Anda di halaman 1dari 51

RAPAT KOORDINASI TEKNIS

DIREKTORAT JENDERAL PSKL

RENCANA KEGIATAN PKTHA 2024

Disampaikan oleh Direktur PKTHA

Jakarta, 17 – 18 Januari 2024


1 KONFLIK TENURIAL
KAWASAN HUTAN
KAWASAN HUTAN INDONESIA LUAS PER FUNGSI HUTAN

(Berdasarkan Data Perkembangan Kawasan Hutan KLHK, Ditjen PKTL Tahun 2020) KSA/KPA 27,41

HL 29,56

HPT 26,80

HP 29,23

HPK 12,79

0 10 20 30
Luas (x 1 Juta ha)

FUNGSI HUTAN

Hutan Konservasi
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas

Hutan Produksi Tetap


Hutan Produksi yang dapat Dikonversi

Areal Penggunaan Lain


Total Kawasan Hutan Indonesia (daratan) seluas 120.47 juta ha
Proporsi luas kawasan hutan adalah 63% dari luas wilayah daratan (191.36 juta ha)
PETA INDIKATIF POTENSI WILAYAH
LUAS
(x 1 juta ha)
KONFLIK TENURIAL KAWASAN HUTAN (BASELINE) Sumatera 6,09
Jabalinusra 0, 96
Kalimantan 4.39
Sulawesi 1.33
Maluku-Papua 1.50
TOTAL 14.28

perselisihan atau
pertentangan klaim
 penguasaan,
Konflik Tenurial  pengelolaan,
kawasan hutan Indikatif Potensi Konflik Tenurial Kawasan Hutan
 pemanfaatan dan
 penggunaan
kawasan hutan Luas dihitung secara spasial dengan sistem koordinat World Cylindrical Equal Area
Proporsi Alokasi Sumber Daya Hutan
Perizinan Pemanfaatan Hutan Pelepasan Kawasan Hutan

70.16% 68.02%
Target 2030 Target 2030
29.84% 31.98%

82.42% 74.95%

Tahun
2023
Tahun

2023 25.05%
17.58%

97.59% 87.84%
< 2017 < 2017
2.41% 12.16%

Prosentase
Prosentase

Korporasi Masyarakat
Korporasi Masyarakat

Tambahan Alokasi untuk masyarakat Tambahan Alokasi TORA untuk


minimal 12,7 juta Ha masyarakat minimal 4,1 juta Ha
PENGADUAN KONFLIK

Jumlah Kasus Masuk Dit. PKTHA (2015 - 2023)


NO WILAYAH BPSKL 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 TOTAL
1 Bali Nusra 1 2 4 10 3 2 2 7 5 36
2 Jawa 5 6 10 8 36 54 44 26 5 194
3 Kalimantan 13 12 12 13 17 12 28 38 95 240
4 Maluku Papua 8 3 1 14 2 2 3 2 35
5 Sulawesi 3 3 7 4 21 6 10 6 60
6 Sumatera 24 43 46 68 81 67 155 366 168 1.018
GRAND TOTAL 54 66 76 120 141 158 237 450 281 1.583
100
95
80 87
78
60 70 70

40

20 30
25 *
16 20
15 *Target
0 kegiatan
2020 2021 2022 2023 2024
tahun 2024
Target Renstra Realisasi Penanganan Konflik
KASUS PRIORITAS KSP
KASUS PRIORITAS KSP
KONFLIK TENURIAL PADA AREAL PS
NO PROVINSI SUBJEK

1 Jambi Konflik IUPHKm KT Karya Makmur dengan Koperasi Bersatu Arah Maju (BAM) di Desa Sungai Gelam, Kec. Kumpeh
Ulu, Kab. Muaro Jambi, Jambi
2 Jambi Konflik Pemegang IUPHKm KT. Runai Jaya dengan Oknum Masyarakat di Desa Rantau Bernai dan Lubuk Bernai Kec.
Rendah Mandaluh, Kab. Tanjung Jabung Barat
3 Jambi Permohonan Penyelesaian Konflik Tenurial Kawasan Hutan yang Disampaikan Oleh Sdri. Yetpy Nilawaty terhadap
Koperasi Bersatu Arah Maju di Desa Sungai Gelam, Kec. Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi
4 Jawa Barat Konflik Kelompok Tani Mina Bakti dengan Sdr. Sarkani di Desa Pantai Bahagia dan Pantai Bakti, Kec. Muara
Gembong, Kab. Bekasi
5 Jawa Timur Konflik Pemegang Izin IPHPS dengan LMDH Raharja Malang di Desa Sumbermanjing Wetan, Kec. Sumbermanjing
Wetan, Kab. Malang
6 Jawa Timur Konflik Perhutanan Sosial Skema Kulin KK dan dugaan tindak pidana yang dilaporkan oleh KTH Barurejo Rahayu
Makmur terhaadap Perum Perhutani, di Desa Barurejo, Kec. Siliragung, Kab. Banyuwangi
7 Jawa Timur Permohonan pembangunan Mesjid dalam kawasan hutan oleh KTH Maju Mapan kepada Kementerian LHK di Desa
Tambakrejo, Kab. Malang
8 Kalimantan Tengah Pengaduan Koperasi Cempaga Perkasa terhadap PT. Wana Yasa Kahuripan Indonesia Di Desa Patai Kecamatan
Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur
9 Kalimantan Tengah Konflik tenurial antara PT. Nabatindo Karya Utama dengan HKm KT Tani Bersama di Desa Tumbang Koling, Kec.
Cempaga Hulu, Kab. Kotawaringin Timur
10 Kalimantan Utara Konflik antara PT. Duta Tambang Sumber Alam (DTSA) dengan KLHK terkait tumpang tindih lahan PS HTR KSU
Sekikilan Jaya dan HTR KUD Merta Sari di HPT Desa Tabur Lestari, Kec. Sei Menggaris, Kab. Nunukan
11 Kepulauan Bangka Klaim hak atas tanah dalam areal Persetujuan HKM Batu Bedil di Desa Sungai Padang, Kec. Labuhan Batu, Kab.
Belitung Belitung
12 Sulawesi Selatan Permohonan peninjauan kembali izin pemanfaatan HKM Gapoktan Tandung Billa terkait pengaduan Masyarakat
Kelurahan Battang dan Battang Barat, Desa Battang, Kecamatan Wara Barat Kota Palopo
KONFLIK TENURIAL PADA AREAL PS (lanjutan)
NO PROVINSI SUBJEK

