Anda di halaman 1dari 11

PEMANFAATAN BIOGAS MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK

OLEH
NAMA : PASKALIS ANDERSON BENU
NIM : 1923735757
KELAS : VIIA D4 INSTALASI LISTRIK
EMAIL : sandibenu@gmail.com

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
ABSTRAK
Biogas merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat menjadi
alternatif pengganti sumber energi takterbarukan ditengah krisis energi. Biogas
berasal dari limbah baik limbah ternak maupun limbah organik yang telah 4 tahap
fermentasi yaitu tahap pertama adalah tahap hydrolisi, tahap ke-2 adalah tahap
acidity increase, tahap ke-3 adalah tahap acetic add formation dan tahap ke-4
adalah tahap methane formation, dalam 4 tahap fermentasi pembentukan biogas
ini dibantu dengan mikroorganisme bakteri anaerob dimana bakteri ini tidak
menggunakan udara dalam proses fermentasi pembentukan biogas. Biogas sebagai
salah satu energi terbarukan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
dalm mengatasi krisis energi, salah satu pemanfaatan biogas dalam kehidupan
sehari-hari yaitu sebagai salah satu sumber pembangkit listrik. Namun dibutuhkan
teknologi yang memadai agar dapat menghasilkan biogas secara baik sehingga
biogas dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai pembangkit listrik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi merupakan komponen penting untuk menunjang aktivitas dan
usaha produktif maupun dalam menghasilkan barang dan jasa. Sumber energi
dapat berasal dari energi fosil,energi matahari, air, angin atau dari sumber
daya hayati (bioenergy). Kelangkahan bahan bakar minyak sudah tidak dapat
dihindari lagi. Persediaan minyak bumi makin lama makin menipis dan
harganya makin naik, seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan
akan sumber energi makin meningkat terutama minyak bumi. Untuk itu ,
sumber energi lain selain minyak bumi sangat dibutuhkan sebagai energi
pengganti salah satunya yaitu bioenergy.
Bioenergi merupakan sumber energi (bahan bakar) yang dihasilkan oleh
sumber daya hayati seperti tumbuh-tumbuhan,minyak nabati,dan limbah
peternakan dan pertanian. Jenis energi yang dihasilkan berupa energi dalam
bentuk gas (biogas), cair (biofuel),atau padat (biomass). Energi tersebut
selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas (kalor), gerak
(mekanik),dan listrik tergantung padaalat yang digunakan dan kebutuhan
daripengguna. Dengan kekayaan dan keragaman sumber daya hayati yang ada
di Indonesia, pemanfaatan bio energi merupakan pilihan yang tepat dalam
rangka penyediaan energi yang terbarukan, murah, dan ramah lingkungan.
Salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber daya
alam hayati adalah biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses
penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang
relatif kurang oksigen (anaerob). Sumber bahan baku untuk menghasilkan
biogas yang utama adalah kotoran ternak sapi, kerbau, babi, kuda dan unggas,
dapat juga berasal dari sampah organik. Namun sampai saat ini pemanfaatan
limbah kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk biogas
ataupun bioarang sangat kurang karena teknologi dan produk tersebut
merupakan hal yang baru di masyarakat. Padahal biogas merupakan sumber
energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan, dapat dibakar seperti
gas elpiji (LPG) dan dapat dugunakan sebagai sumber energi penggerak
generator listrik.

1.2. Tujuan
 Mengetahui proses produksi biogas
 Mengetahui system kerja pembangkit listrik tenaga biogas

1.3. Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode
kepustakaan dengan mencari materi melalui artikel,jurnal dan makalah yang
tersedia di internet
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Pemanfaatan Biogas


Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobic yang
mendegradasi bahan-bahan organic. Contoh dari bahan organic ini adalah
kotoran, limbah domestic atau setiap limbah organic yang dapat diurai oleh
makhluk hidup dalam kondisi anaerob. Kandungan utama dalam biogas
adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas merupakan sebuah produksi gas bio dari material organic dengan
bantuan bakteri. Proses degradasi material organic ini tanpa melibatkan
oksigen yang disebut dengan anaerobic digestion. Gas yang dihasilkan
Sebagian besar (lebih 50%) berupa metana. Material organic yang terkumpul
pada digester (reactor) akan diuraikan menjadi 2 tahap dengan bantuan 2
jenis bakteri. Tahap pertama material organic yang akan didegradasi menjadi
asam-asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan
menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu
penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai Panjang seperti lemak,
protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana, sedangkan
asidifikasiyaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.
Setelah material organic berubah menjadi asam-asam, maka tahap kedua
dari proses anaerob digestion adalah pembentukan gas metana dengan
bantuan bakteri pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina,
methanobacterium.
Perkembangan proses anaerob digestion telah berhasil pada banyak
aplikasi. Proses ini memiliki kemampuan untuk mengelolah sampah/limbah
yang keberadaannya melimpah dantidak bermanfaat menjadi produk yang
lebih bernilai. Manfaat hasil dari proses anaerobic digestion ini dapat
diaplikasikan untuk menghasilkan listrik.

