Disusun Oleh :
Nabila Putri Azzahra
214507023
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MA’SOEM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Krisis energi yang melanda negeri ini diperkirakan masih akan berlangsung
beberapa tahun ke depan. Di tengah persoalan tersebut, pengembangan energi baru
dan terbarukan menjadi solusi alternative. Pada bab ini akan dibahas tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat pennulisan, metode
penyelesaian, dan sistematika penulisan tentang penggunaan biogas sebagai pengganti
BBM untuk penghasil energi.
1. Dapat mengetahui perbedaan biogas dengan sumber enrgi bahan bakar lainnya.
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki biogas.
3. Dapat mengetahui cara megolah biogas.
4. Dapat menambah wawasan.
5. Dapat membantu memecahkan masalah akibat kelangkaan BBM sebagi
sumber
energi.
6. Dapat memotivasi untuk menghasilkan teknologi tepat guna dalam rangka
membantu pemerintah untuk menghemat energi.
BAB II
PENGENALAN BIOGAS
Gas methan sudah lama digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma
kuno untuk dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas. Sedangkan, proses
fermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan gas methan ini pertama kali
ditemukan oleh Alessandro Volta (1776). Hasil identifikasi gas yang dapat
terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806. Dan Becham (1868),
murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), adalah orang pertama yang
memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan.
2.4 Komposisi
Protein ± 65%
Karbohidrat ± 25%
Lemak ± 25%
Zat anorganik 30 %
1. Temperatur
Temperatur sangat mempengaruhi lama pembentukan biogas
umumnya makin tinggi temperatur semakin tinggi juga produksi
biogas. Suhu optimal digester berada pada kisaran 30-35 °C.
Temperatur ini merupakan syarat terbaik bagi pertumbuhan
bakteri dan pembentukan metana pada saat produksi. Sangat
penting untuk menjaga temperatur tetap stabil, agar pembentukan
biogas tidak terganggu dan proses pembentukannya bisa maksimal
(Darmanto, 2012).
2. Ketersediaan Unsur
Karbohidrat 13 71%
(Sani, 2006)
2. 11 Rasio (C/N)
Rasio (C/N) adalah jumlah rasio jumlah atom karbon dibagi
atom nitrogen. Didalam reaktor terdapat populasi mikroba yang
membutuhkan karbon dan nitrogen. Tanpa nitrogen yang cukup,
mikroba tidak dapat menghasilkan enzim yang berguna untuk
mencerna karbon. Terlalu banyak nitrogen menghentikan
pertumbuhan mikroba, terutama bila kandungan amonia dari
substrat sangat tinggi. Persyaratan atom karbon per atom nitrogen
selama pembentukan untuk setiap 1 atom nitrogen adalah 30 atom
karbon. Jadi nilai C / N yang baik adalah sekitar 30.
Tabel 2. 3
Penelitian
Terdahulu 1 M.Rusdi Hidayat, dkk Hasil Metode : Dengan Produksi
Biogas pada penelitian ini
(2012)
menggunakan subtrat Kotoran
kuda dan EM-4 sebagai starter
terhadap kualitas bakan bakar
biogas limbah cair tahu. Hasil :
Dari hasil pengujian ini didapatkan
kenaikan rasio C/N sebesar 1,555
ditandai dengan meningkatnya
kandungan CH4 sebesar 68%.
Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada
menggunaka reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak
menggunakan besi yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan
perawatannya lebih mudah. Sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah
seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi tetapnya.
Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai
satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah
setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan
melalui saluran pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah dicerna oleh bakteri
methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry atau lumpur, mempunyai
kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah matang
sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk
memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan dapat
dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung.
BAB IV
- Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga
akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi lainnya.
- Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya duatmosfer
akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan
bakar maka akan mengurangi gas metana di udara.
- Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang
tidak bermanfaaat, bahkan bisa menngakibatkan racun yang sangat berbahaya.
Aplikasi anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan
meningkatkan nilai manfaat dari limbah.
- Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion dengan
menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Meterial ini diperoleh dari
sisa proses anaerobik digestion yang berupa padat dan cair. Masing-masing
dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.
4.2 Perhitungan Peluang Pemanfaatan Biogas dalam Mengatasi Masalah BBM di
Indonesia
Program penghapusan BBM yang dilaksanakan pada tahun 2005 akan menjadi
momentum yang tepat dalam penggunaan energi alternatif seperti biogas. Hal ini bisa
dihitung dengan adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara
energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan (8900 kkal/m3 gas methan
murni) .
Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam menghitung jumlah energi yang
dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang dihasilkan. Jumlah bahan
baku gas ini didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah organik yang
dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini akan menentukan berapa jumlah energi
dan volume alat pembentuk biogas .
Sebagai pertimbangan, telah diketahui di China dan India, dalam 1 hari jumlah
feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah 5 kg dan 80 kilogram kotoran sapi yang
dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik
biogas . Jika diasumsikan bahwa jumlah feses manusia yang dihasilkan sebanyak 0.5
kg/hari/orang, 1 keluarga terdiri dari 5 orang, dan setiap keluarga memelihara 1 ekor
sapi, serta 1 desa terdiri dari 40 orang, maka akan didapatkan hasil perhitungan jumlah
feses yang dihasilkan sebanyak 140 kg feses/ hari. Dengan jumlah ini, maka biogas
yang dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3/hari atau sebesar 15.575 kkal/hari.
Hal ini akan semakin mengejutkan dengan adanya perhitungan bahwa jumlah
penduduk indonesia berdasarkan data statistik pada tahun 2000 sebanyak lebih dari 200
juta jiwa . Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan jumlah kotoran manusia
tanpa memperhitungan sampah organik dan feses hewan ternak, akan didapatkan hasil
feses sebanyak 100 juta kg feses/hari atau 1,25 juta m3/hari atau 11.125 juta kkal/hari.
Apabila dengan asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total energi
yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar 30.66 MW.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dari uraian dan kesimpulan yang telah disusun maka penyusun ingin memberikan
saran:
2. Teknologi terus dikaji lebih dalam agar dapat menarik masyarakat untuk
menggunakannya.
3. Adanya sosialisasi dan penyuluhan dari para peneliti ilmuan atau pemerintah terhadap
masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
6. Juanda, Asep dkk. 2006. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA. Bandung:
Pustaka Setia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................................................................3
1.2. Rumusan masalah.................................................................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................................................................3
1.4 Manfaat...............................................................................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................................................................4
PENGENALAN BIOGAS...............................................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Biogas..................................................................................................................................................................4
2. 2 Sejarah Biogas…………………………………………………………………………………………………….……... 5
2.3 Prinsip Teknologi…………………………………………………………………….........................................................6
2.4 Komposisi…………………………………………………………………………………………………………………6
2.5 Biogas……………………………………………………………………………….…………………………………….7
2.6 Limbah Tahu…………………………………………………………………………........................................................8
2.7 Kotoran sapi……………………………………………………………………………………………………………….8
2.8 Proses Pembuatan Biogas……………………………………………………………........................................................9
2.9 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Proses Produksi Biogas…………………………………………………………...9
2.10 Ampas Tahu………………………………………………………………………………………………………………10
2.11 Rasio (C/N)………………………………………………………………………….........................................................11
2.12 Klasifikasi Digester…………………………………………………………………………………………………….... 11
2.13 Bahan Baku Biogas………………………………………………………………….........................................................12
2.14 Karakteristik Api…………………………………………………………………….........................................................13
2.15 Syaratv - Syarat Kondisi Operasi…………………………………………………………………………………………13
2.16 Bahan Baku Biogas Dari Limbah Ampas Tahu…………………………………………………………………..………14
2.17 Penelitian Terdahulu………………………………………………………………………………………………………15
BAB III.....................................................................................................................................................................................…..16
3.1 Pengolahan Biogas...........................................................................................................................................................17
3.2 Reaktor Biogas.................................................................................................................................................................17