13 Sumatera Barat Konflik Kelompok Masyarakat Pribumi dan Kelompok HKm Metua Mudiak dengan DisHUt Sumbar di Desa Metua
Mudiak, Kec. Matur, Kab. Agam
14 Sumatera Barat Kebun kelapa sawit dalam areal permohonan Perhutanan Sosial An. KSU Air Bangis Semesta IV di Kab. Pasaman Barat
15 Sumatera Selatan Konflik Pemegang IUPHKm Gapoktan Jaya Lestari dengan PT. Musi Hutan Persada di Desa Kerompongan, Kec.
Martapura, Kab. Ogan Komering Ulu
16 Sumatera Selatan Konflik tenurial kawasan hutan antara IUPHKm KTH Karya Bersama dengan PT. Panca Teguh Bersama di Desa Bunga
Karang, Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin
17 Sumatera Utara Konflik HGU PT. Serdang Hulu dengan IUPHKM Kelompok Tani Hutan Pulu Dagang, Desa Tanjung Gunung, Kec. Sei
Bingei, Kab. Langkat
18 Sumatera Utara Konflik KTH Hutan Lestari dengan Pemegang IUPHKm MarDesa, Desa Simandulang, Kec. Kualuh Leidong, Kab.
Labuhan Bata Utara
19 Sumatera Utara Konflik Pemda Kab. Asahan dengan IUPHKm SPI Basis Padang Mahondang dan KT Makmur Jaya di Desa Padang
Mahondang, Kec. Pulau Rakyat, Kab. Asahan
20 Sumatera Utara Konflik Gab. Kelompok Tani Naga Jaya dengan dengan PT. Lubuk Naga, PT.Lubuk Sagan, dan PT.Lubukisar Ronamas
di Desa Naga Kisar, Kec.Pantai Cermin, Kab. Serdang Bedagai
21 Sumatera Utara Konflik antara Gapoktan Desa Sabungan Nihuta IV (KTH Nunut Adian Padang, KTH Suka Maju Aek Napa, KTH Dusun
Adrian Batu, KTH Masitogu - Toguan Labu Nauli, KTH Dusun Sigala-gala dengan PT.Toba Pulp Lestari (PT.TPL), di
Desa Sabungan Nihuta, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara
22 Sumatera Utara Permohonan fasilitasi penyelesaian tumpang tindih areal HKm Gapoktan Naga Jaya dengan PT. Aquafarm Nusantara
(Perikanan) di Kab. Serdang Bedagai
23 Sumatera Utara Perkebunan kelapa sawit dalam 5 Areal Persetujuan PS (An. KT Sumber Makmur) di Desa Tanjung Ibus, Kec.
Secanggang, Kab. Langkat
24 Sumatera Utara Klaim Lahan di Areal Kerjasama Kemitraan antara KTH Paragamanan Bintang Maria Simataniari dengan PT. Toba Pulp
Lestari di Kec. Simantaniari, Kab. Tapanuli Utara
Tipologi Konflik Dalam Kawasan Hutan
Pihak yang Kebutuhan Data utuk Regulasi Penanganan
No Berkonflik Hal Yang Disengketakan Penanganan antara lain :

• Klaim hak atas tanah dalam kawasan


hutan. • PP 23/2021 ttg Penyelenggaraan Kht
• Klaim tanah adat dalam kawasan hutan • Kronologis pengukuhan • PP 43/2021 ttg Ketidaksesuaian TR, KH
Masyarakat - negara kawasan hutan dan HAT
1 Pemerintah • Penguasaan tanah dalam kawasan hutan. • Kronologis Penguasaan • PP 24/2021 ttg SA dan Tata Cara PNBP dari
• Kegiatan penggunaan/pemanfaatan lahan Denda SA
kawasan hutan tanpa izin (al. kebun dan • Permen LHK 7/2021 dan 9/2021
tambang).

Masyarakat– • Klaim lahan garapan dalam kawasan hutan • Kronologis perizinan • PP 23/2021 ttg Penyelenggaraan Kht
2 yang telah dibebani perizinan kehutanan • Kronologis Penguasaan • PP 24/2021
Perusahaan (HTI – HA – Tambang) lahan • Permen LHK 7/2021 dan 8/2021

Masyarakat - • Kronologis Penguasaan


3 • Klaim beberapa anggota masyarakat pada lahan masing-masing • PP 23/2021 ttg Penyelenggaraan Kht
Masyarakat lahan yang sama dalam kawasan hutan. kelompok. • Permen LHK 7/2021 dan 9/2021

Pemerintah - • Gugatan perusahaan kepada pemerintah • Kronologis pengukuhan • PP 23/2021 ttg Penyelenggaraan Kht
4 Perusahaan terkait perizinannya kawasan hutan
• Permen LHK 7/2021 dan 8/2021
• Kronologis perizinan

5 Perusahaan - • Kronologis masing - • PP 23/2021 ttg Penyelenggaraan Kht


Perusahaan • Tumpang tindih perizinan masing perizinan • Permen LHK 7/2021 dan 8/2021
PERMASALAHAN/TANTANGAN
1. Belum optimalnya peran daerah dalam penanganan konflik tenurial
kawasan hutan
2. Penguatan para pihak terkait dalam penanganan konflik tenurial
secara berjenjang sesuai dengan Tingkat kerumitan/kompleksitas
konfliknya : daerah/tapak (sederhana)  pusat (rumit/kompleksitas
tinggi)
3. Lemahnya Kelembagaan KPS
STRATEGI PENANGANAN
KONFLIK TENURIAL KAWASAN HUTAN 2024

1. Peningkatan peran serta para pihak terkait baik di Pusat maupun


Daerah.
2. Peningkatan kapasitas SDM penanganan konflik tenurial kawasan
hutan di pusat maupun di daerah.
3. Penguatan kelembagaan KPS.
Sinergitas antara KLHK ,
Pemerintah/Pemda serta K/L
Sinergitas Penanganan Konflik Sosial
(termasuk Bidang Kehutanan)
No Dasar
1 UU No. 7/2012 tentang Penganganan Konflik Sosial
2 Permendagri No. 42/215 tentang Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Konflik
Sosial
3 Keputusan KSP No. 1B/T Tahun 2021 tentang Pembentukan Tim Percepatan
Penyelesaian Konflik Agraria dan Penguatan Kebijakan Reforma Agraria Tahun
2021
4 Keputusan Menko Marves No. 126 Tahun 2021 tentang Pokja Percepatan
Pengelolaan Perhutanan Sosial

15
KETERPADUAN
PENYELENGGARAAN
PENANGANAN KONFLIK TENURIAL
DI DAERAH

Penanganan Konflik oleh


Pemkab/Pemkot

Penanganan Konflik oleh


Pemprov

Penanganan Konflik oleh


Pemerintah Pusat
29 Januari 2021

Anggota :

• 22 Eselon 1 dari K/L terkait


• As Staf Operasi Polri
• Aster Panglima TNI
• Kababinkum TNI
• Kabareskrim Polri
• Dirut PTPN III dan Dirut Perhutani
• Pimpinan CSO (KPA, SPI, BRWA dan
Gema PSI)
17
TUGAS

16 Juni 2021
Penyelesaian Kegiatan Terbangun
oleh Masyarakat di Dalam Kawasan Hutan
Yang Belum Memiliki Perizinan Bidang Kehutanan
POKJA PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN IMPLEMENTASI UU CIPTA KERJA
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PENGARAH
MENTERI LHK
WAMEN LHK

ANGGOTA PENGARAH
KETUA 1. Dirjen Pengelolan Hutan Produksi Lestari
SEKJEN LHK 2. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
3. Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3
4. Dirjen Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
WAKIL 5. Dirjen PDAS dan Rehabilitasi Hutan
6. Dirjen Penegakan Hukum
SEKRETARIS IRJEN KLHK
DAN DIRJEN PKTL
7. Kepala Badan Istrumen Lingkungan dan Kehutanan

POKJA I POKJA II POKJA III POKJA IV POKJA V POKJA VI POKJA VII POKJA VIII POKJA IX POKJA X

Sosialisasi Inventory & Standarisasi Dan Asistensi Konsolidasi Data Pengembangan Penataan Finalisasi Pengembangan Transisi Regulasi
Analisis Penerapan Perizinan dan Penyelesaian dan Integrasi Kawasan dan Perhutanan Kelembagaan dan dab
Konsekuensi Standar Berusaha Keterlanjuran Sistem Tata Kelola Tata Kelola Hutan
Sosial Asistensi Daerah Pengendalian
Implementasi Berbasis Risko Konsekuensi/
Regulasi Ekses
Alur Proses Verifikasi dalam rangka Penyelesaian Kegiatan Terbangun oleh Masyarakat
di Dalam Kawasan Hutan Yang Belum Memiliki Perizinan Bidang Kehutanan
Berdasarkan Keputusan Menteri LHK No. SK.1274/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/11/2023

Inventarisasi
Kegiatan Terbangun

SK Datin
TORA HUTSOS

• Sebelum penunjukan
kawasan hutan
Penguasaan ≤ 20 th
• Penguasaan ≥ 20 th (≤ 5 Verifikasi Lapangan (≤ 5 Ha)
Ha) atau
• STDB sesuai TR (≤ 25 Ha)

SK Biru (TORA) Menteri LHK SK Hijau (Hutsos)


Permen 7/2021 Permen 9/2021

Persetujuan
Penggunaan
Kawasan Hutan
Tim Verifikasi
Verifikasi dilaksanakan oleh Tim berdasarkan surat penugasan dari Ketua Satlakwasdal atas
nama Menteri yang terdiri dari unsur:
1. Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan;
2. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
3. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
4. Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari;
5. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan;
6. Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan;
7. Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan,
Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan
Lestari, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem; dan/atau
8. Kelompok Kerja Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.
TAHAPAN PENYELESAIAN KEGIATAN
USAHA TERBANGUN DALAM KAWASAN
HUTAN OLEH MASYARAKAT
1. Usulan/Permohonan
2. Inventarisasi Data dan Informasi
3. Penetapan Data dan informasi (SK Datin) oleh Menteri LHK
4. Verifikasi :
a. Pengumpulan data dan informasi numerik dan spasial (desk analysis);
b. Validasi data dan informasi;
c. Analisis;
d. Penyusunan Berita Acara dan Laporan
5. Pembahasan Hasil Verifikasi
6. Persetujuan dan Arahan Tindak Lanjut Hasil Verifikasi oleh Menteri LHK.
7. Penerbitan Keputusan Penyelesaian :
a. Persetujuan Perubahan Batas Kawasan Hutan;
b. Persetujuan Pengelolaan Perhutanan Sosial; atau
c. Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
SOP
Proses
Verifikasi

Arahan
Penyelesaian
Menteri LHK
Penerbitan
Keputusan
Perubahan Batas/
Persetujuan
Hutsos
LOKASI SEBARAN PERMOHONAN PENYELESAIAN KEGIATAN TERBANGUN DI DALAM
KAWASAN HUTAN OLEH MASYARAKAT MELALUI SKEMA PP 24/2021

Lokasi Permohonan Masyarakat (759 lokasi)


TINDAK LANJUT Sudah Menyampaikan Berkas
PERMOHONAN PENYELESAIAN KEGIATAN
TERBANGUN DI DALAM KAWASAN HUTAN
296 SUBJEK FINALISASI PS
OLEH MASYARAKAT MELALUI SKEMA PP Sudah Vertek
Siap Vertek
DATA
24/2021 LENGKAP 55 13 TERBIT SK PS
(s/d SK Datin Tahap XX)MASUK SK DATIN
68 SUBJEK
13
PERMOHONAN
692 SUBJEK
SUBJEK

SUBJEK PROSES SK

759 USULAN BARU

67
TELAAH
DATA
Diteruskan kepada
pokja / Es-I terkait
SUBJEK
42
SUBJEK

SUBJEK 159 29
9 Lokasi Sudah dibahas dalam
PLENO SATLAK: (5 Riau; 4
SUBJEK Jambi)

SUBJEK  Konservasi (9)


 PPTPKH (8)
DATA TIDAK  > 5 Ha Perseorangan
Diteruskan kepada PENELAAHAN LENGKAP (12)
pokja / Es-I terkait

2 65 69
 Dikembalikan kepemohon SUBJEK
 Konservasi (1) tidak ada peta (3)
 > 5 Ha Perseorangan (1)  Telaah Usulan (58)
 Masuk dalam PSN Belum Menyampaikan Berkas
Rempang (4)

396 SUBJEK
TINDAK LANJUT PERMOHONAN PENYELESAIAN KEGIATAN TERBANGUN DI DALAM KAWASAN HUTAN OLEH MASYARAKAT

Subjek Pemohon Sudah Menyampaikan Berkas Persyaratan


Data Lengkap Belum
No Provinsi Masuk dalam SK Usulan
Jumlah
Data Tidak Telaah
Jumlah
Menyerahkan Keterangan :
Datin Baru Sudah Berkas
Belum Vertek Jumlah Lengkap Data 1. Total permohonan ada
Vertek
759, yang terdiri dari
1 Aceh 2 2 2 a. Sudah SK Datin 692
2 Bengkulu 9 9 2 2 2 7 b. Usulan baru 67
3 Jambi 70 1 71 3 24 27 5 1 33 37 2. Pemohon yang telah
4 Jawa Barat 1 1 2 1 menyampaikan berkas
5 Jawa Tengah 3 3 3 totalnya sebanyak 296
6 Jawa Timur 2 1 3 2 terdiri dari
7 Kalimantan Barat 6 2 8 1 1 5 a. Data lengkap 68
8 Kalimantan Selatan 6 3 9 1 1 1 2 4 b. Data tidak lengkap 69
9 Kalimantan Tengah 111 16 127 17 17 8 5 30 81 c. Proses penelaahan
10 Kalimantan Timur 8 8 3 3 5 159
11 Kepulauan Bangka Belitung 31 31 2 2 3 7 12 19 3. Terhadap 68 data yang
12 Kepulauan Riau 2 5 7 2 lengkap terdiri dari
13 Lampung 24 24 4 4 3 7 17 a. Sudah vertek 55
14 Papua Barat 2 2 2 b. Belum vertek 13
15 Papua Selatan 1 1 1 1
16 Riau 265 18 283 1 5 6 33 97 136 129
17 Suamtera Barat 1 1
18 Sulawesi Barat 1 1 1
19 Sulawesi Selatan 4 2 6 4
20 Sulawesi Tengah 1 1 1
21 Sumatera Barat 35 10 45 6 15 21 14
22 Sumatera Selatan 50 50 9 9 11 3 23 27
23 Sumatera Utara 58 7 65 2 23 25 33
Total 692 67 759 13 55 68 69 159 296 396
2 HUTAN ADAT
Sebaran Potensi Hutan Adat
Hasil Registrasi BRWA
s/d 31 Oktober 2023
Regulasi Penetapan
Pengakuan MHA
Pasal 18B
Pasal 67
(1) Masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya
UUD 1945 Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
Amandemen 4 MHA beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih
masih ada dan diakui keberadaannya berhak : hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
a. Melakukan pemungutan hasil hutan untuk pemenuhan dan prinsip NKRI yang diatur dengan UU
kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat adat ybs.
b. Melakukan kegiatan pengelolaan hutan berdasarkan
hukum adat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan
UU 41/1999
UU; dan  Hutan adat adalah hutan yang berada dalam
c. Mendapatkan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan wilayah masyarakat hukum adat;
kesejahteraannya  Hutan adat bukan bagian dari hutan negara;
(2) Pengukuhan keberadaan dan hapusnya MHA ditetapkan Putusan MK  Hutan adat ditetapkan sepanjang menurut
dengan PERDA. No. 35/2012 kenyataannya masyarakat hukum adat yang
bersangkutan masih ada dan diakui
Lampiran huruf k keberadaannya.
 Penetapan pengakuan MHA di daerah kabupaten/kota
oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota
 Penetapan pengakuan MHA di dua atau lebih daerah UU 23/2014  Dalam melakukan pengakuan dan
kabupaten/kota dalam satu provinsi oleh Pemerintah perlindungan masyarakat hukum adat,
Daerah Provinsi Bupati/Walikota membentuk Panitia MHA
 Penetapan pengakuan MHA di dua atau lebih daerah kabupaten/kota.
provinsi oleh Pemerintah Pusat  Pengakuan dan perlindungan dilakukan
Permendagri melalui tahapan:
52/2014 a. identifikasi MHA;
b. verifikasi dan validasi MHAt; dan
c. penetapan MHA.
Regulasi Penetapan
Status Hutan Adat
UU 41/99 PP 23/2021 Permen LHK 9/2021
tentang Kehutanan tentang Penyelenggaraan Kehutanan ttg Pengelolaan Hutsos
Penjelasan Pasal 67 ayat (1) :  Bentuk Produk Hukum Pengakuan MHA (Pasal 234):  Prosedur penetapan status hutan adat,
Kriteria MHA :: termasuk tata cara verifikasi lapangan
 Perda Penetapan MHA spesifik; atau
a. masyarakatnya masih dalam bentuk oleh Timdu (Pasal 66 s/d 70)
 Cukup satu Perda Pengaturan dalam 1 kabupaten
paguyuban (recht-gemeenschap);  Penegasan WILHA menjadi persetujuan
yang ditindaklanjuti dengan Penetapan Pengakuan
b. ada kelembagaan dalam bentuk prinsip penetapan status Hutan Adat
MHA (+ wilayah adat) oleh Bupati/Walikota .
perangkat penguasa adatnya; (Pasal 71)
c. ada wilayah hukum adat yang jelas;  Kriteria MHA (Pasal 235)
 Implikasi penetapan WILHA terkait
d. ada pranata dan perangkat hukum,  Kriteria Hutan Adat (Pasal 236) perizinan (Pasal 72)
khususnya peradilan adat, yang  Penegasan Pengeluaran Wilayah MHA dari Hutan  Pengaturan fasilitasi pelaksanaan
masih ditaati; dan Negara (Pasal 237) identifikasi dan pemetaan wilayah adat
e. masih mengadakan pemungutan  Verifikasi lapangan terhadap usulan penetapan hutan oleh KLHK (Pasal 73)
hasil hutan di wilayah hutan adat oleh Tim Terpadu (Pasal 238).
sekitarnya untuk pemenuhan
 Dalam hal belum ada penetapan pengakuan MHA oleh
kebutuhan hidup sehari-hari.
Pemerintah Daerah, usulan pentapan hutan adat yang SK.4682/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/8/2020
telah diverifikasi ditetapkan menjadi Wilayah Indikatif Tentang Peta Hutan Adat dan Wilayah Indikatif Hutan
Hutan Adat (WILHA) (Pasal 239). Adat Fase IV
Penjelasan Amar KESATU : menetapkan peta hutan adat
dan wilayah indikatif hutan adat fase IV seluas + 1.152.600
hectare
Capaian Penetapan Hutan Adat
s/d 31 Oktober 2023

31 SK
± 17.490 Ha
9 SK 22.771 KK 14 SK *)
± 3.341 Ha Bali, Banten, Jambi, ± 17.229 Ha 23 SK

2016 2018 2020 2022


3.284 KK Jateng, Kalbar, 5.427 KK ± 90.873 Ha
Kalteng, Riau, Bali, Maluku, 24.620 KK
Jambi, Sulteng, Sulsel,
Kalbar, Kaltim Sulteng, Kalbar, Kalteng

2017 2019 2021 2023


Sulteng,Sumsel Sumut Aceh

8 SK 17 SK 10 SK 19 SK *)
± 7.950 hektar ± 6.369 Ha ± 23.758 Ha ± 77.185 Ha
4.959 KK 5.424 KK 2.933 KK 6.369 KK
Jambi, Sulteng, Jambi, Jabar, Kalbar, Kaltim, Kalbar, Papua, Papua
Sulsel, Banten Kalbar, Sulsel Jambi, Maluku, Barat, Banten
Sumut, Sumsel

*) 3 Lokasi SK Indikatif Parsial :


HA Janji Maria, HA Huta Simenak Henak (Toba – Sumut), HA Ku Defeng Takwobleng (Jayapura – Papua)
REALISASI HUTAN ADAT

DATA CAPAIAN PENETAPAN HUTAN ADAT PER PROVINSI DATA INDIKATIF HUTAN ADAT PER PROVINSI *)
PERIODE 2016 – 2023 Sampai dengan Bulan Desember 2023
Sampai dengan Bulan Desember 2023
Jumlah Jumlah No Provinsi Luas ± ha
No. Provinsi Luas ± (ha) Jumlah KK
Kabupaten Unit
1 Aceh 2 8 22.549 20.933 1 Bali 43
2 Bali 3 6 971 4.743 2 Bengkulu 19.595
3 Banten 1 8 8.343 11.322
3 Jambi 3.668
4 Jambi 4 29 7.984 10.837
5 Jawa Barat 1 1 31 117 4 Kalimantan Barat 78.133
6 Jawa Tengah 1 1 64 121 5 Kalimantan Tengah 2.902
7 Kalimantan Barat 7 20 50.711 5.970
8 Kalimantan Tengah 2 16 68.426 4.142 6 Kalimantan Timur 9.678
9 Kalimantan Timur 2 2 7.771 218 7 Kalimantan Utara 402.152
10 Maluku 2 4 342 1.479
11 Papua*) 1 6 23.613 715 8 Maluku 49.628
12 Papua Barat 1 1 16.299 221 9 Maluku Utara 58.170
13 Riau 1 2 408 5.246 10 Papua Barat 2.554
14 Sulawesi Selatan 2 8 4.637 4.646
11 Riau 18.705
15 Sulawesi Tengah 2 6 17.501 2.456
16 Sumatera Barat 2 5 6.942 1.154 12 Sulawesi Barat 7.009
17 Sumatera Selatan 2 2 380 578 13 Sulawesi Selatan 132.247
18 Sumatera Utara *) 3 6 7.224 1.181 14 Sulawesi Tengah 46.861
Total 40 131 244.195 76.079 15 Sumatera Barat 7.748
16 Sumatera Utara 1.051
Total 840.144
*) 3 Lokasi SK Indikatif Parsial : HA Janji Maria, HA Huta Simenak Henak (Toba – Sumut),
HA Ku Defeng Takwobleng (Jayapura – Papua)
PROSES PENETAPAN
HUTAN ADAT

Rencana Penetapan Status Hutan Adat (Dit PKTHA)


Jumlah
No. Sumber Dana Anggaran (Rp) Luas (Ha) Keterangan
Lokasi
1 APBN 3.084.000.000 18 195.231 Verifikasi penetapan HA: Malinau (3), Nunukan
(6), Sorong/Kota Sorong (6), Buleleng (2),
Tabanan (1)
2 BPDLH Output 1 191.000.000 7 28.191 Dukungan finalisasi HA di Taput (7)
3 BPDLH Output 2 2.956.639.213 19 334.295 Fasilitasi penetapan HA
Bengkulu (11), Kalbar (8)
4 CLUA Pm 4 62.855 • Dana dikelola Lemtara
• Fasilitasi penetapan HA 15 lokasi
• Bengkulu-Lebong (11), Sanggau-Kalbar (4)
• 11 lokasi di Bengkulu-Lebong sama dengan
obyek Output 2 BPDLH
Jumlah 6.231.639.213 + 48 620.572
pm
Rencana Lokasi Penetapan HA 2024 (APBN+Output 1 BPDLH)

Jumlah
No Provinsi Kabupaten/Kota Luas (Ha) Keterangan
MHA
1 Sumatera Utara*) Tapanuli Utara 7 28.191 Finalisasi
BPDLH)
hasil vertek 2023 (output 1

2 Kalimantan Utara Malinau 3 97.740 Rencana Vertek 2024


3 Kalimantan Utara Nunukan 6 73.579 Rencana Vertek 2024
Sorong/Kota
4 Papua Barat 6 23.748 Rencana Vertek 2024
Sorong
5 Bali Buleleng 2 154 Rencana Vertek 2024
6 Bali Tabanan 1 10 Rencana Vertek 2024

JUMLAH 18 223.422 Renc


Ha
vertek 2024 18 lokasi = 195.231
Rencana Lokasi Penetapan HA 2024 (APBN+Output 1 BPDLH)
Kabupaten/ Desa/
No Provinsi Nama Hutan Adat Kecamatan Luas (Ha) Keterangan
Kota Kelurahan
1 Sumatera Utara Tapanuli Utara Bona Ni Dolok Sipahutar Finalisasi Vertek
Sabungannihuta V, Siabal-Abal IV 1.097
(output 1 BPDLH)
2 Sumatera Utara Tapanuli Utara Pansurbatu Adian Koting Pansurbatu, Pansurbatu I, Pansurbatu II 4.891 sda
3 Sumatera Utara Tapanuli Utara Simardangiang Pahae Julu Simardangiang 5.559 sda
4 Sumatera Utara Tapanuli Utara Sitolu Ompu Pahae Jae Sitoluompu 2.264 sda
5 Sumatera Utara Tapanuli Utara Kenegrian Lumbantoruan Purba Tua Bonani Dolok 2.517 sda
6 Sumatera Utara Tapanuli Utara Kenegerian Janji Angkola Purba Tua Selamat, Purba Tua, Pardomuan Janji
6.455 sda
Angkola, Parsaoran Janji Angkola, Janji Nauli
7 Sumatera Utara Tapanuli Utara Kenegerian Siunggas Purba Tua Sibulanbulan, Robean, Sidua Bahal, Sitolu
5.408 sda
Bahal, Hutanagodang
8 Kalimantan Utara Malinau Punan Adiu Malinau
Selatan Hilir Punan Adiu 17.415 Indikatif
9 Kalimantan Utara Malinau Dayak Abay Sembuak 64.203 Non indikatif
10 Kalimantan Utara Malinau Dayak Punan Long Ranau Sungai Tubu Long Ranau 16.122 Non indikatif
11 Kalimantan Utara Nunukan Dayak Agabag Pagun Sembakung
Maunjung Tangkalon Desa
Tujung Tujung 15.813 Indikatif

12 Kalimantan Utara Nunukan Dayak Agabag Pagun Nansiung Sebuku


Nangkoyob Desa Kekayap Kekayap 2.591 Indikatif
13 Kalimantan Utara Nunukan Dayak Agabag Pagun Obolon Lumbis Ogong
Tompokon Desa Sumentobol Sumentobol 18.650 Indikatif
Rencana Lokasi Penetapan HA 2024 (APBN+Output 1 BPDLH)

Kabupaten/ Desa/
No Provinsi Nama Hutan Adat Kecamatan Luas (Ha) Keterangan
Kota Kelurahan

14 Kalimantan Utara Nunukan Tidung Pagun Pelaju Desa Pelaju Sembakung Pelaju 36.408 Indikatif
15 Kalimantan Utara Nunukan Dayak Agabag "Kansingon Kunsion" Sebuku Tetaban 103 Non indikatif
16 Kalimantan Utara Nunukan Dayak Agabag "Mulalon Mandason" Sebuku Melasu Baru 14 Non indikatif
17 Papua Barat Kota Sorong Marga Mubalus/Kalawaisa Maladum Mes Saoka 2.354 Non indikatif
18 Papua Barat Kota Sorong Marga Malibela Klawalu (Suku Moi) Klaurung Klasaman 2.106 Non indikatif
19 Papua Barat Sorong Marga Keret Osok Malasimsa Sorong Utara Malanu 2.248 Non indikatif
20 Papua Barat Sorong Marga Kenali Konhir Klafelem 1.120 Non indikatif
21 Papua Barat Sorong Marga Gelek Malak Klawilis Sayosa Sayosa 3.274 Non indikatif
22 Papua Barat Sorong Marga Malaumkarta Raya (Suku Moi) Makbon Malaumkarta 12.646 Non indikatif
23 Bali Buleleng Cempaga Banjar Desa Cempaga 53 Non indikatif

24 Bali Buleleng Tigawasa Banjar Desa Tigawasa 101 Non indikatif

25 Bali Tabanan Pengepon Pura Luhur Besikalung Penebel Babahan 10 Non indikatif

Total 223.422
Rencana Lokasi Penetapan HA 2024 (Output 2 BPDLH)
No Provinsi Kabupaten Nama Hutan Adat Luas ± (ha) Keterangan Pembiayaan
1 Bengkulu Lebong Embong 2.121 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
2 Bengkulu Lebong Embong 1 1.228 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
3 Bengkulu Lebong Kota Baru Santan 239 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
4 Bengkulu Lebong Pelabai 691 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
5 Bengkulu Lebong Rejang Tik Tebing 1.700 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
6 Bengkulu Lebong Suka Sari 1.270 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
7 Bengkulu Lebong Talang Donok 171 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
8 Bengkulu Lebong Talang Donok 1 316 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
9 Bengkulu Lebong Talang Ratu 1.241 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
10 Bengkulu Lebong Tanjung Bajok 262 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
11 Bengkulu Lebong Teluk Diyen 540 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
12 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Ketemenggungan Punan Uheng Kereho 217.127 Usulan HA GCF OUTPUT 2
13 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Suku Dayak Punan Hovongan 98.670 Usulan HA GCF OUTPUT 2
14 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Dayak Iban Menua Kelayam 299 Usulan HA GCF OUTPUT 2
15 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Dayak Iban Menua Ungak 486 Usulan HA GCF OUTPUT 2
16 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Dayak Iban Menua Kulan 5.196 Usulan HA GCF OUTPUT 2
17 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Suku Dayak Kalis Rantau Kalis 1.542 Usulan HA GCF OUTPUT 2
18 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Suku Dayak Kalis Nanga Tubuk 662 Usulan HA GCF OUTPUT 2
19 Kalimantan Barat Kapuas Hulu Suku Dayak Kalis Nanga Danau 534 Usulan HA GCF OUTPUT 2
TOTAL 334.295

Keterangan: Target 18 lokasi


Rencana Lokasi Penetapan HA 2024 (CLUA-Lemtara)
No Provinsi Kabupaten Nama Hutan Adat Luas ± (ha) Keterangan Pembiayaan
1 Bengkulu Lebong Embong 2.121 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
2 Bengkulu Lebong Embong 1 1.228 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
3 Bengkulu Lebong Kota Baru Santan 239 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
4 Bengkulu Lebong Pelabai 691 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
5 Bengkulu Lebong Rejang Tik Tebing 1.700 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
6 Bengkulu Lebong Suka Sari 1.270 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
7 Bengkulu Lebong Talang Donok 171 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
8 Bengkulu Lebong Talang Donok 1 316 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
9 Bengkulu Lebong Talang Ratu 1.241 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
10 Bengkulu Lebong Tanjung Bajok 262 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
11 Bengkulu Lebong Teluk Diyen 540 50 Prioritas CLUA + GCF OUTPUT 2
12 Kalimantan Barat Sanggau Ketemenggungan Bonua Jongkakng Tobuas Desa Ketori 32.568 50 Prioritas CLUA + FP V
13 Kalimantan Barat Sanggau Ketemenggungan Iban Sebaruk 3.964 50 Prioritas CLUA + FP V
14 Kalimantan Barat Sanggau Ketemenggungan Jongkakng Bonua Tumo'k Desa Pisang 25.268 50 Prioritas CLUA + FP V
15 Kalimantan Barat Sanggau Ketemenggungan Sisang 1.055 50 Prioritas CLUA + FP V
TOTAL 72.634
Data Usulan Baru HA Non Indikatif (sudah ada PERDA dan SK Bupati)
(19 Unit) seluas ± 1.333.263 Ha.
Unit Luas Usulan Pasal 239
No Provinsi Kabupaten/Kota
Usulan (Ha)
(1) Dalam hal permohonan penetapan status
1 Jambi Merangin 2 615
Hutan Adat yang berada pada Hutan Negara
2 Jambi Sarolangun 3 111 dan belum memenuhi persyaratan
3 Kalimantan Timur Kutai Barat 1 569 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234,
tetapi telah mendapat penetapan Wilayah
4 Kalimantan Utara Malinau 4 801.317
Adat dengan keputusan bupati lwali kota,
5 Papua Barat Maybrat 1 371.819 Menteri melakukan proses penetapan
6 Papua Barat Tambrauw 1 894 Wilayah Indikatif Hutan Adat.
7 Sulawesi Selatan Luwu Utara 1 141.441
(2) Dalam rangka penetapan Wilayah Indikatif
Hutan Adat sebagaimana dimaksud pada
8 Sulawesi Selatan Sinjai 1 1.096 ayat (1), Menteri membentuk tim terpadu
9 Sulawesi Tengah Sigi 3 5.376 untuk melakukan verifikasi lapangan dengan
10 Sumatera Barat
Kepulauan
2 10.025 merujuk kriteria sebagaimana dimaksud
Mentawai
dalam Pasal 235 dan Pasal 236. *)
Grand Total 19 1.333.263
(3) Hasil verifikasi lapangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (21menjadi
an HA yang belum memiliki Perda dan telah diverifikasi dapat ditetapkan menjadi Wilayah Indikatif Hutan Adat sesuai Pasal 239 PP 2
pertimbangan Menteri dalam menerbitkan
keputusan penetapan Wilayah Indikatif
Rincian Data Usulan HA - Non Indikatif (Perda + SK Bupati)
No Provinsi Kabupaten Nama Hutan Adat Luas (Ha) Keterangan Produk Hukum (Perda) Keterangan Produk Hukum (SK Bupati)
1 Jambi Merangin Renah Alai 176Perda Kabupaten Merangin No. 8 Tahun 2016 Peraturan Bupati Merangin No. 60 Tahun 2016
2 Jambi Merangin Lubuk Mentilin 439Perda Kabupaten Merangin No. 8 Tahun 2016 Peraturan Bupati Merangin No. 60 Tahun 2016
Perda Kabupaten Sarolangun Nomor 3 Tahun
3 Jambi Sarolangun Colou Petak dan Bukit Bulan 67 SK Bupati Sarolangun Nomor 250/DLH/2021
2021
Perda Kabupaten Sarolangun Nomor 3 Tahun
4 Jambi Sarolangun Bujang Lanteh 22 SK Bupati Sarolangun Nomor 251/DLH/2021
2021
Perda Kabupaten Sarolangun Nomor 3 Tahun
5 Jambi Sarolangun Bukit Tamalun Indah 22 SK Bupati Sarolangun Nomor 252/BUNHUT/2021
2021
6 Kalimantan Timur Kutai Barat Teluyetn Jarikng Lestari 569Perda Kab Kutai Barat No. 13 Tahun 2017 SK Bupati Kutai Barat No. 642.522.51/K.742/2021
SK Bupati Nomor 660:/K.S8/2021 tanggal 14
7 Kalimantan Utara Malinau Dayak Abay Sembuak 64.203Perda Kab. Malinau Nomor 10 Tahun 2012
Januari 2021
Pa'Kinayeh (Lundayeuh, Punan
8 Kalimantan Utara Malinau 184.726Perda Kab. Malinau Nomor 10 Tahun 2012 SK Bupati Malinau Nomor 660.2/K.205/2020
dan Abai)
9 Kalimantan Utara Malinau Dayak Punan Long Ranau 16.122Perda Kab. Malinau Nomor 10 Tahun 2012 SK Bupati Malinau No. 660.2/K.83/2023
10 Kalimantan Utara Malinau Pujungan 536.266Perda Kab. Malinau Nomor 10 Tahun 2012 SK Bupati Malinau Nomor 660.2/K.197/2020
SK Bupati Maybrat No 72 Tanggal 28 Desember
11 Papua Barat Maybrat Marga Baho 371.819Perdasus Papua Barat No 9 Tahun 2019
2020
12 Papua Barat Tambrauw Marga Tafi 894Perda Kab. Tambrauw Nomor 6/37/2018 Sk Bupati Tambrauw No 189.1/92/2021
13 Sulawesi Selatan Luwu Utara Turong 141.441Perda Kab. Luwu Utara No 2 Tahun 2020 Sk Bupati No 300 Tahun 2004
SK Bupati Kabupaten Sinjai Nomor 635 tahun
14 Sulawesi Selatan Sinjai Karampuang 1.096Perda Kab. Sinjai Nomor 1 Tahun 2019
2022
15 Sulawesi Tengah Sigi To Kulawi Desa Lonca 1.163Perda Kab. Sigi Nomor 15 Tahun 2014 SK Bupati no 189-365 tanggal 21 September 2020
16 Sulawesi Tengah Sigi MHA To Kulawi Desa Tangkulowi 3.232Perda Kab. Sigi Nomor 15 Tahun 2014 SK Bupati no 189-367 tanggal 21 September 2020
17 Sulawesi Tengah Sigi MHA To Kulawi Desa Mataue 982Perda Kab. Sigi Nomor 15 Tahun 2014 SK Bupati no 189-366 tanggal 21 September 2020
SK Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 404 Tahun
18 Sumatera Barat Kep. Mentawai Uma Sakerebau Mailepet 1.342Perda Kab. Mentawai No. 11 Tahun 2017
2021
SK Bupati Kepulauan Mentawai Nomor 405 Tahun
19 Sumatera Barat Kep. Mentawai Uma Sibagau 8.683Perda Kab. Mentawai No. 11 Tahun 2017
2021
Total 1.333.263
Permasalah/Tantangan dan
Upaya Penyelesaian
Permasalah/Tantangan Upaya Penyelesaian
• Kurangnya pemahaman regulasi terkait • Peningkatan kegiatan sosialisasi kebijakan dan
Masyarakat Hukum Adat (MHA) dan regulasi pengakuan MHA dan proses penetapan
penetapan status hutan adat status hutan adat

• Terbatasnya jumlah dan kapasitas SDM • Identifikasi dan inventarisasi kebutuhan SDM
pelaksana kegiatan verifikasi usulan pelaksana kegiatan verifikasi usulan penetapan
penetapan status hutan adat status hutan adat per provinsi/region.
• Pelibatan dan peningkatan koordinasi dengan para
pihak di pusat dan daerah, termasuk akademisi
untuk memperkuat tim verifijkasi usulan penetapan
status hutan adat
3
RENCANA ANGGARAN
KEGIATAN PENANGANAN
KONFLIK TENURIAL & HUTAN
ADAT TAHUN 2024
RENCANA ANGGARAN DAN KEGIATAN
PENANGANAN KONFLIK TENURIAL DAN HUTAN ADAT TAHUN 2024

KODE OUTPUT TARGET SATUAN ANGGARAN KET


PENANGANAN KONFLIK TENURIAL DAN
6750 46.935.987.000
HUTAN ADAT
Layanan Penanganan Konflik Tenurial dan Rekomenasi
6750.BAH.001 3 700.000.000 PUSAT
Hutan Adat Kebijakan
Forest Programme V – Social Forestry Kelompok PUSAT &
6750.BDD.001 3 37.275.000.000
Support Programme Masyarakat BALAI

