Oleh :
Nama : Berta Wahyu Hartanto Sundawa
NRP : 143020029
Tanggal Pengumpulan : 28 April 2017
Adapun alat penghasil biogas secara anaerobik pertama dibangun pada tahun
1900. Pada akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas methan sebagai biogas
dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa antara dua Perang Dunia. Selama
Perang Dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat
penghasil biogas kecil yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat
kemudahan dalam memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun 1950-an,
proses pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara berkembang
kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Oleh karena
itu, di India kegiatan produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini,
negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini,
telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat penghasil biogas . Selain di
negara berkembang, teknologi biogas juga telah dikembangkan di negara maju seperti
Jerman .
5.1 Kesimpulan
Dengan adanya global warming (pemanasan global), berkurang sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui seperti BBM, biogas dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang muncul tentang itu. Biogas merupakan sistem teknologi penghasil
energi dengan menggunakan bahan baku kotoran atau sampah organik. Menerapkan
sistem fermentasi bakteri diciptakanlah alat biogas yang dapat dipergunakan sebagai
penghasil energi dan pembangkit listrik. Bahan yang mudah didapatkan dan biaya yang
tidak mahal sangat membantu masyarakat dalam menyelasaikan permasalahan
ekonomi khususnya dengan naiknya harga BBM.
5.2 Saran
Dari uraian dan kesimpulan yang telah disusun maka penyusun ingin
memberikan saran:
1. Semoga masyarakat luas dapat mempraktikan teknologi ini secara langsung.
2. Teknologi terus dikaji lebih dalam agar dapat menarik masyarakat untuk
menggunakannya.
3. Adanya sosialisasi dan penyuluhan dari para peneliti ilmuan atau pemerintah
terhadap masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA