PMTB
ICOR =
PDRB t−PDRB t−1
PMTB
ICOR 2011 = PDRB −PDRB
t t−1
12.699 .942,33
= 62.022.491,95−58.099.418,94
= 3,23724343
PMTB
ICOR 2012 = PDRB −PDRB
t t−1
14.596 .889,56
= 65.848.281,34−62.022 .491,95
= 3,81539281
PERHITUNGAN ICOR KABUPATEN TANGERANG BERDASARKAN HARGA KONSTAN
TAHUN 2013
PMTB
ICOR 2013= PDRB −PDRB
t t−1
15.037 .635,06
= 70.065.983,24−65.848 .281,34
= 3,565362232
PMTB
ICOR 2014 = PDRB −PDRB
t t−1
15.576 .703,99
= 73.828.384,71−70.065.983,24
= 4.14009619
PMTB
ICOR 2015 = PDRB −PDRB
t t−1
16.590 .944,48
= 77.782.306,59−73.828 .384,71
= 4,196072908
PMTB
ICOR 2016 = PDRB −PDRB
t t−1
17.509 .366,74
= 81.923.991,73−77.782.306,59
= 4.22754843
Kesimpulan :
Perhitungan diatas menunjukkan besaran ICOR berfluktuasi pada kisaran 3 sampai 4 persen.
Pada tahun 2011 ICOR Kab Tangerang adalah sebesar 3,23% ,kemudian naik di tahun 2012
menjadi 3,81% di tahun 2013 turun menjadi 3,56% kemudian pada tahun 2014 naik menjadi
4,14% ditahun 2015 naik menjadi 4,19% dan pada tahun 2016 naik menjadi 4,22%
Dari besaran ICOR di tahun 2011 sebesar 3,23 dapat dikatakan bahwa di Kab Tangerang
untuk setiap pengingkatan output sebesar 1 milyar rupiah diperlukan penambahan capital
3,23 milyar rupiah.
Dari besaran ICOR di tahun 2012 sebesar 3,81 dapat dikatakan bahwa di Kab Tangerang
untuk setiap pengingkatan output sebesar 1 milyar rupiah diperlukan penambahan kapital
3,81 milyar rupiah.
Dari besaran ICOR di tahun 2013 sebesar 3,56 dapat dikatakan bahwa di Kab Tangerang
untuk setiap pengingkatan output sebesar 1 milyar rupiah diperlukan penambahan kapital
3,56 milyar rupiah.
Dari besaran ICOR di tahun 2014 sebesar 4,14 dapat dikatakan bahwa di Kab Tangerang
untuk setiap pengingkatan output sebesar 1 milyar rupiah diperlukan penambahan capital
4,14 milyar rupiah.
Dari besaran ICOR di tahun 2015sebesar 4,19 dapat dikatakan bahwa di Kab Tangerang
untuk setiap pengingkatan output sebesar 1 milyar rupiah diperlukan penambahan kapital
4,19 milyar rupiah.
Dari besaran ICOR di tahun 2016 sebesar 4,22 dapat dikatakan bahwa di Kab Tangerang
untuk setiap pengingkatan output sebesar 1 milyar rupiah diperlukan penambahan capital
4,22 milyar rupiah.