6750.QAH.001 Kasus Konflik Tenurial yang dipetakan 22 Layanan 1.914.000.000 BALAI

Kasus Konflik yang difasilitasi


6750.QAH.002 25 Layanan 2.850.000.000 PUSAT
penanganannya

6750.QAH.003 Penetapan Hutan Adat dan Hutan Hak 18 SK 3.084.000.000 PUSAT

Kelompok
6750.QDD.001 Identifikasi MHA dan Calon Hutan Adat 14 1.112.987.000 BALAI
Masyarakat

Catatan: Hasil pembahasan lanjutan pagu anggaran tahun 2023 tanggal 8 Juni 2022 di Royal Padjadjaran-Bogor
RENCANA ANGGARAN DAN KEGIATAN PKTHA PUSAT TAHUN 2024
Kode Output Target Satuan Anggaran

6750 PENANGANAN KONFLIK TENURIAL DAN HUTAN ADAT 16.938.810.000


Rekomendasi
6750.BAH.001 Layanan Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat 3 700.000.000
Kebijakan
051 Penyusunan Perencanaan 500.000.000
052 Evaluasi dan Pelaporan 200.000.000
Kelompok
6750.BDD.001 Forest Programme V – Social Forestry Support Programme 1 10.302.810.000
Masyarakat
Peningkatan Kapasitas Pemangku Kepentingan terkait Perhutanan
051 760.410.000
Sosial
Implementasi Pengembangan Model Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
052 410.025.000
secara finansial dan tahan iklim oleh masyarakat lokal (setempat)
054 Pengelolaan Proyek dan Monitoring Evaluasi FP V 7.455.000.000
055 Kontijensi / Kegiatan Pendukung 1.826.475.000

6750.QAH.002 Kasus konflik tenurial yang difasilitasi penanganannya 25 Layanan 2.850.000.000

051 Fasilitasi Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Hutan 2.850.000.000

6750.QAH.003 Penetapan Hutan Adat dan Hutan Hak 18 SK 3.084.000.000

051 Percepatan Penetapan Hutan Adat dan Data Kearifan Lokal 1.300.000.000
052 Penetapan Usulan HA dan Hutan Hak 1. 784.000.000
Kegiatan Identifikasi dan Pemetaan Konflik
BPSKL Tahun 2024

6/
522 jt 4/
435 jt 3/ 3/
261 jt 261 jt

3/261 jt 3/261 jt
Kegiatan Identifikasi Calon Lokasi Hutan Adat
BPSKL Tahun 2024
Jumlah
No Wilayah BPSKL Provinsi Kab/Kota Anggaran Keterangan
Lokasi
1 Sumatera Kep. Bangka Belitung Belitung 3 190.000.000 • Telah dilakukan fasilitasi FGD oleh Dit.
PTKHA (percepatan Pengakuan MHA)
• Telah dilakukan identifikasi MHA oleh
DLH Kab. Belitung

2 Jawa Jawa Timur Banyuwangi 2 160.000.000 Tindaklanjut program melalui Pendanaan


BPDLH TerraFord
3 Bali Nusra Nusa Tenggara Barat Lombok 1 130.000.000 Sudah ada PERDA Kab. Lombok Utara No. 6
Utara Th 2020 ttg PPPMHA
4 Kalimantan Kalimantan Selatan Hulu Sungai 4 302.987.000 Sudah ada PERDA Kab. Hulu Sungai Selatan
Selatan No. 1 Th 2022 ttg PPPMHA
5 Sulawesi Sulawesi Barat Mamasa 2 165.000.000 Sudah ada PERDA Kab. Mamasa No. 10 Th
2021 ttg Masyarakat Adat

6 Maluku Papua Papua Barat Daya Sorong 2 165.000.000 Perlu Fasilitasi Legalisasi Peta Wilayah Adat
Selatan

Jumlah 14 1.112.987.000

Keterangan: Target 14 lokasi


RENCANA ANGGARAN DAN KEGIATAN PKTHA PADA BPSKL TAHUN 2024
BPSKL Wil. Sumatera BPSKL Wil. Jawa BPSKL Wil. BalNus BPSKL Wil. Kalimantan BPSKL Wil. Sulawesi BPSKL Wil. MalPa
Target Anggaran
Kode Output Satuan
Total Total
Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran Target Anggaran

PENANGANAN KONFLIK TENURIAL DAN


6750 1.424.000.000 842.000.000 23.728.490.000 32.473.864.000 852.000.000 678.000.000
HUTAN ADAT

Forest Programme V –
Kelompok
6750.BDD.001 2 26.972.190.000 1 11.473.245.000 1 15.498.945.000
Social Forestry Support Programme Masyarakat

Peningkatan Kapasitas Pemangku


51 2.407.965.000 3.168.375.000
Kepentingan terkait Perhutanan Sosial

Implementasi Pengembangan Model


Pengelolaan Hutan Berkelanjutan secara
52 8.200.500.000 11.890.725.000
finansial dan tahan iklim oleh masyarakat
lokal (setempat)

Harmonisasi Kebijakan Perhutanan Sosial


53 - 268.380.000 104.370.000
dengan Instansi terkait lainnya
Pengelolaan Proyek dan Monitoring
54 - 74.550.000 74.550.000
Evaluasi FP V

55 Kontijensi / Kegiatan Pendukung - 521.850.000 260.925.000

6750.QAH.001 Kasus Konflik Tenurial yang dipetakan 22 Layanan 1.914.000.000 6 522.000.000 3 261.000.000 3 261.000.000 5 435.000.000 3 261.000.000 2 174.000.000

Identifikasi Potensi Konflik Tenurial Kawasan


51 87.000.000 87.000.000 145.000.000 87.000.000 58.000.000
Hutan 174.000.000
Pemetaan/asesmen Konflik Tenurial
52 174.000.000 174.000.000 290.000.000 174.000.000 116.000.000
Kawasan Hutan 348.000.000

Kelompok
6750.QDD.001 Identifikasi MHA dan Calon Hutan Adat 14 1.112.987.000 3 190.000.000 2 160.000.000 1 130.000.000 4 302.987.000 2 165.000.000 2 165.000.000
Masyarakat

Identifikasi dan Inventarisasi MHA, HA,


51 80.000.000 80.000.000 180.000.000 112.500.000 112.500.000
Kearifan Lokal dan Pengetahuan Tradisional 95.000.000

Fasilitasi Etnografi MHA, Peta Hutan Adat


52 80.000.000 50.000.000 122.987.000 52.500.000 52.500.000
dan Usulan Penetapan Hutan Adat 95.000.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai