RANCANGAN AKHIR
RENCANA
PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH
DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN KETAPANG
TAHUN 2021-2026
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Ketapang,
Bappeda dan seluruh perangkat daerah, serta semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan dokumen Rancangan RPJMD Kabupaten Ketapang 2021-2026.
Dokumen ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi berbagai pemangku
kepentingan dalam proses pembangunan daerah untuk mencapai kondisi
Kabupaten Ketapang yang lebih Sejahtera, Maju, Mandiri, Adil, Aman dan
Bermartabat dalam proses perencanaan pembangunan jangka menengah pada
tahap selanjutnya.
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
6.2. Dukungan Strategi/Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Ketapang Kepada Kebijakan Nasional 361
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT DAERAH 442
LAMPIRAN 553
Tabel 2. 5. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang 25
Tabel 2. 10. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 40
Tabel 2. 11. PDRB ADHB dan Kontribusi Lapangan Usaha Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 46
Tabel 2. 12. PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 50
Tabel 2. 13. Rasio Gini Kabupaten Ketapang dan Beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2016-2020 51
Tabel 2. 14. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 51
Tabel 2. 15. Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Kabupaten Ketapang dan Beberapa Kabupaten
Tabel 2. 17. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat,
Tahun 2016-2020 54
Tabel 2. 18. Kondisi Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 60
Tabel 2. 19. Kualifikasi Pendidik, Pendidik Tersertifikasi, dan Kekurangan Guru di Jenjang SD
dan SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020 64
Tabel 2. 21. Rasio Posyandu per Satuan Bayi dan Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 74
Tabel 2. 22. Jumlah Kasus Penyakit ISPA, Hipertensi, Gastritis, dan Radang Sendi
Tabel 2. 24. Kasus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
tahun 2016-2020 81
Tabel 2. 25. Jumlah Dokter dan Tenaga Medis per 100.000 Penduduk Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 82
Tabel 2. 28. Jumlah kasus kontak erat di Kabupaten Ketapang per November 2020 84
Tabel 2. 29. Sebaran jumlah kontak erat menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
per November 2020 85
Tabel 2. 30. Jumlah kasus suspek COVID-19 di Kabupaten Ketapang per November 2020 86
Tabel 2. 31. Jumlah pelaksanaan Rapid Test di Kabupaten Ketapang per November 2020 87
Tabel 2. 32. Sebaran Kasus Positif COVID-19 menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tabel 2. 34. Proporsi Jalan Lingkungan Dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 90
Tabel 2. 37. Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 94
Tabel 2. 38. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang 95
Tabel 2. 39. Rasio Rumah Tidak Layak Huni Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 96
Tabel 2. 40. Jenis Bencana di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 98
Tabel 2. 41. Jumlah Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan Tingkat Penyelesaian
Tabel 2. 43. Persentase PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial Tahun 2016-2020 100
Tabel 2. 44. Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial yang diterima
Tabel 2. 46. Tingkat Kesempatan Kerja di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 103
Tabel 2. 47. Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Ketapang Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2. 48. Skor dan Peringkat Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 109
Tabel 2. 49. Ketersediaan Pangan Utama, Stabilitas Harga Pangan dan Skor PPH
Tabel 2. 50. Stok Cadangan Pangan Daerah dan Jumlah Lumbung Pangan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2020 110
Tabel 2. 51. Target dan Realisasi Peserta KB Aktif Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2019 118
Tabel 2. 52. Banyaknya Sarana Pelayanan KB Nasional menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tabel 2. 54. Arus Kunjungan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri Tahun 2020 122
Tabel 2. 55. Lalu Lintas Penumpang di Pelabuhan Ketapang Tahun 2020 123
Tabel 2. 56. Jumlah Sarana Angkutan Sungai/Kapal Pedalaman Menurut Jenisnya 124
Tabel 2. 58. Jumlah Pos Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang Tahun 2019 126
Tabel 2. 59. Realisasi PMDN dan PMA (juta rupiah) Tahun 2016-2020 129
Tabel 2. 60. Perkembangan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Kelompok Pemuda
Tabel 2. 63. Produksi Perikanan Kabupaten Ketapang (Ton) Tahun 2016- 2020 136
Tabel 2. 64. Jumlah Nelayan dan Unit Penangkapan Ikan 137
Tabel 2. 65. Jumlah Alat Penangkap Ikan Dirinci Menurut Resort Perikanan dan Kecamatan
Tabel 2. 67. Peranan Sub Kategori Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terhadap
Tabel 2. 70. Peranan Subkategori terhadap Nilai Tambah Kategori Pertanian, Peternakan,
Perburuan, dan Jasa Pertanian di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 141
Tabel 2. 71. Produksi Tanaman Pangan (Ton) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 142
Tabel 2. 72. Luas Lahan Pertanian (Ha) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 143
Tabel 2. 73. Produksi Buah–Buahan dan Sayuran Tahunan Menurut Jenis Tanaman (kw)
Tabel 2. 75. Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman (kg), 2016-2020 146
Tabel 2. 76. Produksi Tanaman Perkebunan (ton) Tahun 2016 dan 2020 147
Tabel 2. 77. Populasi Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/Unggas (Ekor) Tahun 2016-2020 148
Tabel 2. 78. Produksi Daging Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/ Unggas (Kg) Tahun 2016-2020 148
Tabel 2. 79. Jumlah Produksi Telur Menurut Jenis Unggas 149
Tabel 2. 80. Peranan Sub Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor terhadap PDRB Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020 150
Tabel 2. 81. Jumlah Pasar Tradisional dan Omzet Perdagangan Pasar Tradisional Tahun 2016-2020 151
Tabel 2. 82. Peranan Sub Kategori Industri Pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Ketapang
(persen) Tahun 2016-2020 152
Tabel 2. 89. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Jabatan di Kabupaten Ketapang
Tabel 2. 91. Presentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengikuti Pelatihan dan Pendidikan
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 164
Tabel 2. 92. Persentase struktur jabatan yang terisi sesuai dengan kompetensi
Tabel 2. 94. Tingkat Kapabilitas APIP dan Maturitas SPIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 166
Tabel 2. 95. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal
Tabel 2. 96. Persentase Pengaduan yang Ditangani di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 168
Tabel 2. 97. Pengeluaran Perkapita yang Disesuaikan (Rp. 000) Kabupaten Ketapang
Tabel 2. 99. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (Persen)
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 171
Tabel 2. 100. Jumlah Tindak Kejahatan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Lainnya
Tabel 3. 3. Pertumbuhan Pembiayaan Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020 187
Tabel 3. 4. Neraca Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2016-2020 189
Tabel 3. 8. Rasio Total Hutang terhadap Modal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 196
Tabel 3. 9. Rasio Rata-Rata Umur Piutang Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 197
Tabel 3. 10. Rasio Rata-Rata Umur Persediaan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 197
Tabel 3. 11. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Ketapang (%),
Tahun 2016-2020 199
Tabel 3. 12. Proporsi Rata-Rata Realisasi Komponen Belanja Terhadap Total Realisasi Belanja
Tabel 3. 14. Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Ketapang (%),
Tabel 3. 17. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Ketapang (Rupiah),
Tabel 3. 20. Proyeksi SiLPA Kabupaten Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026 217
Tabel 3. 21. Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat Kabupaten Ketapang (Rupiah),
Tabel 3. 22. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Ketapang (Rupiah),
Tahun 2022-2026 221
Tabel 3. 23. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Ketapang
Tabel 4. 5. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2019-2023 262
Tabel 4. 6. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019-2024 264
Tabel 4. 7. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 10. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perumahan Rakyat dan Permukiman 276
Tabel 4. 11. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 13. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Tenaga Kerja 278
Tabel 4. 14. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 279
Tabel 4. 15. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 17. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Lingkungan Hidup 281
Tabel 4. 20. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 284
Tabel 4. 21. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perhubungan 284
Tabel 4. 22. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 24. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Penanaman Modal 286
Tabel 4. 25. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 28. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kebudayaan 288
Tabel 4. 29. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 32. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pariwisata 291
Tabel 4. 33. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 35. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perindustrian 293
Tabel 4. 36. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Transmigrasi 294
Tabel 4. 37. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 39. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan 297
Tabel 4. 42. Permasalahan Pembangunan Daerah Urusan Kesekretariatan (Sekretariat DPRD) 299
Tabel 4. 43. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Tabel 4. 45. Penentuan Rancangan Isu Strategis RPJMD Kabupaten Ketapang 304
Tabel 4. 46. Perbandingan Berpasangan Kriteria Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis 321
Tabel 4. 47. Penentuan Bobot dan Konsistensi Kriteria Keputusan dalam Penentuan Prioritas
Tabel 5. 2. Keterkaitan Antara Visi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan Visi RPJMN dan RPJMD
Tabel 5. 5. Tujuan dan Sasaran Misi 1 Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih,
Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik 331
Tabel 5. 6. Tujuan dan Sasaran Misi 2 Melanjutkan Peningkatan Pembangunan Infrastruktur 332
Tabel 5. 7. Tujuan dan Sasaran Misi 3 Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki
Daya Saing 333
Tabel 5. 9. Tujuan dan Sasaran Misi 5 Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat 335
Tabel 5. 10. Tujuan dan Sasaran Misi 6 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk
Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang 336
Tabel 6. 1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan
Tahun 2020 37
Grafik 2. 3. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,
Grafik 2. 4. Laju Inflasi Kota Pontianak, Kota Singkawang, dan Nasional Tahun 2016-2020 49
Grafik 2. 5. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 55
Grafik 2. 8. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat,
dan Indonesia tahun 2016-2020 58
Grafik 2. 9. AHH Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dan Nasional Tahun 2016-2020 59
Grafik 2. 10. Angka Partisipasi Kasar SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020 62
Grafik 2. 11. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020 63
Grafik 2. 12. Akreditasi SD dan SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020 64
Grafik 2. 13. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Ketapang
Grafik 2. 14. Cakupan Pelayanan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan Kebidanan (%)
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 66
Grafik 2. 15. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 69
Grafik 2. 16. Angka Kematian Balita (AKBa) per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 70
Grafik 2. 17. Persentase Gizi Buruk Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 71
Grafik 2. 19. Persentase Bayi dan Balita diimunisasi DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan Campak/MR
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 73
Grafik 2. 20. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 75
Grafik 2. 21. Jumlah Kasus DBD dan TB di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 77
Grafik 2. 22. Jumlah kasus Diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang 2016-2020 78
Grafik 2. 23. Proporsi Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik dan Rasio Panjang Jalan
terhadap Penduduk di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 91
Grafik 2. 24. Proporsi rumah tangga dengan air minum layak dan rumah dengan sanitasi
Tahun 2016-2020 98
Grafik 2. 29. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Ketapang
Grafik 2. 32. Perkembangan Jumlah Redistribusi Tanah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 110
Grafik 2. 33. Perkembangan Jumlah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Grafik 2. 34. Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 112
Grafik 2. 35. Persentase Sampah Terangkut Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 113
Grafik 2. 36. Persentase Penduduk yang Memiliki e-KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga
Grafik 2. 39. Perkembangan Fasilitas Perhubungan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 124
Grafik 2. 40. Persentase Koperasi Aktif dan Koperasi Sehat Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 127
Grafik 2. 41. Persentase Peningkatan Omzet UKM dan Peningkatan Kelas Usaha Kecil ke Menengah
Grafik 2. 43. Capaian Kinerja Indikator Perpustakaan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 133
Grafik 2. 44. Persentase Arsip Daerah Dalam Kondisi Baik, Persentase Arsip Statis, dan
Grafik 2. 46. Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil,
Grafik 2. 47. Laju Pertumbuhan Sub Kategori Pilihan Sektor Industri Pengolahan (Persen)
Grafik 2. 49. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 157
Grafik 2. 50. Persentase OPD yang telah memiliki SOP di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 158
Grafik 2. 51. Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 162
Grafik 2. 52. Persentase Pelanggaran Disiplin PNS Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020 167
Grafik 2. 53. Indeks Kemahalan Konstruksi di Provinsi Kalimantan Barat dan
Grafik 3. 4. Kontribusi Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Terhadap Total Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020 183
DAFTAR GAMBAR
Selain itu, hingga tahun 2020, masih terdapat 10,29 persen penduduk Ketapang
yang masuk dalam golongan miskin. Ketimpangan di Kabupaten Ketapang juga
meningkat dari 0,29 di tahun 2019 menjadi 0,31 pada tahaun 2020. Berbagai
persoalan tersebut disebabkan oleh kebocoran ekonomi regional akbitan belum
optimalnya pertumbuhan ekonomi non-tambang di Kabupaten Ketapang. Sehingga
berakibat pada belum optimalnya multiplier effect dalam peningkatan kesejahteraan
dan penurunan kemiskinan.
1 2 3
Persiapan (Rancangan Rancangan
Teknokratik RPJMD) Rancangan Awal
Penyesuaian RPJMD
RPJMD
Visi-Misi
KDH terpilih
4
Konsultasi Musrenbang
dengan Gubernur RPJMD
Pembahasan Konsultasi Publik
Saran dan
Tim Penyusun (PD dan 5
masukan
dan PD stakeholder lain)
Persetujuan Rancangan
bersama DPRD Akhir RPJMD
Pembahasan
bersama DPRD
6
Evaluasi
Gubernur Perda RPJMD
Pemerintah Pusat
Program a- KL - KL RKA-KL APBN
Presiden
Dijabarkan Pedoman
RPJP Nasional RPJM
Nasional RKP RAPBN APBN
(UU
No.17/2017) Pedoman
Daerah
Pemerintah
RKP
RPJP Daerah RPJM RAPBD APBD
Daerah
Daerah
Pedoman Acuan
Dijabarka
n
Pedoma Pedoman
Visi, Misi, Renstr Renja RKA- Rincian
Program Kepala n
a- OPD - OPD SKD APBD
Daerah
UU SPPN UU KN
Tabel 1. 1. Prioritas Pembangunan, Sasaran Pokok dan Strategi Pembangunan Tahap Keempat
RPJPD Kabupaten Ketapang 2005-2025
Prioritas
Sasaran Pokok Strategi Pembangunan
Pembangunan
• Peningkatan akses dan
Peningkatan • Meningkatnya indeks
pemerataan pendidikan yang
kualitas pembangunan manusia
bermutu
2023
a. Tersedianya dokumen bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
untuk menyusun RPJMD yang dipadukan dengan pendekatan perencanaan
politik, partisipatif, atas-bawah dan bawah-atas.
b. Tersedianya dokumen sebagai salah satu dasar penyusunan substansi RPJMD
pada tahap berikutnya, yaitu tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
program pembangunan daerah, dan program perangkat daerah.
c. Tersedianya dokumen bagi perangkat daerah untuk melakukan persiapan
penyusunan dan penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah.
Bab VI
Bab ini menguraikan pilihan strategi untuk
Strategi, Arah Kebijakan,
mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan
dan Program
untuk setiap strategi yang dipilih
Pembangunan Daerah
Bab VII
Bab ini memuat penjelasan mengenai hubungan
Kerangka Pendanaan
antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan
Pembangunan dan
pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih
Program Perangkat
dengan target capaian indikator kinerja.
Daerah
Bab dua ini menyajikan gambaran tentang kondisi umum daerah Kabupaten
Ketapang sebagai bagian dari proses perencanaan. Kondisi umum Kabupaten
Ketapang dianalisis melalui empat aspek, yaitu: (1) aspek geografi dan demografi,
(2) aspek kesejahteraan masyarakat, (3) aspek pelayanan umum, dan (4) aspek daya
saing daerah. Penjelasan empat aspek tersebut disajikan berdasarkan ketentuan
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 tahun 2017 Tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Berikut adalah gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Ketapang:
2.1.1.3. Geologi
Wilayah Kabupaten Ketapang tersusun dari batuan yang cukup variatif. Geologi
Kabupaten Ketapang terdiri dari satuan batuan malihan Pinoh yang berumur Pra
Tersier – Tersier, satuan komplek Ketapang yang berumur Jura, satuan granit
Infra-
Plistosen struktur &
Kecamatan Kuarter Trias Kapur Jura Jumlah
Pliosen Plutonik
Asam
Kendawangan 558.285 - - - - - 558.285
Manis Mata 215.245 12.025 830.225 - 996.270 33.209 2.086.974
Marau 132.700 - - - 33.209 66.418 232.327
Singkup - - - - 66.418 49.814 116.232
Air Upas - - - - - 3.321 3.321
Jelai Hulu 12.875 - - 66.418 498.135 83.023 660.451
Tumbang Titi 50.875 - - - 33.209 126.194 210.278
Pemahan - - - - 33.209 - 33.209
Sungai Melayu
- - - - - - -
Rayak
Matan Hilir
136.600 - - - - - 136.600
Selatan
Benua Kayong - - - - - - -
Matan Hilir
196.585 - - - - - 196.585
Utara
Delta Pawan - - - - - - -
Muara Pawan - - - - - - -
Nanga Tayap 38.805 - - 99.627 664.180 - 802.612
Sandai 8.775 - - - - 1.627.241 1.636.016
Hulu Sungai - - - - 332.090 1.560.823 1.892.913
Sungai Laur 39.245 - - - - 1.926.122 1.965.367
Simpang Hulu 177.885 - 3.321 - 1.328.360 1.328.360 2.837.926
Simpang Dua - - 332 - 1.328.360 730.598 2.059.290
Jumlah 1.567.875 12.025 833.878 166.045 5.313.440 7.535.123 15.428.386
Formasi geologi Kabupaten Ketapang sebagian besar terdiri dari batuan intrusi
plutonik asam yang mencapai 48,84 persen. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten
Ketapang berupa tanah podsolik merah kuning, litosol/gerosol, latosol, andosol, dan
organosal. Kabupaten Ketapang memiliki potensi bahan galian, seperti pasir kuarsa,
kaolin, ball clay, granit, dan gambut.
2.1.1.4. Hidrologi
Total luas DAS di Kabupaten Ketapang adalah 33.278 km2. Luas tersebut sangat
besar untuk menampung aliran air hujan dan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan
masyarakat, seperti pemenuhan kebutuhan rumah tangga, sarana transportasi dan
sumber air baku PDAM. Kebutuhan air untuk rumah tangga didapatkan melalui
sistem pipa air minum/bersih (sistem air pipa PDAM), sumur dan penampung air
hujan (PAH).
Tabel 2. 5. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang
2.1.1.5. Klimatologi
Kondisi iklim Kabupaten Ketapang termasuk tipe iklim hutan hujan tropis
karena Kabupaten Ketapang memiliki wilayah dengan tutupan hutan primer dan
sekunder cukup luas. Kondisi ini sangat menguntungkan untuk pengembangan
pertanian dan perikanan. Adapun detail mengenai kondisi iklim Kabupaten
Ketapang dapat dilihat sebagai berikut:
Penggunaan Lahan
Total Luas
Kecamatan Pertanian Bukan
Lahan
Sawah Bukan Sawah Pertanian
Kendawangan 25.354,0 393.893,0 166.663,0 585.910,0
Manis Mata 2.545,0 230.294,0 58.381,0 291.220,0
Marau 1.753,0 113.165,0 1.092,0 116.010,0
Singkup 175,0 20.535,0 1.980,0 22.690,0
Air Upas 659,0 63.486,0 15.135,0 79.280,0
Jelai Hulu 241,0 135.099,0 510,0 135.850,0
Tumbang Titi 2.361,0 103.837,0 13.582,0 119.780,0
Pemahan 1.638,0 28.975,0 1.987,0 32.600,0
Sungai Melayu Rayak 297,0 11.247,0 656,0 12.200,0
Pertama, terdapat lahan sawah seluas 77.125 ha pada tahun 2017. Apabila
dikomparasikan dengan data per tahun 2016, maka terlihat adanya penurunan
sekitar 3,83 persen. Penurunan luas lahan sawah tersebut diduga karena lahan
sawah di perkotaan yang dialihgunakan menjadi perumahan dan di perdesaan yang
dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Apabila dirinci menurut
penggunaannya, lahan sawah meliputi lahan yang ditanami padi sebanyak tiga kali
dalam setahun (0,10 persen), dua kali (8,54 persen), satu kali (38,26 persen),
ditanami lainnya (5,39 persen), dan yang tidak ditanami tanaman apapun (47,70
persen). Dengan demikian, potensi luas lahan sawah yang telah dimanfaatkan untuk
tanaman padi mencapai sekitar 36.179 hektar atau sekitar 46,91 persen pada tahun
2017. Lahan sawah meliputi lahan sawah irigasi, tadah hujan, pasang surut, dan rawa
lebak. Dimana masing-masing luas arealnya adalah sebagai berikut yaitu; 5.226
hektar (irigasi), 62.549 hektar (tadah hujan), 5.212 hektar (pasang surut), dan 4.138
hektar (rawa lebak).
Kedua, total lahan pertanian bukan sawah adalah 2.259.917 hektar (termasuk
hutan negara) pada tahun 2017. Lahan pertanian bukan sawah tersebut meliputi
tegal/kebun (8,04 persen), ladang/huma (1,01 persen), perkebunan (29,18 persen),
hutan rakyat (17,77 persen), padang penggembalaan/rumput (0,19 persen),
2.1.3. Demografi
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan. Sub-
bab demografi menjadi bagian penting dalam proses pembangunan suatu daerah
karena mendeskripsikan jumlah, struktur dan distribusi penduduk dalam kurun
waktu tertentu. Adapun penyajian data demografi Kabupaten Ketapang selama lima
tahun terakhir dijabarkan sebagai berikut:
60 - 64
50 - 54
40 - 44
30 - 34
20 - 24
10 - 14
0-4
40 000 30 000 20 000 10 000 0 10 000 20 000 30 000
Laki-Laki Perempuan
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Tahun
(milyar rupiah) (milyar rupiah)
2016 20.021,15 14.607,93
2017 22.495,91 15.661,14
2018 25.040,10 16.912,52
2019 27.508,52 18.049,45
2020 28.130,04 17.932,65
3,00
1,00
(3,00) -2,07
Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari besarnya peranan atau
kontribusi dari masing-masing lapangan usaha yang membentuk PDRB.
Perekonomian Kabupaten Ketapang didominasi oleh lima sektor dengan rata-rata
kontribusi di atas 9 persen per tahun. Berikut ini adalah nilai PDRB ADHB Kabupaten
Ketapang beserta kontribusi masing-masing lapangan usaha.
6
5,23
5
3,88 3,86 3,99
4
3,61 3,18
2,64 2,72
%
3 3,02 3,13
2,58 2,11
2
1,08 1,68
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
Laju inflasi Kota Pontianak masih berada di atas laju inflasi Kota Singkawang
dan Nasional meskipun mengalami penurunan yang cukup tajam. Kondisi tersebut
menandakan bahwa harga barang yang berlaku di Kota Pontianak dan Kabupaten
Ketapang lebih tinggi dibandingkan harga barang di tingkat nasional. Pada tahun
2020, inflasi di Kota Pontianak mapun Provinsi Kalimantan Barat didorong oleh
kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok
pengeluaran kesehatan. Tingginya inflasi kelompok barang tersebut disebabkan
oleh ketersediaan barang yang lebih sedikit dari jumlah permintaan, sehingga
mendorong kenaikan harga di pasar.
PDRB per kapita merupakan angka kasar yang dapat menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. Namun,
penghitungan PDRB per kapita memiliki kekurangan, yaitu tidak mampu
menggambarkan pemerataan kesejahteraan. Kelemahan tersebut disebabkan oleh
Tabel 2. 13. PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
PDRB ADHB
Kabupaten Ketapang 20.021,15 22.495,91 25.040,10 27.508,52 28.130,04
(milyar rupiah)
PDRB ADHK
Kabupaten Ketapang 14.607,93 15.661,14 16.912,52 18.049,45 17.932,65
(milyar rupiah)
Jumlah Penduduk
485.118 495.087 504.008 512.783 570.657
(orang)
PDRB per Kapita
41.270,68 45.438,30 49.681,95 53.645,54 49.294,13
ADHB (ribu rupiah)
PDRB per Kapita
30.112,12 31.633,11 33.556,05 35.199,00 31.424,57
ADHK (ribu rupiah)
Pertumbuhan PDRB
5,94 5,05 6,08 4,90 -10,72
per Kapita
PDRB per kapita Kabupaten Ketapang secara nominal maupun riil terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya meskipun turun pada tahun 2020.
Besarnya PDRB per kapita sangat dipengaruhi oleh nilai PDRB dan jumlah penduduk
oleh karena itu penurunan PDRB yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 pada
tahun 2020 juga turut menurunkan PDRB per kapita masyarakat Kabupaten
Ketapang. Selaini itu, jumlah penduduk pada tahun 2020 merupakan hasil sensus
penduduk sehingga terdapat penyesuaian yang cukup besar jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan hasil proyeksi penduduk
sebagai basis perhitungan. Kondisi tersebut menyebabkan PDRB per kapita
Kabupaten Ketapang pada tahun 2020 mengalami penurunan hingga 10,72 persen
dibanding tahun 2019.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar hidup layak. Umur panjang dan hidup sehat digambarkan
oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yaitu jumlah tahun yang diharapkan
dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola
angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama
Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk
usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah
(HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu pada masa mendatang. Standar hidup yang
layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari
nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli.
1. Dimensi umur panjang dan sehat yang ditunjukkan melalui AHH. AHH
Kabupaten Ketapang dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan
sebesar 0.58 tahun atau masuk kategori sedang.
2. Dimensi pengetahuan yang ditunjukkan melalui HLS dan RLS. Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir, HLS dan RLS Kabupaten Ketapang
mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0.46 dan 0.63.
3. Dimensi kehidupan layak yang diukur dari pengeluaran perkapita riil
pertahun yang disesuaikan. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran riil
perkapita pertahun yang disesuaikan di Kabupaten Ketapang naik
sebesar Rp. 733.000, -.
IPM
No Kab/Kota
2016 2017 2018 2019 2020
1 Sambas 64.94 65.92 66.61 67.02 67,03
2 Bengkayang 65.45 65.99 66.85 67.57 67,87
3 Landak 64.58 64.93 65.45 65.96 65,98
4 Pontianak 63.84 64.00 64.90 65.50 65,74
5 Sanggau 63.90 64.61 65.15 65.67 65,77
6 Ketapang 64.74 65.71 66.41 67.16 67,17
7 Sintang 64.78 65.16 66.07 66.70 66,88
8 Kapuas Hulu 63.83 64.18 65.03 65.65 65,69
9 Sekadau 62.52 63.04 63.69 64.34 64,76
10 Melawai 64.25 64.43 65.05 65.54 65,55
11 Kayong Utara 60.87 61.52 61.82 62.66 62,68
12 Kubu Raya 65.54 66.31 67.23 67.76 67,95
13 Kota Pontianak 77.63 77.93 78.56 79.35 79,44
14 Kota Singkawang 70.10 70.25 71.08 71.72 71,94
Kalimantan Barat 65.88 66.26 66.98 67.65 67,66
Nasional 70.18 70.81 71.39 71.92 71,94
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, capaian IPM Kabupaten Ketapang
masih berada di dalam kategori IPM sedang. Apabila dikomparasikan dengan
capaian kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Barat, rata-rata Provinsi Kalimantan
Barat dan rata-rata Nasional selama periode yang sama, maka pencapaian angka IPM
Kabupaten Ketapang masih berada dibawah IPM Kota Pontianak, Kota Singkawang,
Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Bengkayang; IPM Provinsi Kalimantan Barat;
Akses terhadap layanan pendidikan juga dapat diukur dari Rata-rata Lama
Sekolah (RLS). RLS merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur akses
pendidikan terhadap penduduk usia sekolah dalam menempuh pendidikan formal.
RLS merupakan jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah
diselesaikan dalam menempuh pendidikan formal.
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) merupakan durasi lama sekolah (tahun)
yang diharapkan akan dilalui oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang
(BPS, 2020). HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang pendidikan. Adapun perbandingan HLS antara
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, dan Indonesia pada tahun 2016-
2020 dapat dilihat melalui grafik berikut.
12,5
12,50 12,55 12,58 12,60
12,0 12,37
11,0 11,34
10,5
2016 2017 2018 2019 2020
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan proporsi anak sekolah pada usia
jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jejang
pendidikan tersebut (BPS, 2020). APS digunakan untuk mengetahui seberapa
banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan.
Berikut merupakan grafik APS SD/MI Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.
90,00
89,00 89,00
85,00 87,00
85,00
80,00
75,00
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, 2020, BPS Provinsi Kalimantan Barat &
BPS Indonesia, 2020
APS usia 7-12 tahun atau jenjang SD/MI di Kabupaten Ketapang mengalami
angka fluktuatif pada tahun 2016-2020. APS SD/MI di Kabupaten Ketapang
mengalami perbaikan jika ditinjau dari APS SD/MI di Provinsi Kalimantan Barat dan
Indonesia pada periode yang sama. Angka kenaikan APS SD/MI pada tahun 2016
dengan APS SD/MI pada tahun 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 8%.
Sementara itu, APS SD/MI di Provinsi Kalimantan Barat dan Indonesia mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 0,21% dan 0,16% pada periode waktu yang
sama.
APS SD/MI menurun sebesar -4% pada tahun 2016-2017. APS SD/MI di
Kabupaten Ketapang mengalami sedikit peningkatan pada tahun selanjutnya,
misalnya pada tahun 2017-2018 sebesar 2%, dan tahun 2018-2019 sebesar 2%.
Kondisi APS SD/MI di Kabupaten Ketapang tersebut menunjukkan bahwa jumlah
anak berusia 7-12 tahun yang menempuh jenjang Pendidikan SD/MI mengalami
peningkatan pada tahun 2016-2020. Kondisi ini menunjukkan semakin naiknya
peluang bagi anak-anak usia 7-12 tahun untuk mengakses jenjang pendidikan SD/MI
60,00 72,00
20,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, 2020, BPS Provinsi Kalimantan Barat dan BPS
Indonesia, 2020
APS usia 13-15 tahun atau jenjang SMP/MTS di Kabupaten Ketapang mengalami
kenaikan pada tahun 2016-2020. Sementara itu, APS SMP/MTs di Provinsi
Kalimantan Barat dan Indonesia meningkat tiap tahunnya. APS SMP/MTS di
Kabupaten Ketapang cukup jauh tertinggal dari APS SMP/MTS di Provinsi
Kalimantan Barat dan Indonesia pada tahun 2016-2020.
69,00
2016 2017 2018 2019 2020
Peningkatan AHH Kabupaten Ketapang tertinggi sebesar 0.32 poin pada tahun
2018-2019. Peningkatan tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan
Tabel 2. 19. Kondisi Perkembangan Seni dan Budaya di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
2.3.1.1. Pendidikan
SD SMP
60
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Grafik 2. 11. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/Sederajat, SMP/Sederajat Tahun 2016-2020
SD SMP
120
96,2 97,1 94,4 96,52 96,73
100
80
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
Tabel 2. 20. Kualifikasi Pendidik, Pendidik Tersertifikasi, dan Kekurangan Guru di Jenjang SD dan
SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020
Jenjang Pendidikan
Uraian SD SMP
Jumlah % Jumlah %
Kualifikasi Pendidik (Min. S1/D4) 3.485 74,24 1.712 80,34
Pendidik Tersertifikasi 1.702 36,26 662 31,07
Kekurangan Guru Negeri 2.189 31,80 861 28,78
Grafik 2. 12. Akreditasi SD dan SMP di Kabupaten Ketapang Per Tahun 2020
SD SMP
A
Belum Belum A
13%
11% 25% 12%
B B
C 31% C 37%
45% 26%
2.3.1.2. Kesehatan
Grafik 2. 13. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020 (Jiwa)
250
205
200 184
150 138
116
99
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020
Pelayanan kelahiran oleh tenaga kesehatan (bidan) menjadi salah satu indikator
capaian upaya pemerintah dalam mengurangi AKI di suatu daerah. Semakin tinggi
cakupan pelayanan kelahiran oleh bidan, maka makin baik pula upaya pemerintah
dalam menurunkan AKI di Kabupaten Ketapang. Kondisi cakupan pelayanan
kelahiran oleh bidan di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 dapat dilihat melalui
grafik berikut.
Grafik 2. 14. Cakupan Pelayanan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan Kebidanan (%)
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
78,0
76,7
77,0
76,0
75,0
74,0
72,5
73,0
71,5
72,0 70,8
70,8
71,0
70,0
69,0
68,0
67,0
2016 2017 2018 2019 2020
Tinggi atau rendahnya AKI juga dapat dipengaruhi oleh pelayanan kehamilan
yang belum maksimal sebagaimana ditunjukkan oleh rendahnya cakupan kunjungan
Rata-rata
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 pertumbuhan
(%)
Jumlah Ibu Hamil
11,279 11,279 11,251 11,212 11,168 -0.25
(jiwa)
Jumlah Kunjungan
9,678 9,928 10,290 10,255 10,164 1.25
K1
Jumlah Kunjungan
8,351 8,361 8,791 8,233 8,156 -0.50
K4
Jumlah Ibu Hamil
mendapatkan
8,338 7,977 8,642 7,860 7,301 -3.04
suplemen Zat Besi
(jiwa)
Cakupan
85.81 88.02 91.46 91.46 91.00 1.30
Pelayanan K1 (%)
Cakupan
74.04 74.13 78.14 73.43 73.00 -0.26
Pelayanan K4 (%)
Cakupan
Pemberian Zat 73.92 70.72 76.81 70.10 65.40 -2.13
Besi (%)
Pemberian suplemen zat besi pada ibu hamil merupakan upaya pencegahan
anemia defisiensi zat besi dan asam folat di mana merupakan salah satu indikator
kesehatan ibu hamil. Tren cakupan pemberian suplemen zat besi untuk ibu hamil di
Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 cenderung turun dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar -2.13%. Cakupan pemberian suplemen zat besi untuk ibu
hamil turun paling drastis terjadi pada tahun 2018-2019 yaitu sebesar -6.71% lalu
turun lagi sebesar -4.70% pada tahun 2019-2020. Kondisi ini menunjukkan bahwa
jumlah pemberian suplemen zat besi pada ibu hamil masih cukup rendah. Persoalan
ini juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran ibu hamil untuk mengakses layanan
kehamilan di Kabupaten Ketapang.
Selain AKI, kualitas kesehatan juga dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBa). AKB merupakan indikator penting yang
berfungsi untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat
pada kelompok usia bayi, sedangkan AKBa merupakan jumlah kematian anak
berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak pada umur yang sama
pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Tingginya angka AKB dan
AKBa akan berdampak pada rendahnya derajat kesehatan di suatu daerah.
AKB menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1.000
kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas
bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun. AKB merupakan indikator
Grafik 2. 15. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
10
9
8 9
7 8
6 7 7
5 6
4
3
2
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
AKB per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020
mengalami tren fluktuatif cenderung naik. AKB per 1.000 kelahiran hidup terendah
terjadi pada tahun 2019 sebanyak 6 bayi. Namun demikian, AKB per 1.000 kelahiran
hidup naik cukup drastis sebanyak 3 bayi pada tahun 2019-2020. AKB per 1.000
kelahiran hidup tertinggi sebanyak 9 bayi terjadi pada tahun 2020. Hal tersebut
menunjukkan bahwa diantara 1.000 kelahiran hidup terdapat 9 bayi meninggal
sebelum berusia tepat 1 tahun di Kabupaten Ketapang. Hal ini mengindikasikan
masih rendahnya kualitas kesehatan bayi di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.
Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi saat dalam kandungan, tingginya bayi
lahir dengan Berat Badan Bawah Garis Merah (BBBGM), tingginya bayi lahir dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), bayi dengan gizi buruk masih tinggi, rendahnya
cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.
Kondisi kesehatan masyarakat juga dapat dilihat dari Angka Kematian Balita
(AKBa). Hal ini juga merefleksikan tinggi rendahnya angka kematian bayi dan angka
kematian anak. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup
anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan tempat tinggal
anak-anak termasuk juga pemeliharaan kesehatannya. AKBa seringkali dipakai
Grafik 2. 16. Angka Kematian Balita (AKBa) per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
12
10
10
8
8 8
6 7
6
4
0
2016 2017 2018 2019 2020
Tren AKBa per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020
cenderung turun kecuali pada tahun 2020. AKBa tertinggi sebanyak 10 anak pada
tahun 2020 berarti bahwa setiap 1.000 balita (berumur 0-4 tahun 11 bulan 29 hari)
terdapat 10 anak yang tidak akan berhasil mencapai umur tepat 5 tahun pada tahun
tersebut. AKBa terendah sebesar 6 anak pada tahun 2019, di mana pada tahun
tersebut setiap 1.000 balita (berumur 0-4 tahun 11 bulan 29 hari) terdapat 6 anak
yang tidak akan berhasil mencapai umur 5 tahun. Data ini mengindikasikan masih
rendahnya kualitas kesehatan balita di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.
Kondisi ini disebabkan oleh tingginya balita dengan gizi buruk, tingginya kesakitan
balita, rendahnya cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.
Gizi buruk atau malnutrisi merupakan salah satu bentuk malnutrisi di mana
seseorang kekurangan asupan makanan yang mengandung energi dan protein.
Malnutrisi dapat dipahami sebagai kesalahan dalam pemberian nutrisi, baik berupa
kekurangan maupun kelebihan nutrisi. Gizi buruk sebagian besar dialami oleh anak-
anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. WHO (2020)
memperkirakan sebanyak 54% kematian bayi dan balita disebabkan kondisi gizi
buruk. Bahkan risiko kematian anak dengan gizi buruk 13 kali lebih besar
dibandingkan dengan anak normal. Gizi buruk dapat disebabkan oleh buruknya
kondisi sosial ekonomi, buruknya gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan
Grafik 2. 17. Persentase Gizi Buruk Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
0,40%
0,35% 0,38%
0,30%
0,31%
0,25%
0,26% 0,26%
0,20% 0,23%
0,15%
0,10%
0,05%
0,00%
2016 2017 2018 2019 2020
Tren persentase gizi buruk balita di Kabupaten Ketapang naik pada tahun 2016-
2020. Persentase gizi buruk balita sempat berada di posisi stagnan sebesar 0,26%
pada tahun 2017 dan 2018. Persentase gizi buruk balita naik paling drastis sebesar
0,07% pada tahun 2019-2020. Masih tingginya persentase gizi buruk balita
mengindikasikan rendahnya kualitas kesehatan balita di Kabupaten Ketapang pada
tahun 2016-2020. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya akses
masyarakat terhadap makanan bergizi.
19,50
19,27
19,00
18,85
18,50
18,00
17,50
17,00 17,20
16,50 16,74 16,70
16,00
15,50
15,00
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, 2021
Grafik 2. 19. Persentase Bayi dan Balita diimunisasi DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan Campak/MR
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
40,00
20,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Tren persentase bayi dan balita diimunisasi DPT-HB-HIB3, Polio 4a, dan
Campak/MR di Kabupaten Ketapang memiliki fluktuatif cenderung turun pada
tahun 2016-2020. Persentase pemberian imunisasi DPT-HB-HIB3 turun cukup
drastis sebesar -6,00% pada tahun 2017-2018, kemudian naik sebesar 3,20% pada
tahun 2018-2019. Namun demikian, persentase pemberian imunisasi DPT-HB-HIB3
merosot tajam sebesar -17,20% pada tahun 2019-2020.
Persentase Bayi dan Balita yang diimunisasi POLIO 4ᵃ turun cukup drastis
sebesar -4,60% pada tahun 2017-2018 kemudian naik sebesar 4,40% pada tahun
2018-2019. Namun demikian, persentase tersebut turun sangat drastis sebesar
14,90% pada tahun 2019-2020.
Posyandu merupakan salah satu sarana pemantau kondisi kesehatan bayi dan
balita. Ketersediaan posyandu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan kesehatan bayi dan balita di suatu daerah. Ketersediaan posyandu
dapat diketahui melalui tabel rasio posyandu per satuan bayi dan balita di
Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020 berikut.
Tabel 2. 22. Rasio Posyandu per Satuan Bayi dan Balita di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Rasio posyandu per satuan bayi dan balita di Kabupaten Ketapang memiliki tren
stagnan selama tahun 2016-2020. Data ini mengindikasikan peningkatan jumlah
bayi dan balita di Kabupaten Ketapang. Hal ini menggambarkan terdapat 1 satuan
posyandu per satuan bayi dan balita pada tahun 2016-2020. Data ini menunjukkan
ketersediaan posyandu cukup. Kondisi ini mengindikasikan bahwa tingkat
pemerataan posyandu di Kabupaten Ketapang sudah baik.
Menurut BPS (2020), keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik
maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan
terganggunya kegiatan sehari-hari. Umumnya, keluhan kesehatan utama yang
banyak dialami oleh penduduk adalah panas, sakit kepala, batuk, pilek, diare,
asma/sesak nafas, sakit gigi. Orang yang menderita penyakit kronis dianggap
mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir)
yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.
Grafik 2. 20. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
200 173
150
96
100 71
50 23 27 28 22 26
0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kedua jenis penyakit tersebut merupakan penyakit yang cukup banyak diderita
oleh masyarakat Kabupaten Ketapang. Oleh karena itu, penting kiranya untuk
mengetahui jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Tuberculosis (TB) di
Kabupaten Ketapang. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut.
Jumlah kasus DBD dan TB di Kabupaten Ketapang memiliki tren fluktuatif pada
tahun 2016-2020. Peningkatan tertinggi jumlah kasus DBD mencapai 298,88% pada
tahun 2016-2017, kemudian jumlah kasus DBD naik lagi sebesar 127,61% pada
tahun 2017-2018. Jumlah kasus DBD di Kabupaten Ketapang turun drastis sebesar -
69,12% pada tahun 2019-2020. Meskipun demikian, kenaikan jumlah kasus DBD
pada tahun 2016-2018 mengindikasikan masih tingginya risiko penularan penyakit
di Kabupaten Ketapang. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya penerapan
pola hidup sehat di kalangan masyarakat Kabupaten Ketapang.
Jumlah kasus TB meningkat paling drastis sebesar 17,42% pada tahun 2017-
2018, kemudian naik lagi sebesar 16,85% pada tahun 2018-2019. Jumlah kasus DBD
turun sebesar -21,32% pada tahun 2019-2020. Meskipun demikian, kenaikan jumlah
kasus TB pada tahun 2016-2019 mengindikasikan masih tingginya risiko penularan
penyakit di Kabupaten Ketapang. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya
penerapan pola hidup sehat di kalangan masyarakat Kabupaten Ketapang.
Penyakit diare juga dapat menjadi salah satu indikator derajat kesehatan
masyarakat di Kabupaten Ketapang. Penyakit diare merupakan penyakit menular
yang dapat menyebabkan kematian terutama pada usia bayi dan balita. Gambaran
jumlah kasus diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020
dapat diketahui melalui grafik berikut.
12.000
10.016
10.224
10.000
8.000 9.141
7.258
6.000
4.000 5.149
2.000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kasus diare yang ditangani di Kabupaten Ketapang mengalami tren naik
pada tahun 2016-2020, kecuali tahun 2017. Persentase penurunan jumlah kasus
diare yang ditangani tertinggi yaitu sebesar -49,64% pada tahun 2016-2017. Hal
tersebut diikuti dengan peningkatan persentase jumlah kasus diare yang ditangani
sebesar 94,52% pada tahun 2017-2018. Namun demikian, penanganan kasus diare
turun sebesar -8,74% pada tahun 2018-2019 kemudian turun lagi secara drastis
sebesar -20,60% tahun 2019-2020. Kondisi ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tabel 2. 23. Jumlah Kasus Penyakit ISPA, Hipertensi, Gastritis, dan Radang Sendi di Kabupaten
Ketapang tahun 2016-2020
Jumlah Kasus
Jenis Penyakit Rata-rata
2016 2017 2018 2019 2020
(%)
Infeksi Saluran
11,274 23,652 17,076 20,405 14,290 17.88
Pernafasan Akut/ISPA
Hipertensi 3,560 12,577 13,253 137,583 140,388 299.71
Gastritis 3,397 7,725 7,756 6,903 7,243 30.43
Radang Sendi 1,655 5,525 5,460 5,581 5,005 56.14
Jumlah kasus Hipertensi terus meningkat hingga tahun 2020. Lonjakan kasus
Hipertensi tertinggi sejumlah 124.330 kasus (938,13%) pada tahun 2018-2019.
Rata-rata pertambahan jumlah kasus hipertensi di Kabupaten Ketapang mencapai
299.71% tahun 2016-2020.
Tabel 2. 24. Jumlah Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020
Sumber: Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Ketapang, 2018
Penting juga mencermati data jumlah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk
mengetahui kondisi kesehatan jiwa warga Ketapang. Jumlah kasus Orang Dalam
Gangguan Jiwa (ODGJ) menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang tahun 2016-
2020 dapat diketahui melalui tabel berikut
Tabel 2. 26. Jumlah Dokter dan Tenaga Medis per 100.000 Penduduk Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
Tahun
Tenaga Kesehatan
2016 2017 2018 2019 2020
Dokter 13 13 12 12 15
Tenaga Medis (Perawat dan Bidan) 183 142 189 190 189
Aspek sarana dan prasarana kesehatan juga termasuk unsur yang penting dalam
pembangunan sektor kesehatan. Ketersediaan sarana seperti rumah sakit turut
mempengaruhi kinerja dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah.
Capaian ketersediaan Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, dan Poliklinik di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2016-2020 dapat diketahui melalui tabel berikut.
Tabel 2. 27. Rasio Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, dan Poliklinik per 100.000 penduduk
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Jenis Fasilitas Kesehatan
2016 2017 2018 2019 2020
Rumah Sakit 0.62 0.61 0.60 0.59 0.53
Puskesmas dan Pustu 32.36 31.71 31.15 30.62 27.51
Poliklinik 15.67 15.35 15.08 15.41 25.94
Tabel 2. 28. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ditemukan pada tahun 2019 dan tersebar
luas secara cepat dan masif ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Terdapat 4
Tabel 2. 29. Jumlah kasus kontak erat di Kabupaten Ketapang per November 2020
Tabel 2. 30. Sebaran jumlah kontak erat menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
per November 2020
Tabel 2. 31. Jumlah kasus suspek COVID-19 di Kabupaten Ketapang per November 2020
Jumlah kasus suspek di Kabupaten Ketapang per November 2020 mencapai 213
di mana 19 orang (9 orang laki-laki dan 10 orang perempuan) di antaranya
menjalani isolasi mandiri di fasilitas kesehatan. Menurut informasi press release
Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, terdapat tambahan kasus suspek sejumlah 8
orang pada tanggal 16 November 2020. Kasus suspek yang telah selesai menjalani
isolasi berjumlah 167 orang, sedangkan kasus discarded berjumlah 23 orang dan
kasus meninggal sejumlah 27 orang per 16 November 2020. Data ini
mengindikasikan masih rendahnya penanganan COVID-19 di Kabupaten Ketapang.
Persoalan ini disebabkan oleh minimnya pelayanan deteksi COVID-19, belum
optimalnya kapasitas laboratorium di RSUD dr. Agoesdjam, minimnya ruang isolator
di RSUD dr. Agoesdjam.
Tabel 2. 32. Jumlah pelaksanaan Rapid Test di Kabupaten Ketapang per November 2020
Tabel 2.31. Hasil Pemeriksaan Swab Test di Kabupaten Ketapang per November 2020
Penting juga untuk mengetahui sebaran kasus positif COVID-19 per kecamatan
di Kabupaten Ketapang per November 2020. Data ini akan membantu intervensi
kebijakan berbasis spasial yang akan digunakan pada periode perencanaan yang
akan datang. Data sebaran kasus positif COVID-19 menurut kecamatan di Kabupaten
Ketapang tahun per November dan Desember 2020 dapat diketahui melalui tabel
berikut.
Tabel 2. 33. Sebaran Kasus Positif COVID-19 menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang
per November 2020 dan Desember 2020
Panjang Jalan
Berdasarkan Kondisi 2016 2017 2018 2019 2020
(km)
Kondisi Mantap (baik-
643,93 692,19 733,65 1.201,38 1.210,12
sedang)
Baik 444,08 493,63 543,19 866,78 912,78
Sedang 199,85 198,55 190,45 334,60 297,35
Rusak ringan 402,18 396,19 388,09 791,98 880,89
Rusak Berat 2.192,98 2.150,54 2.117,49 1.245,47 1.147,67
Jumlah Total 3.239,09 3.239,09 3.239,09 3.239,09 3.239,09
Panjang jalan dengan kondisi baik terus mengalami peningkatan pada tahun
2016 hingga 2020. Pada tahun 2020, kondisi jalan mantap mencakup 27,2 persen
dari total panjang jalan di Kabupaten Ketapang. Namun demikian, masih terdapat
45,6 persen jalan dengan kondisi rusak, yang terdiri dari 25,8 persen jalan dengan
kondisi rusak berat dan 19,8 persen jalan dengan kondisi rusak ringan. Sedangkan,
proporsi panjang jalan dengan kondisi baik dan sedang sebesar 20,5 persen dan 6,7
persen. Data tersebut mengindikasikan bahwa kualitas jalan yang telah terbangun
belum optimal. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah upaya rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan yang belum optimal di setiap tahunnya. Selain itu, pengawasan
penggunaan jalan juga belum dapat dilakukan dengan maksimal.
Tabel 2. 35. Proporsi Jalan Lingkungan Dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020
Jembatan Kabupaten
Tahun
Jumlah (Unit) Kondisi Baik (unit) %
2016 251 100 39,84
2017 279 128 45,88
2018 311 181 58,20
2019 345 222 64,35
2020 376 263 69,95
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020
Aspek selanjutnya dalam kinerja urusan pekerjaan umum dan penataan ruang
adalah kondisi penyelenggaraan terkait sanitasi dan air minum di Kabupaten
Ketapang. Beberapa indikator yang dapat menggambarkan kinerja pada sanitasi dan
air minum adalah proporsi rumah dan rumah tangga dengan akses terhadap air
minum dan sanitasi yang layak. Berikut ini adalah perkembangan proporsi rumah
tangga dengan air minum layak dan proporsi rumah dengan sanitasi di Kabupaten
Ketapang
30%
20%
10%
0%
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020
Proporsi rumah tangga dengan akses terhadap air minum layak dan rumah
tinggal dengan sanitasi di Kabupaten Ketapang meningkat sejak tahun 2016 hingga
tahun 2020. Namun demikian, kedua indikator tersebut menunjukkan bahwa masih
terdapat sekitar 50 persen rumah tangga yang belum memiliki akses terhadap air
minum layak dan belum memiliki sanitasi dalam huniannya. Selain itu, dalam kurun
waktu lima tahun rata-rata peningkatan proporsi rumah tinggal dengan sanitasi
hanya mencapai 1,1 persen. Sedangkan, rata-rata peningkatan proporsi rumah
tangga dengan akses terhadap air minum meningkat sebesar 2,6 persen. Kondisi
tersebut menunjukkan pemanfaatan air baku dikalangan masayarakat masih
rendah. Permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya cakupan layanan air minum
dan air bersih di Kabupaten Ketapang. Cakupan layanan air minum dan air bersih
yang masih rendah di Kabupaten Ketapang disebabkan oleh beberapa hal yaitu,
ketersediaan infrastruktur air baku dan air minum belum optimal, kapasitas mesin
pelayanan air bersih masih sangat terbatas, serta belum adanya database terkait
dengan jaringan air bersih dan air minum.
Jaringan Drainase
Tahun Total Panjang jaringan Panjang Drainase Kondisi Baik
Drainase (Km) Terbangun (Km) (Km)
2016 77,00 22,20 41,00
2017 95,75 18,75 59,75
2018 111,13 15,38 75,13
2019 132,66 21,53 96,66
2020 137,58 4,92 101,58
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020
Kinerja urusan pekerjaan umum dan tata ruang juga dapat dianalisis dengan
melihat perkembangan kualitas irigasi. Irigasi merupakan salah satu infrastruktur
penting dalam pertanian khususnya untuk memenuhi kebutuhan aliran air di lahan
pertanian. Berikut ini merupakan perkembangan irigasi di Kabupaten Ketapang.
Tabel 2. 38. Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Ketapang, 2020
Persentase daerah irigasi dalam kondisi baik meningkat selama tahun 2016
hingga tahun 2020. Sedangkan perkembangan daerah irigasi rawa dalam kondisi
baik mengalami tren yang fluktuatif. Selain itu, masih terdapat kurang lebih 50
persen daerah irigasi yang masih dalam kondisi tidak baik. Kondisi ini
Tabel 2. 39. Data Daerah Rawa (DR) dan Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Ketapang
Status
No Jumlah Luas (ha) Lokasi
Kawasan
Kendawangan, Matan Hilir Selatan dan
1 DR Nasional 6 25,720
Benua Kayong
Matan Hilir Utara, Muara Pawan,
2 DR Provinsi 6 9,500
Benua Kayong dan Matan Hilir Selatan
Matan Hilir Utara, Muawa Pawan dan
3 DR Kabupaten 10 4,132
Delta Pawan
4 DI Kabupaten 72 7,206 Tersebar di 15 Kecamatan
Jumlah 94 46,558
Persentase rumah tidak layak huni meningkat sebesar 20,44 persen pada kurun
waktu 2016-2020. Kondisi ini mengindikasikan masih rendahnya akses masyarakat
terhadap rumah layak huni. Permasalahan ini disebabkan oleh belum optimalnya
penanganan rumah tidak layak huni. Data dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang menunjukkan rata-rata
cakupan penangan rumah tidak layak huni hanya mencapai 3,4 persen dalam kurun
waktu lima tahun (2016-2020). Keterbatasan infrastruktur kewilayahan, jarak yang
jauh serta rendahnya konektivitas merupakan penyebab dari belum optimalnya
penanganan rumah tidak layak huni tersebut.
Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Ketapang, 2020
Daerah atau kecamatan dengan rasio rumah layak huni terendah rata-rata
merupakan daerah yang jauh dari ibu kota Kabupaten Ketapang. Sama dengan
penyebab masalah sebelumnya, konektivitas yang masih rendah serta infrastruktur
kewilayahan yang belum optimal menyebabkan akses terhadap rumah layak huni
belum merata. Selain itu juga terdapat beberapa persoalan yang berkaitan dengan
sosial-ekonomi yang harus mendapat perhatian secara khusus.
Selain itu, perkembangan jumlah rumah layak dan tidak layak huni di Kabupaten
Ketapang juga dihadapkan pada permasalahan validasi data. Permasalahan validasi
data pada urusan perumahan dan permukiman di Kabupaten Ketapang
menyebabkan urusan perumahan rakyat dan permukiman tidak memiliki basis data
yang cukup. Persoalan ini dapat menganggu kualitas analisis permasalahan dan
penentuan strategi intervensi.
Tahun
No Jenis Bencana Jumlah
2016 2017 2018 2019 2020
1 Banjir n/a n/a 99 52 47 177
2 Gempa Bumi n/a n/a 0 0 0 0
3 Tanah Longsor n/a n/a 41 0 1 2
4 Kekeringan n/a n/a 56 15 12 34
5 Kebakaran Hutan n/a n/a 83 32 32 93
Total n/a n/a 279 99 92 470
6
5
5
4
3
3
2
2
1
1
0
2016 2017 2018 2019
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Petugas Perlindungan
3240 3240 3240 3240 3240
Masyarakat (Linmas) (Orang)
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan) n/a 30 30 29 34
(%)
2.3.1.6. Sosial
Tabel 2. 43. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
Tabel 2. 44. Persentase PMKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial n/a 2,9 78,25 48
Tabel 2. 45. Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Program Perlindungan Sosial yang diterima
Tahun 2016-2020
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting untuk
diperhatikan karena berkaitan erat dengan tingkat produktivitas perekonomian
suatu daerah. Beberapa indikator penting seperti jumlah angkatan kerja, tingkat
pengangguran terbuka (TPT), dan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dapat
digunakan untuk melihat sejauh mana kondisi pasar tenaga kerja di suatu wilayah.
Permasalahan ketenagakerjaan pada umumnya muncul ketika kondisi antara
permintaan dan penawaran tenaga kerja bertemu pada titik yang tidak diharapkan,
sehingga memerlukan intervensi pemerintah. Intervensi tersebut diperlukan untuk
menjamin permasalahan ketenagakerjaan, seperti tingginya tingkat pengangguran,
rendahnya kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja, serta minimnya
perlindungan terhadap tenaga kerja dapat diselesaikan dengan tepat.
Grafik 2. 27. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten
Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020
68 7
7,30
66 67,83 6
66,2
64 65,36 5
TPAK (%)
TPT (%)
62 4,53 4
4,29
60 3,97 3
3,23 60,75
58 59,76 2
56 1
54 0
2016 2017 2018 2019 2020
Penurunan TPAK pada tahun 2020 disertai oleh kenaikan TPT menjadi 7,30
persen atau naik 2,77 persen dari tahun 2019. Jumlah pengangguran pada tahun
2020 mencapai 17.044 orang. Jumlah tersebut meningkat sebesar 6.189 orang
dibanding tahun 2019 (10.855 orang). Tingkat Pengangguran Terbuka yang
meningkat drastis disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan tingginya
pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor lapangan kerja, khususnya
sektor jasa.
Tabel 2. 46. Persentase Pencari Kerja Terdaftar yang Berhasil Disalurkan Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
Tahun
Tingkat Pendidikan
2016 2017 2018 2019 2020
Tidak Tamat SD n/a 97,2 79,49 71,43 53,85
SD n/a 100 78,38 76,41 45,45
SMP n/a 93,89 69,63 86,46 75,76
SMA n/a 91,95 74,21 90,89 60,53
Akademi dan Sarjana n/a 62,31 49,09 57,26 33,19
Total n/a 78,76 64,79 78,73 50,16
Tabel 2. 47. Tingkat Kesempatan Kerja di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat Kesempatan Kerja n/a 96,03 96,77 95,47 62,7
Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang, 2021
Grafik 2. 28. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
70,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Tren IPG Kabupaten Ketapang cenderung naik pada tahun 2016-2020, kecuali
pada tahun 2019-2020. IPG Kabupaten Ketapang tahun 2016 tidak diketahui karena
data tidak tersedia. Peningkatan IPG paling tinggi sebesar 1.30 poin terjadi pada
tahun 2018-2019, namun turun sebesar -0.10 poin pada tahun 2019-2020. Jika IPG
Kabupaten Ketapang tahun 2017 dibandingkan dengan IPG Kabupaten Ketapang
tahun 2020, maka IPG meningkat sebesar 1.80 poin. IPG mendekati angka 100
menggambarkan ketimpangan antara perempuan dan laki-laki makin rendah. Hal ini
mengindikasikan bahwa pembangunan gender di Kabupaten Ketapang mengalami
peningkatan pada tahun 2016-2020.
Indikator gender kedua yaitu Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang salah
satunya dapat dilihat dari representasi perempuan dalam parlemen. Hal ini sejalan
dengan salah satu amanat UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik bahwa partai
politik wajib mendorong keterwakilan perempuan minimal 30% dalam pendirian
maupun dalam kepengurusan partai politik di tingkat pusat. Angka ini didapat
berdasarkan penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa
jumlah minimum 30% memungkinkan terjadinya suatu perubahan dan membawa
dampak pada kualitas keputusan yang diambil dalam lembaga-lembaga publik. Oleh
karena itu, penting untuk mencermati kondisi keterwakilan perempuan dalam
parlemen di Kabupaten Ketapang. Proporsi perempuan dalam parlemen dapat
dilihat melalui tabel komposisi anggota DPRD Kabupaten Ketapang menurut jenis
kelamin periode 2009-2014, 2014-2019, serta 2019-2024 berikut.
Tabel 2. 48. Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Ketapang Menurut Jenis Kelamin
tahun 2019-2014, 2014-2019, dan 2019-2024
Grafik 2. 29. Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Ketapang
tahun 2016-2020
0,030
0,024 0,024
0,025
0,021
0,020 0,017 0,017
0,015
0,010
0,005
0,000
2016 2017 2018 2019 2020
Masih berkaitan dengan isu KDRT, perlu juga mencermati upaya pemerintah
dalam menangani kasus perempuan korban kekerasan. Menurut UU No. 23 Tahun
2004 Tentang Penghapusan KDRT (pasal 10), perempuan korban kekerasan berhak
mendapatkan: a. perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya baik sementara maupun
berdasarkan penetapan perintah perlindungan dari pengadilan; b. pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis; c. penanganan secara khusus berkaitan
dengan kerahasiaan korban; d. pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan
hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan e. pelayanan bimbingan rohani. Berkaitan dengan hal
tersebut, berikut grafik yang menunjukkan cakupan perempuan korban kekerasan
mendapatkan penanganan di Kabupaten Ketapang pada tahun 2016-2020.
80,00
67,00
70,00
58,00 59,00
60,00
50,00
39,00 40,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
2.3.2.3. Pangan
Tabel 2. 49. Skor dan Peringkat Indeks Ketahanan Pangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tabel 2. 50. Ketersediaan Pangan Utama, Stabilitas Harga Pangan dan Skor PPH Kabupaten
Ketapang Tahun 2016-2020
Ketersediaan pangan utama mengalami tren yang fluktuatif pada tahun 2016
hingga 2020. Persoalan ini disebabkan oleh belum optimalnya stok cadangan pangan
utama dan masih kurangnya lumbung pangan serta sarana pendukungnya. Berikut
adalah data stok cadangan pangan dan jumlah lumbung pangan di Kabupaten
Ketapang pada tahun 2016 hingga 2020.
Stok cadangan pangan di tahun 2020 meningkat sebesar 38.390 ton dibanding
tahun 2019. Kenaikan stok cadangan pangan ini diikuti dengan penambahan jumlah
lumbung pangan. Meskipun begitu, penambahan jumlah lumbungn pangan tidak
selalu berkorelasi positif dengan penambahan stok cadangan pangan daerah. Hal ini
bisa dilihat pada tahun 2019 dimana jumlah lumbung pangan bertambah 2 unit
tetapi stok cadangan pangan menurun 3.471 ton dibanding tahun 2018.
2.3.2.4. Pertanahan
Grafik 2. 32. Perkembangan Jumlah Redistribusi Tanah Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
12.000
11.000
10.000
7.500
8.000
6.000
4.000
2.350
2.000
0
2016 2017 2018 2019 2020
18.000
16.500
16.000
14.000
12.000
9.500
10.000
8.000
6.000 4.492
4.000
2.000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Persampahan
Grafik 2. 36. Persentase Penduduk yang Memiliki e-KTP, Akta Kelahiran, dan Kartu Keluarga
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ketapang tahun, 2021
Hal yang sama juga terjadi pada persentase kepemilikan akta kelahiran.
Persentase kepemilikan akta kelahiran mensunjukkan peningkatan pada tahun 2016
hingga 2018. Peningkatan terbesar adalah sebesar 2,91 persen pada tahun 2018.
Namun, pada tahun 2019 hingga 2020 mengalami penurunan. Penurunan tertinggi
adalah sebesar 13,09 persen pada tahun 2020.
Grafik 2. 37. Indeks Desa Membangun dan Jumlah Desa Mandiri Kabupaten Ketapang
Tahun 2016 – 2020
Sumber: Berita acara penetapan status desa Kabupaten Ketapang tahun 2019 – 2020 dan
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, 2020
68.000
67.401
67.500
67.020
67.000 66.813
66.500
66.000
65.494
65.500
65.000
64.500
2016 2017 2018 2019 2020
Realisasi
Kecamatan Target MOP/
IUD Pil Kondom Suntik Implan Jumlah Persen
MOW
Kendawangan 5.871 78 2.313 45 1.953 37 893 6.309 107.46
Manis Mata 1.790 15 955 114 696 15 115 1.910 106.70
Marau 1.948 1 763 6 1.218 1 96 2.085 107.03
Singkup 925 13 391 16 713 33 92 1.258 136.00
Air Upas 1.313 13 1.228 25 1.572 27 164 3.029 130.96
Jelai Hulu 2.412 10 711 8 1.393 38 307 2.467 115.17
Tumbang Titi 3.774 1 2.466 59 2.723 23 41 5.313 140.78
Pemahan 768 11 266 8 398 2 413 1.089 142.97
Sungai
1.708 31 474 11 878 53 552 1.999 117.04
Melayu Rayak
Matan Hilir
3.955 15 1.245 - 2.109 14 986 4.369 110.47
Selatan
Benua
4.104 138 1.641 19 1.767 70 839 4.474 109.02
Kayong
Matan Hilir
3.887 4 700 - 3.202 17 437 4.360 112.17
Utara
Delta Pawan 10.286 986 3.440 126 5.105 775 934 11.366 110.50
Muara Pawan 1.808 7 342 11 1.675 38 70 2.143 118.53
Nanga Tayap 4.149 134 677 3 3.199 33 402 4.448 107.21
Sandai 4.487 97 343 20 630 14 218 1.322 29.46
Hulu Sungai 387 - 127 - 342 - 44 513 132.56
Sungai Laur 2.116 - 450 40 1.473 - 49 2.012 95.09
Simpang Hulu 5.146 - 1.579 58 2.356 - 34 4.027 78.25
Simpang Dua 471 1 300 5 646 - 40 992 210.62
Ketapang 62.305 1.555 20.512 574 35.048 1.190 6.726 65.485 105.10
Tabel 2. 53. Banyaknya Sarana Pelayanan KB Nasional menurut kecamatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2019-2020
Peran Pembantu
Klinik KB Pembina Keluarga Kelompok KB/KS
Kecamatan
Berencana Desa (PPKBD)
2019 2020 2019 2020 2019 2020
Matan Hilir Utara 2 2 5 5 0 0
Marau 1 1 10 10 0 0
Manis Mata 3 3 21 21 8 8
Kendawangan 3 3 19 19 2 2
Sandai 2 2 13 13 1 2
Sungai Laur 1 1 19 19 0 0
Simpang Hulu 1 1 15 15 2 2
Nanga Tayap 2 2 20 20 0 0
Matan Hilir Selatan 2 2 11 11 11 11
Tumbang Titi 1 1 25 25 25 25
Jelai Hulu 1 1 22 22 7 7
Delta Pawan 6 6 9 9 8 0
Muara Pawan 2 2 8 8 4 4
Benua Kayong 2 2 11 11 5 5
Hulu Sungai 1 1 12 12 2 2
Simpang Dua 1 1 6 6 4 2
Air Upas 1 1 9 9 136 136
Singkup 1 1 8 8 42 42
Pemahan 1 1 7 7 7 7
Sungai Melayu Rayak 1 1 11 11 11 11
Ketapang 35 35 261 261 275 266
Sama halnya dengan sebaran kader PPKBD, sebaran jumlah kelompok KB/KS juga
tidak merata di tiap kecamatan di Kabupaten Ketapang tahun 2019-2020. Kelompok
KB/KS paling banyak terdapat di Kecamatan Air Upas (136 unit) dan Kecamatan
Singkup (42 unit). Namun demikian, terdapat beberapa kecamatan yang belum
pernah memiliki kelompok KB/KS pada tahun 2019-2020, yaitu: 1) Matan Hilir
Utara, 2) Marau, 3) Nanga Tayap, dan 4) Sungai Laur. Kecamatan Delta Pawan semula
memiliki 8 kelompok KB/KS tahun 2019, namun pada tahun 2020 kecamatan ini
sama sekali tidak memiliki kelompok KB/KS. Kondisi sarana KB nasional di
Kabupaten Ketapang tahun 2019-2020 mengindikasikan belum optimalnya akses
masyarakat terhadap pelayanan Keluarga Berencana (KB). Hal ini disebabkan oleh
belum optimalnya pemerataan layanan untuk mendukung program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan belum
optimalnya fungsi Kampung Keluarga Berencana.
2.3.2.9. Perhubungan
Arus
Berangkat
Berangkat
Berangkat
Berangkat
Berangkat
Penumpang
Datang
Datang
Datang
Datang
Datang
dan Barang
Lalu Lintas
3.927 3.927 3.962 3.964 4.106 4.110 2.738 2.747 n/a n/a
Pesawat
Arus
Penumpang 45.588 38.961 54.706 45.026 138.016 112.345 47.209 18.735 n/a n/a
Pesawat
Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar
Arus Bagasi
Barang
843.764 787.160 933.956 999.876 n/a 2.110.147 538.007 646.755 n/a n/a
Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar
Arus Pos
Udara
16.861 10.428 14.975 51.284 28 27.139 0 379 n/a n/a
Tabel 2. 55. Arus Kunjungan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri Tahun 2020
Bulan Luar
Luar Negeri Dalam Negeri Dalam Negeri
Negeri
Unit GRT Unit GRT Unit GRT Unit GRT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Januari 3 96 889 88 64 102 12 310 032 163 173 689
2. Februari 2 65 852 81 54 536 13 321 342 210 216 002
3. Maret 2 65 480 100 60 811 11 318 820 190 192 222
4. April 3 96 893 98 73 654 12 328 741 170 166 636
5. Mei 2 65 549 83 57 072 14 391 736 168 197 871
6. Juni 3 98 748 82 63 353 11 341 885 178 225 455
7. Juli 3 98 925 94 63 177 9 238 095 148 174 436
8. Agustus 2 63 089 92 77 329 7 223 133 178 201 074
9. September 2 67 318 101 68 493 8 228 489 177 199 031
10. Oktober 2 66 553 102 71 075 13 422 246 222 232 348
11. November 3 97 476 111 80 637 10 377 068 149 161 177
12. Desember 2 66 196 86 68 052 10 337 831 266 286 557
Jumlah/ 2020
29 948 968 1 118 802 291 130 3 839 418 2 219 2 426 498
Total
Sumber: Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ketapang dan Unit Penyelenggara
Pelabuhan Klas III Kendawangan
45% 50%
40% 45%
35% 40%
35%
30%
33% 30%
25% 22%
29% 30% 25%
28%
20%
20%
15%
15%
10% 10%
5% 5%
0% 0%
2016 2017 2018 2019 2020
Urusan komunikasi dan informatika merupakan salah satu urusan yang sangat
penting bagi pembangunan daerah. Urusan ini berkaitan dengan akses masyarakat
terhadap infomasi publik. Gambaran kondisi komunikasi dan informatika dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tahun
No Jenis Data
2016 2017 2018 2019 2020
1 Indeks SPBE n/a n/a 1,45 1,73 1,73
Tabel 2. 59. Jumlah Pos Menurut Kecamatan di Kabupaten Ketapang Tahun 2019
No Kecamatan Jumlah
1 Kendawangan 1
2 Manis Mata 1
3 Marau 1
4 Singkup 0
5 Air Upas 1
6 Jelai Hulu 1
7 Tumbang Titi 1
8 Pemahan 1
9 Sungai Melayu Rayak 1
10 Matan Hilir Selatan 2
11 Benua Kayong 1
12 Matan Hilir Utara 1
13 Delta Pawan 2
14 Muara Pawan 0
15 Nanga Tayap 2
16 Sandai 1
17 Hulu Sungai 1
18 Sungai Laur 1
19 Simpang Hulu 1
20 Simpang Dua 0
Total 20
Sumber: Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun 2020
Salah satu roda penggerak perekonomian yang saat ini didorong untuk
dikembangkan dengan pesat di Indonesia adalah koperasi dan usaha kecil menengah
(UKM). Kedua usaha ini diharapkan dapat menjadi fondasi perekonomian yang
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Kabupaten Ketapang
memiliki sejumlah koperasi yang diharapkan dapat membantu menggerakkan
perekonomian masyarakat.
10,00
2020 41,00
2019 3,00
28,00
2018 9,00
41,00
2017 12,00
62,00
2016 16,00
43,00
Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Ketapang, 2021
Persentase koperasi aktif dan sehat terkecil selama periode 2016-2020 terdapat
pada tahun 2019. Koperasi aktif yang tercatat hanya mencapai 28 persen dan 97
persen di antaranya termasuk dalam kategori koperasi yang kurang atau tidak sehat
pada tahun 2019. Kondisi koperasi di tahun 2019 menggambarkan terdapat banyak
Grafik 2. 41. Persentase Peningkatan Omzet UKM dan Peningkatan Kelas Usaha Kecil
ke Menengah di Kabupaten Ketapang
12,00 11,00
10,00 10,00
10,00 9,00
8,00
8,00 9,00
8,00 8,00 8,00
6,00 7,50
4,00
2,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Ketapang, 2021
Kondisi kenaikan kelas yang diukur melalui omzet dan kekayaan bersih
menunjukkan kondisi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Ketapang belum
memiliki fondasi yang kuat. Kurangnya pembinaan terhadap para pelaku UKM,
terbatasnya permodalan, terbatasnya sarana dan prasarana pendukung usaha,
belum optimalnya standarisasi produk-produk UKM dan metode pemasaran secara
daring, serta terbatasnya daya saing produk menjadi penyebab belum optimalnya
kinerja usaha kecil dan menengah.
Data mengenai penanaman modal dibagi menjadi dua, yaitu: penanaman modal
asing (PMA) dan penanaman dalam negeri (PMDN). Kedua data tersebut sangat
berkontribusi untuk menentukan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Berikut adalah
data tentang realisasi PMA dan PMDN Kabupaten Ketapang tahun 2016 hingga 2020:
Tabel 2. 60. Realisasi PMDN dan PMA (juta rupiah) Tahun 2016-2020
Jenis
2016 2017 2018 2019 2020
Indikator
Realisasi
PMDN 6.502.894,94 7.297.008,94 693.985,80 771.942,20 833.103,90
Realisasi
PMA 2.063.059,49 2.270.624 375.356,70 303.520,70 301.732,30
Pendataan potensi investasi belum optimal karena metode dan sistem untuk
perhitungan PMA dan PMDN belum optimal (rekonsiliasi antara sistem dengan
manual), kesadaran perusahaan untuk melaporkan LKPM secara berkala masih
rendah, dan belum adanya peta potensi Kabupaten Ketapang. Sedangkan promosi
investasi belum berjalan dengan baik karena masih lemahnya koordinasi antar
perangkat daerah dalam pengembangan kerjasama, promosi, dan perizinan.
Kondusifitas iklim investasi juga harus diperbaiki dengan cara menyusun peraturan
tentang kemudahan berinvestasi dan mengakomodir Omnibus Law pasal 77 angka 2
dan 3, halaman 691 - 692, UU No 25 Tahun 2007.
Kepemudaan dan olahraga merupakan salah satu urusan wajib non pelayanan
dasar yang penting untuk mendukung kemajuan suatu daerah. Masyarakat
Kabupaten Ketapang memiliki minat dan bakat pada bidang kepemudaan dan
olahraga. Gambaran mengenai perkembangan sarana dan prasarana olahraga dan
kelompok pemuda di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020 dapat diketahui melalui
tabel berikut.
Tabel 2. 61. Perkembangan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Kelompok Pemuda
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Jumlah tim olahraga di Kabupaten Ketapang juga meningkat setiap tahun selama
2016-2020. Peningkatan tim olahraga tertinggi yaitu sebesar 49 tim pada tahun
2016-2017, sedangkan pada tahun 2018-2019 hanya terdapat penambahan tim
olahraga sebanyak 5 tim. Pertambahan jumlah tim olahraga di Kabupaten Ketapang
tahun 2016 hingga 2020 sejumlah 105 tim.
2.3.2.14. Statistik
2.3.2.15. Persandian
2.3.2.16. Kebudayaan
30 37 40
28 28 28
35
25 24
24 24
30
20
25
20 17
15 20
14 15
9 15
10
5 5 9
10
5 5
5
3 3 5 5
0 0
2016 2017 2018 2019 2020
60.000 2
53.490 53.490 53.490
49.490 1,8
50.000
1,6
40.024
1,4
40.000
1,2
30.000 1
0,8
20.000
0,6
0,4
10.000 5.690 3.988 3.064 1.375 0,2
149
0 0
2016 2017 2018 2019 2020
2.3.2.18. Kearsipan
Grafik 2. 44. Persentase Arsip Daerah Dalam Kondisi Baik, Persentase Arsip Statis,
dan Persentase Arsip Dinamis di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
100 90 90 90 90 90
90
80 70 70
65
70 60 60
60 50 50
50
40 30
30
20
10 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sektor keluatan dan perikanan merupakan salah satu sektor yang sangat
penting dalam menunjang perekonomian daerah. Selain itu, sektor ini juga dapat
berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat atau nelayan
setempa. Letak Kabupaten Ketapang yang berada di pantai barat Pulau Kalimantan
memberikan keuntungan tersendiri dalam pengembangan sektor perikanan dan
kelautan. Berikut adalah data mengenai kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB
Kabupaten Ketapang:
Tabel 2. 62. Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB Kabupaten Ketapang Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
a. Produksi Perikanan
Alat penangkap ikan juga merupakan salah satu variabel yang berpengaruh
terhadap kapasitas produksi perikanan tangkap. Jika alat penangkap ikan tersedia
dengan baik, maka produksi perikanan tangkap dapat dinaikan secara bertahap.
Berikut adalah data mengenai alat penangkap ikan di Kabupaten Ketapang:
Tabel 2. 66. Jumlah Alat Penangkap Ikan Dirinci Menurut Resort Perikanan dan
Kecamatan Tahun 2016-2020
Stagnasi luas area dan jumlah unit petak budidaya ikan sejak tahun 2016 hingga
2018 nyatanya menunjukkan kenaikan jumlah produksi ikan budidaya di tahun
2018. Sedangkan jumlah peningkatan unit petak di tahun 2020 justru tidak diikuti
dengan peningkatan jumlah produksi ikan budidaya di tahun 2020. Persoalan ini
dapat terjadi akibat beberapa sebab indikatif, seperti menurunnya skala usaha
akibat penurunan omzet pada saat pandemi COVID-19 dan lain sebagainya.
2.3.3.2. Pariwisata
15
15
10
10
6 5,88
5 4,5 4,19
3,66
2,23 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun -4,04
-5
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Tingkat Penghunian Kamar Kabupaten
28,71 24,61 26,3 25,86 31,85
Ketapang
Tingkat Penghunian Kamar Provinsi
42,77 39,26 45,78 38,78 27,44
Kalimantan Barat
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang dan Kalimantan Barat, 2021
Jumlah destinasi wisata Kabupaten Ketapang mencapai 140 objek yang terdiri
dari wisata alam, budaya, dan rohani hingga tahun 2019. Destinasi wisata tersebar
di berbagai kecamatan seperti Kecamatan Delta Pawan, Kecamatan Kendawangan,
Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, dan kecamatan lainnya.
Namun, persentase pengembangan destinasi wisata menunjukkan tren yang
menurun selama periode 2016-2020. Menurunnya pengembangan destinasi wisata
disebabkan oleh beberapa hal seperti terbatasnya sarana dan prasarana, rendahnya
pengembangan potensi atraksi wisata, dan rendahnya kapasitas SDM pengelola
wisata. Kerjasama pengembangan destinasi wisata juga belum berjalan dengan baik.
Kondisi ini ditandai dengan adanya beberapa konflik kepemilikan dan pengelolaan
objek wisata. Persoalan ini disebabkan oleh dua sebab indikatif, seperti belum
optimalnya sinergi kerjasama antara pelaku bisnis wisata, masyarakat, dan
pemerintah daerah serta rendahnya pemberdayaan masyarakat melalui kelompok
sadar wisata.
2.3.3.3. Pertanian
Tabel 2. 70. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Ketapang Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
Tabel 2. 71. Peranan Subkategori terhadap Nilai Tambah Kategori Pertanian, Peternakan,
Perburuan, dan Jasa Pertanian di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020
Tabel 2. 72. Produksi Tanaman Pangan (Ton) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tabel 2. 73. Luas Lahan Pertanian (Ha) di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Luas lahan sawah tadah hujan mengalami penurunan pada tahun 2016 ke 2017
dan stagnan hingga tahun 2020. Penurunan tahun 2016 hingga 2017, yaitu sebesar
13.605 Ha. Penurunan luas lahan pertanian tanaman pangan juga terjadi untuk jenis
lahan kering, terutama ladang/ hulma. Penurunan luas ladang/hulma terbesar
terjadi pada tahun 2016 hingga 2017, yaitu sebesar 1.643 Ha. Persoalan ini terjadi
akibat beberapa sebab indikatif. Salah satunya adalah konversi lahan pertanian
tanaman pangan di Kabupaten Ketapang.
Tabel 2. 75. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah–Buahan Semusim Menurut Jenis Tanaman (kw),
Tahun 2016-2020
Tabel 2. 76. Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut Jenis Tanaman (kg), 2016-2020
Jenis
2016 2017 2018 2019 2020
Komoditas
Dlingo 665,00 949,00 895,00 572,00 991,00
Jahe 39.843,00 86.215,00 122.400,00 149.141,00 175.984,05
Kapulaga n/a n/a n/a n/a 0,00
Keji Beling 340,00 412,00 248,00 11,00 74,00
Kencur 21.303,00 27.417,00 45.919,00 58.307,00 59.785,10
Kunyit 53.108,00 139.977,00 234.149,00 110.197,00 104.626,46
Laos 45.467,00 88.130,00 71.547,00 91.812,00 80.495,60
Lempuyang 333,00 52,00 24,00 54,00 203,81
Lidah Buaya 33,00 52,00 24,00 54,00 72,00
Mahkota Dewa 147,00 662,00 144,00 540,00 792,00
Mengkudu 444,00 974,00 699,00 568,00 442,00
Sambiloto 57,00 75,00 12,00 35,00 51,70
Temuireng 704,00 1.025,00 982,00 791,00 332,60
Temukunci 120,00 135,00 60,00 125,00 68,00
Temulawak 845,00 2.147,00 3.894,00 2.209,00 3.037,31
Total 123.566,00 262.007,00 358.597,00 265.275,00 250.971,58
Tabel 2. 77. Produksi Tanaman Perkebunan (ton) Tahun 2016 dan 2020
Tabel 2. 78. Populasi Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/Unggas (Ekor) Tahun 2016-2020
Tabel 2. 79. Produksi Daging Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak/ Unggas (Kg)
Tahun 2016-2020
i. Produksi Telur
Produksi telur juga merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
menggambarkan perkembangan sub-sektor peternakan. Indikator ini juga
berkolerasi dengan cadangan pangan dalam daerah. Produksi telur sangat
dibutuhkan untuk mencukupi konsumsi nutrisi masyarakat. Data produksi telur di
Kabupaten Ketapang dapat dilihat pada tabel berikut:
2.3.3.4. Perdagangan
Sektor perdagangan menjadi salah satu sektor yang berkontribusi cukup besar
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Ketapang meskipun mengalami
pertumbuhan yang melambat. Rata-rata kontribusi sektor perdagangan mencapai
10,76 persen pada tahun 2016-2020.
Tabel 2. 81. Peranan Sub Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor terhadap PDRB Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020
Tahun
Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019 2020
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
11,28 10,95 10,61 10,73 10.24
Mobil dan Sepeda Motor
a. Perdagangan Mobil, Sepeda Motor
2,71 2,53 2,43 2,37 n/a
dan Reparasinya
b. Perdagangan Besar dan Eceran,
Bukan Mobil dan Sepeda Motor 8,57 8,42 8,18 8,34 n/a
Pada periode 2016 hingga 2020, perdagangan besar dan eceran, bukan mobil
dan sepeda motor menjadi sub kategori yang mendominasi sektor perdagangan
besar dan eceran. Analisis lebih dalam terkait kontribusi sub sektor hanya bisa
dilakukan pada tahun 2016-2019 karena mulai tahun 2020 tidak dilakukan
perhitungan PDRB hingga tingkat sub sektor. Kontribusi sub sektor perdagangan
besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor cenderung stagnan dengan rata-
rata kontribusi sebesar 8,44 persen pada tahun 2016-2019. Sub sektor perdagangan
mobil, sepeda motor, dan reparasinya juga menunjukkan tren yang serupa dengan
rata-rata kontribusi sebesar 2,59 persen pada tahun 2016-2019. Stagnasi
pertumbuhan di sektor ini disebabkan oleh menurunnya laju pertumbuhan sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor beserta sub-
kategorinya.
Grafik 2. 46. Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil,
dan Sepeda Motor beserta Sub Kategorinya di Kabupaten Ketapang (Persen) Tahun 2016-2020
7 6,3
5,83
6 5,3
5 5,34 5,12
4,67
4 3,39
3,35
3
3,23
2 2,78 2,85
2,34
1
0
2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
Tabel 2. 82. Jumlah Pasar Tradisional dan Omzet Perdagangan Pasar Tradisional
Tahun 2016-2020
2.3.3.5. Perindustrian
Tabel 2. 83. Peranan Sub Kategori Industri Pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Ketapang
(persen) Tahun 2016-2020
Tahun
Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019 2020
Industri Pengolahan 13,73 14,09 14,50 14,43 n/a
a. Industri Makanan dan Minuman 10,37 10,53 10,70 11,08 n/a
b. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,02 0,02 0,02 0,03 n/a
c. Industri Kulit, Barang dari Kulit,
0,00 0,00 0,00 0,00 n/a
Alas Kaki
d. Industri Kayu, Barang dari Kayu
dan Gabus dan Barang Anyaman
dari Bambu, Rotan, dan 1,62 1,55 1,44 1,26 n/a
sejenisnya
e. Industri Kertas dan Barang dari
Kertas, Percetakan, dan 0,02 0,02 0,02 0,02 n/a
Reproduksi Media Rekaman
f. Industri Kimia, Farmasi, dan
Obat Tradisional 0,00 0,00 0,00 0,00 n/a
Industri makanan dan minuman menjadi sub kategori yang paling mendominasi
dengan rata-rata kontribusi mencapai 10,66 persen dari total PDRB Kabupaten
Ketapang pada periode 2016-2019. Pada tahun 2020 tidak dapat dijabarkan karena
data tidak tersedia. Pertumbuhan sub kategori ini juga tercatat cukup tinggi dengan
rata-rata sebesar 6,44 persen. Di kelas industri kecil dan menengah, kelompok
industri makanan dan minuman mampu menyerap tenaga kerja hingga 635 orang
dengan total nilai investasi mencapai 6,2 milyar rupiah sedangkan di kelas industri
menengah, kelompok industri makanan dan minuman menyerap tenaga kerja
sejumlah 2.343 orang dengan total nilai investasi berkisar 363,72 milyar rupiah pada
tahun 2019.
Grafik 2. 47. Laju Pertumbuhan Sub Kategori Pilihan Sektor Industri Pengolahan (Persen)
Tahun 2016-2020
Kategori industri lain yang turut berkontribusi yaitu industri kayu, barang dari
kayu dan gabus, dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya meski
pangsanya jauh lebih kecil dibanding industri makanan dan minuman. Rata-rata
kontribusi sektor tersebut tercatat sebesar 1,53 persen dengan rata-rata
pertumbuhan negatif yaitu -2,58 persen. Pertumbuhan yang fluktuatif dan
cenderung menurun disebabkan oleh pola produksi para pelaku industri di bidang
kerajinan yang hanya melakukan produksi jika terdapat pesanan yang sifatnya tidak
menentu.
Kontribusi sub kategori lainnya hanya berkontribusi sangat kecil yaitu tidak
mencapai satu persen dengan pertumbuhan yang cukup fluktuatif. Industri logam
dasar sempat mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi pada tahun 2016 tetapi
terus menunjukkan tren yang menurun. Penurunan pertumbuhan pada sektor
industri logam dasar disebabkan oleh sulitnya memperoleh bahan baku.
Pola pikir para pelaku industri yang masih sederhana, proses pengolahan yang
masih tradisional, serta keterbatasan akses distribusi dan pemasaran menjadi
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi di sub sektor industri
pengolahan lainnya di Kabupaten Ketapang. Kondisi tersebut menyebabkan sektor
industri pengolahan secara umum belum dapat berkontribusi dengan optimal.
2.3.3.6. Transmigrasi
Grafik 2. 48. Indeks Reformasi Birokrasi (IRB) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
70
60 59,51 59,51
50 50,58 51,83
40
30
20
10
0 0
2016 2017 2018 2019 2020
Tabel 2. 85. Nilai dan Predikat SAKIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Nilai SAKIP Daerah 48,43 (C) 32,08 (C) 34,91 (C) 52,13 (CC) 60,11 (B)
Selain nilai SAKIP, kinerja pemerintahan umum juga dapat diukur dari peringkat
EKPPD Kabupaten Ketapang. Peringkat EKPPD merupakan penilaian terhadap
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berikut ini adalah peringkan EKPPD
Kabupaten Ketapang.
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Peringkat EKPPD 7 3 5 Masih Evaluasi Masih Evaluasi
Grafik 2. 49. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
70
60
50
40
30
20
10
0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Grafik 2. 50. Persentase OPD yang telah memiliki SOP di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
100,00
90,00
80,00 91,00
70,00 82,14
75,00 75,00 76,78
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
Pengendaliaan daerah terkait kewilayahan juga belum berjalan efektif. Hal ini
dapat dilihat dari belum efektifnya pengendaliaan kinerja kecamatan. Persoalan ini
terjadi karena belum optimalnya tindak lanjut monitoring dan evaluasi PATEN,
dengan masih adanya kecamatan yang belum memenuhi syarat penyelenggaraan
dan data monografi kecamatan yang belum diperbaharui secara baik.
Urusan ini berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan.
Urusan ini merupakan salah satu urusan yang sangat penting bagi penyelenggaraan
pemerintahan daerah, terutama menyangkut fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan
fasilitasi. Salah satu indikator untuk melihat kinerja pelaksanaan urusan ini adalah
jumlah produk DPRD yang dibuat maupun disetujui oleh DPRD.
Tabel 2. 87. Jumlah Produk DPRD Periode 2009-2014 dan 2014-2019 Kabupaten Ketapang
Produk DPRD yang dibuat maupun disetujui sebanyak 208 produk pada periode
2009-2014. Namun, kondisi ini mengalami penurunan pada periode 2014-2019, di
mana jumlah produk yang dibuat dan disetujui oleh DPRD hanya sebanyak 168
produk. Penyebab indikatif adalah belum optimalnya fasilitasi kegiatan DPRD dan
Tahun
No Jenis Data
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Partisipasi Masyarakat dalam
1 100 100 100 100 100
pembangunan (Musrenbang)
2 Realisasi Kinerja Pembangunan 43.5 47.8 56.5 n/a n/a
3 Penghargaan Pembangunan Daerah n/a n/a 3,90 n/a n/a
Selain itu, kualitas perencanaan daerah juga dapat dinilai dari hasil penilaian
SAKIP Daerah. Predikat SAKIP Kabupaten Ketapang masih belum optimal saat ini
karena predikatnnya “CC”. Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas perencanaan
pembangunan daerah belum berjalan optimal. Penyebab indikatif adalah belum
optimalnya keselarasan antara dokumen perencanaan daerah, belum optimalnya
pengendalian dan evaluasi pembangunan, masih rendahnya tindak lanjut aspirasi
masyarakat dalam perencanaan pembangunan derah, belum optimalnya
keselarasan antara perencanaan dengan penganggaran, dan indikator belum
berorientasi outcome.
2.3.5.2. Keuangan
Tabel 2. 89. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP
12
10,23
10 8,78
8,42 8,31
8 7,09
0
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2021
2.3.5.3. Kepegawaian
Tabel 2. 90. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Jabatan di Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah jabatan pimpinan tinggi
1. n/a 31 30 29 29
pada instansi pemerintah
Jumlah jabatan administrasi
2. pada instansi pemerintah n/a 161 146 163 158
(Eselon III)
Jumlah jabatan administrasi
3. pada instansi pemerintah n/a 553 532 520 475
(Eselon IV)
Jumlah jabatan administrasi
4. pada instansi pemerintah n/a 1616 1152 1459 1260
(Pelaksana)
Jumlah pemangku jabatan
5. n/a 4421 4208 4427 4327
fungsional (JF)
Jumlah Pejabat Struktural n/a 745 708 712 662
Jumlah Total Pegawai n/a 6782 6068 6598 6249
Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2021
Tabel 2. 91. Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
IPP n/a n/a 48,95 62,02 n/a
Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2021
Selain itu, indikator lain yang perlu diperhatikan adalah kinerja pegawai. Hal ini
dapat dilihat dari persentase ASN yang memiliki nilai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
Persentase ASN dengan nilai SKP dengan kategori baik sudah 100 persen pada tahun
2017 hingga 2019. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai sudah berjalan
optimal.
Kompetensi pegawai dapat dinilai dari PNS yang mengikuti pelatihan dan
pendidikan serta berapa lama pegawai mendapatkan pendidikan dan pelatihan.
Berikut ini adalah persentase PNS yang mengkuti pelatihan dan pendidikan serta
rata-rata lama pegawai mendapatkan Pendidikan dan pelatihan.
Tabel 2. 92. Presentase Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengikuti Pelatihan dan Pendidikan
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Tabel 2. 93. Persentase struktur jabatan yang terisi sesuai dengan kompetensi
di Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase struktur jabatan yang
n/a 1.07% 0.71% 0.98% n/a
terisi sesuai dengan kompetensi
Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2021
Tabel 2. 94. Persentase Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang Ditindaklanjuti dan
Dimanfaatkan di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase hasil penelitian dan pengembangan
n/a 92 100 80 100
daerah yang ditindaklanjuti.
Persentase pemanfaatan hasil kelitbangan. n/a 100 100 100 100
Jumlah Hasil Litbang n/a 12 11 4 2
Urusan pengawasan merupakan salah satu urusan yang sangat penting bagi
pemerintah daerah. Urusan ini berperan dalam memastikan tidak terjadinya
pelanggaran dan penyelewengan dalam menyelenggarakan roda pemerintahan dan
pembangunan daerah. Berikut ini adalah data terkait dengan tingkat pengawasan di
Kabupaten Ketapang.
Tabel 2. 95. Tingkat Kapabilitas APIP dan Maturitas SPIP Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Tingkat kapabilitas APIP n/a Level 2 Level 2 Level 3 Level 3
2 Maturitas SPIP n/a Level 1 Level 2 Level 3 Level 3
Tingkat kapabilitas APIP dan maturitas SPIP Kabupaten Ketapang sudah berada
pada level 3 pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan, proses, dan
prosedur di APIP telah ditetapkan, didokumentasikan, dan terintegrasi satu sama
lain. Selain itu, manajemen dan praktik professional sudah mapan dan seragam
diterapkan di seluruh kegiatan pengawasan intern. Capaian level SPIP yang sudah
baik ini membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang mendapatkan opini BPK
dengan predikat WTP selama 6 (enam) tahun berturut-turut, yaitu mulai dari tahun
2014 hingga 2020.
0,60%
0,50%
0,50%
0,38% 0,38%
0,40%
0,32%
0,27%
0,30%
0,20%
0,10%
0,00%
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, 2020
Kinerja pengawasan juga dapat dilihat dari Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(TLHP), baik internal maupun eksternal. Semakin tinggi persentase TLHP, maka
menunjukkan semakin baik pula kualitas auditor dan rekomendasi untuk
ditindaklanjuti. Berikut ini adalah hasil TLHP internal dan eksternal di Kabupaten
Ketapang.
Tabel 2. 96. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase tindak lanjut hasil
1 59% 60% 63% 64% 65%
pemeriksaan (TLHP) internal
Persentase tindak lanjut hasil
2 80% 81% 82% 83% 84%
pemeriksaan (TLHP) eksternal
Persentase perangkat daerah yang
3 telah menyusunan dan menerapkan 10 15 20 26 27
SOP dan SPP
Capaian TLHP, baik eksternal maupun internal mengalami kenaikan pada tahun
2016 hingga 2020. Jika membandingkan hasil TLHP internal dan eksternal, maka
hasil TLHP eksternal lebih tinggi capaiannya, yaitu sebesar 84 persen. Artinya,
Tabel 2. 97. Persentase Pengaduan yang Ditangani di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Jumlah pengaduan yang masuk 20 15 14 15 10
Jumlah pengaduan yang
2 16 13 10 11 4
tertangani
Persentase 80.00 86.67 71.43 73.33 40.00
Salah satu lembaga yang berdiri di tingkat daerah adalah Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memiliki beberapa fungsi,
antara lain untuk merumuskan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa dan
politik, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesatuan bangsa dan politik, pembinaan dan fasilitas bidang kesatuan bangsa dan
politik di lingkungan Provinsi Kabupaten/ Kota, dan pelaksanaan tugas di bidang
idiologi dan wasbang, kewaspadaan, pembinaan kemasyarakatan dan politik dalam
negeri.
Tabel 2. 98. Pengeluaran Perkapita yang Disesuaikan (Rp. 000) Kabupaten Ketapang
Tahun 2016-2020
Pengeluaran per kapita per tahun selalu menunjukkan peningkatan pada tahun
2016 hingga 2019. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2017 hingga 2018, yaitu
Rp.513.000,00. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan
masyakarat secara umum di Kabupaten Kepatang. Penurunan sempat terjadi pada
tahun 2020 yaitu sebesar Rp 96.000,00. Penurunan tersebut diduga disebabkan oleh
terjadinya pandemi COVID-19 yang mempengaruhi daya beli masyarakat Kabupaten
Ketapang. Meskipun penurunan terhitung sedikit, indikator pengeluaran per kapita
harus disikapi dengan hati-hati karena indikator ini tidak mampu mencerminkan
pengeluaran secara riil per orang. Artinya, orang dengan tingkat kekayaan lebih
tinggi dianggap memiliki jumlah pengeluaran yang sama dengan orang yang masuk
Tabel 2. 99. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (rupiah)
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tabel 2. 100. Rata-rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Komoditas (Persen)
di Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Grafik 2. 53. Indeks Kemahalan Konstruksi di Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Terpilih
Tahun 2016-2020
a. Tindak Kriminalitas
Tabel 2. 101. Jumlah Tindak Kejahatan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Lainnya
di Provinsi Kalimantan Barat
Jumlah penduduk usia < 15 tahun 142631 n/a n/a n/a n/a
Jumlah penduduk usia > 64 tahun 17980 n/a n/a n/a n/a
Jumlah penduduk usia tidak produktif 160611 n/a n/a n/a n/a
Jumlah penduduk usia 15-64 tahun 324507 n/a n/a n/a n/a
Penilaian terhadap kinerja keuangan masa lalu secara umum dapat dilihat dari
kemampuan keuangan daerah dalam membiayai penyelenggaraan roda
pemerintahan dan pembangunan daerah. Indikator yang dapat digunakan untuk
menilai kemampuan keuangan daerah tersebut adalah derajat desentralisasi fiskal.
Derajat desentralisasi fiskal daerah merupakan perbandingan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap total pendapatan daerah. Semakin tinggi derajat
desentralisasi fiskal, maka semakin tinggi kemampuan keuangan daerah dalam
mendukung otonomi daerah, dan sebaliknya. Berikut ini adalah data derajat
desentralisasi fiskal Kabupaten Ketapang tahun 2016-2020.
12
10 8,78 10,23
8,42 8,31
8 7,09
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016- 2020.
Transfer Pemerintah
4.2.2. 166,144,686,000.00 210,380,549,397.00 236,043,380,000.00 276,859,501,000.00 299,574,340,985.00 10.48
Pusat - Lainnya
4.2.2.1. Dana Otonomi Khusus 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4.2.2.2. Dana Penyesuaian 166,144,686,000.00 210,380,549,397.00 236,043,380,000.00 276,859,501,000.00 299,574,340,985.00 10.48
Transfer Pemerintah
4.2.3. 67,989,748,969.00 62,501,473,426.75 100,231,471,470.00 109,486,224,813.00 103,413,046,489.00 4.45
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil
4.2.3.1. 61,072,148,969.00 61,992,062,339.00 100,231,471,470.00 107,879,076,813.00 103,413,046,489.00 6.72
Pajak
Pendapatan Bagi Hasil
4.2.3.2. 6,917,600,000.00 509,411,087.75 0.00 1,607,148,000.00 0.00 -
Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN
4.3. 1,611,358,721.00 293,300,534.00 66,137,480,000.00 84,964,820,404.38 86,521,181,055.00 4,4z4.03
DAERAH YANG SAH
4.3.1. Pendapatan Hibah 1,251,358,721.00 293,300,534.00 66,137,480,000.00 84,964,820,404.38 86,521,181,055.00 4,464.08
Pendapatan Daerah Yang
4.3.2. 360,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -
Sah Lainnya
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2020
60 56,21
54,08 52,38 51,96
48,04
50
42,61 42,36
39,47
36,92 37,03
40
30
20
5,33 5,80 5,20 2,97 4,06
10
4,02 3,21 2,95 2,71 2,70
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
B. Pendapatan Transfer
Pendapatan transfer masih menjadi komponen utama yang memiliki kontribusi
terhadap pendapatan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh dana dari
pemerintah pusat terhadap kapasitas keuangan daerah Kabupaten Ketapang masih
sangat tinggi. Kontirbusi pandapatan transfer yang tinggi ini terjadi karena didukung
oleh kontribusi masing-masing komponennya, yang dapat dilihat di grafik berikut
ini.
Grafik 3. 3. Kontribusi Komponen Pendapatan Transfer Terhadap
Total Pendapatan Transfer Kabupaten Ketapang (%), Tahun 2016-2020
86,71 85,07
90 82,41 81,54 79,25
80
70
60
50
40
30 15,42
11,51 12,35 13,23
20 9,43
3,86 3,42 5,24 5,23 5,32
10
0
2016 2017 2018 2019 2020
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
2016 2017
100,00 2018 2019 2020
100,00
100,00
100,00
77,66
22,34
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DANA HWS DANA PENDAPATAN PENDAPATAN DANA KONJUNGSI
PENYESUAIAN HIBAH LAINNYA BANTUAN DAN
PENGEMBANGAN
BELANJA TAK
5.3. 1,088,096,250.00 1,151,026,550.00 286,700,000.00 426,959,318.52 1,358,998,361.00 28.67
TERDUGA
5.3.1 Belanja Tak Terduga 1,088,096,250.00 1,151,026,550.00 286,700,000.00 426,959,318.52 1,358,998,361.00 28.67
TRANSFER/BANTUAN
5.4.2. 265,119,704,491.41 333,375,754,217.00 340,264,650,182.00 384,198,953,057.18 378,504,108,094.00 15.22
KEUANGAN
Bantuan Keuangan Ke
5.4.2.1. Pemerintah Daerah 264,838,565,747.41 332,435,277,105.00 339,324,173,070.00 383,215,514,101.18 377,434,745,446.00 15.27
Lainnya
Bantuan Keuangan
5.4.2.2. 281,138,744.00 940,477,112.00 940,477,112.00 983,438,956.00 1,069,362,648.00 36.13
Lainnya
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp) (%)
3.1 Penerimaan Daerah 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40 5,68
Sisa Lebih Perhitungan
3.1.1 Anggaran Tahun Sebelumnya 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40 5,68
(SiLPA)
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan
3.1.3
Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaaan Pinjaman
3.1.4
Daerah
Penerimaan Kembali
3.1.5
Pemberian Pinjaman Daerah
3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah
3.2 Pengeluaran Daerah 1,000,000,000.00 5,732,340,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 94,14
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi)
3.2.2 1,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 94,14
Pemerintah Daerah
3.2.3 Pembiayaan Pokok Utang 0.00 732,340,000.00 0.00 0.00 0.00 -
Pembiayaan Pokok Pinjaman
3.2.4 DN Pemerintah Daerah
Lainnya
3.2.5 Pemberian Pinjaman Daerah
Jumlah Pembiayaan Daerah 110,122,731,752.94 51,100,753,786.50 48,404,710,461.81 93,577,719,040.67 116,500,186,091.40 6.84
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2020
Kondisi yang sama juga terjadi pada pertumbuhan penerimaan daerah, yaitu
mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dan cenderung meningkat. Kondisi ini
terjadi disebabkan oleh adanya peningkatan SiLPA pada tahun 2020. Sementara itu,
pengeluaran pembiayaan mengalami pertumbuhan tetapi cenderung stagnan dalam
3 (tiga) tahun terakhir. Kondisi ini terjadi karena adanya pengeluaran di komponen
penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah dan pembiayaan pokok utang.
Tahun Rata-Rata
No Uraian Pertumbuhan
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp) 2020 (Rp)
(%)
1 ASET
1.1 ASET LANCAR 109.961.810.680,63 95.542.072.642,42 208.459.512.044,18 235.880.191.638,54 380.364.254.691,74 30,27
1.1.1 Kas di Kas Daerah 37.404.358.877,93 38.311.887.450,27 75.620.109.855,22 81.248.543.514,55 209.417.521.719,26 41,02
Kas di Bendahara
1.1.2 928.377.900,42 256.429.064,33 276.285.709,00 656.898.196,00 674.933.180,00 63,79
Pengeluaran
Kas di Bendahara
1.1.3 64.007.250,64 191.371.217,35 197.132.711,69 212.663.533,60 257.347.087,62 53,30
Penerimaan
Kas di Kas BLUD RSUD dr.
1.1.4 11.393.185.890,71 9.100.843.767,76 15.276.484.323,69 16.628.373.875,62 2.320.245.344,65 -8,00
Agoesdjam
Kas di Kas Bendahara Dana
1.1.5 7.120.516.159,80 5.604.819.390,43 6.684.789.150,73 8.181.163.398,43 4.351.077.468,59 4,36
Kapitasi JKN)
1.1.6 Kas di Bendahara BOS - - - 14.572.543.573,20 5.011.970.861,49 -13,12
1.1.7 Kas Lainnya 2.998.638.756,00 1.569.733.449,95 1.986.439.489,15 723.205.653,00 2.560.246,00 37,12
1.1.8 Piutang Pajak Netto 11.632.454.919,72 12.020.947.562,61 32.321.291.091,80 38.630.543.057,62 38.114.192.301,37 41,26
1.1.9 Piutang Retribusi Netto 491.600.975,76 36.304.924,21 70.739.622,50 13.141.153,33 19.451.767,00 3,84
Piutang Piutang Hasil
Pengelolaan Kekayaan
1.1.10 5.268.940.777,00 5.623.501.444,67 5.310.118.291,04 6.180.663.453,55 6.358.056.245,00 3,67
Daerah yang Diplsahkan
Netto
Piutang Pendapatan Asli
1.1.11 4.926.627.047,40 8.122.233.768,86 28.511.812.563,53 14.114.651.418,02 12.892.059.677,99 56,51
Daerah Lainnya Netto
Piutang Pendapatan Transfer
1.1.12 - - - 11.021.289.860,00 55.358.331.446,00 80,46
Pemerintah Pusat Netto
Piutang Pendapatan Transfer
1.1.13 12.083.535.313,00 - 27.684.314.580,30 29.136.112.760,00 13.928.744.219,68 -26,64
Pemerintah Provinsi Netto
INVESTASI JANGKA
1.2 42.818.187.629,95 46.502.009.280,42 49.483.077.736,50 55.379.739.936,80 60.422.510.409,28 6,80
PANJANG
1.2.1 Investasi Non Permamen - - - - - 0,00
Investasi Non-Permamen
1.2.1.1 - - - - - 0,00
Lainnya
Tabel 3. 7. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Rasio hutang terhadap total aset yang dimiliki oleh Kabupaten Ketapang
menunjukkan angka yang sangat kecil dengan rata-rata 0,022 pada tahun 2016-
2020. Angka tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Ketapang
memiliki kemampuan untuk melunasi seluruh kewajiban yang ada. Angka tersebut
juga mengindikasikan bahwa sumber pembiayaan yang berasal dari hutang sangat
kecil. Rendahnya angka tersebut disebabkan oleh kewajiban yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Ketapang relatif kecil jika dibandingkan dengan total aset
yang dimiliki. Pemerintah Kabupaten Ketapang juga tercatat tidak memiliki
kewajiban jangka panjang selama periode 2016-2020.
Tabel 3. 8. Rasio Total Hutang terhadap Modal Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Rasio Hutang
Tahun Total Hutang (Rupiah) Total Modal (Rupiah)
terhadap Modal
2016 56.755.097.066,83 3.607.722.885.004,93 0,016
2017 100.831.419.213,56 4.216.063.262.507,24 0,024
2018 132.965.136.881,10 4.424.557.695.578,59 0,030
2019 85.994.433.253,34 4.758.566.956.305,34 0,018
2020 109.579.482.469,14 5.151.055.752.030,26 0,021
Rasio total hutang terhadap modal yang dimiliki oleh Kabupaten Ketapang
tergolong sangat rendah. Kondisi tersebut mengindikasikan Pemerintah Kabupaten
Ketapang memiliki kemandirian yang cukup tinggi dalam menyediakan modal untuk
pembangunan daerah. Rata-rata rasio total hutang terhadap modal yaitu sebesar
0,107 pada periode 2016-2020. Kenaikan dan penurunan yang terjadi disebabkan
oleh naik turunnya jumlah kewajiban pada tahun berjalan yang disertai dengan
penambahan modal setiap tahunnya.
Rasio keuangan lainnya yang digunakan untuk melihat tingkat aktivitas tertentu
pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang adalah rasio
aktivitas. Rasio yang digunakan adalah rasio rata-rata umur piutang dan rasio rata-
rata umur persediaan. Berikut ini hasil perhitungan rasio aktivitas Pemerintah
Daerah Kabupaten Ketapang pada periode 2016-2020:
Rasio rata-rata umur piutang adalah rasio untuk melihat berapa lama (hari)
yang diperlukan untuk melunasi piutang. Perhitungan dilakukan dengan
menghitung perputaran piutang terlebih dahulu, yaitu membandingkan pendapatan
daerah terhadap rata-rata piutang pendapatan daerah (pendapatan daerah : rata-
rata piutang pendapatan daerah). Selanjutnya, membagi jumlah hari dalam setahun
(asumsi 1 tahun sama dengan 365 hari) dengan perputaran piutang (365:
Rasio rata-rata umur persediaan adalah rasio untuk melihat berapa lama dana
tertanam dalam bentuk persediaan. Perhitungan dilakukan dengan menghitung
perputaran persediaan yang didapatkan dengan membagi nilai persediaan yang
digunakan dalam waktu 1 tahun dengan rata-rata nilai persediaan. Selanjutnya,
membagi jumlah hari dalam 1 tahun yaitu 365 dengan perputaran persediaan (365:
perputaran persediaan).
Tabel 3. 10. Rasio Rata-Rata Umur Persediaan Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
5.3. BELANJA TAK TERDUGA 1,700,000,000.00 1,088,096,250.00 64.01 1,700,000,000.00 1,151,026,550.00 67.71
5.3.1 Belanja Tak Terduga 1,700,000,000.00 1,088,096,250.00 64.01 1,700,000,000.00 1,151,026,550.00 67.71
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 2,070,858,982,571.91 1,951,143,200,045.03 94.22 2,078,057,761,871.91 1,993,617,873,645.17 95.94
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Lanjutan Tabel…
Kode 2018 2019 2020
Uraian
Akun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
5. BELANJA 1,860,550,464,559.79 1,771,438,378,261.15 95.21 2,080,873,085,732.15 1,956,565,070,669.85 94.03 1,868,121,375,554.74 1,757,682,718,910.17 94.09
5.1. BELANJA OPERASI 1,209,702,655,972.99 1,152,012,616,858.30 95.23 1,327,009,179,005.92 1,259,774,768,337.21 94.93 1,415,040,551,109.96 1,331,746,853,226.12 94.11
5.1.1. Belanja Pegawai 794,504,873,707.75 784,138,457,910.17 98.70 867,182,453,956.03 832,216,376,765.20 95.97 897,325,492,631.02 859,489,266,288.31 95.78
5.1.2. Belanja Barang 383,076,182,265.24 339,301,358,948.13 88.57 418,002,452,049.89 387,834,018,572.01 92.78 417,976,797,128.94 372,981,825,587.81 89.24
5.1.3. Belanja Bunga 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.1.4. Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5.1.5. Belanja Hibah 31,621,600,000.00 28,508,800,000.00 90.16 41,224,273,000.00 39,234,373,000.00 95.17 99,238,261,350.00 99,025,761,350.00 99.79
5.1.6. Belanja Bantuan Sosial 500,000,000.00 64,000,000.00 12.80 600,000,000.00 490,000,000.00 81.67 500,000,000.00 250,000,000.00 50.00
5.2. BELANJA MODAL 646,847,808,586.80 619,139,061,402.85 95.72 748,863,906,726.23 696,363,343,014.12 92.99 450,361,083,465.51 424,576,867,323.05 94.27
5.2.1. Belanja Tanah 3,598,020,940.00 3,228,108,000.00 89.72 6,374,660,360.00 6,045,350,540.00 94.83 3,131,988,500.00 2,978,942,700.00 95.11
Belanja Peralatan dan
5.2.2. 43,653,504,328.70 41,512,503,101.33 95.10 78,338,409,634.23 74,938,063,581.12 95.66 119,898,078,039.51 116,895,651,954.83 97.50
Mesin
Belanja Gedung dan
5.2.3. 107,030,225,247.20 103,445,327,459.52 96.65 202,264,528,862.00 198,954,173,152.00 98.36 123,218,461,719.00 113,568,286,682.22 92.17
Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi &
5.2.4. 470,942,630,220.90 455,306,874,541.00 96.68 433,537,448,870.00 403,030,100,428.00 92.96 192,645,646,500.00 180,246,097,486.00 93.56
Jaringan
Belanja Aset Tetap
5.2.5. 21,447,165,000.00 15,470,650,013.00 72.13 28,245,623,000.00 13,303,267,313.00 47.10 9,885,989,330.00 9,399,010,551.00 95.07
Lainnya
5.2.6. Belanja Aset Lainnya 176,262,850.00 175,598,288.00 99.62 103,236,000.00 92,388,000.00 89.49 1,580,919,377.00 1,488,877,949.00 94.18
BELANJA TAK
5.3. 4,000,000,000.00 286,700,000.00 7.17 5,000,000,000.00 426,959,318.52 8.54 2,719,740,979.27 1,358,998,361.00 49.97
TERDUGA
5.3.1 Belanja Tak Terduga 4,000,000,000.00 286,700,000.00 7.17 5,000,000,000.00 426,959,318.52 8.54 2,719,740,979.27 1,358,998,361.00 49.97
5.4. TRANSFER 349,837,357,362.00 346,934,184,261.00 99.17 395,172,295,635.72 392,164,977,932.08 99.24 389,343,890,433.10 386,600,318,518.70 99.30
TRANSFER/BAGI
5.4.1. 6,776,909,350.00 6,669,534,079.00 98.42 8,262,462,424.72 7,966,024,874.90 96.41 10,319,066,685.10 8,096,210,424.70 78.46
HASIL KE DESA
5.4.1.1. Bagi Hasil Pajak 6,241,495,200.00 6,142,585,090.00 98.42 7,656,590,721.90 7,370,419,221.86 96.26 9,724,970,382.30 7,677,576,769.83 78.95
5.4.1.2. Bagi Hasil Retribusi 535,414,150.00 526,948,989.00 98.42 605,871,702.82 595,605,653.04 98.31 594,096,302.80 418,633,654.87 70.47
TRANSFER/BANTUAN
5.4.2. 343,060,448,012.00 340,264,650,182.00 99.19 386,909,833,211.00 384,198,953,057.18 99.30 379,024,823,748.00 378,504,108,094.00 99.86
KEUANGAN
Bantuan Keuangan Ke
5.4.2.1. Pemerintah Daerah 342,119,970,900.00 339,324,173,070.00 99.18 385,926,394,254.00 383,215,514,101.18 99.30 377,955,461,100.00 377,434,745,446.00 99.86
Lainnya
Bantuan Keuangan
5.4.2.2. 940,477,112.00 940,477,112.00 100.00 983,438,957.00 983,438,956.00 100.00 1,069,362,648.00 1,069,362,648.00 100.00
Lainnya
JUMLAH BELANJA
2,210,387,821,921.79 2,118,372,562,522.15 95.84 2,476,045,381,367.87 2,348,730,048,601.93 94.86 2,257,465,265,987.84 2,144,283,037,428.87 94.99
DAN TRANSFER
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tabel 3. 12. Proporsi Rata-Rata Realisasi Komponen Belanja Terhadap Total Realisasi Belanja
Kabupaten Ketapang (%),Tahun 2016-2020
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019
A Belanja Pegawai 657,513,692,151.00 737,631,365,124.00 729,274,402,152.00 784,138,457,910.17 832,216,376,765.20
B Belanja Barang 159,812,322,203.00 187,981,625,617.86 185,247,880,059.00 183,553,493,943.17 210,507,183,321.43
1 Belanja Bahan Pakai Habis 15,943,280,434.00 21,529,170,950.00 22,007,068,976.00 14,131,552,586.57 17,822,514,223.60
2 Belanja Jasa Kantor 25,184,927,292.00 44,097,731,992.00 36,724,354,668.00 30,191,136,888.00 34,055,903,964.83
3 Belanja Premi Asuransi Kesehatan 1,642,449,425.00 3,214,917,440.00 4,377,436,920.00 3,905,101,000.00 10,372,462,019.00
4 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 7,661,196,813.00 7,120,978,639.00 7,601,562,597.00 8,199,185,746.60 9,271,182,413.00
2 Belanja Cetak dan Penggandaan 11,108,681,886.00 13,845,089,821.60 11,265,128,511.00 11,551,674,462.00 12,819,741,441.00
3 Belanja Makanan dan Minuman Pegawai 17,765,929,423.00 20,866,504,966.60 21,175,294,090.00 21,230,178,632.00 26,407,321,060.00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 1,569,143,900.00 1,350,005,200.00 763,454,100.00 1,342,290,250.00 1,040,941,660.00
4 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-Hari Tertentu 1,409,318,000.00 1,439,483,415.00 993,480,000.00 1,717,993,000.00 2,132,323,278.00
5 Belanja Perjalanan Dinas 71,183,471,466.00 63,946,378,054.66 73,512,573,791.00 84,393,843,380.00 91,148,902,840.00
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 3,280,032,325.00 2,257,029,680.00 940,887,000.00 709,355,000.00 248,890,000.00
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
6 1,877,874,869.00 3,025,917,553.00 2,366,048,450.00 3,081,179,858.00 3,816,844,292.00
Teknis PNS
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
7 755,416,370.00 649,127,906.00 582,915,922.00 202,500,000.00 648,780,773.00
Teknis Pimpinan Anggota DPRD
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan
8 - 984,700,000.00 299,926,400.00 181,100,600.00 208,540,357.00
Teknis (Non-PNS)
9 Belanja Barang Perlengkapan Kantor - 9,338,000.00 5,550,000.00 13,289,640.00 10,335,000.00
Belanja Beasiswa Pendidikan Non-PNS 430,600,000.00 1,276,950,000.00 700,000,000.00 140,000,000.00 502,500,000.00
Belanja Jasa PNSD dan Non-PNSD - 2,368,302,000.00 1,932,198,634.00 2,563,112,900.00 -
Total (A+B) 817,326,014,354.00 925,612,990,741.86 914,522,282,211.00 967,691,951,853.34 1,042,723,560,086.63
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2019
Tabel 3. 14. Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Ketapang (%)
Tahun 2015-2019
Analisis terhadap pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama ini
dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pembiayaan yang
tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam satu tahun anggaran. Belanja yang
wajib dan mengikat merupakan belanja yang wajib dibayar dan tidak dapat ditunda
pembayarannya setiap tahun. Sedangkan belanja periodik adalah pengeluaran yang
harus dibayar secara periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka
keberlangsungan pelayanan pemerintahan daerah. Berikut ini adalah tabel
pengeluaran belanja wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Ketapang.
Rata-Rata
Tahun
No Uraian Pertumbuhan
(%)
2016 2017 2018 2019 2020
A Belanja Tidak Langsung 745,286,001,302.72 742,422,898,742.00 798,418,003,180.17 840,182,401,640.10 867.585.476.713 3,9
1 Belanja Pegawai 737,631,365,124.00 729,274,402,152.00 784,138,457,910.17 832,216,376,765.20 859.489.266.288 3,9
Belanja Bantuan
2 Keuangan kepada Partai 281,138,744.00 940,477,112.00 940,477,112.00 n/a n/a 44,8
Politik
3 Belanja Bunga 0 0 0 0 0 -
4 Belanja Bagi Hasil 7,373,497,434.72 12,208,019,478.00 13,339,068,158.00 7,966,024,874.90 8.096.210.425 9,0
B Pembiayaan Daerah 1,000,000,000.00 5,732,340,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5.000.000.000 115,1
Penyertaan Modal
1 1,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5.000.000.000 100,0
Pemerintah Daerah
2 Pembayaran Pokok Utang 0 732,340,000.00 0 0 0 -
TOTAL (A+B) 746,286,001,302.72 748,155,238,742.00 803,418,003,180.17 845,182,401,640.10 872.585.476.713,01 4,0
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran masa lalu tentang kebijakan
anggaran untuk menutup defisit riil yang terjadi di APBD Kabupaten Ketapang. Hal
ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kondisi yang mempengaruhi
pelaksanaan APBD ke depan. Berikut ini adalah hasil analisis sumber penutup defisit
riil APBD Kabupaten Ketapang.
Realisasi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pendapatan Daerah 1,897,853,562,078.59 1,995,921,830,320.48 2,168,545,571,101.01 2,375,240,075,930.85 2,259,813,903,583.80
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 1,951,143,200,045.03 1,993,617,873,645.17 2,118,372,562,522.15 2,348,730,048,601.93 2,144,283,037,428.87
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1,000,000,000.00 5,732,340,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00
A. Defisit Riil -54,289,637,966.44 -3,428,383,324.69 45,173,008,578.86 21,510,027,328.92 110,530,866,154.93
Ditutup oleh Realisasi Penerimaan
Pembiayaan:
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
1 111,122,731,752.94 56,833,093,786.50 53,404,710,461.81 98,577,719,040.67 121,500,186,091.40
Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA)
2 Pencairan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Dipisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Tabel 3. 17. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Ketapang (Rupiah),
Tahun 2016-2020
Realisasi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
- -
45,173,008, 21,510,027, 110,530,866,
A. Defisit Riil 54,289,637, 3,428,383,
578.86 328.92 154.93
966.44 324.69
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
1 -204.68 -1,657.72 118.22 458.29 109.92
Daerah Tahun
Sebelumnya
(SiLPA)
Pencairan Dana
2 n/a n/a n/a n/a n/a
Cadangan
Hasil Penjualan
Kekayaan
3 n/a n/a n/a n/a n/a
Daerah yang
Dipisahkan
Penerimaan
4 Pinjaman n/a n/a n/a n/a n/a
Daerah
Penerimaan
5 n/a n/a n/a n/a n/a
Piutang Daerah
Penerimaan
Kembali
6 Pemberian n/a n/a n/a n/a n/a
Pinjaman
Daerah
Sisa Lebih
Pembiayaan
Anggaran
7 -104.68 -1,557.72 218.22 558.29 209.92
Tahun
Berkenaan
(SILPA)
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2020
Defisit riil APBD Kabupaten Ketapang terjadi pada tahun 2016 dan 2017. Defisit
riil tersebut ditutup oleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun anggaran
Analisis terhadap sisal lebih pembayaran tahun berkenaan sangat penting untuk
dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait sisa lebih
pembayaran anggaran yang dapat digunakan dalam menghitung kapasitas
pendanaan pembangunan daerah. Berikut ini adalah tabel sisa lebih (riil)
pembiayaan anggaran tahun berkenaan.
Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Saldo kas
59,909,084,8 55,035,084, 100,041,24 122,223,391, 222.035.655.
1 neraca
35.50 340.09 1,239.48 744.40 907,61
daerah
Dikurangi:
Kewajiban
kepada pihak
ketiga sampai
2 0 0 0 0 0
dengan akhir
tahun belum
terselesaikan
Kegiatan
3 0 0 0 0 0
lanjutan
Sisa Lebih
(Riil) 59,909,084,8 55,035,084, 100,041,24 122,223,391, 121,500,186,
Pembiayaan 35.50 340.09 1,239.48 744.40 091.40
Anggaran
4.2 Pendapatan
2.034.161.024.558,00 2.220.588.420.151 2.307.430.129.005 2.381.666.068.655 2.441.555.871.845 2.495.876.454.433 4,2
Transfer
4.2.01 Transfer
1.855.358.876.000,00 2.029.364.506.825 2.103.113.430.069 2.159.276.132.454 2.206.844.017.638 2.243.212.083.607 3,9
Pemerintah Pusat
4.2.01.01 Dana Perimbangan 1.562.014.518.000,00 1.718.215.969.800 1.782.649.068.668 1.829.889.268.987 1.866.487.054.367 1.894.484.360.182 4,0
4.2.01.02 Dana Insentif Daerah 25.095.689.000,00 29.487.434.575 31.761.731.391 36.353.694.006 41.463.130.420 46.638.893.176 13,2
4.2.01.03 Dana Otonomi
- - - - - - -
Khusus
4.2.01.04 Dana Keistimewaan - - - - - - -
4.2.01.05 Dana Desa 268.248.669.000,00 281.661.102.450 288.702.630.011 293.033.169.461 298.893.832.851 302.088.830.248 2,4
4.3 Lain-Lain
Pendapatan Daerah 7.531.930.000,00 7.898.618.885 8.695.251.351 9.356.090.454 10.338.479.951 11.232.758.467 8,3
Yang Sah
4.3.01 Hibah 7.531.930.000,00 7.898.618.885 8.695.251.351 9.356.090.454 10.338.479.951 11.232.758.467 8,3
4.3.02 Dana darurat - - - - - - -
4.3.03 Lain-lain pendapatan
sesuai dengan
ketentuan peraturan - - - - - - -
perundang-
undangan
5.2 Belanja Modal 552.875.822.037,00 642.595.884.465 674.725.678.689 708.461.962.623 743.885.060.754 799.676.440.311 7,7
Pengeluaran
17.000.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 -
Pembiayaan
Pembentukan Dana
Cadangan
Penyertaan Modal
(Investasi) 17.000.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 -
Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok
- - - - - - -
Utang
Pembiayaan Pokok
- - - - - - -
Utang
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran atau SiLPA adalah selisih lebih realisasi
penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Proyeksi ini
dibutuhkan untuk memperkirakan tambahan penerimaan yang dapat digunakan
untuk membiayai program pembangunan daerah. Berikut ini hasil proyeksi SiLPA
Kabupaten Ketapang tahun 2022-2026:
Penggunaan SiLPA ini nantinya akan ditujukan untuk menutup defisit anggaran
serta pengeluaran pembiayaan pada tahun berjalan. Umumnya SiLPA diperoleh
melalui penghematan belanja maupun pelampauan penerimaan pendapatan. Pada
tahun 2022, SiLPA Kabupaten Ketapang diperkirakan sebesar 54,7 milyar rupiah
lalu mulai mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya yang
mengindikasikan perencanaan anggaran dan realisasi pendapatan maupun belanja
Kabupaten Ketapang semakin membaik.
Dikurangi
Jumlah Belanja Wajib,
1 Mengikat, dan Prioritas 2.448.637.638.073,42 2.561.535.926.527,32 2.668.218.583.504,82 2.782.566.320.792,65 2.901.835.520.924,18
Utama
Kapasitas Riil
Kemampuan Keuangan 57.650.922.576,58 57.795.373.335,19 62.725.524.414,91 67.169.846.795,86 83.982.187.361,56
Daerah
Tabel 3. 23. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten
Ketapang (Rupiah), Tahun 2022-2026
Kapasitas
Riil
2.506.288.560.650 2.619.331.299.863 2.730.944.107.920 2.849.736.167.589 2.985.817.708.286
Keuangan
Daerah
Prioritas I 2.448.637.638.073 2.561.535.926.527 2.668.218.583.505 2.782.566.320.793 2.901.835.520.924
Prioritas
57.650.922.577 57.795.373.335 62.725.524.415 67.169.846.796 83.982.187.362
II/III
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembangunan daerah karena berdampak signifikan bagi daerah dalam
menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Selain
menggambarkan berbagai permasalahan dan peluang pembangunan yang berbasis
kewenangan dan urusan daerah, isu strategis juga menggambarkan lingkungan
strategis daerah yang meliputi dinamika lingkungan skala regional, nasional,
maupun internasional yang berpotensi memberi dampak terhadap daerah dalam
jangka menengah maupun jangka panjang.
No Aspek Rincian/Lokasi
a. Pembangunan depo bahan bakar minyak dan gas di Kota
Ketapang; dan
Jaringan Pipa b. Pembangunan jaringan pipa transmisi minyak dan gas bumi
1. Minyak dan Gas Batas Kabupaten Sanggau (dari Pontianak) – Kecamatan
Bumi Simpang Hulu-Kecamatan Simpang Dua-Kecamatan Sungai
Laur – Kecamatan Sandai-Kecamatan Hulu Sungai–Batas
Kalimantan Tengah (ke Palangkaraya).
a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), terdapat di
Kecamatan Delta Pawan, Kendawangan, Manis Mata, Marau,
Tumbang Titi, Nanga Tayap, Sandai, Sungai Laur, dan Simpang
Hulu;
b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), terdapat di Kecamatan
Delta Pawan dan Kecamatan Muara Pawan;
c. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), terdapat di
Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Hulu Sungai, Nanga
Tayap, Sungai Laur, Tumbang Titi, Jelai Hulu, dan Marau;
d. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat, terdapat di
Pembangit Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Hulu
2.
Tenaga Listrik Sungai, Nanga Tayap, Tumbang Titi, Jelai Hulu, Singkup, Manis
Mata, Kendawangan, Matan Hilir Selatan, dan Muara Pawan;
e. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) hybrid solar
cell terdapat di Kecamatan Kendawangan;
f. Pembangkit Listrik Bio Massa dengan cangkang sawit, terdapat
di Kecamatan Sandai, Singkup, Air Upas Marau, dan Manis
Mata;
g. Pengembangan Solar Home System (SHS) menyebar di Daerah;
dan
h. Pengembangan listrik biogas menyebar di Daerah.
No Aspek Rincian/Lokasi
a. Wilayah Sungai strategis nasional, yaitu Wilayah
Sistem jaringan prasarana Sungai Kapuas dan Wilayah Sungai Pawan;
sumber daya air nasional yang b. Wilayah Sungai lintas provinsi, yaitu Wilayah
1.
terkait dengan wilayah Sungai Jelai-Kendawangan
kabupaten c. Cekungan Air Tanah lintas provinsi, yaitu
Palangkaraya-Banjarmasin;
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya di Kabupaten
Ketapang meliputi kawasan peruntukan hutan produksi; kawasan peruntukan
pertanian; kawasan peruntukan perikanan; kawasan peruntukan pertambangan;
kawasan peruntukan industri; kawasan peruntukan pariwisata; kawasan
peruntukan permukiman; dan kawasan peruntukan lainnya. Adapun uraian secara
lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:
Kabupaten Kayong Utara dipilih karena dua alasan, yaitu: 1) Kabupaten Kayong
Utara merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Ketapang. 2) Kabupaten Kayong Utara memiliki periode perencanaan yang hampir
sama dengan Kabupaten Ketapang. Selain itu Kabupaten Kayong Utara merupakan
kabupaten induk dari Kabupaten Ketapang. Kabupaten Kayong Utara pada periode
RPJMD tahun 2019-2023 memiliki visi “Beriman, Berbudaya, Berdaya Saing,
Seimbang, Sejahtera dan Aman”. Visi tersebut didukung oleh beberapa misi, yaitu:
Isu Strategis Kabupaten Kayong Utara direspon dengan tujuan dan sasaran di
dalam RPJMD. Tujuan dan sasaran tersebut adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai
selama periode perencanaan. Berikut adalah tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Kayong Utara tahun 2019-2020.
Tabel 4. 5. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kayong Utara Tahun 2019-2023
Kabupaten Kayong Utara memiliki konsen yang besar terhadap persoalan SDM,
pembangunan ekonomi, infrastruktur, tata kelola pemerintahan dan lingkungan.
Berbagai persoalan tersebut yang menjadi fondasi untuk menyusun perencanaan
pembangunan pada saat ini. Isu strategis Kabupaten Kayong Utara memiliki
karakteristik yang sama dengan Kabupaten Ketapang periode saat ini.
Kabupaten Kubu Raya dipilih karena dua alasan, yaitu: 1) Kabupaten Kubu Raya
merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Ketapang. 2) Kabupaten Kubu Raya memiliki periode perencanaan yang hampir
sama dengan Kabupaten Ketapang. Kabupaten Kubu Raya pada periode RPJMD
tahun 2019-2024 memiliki visi “Terwujudnya Kabupaten Kubu Raya yang Bahagia,
Bermartabat, Terdepan, Berkualitas dan Religius”. Visi tersebut didukung oleh
beberapa misi, yaitu:
a. Meningkatkan Budaya Kerja dan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih
dan Berwibawa (Good and Clean Governance);
b. Meningkatkan Pelayanan Publik yang Mendasar dan Perbaikan Kualitas
Hidup Masyarakat;
c. Meningkatkan Penguatan Otonomi Desa untuk Pembangunan yang
Berkeadilan dan Berdasarkan pada Nilai-Nilai Kearifan Lokal;
d. Meningkatkan Penguatan Aktivitas dan Kelembagaan Bernuansa Religius
di Seluruh Lapisan Masyarakat;
e. Meningkatkan Penguatan Peran Perempuan Untuk Peningkatan Kualitas
dan Kemandirian Ekonomi.
Isu Strategis Kabupaten Kubu Raya direspon dengan tujuan dan sasaran di
dalam RPJMD. Tujuan dan sasaran tersebut adalah kondisi yang ingin dicapai selama
periode perencanaan. Berikut adalah tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kubu
Raya tahun 2019-2024:
Tabel 4. 6. Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019-2024
Kabupaten Kubu Raya memiliki konsen yang besar terhadap persoalan SDM,
pembangunan ekonomi, infrastruktur, tata kelola pemerintahan dan lingkungan.
Berbagai persoalan tersebut yang menjadi fondasi untuk menyusun perencanaan
pembangunan pada saat ini. Isu strategis Kabupaten Kubu Raya memiliki
karakteristik yang sama dengan Kabupaten Ketapang periode saat ini.
SDGs sebagai bagian dari isu internasional telah ditindaklanjuti oleh kebijakan
nasional, yang selain dalam bentuk Perpres, pada kondisi terkini juga telah
dideklarasikan sebagai satu dari empat pengarusutamaan (mainstreaming) di dalam
RPJMN 2020-2024. Tujuan pengarusutamaan di dalam RPJMN yakni sebagai bentuk
pembangunan yang inovatif dan adaptif, sehingga dapat menjadi katalis
pembangunan untuk menuju masyarakat sejahtera dan berkeadilan. SDGs memiliki
empat pilar berupa Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar
Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola. Adapun
17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai berikut:
Isu global lain yang perlu direspon oleh pemerintah daerah adalah revolusi
industri 4.0 yang membawa peluang sekaligus tantangan bagi komponen
masyarakat maupun institusi pemerintah. Tantangan berupa digitalisasi di berbagai
aspek kehidupan yang menekankan efektivitas dan efisiensi. Adanya Pandemi Covid-
19 juga menjadi isu internasional yang bahkan telah membawa dampak besar bagi
pembangunan daerah maupun sendi kehidupan masyarakat. Belum adanya
kepastian terkait berakhirnya pandemi mengharuskan pembangunan daerah agar
tetap berorientasi pada pencegahan dan penanggulangan dampak bagi kesehatan
masyarakat, maupun upaya pemulihan perekonomian.
4.2.1.1. Pendidikan
4.2.1.2. Kesehatan
Tabel 4. 8. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kesehatan
Tabel 4. 9. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Tabel 4. 10. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perumahan Rakyat dan Permukiman
Tabel 4. 11. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Keamanan, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
4.2.1.6. Sosial
Urusan sosial merupakan salah satu urusan wajib pelayanan dasar yang
diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pembangunan sosial dijalankan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak individu
Tabel 4. 12. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Sosial
Tabel 4. 13. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Tenaga Kerja
Tabel 4. 14. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Masih rendahnya
Belum optimalnya kesempatan perempuan
kualitas perempuan
aktif dalam kegiatan
Rendahnya
ekonomi dan politik Belum optimalnya pengarusutamaan gender
keberdayaan
perempuan dan
Rendahnya akses perempuan dalam politik
anak
Belum optimalnya Belum optimalnya kerja sama antar lembaga
perlindungan (LSM)
terhadap
perempuan dan Belum optimalnya keterlibatan masyarakat,
anak dunia usaha, dan media
Tabel 4. 15. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pangan
4.2.2.4. Pertanahan
Tabel 4. 16. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pertanahan
Tabel 4. 17. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Lingkungan Hidup
Tabel 4. 18. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Tabel 4. 19. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
4.2.2.9. Perhubungan
Tabel 4. 21. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perhubungan
Tabel 4. 22. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Komunikasi dan Informatika
Tabel 4. 24. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Penanaman Modal
Salah satu upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan
dengan membangun aspek kepemudaan dan olahraga. Kabupaten Ketapang
memiliki potensi yang cukup besar dalam pengembangan kepemudaan dan olahraga
karena demografi penduduk cukup didominasi oleh pemuda. Pemerintah Kabupaten
Ketapang telah melakukan beberapa upaya misalnya meningkatkan jumlah dan
kualitas atlet, kelompok olahraga, dan fasilitas kepemudaan dan olahraga. Namun
demikian, pemerintah masih memiliki sejumlah tantangan permasalahan urusan
kepemudaan dan olahraga. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan kepemudaan dan
olahraga.
Tabel 4. 25. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kepemudaan dan Olahraga
4.2.2.14. Statistik
Penyelenggaraan urusan statistik masih terkendala masalah kualitas statistik
daerah. Permasalahan integrasi database serta akses terhadap data-data
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang valid masih menjadi persoalan utama
dalam kinerja urusan statistik. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan statistik.
Tabel 4. 26. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Statistik
Tabel 4. 27. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Persandian
4.2.2.16. Kebudayaan
Tabel 4. 28. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kebudayaan
4.2.2.17. Perpustakaan
Tabel 4. 29. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perpustakaan
4.2.2.18. Kearsipan
Capaian urusan kearsipan di Kabupaten Ketapang masih memiliki masalah
terkait pengelolaan kearsipan. Hal ini dapat dilihat dari belum optimalnya arsip
dalam kondisi baik. Berikut merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah urusan kearsipan.
Tabel 4. 30. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kearsipan
Sub sektor perikanan mengalami penurunan pada tahun 2015 hingga 2019.
Penurunan tertinggi di sektor perternakan terjadi pada tahun 2017 hingga 2018,
yaitu sebesar 0,37 persen. Masalah pokok yang dihadapi urusan pilihan perikanan
adalah menurunnya kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian. Berikut
merupakan pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah urusan kelautan dan perikanan.
Tabel 4. 31. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kelautan dan Perikanan
4.2.3.2. Pariwisata
Tabel 4. 32. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pariwisata
4.2.3.3. Pertanian
Tabel 4. 33. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pertanian
4.2.3.4. Perdagangan
Tabel 4. 34. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perdagangan
4.2.3.5. Perindustrian
Sektor industri menjadi salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan
terlebih lagi Kabupaten Ketapang menjadi salah satu Kawasan Industri (KI) prioritas
nasional. Kontribusi sektor industri pengolahan Kabupaten Ketapang mencapai
14,43 persen dengan pertumbuhan sebesar 7,64 persen pada tahun 2019. Namun,
besarnya kontribusi sektor industri masih didominasi oleh industri menengah dan
besar sedangkan kontribusi industri kecil dan menengah masih belum optimal.
Masalah pokok yang dihadapi urusan perindustrian adalah belum optimalnya
kontribusi sektor perindustrian terhadap perekonomian. Berikut merupakan
pemetaan permasalahan untuk penentuan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah urusan perindustrian.
Tabel 4. 35. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Perindustrian
4.2.3.6. Transmigrasi
Tabel 4. 36. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Transmigrasi
4.2.4.1. Perencanaan
4.2.4.2. Keuangan
Tabel 4. 39. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Keuangan
Tabel 4. 40. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan
4.2.4.4. Pengawasan
Tabel 4. 41. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Pengawasan
4.2.4.5. Kesekretariatan
a. Sekretariat Daerah
Tabel 4. 42. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Sekretariat Daerah/Pemerintahan Umum
b. Sekretariat DPRD
4.2.4.6. Kecamatan
Tabel 4. 44. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kecamatan
Tabel 4. 44. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Urusan Kecamatan
Tabel 4. 45. Konsep Penentuan Rancangan Isu Strategis RPJMD Kabupaten Ketapang
Tujuan 9:
Membanguna
n
infrastruktur
yang tangguh,
mendukung
industrialiasai
yang inklusif
dan
berkelanjutan
dan
membantu
Belum adanya
keterpaduan
rencana sektor
dengan rencana
Tujuan 11:
tata ruang dan
Membangun
belum
kota dan
tersedianya data
permukiman
dan informasi
yang inklusif,
yang terintegrasi
aman,
dalam
tangguh, dan
penyelenggaraan
berkelanjutan
penataan ruang
dan perencanaan
pembangunan
daerah
Penetapan
Tujuan 16:
dan
Mendukung
Penegakkan
masyarakat
Peraturan
yang damai
Penyederhana Daerah,
dan inklusif
an Birokrasi:
untuk
memprioritask Memantapkan Pendapatan
pembangunan Reformasi Belum
an investasi tata kelola Belum optimalnya Asli Daerah,
berkelanjutan, birokrasi yang optimalnya
untuk pemerintah yang tata kelola
Belum optimalnya menyediakan akuntabel dan reformasi
penciptaan baik dalam pemerintahan yang Pelayanan
pelayanan akses menopang birokrasi yang
Tata Kelola lapangan kerja, rangka akuntabel, Publik,
pemerintahan dan terhadap pelayanan public akuntabel dan
memangkas meningkatkan transparan,
reformasi birokrasi keadilan bagi masih belum menopang
prosedur dan kualitas inovatif, efektif dan Reformasi
semua dan optimal pelayanan
birokrasi yang pelayanan efisien Birokrasi,
membangun publik
panjang, dan publik.
institusi-
menyederhana Peran
institusi yang
kan eselonisasi. masyarakat,
efektif,
akuntabel dan
Pencegahan
inklusif di
Tindak
semua level
Pidana,
Pengarustam
aan Gender &
Isu kemiskinan juga menjadi persoalan utama yang harus diselesaikan pada
periode perencanaan ke depan. Isu ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
pengangguran. Jika tingkat pengangguran dapat ditekan, maka kemiskinan juga akan
semakin menurun. Upaya ini dapat berjalan dengan baik kecuali jika terdapat faktor-
faktor lain yang dapat berpengaruh, seperti kebocoran ekonomi regional. Walaupun
tingkat pengangguran terbuka dan produktivitas barang dan jasa di Kabupaten
Ketapang bisa dinaikan, namun jika koneksi jaringan pemasaran antara produsen
dengan konsumen tidak terjalin dengan baik, maka impor dari luar daerah dapat
terjadi. Kondisi ini akan mengakibatkan uang yang beredar di Kabupaten Ketapang
mangalir ke luar daerah, sehingga upaya pengentasan kemiskinan menjadi semakin
melambat.
Memiliki Pengaruh
Keseuaian dengan Dampak terhadap Kemungkinan atau Memiliki Daya Ungkit Merupakan Tugas
terhadap Pencapaian
Rekomendasi Isu Daerah dan Kemudahan untuk terhadap dan Tanggung Jawab
Sasaran
KLHS RPJMD Masyarakat ditangani Pembangunan Daerah Pemerintah Daerah
Pembangunan
Nasional
Tabel 4. 47. Perbandingan Berpasangan Kriteria Penentuan Prioritas Rancangan Isu Strategis
Tugas
Sesuai Dampak
kemungkinan Memiliki dan
dengan terhadap Pengaruh
Kriteria untuk daya tanggung
Prioritas daerah dan ke nasional
ditangani ungkit jawab
KLHS masyarakat
pemda
Sesuai dengan
1,00 3,00 5,00 4,00 3,00 5,00
Prioritas KLHS
Dampak terhadap
daerah dan 0,33 1,00 3,00 2,00 3,00 5,00
masyarakat
Pengaruh ke
0,20 0,33 1,00 2,00 3,00 3,00
nasional
Kemungkinan
0,25 0,50 0,50 1,00 3,00 3,00
untuk ditangani
Memiliki daya
0,33 0,33 0,33 0,33 1,00 3,00
ungkit
Tugas dan
tanggung jawab 0,20 0,20 0,33 0,33 0,33 1,00
pemda
Total 2,32 5,37 10,17 9,67 13,33 20,00
Tabel 4. 48. Penentuan Bobot dan Konsistensi Kriteria Keputusan dalam Penentuan Prioritas
Rancanagan Isu Strategis Kabupaten Ketapang
Rata-
Kriteria Eigen value Total
rata
Sesuai
dengan
0,4317 0,5590 0,4918 0,4138 0,2250 0,2500 2,3713 0,3952
Prioritas
KLHS RPJMD
Dampak
0,1439 0,1863 0,2951 0,2069 0,2250 0,2500 1,3072 0,2179
terhadap
daerah dan
masyarakat
Pengaruh ke
0,0863 0,0621 0,0984 0,2069 0,2250 0,1500 0,8287 0,1381
nasional
Kemungkinan
untuk 0,1079 0,0932 0,0492 0,1034 0,2250 0,1500 0,7287 0,1215
ditangani
Memiliki
0,1439 0,0621 0,0328 0,0345 0,0750 0,1500 0,4983 0,0830
daya ungkit
Tugas dan
tanggung 0,0863 0,0373 0,0328 0,0345 0,0250 0,0500 0,2659 0,0443
jawab pemda
Total 1,00
CR CI/RI
lamda max 6,66
CI 0,13
RI 1,32
CR 0,099
konsisten
Kriteria kesesuaian rancangan isu strategis dengan isu prioritas dalam KLHS
RPJMD merupakan kriteria dengan bobot terbesar sedangkan kriteria tugas dan
tanggung jawab mendapat bobot terendah. Total nilai bobot masing-masing kriteria
sama dengan satu dan Consistency Ratio (CR) < 0,1 maka dapat disimpulkan
perbandingan dan pengambilan keputusan serta bobot masing-masing kriteria
konsisten. Selanjutnya, masing-masing alternatif diperbandingkan berdasarkan
setiap kriteria dengan proses yang sama (tabel terlampir) untuk mendapatkan
ranking atau prioritas rancangan isu strategis. Berikut merupakan hasil perankingan
rancangan isu strategis Kabupaten Ketapang.
Isu strategis rumpun urusan ekonomi mendapat prioritas nomor satu. Narasi ini
sudah sesuai dengan RPJPD Kabupaten Ketapang pada periode terakhir. Isu rumpun
urusan ekonomi dapat diselesaikan dengan baik jika mendapat dukungan yang kuat
Isu lain yang mendapat prioritas nomor empat dan lima adalah isu rumpun tata
kelola dan lingkungan. Perangkingan ini masih bersifat sementara berdasarkan
beberapa pertimbangan kriteria teknokratik. Rancangan prioritas isu strategis
RPJMD Kabupaten Ketapang dapat berubah jika kriteria janji politik atau kriteria lain
yang akan disepakai dimasukkan ke dalam perhitungan Analytical Hierarchy Process
(AHP).
