Anda di halaman 1dari 5

Pembangkit Listrik Tenaga Kotoran Sapi (Biogas)

Oleh: Yasinta Fajar Saputri (2212 105 070) Rimawan Asri Aditya Nurhidayat Achmad Romadoni Eko Nio Rizki Aditya Ristyantono (2212 105 072) (2212 105 077) (2212 105 080) (2212 105 081) (2212 105 082)

Krisis energi yang melanda negeri ini diperkirakan masih akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Di tengah persoalan tersebut, pengembangan energi baru dan terbarukan menjadi solusi alternatif. Pemerintah telah mengeluarkan Blue Print Pengelolaan Energi Nasional Periode 2005-2025 yang merupakan penjabaran Kebijakan Energi Nasional (Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006). Dalam cetak biru itu, peranan energi baru dan terbarukan ditargetkan meningkat menjadi 4,4% pada tahun 2025. Kelangkaan sumber sumber energi seperti gas elpiji dan berkurangnya debit air akibat musim kemarau di wadukwaduk pembangkit listrik membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air kurang berfungsi optimal sehingga menyebabkan pemadaman listrik bergilir di beberapa daerah. Hal ini tentu saja akan merugikan masyarakat yang kegiatan sehari-harinya bergantung pada listrik. Fenomenafenomena tersebut dapat terjadi karena sampai sekarang pemerintah dan masyarakat pada umumnya terkesan masih mengabaikan keberadaan bioenergi atau sumber energi baru yang berpotensi sangat besar untuk dikembangkan. Pengembangan dan pemanfaatan bioenergi sebagai sumber energi alternatif khususnya biogas di Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap gas elpiji dan energi tak terbarukan lainnya yang harganya semakin mahal dan ketersediaannya semakin sedikit. Selain itu, biogas juga bisa menghasilkan energi listrik yang cukup besar. Pengembangan biogas di daerah daerah yang berpotensi untuk memproduksinya adalah merupakan suatu langkah untuk membuka lapangan kerja baru dan sekaligus untuk mengurangi jumlah sampah, khususnya sampah organik. Biogas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik digestion. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil. Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2),dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen (H2), dan nitrogen yang kandungannya sangat kecil. Seputar Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka (oksigen). Komponen biogas antara lain sebagai berikut : + 60% CH4 (metana), + 38% CO2 (karbon dioksida) dan + 2% N2, O2, H2, & H2S. Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi alternative yang ramah lingkungan dan terbarukan. Sumber biogas energi utama yaitu kotoran ternak sapi, kerbau, dan kuda. Kesetaraan biogas engan sumber energy lain 1 m3. Biogas setara dengan : Tabel kesetaraan biogas dengan sumber bahan bakar lain
Bahan Bakar Elpiji Minyak tanah Minyak Solar Bensin Gas Kota Kayu Bakar Jumlah 0,46 kg 0,62 liter 0,52 liter 0,80 liter 1,50 m3 3,50 kg

Manfaat Biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik. Disamping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan dari sisa kotoran ternak yang dapat lansung dipergunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman / budidaya pertanian. Potensi pengembangan biogas di indonesia cukup besar. Hal tersebut mengingat banyaknya opulasi sapi , kerbau dan kuda yaitu 11 juta ekor sapi, 3 juta ekor kerbau dan 500 ribu ekor kuda pada tahun 2005. Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan kurang lebih 2 m3 biogas per hari. Potensi ekonomis biogas sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1m 3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu: Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah larut dan pemecahan bahan organik yang komplek menjadi sederhana dengan bantuan air (perubahan struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer). Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari perombakan gula-gula sederhana tadi yaitu asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida, hidrogen dan ammonia. Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini yang akan mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi hydrogen sulfida.

Pembuatan Biogas 1. Bahan Baku: a. Kotoran Ternak b. Air 2. Alat pengolah kotoran ternak menjadi biogas

Gambar Model Instalasi Biogas

Keterangan gambar : 1. 2. 3. 4. Digester (tabung pencernaan) Water trap (tabung perangkap uap air) Gas Holder (penampung gas) Pemanen Gas a. Saluran pemasukan bahan organik (inlet) b. Saluran Keluar Gas (outlet gas) c. Saluran Pembuangan d. Bak penampung lumpur atau sludge atau limbah biogas e. Selang penyalur yang menghubungkan digester dengan water trap f. Selang penghubung water trap dengan gas holder g. Selang penyalur gas menuju kompor h. Selang penyalur ke genset

Cara pembuatan Biogas Secara Umum 1. Bio gas dari kotoran ternak berupa kotoran sapi diaduk ke dalam drum. Komposisinya setengah drum diisi kotoran sapi sebanyak kira-kira tiga argo (kereta dorong yang biasa untuk mengangkut bahan bangunan). Lalu seperempatnya ditambahi air. 2. Setelah komposisi itu terpenuhi, kotoran sapi dan air diaduk merata.Ampas kotoran dari rumput-rumputan yang belum halus oleh proses pencernaan di dalam perut sapi dipisahkan. Ini dilakukan agar tidak terjadi penyumbatan saat dimasukkan ke dalam reaktor. 3. Setelah dipastikan terpisah, campuran air dan kotoran sapi dimasukkan ke dalam reaktor. Dulunya, di dalam reaktor itu diberikan obat semacam perangsang pertumbuhan gas yang memang telah potensial ada terkandung di dalam kotoran sapi. Tapi itu hanya sekali pakai saja waktu pertama. Selanjutnya yang mudah saja seperti ini. Kotoran sapinya diulet dengan air dan dimasukkan ke dalam reaktor. 4. Di dalam reaktor, proses pembuatan gas itu terjadi secara alami. Gasini pun langsung dapat dialirkan ke kompor melalui pipa penghubungreaktor dan kompor dan nyala api pun bisa didapatkan. Kompor siapdipakai. Dengan campuran sebanyak satu drum ini, kompor bisa bertahan selama seharian penuh. Bahkan tidak mati walau dipakaiterus menerus selama 4 jam lamanya, jika bahan bakunya melimpahdan reaktor terisi terus. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi optimasi pemanfaatan kotoran ternak sapi menjadi biogas yaitu: Ketersediaan ternak, kepemilikan ternak, pola pemeliharaan ternak, ketersediaan lahan, tenaga kerja, manajemen limbah/kotoran, kebutuhan energi, jarak (kandang-reaktor biogasrumah), pengelolaan hasil samping biogas, dan sarana pendukung. Keuntungan Biogas Keuntungan teknologi ini dibanding sumber energi alternative yang lain adalah: 1. Menghasilkan gas yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari hari, seperti listrik, untuk memasak dll. 2. Kotoran yang sudah diolah menjadi biogas masih bisa digunakan lagi sebagai pupuk kandang yang baik. 3. Mengurangi Bakteri Patogen yang terkandung dalam kotoran ternak yang apabila ditimbun begitu saja dapat mengakibatkan penyakit. 4. Yang paling utama yaitu bisa menjadikan sesuatu yang biasanya menjadi limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Sumber http://www.pantonanews.com/3512-sumber-energi-limbah-ternak-sapi http://www.academia.edu/1860691/BIOGAS http://www.scribd.com/doc/48616318/Biogas-dari-kotoran-sapi http://www.alpensteel.com/article/67-107-energi-bio-gas/3152--energi-listrik-dari-kotoransapi.html http://peternakantaurus.wordpress.com/2010/08/03/pembangkit-listrik-tenagakotoran%C2%A0sapi/ http://www.pantonanews.com/1294-kotoran-sapi-sebagai-sumber-listrik http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-3100010039842/13491

Anda mungkin juga menyukai