SAMPAH - A
Di Susun Oleh :
Kelompok 8
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat dan karuniaNya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
apa yang kami harapkan.
Semoga apa yang kami Tulis dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan
prestasi belajar para mahasiswa khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Kami
mohon maaf bila ada kesalahan, oleh karena itu saran yang baik sangat kami
harapkan bagi para mahasiswa untuk meningkatkan kualitas makalah selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi
pembangunan bangsa Indonesia. Konsumsi BBM yang mencapai 1,3 juta/barel
tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga
terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor.
Salah satu sumber energi altrnatif adalah Biogas. Gas ini berasal dari
berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia,
kotoran hewan dapat dimanfatkan menjadi energi melalui proses anaerobic
digestion. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi
alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil.
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
PEMBAHASAN
a. Pengertian Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan
hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap
limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Meski demikian,
hanya bahan organik homogen berbentuk padat maupun cair seperti kotoran dan
air kencing hewan ternak seperti babi dan sapi yang cocok untuk sistem biogas
sederhana. Di samping itu, di daerah yang banyak terdapat industri pemrosesan
makanan seperti tahu, tempe, ikan pindang dan brem, saluran limbahnya bisa
disatukan ke dalam sistem biogas sehingga limbah industri tersebut tidak
mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah
industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan
organik yang diproses sangat mempengaruhi produktivitas sistem biogas.
Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer
oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan
menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar
fosil. Biogas juga tidak menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan.
Gas metana dalam biogas bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metana dalam
bahan bakar fosil tidak bisa terbakar sempurna dan akan membahayakan
lingkungan. Seperti kita ketahui, metana termasuk dalam gas-gas rumah kaca
yang bisa menyebabkan pemanasan global (global warming). Sehingga
penggunaan biogas bisa mencegah resiko terjadinya global warming.
Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari
kandungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar
6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas
sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan
bakar fosil lainnya. Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan
metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu,
biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika
biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk menggantikan gas alam.
Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat.
b. Sejarah Biogas
c. Komposisi Biogas
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara
dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok
digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti
minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal
dari fosil.
d. Reaktor Biogas
e. Konservasi Biogas
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik
dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan
oksigen disebut anaerobik digestion. Adapun hal ini memiliki beberapa
keuntungan, yaitu:
3. sebagai bahan bakar, maka biogas akan mengurangi gas metana
diudara.
5. material yang diperoleh dari sisa anaerobik digestion yang berupa
padat dan cair dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.
6. Biogas Terhadap Alam
f. Manfaat Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari bahan-
bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dan
sampah-sampah organik secara anaerobik. Biogas dapat digunakan sebagai bahan
bakar dan juga dapat menghasilkan listrik. Ada beberapa alasan mengapa biogas
merupakan bahan bakar alternatif terbaik, di antaranya biogas memproduksi
bahan bakar ramah lingkungan, biogas memiliki kandungan energi dalam jumlah
yang besar, dan limbah biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
h. Bahan Baku
Biogas berasal dari hasil fermentasi bahan-bahan organik diantaranya:
Secara umum, proses anaeorob terdiri dari empat tahap yakni: hidrolisis,
pembentukan asam, pembentukan asetat dan pembentukan metana. Proses
anaerob dikendalikan oleh dua golongan mikroorganisme (hidrolitik dan
metanogen). Bakteri hidrolitik memecah senyawa organik kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Senyawa sederhana diuraikan oleh bakteri
penghasil asam (acid-forming bacteria) menjadi asam lemak dengan berat molekul
rendah seperti asam asetat dan asam butirat. Selanjutnya bakteri metanogenik
mengubah asam-asam tersebut menjadi metana.
Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu 1 minggu
didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan
memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan
biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat
cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai kebocoran, akan
sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya, sepeti elpiji, maka
karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi kebocoran pada alat yang
digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan masalah tersendiri.
Artinya dari segi keselamatan pengguna.
1. Temperatur
2. Derajat keasaman ( pH )
3. Nutrisi
Mikroorganisme membutuhkan beberapa vitamin esensial dan asam
amino. Zat tersebut dapat disuplai ke media kultur dengan memberikan nutrisi
tertentu untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Selain itu juga dibutuhkan
mikronutrien untuk meningkatkan aktivitas mikroorganisme, misalnya besi,
magnesium, kalsium, natrium, barium, selenium, kobalt dan lain-lain
(Malina,1992). Bakteri anaerobik membutuhkan nutrisi sebagai sumber energi
yang mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, sodium, mangan, kalsium dan
kobalt (Space and McCarthy didalam Gunerson and Stuckey, 1986). Level nutrisi
harus sekurangnya lebih dari konsentrasi optimum yang dibutuhkan oleh bakteri
metanogenik, karena apabila terjadi kekurangan nutrisi akan menjadi penghambat
bagi pertumbuhan bakteri. Penambahan nutrisi dengan bahan yang sederhana
seperti glukosa, buangan industri, dan sisa sisa tanaman terkadang diberikan
dengan tujuan menambah pertumbuhan di dalam digester (Gunerson and Stuckey,
1986).
Proses anaerobik akan optimal bila diberikan bahan makanan yang
mengandung karbon dan nitrogen secara bersamaan. CN ratio menunjukkan
perbandingan jumlah dari kedua elemen tersebut. Pada bahan yang memiliki
jumlah karbon 15 kali dari jumlah nitrogen akan memiliki C/N ratio 15
berbanding 1. C/N ratio dengan nilai 30 (C/N = 30/1 atau karbon 30 kali dari
jumlah nitrogen) akan menciptakan proses pencernaan pada tingkat yang
optimum, bila kondisi yang lain juga mendukung. Bila terlalu banyak karbon,
nitrogen akan habis terlebih dahulu. Hal ini akan menyebabkan proses berjalan
dengan lambat. Bila nitrogen terlalu banyak (C/N ratio rendah; misalnya 30/15),
maka karbon habis lebih dulu dan proses fermentasi berhenti Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas metabolisme dari bakteri methanogenik akan
optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8-20. (Anonymous, 1999a).
k. Jenis Biogas
Ada dua macam Biogas yang dikenal saat ini, yaitu Biogas (yang juga
sering disebut gas rawa) dan Biosyngas. Perbedaan mendasar dari kedua bahan
diatas adalah cara pembuatannya.
l. Biogas
2. Biosyngas
Biosyngas (atau lebih sering disingkat Syngas atau Producer Gas) adalah
produk antara (intermediate) yang dibuat melalui proses gasifikasi termokimia
dimana pada suhu tinggi material kaya karbon seperti batubara, minyak bumi, gas
alam atau biomassa dirubah menjadi Karbon monoksida (CO) dan Hidrogen (H2).
Apabila bahan bakunya batubara, minyak bumi dan gas alam, maka disebut
Syngas, sedangkan jika bahan bakunya biomassa maka disebut Biosyngas.
Biosyngas dapat digunakan langsung menjadi bahan bakar atau sebagai bahan
baku untuk proses kimia lainnya. Kandungan energi biosyngas kurang lebih 3 – 8
MJ/N.m3 (mega joules per normal meter kubik), tetapi dapat mencapai 10 – 20
NJ/N.m3 jika menggunakan oksigen murni digunakan dalam proses gasifikasi.
Jika dalam proses gasifiksi ditambahkan uap/steam, yang disebut “reforming”, gas
yang dihasilkan akan mengandung hidrogen (H2) dalam konsentrasi tinggi.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
http://yusufzae.blogspot.com/2012/02/makalah-pembuatan-biogas.html
http://www.tulungagung.go.id/index.php/beranda/seputar-tulungagung/
lingkungan-hidup/582-pembuatan-biogas-untuk-pengendalian-pencemaran
http://www.tenangjaya.com/index.php/relevan-artikel/aplikasi-kompos-
jerami-untuk-meningkatkan.htm
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://
en.wikipedia.org/wiki/Biogas.htm