Anda di halaman 1dari 22

BIOGAS

KELOMPOK 6
1. FITHRATUL AINI
2. RIFKI ALGIFAHRI
BIOGAS

Biogas merupakan bahan bakar gas yang


dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk
diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), atau degradasi
anaerobic bahan-bahan organik oleh bakteri-
bakteri anaerobik.
SEJARAH PERKEMBANGAN BIOGAS
 Sejarah awal penemuan biogas yaitu di benua Eropa.
Yang ditemukan oleh Alessandro Volta pada tahun
1770.
 Willam Henry pada tahun 1806 mengidentifikasikan
gas yang dapat terbakar tersebut sebagai metan.
 pada tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan
produk dari proses anaerobik digestion.
 Tahun 1884 Pasteur melakukan penelitian tentang
biogas menggunakan kotoran hewan.
 Perkembangan biogas mengalami pasang surut,
seperti pada akhir abad ke-19 tercatat Jerman dan
Perancis memanfaatkan limbah pertanian menjadi
beberapa unit pembangkit yang berasal dari biogas.
 Era penelitian Pasteur menjadi landasan untuk
penelitian biogas hingga saat ini.
MANFAAT PENGOLAHAN BIOGAS
 Pengganti bahan bakar minyak
 Masyarakat dengan mudah memenuhi
kebutuhan gas sehari- hari tanpa tergantung
BBM dari alam.
 Mengurangi pencemaran lingkungan

 Pembangkit listrik

 Menghasilkan pupuk organik


KARAKTERISTIK BIOGAS
Biogas merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh
bakteri metanogenik yang terjadi pada material-material
yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik

Komposisi Biogas
Komponen % volum
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0.3
Hidrogen (H2) 1-5
Hidrogen sulfida (H2S) 0-3
Oksigen (O2) 0.1-0.5

Sumber : www.herman.B,dkk.2007
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRODUKSI BIOGAS
1. Suhu
 Aktifitas bakteri dipengaruhi oleh suhu di dalam digester.
 Bila temperatur meningkat, umumnya produksi biogas
juga meningkat.
 Suhu optimum: 32-37C.
2. Derajat Keasaman
 faktor pH sangat berperan karena pada rentang pH yang
tidak sesuai, mikroba tidak dapat tumbuh dengan
maksimum.
 Kehidupan mikroorganisme selama proses fermentasi
efektif pH 6,5-7,5.
3. Faktor Konsentrasi Padatan
 Konsentrasi ideal padatan untuk memproduksi biogas
adalah 7-9% kandungan kering.
4. Imbangan C/N
 Aktifitas mikroorganisme yang berperan selama proses
fermentasi tergantung dari imbangan C/N.
 Mikroorganisme beraktifitas maksimum jika C/N : 25-20
5.Lama Proses Pencernaan
 Lamanya waktu HRT sangat tergantung dari jenis bahan
organik dan perlakuan terhadap bahan organik
 HRT meliputi 70-80% dari total waktu pembentukan
biogas secara keseluruhan
6. Pengadukan
 Pengadukan juga berfungsi untuk mencegah terjadinya
pengendapan di dasar digester yang dapat menghambat
pembentukan biogas
7.Pengaruh Tekanan
 Semakin tinggi tekanan di dalam digester maka semakin
rendah produksi biogas
 Tekanan dipertahankan di antara 1.15-1.2 bar
TAHAP PEMBENTUKAN BIOGAS
Proses pembuatan biogas dilakukan secara fermentasi. Proses
fermentasi memerlukan waktu 7 sampai 10 hari untuk menghasilkan biogas
dengan suhu optimum 35oC dan pH optimum pada range 6,4 – 7,9.

Pembentukan Biogas melalui tiga tahap proses yaitu:

1. Reaksi Hidrolisa / Tahap pelarutan

Pada tahap hidrolisis terjadi pemecahan enzimatis dari bahan yang


tidak mudah larut seperti lemak, polisakarida, protein, asam nukleat dan
lain- lain menjadi bahan yang mudah larut.
 Protein asam amino, dipecah oleh enzim protease
 Selulosa glukosa, dipecah oleh enzim selulase
 Lemak asam lemak rantai panjang, dipecah oleh enzim lipase

Reaksi selulosa menjadi glukosa adalah sebagai berikut :

(C6 H10 O5)n + n H2O → n C6 H12 O6


Selulosa Air Glukosa
2. Pengasaman/Asetogenesis
Pada tahap ini Bakteri menghasilkan asam merupakan
bakteri anaerobic yang dapat tumbuh dan berkembang pada
keadaan asam.
Tahap asetogenesis berlangsung pada temperatur 25°C
didalam digester (Price dan Cheremisinoff, 1981).
Reaksi :
a. n C6 H12 O6 → 2n (C2 H5 OH) + 2n CO2(g) + Kalor
glukosa etanol karbondioksida
b. 2n (C2 H5 OH)(aq) + n CO2(g) → 2n (CH3 CO OH)(aq) + n CH4(g)
Etanol karbondioksida asam asetat metana

3. Metanogenesis
Pada tahap metanogenesis, terjadi pembentukan gas
metan.
Reaksi :
2n (CH3 CO OH) → 2n CH4(g) + 2n CO2(g)
asam asetat gas metana gas karbondioksida
Tahapan Proses Pembentukan Biogas
REAKTOR BIOGAS

Reaktor merupakan komponen utama dalam


produksi biogas. Digester merupakan tempat
dimana bahan organik diurai oleh bakteri secara
anaerob (tanpa udara) menjadi gas CH4 dan
CO2. Digester harus dirancang sedemikian rupa
sehingga proses fermentasi anaerob dapat
berjalan dengan baik.
Jenis-jenis Digester Biogas : 3. Reaktor balon
1. Reaktor kubah tetap Reaktor balon berfungsi
Digester ini mempunyai Volum sebagaim digester dan
tetap. penyimpanan gas masing-
masing bercampur dalam
suatu rangan tanpa sekat.

2. Floating Dome (Kubah Apung)


Pada digester tipe ini terdapat
bagian yang reaktor yang dapat 4. Reaktor Dari Bahan Fiber
bergerak seiring dengan kenaikan Glass
tekanan reaktor.
CONTOH PEMBUATAN BIOGAS
Alur Proses Pembuatan Dari Kotoran Ternak :

a. Siapkan bahan berupa kotoran ternak.


b. Masukan kotoran ternak tersebut kedalam bak penampungan.
c. Tambahkan air untuk campuran agar mudah masuk kedalam digester
d. Tambahkan cairan bakteri pada saat awal pembuatan untuk
mempercepat fermentasi pada kotoran tersebut.
e. Mengaduk bahan-bahan tersebut hingga
tercampur rata.
f. Membuka penutup lubang dan memasukan bahan campuran tersebut
kedalam digester hingga penuh melalui lubang pemasukan.
g. Diamkan selama 1 minggu atau 7 hari agarterbentuk gas yang
diinginkan, lakukan pengadukan bahan setiap lima hari sekali melalui
lubang pemasukan.
h. Setelah 1 minggu atau 7 hari, Biogas terbentuk dan di tampung ditempat
penampungan gas yang terbuat dari plastik transparan.
i. Setelah gas yang telah ditampung ditempat penampungan gas plastik
cukup banyak dan sebelum di salurkan ke kompor atau diesel maka gas
akan di salurkan terlebih dahulu ke composer agar penggunaan gas
tersebut stabil.
NILAI KALOR PEMBAKARAN BIOGAS
Panas pembakaran dari suatu bahan bakar adalah panas yang
dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar pada volume
konstan dalam kalorimeter dan dinyatakan dalam kal/kg atau Btu/lb.
Nilai kalor pembakaran yang terdapat pada biogas berupa High
Heating Value (HHV) dan Lower Heating Value (LHV)
Nilai Kalor Pembakaran Biogas dan Natural Gas
Komponen High Heating Value Low Heating Value

(Kkal/m3) (Kkal/k (Kkal/m3) (Kkal/kg


)
g)
Hidrogen 2842,21 33903,61 2402,62 28661,13
(H2)

Karbon 2811,95 2414,31 2811,95 2414,31


Monoksida
(CO)

Gas Metan 8851,43 13265,91 7973,13 11953,76


(CH4)

Natural Gas 9165,55 12943,70 8320,18 11749,33

Sumber : Price dan Cheremisinoff, 1981


Pada biogas dengan kisaran normal yaitu 60-70%
metana dan 30-40% karbondioksida, nilai kalori
antara 20 – 26 J/cm3. Nilai kalori bersih dapat
dihitung dari persentase metana seperti berikut
(Meynel, 1976) :

Dimana :
Q = Nilai kalor bersih ( joule/cm3 )
k = Konstanta ( 0,33 )
m = Persentase metana ( % )
Tekanan yang terjadi pada biogas terdapat dalam
biodigester
Tekanan adalah gaya normal yang diberikan pada
suatu permukaan persatuan luas.
(1)
Dimana :
F : gaya yang bekerja (N)
A : luas permukaan ()

Karena gaya yang bekerja pada biodigester


berupa fluida cair maka dari persaman (1) bisa
didekati dengan
Manometer digunakan untuk mengukur beda
antara intensita tekanan suatu titik dan tekanan
atmosfer.

Sehingga dapat diuraikan persamaan tekanan


terjadi , sebagai berikut
KONVERSI ENERGI BIOGAS UNTUK
KETENAGALISTRIKAN

Biogas selain dapat digunakan sebagai bahan


bakar, juga dapat digunakan sebagai sumber energi
alternatif untuk penggerak generator pembangkit
tenaga listrik serta menghasilkan energi panas.
Konversi energi biogas untuk pembangkit tenaga
listrik dapat dilakukan dengan menggunakan gas
turbine, microturbines, dan Otto Cycle Engine.
Pemilihan teknologi ini sangat dipengaruhi oleh
potensi biogas yang ada, seperti konsentrasi gas
metan maupun tekanan biogas, kebutuhan beban,
dan ketersediaan dana.
Alur diagram dari kotoran menjadi listrik

Nilai Kesetaraan Biogas dan Energi Lainnya

Aplikasi 1 m3 Biogas setara dengan

1 m3 Elpii 0,46
Minyak Tanah 0,62 Liter
Minyak Solar 0,52 Liter
Bensin 0,8 Liter
Kayu Bakar 3,50 Kg
Listrik 4,7 Kwh

Sumber : Suyitno, 2012


KONSERVASI ENERGI BIOGAS
Konversi limbah melalui proses anaerobik digestion dengan
menghasilkan biogas memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
 Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang
masih memiliki manfaat termasuk biomassa sehingga biogas
tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan
oleh penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah.
 Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan
bakar fosil sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di
atmosfer dan emisi lainnya.
 Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang
keberadaannya duatmosfer akan meningkatkan temperatur,
dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka akan
mengurangi gas metana di udara.
 Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan
material yang tidak bermanfaaat, bahkan bisa menngakibatkan
racun yang sangat berbahaya. Aplikasi anaerobik digestion akan
meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat
dari limbah.
 Selain keuntungan energy yang didapat dari proses anaerobik
digestion dengan menghasilkan gas bio, produk samping seperti
sludge. Meterial ini diperoleh dari sisa proses anaerobik
digestion yang berupa padat dan cair. Masing-masing dapat
digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.

Anda mungkin juga menyukai