5.1. Visi
Visi jangka panjang di dalam dokumen RPJPD Kabupaten Ketapang tahun 2005-
2025 adalah “Kabupaten Ketapang Sejahtera, Maju, Mandiri, Adil, Aman dan
Bermartabat Tahun 2025”. Visi tersebut harus menjadi panduan penyusunan visi
jangka menengah. Visi jangka panjang Kabupaten Ketapang diturunkan menjadi
beberapa misi, yaitu:
Rumusan visi, misi dan sasaran pokok jangka panjang menjadi basis bagi
penyusunan visi, misi dan tujuan jangka menengah. Berdasarkan visi jangka panjang
dan berbagai isu strategis yang dihadapi oleh Kabupaten Ketapang pada periode
2015-2020, maka visi yang akan dicapai oleh Kabupaten Ketapang pada periode
2021-2026 adalah sebagai berikut:
Visi:
Tabel 5. 2. Keterkaitan Antara Visi RPJMD Kabupaten Ketapang dengan Visi RPJMN dan RPJMD
Provinsi Kalimantan Barat
5.2. Misi
RPJMD Provinsi
RPJMD Kabupaten Ketapang
RPJMN 2020-2024 Kalimantan Barat
2021-2026
2018-2023
Misi 8:
Pengelolaan Misi 2:
Pemerintahan yang Mewujudkan tata
Misi 1:
Bersih, Efektif, dan kelola
Mewujudkan pemerintahan yang
Terpercaya pemerintahan
handal, bersih, terpercaya dan
Misi 9: berkualitas dengan
berwibawa dalam pelayanan publik
Sinergi Pemerintah prinsip-prinsip
Daerah dalam Kerangka good governance
Negara Kesatuan
Misi 2:
Misi 1: Melanjutkan peningkatan
Misi 3: Pembangunan
Mewujudkan pembangunan infrastruktur
yang Merata dan
percepatan Misi 4:
Berkeadilan
pembangunan Meningkatkan pemberdayaan
infrastruktur masyarakat dan pemerintahan desa
yang merata dan berkeadilan
Misi 1:
Misi 3:
Peningkatan Kualitas
Mewujudkan
Manusia Indonesia Misi 3:
masyarakat yang
Misi 5: Pembangunan sumber daya manusia
sehat, cerdas,
Kemajuan Budaya yang yang memiliki daya saing
produktif dan
Mencerminkan
inovatif
Kepribadian Bangsa
Misi 2: Misi 4:
Misi 5:
Struktur Ekonomi yang Mewujudkan
Memperkokoh landasan
Produktif, Mandiri, masyarakat
perekonomian masyarakat
Berdaya Saing sejahtera
Misi 6:
Penegakan Sistem Hukum
yang Bebas Korupsi,
Bermartabat, dan Misi 5: Misi 1:
Terpercaya Mewujudkan Mewujudkan pemerintahan yang
Misi 7: masyarakat yang handal, bersih, terpercaya dan
Perlindungan Bagi tertib berwibawa dalam pelayanan publik
Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman
Bagi pada Seluruh Warga
Misi 6: Misi 6:
Misi 4: Mewujudkan Pengelolaan dan pemanfaatan
Mencapai Lingkungan pembangunan sumber daya alam untuk
Hidup yang Berkelanjutan berwawasan kesejahteraan seluruh masyarakat
lingkungan Ketapang
Tabel 5. 4. Keterkaitan Antara Tujuan RPJMD Kabupaten Ketapang dengan RPJMD Provinsi
Kalimantan Barat
Tujuan 2: Tujuan 1:
Meningkatnya kualitas tata kelola Terwujudnya reformasi birokrasi yang
pemerintahan daerah berkualitas
Tujuan 3:
Tujuan 4:
Meningkatnya kualitas sumber daya
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia
manusia
Tujuan 6:
Tujuan 4: Meningkatnya kualitas pertumbuhan ekonomi
Meningkatnya perekonomian Tujuan 7:
masyarakat yang merata melalui Meningkatnya pemerataan kesejahteraan
pengurangan kemiskinan dan Tujuan 9:
pengangguran Meningkatnya Pemanfaatan Sumber Daya Alam
untuk Kesejahteraan Masyarakat
Tujuan 5: Tujuan 5:
Meningkatnya ketentraman dan Meningkatnya kemandirian desa
ketertiban masyarakat
Tujuan 6:
Tujuan 9:
Meningkatnya kualitas lingkungan
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
hidup
Misi 1: Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih, Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik
Target Kinerja
Tujuan Sasaran Indikator 2021 Kondisi
Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Akhir 2026
Indikator Tujuan:
51,83 (CC) 54 (CC) 56 (CC) 60,01 (B) 62 (B) 66 (B) 70 (BB) 70 (BB)
Indeks Reformasi Birokrasi
Indikator Sasaran:
60,11 (B) 61(B) 67 (B) 69 (B) 73 (BB) 77 (BB) 80,5 (A) 80,5 (A)
Meningkatnya akuntabilitas Nilai SAKIP
kinerja Pemerintah Daerah Indikator Sasaran:
Masih Evaluasi 3,010 3,0020 3,0040 3,0060 3,0080 3,0100
Nilai LPPD 3,0100
Indikator Sasaran:
Indeks Pengelolaan NA - - Baik Baik Baik Baik Baik
Meningkatnya akuntabilitas
Terwujudnya Keuangan Daerah
keuangan daerah
reformasi Indikator Sasaran:
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
birokrasi yang Opini BPK
berkualitas
Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas
Indeks Kepuasan 80,14 81 82 83 84 85 86 86
pelayanan publik
Masyarakat
Meningkatnya
penyelenggaraan Indikator Sasaran:
1.73 (Kurang) 1.9 (Cukup) 2 (Cukup) 2.3 (Cukup) 2.7 (Baik) 3 (Baik) 3.5 (Baik) 3.5 (Baik)
pemerintahan berbasis Indeks SPBE
elektronik
Indikator Sasaran:
Meningkatnya
Indeks Profesionalitas n.a - 70.5 73 76 79 81 81
profesionalitas ASN
Pegawai
Indikator Tujuan:
63.48 66.05 68.48 70.81 73.77 75.97 78.25 78.25
Indeks Infrastruktur Daerah
Meningkatnya akses
Indikator Sasaran:
dan kualitas 37.37 38.12 38.86 39.61 40.36 41.12 41.85 41.85
Tingkat kemantapan jalan kabupaten
jaringan jalan
Meningkatnya
Indikator Sasaran:
kualitas 61.33 63.13 64.93 66.73 68.53 70.33 72.13 72.13
Rasio konektivitas
transportasi
Indikator Sasaran:
Meningkatnya 71.85% 75.45% 79.05% 82.65% 86.25% 89.85% 93.45% 93.45%
Rasio rumah layak huni
Kualitas
Meningkatnya akses Indikator Sasaran:
Infrastruktur
terhadap Persentase Rumah Tangga yang memiliki akses 60.10% 60,38% 60,81% 61,24% 61,67% 62,11% 62,54% 62,54%
Daerah yang
pemukiman layak terhadap sanitasi layak dan berkelanjutan
Berkelanjutan
huni
Indikator Sasaran:
Persentase Rumah Tangga yang memiliki akses 64.74% 67,37% 69,99% 72,61% 75,23% 77,85% 80,47% 80,47%
terhadap air minum layak dan berkelanjutan
Indikator Sasaran:
Meningkatnya
Persentase pemanfaatan ruang sesuai dengan 85% 85% 85% 85% 90% 90% 90% 90%
kualitas tata ruang
peruntukan
Meningkatnya Indikator Sasaran:
cakupan layanan Persentase luas daerah irigasi kewenangan 63,94% 68,78% 72,65% 75,81% 78,44% 80,66% 82,56% 82,56%
irigasi kabupaten yang dilayani jaringan irigasi
Indikator Tujuan:
124.46 118.24 112.02 105.8 99.58 93.36 87.14 87.14
Indeks Risiko Bencana
Menurunnya
Meningkatnya
risiko
upaya mitigasi dan Indikator Sasaran:
bencana 40 30 20 10 0 0 0 0
penanggulangan Angka korban bencana
bencana
Tabel 5. 7. Tujuan dan Sasaran Misi 3 Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Memiliki Daya Saing
Indikator sasaran:
Meningkatnya kesejahteraan
Persentase Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan 14.18 12.41 10.64 8.87 7.09 5.32 3.55 3.55
sosial
Sosial (PPKS)
Tabel 5. 8. Tujuan dan Sasaran Misi 4 Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan
Misi 4: Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan
Kondisi
Target Kinerja
Awal
Tujuan Sasaran Indikator
Kondisi
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Akhir 2026
Indikator Tujuan:
0,65 0,67 0,69 0,71 0,73 0,75 0,77 0,77
Meningkatnya Indeks Desa Membangun
kemandirian desa Meningkatnya keberdayaan Indikator Sasaran:
30 37 44 51 58 65 72 72
desa Desa status mandiri
Tabel 5. 10. Tujuan dan Sasaran Misi 6 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang
Misi 6: Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang
Kondisi
Target Kinerja Kondisi Akhir
Tujuan Sasaran Indikator Awal
2026
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas udara 86.63 91.04 92.87 93 93.04 93.75 94.47 94.47
Indeks Kualitas Udara (IKU)
Indikator Sasaran:
18.34% 20.17% 20.91% 21.65% 22.39% 23.13% 23.87% 23.87%
Meningkatnya pengelolaan Persentase sampah tertangani
persampahan Indikator Sasaran:
22% 24% 26% 27% 28% 30% 32% 32%
Persentase sampah terkurangi
Meningkatnya
pemanfaatan
Sumber Daya Indikator Tujuan:
10,29 10,23 10,16 9,98 9,67 9,40 9,13 9,13
Alam untuk Tingkat Kemiskinan
kesejahteraan
masyarakat
Indikator Sasaran:
Meningkatnya kualitas Persentase Peningkatan Penerima
NA NA 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemanfaatan SDA Manfaat Industri Ekstraktif dalam
bentuk CSR
Indikator Sasaran:
Persentase serapan tenaga kerja dalam 89,12% 89,42% 89,72% 90,02% 90,32% 90,62% 90,92% 90,92%
industri ekstraktif
Strategi dan arah kebijakan merupakan cara yang saling terkait untuk mencapai
sasaran dan mewujudkan tujuan. Strategi dan arah kebijakan dirumuskan
berdasarkan pemetaan permasalahan pembangunan pada bab empat. Selain itu,
strategi dan arah kebijakan disusun dengan memperhatikan tantangan dan potensi
di Kabupaten Ketapang. Strategi merupakan cara yang lebih umum dibandingkan
dengan arah kebijakan. Strategi menjadi pedoman dalam penyusunan program. Arah
kebijakan berfungsi untuk memfokuskan strategi melalui penjabaran dimensi, target
grup, maupun lokus. Arah kebijakan digunakan sebagai pedoman penyusunan tema
RKPD. Berikut ini merupakan penjabaran strategi dan arah kebijakan untuk masing-
masing tujuan dan sasaran yang diurutkan berdasarkan misi kepala daerah terpilih
di Kabupaten Ketapang:
Tabel 6. 1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten
Ketapang 2021-2026
Peningkatan
partisipasi
Kelompok
Ketahanan
Keluarga
Peningkatan
Fungsi Kampung
KB
Optimalisasi
peran organisasi
kemasyarakatan
Peningkatan
dalam pembinaan
kesadaran
keluarga
kesehatan
Peningkatan
reproduksi keluarga
peran keluarga
dalam kesehatan
reproduksi
Peningkatan Peningkatan
kepatuhan edukasi terkait
masyarakat pencegahan
terhadap bahaya COVID-19 kepada
COVID-19 masyarakat
Peningkatan
penegakan
disiplin terkait
protokol
kesehatan
(prokes) COVID-
19
Peningkatan Peningkatan
kualitas penanganan pelayanan deteksi
COVID-19 COVID-19
Peningkatan
kapasitas
pelayanan
laboratorium
Peningkatan
ketersediaan
ruang isolator di
Rumah Sakit
Peningkatan
pembaruan dan
publikasi data
COVID-19
Peningkatan
kualitas pekerja
sosial
Optimalisasi
pengelolaan
taman makam
pahlawan
Peningkatan Peningkatan
kualitas organisasi kualitas
dan kewirausahaan kewirausahaan
pemuda pemuda
Visi: Melanjutkan Ketapang Maju Menuju Masyarakat Sejahtera
Misi/ Tujuan/
Kondisi Kinerja Pada Perangkat
Sasaran/ Indikator Kinerja (Tujuan,
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Misi 1: Mewujudkan Pemerintahan yang Handal, Bersih, Terpercaya, dan Berwibawa dalam Pelayanan Publik
Terwujudnya
Indeks Reformasi Birokrasi 60,01
reformasi birokrasi 51,83 (CC) 56 (CC) 62(B) 66(B) 70(B) 70(B)
(IRB) (B)
yang berkualitas
Meningkatnya Nilai SAKIP 60,11 (B) 67 (B) 69 (B) 73 (BB) 77 (BB) 80,5 (A) 80,5 (A)
akuntabilitas
kinerja Pemerintah
Nilai LPPD Masih 3.0040 3.0060 3.0080 3.0100 3.0100
Daerah 30.020
dievaluasi
Program Pembangunan Daerah:
Program
koordinasi dan
sinkronisasi Persentase capaian indikator
60% 60% 3,536,019,00 60% 3,624,419,47 70% 3,769,396,25 80% 3,920,172,10 90% 4,076,978,98 95% 18,926,985,8
perencanaan program OPD
0.00 5.00 4.00 4.16 8.33 21.49
pembangunan
daerah
BAPPEDA
Program
Perencanaan,
Persentase konsistensi antar
Pengendalian Dan
dokumen RKPD dengan 100% 100% 100% 4,766,486,77 100% 100% 100% 100%
Evaluasi
RPJMD 5.00
Pembangunan 4,650,231,00 4,885,648,94 5,007,790,16 5,132,984,92 24,443,141,8
Daerah 0.00 4.38 7.98 2.18 09.54
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program penelitian
Persentase kuantitas hasil
dan pengembangan 100% 100% 3,000,000,00 100% 3,075,000,00 100% 3,167,250,00 100% 3,246,431,25 100% 3,327,592,03 100% 15,816,273,2 Bapelitbang
Litbang
daerah 0.00 0.00 0.00 0.00 1.25 81.25
Program
penunjang urusan Persentase Perangkat Daerah 11.202.486.4 11.370.523.7 11.597.934.2 11.771.903.2 11.948.481.7 68.928.261.8 Bagian
35% 42% 51% 54% 71% 79% 80%
pemerintahan Dengan Nilai Sakip Minimal B 36,75 33,30 07,97 21,09 69,40 18,51 Organisasi
daerah Kab/Kota
Bagian
Organisasi
Persentase Perangkat Daerah
58% 79% 86% 93% 100% 100% 100%
yang Melengkapi PMPRB
Bagian
Organisasi
Persentase Nilai Kematangan
Organisasi Dalam Kategori NA 20% 30% 40% 51% 61% 61%
Tinggi
Bagian Tata
Nilai SAKIP Setda NA 70 80 80 80 80 80
Usaha
Bagian Tata
Nilai IKM Setda NA 78,92% 80,23% 88,30% 88,30 88,31 88,31
Usaha
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase Layanan
Bagian Humas
Informasi dan Peliputan Yang 70% 70% 70% 80% 80% 80% 80%
dan Protokol
Terlaksana
Persentase Pelayanan
Keprotokolan dan Fasilitasi Bagian Humas
70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%
Kunjungan Pejabat Daerah dan Protokol
Sesuai Prosedur
Program Persentase Rumusan Bahan
3,706,424,98 3,836,149,86 4,030,354,95
pemerintahan dan Kebijakan yang 3,616,024,38 3,932,053,61 19,121,007,7 Bagian
100% 100% 100% 9.83 100% 4.48 100% 100% 1.37 100%
kesejahteraan Ditindaklanjuti Dibidang 0.33 1.09 97.09 Pemerintahan
rakyat Pemerintahan
Persentase Produk Hukum 2,469,777,49 2.531.521.92 2.607.467.58 2.672.654.27 2.739.470.63 15.504.728.2
75% 75% 75% 80% 85% 85% 85% Bagian Hukum
yang Disetujui 0.00 7,25 5,07 4,69 1,56 68,57
Persentase Kegiatan
Bagian
Keagamaan, Kemasyarakatan 49.964.700.1 51.213.817.6 52.750.232.2 54.068.988.0 55.420.712.7 312.164.499.
70% 70% 75% 75% 80% 90% 90% Kesejahteraan
dan Sosial yang Terlaksana 70,68 74,94 05,19 10,32 10,58 718,71
Rakyat
Sesua Prosedur
Bagian
Program
Indeks Tata Kelola Pengadaan 1.306.160.66 1.338.814.68 1.378.979.12 1.413.453.60 1.448.789.94 8.160.501.12 Pengadaan
Perekonomian dan NA 60% 80% 100% 100% 100% 100%
Barang dan Jasa 9,30 6,03 6,61 4,78 4,90 3,62 Barang dan
Pembangunan
Jasa
Persentase Rumusan Bahan
Kebijakan yang Bagian
3820470116 3,877,777,16 3,974,721,59 4,034,342,42 4,094,857,55 19,802,168,8
ditindaklanjuti di Bidang 95% 95% 95% 95% 95% 95% 95% Ekonomi
.7 8.45 7.66 1.63 7.95 62.39
Perekonomian dan Pembangunan
Pembangunan
Bagian
Persentase kontribusi BUMD
70% 70% 70% 75% 80% 85% 85% Ekonomi
terhadap PAD
Pembangunan
Sasaran: Indikator Sasaran
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya
akuntabilitas Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
keuangan daerah
Program Pembangunan Daerah:
Program
3,203,749,60 15,637,577,3
pengelolaan Persentase pengelolaan PAD 7% 8% 2,975,000,00 9% 3,049,375,00 10% 3,125,609,37 11% 12% 3,283,843,34 12% BAPENDA
9.38 33.98
pendapatan daerah 0.00 0.00 5.00 9.61
Program
pengelolaan Persentase aset daerah yang 24.830.792.6
100% 100% 4,088,713,16 100% 4,190,930,98 100% 4,400,477,53 100% 4,510,489,47 100% 4,623,251,71 100% BPKAD
barang milik bersertifikat 24,80
0.00 9.00 8.45 6.91 3.83
daerah
Program Inspektorat
Persentase OPD yang 18,987,434,8
penyelenggaraan 3,533,987,0 Daerah
menindaklanjuti evaluasi 30% 30% 30% 35% 35% 40% 40% 62.39
pengawasan 00.00
akuntabilitas > 70%
daerah 3,640,006,61 3,822,006,9 3,936,667,1 4,054,767,16
0.00 40.50 48.72 3.18
Persentase OPD yang
memiliki temuan berulang 30% 30% 25% 25% 25% 20% 20%
turun
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase pelaksanaan
1,572,815,50 1,596,696,16 1,618,542,2 1,657,715,9 1,673,316,56 8,119,086,44
pencanangan Zona Integritas 80% 80% 80% 85% 85% 90% 90%
0.00 5.00 73.25 43.45 3.95 5.65
(ZI) di tingkat OPD
Persentase pengaduan
masyarakat berkadar korupsi
10% 10% 10% 15% 15% 20% 20%
dan pungli yang
ditindaklanjuti
Program
perumusan
kebijakan,
pendampingan dan
asistensi
Persentase penyempurnaan
dokumen kebijakan sistem 404.340.000, 439.774.000, 519.751.400, 544.726.540, 595.199.194, 3.868.729.13
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan prosedur pengawasan 00 00 00 00 00 4,00
sesuai ketentuan
Meningkatnya
Indeks Kepuasan Masyarakat
kualitas pelayanan 80,14 82 83 84 85 86 86
(IKM)
publik
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
penyelenggaraan Persentase pelayanan 841.239.100, 1.015.621.10 1.033.401.10 1.052.966.10 1.074.487.60 5.869.390.40
100 100 100 100 100 100 100 Kecamatan
pemerintahan dan kecamatan tepat waktu 00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
pelayanan publik
Persentase Tingkat
Program Keberadaan Arsip dan
perlindungan dan Keutuhan Arsip sesuai
85 60,000,000.0 88 63,000,000.0 90 66,150,000.0 93 69,457,500.0 95 72,930,375.0 95 331,537,875.
penyelamatan dengan Norma, standar,
0 0 0 0 0 00
arsip Prosedur dan Kriteria
Kearsipan (NSPK)
Persentase pelayanan
Program perizinan
perizinan penggunaan arsip NA 70 30,000,000.0 75 31,500,000.0 80 33,075,000.0 85 34,728,750.0 90 36,465,187.5 90 165,768,937.
penggunaan arsip
sesuai SOP 0 0 0 0 0 50
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
pendaftaran Persentase kepemilikan 30.000.000,0 31.800.000,0 33.390.000,0 35.059.500,0 36.812.600,0 587.562.100,
31% 31% 32% 33% 34% 35% 35%
penduduk dokumen KIA 0 0 0 0 0 00
Persentase kepemilikan
95% 95% 96% 96% 97% 98% 98%
dokumen KK
persentase kepemilikan
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92% Dinas
dokumen akta kematian
Kependudukan
295.900.000 313.654.000 329.336.700 345.803.535, 363.093.775, dan Pencatatan
,00 ,00 ,00 00 00 1.647.788.01 Sipil
0,00
Persentase kepemilikan
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92%
dokumen akta perceraian
Persentase kepemilikan
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92%
dokumen akta perkawinan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
pengelolaan Persentase database
informasi kependudukan yang valid dan 211,220,000. 221,781,000. 232,870,050. 244,513,552. 256,739,230. 1,167,123,83
administrasi update 00 00 00 50 13 2.63
kependudukan
Program
Persentase hasil koordinasi
koordinasi 327.543.109, 425.632.469, 429.867.469, 434.525.969, 439.650.319,
ketentraman dan ketertiban 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
ketentraman dan 00 00 00 00 00
umum yang ditindaklanjuti
ketertiban umum
Program
pemberdayaan dan Kantor
Persentase organisasi 50.251.759,8 57.789.523,8 66.457.952,4 76.426.645,3 286,857,931.
pengawasan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kesbangpollin
kemasyarakatan yang dibina 8 6 3 0 47
organisasi mas
kemasyarakatan 35,932,050.0
0
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
program
peningkatan
kewaspadaan
883,034,000.
nasional dan
Persentase potensi konflik 159.806.900, 61
peningkatan 100% 100% 100% 167,797,245. 100% 100% 100% 100%
yang ditangani 00
kualitas dan 00
fasilitasi 176,187,107. 184,996,462. 194,246,285.
penaganan konflik 25 61 74
sosial
Program
Peningkatan Peran
Partai Politik dan Persentase partai politik dan
lembaga lembaga pendidikan yang
1.267.995.4 1.287.015.3 1.306.320.5
Pendidikan Melalui aktif dalam pembinaan etika 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6.341.382.481
01,04 32,06 62,04
Pendidikan Politik dan budaya politik ,13
dan Pengembangan masyarakat
Etika serta Budaya 1.230.794.63 1.249.256.55
Politik 3,25 2,75
Program
Pembinaan dan
Pengembangan Persentase Masyarakat yang 122,391,400. 128.587.464, 131.802.151, 135.097.205, 138.474.635,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 656,352,856.
Ketahanan Mengikuti Pembinaan 00 63 24 02 15 03
Ekonomi, Sosial
dan Budaya
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya
penyelenggaraan 1.73 2 2.3 3.5 3.5
Indeks SPBE 2.7 (Baik) 3 (Baik)
pemerintahan (Kurang) (Cukup) (Cukup) (Baik) (Baik)
berbasis elektronik
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
penyelenggaraan
persandian untuk Tingkat keamanan informasi 80% 95% 260,000,000. 96% 273,000,000. 97% 285.000.000 98% 325.000.000 100% 360.000.000 100% 1,503,000,00
keamanan 00 00 0.00
informasi
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya
Indeks Profesionalitas
profesionalitas n.a 70,5 73 76 79 81 81
Pegawai
ASN
Program
Persentase pegawai yang
pengembangan 2,322,343,82
memiliki kualifikasi 20% 20,10% 2,006,127,91 20,20% 2,106,434,30 20,30% 2,211,756,02 20,40% 20,50% 2,438,461,01 20,50% 11,085,123,0
sumber daya 1.81
pendidikan tinggi 0.00 5.50 0.78 2.90 70.99
manusia
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya 68:48:0
Kualitas 63:48:00 70.81 73.77 75.97 78:25:00 78:25:00 63:48:00
0
Infrastruktur Indeks Infrastruktur Daerah
Daerah yang
Berkelanjutan
Dinas
Meningkatnya
Tingkat kemantapan jalan Pekerjaan
akses dan kualitas
kabupaten Umum dan
jaringan jalan
Tata Ruang
Sasaran: Indikator Sasaran: 61,33 64,93 66,73 68,53 70,33 72,13 72,13
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Meningkatnya
kualitas Rasio konektivitas
transportasi
Persentase perlengkapan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jalan dalam kondisi baik
Dinas
Program Persentase sarana dan Perhubungan
Penyelenggaraan prasarana alat uji sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
9.381.819.24 8.865.826.50 9.352.398.46 10.847.947.8 11.769.113.0 50.217.105.1
Lalu Lintas dan standar 6 7 6 45 96 60
Angkutan Jalan
(LLAJ)
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase terminal memadai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase penurunan
NA 72,25% 72,47% 72,74% 73,07% 73,43% 73,43%
backlog perumahan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Persentase capaian SPM 224.761.359, 212.399.659, 224.056.522, 259.885.576, 281.954.041, 1.203.057.15
Pengembangan NA 40% 60% 60% 60% 60% 60%
Perumahan Rakyat 31 91 20 49 95 9,86
Perumahan
Indikator Sasaran:
Dinas
Program
Pekerjaan
Pengelolaan dan Persentase jaringan air 13.181.718.1 12.456.733.8 13.140.381.0 15.241.669.7 16.535.932.6 70.556.435.4
60,10% 60,65% 60,92% 61,19% 61,46% 61,73% 61,73% Umum dan
Pengembangan limbah terbangun 02 92 86 37 45 61,96
Penataan
Sistem Air Limbah
Ruang
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Cakupan wilayah
pemanfaatan ruang yang NA 87% 89% 91% 93% 95% 95%
terkendali
Program
Persentase penanganan
Penyelesaian 601.162.471,
sengketa tanah garapan yang N/A 90,00% 112.312.281 90,00% 106.135.194 90,00% 111.960.077 90,00% 129.863.701 90,00% 140.891.218 90,00%
Sengketa Tanah 98
dilakukan melalui mediasi
Garapan
Program
Penyelesaian Ganti
Persentase penyelesaian
Kerugian dan 400.774.981,
permasalahan subyek dan N/A 90,00% 74.874.854 90,00% 70.756.796 90,00% 74.640.052 90,00% 86.575.801 90,00% 93.927.479 90,00%
Santunan Tanah 32
obyek ganti kerugian
untuk
Pembangunan
Program
Redistribusi Tanah,
serta Ganti
Persentase bidang tanah yang 400.774.981,
Kerugian Program N/A 18,10% 74.874.854 19,24% 70.756.796 20,38% 74.640.052 21,53% 86.575.801 22,67% 93.927.479 22,67%
mejadi obyek landreform 32
Tanah Kelebihan
Maksimum dan
Tanah Absentee
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Persentase peningkatan
Pembangunan 74874854,3 70756795,7 74640051,6 86575800,8 93927478,8
pembangunan kawasan 20% 24% 26% 28% 29% 30% 30% 400774981,3
Kawasan 2 5 1 4 2
transmigrasi
Transmigrasi
Program
Persentase peningkatan
Pengembangan 299499417, 298560206, 346303203, 375709915,
pengembangan kawasan 20% 24% 26% 283027183 28% 29% 30% 30% 1603099925
Kawasan 3 4 3 3
transmigrasi
Transmigrasi
Persentase ketersediaan
bangunan publik terhadap 74,59% 82,32% 86,74% 91,16% 95,58% 100,00% 100,00%
kebutuhan
Program Penataan 1868876363 1766089621 1863015688 2160931988 2344429871 100.033.435.
Bangunan Gedung 7 9 1 8 2 338,28 Dinas
Persentase bangunan publik Pekerjaan
40,74% 22,29% 16,77% 10,73% 8,02% 4,57% 4,57% Umum dan
rusak diperbaiki
Tata Ruang
Program
Presentase tenaga terampil 39533923,0 37359588,1 39409947,2 45712022,8 49593708,8
Pengembangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 211609190,1
konstruksi terlatih 8 6 5 4 1
Jasa Konstruksi
Meningkatnya Persentase luas daerah irigasi 63,94% 72,65% 75,81% 78,44% 80,66% 82,56% 82,56%
cakupan layanan kewenangan kabupaten yang
irigasi dilayani jaringan irigasi
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program Dinas
Pengelolaan Persentase jaringan irigasi 4576950094 4325221410 4562597074 5292205553 5741598925 Pekerjaan
56,74% 65,45% 68,61% 71,24% 73,46% 75,37% 75,37% 2,44986E+11
Sumber Daya Air dalam kondisi baik 7 5 7 4 0 Umum dan
(SDA) Tata Ruang
Meningkatnya 40 20 10 0 0 0 0
upaya mitigasi dan
Angka korban bencana
penanggulangan
bencana
Program Pembangunan Daerah:
Dinas
Program Persentase daerah rawan Pekerjaan
Pengelolaan longsor yang memiliki 22,19% 23,83% 4576950094 24,59% 4325221410 25,46% 4562597074 26,23% 5292205553 27,10% 5741598925 27,10% 2,44986E+11 Umum dan
Sumber Daya Air tembok penahan memadai 7 5 7 4 0
Penataan
(SDA)
Ruang
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Pengelolaan dan Persentase drainase dalam 15.970.806.4 15.092.424.5 15.920.723.0 18.466.618.3 20.034.731.2 85.485.303.5
73,91% 75,99% 77,03% 78,07% 79,11% 80,15% 80,15%
Pengembangan kondisi baik 26 33 08 18 31 16,25
Sistem Drainase
Tujuan:
Meningkatnya
Indeks Pembangunan 69:06:0
kualitas Sumber 67.16 69,56 69,96 70,36 70,76 70,76
Manusia 0
Daya Manusia
Sasaran:
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Angka Partisipasi Murni SD 89,80% 90,25% 90,50% 90,75% 91,00% 92,00% 92,00%
Program
6679149100 95.511.832.1 105.788.905.
Pengelolaan
0 30,00 267,19
pendidikan
86.828.938.3 101.720.101. 456.641.267.
Angka Partisipasi Murni SMP 55,99% 60,25% 60,50% 60,75% 70,00% 70,25% 70,25%
00,00 218,45 915,64 Dinas
Pendidikan
Program
Persentase layanan PAUD dan
Pengendalian
Pendidikan Non-Formal yang 80,00% 80,50% 25000000 80,80% 25000000 80,85% 25000000 90,00% 25000000 90,25% 25000000 90,25%
perizinan
mendapatkan Izin 125.000.000,
pendidikan
00
Meningkatnya
Rata-rata nilai kelulusan SD
kualitas 60,04 63,75 65,66 67,57 69,47 71,38 71,38
dan SMP
pendidikan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Persentase pemenuhan SPM 1.072.637.16
Pengembangan 80,75% 90,00% 140.000.000, 90,25% 182.000.000, 90,45% 236.600.000, 90,85% 251.979.000, 91,05% 262.058.160, 91,05
bidang pendidikan 0,00
kurikulum 00 00 00 00 00
Persentase penduduk yang
Dinas
mendapat pendampingan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Program Pendidikan
persiapan ujian kesetaraan
Pengelolaan
Pendidikan Persentase pelayanan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pendidikan non-formal
Program Dinas
Cakupan pelayanan
Pembinaan 6,7 7,2 300.000.000, 7,5 388.080.000, 8,0 407.484.000, 8,2 423.783.360, 8,5 436.496.860, 8,5 1.955.844.22 Kearsipan dan
perpustakaan daerah
Perpustakaan 00 00 00 00 80 0,80 Perpustakaan
Sasaran:
Meningkatnya
Persentase peningkatan Dinas Pemuda
prestasi 3,00 4,50 5,00 6,00 7,00 8,00 8,00
prestasi olahraga dan Olah Raga
keolahragaan
Program
Pengembangan
Persentase cabang olahraga
Kapasitas Daya 12% 20% 25% 30% 40% 50% 50%
yang mendapat pembinaan
Saing
Keolahragaan 4.418.423.79 5.715.673.01 6.172.926.85 6.419.843.93 6.612.439.24 29.339.306.8 Dinas Pemuda
1,00 6,04 7,32 1,61 9,56 45,53 dan Olah Raga
Persentase keikutsertaan
10% 20% 25% 30% 35% 40% 40%
pada turnamen di luar daerah
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Peningkatan
Persentase UKM yang 1.516.201.45
Kapasitas Daya 12% 15% 17% 20% 22% 25% 25%
dikembangkan oleh pemuda 3
Saing Kepemudaan
1.013.123.95 1.310.577.14 1.415.423.31 1.472.040.24 6.727.366.10
Persentase pemuda yang
0,00 2 3 6 10,951,468,0 3,30
mendapat pembinaan 5% 12% 15% 17% 20% 25% 25%
00
kepemimpinan
Persentase organisasi
pemuda yang mendapat N/A 10% 15% 20% 25% 30% 30%
pembinaan dari pihak swasta
Dinas Pemuda
dan Olah Raga
Peningkatan
Persentase anggota pramuka
Kapasitas Daya 60.000.000,0 77.616.000,0 83.825.280,0 87.178.291,2 89.793.639,9 398.413.211,
yang mendapat peningkatan 5% 20% 40% 50% 60% 75% 75%
Saing 0 0 0 0 4 14
kapasitas
Kepramukaan
Sasaran:
Dinas
Pengembangan Persentase kebudayaan
N/A 8,75% 9,00% 9,50% 9,75% 10,00% 10,00% Pariwisata dan
kebudayaan daerah yang dikembangkan 800.000.000, 1.034.880.00 1.096.972.80 1.140.851.71 1.175.077.26 5.247.781.77
Kebudayaan
00 0,00 0,00 2,00 3,36 5,36
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Pelestarian dan
Persentase cagar budaya 10.220.000.0 13.220.592.0
Pengelolaan Cagar N/A 60% 63% 66% 69% 72% 72%
yang dilestarikan 00,00 00,00
Budaya 13.881.621.6 14.436.886.4 14.725.624.1 66.484.724.2
00,00 64,00 93,28 57,28
Persentase Keikutsertaan
Program 240.000.000, 310.464.000, 325.987.200, 339.026.688, 349.197.488, 1.564.675.37
Masyarakat dalam N/A 56% 60% 78% 80% 100% 100%
Pembinaan Sejarah 00 00 00 00 64 6,64
Pembinaan Sejarah
Sasaran:
Meningkatnya
derajat kesehatan Angka Harapan Hidup 71.1 71.32 71.38 71:44:00 71:50:00 71:56:00 71:56:00
masyarakat
Program
Pemenuhan upaya 161.856.653. 175.614.469. 184.395.192. 189.927.048. 834.412.040.
Persentase peningkatan 122.618.677.
kesehatan 640,00 199,40 659,37 439,15 937,92 Dinas
cakupan persalinan yang 92,5 79 000,00 80 82,5 86 92,5 92,5
perorangan dan Kesehatan
ditolong tenaga kesehatan
upaya kesehatan
masyarakat
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
98 93 95 96,5 98 98 98
kunjungan K1 dan K4
Persentase peningkatan
92 78 82 86,4 90 92 92
kunjungan K4
Persentase peningkatan
cakupan Kunjungan Neonatal 99 98,2 98,4 98,6 99 99 99
(KN) KN 1
Persentase peningkatan
cakupan Kunjungan Neonatal 96 91 92 94 96 96 96
(KN) KN 3
Persentase peningkatan
cakupan bayi mendapatkan 83:03:0
85,6 84 84,6 85,3 85,6 85,6
Imunisasi Dasar Lengkap 0
(IDL)
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase kasus
pelanggaran disiplin protokol Dinas
40 32 34 36 38 40 40
kesehatan yang diberikan Kesehatan
sanksi administratif
Program 834.412.040.
Pemenuhan upaya 937,92
Rasio Test dan Tracing Covid-
kesehatan Dinas
19 Per 1000 Jumlah 1 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1
perorangan dan Kesehatan
Penduduk 122.618.677. 161.856.653. 175.614.469. 184.395.192. 189.927.048.
upaya kesehatan
masyarakat 000,00 640,00 199,40 659,37 439,15
Persentase peningkatan
kapasitas pelayanan 92 85 86 87 89 92 92
laboratorium
Persentase peningkatan
cakupan masyarakat yang Dinas
95 87 88 89 90 95
memiliki sistem jaminan Kesehatan
kesehatan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Dinas Sosial,
Program Cakupan PUS yang ingin Pemberdayaan
2.130.451.54 2.755.952.12 2.976.428.29 3.095.485.42 3.188.349.98
Pengendalian melakukan KB, namun tidak 8,00% 7,70% 7,40% 7,40% 7,40% 7,40% Perempuan,
7,00 1 1 3 5
penduduk terpenuhi (unmet need) Perlindungan
14.146.667.3 Anak, dan KB
66,83
Persentase peningkatan
partisipasi Kelompok N/A 26% 27% 28% 29% 30% 30% 34.257.251.8
Program Ketahanan Keluarga 93,15
Pembinaan 5.159.053.60 6.673.751.74 7.207.651.88 7.495.957.96 7.720.836.69
Keluarga 6,00 5 4 0 8
Berencana
Dinas Sosial,
Persentase peningkatan Pemberdayaan
N/A 30% 40% 50% 50% 50% 50% Perempuan,
fungsi Kampung KB
Perlindungan
Anak, dan KB
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase keluarga sejahtera N/A 73,00% 73,00% 73,25% 73,50% 74,00% 74,00%
Persentase Fasilitas
Peningkatan
Kesehatan yang memiliki 27.569.000.0 35.663.258.4 39.229.584.2 41.583.359.2 42.830.860.0 186.876.062.
kapasitas SDM 92 84 86 88 90 92 92
Jenis dan Jumlah Tenaga 00,00 00,00 40,00 94,40 73,23 007,63
kesehatan
Kesehatan sesuai standar
Program
Persentase ketersediaan
Pemenuhan upaya
sarana, prasarana dan alat
kesehatan Dinas
kesehatan pada Fasilitas 84 80 81 82 83 84 84
perorangan dan Kesehatan
Kesehatan sesuai dengan
upaya kesehatan
Standar Kemenkes 122.618.677. 161.856.653. 175.614.469. 184.395.192. 189.927.048. 834.412.040.
masyarakat
000,00 640,00 199,40 659,37 439,15 937,92
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Dinas Sosial,
Meningkatnya
Pemberdayaan
keberdayaan Indeks Pemberdayaan
66.1 70,01 71,56 72,67 73,46 74,02 74,02 Perempuan,
perempuan dan Gender (IDG)
Perlindungan
anak
Anak, dan KB
Program Pembangunan Daerah:
Persentase peningkatan
N/A 70,01% 71,56% 72,67% 73,46% 74,02% 74,02%
kapasitas SDM perempuan
1.263.303.56
1,44
Dinas Sosial,
Persentase peningkatan Pemberdayaan
N/A 26,20% 26,40% 26,60% 26,80% 27,00% 26,20%
Program kesempatan perempuan Perempuan,
Pengarusutamaan Perlindungan
190.598.950, 246.558.801, 263.817.917, 277.008.813, 285.319.078, Anak, dan KB
gender dan
00 72 84 73 14
pemberdayaan
perempuan
Persentase peningkatan
66,01% 66,10% 66,20% 66,30% 66,40% 66,50% 66,50%
pengarusutamaan gender
Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Program Persentase Penyajian dan
42.300.795,0 54.720.308,4 60.192.339,2 63.201.956,2 65.098.014,9 285.513.413, Perempuan,
Pengelolaan Sistem Pemanfaatan Data Gender N/A 80% 80% 80% 80% 80% 80%
0 1 5 2 0 78 Perlindungan
Data Gend dan Anak sesuai standar
Anak, dan KB
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Persentase peningkatan kerja 247.444.100, 320.093.687, 352.103.056, 369.708.209, 380.799.455,
Perlindungan N/A 50% 55% 55% 55% 60% 60%
sama antar lembaga (LSM) 00 76 54 36 64 1.670.148.50
perempuan
9,30
Persentase peningkatan
Perlindungan 342.388.242, 442.913.429, 509.350.444, 534.817.966, 550.862.505,
keterlibatan masyarakat, N/A 50% 55% 55% 55% 60% 60%
khusus anak 00 85 33 55 54
dunia usaha, dan media 2.380.332.58
8,27
Dinas Sosial,
Meningkatnya Persentase Pemerlu Pemberdayaan
kesejahteraan Pelayanan Kesejahteraan N/A 10,64 8,87 7,09 5,32 3,55 3,55 Perempuan,
sosial Sosial (PPKS) Perlindungan
Anak, dan KB
Dinas Sosial,
Persentase Pemerlu
Program Pemberdayaan
Pelayanan Kesejahteraan 1.485.964.25 1.922.243.36 2.114.467.69 2.177.901.72 2.243.238.78
Pemberdayaan 6,74% 5,71% 5,71% 5,71% 5,71% 5,71% 5,71% Perempuan,
Sosial (PPKS) yang meningkat 6,00 1,56 7,72 8,65 0,51
Sosial Perlindungan
pendapatannya
9.943.815.82 Anak, dan KB
4,44
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
kelompok rentan yang - 40,50% 40,50% 40,50% 40,50% 40,50% 40,50%
terlatih
Persentase masyarakat
312.220.730, 403.888.736, 444.277.609, 457.605.938, 471.334.116,
korban bencana yang 10% 5% 5% 5% 5% 5%
00 33 96 26 41
mendapat penanganan sosial
Program 2.089.327.13
Penanganan 0,96
Bencana Dinas Sosial,
Pemberdayaan
Persentase desa yang Perempuan,
mendapatkan pembinaan 4% 6% 8% 10% 12% 12% Perlindungan
kesiapsiagaan bencana Anak, dan KB
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Pengelolaan Taman Cakupan pengelolaan taman 278.564.950, 360.351.619, 396.386.781, 408.278.384, 420.526.736,
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Makam Pahlawan makam pahlawan 00 32 25 69 23
1.864.108.47
1,49
Misi 4: Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang Merata dan Berkeadilan
Tujuan:
Meningkatnya Indeks Desa Membangun 0,65 0,69 0,71 0,73 0,75 0,77 0,77
kemandirian desa
Sasaran:
Meningkatnya Desa status mandiri 30 44 51 58 65 72 72
keberdayaan desa
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
3,872,629,59
4,72
Misi 5: Memperkokoh Landasan Perekonomian Masyarakat
Tujuan:
Meningkatnya
kualitas Laju Pertumbuhan Ekonomi -0,5 5,73 7,18 7,29 7,40 7,51 7,51
pertumbuhan
ekonomi
Sasaran: Dinas
Pertanian,
Laju pertumbuhan sektor
Meningkatnya -1,1 3,62 4,14 4,23 4,31 4,4 4,4 Peternakan,
pertanian
pertumbuhan dan
sektor pertanian Perkebunana
Program
Persentase peningkatan
Penyediaan dan 49.320.000,0 151.046.200, 255.875.000, 294.256.250, 750.497.450,
ketersediaan bibit unggul 1,02 3 - 3,5 3,5 4 4,5 4,5
Pengembangan 0 00 00 00 00
(hortikultura)
Sarana Pertanian
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
164.400.000, 270.154.000, 582.250.000, 605.540.000, 1.622.344.00
ketersediaan bibit unggul n/a - - 5 5 5 5 5
00 00 00 00 0,00
(perkebunan)
Persentase pemenuhan
53.658.590.6 54.731.762.4 57.468.350.5 64.134.679.2 67.982.760.0 244.317.552.
sarana pertanian tanaman n/a 20 40 70 85 92 92
43,00 55,86 78,65 45,78 00,52 280,81
pangan pada food estate
Persentase pemenuhan
35.412.695.2 35.943.885.7 39.178.835.4 43.880.295.6 46.513.113.4 165.516.130.
sarana pertanian tanaman n/a 17 42 87 95 100 100
79,00 08,19 21,92 72,55 12,91 215,56
hortikultura pada food estate
Persentase pemenuhan
274.384.950, 281.244.573, 300.931.693, 338.548.155, 442.655.324, 1.363.379.74
sarana perkebunan pada food n/a 1 30 55 70 82 82
00 75 91 65 78 8,10
estate
Persentase pemenuhan
2.137.315.51 2.180.061.82 2.310.865.53 2.588.169.39 2.717.577.86 9.796.674.62
sarana peternakan pada food n/a 20 40 60 80 100 100
5,00 5,30 4,82 9,00 8,95 8,06
estate
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
2.906.044.68 2.949.635.35 3.097.117.11 3.468.771.17 3.642.209.73 13.157.733.3
produktivitas tanaman
0,00 0,20 7,71 1,84 0,43 70,17
pangan
- Kedelai 38,27 3 3 3 3 3 3
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase pemenuhan
82.804.206.2 84.460.290.4 88.683.304.9 99.325.301.5 104.291.566. 376.760.463.
prasarana pertanian tanaman n/a 20 40 60 80 100 100
88,00 13,76 34,45 26,58 602,91 477,70
pangan pada food estate
Persentase pemenuhan
51.612.900,0 52.903.222,5 105.548.383, 300.374.505, 562.389.485, 1.021.215.59
prasarana perkebunan pada n/a 0,5 20 40 65 85 85
0 0 63 66 89 7,67
food estate
Persentase pemenuhan
4.543.906.32 4.612.064.91 4.842.668.16 5.326.934.97 5.593.281.72 20.374.949.7
prasarana peternakan pada n/a 30 40 50 60 70 70
0,00 4,80 0,54 6,59 5,42 77,36
food estate
Persentase peningkatan
100.000.000, 251.500.000, 256.530.000, 269.356.500, 877.386.500,
produktivitas tanaman -
00 00 00 00 00
hortikultura
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
- Kelapa Sawit PBS -0,06 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
- Lada 0 1 1 1 1 1 1
Persentase peningkatan
30.800.000,0 31.262.000,0 32.825.100,0 98.051.461,0 351.973.519, 514.112.080,
produktivitas tanaman
0 0 0 0 44 44
perkebunan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
- Lada 1,96 3 3 3 3 3 3
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
Perizinan usaha 157.410.000, 159.771.150, 166.161.996, 186.101.435, 197.267.521, 709.302.103,
pembinaan penerapan izin 5 5,00 7,00 7,50 8,00 10,00 10,00
pertanian 00 00 00 52 65 17
perkebunan
Program
Pengendalian
kesehatan hewan Persentase penurunan 1.680.701.3 1.705.911.89 1.774.148.37 1.987.046.17 2.086.398.48 7.553.504.92
2,66 5,00 5 5 5 5 5
dan kesehatan penyakit menular 75,10 5,73 1,56 6,14 4,95 8,37
masyarakat
veteriner
Sasaran:
Dinas
Laju pertumbuhan sub-sektor Ketahanan
Meningkatnya n.a 0,41 0,83 2,07 3,62 4,53 4,53
perikanan Pangan dan
pertumbuhan
Perikanan
sektor perikanan
2.351
Persentase nelayan yang 2.017.985.87
Kapal 15% 367.290.000 20% 372.799.350 25% 387.711.324 30% 434.236.683 100% 455.948.517 100%
terlatih 4
Nelayan
Program
Pengelolaan
perikanan tangkap
Persentase peningkatan 1.737.631.50 1.763.695.97 1.834.243.81 2.054.353.06 2.157.070.72 9.546.995.07
n/a 15% 20% 25% 30% 30% 30%
peralatan perikanan tangkap 0 3 1 9 2 5
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
2.138.104.08
sarana prasarana perikanan 2 TPI 15% 389.152.500 20% 394.989.788 25% 410.789.379 30% 460.084.104 30% 483.088.310 30%
1
tangkap
Persentase penurunan
Program penggunaan racun ikan dan 1.054.808.00
n/a - - 10% 65.760.000 20% 169.048.000 30% 400.000.000 60% 420.000.000 60%
Pengawasan setrum di kawasan perikanan 0
sumber daya tangkap
kelautan dan
perikanan Persentase penurunan
penggunaan keramba yang 80% 0% - 25% 41.304.000 30% 100.000.000 35% 120.000.000 40% 126.000.000 40% 387.304.000
berlebihan di kawasan sungai
Persentase pelaku
pembudidaya ikan yang 40% 60% 88.000.000 70% 89.320.000 80% 92.892.800 90% 104.039.936 100% 109.241.933 100% 483.494.669
terlatih
Program
Pengelolaan
Persentase peningkatan
perikanan 1.953.807.90 1.983.115.01 2.062.439.61 2.309.932.37 2.425.428.99 10.734.723.9
jangkauan distribusi benih n/a 10% 15% 20% 25% 25% 25%
budidaya 0 9 9 4 2 04
ikan budidaya
Persentase peningkatan
2.054.096.00 2.084.907.44 2.168.303.73 2.428.500.18 2.549.925.19 11.285.732.5
sarana prasarana perikanan n/a 10% 15% 20% 25% 25% 25%
0 0 8 6 5 59
budidaya
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase lembaga
2.852.618.54
penjaminan mutu pengolahan 50% 70% 519.200.000 80% 526.988.000 90% 548.067.520 95% 613.835.622 100% 644.527.404 100%
6
ikan segar yang berkembang
Program
Pengolahan dan Persentase nelayan yang
pemasaran hasil menggunakan teknologi 40% 55% - 60% 131.520.000 65% 136.780.800 70% 153.194.496 80% 160.854.221 80% 582.349.517
perikanan perikanan tangkap tepat guna
Persentase Pembudidaya
ikan yang menggunakan
40% 0% - 60% 131.520.000 65% 136.780.800 70% 153.194.496 80% 160.854.221 80% 582.349.517
teknologi perikanan budidaya
tepat guna
Sasaran:
Dinas
Penanaman
Meningkatnya
Persentase peningkatan Modal dan
realisasi 0,64 2,05 2,75 3,45 4,15 4,85 4,85
realisasi PMDN/PMA PTSP
penanaman modal
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
Program Promosi 1.144.000.00 1.161.160.00 1.207.606.40 1.352.519.16 1.420.145.12 6.285.430.69
kerjasama promosi investasi n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penanaman modal 0 0 0 8 6 4
antar perangkat daerah
Program
Persentase peraturan tentang
Pengembangan 1.740.580.80
kemudahan berinvestasi yang n/a 100% 316.800.000 100% 321.552.000 100% 334.414.080 100% 374.543.770 100% 393.270.958 100%
iklim penanaman 8
disahkan
modal
Program
Persentase data informasi
Pengelolaan Data
perizinan dan non perizinan
dan Sistem n/a 100% 132.000.000 100% 133.980.000 100% 139.339.200 100% 156.059.904 100% 163.862.899 100% 725.242.003
yang dikelola menggunakan
Informasi
sistem
Penanaman Modal
Sasaran:
Laju pertumbuhan sektor Dinas
Meningkatnya akomodasi dan makan Kebudayaan
pertumbuhan minum -28,01 3,72 3,91 4,3 4,84 5,44 5,44 dan Pariwisata
sektor pariwisata
Program
Persentase peningkatan Dinas
Peningkatan daya 6.250.000.00 6.343.750.00 6.597.500.00 7.257.250.00 7.620.112.50 34.068.612.5
destinasi wisata yang n/a 65% 70% 75% 80% 85% 85% Kebudayaan
tarik destinasi 0 0 0 0 0 00,00
dikembangkan dan Pariwisata
pariwisata
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Pengembangan Persentase peningkatan
1.170.000.00 1.187.550.00 1.235.052.00 1.383.258.24 1.452.421.15 6.428.281.39
Sumber Daya kerjasama pengembangan n/a 20% 30% 40% 50% 60% 60%
0 0 0 0 2 2,00
Pariwisata dan wisata yang terjalin
Ekonomi Kreatif
Program
Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Melalui Persentase Peningkatan Cipta 200.000.000, 1.090.195.60
n/a 50% 60% 203.000.000 70% 211.120.000 75% 232.232.000 80% 243.843.600 80%
Pemanfaatan dan Karya yang di lindungi 00 0,00
Perlindungan Hak
Kekayaan
Intelektual
Sasaran:
Dinas Koperasi
Laju Pertumbuhan Sektor Usaha Kecil
Meningkatnya
Perdagangan Besar dan dan Menengah,
pertumbuan sektor -6,34 2,73 2,97 5,82 6,06 6,57 6,57
Eceran; Reparasi Mobil dan Perdagangan
perdagangan
Sepeda Motor dan
Perindustrian
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
stabilitas ketersediaan
n/a 5% 5% 10% 10% 15% 15%
barang pokok dan barang
Program Stabilisasi
penting
Harga Barang 2.187.401.30
398.125.000 404.096.875 420.260.750 470.692.040 494.226.642
Kebutuhan Pokok 7
dan Barang Penting
Persentase peningkatan
stabilitas harga barang pokok n/a 10% 10% 10% 15% 15% 15%
dan barang penting
Persentase peningkatan
sarana prasarana n/a 3% 5% 10% 10% 13% 13%
Program perdagangan yang memadai
Peningkatan 3.669.477.29
667.875.000 677.893.125 705.008.850 789.609.912 829.090.408
sarana distribusi 5
perdagangan Persentase peningkatan
pedagang informal yang n/a 2% 5% 5% 10% 12% 12%
terlatih
Persentase peningkatan
n/a 10% 11% 12% 13% 14% 14%
barang tertib ukur
Program
Standardisasi dan 1.648.277.28
300.000.000 304.500.000 316.680.000 354.681.600 372.415.680
Perlindungan 0
Persentase barang beredar
Konsumen
yang diawasi sesuai
n/a 25% 30% 35% 40% 45% 45%
ketentuan peraturan
perundang-undangan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
PROGRAM
PERIZINAN DAN Persentase perizinan yang 1.285.656.27
n/a 25% 234.000.000 30% 237.510.000 35% 247.010.400 40% 276.651.648 45% 290.484.230 45%
PENDAFTARAN diterbitkan 8
PERUSAHAAN
PROGRAM
PENGGUNAAN
Persentase kelompok
DAN 1.098.851.52
pedagang yang menerapkan n/a 6% 200.000.000 12% 203.000.000 20% 211.120.000 30% 236.454.400 42% 248.277.120 42%
PEMASARAN 0
metode marketing mix (4Ps)
PRODUK DALAM
NEGERI
Sasaran:
Dinas Koperasi
Meningkatnya Usaha Kecil
pertumbuhan Laju pertumbuhan sektor dan Menengah,
-8,6 5,89 5,97 6,11 6,29 6,51 6,51
sektor industri pengolahan Perdagangan
perindustrian dan
Perindustrian
Program Pembangunan Daerah:
Persentase IKM yang terlatih n/a 45% 60% 75% 90% 95% 95%
Program
Perencanaan dan 3.296.554.56
600.000.000 609.000.000 633.360.000 709.363.200 744.831.360
Pembangunan 0
Industri
Persentase peningkatan akses
n/a 5% 7% 10% 12% 15%
permodalan
15%
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Persentase peningkatan
sarana dan prasarana n/a 3% 5% 7% 8% 10%
pendukung industri
10%
PROGRAM
PENGELOLAAN
Persentase peningkatan
SISTEM 1.373.564.40
informasi industri yang n/a 15% 250.000.000 20% 253.750.000 25% 263.900.000 30% 295.568.000 35% 310.346.400 35%
INFORMASI 0
tersedia
INDUSTRI
NASIONAL
Tujuan:
Meningkatnya
kualitas Laju Inflasi 2,59 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
pertumbuhan
ekonomi
Dinas
Sasaran:
Ketahanan
Meningkatnya Indeks Ketahanan Pangan 74,24 76,8 78,56 80,32 82,08 83,84 83,84
Pangan dan
kedaulatan pangan
Perikanan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Peningkatan
Persentase toko tani yang 1.177.158.42
diversifikasi dan 85,25% 86,35% 214.252.500 87,45% 217.466.288 88,55% 226.164.939 91,05% 253.304.732 92,15% 265.969.968 92,15%
berkembang 6
ketahanan pangan
masyarakat
Program
Pengelolaan
sumber daya Persentase peningkatan
1.921.891.30
ekonomi untuk lumbung pangan dan sarana 81,12% 1,50% 349.800.000 1,90% 355.047.000 2,00% 369.248.880 2,10% 413.558.746 2,40% 434.236.683 2,40%
8
kedaulatan dan pendukungnya
kemandirian
pangan
Program
Persentase penurunan desa
penanganan n/a 2,20% 41.000.000 2,30% 41.615.000 2,50% 43.279.600 2,70% 48.473.152 2,90% 50.896.810 2,90% 225.264.562
rawan pangan
kerawanan pangan
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Tujuan:
Meningkatnya
Indeks Gini 0,28 0,26 0,258 0,246 0,238 0,231 0,231
pemerataan
kesejahteraan
Sasaran:
Program
Pemberdayaan dan Persentase peningkatan akses 2.014.557.45
n/a 10% 366.666.000 12% 372.165.990 15% 387.052.630 16% 433.498.945 18% 455.173.892 18%
Perlindungan permodalan 7
Koperasi
Program
Persentase peningkatan SDM
Pendidikan dan 1.045.131.41
pengurus koperasi yang n/a 5% 190.222.500 7% 193.075.838 10% 200.798.871 12% 224.894.736 15% 236.139.472 15%
Latihan 6
terlatih
Perkoperasian
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Pemberdayaan
Persentase UKM yang
Usaha Menengah, 1.465.142.68
meningkat kapasitas n/a 50% 266.668.000 60% 270.668.020 70% 281.494.741 80% 315.274.110 90% 331.037.815 90%
Usaha Kecil, dan 6
pemasaran produknya
Usaha Mikro
(UMKM)
Program
pengawasan dan Persentase peningkatan
n/a 32% 176.443.500 35% 179.090.153 39% 186.253.759 41% 208.604.210 43% 219.034.420 43% 969.426.041
pemeriksaan kepatuhan koperasi
koperasi
Tujuan:
Meningkatnya
Tingkat Kemiskinan 10,29 10,16 9,98 9,67 9,4 9,13 9,13
pemerataan
kesejahteraan
Sasaran: Dinas
Tingkat Pengangguran Tenagakerjaan
7,3 5,23 4,01 3,36 3,6 3,54 3,54
Menurunnya Terbuka dan
pengangguran Transmigrasi
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Persentase Tenaga Kerja yang 1.994.415.50
Penempatan 50 56 363.000.000 59 368.445.000 62 383.182.800 63 429.164.736 65 450.622.973 65
Ditempatkan 9
Tenaga Kerja
Misi 6: Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Seluruh Masyarakat Ketapang
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Pembinaan dan
Pengawasan
Persentase penanggungjawab
terhadap Izin
usaha dan atau kegiatan yang 542.552.936, 448.425.411, 473.035.776, 499.690.075, 527.979.492, 2.491.683.69
Lingkungan dan NA 70% 70% 70% 70% 70% 70%
taat izin lingkungan, izin 29 27 78 93 58 2,85
Izin Perlindungan
PPLH dan LH
dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
(PPLH)
Program
Persentase aduan masyarakat
Penanganan 503799155, 416395024, 463997927, 490266671,
di bidang PPLH yang na 75% 80% 85% 439247507 90% 95% 95% 2313706286
Pengaduan 1 7 7 7
ditangani
Lingkungan Hidup
Program
Pengendalian
Bahan Berbahaya Persentase pengawasan
dan Beracun (B3) terhadap pelaksanaan 193768905, 160151932, 168941348, 178460741, 188564104,
na 80% 85% 90% 95% 100% 100% 889887033,2
dan Limbah Bahan dokumen pengendalian B3 8 6 8 4 5
Berbahaya dan dan limbah B3
Beracun (Limbah
B3)
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Pengakuan
Keberadaan
Masyarakat Hukum
Adat (MHA),
Persentase keberadaan MHA
Kearifan Lokal dan 116261343, 96091159,5 101364809, 107076444, 113138462,
yang diakui dan aktif dalam na 80% 85% 90% 95% 100% 100% 533932219,9
Hak MHA yang 5 6 3 8 7
PPLH
terkait dengan
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
(PPLH)
Program
Persentase predikat
Penghargaan 224771930, 185776241, 195971964, 218734361,
pengelolaan lingkungan na 85% 90% 90% 95% 207014460 95% 95% 1032268958
Lingkungan Hidup 7 8 7 2
hidup
untuk Masyarakat
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Program
Pencegahan
Badan
Penanggulangan Persentase penurunan
187187135, 176891989, 216439502, Penanggulanga
Penyelamatan kebakaran dalam wilayah 30% 40% 45% 50% 186600129 55% 60% 234818697 60% 1001937453
8 4 1 n Bencana
Kebakaran dan kabupaten
Daerah
Penyelamatan Non
Kebakaran
Dinas
Sasaran: Indikator Sasaran: Perumahan,
Kawasan
64:06:0 65:13:0
Meningkatnya 59,76 66:08:00 66:58:00 67:10:00 67:10:00 Permukiman
Indeks Kualitas Tutupan 0 0
kualitas tutupan dan
Lahan (IKTL) Lingkungan
lahan
Hidup
Program Pembangunan Daerah:
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Dinas
Persentase cakupan area Perumahan,
Program 0,30% 1,30% 3,30% 3,30% 3,30% 4,30% 4,30% Kawasan
pelayanan sampah 4.601.623.97 3.803.288.09 4.012.019.15 4.238.085.68 4.478.020.35 21.133.037.2
Pengelolaan Permukiman
5,32 5,29 2,49 6,88 3,52 63,50
Persampahan dan
Lingkungan
Persentase bank sampah aktif 0,15% 0,30% 0,30% 1,30% 1,30% 2,30% 2,30%
Hidup
Indikator Sasaran:
Persentase pengolahan
19% 25% 28% 30% 30% 30%
sampah di TPA
Dinas
Program
Perumahan,
Pengembangan Persentase sampah yang
2% 10% 15% 15% 20% 20% 20% Kawasan
Sistem dan dikelola dengan 3R 507.674.533, 419.598.063, 442.626.333, 467.567.142, 494.037.953, 2.331.504.02
Permukiman
Pengelolaan 24 40 99 48 77 6,88
dan
Persampahan
Lingkungan
Regional
Persentase alat angkut Hidup
90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sampah dalam kondisi baik
Meningkatnya
pemanfaatan SDA 10,29 10,16 9,98 9,67 9,4 9,13 9,13
untuk Tingkat Kemiskinan
kesejahteraan
masyarakat
Kondisi Awal
Akhir Periode Daerah
Program Sasaran, Program
Penanggungja
Pembangunan Pembangunan Daerah)
2022 2023 2024 2025 2026 wab
Daerah
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Bagian
Program
Persentase pemanfaatan CSR 3.820.470.11 3.877.777.16 3.974.721.59 4.034.342.42 4.094.857.55 19.802.168.8 Ekonomi
perekonomian dan NA 95% 95% 95% 95% 95% 95%
tepat sasaran 6,70 8,45 7,66 1,63 7,95 62,39 Pembangunan
pembangunan
Setda
Indikator Sasaran:
Persentase serapan tenaga 89,12% 89,72% 90,02% 90,32% 90,62% 90,92% 90,92%
kerja dalam industri
ekstraktif
2026
2025
2024 Pemantapan
pembangunan
ekonomi, dan
2023 Peningkatan
sumberdaya
kualitas
2022 lingkungan manusia
berlandaskan
Peningkatan hidup
2021 reformasi kelestarian
Peningkatan birokrasi yang lingkungan
kualitas akuntabel dan hidup
Peningkatan sumber daya menopang
Peningkatan konektivitas manusia pelayanan
infrastruktur antar wilayah publik
dan pelayanan dan pusat
dasar untuk pertumbuhan
meningkatkan ekonomi guna
kesejahteraan memeperkuat
masyarakat daya saing
daerah
Dengan wilayah yang sangat luas beserta segala potensi yang dimiliki tersebut,
diperlukan klaster arah pengembangan wilayah yang memperhatikan aspek
karakteristik kawasan dan aspek keterjangkauan sebagai sistem layanan
sebagaimana telah direpresentasikan dalam bentuk daerah pemilihan. Arah
pengembangan wilayah ini disebut sebagai Wilayah Pembangunan Ketapang (WPK).
Peta Wilayah Pembangunan Kabupaten Ketapang disajikan pada Gambar 6.2.
Wilayah
Pembangun
Kecamatan Arahan Pemanfaatan Fungsi Lain
an Ketapang
(WPK)
Pengembangan kawasan
perkotaan Ketapang
Dengan kegiatan utama:
perdagangan jasa, industri besar,
perkantoran, administrasi Perlindungan terhadap
Delta Pawan PKW pemerintahan, pelabuhan ekosistem pesisir dan
pengumpul bencana
Kegiatan pendukung:
pertanian dan perkebunan,
perikanan tangkap, pariwisata
budaya
Dengan kegiatan utama:
Perikanan tangkap, peruntukan
industri besar, kawasan
perlindungan lahan pertanian - Kawasan hutan lindung
WPK 1 Matan Hilir pangan berkelanjutan, - Kawasan resapan air
PPK
Utara perkebunan dan peternakan - Hutan Desa Laman
Kegiatan pendukung: Satong
perlindungan terhadap ekosistem
pesisir dan bencana, pariwisata
budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Perikanan tangkap, peruntukan
industri besar, kawasan - Kawasan dengan Nilai
agropolitan, perkebunan dan Konservasi Tinggi
peternakan, serta pengembangan (KNKT) Sungai Tembiluk
Muara Pawan PPK
Bandara Baru Ketapang – Sungai Air Mata
Kegiatan pendukung: - Kawasan bergambut
perlindungan terhadap ekosistem tebal Hulu Sungai Putri
pesisir dan bencana, pariwisata
budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Simpang Dua PPK
kering, agropolitan, perkebunan - Kawasan resapan air
dan peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan
WPK 2
pertanian pangan berkelanjutan
pada lahan basah maupun lahan - Kawasan hutan lindung
Simpang Hulu PKL
kering, agropolitan, perkebunan - Kawasan resapan air
dan peternakan
Kegiatan pendukung:
Pariwisata budaya dan alam
Dengan kegiatan utama:
Kawasan perlindungan lahan - Kawasan hutan lindung
Sungai Laur PPK
pertanian pangan berkelanjutan - Kawasan resapan air
pada lahan basah maupun lahan
Proyeksi
Kapasitas Riil/Belanja
2022 2023 2024 2025 2026
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah 2.503.788.560.650 2.616.831.299.863 2.728.444.107.920 2.847.236.167.589 2.983.317.708.286
Tabel 7. 2. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Ketapang 2021-2026
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Kode dan Program Kinerja Awal
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Persentase
Penunjang penunjang
X Urusan urusan 918.532.51 948.412.61 1.038.475.6 997.255.98 1.072.303.1 4.974.979.8 Seluruh
X 1 100 100 100 100 100 100
X Pemerintahan pemerintahan 6.711,47 1.205,24 03.904,54 0.194,33 62.991,01 75.006,59 OPD
Daerah yang terpenuhi
Kabupaten/ Kota sesuai standar
Persentase
Perangkat
11.202.486. 11.370.523. 11.597.934.2 11.771.903. 11.948.481.7 68.928.261.8 Bagian
Daerah Dengan 35% 42% 51% 54% 71% 79% 80%
436,75 733,30 07,97 221,09 69,40 18,51 Organisasi
Nilai Sakip
Minimal B
Persentase Bagian
Perangkat Organisasi
100 100 100
Daerah yang 58% 79% 86% 93%
% % %
Melengkapi
PMPRB
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase Nilai Bagian
Kematangan Organisasi
Organisasi NA 20% 30% 40% 51% 61% 61%
Dalam Kategori
Tinggi
Tingkat Bagian
Kepatuhan 46,02% 52% 60% 70% 80% 81% 80% Organisasi
Ombusmen
Bagian Tata
Nilai SAKIP Setda NA 70 80 80 80 80 80
Usaha
Persentase
Layanan Bagian
Informasi dan 70% 70% 70% 80% 80% 80% 80% Humas dan
Peliputan Yang Protokol
Terlaksana
Persentase
Pelayanan
Keprotokolan Bagian
dan Fasilitasi 70% 75% 80% 85% 90% 95% 95% Humas dan
Kunjungan Protokol
Pejabat Daerah
Sesuai Prosedur
1 Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
1 1 Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan
Program Angka Dinas
90,2 66.791.491 90,5 86.828.938 90,7 95.511.832. 91,0 101.720.10 92,0 105.788.90 92,0 456.641.26
1 1 2 Pengelolaan Partisipasi 89,80% Pendidika
5% .000,00 0% .300,00 5% 130,00 0% 1.218,45 0% 5.267,19 0% 7.915,64
Pendidikan Murni SD n
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Angka
60,2 60,5 60,7 70,0 70,2 70,2
Partisipasi 55,94%
5% 0% 5% 0% 5% 5%
Murni SMP
Persentase
penduduk yang
mendapat 100 100 100 100 100 100
100%
pendampingan % % % % % %
persiapan ujian
kesetaraan
Persentase
pelayanan 100 100 100 100 100 100
100%
pendidikan % % % % % %
non-formal
Persentase
Program
pemenuhan 90,0 140.000.00 90,2 182.000.00 90,4 213.213.00 90,8 200.200.00 91,0 221.741.52 91,0 957.154.52
1 1 3 Pengembangan 80,75%
SPM bidang 0% 0,00 5% 0,00 5% 0,00 5% 0,00 5% 0,00 5 0,00
kurikulum
pendidikan
Persentase
tenaga
pendidik yang 30,9 32,4 33,3 32,2 37,5 37,5
28,03%
memiliki 7% 4% 4% 5% 9% 9%
Program
sertifikat Dinas
Pendidik dan 63.237.951 82.209.336 89.608.176. 95.880.748 73.632.322. 99.715.978.
1 1 4 mengajar Pendidika
tenaga .000,00 .300,00 567,00 .926,69 670 883,76
Persentase n
kependidikan
guru yang
75,0 78,7 80,6 89,7 100 100
memenuhi 70,77%
5% 5% 2% 9% % %
kualifikasi (S1/
D-IV)
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
layanan PAUD
dan
Pengendalian
Pendidikan 80,5 25.000.000 80,8 25.000.000 80,8 25.000.000, 90,0 25.000.000 90,2 25.000.000, 90,2 125.000.00
1 1 5 perizinan 80,00%
Non-Formal 0% ,00 0% ,00 5% 00 0% ,00 5% 00 5% 0,00
pendidikan
yang
mendapatkan
Izin
1 2 Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan
Persentase
peningkatan
cakupan
71:05:0 122.618.67 161.856.65 82:0 175.614.46 184.395.19 92:0 189.927.04 92:0 834.412.04
persalinan 79 80 86
0 7.000,00 3.640,00 5:00 9.199,40 2.659,37 5:00 8.439,15 5:00 0.937,92
yang ditolong
tenaga
kesehatan
Pemenuhan Persentase
96:0
Upaya Kesehatan peningkatan 91 93 95 98 98 98
5:00 Dinas
1 2 2 Perorangan dan kunjungan K1
Kesehatan
Upaya Kesehatan Persentase
Masyarakat 86:0
peningkatan 73 78 82 90 92 92
4:00
kunjungan K4
Persentase
penurunan
bayi lahir
04:0 04:0 03:0
dengan Bayi 04:08 3 3 3
6 4 4
Berat Lahir
Rendah
(BBLR)
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peningkatan
cakupan 98:0 98:0 98:0
92 99 99 1 99
Kunjungan 2:00 4:00 6:00
Neonatal (KN)
KN 1
Persentase
peningkatan
cakupan 84:07:0
91 92 94 96 96 96
Kunjungan 0
Neonatal (KN)
KN 3
Persentase
peningkatan
cakupan 65:04:0 83:0 84:0 85:0 85:0 85:0
84
Imunisasi 0 3:00 6:00 3:00 6:00 6:00
Dasar Lengkap
(IDL)
Persentase
penurunan 00:2 00:1 00:1 00:0 00:0
00:01 0,2
balita gizi 3 5 2 1 1
buruk
Persentase
penurunan ibu
hamil yang 11:0
10 13 10 10 10 10
kekurangan 5
energi kronik
(KEK)
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
07:0 07:0
penurunan gizi 12:01 7 7 7 7
5 3
balita kurang
Persentase
61:08:0 67:0
peningkatan 65 70 72 75 75
0 5:00
Desa STBM
Persentase
peningkatan
95 86 88 90 92 95 95
penerapan
PHBS
Persentase
peningkatan
91 87 88 89 90 91 91
pengetahuan
tentang PHBS
Insidence rate
penyakit
00:0 00:0 00:0 00:0 00:0
HIV/AIDS per 0 0
2 2 2 1 1
1.000
penduduk
Case
Notification
Rate penyakit 98:05:0 96:0 97:0 98:0 98:0
97 98
TB-Paru per 0 8:00 2:00 5:00 5:00
100.000
penduduk
Rasio Test dan
Tracing Covid-
00:0 00:0 00:0 00:0
19 Per 1000 00:33 1 1
6 7 8 9
Jumlah
Penduduk
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peningkatan
kapasitas 82 85 86 87 89 92 92
pelayanan
laboratorium
Frekuensi
Update dan
release data 2 4 5 6 7 8 8
COVID-19 per
minggu
Prevalensi
65:0
penyakit 64 67 65 64 64 64
5:00
Diabetes
Persentase
peningkatan
cakupan
75:09:0
masyarakat 87 88 89 90 95 95
0
yang memiliki
sistem jaminan
kesehatan
Persentase
ODGJ yang
73:03:0 70:0 69:0 69:0
mendapatkan 71 70 69
0 2:00 1:00 1:00
pelayanan
kesehatan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
ketersediaan
sarana,
prasarana dan
alat kesehatan
78.84 80 81 82 83 84 84
pada Fasilitas
Kesehatan
sesuai dengan
Standar
Kemenkes
Persentase
Fasilitas
Program Kesehatan
Peningkatan yang memiliki 27.569.000 35.663.258 39.229.584. 41.583.359 42.830.860. 186.876.06 Dinas
1 2 3 80 84 86 88 90 92 92
kapasitas SDM Jenis dan .000,00 .400,00 240,00 .294,40 073,23 2.007,63 Kesehatan
kesehatan Jumlah Tenaga
Kesehatan
sesuai standar
Persentase
Program Sediaan fasilitas
farmasi, alat kesehatan yang
1.150.000. 1.487.640. 1.636.404.0 1.734.588. 1.786.625.8 7.795.258.1 Dinas
1 2 4 kesehatan, dan memiliki 85 89 91 92 93 94 94
000,00 000,00 00,00 240,00 87,20 27,20 Kesehatan
makanan ketersediaan
minuman obat dan
vaksin esensial
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
tempat
pengelolaan
27:06:0 45:0 46:0 47:0 48:0
makanan yang 53 53
0 3:00 3:00 3:00 4:00
memenuhi
syarat
kesehatan
Persentase
masyarakat
yang memiliki
pengetahuan
Dinas
terkait N/A 55 58 61 64 67 67
Kesehatan
pencegahan
dan
Pemberdayaan penanggulanga
Masyarakat n COVID-19 6.458.039. 7.103.843.2 7.459.035. 7.682.806.4 33.696.024.
1 2 5 63.226.000
Bidang Persentase 280,00 08,00 368,40 29,45 285,85
Kesehatan kasus
pelanggaran
disiplin
protokol N/A 32 34 36 38 40 40
kesehatan yang
diberikan
sanksi
administratif
1 3 Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Volume air Dinas
Program 2.00 45769500 3.00 43252214 4.00 456259707 5.00 52922055 6.00 574159892 6.00 2,44986E+1
1 3 2 bersih yang NA Pekerjaan
Pengelolaan 0 M3 947 0 M3 105 0 M3 47 0 M3 534 0 M3 50 0 M3 1
tersedia Umum
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Sumber Daya Air Persentase dan Tata
(SDA) daerah rawan Ruang
yang memiliki 1,08 2,29 3,49 4,69 5,89 5,89
1,08%
pengendali % % % % % %
abrasi
memadai
Persentase
daerah rawan
longsor yang
23,8 24,5 25,4 26,2 27,1 27,1
memiliki 22,19%
3% 9% 6% 3% 0% 0%
tembok
penahan
memadai
Persentase
daerah
pertanian yang
38,6 39,6 40,3 41,0 42,0 42,0
memiliki 36,11%
6% 8% 7% 6% 8% 8%
tanggul
penahan air
asin memadai
Persentase
daerah rawan
kebakaran
lahan yang 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,03
NA
memiliki % % % % % %
irigasi sekat-
sekat bakar
memadai
Presentase
jaringan irigasi 65,4 68,6 71,2 73,4 75,3 75,3
56,74%
dalam kondisi 5% 1% 4% 6% 7% 7%
baik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
jumlah rumah
Program tangga yang
Pengelolaan dan mendapatkan Dinas
Pengembangan akses terhadap Pekerjaan
69,9 16.974.121 72,6 16.040.558 75,2 16.920.892. 77,8 19.626.725 80,4 21.293.350. 80,4 90.855.648.
1 3 3 Sistem air minum 64,74% Umum
9% .986 1% .521 3% 235 5% .392 7% 055 7% 188,48
Penyediaan melalui SPAM dan Tata
Sumber Air jaringan Ruang
Minum perpipaan dan
bukan jaringan
perpipaan
Persentase
pengolahan 19% 25% 28% 30% 30% 30%
sampah di TPA Dinas
Program Perumaha
Persentase
Pengembangan n,
sampah yang
Sistem dan 2% 10% 507.674.53 15% 419.598.06 15% 442.626.33 20% 467.567.14 20% 494.037.95 20% 2.331.504.0 Kawasan
1 3 4 dikelola
Pengelolaan 3,24 3,40 3,99 2,48 3,77 26,88 Permukim
dengan 3R
Persampahan an dan
Regional persentase alat Lingkunga
angkut sampah 100 100 100 100 100 100 n Hidup
90%
dalam kondisi % % % % % %
baik
Program Dinas
Persentase
Pengelolaan dan Pekerjaan
jaringan air 60,6 13.181.718 60,9 12.456.733 61,1 13.140.381. 61,4 15.241.669 61,7 16.535.932. 61,7 70.556.435.
1 3 5 Pengembangan 60,10% Umum
limbah 5% .102 2% .892 9% 086 6% .737 3% 645 3% 461,96
Sistem Air dan Tata
terbangun
Limbah Ruang
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
Pengelolaan dan 75,9 15.970.806 77,0 15.092.424 78,0 15.920.723. 79,1 18.466.618 80,1 20.034.731. 80,1 85.485.303.
1 3 6 drainase dalam 73,91%
Pengembangan 9% .426 3% .533 7% 008 1% .318 5% 231 5% 516,25
kondisi baik
Sistem Drainase
Persentase
jalan
Program
lingkungan/ 86,4 57.653.622 88,3 54.482.718 88,9 57.472.824. 89,5 66.663.349 90,1 72.324.139. 90,1 308.596.65
1 3 7 Pengembangan 75,50%
permukiman 8% .849 0% .575 0% 810 0% .328 0% 902 0% 5.463,90
Permukiman
dalam kondisi
baik
Persentase
ketersediaan
bangunan 82,3 86,7 91,1 95,5 100, 100,
74,59%
Program publik 2% 4% 6% 8% 00% 00%
Penataan terhadap 18688763 17660896 186301568 21609319 234442987 100.033.43
1 3 8
Bangunan kebutuhan 637 219 81 888 12 5.338,28
Gedung Persentase
bangunan 22,2 16,7 10,7 8,02 4,57 4,57
40,74%
publik rusak 9% 7% 3% % % %
diperbaiki
Persentase
1,34 1,54 1,77 2,04 2,34 2,34
jaringan jalan 0,84%
% % % % % %
terbangun
Program Persentase
1 141.893.57 134.089.54 141.448.61 164.067.76 177.999.76 759.499.26
1 3 Penyelenggaraan panjang
0 9.102 2.961 0.000 8.228 0.625 0.916,87
Jalan jaringan jalan 0,24 0,28 0,32 0,37 0,42 0,42
1,19%
yang % % % % % %
ditingkatkan
kualitasnya
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Presentase
Program tenaga
1 100 39533923, 100 37359588, 100 39409947,2 100 45712022, 100 49593708,8 100 211609190,
1 3 Pengembangan terampil 100%
1 % 08 % 16 % 5 % 84 % 1 % 1
Jasa Konstruksi konstruksi
terlatih
Persentase
kawasan
16,6 25,0 33,3 41,6 50,0 50,0
memiliki 4,17%
7% 0% 3% 7% 0% 0%
rencana tata
ruang
Persentase
Program kelayakan
1 100 23211204 100 21934606 100 231384160 100 26838498 100 291175184 100 124240244
1 3 Penyelenggaraan sistem 100%
2 % 84 % 68 % 0 % 26 % 3 % 21
Penataan Ruang informasi tata
ruang
Cakupan
wilayah
pemanfaatan NA 87% 89% 91% 93% 95% 95%
ruang yang
terkendali
1 4 Urusan Pemerintahan Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Persentase
Program
capaian SPM 224.761.35 212.399.65 224.056.52 259.885.57 281.954.04 1.203.057.1
1 4 2 Pengembangan NA 40% 60% 60% 60% 60% 60%
Perumahan 9,31 9,91 2,20 6,49 1,95 59,86 Dinas
Perumahan
Rakyat Perumaha
Persentase n,
Program Kawasan
penurunan 72,2 13.488.705 72,4 12.746.836 72,7 13.446.405. 73,0 15.596.630 73,4 16.921.035. 73,4 72.199.612.
1 4 3 Kawasan NA
backlog 5% .005,10 7% .754,10 4% 297,16 7% .520,43 3% 308,59 3% 885,38
Permukiman
perumahan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
rumah tidak Permukim
layak huni 72,2 72,4 72,7 73,0 73,4 73,4 an dan
NA
yang 5% 7% 4% 7% 3% 3% Lingkunga
direhabilitasi/ n Hidup
ditingkatkan
persentase
Program kawasan
Perumahan dan permukiman
72,2 299.499.41 72,4 283.027.18 72,7 298.560.20 73,0 346.303.20 73,4 375.709.91 73,4 1.603.099.9
1 4 4 Kawasan kumuh NA
5% 7,27 7% 2,99 4% 6,43 7% 3,34 3% 5,26 3% 25,29
Permukiman dibawah 10 ha
Kumuh di kab/kota
yang ditangani
Persentase
perumahan
yang memiliki 72,2 72,4 72,7 73,0 73,4 73,4
NA
Program jalan 5% 7% 4% 7% 3% 3%
Peningkatan lingkungan
Prasarana, memadai 58028012 548.365.16 578.460.39 670.962.45 727.937.96 3.106.006.1
1 4 5
Sarana dan Persentase 1 7,05 9,96 6,47 0,82 05,26
Utilitas Umum drainase
(PSU) lingkungan 72,2 72,4 72,7 73,0 73,4 73,4
-
perumahan 5% 7% 4% 7% 3% 3%
dalam kondisi
baik
1 5 Urusan Pemerintahan Bidang Ketenteraman Dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
Program Satuang
Peningkatan
peningkatan 100 100 Polisi
1 5 2 Ketentraman 60% 70% 2,276,460, 75% 2,333,371, 80% 2,391,705,7 90% 2,451,498, 2,512,785,8 11,965,821,
ketentraman dan % % Pamong
dan Ketertiban 000.00 500.00 87.50 432.19 92.99 612.68
ketertiban umum Praja
Umum
Program Persentase
3,50 4,50 7,50
Penanggulangan Desa Tangguh 2,50% 6% 9% 9%
% % %
Bencana Bencana
Persentase 26753333 25281920 266694364 30934166 335609752 143199832
1 5 3
korban 13 69 1 91 3 38
bencana yang 50% 60% 65% 70% 75% 80% 80%
mendapatkan Badan
penanganan Penanggul
Persentase angan
Program Bencana
Pencegahan
Pencegahan Daerah;
Penanggulanga
Penanggulangan Satuang
n, Peyelamatan 100 100
Penyelamatan 60% 70% 75% 80% 90% Polisi
Kebakaran dan % %
Kebakaran dan Pamong
Penyelamatan
Penyelamatan 187.187.13 176.891.98 186.600.12 216.439.50 234.818.69 1.001.937.4 Praja
1 5 4 Non
Non Kebakaran 6 9 9 2 7 53
Kebakaran.
Persentase
penurunan
kebakaran 30% 40% 45% 50% 55% 60% 60%
dalam wilayah
kabupaten
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peralatan
proteksi 40 45 50 55 60 60
30%
kebakaran % % % % % %
dalam kondisi
baik
1 6 Urusan Pemerintahan Bidang Sosial
Persentase
Pemerlu
Pelayanan
Kesejahteraan
5,71 1.485.964. 5,71 1.922.243. 5,71 2.114.467.6 5,71 2.177.901. 5,71 2.243.238.7 5,71 9.943.815.8
Sosial (PPKS) 6,74%
% 256,00 % 361,56 % 97,72 % 728,65 % 80,51 % 24,44
yang
meningkat
pendapatanny
Program a
1 6 2 Pemberdayaan Persentase
Sosial peningkatan
33,2 33,2 33,2 33,2 33,2 33,2
kelompok -
0% 0% 0% 0% 0% 0%
rentan yang
terlatih
Persentase
peningkatan 40,5 40,5 40,5 40,5 40,5 40,5
-
pekerja sosial 0% 0% 0% 0% 0% 0%
terlatih
Persentase 7,50 642.606.65 10,5 831.275.96 13,5 914.403.55 16,5 950.979.70 19,5 979.509.09 19,5 4.318.774.9 Dinas
1 6 4
peningkatan % 0,00 0% 2,44 0% 8,68 0% 1,03 0% 2,06 0% 64,22 Sosial,
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program cakupan Pemberda
Rehabilitasi pelayanan yaan
sosial PPKS Perempua
Persentase n,
kelompok Perlindun
7,50 10,0 13,5 16,5 19,5 19,5 gan Anak,
rentan yang 4,50%
% 5% 0% 0% 0% 0% dan KB
mendapat
jaminan sosial
Program
Persentase 937.058.16 1.212.178. 1.333.396.2 1.386.732. 1.428.334.1 6.297.699.1
1 6 5 Perlindungan dan
kelompok 6,00 443,54 87,89 139,41 03,59 40,43
jaminan sosial
rentan
pemerlu 14,32% 15% 25% 25% 35% 35% 35%
perlindungan
yang mendapat
penanganan
Persentase
masyarakat
korban
bencana yang 10% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
mendapat
Program penanganan
312.220.73 403.888.73 444.277.60 457.605.93 471.334.11 2.089.327.1
1 6 6 Penanganan sosial
0,00 6,33 9,96 8,26 6,41 30,96
Bencana Persentase
desa yang
mendapat
4% 6% 8% 10% 12% 12%
pembinaan
kesiapsiagaan
bencana
1 6 7 Program 100%
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Cakupan
Pengelolaan
pengelolaan 100 278.564.95 100 360.351.61 100 396.386.78 100 408.278.38 100 1.864.108.4 100
Taman Makam
taman makam % 0,00 % 9,32 % 1,25 % 4,69 % 71,49 %
Pahlawan
pahlawan
2 Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
2 7 Urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja
Persentase
144.292.50 146.456.88 152.315.16 170.592.98 179.122.63 792.780.16
kelompok 45 53 56 59 61 62 62
Program 0 8 3 3 2 5
usaha terlatih
Pelatihan Kerja
2 7 3 Persentase
dan Produktivitas
Tenaga Kerja Tenaga Kerja 475.000.00 482.125.00 501.410.00 561.579.20 589.658.16 2.609.772.3
75 77 79 81 83 85 85
Bersertifikat 0 0 0 0 0 60
Kompetensi
Persentase
Tenaga Kerja 363.000.00 368.445.00 383.182.80 429.164.73 450.622.97 1.994.415.5 Dinas
50 56 59 62 63 65 65
yang 0 0 0 6 3 09 Tenagaker
Program Ditempatkan jaan dan
2 7 4 Penempatan Transmigr
Tenaga Kerja asi
Persentase
serapan tenaga 300.000.00 304.500.00 316.680.00 354.681.60 372.415.68 1.648.277.2
n/a 62 64 66 68 70 70
kerja di sektor 0 0 0 0 0 80
ekstraktif
Persentase
Program
fungsi mediasi 660.000.00 669.900.00 696.696.00 780.299.52 819.314.49 3.626.210.0
2 7 5 Hubungan 80 84 86 88 99 90 90
yang berjalan 0 0 0 0 6 16
Industrial
dengan baik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2 8 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Dinas
Sosial,
Pemberda
Persentase
yaan
peningkatan 70,0 71,5 72,6 73,4 74,0 74,0
Perempua
kapasitas SDM 1% 6% 7% 6% 2% 2%
n,
perempuan
Perlindun
gan Anak,
dan KB
Persentase
peningkatan 26,2 26,4 26,6 26,8 27,0 27,0
kesempatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Program perempuan
Pengarusutamaa Persentase 190.598.95 246.558.80 263.817.91 277.008.81 285.319.07 1.263.303.5
2 8 2 n gender dan Penyajian dan 0,00 1,72 7,84 3,73 8,14 61,44
pemberdayaan Pemanfaatan
perempuan 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Data Gender
dan Anak
sesuai standar
Persentase
peningkatan 66,1 66,2 66,3 66,4 66,5 66,0
pengarusutam 0% 0% 0% 0% 0% 1%
aan gender
Persentase
peningkatan
akses 50% 50% 50% 50% 50% 50%
perempuan
dalam politik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
Program peningkatan
247.444.10 320.093.68 352.103.05 369.708.20 380.799.45 1.670.148.5
2 8 3 Perlindungan kerja sama 50% 55% 55% 55% 60% 60% Dinas
0,00 7,76 6,54 9,36 5,64 09,30
perempuan antar lembaga Sosial,
(LSM) Pemberda
yaan
Persentase Perempua
Program Penyajian dan n,
Pengelolaan Pemanfataan 42.300.795 54.720.308 60.192.339, 63.201.956 65.098.014, 285.513.41 Perlindun
2 8 5 N/A 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Sistem Data Data Gender ,00 ,41 25 ,22 90 3,78 gan Anak,
Gender dan Anak dan Anak dan KB
sesuai Standar
Persentase
Program peningkatan
109.654.88 141.849.55 156.034.50 163.836.23 168.751.32 740.126.49
2 8 6 Pemenuhan Hak Keterpenuhan 50% 50% 55% 55% 55% 60% 60%
0,00 2,77 8,04 3,45 0,45 4,71
Anak (PHA) Indikator Kota
Layak Anak
Dinas
Sosial,
Persentase
Pemberda
peningkatan
yaan
Perlindungan keterlibatan 342.388.24 442.913.42 509.350.44 534.817.96 550.862.50 2.380.332.5
2 8 7 50% 50% 55% 55% 55% 60% 60% Perempua
khusus anak masyarakat, 2,00 9,85 4,33 6,55 5,54 88,27
n,
dunia usaha,
Perlindun
dan media
gan Anak,
dan KB
2 9 Urusan Pemerintahan Bidang Pangan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
Pengelolaan
peningkatan
sumber daya
lumbung 1,50 349.800.00 1,90 355.047.00 2,00 369.248.88 2,10 413.558.74 2,40 434.236.68 2,40 1.921.891.3
2 9 2 ekonomi untuk 81,12%
pangan dan % 0 % 0 % 0 % 6 % 3 % 08
kedaulatan dan
sarana
kemandirian
pendukungnya
pangan
Persentase
peningkatan 1,30 651.502.50 1,50 661.275.03 1,70 687.726.03 1,90 770.253.16 2,00 808.765.82 2,00 3.579.522.5
86,12%
stok cadangan % 0 % 8 % 9 % 4 % 2 % 62
Program pangan
Peningkatan Persentase
diversifikasi dan 86,3 214.252.50 87,4 217.466.28 88,5 226.164.93 91,0 253.304.73 92,1 265.969.96 92,1 1.177.158.4
2 9 3 toko tani yang 85,25% Dinas
ketahanan 5% 0 5% 8 5% 9 5% 2 5% 8 5% 26
berkembang Ketahanan
pangan Pangan
Persentase
masyarakat dan
peningkatan
651.502.50 661.275.03 687.726.03 770.253.16 808.765.82 3.579.522.5 Perikanan
diversifikasi 65% 70% 75% 80% 85% 90% 90%
0 8 9 4 2 62
pangan non-
nasi
Program Persentase
Penanganan penurunan 2,20 2,30 2,50 2,70 2,90 2,90 225.264.56
2 9 4 n/a 41.000.000 41.615.000 43.279.600 48.473.152 50.896.810
Kerawanan desa rawan % % % % % % 2
Pangan pangan
Persentase
Program produk pangan
Pengawasan yang terbebas 100 100 274.712.88
2 9 5 70% 80% 50.000.000 85% 50.750.000 90% 52.780.000 95% 59.113.600 62.069.280
Keamanan dari dari zat % % 0
Pangan kimia di luar
ambang batas
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanahan
0
Persentase
ketersediaan
Program lokasi
1 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 400.774.98
2 2 pengelolaan izin pembangunan N/A 74.874.854 70.756.796 74.640.052 86.575.801 93.927.479
0 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1,32
lokasi dalam rangka
penanaman
modal
Persentase
penanganan
Program
sengketa tanah
1 penyelesian 90,0 112.312.28 90,0 106.135.19 90,0 111.960.07 90,0 129.863.70 90,0 140.891.21 90,0 601.162.47
2 4 garapan yang N/A
0 sengketa tanah 0% 1 0% 4 0% 7 0% 1 0% 8 0% 1,98
dilakukan
garapan
melalui
mediasi
Program Persentase
Penyelesaian penyelesaian
1 Ganti Kerugian permasalahan 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 90,0 400.774.98
2 5 N/A 74.874.854 70.756.796 74.640.052 86.575.801 93.927.479
0 dan Santunan subyek dan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1,32
Tanah untuk obyek ganti
Pembangunan kerugian
Program
Redistribusi
Persentase
Tanah, serta
bidang tanah
1 Ganti Kerugian 18,1 19,2 20,3 21,5 22,6 22,6 400.774.98
2 6 yang mejadi N/A 74.874.854 70.756.796 74.640.052 86.575.801 93.927.479
0 Program Tanah 0% 4% 8% 3% 7% 7% 1,32
obyek
Kelebihan
landreform
Maksimum dan
Tanah Absentee
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup
1
Persentase
hasil
pemantauan 45,1 45,8 46,5 46,8 47,2 47,2
44,3
kualitas air 2 7 3 9 5 5
yang
ditindaklanjuti Dinas
Program Perumaha
Persentase
Pengendalian n,
perusahaan
1 Pencemaran dan 2.332.950. 1.928.206. 2.034.029.9 2.148.642. 2.270.285.1 10.714.114. Kawasan
2 3 yang 45,1 45,8 46,5 46,8 47,2 47,2
1 / atau Kerusakan 44,3 250,36 642,19 72,12 113,58 77,77 156,01 Permukim
mengelola air 2 7 3 9 5 5
Lingkungan an dan
limbah sesuai
Hidup Lingkunga
ketentuan
n Hidup
Persentase
titik sampling
88,4 89,9 91,2 91,9 92,6 92,6
udara yang 86,7
5 2 2 1 2 2
memenuhi
baku mutu
Luasan RTH
publik wilayah
Dinas
kota/ kawasan
Perumaha
perkotaan/%
Program n,
ketersediaan
1 Pengelolaan 61,0 5.539.013. 62,0 4.578.050. 62,9 4.829.301.5 63,4 5.101.419. 5.390.231.1 25.438.016. Kawasan
2 4 luasan RTH NA 63,9 63,9
1 keanekaragaman 1 842,91 3 166,93 3 12,42 1 718,98 14,06 355,30 Permukim
publik sebesar
hayati (KEHATI) an dan
20% dari
Lingkunga
luasan wilayah
n Hidup
kota/ kawasan
perkotaan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Persentase
Pengendalian pengawasan
Bahan Berbahaya terhadap
1 dan Beracun (B3) pelaksanaan 19376890 16015193 168941348, 17846074 100 188564104, 100 889887033,
2 5 na 80% 85% 90% 95%
1 dan Limbah dokumen 5,8 2,6 8 1,4 % 5 % 2
Bahan Berbahaya pengendalian
dan Beracun B3 dan limbah
(Limbah B3) B3
Program
Persentase Dinas
Pembinaan dan
penanggungja Perumaha
Pengawasan
wab usaha dan n,
terhadap Izin
1 atau kegiatan 542.552.93 448.425.41 473.035.77 499.690.07 527.979.49 2.491.683.6 Kawasan
2 6 Lingkungan dan NA 70% 70% 70% 70% 70% 70%
1 yang taat izin 6,29 1,27 6,78 5,93 2,58 92,85 Permukim
Izin Perlindungan
lingkungan, an dan
dan Pengelolaan
izin PPLH dan Lingkunga
Lingkungan
LH n Hidup
Hidup (PPLH)
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Pengakuan
Keberadaan
Masyarakat
Persentase
Hukum Adat
keberadaan
(MHA), Kearifan
1 MHA yang 11626134 96091159, 101364809, 10707644 100 113138462, 100 533932219,
2 7 Lokal dan Hak na 80% 85% 90% 95%
1 diakui dan 3,5 56 3 4,8 % 7 % 9
MHA yang terkait
aktif dalam
dengan
PPLH
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup (PPLH)
Program Persentase
Penghargaan predikat
1 22477193 18577624 195971964, 20701446 218734361, 103226895
2 9 Lingkungan pengelolaan na 85% 90% 90% 95% 95% 95%
1 0,7 1,8 7 0 2 8
Hidup untuk lingkungan
Masyarakat hidup
Program Persentase
Penanganan aduan
1 1 50379915 41639502 46399792 490266671, 231370628
2 Pengaduan masyarakat di na 75% 80% 85% 439247507 90% 95% 95%
1 0 5,1 4,7 7,7 7 6
Lingkungan bidang PPLH
Hidup yang ditangani
Persentase
cakupan area 1,30 3,30 3,30 3,30 4,30 4,30
0,30%
Program pelayanan % % % % % %
1 1 4.601.623. 3.803.288. 4.012.019.1 4.238.085. 4.478.020.3 21.133.037.
2 Pengelolaan sampah
1 1 975,32 095,29 52,49 686,88 53,52 263,50
Persampahan Persentase
0,30 0,30 1,30 1,30 2,30 2,30
bank sampah 0,15%
% % % % % %
aktif
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2
Persentase
460,550,00 473,466,50 497,139,82 511,386,21 526,026,49 2,468,569,0
kepemilikan e- 95% 95% 95% 95% 96% 96% 96%
0.00 0.00 5.00 9.75 1.34 36.09
KTP-el
Program Persentase
1
2 2 pendaftaran kepemilikan 30% 31% 32% 33% 34% 35% 35%
2
penduduk dokumen KIA 30.000.000 31.800.000 33.390.000, 35.059.500 36.812.600, 587.562.10
Persentase ,00 ,00 00 ,00 00 0,00
kepemilikan 95% 95% 96% 96% 97% 98% 98%
dokumen KK
persentase Dinas
kepemilikan 82% 82% 85% 87% 90% 92% 92% Kependud
akta kematian ukan dan
Pencatata
Persentase
n Sipil
kepemilikan 97% 97% 97% 97% 98% 98% 98%
akta kelahiran
1 Program Persentase 295.900.00 313.654.00 329.336.70 345.803.53 363.093.77
2 3 s
2 pencatatan sipil kepemilikan 0,00 0,00 0,00 5,00 5,00
82% 82% 85% 87% 90% 92% 92%
akta
perceraian
Persentase
kepemilikan
82% 82% 85% 89% 90% 92% 92%
akta
perkawinan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Persentase
Pengelolaan database
1
2 4 informasi kependudukan 87% 87% 211,220,00 88% 221,781,00 89% 232,870,05 90% 244,513,55 90% 256,739,23 90% 1,167,123,8
2
administrasi yang valid dan 0.00 0.00 0.00 2.50 0.13 32.63
kependudukan update
Presentase
Program
ketersediaan
1 pengelolaan 100 100 100 100 100 100
2 5 data profil 100% 25,000,000 25,750,000 26,522,500. 27,318,175 28,137,720. 132,728,39
2 profil % % % % % %
sesuai .00 .00 00 .00 25 5.25
kependudukan
ketentuan
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
3
Persentase
desa yang
1 Program 5.600.000. 5.684.000. 5.769.260.0 5.855.798. 100 100 28.509.058.
2 2 memiliki batas 1,98 25% 37% 59% 81% 6,150,000,0
3 penataan desa 000,00 000,00 00,00 900,00 % % 900,00
wilayah yang 00
jelas
Persentase
desa yang
menjalankan Dinas
Program
1 kerjasama 7,50 10,3 400.000.00 400.000.00 15,8 400.000.00 18,5 400.000.00 18,5 1.600.000.0 Pemberda
2 3 Peningkatan n/a 13%
3 dalam % 0% 0,00 0,00 0% 0,00 0% 0,00 0% 00,00 yaan
Kerjasama Desa
pengembangan Masyarak
perekonomian at Desa
desa
Persentase
Program desa yang tata
1 administrasi kelola 7.550.000. 7.550.000. 7.663.250.0 7.778.198. 100 7.894.871.7 100 38.436.320.
2 4 40% 63% 71% 79% 87%
3 pemerintahan administrasi 000,00 000,00 00,00 750,00 % 31,25 % 481,25
desa pemerintahan
desa baik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
100 100
peningkatan 32,80% 54% 66% 78% 90%
% %
Bumdes aktif
Program
pemberdayaan
Persentase
lembaga
1 lembaga dan 100 3,000,000, 100 3.045.000. 100 3.090.675.0 100 3,475,000, 100 3.137.035.1 100 15.272.710.
2 5 kemasyarakatan, 100%
3 kader desa % 000 % 000,00 % 00,00 % 000 % 25,00 % 125,00
lembaga adat,
yang aktif
dan masyarakat
hukum adat
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
4
Dinas
Sosial,
Cakupan PUS
Pemberda
yang ingin
Program yaan
1 melakukan KB, 8,00 2.130.451. 7,70 2.755.952. 7,40 2.976.428.2 7,40 3.095.485. 7,40 3.188.349.9 7,40 14.146.667.
2 2 Pengendalian Perempua
4 namun tidak % 547,00 % 121 % 91 % 423 % 85 % 366,83
penduduk n,
terpenuhi
Perlindun
(unmet need)
gan Anak,
dan KB
Dinas
Sosial,
Persentase
Pemberda
Program peningkatan
yaan
1 Pembinaan partisipasi 5.159.053. 6.673.751. 7.207.651.8 7.495.957. 7.720.836.6 34.257.251.
2 3 26% 27% 28% 29% 30% 30% Perempua
4 Keluarga Kelompok 606,00 745 84 960 98 893,15
n,
Berencana Ketahanan
Perlindun
Keluarga
gan Anak,
dan KB
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peningkatan
30% 40% 50% 50% 50% 50%
fungsi
Kampung KB
Persentase
keluarga yang
Program 31,4 35,8 37,4 37,4 37,4 37,4
mendapat
Pemberdayaan 6% 6% 6% 6% 6% 6%
1 pembinaan 1.708.181. 2.209.703. 2.430.673.7 2.527.900. 2.603.737.7 11.480.196.
2 4 Dan Peningkatan reproduksi
4 368,00 418 59 710 31 985,92
Keluarga
Sejahtera Persentase
73,0 73,0 73,2 73,5 74,0 74,0
keluarga
0% 0% 5% 0% 0% 0%
sejahtera
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan
5
Persentase
perlengkapan 100 100 100 100 100 100
100%
jalan dalam % % % % % %
kondisi baik
Program Persentase
Penyelenggaraan sarana dan Dinas
1 100 9.381.819. 100 8.865.826. 100 9.352.398.4 100 10.847.947 100 11.769.113. 100 50.217.105.
2 2 Lalu Lintas dan prasarana alat 100% Perhubun
5 % 246 % 507 % 66 % .845 % 096 % 160
Angkutan Jalan uji sesuai gan
(LLAJ) standar
Persentase
kendaraan 100 100 100 100 100 100
100%
umum lolos uji % % % % % %
kelayakan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Cakupan
layanan 100 100 100 100 100 100
100%
angkutan % % % % % %
umum layak
Persentase
100 100 100 100 100 100
terminal 100%
% % % % % %
memadai
Persentase
fasilitas
Program Dinas
1 pelabuhan 100 5.492.070. 100 5.190.010. 100 5.474.847.7 100 6.350.334. 100 6.889.580.5 100 29.396.844.
2 3 Pengelolaan 100% Perhubun
5 pengumpan % 564 % 968 % 85 % 991 % 71 % 880
Pelayaran gan
lokal dalam
kondisi baik
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika
6
Persentase
komunitas
masyarakat/mi
tra strategis Dinas
Program
pemerintah Komunika
1 informasi dan 100 100
2 2 daerah yang 80% 95% 615,851,25 96% 631,247,53 97% 647,028,71 98% 663,204,43 679,784,54 3,237,116,4 si dan
6 komunikasi % %
menyebar 0.00 1.25 9.53 7.52 8.46 86.76 Informatik
publik
informasi dan a
kebijakan
pemerintah
daerah
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
diseminasi dan
layanan
informasi
publik yang 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
dilaksanakan % %
sesuai dengan
strategi
komunikasi
(STARKOM)
Persentase
pelayanan
publik yang
100 100 100 100 100
diselenggaraka 75% 95% 1,415,496, 1,486,271, 1,560,584,8 1,638,614, 1,720,544,7 7,821,511,4
% % % % %
n secara online 459.65 282.63 46.76 089.10 93.56 71.71
dan
terintegrasi
1 Program aplikasi
2 3 Persentase
6 informatika
layanan
pemerintahan
yang 100 100 100 100 926,447,19 100
80% 95% 762,190,40 800,299,92 840,314,91 882,330,66 6.53 4,211,583,1
diselenggaraka % % % % %
1.35 1.42 7.49 3.36 00.15
n secara online
yang
terintegrasi 50
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
7
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Persentase
1 pengawasan dan peningkatan 176.443.50 179.090.15 186.253.75 208.604.21 219.034.42 969.426.04
2 3 n/a 32 35 39 41 43 43
7 pemeriksaan kepatuhan 0 3 9 0 0 1
koperasi koperasi
Persentase
Program
peningkatan
1 Pendidikan dan 190.222.50 193.075.83 200.798.87 224.894.73 236.139.47 1.045.131.4
2 5 SDM pengurus n/a 5% 7% 10% 12% 15% 15%
7 Latihan 0 8 1 6 2 16
koperasi yang
Perkoperasian
terlatih
Program Persentase
1 Pemberdayaan peningkatan 366.666.00 372.165.99 387.052.63 433.498.94 455.173.89 2.014.557.4 Dinas
2 6 n/a 10% 12% 15% 16% 18% 18% Koperasi
7 dan Perlindungan akses 0 0 0 5 2 57
Koperasi permodalan Usaha
Kecil dan
Menengah
Program Persentase ,
Pemberdayaan UKM yang Perdagang
1 Usaha Menengah, meningkat 266.668.00 270.668.02 281.494.74 315.274.11 331.037.81 1.465.142.6 an dan
2 7 n/a 50% 60% 70% 80% 90% 90%
7 Usaha Kecil, dan kapasitas 0 0 1 0 5 86 Perdagang
Usaha Mikro pemasaran an
(UMKM) produknya
Persentase
Program UKM yang
1 100.000.00 101.500.00 105.560.00 118.227.20 124.138.56 549.425.76
2 8 Pengembangan meningkat n/a 60% 65% 70% 75% 80% 80%
7 0 0 0 0 0 0
UMKM kapasitas
produksinya
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman Modal
8
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
Program peraturan
1 Pengembangan tentang 100 316.800.00 100 321.552.00 100 334.414.08 100 374.543.77 100 393.270.95 100 1.740.580.8
2 2 n/a
8 iklim penanaman kemudahan % 0 % 0 % 0 % 0 % 8 % 08
modal berinvestasi
yang disahkan
Persentase
peningkatan
Program Promosi kerjasama
1 100 1.144.000. 100 1.161.160. 100 1.207.606.4 100 1.352.519. 100 1.420.145.1 100 6.285.430.6
2 3 penanaman promosi n/a
8 % 000 % 000 % 00 % 168 % 26 % 94
modal investasi antar
Dinas
perangkat
Penanama
daerah
n Modal
Persentase dan PTSP
Program
peningkatan
1 Pelayanan 100 726.000.00 100 736.890.00 100 766.365.60 100 858.329.47 100 901.245.94 100 3.988.831.0
2 4 pelayanan n/a
8 Penanaman % 0 % 0 % 0 % 2 % 6 % 18
penanaman
Modal
modal
Persentase
Program metode dan
Pengendalian sistem
1 100 396.000.00 100 401.940.00 100 418.017.60 100 468.179.71 100 491.588.69 100 2.175.726.0
2 5 pelaksanaan perhitungan n/a
8 % 0 % 0 % 0 % 2 % 8 % 10
penanaman PMA dan
modal PMDN yang
kompatibel
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peningkatan
perusahaan
176.000.00 25,0 178.640.00 35,0 185.785.60 208.079.87 75,0 218.483.86 75,0 966.989.33
yang 0,50% 15% 50%
0 0% 0 0% 0 2 0% 6 0% 8
melaporkan
LKPM secara
berkala
Persentase
Program
data informasi
Pengelolaan Data
perizinan dan
1 dan Sistem 100 132.000.00 100 133.980.00 100 139.339.20 100 156.059.90 100 163.862.89 100 725.242.00
2 6 non perizinan n/a
8 Informasi % 0 % 0 % 0 % 4 % 9 % 3
yang dikelola
Penanaman
menggunakan
Modal
sistem
1
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kepemudaan dan Olahraga
9
Persentase
UKM yang
12% 15% 17% 20% 22% 25% 25%
dikembangkan
oleh pemuda
Program Tingkat Dinas
Pengembangan partisipasi
1 1.009.552. 1.305.957. 1.410.434.0 1.466.851. 1.510.856.9 6.703.652.6 Pemuda
2 2 kapasitas daya pemuda dalam
9 766,00 458 55 417 59 55,22 dan
saing organisasi Olahraga
kepemudaan kepemudaan
dan organisasi
sosial
kemasyarakata
n
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Persentase
Pengembangan cabang
1 4.418.423. 5.715.673. 6.172.926.8 6.419.843. 6.612.439.2 29.339.306.
2 3 Kapasitas Daya olahraga yang 12% 20% 25% 30% 40% 50% 50%
9 791,00 016,04 57,32 931,61 49,56 845,53
Saing mendapat
Keolahragaan pembinaan
Persentase
Program
anggota
Pengembangan
1 pramuka yang 60.000.000 77.616.000 83.825.280, 87.178.291 89.793.639, 398.413.21
2 4 Kapasitas Daya 5% 20% 40% 50% 60% 75% 75%
9 mendapat ,00 ,00 00 ,20 94 1,14
Saing
peningkatan
Kepramukaan
kapasitas
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Statistik
0
Persentase
OPD yang
menggunakan
data statistik 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
dalam % %
penyusunan
dokumen Dinas
Program perencanaan Komunika
2
2 2 penyelenggaraan 320,000,00 336,000,00 352,800,00 370,440,00 388,962,00 1,768,202,0 si dan
0 Persentase
statistik sektoral 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 00.00 Informatik
OPD yang a
menggunakan
data statistik 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
dalam % %
melakukan
evaluasi
pembangunan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
data statistik 100 100
80% 95% 96% 97% 98%
sektoral yang % %
valid
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Persandian
1
Program Dinas
penyelenggaraan Tingkat Komunika
2 260.000.00 273.000.00 285.000.00 325.000.00 100 360.000.00 100 1.503.000.0
2 2 persandian untuk keamanan 80% 95% 96% 97% 98% si dan
1 0,00 0,00 0 0 % 0 % 00,00
pengamanan informasi Informatik
informasi a
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan
2
Persentase
2 Pengembangan kebudayaan 8,75 800.000.00 9,00 1.034.880. 9,50 1.096.972.8 9,75 1.140.851. 10,0 1.175.077.2 10,0 5.247.781.7
2 2 n.a
2 Kebudayaan daerah yang % 0,00 % 000,00 % 00,00 % 712,00 0% 63,36 0% 75,36 Dinas
dikembangkan Pariwisata
Persentase dan
Pengembangan kesenian Kebudaya
2 3.713.291. 4.803.513. 5.043.688.9 5.245.436. 5.350.345.2 24.156.275. an
2 3 Kesenian tradisional n.a 45% 55% 65% 75% 85% 85%
2 060,00 315,22 80,98 540,22 71,02 167,43
Tradisional daerah yang
dikembangkan
Persentase
Dinas
Keikutsertaan
Program Pariwisata
2 Masyarakat 240.000.00 310.464.00 325.987.20 339.026.68 100 349.197.48 100 1.564.675.3
2 4 Pembinaan N/A 56% 60% 78% 80% dan
2 dalam 0,00 0,00 0,00 8,00 % 8,64 % 76,64
Sejarah Kebudaya
Pembinaan
an
Sejarah
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Dinas
Persentase
Pelestarian dan Pariwisata
2 cagar budaya 10.220.000 13.220.592 13.881.621. 14.436.886 14.725.624. 66.484.724.
2 5 Pengelolaan Caga n.a 60% 63% 66% 69% 72% 72% dan
2 yang .000,00 .000,00 600,00 .464,00 193,28 257,28
Budaya Kebudaya
dilestarikan
an
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Perpustakaan
3
Dinas
Cakupan
Perpustak
2 Pembinaan pelayanan 300.000.00 388.080.00 407.484.00 423.783.36 436.496.86 1.955.844.2
2 2 6,7 7,2 7,5 8 8,2 8,5 8,5 aan dan
3 Perpustakaan perpustakaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,80 20,80
Arsip
daerah
Daerah
2
2 Urusan Pemerintahan Bidang Kearsipan
4
Persentasi
tingkat
2 Program keberadaan
2 2 80,5 85 210,000,00 88 220,500,00 90 242,550,00 93 254,677,50 95 267,411,37 95 1,195,138,8
4 Pengelolaan arsip dan keutuhan
0.00 0.00 0.00 0.00 5.00 75.00
arsip sesuai
ketentuan
Persentase Dinas
Program Perpustak
peningkatan
2 Perlindungan dan aan dan
2 3 pelestarian n.a 85 60,000,000 88 63,000,000 90 66,150,000. 93 69,457,500 95 72,930,375. 95 331,537,87
4 penyelamatan Arsip
arsip yang .00 .00 00 .00 00 5.00
arsip Daerah
bernilai guna
Persentase
Program
2 pelayanan
2 4 perizinan n.a 70 30,000,000 75 31,500,000 80 33,075,000. 85 34,728,750 90 36,465,187. 90 165,768,93
4 perizinan
penggunaan arsip .00 .00 00 .00 50 7.50
penggunaan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
arsip sesuai
SOP
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peningkatan
jangkauan 1.953.807. 1.983.115. 2.062.439.6 2.309.932. 2.425.428.9 10.734.723.
55% 10% 15% 20% 25% 25% 25%
distribusi 900 019 19 374 92 904
benih ikan
budidaya
Persentase
peningkatan
sarana 2.054.096. 2.084.907. 2.168.303.7 2.428.500. 2.549.925.1 11.285.732.
n/a 10% 15% 20% 25% 25% 25%
prasarana 000 440 38 186 95 559
perikanan
budidaya
Persentase
penurunan
penggunaan
racun ikan dan 169.048.00 400.000.00 420.000.00 1.054.808.0
n/a - - 10% 65.760.000 20% 30% 60% 60%
setrum di 0 0 0 00
Program kawasan
Pengawasan perikanan
2
3 5 sumber daya tangkap
5
kelautan dan Persentase
perikanan penurunan
penggunaan
100.000.00 120.000.00 126.000.00 387.304.00
keramba yang 80% 0% - 25% 41.304.000 30% 35% 40% 40%
0 0 0 0
berlebihan di
kawasan
sungai
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
lembaga
penjaminan
mutu 519.200.00 526.988.00 548.067.52 613.835.62 100 644.527.40 100 2.852.618.5
50% 70% 80% 90% 95%
pengolahan 0 0 0 2 % 4 % 46
ikan segar
yang
berkembang
Persentase
nelayan yang
Program menggunakan
2 Pengolahan dan 131.520.00 136.780.80 153.194.49 160.854.22 582.349.51
3 5 teknologi 40% 55% - 60% 65% 70% 80% 80%
5 pemasaran hasil 0 0 6 1 7
perikanan
perikanan tangkap tepat
guna
Persentase
Pembudidaya
Ikan yang
menggunakan 131.520.00 136.780.80 153.194.49 160.854.22 582.349.51
40% 0% - 60% 65% 70% 80% 80%
teknologi 0 0 6 1 7
perikanan
budidaya tepat
guna
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata
6
Program Dinas
Persentase
2 Peningkatan daya 6.250.000. 6.343.750. 6.597.500.0 7.257.250. 7.620.112.5 34.068.612. Kebudaya
3 2 peningkatan n/a 65% 70% 75% 80% 85% 85%
6 tarik destinasi 000 000 00 000 00 500,00 an dan
destinasi
pariwisata Pariwisata
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
wisata yang
dikembangkan
Persentase
promosi
Program
2 destinasi 800.000.00 812.000.00 844.480.00 928.928.00 975.374.40 4.360.782.4
3 3 Pemasaran n/a 69% 77% 77% 85% 92% 92%
6 wisata yang 0 0 0 0 0 00,00
Pariwisata
berhasil
dijalankan
Program
Pengembangan
Persentase
Ekonomi Kreatif
Peningkatan
2 Melalui 200.000.00 203.000.00 211.120.00 232.232.00 243.843.60 1.090.195.6
3 4 Cipta Karya n/a 50% 60% 70% 75% 80% 80%
6 Pemanfaatan dan 0,00 0 0 0 0 00,00
yang di
Perlindungan
lindungi
Hak Kekayaan
Intelektual
Persentase
Program
peningkatan
Pengembangan
2 kerjasama 1.170.000. 1.187.550. 1.235.052.0 1.383.258. 1.452.421.1 6.428.281.3
3 5 Sumber Daya n/a 20% 30% 40% 50% 60% 60%
6 pengembangan 000 000 00 240 52 92,00
Pariwisata dan
wisata yang
Ekonomi Kreatif
terjalin
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian
7
Persentase
Program Dinas
peningkatan
2 Penyediaan dan 49.320.000 151.046.20 255.875.00 294.256.25 750.497.45 Pertanian,
3 2 ketersediaan 1,02 3 - 3,5 3,5 4 4,5 4,5
7 pengembangan ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Peternaka
bibit unggul
sarana pertanian n, dan
(hortikultura)
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase Perkebun
peningkatan an
164.400.00 270.154.00 582.250.00 605.540.00 1.622.344.0
ketersediaan n/a - - 5 5 5 5 5
0,00 0,00 0,00 0,00 00,00
bibit unggul
(perkebunan)
Persentase
pemenuhan
sarana
53.658.590 54.731.762 57.468.350. 64.134.679 67.982.760. 244.317.55
pertanian n/a 20 40 70 85 92 92
.643,00 .455,86 578,65 .245,78 000,52 2.280,81
tanaman
pangan pada
food estate
Persentase
pemenuhan
sarana
pertanian 35.412.695 35.943.885 39.178.835. 43.880.295 46.513.113. 165.516.13
n/a 17 42 87 95 100 100
tanaman .279,00 .708,19 421,92 .672,55 412,91 0.215,56
hortikultura
pada food
estate
Persentase
pemenuhan
sarana 274.384.95 281.244.57 300.931.69 338.548.15 442.655.32 1.363.379.7
n/a 1 30 55 70 82 82
perkebunan 0,00 3,75 3,91 5,65 4,78 48,10
pada food
estate
Persentase
pemenuhan
sarana 2.137.315. 2.180.061. 2.310.865.5 2.588.169. 2.717.577.8 9.796.674.6
n/a 20 40 60 80 100 100
peternakan 515,00 825,30 34,82 399,00 68,95 28,06
pada food
estate
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
peningkatan
2.906.044. 2.949.635. 3.097.117.1 3.468.771. 3.642.209.7 13.157.733.
produktivitas
680,00 350,20 17,71 171,84 30,43 370,17
tanaman
pangan
- Padi 1,48 0,5 0,5 0,76 0,76 0,75 0,75
- Jagung 29,22 3,5 3,5 3,5 3,5 3,51 3,51
- Kedelai 38,27 3 3 3 3 3 3
- Ubi kayu 10,9 3 3 3 3 3 3
Persentase
kelompok tani
yang
113.500.00 221.445.00 325.873.90 345.426.33 1.006.245.2
menggunakan n/a - - 5 10 15 20 20
0,00 0,00 0,00 4,00 34,00
teknologi
produksi
pertanian
Persentase
peningkatan
5.410.446. 5.491.603. 5.711.267.4 6.282.394. 6.596.513.8 24.081.778.
tingkat 11,37 12 12 12 12 12 12
600,00 299,00 30,96 174,06 82,76 786,77
kelahiran
ternak
Persentase
Program peningkatan
Penyediaan dan 11.675.668 11.850.803 12.324.835. 13.557.318 14.302.971. 52.035.928.
2 luas tanam
3 3 pengembangan .125,00 .146,88 272,75 .800,03 334,03 553,68
7 tanaman
prasarana pangan
pertanian
Padi -2,92 3 3 3 3 3 3
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jagung 4 5,06 5,06 5,04 5,02 5 5
Kedelai 3,35 5 5,22 5 5 5,09 5,09
Ubi Kayu 3,61 3 3 3 3 3 3
Persentase
pemenuhan
prasarana
82.804.206 84.460.290 88.683.304. 99.325.301 104.291.56 376.760.46
pertanian n/a 20 40 60 80 100 100
.288,00 .413,76 934,45 .526,58 6.602,91 3.477,70
tanaman
pangan pada
food estate
Persentase
pemenuhan
prasarana 51.612.900 52.903.222 105.548.38 300.374.50 562.389.48 1.021.215.5
n/a 0,5 20 40 65 85 85
perkebunan ,00 ,50 3,63 5,66 5,89 97,67
pada food
estate
Persentase
pemenuhan
prasarana 4.543.906. 4.612.064. 4.842.668.1 5.326.934. 5.593.281.7 20.374.949.
n/a 30 40 50 60 70 70
peternakan 320,00 914,80 60,54 976,59 25,42 777,36
pada food
estate
Persentase
peningkatan
148.341.56 308.273.63 464.439.10 487.661.05 1.408.715.3
luas tanam -
3,00 0,15 2,75 7,89 53,79
tanaman
hortikultura
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
- Sayuran
2,64 3 3 3 3 3 3
semusim
- Buah-buahan
-25,94 3 3 3 3 3 3
tahunan
Persentase
peningkatan
100.000.00 251.500.00 256.530.00 269.356.50 877.386.50
produktivitas
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
tanaman
hortikultura
- Sayuran
-3,57 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
semusim
- Buah-buahan
22,37 3 3 3 3 3 3
tahunan
Persentase
peningkatan
5.289.000. 5.368.335. 5.636.751.7 6.313.161. 6.628.820.0 23.947.068.
luas tanam
000,00 000,00 50,00 960,00 58,00 768,00
tanaman
perkebunan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
- Lada 0 1 1 1 1 1 1
Persentase
peningkatan
30.800.000 31.262.000 32.825.100, 98.051.461 351.973.51 514.112.08
produktivitas
,00 ,00 00 ,00 9,44 0,44
tanaman
perkebunan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Pengendalian Persentase
2 kesehatan hewan penurunan 1.680.701. 1.705.911. 1.774.148.3 1.987.046. 2.086.398.4 7.553.504.9
3 4 2,66 5 5 5 5 5 5
7 dan kesehatan penyakit 375,10 895,73 71,56 176,14 84,95 28,37
masyarakat menular
veteriner
Persentase
luas lahan
Program
tanaman
Pengendalian dan
2 pangan 214.252.50 217.466.28 226.164.93 253.304.73 265.969.96 962.905.92
3 5 Penanggulangan n/a 75 78 80 82 85 85
7 terkena 0,00 7,50 9,00 1,68 8,26 6,44
bencana
bencana yang
pertanian
ditanggulangi
(OPT, DPI)
Persentase
peningkatan
2 Perizinan usaha 157.410.00 159.771.15 166.161.99 186.101.43 197.267.52 709.302.10
3 6 pembinaan 5 5 7 7,5 8 10 10
7 pertanian 0,00 0,00 6,00 5,52 1,65 3,17
penerapan izin
perkebunan
Persentase
peningkatan 260.163.75 264.066.20 277.269.51 310.541.85 326.068.95 1.177.946.5
12 15 15 17 20 20 20
kelas 0,00 6,25 6,56 8,55 1,48 32,84
kelompok tani
Program
2 Persentase
3 7 Penyuluhan
7 peningkatan
pertanian
kelas Balai 3.047.632. 3.093.346. 3.217.080.8 3.860.497. 4.053.521.8 14.224.446.
11 11 11 11 22 22 22
Penyuluhan 500,00 987,50 67,00 040,40 92,42 787,32
Pertanian
(BPP)
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
kelompok tani
65.587.500 66.571.312 69.234.165, 77.542.264 82.194.800, 295.542.54
yang n/a 5 10 15 20 25 25
,00 ,50 00 ,80 69 2,99
berorientasi
agribisnis
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan
8
2
3 Urusan Pemerintahan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral
9
3
3 Urusan Pemerintahan Bidang Perdagangan
0
PROGRAM
PERIZINAN Persentase
3 234.000.00 237.510.00 247.010.40 276.651.64 290.484.23 1.285.656.2
3 2 DAN perizinan yang n/a 25 30 35 40 45 45
0 0 0 0 8 0 78
PENDAFTARAN diterbitkan
PERUSAHAAN
Persentase Dinas
Program peningkatan Koperasi
3 Peningkatan sarana 667.875.00 677.893.12 705.008.85 789.609.91 829.090.40 3.669.477.2 Usaha
3 3 n/a 3% 5% 10% 10% 13% 13%
0 sarana distribusi prasarana 0 5 0 2 8 95 Kecil dan
perdagangan perdagangan Menengah
yang memadai ,
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase Perdagang
peningkatan an, dan
pedagang n/a 2% 5% 5% 10% 12% 12% Perindustr
informal yang ian
terlatih
Persentase
peningkatan
stabilitas
ketersediaan 5% 5% 10% 10% 15% 15%
Program barang pokok
Stabilisasi Harga dan barang
3 Barang penting 398.125.00 404.096.87 316.680.00 470.692.04 494.226.64 2.187.401.3
3 4
0 Kebutuhan Pokok 0 5 0 0 2 07
dan Barang Persentase
Penting peningkatan
stabilitas harga
n/a 10% 10% 10% 15% 15% 15%
barang pokok
dan barang
penting
Persentase
peningkatan
n/a 10% 11% 12% 13% 14% 14%
barang tertib
ukur
Program Persentase
3 Standardisasi dan barang beredar 300.000.00 304.500.00 316.680.00 354.681.60 372.415.68 1.648.277.2
3 6
0 Perlindungan yang diawasi 0 0 0 0 0 80
Konsumen sesuai
n/a 25% 30% 35% 40% 45% 45%
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
PROGRAM
kelompok
PENGGUNAAN
pedagang yang
3 DAN 200.000.00 203.000.00 211.120.00 236.454.40 248.277.12 1.098.851.5
3 7 menerapkan 6 12 20 30% 42 42
0 PEMASARAN 0 0 0 0 0 20
metode
PRODUK DALAM
marketing mix
NEGERI
(4Ps)
3
3 Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian
1
Persentase
IKM yang n/a 45% 60% 75% 90% 95% 95%
terlatih Dinas
Koperasi
Persentase Usaha
Program peningkatan Kecil dan
3 Perencanaan dan n/a 5% 600.000.00 7% 609.000.00 10% 633.360.00 12% 709.363.20 15% 744.831.36 15% 3.296.554.5 Menengah
3 2 akses
1 Pembangunan permodalan 0 0 0 0 0 60 ,
Industri Perdagang
Persentase an, dan
peningkatan Perindustr
sarana dan ian
n/a 3% 5% 7% 8% 10% 10%
prasarana
pendukung
industri
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase Izin
Usaha Industri,
Izin Perluasan
Usaha Industri,
PROGRAM
Izin Usaha
3 PENGENDALIAN 250.000.00 253.750.00 263.900.00 295.568.00 310.346.40 1.373.564.4
2 3 Kawasan n/a 10 15 20 25 30
1 IZIN USAHA 0 0 0 0 0 00
Industri, dan
INDUSTRI
Izin Perluasan
Kawasan
Industri yang
diterbitkan
Persentase
Program
peningkatan
3 pengelolaan 250.000.00 263.900.00 295.568.00 310.346.40 1.373.564.4
3 4 informasi n/a 15 20 253.750 25 30 35 30
1 sistem informasi 0 0 0 0 00
industry yang
industry nasional
tersedia
3
3 Urusan Pemerintahan Bidang Transmigrasi
2
Persentase
peningkatan
Program
satuan
3 Perencanaan 22 89849825 24 84908154 26 895680619, 28 10389096 30 112712974 30 480929977
3 2 pemukiman 18%
2 Kawasan % 1,8 % 9 % 3 % 10 % 6 % 6
(SP) dalam
Trnasmigrasi
satu kawasan
transmigrasi
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
Program
peningkatan
3 Pembangunan 24 74874854, 26 70756795, 28 74640051,6 29 86575800, 30 93927478,8 30 400774981,
3 3 pembangunan 20%
2 Kawasan % 32 % 75 % 1 % 84 % 2 % 3
kawasan
Transmigrasi
transmigrasi
Persentase
Program
peningkatan
3 Pengembangan 24 29949941 26 28302718 28 298560206, 29 34630320 30 375709915, 30 160309992
3 4 pengembangan 20%
2 Kawasan % 7,3 % 3 % 4 % 3,3 % 3 % 5
kawasan
Trnasmigrasi
transmigrasi
4 Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan
4 1 Sekretariat Daerah
Persentase
Rumusan Bahan
3,706,424,9 3,836,149,86 4,030,354,95 Bagian
Kebijakan yang 100 3,616,024,3 100 100 100 3,932,053,6 100 100 19,121,007,7
100% 89.83 4.48 1.37 Pemerintah
Ditindaklanjuti % 80.33 % % % 11.09 % % 97.09
an
Dibidang
Pemerintahan
Program
pemerintahan Persentase
2,469,777,4 2.531.521.9 2.607.467.58 2.672.654.2 2.739.470.63 15.504.728.2 Bagian
Produk Hukum 75% 75% 75% 80% 85% 85% 85%
4 1 2 dan yang Disetujui
90.00 27,25 5,07 74,69 1,56 68,57 Hukum
kesejahteraan
rakyat Persentase
Kegiatan
Bagian
Keagamaan,
49.964.700. 51.213.817. 52.750.232.2 54.068.988. 55.420.712.7 312.164.499. Kesejahtera
Kemasyarakatan 70% 70% 75% 75% 80% 90% 90%
170,68 674,94 05,19 010,32 10,58 718,71 an Rakyat
dan Sosial yang
Terlaksana Sesua
Prosedur
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Indeks Tata Bagian
perekonomian Kelola 1.306.160.6 1.338.814.6 100 1.378.979.12 100 1.413.453.6 100 1.448.789.94 100 8.160.501.12 Pengadaan
4 1 3 Pengadaan
NA 60%
69,30
80%
86,03 % 6,61 % 04,78 % 4,90 % 3,62 Barang dan
dan
pembangunan Barang dan Jasa Jasa
Persentase Bagian
Rumusan Bahan Ekonomi
Kebijakan yang 382047011 3,877,777,1 4,034,342,4 4,094,857,55 Pembangun
3,974,721,59
ditindaklanjuti di 6.7 68.45 21.63 7.95 19,802,168,8 an
95% 95% 95% 95% 7.66 95% 95% 95%
Bidang 62.39
Perekonomian
dan
Pembangunan
Bagian
Persentase Ekonomi
kontribusi BUMD 70% 70% 70% 75% 80% 85% 85% Pembangun
terhadap PAD an
Persentase Bagian
pemanfaatan Ekonomi
NA 95% 95% 95% 95% 95% 95% Pembangun
CSR tepat
an
sasaran
4 2 Sekretariat DPRD
Program Persentase
dukungan dukungan
100 15,530,000 100 17.495.065 100 18.194.867. 100 18.649.739 100 25.658.352. 100 15,530,000, Sekretaria
4 2 2 pelaksanaan tugas dan 100%
% ,000.00 % .239,20 % 848,77 % .544,99 % 500,00 % 000.00 t DPRD
tugas dan fungsi fungsi DPRD
DPRD sesuai standar
5 Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
5 1 Perencanaan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Koordinasi dan Persentase
sinkronisasi capaian
5 1 2 60% 60% 3,536,019, 60% 3,624,419, 70% 3,769,396,2 80% 3,920,172, 90% 4,076,978,9 95% 18,926,985,
perencanaan indikator
000.00 475.00 54.00 104.16 88.33 821.49
pembangunan program OPD
daerah
Persentase BAPPEDA
Program konsistensi 100 100 100 100 100 100
100% 4,650,231, 4,766,486, 4,885,648,9 5,007,790, 5,132,984,9 24,443,141,
perencanaan, RKPD dengan % % % % % %
000.00 775.00 44.38 167.98 22.18 809.54
pengendalian, RPJMD
5 1 3
dan evaluasi
pembangunan Persentase
daerah konsistensi 100 100 100 100 100 100
100%
RKPD dengan % % % % % %
Renja
5 2 Keuangan
Persentase
Peningkatan
dan
Program
Pengembangan 100 100 100 100 100 100
5 2 2 Pengelolaan 100% 446,008,65 454,928,83 466,302,05 475,628,09 485,140,65 2,328,008,2 BPKAD
Pengusunan % % % % % %
Keuangan Daerah 7,398.00 0,545.96 1,309.61 2,335.80 4,182.52 85,771.89
Rencana
Anggaran
Daerah
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
Peningkatan
dan
100 100 100 100 100 100
Pengembangan 100%
% % % % % %
Pengelolaan
Perbendaharaa
n Daerah
Persentase
Peningkatan
dan
Pengembangan
100 100 100 100 100 100
Pelaksanaan 100%
% % % % % %
Akuntansi dan
Pelaporan
Keuangan
Daerah
Program Persentase
Pengelolaan aset daerah 100 4,088,713, 100 100 100 100 100
5 2 3 100% 4,190,930, 4,400,477,5 4,510,489, 4,623,251,7 21,813,862,
barang milik yang % 160.00 % % % % %
989.00 38.45 476.91 13.83 878.20
daerah bersertifikat
Program
Persentase
Pengelolaan 2,975,000,
5 2 4 pengelolaan 7% 8% 9% 3,049,375, 10% 3,125,609,3 11% 3,203,749, 12% 3,283,843,3 12% 15,637,577, BAPENDA
pendapatan 000.00
PAD 000.00 75.00 609.38 49.61 333.98
daerah
5 3 Kepegawaian
Persentase
Program Badan
pelanggaran 0,19 226.274.02 0,24 248.901.43 0,32 273.791.57 0,40 301.170.73 0,48 331.287.80 0,48 5.661.223.2
5 3 2 Kepegawaian 0,19% Kepegawa
disiplin % 9 % 2 % 5 % 3 % 6 % 42,45
daerah ian dan
pegawai
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase Pengemba
ASN yang ngan SDM
92,1 58.141.000 93,7 63.955.100 95,3 70.350.610 96,9 100 85.124.238 100 4.634.754.2
capaian target 92,14% 77.385.671
4% ,00 5% ,00 6% 6% % % 87,10
kinerja di atas
80 persen
Persentase
distribusi 100 100 29.891.936.
80% 80% 85% 90% 95%
pegawai sesuai % % 321,13
kebutuhan
5.793.231. 5.886.343. 5.979.041.6 6.071.091. 6.162.228.4
865,00 299,98 43,43 101,49 11,23
Persentase
pegawai yang
memiliki 25% 30% 35% 40% 45% 50% 50%
kompetensi
sesuai standar
5 4 Pendidikan dan Pelatihan
Persentase
Badan
pegawai yang
Program Kepegawa
memiliki 20,1 2.006.127. 20,2 20,3 20,4 20,5 20,5 11.085.123.
5 4 2 pengembangan 20% ian dan
kualifikasi 0% 910,00 0% 0% 0% 0% 0% 070,99
SDM Pengemba
pendidikan 2.106.434. 2.211.756.0 2.322.343. 2.438.461.0
ngan SDM
tinggi 305,50 20,78 821,81 12,90
5 5 Penelitian dan Pengembangan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program Persentase
penelitian dan peningkatan 100 100 100 100 100 100
5 5 3 100% 3,000,000, 3,075,000, 3,167,250,0 3,246,431, 3,327,592,0 15,816,273, Balitbang
pengembangan kuantitas hasil % % % % % %
000.00 000.00 00.00 250.00 31.25 281.25
daerah Litbang
Unsur
Pengawasan
6
Urusan
Pemerintahan
6 1 Inspektorat Daerah
Persentase
OPD yang
menindaklanju
30% 30% 3,533,987, 30% 35% 35% 40% 40% 18,987,434,
ti evaluasi
000.00 862.39
akuntabilitas >
70%
Persentase
Program OPD yang Inspektor
6 1 2 penyelenggaraan memiliki 30% 30% 25% 3,640,006, 25% 3,822,006,9 25% 3,936,667, 20% 4,054,767,1 20% at Daerah
pengawasan temuan 610.00 40.50 148.72 63.18
berulang turun
Persentase
OPD dengan
pengendalian
60% 60% 70% 80% 80% 85% 85%
internal (RTP)
pada tahap
analisis
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
pelaksanaan
pencanangan
10% 10% 10% 15% 15% 1,657,715, 15% 20%
Zona Integritas
943.45
Program (ZI) di tingkat
Perumusan OPD
6 1 3 kebijakan, 1,572,815, 1,596,696, 1,618,542,2 1,673,316,5 8,119,086,4
pendampingan, Persentase 500.00 165.00 73.25 63.95 45.65
asistensi pengaduan
masyarakat
100 100
berkadar 80% 80% 80% 85% 85%
% %
korupsi dan
pungli yang
ditindaklanjuti
Persentase
penyempurnaa
n dokumen
kebijakan
100 404.340.00 100 439.774.00 100 519.751.40 100 544.726.54 100 595.199.19 100 3.868.729.1
sistem dan 100%
% 0,00 % 0,00 % 0,00 % 0,00 % 4,00 % 34,00
prosedur
pengawasan
sesuai
ketentuan
7 Unsur Kewilayahan
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
7 1 Kecamatan
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 187,088,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Delta
kecamatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
dan pelayanan Pawan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 7,000,000. 55,000,000 55,000,000. 55,000,000 55,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 11,346,500 95,000,000 95,000,000. 95,000,000 95,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 370,934,29 15,458,000 15,458,000. 15,458,000 15,458,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 4.00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 198,600,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00 198,600,00
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Muara
kecamatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
dan pelayanan Pawan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 55,000,000 55,000,000 55,000,000. 55,000,000 55,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 95,000,000 95,000,000 95,000,000. 95,000,000 95,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 15,458,000 15,458,000 15,458,000. 15,458,000 15,458,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 50,906,000 50,906,000 50,906,000. 50,906,000 50,906,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n MH
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Utara
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 10,134,000 10,134,000 10,134,000. 10,134,000 10,134,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 1,500,000. 1,500,000. 1,500,000.0 1,500,000. 1,500,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 11,283,000 11,283,000 11,283,000. 11,283,000 11,283,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 65,000,000 65,000,000 65,000,000. 65,000,000 65,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Simpang
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Hulu
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 4,000,000. 4,000,000. 4,000,000.0 4,000,000. 4,000,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
4,000,000. 4,000,000. 4,000,000.0 4,000,000. 4,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 45,000,000 45,000,000 45,000,000. 45,000,000 45,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Simpang
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Dua
tepat waktu
publik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 11,000,000 11,000,000 11,000,000. 11,000,000 11,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 3,000,000. 3,000,000. 3,000,000.0 3,000,000. 3,000,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Sungai
kecamatan 00 00 0 00 0
dan pelayanan Laur
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 24,145,000 24,145,000 24,145,000. 24,145,000 24,145,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 9,722,000. 9,722,000. 9,722,000.0 9,722,000. 9,722,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 13,500,000 13,500,000 13,500,000. 13,500,000 13,500,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 3,075,700. 3,075,700. 3,075,700.0 3,075,700. 3,075,700.0
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Hulu
kecamatan 00 00 0 00 0
dan pelayanan Sungai
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 9,293,600. 9,293,600. 9,293,600.0 9,293,600. 9,293,600.0
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 00 0 00 0
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 8,380,000. 8,380,000. 8,380,000.0 8,380,000. 8,380,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,900,000. 5,900,000. 5,900,000.0 5,900,000. 5,900,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0 Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan 00 00 0 00 0 n Sandai
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 14,782,750 14,782,750 14,782,750. 14,782,750 14,782,750.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 19,900,000 19,900,000 19,900,000. 19,900,000 19,900,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Nanga
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Tayaf
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 3,600,000. 3,600,000. 3,600,000.0 3,600,000. 3,600,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
8,853,250. 8,853,250. 8,853,250.0 8,853,250. 8,853,250.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 19,000,000 19,000,000 19,000,000. 19,000,000 19,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Pemahan
tepat waktu
publik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 8,000,000. 8,000,000. 8,000,000.0 8,000,000. 8,000,000.0
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 00 0 00 0
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,758,000 10,758,000 10,758,000. 10,758,000 10,758,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 12,000,000 12,000,000 12,000,000. 12,000,000 12,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase Kecamata
penyelenggaraan
pelayanan 7,500,000. 7,500,000. 7,500,000.0 7,500,000. 7,500,000.0 n
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan 00 00 0 00 0 Tumbang
dan pelayanan
tepat waktu Titi
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 7,500,000. 7,500,000. 7,500,000.0 7,500,000. 7,500,000.0
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 00 00 0 00 0
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 7,500,000. 7,500,000. 7,500,000.0 7,500,000. 7,500,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 4,500,000. 4,500,000. 4,500,000.0 4,500,000. 4,500,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
3,000,000. 3,000,000. 3,000,000.0 3,000,000. 3,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 93,625,000 93,625,000 93,625,000. 93,625,000 93,625,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Jelai
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan hulu
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 30,000,000 30,000,000 30,000,000. 30,000,000 30,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,230,000. 5,230,000. 5,230,000.0 5,230,000. 5,230,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Melayu
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Rayak
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 30,000,000 30,000,000 30,000,000. 30,000,000 30,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 100 100 177,870,00 100 195,650,00 100 215,215,00 100 236,736,50 Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 15,000,000 100
kecamatan % % 0 % 0 % 0 % 0 n Marau
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 100 100 100 100 100
7 1 3 pemberdayaan 100 10,539,210 11,593,131 12,752,444 14,027,688 15,430,456 100
masyarakat desa % % % % %
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 100 100 100 100 100
7 1 4 ketentraman 100 27,914,140 42,350,000 46,585,000 51,243,500 56,367,850 100
ketentraman dan % % % % %
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 100 100 100 100 231,861,01 100
7 1 6 RPJMDes. 100 13,937,650 16,331,415 18,964,556 25,047,112 100
pengawasan % % % % 1 %
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
100 100 100 100 100
pembinaan dan 100 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 100
% % % % %
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000. Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan .00 .00 00 .00 00 n Air Upas
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 11,249,784 11,474,779 11,704,275. 11,938,360 12,177,127.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .68 27 .78 99
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,484,336. 5,594,022. 5,705,903.1 5,820,021. 5,936,421.6
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 72 7 24 6
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan
pelayanan 27,884,400 27,884,400 27,884,400. 27,884,400 27,884,400. Kecamata
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan .00 .00 00 .00 00 n Singkup
dan pelayanan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Manis
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Mata
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,000,000. 5,000,000. 5,000,000.0 5,000,000. 5,000,000.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
7,000,000. 7,000,000. 7,000,000.0 7,000,000. 7,000,000.0
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
00 00 0 00 0
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase Kecamata
penyelenggaraan
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000. n
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100
kecamatan .00 .00 00 .00 00 Kendawan
dan pelayanan
tepat waktu gan
publik
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 23,487,920 23,487,920 23,487,920. 23,487,920 23,487,920.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 1,000,000. 1,000,000. 1,000,000.0 1,000,000. 1,000,000.0
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan 00 00 0 00 0
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 10,000,000 10,000,000 10,000,000. 10,000,000 10,000,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n HS
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Selatan
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 11,029,200 11,029,200 11,029,200. 11,029,200 11,029,200.
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa .00 .00 00 .00 00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 15,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 5,376,800. 5,376,800. 5,376,800.0 5,376,800. 5,376,800.0
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan 00 00 0 00 0
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 20,000,000 20,000,000. 20,000,000 20,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
Program
Persentase
penyelenggaraan Kecamata
pelayanan 58,560,000 58,560,000 58,560,000. 58,560,000 58,560,000.
7 1 2 pemerintahan 100 100 100 100 100 100 100 n Benua
kecamatan .00 .00 00 .00 00
dan pelayanan Kayong
tepat waktu
publik
Persentase
hasil
koordinasi dan
Program
fasilitasi
pemberdayaan 316,686,42 306,686,42 306,686,42 306,686,42 306,686,42
7 1 3 pemberdayaan 100 100 100 100 100 100 100
masyarakat desa 8.00 8.00 8.00 8.00 8.00
masyarakat
dan kelurahan
desa dan
kelurahan yang
ditindaklanjuti
Persentase
hasil
Program
koordinasi
koordinasi 31,422,469 31,422,469 31,422,469. 31,422,469 31,422,469.
7 1 4 ketentraman 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman dan .00 .00 00 .00 00
dan ketertiban
ketertiban umum
umum yang
ditindaklnajuti
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Persentase
desa yang
Program
menyusun
pembinaan dan 10,000,000 15,000,000 15,000,000. 15,000,000 15,000,000.
7 1 6 RPJMDes. 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan .00 .00 00 .00 00
RKPDes, dan
pemerintah desa
APBDes sesuai
standar
Persentase
hasil
koordinasi dan
fasilitasi
20,000,000 25,000,000 25,000,000. 25,000,000 25,000,000.
pembinaan dan 100 100 100 100 100 100
.00 .00 00 .00 00
pengawasan
ppemerintah
desa yang
ditindaklanjuti
8 Unsur Pemerintahan Umum
8 1 Kesatuan Bangsa dan Politik
Jumlah
Masyarakat
yang
Program
Memahami
Penguatan
Nilai - Nilai Kantor
Ideologi 100 582,801,40 100 100 100 100 100
8 1 2 Ideologi 100% 611,941,47 642,538,54 674,665,47 708,398,74 3,220,345,6 Kesbangp
Pancasila dan % 0.00 % % % % %
Pancasila, 0.00 3.50 0.68 4.21 28.38 ollinmas
Karakter
Wawasan
Kebangsaan
Kebangsaan
dan
Nasionalisme
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Program
Peningkatan Persentase
Peran Partai partai politik
Politik dan dan lembaga
lembaga pendidikan
Pendidikan yang aktif 100 1.230.794. 100 1.249.256. 100 1.267.995.4 100 1.287.015. 100 1.306.320.5 100
8 1 3 100%
Melalui dalam % 633,25 % 552,75 % 01,04 % 332,06 % 62,04 %
Pendidikan pembinaan Kantor
Politik dan etika dan Kesbangp
Pengembangan budaya politik ollinmas
Etika serta masyarakat
Budaya Politik
6.341.382.4
81,13
Program
Persentase
pemberdayaan
organisasi 100 35,932,050 100 50.251.759 100 57.789.523, 100 66.457.952 100 76.426.645, 100
8 1 4 dan pengawasan 100% 286,857,93
kemasyarakata % .00 % ,88 % 86 % ,43 % 30 %
organisasi 1.47
n yang dibina
kemasyarakatan
Program
Pembinaan dan Persentase
Pengembangan Masyarakat 100 122,391,40 100 128.587.46 100 131.802.15 100 135.097.20 100 138.474.63 100 656,352,85
8 1 5 100%
Ketahanan yang Mengikuti % 0.00 % 4,63 % 1,24 % 5,02 % 5,15 % 6.03
Ekonomi, Sosial Pembinaan
dan Budaya
Penanggungjawab
Perangkat Daerah
Kondisi Kinerja
Bidang Urusan Pada Akhir
Pemerintahan Indikator 2022 2023 2024 2025 2026 Periode RPJMD
Awal
Kode dan Program Kinerja
Prioritas Program
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Pembangunan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
program
peningkatan
kewaspadaan
nasional dan Persentase
100 100 100 100 100 100
8 1 6 peningkatan potensi konflik 100% 159,806,90 167,797,24 176,187,10 184,996,46 194,246,28
% % % % % %
kualitas dan yang ditangani 0.00 5.00 7.25 2.61 5.74 883,034,00
fasilitasi 0.61
penaganan
konflik sosial
3 Indeks Gini nilai 0.28 0.299 0,26 0,258 0,246 0,238 0,231
Tingkat 10.29
4 persen 10.23 10.16 9.98 9.67 9.40 9.13
Kemiskinan
Indeks
5 Infrastruktur Nilai 63.48 66.05 68.48 70.81 73.77 75.97 78.25
Daerah
Indikator Target
Perangkat Kondisi
No. Kinerja Satuan
Daerah Awal 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Utama
Indeks
Nilai 9,56 9.67 9.70 9.72 9.75 9.78 9.8
Pendidikan
Dinas Rata-rata
1
Pendidikan nilai
Nilai 60,04 61,85 63,75 65,66 67,57 69,47 71,38
kelulusan SD
dan SMP
Angka
Harapan Nilai 71,1 71.26 71.32 71.38 71.44 71.5 71.56
Dinas Hidup
2
Kesehatan Persentase
Persenta
Fasilitas 80% 83% 86% 89% 92% 95% 100%
se
Kesehatan
Indeks
Kualitas Air nilai 44.19 50.95 51.89 55.04 55.84 57.67 59.06
(IKA)
Dinas Indeks
Perumahan, Kualitas nilai 86.63 91.04 92.87 93 93.04 93.75 94.47
Kawasan, Udara (IKU)
Permukima Indeks
n dan Kualitas
Lingkungan Tutupan nilai 59,76 63.53 64.06 65.13 66.08 66.58 67.10
Hidup Lahan
(IKTL)
Persentase
20.17 20.91 21.65 22.39 23.13 23.87
sampah Persen 18.34%
% % % % % %
tertangani
Persentase
sampah Persen 22% 24% 26% 27% 28% 30% 32%
terkurangi
Persentase
penurunan
Satuan Persen 5 5 5 5 5 5 5
pelanggaran
Polisi
K3
5 Pamong
Persentase
Praja
penurunan
Persen 10 10 10 10 10 10 10
pelanggaran
perda
Badan
Penanggula Angka
6 ngan Korban Angka 40 30 20 10 0 0 0
Bencana Bencana
Daerah
Indeks
Dinas Sosial, Pemberdaya
Indeks 66.1 67,80 70,01 71,56 72,67 73,46 74,02
Pemberdaya an Gender
an (IDG)
7 Perempuan, Persentase Persenta
N/A 12,41 10,64 8,87 7,09 5,32 3,55
Perlindunga PMKS se
n Anak, dan Total
KB Fertility Angka N/A 2,29 2,21 2,19 2,10 2,10 2,29
Rate (TFR)
Persentase
peningkatan
Persen n/a 0 10 12 15 17 20
wirausaha
baru
Tingkat
kesempatan Persen 40 50 52 54 56 58 60
kerja
Dinas
Tenaga Persentase
8 kerja dan perselisihan
Transmigras hubungan
i industrial Persen 60 63 65 68 70 72 74
yang
terselesaika
n
Persentase
kawasan
transmigrasi
Persen 17% 19% 22% 24% 26% 27% 28%
dan lokasi
Kedelai Ton
3,20 3,36 3,53 3,71 3,90 4,10 4,31
Ubi Kayu Ton 15.061,0 15.000 15.300 16.60 15.91 16.236 16.561
0 ,00 ,00 6,00 8,00 ,00 ,00
Produksi tanaman
hortikultura:
- Produksi
sayuran Ton
5.295 5.560 5.838 6.130 6.437 6.759 7.097
semusim
Dinas - Produksi
Pertanian, buah-
17 Peternakan, Ton
buahan 7.961 8.200 8.446 8.700 8.961 9.230 9.507
dan tahunan
Perkebunan
Produksi tanaman
perkebunan:
- Kelapa Ton
1.734 1.760 1.786 1.813 1.840 1.868 1.896
- Kopi Ton
509 517 524 532 540 548 557
- Kelapa
Ton 944.37 1.086. 1.248. 1.436. 1.651. 1.899.
Sawit PBS 821.199
9 036 941 282 725 483
- Kelapa
Sawit Ton 543.36 624.86 718.6 826.3 950.34 1.092.
472.491
Rakyat 5 9 00 90 8 900
- Lada Ton
52 53 54 55 57 59 60
- Produk
tanaman
Persen n/a 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00
pangan
berserifikat
- Produk
tanaman
Persen n/a 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00
hortikultura
bersertifikat
- Produk
tanaman
Persen n/a 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00
perkebunan
berserifikat
Produksi
hasil ternak:
- Daging
Ton 375,8 380,0
ternak besar 363,48 367,54 371,64 384,29 388,62
1 2
- Daging
Ton 217,9 220,3
ternak kecil 211,10 213,36 215,65 222,67 225,06
7 1
- Daging
Ton 4.776, 5.013, 5.262, 5.524, 5.799, 6.087,
Unggas 4.344,49
04 47 76 50 33 89
- Ternak
Ekor 38.13 38.54
besar 36.981 37.359 37.744 38.950 39.368
8 0
- Ternak
Ekor 30.43 31.29
kecil 26.888 28.773 29.591 32.190 33.107
2 9
- Ternak
Ekor 480.34 499.00 518.8 540.0 562.57 586.61
unggas 443.729
3 4 69 26 3 7
Masih
Nilai LPPD Nilai 3.0020 3,050 3,100 3,150 3,200 3,250
dievaluas
i
Persentase
Perangkat
Daerah
Persen NA NA 24% 37% 51% 65% 79%
Dengan Nilai
RB Minimal
(18)
Sekretariat
18 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus 3 plus
Daerah Tingkat
persen minus minus minus minus minus minus minus
inflasi
1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
Persentase
peningkatan
penerima
manfaat
Persen NA NA 100% 100% 100% 100% 100%
industri
ekstraktif
dalam
bentuk CSR
Tingkat
Kapabilitas Level 3 3 3 3 3 3 4
APIP
BUPATI KETAPANG