Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

“PENGELOLAAN DAK FISIK BIDANG


KKP DALAM APBD TA 2021”

Oleh:

Subdit Fasilitasi DAK


Ditjen Bina Keuangan Daeraj

Jakarta, 8 April 2021

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


Outline

KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2021

PENGELOLAAN DAK FISIK DALAM APBD TA


2021

HASIL MAPPING DAK FISIK BIDANG KKP


DALAM SIPD TA 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

1. KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2021

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

DEFENISI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

Dana yg bersumber Urusan Pemerintahan


dari APBN Kewenangan Daerah

Dialokasikan kepada Membantu mendanai


daerah tertentu kegiatan khusus

Prioritas Nasional
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

Jenis dan Bidang DAK Fisik TA 2021

Jenis Reguler Jenis Penugasan**

Tema Penurunan Tema Tema Penyediaan


Pendidikan Kesehatan Kematian Ibu dan Penanggulangan Tema Ketahanan Infrastruktur Ekonomi
& KB Stunting Kemiskinan Pangan Berkelanjutan

Tema Konektivitas *
Kesehatan Pertanian
Jalan Sanitasi IKM
KB Perikanan
Transportasi Perdesaan Air Minum
Sanitasi Pariwisata
Irigasi
Transportasi Laut Perumahan
Air Minum Jalan Jalan
Permukiman
*) Transportasi Perdesaan dan
Transportasi Laut difokuskan untuk
LHK (Subbidang LH) LHK( Subbidang LHK (Subbidang LH)
**)Termasuk untuk daerah berciri afirmasi Kehutanan)
daerah berciri afirmasi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

2. PENGELOLAAN DAK FISIK DALAM APBD TA 2021

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan


Rancangan Disusun dan disajikan
RPJMD RKPD Penatausahaan
Sesuai SAP
DPA-SKPD Pendapatan
PEDUM APBD Laporan Keuangan
• Bendahara penerimaan wajib
o/ MDN Verifikasi menyetor penerimaannya ke Pemerintah Daerah
mengacu rekening kas umum daerah • LRA
selambat-lambatnya 1 hari kerja • Neraca Laporan Keuangan
KUA PPAS DPA-SKPD • Lap. Arus Kas diperiksa oleh BPK
• CaLK
Penatausahaan • LPE
Pelaksanaan APBD Belanja • L
Nota
Kesepakatan Pendapatan • Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, Raperda PJ Pel
SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala
SKPD
APBD
Belanja • Penerbitan SP2D oleh PPKD
Pedoman
Penyusunan
Pembiayaan Persetujuan Bersama
RKA-SKPD o/ KDH Penatausahaan (KDH + DPRD)
Pembiayaan

RKA-SKPD Laporan Realisasi • Dilakukan oleh PPKD


Semester Pertama setelah 3 hari

RAPBD Kekayaan dan


R P-APBD


Kewajiban daerah
Kas Umum
Piutang
Evaluasi o/
Gubernur/MDN 15 hari DPRD
Evaluasi Raperda
• Investasi melakukan
Evaluasi • Barang
APBD oleh Gubernur/ R P-APBD • Dana Cadangan pengawasan
• Utang
Mendagri Oleh 7 hari penyesuaian o/
Pemda
bukan
Gbrnr/MDN
Akuntansi
pemeriksaan
Keuangan Daerah
Perda APBD Perda P-APBD Perda PJ Pel APBD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGGARAN DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Diacu
RPJPD RPJPN
20 tahun pedoman pedoman 20 tahun
pedoman Diperhatikan pedoman
RPJMD RPJMN
Renstra 5 tahun Renstra
5 tahun
 kondisi ekonomi makro SKPD dijabarkan dijabarkan K/L
5 tahun Diserasikan dg 1 tahun
Daerah; pedoman 1 tahun
Musrenbang
5 tahun pedoman
 asumsi penyusunan APBD; Renja Renja
 kebijakan Pendapatan diacu
RKPD RKP
SKPD K/L
Daerah; diacu
1 tahun 1 tahun 1 tahun
 kebijakan Belanja Daerah;
 kebijakan Pembiayaan
 menentukan skala prioritas pembangunan
Daerah; dan KUA PPAS Daerah;
 strategi pencapaiannya.  menentukan prioritas program, kegiatan, dan
sub kegiatan untuk masing-masing urusan
Dibahas yang disinkronkan dengan prioritas dan
1. nama Kegiatan; NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN bersama program nasional yang tercantum dalam
2. jangka waktu pelaksanaan DPRD DGN KDH DPRD rencana kerja pemerintah pusat setiap tahun
untuk pemerintah provinsi
Kegiatan; Paling lambat 1 minggu
 menentukan prioritas program, kegiatan, dan
3. jumlah anggaran; dan RKA-SKPD SE KDH TTG PEDOMAN sub kegiatan untuk masing-masing urusan
PENYUSUNAN
4. alokasi anggaran per tahun. RKA-SKPD yang disinkronkan dengan prioritas dan
program nasional yang tercantum dalam
rencana kerja pemerintah pusat dan prioritas
serta program provinsi yang tercantum dalam
TAPD
rencana kerja pemerintah provinsi setiap
tahun untuk pemerintah kabupaten/kota
 menyusun capaian Kinerja, Sasaran, dan
PERDA RAPERDA Dibahas dan
dievaluasi plafon anggaran sementara
APBD APBD disetujui oleh
DPRD 8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD

Last M Last M Last M II Last M Last


Last M III Ags II Sep 30 Nov
I Juli II Juli Ags

Penyampaian Kesepakatan Penyusunan & Persetujuan


Ranc KUA & antara KDH dan Pembahasan bersama antara
PPAS oleh TAPD DPRD atas Ranc RKA dan KDH & DPRD ttg
ke KDH KUA & PPAS Penyusunan Raperda APBD
Raperda APBD
Penyampaian Penerbitan SE Penyampaian
Ranc KUA & tentang Raperda APBD
PPAS oleh KDH Pedoman oleh KDH ke
ke DPRD Penyusuann DPRD
RKA
Lampiran Permendagri 64 Tahun 2020 tentang Pedum APBD TA 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

SINKRONISASI DAN KONSISTENSI RK DENGAN RKA-SKPD

Rencana kegiatan (RK) DAK disusun berdasarkan pagu


alokasi dalam Informasi atau alokasi Perpres dan 1. RK dapat dilakukan perubahan sebanyak 1 kali dibatasi paling lam
bat minggu pertama bulan Maret, dengan ketentuan:
01 dokumen usulan DAK Fisik dalam KRISNA serta 05
dokumen sinkronisasi dan harmonisasi. a. hanya dalam rangka optimalisasi sisa kontrak selain usulan aspirasi
DPR
b. Pemenuhan kesiapan (readiness) kriteria usulan aspirasi DPR
RK menggambarkan urutan prioritas pemilihan menu (program
dan kegiatan) yang ada dalam KRISNA yang menjadi prioritas
nasional di daerah, dipilih oleh Pemda berdasarkan pembahasan
02 Dalam hal DAK Fisik TA 2020 telah ditampung dalam APBD dan tidak
dengan K/L dan mendapat persetujuan dari Kementerian 06 sesuai dengan RK, maka Pemda melakukan penyesuaian dengan
PPN/Bappenas, paling lambat minggu pertama bulan januari (3
mendahului P APBD TA 2020
Januari) TA berjalan.

RK selanjutnya menjadi dasar penyusunan Rencana Penyesuaian dengan menerbitkan Perkada tentang Perubahan
Penjabaran APBD dan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD untuk
Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
03 07 selanjutnya ditampung dalam P-APBD TA 2020 kalau melakukan
(RKA-SKPD) yang mengambarkan paket-paket perubahan, kalau tidak dilaporkan dalam LRA.
kegiatan dalam setiap menu bidang DAK Fisik

Dengan dasar Perkada tentang perubahan penjabaran APBD,


04 RK wajib inline dengan RKA-SKPD 08 maka SKPD pelaksana DAK menyusun DPPA dan
mengajukan kepada BPKAD untuk pengesahan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

INLINE RK, RKA-SKPD & DPA-SKPD

Rencana Kerja (RK) RKA-SKPD


yang telah dibahas dan disetujui K/L dan yang telah dibahas dan disetujui TAPD DPA-SKPD
Bappenas

1. rincian dan lokasi kegiatan;


1. Paket-paket kegiatan sesuai 1. Paket-paket kegiatan sesuai
2. target keluaran (output)
RK; RK;
kegiatan;
2. Rincian dan lokasi kegiatan 2. Rincian dan lokasi kegiatan
3. rincian pendanaan kegiatan;
sesuai RK; sesuai RK;
4. metode pelaksanaan kegiatan;
3. Target keluaran Output sesuai 3. Target keluaran Output sesuai
dan
RK; RK;
5. kegiatan penunjang.

11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

STRATEGI PERCEPATAN PENGELOLAAN DAK FISIK DI DAERAH

Pasal 15 ayat (2) huruf c UU No.9/2020 tentang Daerah dituntut Kesiapan dan PMK 130/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan TKDD
APBN TA 2021 Penyaluran anggaran TKDD Kedisiplinan Pengelolaan DAK Pengendalian pencapaian target output DAK Fisik melalui
Dilakukan berdasarkan kinerja pelaksanaan. penyaluran berdasarkan kinerja pelaksanaan: Kinerja
Penyerapan dan Kinerja Capaian Output serta di reviu
APIP Daerah

1
Kenali Petunjuk Teknis Penggunaan DAK/Petunjuk 1. Penyempurnaan Proses Penyaluran DAK Fisik:
Operasional DAK a. Penyaluran per bidang/subbidang, dengan
pembatasan waktu penyampaian laporan per tahap;
2
Penetapan Target Output Kegiatan dan Lokasi b.Penyaluran berbasis kinerja pelaksanaan (laporan
penyerapan dan capaian output); dan
Kegiatan DAK c. Penyaluran melalui KPPN setempat sehingga lebih
3 memudahkan bagi pemerintah daerah.
Percepatan Penganggaran DAK Dalam APBD 2. Kebijakan Pengelolaan DAK Fisik sesuai Perpres
mengenai Petunjuk DAK Fisik:
4 a. Pengelolaan DAK berdasarkan Juknis/Jukops;
Percepatan Pengadaan Barang/Jasa b. Penetapan Usulan Rencana Kegiatan
5 Memperhatikan Jadwal dan Tahapan c. Kegiatan Penunjang (5%); dan
d. Pemilihan Barang/Jasa mendahului Penetapan APBD
Penyaluran DAK
PENDAPATAN DAERAH
PMDN 13/2006..
PP 12/2019 PMDN 21/2011
Lain-lain Lain-lain
Pendapatan Asli Pendapatan Pendapatan Asli Dana
Pendapatan Pendapatan
Daerah Transfer Daerah Perimbangan
Daerah yang Sah Daerah yang Sah

Transfer
Pemerintah Pusat Pajak Daerah; Dana Bagi Hasil Hibah;
Pajak Daerah; Hibah;
• Dana
Perimbangan
•Dana Insentif
Daerah; Retribusi Daerah; Dana Alokasi Dana Darurat;
•Dana Otonomi Umum
Retribusi Daerah; Dana Darurat;
Khusus;
•Dana
Dana Bagi Hasil
Keistimewaan; Hasil Pajak dari Prov
•Dana Desa Pengelolaan Dana kepada
Lain-lain
Hasil Pengelolaan Kekayaan Alokasi Kab/Kota;
Kekayaan Daerah pendapatan Daerah yang
yang dipisahkan; sesuai PUU dipisahkan; Khusus
Transfer Dana Penyeuaian
Antar-Daerah dan Otonomi
Khusus;
•Pendapatan Bagi Lain-lain
Lain-lain
Hasil; Pendapatan Asli
Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah •Bantuan Daerah Yang Sah Bantuan Keuangan
Keuangan dari Prov atau
Pemerintah Daerah
lainnya
BELANJA DAERAH
PMDN 13/2006..
PP 12/2019 PMDN 21/2011
Belanja Belanja Belanja Tidak Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung
Operasi Modal Terduga Transfer
Belanja
Belanja Pegawai;
Belanja Belanja Bagi Pegawai;
Belanja Tanah;
Pegawai; Hasil;
Belanja Barang
Belanja Bunga;
dan Jasa;
Belanja Belanja
Belanja Barang
Peralatan dan Bantuan
dan Jasa;
Mesin; Keuangan Belanja Subsidi; Belanja Modal

Belanja
Belanja Bunga; Bangunan dan Belanja Hibah;
Gedung;

Belanja Bantuan Sosial


Belanja
Belanja Jalan;
Subsidi;

Belanja Bagi Hasil


Belanja Hibah; Belanja Irigasi
dan dan Jaringan; Belanja Bantuan
Keuangan

Belanja Belanja Aset


Bantuan Sosial Tetap lainnya Belanja Tidak Terduga
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

Alokasi DAK dalam APBD KUA & PPAS telah disepakati


Pendapatan Dana Transfer Khusus dimaksud Dalam hal Rancangan KUA dan Rancangan
dianggarkan sesuai dengan Peraturan PPAS disepakati Kepala Daerah bersama
Presiden mengenai Rincian APBN Tahun DPRD sebelum Peraturan Presiden mengenai
Anggaran 2021 atau informasi resmi rincian APBN Tahun Anggaran 2021 ditetapkan
mengenai alokasi Dana Transfer Khusus atau informasi resmi mengenai alokasi Dana
Tahun Anggaran 2021 yang dipublikasikan Transfer Khusus Tahun Anggaran 2021 melalui
melalui portal Kementerian Keuangan portal Kementerian Keuangan belum
dipublikasikan, Dana Transfer Khusus
dimaksud langsung dianggarkan dalam
rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
Tahun Anggaran 2021

Perda APBD telah ditetapkan


Apabila Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2021 ditetapkan atau
informasi resmi mengenai alokasi Dana Transfer Khusus Tahun Anggaran 2021 melalui portal
Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran
2021 ditetapkan, Pemerintah Daerah harus menganggarkan Dana Transfer Khusus dimaksud
dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2021 dan diberitahukan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan
dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2021 atau ditampung dalam
LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2021

Lampiran huruf C Permendagri 64/2020 tentang Pedum APBD TA 2021


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

 Tata cara penggunaan dana penunjang mempedomani Petunjuk Operasional yang telah ditetapkan oleh masing-masing Kementerian
Negara/Lembaga teknis (Permendagri 64/2020).
 Pasal 7 Ayat 6 Perpres 123 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik TA 2021, “Pemerintah Daerah dapat menggunakan paling
banyak 5% (lima persen) dari alokasi DAK Fisik untuk mendanai kegiatan penunjang yang berhubungan langsung dengan kegiatan DAK
Fisik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan penunjang dimaksud, meliputi”:
perjalanan dinas
jasa pendamping/fasilitator ke/dari lokasi kegiatan kegiatan reviu oleh inspektorat
desain non Aparatur Sipil Negara penunjukan penyelenggaraan dalam rangka provinsi/kabupaten/
perencanaan kegiatan DAK Fisik yang konsultan pengawas kota, berupa biaya koordinasi
rapat koordinasi di perencanaan,
untuk kegiatan dilakukan secara kegiatan kontraktual antara Organisasi
biaya tender pemerintah daerah pengendalian dan
swakelola Perangkat Daerah dengan
kontraktual pengawasan; dan Inspektorat Daerah, namun
tidak termasuk honorarium
1 2 3 4 5 6 pereviu
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

PENGANGGARAN SISA DAK FISIK PADA BIDANG/SUBBIDANG


YANG OUTPUT KEGIATANNYA BELUM TERCAPAI

untuk sisa DAK Fisik 1 (satu)


tahun anggaran sebelumnya,
digunakan dalam rangka
untuk sisa DAK Fisik lebih
pencapaian output dengan dari 1 (satu) tahun
menggunakan petunjuk teknis anggaran sebelumnya,
pada saat output kegiatannya digunakan untuk mendanai
belum tercapai, dan dianggarkan
dalam APBD Tahun Anggaran 2021
kegiatan DAK Fisik pada
dengan terlebih dahulu melakukan bidang/subbidang tertentu
perubahan atas peraturan Kepala sesuai kebutuhan daerah
Daerah tentang penjabaran APBD dengan menggunakan
Tahun Anggaran 2021 setelah
dilaksanakannya audit oleh Badan
petunjuk teknis TA
Pemeriksa Keuangan dan berjalan, dan dianggarkan
diberitahukan kepada pimpinan dalam APBD Tahun
DPRD selanjutnya ditampung Anggaran 2021.
dalam Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD Tahun Anggaran
Angka Romawi V angka 15 Lampiran Permendagri 64 TA 2020
2021.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

PENGANGGARAN SISA DAK FISIK PADA BIDANG/SUBBIDANG


YANG OUTPUT KEGIATANNYA SUDAH TERCAPAI

untuk sisa DAK Fisik 1 (satu) tahun


anggaran sebelumnya, digunakan dalam
untuk sisa DAK Fisik lebih dari 1 (satu)
rangka mendanai kegiatan DAK Fisik
tahun anggaran sebelumnya, digunakan
pada bidang/subbidang yang sama
dalam rangka mendanai kegiatan DAK
dan/atau tertentu sesuai kebutuhan
Fisik pada bidang/subbidang yang sama
daerah dengan menggunakan petunjuk
dan/atau tertentu sesuai kebutuhan
teknis tahun anggaran berjalan, dengan
daerah dengan menggunakan petunjuk
terlebih dahulu melakukan perubahan
teknis tahun anggaran berjalan, dengan
Peraturan Kepala Daerah tentang
terlebih dahulu melakukan perubahan
Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2021
Peraturan Kepala Daerah tentang
setelah dilaksanakannya audit oleh
Penjabaran APBD Tahun Anggaran
Badan Pemeriksa Keuangan Republik
2021 dengan pemberitahuan kepada
Indonesia (BPK-RI) dengan
pimpinan DPRD, untuk selanjutnya
pemberitahuan kepada pimpinan DPRD,
dituangkan dalam peraturan daerah
untuk selanjutnya dituangkan dalam
tentang perubahan APBD Tahun
peraturan daerah tentang perubahan
Anggaran 2021 atau ditampung dalam
APBD Tahun Anggaran 2021 atau
LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak
ditampung dalam LRA bagi Pemerintah
melakukan perubahan APBD Tahun
Daerah yang tidak melakukan
Anggaran 2021
perubahan APBD Tahun Anggaran 2021;
Angka Romawi V angka 15 Lampiran Permendagri 64 TA 2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

PENYELESAIAN KONTRAK MELEBIHI TAHUN ANGGARAN


(Pasal 56 Perpres 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa)

1. Dalam
Penyelesaian Kontrak hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan
sampai
• 1) Dalam hal Penyedia masa
gagal pelaksanaan
menyelesaikan Kontrak
pekerjaan sampai berakhir,
masa pelaksanaan namun
Kontrak berakhir,PPK
namun
PPK menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK memberikan kesempatan Penyedia
menilai
untuk menyelesaikan bahwa Penyedia mampu menyelesaikan
pekerjaan.
• 2) Pemberian pekerjaan,
kesempatan kepadaPPK memberikan
Penyedia kesempatan
untuk menyelesaikan Penyediadimaksud
pekerjaan sebagaimana untukpada
ayat (1), dimuat dalam adendum kontrak yang didalamnya mengatur waktu penyelesaian pekerjaan,
menyelesaikan
pengenaan sanksi pekerjaan.
denda keterlambatan kepada Penyedia, dan perpanjangan Jaminan Pelaksanaan.
2. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
• 3) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dapat melampaui Tahun Anggaran.
menyelesaikan pekerjaan, dimuat dalam adendum
kontrak yang didalamnya mengatur waktu penyelesaian
pekerjaan, pengenaan sanksi denda keterlambatan
kepada Penyedia, dan perpanjangan Jaminan
Pelaksanaan.
3. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan, dapat melampaui Tahun
Anggaran.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Peraturan LKPP No 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

7.19 Denda dan Ganti Rugi


a. Sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia sesuai
ketentuan yang berlaku karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak.
b. Sanksi
7.19 Denda finansial
dan Ganti Rugi dapat berupa sanksi ganti rugi atau denda
keterlambatan.
•Sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku
c. Cidera cidera
karena terjadinya janji/wanprestasi dapat
janji/wanprestasi yang berupa kegagalan
tercantum bangunan,
dalam Kontrak.
menyerahkan
•Sanksi finansial dapat berupajaminan yang
sanksi gantitidak bisadenda
rugi atau dicairkan, melakukan
keterlambatan.
•Cidera janji/wanprestasi dapat berupa kegagalan bangunan, menyerahkan
kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaanjaminan
yang tidakberdasarkan
bisa dicairkan, hasil audit, menyerahkan barang/jasa volume
melakukan kesalahan dalam perhitungan yang hasil
7.18 Pemberian Kesempatan pekerjaan berdasarkan hasil audit, menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak
kualitasnya
sesuai dengan Kontraktidak
sesuai dengan
berdasarkan hasil audit,
Kontrak berdasarkan penyelesaian
dan keterlambatan
hasil
•Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan pekerjaan. audit, dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
a. Dalam
sampai masahal Penyedia kontrak
pelaksanaan gagal berakhir,
menyelesaikan
namun d. ganti
•Sanksi Sanksi ganti terjadi;
rugi apabila rugi apabila
kegagalan terjadi; kegagalan
bangunan, bangunan,
menyerahkan jaminan yang
PPK pekerjaan sampai
menilai bahwa masa mampu
Penyedia pelaksanaan kontrak
menyelesaikan tidak bisamenyerahkan
dicairkan, melakukan
jaminan yang kesalahan
tidak bisa dalam perhitungan
dicairkan, volume hasil
melakukan
pekerjaan, PPK
berakhir, memberikan
namun PPK menilaikesempatan Penyedia
bahwa Penyedia pekerjaan kesalahan
berdasarkan dalam
hasil audit, menyerahkanvolume barang/jasa yangpekerjaan
kualitasnya tidak
untukmampu
menyelesaikan pekerjaan dengan
menyelesaikan pekerjaan, PPK perhitungan hasil
sesuai dengan Kontrak berdasarkan hasil audit. Besarnya sanksi ganti rugi adalah
•pengenaan sanksi
memberikan denda keterlambatan.
kesempatan Penyedia untuk Pemberian berdasarkan
sebesar nilai kerugian yang hasil audit, menyerahkan barang/jasa yang
ditimbulkan.
kesempatan kepadapekerjaan
menyelesaikan Penyedia untuk menyelesaikan
dengan kualitasnya tidak sesuai
•Denda keterlambatan apabila terjadi dengan Kontrak berdasarkan
keterlambatan penyelesaianhasil
pekerjaan.
pekerjaan
b. pengenaandituangkan dalam
sanksi adendum
denda kontrak yang
keterlambatan. audit. keterlambatan
Besarnya denda Besarnya sanksi adalah: ganti rugi adalah sebesar nilai
didalamnya mengatur pengenaan sanksi denda
Pemberian kepada
kesempatan kepada Penyedia untuk •1‰ (satu kerugian
permil) per hari ditimbulkan.
yang dari harga bagian Kontrak yang tercantum dalam Kontrak;
keterlambatan Penyedia dan perpanjangan atau e. Denda
masamenyelesaikan
berlaku Jaminanpekerjaan
Pelaksanaan dituangkan dalam
(apabila ada). keterlambatan apabila terjadi keterlambatan
adendum kontrak yang didalamnya mengatur •1‰ (satu penyelesaian
permil) per hari dari harga Kontrak.
•Pemberian kesempatan kepada Penyedia pekerjaan. Besarnya denda keterlambatan
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan kepada
pengenaan sanksi denda keterlambatan 50 hari •Bagian Kontrak adalah bagian pekerjaan dari satu pekerjaan yang ditetapkan dalam
adalah:
dokumen pemilihan
kalender,
Penyediasejakdanmasa berakhirnyamasa
perpanjangan pelaksanaan
berlaku
pekerjaan. Pemberian kesempatan kepada Penyedia
1. 1‰ (satu
•Tata cara pembayaran dendapermil)
diatur diper
dalamhariDokumen
dari harga bagian
Kontrak . Kontrak
Jaminan Pelaksanaan (apabila ada).
untuk menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui TA. yang tercantum dalam Kontrak; atau
c. Pemberian kesempatan kepada Penyedia
2. 1‰ (satu permil) per hari dari harga Kontrak.
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
hari kalender, sejak masa berakhirnya f. Bagian Kontrak adalah bagian pekerjaan dari satu pekerjaan
pelaksanaan pekerjaan. Pemberian kesempatan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan
kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan g. Tata cara pembayaran denda diatur di dalam Dokumen
dapat melampaui TA Kontrak.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Peraturan LKPP No 9 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia
KEADAAN KAHAR
• Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
• Tidak termasuk keadaan kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.
• Dalam hal terjadi keadaan kahar, Pejabat Penandatangan Kontrak atau Penyedia memberitahukan tentang terjadinya
Keadaan kahar kepada salah satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14hari kalender sejak menyadari
atau seharusnya menyadari atas kejadian atau keadaan yang merupakan keadaan kahar.
• Dalam hal terjadi keadaan kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan atau dilanjutkan setelah kondisi
kahar berakhir.
• Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan kontrak. Jangka waktu
penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya
Kontrak akibat keadaan kahar.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian Kontrak dapat melewati Tahun Anggaran.
• Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan kewajiban yang telah dilaksanakan. Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai.
• Selama masa keadaan kahar, jika Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia
untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan
untuk bekerja dalam keadaan kahar. Penggantian
• biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak. Kegagalan salah satu pihak memenuhi kewajiban yang
disebutkan dalam Kontrak bukan merupakan cidera janji/wanprestasi jika disebabkan oleh karena keadaan kahar.
• Contoh keadaan kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non
alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrim, dan gangguan industri lainnya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

Penganggaran Menu DAK di dalam APBD TA 2021 sesuai Permendagri 90 Tahun 2019

Penyesuaian klasifikasi, kodefikasi, dan


nomenklatur kegiatan dan sub kegiatan
yang bersumber dari dana transfer yang
sudah ditentukan penggunaannya,
dimutakhirkan pada sistem informasi
pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang melandasinya

Surat Dirjen Keuda Nomor 050/4189/Keuda tentang Penyesuaian Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH

3. HASIL PEMETAAN (MAPPING) DAK FISIK BIDANG KKP


TA 2021 DALAM SIPD

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
HASIL PEMETAAN (MAPPING) DAK FISIK BIDANG KKP TA 2021 DALAM SIPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

TERIMAKASIH
30

Anda mungkin juga menyukai