Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

KIMIA LINGKUNGAN II

“Penggunaan Biogas pada Industri PT.


Great Giant Pineaple”

Oleh :

Kelompok 2

1. RIZQI SATYA NUGRAHA 17513127


2. LESI TRIAN EFANNA 17513055
3. NANDA PRATAMA 17513189

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

1
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2018

Penggunaan Biogas pada Industri PT. Great Giant Pineaple”

1. Proses Dan Reaksi Konversi Menjadi Energi


Saat ini PT GGP menempatkan pola 30%:40%:50%, penurunan
penggunaan bahan bakar fosil 30% dan menggantinya dengan energi terbarukan;
mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 40%, dan meningkatkan produk
dan kualitas 50, sehingga dimanfaatkan dalam pembuatan biogas. Biogas,
komposisi biogas yang utama adalah gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida
(CO2) dengan sedikit hidrogen sulfida (H2S). Komponen lainnya yang ditemukan
dalam kisaran konsentrasi kecil (trace element) antara lain senyawa sulfur organik,
gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2), gas karbon monoksida (CO) dan gas oksigen
(O2)

PEMBUATAN CH4

Reaksi pembentukan CH4 pada pembuatan biogas antara lain :

a. Temperatur = 20 – 40oC (paling optimum pada T = 35oC)

b. Tekanan gas = 20-25 cmH2O atau 0,02–0,024 atm

c. Rasio C/N = 30

d. pH = 6,8 – 8,0

e. Rasio bahan baku/air = 2 : 3

2
BIO REAKTOR

Reaksi kimia pembuatan biogas (gas metana) ada 3 tahap, yaitu :

a. Reaksi Hidrolisa/Tahap pelarutan

Pada tahap ini bahan yang tidak larut seperti selulosa, polisakarida dan lemak
diubah menjadi bahan yang larut

dalam air seperti karbohidrat dan asam lemak. Tahap pelarutan berlangsung pada
suhu 25o C di digester.

b. Reaksi Asidogenik/Tahap pengasaman

Pada tahap ini, bakteri asam menghasilkan asam asetat dalam suasana anaerob.
Tahap ini berlangsung pada suhu 25oC di digester.

c. Reaksi Metanogenik/Tahap gasifikasi

Pada tahap ini, bakteri metana membentuk gas metana secara perlahan secara
anaerob. Proses ini berlangsung selama 14 hari dengan suhu 25oC di dalam
digester. Pada proses ini akan dihasilkan 70% CH4, 30% CO2, sedikit H2 dan H2S.

2. Jenis Polutan (Emisi Dan Limbah)


1. Gas Karbon dioksida (CO2)

Gas CO2 dalam biogas perlu dihilangkan karena gas tersebut dapat mengurangi
nilai kalor pembakaran biogas. Nilai kalor pembakaran gas metana murni pada

3
tekanan 1 atm dan temperatur 15,5 oC yaitu 9100 Kkal /m3 (12.740 Kkal/kg).
Sedangkan nilai kalor pembakaran biogas sekitar 4.800 – 6.900 Kkal/m3 (6.720 –
9660 Kkal/kg). Tingginya kandungan CO2 dalam biogas menyebabkan nilai kalor
pembakaran turun menjadi sebesar 4.301,63 – 6.213,47 Kkal/m3 (6.022,28 –
8.698,85 Kkal/kg) dari nilai pembakaran CH4 murni sebasar 9.559,18 Kkal/m3
(13.382,85 Kkal/kg).

2. Gas Hidrogen Sulfida (H2S)

Konsentrasi gas ini dalam biogas relatif kecil ± 0,1 – 2%. Gas ini bersifat korosif
sehingga konsentrasi yang besar dalam biogas dapat menyebabkan korosi pada
ruang pembakaran. Selain itu, gas ini mempunyai bau yang tidak sedap, bersifat
racun dan hasil pembakarannya menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2), bila
biogas mengandung H2S pada konsentrasi lebih kecil dari 1 % maka proses
desulfurisasi tidak perlu dilakukan.

