Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP PENGAMBILAN DAN

PEMERIKSAAN SAMPEL AIR

-Didi Purnama-
BBTKL PPM Jakarta
Air Minum
Air yang melalui / tanpa proses
pengolahan yang dapat langsung
diminum
Sumber Air Minum

 Air tanah  sumur dalam, sumur gali, sumur


pompa tangan
 Air permukaan  sungai, danau, waduk
 Air perpipaan  PDAM, instalasi air RS
 Depot air minum (DAM)
 Air minum kemasan
PDAM :
Pengawasan internal
kualitas air di Instalasi
KUALITAS
Pengolahan Air
AIR MINUM
DEPOT AIR MINUM
(DAM):
Pengawasan internal kualitas
air minum (DAM)

PEMERINTAH RUMAH SAKIT :


KKP : DAERAH : Pengawasan internal di RS
Pengawasan Pengawasan
eksternal di eksternal di
wilayah pelabuhan wilayah
dan bandara administratif
kab/kota

PROVINSI PUSAT
Pengawasan Kualitas Air Minum
(PKAM)
 IS
 Pengambilan Sampel (sampling)
 Pengujian Laboratorium
 Analisis hasil pengujian laboratorium
 Rekomendasi RTL
 Pemantauan tindak lanjut
Tujuan Pengambilan dan
Pemeriksaan Sampel
Mengetahui Kualitas air yang mana sampelnya
diambil, untuk keperluan
› Pengawasan kualitas air
› Perbaikan kualitas air
› Perbaikan sarana air
› Penyelidikan epidemiologi (KLB)
› Pengendalian FRKL pada kejadian bencana
Pemeriksaan dan parameter kualitas air

 Fisik : Bau, Warna, TDS, Kekeruhan, Rasa, Suhu


 Kimia : arsen, fluorida, total kromium, kadmium,
NO3, NO2, sianida, selenium, alumunium, besi,
kesadahan, klorida, mangan, pH
 Bakteriologi : E. coli, taotal bakteri koliform
parameter
kualitas air
PERENCANAAN SAMPLING

 Tujuan  pengawasan, mengetahui background


data untuk kajian lebih lanjut, dll
 Biaya  komponen biaya, sumber biaya, besaran
biaya
 Administrasi  pemberitahuan, surat tugas,
lencana, dll.
 Personel  background pendidikan, pelatihan,
praktek lapangan, sertifikasi, dll.
PERENCANAAN SAMPLING

 Parameter  menetapkan parameter yang diuji


 Penentuan media lingkungan  air, udara,
tanah ; sumur, sungai, waduk, perpipaan, dll
 Tipe sampel  grab, composite, dan integrated
 Peralatan  peralatan utama, peralatan
pendukung, peralatan K3
PERENCANAAN SAMPLING
 Wadah yang digunakan  botol, jerigen, botol steril, dll
 Pengawetan  pendinginan, pengasaman, dll
 Batas penyimpanan sampel  logam terlarut hingga 6
bulan, bakteriologi < 24 jam, dll
 Pengamanan sampel lapangan  pelabelan, packing,
dll
 Transportasi sampel
 Penyimpanan sampel
 Faktor K3
Penentuan Titik Sampel
 Kedalaman air
 Homogenitas (untuk sampel air badan air)
 Arah dan kecepatan aliran air (untuk sampel air
badan air)
 Keterkaitan dengan pajanan pada masyarakat
(bila digunakan untuk penelitian kesehatan
masyarakat)
 Jarak antar sampel
 Keselamatan dan kemampuan sumber daya
Teknik Pengambilan Sampel Air Sungai
 Sistem perairan: sungai, danau, laut,
reservoir,dll
Sungai  Parameter: kimia, fisik, biologi
 Berdekatan
 Volume: cukup untuk pemeriksaan
Posisi
Lateral: 1, 3 Pinggir , 2 Tengah
Vertikal: 30 cm dari dasar/permukaan Industri

3
B
Lokasi
• Tidak tercemar 2
• Tercemar 1
• Tercemar jauh C
30 cm
Teknik Pengambilan Sampel Air Lainnya

• Sumur gali  diambil ± 20 cm dari dasar sumur gali dan


dipastikan agar tidak ada sedimen yang ikut terambil
• Perpipaan  mulut kran (outlet) tempat air keluar.
Prinsip Pengambilan Sampel
Bakteriologis
 Gunakan wadah steril
 Minimalisasi kontaminasi (hindari kontak dengan
permukaan, gunakan APD yang sesuai)
 Aseptis
 Awetkan dan segera diperiksa (< 24 jam)
Pemeriksaan Sampel

 Laboratorium
› Terakreditasi
› Peralatan terkalibrasi
› Personel tersertifikasi
› Proses pengambilan sampel dan jaminan mutu sesuai
standar
› Metoda pemeriksaan valid
 atau, Pemeriksaan Cepat (Rapid Test) atau
pemeriksaan lapangan  water test kit
Rapid Test

 Digunakan pada kondisi :


› Daerah susah terjangkau
› Sumber daya tidak memadai
› Dalam keadaan darurat dan butuh penanganan segera
 Rapid test
› Fisik – kimia : suhu (termometer), pH (pH meter),
DHL (konduktometer), dll
› Bakteriologi : media H2S.
Pemeriksaan Air Minum
Menggunakan Media H2S

-Didi Purnama-
BBTKL PPM Jakarta
PRINSIP & MEKANISME
 Prinsip Pemeriksaan menggunakan media H2S adalah
metode pemeriksaan bakteriologis air untuk mendeteksi
adanya kelompok bakteri pembentuk gas H2S.
 Mekanisme : Air yang mengandung kelompok bakteri
yang dimasukkan ke dalam media yang mengandung
Pepton dan Thiosulfat akan terjadi reduksi organik sulfur
oleh microbial enzyme sehingga terbentuk gas H2S yang
tidak berwarna. Gas H2S dengan indikator garam kuat
Ferric Ammonium Citrate akan terjadi endapan hitam.
 Dapat dilakukan di lapangan/lokasi dekat sarana
air bersih.
 Tanpa inkubator.
 Pembiakan 18-24 jam (lebih cepat).
 Penggunaan mudah
Keuntungan VS Kerugian

Media mudah didapat dan tidak mahal


Menggunakan Media H 2S


Keuntungan

 Cocok digunakan untuk daerah yang jauh


(terpencil) dengan sumber daya kurang memadai
x Hanya bersifat kualitatif tidak bisa dikonversi ke
satuan angka yang presisi
x Kurang sensitif bila dibandingkan pemeriksaan
menggunakan tabung ganda (MPN)
x Sensitif hanya bila kadar bakteriologi yang
terkandung dalam sampel air tinggi, dan
Kerugian

sebalikanya
PENGGUNAAN MEDIA H2S
 Pastikan pengambilan sampel dilakukan secara aseptis dan
mengikuti prinsip-prinsip pengambilan sampel
bakteriologis.
 Sampel air diambil dengan menggunakan pipet sebanyak
10 ml lalu masukkan ke dalam media H2S  jika tidak ada
pipet dapat diperkirakan 10 ml  setengah botol media H2S.
 Eramkan dalam suhu ruang 1-3 hari (24-72 jam)
 Amati endapan hitam pada media H2S.
Catatan : bila jumlah sampel yang dimasukkan ke dalam
media H2S terlalu banyak (sampai memenuhi botol media
H2S)  endapan yang terbentuk mungkin lebih sedikit.
Interpretasi hasil media H2S
 Kualitatif :
› Terbentuk endapan hitam  positif (+)
› Tidak terbentuk endapan hitam (kondisi sampel sama seperti
sebelumnya)  negatif (-)
 Semi Kualitatif : (sumber : Munandar A, 2011)
Botol 100 ml :
 Warna hitam dalam waktu 1 – 3 hari mengandung 1 bakteri/100 ml.
 Warna hitam pekat dalamwaktu < 24 jam  mengandung > banyak
bakteri/100 ml.
Tabung 20 ml :
 Warna hitam dalam waktu 1 – 3 hari  mengandung > 5 bakteri/100
ml.
 Warna hitam pekat dalam waktu < 24 jam  mengandung > 50
bakteri/100 ml.
TERIMA KASIH
DISKUSI

 Bagaimana memperkirakan volume sampel air


yang dimasukkan ke media H2S, bila tidak ada
pipet?
 Bagaimana menjamin suasana aseptis pada
sumber air yang non perpipaan?

Anda mungkin juga menyukai