2.2. Proses Produksi Biogas


Proses Produksi Biogas ini melalui 4 tahapan dalam fermentasi, seperti
dalam gambar berikut ini,
Bakteri menguraikan sampah organik di lingkungan anaerob.
Biogas itu sendiri adalah hasil menengah metabolisme itu. Proses
pembusukan dapat dibagi menjadi 4 tahapan setiaptahapan terdiri dari
bakteri yang berbeda. Berikut tahapannya :
1.Di tahap yang pertama bakteri aerob memperbaiki zat high-
molecular (protein, karbohidrat, lemak, selulosa) dengan memakai bantuan
enzim low-molecular sebagai bahan campurannya,monosaccharida, asam
amino , asam lemak dan airadalahhasil akhirnya. Oleh bakteri
hidrolisis,Enzim bertugas menguraikan komponen substrate ke molekul
kecil water-soluble. Polimer berubah menjadi monomer (memisahkan
molekul). Proses ini disebut hidrolisis.
2. Kemudian, pembusukan dilakukan oleh bakteri acid-forming.
Pemisah molekul masuk kedalam sel bakteri dimana transformasi lebih lanjut
dilakukan. Proses ini secara parsial dibantu oleh bakteri anaerob yang
mengurai sisa oksigen, oleh karena itu lingkungan anaerob cocok untuk
bakteri metana.
Tahapan Produksi:
✔ asam (asam cuka, asam semut, asam butyric, asam propionic, asam
caproic, asam laktat)
✔ alkohol dan ketone (metanol, ethanol, propanol, butanol, gliserin dan
aseton),
✔ gas (karbon dioksida, karbon, hidrogen sulfida dan amoniak). Tahap
ini disebut oksidasi.
3. Selanjutnya bakteri acid-forming membentuk susunan awal metana,
(asam cuka, karbon dioksida dan hidrogen), produk ini tersusun dari asam
organik. dalam cara ini suhu kandang sangat penting.
4. Langkah ini adalah langkah terakhir dalam pembentukan metana,
karbon dioksida dan air. 90% hasil pembentukan metana diproduksi di
tingkatan ini, 70% dari asam cuka. jadi formasi asam cuka 3 tahap ini adalah
faktor yang menetapkan kecepatan pembentukan metana.
2.3. Prinsip Kerja Pembangkit listrik Tenaga Biogas
Tahap pertama adalah dari masukanya sampah organic padat
(pupuk,kotoran) yang diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ke tangki
penyimpanankotoran, sampah cair yang awalnya datang ke tangki utama,
kemudian ditangki utama inilah sampah dicampur, setelah dicampur suhunya
akan menjadi hangat (kadang-kadang dingin) untuk itu diperlukan suhu ideal.
Biasanya tangki penyimpanan mempunyai daya tampung untuk 2-3 har.
Sampah padat dapat diisi juga ke tangki untuk dicampur atau dimasukan
kedalam digester melalui keran pengisian.
Selanjutnya sampah organic cair dipompa ke Pembangkit listrik
Tenaga Biogas dengan pompa atau jalur pipa dari tempat penyulingan
sampah organic cair, stasiun pompa (SPS) dipisahkan dengan lokasidigester.
Dari tangki pencampuran dan keran biomassa(pupuk,kotoran atau tempat
penyulingan air kotor) disalirkan ke digester(reactor organic). Untuk tangki
reactor organic harus dibuat dari beton yang tahan terhadap asam dan gas.
Reactor panas dipisahkan dengan pemisah panas ini dilakukan tergantung
pada tempat PLTB dan kondisi iklim, bahkan didalam Digestersuhu
memegang peranan penting, hal ini dapat diatasi dengan cara yang biasanya
disebutsuhu mesophilic (+30-41°), dalam beberapa hal suhu termophilic
digunakan (kira-kira 55°). Selanjutnya biomasa didalam Digester diaduk,
pengadukan ini dilakukan dengan beberapacara dan bergantung dari jenis
bahan baku, kelembabannya dan ciri-ciri yang lain yangdigunakan.
Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin pengaduktipe
“paddle giant” atau pengaduk tipe submersed, semua tipe pengaduk ini
dibuat dari baja tahan karat bahkan alat pengaduk ini dapat berupa mesin
hidraulik,namun lapisanpompa mesin pengaduk biomasa dapat dimasuki oleh
beberapa jenis bakteri,bioreactordibangun dengan beton atau kubah beton
dan punya umur pemakaian 25-30 tahun.
Pemanasan Digester dilakukan oleh air panas dengan suhu yang masuk
kira-kira 60° dan suhu keluaran kira-kira 40°. Sistem Pemanas dialirkan
melalui jaringan pipa,yang dapat dipasang langsung ke dinding reaktor atau
dapat ditempelkan ke bagian dalam sisi dinding Digester. Jika Pembangkit
Listrik Tenaga Biogas dilengkapi dengan unit co-generation, pemanasan
digester dapat dilakukan oleh generator yang mendinginkan air, generator
yang mendinginkan air mempunyai suhu 90° dan sebelumpanas ini
disalurkan ke sistem pemanas Digester, panas ini dicampur dengan air
dengansuhu 40° sehingga sistem pemanas menerima air dengan suhu
60°. Air yangsebelumnya digunakan dapat dikembalikan dan dapat didaur
ulang. Pada waktu musimdingin Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
memerlukan panas 70% dari alat pendingingenerator dan memerlukan 10%
pada musim panas. Jika Pembangkit Listrik TenagaBiogas hanya digunakan
untuk produksi gas air panas dapat diambil dari boiler.
Rata-rata waktu Penyimpanan biomasa dalam bioreactor (tergantung
pada material yang digunakan ) sampai 20 hingga 40 hari, selama waktu ini
bahan organik melakukan metabolisasi(dimodifikasi) oleh microorganisme,
pakan ternak dari jagung disimpan dalam rentang waktu 70 hingga 160 hari,
waktu penyimpanan ditetapkan dari ukuran digester.
Proses fermentasi dilakukan oleh bakteri anaerob, yang dimasukan ke
digester sepanjang pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Biogas.
Selanjutnya bakterianaerob tidak perlu dimasukan ke digester.Memasukan
Bakteri anaerob dilakukan dari3 cara berikut ini yaitu:
1. Memasukan inti sari bakteri anaerob
2. Menambahkan pupuk baru, atau
3. Memasukan biomasa pada saat pengoperasian Pembangkit
Listrik TenagaBiogas.
Biasanya metode ke 2 dan 3 yang paling murah yang digunakan orang-
orang. Bakteri Anaerob dimasukan ke dalam pupuk yang berasal dari perut
hewan dan tidakberbahaya bagi manusia atau hewan, karena Bioreaktor
ditutup hingga kedap udara oleh sebab itu Bioreaktor atau fermenter dapat
ditempatkan dekat dengan lahan pertanian atau lahan produksi.Sebagai hasil
akhir didapatkan Biogas dan Pupuk Organik (dalam bentuk padat maupun
cair).
Biogas terdapat di gasholder, di dalam gasholder, tekanan dan biogas
dicampur sama rata. Membran EPDM pada Gasholder tahan akan daya
renggang yang besar dantahan terhadap perubahan bentuk
(menggelembung). Bahan yang terdapat pada membran memiliki daya
tahan terhadap cahaya matahari, endapan dan penguapan didalam
Bioreaktor. Bioreaktor ditutup, hingga kedap udara menutupi
gasholder.Ruang udara diantara gasholder dan sisi depan yang miring
dipompa dengan udarauntuk menekan dan menyekat panas, kadang-
kadang Gasholder memiliki banyak penutup ruangan,penutup dapat
dilindungi oleh sabuk di atas kubah beton ataumeletakan pemisah di
tangki beton,kapasitas gasholder 0.5 – 1 x pengoperasian perhari.
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas sendiri memakai energi 10-15%
pada waktu musim dingin dan 3-7% di waktu musim panas. Untuk
mengoperasikan PembangkitListrik Tenaga Biogas besar hanya
membutuhkan 1 orang untuk kerja 2 jam/hari.
BAB III
KESIMPULAN
Biogas adalah gas yang mudah terbakar dan dihasilkan oleh aktifitas
anaerob atau fermentasi dari bahan-bahan organic seperti kotoran manusia
maupun hewan, limbah rumah tangga dan limbah organic. Kandungan utama
dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Sebagai salah satu sumber
energi alternatif biogas dimanfaatkan sebagai salah satu bahan bakar bagi
Pembangkit Tenaga Listrik Biogas. Pemanfaatan biogas sebagai pembangkit
listrik membawa dampak positif bagi lingkungan dimana dapat mengurangi
limbah-limbah
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20057418/
MAKALAH_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_BIOGAS. Diakses pada
Oktober 2022
johansyah 2011.(Makalah
Biogas)http://www.ekologimanusia.blog/2011/makalah-biogas. Diakses pada
Oktober 2022
https://environment-indonesia.com/articles/cara-mengubah-sampah-menjadi-
energi-listrik/. Diakses pada Oktober 2022
https://www.rijalhabibulloh.com/2014/12/makalah-tentang-biogas.html. Diakses
pada Oktober 2022
https://www.slideshare.net/meidina_yellisa/makalah-pembuatan-biogas. Diakses
pada Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai