belum optimalnya metode pemasaran secara
daring
Rendahnya kapasitas SDM pelaku UKM
Terbatasnya daya saing produk UKM
4.2.2.12. Penanaman Modal
Realisasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri
menunjukkan penurunan pada tahun 2015 hingga 2019. Penurunan tertinggi untuk
PMA terjadi pada tahun 2017 hingga 2018, yaitu sebesar 1.895.267,3 (juta rupiah).
Penurunan tertinggi untuk PMDN terjadi pada tahun 2017 hingga 2018, yaitu
sebanyak 6.921.652,24 (juta rupiah). Masalah pokok yang dihadapi urusan wajib
non-pelayanan dasar penanaman modal adalah menurunnya realisasi penanaman
modal (PMA dan PMDN). Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan penanaman modal.

Tabel 4. 24. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Penanaman Modal

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Metode dan sistem untuk perhitungan PMA
Pendataan potensi dan PMDN belum optimal (rekonsiliasi antara
investasi belum sistem dengan manual)
Menurunnya optimal Kesadaran perusahaan untuk melaporkan
realisasi LKPM secara berkala masih rendah
penanaman Promosi secara Masih lemahnya koordinasi antar perangkat
modal (PMA dan langsung belum daerah dalam pengembangan kerjasama,
PMDN) optimal promosi, dan perizinan
Belum optimalnya
Peraturan tentang kemudahan berinvestasi
kondusifitas iklim
sedang diproses
investasi

286 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2.2.13. Kepemudaan dan Olahraga

Salah satu upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan
dengan membangun aspek kepemudaan dan olahraga. Kabupaten Ketapang
memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan kepemudaan dan olahraga
karena demografi penduduk cukup didominasi oleh pemuda. Pemerintah Kabupaten
Ketapang telah melakukan beberapa upaya misalnya meningkatkan jumlah dan
kualitas atlet, kelompok olahraga, dan fasilitas kepemudaan dan olahraga. Namun
demikian, pemerintah masih memiliki sejumlah tantangan permasalahan urusan
kepemudaan dan olahraga. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan kepemudaan dan
olahraga.

Tabel 4. 25. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya Belum optimalnya kualitas atlet
Rendahnya
fungsi keolahragaan di Minimnya keikutsertaan atlet dalam
prestasi olahraga
daerah kompetisi olahraga luar daerah
Belum optimalnya kualitas
Belum optimalnya kepemimpinan pemuda
Rendahnya peran
kualitas organisasi dan Belum optimalnya kualitas
pemuda dalam
kewirausahaan kewirausahaan pemuda
pembangunan
pemuda Belum adanya dukungan dari pihak
swasta

4.2.2.14. Statistik
Penyelenggaraan urusan statistik masih terkendala masalah kualitas statistik
daerah. Permasalahan integrasi database serta akses terhadap data-data
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang valid masih menjadi persoalan utama
dalam kinerja urusan statistik. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan statistik.

Tabel 4. 26. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Statistik

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Pemetaan, identifikasi, pemenuhan data,


Belum optimalnya Integrasi database
dan validasi belum optimal
kualitas statistik daerah belum
daerah optimal Sinergitas forum data/informasi statistik
sektoral belum optimal

287 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.2.2.15. Persandian

Urusan persandian dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi.


Pelaksanaan urusan persandian belum menunjukkan progress yang signifikan.
Permasalahan utama yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan persandian
adalah belum optimalnya layanan persandian karena sistem dan manajemen
penggunaan persandiaan yang masih belum memadai. Berikut merupakan
pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah urusan persandian.

Tabel 4. 27. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Persandian

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Prosedur penggunaan Kurangnya SDM yang memadai
Belum optimalnya
persandian masih belum bidang persandian
layanan persandian
optimal Kurangnya pelatihan persandian

4.2.2.16. Kebudayaan

Penyelenggaraan urusan kebudayaan masih dihadapkan pada beberapa


persoalan. Jumlah budaya daerah yang dikembangkan fluktuatif dan turun sekitar
2,7 persen dari tahun 2017 ke tahun 2019. Berikut merupakan pemetaan
permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
kebudayaan.

Tabel 4. 28. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kebudayaan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Minimnya sarana promosi kebudayaan

Minimnya kegiatan pengembangan


Rendahnya komitmen
Pelestarian sanggar seni budaya
masyarakat dalam
budaya masih
mempertahankan Pembangunan rumah adat masih banyak
belum optimal
kebudayaan yang tertunda

Pengetahuan seni budaya SDM pelaku


budaya masih perlu ditingkatkan

4.2.2.17. Perpustakaan

Penyelenggaraan urusan perpustakaan di Kabupaten Ketapang menghadapi


permasalahan rendahnya minat baca. Jumlah pengunjung perpustakaan terus
mengalami penurunan selama 2015-2019. Jumlah pengunjung perpustakaan turun

288 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


lebih dari 75 persen pada tahun 2019. Berikut merupakan pemetaan permasalahan
untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan perpustakaan.

Tabel 4. 29. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perpustakaan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya kapasitas SDM pengelola
perpustakaan
Terbatasnya koleksi buku yang dibutuhkan
Terbatasnya masyarakat
Rendahnya
jangkauan dan Belum memadainya sarana dan prasarana
budaya baca di
kualitas serta fasilitas perpustakaan (gedung, koleksi,
kalangan pelajar
pelayanan rak buku, dsb)
dan masyarakat
perpustakaan
Belum optimalnya layanan perpustakaan
perpustakaan keliling
Belum tersedianya perpustakaan digital

4.2.2.18. Kearsipan
Capaian urusan kearsipan di Kabupaten Ketapang masih memiliki masalah
terkait pengelolaan kearsipan. Hal ini dapat dilihat dari belum optimalnya arsip
dalam kondisi baik. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan kearsipan.

Tabel 4. 30. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kearsipan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Masih terbatasnya kapasitas SDM
dalam mengelola arsip daerah
Belum optimalnya
Belum optimalnya sarana dan
pengembangan arsip
prasarana arsip daerah
Belum optimalnya secara baku
Belum optimalnya penerapan Sistem
tata kelola
Kearsipan Pola Baru (SKPB)
kearsipan
Rendahnya
penyelamatan dan Minimnya penangangan arsip aktif dan
pelestarian inaktif
dokumen/arsip daerah

4.2.3. Urusan Pemerintahan Pilihan


Urusan pilihan pada umumnya berhubungan dengan berbagai sektor yang
menjadi potensi unggulan daerah. Jika dikembangkan dengan baik, sektor ini
mampu menjadi pengungkit bagi peningkatan produktivitas ekonomi daerah yang
nantinya berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Urusan pilihan
terdiri dari pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, pariwisata,

289 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


perdagangan dan perindustrian. Berikut ini adalah beberapa permasalahan
pembangunan yang dihadapi oleh Kabupaten Ketapang di bidang urusan pilihan:

4.2.3.1. Kelautan dan Perikanan

Sub sektor perikanan mengalami penurunan pada tahun 2015 hingga 2019.
Penurunan tertinggi di sektor perternakan terjadi pada tahun 2017 hingga 2018,
yaitu sebesar 0,37 persen. Masalah pokok yang dihadapi urusan pilihan perikanan
adalah menurunnya kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan kelautan dan perikanan.

Tabel 4. 31. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kelautan dan Perikanan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Kurangnya pengetahuan / kapasitas SDM
nelayan
Masih kurangnya peralatan perikanan
Belum optimalnya tangkap yang memadai
produksi perikanan Belum optimalnya pengawasan kawasan
tangkap perikanan tangkap (menggunakan racun
ikan, setrum)
Belum optimalnya sarana prasarana
perikanan tangkap
Menurunnya
Kurangnya pengetahuan / kapasitas SDM
kontribusi sektor
pelaku pembudidaya
perikanan terhadap
Jangkauan distribusi benih ikan budi daya
perekonomian
Belum optimalnya masih belum memadai
produksi perikanan Belum optimalnya pengawasan kawasan
budidaya perikanan budidaya (penggunaan keramba
yang berlebihan di kawasan sungai)
Belum optimalnya sarana prasarana
perikanan budidaya
Belum optimalnya
Kurangnya penjaminan mutu dalam
kualitas produk
pengolahan ikan segar
perikanan

4.2.3.2. Pariwisata

Kontribusi sektor pariwisata Kabupaten Ketapang tergolong rendah dan


cenderung menurun selama periode 2015-2019, meskipun menunjukkan
pertumbuhan yang cukup tinggi dibanding sektor lain. Kontribusi sub kategori
penyediaan makan minum menjadi penopang sektor pariwisata dengan rata-rata
kontribusi sebesar 1,59 persen terhadap PDRB Kabupaten Ketapang. Masalah pokok
yang dihadapi urusan pariwisata adalah rendahnya kontribusi sektor pariwisata

290 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


terhadap perekonomian. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan pariwisata.

Tabel 4. 32. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pariwisata

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung
Kurangnya pariwisata
pengembangan dan Rendahnya pengembangan potensi atraksi
pengelolaan wisata
Rendahnya destinasi wisata
Rendahnya kapasitas SDM pengelola wisata
kontribusi
sektor Belum optimalnya sinergi kerjasama antara
pariwisata Belum optimalnya
pelaku bisnis wisata, masyarakat, dan
terhadap kerjasama
pemerintah daerah
perekonomian pengembangan
Rendahnya pemberdayaan masyarakat melalui
destinasi wisata
kelompok sadar wisata
Belum optimalnya
Belum optimalnya pemasaran wisata berbasis
pemasaran
teknologi
destinasi wisata

4.2.3.3. Pertanian

Kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mengalami penurunan


pada tahun 2015 hingga tahun 2019. Penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2015
hingga 2016, yaitu sebesar 1,84 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada
tahun 2016 hingga 2017, yaitu 0,92 persen. Masalah pokok yang dihadapi urusan
pilihan pertanian adalah menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan pertanian.

Tabel 4. 33. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pertanian

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Kurangnya luas tanam tanaman pangan dan
hortikultura
Kurangnya produktivitas tanaman pangan
Belum optimalnya
produksi tanaman Belum optimalnya kapasitas SDM petani dan
pangan penyuluh
Menurunnya
Pertanian belum berorientasi agribisnis
pertumbuhan
sektor pertanian Belum adanya kawasan pengembangan
tanaman pangan terpadu
Kurangnya luas tanam tanaman hortikultura
Belum optimalnya Kurangnya produktivitas tanaman hortikultura
produksi tanaman
Belum optimalnya kapasitas SDM petani
hortikultura
Kurangnya benih belum unggul

291 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Belum adanya kawasan pengembangan
tanaman hortikultura terpadu
Bibit perkebunan rakyat belum unggul

Kurangnya produktivitas tanaman perkebunan


Luas tanam masih rendah untuk perkebunan
rakyat
Menurunnya
Pembinaan terhadap perkebunan swasta
produksi tanaman
belum optimal
perkebunan
Pola budidaya perkebunan rakyat masih
tradisional
Kapasitas SDM petani masih rendah
Belum adanya kawasan pengembangan
tanaman perkebunan terpadu
Kualitas produk
Belum optimalnya penanganan pasca panen
pertanian belum
berbasis teknologi
optimal
Belum optimalnya
Belum optimalnya luas lahan usaha budidaya
produksi hasil
peternakan
ternak
Tingkat kelahiran ternak masih rendah

Menurunnya Belum optimalnya pencegahan penyakit


populasi ternak menular (keswan)
Belum adanya kawasan pengembangan
peternakan terpadu

4.2.3.4. Perdagangan

Kontribusi sektor perdagangan terhadap perekonomian Kabupaten Ketapang


tergolong tinggi dengan rata-rata mencapai 11,03 persen selama periode 2015-
2019. Namun, pertumbuhan sektor perdagangan menunjukkan perlambatan dan
tergolong rendah dibandingkan dengan sektor lainnya. Pertumbuhan sektor
perdagangan mengalami penurunan menjadi 5,12 persen pada tahun 2019 dari yang
sebelumnya mencapai 12,36 persen pada tahun 2015. Masalah pokok yang dihadapi
urusan perdagangan adalah belum optimalnya kontribusi sektor perdagangan
terhadap perekonomian. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan perdagangan.

Tabel 4. 34. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perdagangan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Kurangnya Ketidakstabilan persediaan barang pokok dan
Belum optimalnya barang penting
persediaan dan
kontribusi sektor
kelancaran Ketidakstabilan harga barang pokok dan barang
perdagangan
distribusi barang penting

292 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
terhadap Terbatasnya pelayanan kemetrologian
perekonomian
Terbatasnya pengawasan distribusi barang
Kurangnya ketersediaan sarana prasarana
perdagangan yang memadai
Belum
Kurangnya pembinaan usaha perdagangan
optimalnya nilai
formal
perdagangan

4.2.3.5. Perindustrian

Sektor industri menjadi salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan
terlebih lagi Kabupaten Ketapang menjadi salah satu Kawasan Industri (KI) prioritas
nasional. Kontribusi sektor industri pengolahan Kabupaten Ketapang mencapai
14,43 persen dengan pertumbuhan sebesar 7,64 persen pada tahun 2019. Namun,
besarnya kontribusi sektor industri masih didominasi oleh industri menengah dan
besar sedangkan kontribusi industri kecil dan menengah masih belum optimal.
Masalah pokok yang dihadapi urusan perindustrian adalah belum optimalnya
kontribusi sektor perindustrian terhadap perekonomian. Berikut merupakan
pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah urusan perindustrian.

Tabel 4. 35. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perindustrian

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Rendahnya kapasitas SDM pelaku IKM
Belum optimalnya Terbatasnya permodalan
Belum optimalnya
kontribusi sektor
nilai produksi Terbatasnya pemasaran produk IKM
perindustrian
industri kecil dan Belum tersedianya sarana prasarana
terhadap
menengah (IKM) pendukung industri yang memadai
perekonomian
Terbatasnya daya saing produk IKM

4.2.3.6. Transmigrasi

Jumlah transmigran di Kabupaten Ketapang mencapai 17.582 Kepala Keluarga


dengan jumlah mencapai 71.601 jiwa hingga tahun 2019. Para transmigran
ditempatkan di 52 lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan
Kendawangan, Kecamatan Air Upas, dan Kecamatan Sungai Melayu Rayak. Berkaitan
dengan hal tersebut, kawasan transmigrasi masih perlu dikembangkan.
Pengembangan kawasan transmigrasi masih terhambat disebabkan oleh belum
optimalnya perencanaan kawasan transmigrasi. Berikut merupakan pemetaan

293 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
transmigrasi.

Tabel 4. 36. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Transmigrasi

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum tersedianya rencana teknis
satuan pemukiman (RTSP) kawasan
transmigrasi dan kawasan eks
transmigrasi
Belum optimalnya
Belum tersedianya Rencana Tata
perencanaan kawasan
kelola Jalan (RTJ) kawasan
Belum optimalnya transmigrasi
transmigrasi dan kawasan eks
pengembangan
transmigrasi
kawasan
Belum tersedianya calon kawasan
transmigrasi
transmigrasi baru
Belum optimalnya Belum optimalnya ketersediaan
pengembangan aspek Prasarana dan Sarana Utilitas (PSU) di
sosial dan ekonomi kawasan transmigrasi
masyarakat di kawasan Belum optimalnya kapasitas SDM di
transmigrasi kawasan eks transmigrasi

4.2.4. Urusan Penunjang Pemerintahan


Fungsi penunjang urusan pemerintahan memiliki peran penting dalam
membangun tata kelola pemerintahan yang berkualitas di Kabupaten Ketapang. Tata
kelola pemerintahan merupakan sistem yang menopang pelaksanaan berbagai
urusan pemerintahan agar berjalan dengan baik. Sistem tata kelola pemerintahan
dibentuk oleh urusan perencanaan, penelitian dan pengembangan, keuangan,
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, pengawasan, kesekretariatan, dan
kecamatan. Pelaksanaan fungsi penunjang yang membangun tata kelola
pemerintahan di Kabupaten Ketapang masih terdapat berbagai permasalahan pada
urusan berikut.

4.2.4.1. Perencanaan

Urusan perencanaan memiliki peran strategis dalam menentukan efektivitas


proses pembangunan daerah. Masih terdapat berbagai tantangan terkait kinerja
perencanaan, yang salah satunya ditandai dengan capaian sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah yang masih CC. Aspek perencanaan memiliki pengaruh
paling besar dalam sistem akunabilitas kinerja. Berikut merupakan pemetaan
permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
perencanaan.

294 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 37. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perencanaan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya sistem aplikasi
perencanaan
Masih rendahnya pemahaman OPD
Belum optimalnya terkait dengan perencanaan strategis
keselarasan antar Belum selarasnya indikator kinerja
dokumen perencanaan utama kepala daerah dengan kepala
perangkat daerah
Masih rendahnya akurasi proyeksi target
kinerja dan pagu indikatif
Masih rendahnya ketersediaan data yang
akurat dan mutakhir
Belum optimalnya Belum optimalnya Pelaksanaan evaluasi yang masih manual
kualitas sistem kualitas pengendalian
perencanaan dan evaluasi Belum optimalnya pelaksanaan
pembangunan pembangunan pengendalian dan evaluasi ditingkat OPD
daerah
Capaian kinerja belum berbasis pada
indikator kinerja utama (outcomes)
Adanya ketidaksamaan antara aspirasi
Belum optimalnya masyarakat dengan tema/prioritas
tindak lanjut aspirasi pembangunan
masyarakat dalam Belum selarasnya Pokir DPRD dengan
pembangunan prioritas pembangunan daerah
Belum optimalnya
keselarasan antara Belum optimalnya sistem integrasi
perencanaan dengan perencanaan dan penanggaran
penganggaran

4.2.4.2 Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan urusan penunjang yang berperan


penting dalam perencanaan pembangunan maupun inovasi kebijakan daerah
Kabupaten Ketapang. Meskipun demikian, pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan belum dimanfaatkan dengan optimal. Kondisi tersebut ditunjukkan
dengan belum optimalnya persentase hasil penelitian yang ditindaklanjuti. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan urusan penelitian dan pengembangan

Tabel 4. 38. Permasalahan Pembangunan Daerah Urusan Penelitian dan Pengembangan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum memiliki Peneliti, Perekayasa,
Hasil riset dan Belum optimalnya
dan Analis Kebijakan
pengembangan yang kualitas dan kuantitas
Belum optimalnya kapasitas SDM
ditindaklanjuti/ dijadikan hasil penelitian dan
Kelitbangan
dasar untuk menyusun pengembangan
Anggaran penelitian belum optimal

295 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
rekomendasi kebijakan Belum optimalnya bank data
belum optimal Kelitbangan (hasil penelitian
sebelumnya, dsb)
Belum adanya Belum optimalnya sarana dan
pengembangan prasarana pendukung
inovasi daerah
Inovasi daerah belum terlembaga
berbasis riset

4.2.4.2. Keuangan

Pengelolaan keuangan di Kabupaten Ketapang sudah sesuai dengan target


terutama terkait Opini BPK yang telah mendapatkan Opini WTP selama 6 (enam)
tahun berturut-turut. Meskipun demikian, kemampuan keuangan daerah masih
sangat kurang dalam membiayai penyelenggaraan roda pemerintahan daerah. Hal
ini dapat dilihat dari derajat desentralisasi fiskal daerah yang masih dalam kategori
sangat kurang, di mana angkanya baru sebesar 8,13 persen pada tahun 2019. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan keuangan.

Tabel 4. 39. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Keuangan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya Masih terbatasnya kapasitas SDM di bidang
penyusunan dan keuangan (Internal dan OPD)
pelaporan
Masih perlunya pengganggaran dan Belum optimalnya penerapan sanksi bagi
peningkatan tata pertanggungjawaban OPD yang terlambat menyusun dan
kelola keuangan sesuai melaporkan anggaran
daerah Belum optimalnya legalitas aset daerah
Belum optimalnya
pengelolaan aset belum optimalnya analisis pemanfaatan aset
daerah daerah
Data objek pajak dan subjek pajak belum di-
update
Belum optimalnya pendataan objek pajak
daerah
Sarana dan prasarana pembayaran pajak
Belum Belum optimalnya belum optimal
optimalnya pelayanan pajak Belum optimalnya kerjasama terkait
penerimaan pelayanan perpajakan daerah
pajak daerah
Masih terbatasnya kapasitas SDM dalam
menilai data perpajakan
Belum optimalnya penerapan teknologi dan
informasi dalam pelayanan pajak
Kesadaran wajib Belum optimalnya penerapan reward dan
pajak rendah punishment

296 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya sosialisasi tentang
kewajiban membayar pajak
Belum optimalnya pengawasan terhadap
wajib pajak
Sarana dan prasarana retribusi kurang
memadai
Belum
Masih banyak aset
optimalnya Belum optimalnya pendataan sumber-
daerah yang belum
penerimaan sumber retribusi
dimanfaatkan
retribusi daerah
Belum optimalnya koordinasi dengan OPD
penghasil

4.2.4.3. Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan

Urusan kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan terkait pelaksanaan


manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki capaian outcome berupa
Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP). IPP Kabupaten Ketapang mengalami
peningkatan dari 48,95 pada tahun 2018 menjadi 62,02 pada tahun 2019. Meskipun
demikian, capaian tersebut masih dalam kategori rendah. Berikut merupakan
pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah urusan kepegawaian dan diklat.

Tabel 4. 40. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum adanya database terkait jumlah
Belum optimalnya
pegawai yang telah mengikuti diklat
sistem pengembangan
Masih rendahnya jabatan yang terisi
kompetensi pegawai
sesuai kompetensi
Belum proporsionalnya Masih adanya kebutuhan jabatan
jumlah pegawai sesuai fungsional dan pelaksana yang belum
Belum optimalnya
kualitas kebutuhan terpenuhi
manajemen ASN Masih perlunya peningkatan sistem
pelayanan kepegawaian berbasis aplikasi
Masih perlunya dan pemantauan proses layanan oleh
peningkatan kualitas pegawai langsung
layanan kepegawaian Belum optimalnya integrasi dan
pemutakhiran sistem informasi
kepegawaian

4.2.4.4. Pengawasan

Fungsi pengawasan di Kabupaten Ketapang memiliki capaian yang telah


memenuhi target nasional, yaitu Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP yang berada di
Level 3. Meskipun demikian, masih terdapat capaian yang belum optimal berupa
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Internal 65% dan TLHP Eksternal 84%

297 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pada kondisi aktual tahun 2020. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan pengawasan.

Tabel 4. 41. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pengawasan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

Masih kurangnya koordinasi dengan


pihak kecamatan
Masih kurangnya kapasitas pemerintah
Belum optimalnya Belum optimalnya
desa terkait pengelolaan pemerintahan
Tindak Lanjut Hasil TLHP Internal ke
dan keuangan desa
Pemeriksaan (TLHP) Pemerintah Desa
Belum proporsionalnya jumlah
fungsional auditor dibanding obyek
pengawasan
Belum terpenuhinya syarat akuntabilitas
Belum adanya kinerja minimal B
pencananaan zona Pemetaan OPD yang memiliki
Belum optimalnya integritas dan persyaratan untuk pelaksanaan zona
penguatan integritas menerapkan WBK integritas (pelayanan strategis, reformasi
kelembagaan dan WBBM birokrasi yang baik, dan pengelolaan
aparatur sumber daya besar)
Belum optimalnya
Aplikasi Lapor setiap OPD yang belum
akses pengaduan
terintegrasi
masyarakat

4.2.4.5. Kesekretariatan
a. Sekretariat Daerah

Fungsi Sekretariat Daerah (Setda) menopang efektivitas tata kelola


pemerintahan di Kabupaten Ketapang, karena menjalankan peran koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi kebijakan daerah. Capaian outcome terkait
fungsi Setda, antara lain Nilai SAKIP Pemerintah Daerah yang sampai tahun 2019
masih berpredikat CC. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan kesekretariatan.

Tabel 4. 42. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Sekretariat Daerah/Pemerintahan Umum

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Masih kurangnya
Belum optimalnya orientasi perencanaan
Masih kurangnya pemahaman tentang
akuntabilitas dan pengukuran kinerja
perencanaan dan pengukuran kinerja di
kinerja pemerintah berbasis outcome, tidak
setiap OPD
daerah sekedar serapan
anggaran

298 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Belum optimalnya
Kapasitas pengukuran dan pengelolaan
akurasi dan
data kinerja yang masih kurang
pemutakhiran data
Belum optimalnya
Belum optimalnya
Survei Kepuasan
fungsi pengendalian SKM masih sebagai instrumen
Masyarakat (SKM)
kualitas pelayanan pemenuhan administrasi
sebagai bentuk
publik
akuntabilitas sosial
Adanya multitafsir batas wilayah antar
daerah
Masih adanya persoalan
Belum efektifnya fasilitasi tapal batas
tapal batas
antar kecamatan/desa, terutama yang
terdapat potensi SDA
Belum efektifnya fungsi
Belum adanya instrumen pengendali
pengendalian kebijakan
Belum optimalnya dan pengukur keberhasilan kebijakan
daerah
fungsi pengendalian Belum optimalnya Masih adanya bansos yang tidak tepat
kebijakan daerah efektivitas bansos sasaran
Belum optimalnya pelaksanaan PATEN
di Kecamatan
Belum optimalnya
fungsi pengendalian Belum optimalnya pelaporan
kinerja kecamatan penyelenggaraan PATEN
Data monografi kecamatan yang belum
bisa update 6 bulan sekali

b. Sekretariat DPRD

Fungsi Sekretariat DPRD adalah memberikan fasilitasi administrasi dan


anggaran untuk menopang kinerja DPRD. Fungsi ini sangat berpengaruh terhadap
kinerja DPRD. Berikut merupakan permasalahan pembangunan daerah urusan
kesekretariatan (Sekretariat DPRD).

Tabel 4. 43. Permasalahan Pembangunan Daerah Urusan Kesekretariatan (Sekretariat DPRD)

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum efektifnya fasilitasi penyusunan
Belum efektifnya Renja anggota DPRD
Belum efektifnya fasilitasi administrasi Kinerja kesekretariatan yang ditentukan
kinerja pelayanan dan anggaran untuk oleh kinerja politik
kesekretariatan menopang kinerja Adanya kekuarangan sarana prasarana
DPRD Fasilitasi rapat DPRD yang tidak tepat
waktu

4.2.4.6. Kecamatan

Fungsi kecamatan terkait koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,


pelayanan publik dan pemberdayaa masyarakat desa/kelurahan. Kecamatan telah

299 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


menjalankan SKM sebagai instrumen pengendali kualitas pelayanan publik, serta
kecamatan juga menjalankan perannya untuk asistensi proses pembangunan desa.
Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan kecamatan.

Tabel 4. 44. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kecamatan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya Belum optimalnya Masih terdapat kecamatan yang belum
kualitas pelayanan penyelenggaraan memenuhi syarat sarana prasarana
masyarakat PATEN pelayanan
Masih terdapat desa yang belum
Belum optimalnya memenuhi persyaratan pengajuan
Belum optimalnya
asistensi perencanaan, DD/ADD dan pertanggungjawaban
fungsi asistensi
penganggaran dan keuangan
pembangunan desa
pelaporan desa Belum optimalnya penguatan
pemahaman terkait regulasi desa
Masih adanya ketidakjelasan leading
Adanya persoalan
sector pendataan
pendataan masyarakat
Sumber data dari pemerintah pusat
miskin
yang tidak lagi akurat
Belum efektifnya
Belum efektifnya Belum optimalnya penguatan
fungsi koordinasi
peran kecamatan pemahaman masyarakat terkait
kewilayahan
sebagai jembatan tema/prioritas pembangunan
prioritas Belum optimalnya pendampingan
pembangunan daerah pengembangan potensi kewilayahan di
dan desa desa-desa

4.2.5. Unsur Pemerintahan Umum


4.2.5.1. Kesatuan Bangsa dan Politik

Capaian pembangunan bidang Kesatuan Bangsa dan Politik di Kabupaten


Ketapang masih memiliki permasalahan terkait potensi konflik sosial. Hal ini perlu
diantisipasi untuk menghindari permasalahan sosial yang kemudian menghambat
pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Berikut ini merupakan pemetaan
permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan
Kesatuan Bangsa dan Politik.

Tabel 4. 44. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kecamatan

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah


Belum optimalnya pembinaan wawasan
Masih adanya Masih adanya kebangsaan
potensi konflik ganguan terhadap Belum optimalnya pembinaan dan
sosial kohesivitas sosial pengembangan serta pengawasan terhadap
Ormas dan LSM

300 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Belum optimalnya koordinasi pencegahan
dan pengawasan terhadap pengedaran
narkoba

4.3. Penentuan Isu Strategis Daerah

4.3.1. Konsep dan Metode Penentuan Rancangan Isu Strategis


Isu strategis merupakan hati dari sebuah perencanaan. Jika isu strategis tidak
dipetakan secara baik menggunakan konsep dan metode yang diakui secara
teknokratik, maka isu strategis tersebut kurang memiliki derajat justifikasi yang
dapat dipertanggungjawabkan. Berbasis pada narasi tersebut, maka isu strategis di
dalam RPJMD Kabupaten Ketapang akan dipetakan menggunakan konsep dynamic
governance dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Berikut adalah konsep
dan metode penentuan isu strategis RPJMD Kabupaten Ketapang.

4.3.1.1. Konsep Penentuan Rancangan Isu Strategis menggunakan


konsep Dynamic Governance

Dynamic governance adalah sebuah konsep yang dapat digunakan untuk


memetakan isu strategis dengan pendekatan adaptif. Pendekatan adaptif adalah
pendekatan yang menyatakan bahwa sebuah isu strategis harus dirumuskan dengan
mengadaptasi persoalan riil dan aktual yang dihadapi oleh masyarakat di level
nasional, provinsi, kabupaten sekitar. Isu strategis ini juga harus dirumuskan dengan
mempertimbangkan konsep dan persoalan pembangunan yang dihadapi internal
kabupaten bersangkutan. Konsep inilah yang digunakan oleh Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 untuk memetakan isu-isu staregis daerah
dalam penyusunan RPJMD.

Konsep dynamic governance menekankan bahwa isu strategis harus dipetakan


dengan melihat konsep pembangunan ke depan (think ahead), persoalan riil dan
teraktual di wilayah sekitar (think across) dan evaluasi terhadap berbagai persoalan
yang dihadapi pada masa lalu (think again) (Neo & Chen, 2007). Konsep berpikir ini
dijalankan untuk memastikan bahwa isu strategis yang akan disusun bukanlah isu
strategis yang bersifat inkremental, namun isu strategis yang bersifat adaptif.
Operasionalisasi penerapan konsep dynamic governance dalam perumusan isu
strategis RPJMD Kabupaten Ketapang dapat dicermati di dalam tabel berikut:

Tabel 4. 45. Konsep Penentuan Rancangan Isu Strategis RPJMD Kabupaten Ketapang

301 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


No. Dimensi Isu Strategis Dokumen Perencanaan
Think Penekanan isu Strategis di
1. RPJPD Kabupaten Ketapang
Ahead dalam RPJPD periode akhir
Isu Strategis periode Evaluasi RPJMD Kabupaten Ketapang
2. Think Again sebelumnya periode sebelumnya
Isu Strategis KLHS KLHS RPJMD
Isu Internasional SDGs
Isu Nasional RPJMN
Think
3. Isu Provinsi RPJMD Provinsi Kalimantan Barat
Across
Isu Strategis Kabupaten
RPJMD Kayong Utara dan Kubu Raya
Sekitar

Penentuan rancangan isu strategis Kabupaten Ketapang dilakukan dengan


mempertimbangkan isu-isu strategis yang menjadi penekanan pada RPJPD periode
terakhir. Selain itu, penentuan rancangan isu strategis Kabupaten Ketapang juga
dirumuskan dengan memperhatikan evaluasi terhadap perencanaan periode
sebelumnya dan isu strategis hasil rekomendasi kajian lingkungan hidup strategis di
Kabupaten Ketapang. Rancangan isu strategis juga dirumuskan dengan
memperhatikan isu internasional, nasional, provinsi dan isu strategis di kabupaten
sekitar.

4.3.1.2. Metode Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis

menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)

Rancangan isu strategis hasil dari penjabaran konsep Dynamic Governance


merupakan isu strategis yang bersifat lintas urusan yang telah memperhatikan
permasalahan riil dan aktual. Namun demikian, rancangan isu strategis pada tahap
tersebut belum menunjukkan skala prioritas bagi masing-masing isu strategis.
Padahal, skala prioritas dalam konteks ini penting untuk menjadi pedoman
penyusunan strategi dan kebijakan umum intervensi pembangunan daerah.

Analytical Hierachy Process (AHP) merupakan salah satu metode pengambilan


keputusan ketika pengambil keputusan sulit untuk menentukan struktur hubungan
antar beberapa kriteria dan alternatif kebijakan yang tersedia. Selain itu, metode ini
juga memungkinkan interaksi antar masing-masing kriteria dan alternatif kebijakan.
Sehingga, keputusan akhir yang dihasilkan telah memperhitungkan pengaruh dari
seluruh kriteria dan alternatif yang tersedia. Metode ini fokus pada konsistensi
pengambilan keputusan dengan menggunakan pairwise comparison. Keputusan
dianggap konsisten apabila consistency ratio (CR) ≤ 0,1. Selain itu, jika total nilai atau

302 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


bobot pada masing-masing local comparison sama dengan satu, maka hasil
perbandingan dianggap benar dan konsisten.

Metode AHP terdiri dari 8 tahapan yaitu penetapan masalah, penyusunan


struktur permasalahan, perbandingan menggunakan pairwise matrix, sintesis hasil
perbandingan, mengukur konsistensi keputusan, menghitung overall priority,
menentukan alternatif dengan nilai tertinggi.

4.3.2. Penentuan Rancangan Isu Strategis menggunakan


konsep Dynamic Governance
Rancangan isu strategis Kabupaten Ketapang dirumuskan menggunakan
konsep dynamic governance. Konsep ini yang digunakan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 untuk menentukan isu-isu strategis daerah di dalam
RPJMD. Berikut adalah tabel operasional yang menggambarkan penentuan
rancangan isu strategis Kabupaten Kepatang

303 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 4. 46. Penentuan Rancangan Isu Strategis RPJMD Kabupaten Ketapang

Think Ahead Think Across Think Again


Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
Tujuan 3: Belum
Memastikan meratanya akses
kehidupan dan kualitas
Terbatasnya sarana dan yang sehat layanan Sarana
Pembangunan Belum optimalnya
prasarana dan mutu dan pendidikan dan Peningkatan Pendidikan
SDM: pelayanan
layanan pendidikan dan mendukung kesehatan kualitas dan
membangun mendasar
kesehatan kesejahteraan sehingga belum sumberdaya Kesehatan
SDM pekerja
bagi semua terpenuhinya manusia,
keras yang
untuk semua SPM Pendidikan kepadatan
dinamis,
usia dan Kesehatan penduduk, Belum
produktif,
kesejahteraan Belum optimalnya Kualitas SDM optimalnya
Sumber Daya Tujuan 4: terampil,
masyarakat serta pembinaan masih rendah kualitas
Manusia Memastikan menguasai
Wilayah Provinsi mewujudkan kemasyarakatan sumber daya
pendidikan ilmu
Kalimantan ketenteraman berlandaskan nilai- manusia
yang inklusif pengetahuan
Belum optimalnya Barat terlalu luas dan kenyamanan nilai agama,
dan dan teknologi
penghormatan, sehingga masyarakat moralitas dan
berkualitas didukung Kesenjangan
perlindungan, dan menyulitkan berdasarkan keluhuran budaya
setara, juga dengan Sosial
pemenuhan hak dasar dalam pelayanan nilai-nilai lokal, serta
mendukung kerjasama
rakyat dan kearifan lokal penanganan
kesempatan industri.
pengalokasian penyandang
belajar
anggaran masalah
seumur hidup
kesejahteraan
bagi semua
sosial

304 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
Tujuan 5:
Mencapai
Belum optimalnya
kesetaraan
pengendalian
gender dan
penduduk,
memberdayak
pemberdayaan
an semua
perempuan dan
perempuan
perlindungan anak
dan anak
perempuan
Belum optimalnya
pengembangan
kepemudaan dan
olahraga
Pembangunan Tata Ruang &
Infrastruktur: Wilayah,
Ketersediaan
melanjutkan
Tujuan 6: sarana dan
pembangunan Mitigasi
Memastikan prasarana
infrastruktur Banjir,
Rendahnya penguasaan ketersediaan transportasi Meningkatkan Belum
untuk Belum memadainya Longsor, dan
teknologi informasi dan dan serta akses sebaran Konektivitas antar optimalnya
menghubungka peningkatan Bencana
komunikasi manajemen infrastruktur kuantitas dan wilayah dan pusat konektivitas
Infrastruktur n kawasan infrastruktur dasar Alam
(infrastruktur untuk air bersih dasar belum kualitas pertumbuhan antar wilayah
produksi yang berkualitas Lainnya,
pelayanan pendidikan yang memadai infrastruktur ke masih kurang dan pusat
dengan dan merata
dan kesehatan) berkelanjutan sehingga tidak seluruh wilayah pertumbuhan
kawasan Penataan
dan sanitasi menarik bagi
distribusi, Wilayah
bagi semua masuknya
mempermudah Sungai,
investasi
akses ke Pesisir &
kawasan Laut,

305 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
wisata,
mendongkrak Pemerataan
lapangan kerja Infrastruktur
baru, dan di Desa dan
mempercepat Kecamatan,
peningkatan
nilai tambah Penyediaan
perekonomian Air Bersih,
rakyat.
Infrastruktur
Penunjang
Ekonomi,

Tujuan 9:
Membanguna
n
infrastruktur
yang tangguh,
mendukung
industrialiasai
yang inklusif
dan
berkelanjutan
dan
membantu

306 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
perekmbanga
n inovasi

Belum adanya
keterpaduan
rencana sektor
dengan rencana
Tujuan 11:
tata ruang dan
Membangun
belum
kota dan
tersedianya data
permukiman
dan informasi
yang inklusif,
yang terintegrasi
aman,
dalam
tangguh, dan
penyelenggaraan
berkelanjutan
penataan ruang
dan perencanaan
pembangunan
daerah

307 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
Reforma
Agraria,

Penetapan
Tujuan 16:
dan
Mendukung
Penegakkan
masyarakat
Peraturan
yang damai
Penyederhana Daerah,
dan inklusif
an Birokrasi:
untuk
memprioritask Memantapkan Pendapatan
pembangunan Reformasi Belum
an investasi tata kelola Belum optimalnya Asli Daerah,
berkelanjutan, birokrasi yang optimalnya
untuk pemerintah yang tata kelola
Belum optimalnya menyediakan akuntabel dan reformasi
penciptaan baik dalam pemerintahan yang Pelayanan
pelayanan akses menopang birokrasi yang
Tata Kelola lapangan kerja, rangka akuntabel, Publik,
pemerintahan dan terhadap pelayanan public akuntabel dan
memangkas meningkatkan transparan,
reformasi birokrasi keadilan bagi masih belum menopang
prosedur dan kualitas inovatif, efektif dan Reformasi
semua dan optimal pelayanan
birokrasi yang pelayanan efisien Birokrasi,
membangun publik
panjang, dan publik.
institusi-
menyederhana Peran
institusi yang
kan eselonisasi. masyarakat,
efektif,
akuntabel dan
Pencegahan
inklusif di
Tindak
semua level
Pidana,

Pengarustam
aan Gender &

308 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
Perlindungan
Anak

Tujuan 17: Penyederhana Kualitas regulasi,


Menguatkan an Regulasi: birokrasi, dan Belum optimalnya
ukuran menyederhana tata kelola penguatan
implemetasi kan segala pemerintahan kemandirian desa
dan bentuk regulasi yang relatif berbasis potensi
merevitalisasi dengan rendah sehingga desa dan kearifan
kemitraan pendekatan berdampak lokal
global untuk omnibus law terhadap

309 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
pembangunan terutama penurunan daya
berkelanjutan menerbitkan 2 saing daerah
undang-
undang, yaitu
UU Cipta Kerja
dan UU Belum optimalnya
Pemberdayaan peningkatan
UMKM. ketentraman,
ketertiban dan
perlindungan
masyarakat yang
kondusif
Tujuan 1: Transformasi Sinergisitas
Mengakhiri Ekonomi: Dunia Usaha,
kemiskinan melakukan Belum
Kesejahteraan
dalam segala transformasi Meningkatkan Belum memadainya Perlindungan optimalnya
petani masih
bentuk di ekonomi dari pertumbuhan penguatan struktur Pertanian pertumbuhan
Belum optimalnya sangat rendah
manapun ketergantunga ekonomi dan ekonomi melalui Berbasis Menurunnya ekonomi,
peningkatan ditunjukkan dari
Ekonomi n SDA menjadi daya saing perdagangan, Kearifan pertumbuhan pemerataan
produktivitas, nilai penurunan Nilai
Tujuan 2: daya saing daerah berbasis perindustrian, Lokal, ekonomi di sektor kesejahteraan
tambah, dan daya saing Tukar Petani
Mengakhiri manufaktur pada potensi pariwisata, non-tambang dan
perekonomian daerah (NTP) dan
kelaparan, dan jasa unggulan daerah ekonomi kreatif Sarana pengentasan
produktivitas
mencapai modern yang dan pertanian Penunjang kemiskinan
pertanian
ketahanan mempunyai Kegiatan
pangan dan nilai tambah Ekonomi,
nutrisi yang tinggi bagi

310 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
lebih baik dan kemakmuran Pertumbuhan
mendukung bangsa demi Ekonomi &
pertanian keadilan sosial Inflasi,
berkelanjutan bagi seluruh
rakyat Penguatan
Tujuan 12: Indonesia. BUMD,
Memastikan
pola konsumsi Daya saing
dan produksi produk lokal,
yang
berkelanjutan
Peranan
perindustrian,
Belum optimalnya
perdagangan dan Tingginya
peningkatan
Belum optimalnya pariwisata kemiskinan dan
kemandirian
pengelolaan potensi terhadap belum optimalnya
pangan dan
wisata perekonomian pemeratan
kesejahteraan
Kalimantan kesejahteraan
keluarga
Barat yang masyarakat
belum optimal

311 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
Tujuan 13:
Mengambil
aksi segera
untuk
Kebakaran
memerangi
Hutan &
perubahan
Lahan,
iklim dan
dampaknya
Eksploitasi
Sumber Daya
Tujuan 15:
Alam,
Memlindungi,
memulihkan Belum optimalnya
Menurunnya Meningkatkan Pengelolaan
Kurangnya kesadaran dan pengelolaan Turunnya
daya dukung dan dan Limbah Kualitas
Lingkungan pemangku kepentingan mendukung lingkungan kualitas
daya tampung mempertahanka Padat, Cair, lingkungan hidup
Hidup terhadap kelestarian penggunaan berbasis spasial dan lingkungan
lingkungan n kualitas dan Polusi semakin menurun
lingkungan yang pembangunan hidup
hidup lingkungan Suara,
berkelanjutan berkelanjutan
terhadap
Pengelolaan
ekosistem
Kawasan
daratan,
Hutan,
mengelola
hutan secara
berkelanjutan,
memerangi
desertifikasi
(penggurunan
), dan
menghambat

312 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Think Ahead Think Across Think Again
Kategorisasi Isu Isu Strategis Isu Strategis Isu Strategis Evaluasi RPJMD Rancangan
Isu Strategis Isu Strategis Kab. Isu Strategis Isu Strategis
RPJPD Ketapang Internasional Nasional (RPJMD Kab. Kayong Ketapang Periode
Kubu Raya KLHS
(SDGs) (RPJMN) Provinsi) Utara 2016-2021
dan
membalikkan
degradasi
tanah dan
menghambat
hilangnya
keanekaraga
man hayati

313 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4.3.3. Isu Strategis Kabupaten Ketapang
Kabupaten Ketapang menghadapi isu strategis dalam bidang sumber daya
manusia, ekonomi, infrastruktur, tata kelola pemerintahan, dan lingkungan hidup.
Isu-isu strategis tersebut disusun berdasarkan permasalahan pembangunan daerah
di berbagai urusan pemerintahan. Isu strategis juga disusun dengan memperhatikan
dinamika isu strategis di tingkat internasional, nasional dan Provinsi Kalimantan
Barat. Berikut merupakan uraian isu-isu strategis Kabupaten Ketapang.

4.3.3.1. Belum Optimalnya Kualitas Sumber Daya Manusia

Isu strategis bidang/rumpun urusan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten


Ketapang yaitu belum optimalnya kualitas Sumber Daya Manusia. Isu strategis
tersebut disusun berdasarkan sinergisitas kategorisasi masalah pokok dari hasil
pemetaan permasalahan pembangunan daerah pada rumpun urusan SDM dengan
berbagai isu strategis rumpun SDM tingkat internasional, nasional, Provinsi
Kalimantan Barat, dan beberapa kabupaten sekitar Kabupaten Ketapang. Isu kualitas
SDM di Kabupaten Ketapang mewadahi beberapa urusan, yaitu: kesehatan,
pendidikan, dan sosial (pengendalian penduduk dan Keluarga Bencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/P3A, dan kepemudaan dan
olahraga).

Urgensi peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Ketapang sejalan dengan target


Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin 3, 4, dan 5 yang memfokuskan pada
isu kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan inklusif bagi semua orang, dan
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, hal tersebut juga
sejalan dengan isu strategis RPJMN Nasional bidang SDM yaitu membangun SDM
pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi didukung dengan kerjasama industri.

Belum optimalnya kualitas SDM di Kabupaten Ketapang disebabkan oleh


beberapa faktor berikut:

1) Pendidikan: belum optimalnya akses pendidikan dan belum optimalnya


kualitas pendidikan.
2) Kesehatan: rendahnya derajat kesehatan masyarakat dan belum optimalnya
penanganan dan pencegahan COVID-19.
3) Sosial: rendahnya keberdayaan sosial, belum optimalnya kesehatan
reproduksi, rendahnya keberdayaan perempuan, rendahnya perlindungan

314 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


terhadap perempuan dan anak, rendahnya prestasi olahraga, dan rendahnya
peran serta pemuda dalam pembangunan daerah.

Pemerintah Kabupaten Ketapang perlu melakukan beberapa agenda prioritas


dalam lingkup urusan pendidikan, kesehatan, dan sosial. Agenda prioritas dalam
lingkup urusan pendidikan yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas akses
pendidikan. Agenda prioritas dalam lingkup urusan kesehatan yaitu peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dan pencegahan dan penanganan COVID-19 secara
optimal. Sementara itu, agenda prioritas dalam lingkup urusan sosial diantaranya
melalui peningkatan keberdayaan sosial, peningkatan upaya perlindungan terhadap
perempuan dan anak, peningkatan prestasi olahraga, dan peran serta pemuda dalam
pembangunan.

4.3.3.2. Belum Optimalnya Pertumbuhan Ekonomi, Pemerataan

Kesejahteraan dan Pengentasan Kemiskinan

Belum optimalnya pertumbuhan ekonomi di sektor non-tambang dipengaruhi


oleh menurunnya pertumbuhan PDRB berbagai sektor potensial, terutama
kontribusi sektor pertanian dan perikanan. Persoalan ini disebabkan oleh belum
optimalnya upaya peningkatan nilai produksi pada masing-masing sektor dan masih
rendahnya daya ungkit penanaman modal akibat menurunnya realisasi nilai
investasi di Kabupaten Ketapang.

Kondisi tersebut diperparah dengan belum optimalnya peningkatan kontribusi


ekonomi dari sektor pengolahan, industri dan sektor non-sumber daya alam lainnya.
Padahal beberapa sektor tersebut menjadi sebuah isu strategis yang menjadi
perhatian nasional dan Provinsi Kalimantan Barat. Upaya peningkatan kontribusi
sektor ekonomi non-SDA dipengaruhi oleh tingkat kompetensi dan produktivitas
tenaga kerja. Jika semakin tinggi kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, maka
nilai PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi daerah di sektor non-tambang akan
semakin meningkat.

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas juga harus memperhatikan aspek


kekuatan. Kekuatan pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai dengan laju inflasi
daerah. Kabupaten Ketapang harus mampu mengendalikan laju inflasi daerah
dengan memperhatikan faktor-faktor determinannya. Salah satu upaya yang dapat
dijalankan adalah pengendalian impor dan peningkatan produksi barang dan jasa
dari dalam daerah. Upaya ini tentu harus diikuti dengan pengambangan jaringan
pemasaran antara produsen dan konsumen di dalam daerah.

315 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Isu mengenai pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan juga
masih menjadi perhatian utama bagi Kabupaten Ketapang selama beberapa tahun
ke depan. Pemerataan kesejahteraan dinilai dengan indeks gini, sedangkan
pemerataan kesejahteraan dari perspektif kewilayahan dapat dinilai dengan indeks
Williamson. Ketimpangan pendapatan antara penduduk pada umumnya
dipengaruhi oleh tingkat pengangguran dan tingkat produktivitas tenaga kerja.
Semakin menurun tingkat pengangguran di pedesaan dan perkotaan, maka
pendapatan masyarakat akan semakin merata. Pengembangan pusat pertumbuhan
ekonomi baru secara merata di pedesaan dapat menjadi upaya yang dapat
dijalankan untuk menurunkan indeks gini, sekaligus menjadi pengungkit bagi
perbaikan ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar wilayah di dalam Kabupaten
Ketapang.

Isu kemiskinan juga menjadi persoalan utama yang harus diselesaikan pada
periode perencanaan ke depan. Isu ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
pengangguran. Jika tingkat pengangguran dapat ditekan, maka kemiskinan juga akan
semakin menurun. Upaya ini dapat berjalan dengan baik kecuali jika terdapat faktor-
faktor lain yang dapat berpengaruh, seperti kebocoran ekonomi regional. Walaupun
tingkat pengangguran terbuka dan produktivitas barang dan jasa di Kabupaten
Ketapang bisa dinaikan, namun jika koneksi jaringan pemasaran antara produsen
dengan konsumen tidak terjalin dengan baik, maka impor dari luar daerah dapat
terjadi. Kondisi ini akan mengakibatkan uang yang beredar di Kabupaten Ketapang
mangalir ke luar daerah, sehingga upaya pengentasan kemiskinan menjadi semakin
melambat.

4.3.3.3. Belum Optimalnya Konektivitas Antar Wilayah dan Pusat


Pertumbuhan

Penyelenggaraan pembangunan daerah ditopang oleh kualitas konektivitas


antar wilayah. Konektivitas yang berkualitas juga berkontribusi dalam mendukung
terbangunnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya. Beberapa
aspek pendukung konektivitas antar wilayah dan pusat pertumbuhan di Kabupaten
Ketapang telah terselenggara dengan baik. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) di
Kabupaten Ketapang relatif baik dibandingkan rata-rata nasional dan daerah sekitar.
Hal ini menunjukkan posisi Kabupaten Ketapang yang menguntungkan secara
geografis dalam meningkatkan percepatan pembangunan daerah. Namun demikian,
masih kualitas konektivitas antar wilayah dan pusat pertumbuhan di Kabupaten
Ketapang masih terkendala beberapa permasalahan pada berbagai aspek. Kualitas

316 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


jalan dan jaringan jalan yang belum optimal serta kualitas infrastruktur pendukung
perhubungan yang belum optimal berpengaruh pada kualitas konektivitas antar
wilayah dan pusat pertumbuhan. Selain itu, tata ruang dan fasilitas kewilayahan
yang belum diselenggarakan dengan optimal berdampak pada daya saing pusat-
pusat pertumbuhan di Kabupaten Ketapang.

Kepentingan untuk menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan


distribusi serta kebutuhan untuk menyediakan infrastruktur pendukung bagi
pertumbuhan aktivitas ekonomi menjadi isu strategis nasional. Selain itu,
penyediaan infrastruktur yang memadai dalam rangka meningkatkan investasi juga
menjadi perhatian dalam kebijakan pembangunan infrastruktur di Provinsi
Kalimantan Barat. Disamping itu, daerah sekitar seperti Kabupaten Kayong Utara,
dan Kabupaten Kubu Raya memberikan perhatian pada pemerataan pembangunan
infrastruktur. Masyarakat global juga memiliki perhatian dalam aspek infrastruktur
yang dituangkan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada
tujuan 6, tujuan 9, dan tujuan 11. Secara umum, tujuan pembangunan berkelanjutan
mengamanatkan pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung proses
industrialisasi, pengembangan inovasi, dan berkelanjutan.

Berdasarkan telaah isu strategis pada lingkup daerah sekitar, nasional,


internasional serta dengan mempertimbangkan analisis kinerja pembangunan
Kabupaten Ketapang maka isu strategis daerah terkait aspek infrastruktur adalah
belum optimalnya konektivitas antar wilayah dan pusat pertumbuhan. Beberapa
agenda prioritas terkait isu tersebut adalah peningkatan akses dan kualitas jaringan
jalan, peningkatan fasilitas dan cakupan layanan perhubungan, serta peningkatan
kualitas permukiman di Kabupaten Ketapang.

4.3.3.4. Belum Optimalnya Reformasi Birokrasi yang Akuntabel dan


Menopang Pelayanan Publik

Efektivitas tata kelola pemerintahan ditopang oleh pelaksanaan reformasi


birokrasi. Beberapa aspek reformasi birokrasi di Kabupaten Ketapang berjalan baik,
misalnya dalam aspek pengawasan yang telah memenuhi target kinerja nasional
yakni Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP yang berada di Level 3. Demikian halnya
dalam aspek akuntabilitas keuangan yang telah mencapai predikat Opini BPK Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP). Meskipun demikian, pada aspek lain masih terdapat
beberapa permasalahan yang perlu diurai. Aspek profesionalitas aparatur belum
optimal, yang salah satunya disebabkan oleh persoalan kompetensi aparatur.
Komponen hasil dari reformasi birokrasi berupa akuntabilitas kinerja juga belum

317 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


optimal atau masih berpredikat CC. Persoalan akuntabilitas kinerja perlu diurai
secara komprehensif mulai dari sisi hulu, berupa peningkatan kualitas perencanaan
pembangunan daerah. Aspek lain yang mendesak untuk ditingkatkan adalah kualitas
pelayanan publik. Pelayanan yang baik menjadi hak masyarakat dan turut menopang
pertumbuhan ekonomi, terutama dalam kaitannya dengan pelayanan yang cepat
untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Isu strategis reformasi birokrasi dan perbaikan pelayanan publik menjadi


prioritas nasional. Reformasi birokrasi menjadi salah satu arahan presiden dan 7
agenda pembangunan nasional, terutama dalam kaitannya dengan pemangkasan
prosedur dan birokrasi yang panjang untuk menciptakan pelayanan yang
berkualitas. Selaras dengan isu nasional, Provinsi Kalimantan Barat juga
mengangkat reformasi birokrasi sebagai salah isu strategis, terutama dalam
kaitannya dengan peningkatan daya saing daerah. Isu yang menjadi perhatian adalah
kualitas regulasi, birokrasi, tata kelola pemerintahan yang masih rendah sehingga
berdampak pada penurunan daya saing daerah. Adapun di dalam isu internasional,
reformasi birokrasi dalam konteks peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
menjadi Tujuan nomor 16 dari SDGs, yaitu menguatkan masyarakat yang inklusif
dan damai untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk
semua, dan membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua
tingkatan.

Berdasarkan telaah isu lingkup internasional, nasional, dan provinsi, serta


capaian pembangunan Kabupaten Ketapang, maka isu strategis daerah terkait aspek
tata kelola pemerintahan, yaitu belum optimalnya reformasi birokrasi yang
akuntabel dan menopang pelayanan publik. Agenda mendesak terkait isu strategis
ini antara lain perbaikan akuntabilitas kinerja mulai dari sisi perencanaan,
perbaikan manajemen kinerja dengan adanya indikator kinerja yang saling sinergis
antar struktur, penguatan sistem pengendalian intern yang telah berjalan baik
dengan berbasis manajemen resiko, perbaikan kualitas pelayanan publik dengan
penerapan dan pengukuran standar pelayanan yang teratur, peningkatan
kompetensi aparatur, serta perningkatan kualitas penyusunan dan pengendalian
kebijakan daerah.

4.3.3.5. Kecenderungan Penurunan Kualitas Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan salah satu urusan pemerintahan daerah krusial


yang menopang pembangunan daerah yang berkelanjutan. Berbagai aspek
pendukung kualitas lingkungan hidup telah dilaksanakan dengan cukup baik.

318 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Namun demikian, kinerja penyelenggaraan urusan lingkungan hidup masih
terkendala dalam beberapa aspek. Belum optimalnya kualitas air, udara, dan tutupan
lahan berkontribusi dalam turunnya kualitas lingkungan hidup di Kabupaten
Ketapang. Berbagai keterbatasan dalam proses pengawasan dan pengukuran
merupakan penghambat utama kinerja urusan lingkungan hidup.

Fokus penyelenggaraan urusan lingkungan hidup merupakan salah satu bagian


penting dalam mandat masyarakat global. Mandat tersebut dieksplisitkan dalam
tujuan pembangunan berkelanjutan ke-13 dan ke-15. Tujuan pembangunan
berkelanjutan ke-13 dan ke-15 fokus pada upaya menanggulangi perubahan iklim,
melindungi dan memulihkan ekosistem secara berkelanjutan. Selain itu,
kepentingan untuk melindungi kualitas lingkungan hidup juga menjadi prioritas
dalam rencana jangka panjang Kabupaten Ketapang, prioritas jangka menengan
Provinsi Kalimantan Barat serta menjadi isu strategis pada daerah serkitar
Kabupaten Ketapang.

Berdasarkan telaah prioritas global, perencanaan jangka panjang, telaah isu


strategis daerah sekitar maka isu strategis daerah terkait dengan lingkungan hidup
adalah turunnya kualitas lingkungan hidup. Beberapa agenda prioritas dalam
lingkup urusan lingkungan hidup antara lain adalah peningkatan pengawasan
lingkungan hidup, peningkatan sarana, prasarana, dan kapasitas pengendalian
lingkungan hidup.

4.3.4. Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis dengan


Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Penyusunan struktur permasalahan atau struktur pengambilan keputusan
merupakan bagian paling penting dalam metode AHP, karena pada tahap tersebut
alternatif dan kriteria dalam pengambilan keputusan ditetapkan. Dalam konteks
penentuan isu strategis Kabupaten Ketapang, alternatif pilihan kebijakan diporeleh
dari rumusan isu strategis hasil metode Dynamic Governance. Sedangkan kriteria
alternatif diperoleh dengan memperhatikan kriteria dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian,
dan evaluasi pembangunan daerah. Selain itu, rekomendasi isu prioritas KLHS
RPJMD juga menjadi salah satu kriteria dalam penentuan isu strategis daerah.
Berikut ini merupakan struktur proses pengambilan keputusan dalam rangka
menentukan prioritas rancangan isu strategis Kabupaten Ketapang.

319 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Penentuan Prioritas Rancangan
Isu Strategis Kabupaten Ketapang

Memiliki Pengaruh
Keseuaian dengan Dampak terhadap Kemungkinan atau Memiliki Daya Ungkit Merupakan Tugas
terhadap Pencapaian
Rekomendasi Isu Daerah dan Kemudahan untuk terhadap dan Tanggung Jawab
Sasaran
KLHS RPJMD Masyarakat ditangani Pembangunan Daerah Pemerintah Daerah
Pembangunan
Nasional

Belum optimalnya Belum optimalnya


Belum optimalnya
Belum optimalnya pertumbuhan ekonomi, reformasi birokrasi Kecenderungan
konektivitas antar
kualitas sumber pemerataan kesejahteraan yang akuntabel dan penurunan kualitas
wilayah dan pusat
daya manusia dan pengentasan menopang pelayanan lingkungan hidup
pertumbuhan
kemiskinan publik

Gambar 4. 4. Struktur Proses Pengambilan Keputusan

320 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Komponen penentuan prioritas rancangan isu strategis di Kabupaten Ketapang
terdiri dari lima alternatif berupa lima rancangan isu strategis berdasarkan konsep
Dynamic Governance dengan enam kriteria seperti nampak dalam bagan di atas.
Masing-masing komponen kriteria dibandingkan dengan menggunakan pairwise
matrix comparison untuk menentukan local priority atau bobot setiap kriteria.
Kemudian dilakukan perbandingan yang sama antar alternatif rancangan isu
strategis berdasarkan masing-masing kriteria yang telah dibobot. Berikut ini adalah
hasil perbandingan masing-masing kriteria.

Tabel 4. 47. Perbandingan Berpasangan Kriteria Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis

Tugas
Sesuai Dampak
kemungkinan Memiliki dan
dengan terhadap Pengaruh
Kriteria untuk daya tanggung
Prioritas daerah dan ke nasional
ditangani ungkit jawab
KLHS masyarakat
pemda
Sesuai dengan
1,00 3,00 5,00 4,00 3,00 5,00
Prioritas KLHS
Dampak terhadap
daerah dan 0,33 1,00 3,00 2,00 3,00 5,00
masyarakat
Pengaruh ke
0,20 0,33 1,00 2,00 3,00 3,00
nasional
Kemungkinan
0,25 0,50 0,50 1,00 3,00 3,00
untuk ditangani
Memiliki daya
0,33 0,33 0,33 0,33 1,00 3,00
ungkit
Tugas dan
tanggung jawab 0,20 0,20 0,33 0,33 0,33 1,00
pemda
Total 2,32 5,37 10,17 9,67 13,33 20,00

Perbandingan kriteria tersebut ditujukan untuk menghasilkan bobot sehingga


dapat menggambarkan local priority diantara keenam kriteria. Selanjutnya,
dilakukan sintesis atas keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan
berpasangan untuk mengukur konsistensi keputusan. Berikut ini merupakan hasil
sintesis atas perbandingan di atas:

Tabel 4. 48. Penentuan Bobot dan Konsistensi Kriteria Keputusan dalam Penentuan Prioritas
Rancanagan Isu Strategis Kabupaten Ketapang

Rata-
Kriteria Eigen value Total
rata

Sesuai
dengan
0,4317 0,5590 0,4918 0,4138 0,2250 0,2500 2,3713 0,3952
Prioritas
KLHS RPJMD
Dampak
0,1439 0,1863 0,2951 0,2069 0,2250 0,2500 1,3072 0,2179
terhadap
daerah dan
masyarakat
Pengaruh ke
0,0863 0,0621 0,0984 0,2069 0,2250 0,1500 0,8287 0,1381
nasional
Kemungkinan
untuk 0,1079 0,0932 0,0492 0,1034 0,2250 0,1500 0,7287 0,1215
ditangani
Memiliki
0,1439 0,0621 0,0328 0,0345 0,0750 0,1500 0,4983 0,0830
daya ungkit
Tugas dan
tanggung 0,0863 0,0373 0,0328 0,0345 0,0250 0,0500 0,2659 0,0443
jawab pemda
Total 1,00

CR CI/RI
lamda max 6,66
CI 0,13
RI 1,32
CR 0,099
konsisten

Kriteria kesesuaian rancangan isu strategis dengan isu prioritas dalam KLHS
RPJMD merupakan kriteria dengan bobot terbesar sedangkan kriteria tugas dan
tanggung jawab mendapat bobot terendah. Total nilai bobot masing-masing kriteria
sama dengan satu dan Consistency Ratio (CR) < 0,1 maka dapat disimpulkan
perbandingan dan pengambilan keputusan serta bobot masing-masing kriteria
konsisten. Selanjutnya, masing-masing alternatif diperbandingkan berdasarkan
setiap kriteria dengan proses yang sama (tabel terlampir) untuk mendapatkan
ranking atau prioritas rancangan isu strategis. Berikut merupakan hasil perankingan
rancangan isu strategis Kabupaten Ketapang.

Tabel 4. 49. Prioritas Rancangan Isu Strategis Kabupaten Ketapang

Ranking Isu Strategis Nilai


Belum optimalnya pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan,
1 0,36
dan pengentasan kemiskinan

2 Belum optimalnya konektivitas antar wilayah dan pusat pertumbuhan 0,23

3 Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia 0,18

Belum optimalnya reformasi birokrasi yang akuntabel dan menopang


4 0,17
pelayanan publik

5 Kecenderungan penurunan kualitas lingkungan hidup 0,06

Isu strategis rumpun urusan ekonomi mendapat prioritas nomor satu. Narasi ini
sudah sesuai dengan RPJPD Kabupaten Ketapang pada periode terakhir. Isu rumpun
urusan ekonomi dapat diselesaikan dengan baik jika mendapat dukungan yang kuat

322 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


dari isu rumpun infrastruktur dan sumber daya manusia. Kedua isu tersebut masing-
masing mendapat prioritas nomor dua dan tiga. Walaupun kedua isu tersebut tidak
mendapat prioritas nomor satu, namun isu mengenai Covid-19 berpotensi dapat
meningkatkan skala prioritas isu sumber daya manusia jika dibandingkan dengan
isu infrastruktur.

Isu lain yang mendapat prioritas nomor empat dan lima adalah isu rumpun tata
kelola dan lingkungan. Perangkingan ini masih bersifat sementara berdasarkan
beberapa pertimbangan kriteria teknokratik. Rancangan prioritas isu strategis
RPJMD Kabupaten Ketapang dapat berubah jika kriteria janji politik atau kriteria lain
yang akan disepakai dimasukkan ke dalam perhitungan Analytical Hierarchy Process
(AHP).

323 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Visi merupakan rumusan umum yang menggambarkan kondisi daerah yang


ingin dicapai selama lima tahun mendatang. Visi harus dapat menjelaskan gambaran
masa depan yang ideal bagi masyarakat atau daerah dan merupakan suatu
pernyataan umum yang menjadi dasar bagi semua elemen dalam perencanaan
pembangunan daerah (Permendagri No. 86 Tahun 2017). Visi dan misi Bupati dan
Wakil Bupati Ketapang disusun dengan memperhatikan visi dokumen rencana
pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Kabupaten Ketapang tahun 2005-
2025 dan kondisi masyarakat pada saat ini.

Visi jangka panjang di dalam dokumen RPJPD Kabupaten Ketapang tahun 2005-
2025 adalah “Kabupaten Ketapang Sejahtera, Maju, Mandiri, Adil, Aman dan
Bermartabat Tahun 2025”. Visi tersebut harus menjadi panduan penyusunan visi
jangka menengah. Visi jangka panjang Kabupaten Ketapang diturunkan menjadi
beberapa misi, yaitu:

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif dan


bermartabat;
2. Mewujudkan pemerintahan yang baik, andal dan profesional;
3. Mengembangkan infrastruktur yang maju, terpadu dan merata;
4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang maju dan bernilai tambah
tinggi; dan
5. Mengelola sumber daya alam dan lingkungan secara lestari dan
berkelanjutan.

Dokumen RPJMD Ketapang 2021-2026 masuk ke dalam tahap ke empat RPJPD


(2021-2025). Periode ke empat ini memiliki beberapa sasaran pokok yang harus
dijalankan. Sasaran pokok ini menjadi fondasi utama bagi penyusunan kebijakan
strategis dan operasional dalam dokumen RPJMD Ketapang periode 2021-2026.
Sasaran pokok RPJPD periode ke empat tersebut adalah sebagai berikut:

324 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;
2. Penyelenggaraan pemerintahan yang profesional dan kredibel;
3. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang maju dan bernilai tinggi berbasis
ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Pengembangan infrastruktur; dan
5. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta penataan ruang
dan pertanahan.

Rumusan visi, misi dan sasaran pokok jangka panjang menjadi basis bagi
penyusunan visi, misi dan tujuan jangka menengah. Berdasarkan visi jangka panjang
dan berbagai isu strategis yang dihadapi oleh Kabupaten Ketapang pada periode
2015-2020, maka visi yang akan dicapai oleh Kabupaten Ketapang pada periode
2021-2026 adalah sebagai berikut:

Visi:

“Melanjutkan Ketapang Maju Menuju


Masyarakat Sejahtera”

Rumusan visi tersebut secara konseptual menjadi basis penyusunan misi


daerah. Visi jangka menengah memuat gagasan pokok yang mengerangkai
perencanan pembangunan daerah dalam kurun waktu lima tahun. Oleh karena itu,
rumusan visi harus dijabarkan dengan jelas, sehingga dapat dioperasionalkan dalam
bentuk misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang akan menjadi indikasi
bagi perumusan program pembangunan. Rumusan visi Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Ketapang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 5. 1. Penjelasan Visi RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026

Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi


Melanjutkan Arti Ketapang dalam visi ini merujuk pada
Ketapang semua aspek kehidupan masyarakat Kabupaten
Maju Menuju Ketapang yang tercermin di dalam berbagai
Ketapang
Masyarakat rumpun urusan, seperti ekonomi, sumber daya
Sejahtera manusia, sosial, infrastruktur dan tata kelola
pemerintahan sebagai pendukungnya.
Sebuah kondisi yang lebih baik daripada
sebelumnya. Cita-cita ini merupakan sebuah
harapan untuk mewujudkan Kabupaten
Maju
Ketapang yang lebih baik. Sebuah daerah yang
maju dapat ditunjukkan dengan tingginya
kualitas sumber daya manusia yang didukung

325 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi
oleh ketersediaan infrastruktur dan tata kelola
pemerintahan yang berkualitas.
Maju juga dapat dikaitkan dengan semakin
tingginya pertumbuhan ekonomi di sektor non-
tambang. Kondisi ini ditandai dengan semakin
tingginya kontribusi sektor non-tambang
terhadap perekonomian.
Masyarakat yang tinggal/ berdomisili di
Kabupaten Ketapang dan berkontribusi positif
Masyarakat
bagi kemajuan pembangunan Kabupaten
Ketapang.
Sejahtera merupakan sebuah kondisi yang
ditandai dengan ketercukupan sandang, pangan
dan papan. Indikator kesejahteraan pada
umumnya dinilai dengan tingkat kemiskinan dan
Sejahtera indeks gini untuk mengukur tingkat
ketimpangan pendapatan/ kesejahteraan.
Kesejahteraan hanya dapat dicapai dengan
memastikan beberapa poin yang terdapat di
dalam definisi maju dapat berkembang dengan
baik.

Visi RPJMD Kabupaten Ketapang disusun dengan memperhatikan telaah isu


strategis, visi RPJMD Provinsi Kalimantan Barat dan RPJMN. Visi tersebut menjadi
panduan bagi penyusunan misi dan intervensi kebijakan yang lebih operasional.
Berikut adalah keterkaitan visi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat dan RPJMN:

Tabel 5. 2. Keterkaitan Antara Visi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan Visi RPJMN dan RPJMD
Provinsi Kalimantan Barat

RPJMD Provinsi Kalimantan RPJMD Kabupaten


RPJMN 2020-2024
Barat 2018-2023 Ketapang 2021-2026

Terwujudnya Terwujudnya Kesejahteraan


Indonesia Maju yang Masyarakat Kalimantan Barat
Melanjutkan Ketapang Maju
Berdaulat, Mandiri, Melalui Percepatan
Menuju Masyarakat
dan Berkepribadian Pembangunan Infrastruktur dan
Sejahtera
Berlandaskan Gotong Perbaikan Tata Kelola
Royong Pemerintahan

5.2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas
penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus

326 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


dilakukan. Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan
dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai visi (Permendagri No. 86 Tahun 2017). Dalam rangka
mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan enam misi Kabupaten Ketapang,
antara lain adalah:

Misi 1: Mewujudkan pemerintahan yang handal, bersih, terpercaya dan


berwibawa dalam pelayanan publik
Mewujudkan pemerintahan yang handal, bersih, terpercaya dan berwibawa
dalam pelayanan publik dapat dijalankan jika reformasi birokrasi dapat berjalan
dengan baik. Ukuran keberhasilan reformasi birokrasi dapat dinilai dengan
menggunakan indikator indeks reformasi birokrasi. Beberapa dimensi utama
yang harus diperhatikan untuk menjalankan reformasi birokrasi di Kabupaten
Ketapang seperti 1) akuntabilitas kinerja, 2) akuntabilitas keuangan, 3) kualitas
pelayanan publik, 4) penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik dan 5)
profesionalitas aparatur sipil negara.

Misi 2: Melanjutkan peningkatan pembangunan infrastruktur


Pembangunan infrastruktur menjadi fondasi bagi pengembangan rumpun
urusan ekonomi, sumber daya manusia dan tata kelola pemerintahan.
Peningkatan pembangunan infrastruktur dapat dijalankan dengan
memperhatikan tiga aspek, yaitu: 1) pengembangan konektivitas antar wilayah
dan pusat pertumbuhan, 2) kelayakhunian dan 3) resiko bencana. Ketiga aspek
tersebut harus diintervensi dengan baik agar pembangunan di berbagai bidang
lainnya dapat berjalan dengan lancar.

Misi 3: Pembangunan sumber daya manusia yang memiliki daya saing


Pembangunan sumber daya manusia sangat terkait dengan berbagai aspek/
dimensi indeks pembangunan manusia dan beberapa aspek pendukung yang
mempengaruhinya. Pembangunan sumber daya manusia terkait dengan
beberapa aspek, seperti: 1) akses dan kualitas pendidikan, 2) prestasi
keolahragaan, 3) kelestarian budaya, 4) kesehatan masyarakat, 5) pengarus-
utamaan perhatian terhadap pandemi Covid-19, 6) keberdayaan perempuan dan
anak, dan 7) kesejahteraan sosial. Beberapa aspek tersebut harus diintervensi
dengan baik untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Ketapang.

Misi 4: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa


yang merata dan berkeadilan

327 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa merupakan salah satu isu
yang sangat diperhatikan untuk meningkatkan kemandirian desa. Indikator yang
digunakan untuk mengukur kemandirian desa adalah indeks desa membangun.
Peningkatan status desa mandiri merupakan prioritas utama yang akan dikejar
dalam RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026. Pemberdayaan masyarakat dan
pemerintahan desa harus dijalankan dengan baik untuk menurunkan
kemiskinan dan peningkatan pemerataan kesejahteraan.

Misi 5: Memperkokoh landasan perekonomian masyarakat


Memperkokoh landasan perekonomian masyarakat dapat dilakukan dengan
peningkatan kontribusi masing-masing sektor unggulan dan potensial ekonomi
daerah. Sektor non-tambang menjadi prioritas yang akan dikembangkan lima
tahun mendatang. Pengembangan landasan perekonomian masyarakat
dijalankan untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan
kesejahteraan masyarakat dan penurunan kemiskinan.

Misi 6: Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk


kesejahteraan seluruh masyarakat Ketapang
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan. Aspek tersebut akan diukur menggunakan indikator
indeks kualitas lingkungan hidup. Beberapa dimensi yang harus dijaga antara
lain kualitas air, udara dan tutupan lahan serta berbagai persoalan yang
berhubungan dengan persampahan. Kemajuan pembangunan Kabupaten
Ketapang harus sejalan dengan kelestarian lingkungan. Di sisi lain, pemanfaatan
sumber daya alam juga harus digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang dapat dilihat dari tingkat kemiskinan di area industri ekstraktif
melalui berbagai macam optimalisasi pemanfaatan CSR.

Keterkaitan Antara Misi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan RPJMN dan


RPJMD Provinsi
Misi RPJMD Kabupaten Ketapang disusun berdasarkan telaah isu strategis,
rumusan misi RPJMD Provinsi Kalimantan Barat dan misi di dalam RPJMN.
Telaah terhadap misi RPJMD Provinsi dan RPJMN tersebut dilakukan untuk
menjamin sinergitas dan keterkaitan antar misi pembangunan pusat-daerah.
Berikut adalah keterkaitan misi RPJMD Ketapang dengan RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat dan RPJMN:

328 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 5. 3. Keterkaitan Antara Misi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan Misi RPJMN dan RPJMD
Provinsi Kalimantan Barat

RPJMD Provinsi
RPJMD Kabupaten Ketapang
RPJMN 2020-2024 Kalimantan Barat
2021-2026
2018-2023
Misi 8:
Pengelolaan Misi 2:
Pemerintahan yang Mewujudkan tata
Misi 1:
Bersih, Efektif, dan kelola
Mewujudkan pemerintahan yang
Terpercaya pemerintahan
handal, bersih, terpercaya dan
Misi 9: berkualitas dengan
berwibawa dalam pelayanan publik
Sinergi Pemerintah prinsip-prinsip
Daerah dalam Kerangka good governance
Negara Kesatuan
Misi 2:
Misi 1: Melanjutkan peningkatan
Misi 3: Pembangunan
Mewujudkan pembangunan infrastruktur
yang Merata dan
percepatan Misi 4:
Berkeadilan
pembangunan Meningkatkan pemberdayaan
infrastruktur masyarakat dan pemerintahan desa
yang merata dan berkeadilan
Misi 1:
Misi 3:
Peningkatan Kualitas
Mewujudkan
Manusia Indonesia Misi 3:
masyarakat yang
Misi 5: Pembangunan sumber daya manusia
sehat, cerdas,
Kemajuan Budaya yang yang memiliki daya saing
produktif dan
Mencerminkan
inovatif
Kepribadian Bangsa
Misi 2: Misi 4:
Misi 5:
Struktur Ekonomi yang Mewujudkan
Memperkokoh landasan
Produktif, Mandiri, masyarakat
perekonomian masyarakat
Berdaya Saing sejahtera
Misi 6:
Penegakan Sistem Hukum
yang Bebas Korupsi,
Bermartabat, dan Misi 5: Misi 1:
Terpercaya Mewujudkan Mewujudkan pemerintahan yang
Misi 7: masyarakat yang handal, bersih, terpercaya dan
Perlindungan Bagi tertib berwibawa dalam pelayanan publik
Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman
Bagi pada Seluruh Warga
Misi 6: Misi 6:
Misi 4: Mewujudkan Pengelolaan dan pemanfaatan
Mencapai Lingkungan pembangunan sumber daya alam untuk
Hidup yang Berkelanjutan berwawasan kesejahteraan seluruh masyarakat
lingkungan Ketapang

329 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


5.3. Tujuan Dan Sasaran

Visi dan Misi Kabupaten Ketapang dapat dioperasionalisasikan secara lebih


rinci ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah. Tujuan
merupakan pernyataan dari sebuah perencanaan yang akan dicapai, sedangkan
sasaran merupakan bentuk operasional dari tujuan dengan tahapan yang lebih
spesifik. Tujuan disusun berdasarkan enam misi, yaitu tata kelola, infrastruktur,
sumber daya manusia, desa, ekonomi dan lingkungan. Tujuan tersebut juga disusun
dengan memperhatikan sinergitas tujuan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat dengan
RPJMD Ketapang. Berikut adalah keterkaitan tujuan RPJMD Provinsi Kalimantan
Barat dengan RPJMD Ketapang 2021-2026:

Tabel 5. 4. Keterkaitan Antara Tujuan RPJMD Kabupaten Ketapang dengan RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat

RPJMD Provinsi Kalimantan Barat RPJMD Kabupaten Ketapang


2018-2023 2021-2026
Tujuan 2:
Tujuan 1:
Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Daerah
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
Tujuan 3:
infrastruktur daerah serta perbatasan
Menurunnya risiko bencana

Tujuan 2: Tujuan 1:
Meningkatnya kualitas tata kelola Terwujudnya reformasi birokrasi yang
pemerintahan daerah berkualitas
Tujuan 3:
Tujuan 4:
Meningkatnya kualitas sumber daya
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia
manusia

Tujuan 6:
Tujuan 4: Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi
Meningkatnya perekonomian Tujuan 7:
masyarakat yang merata melalui Meningkatnya pemerataan kesejahteraan
pengurangan kemiskinan dan Tujuan 9:
pengangguran Meningkatnya Pemanfaatan Sumber Daya Alam
untuk Kesejahteraan Masyarakat

Tujuan 5: Tujuan 5:
Meningkatnya ketentraman dan Meningkatnya kemandirian desa
ketertiban masyarakat
Tujuan 6:
Tujuan 9:
Meningkatnya kualitas lingkungan
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
hidup

RPJMD Kabupaten Ketapang memiliki sepuluh tujuan. Tujuan tersebut disusun


dengan memperhatikan isu strategis di BAB IV dan keterkaitan dengan tujuan
RPJMD Provinsi Kalimantan Barat. Berikut adalah tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Ketapang:

330 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 5. 5. Tujuan dan Sasaran Misi 1 Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih, Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik

Misi 1: Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih, Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik
Target Kinerja
Tujuan Sasaran Indikator 2021 Kondisi
Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Akhir 2026

Indikator Tujuan:
51,83 (CC) 54 (CC) 56 (CC) 60,01 (B) 62 (B) 66 (B) 70 (BB) 70 (BB)
Indeks Reformasi Birokrasi

Indikator Sasaran:
60,11 (B) 61(B) 67 (B) 69 (B) 73 (BB) 77 (BB) 80,5 (A) 80,5 (A)
Meningkatnya akuntabilitas Nilai SAKIP
kinerja Pemerintah Daerah Indikator Sasaran:
Masih Evaluasi 3,010 3,0020 3,0040 3,0060 3,0080 3,0100
Nilai LPPD 3,0100
Indikator Sasaran:
Indeks Pengelolaan NA - - Baik Baik Baik Baik Baik
Meningkatnya akuntabilitas
Terwujudnya Keuangan Daerah
keuangan daerah
reformasi Indikator Sasaran:
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
birokrasi yang Opini BPK
berkualitas
Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas
Indeks Kepuasan 80,14 81 82 83 84 85 86 86
pelayanan publik
Masyarakat
Meningkatnya
penyelenggaraan Indikator Sasaran:
1.73 (Kurang) 1.9 (Cukup) 2 (Cukup) 2.3 (Cukup) 2.7 (Baik) 3 (Baik) 3.5 (Baik) 3.5 (Baik)
pemerintahan berbasis Indeks SPBE
elektronik
Indikator Sasaran:
Meningkatnya
Indeks Profesionalitas n.a - 70.5 73 76 79 81 81
profesionalitas ASN
Pegawai

331 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 5. 6. Tujuan dan Sasaran Misi 2 Melanjutkan Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

Misi 2: Melanjutkan Peningkatkan Pembangunan Infrastruktur


Target Kinerja

Tujuan Sasaran Indikator Kondisi Kondisi


2021 2022 2023 2024 2025 2026
Awal Akhir 2026

Indikator Tujuan:
63.48 66.05 68.48 70.81 73.77 75.97 78.25 78.25
Indeks Infrastruktur Daerah

Meningkatnya akses
Indikator Sasaran:
dan kualitas 37.37 38.12 38.86 39.61 40.36 41.12 41.85 41.85
Tingkat kemantapan jalan kabupaten
jaringan jalan
Meningkatnya
Indikator Sasaran:
kualitas 61.33 63.13 64.93 66.73 68.53 70.33 72.13 72.13
Rasio konektivitas
transportasi
Indikator Sasaran:
Meningkatnya 71.85% 75.45% 79.05% 82.65% 86.25% 89.85% 93.45% 93.45%
Rasio rumah layak huni
Kualitas
Meningkatnya akses Indikator Sasaran:
Infrastruktur
terhadap Persentase Rumah Tangga yang memiliki akses 60.10% 60,38% 60,81% 61,24% 61,67% 62,11% 62,54% 62,54%
Daerah yang
pemukiman layak terhadap sanitasi layak dan berkelanjutan
Berkelanjutan
huni
Indikator Sasaran:
Persentase Rumah Tangga yang memiliki akses 64.74% 67,37% 69,99% 72,61% 75,23% 77,85% 80,47% 80,47%
terhadap air minum layak dan berkelanjutan

Indikator Sasaran:
Meningkatnya
Persentase pemanfaatan ruang sesuai dengan 85% 85% 85% 85% 90% 90% 90% 90%
kualitas tata ruang
peruntukan
Meningkatnya Indikator Sasaran:
cakupan layanan Persentase luas daerah irigasi kewenangan 63,94% 68,78% 72,65% 75,81% 78,44% 80,66% 82,56% 82,56%
irigasi kabupaten yang dilayani jaringan irigasi

332 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi 2: Melanjutkan Peningkatkan Pembangunan Infrastruktur
Target Kinerja

Tujuan Sasaran Indikator Kondisi Kondisi


2021 2022 2023 2024 2025 2026
Awal Akhir 2026

Indikator Tujuan:
124.46 118.24 112.02 105.8 99.58 93.36 87.14 87.14
Indeks Risiko Bencana
Menurunnya
Meningkatnya
risiko
upaya mitigasi dan Indikator Sasaran:
bencana 40 30 20 10 0 0 0 0
penanggulangan Angka korban bencana
bencana

Tabel 5. 7. Tujuan dan Sasaran Misi 3 Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Daya Saing

Misi 3: Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Daya Saing

Kondisi Target Kinerja Kondisi


Tujuan Sasaran Indikator
Awal Akhir 2026
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Indikator tujuan:
Meningkatnya 67.16 68.86 69.06 69.56 69.96 70.36 70.76 70.76
Indeks Pembangunan Manusia
kualitas
sumberdaya Indikator sasaran:
9.56 9.67 9.70 9.72 9.75 9.78 9.80 9.80
manusia Indeks Pendidikan
Meningkatnya akses dan
kualitas pendidikan Indikator sasaran:
60.04 61.85 63.75 65.66 67.57 69.47 71.38 71.38
Rata-rata nilai kelulusan SD dan SMP

Meningkatnya prestasi Indikator sasaran:


3.00 4.00 4.50 5.00 6.00 7.00 8.00 8.00
keolahragaan Persentase peningkatan prestasi olahraga

333 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi 3: Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Daya Saing

Kondisi Target Kinerja Kondisi


Tujuan Sasaran Indikator
Awal Akhir 2026
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Indikator sasaran:
Meningkatnya kelestarian
Persentase budaya benda dan tak benda yang 8.25 8.50 8.75 9.00 9.50 9.75 10.00 10.00
budaya
dilestarikan
Meningkatnya derajat Indikator sasaran:
71.1 71.26 71.32 71.38 71.44 71.50 71.56 71.56
kesehatan masyarakat Angka Harapan Hidup
Meningkatnya keberdayaan Indikator sasaran:
66.10 67.80 70.01 71.56 72.67 73.46 74.02 74.02
perempuan dan anak Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Indikator sasaran:
Meningkatnya kesejahteraan
Persentase Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan 14.18 12.41 10.64 8.87 7.09 5.32 3.55 3.55
sosial
Sosial (PPKS)

Tabel 5. 8. Tujuan dan Sasaran Misi 4 Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan

Misi 4: Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan
Kondisi
Target Kinerja
Awal
Tujuan Sasaran Indikator
Kondisi
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Akhir 2026

Indikator Tujuan:
0,65 0,67 0,69 0,71 0,73 0,75 0,77 0,77
Meningkatnya Indeks Desa Membangun
kemandirian desa Meningkatnya keberdayaan Indikator Sasaran:
30 37 44 51 58 65 72 72
desa Desa status mandiri

334 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 5. 9. Tujuan dan Sasaran Misi 5 Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat

Misi 5 Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat


Kondisi
Target Kinerja Kondisi Akhir
Tujuan Sasaran Indikator Awal
2026
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Indikator Tujuan:
-0.5 4,51 5.73 7.18 7.29 7.40 7.51 7.51
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatnya pertumbuhan Indikator Sasaran:
-1,1 2,75 3,62 4,14 4,23 4,31 4,40 4,40
sektor pertanian Laju pertumbuhan sektor pertanian
Meningkatnya pertumbuhan Indikator Sasaran:
N/A 0,40 0,41 0,83 2,07 3,62 4,53 4,53
sektor perikanan Laju pertumbuhan sektor perikanan
Indikator Sasaran:
Meningkatnya realisasi
Persentase peningkatan realisasi 0,64 1,35 2,05 2,75 3,45 4,15 4,85 4,85
penanaman modal
PMDN/PMA
Indikator Sasaran:
Meningkatnya Meningkatnya pertumbuhan
Laju pertumbuhan sektor akomodasi -28,01 3,09 3,72 3,91 4,30 4,84 5,44 5,44
kualitas sektor pariwisata
pertumbuhan dan makan minum
ekonomi Indikator Sasaran:
Meningkatnya pertumbuan Laju pertumbuhan sektor perdagangan
-6,34 2,13 2,73 2,97 5,82 6,06 6,57 6,57
sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan
sepeda motor
Indikator Sasaran:
Meningkatnya pertumbuhan
Laju pertumbuhan sektor industri -8,6 2,99 5,89 5,97 6,11 6,29 6,51 6,51
sektor perindustrian
pengolahan
Indikator Tujuan:
2,59 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Laju Inflasi
Meningkatnya kedaulatan Indikator Sasaran:
74,24 75,03 76,80 78,56 80,32 82,08 83,84 83,84
pangan Indeks Ketahanan Pangan
Indikator Tujuan: 0,280 0,299 0,260 0,258 0,246 0,238 0,231 0,231

335 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi 5 Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat
Kondisi
Target Kinerja Kondisi Akhir
Tujuan Sasaran Indikator Awal
2026
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Indeks Gini
Indikator Tujuan:
10,29 10,23 10,16 9,98 9,67 9,40 9,13 9,13
Tingkat Kemiskinan
Indikator Sasaran:
Persentase koperasi yang SHU-nya N/A 10,00 10,11 10,21 10,32 10,42 10,53 10,53
Meningkatnya Meningkatnya kontribusi meningkat
pemerataan sektor koperasi dan usaha
Indikator Sasaran:
kesejahteraan kecil menengah terhadap
Persentase peningkatan kelas usaha
perekonomian N/A 5,00 5,19 5,37 5,56 5,74 5,94 5,94
mikro ke kecil
Tingkat Kemiskinan
Indikator Sasaran:
Menurunnya pengangguran 7,3 6,63 5,23 4,01 3,66 3,60 3,54 3,54
Tingkat Pengangguran Terbuka

Tabel 5. 10. Tujuan dan Sasaran Misi 6 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang

Misi 6: Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang
Kondisi
Target Kinerja Kondisi Akhir
Tujuan Sasaran Indikator Awal
2026
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Meningkatnya Indikator Tujuan:


Kualitas Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 63.15 69.94 71.15 72.62 73.15 74.23 75.16 75.16
Lingkungan (IKLH)
Hidup Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas air 44.19 50.95 51.89 55.04 55.84 57.67 59.06 59.06
Indeks Kualitas Air (IKA)

336 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi 6: Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang
Kondisi
Target Kinerja Kondisi Akhir
Tujuan Sasaran Indikator Awal
2026
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas udara 86.63 91.04 92.87 93 93.04 93.75 94.47 94.47
Indeks Kualitas Udara (IKU)

Meningkatnya kualitas Indikator Sasaran:


59,76 63.53 64.06 65.13 66.08 66.58 67.10 67.10
tutupan lahan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)

Indikator Sasaran:
18.34% 20.17% 20.91% 21.65% 22.39% 23.13% 23.87% 23.87%
Meningkatnya pengelolaan Persentase sampah tertangani
persampahan Indikator Sasaran:
22% 24% 26% 27% 28% 30% 32% 32%
Persentase sampah terkurangi
Meningkatnya
pemanfaatan
Sumber Daya Indikator Tujuan:
10,29 10,23 10,16 9,98 9,67 9,40 9,13 9,13
Alam untuk Tingkat Kemiskinan
kesejahteraan
masyarakat
Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas Persentase Peningkatan Penerima
NA NA 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemanfaatan SDA Manfaat Industri Ekstraktif dalam
bentuk CSR

Indikator Sasaran:
Persentase serapan tenaga kerja dalam 89,12% 89,42% 89,72% 90,02% 90,32% 90,62% 90,92% 90,92%
industri ekstraktif

337 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan merupakan cara yang saling terkait untuk mencapai
sasaran dan mewujudkan tujuan. Strategi dan arah kebijakan dirumuskan
berdasarkan pemetaan permasalahan pembangunan pada bab empat. Selain itu,
strategi dan arah kebijakan disusun dengan memperhatikan tantangan dan potensi
di Kabupaten Ketapang. Strategi merupakan cara yang lebih umum dibandingkan
dengan arah kebijakan. Strategi menjadi pedoman dalam penyusunan program. Arah
kebijakan berfungsi untuk memfokuskan strategi melalui penjabaran dimensi, target
grup, maupun lokus. Arah kebijakan digunakan sebagai pedoman penyusunan tema
RKPD. Berikut ini merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan untuk masing-
masing tujuan dan sasaran yang diurutkan berdasarkan misi kepala daerah terpilih
di Kabupaten Ketapang:

Tabel 6. 1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Ketapang 2021-2026

Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera


Misi 1: Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih, Terpercaya, dan
Berwibawa dalam Pelayanan Publik
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan
sistem
pengendalian dan
Peningkatan
evaluasi
kualitas
pembangunan
pengendalian dan
Terwujudnya Meningkatnya daerah
evaluasi
reformasi birokrasi akuntabilitas kinerja Peningkatan
pembangunan
yang berkualitas Pemerintah Daerah monitoring dan
daerah
evaluasi
pembangunan
daerah
Peningkatan
keselarasan

338 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


perencanaan
daerah
Penguatan peran
masyarakat dalam
perencanaan
daerah
Optimalisasi
Meningkatkan
penggunaan
kualitas sistem
sistem
perencanaan daerah
perencanaan
daerah
Peningkatan
fasilitasi
penelitian dan
pengembangan
daerah
Peningkatan
fasilitasi
perangkat daerah
dalam
penyusunan
perencanaan
Peningkatan
daerah
kelembagaan
Peningkatan
berbasis kinejra
ketersedian dan
kualitas data
kinerja
Peningkatan
manajemen
kinerja daerah
Peningkatan
efektifitas
pengendalian
kebijakan daerah
Koordinasi dan
fasilitasi
penyelesaian tapal
batas daerah
kabupaten,
Peningkatan fungsi kecamatan, dan
pengendalian desa/ kelurahan
kebijakan daerah Peningkatan
sistem pengadaan
barang dan jasa
Peningkatan
kapasitas BUMD
Penguatan
kualitas produk
hukum daerah
Peningkatan
fasilitasi

339 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kerjasama antar
daerah
Peningkatan
pemenuhan syarat
pemekaran
Daerah Otonomi
Baru (DOB)
Pengembangan
integrasi sistem
perencanaan
dengan
penganggaran
Peningkatan daerah
transparansi dan Peningkatan akses
kinerja pengelolaan masyarakat
keuangan daerah terhadap
informasi
keuangan daerah
Peningkatan
efektifitas belanja
daerah
Penerapan
teknologi dalam
pelayanan pajak
daerah
Peningkatan
Peningkatan kualitas data pajak
kapasitas keuangan dan retribusi
Meningkatnya daerah daerah
akuntabilitas Intensifikasi dan
keuangan daerah ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan
daerah
Penguatan
kualitas pelaporan
Meningkatkan tata
keuangan daerah
kelola keuangan
Peningkatan
daerah
efektifitas
pengelolaan aset
daerah
Penguatan
integritas
kelembagaan dan
aparatur daerah
Meningkatkan Peningkatan
kualitas tindak lanjut hasil
pengawasan daerah pemerikasaan
Peningkatan
integrasi sistem
pengaduan
masyarakat

340 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan
sistem pelayanan
publik daerah
Peningkatan Peningkatan
pengendaliaan kualitas pelayanan
kualitas pelayanan kecamatan
publik Peningkatan
kualitas
pengelolaan arsip
daerah
Peningkatan
kualitas
pelayananan
Peningkatan administrasi
kepemilikan kependudukan
dokumen Peningkatan
kependudukan dan kesadaran
catatan sipil masyarakat dalam
mengurus
dokumen
kependudukan
Peningkatan
sarana dan
prasarana
Peningkatan pendukung K3
Meningkatnya
kualitas pelayanan Peningkatan
kualitas pelayanan
keamanan dan kapasitas SDM
publik
kenyamanan di trantibum
lingkungan Peningkatan
masyarakat standar
operasional
penanganan
trantibum
Peningkatan
pembinaan
wawasan
kebangsaan
Peningkatan
pencegahan dan
pengawasan
Peningkatan
pengedaran obat-
kohesivitas sosial
obat terlarang
Peningkatan
pembinaan dan
pengembangan
serta pengawasan
terhadap Ormas
dan LSM
Peningkatan
Peningkatan
fasilitasi
fasilitasi kinerja
administrasi dan
DPRD
anggaran untuk

341 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


menopang kinerja
DPRD
Peningkatan
fasilitasi dan
koordinasi alat-
alat perlengkapan
dewan
Peningkatan
jaringan
telekomunikasi
dan data
Peningkatan
Peningkatan akses
kualitas layanan
terhadap informasi
komunikasi dan
publik
informasi
Peningkatan
Meningkatnya
kualitas data
penyelenggaraan
statistik daerah
pemerintahan
dan sektoral
berbasis elektronik
Peningkatan
kapasitas SDM TIK
Penguatan
kelembagaan TIK
Peningkatan tata
Peningkatan
kelola TIK
infrastruktur TIK
Peningkatan
keamanan
informasi daerah
Peningkatan
sistem merit
dalam
penempatan
Peningkatan
jabatan pegawai
kualitas manajemen
Peningkatan
kepegawaian
kualitas layanan
kepegawaian
Peningkatan
Meningkatnya disiplin pegawai
profesionalitas ASN Peningkatan
kompetenasi
manajerial, teknis,
dan fungsional
Peningkatan Peningkatan
kapasitas ASN pendidikan dan
pelatihan sesuai
kebutuhan
organisasi
maupun individu
Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera
Misi 2: Melanjutkan Peningkatan Pembangunan Infrastruktur
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

342 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Optimalisasi
ketersediaan jalur
strategis
kabupaten
Peningkatan
pengelolaan
Peningkatan akses perencanaan jalan
jalur darat dan jembatan
Peningkatan
ketersediaan
jembatan
Meningkatnya akses Peningkatan
dan kualitas jaringan ketersediaan jalan
jalan lingkungan
Peningkatan
penerapan
teknologi
mutakhir
Peningkatan Optimalisasi
kualitas jalur darat pengawasan dan
terbangun kualitas
konstruksi jalan
Peningkatan
Meningkatnya rehabilitasi
Kualitas jaringan jalan
Infrastruktur Peningkatan
Daerah yang pengawasan jalur
Berkelanjutan sungai
Peningkatan
pemeliharaan
pelabuhan
pengumpan lokal
Peningkatan
pemeliharaan
pelabuhan sungai
Peningkatan
dan dermaga
ketersediaan sarana
rakyat
dan prasarana
Meningkatnya Peningkatan
perlengkapan jalan
kualitas transportasi pengawasan jalur
dan sungai
darat
Peningkatan
ketersediaan
fasilitas
keselamatan
perhubungan
Peningkatan
pemeliharaan
fasilitas
perhubungan
Pengembangan Pengembangan
sistem manajemen alat pengujian

343 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


pelayanan kelayakan
perhubungan kendaraan
Peningkatan
kelaikan angkutan
barang dan orang
Peningkatan
layanan
transportasi
umum
Peningkatan
pendataan
perumahan dan
permukiman
Peningkatan
ketersediaan
lokasi untuk
pengembangan
perumahan
Optimalisasi
Peningkatan
pengembangan
ketersediaan rumah
kawasan
layak huni
permukiman
terpadu
Peningkatan
kualitas rumah
rusak/tidak layak
huni
Peningkatan
pengendalian dan
Meningkatnya akses pengawasan
terhadap pemukiman kawasan kumuh
layak huni Peningkatan
kualitas jalan
lingkungan di
Peningkatan
kawasan
ketersediaan
perumahan
prasarana, sarana
Pengembangan
dan utilitas umum
sistem drainase
lingkungan
perumahan
Peningkatan
ketersediaan data
rumah di kawasan
bencana
Penyediaan dan
Peningkatan SPM rehabilitasi rumah
Perumahan Rakyat layak huni bagi
korban bencana
Peningkatan
fasilitasi
penyediaan rumah
layak huni bagi

344 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


masyarakat yang
terkena relokasi
program
pemerintah
Peningkatan
ketersediaan
jaringan air
Optimalisasi limbah
pengelolaan sanitasi Optimalisasi
pengembangan
dan pengelolaan
IPAL
Peningkatan
ketersediaan
SPAM jaringan
perpipaan dan
non perpipaan
Optimalisasi
Peningkatan
pengelolaan dan
mesin pelayanan
pengembangan
air minum
SPAM
Peningkatan
rehabilitasi dan
pemeliharaan
sarana prasarana
air minum
Peningkatan Pengelolaan dan
pemanfaatan air inventarisasi
bersih sumber air baku
Peningkatan Peningkatan
kualitas penyusunan RDTR
perencanaan Pembangunan
pemanfaatan ruang sistem informasi
daerah tata ruang
Peningkatan Pemberian
pengendalian insentif dan
pemanfaatan ruang disinsentif
Optimalisasi
mekanisme
pengadaan tanah
Meningkatnya dan perizinan
kualitas tata ruang lokasi
Optimalisasi Peningkatan
perencanaan koordinasi
pengadaan tanah perencanaan
pengadaan
Optimalisasi
perangkat
pendukung
perijinan
Optimalisasi Peningkatan
penyelesaian kasus fasilitasi
pertanahan penyelesaian

345 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kasus kepemilikan
tanah
Peningkatan
koordinasi
penggunaan tanah
dan pencatatan
aset tanah untuk
pembangunan
Peningkatan
Peningkatan
ketersediaan
ketersediaan
gedung dan
bangunan
prasarana lainnya
Peningkatan
pemeliharaan dan
rehabilitasi
bangunan
Peningkatan
Peningkatan
pengawasan
kualitas bangunan
bangunan
Peningkatan
kualitas tenaga
terampil
konstruksi
Penyediaan
rencana teknis
satuan
pemukiman
(RTSP) kawasan
transmigrasi dan
kawasan eks
transmigrasi
Penyediaan
Rencana Teknis
Optimalisasi
Jalan (RTJ) di
perencanaan
kawasan
kawasan
transmigrasi dan
transmigrasi dan
kawasan eks
satuan permukiman
transmigrasi
transmigrasi
Optimalisasi
ketersediaan
Prasarana dan
Sarana Utilitas di
kawasan
transmigrasi
Peningkatan
kemandirian
satuan
permukiman
Peningkatan
Meningkatnya Optimalisasi
jaringan Daerah
cakupan layanan pengelolaan
Irigasi Rawa (DIR)
irigasi jaringan irigasi
Kabupaten

346 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kewenangan Peningkatan
kabupaten jaringan Daerah
Irigasi Kabupaten
Peningkatan
ketersediaan
infrastruktur
penahan abrasi
Peningkatan
ketersediaan
tembok penahan
longsor
Peningkatan
Peningkatan rehabilitasi
ketersediaan tanggul penahan
bangunan air asin di area
pengendali bencana pertanian
Peningkatan
ketersediaan
irigasi sekat bakar
penghalang
kebakaran lahan
Peningkatan
ketersediaan
gorong-gorong
dan drainase
Peningkatan
Meningkatnya upaya
kajian
Menurunnya risiko mitigasi dan
pengurangan
bencana penanggulangan
risiko bencana
bencana
(PRB) daerah
Peningkatan
jaringan informasi
dan komunikasi
kebencanaan
Peningkatan
Optimalisasi
kapasitas SDM
kesiapsiagaan
penanggulangan
terhadap bencana
bencana baik
petugas maupun
kelompok
masyarakat
Peningkatan
ketersediaan
sarana dan
prasarana
pencegahan
bencana
Peningkatan
Peningkatan ketersediaan
tanggap darurat sarana dan
bencana prasarana tanggap
darurat bencana

347 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan
sinkronisasi dan
integrasi data
kebencanaan
Optimalisasi
penanganan
kebakaran
permukiman
Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera
Misi 3: Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Daya Saing
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan
ketersediaan
Pemerataan akses
sarana penunjang
terhadap sarana dan
kegiatan
prasarana
pendidikan
pendidikan
Optimalisasi
partisipasi siswa
Peningkatan
pemenuhan
kualifikasi
pendidikan bagi
Pemerataan kualitas
guru
Meningkatnya akses tenaga pendidik
Peningkatan
dan kualitas
kepemilikan
pendidikan
sertifikasi bagi
guru
Optimalisasi
penerapan
kurikulum sesuai
Meningkatnya
standar nasional
kualitas sumber
Peningkatan pendidikan
daya manusia
akreditasi sekolah Peningkatan
penguasaan
teknologi
pendukung
pembelajaran
Peningkatan
kualitas atlet,
organisasi, pelatih,
dan sarana
Optimalisasi fungsi
Meningkatnya prasarana
keolahragaan
prestasi keolahragaan Peningkatan
daerah
partisipasi atlet
dalam kompetisi
olahraga luar
daerah
Peningkatan daya Peningkatan
Meningkatnya tarik masyarakat pengetahuan
kelestarian budaya terhadap warisan terkait seni
budaya budaya di

348 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


kalangan pelaku
seni budaya
Peningkatan
sarana promosi
budaya
Pengembangan
sanggar seni
budaya
Optimalisasi
peran cagar
budaya dalam
pengembangan
daya tarik wisata
Meningkatnya derajat Peningkatan Penurunan
kesehatan masyarakat kualitas kesehatan komplikasi saat
ibu kehamilan
Penurunan
komplikasi saat
persalinan
Penurunan
komplikasi pasca
persalinan/Nifas
Peningkatan
kunjungan K1 dan
K4
Peningkatan Peningkatan
kualitas kesehatan nutrisi saat di
bayi dalam kandungan
Penurunan bayi
lahir dengan Berat
Badan Bawah
Garis Merah
(BBBGM)
Penurunan bayi
lahir dengan Bayi
Berat Lahir
Rendah (BBLR)
Penurunan bayi
gizi buruk
Peningkatan
Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL)
Peningkatan Penurunan balita
kualitas kesehatan gizi buruk
balita Penurunan
kesakitan balita
Peningkatan
Cakupan
Imunisasi Dasar
Lengkap

349 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Penurunan Peningkatan
prevalensi stunting nutrisi ibu saat
hamil
Peningkatan gizi
balita
Perbaikan sanitasi
dasar masyarakat
Peningkatan
penerapan PHBS
Peningkatan Peningkatan
kualitas kesehatan pengetahuan
masyarakat tentang PHBS
Penurunan
kesakitan
penyakit menular
Penurunan
kesakitan
penyakit tidak
menular
Peningkatan
cakupan
masyarakat yang
memiliki sistem
jaminan
kesehatan
Peningkatan
cakupan
pelayanan
kesehatan jiwa
Peningkatan
kapasitas dan
ketersediaan SDM
Kesehatan
Peningkatan
kapasitas dan
kualitas pelayanan
kefarmasian
Peningkatan Peningkatan
kualitas pelayanan kapasitas tenaga
medis kesehatan
Peningkatan
kualitas dan
kuantitas sarana,
prasarana dan alat
kesehatan rumah
sakit

350 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan
kualitas kesehatan Peningkatan akses
reproduksi masyarakat
terhadap
pelayanan
Keluarga
Berencana (KB)

Peningkatan
partisipasi
Kelompok
Ketahanan
Keluarga
Peningkatan
Fungsi Kampung
KB
Optimalisasi
peran organisasi
kemasyarakatan
Peningkatan
dalam pembinaan
kesadaran
keluarga
kesehatan
Peningkatan
reproduksi keluarga
peran keluarga
dalam kesehatan
reproduksi
Peningkatan Peningkatan
kepatuhan edukasi terkait
masyarakat pencegahan
terhadap bahaya COVID-19 kepada
COVID-19 masyarakat
Peningkatan
penegakan
disiplin terkait
protokol
kesehatan
(prokes) COVID-
19
Peningkatan Peningkatan
kualitas penanganan pelayanan deteksi
COVID-19 COVID-19
Peningkatan
kapasitas
pelayanan
laboratorium
Peningkatan
ketersediaan
ruang isolator di
Rumah Sakit
Peningkatan
pembaruan dan
publikasi data
COVID-19

351 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Meningkatnya Peningkatan Peningkatan
keberdayaan kualitas perempuan kapasitas SDM
perempuan dan anak aktif dalam kegiatan perempuan
ekonomi dan politik Peningkatan
kesempatan
perempuan
Peningkatan akses
dan kualitas data
gender dan anak
Peningkatan
pengarusutamaan
gender
Peningkatan akses
perempuan dalam
politik
Peningkatan Peningkatan kerja
perlindungan sama antar
terhadap lembaga (LSM)
perempuan dan Peningkatan
anak keterlibatan
masyarakat, dunia
usaha, dan media
Pemutakhiran
sistem data
gender dan anak
Optimalisasi Pengembangan
pemenuhan hak Kota Layak Anak
anak Optimalisasi
kerjasama antar
lembaga
pemerintah dalam
pemenuhan hak
anak
Meningkatnya Peningkatan Peningkatan
kesejahteraan sosial keberdayaan sosial pendapatan PPKS
Peningkatan
kapasitas SDM
kelompok rentan
Optimalisasi upaya Optimalisasi
penanggulangan jaminan sosial
resiko kelompok kelompok rentan
rentan Optimalisasi
perlindungan
sosial kelompok
rentan
Penanganan
potensi dampak
sosial akibat
bencana
Pengembangan
masyarakat
tanggap bencana

352 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan Peningkatan
kualitas pelayanan cakupan
sosial pelayanan PPKS
Peningkatan
kualitas
manajemen panti
sosial

Peningkatan
kualitas pekerja
sosial
Optimalisasi
pengelolaan
taman makam
pahlawan

Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera

Misi 4: Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang


Merata dan Berkeadilan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan
kapasitas
perencanaan dan
penganggaran
desa
Peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintahan
desa
Peningkatan Peningkatan
kapasitas tata kelola peran
pemerintahan desa pendamping desa
Penguatan
pemahaman
Meningkatnya Meningkatnya
regulasi desa
kemandirian desa keberdayaan desa
Peningkatan
fasilitasi batas
wilayah desa
(penetapan dan
penegasan batas
desa)
Peningkatan
kapasitas dan
Peningkatan peran BUMDesa
kapasitas Penguatan
pengelolaan potensi koordinasi lintas
desa sektor dalam
pengembangan
kawasan pedesaan

353 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan
peran SDM
pengelola potensi
desa dan
kelembagaan
BUMDesa
Memaksimalkan
pemanfaatan
teknologi tepat
guna
Pengembangan
potensi
kewilayahan di
desa-desa
Peningkatan Optimalisasi
kualitas organisasi kualitas
dan kewirausahaan kepemimpinan
pemuda pemuda
Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera
Misi 5: Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan luas
tanam tanaman
pangan
Peningkatan
kapasitas SDM
petani dan
Peningkatan
penyuluh
produksi tanaman
Pengembangan
pangan
pertanian
berorientasi
agribisnis
Peningkatan
produktivitas
tanaman pangan
Meningkatnya
Meningkatnya Optimalisasi
kualitas
pertumbuhan sektor penyediaan
pertumbuhan
pertanian sarana pertanian
ekonomi
Pengembangan food tanaman pangan
estate (tanaman Optimalisasi
pangan) penyediaan
prasarana
pertanian
tanaman pangan
Peningkatan luas
tanam tanaman
hortikultura
Peningkatan
Peningkatan
produksi tanaman
kapasitas SDM
hortikultura
petani
Penumbuhan
penangkar bibit

354 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


tanaman
hortikultura
Peningkatan
produktivitas
tanaman
hortikultura
Optimalisasi
penyediaan
sarana pertanian
tanaman
Pengembangan food hortikultura
estate (tanaman Optimalisasi
hortikultura) penyediaan
prasarana
pertanian
tanaman
hortikultura
Peningkatan
ketersediaan bibit
unggul
Peningkatan luas
tanam
perkebunan
rakyat
Peningkatan
fasilitasi dan
pembinaan
penerapan izin
Peningkatan usaha
produksi tanaman Pengembangan
perkebunan pola budidaya
perkebunan
rakyat
berorientasi
agribisnis
Peningkatan
kapasitas SDM
petani
Peningkatan
produktivitas
tanaman
perkebunan
Pengembangan food Optimalisasi
estate (tanaman penyediaan
perkebunan) sarana pertanian
tanaman
perkebunan
Optimalisasi
penyediaan
prasarana
pertanian

355 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


tanaman
perkebunan
Optimalisasi
Peningkatan nilai
produksi
tambah produk hasil
pertanian berbasis
pertanian
teknologi
Peningkatan luas
lahan usaha
budidaya
peternakan
Peningkatan Peningkatan
produksi hasil tingkat kelahiran
ternak ternak
Optimalisasi
pencegahan
penyakit hewan
menular
Optimalisasi
penyediaan
sarana peternakan
Pengembangan food
Optimalisasi
estate (peternakan)
penyediaan
prasarana
peternakan
Peningkatan
pengetahuan /
kapasitas SDM
nelayan
Peningkatan
peralatan
Peningkatan perikanan tangkap
produksi perikanan Peningkatan
tangkap sarana prasarana
perikanan tangkap
Penurunan
penggunaan racun
ikan dan setrum di
Meningkatnya
kawasan
pertumbuhan sektor
perikanan tangkap
perikanan
Peningkatan
pengetahuan /
kapasitas SDM
pelaku
pembudidaya
Peningkatan Peningkatan
produksi perikanan jangkauan
budidaya distribusi benih
ikan budidaya
Peningkatan
sarana prasarana
perikanan
budidaya

356 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Penurunan
penggunaan
keramba yang
berlebihan di
kawasan sungai
Peningkatan
penjaminan mutu
Peningkatan nilai dalam pengolahan
tambah produk ikan segar
perikanan Optimalisasi
perikanan
berbasis teknologi
Optimalisasi
metode dan
sistem
perhitungan PMA
Optimalisasi
dan PMDN
identifikasi potensi
Peningkatan
investasi
kepatuhan
perusahaan yang
melaporkan LKPM
secara berkala
Peningkatan
Peningkatan kerjasama
promosi secara promosi investasi
langsung antar perangkat
Meningkatnya daerah
realisasi penanaman Percepatan
modal Peningkatan pengesahan
kondusifitas iklim peraturan tentang
investasi kemudahan
berinvestasi
Optimalisasi Mall
Pelayanan Publik
Peningkatan
cakupan
Peningkatan
pelayanan
kualitas pelayanan
permodalan
penanaman modal
Optimalisasi
pemanfaatan
sistem informasi
penanaman modal
Pengembangan
destinasi wisata
Optimalisasi
Meningkatnya Peningkatan kerjasama
pertumbuhan sektor kunjungan pengembangan
pariwisata wisatawan destinasi wisata
Optimalisasi
pemasaran
destinasi wisata

357 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan
stabilitas
ketersediaan
barang pokok dan
barang penting
Peningkatan
stabilitas harga
barang pokok dan
barang penting
Peningkatan
Peningkatan sarana prasarana
kelancaran perdagangan yang
Meningkatnya
distribusi barang memadai
pertumbuan sektor
Peningkatan
perdagangan
pelayanan
kemetrologian
Peningkatan
pengawasan
distribusi barang
Optimalisasi
teknologi
pemasaran
berbasis teknologi
Peningkatan
Optimalisasi nilai
kapasitas SDM
perdagangan
pedagang informal
Peningkatan
kapasitas SDM
pelaku IKM
Peningkatan nilai
Meningkatnya Peningkatan akses
produksi industri
pertumbuhan sektor permodalan
kecil dan menengah
perindustrian Peningkatan
(IKM)
sarana prasarana
pendukung
industri
Peningkatan stok
cadangan pangan
Pengembangan
food estate sebagai
Peningkatan pusat pangan
ketersediaan pangan daerah
Peningkatan
lumbung pangan
Meningkatnya
dan sarana
ketahanan pangan
pendukungnya
Peningkatan
kualitas
infrastruktur
Peningkatan akses
pendukung
distribusi pangan
distribusi pangan
Pengembangan
toko tani

358 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan Peningkatan
konsumsi pangan diversifikasi
alternatif pangan non-nasi
Peningkatan akses
Peningkatan permodalan
kapasitas manajerial
Peningkatan
koperasi
kapasitas SDM
pengurus koperasi
Meningkatnya Peningkatan
kontribusi sektor kapasitas
koperasi dan usaha produksi usaha
kecil menengah mikro berbasis
terhadap teknologi
perekonomian Peningkatan omzet
Peningkatan
UKM
kapasitas
pemasaran
produk usaha
mikro berbasis
teknologi
Peningkatan
kompetensi SDM
kelompok usaha
Meningkatnya
bidang pertanian,
pemerataan
perkebunan, dan
kesejahteraan
peternakan
Peningkatan
Peningkatan akses
pengembangan
terhadap bantuan
wirausaha
modal usaha
Peningkatan
jumlah kelompok
usaha yang
Menurunnya
memiliki badan
pengangguran
hukum
Peningkatan
kompetensi SDM
para pencari kerja
Peningkatan
Optimalisasi
kesempatan kerja
fungsi sistem
informasi bursa
kerja online
Optimalisasi
penanganan Optimalisasi
perselisihan fungsi mediasi
hubungan industrial

Peningkatan Peningkatan
kualitas organisasi kualitas
dan kewirausahaan kewirausahaan
pemuda pemuda
Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera

359 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi 6: Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan
Seluruh Masyarakat Ketapang
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Peningkatan
pemantauan
kualitas air
Peningkatan
Peningkatan
pengawasan
pengendalian
pencemaran
pencemaran
limbah industri
lingkungan hidup
Optimalisasi
penanganan
pengaduan
masyarakat
Peningkatan
Meningkatnya Optimalisasi
pembinaan pelaku
kualitas air pengendalian dan
usaha dan
pengelolaan limbah
kegiatan penghasil
B3
Limbah B3
Peningkatan
pengetahuan
masyarakat
Peningkatan peran tentang
masyarakat dalam pengelolaan
Meningkatnya
pengelolaan lingkungan hidup
Kualitas
lingkungan hidup Optimalisasi
Lingkungan Hidup
pengelolaan
lingkungan hidup
oleh masyarakat
Optimalisasi Optimalisasi
pengendalian pemantauan
pencemaran udara kualitas udara
Meningkatnya
Pengendalian dan
kualitas udara
Penurunan pencegahan
pembakaran lahan pembakaran
hutan dan lahan
Peningkatan akses Peningkatan
Meningkatnya
dan kualitas ketersediaan RTH
kualitas tutupan lahan
terhadap RTH Rehabilitasi RTH
Peningkatan
ketersediaan
sistem kontrol
Meningkatnya Optimalisasi
pengelolaan
pengelolaan pengelolaan
persampahan
persampahan persampahan
Peningkatan
ketersediaan
lokasi TPS

360 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Peningkatan
peran masyarakat
peduli sampah
(penanganan
sampah berbasis
komunitas)
Peningkatan daya
tampung TPA
Optimalisasi
TPS3R dan rumah
kompos
Peningkatan
ketersediaan alat
angkut sampah
Penguatan sinergi
lintas sektor dan
forum CSR
Optimalisasi Perumusan dan
pemanfaatan CSR implementasi
kebijakan
Meningkatnya
operasionalisasi
pemanfaatan
Meningkatnya CSR
Sumber Daya Alam
kualitas pemanfaatan Penguatan
untuk
SDA kapasitas tenaga
kesejahteraan
kerja lokal untuk
masyarakat Peningkatan
industri ekstraktif
serapan tenaga kerja
Peningkatan
lokal dalam industri
koordinasi dan
ekstraktif
pemantauan
keterlibatan
tenaga kerja lokal

6.2. Dukungan Strategi/Arah Kebijakan RPJMD


Kabupaten Ketapang Kepada Kebijakan Nasional

Strategi/arah kebijakan RPJMD harus sinergis dengan kebijakan nasional agar


tercipta sinergi perencanaan dan efektivitas pembangunan pemerintah pusat
dengan daerah. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN 2020-
2024 telah memberi ketentuan bahwa RPJMD merupakan instrumen penjabaran
bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan program RPJMN. Berbagai kebijakan
nasional yang direncanakan berjalan di Kabupaten Ketapang telah tercantum mulai
di dalam Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Proyek Strategis Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 58 tahun 2017. Kebijakan nasional, terutama terkait program dan kegiatan
prioritas pembangunan semakin diperkuat dengan rumusan RPJMN 2020-2024.
Kabupaten Ketapang di dalam RPJMN bagian dari koridor pertumbuhan di Provinsi

361 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kalimantan Barat. Berbagai program/kegiatan nasional yang direncanakan berjalan
di Kabupaten Ketapang beserta dukungan strategi/arah kebijakan di dalam RPJMD
Kabupaten Ketapang 2021-2026 sebagai berikut:

Program/Kegiatan/Proyek Dukungan Strategi/Arah kebijakan RPJMD


Strategis Nasional Kabupaten Ketapang 2021-2026
• Peningkatan akses jalur darat
• Peningkatan kualitas jalur darat terbangun
• Peningkatan ketersediaan sarana dan
Pembangunan kawasan industri prasarana perlengkapan jalan dan sungai
prioritas/kawasan ekonomi khusus • Pengembangan sistem manajemen
• Jalan akses kawasan industri pelayanan perhubungan
Ketapang • Peningkatan kualitas perencanaan
• Pembangunan bandara pemanfaatan ruang daerah
Ketapang Baru/Kayong Utara • Peningkatan pengendalian pemanfaatan
ruang
• Optimalisasi perencanaan pengadaan tanah
• Optimalisasi penyelesaian kasus pertanahan
• Pengembangan food estate tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan peternakan
• Peningkatan akses jalur darat
• Peningkatan kualitas jalur darat terbangun
• Peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana perlengkapan jalan dan sungai
• Pengembangan sistem manajemen
Food Estate di Kalimantan Barat
pelayanan perhubungan
• Peningkatan kualitas perencanaan
pemanfaatan ruang daerah
• Peningkatan pengendalian pemanfaatan
ruang
• Optimalisasi perencanaan pengadaan tanah
• Optimalisasi penyelesaian kasus pertanahan
• Peningkatan kapasitas perencanaan dan
penganggaran desa
• Peningkatan kapasitas aparatur
pemerintahan desa
• Peningkatan peran pendamping desa
• Penguatan pemahaman regulasi desa
• Peningkatan fasilitasi batas wilayah desa
(penetapan dan penegasan batas desa)
• Peningkatan kapasitas dan peran BUMDesa
Pembangunan desa terpadu
• Penguatan koordinasi lintas sektor dalam
pengembangan kawasan pedesaan
• Peningkatan peran SDM pengelola potensi
desa dan kelembagaan BUMDesa
• Memaksimalkan pemanfaatan teknologi
tepat guna
• Pengembangan potensi kewilayahan di
desa-desa
• Penurunan prevalensi stunting

362 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Program/Kegiatan/Proyek Dukungan Strategi/Arah kebijakan RPJMD
Strategis Nasional Kabupaten Ketapang 2021-2026
• Peningkatan fasilitasi penelitian dan
Penerapan inovasi daerah yang
pengembangan daerah
bersifat tematik guna mendukung
• Peningkatan pengendaliaan kualitas
iklim investasi
pelayanan public

Selain dukungan strategi/arah kebijakan RPJMD kepada


program/kegiatan/proyek prioritas nasional, Kabupaten Ketapang telah
merencanakan Kawasan Perekonomian Cepat Tumbuh (KPCT) yang berada di
Kecamatan Matan Hilir Utara dan Muara Pawan. KPCT diharapkan mampu
mendukung dan terintegrasi ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pembangunan KPCT bersifat terintegrasi dalam berbagai aspek. Pembangunan
infrastruktur di dalam KPCT selain dalam rangka menopang kawasan industri, juga
sebagai penghubung rencana pembangunan bandara baru, dan menciptakan pusat
perekonomian baru berupa destinasi wisata religi Tanjungpura. Pembangunan
KPCT tidak kalah penting juga direncanakan menyediakan fasilitas pelayanan dasar
berupa Rumah Sakit.

6.3. Program Pembangunan Daerah

Program pembangunan daerah merupakan kumpulan program strategis


pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah. Program
pembangunan daerah disusun berdasarkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran.
Program pembangunan daerah digunakan untuk memadukan antara program
prioritas dengan strategi pencapaian tujuan dan sasaran. Berikut ini merupakan
program pembangunan daerah Kabupaten Ketapang:

363 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 6. 2. Program Pembangunan Daerah disertai Pagu Indikatif Kabupaten Ketapang 2021-2026

Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Misi 1: Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih, Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik

Tujuan: Indikator Tujuan

Terwujudnya
Indeks Reformasi Birokrasi 60,01
reformasi birokrasi 51,83 (CC) 56 (CC) 62(B) 66(B) 70(B) 70(B)
(IRB) (B)
yang berkualitas

Sasaran: Indikator Sasaran

Meningkatnya Nilai SAKIP 60,11 (B) 67 (B) 69 (B) 73 (BB) 77 (BB) 80,5 (A) 80,5 (A)
akuntabilitas
kinerja Pemerintah
Nilai LPPD Masih 3.0040 3.0060 3.0080 3.0100 3.0100
Daerah 30.020
dievaluasi
Program Pembangunan Daerah:

Program
koordinasi dan
sinkronisasi Persentase capaian indikator
60% 60% 3,536,019,00 60% 3,624,419,47 70% 3,769,396,25 80% 3,920,172,10 90% 4,076,978,98 95% 18,926,985,8
perencanaan program OPD
0.00 5.00 4.00 4.16 8.33 21.49
pembangunan
daerah
BAPPEDA
Program
Perencanaan,
Persentase konsistensi antar
Pengendalian Dan
dokumen RKPD dengan 100% 100% 100% 4,766,486,77 100% 100% 100% 100%
Evaluasi
RPJMD 5.00
Pembangunan 4,650,231,00 4,885,648,94 5,007,790,16 5,132,984,92 24,443,141,8
Daerah 0.00 4.38 7.98 2.18 09.54

364 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase konsistensi antar


100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dokumen RKPD dengan Renja

Program penelitian
Persentase kuantitas hasil
dan pengembangan 100% 100% 3,000,000,00 100% 3,075,000,00 100% 3,167,250,00 100% 3,246,431,25 100% 3,327,592,03 100% 15,816,273,2 Bapelitbang
Litbang
daerah 0.00 0.00 0.00 0.00 1.25 81.25

Program
penunjang urusan Persentase Perangkat Daerah 11.202.486.4 11.370.523.7 11.597.934.2 11.771.903.2 11.948.481.7 68.928.261.8 Bagian
35% 42% 51% 54% 71% 79% 80%
pemerintahan Dengan Nilai Sakip Minimal B 36,75 33,30 07,97 21,09 69,40 18,51 Organisasi
daerah Kab/Kota

Bagian
Organisasi
Persentase Perangkat Daerah
58% 79% 86% 93% 100% 100% 100%
yang Melengkapi PMPRB

Bagian
Organisasi
Persentase Nilai Kematangan
Organisasi Dalam Kategori NA 20% 30% 40% 51% 61% 61%
Tinggi

Tingkat Kepatuhan Bagian


46,02% 52% 60% 70% 80% 81% 80% Organisasi
Ombusmen

Bagian Tata
Nilai SAKIP Setda NA 70 80 80 80 80 80
Usaha

Bagian Tata
Nilai IKM Setda NA 78,92% 80,23% 88,30% 88,30 88,31 88,31
Usaha

365 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase Layanan
Bagian Humas
Informasi dan Peliputan Yang 70% 70% 70% 80% 80% 80% 80%
dan Protokol
Terlaksana
Persentase Pelayanan
Keprotokolan dan Fasilitasi Bagian Humas
70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%
Kunjungan Pejabat Daerah dan Protokol
Sesuai Prosedur
Program Persentase Rumusan Bahan
3,706,424,98 3,836,149,86 4,030,354,95
pemerintahan dan Kebijakan yang 3,616,024,38 3,932,053,61 19,121,007,7 Bagian
100% 100% 100% 9.83 100% 4.48 100% 100% 1.37 100%
kesejahteraan Ditindaklanjuti Dibidang 0.33 1.09 97.09 Pemerintahan
rakyat Pemerintahan
Persentase Produk Hukum 2,469,777,49 2.531.521.92 2.607.467.58 2.672.654.27 2.739.470.63 15.504.728.2
75% 75% 75% 80% 85% 85% 85% Bagian Hukum
yang Disetujui 0.00 7,25 5,07 4,69 1,56 68,57
Persentase Kegiatan
Bagian
Keagamaan, Kemasyarakatan 49.964.700.1 51.213.817.6 52.750.232.2 54.068.988.0 55.420.712.7 312.164.499.
70% 70% 75% 75% 80% 90% 90% Kesejahteraan
dan Sosial yang Terlaksana 70,68 74,94 05,19 10,32 10,58 718,71
Rakyat
Sesua Prosedur
Bagian
Program
Indeks Tata Kelola Pengadaan 1.306.160.66 1.338.814.68 1.378.979.12 1.413.453.60 1.448.789.94 8.160.501.12 Pengadaan
Perekonomian dan NA 60% 80% 100% 100% 100% 100%
Barang dan Jasa 9,30 6,03 6,61 4,78 4,90 3,62 Barang dan
Pembangunan
Jasa
Persentase Rumusan Bahan
Kebijakan yang Bagian
3820470116 3,877,777,16 3,974,721,59 4,034,342,42 4,094,857,55 19,802,168,8
ditindaklanjuti di Bidang 95% 95% 95% 95% 95% 95% 95% Ekonomi
.7 8.45 7.66 1.63 7.95 62.39
Perekonomian dan Pembangunan
Pembangunan
Bagian
Persentase kontribusi BUMD
70% 70% 70% 75% 80% 85% 85% Ekonomi
terhadap PAD
Pembangunan
Sasaran: Indikator Sasaran

Indeks Pengelolaan Keuangan


NA - Baik Baik Baik Baik Baik
Daerah

366 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya
akuntabilitas Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
keuangan daerah
Program Pembangunan Daerah:

Program Persentase Peningkatan dan


pengelolaan Pengembangan Pengusunan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPKAD
keuangan daerah Rencana Anggaran Daerah

Persentase Peningkatan dan


Pengembangan Pengelolaan 100% 100% 446,008,657, 100% 454,928,830, 100% 466,302,051, 100% 475,628,092, 100% 485,140,654, 100% 2,328,008,28
Perbendaharaan Daerah 398.00 545.96 309.61 335.80 182.52 5,771.89

Persentase Peningkatan dan


Pengembangan Pelaksanaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Daerah

Program
3,203,749,60 15,637,577,3
pengelolaan Persentase pengelolaan PAD 7% 8% 2,975,000,00 9% 3,049,375,00 10% 3,125,609,37 11% 12% 3,283,843,34 12% BAPENDA
9.38 33.98
pendapatan daerah 0.00 0.00 5.00 9.61
Program
pengelolaan Persentase aset daerah yang 24.830.792.6
100% 100% 4,088,713,16 100% 4,190,930,98 100% 4,400,477,53 100% 4,510,489,47 100% 4,623,251,71 100% BPKAD
barang milik bersertifikat 24,80
0.00 9.00 8.45 6.91 3.83
daerah
Program Inspektorat
Persentase OPD yang 18,987,434,8
penyelenggaraan 3,533,987,0 Daerah
menindaklanjuti evaluasi 30% 30% 30% 35% 35% 40% 40% 62.39
pengawasan 00.00
akuntabilitas > 70%
daerah 3,640,006,61 3,822,006,9 3,936,667,1 4,054,767,16
0.00 40.50 48.72 3.18
Persentase OPD yang
memiliki temuan berulang 30% 30% 25% 25% 25% 20% 20%
turun

367 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase OPD dengan


pengendalian internal (RTP) 60% 60% 70% 80% 80% 85% 85%
pada tahap analisis

Persentase pelaksanaan
1,572,815,50 1,596,696,16 1,618,542,2 1,657,715,9 1,673,316,56 8,119,086,44
pencanangan Zona Integritas 80% 80% 80% 85% 85% 90% 90%
0.00 5.00 73.25 43.45 3.95 5.65
(ZI) di tingkat OPD

Persentase pengaduan
masyarakat berkadar korupsi
10% 10% 10% 15% 15% 20% 20%
dan pungli yang
ditindaklanjuti

Program
perumusan
kebijakan,
pendampingan dan
asistensi
Persentase penyempurnaan
dokumen kebijakan sistem 404.340.000, 439.774.000, 519.751.400, 544.726.540, 595.199.194, 3.868.729.13
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan prosedur pengawasan 00 00 00 00 00 4,00
sesuai ketentuan

Sasaran: Indikator Sasaran

Meningkatnya
Indeks Kepuasan Masyarakat
kualitas pelayanan 80,14 82 83 84 85 86 86
(IKM)
publik

368 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program Pembangunan Daerah:

Program
penyelenggaraan Persentase pelayanan 841.239.100, 1.015.621.10 1.033.401.10 1.052.966.10 1.074.487.60 5.869.390.40
100 100 100 100 100 100 100 Kecamatan
pemerintahan dan kecamatan tepat waktu 00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
pelayanan publik

Program Persentasi tingkat


pengelolaan arsip keberadaan dan keutuhan 80,5 B/85 A/88 220,500,000. A/90 242,550,000. A/93 254,677,500. A/95 267,411,375. A/95 1,195,138,87
daerah arsip sesuai ketentuan 00 00 00 00 5.00
210,000,000.
00

Persentase Tingkat
Program Keberadaan Arsip dan
perlindungan dan Keutuhan Arsip sesuai
85 60,000,000.0 88 63,000,000.0 90 66,150,000.0 93 69,457,500.0 95 72,930,375.0 95 331,537,875.
penyelamatan dengan Norma, standar,
0 0 0 0 0 00
arsip Prosedur dan Kriteria
Kearsipan (NSPK)

Persentase pelayanan
Program perizinan
perizinan penggunaan arsip NA 70 30,000,000.0 75 31,500,000.0 80 33,075,000.0 85 34,728,750.0 90 36,465,187.5 90 165,768,937.
penggunaan arsip
sesuai SOP 0 0 0 0 0 50

95% 95% 95% 95% 96% 96% 96%

369 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase kepemilikan KTP- 460,550,000. 473,466,500. 511,386,219. 2,468,569,03


00 00 497,139,825. 75 526,026,491. 6.09
el
00 34

Program
pendaftaran Persentase kepemilikan 30.000.000,0 31.800.000,0 33.390.000,0 35.059.500,0 36.812.600,0 587.562.100,
31% 31% 32% 33% 34% 35% 35%
penduduk dokumen KIA 0 0 0 0 0 00

Persentase kepemilikan
95% 95% 96% 96% 97% 98% 98%
dokumen KK

persentase kepemilikan
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92% Dinas
dokumen akta kematian
Kependudukan
295.900.000 313.654.000 329.336.700 345.803.535, 363.093.775, dan Pencatatan
,00 ,00 ,00 00 00 1.647.788.01 Sipil
0,00

Program Persentase kepemilikan


pencatatan sipil 97% 97% 97% 98% 98% 98% 98%
dokumen akta kelahiran

Persentase kepemilikan
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92%
dokumen akta perceraian

Persentase kepemilikan
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92%
dokumen akta perkawinan

87% 87% 88% 89% 90% 90%

370 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
pengelolaan Persentase database
informasi kependudukan yang valid dan 211,220,000. 221,781,000. 232,870,050. 244,513,552. 256,739,230. 1,167,123,83
administrasi update 00 00 00 50 13 2.63
kependudukan

Program Presentase ketersediaan


25.000.000,0
pengelolaan profil profil kependudukan sesuai 100% 100% 100% 25,750,000.0 100% 100% 100% 100%
0
kependudukan ketentuan 0 26,522,500.0 27,318,175.0 28,137,720.2 132,728,395.
0 0 5 25
Program
Persentase Peningkatan
peningkatan Satuan Polisi
Ketentraman dan Ketertiban 70% 70% 75% 80% 90% 100% 100%
ketentraman dan 2,276,460,00 2,333,371,50 2,391,705,78 2,451,498,43 2,512,785,89 11,965,821,6 Pamong Praja
Umum.
ketertiban umum 0.00 0.00 7.50 2.19 2.99 12.68
Program
Pencegahan, Persentase Pencegahan
Penanggulangan, Penanggulangan,
615.053.485, 700.000.000, 785.000.000, 870.000.000, 955.000.000, 3.925.053.48
Penyelamatan Peyelamatan Kebakaran dan 70% 70% 75% 80% 90% 100% 100%
00 00 00 00 00 5,00
Kebakaran dan Penyelamatan Non
Penyelamatan Non Kebakaran.
Kebakaran.

Program
Persentase hasil koordinasi
koordinasi 327.543.109, 425.632.469, 429.867.469, 434.525.969, 439.650.319,
ketentraman dan ketertiban 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
ketentraman dan 00 00 00 00 00
umum yang ditindaklanjuti
ketertiban umum

Program
pemberdayaan dan Kantor
Persentase organisasi 50.251.759,8 57.789.523,8 66.457.952,4 76.426.645,3 286,857,931.
pengawasan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kesbangpollin
kemasyarakatan yang dibina 8 6 3 0 47
organisasi mas
kemasyarakatan 35,932,050.0
0

371 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

program
peningkatan
kewaspadaan
883,034,000.
nasional dan
Persentase potensi konflik 159.806.900, 61
peningkatan 100% 100% 100% 167,797,245. 100% 100% 100% 100%
yang ditangani 00
kualitas dan 00
fasilitasi 176,187,107. 184,996,462. 194,246,285.
penaganan konflik 25 61 74
sosial

Program
Peningkatan Peran
Partai Politik dan Persentase partai politik dan
lembaga lembaga pendidikan yang
1.267.995.4 1.287.015.3 1.306.320.5
Pendidikan Melalui aktif dalam pembinaan etika 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6.341.382.481
01,04 32,06 62,04
Pendidikan Politik dan budaya politik ,13
dan Pengembangan masyarakat
Etika serta Budaya 1.230.794.63 1.249.256.55
Politik 3,25 2,75

Program persentase Masyarakat yang


Penguatan Ideologi Memahami Nilai - Nilai
627.240.006, 658.602.007, 691.532.107, 726.108.712,
Pancasila dan Ideologi Pancasila, Wawasan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3.220.345.62
582,801,400. 75 09 44 81
Karakter Kebangsaan dan 8,38
Kebangsaan Nasionalisme 00

Program
Pembinaan dan
Pengembangan Persentase Masyarakat yang 122,391,400. 128.587.464, 131.802.151, 135.097.205, 138.474.635,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 656,352,856.
Ketahanan Mengikuti Pembinaan 00 63 24 02 15 03
Ekonomi, Sosial
dan Budaya

372 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program dukungan Persentase dukungan


17.495.065.2 18.194.867.8 18.649.739.5 19.115.983.0 Sekretariat
pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas dan fungsi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
39,20 48,77 44,99 33,61 DPRD
dan fungsi DPRD DPRD sesuai standar
15,530,000,0 15,530,000,0
00.00 00.00

Sasaran: Indikator Sasaran

Meningkatnya
penyelenggaraan 1.73 2 2.3 3.5 3.5
Indeks SPBE 2.7 (Baik) 3 (Baik)
pemerintahan (Kurang) (Cukup) (Cukup) (Baik) (Baik)
berbasis elektronik

Program Pembangunan Daerah:

Persentase diseminasi dan


layanan informasi publik
yang dilaksanakan sesuai 80% 95% 95% 97% 98% 100% 100%
dengan strategi komunikasi
(STARKOM)
Dinas
Program informasi
Komunikasi
dan komunikasi 615,851,250. 631,247,531. 647,028,719. 663,204,437. 679,784,548. 3,237,116,48
Persentase komunitas dan
publik 00 25 53 52 46 6.76
masyarakat/mitra strategis Informatika
pemerintah daerah yang 80% 95% 96% 97% 98% 100% 100%
menyebar informasi dan
kebijakan pemerintah daerah

373 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase OPD yang


menggunakan data statistik
80% 95% 96% 97% 98% 100% 100%
dalam penyusunan dokumen
perencanaan
Program
penyelenggaraan 320,000,000. 336,000,000. 352,800,000. 370,440,000. 388,962,000. 1,768,202,00
statistik sektoral 00 00 00 00 00 0.00

Persentase OPD yang Dinas


menggunakan data statistik Komunikasi
80% 95% 96% 97% 98% 100% 100%
dalam melakukan evaluasi dan
pembangunan Informatika

persentase layanan publik


yang diselenggarakan secara 75% 95% 1,415,496,45 100% 1,486,271,28 100% 1,560,584,84 100% 1,638,614,08 100% 1,720,544,79 100% 7,821,511,47
online dan terintegrasi 9.65 2.63 6.76 9.10 3.56 1.71
Program aplikasi
pemerintah
Persentase layanan
pemerintahan yang
80% 95% 762,190,401. 100% 800,299,921. 100% 840,314,917. 100% 882,330,663. 100% 926,447,196. 100% 4,211,583,10
diselenggarakan secara
35 42 49 36 53 0.15
online yang terintegrasi

Program
penyelenggaraan
persandian untuk Tingkat keamanan informasi 80% 95% 260,000,000. 96% 273,000,000. 97% 285.000.000 98% 325.000.000 100% 360.000.000 100% 1,503,000,00
keamanan 00 00 0.00
informasi

374 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Sasaran: Indikator Sasaran

Meningkatnya
Indeks Profesionalitas
profesionalitas n.a 70,5 73 76 79 81 81
Pegawai
ASN

Program Pembangunan Daerah:

Persentase pelanggaran 248.901.431, 273.791.575, 301.170.732, 331.287.805, 5.661.223.24


0,19% 0,19% 226.274.029 0,24% 90 0,32% 0,40% 0,48% 86 0,48% 2,45
disiplin pegawai 09 60

Persentase ASN yang capaian


4.634.754.28
Program target kinerja di atas 80 92,14% 58.141.000 63.955.100 70.350.610 77.385.671 85.124.238
92,14% 93,75% 95,36% 96,96% 100% 100% 7,10
kepegawaian persen
daerah Badan
Persentase distribusi Kepegawaian
80% 80% 5,793,231,86 85% 90% 95% 6,071,091,10 100% 6,162,228,41 100% 29,891,936,3 dan
pegaawai sesuai kebutuhan
5.00 1.49 1.23 21.13 Pengembangan
5,886,343,29 5,979,041,64
SDM
9.98 3.43
Persentase pegawai yang
memiliki kompetensi sesuai 25% 30% 35% 40 45% 50% 50%
standar

Program
Persentase pegawai yang
pengembangan 2,322,343,82
memiliki kualifikasi 20% 20,10% 2,006,127,91 20,20% 2,106,434,30 20,30% 2,211,756,02 20,40% 20,50% 2,438,461,01 20,50% 11,085,123,0
sumber daya 1.81
pendidikan tinggi 0.00 5.50 0.78 2.90 70.99
manusia

Misi 2: Melanjutkan Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

375 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Tujuan: Indikator Tujuan:

Meningkatnya 68:48:0
Kualitas 63:48:00 70.81 73.77 75.97 78:25:00 78:25:00 63:48:00
0
Infrastruktur Indeks Infrastruktur Daerah
Daerah yang
Berkelanjutan

Sasaran: Indikator Sasaran:


37,37 38,86 39,61 40,36 41,12 41,85 41,85

Dinas
Meningkatnya
Tingkat kemantapan jalan Pekerjaan
akses dan kualitas
kabupaten Umum dan
jaringan jalan
Tata Ruang

Program Pembangunan Daerah:

Persentase jaringan jalan


0,84% 1,34% 1,54% 1,77% 2,04% 2,34% 2,34%
terbangun
Dinas
Program Pekerjaan
141.893.579. 134.089.542. 141.448.610. 164.067.768. 177.999.760. 759.499.260.
Penyelenggaraan Umum dan
102 961 000 228 625 916,87
Jalan Penataan
Ruang
Persentase panjang jaringan
jalan yang ditingkatkan 1,19% 0,24% 0,28% 0,32% 0,37% 0,42% 0,42%
kualitasnya

Sasaran: Indikator Sasaran: 61,33 64,93 66,73 68,53 70,33 72,13 72,13

376 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Meningkatnya
kualitas Rasio konektivitas
transportasi

Program Pembangunan Daerah:

Program Persentase fasilitas


5.492.070.56 5.190.010.96 5.474.847.78 6.350.334.99 6.889.580.57 29.396.844.8
Pengelolaan pelabuhan pengumpan lokal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 8 5 1 1 80
Pelayaran dalam kondisi baik

Persentase perlengkapan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jalan dalam kondisi baik

Dinas
Program Persentase sarana dan Perhubungan
Penyelenggaraan prasarana alat uji sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9.381.819.24 8.865.826.50 9.352.398.46 10.847.947.8 11.769.113.0 50.217.105.1
Lalu Lintas dan standar 6 7 6 45 96 60
Angkutan Jalan
(LLAJ)

Persentase kendaraan umum


100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
lolos uji kelayakan

Cakupan layanan angkutan


100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
umum layak

377 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase terminal memadai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sasaran: Indikator Sasaran:

Meningkatnya 71.85% 79,05% 82.65% 86.25% 89,85% 93.45% 93.45%


akses terhadap
Rasio rumah layak huni
pemukiman layak
huni

Program Pembangunan Daerah:

Persentase penurunan
NA 72,25% 72,47% 72,74% 73,07% 73,43% 73,43%
backlog perumahan

Program Kawasan 13.488.705.0 12.746.836.7 13.446.405.2 15.596.630.5 16.921.035.3 72.199.612.8 Dinas


Permukiman 05,10 54,10 97,16 20,43 08,59 85,38 Perumahan
Persentase rumah tidak layak Rakyat,
huni yang NA 72,25% 72,47% 72,74% 73,07% 73,43% 73,43% Kawasan
direhabilitasi/ditingkatkan Permukiman,
dan
Lingkungan
Program Hidup
persentase kawasan
Perumahan dan
permukiman kumuh dibawah 299.499.417, 283.027.182, 298.560.206, 346.303.203, 375.709.915, 1.603.099.92
Kawasan NA 72,25% 72,47% 72,74% 73,07% 73,43% 73,43%
10 ha di kab/kota yang 27 99 43 34 26 5,29
Permukiman
ditangani
Kumuh

378 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase perumahan yang


548.365.167,
Program memiliki jalan lingkungan NA 72,25% 72,47% 72,74% 73,07% 73,43% 73,43%
05
Peningkatan memadai
578.460.399, 670.962.456, 727.937.960, 3.106.006.10
Prasarana, Sarana 580280121
96 47 82 5,26
dan Utilitas Umum Persentase drainase
(PSU) lingkungan perumahan dalam NA 72,25% 72,47% 1 72,74% 73,07% 73,43% 73,43%
kondisi baik

Program Persentase jalan lingkungan/


57.653.622.8 54.482.718.5 57.472.824.8 66.663.349.3 72.324.139.9 308.596.655.
Pengembangan permukiman dalam kondisi 75,50% 86,48% 88,30% 88,90% 89,50% 90,10% 90,10%
49 75 10 28 02 463,90
Permukiman baik

Program
Persentase capaian SPM 224.761.359, 212.399.659, 224.056.522, 259.885.576, 281.954.041, 1.203.057.15
Pengembangan NA 40% 60% 60% 60% 60% 60%
Perumahan Rakyat 31 91 20 49 95 9,86
Perumahan

Indikator Sasaran:

Persentase Rumah Tangga 60,81 61,24


60,10% 61,67% 62,11% 62,54% 62,54%
yang memiliki akses terhadap % %
sanitasi layak dan
berkelanjutan

Program Pembangunan Daerah:

Dinas
Program
Pekerjaan
Pengelolaan dan Persentase jaringan air 13.181.718.1 12.456.733.8 13.140.381.0 15.241.669.7 16.535.932.6 70.556.435.4
60,10% 60,65% 60,92% 61,19% 61,46% 61,73% 61,73% Umum dan
Pengembangan limbah terbangun 02 92 86 37 45 61,96
Penataan
Sistem Air Limbah
Ruang

Indikator Sasaran: 64,74% 75,23% 77,85% 80,47%

379 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase Rumah Tangga


yang memiliki akses terhadap 69,99 72,61 80,47
air minum layak dan % % %
berkelanjutan

Program Pembangunan Daerah:


Persentase jumlah rumah
Program Dinas
tangga yang mendapatkan
Pengelolaan dan Pekerjaan
akses terhadap air minum 16.974.121.9 16.040.558.5 16.920.892.2 19.626.725.3 21.293.350.0 90.855.648.1
Pengembangan 64,74% 69,99% 72,61% 75,23% 77,85% 80,47% 80,47% Umum dan
melalui SPAM jaringan 86 21 35 92 55 88,48
Sistem Penyediaan Penataan
perpipaan dan bukan
Sumber Air Minum Ruang
jaringan perpipaan
Dinas
Program
Pekerjaan
Pengelolaan Volume air bersih yang 2.000 4576950094 3.000 4325221410 4562597074 5292205553 5741598925
NA 4.000 M3 5.000 M3 6.000 M3 6.000 M3 2,45E+11 Umum dan
Sumber Daya Air tersedia M3 7 M3 5 7 4 0
Penataan
(SDA)
Ruang

Sasaran: Indikator Sasaran:

Persentase pemanfaatan 85% 85% 85% 90% 90% 90% 90%


Meningkatnya
ruang sesuai dengan
kualitas tata ruang
peruntukan
Program Pembangunan Daerah:

Persentase kawasan memiliki


4,17% 16,67% 25,00% 33,33% 41,67% 50,00% 50,00%
rencana tata ruang
Dinas
Program
1242402442 Pekerjaan
Penyelenggaraan 2321120484 2193460668 2313841600 2683849826 2911751843
1 Umum dan
Penataan Ruang
Persentase kelayakan sistem Tata Ruang
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
informasi tata ruang

380 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Cakupan wilayah
pemanfaatan ruang yang NA 87% 89% 91% 93% 95% 95%
terkendali

Program Persentase ketersediaan


400.774.981,
Pengelolaan Izin lokasi pembangunan dalam N/A 90,00% 74.874.854 90,00% 70.756.796 90,00% 74.640.052 90,00% 86.575.801 90,00% 93.927.479 90,00%
32
Lokasi rangka penanaman modal

Program
Persentase penanganan
Penyelesaian 601.162.471,
sengketa tanah garapan yang N/A 90,00% 112.312.281 90,00% 106.135.194 90,00% 111.960.077 90,00% 129.863.701 90,00% 140.891.218 90,00%
Sengketa Tanah 98
dilakukan melalui mediasi
Garapan

Program
Penyelesaian Ganti
Persentase penyelesaian
Kerugian dan 400.774.981,
permasalahan subyek dan N/A 90,00% 74.874.854 90,00% 70.756.796 90,00% 74.640.052 90,00% 86.575.801 90,00% 93.927.479 90,00%
Santunan Tanah 32
obyek ganti kerugian
untuk
Pembangunan

Program
Redistribusi Tanah,
serta Ganti
Persentase bidang tanah yang 400.774.981,
Kerugian Program N/A 18,10% 74.874.854 19,24% 70.756.796 20,38% 74.640.052 21,53% 86.575.801 22,67% 93.927.479 22,67%
mejadi obyek landreform 32
Tanah Kelebihan
Maksimum dan
Tanah Absentee

Program Persentase peningkatan


Dinas Tenaga
Perencanaan satuan pemukiman (SP) 898498251, 895680619,
18% 22% 24% 849081549 26% 28% 1038909610 30% 1127129746 30% 4809299776 Kerja dan
Kawasan dalam satu kawasan 8 3
Transmigrasi
Transmigrasi transmigrasi

381 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Persentase peningkatan
Pembangunan 74874854,3 70756795,7 74640051,6 86575800,8 93927478,8
pembangunan kawasan 20% 24% 26% 28% 29% 30% 30% 400774981,3
Kawasan 2 5 1 4 2
transmigrasi
Transmigrasi

Program
Persentase peningkatan
Pengembangan 299499417, 298560206, 346303203, 375709915,
pengembangan kawasan 20% 24% 26% 283027183 28% 29% 30% 30% 1603099925
Kawasan 3 4 3 3
transmigrasi
Transmigrasi

Persentase ketersediaan
bangunan publik terhadap 74,59% 82,32% 86,74% 91,16% 95,58% 100,00% 100,00%
kebutuhan
Program Penataan 1868876363 1766089621 1863015688 2160931988 2344429871 100.033.435.
Bangunan Gedung 7 9 1 8 2 338,28 Dinas
Persentase bangunan publik Pekerjaan
40,74% 22,29% 16,77% 10,73% 8,02% 4,57% 4,57% Umum dan
rusak diperbaiki
Tata Ruang
Program
Presentase tenaga terampil 39533923,0 37359588,1 39409947,2 45712022,8 49593708,8
Pengembangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 211609190,1
konstruksi terlatih 8 6 5 4 1
Jasa Konstruksi

Sasaran: Indikator Sasaran:

Meningkatnya Persentase luas daerah irigasi 63,94% 72,65% 75,81% 78,44% 80,66% 82,56% 82,56%
cakupan layanan kewenangan kabupaten yang
irigasi dilayani jaringan irigasi

Program Pembangunan Daerah:

382 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program Dinas
Pengelolaan Persentase jaringan irigasi 4576950094 4325221410 4562597074 5292205553 5741598925 Pekerjaan
56,74% 65,45% 68,61% 71,24% 73,46% 75,37% 75,37% 2,44986E+11
Sumber Daya Air dalam kondisi baik 7 5 7 4 0 Umum dan
(SDA) Tata Ruang

Tujuan: Indikator Tujuan:

Menurunnya risiko 112:02: 105:08:


Indeks Risiko Bencana 124:46:00 99:58:00 93:36:00 87:14:00 87:14:00
bencana 00 00

Sasaran: Indikator Sasaran:

Meningkatnya 40 20 10 0 0 0 0
upaya mitigasi dan
Angka korban bencana
penanggulangan
bencana
Program Pembangunan Daerah:

Persentase daerah rawan


yang memiliki pengendali 1,08% 1,08% 2,29% 3,49% 4,69% 5,89% 5,89%
abrasi memadai

Dinas
Program Persentase daerah rawan Pekerjaan
Pengelolaan longsor yang memiliki 22,19% 23,83% 4576950094 24,59% 4325221410 25,46% 4562597074 26,23% 5292205553 27,10% 5741598925 27,10% 2,44986E+11 Umum dan
Sumber Daya Air tembok penahan memadai 7 5 7 4 0
Penataan
(SDA)
Ruang

Persentase daerah pertanian


yang memiliki tanggul 36,11% 38,66% 39,68% 40,37% 41,06% 42,08% 42,08%
penahan air asin memadai

383 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase daerah rawan


kebakaran lahan yang
NA 0,01% 0,01% 0,02% 0,02% 0,03% 0,03%
memiliki irigasi sekat-sekat
bakar memadai

Program
Pengelolaan dan Persentase drainase dalam 15.970.806.4 15.092.424.5 15.920.723.0 18.466.618.3 20.034.731.2 85.485.303.5
73,91% 75,99% 77,03% 78,07% 79,11% 80,15% 80,15%
Pengembangan kondisi baik 26 33 08 18 31 16,25
Sistem Drainase

Persentase desa tangguh


2,50% 3,5% 4,5% 6% 7,5% 9% 9%
bencana
Program
1431998323
Penanggulangan 2675333313 2528192069 2666943641 3093416691 3356097523
8
Bencana Persentase korban bencana
yang mendapatkan 50% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
penanganan Badan
Penanggulanga
n Bencana
Program Daerah
Pencegahan
Penanggulangan
Persentase peralatan proteksi 1.001.937.45
Penyelamatan 30% 40% 187.187.136 45% 176.891.989 50% 186.600.129 55% 216.439.502 60% 234.818.697 60%
kebakaran dalam kondisi baik 3
Kebakaran dan
Penyelamatan Non
Kebakaran

Misi 3: Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Daya Saing

Tujuan:

Meningkatnya
Indeks Pembangunan 69:06:0
kualitas Sumber 67.16 69,56 69,96 70,36 70,76 70,76
Manusia 0
Daya Manusia

Sasaran:

384 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Meningkatnya 0,427083 0,429166 0,430555 0,430555


Indeks Pendidikan 9.56 9.70 0,425
akses pendidikan 333 667 556 556

Program Pembangunan Daerah:

Angka Partisipasi Murni SD 89,80% 90,25% 90,50% 90,75% 91,00% 92,00% 92,00%
Program
6679149100 95.511.832.1 105.788.905.
Pengelolaan
0 30,00 267,19
pendidikan
86.828.938.3 101.720.101. 456.641.267.
Angka Partisipasi Murni SMP 55,99% 60,25% 60,50% 60,75% 70,00% 70,25% 70,25%
00,00 218,45 915,64 Dinas
Pendidikan

Program
Persentase layanan PAUD dan
Pengendalian
Pendidikan Non-Formal yang 80,00% 80,50% 25000000 80,80% 25000000 80,85% 25000000 90,00% 25000000 90,25% 25000000 90,25%
perizinan
mendapatkan Izin 125.000.000,
pendidikan
00

Sasaran Indikator sasaran:

Meningkatnya
Rata-rata nilai kelulusan SD
kualitas 60,04 63,75 65,66 67,57 69,47 71,38 71,38
dan SMP
pendidikan

Program Pembangunan Daerah

Persentase Tenaga pendidik


yang memiliki sertifikat 28,03% 30,97% 32,44% 33,34% 32,25% 37,59% 37,59%
Program Pendidik mengajar 63.237.951.0 82.209.336.3 89.608.176.5 95.880.748.9 99.715.978.8 430.652.191. Dinas
dan tenaga
00,00 00,00 67,00 26,69 83,76 677,45 Pendidikan
kependidikan
Persentase guru yang
memenuhi kualifikasi (S1/ D- 70,77% 75,05% 78,75% 80,62% 89,79% 100% 100%
IV)

385 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Persentase pemenuhan SPM 1.072.637.16
Pengembangan 80,75% 90,00% 140.000.000, 90,25% 182.000.000, 90,45% 236.600.000, 90,85% 251.979.000, 91,05% 262.058.160, 91,05
bidang pendidikan 0,00
kurikulum 00 00 00 00 00
Persentase penduduk yang
Dinas
mendapat pendampingan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pendidikan
persiapan ujian kesetaraan
Pengelolaan
Pendidikan Persentase pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pendidikan non-formal

Program Dinas
Cakupan pelayanan
Pembinaan 6,7 7,2 300.000.000, 7,5 388.080.000, 8,0 407.484.000, 8,2 423.783.360, 8,5 436.496.860, 8,5 1.955.844.22 Kearsipan dan
perpustakaan daerah
Perpustakaan 00 00 00 00 80 0,80 Perpustakaan

Sasaran:

Meningkatnya
Persentase peningkatan Dinas Pemuda
prestasi 3,00 4,50 5,00 6,00 7,00 8,00 8,00
prestasi olahraga dan Olah Raga
keolahragaan

Program Pembangunan Daerah:

Program
Pengembangan
Persentase cabang olahraga
Kapasitas Daya 12% 20% 25% 30% 40% 50% 50%
yang mendapat pembinaan
Saing
Keolahragaan 4.418.423.79 5.715.673.01 6.172.926.85 6.419.843.93 6.612.439.24 29.339.306.8 Dinas Pemuda
1,00 6,04 7,32 1,61 9,56 45,53 dan Olah Raga

Persentase keikutsertaan
10% 20% 25% 30% 35% 40% 40%
pada turnamen di luar daerah

386 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Peningkatan
Persentase UKM yang 1.516.201.45
Kapasitas Daya 12% 15% 17% 20% 22% 25% 25%
dikembangkan oleh pemuda 3
Saing Kepemudaan
1.013.123.95 1.310.577.14 1.415.423.31 1.472.040.24 6.727.366.10
Persentase pemuda yang
0,00 2 3 6 10,951,468,0 3,30
mendapat pembinaan 5% 12% 15% 17% 20% 25% 25%
00
kepemimpinan
Persentase organisasi
pemuda yang mendapat N/A 10% 15% 20% 25% 30% 30%
pembinaan dari pihak swasta
Dinas Pemuda
dan Olah Raga
Peningkatan
Persentase anggota pramuka
Kapasitas Daya 60.000.000,0 77.616.000,0 83.825.280,0 87.178.291,2 89.793.639,9 398.413.211,
yang mendapat peningkatan 5% 20% 40% 50% 60% 75% 75%
Saing 0 0 0 0 4 14
kapasitas
Kepramukaan

Sasaran:

Meningkatnya Persentase budaya benda dan


8,25 8,75 9,00 9,5 9,75 10,00 10,00
kelestarian budaya tak benda yang dilestarikan

Program Pembangunan Daerah:

Dinas
Pengembangan Persentase kebudayaan
N/A 8,75% 9,00% 9,50% 9,75% 10,00% 10,00% Pariwisata dan
kebudayaan daerah yang dikembangkan 800.000.000, 1.034.880.00 1.096.972.80 1.140.851.71 1.175.077.26 5.247.781.77
Kebudayaan
00 0,00 0,00 2,00 3,36 5,36

387 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Pengembangan Persentase kesenian


5.245.436.54
kesenian tradisional daerah yang N/A 45% 55% 65% 75% 85% 85%
0,22
tradisional dikembangkan 3.713.291.06 4.803.513.31 5.043.688.98 5.350.345.27 24.156.275.1
0,00 5,22 0,98 1,02 67,43

Pelestarian dan
Persentase cagar budaya 10.220.000.0 13.220.592.0
Pengelolaan Cagar N/A 60% 63% 66% 69% 72% 72%
yang dilestarikan 00,00 00,00
Budaya 13.881.621.6 14.436.886.4 14.725.624.1 66.484.724.2
00,00 64,00 93,28 57,28

Persentase Keikutsertaan
Program 240.000.000, 310.464.000, 325.987.200, 339.026.688, 349.197.488, 1.564.675.37
Masyarakat dalam N/A 56% 60% 78% 80% 100% 100%
Pembinaan Sejarah 00 00 00 00 64 6,64
Pembinaan Sejarah

Sasaran:

Meningkatnya
derajat kesehatan Angka Harapan Hidup 71.1 71.32 71.38 71:44:00 71:50:00 71:56:00 71:56:00
masyarakat

Program Pembangunan Daerah:

Program
Pemenuhan upaya 161.856.653. 175.614.469. 184.395.192. 189.927.048. 834.412.040.
Persentase peningkatan 122.618.677.
kesehatan 640,00 199,40 659,37 439,15 937,92 Dinas
cakupan persalinan yang 92,5 79 000,00 80 82,5 86 92,5 92,5
perorangan dan Kesehatan
ditolong tenaga kesehatan
upaya kesehatan
masyarakat

388 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
98 93 95 96,5 98 98 98
kunjungan K1 dan K4

Persentase peningkatan
92 78 82 86,4 90 92 92
kunjungan K4

Persentase penurunan bayi


lahir dengan Bayi Berat Lahir 3 4,6 4,4 3,4 3 3 3
Rendah (BBLR)

Persentase peningkatan
cakupan Kunjungan Neonatal 99 98,2 98,4 98,6 99 99 99
(KN) KN 1

Persentase peningkatan
cakupan Kunjungan Neonatal 96 91 92 94 96 96 96
(KN) KN 3

Persentase peningkatan
cakupan bayi mendapatkan 83:03:0
85,6 84 84,6 85,3 85,6 85,6
Imunisasi Dasar Lengkap 0
(IDL)

Persentase penurunan balita


00:01 0,23 0,2 0,15 0,12 0,1 0,1
gizi buruk

389 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase penurunan ibu


hamil yang kekurangan 10 13 11,5 10 10 10 10
energi kronik (KEK)

Persentase penurunan gizi


7 7,5 7,3 7 7 7 7
balita kurang

Persentase peningkatan Desa


75 65 67,5 70 72 75 75
STBM

Persentase peningkatan Dinas


95 86 88 90 92 95 95
penerapan PHBS Kesehatan

Insidence rate penyakit


Dinas
HIV/AIDS per 1.000 0 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01
Kesehatan
penduduk

Program Persentase masyarakat yang


Pemberdayaan memiliki pengetahuan terkait Dinas
67 55 58 61 64 67 67
Masyarakat Bidang pencegahan dan 4.992.300.00 6.458.039.28 7.103.843.20 7.459.035.36 7.682.806.42 33.696.024.2 Kesehatan
Kesehatan penanggulangan COVID-19 0,00 0,00 8,00 8,40 9,45 85,85

390 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase kasus
pelanggaran disiplin protokol Dinas
40 32 34 36 38 40 40
kesehatan yang diberikan Kesehatan
sanksi administratif

Program 834.412.040.
Pemenuhan upaya 937,92
Rasio Test dan Tracing Covid-
kesehatan Dinas
19 Per 1000 Jumlah 1 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1
perorangan dan Kesehatan
Penduduk 122.618.677. 161.856.653. 175.614.469. 184.395.192. 189.927.048.
upaya kesehatan
masyarakat 000,00 640,00 199,40 659,37 439,15

Persentase peningkatan
kapasitas pelayanan 92 85 86 87 89 92 92
laboratorium

Frekuensi update dan release Dinas


8 4 5 6 7 8 8
data COVID-19 per minggu Kesehatan

Prevalensi penyakit Diabetes 64 67 65 65,5 64 64 64

Persentase peningkatan
cakupan masyarakat yang Dinas
95 87 88 89 90 95
memiliki sistem jaminan Kesehatan
kesehatan

391 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase ODGJ yang


Dinas
mendapatkan pelayanan 69,1 71 70 70,2 69 69,1 69,1
Kesehatan
kesehatan

Dinas Sosial,
Program Cakupan PUS yang ingin Pemberdayaan
2.130.451.54 2.755.952.12 2.976.428.29 3.095.485.42 3.188.349.98
Pengendalian melakukan KB, namun tidak 8,00% 7,70% 7,40% 7,40% 7,40% 7,40% Perempuan,
7,00 1 1 3 5
penduduk terpenuhi (unmet need) Perlindungan
14.146.667.3 Anak, dan KB
66,83

Persentase peningkatan
partisipasi Kelompok N/A 26% 27% 28% 29% 30% 30% 34.257.251.8
Program Ketahanan Keluarga 93,15
Pembinaan 5.159.053.60 6.673.751.74 7.207.651.88 7.495.957.96 7.720.836.69
Keluarga 6,00 5 4 0 8
Berencana
Dinas Sosial,
Persentase peningkatan Pemberdayaan
N/A 30% 40% 50% 50% 50% 50% Perempuan,
fungsi Kampung KB
Perlindungan
Anak, dan KB

Program Program 11.480.196.9


Persentase keluarga yang 85,92
Pemberdayaan dan 1.708.181.36 2.209.703.41 2.430.673.75 2.527.900.71
mendapat pembinaan N/A 31,46% 35,86% 37,46% 37,46% 37,46% 37,46%
Peningkatan 8,00 8 9 0
reproduksi
Keluarga Sejahtera
2.603.737.73
1

392 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase keluarga sejahtera N/A 73,00% 73,00% 73,25% 73,50% 74,00% 74,00%

Program Pembangunan Daerah:

Persentase Fasilitas
Peningkatan
Kesehatan yang memiliki 27.569.000.0 35.663.258.4 39.229.584.2 41.583.359.2 42.830.860.0 186.876.062.
kapasitas SDM 92 84 86 88 90 92 92
Jenis dan Jumlah Tenaga 00,00 00,00 40,00 94,40 73,23 007,63
kesehatan
Kesehatan sesuai standar

Persentase fasilitas kesehatan Dinas


1.150.000.00 1.487.640.00 1.636.404.00 1.734.588.24 1.786.625.88 7.795.258.12
yang memiliki ketersediaan 94 89 91 92 93 94 94 Kesehatan
0,00 0,00 0,00 0,00 7,20 7,20
Program Sediaan obat dan vaksin esensial
farmasi, alat
kesehatan, dan
makanan minuman
Persentase tempat
pengelolaan makanan yang 53 45,3 46,3 47,3 48,4 53 53
memenuhi syarat kesehatan

Program
Persentase ketersediaan
Pemenuhan upaya
sarana, prasarana dan alat
kesehatan Dinas
kesehatan pada Fasilitas 84 80 81 82 83 84 84
perorangan dan Kesehatan
Kesehatan sesuai dengan
upaya kesehatan
Standar Kemenkes 122.618.677. 161.856.653. 175.614.469. 184.395.192. 189.927.048. 834.412.040.
masyarakat
000,00 640,00 199,40 659,37 439,15 937,92

Sasaran: Indikator sasaran:

393 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Dinas Sosial,
Meningkatnya
Pemberdayaan
keberdayaan Indeks Pemberdayaan
66.1 70,01 71,56 72,67 73,46 74,02 74,02 Perempuan,
perempuan dan Gender (IDG)
Perlindungan
anak
Anak, dan KB
Program Pembangunan Daerah:

Persentase peningkatan
N/A 70,01% 71,56% 72,67% 73,46% 74,02% 74,02%
kapasitas SDM perempuan
1.263.303.56
1,44

Dinas Sosial,
Persentase peningkatan Pemberdayaan
N/A 26,20% 26,40% 26,60% 26,80% 27,00% 26,20%
Program kesempatan perempuan Perempuan,
Pengarusutamaan Perlindungan
190.598.950, 246.558.801, 263.817.917, 277.008.813, 285.319.078, Anak, dan KB
gender dan
00 72 84 73 14
pemberdayaan
perempuan
Persentase peningkatan
66,01% 66,10% 66,20% 66,30% 66,40% 66,50% 66,50%
pengarusutamaan gender

Persentase peningkatan akses


N/A 50% 50% 50% 50% 50% 50%
perempuan dalam politik

Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Program Persentase Penyajian dan
42.300.795,0 54.720.308,4 60.192.339,2 63.201.956,2 65.098.014,9 285.513.413, Perempuan,
Pengelolaan Sistem Pemanfaatan Data Gender N/A 80% 80% 80% 80% 80% 80%
0 1 5 2 0 78 Perlindungan
Data Gend dan Anak sesuai standar
Anak, dan KB

394 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Persentase peningkatan kerja 247.444.100, 320.093.687, 352.103.056, 369.708.209, 380.799.455,
Perlindungan N/A 50% 55% 55% 55% 60% 60%
sama antar lembaga (LSM) 00 76 54 36 64 1.670.148.50
perempuan
9,30

Persentase peningkatan
Perlindungan 342.388.242, 442.913.429, 509.350.444, 534.817.966, 550.862.505,
keterlibatan masyarakat, N/A 50% 55% 55% 55% 60% 60%
khusus anak 00 85 33 55 54
dunia usaha, dan media 2.380.332.58
8,27

Program Persentase peningkatan


109.654.880, 141.849.552, 156.034.508, 163.836.233, 168.751.320,
Pemenuhan Hak Keterpenuhan Indikator Kota 50% 50% 55% 55% 55% 60% 60%
00 77 04 45 45
Anak (PHA) Layak Anak 740.126.494,
71
Sasaran:

Dinas Sosial,
Meningkatnya Persentase Pemerlu Pemberdayaan
kesejahteraan Pelayanan Kesejahteraan N/A 10,64 8,87 7,09 5,32 3,55 3,55 Perempuan,
sosial Sosial (PPKS) Perlindungan
Anak, dan KB

Program Pembangunan Daerah:

Dinas Sosial,
Persentase Pemerlu
Program Pemberdayaan
Pelayanan Kesejahteraan 1.485.964.25 1.922.243.36 2.114.467.69 2.177.901.72 2.243.238.78
Pemberdayaan 6,74% 5,71% 5,71% 5,71% 5,71% 5,71% 5,71% Perempuan,
Sosial (PPKS) yang meningkat 6,00 1,56 7,72 8,65 0,51
Sosial Perlindungan
pendapatannya
9.943.815.82 Anak, dan KB
4,44

395 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
kelompok rentan yang - 40,50% 40,50% 40,50% 40,50% 40,50% 40,50%
terlatih

Persentase kelompok rentan


yang mendapat jaminan 4,50% 7,50% 10,05% 13,50% 16,50% 19,50% 19,50%
sosial
Program 6.297.699.14
937.058.166, 1.212.178.44 1.333.396.28 1.386.732.13 1.428.334.10 0,43
Perlindungan dan
00 3,54 7,89 9,41 3,59
Jaminan Sosial
Persentase kelompok rentan
pemerlu perlindungan yang 14,32% 15% 25% 25% 35% 35% 35%
mendapatkan penanganan

Persentase masyarakat
312.220.730, 403.888.736, 444.277.609, 457.605.938, 471.334.116,
korban bencana yang 10% 5% 5% 5% 5% 5%
00 33 96 26 41
mendapat penanganan sosial
Program 2.089.327.13
Penanganan 0,96
Bencana Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Persentase desa yang Perempuan,
mendapatkan pembinaan 4% 6% 8% 10% 12% 12% Perlindungan
kesiapsiagaan bencana Anak, dan KB

Program Persentase peningkatan 642.606.650, 831.275.962, 914.403.558, 950.979.701, 979.509.092,


50% 7,50% 10,50% 13,50% 16,50% 19,50% 19,5%
Rehabilitasi Sosial cakupan pelayanan PPKS 00 44 68 03 06
4.318.774.96
4,22

396 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Pengelolaan Taman Cakupan pengelolaan taman 278.564.950, 360.351.619, 396.386.781, 408.278.384, 420.526.736,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Makam Pahlawan makam pahlawan 00 32 25 69 23
1.864.108.47
1,49
Misi 4: Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan

Tujuan:
Meningkatnya Indeks Desa Membangun 0,65 0,69 0,71 0,73 0,75 0,77 0,77
kemandirian desa

Sasaran:
Meningkatnya Desa status mandiri 30 44 51 58 65 72 72
keberdayaan desa

Program Pembangunan Daerah:

Presentase desa yang


541.104.080, 193.131.237, 195.876.259, 408.886.832, 202.189.333,
menyusun RPJMDes/RKPDes n/a 100 100 100 100 100 100
00 72 17 24 66
dan APBDes sesuai ketentuan
Program 1,687,631,84
Pembinaan dan 2,79 Kecamatan
Pengawasan
Pemerintahan Desa
Persentase peningkatan 407.853.250, 222.853.250, 222.853.250, 222.853.250, 222.853.250,
n/a 100 100 100 100 100 100
tertib administrasi desa 00 00 00 00 00
1,469,266,25
0,00

397 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase desa yang


Program penataan 5.600.000.00 5.684.000.00 5.769.260.00 5.855.798.90 28.509.058.9
memiliki batas wilayah yang 1,98 25 5,600,000,00 37 59 81 100 100
desa 0,00 0,00 0,00 0,00 00,00
jelas 0,00

Persentase desa yang tata


7.550.000.00 7.550.000.00 7.778.198.75 7.894.871.73 38.436.320.4
kelola administrasi 40% 63% 71% 79% 87% 100% 100%
0,00 0,00 0,00 1,25 81,25
Program pemerintahan desa baik
7.663.250.00
administrasi
0,00
pemerintahan desa
Persentase peningkatan
32,80% 54% 66% 78% 90% 100% 100%
Bumdes aktif
Dinas
Program Pemberdayaan
pemberdayaan Masyarakat
lembaga Desa
Persentase lembaga dan 3.000.000.00 3.045.000.00 3.090.675.00 3.137.035.12 15.272.710.1
kemasyarakatan, 100% 100% 3,000,000,00 100% 100% 100% 100% 100%
kader desa yang aktif 0,00 0,00 0,00 5,00 25,00
lembaga adat, dan 0
masyarakat hukum
adat

Persentase desa yang


Program
menjalankan kerjasama
Peningkatan n/a 7,50% 10,30% 400,000,000 13% 400,000,000 15,80% 400,000,000 18,50% 400,000,000 18,50% 1.600.000,00
dalam pengembangan
Kerjasama Desa
perekonomian desa

398 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Pemberdayaan Persentase hasil koordinasi


624.847.892, 664.126.808, 665.515.617, 667.024.946, 668.666.481,
masyarakat desa pemberdayaan masyarakat n/a 100 100 100 100 100 100 Kecamatan
00 68 27 78 99
dan kelurahan desa dan kelurahan

3,872,629,59
4,72
Misi 5: Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat

Tujuan:
Meningkatnya
kualitas Laju Pertumbuhan Ekonomi -0,5 5,73 7,18 7,29 7,40 7,51 7,51
pertumbuhan
ekonomi

Sasaran: Dinas
Pertanian,
Laju pertumbuhan sektor
Meningkatnya -1,1 3,62 4,14 4,23 4,31 4,4 4,4 Peternakan,
pertanian
pertumbuhan dan
sektor pertanian Perkebunana

Program Pembangunan Daerah:

Program
Persentase peningkatan
Penyediaan dan 49.320.000,0 151.046.200, 255.875.000, 294.256.250, 750.497.450,
ketersediaan bibit unggul 1,02 3 - 3,5 3,5 4 4,5 4,5
Pengembangan 0 00 00 00 00
(hortikultura)
Sarana Pertanian

399 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
164.400.000, 270.154.000, 582.250.000, 605.540.000, 1.622.344.00
ketersediaan bibit unggul n/a - - 5 5 5 5 5
00 00 00 00 0,00
(perkebunan)

Persentase pemenuhan
53.658.590.6 54.731.762.4 57.468.350.5 64.134.679.2 67.982.760.0 244.317.552.
sarana pertanian tanaman n/a 20 40 70 85 92 92
43,00 55,86 78,65 45,78 00,52 280,81
pangan pada food estate

Persentase pemenuhan
35.412.695.2 35.943.885.7 39.178.835.4 43.880.295.6 46.513.113.4 165.516.130.
sarana pertanian tanaman n/a 17 42 87 95 100 100
79,00 08,19 21,92 72,55 12,91 215,56
hortikultura pada food estate

Persentase pemenuhan
274.384.950, 281.244.573, 300.931.693, 338.548.155, 442.655.324, 1.363.379.74
sarana perkebunan pada food n/a 1 30 55 70 82 82
00 75 91 65 78 8,10
estate

Persentase pemenuhan
2.137.315.51 2.180.061.82 2.310.865.53 2.588.169.39 2.717.577.86 9.796.674.62
sarana peternakan pada food n/a 20 40 60 80 100 100
5,00 5,30 4,82 9,00 8,95 8,06
estate

400 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
2.906.044.68 2.949.635.35 3.097.117.11 3.468.771.17 3.642.209.73 13.157.733.3
produktivitas tanaman
0,00 0,20 7,71 1,84 0,43 70,17
pangan

- Padi 1,48 0,5 0,5 0,76 0,76 0,75 0,75

- Jagung 29,22 3,5 3,5 3,5 3,5 3,51 3,51

- Kedelai 38,27 3 3 3 3 3 3

- Ubi kayu 10,9 3 3 3 3 3 3

Persentase kelompok tani


113.500.000, 221.445.000, 325.873.900, 345.426.334, 1.006.245.23
yang menggunakan teknologi n/a - - 5,00 10,00 15,00 20,00 20,00
00 00 00 00 4,00
produksi pertanian

Persentase peningkatan 5.410.446.60 5.491.603.29 5.711.267.43 6.282.394.17 6.596.513.88 24.081.778.7


11,37 12 12 12 12 12 12
tingkat kelahiran ternak 0,00 9,00 0,96 4,06 2,76 86,77

Persentase peningkatan luas 11.850.803.1


tanam tanaman pangan 46,88
Program
11.675.668.1
Penyediaan dan
Padi -2,92 3 25,00 3 3 12.324.835.2 3 13.557.318.8 3 14.302.971.3 3 52.035.928.5
Pengembangan
72,75 00,03 34,03 53,68
Prasarana
Pertanian Jagung 4 5,06 5,06 5,04 5,02 5 5

Kedelai 3,35 5 5,22 5 5 5,09 5,09

Ubi Kayu 3,61 3 3 3 3 3 3

401 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase pemenuhan
82.804.206.2 84.460.290.4 88.683.304.9 99.325.301.5 104.291.566. 376.760.463.
prasarana pertanian tanaman n/a 20 40 60 80 100 100
88,00 13,76 34,45 26,58 602,91 477,70
pangan pada food estate

Persentase pemenuhan
51.612.900,0 52.903.222,5 105.548.383, 300.374.505, 562.389.485, 1.021.215.59
prasarana perkebunan pada n/a 0,5 20 40 65 85 85
0 0 63 66 89 7,67
food estate

Persentase pemenuhan
4.543.906.32 4.612.064.91 4.842.668.16 5.326.934.97 5.593.281.72 20.374.949.7
prasarana peternakan pada n/a 30 40 50 60 70 70
0,00 4,80 0,54 6,59 5,42 77,36
food estate

Persentase peningkatan luas 148.341.563, 308.273.630, 464.439.102, 487.661.057, 1.408.715.35


-
tanam tanaman hortikultura 00 15 75 89 3,79

- Sayuran semusim 2,64 3 3 3 3 3 3

- Buah-buahan tahunan -25,94 3 3 3 3 3 3

Persentase peningkatan
100.000.000, 251.500.000, 256.530.000, 269.356.500, 877.386.500,
produktivitas tanaman -
00 00 00 00 00
hortikultura

402 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

- Sayuran semusim -3,57 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5

- Buah-buahan tahunan 22,37 3 3 3 3 3 3

Persentase peningkatan luas 5.289.000.00 5.368.335.00 5.636.751.75 6.313.161.96 6.628.820.05 23.947.068.7


tanam tanaman perkebunan 0,00 0,00 0,00 0,00 8,00 68,00

- Karet -0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

- Kelapa 0,82 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

- Kopi 2,37 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

- Kelapa Sawit PBS -0,06 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

- Kelapa Sawit Rakyat 0,03 1 1 1 1 1 1

- Lada 0 1 1 1 1 1 1

Persentase peningkatan
30.800.000,0 31.262.000,0 32.825.100,0 98.051.461,0 351.973.519, 514.112.080,
produktivitas tanaman
0 0 0 0 44 44
perkebunan

- Karet -0,97 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

- Kelapa 0 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

- Kopi -1,17 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

- Kelapa Sawit PBS 4,79 5 5 5 5 5 5

- Kelapa Sawit Rakyat -3,63 5 5 5 5 5 5

403 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

- Lada 1,96 3 3 3 3 3 3

Persentase peningkatan luas


131.175.000 133.142.625 139.799.756, 156.575.727 300.000.000 729.518.108,
lahan usaha budidaya 1,37 3,62 3,62 3,62 4,00 4,00 4,00
,00 ,00 25 ,00 ,00 25
peternakan

Persentase peningkatan kelas 260.163.750, 264.066.206, 277.269.516, 310.541.858, 326.068.951, 1.177.946.53


12,00 15 15 17 20 20 20
kelompok tani 00 25 56 55 48 2,84

Persentase peningkatan kelas


Program 3.047.632.50 3.093.346.98 3.217.080.86 3.860.497.04 4.053.521.89 14.224.446.7
Balai Penyuluhan Pertanian 11 11 11 11 22 22 22
Penyuluhan 0,00 7,50 7,00 0,40 2,42 87,32
(BPP) Kecamatan
pertanian

Persentase kelompok tani 65.587.500,0 66.571.312,5 69.234.165,0 77.542.264,8 82.194.800,6 295.542.542,


n/a 5 10 15 20 25 25
yang berorientasi agribisnis 0 0 0 0 9 99

Program Persentase luas lahan


pengendalian dan tanaman pangan terkena 214.252.500, 217.466.287, 226.164.939, 253.304.731, 265.969.968, 962.905.926,
n/a 75 78 80 82 85 85
penanggulangan bencana yang ditanggulangi 00 50 00 68 26 44
bencana pertanian (OPT, DPI)

404 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
Perizinan usaha 157.410.000, 159.771.150, 166.161.996, 186.101.435, 197.267.521, 709.302.103,
pembinaan penerapan izin 5 5,00 7,00 7,50 8,00 10,00 10,00
pertanian 00 00 00 52 65 17
perkebunan

Program
Pengendalian
kesehatan hewan Persentase penurunan 1.680.701.3 1.705.911.89 1.774.148.37 1.987.046.17 2.086.398.48 7.553.504.92
2,66 5,00 5 5 5 5 5
dan kesehatan penyakit menular 75,10 5,73 1,56 6,14 4,95 8,37
masyarakat
veteriner

Sasaran:
Dinas
Laju pertumbuhan sub-sektor Ketahanan
Meningkatnya n.a 0,41 0,83 2,07 3,62 4,53 4,53
perikanan Pangan dan
pertumbuhan
Perikanan
sektor perikanan

Program Pembangunan Daerah:

2.351
Persentase nelayan yang 2.017.985.87
Kapal 15% 367.290.000 20% 372.799.350 25% 387.711.324 30% 434.236.683 100% 455.948.517 100%
terlatih 4
Nelayan
Program
Pengelolaan
perikanan tangkap
Persentase peningkatan 1.737.631.50 1.763.695.97 1.834.243.81 2.054.353.06 2.157.070.72 9.546.995.07
n/a 15% 20% 25% 30% 30% 30%
peralatan perikanan tangkap 0 3 1 9 2 5

405 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
2.138.104.08
sarana prasarana perikanan 2 TPI 15% 389.152.500 20% 394.989.788 25% 410.789.379 30% 460.084.104 30% 483.088.310 30%
1
tangkap

Persentase penurunan
Program penggunaan racun ikan dan 1.054.808.00
n/a - - 10% 65.760.000 20% 169.048.000 30% 400.000.000 60% 420.000.000 60%
Pengawasan setrum di kawasan perikanan 0
sumber daya tangkap
kelautan dan
perikanan Persentase penurunan
penggunaan keramba yang 80% 0% - 25% 41.304.000 30% 100.000.000 35% 120.000.000 40% 126.000.000 40% 387.304.000
berlebihan di kawasan sungai

Persentase pelaku
pembudidaya ikan yang 40% 60% 88.000.000 70% 89.320.000 80% 92.892.800 90% 104.039.936 100% 109.241.933 100% 483.494.669
terlatih

Program
Pengelolaan
Persentase peningkatan
perikanan 1.953.807.90 1.983.115.01 2.062.439.61 2.309.932.37 2.425.428.99 10.734.723.9
jangkauan distribusi benih n/a 10% 15% 20% 25% 25% 25%
budidaya 0 9 9 4 2 04
ikan budidaya

Persentase peningkatan
2.054.096.00 2.084.907.44 2.168.303.73 2.428.500.18 2.549.925.19 11.285.732.5
sarana prasarana perikanan n/a 10% 15% 20% 25% 25% 25%
0 0 8 6 5 59
budidaya

406 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase lembaga
2.852.618.54
penjaminan mutu pengolahan 50% 70% 519.200.000 80% 526.988.000 90% 548.067.520 95% 613.835.622 100% 644.527.404 100%
6
ikan segar yang berkembang

Program
Pengolahan dan Persentase nelayan yang
pemasaran hasil menggunakan teknologi 40% 55% - 60% 131.520.000 65% 136.780.800 70% 153.194.496 80% 160.854.221 80% 582.349.517
perikanan perikanan tangkap tepat guna

Persentase Pembudidaya
ikan yang menggunakan
40% 0% - 60% 131.520.000 65% 136.780.800 70% 153.194.496 80% 160.854.221 80% 582.349.517
teknologi perikanan budidaya
tepat guna

Sasaran:
Dinas
Penanaman
Meningkatnya
Persentase peningkatan Modal dan
realisasi 0,64 2,05 2,75 3,45 4,15 4,85 4,85
realisasi PMDN/PMA PTSP
penanaman modal

Program Pembangunan Daerah:

Persentase metode dan


2.175.726.01
sistem perhitungan PMA dan n/a 100% 396.000.000 100% 401.940.000 100% 418.017.600 100% 468.179.712 100% 491.588.698 100%
0
Program PMDN yang kompatibel
Pengendalian
pelaksanaan
penanaman modal
Persentase peningkatan
perusahaan yang melaporkan 0,50% 15% 176.000.000 25,00% 178.640.000 35,00% 185.785.600 50% 208.079.872 75,00% 218.483.866 75,00% 966.989.338
LKPM secara berkala

407 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
Program Promosi 1.144.000.00 1.161.160.00 1.207.606.40 1.352.519.16 1.420.145.12 6.285.430.69
kerjasama promosi investasi n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penanaman modal 0 0 0 8 6 4
antar perangkat daerah

Program
Persentase peraturan tentang
Pengembangan 1.740.580.80
kemudahan berinvestasi yang n/a 100% 316.800.000 100% 321.552.000 100% 334.414.080 100% 374.543.770 100% 393.270.958 100%
iklim penanaman 8
disahkan
modal

Program Pelayanan Persentase peningkatan 3.988.831.01


n/a 100% 726.000.000 100% 736.890.000 100% 766.365.600 100% 858.329.472 100% 901.245.946 100%
Penanaman Modal pelayanan penanaman modal 8

Program
Persentase data informasi
Pengelolaan Data
perizinan dan non perizinan
dan Sistem n/a 100% 132.000.000 100% 133.980.000 100% 139.339.200 100% 156.059.904 100% 163.862.899 100% 725.242.003
yang dikelola menggunakan
Informasi
sistem
Penanaman Modal

Sasaran:
Laju pertumbuhan sektor Dinas
Meningkatnya akomodasi dan makan Kebudayaan
pertumbuhan minum -28,01 3,72 3,91 4,3 4,84 5,44 5,44 dan Pariwisata
sektor pariwisata

Program Pembangunan Daerah:

Program
Persentase peningkatan Dinas
Peningkatan daya 6.250.000.00 6.343.750.00 6.597.500.00 7.257.250.00 7.620.112.50 34.068.612.5
destinasi wisata yang n/a 65% 70% 75% 80% 85% 85% Kebudayaan
tarik destinasi 0 0 0 0 0 00,00
dikembangkan dan Pariwisata
pariwisata

408 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Pengembangan Persentase peningkatan
1.170.000.00 1.187.550.00 1.235.052.00 1.383.258.24 1.452.421.15 6.428.281.39
Sumber Daya kerjasama pengembangan n/a 20% 30% 40% 50% 60% 60%
0 0 0 0 2 2,00
Pariwisata dan wisata yang terjalin
Ekonomi Kreatif

Program Persentase promosi destinasi


4.360.782.40
Pemasaran wisata yang berhasil n/a 69% 800.000.000 77% 812.000.000 77% 844.480.000 85% 928.928.000 92% 975.374.400 92%
0,00
Pariwisata dijalankan

Program
Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Melalui Persentase Peningkatan Cipta 200.000.000, 1.090.195.60
n/a 50% 60% 203.000.000 70% 211.120.000 75% 232.232.000 80% 243.843.600 80%
Pemanfaatan dan Karya yang di lindungi 00 0,00
Perlindungan Hak
Kekayaan
Intelektual
Sasaran:

Dinas Koperasi
Laju Pertumbuhan Sektor Usaha Kecil
Meningkatnya
Perdagangan Besar dan dan Menengah,
pertumbuan sektor -6,34 2,73 2,97 5,82 6,06 6,57 6,57
Eceran; Reparasi Mobil dan Perdagangan
perdagangan
Sepeda Motor dan
Perindustrian

Program Pembangunan Daerah:

409 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
stabilitas ketersediaan
n/a 5% 5% 10% 10% 15% 15%
barang pokok dan barang
Program Stabilisasi
penting
Harga Barang 2.187.401.30
398.125.000 404.096.875 420.260.750 470.692.040 494.226.642
Kebutuhan Pokok 7
dan Barang Penting

Persentase peningkatan
stabilitas harga barang pokok n/a 10% 10% 10% 15% 15% 15%
dan barang penting

Persentase peningkatan
sarana prasarana n/a 3% 5% 10% 10% 13% 13%
Program perdagangan yang memadai
Peningkatan 3.669.477.29
667.875.000 677.893.125 705.008.850 789.609.912 829.090.408
sarana distribusi 5
perdagangan Persentase peningkatan
pedagang informal yang n/a 2% 5% 5% 10% 12% 12%
terlatih

Persentase peningkatan
n/a 10% 11% 12% 13% 14% 14%
barang tertib ukur
Program
Standardisasi dan 1.648.277.28
300.000.000 304.500.000 316.680.000 354.681.600 372.415.680
Perlindungan 0
Persentase barang beredar
Konsumen
yang diawasi sesuai
n/a 25% 30% 35% 40% 45% 45%
ketentuan peraturan
perundang-undangan

410 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

PROGRAM
PERIZINAN DAN Persentase perizinan yang 1.285.656.27
n/a 25% 234.000.000 30% 237.510.000 35% 247.010.400 40% 276.651.648 45% 290.484.230 45%
PENDAFTARAN diterbitkan 8
PERUSAHAAN

PROGRAM
PENGGUNAAN
Persentase kelompok
DAN 1.098.851.52
pedagang yang menerapkan n/a 6% 200.000.000 12% 203.000.000 20% 211.120.000 30% 236.454.400 42% 248.277.120 42%
PEMASARAN 0
metode marketing mix (4Ps)
PRODUK DALAM
NEGERI

Sasaran:
Dinas Koperasi
Meningkatnya Usaha Kecil
pertumbuhan Laju pertumbuhan sektor dan Menengah,
-8,6 5,89 5,97 6,11 6,29 6,51 6,51
sektor industri pengolahan Perdagangan
perindustrian dan
Perindustrian
Program Pembangunan Daerah:

Persentase IKM yang terlatih n/a 45% 60% 75% 90% 95% 95%
Program
Perencanaan dan 3.296.554.56
600.000.000 609.000.000 633.360.000 709.363.200 744.831.360
Pembangunan 0
Industri
Persentase peningkatan akses
n/a 5% 7% 10% 12% 15%
permodalan
15%

411 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan
sarana dan prasarana n/a 3% 5% 7% 8% 10%
pendukung industri

10%

Persentase Izin Usaha


PROGRAM Industri, Izin Perluasan Usaha
PENGENDALIAN Industri, Izin Usaha Kawasan 1.373.564.40
n/a 10% 250.000.000 15% 253.750.000 20% 263.900.000 25% 295.568.000 30% 310.346.400 30%
IZIN USAHA Industri, dan Izin Perluasan 0
INDUSTRI Kawasan Industri yang
diterbitkan

PROGRAM
PENGELOLAAN
Persentase peningkatan
SISTEM 1.373.564.40
informasi industri yang n/a 15% 250.000.000 20% 253.750.000 25% 263.900.000 30% 295.568.000 35% 310.346.400 35%
INFORMASI 0
tersedia
INDUSTRI
NASIONAL

Tujuan:
Meningkatnya
kualitas Laju Inflasi 2,59 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
pertumbuhan
ekonomi

Dinas
Sasaran:
Ketahanan
Meningkatnya Indeks Ketahanan Pangan 74,24 76,8 78,56 80,32 82,08 83,84 83,84
Pangan dan
kedaulatan pangan
Perikanan

Program Pembangunan Daerah:

412 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase peningkatan stok 3.579.522.56


86,12% 1,30% 651.502.500 1,50% 661.275.038 1,70% 687.726.039 1,90% 770.253.164 2,00% 808.765.822 2,00%
cadangan pangan 2

Program
Peningkatan
Persentase toko tani yang 1.177.158.42
diversifikasi dan 85,25% 86,35% 214.252.500 87,45% 217.466.288 88,55% 226.164.939 91,05% 253.304.732 92,15% 265.969.968 92,15%
berkembang 6
ketahanan pangan
masyarakat

Persentase peningkatan 3.579.522.56


65% 70% 651.502.500 75% 661.275.038 80% 687.726.039 85% 770.253.164 90% 808.765.822 90%
diversifikasi pangan non-nasi 2

Program
Pengelolaan
sumber daya Persentase peningkatan
1.921.891.30
ekonomi untuk lumbung pangan dan sarana 81,12% 1,50% 349.800.000 1,90% 355.047.000 2,00% 369.248.880 2,10% 413.558.746 2,40% 434.236.683 2,40%
8
kedaulatan dan pendukungnya
kemandirian
pangan

Program
Persentase penurunan desa
penanganan n/a 2,20% 41.000.000 2,30% 41.615.000 2,50% 43.279.600 2,70% 48.473.152 2,90% 50.896.810 2,90% 225.264.562
rawan pangan
kerawanan pangan

Program Persentase produk pangan


Pengawasan yang terbebas dari dari zat 70% 80% 50.000.000 85% 50.750.000 90% 52.780.000 95% 59.113.600 100% 62.069.280 100% 274.712.880
keamanan pangan kimia di luar ambang batas

413 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Tujuan:
Meningkatnya
Indeks Gini 0,28 0,26 0,258 0,246 0,238 0,231 0,231
pemerataan
kesejahteraan

Sasaran:

Persentase koperasi yang Dinas Koperasi


Meningkatnya n/a 10,11 10,21 10,32 10,42 10,53 10,53 Usaha Kecil
SHU-nya meningkat
kontribusi sektor dan Menengah,
koperasi dan usaha Perdagangan
kecil menengah dan
terhadap Perindustrian
Persentase peningkatan kelas
perekonomian n/a 5,19 5,37 5,56 5,74 5,94 5,94
usaha mikro ke kecil

Program Pembangunan Daerah:

Program
Pemberdayaan dan Persentase peningkatan akses 2.014.557.45
n/a 10% 366.666.000 12% 372.165.990 15% 387.052.630 16% 433.498.945 18% 455.173.892 18%
Perlindungan permodalan 7
Koperasi

Program
Persentase peningkatan SDM
Pendidikan dan 1.045.131.41
pengurus koperasi yang n/a 5% 190.222.500 7% 193.075.838 10% 200.798.871 12% 224.894.736 15% 236.139.472 15%
Latihan 6
terlatih
Perkoperasian

Program Persentase UKM yang


Pengembangan meningkat kapasitas n/a 60% 100.000.000 65% 101.500.000 70% 105.560.000 75% 118.227.200 80% 124.138.560 80% 549.425.760
UMKM produksinya

414 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Pemberdayaan
Persentase UKM yang
Usaha Menengah, 1.465.142.68
meningkat kapasitas n/a 50% 266.668.000 60% 270.668.020 70% 281.494.741 80% 315.274.110 90% 331.037.815 90%
Usaha Kecil, dan 6
pemasaran produknya
Usaha Mikro
(UMKM)

Program
pengawasan dan Persentase peningkatan
n/a 32% 176.443.500 35% 179.090.153 39% 186.253.759 41% 208.604.210 43% 219.034.420 43% 969.426.041
pemeriksaan kepatuhan koperasi
koperasi

Tujuan:
Meningkatnya
Tingkat Kemiskinan 10,29 10,16 9,98 9,67 9,4 9,13 9,13
pemerataan
kesejahteraan

Sasaran: Dinas
Tingkat Pengangguran Tenagakerjaan
7,3 5,23 4,01 3,36 3,6 3,54 3,54
Menurunnya Terbuka dan
pengangguran Transmigrasi

Program Pembangunan Daerah:

Persentase kelompok usaha 1.209.120.00


45 53 165.000.000 56 185.000.000 59 220.000.000 61 255.000.000 62 290.000.000 62
terlatih 0
Program Pelatihan
Kerja dan
Produktivitas
Tenaga Kerja Persentase Tenaga Kerja 3.400.000.00 3.640.000.00 4.732.400.00 6.121.840.00 18.419.240.0
75 77 475.000.000 79 81 83 85 85
Bersertifikat Kompetensi 0 0 0 0 00

415 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Persentase Tenaga Kerja yang 1.994.415.50
Penempatan 50 56 363.000.000 59 368.445.000 62 383.182.800 63 429.164.736 65 450.622.973 65
Ditempatkan 9
Tenaga Kerja

Program Hubungan Persentase fungsi mediasi 3.626.210.01


80 84 660.000.000 86 669.900.000 88 696.696.000 99 780.299.520 90 819.314.496 90
Industrial yang berjalan dengan baik 6

Misi 6: Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang

Tujuan: Indikator Tujuan:

Meningkatnya 63,15 71,15 72,62 73,15 74,23 75,16 75,16


Indeks Kualitas Lingkungan
Kualitas
Hidup (IKLH)
Lingkungan Hidup

Sasaran: Indikator Sasaran:


44,19 51.89 55,04 55.84 57.67 59,06 59,06
Meningkatnya
Indeks Kualitas Air (IKA)
kualitas air

Program Pembangunan Daerah:


Dinas
Program Perumahan,
Pengendalian Persentase hasil pemantauan Kawasan
2.332.950.25 1.928.206.64 2.034.029.97 2.148.642.11 2.270.285.17 10.714.114.1
Pencemarandan/at kualitas air yang 44,3 45,12 45,87 46,53 46,89 47,25 47,25 Permukiman
0,36 2,19 2,12 3,58 7,77 56,01
au Kerusakan ditindaklanjuti dan
Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup

416 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Persentase perusahaan yang


mengelola air limbah sesuai 44,3 45,12 45,87 46,53 46,89 47,25 47,25
ketentuan

Program
Pembinaan dan
Pengawasan
Persentase penanggungjawab
terhadap Izin
usaha dan atau kegiatan yang 542.552.936, 448.425.411, 473.035.776, 499.690.075, 527.979.492, 2.491.683.69
Lingkungan dan NA 70% 70% 70% 70% 70% 70%
taat izin lingkungan, izin 29 27 78 93 58 2,85
Izin Perlindungan
PPLH dan LH
dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
(PPLH)

Program
Persentase aduan masyarakat
Penanganan 503799155, 416395024, 463997927, 490266671,
di bidang PPLH yang na 75% 80% 85% 439247507 90% 95% 95% 2313706286
Pengaduan 1 7 7 7
ditangani
Lingkungan Hidup

Program
Pengendalian
Bahan Berbahaya Persentase pengawasan
dan Beracun (B3) terhadap pelaksanaan 193768905, 160151932, 168941348, 178460741, 188564104,
na 80% 85% 90% 95% 100% 100% 889887033,2
dan Limbah Bahan dokumen pengendalian B3 8 6 8 4 5
Berbahaya dan dan limbah B3
Beracun (Limbah
B3)

417 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Pengakuan
Keberadaan
Masyarakat Hukum
Adat (MHA),
Persentase keberadaan MHA
Kearifan Lokal dan 116261343, 96091159,5 101364809, 107076444, 113138462,
yang diakui dan aktif dalam na 80% 85% 90% 95% 100% 100% 533932219,9
Hak MHA yang 5 6 3 8 7
PPLH
terkait dengan
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
(PPLH)

Program
Persentase predikat
Penghargaan 224771930, 185776241, 195971964, 218734361,
pengelolaan lingkungan na 85% 90% 90% 95% 207014460 95% 95% 1032268958
Lingkungan Hidup 7 8 7 2
hidup
untuk Masyarakat

Sasaran: Indikator Sasaran:


86.63 92.87 93 93,04 93.75 94,47 94,47
Meningkatnya
Indeks Kualitas Udara (IKU)
kualitas udara

Program Pembangunan Daerah:


Dinas
Program Perumahan,
Pengendalian Persentase titik sampling Kawasan
2.332.950.25 1.928.206.64 2.034.029.97 2.148.642.11 2.270.285.17 10.714.114.1
Pencemarandan/at udara yang memenuhi baku 86,7 88,45 89,92 91,22 91,91 92,62 92,62 Permukiman
0,36 2,19 2,12 3,58 7,77 56,01
au Kerusakan mutu dan
Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup

418 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Program
Pencegahan
Badan
Penanggulangan Persentase penurunan
187187135, 176891989, 216439502, Penanggulanga
Penyelamatan kebakaran dalam wilayah 30% 40% 45% 50% 186600129 55% 60% 234818697 60% 1001937453
8 4 1 n Bencana
Kebakaran dan kabupaten
Daerah
Penyelamatan Non
Kebakaran

Dinas
Sasaran: Indikator Sasaran: Perumahan,
Kawasan
64:06:0 65:13:0
Meningkatnya 59,76 66:08:00 66:58:00 67:10:00 67:10:00 Permukiman
Indeks Kualitas Tutupan 0 0
kualitas tutupan dan
Lahan (IKTL) Lingkungan
lahan
Hidup
Program Pembangunan Daerah:

Luasan RTH publik wilayah


Program kota/ kawasan perkotaan/%
Pengelolaan ketersediaan luasan RTH 5.539.013.84 4.578.050.16 4.829.301.51 5.101.419.71 5.390.231.11 25.438.016.3
NA 61,01 62,03 62,93 63,41 63,9 63,9 Dinas
keanekaragaman publik sebesar 20% dari 2,91 6,93 2,42 8,98 4,06 55,30
hayati (KEHATI) luasan wilayah kota/ Perumahan,
kawasan perkotaan Kawasan
Permukiman
dan
Sasaran: Indikator Sasaran: Lingkungan
Hidup
Meningkatnya 18.34% 20,91% 21,65% 22,39% 23,13% 23,87% 23,87%
Persentase sampah
pengelolaan
tertangani
persampahan

Program Pembangunan Daerah:

419 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Dinas
Persentase cakupan area Perumahan,
Program 0,30% 1,30% 3,30% 3,30% 3,30% 4,30% 4,30% Kawasan
pelayanan sampah 4.601.623.97 3.803.288.09 4.012.019.15 4.238.085.68 4.478.020.35 21.133.037.2
Pengelolaan Permukiman
5,32 5,29 2,49 6,88 3,52 63,50
Persampahan dan
Lingkungan
Persentase bank sampah aktif 0,15% 0,30% 0,30% 1,30% 1,30% 2,30% 2,30%
Hidup
Indikator Sasaran:

Persentase sampah 22% 26% 27% 28% 30% 32% 32%


terkurangi

Program Pembangunan Daerah:

Persentase pengolahan
19% 25% 28% 30% 30% 30%
sampah di TPA
Dinas
Program
Perumahan,
Pengembangan Persentase sampah yang
2% 10% 15% 15% 20% 20% 20% Kawasan
Sistem dan dikelola dengan 3R 507.674.533, 419.598.063, 442.626.333, 467.567.142, 494.037.953, 2.331.504.02
Permukiman
Pengelolaan 24 40 99 48 77 6,88
dan
Persampahan
Lingkungan
Regional
Persentase alat angkut Hidup
90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sampah dalam kondisi baik

Tujuan: Indikator Tujuan:

Meningkatnya
pemanfaatan SDA 10,29 10,16 9,98 9,67 9,4 9,13 9,13
untuk Tingkat Kemiskinan
kesejahteraan
masyarakat

420 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,

Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Sasaran: Indikator Sasaran:

Meningkatnya Persentase peningkatan NA 100% 100% 100% 100% 100% 100%


kualitas penerima manfaat industri
pemanfaatan SDA ekstraktif dalam bentuk CSR

Program Pembangunan Daerah:

Bagian
Program
Persentase pemanfaatan CSR 3.820.470.11 3.877.777.16 3.974.721.59 4.034.342.42 4.094.857.55 19.802.168.8 Ekonomi
perekonomian dan NA 95% 95% 95% 95% 95% 95%
tepat sasaran 6,70 8,45 7,66 1,63 7,95 62,39 Pembangunan
pembangunan
Setda

Indikator Sasaran:

Persentase serapan tenaga 89,12% 89,72% 90,02% 90,32% 90,62% 90,92% 90,92%
kerja dalam industri
ekstraktif

Program Pembangunan Daerah:

Program Dinas Tenaga


Persentase serapan tenaga 1.648.277.28
Penempatan NA 62% 300.000.000 64 304.500.000 66 316.680.000 68 354.681.600 70 372.415.680 70 Kerja dan
kerja di sektor ekstraktif 0
Tenaga Kerja Transmigrasi

421 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


6.4. Arah Kebijakan Tahunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ketapang


merupakan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai pedoman selama lima
tahun kedepan. Namun demikian, dokumen RPJMD tersebut juga merupakan
pedoman dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan. Oleh karena itu,
diperlukan arah kebijakan tahunan sebagai tema dan prioritas pembangunan
tahunan yang akan dituangkan dalam RKPD. Arah kebijakan tahunan dapat
menjamin sinkronisasi perencanaan dalam RPJMD dan perencanaan tahunan dalam
RKPD. Arah kebijakan tahunan disusun berdasarkan urgensi dan pembobotan isu
strategis yang tertuang dalam bab empat. Berikut ini merupakan arah kebijkaan
tahunan mulai dari awal hingga akhir periode pembangunan di Kabupaten
Ketapang:

2026
2025
2024 Pemantapan
pembangunan
ekonomi, dan
2023 Peningkatan
sumberdaya
kualitas
2022 lingkungan manusia
berlandaskan
Peningkatan hidup
2021 reformasi kelestarian
Peningkatan birokrasi yang lingkungan
kualitas akuntabel dan hidup
Peningkatan sumber daya menopang
Peningkatan konektivitas manusia pelayanan
infrastruktur antar wilayah publik
dan pelayanan dan pusat
dasar untuk pertumbuhan
meningkatkan ekonomi guna
kesejahteraan memeperkuat
masyarakat daya saing
daerah

Gambar 6. 1. Arah Kebijakan Tahunan RPJMD Kabupaten Ketapang

Tema pembangunan Kabupaten Ketapang diawali dengan fokus terhadap


intervensi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan kemudian diakhiri
dengan pemantapan terhadap pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia
berlandaskan lingkungan hidup. Tema pembangunan terkait dengan konektivitas
wilayah, reformasi birokrasi dan intervensi terhadap lingkungan hidup
diaplikasikan pada tahun 2022 hingga tahun 2025.

422 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


6.5. Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah

Penentuan arah kebijakan pembangunan wilayah didasarkan pada faktor sosial


dan ekonomi pada suatu daerah, yang meliputi pendidikan, kesehatan, jumlah
penduduk miskin dan potensi ekonomi. Kebijakan pembangunan wilayah ini
merupakan keterpaduan pembangunan antarsektor guna menciptakan daya saing
daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Secara umum,
kebijakan pembangunan kewilayahan Kabupaten Ketapang diarahkan pada:

1. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat;


2. Pengembangan dan peningkatan sektor unggulan dalam mengembangkan
perekonomian yang produktif, efisien dan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas sektor
unggulan; dan
3. Pemerataan pembangunan antarwilayah melalui peningkatan layanan dan
prasarana kewilayahan.

Kabupaten Ketapang merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan


Barat dengan luas wilayah mencapai 31.588 Km² terdiri dari 30.099 km² daratan
dan 1.489 km² laut perairan. Kabupaten Ketapang terbagi menjadi 20 Kecamatan,
dimana 13 kecamatan berada di daerah perhuluan dan selebihnya merupakan
kawasan pesisir, yaitu wilayah kecamatan yang sebagian wilayah desanya
berbatasan langsung dengan laut/pantai. Kondisi tersebut membuat Kabupaten
Ketapang memiliki potensi yang penting untuk dikembangkan. Sektor perikanan,
kelautan dan pertanian menjadi sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai kegiatan perekonomian utama disamping juga potensi pertambangan dan
pariwisata.

Dengan wilayah yang sangat luas beserta segala potensi yang dimiliki tersebut,
diperlukan klaster arah pengembangan wilayah yang memperhatikan aspek
karakteristik kawasan dan aspek keterjangkauan sebagai sistem layanan
sebagaimana telah direpresentasikan dalam bentuk daerah pemilihan. Arah
pengembangan wilayah ini disebut sebagai Wilayah Pembangunan Ketapang (WPK).
Peta Wilayah Pembangunan Kabupaten Ketapang disajikan pada Gambar 6.2.

423 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Gambar 6. 2. Peta Wilayah Pembangunan Ketapang (WPK)
Sumber: KPU, 2019

Wilayah Pembangunan Ketapang (WPK) terbagi ke dalam 6 kawasan, yaitu WPK


1 (Delta Pawan, Matan Hilir Utara, Muara Pawan), WPK 2 (Simpang Dua, Simpang
Hulu, Sungai Laur), WPK 3 (Hulu Sungai, Nanga Tayap, Sandai), WPK 4 (Jelai Hulu,
Pemahan, Sungai Melayu Rayak, Tumbang Titi), WPK 5 (Air Upas, Manis Mata,
Marau, Singkup), dan WPK 6 (Benua Kayong, Kendawangan, Matan Hilir Selatan).
Arah pembangunan kewilayahan Kabupaten Ketapang yang dirumuskan tersebut
diharapkan dapat mengakomodir beberapa kondisi yaitu konsep berdaya saing
namun tetap memperhatikan ketangguhan terhadap bencana dengan berbasis
perikanan, kelautan dan pertanian yang berkelanjutan.

6.5.1. Arah Pembangunan Wilayah dan Pemanfaatan Ruang


Sistem layanan wilayah dibentuk dengan cara menata hierarki kota yang ada
secara efisein dan ada keterkaitan antara satu pusat layanan dengan yang lain.
Sistem layanan yang memiliki hierarki lebih tinggi akan lebih besar dan lebih luas
pengaruh jangkauanya dari pusat layanan yang hierarkinya lebih rendah. Penentuan
posisi hirarki dari suatu wilayah sebagai pusat-pusat kegiatan atau pusat layanan
tidak terlepas dari kelengkapan dan kualitas fasilitas pelayanan yang dimilikinya,

424 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


termasuk juga potensi strategis dan aksesibilitas lokasi yang dimiliki dibandingkan
dengan wilayah lainnya di dalam kabupaten. Arahan terhadap hirarki dan
pemanfaatan ruang masing-masing kecamatan di Kabupaten Ketapang ditampilkan
pada Tabel 6.3.

Tabel 6. 3. Arahan dan Pemanfaatan Kecamatan di Kabupaten Ketapang

Wilayah
Pembangun
Kecamatan Arahan Pemanfaatan Fungsi Lain
an Ketapang
(WPK)
Pengembangan kawasan
perkotaan Ketapang
Dengan kegiatan utama:
perdagangan jasa, industri besar,
perkantoran, administrasi Perlindungan terhadap
Delta Pawan PKW pemerintahan, pelabuhan ekosistem pesisir dan
pengumpul bencana
Kegiatan pendukung:
pertanian dan perkebunan,
perikanan tangkap, pariwisata
budaya
Dengan kegiatan utama:
Perikanan tangkap, peruntukan
industri besar, kawasan
perlindungan lahan pertanian - Kawasan hutan lindung
WPK 1 Matan Hilir pangan berkelanjutan, - Kawasan resapan air
PPK
Utara perkebunan dan peternakan - Hutan Desa Laman
Kegiatan pendukung: Satong
perlindungan terhadap ekosistem
pesisir dan bencana, pariwisata
budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Perikanan tangkap, peruntukan
industri besar, kawasan - Kawasan dengan Nilai
agropolitan, perkebunan dan Konservasi Tinggi
peternakan, serta pengembangan (KNKT) Sungai Tembiluk
Muara Pawan PPK
Bandara Baru Ketapang – Sungai Air Mata
Kegiatan pendukung: - Kawasan bergambut
perlindungan terhadap ekosistem tebal Hulu Sungai Putri
pesisir dan bencana, pariwisata
budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Simpang Dua PPK
kering, agropolitan, perkebunan - Kawasan resapan air
dan peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
WPK 2
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Simpang Hulu PKL
kering, agropolitan, perkebunan - Kawasan resapan air
dan peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan - Kawasan hutan lindung
Sungai Laur PPK
pertanian pangan berkelanjutan - Kawasan resapan air
pada lahan basah maupun lahan

425 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Wilayah
Pembangun
Kecamatan Arahan Pemanfaatan Fungsi Lain
an Ketapang
(WPK)
kering, perkebunan dan
peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Hulu Sungai PPK
kering, perkebunan dan - Kawasan resapan air
peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan - Kawasan hutan lindung
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan resapan air
WPK 3 Nanga Tayap PPK
kering, perkebunan dan - Hutan Desa Sebadak
peternakan Raya
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Sandai PKL
kering, perkebunan dan - Kawasan resapan air
peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Jelai Hulu PPK
kering, perkebunan dan - Kawasan resapan air
peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan - Kawasan hutan lindung
Pemahan PPK
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan resapan air
kering, perkebunan dan
peternakan
Dengan kegiatan utama:
WPK 4
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
Sungai Melayu pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
PPK
Rayak kering, perkebunan dan - Kawasan resapan air
peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan - Kawasan hutan lindung
pertanian pangan berkelanjutan - Hutan Desa Beringin
pada lahan basah maupun lahan Rayo
Tumbang Titi PKL
kering, agropolitan, perkebunan - Hutan Desa Tanjung
dan peternakan Beulang
Kegiatan pendukung: - Kawasan resapan air
Pariwisata budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
WPK 5 Air Upas PPK
Kawasan perlindungan lahan

426 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Wilayah
Pembangun
Kecamatan Arahan Pemanfaatan Fungsi Lain
an Ketapang
(WPK)
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan
kering, perkebunan dan
peternakan
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
Manis Mata PKL
pada lahan basah maupun lahan
kering, perkebunan dan
peternakan
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Marau PPK
kering, perkebunan dan - Kawasan resapan air
peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
Singkup PPK
pada lahan basah maupun lahan
kering, perkebunan dan
peternakan
Dengan kegiatan utama:
Perikanan tangkap, kawasan
perlindungan lahan pertanian
pangan berkelanjutan,
agropolitan, perkebunan dan Kawasan bergambut tebal
Benua Kayong PPK
peternakan Negeri Batu
Kegiatan pendukung:
perlindungan terhadap ekosistem
pesisir dan bencana, pariwisata
budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Perikanan tangkap, peruntukan
- Kawasan hutan lindung
industri besar, pertambangan,
- Kawasan resapan air
pelabuhan pengumpul, kawasan
- Kawasan kearifan lokal
perlindungan lahan pertanian
(pelestarian tanaman
Kendawangan PKL pangan berkelanjutan,
WPK 6 Kerbau Jalang)
perkebunan, peternakan
Kegiatan pendukung: - Kawasan bergambut
perlindungan terhadap ekosistem tebal Danau Gelinggang
pesisir dan bencana, pariwisata
budaya dan alam, agropolitan
- Kawasan hutan lindung
Dengan kegiatan utama:
- Kawasan resapan air
Pengembangan Food Estate
- Kawasan dengan Nilai
dengan luas lahan sekitar
Konservasi Tinggi
32.600,48 ha, kawasan
(KNKT) Sungai Tengar –
Matan Hilir agroforestri dan agro industri
PPK Danau Buaya
Selatan Kegiatan pendukung:
- Hutan Desa Sungai
Peruntukan industri besar,
Pelang
perlindungan terhadap ekosistem
pesisir dan bencana, pariwisata - Hutan Desa Sungai Besar
budaya dan alam - Hutan Desa Pematang
Gadung

Sumber: Analisis, 2021

427 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Setiap kawasan memiliki jangkauan pelayanan tertentu sesuai dengan fungsi
pelayanan kawasan perkotaan masing-masing. Penentuan Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK), dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
dibuat sesuai dengan tingkat pelayanan perkotaan masing-masing dan fungsi yang
harus diemban bagi setiap kawasan perkotaan terhadap wilayah hinterlandnya.
Dengan adanya pusat-pusat layanan yang disusun secara berhirarki tersebut,
diharapkan dapat terwujud efisiensi dalam pelayanan terhadap masyarakat dan
terhadap hasil produksi wilayah yang muaranya adalah pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ketapang. Rencana pembangunan wilayah
dan sistem pusat pelayanan tersebut kemudian dibagi ke dalam empat tahap
pembangunan sesuai dengan jangka waktu RTRW Kabupaten Ketapang hingga
tahun 2035. Setiap tahapan tersebut diturunkan ke dalam target pembangunan lima
tahunan. Tahap kedua tahun 2020 – 2024 direncanakan mempunyai indikasi
program utama sebagai berikut:

• Percepatan pengembangan PKW di Kota Ketapang (Kecamatan Delta Pawan,


Benua Kayong, dan Muara Pawan).
• Perkembangan bagian PKW yang belum termanfaatkan secara efisien dengan
Prioritas Kecamatan Delta Pawan
• Revitalisasi dan percepatan pengembangan bagian strategis dari PKW
• Pengendalian perkembangan bagian kawasan PKW berbasis mitigasi
bencana dengan lokasi di Jalur pantai dari Kec. Delta Pawan, Benua Kayong,
dan Muara Pawan
• Percepatan Pengembangan PKL dengan lokasi di Kendawangan, Manis-mata,
Tumbang Titi, Sandai, dan Balai Berkuak
• Percepatan Pengembangan PPK dengan lokasi di semua ibukota kecamatan
yang tidak termasuk dalam PKW dan PKL
• Percepatan Pengembangan PPL di Pangkalan Teluk, Sungai Kelik,
Tanjungpura, Pelang, Tanjung, Suka Ramai, dan Air Hitam Besar
• Peningkatan Jaringan Jalan Arteri Primer (Jalan Batas Kab. Sanggau – Na
Tayap – Batas Kalteng dan arteri primer dalam kota (termasuk jalan menuju
bandara dan pelabuhan)
• Pengembangan Jaringan Jalan Kolektor Primer untuk menjadi Jalan Arteri
Primer PKN-PKW (Pontianak-Ketapang)
• Peningkatan Jalan Kolektor Primer
• Peningkatan dan Pembangunan Jalan Lokal Primer dan jalan-jalan sekunder
Utama/Strategis

428 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


• Terminal Penumpang Tipe A (Antarkota Antarprovinsi dan antarkota) pada
simpul jaringan jalan nasional di Kecamatan Delta Pawan
• Terminal Penumpang Tipe B (antarkota dalam provinsi) di Kecamatan Sandai
• Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan antarkabupaten di Kecamatan
Delta Pawan
• Pengolokasian lahan untuk stasiun KA di Kecamatan Nanga Tayap
• Pengembangan Pelabuhan Pengumpul Ketapang di Kecamatan Delta Pawan
dan Muara Pawan
• Pengembangan Pelabuhan Pengumpul Kendawangan
• Pengembangan Pelabuhan Pengumpan Kuala Satong
• Penataan kawasan keselamatan operasional penerbangan di
Kecamatan Delta Pawan dan Muara Pawan
• Pengembangan sistem jaringan SUTT di seluruh kecamatan
• Pengembangan jaringan telekomunikasi di seluruh kecamatan
• Konservasi Sumber Daya Air (Sungai-sungai utama diWS Pawan dan WS Jelai-
Kendawangan)
• Peningkatan Kapasitas Intake diiringi peningkatan kapasitas pipa transmisi
air baku di Kecamatan Delta Pawan
• Pembangunan intake baru diiringi dengan pemasangan pipa transmisi air
baku di Kec. MHU (G. Palung), Kendawangan, Sandai, Manismata, Tumbang
Titi, Balai Berkuak
• Pengembangan jaringan distribusi/pelayan air minum (Kota Ketapang,
Kendawangan, Sandai, Tumbang Titi, Manis mata, Balai Berkuak
• Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dengan sistem sanitary landfill (Kec.
Muara Pawan, Kendawangan, Tumbang Titi, Sandai, Balai Berkuak, Nanga
Tayap, Marau, Manismata, Singkup, Air Upas, Jelai Hulu
• Pembangunan Zona II IPAL TPA Ketapang di Kecamatan Delta Pawan
• Pengembangan sistem drainase terpadu antara sistem drainase primer,
sekunder, dan tersier agar saling terkoneksi di seluruh kecamatan
• Pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan tinja di
Kecamatan Delta Pawan, Muara Pawan
• Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan di seluruh kecamatan
• Pengembangan dan pengelolaan kawasan di seluruh kecamatan
• Rehabilitasi dan Pemantapan Fungsi Kawasan Hutan Produksi di semua
Kecamatan selain Delta Pawan, Benua Kayong, Sungai Melayu, dan Air Upas

429 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


• Pengendalian dan Pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di
Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Benua Kayong, Delta Pawan,
Muara Pawan, Matan Hilir Utara
• Pengendalian, Pengembangan, dan Pengelolaan Kawasan Peternakan Unggas
dan Ruminansia di seluruh kecamatan
• Pengembangan minapolitan atau Agromarinepolitan di Kecamatan Matan
Hilir Utara, Matan hilir Selatan, Muara Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong,
Kendawangan
• Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Pertambangan di seluruh
kecamatan
• Pengembangan Prasarana Penunjang Kawasan Pariwisata di Kecamatan
Kendawangan, MHS, Benua Kayong, Muara Pawan, Sungai Laur
• Pengembangan KSP Pertambangan Radio Aktif di Kecamatan Hulu Sungai
dan Nanga Tayap
• Pengembangan KSP Pertambangan Bauksit di Kecamatan Simpang Hulu dan
Simpang Dua
• Pengembangan Kawasan Pertambangan dan Perkebunan Marau
• Perwujudan kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan
• Perwujudan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial

6.6. Program Prioritas Kepala Daerah

Sub bab ini menggambarkan keterkaitan program prioritas Kepala Daerah


dengan program yang terdapat dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-
3708 Tahun 2020. Adapun keterkaitan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

430 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


431 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
432 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
433 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
434 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
435 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
436 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
437 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
438 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
439 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
440 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
441 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026
BAB VII
KERANGKA PENDANAAN
PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH

Bab ini menguraikan kerangka pendanaan pembangunan dan program


perangkat daerah. Kerangka pendanaan pembangunan pada bab ini memuat
proyeksi kapasitas riil keuangan daerah Kabupaten Ketapang selama lima tahun
kedepan. Proyeksi kapasitas belanja tersebut menjadi pedoman penyusunan
pendanaan bagi masing-masing perangkat daerah. Program perangkat
menunjukkan kebijakan dan upaya perangkat daerah dalam mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan Kabupaten Ketapang. Selain itu, program perangkat daerah
menjadi pedoman bagi organisasi perangkat daerah Kabupaten Ketapang dalam
menyusun kegiatan dan sub kegiatan. Program perangkat daerah berikut ini
merupakan program perangkat daerah yang telah disesuaikan dengan Permendagri
Nomor 90 Tahun 2019 dan hasil pemutakhiran berupa Kepmendagri Nomor 050-
3708 Tahun 2020. Program perangkat daerah berikut ini disusun berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang telah dijabarkan pada bab enam.

442 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 7. 1. Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ketapang 2021-2026

Proyeksi
Kapasitas Riil/Belanja
2022 2023 2024 2025 2026

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah 2.503.788.560.650 2.616.831.299.863 2.728.444.107.920 2.847.236.167.589 2.983.317.708.286

Tabel 7. 2. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Ketapang 2021-2026

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Kode dan Program Kinerja Awal
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Persentase
Penunjang penunjang
X Urusan urusan 918.532.51 948.412.61 1.038.475.6 997.255.98 1.072.303.1 4.974.979.8 Seluruh
X 1 100 100 100 100 100 100
X Pemerintahan pemerintahan 6.711,47 1.205,24 03.904,54 0.194,33 62.991,01 75.006,59 OPD
Daerah yang terpenuhi
Kabupaten/ Kota sesuai standar
Persentase
Perangkat
11.202.486. 11.370.523. 11.597.934.2 11.771.903. 11.948.481.7 68.928.261.8 Bagian
Daerah Dengan 35% 42% 51% 54% 71% 79% 80%
436,75 733,30 07,97 221,09 69,40 18,51 Organisasi
Nilai Sakip
Minimal B
Persentase Bagian
Perangkat Organisasi
100 100 100
Daerah yang 58% 79% 86% 93%
% % %
Melengkapi
PMPRB

443 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase Nilai Bagian
Kematangan Organisasi
Organisasi NA 20% 30% 40% 51% 61% 61%
Dalam Kategori
Tinggi
Tingkat Bagian
Kepatuhan 46,02% 52% 60% 70% 80% 81% 80% Organisasi
Ombusmen

Bagian Tata
Nilai SAKIP Setda NA 70 80 80 80 80 80
Usaha

78,92 80,23 88,30 Bagian Tata


Nilai IKM Setda NA 88,30 88,31 88,31
% % % Usaha

Persentase
Layanan Bagian
Informasi dan 70% 70% 70% 80% 80% 80% 80% Humas dan
Peliputan Yang Protokol
Terlaksana
Persentase
Pelayanan
Keprotokolan Bagian
dan Fasilitasi 70% 75% 80% 85% 90% 95% 95% Humas dan
Kunjungan Protokol
Pejabat Daerah
Sesuai Prosedur
1 Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1 1 Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan
Program Angka Dinas
90,2 66.791.491 90,5 86.828.938 90,7 95.511.832. 91,0 101.720.10 92,0 105.788.90 92,0 456.641.26
1 1 2 Pengelolaan Partisipasi 89,80% Pendidika
5% .000,00 0% .300,00 5% 130,00 0% 1.218,45 0% 5.267,19 0% 7.915,64
Pendidikan Murni SD n

444 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Angka
60,2 60,5 60,7 70,0 70,2 70,2
Partisipasi 55,94%
5% 0% 5% 0% 5% 5%
Murni SMP
Persentase
penduduk yang
mendapat 100 100 100 100 100 100
100%
pendampingan % % % % % %
persiapan ujian
kesetaraan
Persentase
pelayanan 100 100 100 100 100 100
100%
pendidikan % % % % % %
non-formal
Persentase
Program
pemenuhan 90,0 140.000.00 90,2 182.000.00 90,4 213.213.00 90,8 200.200.00 91,0 221.741.52 91,0 957.154.52
1 1 3 Pengembangan 80,75%
SPM bidang 0% 0,00 5% 0,00 5% 0,00 5% 0,00 5% 0,00 5 0,00
kurikulum
pendidikan
Persentase
tenaga
pendidik yang 30,9 32,4 33,3 32,2 37,5 37,5
28,03%
memiliki 7% 4% 4% 5% 9% 9%
Program
sertifikat Dinas
Pendidik dan 63.237.951 82.209.336 89.608.176. 95.880.748 73.632.322. 99.715.978.
1 1 4 mengajar Pendidika
tenaga .000,00 .300,00 567,00 .926,69 670 883,76
Persentase n
kependidikan
guru yang
75,0 78,7 80,6 89,7 100 100
memenuhi 70,77%
5% 5% 2% 9% % %
kualifikasi (S1/
D-IV)

445 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
layanan PAUD
dan
Pengendalian
Pendidikan 80,5 25.000.000 80,8 25.000.000 80,8 25.000.000, 90,0 25.000.000 90,2 25.000.000, 90,2 125.000.00
1 1 5 perizinan 80,00%
Non-Formal 0% ,00 0% ,00 5% 00 0% ,00 5% 00 5% 0,00
pendidikan
yang
mendapatkan
Izin
1 2 Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan

Persentase
peningkatan
cakupan
71:05:0 122.618.67 161.856.65 82:0 175.614.46 184.395.19 92:0 189.927.04 92:0 834.412.04
persalinan 79 80 86
0 7.000,00 3.640,00 5:00 9.199,40 2.659,37 5:00 8.439,15 5:00 0.937,92
yang ditolong
tenaga
kesehatan

Pemenuhan Persentase
96:0
Upaya Kesehatan peningkatan 91 93 95 98 98 98
5:00 Dinas
1 2 2 Perorangan dan kunjungan K1
Kesehatan
Upaya Kesehatan Persentase
Masyarakat 86:0
peningkatan 73 78 82 90 92 92
4:00
kunjungan K4
Persentase
penurunan
bayi lahir
04:0 04:0 03:0
dengan Bayi 04:08 3 3 3
6 4 4
Berat Lahir
Rendah
(BBLR)

446 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peningkatan
cakupan 98:0 98:0 98:0
92 99 99 1 99
Kunjungan 2:00 4:00 6:00
Neonatal (KN)
KN 1
Persentase
peningkatan
cakupan 84:07:0
91 92 94 96 96 96
Kunjungan 0
Neonatal (KN)
KN 3
Persentase
peningkatan
cakupan 65:04:0 83:0 84:0 85:0 85:0 85:0
84
Imunisasi 0 3:00 6:00 3:00 6:00 6:00
Dasar Lengkap
(IDL)
Persentase
penurunan 00:2 00:1 00:1 00:0 00:0
00:01 0,2
balita gizi 3 5 2 1 1
buruk
Persentase
penurunan ibu
hamil yang 11:0
10 13 10 10 10 10
kekurangan 5
energi kronik
(KEK)

447 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
07:0 07:0
penurunan gizi 12:01 7 7 7 7
5 3
balita kurang
Persentase
61:08:0 67:0
peningkatan 65 70 72 75 75
0 5:00
Desa STBM
Persentase
peningkatan
95 86 88 90 92 95 95
penerapan
PHBS
Persentase
peningkatan
91 87 88 89 90 91 91
pengetahuan
tentang PHBS
Insidence rate
penyakit
00:0 00:0 00:0 00:0 00:0
HIV/AIDS per 0 0
2 2 2 1 1
1.000
penduduk
Case
Notification
Rate penyakit 98:05:0 96:0 97:0 98:0 98:0
97 98
TB-Paru per 0 8:00 2:00 5:00 5:00
100.000
penduduk
Rasio Test dan
Tracing Covid-
00:0 00:0 00:0 00:0
19 Per 1000 00:33 1 1
6 7 8 9
Jumlah
Penduduk

448 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peningkatan
kapasitas 82 85 86 87 89 92 92
pelayanan
laboratorium
Frekuensi
Update dan
release data 2 4 5 6 7 8 8
COVID-19 per
minggu
Prevalensi
65:0
penyakit 64 67 65 64 64 64
5:00
Diabetes
Persentase
peningkatan
cakupan
75:09:0
masyarakat 87 88 89 90 95 95
0
yang memiliki
sistem jaminan
kesehatan
Persentase
ODGJ yang
73:03:0 70:0 69:0 69:0
mendapatkan 71 70 69
0 2:00 1:00 1:00
pelayanan
kesehatan

449 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
ketersediaan
sarana,
prasarana dan
alat kesehatan
78.84 80 81 82 83 84 84
pada Fasilitas
Kesehatan
sesuai dengan
Standar
Kemenkes

Persentase
Fasilitas
Program Kesehatan
Peningkatan yang memiliki 27.569.000 35.663.258 39.229.584. 41.583.359 42.830.860. 186.876.06 Dinas
1 2 3 80 84 86 88 90 92 92
kapasitas SDM Jenis dan .000,00 .400,00 240,00 .294,40 073,23 2.007,63 Kesehatan
kesehatan Jumlah Tenaga
Kesehatan
sesuai standar

Persentase
Program Sediaan fasilitas
farmasi, alat kesehatan yang
1.150.000. 1.487.640. 1.636.404.0 1.734.588. 1.786.625.8 7.795.258.1 Dinas
1 2 4 kesehatan, dan memiliki 85 89 91 92 93 94 94
000,00 000,00 00,00 240,00 87,20 27,20 Kesehatan
makanan ketersediaan
minuman obat dan
vaksin esensial

450 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
tempat
pengelolaan
27:06:0 45:0 46:0 47:0 48:0
makanan yang 53 53
0 3:00 3:00 3:00 4:00
memenuhi
syarat
kesehatan
Persentase
masyarakat
yang memiliki
pengetahuan
Dinas
terkait N/A 55 58 61 64 67 67
Kesehatan
pencegahan
dan
Pemberdayaan penanggulanga
Masyarakat n COVID-19 6.458.039. 7.103.843.2 7.459.035. 7.682.806.4 33.696.024.
1 2 5 63.226.000
Bidang Persentase 280,00 08,00 368,40 29,45 285,85
Kesehatan kasus
pelanggaran
disiplin
protokol N/A 32 34 36 38 40 40
kesehatan yang
diberikan
sanksi
administratif
1 3 Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Volume air Dinas
Program 2.00 45769500 3.00 43252214 4.00 456259707 5.00 52922055 6.00 574159892 6.00 2,44986E+1
1 3 2 bersih yang NA Pekerjaan
Pengelolaan 0 M3 947 0 M3 105 0 M3 47 0 M3 534 0 M3 50 0 M3 1
tersedia Umum

451 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Sumber Daya Air Persentase dan Tata
(SDA) daerah rawan Ruang
yang memiliki 1,08 2,29 3,49 4,69 5,89 5,89
1,08%
pengendali % % % % % %
abrasi
memadai
Persentase
daerah rawan
longsor yang
23,8 24,5 25,4 26,2 27,1 27,1
memiliki 22,19%
3% 9% 6% 3% 0% 0%
tembok
penahan
memadai
Persentase
daerah
pertanian yang
38,6 39,6 40,3 41,0 42,0 42,0
memiliki 36,11%
6% 8% 7% 6% 8% 8%
tanggul
penahan air
asin memadai
Persentase
daerah rawan
kebakaran
lahan yang 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,03
NA
memiliki % % % % % %
irigasi sekat-
sekat bakar
memadai
Presentase
jaringan irigasi 65,4 68,6 71,2 73,4 75,3 75,3
56,74%
dalam kondisi 5% 1% 4% 6% 7% 7%
baik

452 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
jumlah rumah
Program tangga yang
Pengelolaan dan mendapatkan Dinas
Pengembangan akses terhadap Pekerjaan
69,9 16.974.121 72,6 16.040.558 75,2 16.920.892. 77,8 19.626.725 80,4 21.293.350. 80,4 90.855.648.
1 3 3 Sistem air minum 64,74% Umum
9% .986 1% .521 3% 235 5% .392 7% 055 7% 188,48
Penyediaan melalui SPAM dan Tata
Sumber Air jaringan Ruang
Minum perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan

Persentase
pengolahan 19% 25% 28% 30% 30% 30%
sampah di TPA Dinas
Program Perumaha
Persentase
Pengembangan n,
sampah yang
Sistem dan 2% 10% 507.674.53 15% 419.598.06 15% 442.626.33 20% 467.567.14 20% 494.037.95 20% 2.331.504.0 Kawasan
1 3 4 dikelola
Pengelolaan 3,24 3,40 3,99 2,48 3,77 26,88 Permukim
dengan 3R
Persampahan an dan
Regional persentase alat Lingkunga
angkut sampah 100 100 100 100 100 100 n Hidup
90%
dalam kondisi % % % % % %
baik
Program Dinas
Persentase
Pengelolaan dan Pekerjaan
jaringan air 60,6 13.181.718 60,9 12.456.733 61,1 13.140.381. 61,4 15.241.669 61,7 16.535.932. 61,7 70.556.435.
1 3 5 Pengembangan 60,10% Umum
limbah 5% .102 2% .892 9% 086 6% .737 3% 645 3% 461,96
Sistem Air dan Tata
terbangun
Limbah Ruang

453 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
Pengelolaan dan 75,9 15.970.806 77,0 15.092.424 78,0 15.920.723. 79,1 18.466.618 80,1 20.034.731. 80,1 85.485.303.
1 3 6 drainase dalam 73,91%
Pengembangan 9% .426 3% .533 7% 008 1% .318 5% 231 5% 516,25
kondisi baik
Sistem Drainase
Persentase
jalan
Program
lingkungan/ 86,4 57.653.622 88,3 54.482.718 88,9 57.472.824. 89,5 66.663.349 90,1 72.324.139. 90,1 308.596.65
1 3 7 Pengembangan 75,50%
permukiman 8% .849 0% .575 0% 810 0% .328 0% 902 0% 5.463,90
Permukiman
dalam kondisi
baik
Persentase
ketersediaan
bangunan 82,3 86,7 91,1 95,5 100, 100,
74,59%
Program publik 2% 4% 6% 8% 00% 00%
Penataan terhadap 18688763 17660896 186301568 21609319 234442987 100.033.43
1 3 8
Bangunan kebutuhan 637 219 81 888 12 5.338,28
Gedung Persentase
bangunan 22,2 16,7 10,7 8,02 4,57 4,57
40,74%
publik rusak 9% 7% 3% % % %
diperbaiki
Persentase
1,34 1,54 1,77 2,04 2,34 2,34
jaringan jalan 0,84%
% % % % % %
terbangun
Program Persentase
1 141.893.57 134.089.54 141.448.61 164.067.76 177.999.76 759.499.26
1 3 Penyelenggaraan panjang
0 9.102 2.961 0.000 8.228 0.625 0.916,87
Jalan jaringan jalan 0,24 0,28 0,32 0,37 0,42 0,42
1,19%
yang % % % % % %
ditingkatkan
kualitasnya

454 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Presentase
Program tenaga
1 100 39533923, 100 37359588, 100 39409947,2 100 45712022, 100 49593708,8 100 211609190,
1 3 Pengembangan terampil 100%
1 % 08 % 16 % 5 % 84 % 1 % 1
Jasa Konstruksi konstruksi
terlatih
Persentase
kawasan
16,6 25,0 33,3 41,6 50,0 50,0
memiliki 4,17%
7% 0% 3% 7% 0% 0%
rencana tata
ruang
Persentase
Program kelayakan
1 100 23211204 100 21934606 100 231384160 100 26838498 100 291175184 100 124240244
1 3 Penyelenggaraan sistem 100%
2 % 84 % 68 % 0 % 26 % 3 % 21
Penataan Ruang informasi tata
ruang
Cakupan
wilayah
pemanfaatan NA 87% 89% 91% 93% 95% 95%
ruang yang
terkendali
1 4 Urusan Pemerintahan Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Persentase
Program
capaian SPM 224.761.35 212.399.65 224.056.52 259.885.57 281.954.04 1.203.057.1
1 4 2 Pengembangan NA 40% 60% 60% 60% 60% 60%
Perumahan 9,31 9,91 2,20 6,49 1,95 59,86 Dinas
Perumahan
Rakyat Perumaha
Persentase n,
Program Kawasan
penurunan 72,2 13.488.705 72,4 12.746.836 72,7 13.446.405. 73,0 15.596.630 73,4 16.921.035. 73,4 72.199.612.
1 4 3 Kawasan NA
backlog 5% .005,10 7% .754,10 4% 297,16 7% .520,43 3% 308,59 3% 885,38
Permukiman
perumahan

455 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
rumah tidak Permukim
layak huni 72,2 72,4 72,7 73,0 73,4 73,4 an dan
NA
yang 5% 7% 4% 7% 3% 3% Lingkunga
direhabilitasi/ n Hidup
ditingkatkan
persentase
Program kawasan
Perumahan dan permukiman
72,2 299.499.41 72,4 283.027.18 72,7 298.560.20 73,0 346.303.20 73,4 375.709.91 73,4 1.603.099.9
1 4 4 Kawasan kumuh NA
5% 7,27 7% 2,99 4% 6,43 7% 3,34 3% 5,26 3% 25,29
Permukiman dibawah 10 ha
Kumuh di kab/kota
yang ditangani
Persentase
perumahan
yang memiliki 72,2 72,4 72,7 73,0 73,4 73,4
NA
Program jalan 5% 7% 4% 7% 3% 3%
Peningkatan lingkungan
Prasarana, memadai 58028012 548.365.16 578.460.39 670.962.45 727.937.96 3.106.006.1
1 4 5
Sarana dan Persentase 1 7,05 9,96 6,47 0,82 05,26
Utilitas Umum drainase
(PSU) lingkungan 72,2 72,4 72,7 73,0 73,4 73,4
-
perumahan 5% 7% 4% 7% 3% 3%
dalam kondisi
baik
1 5 Urusan Pemerintahan Bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat

456 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
Program Satuang
Peningkatan
peningkatan 100 100 Polisi
1 5 2 Ketentraman 60% 70% 2,276,460, 75% 2,333,371, 80% 2,391,705,7 90% 2,451,498, 2,512,785,8 11,965,821,
ketentraman dan % % Pamong
dan Ketertiban 000.00 500.00 87.50 432.19 92.99 612.68
ketertiban umum Praja
Umum
Program Persentase
3,50 4,50 7,50
Penanggulangan Desa Tangguh 2,50% 6% 9% 9%
% % %
Bencana Bencana
Persentase 26753333 25281920 266694364 30934166 335609752 143199832
1 5 3
korban 13 69 1 91 3 38
bencana yang 50% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
mendapatkan Badan
penanganan Penanggul
Persentase angan
Program Bencana
Pencegahan
Pencegahan Daerah;
Penanggulanga
Penanggulangan Satuang
n, Peyelamatan 100 100
Penyelamatan 60% 70% 75% 80% 90% Polisi
Kebakaran dan % %
Kebakaran dan Pamong
Penyelamatan
Penyelamatan 187.187.13 176.891.98 186.600.12 216.439.50 234.818.69 1.001.937.4 Praja
1 5 4 Non
Non Kebakaran 6 9 9 2 7 53
Kebakaran.
Persentase
penurunan
kebakaran 30% 40% 45% 50% 55% 60% 60%
dalam wilayah
kabupaten

457 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peralatan
proteksi 40 45 50 55 60 60
30%
kebakaran % % % % % %
dalam kondisi
baik
1 6 Urusan Pemerintahan Bidang Sosial
Persentase
Pemerlu
Pelayanan
Kesejahteraan
5,71 1.485.964. 5,71 1.922.243. 5,71 2.114.467.6 5,71 2.177.901. 5,71 2.243.238.7 5,71 9.943.815.8
Sosial (PPKS) 6,74%
% 256,00 % 361,56 % 97,72 % 728,65 % 80,51 % 24,44
yang
meningkat
pendapatanny
Program a
1 6 2 Pemberdayaan Persentase
Sosial peningkatan
33,2 33,2 33,2 33,2 33,2 33,2
kelompok -
0% 0% 0% 0% 0% 0%
rentan yang
terlatih
Persentase
peningkatan 40,5 40,5 40,5 40,5 40,5 40,5
-
pekerja sosial 0% 0% 0% 0% 0% 0%
terlatih

Persentase 7,50 642.606.65 10,5 831.275.96 13,5 914.403.55 16,5 950.979.70 19,5 979.509.09 19,5 4.318.774.9 Dinas
1 6 4
peningkatan % 0,00 0% 2,44 0% 8,68 0% 1,03 0% 2,06 0% 64,22 Sosial,

458 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program cakupan Pemberda
Rehabilitasi pelayanan yaan
sosial PPKS Perempua
Persentase n,
kelompok Perlindun
7,50 10,0 13,5 16,5 19,5 19,5 gan Anak,
rentan yang 4,50%
% 5% 0% 0% 0% 0% dan KB
mendapat
jaminan sosial
Program
Persentase 937.058.16 1.212.178. 1.333.396.2 1.386.732. 1.428.334.1 6.297.699.1
1 6 5 Perlindungan dan
kelompok 6,00 443,54 87,89 139,41 03,59 40,43
jaminan sosial
rentan
pemerlu 14,32% 15% 25% 25% 35% 35% 35%
perlindungan
yang mendapat
penanganan
Persentase
masyarakat
korban
bencana yang 10% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
mendapat
Program penanganan
312.220.73 403.888.73 444.277.60 457.605.93 471.334.11 2.089.327.1
1 6 6 Penanganan sosial
0,00 6,33 9,96 8,26 6,41 30,96
Bencana Persentase
desa yang
mendapat
4% 6% 8% 10% 12% 12%
pembinaan
kesiapsiagaan
bencana
1 6 7 Program 100%

459 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Cakupan
Pengelolaan
pengelolaan 100 278.564.95 100 360.351.61 100 396.386.78 100 408.278.38 100 1.864.108.4 100
Taman Makam
taman makam % 0,00 % 9,32 % 1,25 % 4,69 % 71,49 %
Pahlawan
pahlawan
2 Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
2 7 Urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja
Persentase
144.292.50 146.456.88 152.315.16 170.592.98 179.122.63 792.780.16
kelompok 45 53 56 59 61 62 62
Program 0 8 3 3 2 5
usaha terlatih
Pelatihan Kerja
2 7 3 Persentase
dan Produktivitas
Tenaga Kerja Tenaga Kerja 475.000.00 482.125.00 501.410.00 561.579.20 589.658.16 2.609.772.3
75 77 79 81 83 85 85
Bersertifikat 0 0 0 0 0 60
Kompetensi

Persentase
Tenaga Kerja 363.000.00 368.445.00 383.182.80 429.164.73 450.622.97 1.994.415.5 Dinas
50 56 59 62 63 65 65
yang 0 0 0 6 3 09 Tenagaker
Program Ditempatkan jaan dan
2 7 4 Penempatan Transmigr
Tenaga Kerja asi
Persentase
serapan tenaga 300.000.00 304.500.00 316.680.00 354.681.60 372.415.68 1.648.277.2
n/a 62 64 66 68 70 70
kerja di sektor 0 0 0 0 0 80
ekstraktif

Persentase
Program
fungsi mediasi 660.000.00 669.900.00 696.696.00 780.299.52 819.314.49 3.626.210.0
2 7 5 Hubungan 80 84 86 88 99 90 90
yang berjalan 0 0 0 0 6 16
Industrial
dengan baik

460 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
2 8 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Dinas
Sosial,
Pemberda
Persentase
yaan
peningkatan 70,0 71,5 72,6 73,4 74,0 74,0
Perempua
kapasitas SDM 1% 6% 7% 6% 2% 2%
n,
perempuan
Perlindun
gan Anak,
dan KB
Persentase
peningkatan 26,2 26,4 26,6 26,8 27,0 27,0
kesempatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Program perempuan
Pengarusutamaa Persentase 190.598.95 246.558.80 263.817.91 277.008.81 285.319.07 1.263.303.5
2 8 2 n gender dan Penyajian dan 0,00 1,72 7,84 3,73 8,14 61,44
pemberdayaan Pemanfaatan
perempuan 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Data Gender
dan Anak
sesuai standar
Persentase
peningkatan 66,1 66,2 66,3 66,4 66,5 66,0
pengarusutam 0% 0% 0% 0% 0% 1%
aan gender
Persentase
peningkatan
akses 50% 50% 50% 50% 50% 50%
perempuan
dalam politik

461 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
Program peningkatan
247.444.10 320.093.68 352.103.05 369.708.20 380.799.45 1.670.148.5
2 8 3 Perlindungan kerja sama 50% 55% 55% 55% 60% 60% Dinas
0,00 7,76 6,54 9,36 5,64 09,30
perempuan antar lembaga Sosial,
(LSM) Pemberda
yaan
Persentase Perempua
Program Penyajian dan n,
Pengelolaan Pemanfataan 42.300.795 54.720.308 60.192.339, 63.201.956 65.098.014, 285.513.41 Perlindun
2 8 5 N/A 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Sistem Data Data Gender ,00 ,41 25 ,22 90 3,78 gan Anak,
Gender dan Anak dan Anak dan KB
sesuai Standar

Persentase
Program peningkatan
109.654.88 141.849.55 156.034.50 163.836.23 168.751.32 740.126.49
2 8 6 Pemenuhan Hak Keterpenuhan 50% 50% 55% 55% 55% 60% 60%
0,00 2,77 8,04 3,45 0,45 4,71
Anak (PHA) Indikator Kota
Layak Anak

Dinas
Sosial,
Persentase
Pemberda
peningkatan
yaan
Perlindungan keterlibatan 342.388.24 442.913.42 509.350.44 534.817.96 550.862.50 2.380.332.5
2 8 7 50% 50% 55% 55% 55% 60% 60% Perempua
khusus anak masyarakat, 2,00 9,85 4,33 6,55 5,54 88,27
n,
dunia usaha,
Perlindun
dan media
gan Anak,
dan KB
2 9 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan

462 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
Pengelolaan
peningkatan
sumber daya
lumbung 1,50 349.800.00 1,90 355.047.00 2,00 369.248.88 2,10 413.558.74 2,40 434.236.68 2,40 1.921.891.3
2 9 2 ekonomi untuk 81,12%
pangan dan % 0 % 0 % 0 % 6 % 3 % 08
kedaulatan dan
sarana
kemandirian
pendukungnya
pangan
Persentase
peningkatan 1,30 651.502.50 1,50 661.275.03 1,70 687.726.03 1,90 770.253.16 2,00 808.765.82 2,00 3.579.522.5
86,12%
stok cadangan % 0 % 8 % 9 % 4 % 2 % 62
Program pangan
Peningkatan Persentase
diversifikasi dan 86,3 214.252.50 87,4 217.466.28 88,5 226.164.93 91,0 253.304.73 92,1 265.969.96 92,1 1.177.158.4
2 9 3 toko tani yang 85,25% Dinas
ketahanan 5% 0 5% 8 5% 9 5% 2 5% 8 5% 26
berkembang Ketahanan
pangan Pangan
Persentase
masyarakat dan
peningkatan
651.502.50 661.275.03 687.726.03 770.253.16 808.765.82 3.579.522.5 Perikanan
diversifikasi 65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%
0 8 9 4 2 62
pangan non-
nasi
Program Persentase
Penanganan penurunan 2,20 2,30 2,50 2,70 2,90 2,90 225.264.56
2 9 4 n/a 41.000.000 41.615.000 43.279.600 48.473.152 50.896.810
Kerawanan desa rawan % % % % % % 2
Pangan pangan
Persentase
Program produk pangan
Pengawasan yang terbebas 100 100 274.712.88
2 9 5 70% 80% 50.000.000 85% 50.750.000 90% 52.780.000 95% 59.113.600 62.069.280
Keamanan dari dari zat % % 0
Pangan kimia di luar
ambang batas

463 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanahan
0
Persentase
ketersediaan
Program lokasi
1 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 400.774.98
2 2 pengelolaan izin pembangunan N/A 74.874.854 70.756.796 74.640.052 86.575.801 93.927.479
0 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1,32
lokasi dalam rangka
penanaman
modal
Persentase
penanganan
Program
sengketa tanah
1 penyelesian 90,0 112.312.28 90,0 106.135.19 90,0 111.960.07 90,0 129.863.70 90,0 140.891.21 90,0 601.162.47
2 4 garapan yang N/A
0 sengketa tanah 0% 1 0% 4 0% 7 0% 1 0% 8 0% 1,98
dilakukan
garapan
melalui
mediasi
Program Persentase
Penyelesaian penyelesaian
1 Ganti Kerugian permasalahan 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 400.774.98
2 5 N/A 74.874.854 70.756.796 74.640.052 86.575.801 93.927.479
0 dan Santunan subyek dan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1,32
Tanah untuk obyek ganti
Pembangunan kerugian

Program
Redistribusi
Persentase
Tanah, serta
bidang tanah
1 Ganti Kerugian 18,1 19,2 20,3 21,5 22,6 22,6 400.774.98
2 6 yang mejadi N/A 74.874.854 70.756.796 74.640.052 86.575.801 93.927.479
0 Program Tanah 0% 4% 8% 3% 7% 7% 1,32
obyek
Kelebihan
landreform
Maksimum dan
Tanah Absentee

464 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup
1
Persentase
hasil
pemantauan 45,1 45,8 46,5 46,8 47,2 47,2
44,3
kualitas air 2 7 3 9 5 5
yang
ditindaklanjuti Dinas
Program Perumaha
Persentase
Pengendalian n,
perusahaan
1 Pencemaran dan 2.332.950. 1.928.206. 2.034.029.9 2.148.642. 2.270.285.1 10.714.114. Kawasan
2 3 yang 45,1 45,8 46,5 46,8 47,2 47,2
1 / atau Kerusakan 44,3 250,36 642,19 72,12 113,58 77,77 156,01 Permukim
mengelola air 2 7 3 9 5 5
Lingkungan an dan
limbah sesuai
Hidup Lingkunga
ketentuan
n Hidup
Persentase
titik sampling
88,4 89,9 91,2 91,9 92,6 92,6
udara yang 86,7
5 2 2 1 2 2
memenuhi
baku mutu
Luasan RTH
publik wilayah
Dinas
kota/ kawasan
Perumaha
perkotaan/%
Program n,
ketersediaan
1 Pengelolaan 61,0 5.539.013. 62,0 4.578.050. 62,9 4.829.301.5 63,4 5.101.419. 5.390.231.1 25.438.016. Kawasan
2 4 luasan RTH NA 63,9 63,9
1 keanekaragaman 1 842,91 3 166,93 3 12,42 1 718,98 14,06 355,30 Permukim
publik sebesar
hayati (KEHATI) an dan
20% dari
Lingkunga
luasan wilayah
n Hidup
kota/ kawasan
perkotaan

465 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Persentase
Pengendalian pengawasan
Bahan Berbahaya terhadap
1 dan Beracun (B3) pelaksanaan 19376890 16015193 168941348, 17846074 100 188564104, 100 889887033,
2 5 na 80% 85% 90% 95%
1 dan Limbah dokumen 5,8 2,6 8 1,4 % 5 % 2
Bahan Berbahaya pengendalian
dan Beracun B3 dan limbah
(Limbah B3) B3

Program
Persentase Dinas
Pembinaan dan
penanggungja Perumaha
Pengawasan
wab usaha dan n,
terhadap Izin
1 atau kegiatan 542.552.93 448.425.41 473.035.77 499.690.07 527.979.49 2.491.683.6 Kawasan
2 6 Lingkungan dan NA 70% 70% 70% 70% 70% 70%
1 yang taat izin 6,29 1,27 6,78 5,93 2,58 92,85 Permukim
Izin Perlindungan
lingkungan, an dan
dan Pengelolaan
izin PPLH dan Lingkunga
Lingkungan
LH n Hidup
Hidup (PPLH)

466 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Pengakuan
Keberadaan
Masyarakat
Persentase
Hukum Adat
keberadaan
(MHA), Kearifan
1 MHA yang 11626134 96091159, 101364809, 10707644 100 113138462, 100 533932219,
2 7 Lokal dan Hak na 80% 85% 90% 95%
1 diakui dan 3,5 56 3 4,8 % 7 % 9
MHA yang terkait
aktif dalam
dengan
PPLH
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup (PPLH)

Program Persentase
Penghargaan predikat
1 22477193 18577624 195971964, 20701446 218734361, 103226895
2 9 Lingkungan pengelolaan na 85% 90% 90% 95% 95% 95%
1 0,7 1,8 7 0 2 8
Hidup untuk lingkungan
Masyarakat hidup
Program Persentase
Penanganan aduan
1 1 50379915 41639502 46399792 490266671, 231370628
2 Pengaduan masyarakat di na 75% 80% 85% 439247507 90% 95% 95%
1 0 5,1 4,7 7,7 7 6
Lingkungan bidang PPLH
Hidup yang ditangani
Persentase
cakupan area 1,30 3,30 3,30 3,30 4,30 4,30
0,30%
Program pelayanan % % % % % %
1 1 4.601.623. 3.803.288. 4.012.019.1 4.238.085. 4.478.020.3 21.133.037.
2 Pengelolaan sampah
1 1 975,32 095,29 52,49 686,88 53,52 263,50
Persampahan Persentase
0,30 0,30 1,30 1,30 2,30 2,30
bank sampah 0,15%
% % % % % %
aktif

467 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2
Persentase
460,550,00 473,466,50 497,139,82 511,386,21 526,026,49 2,468,569,0
kepemilikan e- 95% 95% 95% 95% 96% 96% 96%
0.00 0.00 5.00 9.75 1.34 36.09
KTP-el
Program Persentase
1
2 2 pendaftaran kepemilikan 30% 31% 32% 33% 34% 35% 35%
2
penduduk dokumen KIA 30.000.000 31.800.000 33.390.000, 35.059.500 36.812.600, 587.562.10
Persentase ,00 ,00 00 ,00 00 0,00
kepemilikan 95% 95% 96% 96% 97% 98% 98%
dokumen KK
persentase Dinas
kepemilikan 82% 82% 85% 87% 90% 92% 92% Kependud
akta kematian ukan dan
Pencatata
Persentase
n Sipil
kepemilikan 97% 97% 97% 97% 98% 98% 98%
akta kelahiran
1 Program Persentase 295.900.00 313.654.00 329.336.70 345.803.53 363.093.77
2 3 s
2 pencatatan sipil kepemilikan 0,00 0,00 0,00 5,00 5,00
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92%
akta
perceraian
Persentase
kepemilikan
82% 82% 85% 89% 90% 92% 92%
akta
perkawinan

468 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Persentase
Pengelolaan database
1
2 4 informasi kependudukan 87% 87% 211,220,00 88% 221,781,00 89% 232,870,05 90% 244,513,55 90% 256,739,23 90% 1,167,123,8
2
administrasi yang valid dan 0.00 0.00 0.00 2.50 0.13 32.63
kependudukan update
Presentase
Program
ketersediaan
1 pengelolaan 100 100 100 100 100 100
2 5 data profil 100% 25,000,000 25,750,000 26,522,500. 27,318,175 28,137,720. 132,728,39
2 profil % % % % % %
sesuai .00 .00 00 .00 25 5.25
kependudukan
ketentuan
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
3
Persentase
desa yang
1 Program 5.600.000. 5.684.000. 5.769.260.0 5.855.798. 100 100 28.509.058.
2 2 memiliki batas 1,98 25% 37% 59% 81% 6,150,000,0
3 penataan desa 000,00 000,00 00,00 900,00 % % 900,00
wilayah yang 00
jelas
Persentase
desa yang
menjalankan Dinas
Program
1 kerjasama 7,50 10,3 400.000.00 400.000.00 15,8 400.000.00 18,5 400.000.00 18,5 1.600.000.0 Pemberda
2 3 Peningkatan n/a 13%
3 dalam % 0% 0,00 0,00 0% 0,00 0% 0,00 0% 00,00 yaan
Kerjasama Desa
pengembangan Masyarak
perekonomian at Desa
desa
Persentase
Program desa yang tata
1 administrasi kelola 7.550.000. 7.550.000. 7.663.250.0 7.778.198. 100 7.894.871.7 100 38.436.320.
2 4 40% 63% 71% 79% 87%
3 pemerintahan administrasi 000,00 000,00 00,00 750,00 % 31,25 % 481,25
desa pemerintahan
desa baik

469 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
100 100
peningkatan 32,80% 54% 66% 78% 90%
% %
Bumdes aktif
Program
pemberdayaan
Persentase
lembaga
1 lembaga dan 100 3,000,000, 100 3.045.000. 100 3.090.675.0 100 3,475,000, 100 3.137.035.1 100 15.272.710.
2 5 kemasyarakatan, 100%
3 kader desa % 000 % 000,00 % 00,00 % 000 % 25,00 % 125,00
lembaga adat,
yang aktif
dan masyarakat
hukum adat
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
4
Dinas
Sosial,
Cakupan PUS
Pemberda
yang ingin
Program yaan
1 melakukan KB, 8,00 2.130.451. 7,70 2.755.952. 7,40 2.976.428.2 7,40 3.095.485. 7,40 3.188.349.9 7,40 14.146.667.
2 2 Pengendalian Perempua
4 namun tidak % 547,00 % 121 % 91 % 423 % 85 % 366,83
penduduk n,
terpenuhi
Perlindun
(unmet need)
gan Anak,
dan KB
Dinas
Sosial,
Persentase
Pemberda
Program peningkatan
yaan
1 Pembinaan partisipasi 5.159.053. 6.673.751. 7.207.651.8 7.495.957. 7.720.836.6 34.257.251.
2 3 26% 27% 28% 29% 30% 30% Perempua
4 Keluarga Kelompok 606,00 745 84 960 98 893,15
n,
Berencana Ketahanan
Perlindun
Keluarga
gan Anak,
dan KB

470 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peningkatan
30% 40% 50% 50% 50% 50%
fungsi
Kampung KB
Persentase
keluarga yang
Program 31,4 35,8 37,4 37,4 37,4 37,4
mendapat
Pemberdayaan 6% 6% 6% 6% 6% 6%
1 pembinaan 1.708.181. 2.209.703. 2.430.673.7 2.527.900. 2.603.737.7 11.480.196.
2 4 Dan Peningkatan reproduksi
4 368,00 418 59 710 31 985,92
Keluarga
Sejahtera Persentase
73,0 73,0 73,2 73,5 74,0 74,0
keluarga
0% 0% 5% 0% 0% 0%
sejahtera
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan
5
Persentase
perlengkapan 100 100 100 100 100 100
100%
jalan dalam % % % % % %
kondisi baik
Program Persentase
Penyelenggaraan sarana dan Dinas
1 100 9.381.819. 100 8.865.826. 100 9.352.398.4 100 10.847.947 100 11.769.113. 100 50.217.105.
2 2 Lalu Lintas dan prasarana alat 100% Perhubun
5 % 246 % 507 % 66 % .845 % 096 % 160
Angkutan Jalan uji sesuai gan
(LLAJ) standar
Persentase
kendaraan 100 100 100 100 100 100
100%
umum lolos uji % % % % % %
kelayakan

471 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Cakupan
layanan 100 100 100 100 100 100
100%
angkutan % % % % % %
umum layak
Persentase
100 100 100 100 100 100
terminal 100%
% % % % % %
memadai
Persentase
fasilitas
Program Dinas
1 pelabuhan 100 5.492.070. 100 5.190.010. 100 5.474.847.7 100 6.350.334. 100 6.889.580.5 100 29.396.844.
2 3 Pengelolaan 100% Perhubun
5 pengumpan % 564 % 968 % 85 % 991 % 71 % 880
Pelayaran gan
lokal dalam
kondisi baik
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika
6
Persentase
komunitas
masyarakat/mi
tra strategis Dinas
Program
pemerintah Komunika
1 informasi dan 100 100
2 2 daerah yang 80% 95% 615,851,25 96% 631,247,53 97% 647,028,71 98% 663,204,43 679,784,54 3,237,116,4 si dan
6 komunikasi % %
menyebar 0.00 1.25 9.53 7.52 8.46 86.76 Informatik
publik
informasi dan a
kebijakan
pemerintah
daerah

472 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
diseminasi dan
layanan
informasi
publik yang 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
dilaksanakan % %
sesuai dengan
strategi
komunikasi
(STARKOM)
Persentase
pelayanan
publik yang
100 100 100 100 100
diselenggaraka 75% 95% 1,415,496, 1,486,271, 1,560,584,8 1,638,614, 1,720,544,7 7,821,511,4
% % % % %
n secara online 459.65 282.63 46.76 089.10 93.56 71.71
dan
terintegrasi
1 Program aplikasi
2 3 Persentase
6 informatika
layanan
pemerintahan
yang 100 100 100 100 926,447,19 100
80% 95% 762,190,40 800,299,92 840,314,91 882,330,66 6.53 4,211,583,1
diselenggaraka % % % % %
1.35 1.42 7.49 3.36 00.15
n secara online
yang
terintegrasi 50
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
7

473 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Persentase
1 pengawasan dan peningkatan 176.443.50 179.090.15 186.253.75 208.604.21 219.034.42 969.426.04
2 3 n/a 32 35 39 41 43 43
7 pemeriksaan kepatuhan 0 3 9 0 0 1
koperasi koperasi

Persentase
Program
peningkatan
1 Pendidikan dan 190.222.50 193.075.83 200.798.87 224.894.73 236.139.47 1.045.131.4
2 5 SDM pengurus n/a 5% 7% 10% 12% 15% 15%
7 Latihan 0 8 1 6 2 16
koperasi yang
Perkoperasian
terlatih

Program Persentase
1 Pemberdayaan peningkatan 366.666.00 372.165.99 387.052.63 433.498.94 455.173.89 2.014.557.4 Dinas
2 6 n/a 10% 12% 15% 16% 18% 18% Koperasi
7 dan Perlindungan akses 0 0 0 5 2 57
Koperasi permodalan Usaha
Kecil dan
Menengah
Program Persentase ,
Pemberdayaan UKM yang Perdagang
1 Usaha Menengah, meningkat 266.668.00 270.668.02 281.494.74 315.274.11 331.037.81 1.465.142.6 an dan
2 7 n/a 50% 60% 70% 80% 90% 90%
7 Usaha Kecil, dan kapasitas 0 0 1 0 5 86 Perdagang
Usaha Mikro pemasaran an
(UMKM) produknya

Persentase
Program UKM yang
1 100.000.00 101.500.00 105.560.00 118.227.20 124.138.56 549.425.76
2 8 Pengembangan meningkat n/a 60% 65% 70% 75% 80% 80%
7 0 0 0 0 0 0
UMKM kapasitas
produksinya
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman Modal
8

474 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
Program peraturan
1 Pengembangan tentang 100 316.800.00 100 321.552.00 100 334.414.08 100 374.543.77 100 393.270.95 100 1.740.580.8
2 2 n/a
8 iklim penanaman kemudahan % 0 % 0 % 0 % 0 % 8 % 08
modal berinvestasi
yang disahkan
Persentase
peningkatan
Program Promosi kerjasama
1 100 1.144.000. 100 1.161.160. 100 1.207.606.4 100 1.352.519. 100 1.420.145.1 100 6.285.430.6
2 3 penanaman promosi n/a
8 % 000 % 000 % 00 % 168 % 26 % 94
modal investasi antar
Dinas
perangkat
Penanama
daerah
n Modal
Persentase dan PTSP
Program
peningkatan
1 Pelayanan 100 726.000.00 100 736.890.00 100 766.365.60 100 858.329.47 100 901.245.94 100 3.988.831.0
2 4 pelayanan n/a
8 Penanaman % 0 % 0 % 0 % 2 % 6 % 18
penanaman
Modal
modal
Persentase
Program metode dan
Pengendalian sistem
1 100 396.000.00 100 401.940.00 100 418.017.60 100 468.179.71 100 491.588.69 100 2.175.726.0
2 5 pelaksanaan perhitungan n/a
8 % 0 % 0 % 0 % 2 % 8 % 10
penanaman PMA dan
modal PMDN yang
kompatibel

475 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peningkatan
perusahaan
176.000.00 25,0 178.640.00 35,0 185.785.60 208.079.87 75,0 218.483.86 75,0 966.989.33
yang 0,50% 15% 50%
0 0% 0 0% 0 2 0% 6 0% 8
melaporkan
LKPM secara
berkala

Persentase
Program
data informasi
Pengelolaan Data
perizinan dan
1 dan Sistem 100 132.000.00 100 133.980.00 100 139.339.20 100 156.059.90 100 163.862.89 100 725.242.00
2 6 non perizinan n/a
8 Informasi % 0 % 0 % 0 % 4 % 9 % 3
yang dikelola
Penanaman
menggunakan
Modal
sistem
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kepemudaan dan Olahraga
9
Persentase
UKM yang
12% 15% 17% 20% 22% 25% 25%
dikembangkan
oleh pemuda
Program Tingkat Dinas
Pengembangan partisipasi
1 1.009.552. 1.305.957. 1.410.434.0 1.466.851. 1.510.856.9 6.703.652.6 Pemuda
2 2 kapasitas daya pemuda dalam
9 766,00 458 55 417 59 55,22 dan
saing organisasi Olahraga
kepemudaan kepemudaan
dan organisasi
sosial
kemasyarakata
n

476 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Persentase
Pengembangan cabang
1 4.418.423. 5.715.673. 6.172.926.8 6.419.843. 6.612.439.2 29.339.306.
2 3 Kapasitas Daya olahraga yang 12% 20% 25% 30% 40% 50% 50%
9 791,00 016,04 57,32 931,61 49,56 845,53
Saing mendapat
Keolahragaan pembinaan
Persentase
Program
anggota
Pengembangan
1 pramuka yang 60.000.000 77.616.000 83.825.280, 87.178.291 89.793.639, 398.413.21
2 4 Kapasitas Daya 5% 20% 40% 50% 60% 75% 75%
9 mendapat ,00 ,00 00 ,20 94 1,14
Saing
peningkatan
Kepramukaan
kapasitas
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Statistik
0
Persentase
OPD yang
menggunakan
data statistik 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
dalam % %
penyusunan
dokumen Dinas
Program perencanaan Komunika
2
2 2 penyelenggaraan 320,000,00 336,000,00 352,800,00 370,440,00 388,962,00 1,768,202,0 si dan
0 Persentase
statistik sektoral 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 00.00 Informatik
OPD yang a
menggunakan
data statistik 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
dalam % %
melakukan
evaluasi
pembangunan

477 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
data statistik 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
sektoral yang % %
valid
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Persandian
1

Program Dinas
penyelenggaraan Tingkat Komunika
2 260.000.00 273.000.00 285.000.00 325.000.00 100 360.000.00 100 1.503.000.0
2 2 persandian untuk keamanan 80% 95% 96% 97% 98% si dan
1 0,00 0,00 0 0 % 0 % 00,00
pengamanan informasi Informatik
informasi a

2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan
2
Persentase
2 Pengembangan kebudayaan 8,75 800.000.00 9,00 1.034.880. 9,50 1.096.972.8 9,75 1.140.851. 10,0 1.175.077.2 10,0 5.247.781.7
2 2 n.a
2 Kebudayaan daerah yang % 0,00 % 000,00 % 00,00 % 712,00 0% 63,36 0% 75,36 Dinas
dikembangkan Pariwisata
Persentase dan
Pengembangan kesenian Kebudaya
2 3.713.291. 4.803.513. 5.043.688.9 5.245.436. 5.350.345.2 24.156.275. an
2 3 Kesenian tradisional n.a 45% 55% 65% 75% 85% 85%
2 060,00 315,22 80,98 540,22 71,02 167,43
Tradisional daerah yang
dikembangkan
Persentase
Dinas
Keikutsertaan
Program Pariwisata
2 Masyarakat 240.000.00 310.464.00 325.987.20 339.026.68 100 349.197.48 100 1.564.675.3
2 4 Pembinaan N/A 56% 60% 78% 80% dan
2 dalam 0,00 0,00 0,00 8,00 % 8,64 % 76,64
Sejarah Kebudaya
Pembinaan
an
Sejarah

478 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Dinas
Persentase
Pelestarian dan Pariwisata
2 cagar budaya 10.220.000 13.220.592 13.881.621. 14.436.886 14.725.624. 66.484.724.
2 5 Pengelolaan Caga n.a 60% 63% 66% 69% 72% 72% dan
2 yang .000,00 .000,00 600,00 .464,00 193,28 257,28
Budaya Kebudaya
dilestarikan
an
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Perpustakaan
3
Dinas
Cakupan
Perpustak
2 Pembinaan pelayanan 300.000.00 388.080.00 407.484.00 423.783.36 436.496.86 1.955.844.2
2 2 6,7 7,2 7,5 8 8,2 8,5 8,5 aan dan
3 Perpustakaan perpustakaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,80 20,80
Arsip
daerah
Daerah
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kearsipan
4
Persentasi
tingkat
2 Program keberadaan
2 2 80,5 85 210,000,00 88 220,500,00 90 242,550,00 93 254,677,50 95 267,411,37 95 1,195,138,8
4 Pengelolaan arsip dan keutuhan
0.00 0.00 0.00 0.00 5.00 75.00
arsip sesuai
ketentuan
Persentase Dinas
Program Perpustak
peningkatan
2 Perlindungan dan aan dan
2 3 pelestarian n.a 85 60,000,000 88 63,000,000 90 66,150,000. 93 69,457,500 95 72,930,375. 95 331,537,87
4 penyelamatan Arsip
arsip yang .00 .00 00 .00 00 5.00
arsip Daerah
bernilai guna

Persentase
Program
2 pelayanan
2 4 perizinan n.a 70 30,000,000 75 31,500,000 80 33,075,000. 85 34,728,750 90 36,465,187. 90 165,768,93
4 perizinan
penggunaan arsip .00 .00 00 .00 50 7.50
penggunaan

479 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
arsip sesuai
SOP

3 Urusan Pemerintahan Pilihan


2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Kelautan Dan Perikanan
5
Persentase 2.351
367.290.00 372.799.35 387.711.32 434.236.68 100 455.948.51 100 2.017.985.8
nelayan yang Kapal 15% 20% 25% 30%
0 0 4 3 % 7 % 74
terlatih Nelayan
Persentase
peningkatan
1.737.631. 1.763.695. 1.834.243.8 2.054.353. 2.157.070.7 9.546.995.0
Program peralatan n/a 15% 20% 25% 30% 30% 30%
500 973 11 069 22 75
2 Pengelolaan perikanan
3 3 tangkap
5 perikanan Dinas
tangkap Ketahanan
Persentase
peningkatan Pangan
sarana 389.152.50 394.989.78 410.789.37 460.084.10 483.088.31 2.138.104.0 dan
2 TPI 15% 20% 25% 30% 30% 30% Perikanan
prasarana 0 8 9 4 0 81
perikanan
tangkap
Persentase
Program
pelaku
2 Pengelolaan 104.039.93 100 109.241.93 100 483.494.66
3 4 pembudidaya 40% 60% 88.000.000 70% 89.320.000 80% 92.892.800 90%
5 perikanan 6 % 3 % 9
ikan yang
budidaya
terlatih

480 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peningkatan
jangkauan 1.953.807. 1.983.115. 2.062.439.6 2.309.932. 2.425.428.9 10.734.723.
55% 10% 15% 20% 25% 25% 25%
distribusi 900 019 19 374 92 904
benih ikan
budidaya
Persentase
peningkatan
sarana 2.054.096. 2.084.907. 2.168.303.7 2.428.500. 2.549.925.1 11.285.732.
n/a 10% 15% 20% 25% 25% 25%
prasarana 000 440 38 186 95 559
perikanan
budidaya

Persentase
penurunan
penggunaan
racun ikan dan 169.048.00 400.000.00 420.000.00 1.054.808.0
n/a - - 10% 65.760.000 20% 30% 60% 60%
setrum di 0 0 0 00
Program kawasan
Pengawasan perikanan
2
3 5 sumber daya tangkap
5
kelautan dan Persentase
perikanan penurunan
penggunaan
100.000.00 120.000.00 126.000.00 387.304.00
keramba yang 80% 0% - 25% 41.304.000 30% 35% 40% 40%
0 0 0 0
berlebihan di
kawasan
sungai

481 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
lembaga
penjaminan
mutu 519.200.00 526.988.00 548.067.52 613.835.62 100 644.527.40 100 2.852.618.5
50% 70% 80% 90% 95%
pengolahan 0 0 0 2 % 4 % 46
ikan segar
yang
berkembang
Persentase
nelayan yang
Program menggunakan
2 Pengolahan dan 131.520.00 136.780.80 153.194.49 160.854.22 582.349.51
3 5 teknologi 40% 55% - 60% 65% 70% 80% 80%
5 pemasaran hasil 0 0 6 1 7
perikanan
perikanan tangkap tepat
guna

Persentase
Pembudidaya
Ikan yang
menggunakan 131.520.00 136.780.80 153.194.49 160.854.22 582.349.51
40% 0% - 60% 65% 70% 80% 80%
teknologi 0 0 6 1 7
perikanan
budidaya tepat
guna
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata
6
Program Dinas
Persentase
2 Peningkatan daya 6.250.000. 6.343.750. 6.597.500.0 7.257.250. 7.620.112.5 34.068.612. Kebudaya
3 2 peningkatan n/a 65% 70% 75% 80% 85% 85%
6 tarik destinasi 000 000 00 000 00 500,00 an dan
destinasi
pariwisata Pariwisata

482 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
wisata yang
dikembangkan
Persentase
promosi
Program
2 destinasi 800.000.00 812.000.00 844.480.00 928.928.00 975.374.40 4.360.782.4
3 3 Pemasaran n/a 69% 77% 77% 85% 92% 92%
6 wisata yang 0 0 0 0 0 00,00
Pariwisata
berhasil
dijalankan

Program
Pengembangan
Persentase
Ekonomi Kreatif
Peningkatan
2 Melalui 200.000.00 203.000.00 211.120.00 232.232.00 243.843.60 1.090.195.6
3 4 Cipta Karya n/a 50% 60% 70% 75% 80% 80%
6 Pemanfaatan dan 0,00 0 0 0 0 00,00
yang di
Perlindungan
lindungi
Hak Kekayaan
Intelektual

Persentase
Program
peningkatan
Pengembangan
2 kerjasama 1.170.000. 1.187.550. 1.235.052.0 1.383.258. 1.452.421.1 6.428.281.3
3 5 Sumber Daya n/a 20% 30% 40% 50% 60% 60%
6 pengembangan 000 000 00 240 52 92,00
Pariwisata dan
wisata yang
Ekonomi Kreatif
terjalin
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian
7
Persentase
Program Dinas
peningkatan
2 Penyediaan dan 49.320.000 151.046.20 255.875.00 294.256.25 750.497.45 Pertanian,
3 2 ketersediaan 1,02 3 - 3,5 3,5 4 4,5 4,5
7 pengembangan ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Peternaka
bibit unggul
sarana pertanian n, dan
(hortikultura)

483 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase Perkebun
peningkatan an
164.400.00 270.154.00 582.250.00 605.540.00 1.622.344.0
ketersediaan n/a - - 5 5 5 5 5
0,00 0,00 0,00 0,00 00,00
bibit unggul
(perkebunan)
Persentase
pemenuhan
sarana
53.658.590 54.731.762 57.468.350. 64.134.679 67.982.760. 244.317.55
pertanian n/a 20 40 70 85 92 92
.643,00 .455,86 578,65 .245,78 000,52 2.280,81
tanaman
pangan pada
food estate
Persentase
pemenuhan
sarana
pertanian 35.412.695 35.943.885 39.178.835. 43.880.295 46.513.113. 165.516.13
n/a 17 42 87 95 100 100
tanaman .279,00 .708,19 421,92 .672,55 412,91 0.215,56
hortikultura
pada food
estate
Persentase
pemenuhan
sarana 274.384.95 281.244.57 300.931.69 338.548.15 442.655.32 1.363.379.7
n/a 1 30 55 70 82 82
perkebunan 0,00 3,75 3,91 5,65 4,78 48,10
pada food
estate
Persentase
pemenuhan
sarana 2.137.315. 2.180.061. 2.310.865.5 2.588.169. 2.717.577.8 9.796.674.6
n/a 20 40 60 80 100 100
peternakan 515,00 825,30 34,82 399,00 68,95 28,06
pada food
estate

484 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
peningkatan
2.906.044. 2.949.635. 3.097.117.1 3.468.771. 3.642.209.7 13.157.733.
produktivitas
680,00 350,20 17,71 171,84 30,43 370,17
tanaman
pangan
- Padi 1,48 0,5 0,5 0,76 0,76 0,75 0,75
- Jagung 29,22 3,5 3,5 3,5 3,5 3,51 3,51
- Kedelai 38,27 3 3 3 3 3 3
- Ubi kayu 10,9 3 3 3 3 3 3

Persentase
kelompok tani
yang
113.500.00 221.445.00 325.873.90 345.426.33 1.006.245.2
menggunakan n/a - - 5 10 15 20 20
0,00 0,00 0,00 4,00 34,00
teknologi
produksi
pertanian

Persentase
peningkatan
5.410.446. 5.491.603. 5.711.267.4 6.282.394. 6.596.513.8 24.081.778.
tingkat 11,37 12 12 12 12 12 12
600,00 299,00 30,96 174,06 82,76 786,77
kelahiran
ternak
Persentase
Program peningkatan
Penyediaan dan 11.675.668 11.850.803 12.324.835. 13.557.318 14.302.971. 52.035.928.
2 luas tanam
3 3 pengembangan .125,00 .146,88 272,75 .800,03 334,03 553,68
7 tanaman
prasarana pangan
pertanian
Padi -2,92 3 3 3 3 3 3

485 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Jagung 4 5,06 5,06 5,04 5,02 5 5
Kedelai 3,35 5 5,22 5 5 5,09 5,09
Ubi Kayu 3,61 3 3 3 3 3 3
Persentase
pemenuhan
prasarana
82.804.206 84.460.290 88.683.304. 99.325.301 104.291.56 376.760.46
pertanian n/a 20 40 60 80 100 100
.288,00 .413,76 934,45 .526,58 6.602,91 3.477,70
tanaman
pangan pada
food estate
Persentase
pemenuhan
prasarana 51.612.900 52.903.222 105.548.38 300.374.50 562.389.48 1.021.215.5
n/a 0,5 20 40 65 85 85
perkebunan ,00 ,50 3,63 5,66 5,89 97,67
pada food
estate
Persentase
pemenuhan
prasarana 4.543.906. 4.612.064. 4.842.668.1 5.326.934. 5.593.281.7 20.374.949.
n/a 30 40 50 60 70 70
peternakan 320,00 914,80 60,54 976,59 25,42 777,36
pada food
estate

Persentase
peningkatan
148.341.56 308.273.63 464.439.10 487.661.05 1.408.715.3
luas tanam -
3,00 0,15 2,75 7,89 53,79
tanaman
hortikultura

486 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
- Sayuran
2,64 3 3 3 3 3 3
semusim
- Buah-buahan
-25,94 3 3 3 3 3 3
tahunan

Persentase
peningkatan
100.000.00 251.500.00 256.530.00 269.356.50 877.386.50
produktivitas
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tanaman
hortikultura

- Sayuran
-3,57 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
semusim
- Buah-buahan
22,37 3 3 3 3 3 3
tahunan

Persentase
peningkatan
5.289.000. 5.368.335. 5.636.751.7 6.313.161. 6.628.820.0 23.947.068.
luas tanam
000,00 000,00 50,00 960,00 58,00 768,00
tanaman
perkebunan

- Karet -0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01


- Kelapa 0,82 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
- Kopi 2,37 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
- Kelapa Sawit
-0,06 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
PBS
- Kelapa Sawit
0,03 1 1 1 1 1 1
Rakyat

487 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
- Lada 0 1 1 1 1 1 1

Persentase
peningkatan
30.800.000 31.262.000 32.825.100, 98.051.461 351.973.51 514.112.08
produktivitas
,00 ,00 00 ,00 9,44 0,44
tanaman
perkebunan

- Karet -0,97 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 -0,97


- Kelapa 0 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 0
- Kopi -1,17 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 -1,17
- Kelapa Sawit
4,79 5 5 5 5 5 4,79
PBS
- Kelapa Sawit
-3,63 5 5 5 5 5 -3,63
Rakyat
- Lada 1,96 3 3 3 3 3 1,96
Persentase
peningkatan
luas lahan 131.175.00 133.142.62 139.799.75 156.575.72 300.000.00 729.518.10
1,37 3,62 3,62 3,62 4 4 4
usaha 0,00 5,00 6,25 7,00 0,00 8,25
budidaya
peternakan

488 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Pengendalian Persentase
2 kesehatan hewan penurunan 1.680.701. 1.705.911. 1.774.148.3 1.987.046. 2.086.398.4 7.553.504.9
3 4 2,66 5 5 5 5 5 5
7 dan kesehatan penyakit 375,10 895,73 71,56 176,14 84,95 28,37
masyarakat menular
veteriner

Persentase
luas lahan
Program
tanaman
Pengendalian dan
2 pangan 214.252.50 217.466.28 226.164.93 253.304.73 265.969.96 962.905.92
3 5 Penanggulangan n/a 75 78 80 82 85 85
7 terkena 0,00 7,50 9,00 1,68 8,26 6,44
bencana
bencana yang
pertanian
ditanggulangi
(OPT, DPI)
Persentase
peningkatan
2 Perizinan usaha 157.410.00 159.771.15 166.161.99 186.101.43 197.267.52 709.302.10
3 6 pembinaan 5 5 7 7,5 8 10 10
7 pertanian 0,00 0,00 6,00 5,52 1,65 3,17
penerapan izin
perkebunan
Persentase
peningkatan 260.163.75 264.066.20 277.269.51 310.541.85 326.068.95 1.177.946.5
12 15 15 17 20 20 20
kelas 0,00 6,25 6,56 8,55 1,48 32,84
kelompok tani
Program
2 Persentase
3 7 Penyuluhan
7 peningkatan
pertanian
kelas Balai 3.047.632. 3.093.346. 3.217.080.8 3.860.497. 4.053.521.8 14.224.446.
11 11 11 11 22 22 22
Penyuluhan 500,00 987,50 67,00 040,40 92,42 787,32
Pertanian
(BPP)

489 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
kelompok tani
65.587.500 66.571.312 69.234.165, 77.542.264 82.194.800, 295.542.54
yang n/a 5 10 15 20 25 25
,00 ,50 00 ,80 69 2,99
berorientasi
agribisnis
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan
8

2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral
9

3
3 Urusan Pemerintahan Bidang Perdagangan
0

PROGRAM
PERIZINAN Persentase
3 234.000.00 237.510.00 247.010.40 276.651.64 290.484.23 1.285.656.2
3 2 DAN perizinan yang n/a 25 30 35 40 45 45
0 0 0 0 8 0 78
PENDAFTARAN diterbitkan
PERUSAHAAN

Persentase Dinas
Program peningkatan Koperasi
3 Peningkatan sarana 667.875.00 677.893.12 705.008.85 789.609.91 829.090.40 3.669.477.2 Usaha
3 3 n/a 3% 5% 10% 10% 13% 13%
0 sarana distribusi prasarana 0 5 0 2 8 95 Kecil dan
perdagangan perdagangan Menengah
yang memadai ,

490 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase Perdagang
peningkatan an, dan
pedagang n/a 2% 5% 5% 10% 12% 12% Perindustr
informal yang ian
terlatih
Persentase
peningkatan
stabilitas
ketersediaan 5% 5% 10% 10% 15% 15%
Program barang pokok
Stabilisasi Harga dan barang
3 Barang penting 398.125.00 404.096.87 316.680.00 470.692.04 494.226.64 2.187.401.3
3 4
0 Kebutuhan Pokok 0 5 0 0 2 07
dan Barang Persentase
Penting peningkatan
stabilitas harga
n/a 10% 10% 10% 15% 15% 15%
barang pokok
dan barang
penting
Persentase
peningkatan
n/a 10% 11% 12% 13% 14% 14%
barang tertib
ukur
Program Persentase
3 Standardisasi dan barang beredar 300.000.00 304.500.00 316.680.00 354.681.60 372.415.68 1.648.277.2
3 6
0 Perlindungan yang diawasi 0 0 0 0 0 80
Konsumen sesuai
n/a 25% 30% 35% 40% 45% 45%
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan

491 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
PROGRAM
kelompok
PENGGUNAAN
pedagang yang
3 DAN 200.000.00 203.000.00 211.120.00 236.454.40 248.277.12 1.098.851.5
3 7 menerapkan 6 12 20 30% 42 42
0 PEMASARAN 0 0 0 0 0 20
metode
PRODUK DALAM
marketing mix
NEGERI
(4Ps)

3
3 Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian
1

Persentase
IKM yang n/a 45% 60% 75% 90% 95% 95%
terlatih Dinas
Koperasi
Persentase Usaha
Program peningkatan Kecil dan
3 Perencanaan dan n/a 5% 600.000.00 7% 609.000.00 10% 633.360.00 12% 709.363.20 15% 744.831.36 15% 3.296.554.5 Menengah
3 2 akses
1 Pembangunan permodalan 0 0 0 0 0 60 ,
Industri Perdagang
Persentase an, dan
peningkatan Perindustr
sarana dan ian
n/a 3% 5% 7% 8% 10% 10%
prasarana
pendukung
industri

492 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase Izin
Usaha Industri,
Izin Perluasan
Usaha Industri,
PROGRAM
Izin Usaha
3 PENGENDALIAN 250.000.00 253.750.00 263.900.00 295.568.00 310.346.40 1.373.564.4
2 3 Kawasan n/a 10 15 20 25 30
1 IZIN USAHA 0 0 0 0 0 00
Industri, dan
INDUSTRI
Izin Perluasan
Kawasan
Industri yang
diterbitkan

Persentase
Program
peningkatan
3 pengelolaan 250.000.00 263.900.00 295.568.00 310.346.40 1.373.564.4
3 4 informasi n/a 15 20 253.750 25 30 35 30
1 sistem informasi 0 0 0 0 00
industry yang
industry nasional
tersedia
3
3 Urusan Pemerintahan Bidang Transmigrasi
2
Persentase
peningkatan
Program
satuan
3 Perencanaan 22 89849825 24 84908154 26 895680619, 28 10389096 30 112712974 30 480929977
3 2 pemukiman 18%
2 Kawasan % 1,8 % 9 % 3 % 10 % 6 % 6
(SP) dalam
Trnasmigrasi
satu kawasan
transmigrasi

493 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
Program
peningkatan
3 Pembangunan 24 74874854, 26 70756795, 28 74640051,6 29 86575800, 30 93927478,8 30 400774981,
3 3 pembangunan 20%
2 Kawasan % 32 % 75 % 1 % 84 % 2 % 3
kawasan
Transmigrasi
transmigrasi
Persentase
Program
peningkatan
3 Pengembangan 24 29949941 26 28302718 28 298560206, 29 34630320 30 375709915, 30 160309992
3 4 pengembangan 20%
2 Kawasan % 7,3 % 3 % 4 % 3,3 % 3 % 5
kawasan
Trnasmigrasi
transmigrasi
4 Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan
4 1 Sekretariat Daerah
Persentase
Rumusan Bahan
3,706,424,9 3,836,149,86 4,030,354,95 Bagian
Kebijakan yang 100 3,616,024,3 100 100 100 3,932,053,6 100 100 19,121,007,7
100% 89.83 4.48 1.37 Pemerintah
Ditindaklanjuti % 80.33 % % % 11.09 % % 97.09
an
Dibidang
Pemerintahan
Program
pemerintahan Persentase
2,469,777,4 2.531.521.9 2.607.467.58 2.672.654.2 2.739.470.63 15.504.728.2 Bagian
Produk Hukum 75% 75% 75% 80% 85% 85% 85%
4 1 2 dan yang Disetujui
90.00 27,25 5,07 74,69 1,56 68,57 Hukum
kesejahteraan
rakyat Persentase
Kegiatan
Bagian
Keagamaan,
49.964.700. 51.213.817. 52.750.232.2 54.068.988. 55.420.712.7 312.164.499. Kesejahtera
Kemasyarakatan 70% 70% 75% 75% 80% 90% 90%
170,68 674,94 05,19 010,32 10,58 718,71 an Rakyat
dan Sosial yang
Terlaksana Sesua
Prosedur

494 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Indeks Tata Bagian
perekonomian Kelola 1.306.160.6 1.338.814.6 100 1.378.979.12 100 1.413.453.6 100 1.448.789.94 100 8.160.501.12 Pengadaan
4 1 3 Pengadaan
NA 60%
69,30
80%
86,03 % 6,61 % 04,78 % 4,90 % 3,62 Barang dan
dan
pembangunan Barang dan Jasa Jasa
Persentase Bagian
Rumusan Bahan Ekonomi
Kebijakan yang 382047011 3,877,777,1 4,034,342,4 4,094,857,55 Pembangun
3,974,721,59
ditindaklanjuti di 6.7 68.45 21.63 7.95 19,802,168,8 an
95% 95% 95% 95% 7.66 95% 95% 95%
Bidang 62.39
Perekonomian
dan
Pembangunan
Bagian
Persentase Ekonomi
kontribusi BUMD 70% 70% 70% 75% 80% 85% 85% Pembangun
terhadap PAD an

Persentase Bagian
pemanfaatan Ekonomi
NA 95% 95% 95% 95% 95% 95% Pembangun
CSR tepat
an
sasaran
4 2 Sekretariat DPRD
Program Persentase
dukungan dukungan
100 15,530,000 100 17.495.065 100 18.194.867. 100 18.649.739 100 25.658.352. 100 15,530,000, Sekretaria
4 2 2 pelaksanaan tugas dan 100%
% ,000.00 % .239,20 % 848,77 % .544,99 % 500,00 % 000.00 t DPRD
tugas dan fungsi fungsi DPRD
DPRD sesuai standar
5 Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
5 1 Perencanaan

495 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Koordinasi dan Persentase
sinkronisasi capaian
5 1 2 60% 60% 3,536,019, 60% 3,624,419, 70% 3,769,396,2 80% 3,920,172, 90% 4,076,978,9 95% 18,926,985,
perencanaan indikator
000.00 475.00 54.00 104.16 88.33 821.49
pembangunan program OPD
daerah

Persentase BAPPEDA
Program konsistensi 100 100 100 100 100 100
100% 4,650,231, 4,766,486, 4,885,648,9 5,007,790, 5,132,984,9 24,443,141,
perencanaan, RKPD dengan % % % % % %
000.00 775.00 44.38 167.98 22.18 809.54
pengendalian, RPJMD
5 1 3
dan evaluasi
pembangunan Persentase
daerah konsistensi 100 100 100 100 100 100
100%
RKPD dengan % % % % % %
Renja
5 2 Keuangan
Persentase
Peningkatan
dan
Program
Pengembangan 100 100 100 100 100 100
5 2 2 Pengelolaan 100% 446,008,65 454,928,83 466,302,05 475,628,09 485,140,65 2,328,008,2 BPKAD
Pengusunan % % % % % %
Keuangan Daerah 7,398.00 0,545.96 1,309.61 2,335.80 4,182.52 85,771.89
Rencana
Anggaran
Daerah

496 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
Peningkatan
dan
100 100 100 100 100 100
Pengembangan 100%
% % % % % %
Pengelolaan
Perbendaharaa
n Daerah
Persentase
Peningkatan
dan
Pengembangan
100 100 100 100 100 100
Pelaksanaan 100%
% % % % % %
Akuntansi dan
Pelaporan
Keuangan
Daerah
Program Persentase
Pengelolaan aset daerah 100 4,088,713, 100 100 100 100 100
5 2 3 100% 4,190,930, 4,400,477,5 4,510,489, 4,623,251,7 21,813,862,
barang milik yang % 160.00 % % % % %
989.00 38.45 476.91 13.83 878.20
daerah bersertifikat
Program
Persentase
Pengelolaan 2,975,000,
5 2 4 pengelolaan 7% 8% 9% 3,049,375, 10% 3,125,609,3 11% 3,203,749, 12% 3,283,843,3 12% 15,637,577, BAPENDA
pendapatan 000.00
PAD 000.00 75.00 609.38 49.61 333.98
daerah
5 3 Kepegawaian
Persentase
Program Badan
pelanggaran 0,19 226.274.02 0,24 248.901.43 0,32 273.791.57 0,40 301.170.73 0,48 331.287.80 0,48 5.661.223.2
5 3 2 Kepegawaian 0,19% Kepegawa
disiplin % 9 % 2 % 5 % 3 % 6 % 42,45
daerah ian dan
pegawai

497 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase Pengemba
ASN yang ngan SDM
92,1 58.141.000 93,7 63.955.100 95,3 70.350.610 96,9 100 85.124.238 100 4.634.754.2
capaian target 92,14% 77.385.671
4% ,00 5% ,00 6% 6% % % 87,10
kinerja di atas
80 persen

Persentase
distribusi 100 100 29.891.936.
80% 80% 85% 90% 95%
pegawai sesuai % % 321,13
kebutuhan
5.793.231. 5.886.343. 5.979.041.6 6.071.091. 6.162.228.4
865,00 299,98 43,43 101,49 11,23

Persentase
pegawai yang
memiliki 25% 30% 35% 40% 45% 50% 50%
kompetensi
sesuai standar
5 4 Pendidikan dan Pelatihan
Persentase
Badan
pegawai yang
Program Kepegawa
memiliki 20,1 2.006.127. 20,2 20,3 20,4 20,5 20,5 11.085.123.
5 4 2 pengembangan 20% ian dan
kualifikasi 0% 910,00 0% 0% 0% 0% 0% 070,99
SDM Pengemba
pendidikan 2.106.434. 2.211.756.0 2.322.343. 2.438.461.0
ngan SDM
tinggi 305,50 20,78 821,81 12,90
5 5 Penelitian dan Pengembangan

498 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program Persentase
penelitian dan peningkatan 100 100 100 100 100 100
5 5 3 100% 3,000,000, 3,075,000, 3,167,250,0 3,246,431, 3,327,592,0 15,816,273, Balitbang
pengembangan kuantitas hasil % % % % % %
000.00 000.00 00.00 250.00 31.25 281.25
daerah Litbang
Unsur
Pengawasan
6
Urusan
Pemerintahan
6 1 Inspektorat Daerah

Persentase
OPD yang
menindaklanju
30% 30% 3,533,987, 30% 35% 35% 40% 40% 18,987,434,
ti evaluasi
000.00 862.39
akuntabilitas >
70%
Persentase
Program OPD yang Inspektor
6 1 2 penyelenggaraan memiliki 30% 30% 25% 3,640,006, 25% 3,822,006,9 25% 3,936,667, 20% 4,054,767,1 20% at Daerah
pengawasan temuan 610.00 40.50 148.72 63.18
berulang turun
Persentase
OPD dengan
pengendalian
60% 60% 70% 80% 80% 85% 85%
internal (RTP)
pada tahap
analisis

499 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
pelaksanaan
pencanangan
10% 10% 10% 15% 15% 1,657,715, 15% 20%
Zona Integritas
943.45
Program (ZI) di tingkat
Perumusan OPD
6 1 3 kebijakan, 1,572,815, 1,596,696, 1,618,542,2 1,673,316,5 8,119,086,4
pendampingan, Persentase 500.00 165.00 73.25 63.95 45.65
asistensi pengaduan
masyarakat
100 100
berkadar 80% 80% 80% 85% 85%
% %
korupsi dan
pungli yang
ditindaklanjuti

Persentase
penyempurnaa
n dokumen
kebijakan
100 404.340.00 100 439.774.00 100 519.751.40 100 544.726.54 100 595.199.19 100 3.868.729.1
sistem dan 100%
% 0,00 % 0,00 % 0,00 % 0,00 % 4,00 % 34,00
prosedur
pengawasan
sesuai
ketentuan

7 Unsur Kewilayahan

500 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
7 1 Kecamatan
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 187,088,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Delta
kecamatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
dan pelayanan Pawan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 7,000,000. 55,000,000 55,000,000. 55,000,000 55,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 11,346,500 95,000,000 95,000,000. 95,000,000 95,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 370,934,29 15,458,000 15,458,000. 15,458,000 15,458,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 4.00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

501 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 198,600,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Muara
kecamatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
dan pelayanan Pawan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 55,000,000 55,000,000 55,000,000. 55,000,000 55,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 95,000,000 95,000,000 95,000,000. 95,000,000 95,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 15,458,000 15,458,000 15,458,000. 15,458,000 15,458,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

502 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 50,906,000 50,906,000 50,906,000. 50,906,000 50,906,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n MH
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Utara
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 10,134,000 10,134,000 10,134,000. 10,134,000 10,134,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 1,500,000. 1,500,000. 1,500,000.0 1,500,000. 1,500,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti

503 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 11,283,000 11,283,000 11,283,000. 11,283,000 11,283,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 65,000,000 65,000,000 65,000,000. 65,000,000 65,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Simpang
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Hulu
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti

504 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 4,000,000. 4,000,000. 4,000,000.0 4,000,000. 4,000,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
4,000,000. 4,000,000. 4,000,000.0 4,000,000. 4,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 45,000,000 45,000,000 45,000,000. 45,000,000 45,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Simpang
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Dua
tepat waktu
publik

505 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 11,000,000 11,000,000 11,000,000. 11,000,000 11,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 3,000,000. 3,000,000. 3,000,000.0 3,000,000. 3,000,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti

506 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Sungai
kecamatan 00 00 0 00 0
dan pelayanan Laur
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 24,145,000 24,145,000 24,145,000. 24,145,000 24,145,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 9,722,000. 9,722,000. 9,722,000.0 9,722,000. 9,722,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 13,500,000 13,500,000 13,500,000. 13,500,000 13,500,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

507 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 3,075,700. 3,075,700. 3,075,700.0 3,075,700. 3,075,700.0
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Hulu
kecamatan 00 00 0 00 0
dan pelayanan Sungai
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 9,293,600. 9,293,600. 9,293,600.0 9,293,600. 9,293,600.0
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 00 0 00 0
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 8,380,000. 8,380,000. 8,380,000.0 8,380,000. 8,380,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,900,000. 5,900,000. 5,900,000.0 5,900,000. 5,900,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

508 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0 Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan 00 00 0 00 0 n Sandai
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 14,782,750 14,782,750 14,782,750. 14,782,750 14,782,750.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti

509 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 19,900,000 19,900,000 19,900,000. 19,900,000 19,900,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Nanga
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Tayaf
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti

510 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 3,600,000. 3,600,000. 3,600,000.0 3,600,000. 3,600,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
8,853,250. 8,853,250. 8,853,250.0 8,853,250. 8,853,250.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 19,000,000 19,000,000 19,000,000. 19,000,000 19,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Pemahan
tepat waktu
publik

511 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 8,000,000. 8,000,000. 8,000,000.0 8,000,000. 8,000,000.0
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 00 0 00 0
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,758,000 10,758,000 10,758,000. 10,758,000 10,758,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 12,000,000 12,000,000 12,000,000. 12,000,000 12,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti

512 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase Kecamata
penyelenggaraan
pelayanan 7,500,000. 7,500,000. 7,500,000.0 7,500,000. 7,500,000.0 n
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan 00 00 0 00 0 Tumbang
dan pelayanan
tepat waktu Titi
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 7,500,000. 7,500,000. 7,500,000.0 7,500,000. 7,500,000.0
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 00 0 00 0
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 7,500,000. 7,500,000. 7,500,000.0 7,500,000. 7,500,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 4,500,000. 4,500,000. 4,500,000.0 4,500,000. 4,500,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

513 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
3,000,000. 3,000,000. 3,000,000.0 3,000,000. 3,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 93,625,000 93,625,000 93,625,000. 93,625,000 93,625,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Jelai
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan hulu
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 30,000,000 30,000,000 30,000,000. 30,000,000 30,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti

514 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,230,000. 5,230,000. 5,230,000.0 5,230,000. 5,230,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Melayu
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Rayak
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 30,000,000 30,000,000 30,000,000. 30,000,000 30,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti

515 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 100 100 177,870,00 100 195,650,00 100 215,215,00 100 236,736,50 Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 15,000,000 100
kecamatan % % 0 % 0 % 0 % 0 n Marau
dan pelayanan
tepat waktu
publik

516 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 100 100 100 100 100
7 1 3 pemberdayaan 100 10,539,210 11,593,131 12,752,444 14,027,688 15,430,456 100
masyarakat desa % % % % %
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 100 100 100 100 100
7 1 4 ketentraman 100 27,914,140 42,350,000 46,585,000 51,243,500 56,367,850 100
ketentraman dan % % % % %
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 100 100 100 100 231,861,01 100
7 1 6 RPJMDes. 100 13,937,650 16,331,415 18,964,556 25,047,112 100
pengawasan % % % % 1 %
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
100 100 100 100 100
pembinaan dan 100 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 100
% % % % %
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti

517 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000. Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan .00 .00 00 .00 00 n Air Upas
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 11,249,784 11,474,779 11,704,275. 11,938,360 12,177,127.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .68 27 .78 99
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,484,336. 5,594,022. 5,705,903.1 5,820,021. 5,936,421.6
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 72 7 24 6
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

518 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 27,884,400 27,884,400 27,884,400. 27,884,400 27,884,400. Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan .00 .00 00 .00 00 n Singkup
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti

519 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Manis
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Mata
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti

520 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
7,000,000. 7,000,000. 7,000,000.0 7,000,000. 7,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase Kecamata
penyelenggaraan
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000. n
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan .00 .00 00 .00 00 Kendawan
dan pelayanan
tepat waktu gan
publik

521 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 23,487,920 23,487,920 23,487,920. 23,487,920 23,487,920.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 1,000,000. 1,000,000. 1,000,000.0 1,000,000. 1,000,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti

522 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n HS
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Selatan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 11,029,200 11,029,200 11,029,200. 11,029,200 11,029,200.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,376,800. 5,376,800. 5,376,800.0 5,376,800. 5,376,800.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar

523 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 58,560,000 58,560,000 58,560,000. 58,560,000 58,560,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Benua
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Kayong
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 316,686,42 306,686,42 306,686,42 306,686,42 306,686,42
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 31,422,469 31,422,469 31,422,469. 31,422,469 31,422,469.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti

524 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 25,000,000 25,000,000. 25,000,000 25,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
8 Unsur Pemerintahan Umum
8 1 Kesatuan Bangsa dan Politik
Jumlah
Masyarakat
yang
Program
Memahami
Penguatan
Nilai - Nilai Kantor
Ideologi 100 582,801,40 100 100 100 100 100
8 1 2 Ideologi 100% 611,941,47 642,538,54 674,665,47 708,398,74 3,220,345,6 Kesbangp
Pancasila dan % 0.00 % % % % %
Pancasila, 0.00 3.50 0.68 4.21 28.38 ollinmas
Karakter
Wawasan
Kebangsaan
Kebangsaan
dan
Nasionalisme

525 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Program
Peningkatan Persentase
Peran Partai partai politik
Politik dan dan lembaga
lembaga pendidikan
Pendidikan yang aktif 100 1.230.794. 100 1.249.256. 100 1.267.995.4 100 1.287.015. 100 1.306.320.5 100
8 1 3 100%
Melalui dalam % 633,25 % 552,75 % 01,04 % 332,06 % 62,04 %
Pendidikan pembinaan Kantor
Politik dan etika dan Kesbangp
Pengembangan budaya politik ollinmas
Etika serta masyarakat
Budaya Politik
6.341.382.4
81,13
Program
Persentase
pemberdayaan
organisasi 100 35,932,050 100 50.251.759 100 57.789.523, 100 66.457.952 100 76.426.645, 100
8 1 4 dan pengawasan 100% 286,857,93
kemasyarakata % .00 % ,88 % 86 % ,43 % 30 %
organisasi 1.47
n yang dibina
kemasyarakatan

Program
Pembinaan dan Persentase
Pengembangan Masyarakat 100 122,391,40 100 128.587.46 100 131.802.15 100 135.097.20 100 138.474.63 100 656,352,85
8 1 5 100%
Ketahanan yang Mengikuti % 0.00 % 4,63 % 1,24 % 5,02 % 5,15 % 6.03
Ekonomi, Sosial Pembinaan
dan Budaya

526 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja

Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD

Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program

Target

Target

Target

Target

Target

Target
Pembangunan

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
program
peningkatan
kewaspadaan
nasional dan Persentase
100 100 100 100 100 100
8 1 6 peningkatan potensi konflik 100% 159,806,90 167,797,24 176,187,10 184,996,46 194,246,28
% % % % % %
kualitas dan yang ditangani 0.00 5.00 7.25 2.61 5.74 883,034,00
fasilitasi 0.61
penaganan
konflik sosial

527 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH

Bab ini menyajikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah


Kabupaten Ketapang untuk satu periode ke depan. Gambaran kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah berkaitan dengan ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan
menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah. Sementara itu, indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Kunci
(IKK). Selain itu, bab ini juga menyajikan IKU masing-masing Organisasi Perangkat
Daerah di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Ketapang.

8.1. Indikator Kinerja Utama Daerah


Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah merupakan ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ditetapkan
untuk satu periode ke depan. Adapun IKU daerah Kabupaten Ketapang yang
ditetapkan yaitu sebanyak 16 IKU. Berikut ini adalah IKU Kabupaten Ketapang.

Tabel 8. 1. Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang


Tahun 2021-2026

IKU Kepala Kondisi Target


No Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Laju
-0.5
1 Pertumbuhan persen 4.51 5.73 7.18 7.29 7.40 7.51
Ekonomi
Tingkat
7.3
2 Pengangguran persen 6.63 5.23 4.01 3.66 3.60 3.54
Terbuka

3 Indeks Gini nilai 0.28 0.299 0,26 0,258 0,246 0,238 0,231

Tingkat 10.29
4 persen 10.23 10.16 9.98 9.67 9.40 9.13
Kemiskinan
Indeks
5 Infrastruktur Nilai 63.48 66.05 68.48 70.81 73.77 75.97 78.25
Daerah

528 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


IKU Kepala Kondisi Target
No Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Indeks Risiko
6 Nilai 124.46 118.24 105.8 99.58 93.36 87.14
Bencana 112.02
Indeks Desa
7 Nilai 0.65 0,67 0,69 0,71 0,73 0,75 0,77
Membangun
Indeks
60,01
8 Reformasi Nilai 51,83 (CC) 54 (CC) 56 (CC) 62 (B) 66 (B) 70 (BB)
(B)
Birokrasi
77
9 Nilai SAKIP Nilai 60.11 (CC) 61 (B) 67 (B) 69 (B) 73 (BB) 80.5 (A)
(BB)
10 Opini BPK Predikat WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Indeks
11 Kepuasan Nilai 80,14 81 82 83 84 85 86
Masyarakat
1.73 1.9 2 2.3 2.7 3 3.5
12 Indeks SPBE Nilai
(Kurang) (Cukup) (Cukup) (Cukup) (Baik) (Baik) (Baik)
Indeks
13 Pembangunan Nilai 67.17 68.86 69.06 69.56 69.96 70.36 70.76
Manusia
Indeks
Kualitas
14 Nilai 63,15 69,94 71,15 72,11 73,15 74,23 75,16
Lingkungan
Hidup
Indeks
pengelolaan
15 Predikat NA Baik Baik Baik Baik Baik Baik
keuangan
daerah
Indeks
16 Ketahanan Nilai 74,24 75,03 76,80 78,56 80,32 82,08 83,84
Pangan

8.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Perangkat Daerah

Indikator Kinerja Utama (IKU) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan


ukuran keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah di tingkat OPD. IKU
tersebut secara langsung mendukung capaian IKU daerah. Berikut ini adalah IKU
masing-masing OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ketapang.

Tabel 8. 2. Penetapan Indikator Kinerja Utama Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah


Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026

Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
Indeks
Nilai 9,56 9.67 9.70 9.72 9.75 9.78 9.8
Pendidikan
Dinas Rata-rata
1
Pendidikan nilai
Nilai 60,04 61,85 63,75 65,66 67,57 69,47 71,38
kelulusan SD
dan SMP
Angka
Harapan Nilai 71,1 71.26 71.32 71.38 71.44 71.5 71.56
Dinas Hidup
2
Kesehatan Persentase
Persenta
Fasilitas 80% 83% 86% 89% 92% 95% 100%
se
Kesehatan

529 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
yang
terakreditasi
Tingkat
kemantapan Persent 38.12 38.86 39.61 40.36 41.12 41.85
37.37%
jalan ase % % % % % %
kabupaten
Persentase
pemanfaata
n ruang
Persen 85% 85% 85% 85% 90% 90% 90%
sesuai
dengan
peruntukan
Persentase
bangunan
gedung
Persen N/A 75% 80% 85% 90% 95% 100%
sesuai
dengan
standar
Persentase
Rumah
Tangga yang
memiliki
akses
terhadap 68.24 71.74 75.24 78.74 82.24 85.74
Persen 64.74%
layanan % % % % % %
sumber air
minum layak
dan
berkelanjuta
n
Dinas Persentase
3 Pekerjaan rumah
4 Umum dan tangga yang
Tata Ruang memiliki
akses 63.60 67.10 70.60 74.10 77.60 82.00
Persen 60.10%
terhadap % % % % % %
sanitasi
layak dan
berkelanjuta
n
Persentase
luas daerah
irigasi
kewenangan
75,81 78,44
kabupaten Persen 63,94% 68,78% 72,65%
% %
80,66% 82,56%
yang
dilayani
jaringan
irigasi
Rasio luas
kawasan
permukiman
sepanjang
daerah
rawan
abrasi, erosi, Persen 26,7 28 30 32 34 36 38
dan akresi
yang
terlindung
oleh
infrastruktu
r pengaman

530 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama

Rasio rumah 75.45 79.05 82.65 86.25 89.85 93.45


Persen 71.85%
layak huni % % % % % %

Indeks
Kualitas Air nilai 44.19 50.95 51.89 55.04 55.84 57.67 59.06
(IKA)
Dinas Indeks
Perumahan, Kualitas nilai 86.63 91.04 92.87 93 93.04 93.75 94.47
Kawasan, Udara (IKU)
Permukima Indeks
n dan Kualitas
Lingkungan Tutupan nilai 59,76 63.53 64.06 65.13 66.08 66.58 67.10
Hidup Lahan
(IKTL)
Persentase
20.17 20.91 21.65 22.39 23.13 23.87
sampah Persen 18.34%
% % % % % %
tertangani
Persentase
sampah Persen 22% 24% 26% 27% 28% 30% 32%
terkurangi
Persentase
penurunan
Satuan Persen 5 5 5 5 5 5 5
pelanggaran
Polisi
K3
5 Pamong
Persentase
Praja
penurunan
Persen 10 10 10 10 10 10 10
pelanggaran
perda
Badan
Penanggula Angka
6 ngan Korban Angka 40 30 20 10 0 0 0
Bencana Bencana
Daerah
Indeks
Dinas Sosial, Pemberdaya
Indeks 66.1 67,80 70,01 71,56 72,67 73,46 74,02
Pemberdaya an Gender
an (IDG)
7 Perempuan, Persentase Persenta
N/A 12,41 10,64 8,87 7,09 5,32 3,55
Perlindunga PMKS se
n Anak, dan Total
KB Fertility Angka N/A 2,29 2,21 2,19 2,10 2,10 2,29
Rate (TFR)
Persentase
peningkatan
Persen n/a 0 10 12 15 17 20
wirausaha
baru
Tingkat
kesempatan Persen 40 50 52 54 56 58 60
kerja
Dinas
Tenaga Persentase
8 kerja dan perselisihan
Transmigras hubungan
i industrial Persen 60 63 65 68 70 72 74
yang
terselesaika
n
Persentase
kawasan
transmigrasi
Persen 17% 19% 22% 24% 26% 27% 28%
dan lokasi

531 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
eks
transmigrasi
yang
berkembang
Persentase
serapan
tenaga kerja
Persen 89,12 89,42 89,72 90,02 90,32 90,62 90,92
dalam
industri
ekstraktif
Produksi
31090, 33310,
perikanan Ton 22.207,3 24.428 24.428 26.64 28.86
248 98
tangkap 2 ,05 ,05 8,78 9,52
Produksi
27668, 30435,
perikanan Ton 18.898,1 19.200 20.787 22.86 25.15
73749 61124
budidaya 2 ,32 ,93 6,73 3,40
Persentase
produk
perikanan Persen
10,00 11,00 11,00 11,00 12,00 12,00 12,00
Dinas yang
Ketahanan bersertifikat
9
Pangan dan Persentase
Perikanan ketersediaan
pangan / Persen
85,82 86,00 86,73 87,64 87,96 88,84 88,97
Indeks
ketersediaan
Indeks
keterjangka Angka 81,21 82,32 83,43 83,85 84,74 84,87
82,00
uan
Indeks
pemanfaata Angka 60,32 61,43 62,44 62,56 63,44 63,88
61,00
n
Rata-rata
kepemilikan
76,3 73,6
dokumen 73,6% 74,3% 74,6% 75,6% 74,3% 74,6%
% %
kependuduk
Dinas an
Kependudu Rata-rata 86,35%
kan dan kepemilikan 89,25 91,00 91,75 86,35 88,00 89,25
88,00%
10 Pencatatan dokumen % % % % % %
Sipil catatan sipil
Persentase 57%
OPD yang
memanfaatk
67% 78% 89% 100% 57% 67% 78%
an dokumen
kependuduk
an
Dinas
Pemberdaya
an
Desa status
11 Masyarakat Jumlah 30 37 44 51 58 65 72
mandiri
dan
Pemerintah
an Desa
Dinas
Rasio
12 Perhubunga Persen 61.33 63.13 64.93 66.73 68.53 70.33 72.13
konektivitas
n
Dinas Indeks
Komunikasi keterbukaan
13
dan informasi
Nilai 80 85 95 96 97 98 100
Informatika publik

532 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
Persentase
OPD yang
memanfaatk
an data
statistik Persen 80% 85% 95% 96% 97% 98% 100%
sektoral
dalam
pembangun
an daerah
Presentase
Integrasi
jaringan
antar PD
dan Persen 80 90 95 100 100 100 100
Pengelolaan
Domain
Pemerintah
Daerah

Indeks KAMI Nilai 80 85 95 96 97 98 100


Tingkat
kelancaran
Persen n/a 5,60 5,65 5,70 5,75 5,80 5,85
distribusi
barang
Nilai
Milyar
perdaganga n/a 5 10 10 15 15 20
Rupiah
n
Dinas Persentase
Koperasi peningkatan
Usaha Kecil nilai Persen n/a 5 7,5 10 12,5 15 17,5
dan produksi
14 Menengah, IKM
Perdaganga Persentase
n, peningkatan
Perindustria koperasi Persen n/a 28,5 29,5 30,7 31,9 33 34,1
n yang
berkualitas
Persentase
peningkatan
omzet usaha
Persen n/a 10 15 20 25 30 35
menengah,
kecil, dan
mikro
Persentase
budaya
benda dan
Persen n/a 8,5 8,75 9,00 9,50 9,75 100
tak benda
yang
Dinas dilestarikan
Pariwisata Persentase
15
dan peningkatan
Kebudayaan kunjungan
wisatawan
Perse n/a 17,75 18,20 19,15 20,56 21,69 22,46
(dalam
negeri dan
mancanegar
a)
Dinas Tingkat
16 Perpustakaa ketersediaan 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 40%
n dan arsip

533 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
Kearsipan Indeks Angka
Daerah Pembangun
6,7 7 7,2 7,5 8 8,2 8,5
an Literasi
Masyarakat
Produksi
tanaman
pangan:

Padi Ton 103.764, 108.95 114.40 120.1 126.1 132.43 139.05


00 2,00 0,00 20,00 26,00 2,00 4,00

Jagung Ton 5.569, 5.848, 6.141, 6.488, 6.771, 7.109,


4.212,00
00 00 00 00 00 00

Kedelai Ton
3,20 3,36 3,53 3,71 3,90 4,10 4,31

Ubi Kayu Ton 15.061,0 15.000 15.300 16.60 15.91 16.236 16.561
0 ,00 ,00 6,00 8,00 ,00 ,00

Produksi tanaman
hortikultura:

- Produksi
sayuran Ton
5.295 5.560 5.838 6.130 6.437 6.759 7.097
semusim
Dinas - Produksi
Pertanian, buah-
17 Peternakan, Ton
buahan 7.961 8.200 8.446 8.700 8.961 9.230 9.507
dan tahunan
Perkebunan
Produksi tanaman
perkebunan:

- Karet Ton 16.17 16.25


15.935 16.015 16.095 16.337 16.419
5 6

- Kelapa Ton
1.734 1.760 1.786 1.813 1.840 1.868 1.896

- Kopi Ton
509 517 524 532 540 548 557

- Kelapa
Ton 944.37 1.086. 1.248. 1.436. 1.651. 1.899.
Sawit PBS 821.199
9 036 941 282 725 483

- Kelapa
Sawit Ton 543.36 624.86 718.6 826.3 950.34 1.092.
472.491
Rakyat 5 9 00 90 8 900

- Lada Ton
52 53 54 55 57 59 60

534 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama

Persentase produk pertanian yang


bersertifikat:

- Produk
tanaman
Persen n/a 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00
pangan
berserifikat
- Produk
tanaman
Persen n/a 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00
hortikultura
bersertifikat
- Produk
tanaman
Persen n/a 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00
perkebunan
berserifikat
Produksi
hasil ternak:

- Daging
Ton 375,8 380,0
ternak besar 363,48 367,54 371,64 384,29 388,62
1 2
- Daging
Ton 217,9 220,3
ternak kecil 211,10 213,36 215,65 222,67 225,06
7 1
- Daging
Ton 4.776, 5.013, 5.262, 5.524, 5.799, 6.087,
Unggas 4.344,49
04 47 76 50 33 89

- Telur Ton 2.302, 2.306, 2.311, 2.316, 2.320, 2.325,


2.297,73
33 93 54 17 80 44
Populasi
ternak:

- Ternak
Ekor 38.13 38.54
besar 36.981 37.359 37.744 38.950 39.368
8 0
- Ternak
Ekor 30.43 31.29
kecil 26.888 28.773 29.591 32.190 33.107
2 9
- Ternak
Ekor 480.34 499.00 518.8 540.0 562.57 586.61
unggas 443.729
3 4 69 26 3 7

Masih
Nilai LPPD Nilai 3.0020 3,050 3,100 3,150 3,200 3,250
dievaluas
i
Persentase
Perangkat
Daerah
Persen NA NA 24% 37% 51% 65% 79%
Dengan Nilai
RB Minimal
(18)
Sekretariat
18 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus
Daerah Tingkat
persen minus minus minus minus minus minus minus
inflasi
1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
Persentase
peningkatan
penerima
manfaat
Persen NA NA 100% 100% 100% 100% 100%
industri
ekstraktif
dalam
bentuk CSR

535 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
IKM
Sekretariat
19 Sekretariat Persen 80% 85% 90% 95% 97% 99% 99%
DPRD
DPRD
Persentase
ketercapaian
20 BAPPEDA Persen 60% 60% 60% 70% 80% 90% 95%
Sasaran
Daerah
Persentase
konsistensi
antara Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dokumen
perencanaan
Persentase
Laporan
keuangan
21 BPKAD dan asset Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
daerah OPD
yang tertib
administrasi
Persentase
22 BAPPENDA peningkatan Persen 6% 7% 8% 9% 10% 11% 12%
PAD
Badan
Kepegawaia Indeks
23 n dan Profesionalit Nilai NA - 70,5 73 76 79 81
Pengemban as Pegawai
gan SDM
Persentase
peningkatan
24 Bapelitbang pemanfaata Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
n hasil
Litbang
Persentase
rata-rata
Persen 85% 85% 85% 85% 86% 86% 87%
TLHP yang
diselesaikan
Maturitas
Level 3 3 3 3 3 3 4
SPIP
Inspektorat Persentase
25 Daerah OPD dengan
Nilai AKIP
Persen B B B B BB BB A
minimal B

Tingkat
Kapabilitas Level 3 3 3 3 3 3 4
APIP

IKM 79,01- 82,01- 83,01-


NA 78-79 81-82 85
Kecamatan 80 83 84
Nilai
Persentase
26 Kecamatan desa yang
menjalankan
siklus 100 100 100 100 100 100 100
administrasi
desa sesuai
ketentuan Persen
Persentase
Kesbangpoli
27 konflik Persen 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
nmas
sosial

536 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
Persentase
Partisipasi 100%
Persen 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Politik s
Masyarakat
Nilai Trilyun
5,36 5,46 5,16 5,81 6,05 6,34 6,65
Dinas Investasi Rupiah
Penanaman Indeks
Modal dan Kepuasan
28
Pelayanan Masyarakat
Terpadu Angka 90,74 91 91,5 92 92,5 93 93,5
terhadap
Satu Pintu pelayanan
perizinan
Persentase Persen
peningkatan
3.00 4.00 4.50 5.00 6.00 7.00 8.00
prestasi
Dinas
olahraga
29 Pemuda dan
Persentase Persen
Olahraga
peningkatan
3.00 3.20 3.50 3.70 4.00 4.20 4.50
wirausahaw
an muda

8.3. Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah


Daerah (IKK)

Indikator Kinerja Kunci (IKK) merupakan ukuran capaian kinerja


penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. IKK ini diambil dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Adapun IKK Kabupaten Ketapang yang
ditetapkan adalah sebagai berikut.

537 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Tabel 8. 3. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026

Kondisi Target Tahun Ke Kondisi


No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar
1 Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan
Tingkat partisipasi warga usia 5-6 tahun yang
1.1 Persen N/A 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 50,00% 55,00% 60,00%
berpartisipasi dalam PAUD
Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12
1.2 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan Persen 89,80 90,00% 90,75% 90,50% 90,75% 91,00% 92,00% 92,00%
dasar
Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15
1.3 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan Persen 55,94% 60,00% 60,25% 60,50% 60,75% 70,00% 70,25% 70,25%
menengah pertama
Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18
tahun yang belum menelesaikan pendidikan
1.4 Persen N/A 55,00% 55,25% 55,50% 56,00% 56,50% 57,00% 57,00%
dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam
pendidikan kesetaraan
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan
Rasio daya tampung RS terhadap jumlah
2.1 Persen N/A 0,07 0,07 0,08 0,09 0,01 0,1 0,01
penduduk
Persentase RS rujukan tingkat kabupaten/kota
2.2 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
yang terakreditasi
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan
2.3 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin mendapatkan
2.4 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan persalinan

538 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Persentase bayi baru lahir mendapatkan
2.5 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai
2.6 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
standar
Persentase anak usia pendidikan dasar yang
2.7 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
standar
Persentase orang usia 15-29 tahun
2.8 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Persentasa warga negara usia 60 tahun ke atas
2.9 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Persentase penderita hipertensi yang
2.1 mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
standar
Persentase penderita DM yang mendapatkan
2.11 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan sesuai standar
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan
2.12 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang terduga TBC mendapatkan
2.13 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan TBC sesuai standar
Persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV
2.14 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
mendapatkan deteksi dini HIV sesuai standar
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

539 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Rasio luas kawasan permukiman rawan banjir
3.1 yang terlindungi oleh infrastruktur Persen NA 34,5 39,5 44,5 49,5 54,5 60 60
pengendalian banjir
Rasio luas kawasan permukiman sepanjang
3.2 pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang Persen 26,7 28 30 32 34 36 38 38
terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai
Rasio luas daerah irigasi kewenangan yang
3.3 Persen 63,94 68,78 72,65 75,81 78,44 80,66 82,56 82,56
dilayani oleh jaringan irigasi
Persentase jumlah rumah tangga yang
mendapatkan akses terhadap air minum melalui
3.4 Persen 64,74 67,37 69,99 72,61 75,23 77,85 80,47 80,47
SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga
Persentase jumlah rumah tangga yang
3.5 memperoleh layanan pengolahan air limbah Persen 60,10 63,60 67,10 70,60 74,10 77,60 82 82
domestik
3.6 Rasio kepatuhan IMB Persen 50 70 75 80 85 90 95 95
3.7 Tingkat Kemantapan Jalan Persen 37,37 38,12 38,86 39,61 40,36 41,12 41,85 41,85
Rasio tenaga operator/ teknisi/ analisis yang
3.8 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
memiliki sertifikat kompetensi
Rasio proyek yang menjadi kewenangan
3.9 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi
4 Urusan Pemerintahan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni
4.1 Persen N/A 75 80 85 90 95 100 100
bagi korban bencana

540 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi
4.2 masyarakat terdampak relokasi program Persen N/A 75 80 85 90 95 100 100
pemerintah
Persentase kawasan permukiman kumuh
4.3 dibawah 10 ha di kabupaten/kota yang Persen 72,04 72,25 72,47 72,74 73,07 73,43 73,43 72,04
ditangani
Berkurangnya jumlah unit Rumah Tidak Layak
4.4 Jumlah N/A 75 80 85 90 95 100 100
Huni (RTLH)
Jumlah perumahan yang sudah dilengkapi
4.5 Jumlah N/A 72,04 72,25 72,47 72,74 73,07 73,43 73,43
Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU)
5 Urusan Pemerintahan Bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat
Persentase gangguan trantibum yang dapat
5.1 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
diselesaikan
5.2 Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan
5.3 Jumlah N/A 75 80 85 90 95 100 100
informasi rawan bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan
5.4 pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap Jumlah N/A 75 80 85 90 95 100 100
bencana
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan
5.5 Jumlah N/A 55 60 65 70 75 80 80
penyelamatan dan evakuasi korban bencana
Persentase pelayanan penyelamatan dan
5.6 Persen N/A 75 80 85 90 95 100 100
evakuasi korban kebakaran
Waktu tanggap (response time) penanganan
5.7 Waktu N/A 45 40 35 30 25 20 20
kebakaran

541 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 Urusan Pemerintahan Bidang Sosial
Persentase penyandang disabilitas terlantar,
anak terlantar, lanjut usia terlantar dan
6.1 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
gelandangan pengemis yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di luar panti
Persentase korban bencana alam dan sosial
yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat
6.2 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
dan setelah tanggap darurat bencana daerah
Kabupaten Ketapang
B Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar
1 Urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja
Persentase kegiatan yang dilaksanakan
1.1 Persen N/A 10 20 30 50 75 100 100
mengacu ke rencana tenaga kerja
Persentase tenaga kerja bersertifikat
1.2 Persen N/A 12 33 34 34 34 34 34
kompetensi
1.3 Tingkat produktivitas tenaga kerja Persen 21,24 25 28 30 35 45 50 50
Persentase perusahaan yang menerapkan tata
kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS, Bipartit,
1.4 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan
(dalam dan luar negeri) melalui mekanisme
1.5 Persen 83,91 85 88 90 92 96 100 100
layanan antar kerja dalam wilayah Kabupaten
Ketapang
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

542 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2.1 Persentase ARG pada belanja langsung APBD Persen N/A 23 25 27 30 32 35 35
Persentase anak korban kekerasan yang
2.2 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
ditangani instansi terkait kabupaten
Rasio kekerasan terhadap perempuan,
2.3 termasuk TPPO (per 100.000 penduduk Persen N/A 0.015 0.013 0.011 0.009 0.007 0.005 0.005
perempuan)
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan
Persentase ketersediaan pangan (tersedianya
3.1 Persen 12 30 50 75 100 100 100 100
beras/jagung) sesuai kebutuhan
4 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanahan
Persentase penetapan tanah untuk
4.1 Persen 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
pembangunan fasilitas umum
Tersedianya lokasi pembangunan dalam rangka
4.2 Jumlah 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
penanaman modal
Tersedianya Tanah Obyek Landreform (TOL)
yang siap diredistribusikan yang berasal dari
4.3 Jumlah N/A 100 100 100 100 100 100 100
Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah
Absentee
4.4 Tersedianya tanah untuk masyarakat Jumlah N/A 100 100 100 100 100 100 100
Penangan sengketa tanah garapan yang
4.5 Persen 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00 90,00
dilakukan melalui mediasi
5 Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup
5.1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Angka 63.15 69.94 71.15 72.11 73.15 74.23 75.16 75.16
5.2 Terlaksananya pengelolaan sampah di wilayah Persen 20 21 22 23 24 26 27 20

543 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH
5.3 Persen N/A 70 70 70 70 70 70 70
dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah
6 Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
6.1 Perekaman KTP Elektronik Persen 73,12 73,75 74,40 75 76 77 78 78
Persentase anak usia 01-7 tahun kurang 1 (satu)
6.2 Persen 18,20 19,68 21,44 24,78 26,46 27,5 30,36 30,36
hari yang memiliki KIA
6.3 Kepemilikan Akta Kelahiran Persen 41,30 43,40 44,34 46,60 47,88 49,5 52,2 52,2
Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data
6.4 kependudukan berdasarkan perjanjian kerja Jumlah N/A 31 31 31 31 31 31 31
sama
7 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
7.1 Persentase pengentasan desa tertinggal Persen 6,79 7,67 9,2 10,36 11,88 13,26 14,28 14,28
7.2 Desa status mandiri Jumlah 12 14 17 20 24 28 30 30
8 Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
8.1 TFR (Angka Kelahiran Total) angka N/A 2,29 2,21 2,19 2,10 2,10 2,29 2,29
8.2 Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun angka N/A 0 0 0 0 0 0 0
Persentase masyarakat yang terpapar isi pesan
8.3 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
program KKBPK (advokasi dan KIE)
8.4 Persentase pemakaian kontrasepsi modern Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
Persentase fasilitasi kesehatan yang siap
8.5 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
melayani KB MKJP
8.6 Persentase peserta KB aktif MKJP Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
8.7 Persentasae pelayanan KB pasca persalinan Persen N/A 35 40 45 50 55 60 60

544 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Persentase kesertaan KB keluarga penerima
8.8 Persen N/A 33 36 40 45 50 50 50
bantuan iuran (PBI)
9 Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan
9.1 Rasio konektivitas Persen 61,33 63,13 64,93 66,73 68,53 70,33 72,13 72,13
9.2 Kinerja lalu lintas Persen NA 0,48 0,46 0,44 0,42 0,40 0,40 0,40
10 Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika
Persentase OPD yang terhubung dengan akses
10.1 Persen 95,37 97,00 100 100 100 100 100 100
internet yang disediakan oleh DInas Kominfo
Persentase layanan publik yang
10.2 Persen 75 80 95 100 100 100 100 100
diselenggarakan secara online dan terintegrasi
Persentase masyarakat yang menjadi sasaran
penyebaran informasi public, mengetahui
10.3 Persen NA 80 80 90 90 100 100 100
kebijakan dan program prioritas pemerintah
dan pemerintah daerah Kabupaten Ketapang
11 Urusan Pemerintahan Bidang Koperasi, Usaha Kecil, Dan Menengah
Persentase peningkatan koperasi yang
11.1 Persen N/A 28,5 29,5 30,7 31,9 33 34,1 34,1
berkualitas
Persentase peningkatan Usaha Mikro yang
11.2 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
menjadi wirausaha
12 Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman Modal
12.1 Persentase peningkatan investasi Persen 7,66 7,85 8,05 8,25 8,46 8,67 8,88 8,88
13 Urusan Pemerintahan Bidang Kepemudaan dan Olahraga
Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan
13.1 Persen N/A 15% 17% 20% 22% 25% 30% 30%
ekonomi mandiri

545 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi
13.2 kepemudaan dan organisasi sosial Persen N/A 10% 12% 15% 17% 20% 25% 25%
kemasyarakatan
14 Urusan Pemerintahan Bidang Statistik
Persentase OPD yang menggunakan data
14.1 statistic dalam Menyusun perencanaan Persen 80 85 95 96 97 98 100 100
pembangunan daerah
Persentase OPD yang menggunakan data
14.2 statistik dalam melakukan evaluasi Persen 80 85 95 96 97 98 100 100
pembangunan daerah
15 Urusan Pemerintahan Bidang Persandian
15.1 Tingkat keamanan informasi pemerintah Persen 80 85 95 96 97 98 100 100
16 Urusan Pemerintahan Bidang Perpustakaan
16.1 Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat Angka N/A 1,30 1,50 1,60 1,80 1,90 2,10 2,10
16.2 Indeks Pembangunan literasi masyarakat Angka 6,7 7 7,2 7,5 8 8,2 8,5 8,5
Persentase ketermanfaatan perpustakaan oleh
16.3 Persen N/A 15% 20% 25% 30% 35% 40% 40%
masyarakat
Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan
16.4 Persen N/A 22,00 25,00 28,00 31,10 34,20 37,00 37,00
dengan penduduk
Persentase perpustakaan sesuai standar
16.5 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
nasional perpustakaan
17 Urusan Pemerintahan Bidang Kearsipan
Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan
17.1 Persen 0,75 1 1,10 1,20 1,30 1,40 1,50 1,50
akuntabilitas kinerja

546 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan
17.2 pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan Persen 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,10
berbangsa dan bernegara
18 Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan
18.1 Terlestarikannya cagar budaya Persen N/A 55 60 63 66 69 72 72
C Urusan Pemerintahan Pilihan
1 Urusan Pemerintahan Bidang Kelautan dan Perikanan
1.1 Jumlah total produksi perikanan budidaya angka 38.401,20 40.321,26 42.337,32 44.454,19 46.676,90 49.010,74 51.461,28 51.461,28
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata
Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan
2.1 Persen 4,75 4,99 5,24 5,50 5,77 6,06 6,37 6,37
mancanegara per kebangsaan
Persentase peningkatan perjalanan wisatawan
2.2 Persen 5,74 6,14 6,57 7,03 7,52 8,05 8,61 8,61
nusantara yang datang ke Kabupaten Ketapang
2.3 Tingkat hunian akomodasi Persen N/A 50 70 80 90 100 100 100,00
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
2.4 Persen 7,66 8,04 8,45 8,87 9,31 9,78 10,27 10,27
harga berlaku
2.5 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD Persen 9,51 10,46 11,51 12,66 13,92 15,32 16,85 16,85
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian
3.1 Produktivitas pertanian per hektar per tahun Persen
Produktivtas tanaman pangan:
Padi Persen N/A 5 5,5 6 6,5 7 7,5 7,5
Jagung Persen N/A 5 5,5 6 6,5 7 7,5 7,5
Kedelai Persen N/A 5 5,5 6 6,5 7 7,5 7,5
Ubi Kayu Persen N/A 5 5,5 6 6,5 7 7,5 7,5

547 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Produktivitas Hortikultura 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4
Sayuran semusim Persen N/A 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4
Buah-buahan tahunan Persen N/A 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4
Persentase penurunan kejadian dan jumlah
3.2 Persen N/A 60 50 40 40 30 25 25
kasus penyakit hewan menular
4 Urusan Pemerintahan Bidang Perdagangan
Persentase pelaku usaha yang memperoleh izin
4.1 sesuai ketentuan (IUPP/IUTS/SIUP toko Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
swalayan)
4.2 Persentase kinerja realisasi pupuk Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
Persentase alat-alat ukur, takar, timbang, dan
4.3 perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
yang berlaku
5 Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian
Pertambahan jumlah industri kecil dan
5.1 Angka N/A 5,8 6 6,3 6,5 6,7 6,9 6,9
menengah
Persentase pencapaian sasaran pembangunan
industri termasuk turunan indikator
5.2 Persen N/A 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
pembangunan industri dalam RIPIN yang
ditetapkan dalam RPIP
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri
5.3 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
(IUI) Kecil dan Industri Menengah yang
dikeluarkan oleh instansi terkait

548 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan
5.4 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan
Industri (IPKI) di Kabupaten Ketapang
Tersedianya informasi industri secara lengkap
5.5 Persen N/A 100 100 100 100 100 100 100
dan terkini
D Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan
1 Sekretariat Daerah
Persentase jumlah total proyek konstruksi yang
1.1 dibawa ke tahun berikutnya, yang Persen 0 0 0 0 0 0 0 0
ditandatangani pada kuartal pertama
Persentase jumlah pengadaan yang dilakukan
1.2 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
dengan metode kompetitif
Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui
1.3 Persen 0 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,60
pengadaan
E Unsur Penunjang Urusan Pemerintah
1 Keuangan
Rasio belanja pegawai di luar guru dan tenaga
1.1 Rasio 18,87 18,82 18,77 18,72 18,67 18,62 18,57 18,57
Kesehatan
1.2 Rasio PAD Persen 805,62 805,70 805,80 805,90 806 806,10 806,20 806,30
Rasio belanja urusana pemerintahan umum
1.3 Persen 29,70 29,65 29,60 29,55 29,50 29,45 29,40 29,40
(dikurangi transfer expenditures)
Deviasi realisasi belanja terhadap belenja total
1.4 Persen 93,45 95.55 93,65 93,75 93,85 94 94,10 94,10
dalam APBD

549 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Kondisi Target Tahun Ke Kondisi
No Indikator Satuan
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Deviasi realisasi PAD terhadap anggaran PAD
1.5 Persen 20,50 20,45 20,40 20,35 20,30 20,25 20,20 20,20
dalam APBD
1.6 Manajemen aset Jumlah Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Rasio anggaran sisa terhadap total belanja
1.7 Persen 5,67 5,60 5,55 5,50 5,45 5,40 5,35 5,35
dalam APBD tahun sebelumnya
Infromasi tentang sumber daya yang tersedia
1.8 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
untuk pelayanan
Akses publik terhadap informasi keuangan
1.9 Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
daerah
1.10 Opini BPK Predikat WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
2 Kepegawaian
Rasio pegawai Pendidikan tinggi dan
2.1 menengah/dasar (%) (PNS tidak termasuk guru Persen 19,98 20 20,10 20,20 20,30 20,24 20,25 20,50
dan anaga Kesehatan)
Rasio Pegawai fungsional (PNS tidak termasuk
2.2 Persen 9,90 9,95 10 10,05 10,10 10,15 10,20 10,20
guru dan tenaga Kesehatan)
Rasio jabatan fungsional bersertifikat
2.3 kompetensi (%) (PNS tidak termasuk guru dan Persen 100 100 100 100 100 100 100 100
tenaga kesehatan)
F Unsur Pengawasan Urusan Pemerintahan
1 Inspektorat Daerah
1.1 Maturitas SPIP Level 3 3 3 3 3 3 3 3
Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan
1.2 Level 3 3 3 3 3 3 3 3
Intern Pemerintah (APIP)

550 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


BAB XI
PENUTUP

Dokumen RPJMD Kabupaten Ketapang tahun 2021-2026 adalah pedoman bagi


pemangku kebijakan pembangunan. Dokumen ini menerjemahkan visi dan misi
kepala daerah secara operasional. Visi dan misi dijabarkan ke dalam tujuan, sasaran,
strategi dan arah kebijakan. Strategi dan arah kebijakan tersebut kemudian menjadi
dasar penentuan program-program pembangunan.

RPJMD Kabupaten Ketapang tahun 2021-2026 menjadi pedoman dalam


penyusunan RKPD dan RAPBD. RPJMD juga merupakan pedoman bagi setiap
perangkat daerah dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra). RPJMD sebagai
intrumen pengendalian kinerja dan bukti keberhasilan pembangunan, maka disertai
dengan indikator dan target yang harus diupayakan untuk mencapai kondisi yang
optimal. RPJMD perlu dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah-kaidah tertentu
untuk memastikan sinergi antar dokumen perencanaan. Berikut ini beberapa kaidah
pelaksanaan RPJMD:

1. Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten


Ketapang, dunia usaha serta masyarakat dituntut untuk dapat berpartisipasi
aktif dalam pelaksanaan prioritas-prioritas pembangunan yang ditetapkan
dalam dokumen ini;
2. Dokumen RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026 ini selanjutnya
dijabarkan dalam RKPD;
3. Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Ketapang wajib menyusun Renstra-PD yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
arah kebijakan, program, kegiatan dan sub kegiatan sesuai tugas dan fungsi
Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja masing-masing, yang berpedoman pada
RPJMD. Dokumen ini juga merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana
Kerja Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja (Renja- PD);

551 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


4. Badan/Dinas/Unit Satuan Kerja harus memastikan konsistensi antara
dokumen RPJMD dengan perencanaan perangkat daerah;
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD, Badan
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ketapang wajib melakukan
pengendalian dan evaluasi dalam rangka pelaksanaan dan pencapaian target
kinerja di dalam RPJMD.

BUPATI KETAPANG

552 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


LAMPIRAN
Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
ASPEK KESEJAHTERAAN
A
MASYARAKAT
Kesejahteraan dan
I
pemerataan ekonomi
Tingkat pengangguran
01:01 4,29 3,97 3,23 4,53 7,3
terbuka
Indeks Kepuasan
01:02 n/a 81.02 85,89 80,05 80,14
Masyarakat
Persentase PAD terhadap
01:03 0,3 7,09 8,42 8,78 8,31 10,23
pendapatan daerah
01:04 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pencapaian skor pola
01:05 n/a n/a 84,5 81,1 77,3
pangan harapan (PPH)
Persentase pengaduan
masyarakat tentang
01:06 82.76 80 86.67 71.43% 73%
layanan publik yang telah
ditindaklanjuti

553 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Meningkatnya Nilai Survey
Kepuasan Masyarakat
terhadap Optimalisasi
Pelayanan PATEN
01:07
(Pelayanan Administrasi
Terpadu di Kecamatan) dan
Pelaksanaan Tugas Umum
Pemerintahan
II Kesejahteraan Sosial
1 Pendidikan
01:01 Angka melek huruf
Angka rata-rata lama
01:02 11.34 11.76 11.77 11.79 11.80
sekolah
Angka Lama Sekolah
01:02:01
SD/MI/SMP/MTs
Angka Lama Sekolah
01:02:02
SMA/MA/SMK
02:01 Angka usia harapan hidup 70,52 70,52 70,69 71,01 71,1
Prevelensi balita gizi
02:02
kurang

554 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
02:03 Cakupan desa siaga aktif
Indeks Pembangunan
02:04 n/a 64,30 64,,90 66,20 66,10
Gender (IPG)
Persentase Pos Pembinaan
Terpadu Penyakit Tidak
02:05
Menular (Posbindu PTM)
Purnama dan Mandiri
Angka laju pertumbuhan
02:06 1,92 2,05 1,8 2 2,84
penduduk
ASPEK PELAYANAN
B
UMUM
Pelayanan urusan wajib
I
terkait palayanan dasar
1 Pendidikan
Angka partisipasi kasar
01:01 (APK) Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
01:01:01 APK SD/MI/SDLB 109:44:00 105,00 103,60 110.73 108,32 108,87
01:01:02 APK SLTP/MTs/SMPLB 73:05:00 98,30 100,80 99,34 90,37 2190:00:00
01:01:03 APK SMU/SMK/MA/PLB

555 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
01:01:04 APM SD/MI/Paket A 96:03:00 96,20 97,10 94,40 96,52 2321:31:12
APM
01:01:05 69:02:00 69,30 72,,2 73,60 69,48 71,07
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
01:02 Angka Putus Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah
01:02:01 98 89 85 87 89 97
(APS) SD/MI
Angka Partisipasi Sekolah
01:02:02 76 56 53 50 56 72
(APS) SMP/MTs
Angka Partisipasi Sekolah
01:02:03 53.67 60.83 n/a n/a
(APS) SMA/SMK/MA
01:03 Angka Kelulusan (AL)
Angka Kelulusan (AL)
01:03:01
SD/MI/SDLB
Angka Kelulusan (AL)
01:03:02
SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL)
01:03:03
SMA/MA/SMK/PLB
01:04 Nilai UAN rata-rata
Nilai UAN rata-rata
01:04:01
SD/MI/SDLB

556 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Nilai UAN rata-rata
01:04:02
SLTP/MTs/SMPLB
Nilai UAN rata-rata
01:04:03
SMU/MA/SMK/PLB
Rasio ketersediaan
01:05 sekolah/penduduk usia
sekolah Pendidikan dasar
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
01:06
sekolah Pendidikan
menengah
Jumlah sekolah standar
01:07 nasional
SMA/MA/SMK/PLB
01:08 Perpustakaan Sekolah
Prosentase peserta didik SD
dan SMP yang memenuhi
01:09
persyaratan kompetensi
baca tulis AlQur'an

557 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase peningkatan
01:10 kunjungan ke Perpustakaan
Daerah
2 Kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB)
02:01 8,3 7 8 7 6 9
per 1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Balita per
02:02 8,7 8 8 7 6 10
1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Ibu per
02:03 116 99 138 116 205 184
100,000 kelahiran hidup
Peningkatan kualitas
sarana dan prasarana
02:04
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan jaringannya
Peningkatan kualitas dan
02:05 kuantitas sarana dan
prasarana Rumah Sakit
Terpeliharanya peralatan
02:06
alat kesehatan Rumah Sakit
Terlaksananya pelayanan
02:07
rawat jalan dan rawat inap

558 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase pemenuhan
kebutuhan ketersediaan
02:08
obat dan vaksin di sarana
pelayanan kesehatan dasar
Ketersediaan anggaran
02:09 obat per kapita di sarana
pelayanan Kesehatan
Persentase pengunaan obat
02:10 rasional di sarana
pelayanan kesehatan
Persentase Angka penyakit
02:11 dan keracunan akibat
makanan
Persentase Pemenuhan
02:12 Tenaga Dokter di
Puskesmas Terpencil
Persentase Pemenuhan
02:13 Tenaga Strategis di Daerah
Terpencil
Tertanggulanginya kasus
02:14
narkoba, penyakit menular

559 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
seksual termasuk HIV/AIDS
melalui penyuluhan
Persentase Pos Pembinaan
Terpadu Penyakit Tidak
02:15
Menular (Posbindu PTM)
Purnama dan Mandiri
Pemenuhan Standar
02:16 Operasional prosedur
(SOP)
Pekerjaan umum dan
3
penataan ruang
03:01 Pekerjaan umum
03:01:01 Rasio Jaringan Irigasi
Persentase keluarga yang
03:01:02 45% 46% 47% 54% 56%
memiliki akses air bersih
Panjang jalan yang
03:01:03 3.239,09 3.239,09 3.239,09 3.239,09 3.239,09
terbangun
Jumlah desa yang tidak
03:01:04 dapat dijangkau kendaraan
roda 4

560 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Jumlah desa yang telah
03:01:05
memiliki jalan aspal
Persentase Panjang
Jaringan Jalan dalam
03:01:06 643,93 692,19 733,65 1.201,38 1.210,12
Kondisi mantap: Jalan
Kabupaten
Persentase Jembatan dalam
03:01:07 39.84% 45.88% 58.20% 64.35% 69,95%
kondisi baik
Persentase panjang jalan
03:01:08 dalam Kondisi mantap:
Jalan Desa
Persentase Jembatan dalam
03:01:09 kondisi baik: Jembatan
Desa
Persentase Luasan
03:01:10 Pertanian yang Terlayani
Air Irigasi
Persentase pemenuhan air
03:01:11 baku untuk air minum/air
bersih

561 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase Penyedia Jasa
Konstruksi yang memenuhi
03:01:12
persyaratan kompetensi
IUJK
Pembangunan/Peningkatan
03:01:13
Infrastruktur Kawasan
Tersedianya sistem
jaringan drainase Skala
Kawasan dan Skala Kota
sehingga tidak terjadi
03:01:14
genangan lebih dari >30 cm
selama 2 Jam dan tidak
lebih kurang dari 2 x
setahun
Terbangunnya gedung
03:01:15 perkantoran yang
representative
03:02 Penataan Ruang
Rasio Ruang Terbuka Hijau
03:02:01 per Satuan Luas Wilayah
ber HPL/HGB

562 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Luasan RTH publik sebesar
20% dari luas wilayah
03:02:02
kota/kawasan
Perkotaan
Kesesuaian pemanfaatan
03:02:03 ruang dengan
peruntukkannya
Rasio bangunan ber-IMB
03:02:04 100% 100% 100% 100% 100% n/a
(IMB yang diterbitkan)
Kesesuaian pemanfaatan
03:02:05 ruang dengan rencana tata
ruang
Perumahan Rakyat dan
4
Kawasan Pemukiman
04:01 Rasio rumah layak huni 92.29% 87.37% 88.40% 72.27% 71.85%
Cakupan ketersediaan
04:02
rumah layak huni
Persentase Peningkatan
04:03 Lingkungan Sehat
Perumahan

563 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase rumah tangga
04:04 yang memiliki akses 53% 53% 54% 55%
terhadap sanitasi
04:05 Cakupan air minum
Ketentraman, Ketertiban
5 Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Persentase Penegakan
05:01
PERDA (Perda Ramadhan)
Penerapan norma agama
05:02 dalam kehidupan sehari-
hari
Lembaga ocial keagamaan
(Majelis Taqlim, Kelompok
05:03 Maulid Habsyi, sinoman
hadrah, dan jumlah TPA)
meningkat
Rasio jumlah Polisi Pamong
05:04
Praja per 10.000 penduduk
Rata-rata kejadian
05:05
gangguan Ketentraman dan

564 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
ketertiban/tahun/1.000
jumlah penduduk
Persentase kejadian
05:06 gangguan ketentraman dan
ketertiban yang ditangani
05:07 Jumlah demonstrasi
Jumlah masalah/kejadian
05:08
terkait ketahanan bangsa
Jumlah kampanye dan
05:09 sosialisasi ketahanan
bangsa
Persentase kasus penyakit
05:10
masyarakat yang tertangani
Jumlah kasus pelanggaran
05:11
penyakit masyarakat
Terbentuknya FKDM/FKUB
05:12 tingkat kab/kec/desa dan
kelurahan
Jumlah kejadian masalah
05:13
tentang perbedaan budaya

565 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Jumlah Linmas
05:14 Desa/Kelurahan Per Jumlah
Desa/Kelurahan
Jumlah Linmas per jumlah
05:15
10.000 penduduk
Jumlah Linmas per
05:16
kelurahan
Jumlah Linmas yang
05:17
mengikuti Bintek
Kegiatan pembinaan
05:18 terhadap LSM, Ormas dan
OKP
Jumlah Kegiatan
05:19 Pengurangan Risiko
Bencana
Tertanganinya Darurat
05:20 Bencana Pada Wilayah
Bencana
Penanganan Darurat
05:21 Bencana Terhadap Daerah
Rawan Bencana

566 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
05:22 Pemulihan Pasca Bencana
Penurunan Jumlah kasus
05:23
kriminal
Penurunan Jumlah
05:24 Pelanggaran Perda yang
bernuansa kearifan lokal
Persentase Pengurangan
05:25
Risiko Bencana
Persentase kejadian
05:26
bencana yang ditanggulangi
Persentase FKDM, FKUB,
FPK dan PPWK tingkat
05:27
kab/kec/desa dan
kelurahan
6 Sosial
Jumlah Kelurga Miskin
06:01
Punya Rumah Layak Huni
06:02 Jumlah PMKS yang Terdata
Jumlah Korban Bencana
06:03 n/a n/a n/a n/a 40
yang Terbantu

567 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Jumlah Anak Terlantar yang
06:04 10 10 10 10 10
Tertangani
Penyandang Disabilitas
06:05 n/a n/a 10 10 10
yang mendapat pembinaan
06:06 Panti Jompo
Jumlah Jompo Yang
06:07
Mendapat Pengayoman
06:08 Panti Asuhan
Jumlah penyandang PPKS
06:09
(Narapidana) yang Terbina
Jumlah Korban Narkoba
06:10
dan PPKS yang Tertangani
Jumlah Keluarga Miskin
06:11 n/a n/a 6,35 5,98 10,36 n/a
(PKH) yang terayomi
Jumlah Anggota Veteran
06:12
yang Terayomi
Jumlah Keluarga Miskin
06:13 yang punya Keterampilan n/a n/a n/a 15 17 n/a
Berusaha (KUBE)
Persentase Kawasan santri
06:14 n/a n/a n/a n/a n/a
yang diberdayakan

568 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Jumlah dana BAZ yang
06:15 n/a n/a n/a n/a n/a
tersalurkan
Persentase penyandang
06:16 masalah kesejahteraan 78,25 48 n/a
sosial yang dilayani
Pelayanan Urusan Wajib
II terkait Non Pelayanan
Dasar
1 Tenaga Kerja
Besaran kasus yang
01:01 diselesaikan dengan 51 54 38 42 28 n/a
Perjanjian Bersama (PB)
Besaran pencari kerja yang
01:02 924 4526 1388 1836 265 n/a
terdaftar yang ditempatkan
Besaran pekerja/buruh
yang menjadi peserta
01:03 81292 89762 91316 93025 93978 93978
program Jamsostek (BPJS
Ketenagakerjaan)
Besaran Pemeriksaan
01:04 n/a n/a n/a n/a n/a n/a
Perusahaan

569 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Besaran Pengujian
01:05 n/a n/a n/a n/a n/a n/a
Peralatan di Perusahaan
Besaran tenaga kerja yang
01:06 mendapatkan pelatihan 480 80 432 952 160 n/a
berbasis kompetensi
Besaran tenaga kerja yang
01:07 mendapatkan pelatihan n/a n/a n/a n/a n/a n/a
berbasis masyarakat
Besaran tenaga kerja yang
01:08 mendapatkan pelatihan 0 0 0 0 20 n/a
kewirausahaan
Tersedianya Dokumen
01:09 Perencanaan dan Profil n/a n/a n/a n/a n/a n/a
Tenaga Kerja Kab. Ketapang
Pemberdayaan
2 Perempuan dan
Perlindungan Anak
Persentase partisipasi
02:01 perempuan di lembaga 4 4 4 4 4 4
pemerintah

570 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Partisipasi perempuan di
02:02 n/a n/a n/a n/a n/a
sosial swasta
02:03 Rasio KDRT n/a 00:39 00:41 0,043055556 0,045138889
Indeks Pemberdayaan
02:04 86.79 n/a 87.84 88:52:00 88:41:00 88:41:00
Gender (G3EM)
Rasio siswa perempuan
02:05 n/a n/a n/a n/a n/a
dibanding laki-laki
Rasio penyelesaian masalah
02:06 kekerasan terhadap 0,017 0,017 0,024 0,024 0,021
perempuan dan anak
Persentase Kelurahan
02:07 n/a n/a n/a n/a n/a
Layak anak
03:00 Pangan
03:01 Ketersediaan pangan utama 81,559 65,046 83,361 99,067 82,454
Ketersediaan energi dan
03:02 n/a n/a n/a n/a n/a
protein perkapita
Produksi tanaman pangan
03:03 81,777 103,065 112,508 132,192 110,956 n/a
(Padi) (Ton)
Laju Pertumbuhan
03:04 n/a n/a n/a n/a n/a
produksi tanaman pangan

571 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Rasio Pemenuhan
03:05 n/a n/a n/a n/a n/a
Kebutuhan Pangan
5 Lingkungan Hidup
Peningkatan Indeks
05:01 n/a n/a n/a n/a n/a
Kualitas Air
Peningkatan Indeks
05:02 n/a n/a n/a n/a n/a
Kualitas Udara
05:03 Adanya sekolah Adiwiyata n/a n/a n/a n/a n/a
Persentase perusahaan
yang telah memiliki
05:04 dokumen n/a n/a n/a n/a n/a
AMDAL/dokumen
lingkungan
Persentase perusahaan
yang telah mempunyai
05:05 n/a n/a n/a n/a n/a
sistem pengelolaan limbah
(IPAL)
Persentase perusahaan
05:06 yang berpotensi n/a n/a n/a n/a n/a
mengganggu lingkungan

572 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
hidup dan telah memiliki
AMDAL
Terciptanya taman
05:07 n/a n/a n/a n/a n/a
keanekaragaman Hayati
Motivasi berperilaku ramah
05:08 n/a n/a n/a n/a n/a
lingkungan
Persentase penanganan
05:09 n/a 16,41% 16,96% 18,58% 18,34%
sampah
Rata-rata produksi sampah
05:10 yang tidak terangkut
perhari
Persentase tersedianya
akses air minum yang aman
melalui sistem penyediaan
air minum dengan jaringan
05:11 n/a n/a n/a n/a n/a
perpipaan dan bukan
perpipaan terlindungi
dengan kebutuhan pokok
60 1/org/hari

573 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Rasio luasan RTH Publik
05:12 sebesar 20 persen dari luas n/a n/a n/a n/a n/a
kawasan perkotaan
Administrasi
6 Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Rasio penduduk berKTP
06:01 n/a n/a n/a n/a n/a
persatuan penduduk
Rasio bayi berakte
06:02 23:14 23:03 29% 39.04% 41.65 n/a
kelahiran
06:03 Kepemilikan KTP 49.79 56:45:00 64:28:00 72.90% 78:07:00 80,55%
Kepemilikan akta kelahiran
06:04 81,65% 82,18% 85,09% 77,85% 64,76%
per 1000 Penduduk
Pemberdayaan
7
Masyarakat dan Desa
Rata-rata jumlah kelompok
binaan
07:01
lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Rata-rata umlah kelompok
07:02
binaan PKK

574 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
07:03 Persentase Posyandu aktif
Jumlah Usaha Ekonomi
07:04
Masyarakat Perdesaan
Terbangunnya Lumbung
07:05
Pangan Desa
Pelatihan perempuan
07:06 perdesaan di bidang usaha
ekonomi produktif
Jumlah aparatur Desa yang
07:07 mengikuti
Diklat
Jumlah anggota BPD yang
07:08 dilatih se Kabupaten
Ketapang
Jumlah pertemuan aparatur
07:09
desa dengan masyarakat
Persentase kehadiran
07:10 masyarakat dalam
Musrenbang desa
Persentase kelengkapan
07:11
aparat desa

575 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase kelengkapan
07:12
administrasi desa
Persentase desa tertib
07:13
pengelolaan keuangan desa
Pengendalian Penduduk
8
dan Keluarga Berencana
Laju pertumbuhan
08:01 01:53 1,92 2,05 1,8 2 2,84
penduduk (LPP)
08:02 Ratio Akseptor KB 67,02% 66,81% 67,40% 65,49% n/a
Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
08:03
perempuan menikah usia
15 – 49
Angka kelahiran remaja
(perempuan usia 15–19)
08:04
per 1.000 perempuan usia
15–19 tahun (ASFR 15–19)
Cakupan Pasangan Usia
08:05 Subur (PUS) yang istrinya
dibawah 20 tahun
08:06 Cakupan akseptor aktif 106.87

576 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase keluarga
08:07 prasejahtera dibandingkan
jumlah total keluarga
Adanya Pusat Pelayanan
08:08 Informasi dan Konseling
remaja/mahasiswa
9 Perhubungan
09:01 Rasio ijin trayek (darat) 2 2 2 2 2
Persentase kepemilikan
09:02 20% 20% 20% 20% 20%
KIR angkutan umum
Jumlah terminal angkutan
09:03 darat yang 1
Dibangun
Jumlah terminal dermaga
09:04 angkutan sungai yang 73 73 73 73 73
dibangun
Jumlah Titik kemacetan
09:05
yang ditangani
Peningkatan rasio
09:06
volume/kapasitas
09:07 Peningkatan kecepatan

577 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
09:08 Pemasangan Ramburambu
Rata-rata kecelakaan Lalu-
Lintas yang
menyebabkan kematian
09:09
atau luka parah per-
100.000 penduduk per
tahun
Pengujian kendaraan
09:10
bermotor
Persentase terminal dan
09:11 dermaga yang berfungsi 40% 25% 20% 15% 10%
baik
Cakupan layanan internet
09:12
dan telepon seluler
Komunikasi dan
10
Informatika
Terlaksananya
pengembangan website
10:01
Domain dan Sub Domain di
seluruh SKPD

578 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Terlaksananya
Pengembangan Dan
pemberdayaan Media
10:02 Interpersonal Media
Tradisional dan Kelompok
Informasi Masyarakat
(KIM)
Persentase penduduk yang
10:03
menggunakan internet
Koperasi, Usaha kecil,
11
dan Menengah
11:01 Persentase koperasi aktif 50% 43% 62% 4% 28% 28%
Persentase anggota
11:02 koperasi pada koperasi n/a n/a n/a n/a n/a n/a
aktif
Jumlah KUMKM yang
11:03 melakukan pameran dan n/a n/a n/a n/a n/a n/a
promosi di luar daerah
Peningkatan Jumlah Unit
11:04 Usaha Industri Kecil dan n/a
Menengah

579 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Peningkatan Jumlah Produk
11:05 Industri Kecil dan n/a
Menengah
Peningkatan Jumlah Bahan
11:06 Baku Industri Kecil Dan n/a
Menengah
Jumlah IKM yang
11:07 melakukan pameran dan n/a
promosi di luar daerah
Unit Usaha ndustry kecil
dan menengah yang
11:08 n/a
menggunakan teknologi
industri
Jumlah Industri Kecil dan
Menengah yang mendapat
11:09 n/a
pembinaan teknologi
Industry
Persentase skala usaha
11:10 n/a 8% 9% 8% 7,50% 8%
mikro menjadi usaha kecil

580 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase meningkatnya
11:11 taraf hidup masyarakat n/a
dikawasan transmigrasi
11:12 Jumlah nilai ekspor karet
Persentase Desa
11:13
Berkembang
12 Penanaman Modal
Rasio daya serap tenaga
12:01
kerja
Kenaikan/penurunan Nilai
12:01 Realisasi PMDN (milyar 4,725,125.24 5,502,894.94 7,297,008.94 375,356.70 771,942.20
rupiah)
Nilai Investasi Industri
12:03 Kecil dan Menengah (ribu
426,250,170.00
rupiah)
Tercapainya kemitraan
antara pengusaha besar,
12:04
menengah kecil, dan
Mikro
Jumlah investor berskala
12:05
nasional (PMDN/PMA)

581 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Persentase pengaduan
masyarakat tentang
12:06 layanan publik bidang
perijinan yang telah
ditindaklanjuti
Penyelesaian pengaduan
12:07
masyarakat
lndeks Kepuasan
12:08 masyarakat bidang
pelayanan perijinan
Pertumbuhan investasi
12:09 (Kenaikan/ penurunan nilai
realisasi PMDN)
Kepemudaan dan Olah
13
Raga
Persentase wirausaha
13:01
muda
Cakupan pembinaan
13:02 35 35 50 70 75 75
olahraga
Persentase nomor cabang
13:03
olahraga yang meraih

582 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
medali dalam kompetisi
tingkat nasional
Jumlah atlet daerah yang
13:04 dikirim ke event olahraga
di luar negeri
Jumlah fasilitas olahraga
13:05 397 406 421 429 446 446
(lapangan olahraga)
13:06 Jumlah Jupel
Jumlah kebijakan nasional
13:07 bidang pemuda yang telah
ditindaklanjuti
13:08 Jumlah organisasi pemuda 30 47 60 95 120 120
Jumlah kegiatan
13:09
kepemudaan
Persentase pemuda yang
13:10 mendapat binaan
kewirausahaan
Persentase Desa/Kelurahan
13:11 yang memiliki fasilitas
olahraga.
14 Statistik

583 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Ketersediaan informasi
dalam bentuk digital
14:01
terhadap data dan
informasi keseluruhan
15 Kebudayaan
15:01 Jumlah situs budaya
Persentase pengembangan
15:02 14% 24% 15% 20% 5%
budaya daerah
Jumlah
15:03 kegiatan/pertunjukan
kebudayaan
15:04 Jumlah grup kesenian aktif
Jumlah kelompok budaya
15:05 9 14 37 15 20 5
yang diberikan pembinaan
Persentase kelompok seni
15:06
dan budaya yang dibina
Jumlah Kegiatan
15:07 Kebudayaan yang
bernuansa religi
16 Perpustakaan

584 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Jumlah pengunjung
16:01 5690 5690 3988 3064 1375 149
perpustakaan per tahun
Jumlah perpustakaan
16:02
(umum dan desa)
16:03 Jumlah anggota pertahun
17:00 Kearsipan
Persentase Perangkat
17:01 Daerah yang mengelola
arsip secara baku
Layanan Urusan Pilihan
1 Pariwisata
01:01 Kunjungan wisata 1.94% 4,50% 4,19% 3,66% 2,23% -4,04%
Peningkatan wisatawan
01:02 n/a n/a n/a n/a n/a
lokal
Peningkatan wisatawan
01:03 n/a n/a n/a n/a n/a
mancanegara
2 Pertanian
Kontribusi sektor pertanian
02:01 26.99 25,15 24,23 24,27 23,24 23,46
terhadap PDRB

585 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Bertambahnya jumlah
02:02 pengelolaan padi yang telah
mengunakan teknologi
Meningkatnya produksi
02:03 81,777 103,065 108.007 127.312 108.845 103.764
pertanian (Padi) (Ton)
Jumlah serangan penyakit
02:04
ternak
Peningkatan Produksi
02:05 35119 35119 37105 40683 35318 35.118
Ternak (Sapi Potong)
Peningkatan Populasi
02:06
Ternak
Kualitas Hasil Perkebunan
02:07
(Karet)
Pendapatan rata-rata per
02:08
tahun petani kebun (karet)
Produksi kebun (kelapa
02:09 Na 191.805 4.990 516.675 1.298.540 1.293.690
sawit)
Peningkatan Kualitas
02:10 Penyuluh yang mengikuti
diklat teknis

586 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Peningkatan Kualitas
02:11
Penyuluh bersertifikasi
Jumlah petani sebagai
02:12
penyuluh swadaya
Jumlah Petani yang
02:13
mengikuti pelatihan
Peningkatan kemampuan
02:14
kelas kelompok
Peningkatan Sarana
Prasarana Penyuluhan pada
02:15
balai Penyuluhan
Kecamatan
Produksi komoditas
02:16
prioritas padi sawah
Produksi komoditas
02:17
prioritas padi ladang
02:18 Produksi karet 14099 18.271 25.198 16.065 16.066 16.066
produktifitas komoditas
02:19
prioritas padi sawah
produktifitas komoditas
02:20
prioritas padi ladang

587 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
02:21 produksi karet 14099 18.271 25.198 16.065 16.066 16.066
Persentase Kelompok tani
02:22
madya
Persentase luasan
02:23 pertanian yang terlayani air
Irigasi
02:24 Populasi sapi potong 35119 35119 37105 40683 35318 35118
Jumlah produksi ikan
02:25 18074.24 18101.57 18468 22898.15 22898.15
budidaya (Ton)
Jumlah produksi ikan
02:26 15024 14901 16812.2 14292.87 18135 21.042,88
tangkap laut (Ton)
02:27 Jumlah konsumsi ikan
Persentase peningkatan
02:28 produk pengolahan hasil
perkebunan
Jumlah produksi olahan
02:29
hasil perikanan
3 Kehutanan
Rehabilitasi hutan dan
03:01
lahan kritis

588 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
03:02 Kerusakan Kawasan Hutan
Terbinanya ijin
pemanfaatan kawasan
03:03
hutan dan ndustry hasil
hutan
Energi dan Sumber Daya
04:00
Mineral
Persentase rumah tangga
04:01
pengguna listrik
Jumlah Pengembangan
04:02
Energi Terbarukan
Persentase peningkatan
pengelolaan
04:03
pertambangan dengan
tertib
Angka Penurunan Kasus
Peti (dalam
04:04
kawasan pertambangan
yang berijin)
5 Perdagangan
05:01 Ekspor Bersih Perdagangan

589 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Peningkatan Jumlah produk
05:02
sertifikasi yang diterbitkan
Jumlah nilai ekspor barang
05:03
dan jasa
Jumlah perusahaan yang
05:04 terdaftar yang bergerak di
sektor usaha perdagangan
Peningkatan Sarana
05:05
Perdagangan
Jumlah Distribusi Barang
05:06
Beredar
Pengawasan Barang
05:07
Beredar
6 Transmigrasi
Rasio Pendapatan Per
Kapita Transmigran
06:01
Terhadap Pendapatan Per
Kapita Kabupaten
7 Kelautan dan Perikanan
Cakupan bina kelompok
07:01
nelayan

590 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Jumlah Produksi Perikanan
07:02 18074.24 18101.57 18468 22898.15 22898.15
Budidaya (Ton)
Jumlah Produksi Perikanan
07:03 15024 14901 16812.2 14292.87 18135 1.164,44
Tangkap Laut (Ton)
Kasus Pelanggaran UU
07:04
Perikanan
Penunjang Urusan
Perencanaan
1
Pembangunan
Peran serta masyarakat
01:01 dalam perencanaan tata
ruang
Porsi usulan masyarakat
yang
01:02 diakomodasi dalam RKPD
dengan
total RKPD
Persentase kesesuaian
01:03 perencanaan dengan
pelaksanaan

591 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Kesesuaian antar dokumen
01:04 perencanaan tingkat
kabupaten dan SKPD
Persentase hasil
musrenbang
desa/kelurahan,
01:05 kecamatan, Forum SKPD
dan Musrenbang
Kabupaten yang
diakomodir dalam RKPD
Persentase SKPD yang
01:06 memiliki bank data yang
terintegrasi
Persentase pengguna
01:07 website Domain dan Sub
Domain SKPD
2 Keuangan
Opini BPK terhadap
02:01 WTP WTP WTP WTP WTP WTP
laporan keuangan
02:02 Penetapan APBD

592 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Tingkat capaian kinerja
02:03
pengelolaan keuangan
Rasio belanja modal
02:04
terhadap APBD 29.44 28.50 38.15 53.74 55.28
Jumlah pajak dan retribusi
02:05
daerah 65,751,799,467.00 71,566,610,131.25 100,630,918,396.00 109,608,436,946.37 108,471,057,345.00
Tingkat capaian kinerja
02:06
rata-rata SKPD pemungu
Terkelolanya Aset Daerah
02:07
dengan baik
Persentase capaian
02:08 penerimaan pendapatan 100:13:00 96.79 98:46:00 110.58% 99.70%
daerah
Kepegawaian serta
3
pendidikan dan pelatihan
Persentase Pejabat ASN
yang telah mengikuti
03:01 n/a 1.07% 0.00% 0.98% 0,00%
pendidikan dan pelatihan
struktural

593 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Rata-rata tingkat kehadiran
03:02
PNS dalam 1 tahun
Persentase PNS yang
03:03 mendapatkan hukuman
disiplin
Jumlah PNS yang mengikuti
Sosialisasi
03:04
peraturan
perundangundangan
Jumlah PNS yang
03:05 mendapatkan bantuan
hukum
Jumlah PNS yang mengikuti
03:06
diklat teknis
Persentase Rata-rata nilai
03:07
prestasi kerja SKPD
Persentase Penempatan
03:08 dalam jabatan sesuai
dengan kompetensi
Persentase kasus hukum
03:09
PNS yang ditangani

594 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Prosentase SDM aparatur
03:10 yang mengikuti diklat
sesuai dengan kebutuhan
Persentase peningkatan
kemampuan aparatur desa
03:11
dalam menjalankan tugas
dan fungsi
4 Pengawasan
Peningkatan Sumber Daya
05:01
Manusia di Inspektorat
Tersusunnya Standar
05:02 Operasional Prosedur
Inspektorat
Terselesaikannya
05:03 KasusKasus pengaduan
Masyarakat
Terselesaikannya Temuan
Hasil Pemeriksaan dan
05:04
Pengembalian Uang
Negara/Daerah
05:05 Tingkat Maturitas SPIP Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3

595 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
05:06 Tingkat Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3
Persentase Temuan yang
05:07 80% 81% 82% 83% 84%
ditindaklanjuti
Persentase Kepatuhan
SKPD/Entitas terhadap
05:08
peraturan
perundangundangan
Persentase Pengaduan
Masyarakat yang
05:09 ditindaklanjuti melalui unit
pengaduan masyarakat
yang terintegrasi
6 Kesekretariatan
SKPD yang melaporkan
06:01
pelaksanaan SPM
Ketersediaan Produk
06:02 Hukum Daerah
(PERDA)
Jumlah RAPERDA yang
06:03
diusulkan

596 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Waktu rata-rata
06:04
penyelesaian RAPERDA
06:05 Rencana aksi HAM
Persentase permasalahan
06:06 hukum
yang dapat diselesaikan
Daftar perencanaan
penyusunan peraturan
06:07
perundang undangan
Daerah
Jumlah Raperda (inisiatif
06:08 DPRD) yang
Diusulkan
Waktu rata-rata
06:09 pembahasan RAPERDA
menjadi PERDA
Jumlah rata-rata dengar
pendapat dengan
06:10
masyarakat dalam
penyusunan PERDA

597 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026


Interpretasi:
Capaian Kinerja Belum
Aspek/Fokus/Bidang Standar
tercapai (<)
No Urusan/Indikator Kinerja
Sesuai (=)
Pembangunan Daerah
Melampaui
2015 2016 2017 2018 2019 2020
(>)
-1 -2 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Peningkatan Kualitas
06:11 Pengendalian
Pembangunan
Persentase Produk Hukum
06:12 yang dibahas dan mendapat
persetujuan
Persentase fasilitasi rapat
06:13
rapat dewan tepat waktu
Persentase peraturan yang
06:14
dibuat
ASPEK DAYA SAING
C
DAERAH
1 Nilai Tukar Petani
Persentase desa berstatus
2 swasembada terhadap total
desa

598 | RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun 2021-2026

Anda mungkin juga menyukai