3. Transfer Polutan

Transfer polutan yang terjadi pada proses pengunaan biogas pada PT.Great Giant
Pineapple adalah gas karbon dioksida (CO2) dan sedikit hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian transfer polutan selanjutnya adalah hIdrogen sulfida, hIdrogen sulfide gas
beracun yang sangat membahayakan. Dalam waktu singkat gas H2S dapat melumpuhkan
sistem pernafasan dan dapat mematikan seseorang yang menghirupnya. Pada konsentrasi
rendah gas H2S memiliki bau seperti telur busuk, namun pada konsentrasi tinggi bau telur
busuk tidak tercium lagi karena secara cepat gas H2S melumpuhkan sistem syaraf dan
mematikan indera penciuman.

4
4. Peraturan Mengenai Baku Mutu Emisi Atau Limbah

LHK No.70 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Emisi Usaha Dan Atau
Kegiatan Pengolahan Sampah Secara Termal.

5. Dampak Lingkungan Yang Terjadi


a. PENURUNAN KUALITAS SIFAT FISIK TANAH. Hal ini dapat
berpengaruh oleh banyak faktor seperti meningkatnya kepadatan tanah
akibat adanya tekanan dari alat-alat pertanian. Degradasi sifat fisik tanah
berpengaruh terhadap perubahan kualitas sifat fisik tanah seperti
meningkatkannya kepadatan dan kekuatan tanah serta menurunkan
kapasitas infiltrasi dan kemampuan tanah dalam menahan air.
b. Gas karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca
disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO 2 ini
disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan
bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-

5
tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Selain itu karbon dioksida
membentuk lapisan transparan (tembus pandang) di atmosfer yang
mengisolasi di sekililing bumi. Hal itu yang mengakibatkan suhu udara di
bawah lapisan gas CO2 dan dipermukaan bumi semakin tinggi, sehingga
akan mempengaruhi makluk hidup.

6. Reaksi konversi energi dari nanas ke biogas

Ada 3 Reaksi konversi saat energy dari nanas diubah menjadi ke biogas;

1.Hidrolisis

Pada tahap ini, bahan organik di ekstrak oleh enzim ekstra selular. Bakteri
tersebut dapat mengubah rantai panjang karbohidrat kompleks menjadi senyawa
rantai pendek. Seperti mengubah polisakarida menjadi monosakirida,protein
menjadi asam amino dan asam lemak.

C6H12O6à2CH3CH2COOH + O2
C6H12O6 àCH3CH2CH2COOH + CH3COOH + O2
2. Asidifikasi

Pada tahap asidifikasi bakteri mengubah senyawa rantai pendek pada tahap
hidrolisis tadi menjadi asam asetat,hydrogen dan karbondioksida. Untuk
menghasilkan asam asetat memerlukan karbohidrat dan oksigen yang terlarut pada
larutan. Pembentukan asam pada kondisi ini sangat penting untuk membentuk gas
metana oleh mikroorganisme. Bakteri itu juga dapat mengubah senyawa molekul
rendah menjadi alcohol, karbondioksida, hydrogen sulfide dan sedikt metana.

2 CH3CH2CH2COOH + SO4-2 àCH3CH2COOH + 3H2O

4CH3COOH + H2S à CH3COOH + HCO3– + 2H+ + 6H2

2CH3COOH + 4H+ àCH3CH2CH2COOH + 2H2O

6
3. Pembentukan Metana

Pada tahap pembentukan metana ini bakteri metanogenik merubah senyawa


molekul rendah menjadi senyawa molekul yang lebih tinggi dengan teknik
pembusukan atau dekomposisi. Contohnya bakteri ini menggunakan asam asetat,
karbondioksida dan hydrogen dalam prosen untuk membentuk metana. Bakteri gas
metana dan penghasil asam ini bekerja sama secara simbiosis. Jika tidak, akan
terjadinya toksik bagi mikroorganisme penghasil asam.

HCO3– + 4H2 + 2H+ à CH3COOH

2CH4 + 6H2O à CH4 + CO2


7. Mengatasi Dampak
1. Melalui mekanisme pembangunan bersih (clean development
mechanism), yaitu mekanisme pembangunan di negara-negara berkembang
yang berbasis pembangunan ramah lingkungan, seperti yang digunakan oleh
PT.GGP.
2. Melalui penggunaan biogas, emisi gas CO2 yang dapat dikurangi akibat
pemakaian gas LPG adalah sebesar 465,5 kg CO2 per tahunnya

Anda mungkin juga menyukai