Anda di halaman 1dari 23

DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

TIM KERJA PASD

Tata Cara
Pengawasan Kualitas Air Minum
Upaya Penyehatan Kegiatan
Air
Pengawasan Air Surveilans

Uji Kualitas Air Upaya penyehatan air


harus dipenuhi
Analisis Risiko penyelenggara atau
penanggung jawab
Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut lingkungan
Permukiman, Tempat
Pelindungan Kerja, tempat rekreasi,
KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
Kualitas Air tempat dan fasilitas
umum serta produsen
Pengembangan Teknologi Tepat Guna
air minum
Rekayasa Lingkungan

Peningkatan filtrasi, sedimentasi, aerasi, dekontaminasi, dan/atau


Kualitas Air disinfeksi.
Pengawasan Kualitas Air Minum

Pengawasan Internal

Pengawasan Eksternal

Penerapan RPAM dan Audit RPAM


Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
PENGAWASAN HULU PENGAWASAN EKSTERNAL PENGAWASAN HILIR

PENGAWASAN INTERNAL Dilakukan oleh Dinas Kesehatan sesuai PENGAWASAN INTERNAL


kapasitasnya;
a.Dinas Kesehatan Provinsi Dilaksanakan oleh Rumah
1.Dilakukan oleh semua b.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan KKP Tangga, Kelompok
penyelenggara air minum; c.Puskesmas Masyarakat
a.PDAM/BUMD
Surveilans Kualitas
b.Non PDAM/ KPSPAM Pengawasan Kualitas Air Minum Rumah • Pendekatan Implementasi
(Kelompok Pengelola Sistim Air Minum (PKAM) Tangga Pilar ke 3 STBM:
Penyedia Air Minum) (SKAM RT)
berbasis Komunal. Melalui Peningkatan
2.Fungsi: Jaminan mutu air pengetahuan, sikap dan
yang didistribusikan kepada 1. Pengawasan dilaksanakan secara berkala dan insidentil. perilaku rumah tangga
pelanggan memiliki kualitas 2. Dilaksanakan di titik terjauh distribusi (Jaringan Perpipaan, Depot dalam pengelolaan air
air minum Aman Air Minum (pengisian galon) dan di sarana (bukan jaringan minum melalui PAMRT dan
3.Uji kualitas air dilakukan di perpipaan). implementasi Penggunaan
laboratorium terakreditasi. 3. Kegiatan: Inspeksi Kesehatan Lingkungan, Pengambilan sampel TTG untuk menjaga
sesuai hasil IKL, Pengujian kualitas air minum, Analisis hasil, kualitas air minum yang
Rekomendasi dan Tindak Lanjut dan Pemantauan Tindak lanjut.
digunakan terjamin aman
4. Publikasi (bebas kontaminasi fisik,
5. Ketentuan Administratif: Peringatan Lisan, Peringatan Tertulis, kimia dan mikrobiologi)
Pelarangan Distribusi Air Minum. • Menggunakan Sanitarian
6. Uji Kualitas Pada Laboratorium Terakreditasi/Alat Pengawasan Kit yang terkalibrasi
Sankit Terkalibrasi.
Pengawasan Internal

• Pengawasan yang dilakukan oleh pihak internal penyelenggara/produsen air


minum. Pelaksanaan pengawasan internal oleh penyelenggara air minum dapat
dilakukan dengan menunjuk pengawas yang memiliki kompetensi yang sesuai
terkait dengan bidang pengawasan kualitas air minum. 
• Pengawasan internal meliputi pemantauan operasional rutin pada sistem
penyediaan air minum termasuk sumber dan kegiatan di daerah tangkapan,
infrastruktur transmisi, baik perpipaan atau tanpa perpipaan, instalasi
pengolahan, reservoir penyimpanan dan sistem distribusi mengacu pada
dokumen RPAM dan/ atau hasil IKL.
• Pemantauan operasional rutin (harian) mencakup pengamatan atau pengujian
parameter seperti kekeruhan, pH, residu klorin. 
• Pengujian kualitas air minum secara berkala dilakukan dalam rangka validasi dan
verifikasi.
Pengawasan Internal
Titik pengambilan sampel dalam Jumlah sampel
rangka pengawasan internal
• Air minum dengan jaringan perpipaan  berdasarkan
• air minum dengan sistem jaringan jumlah penduduk yang dilayani
perpipaan dilakukan di setiap unit produksi
dan unit distribusi. Jumlah penduduk Jumlah sampel
yang dilayani
• depot minum dilakukan di unit produksi
dan unit pengisian galon/wadah air <5000 1
minum.
5000 – 100.000 1 per 5.000 
• air minum bukan perpipaan dilakukan di
sarana air minum. > 100.000 1 per 10.000 ditambah 10
sampel 
Frekuensi
• depot air minum
Pengujian sampel dilakukan 2x dalam 1 sampel air minum yang diambil sebanyak 1 buah masing-masing
tahun di unit produksi dan unit pengisian gallon/wadah air minum
Parameter Frekuensi
Fisik Enam bulan sekali • air minum bukan perpipaan
sampel air minum yang diambil sebanyak 1 buah
Kimia Enam bulan sekali
Mikrobiolog Enam bulan sekali
i
Pengawasan Eksternal

• Pengawasan yang dilakukan oleh pihak eksternal dari


penyelenggara air minum seperti dinas kesehatan/kantor
kesehatan pelabuhan.
• Pengawasan eksternal ini paling sedikit dilakukan 2 (dua) kali
dalam 1 (satu ) tahun.     
Pengawasan Eksternal

Verifikasi Pengambilan dan


Analisis dan
Laporan Observasi fisik Pengujian
rekomendasi
Pengawasan (IKL) Kualitas air
tindak lanjut
Internal  minum 
• melakukan pengecekan • pemeriksaan dan pengamatan • Pengambilan sampel • perbaikan kualitas air
dokumen pengawasan secara langsung untuk air minum minum. 
internal mendapatkan informasi dilaksanakan
• Jika ada indikasi sarana air minum yang berdasarkan hasil IKL.
pencemaran dan mempunyai resiko
kecurigaan maka dapat • Lokasi pengambilan
terhadap kesehatan sampel ditentukan
dilakukan IKL dan
sesuai dengan standar oleh Dinas Kesehatan.
pengujian kualitas air
• Indikasi pencemaran: hasil yang ditetapkan • uji petik pengawasan
pengawasan TMS selama eksternal dilakukan
2x pengujian, banjir, hujan minimal 10% sampel
lebat, bencana dan
kedaruratan, gangguan
ekosistem lingkungan
Tugas dan Fungsi Untuk Pengawasan Eksternal
1. Kementerian Kesehatan melakukan pengawasan eksternal kepada penyelenggara air
minum yang sarananya melewati batas dua provinsi atau lebih.
2. Dinas Kesehatan Provinsi melakukan pengawasan eksternal kepada penyelenggara air
minum yang sarananya melewati batas dua Kabupaten/Kota atau lebih.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pengawasan eksternal kepada
penyelenggara air minum serta melaksanakan pengawasan kualitas air minum rumah
tangga sebagai bagian dari monitoring dampak kesehatan masyarakat. Pelaksanaan
pengawasan kualitas air minum rumah tangga dilakukan pada tingkat kabupaten/kota 1
(satu) kali dalam 1 tahun dengan sasaran responden adalah rumah tangga.
4. Kantor Kesehatan Pelabuhan melakukan pengawasan eksternal di wilayah administratif
pelabuhan/bandar udara/pos lintas batas darat negara
RPAM
Prinsip Pelaksanaan Rencana Pengamanan Air Minum
• tahapan kegiatan dalam  menjaga kualitas air baku hingga titik konsumsi
Penilaian sistem • untuk  menentukan apakah rantai pasokan air minum (sampai titik konsumsi) secara
keseluruhan dapat menghasilkan air dengan kualitas yang memenuhi target yang telah
ditentukan.

Pemantauan • mengidentifikasi langkah-langkah pengendalian dalam sistem air minum yang secara kolektif
operasional akan mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan memastikan bahwa target berbasis
kesehatan terpenuhi.
• Untuk setiap tindakan pengendalian yang diidentifikasi, sarana pemantauan operasional
yang tepat harus ditentukan yang akan memastikan bahwa setiap penyimpangan dari kinerja
yang diperlukan dapat dideteksi dengan cepat pada waktu yang tepat.
• Pemantauan operasional merupakan langkah-langkah dalam sistem rantai pasok air minum
untuk memantau dan memverifikasi efektivitas sistem rencana pengamanan air minu

Pengelolaan dan
komunikasi tindakan operasional yang secara rutin maupun darurat untuk mendokumentasikan penilaian
sistem, termasuk perencanaan peningkatan dan peningkatan, rencana pemantauan dan
komunikasi serta program pendukung. 
• elemen penting dalam implementasi berkelanjutan dari
RPAM untuk menilai secara obyektif bahwa RPAM telah
Audit RPAM diimplementasikan secara efektif dan memadai, dan
mendukung peningkatan RPAM.
• diperlukan untuk mengkonfirmasi kepatuhan terhadap
peraturan dan konfirmasi kepatuhan terhadap persyaratan
peraturan.

• melakukan penilaian dokumen


Tim Audit • melakukan kunjungan lapangan
RPAM • menetapkan hasil audit
SURVEILANS KUALITAS AIR MINUM

Memperoleh data proporsi rumah tangga yang


memiliki akses air minum aman

Memperoleh data proporsi rumah tangga menurut


tingkat risiko cemaran lingkungan terhadap sarana
air minum berdasarkan penilaian Inspeksi
Kesehatan Lingkungan

Dapat mengidentifikasi subyek dan obyek yang perlu


di dilakukan perbaikan segera untuk meningkatkan
akses air aman
Pemilihan Sampel
Jumlah Sampel Rumah
Ketentuan Jumlah Puskesmas pada Tangga Minimal per
kabupaten/kota
puskesmas

1 Jika jumlah puskesmas ≥ 20 Puskesmas 10 sampel


di kabupaten/kota
Jika jumlah puskesmas > 10 sd 20 20 sampel
2
puskesmas di kabupaten/kota
3 Jika jumlah puskesmas ≤ 10 puskesmas Dengan membagi jumlah
di kabupaten/kota sampel rumah tangga
minimal
(yakni 200 sampel rumah
tangga) dibagi jumlah
puskesmas pada
kabupaten/kota tersebut)
Contoh :
Kabupaten Jumlah Jumlah Sampel Keterangan Cara Menghitung Besaran
/Kota Puskesmas Rumah Tangga Minimal Jumlah Sampel Rumah Tangga
Minimal per per Kabupaten/Kota
puskesmas

Kabupaten 101 10  Jumlah Puskesmas di Kabupaten


Bogor Bogor sebanyak 101 puskesmas,
sehingga mengikuti ketentuan 1.
 Pada ketentuan 1, jumlah puskesmas
dikalikan 10 sampel.
 Sehingga jumlah besaran minimal
jumlah sampel rumah tangga di
Kabupaten Bogor = 101 x 10 = 1010
sampel se Kabupaten Bogor
Kabupaten/Kota Jumlah Jumlah Sampel Keterangan Cara Menghitung
Puskesmas Rumah Tangga Besaran Minimal Jumlah
Minimal per Sampel Rumah Tangga per
Puskesmas Kabupaten/Kota
Kabupaten 17 20  Jumlah Puskesmas di
Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas
Utara Utara sebanyak 17
puskesmas, sehingga
mengikuti ketentuan 2.
 Pada ketentuan 2, jumlah
puskesmas dikalikan 20
sampel.
 Sehingga besaran minimal
jumlah sampel rumah tangga
di Kabupaten Padang Lawas
Utara = 17 x 20 = 340 sampel
se-Kabupaten Padang Lawas
Utara
METODE PENGUMPULAN DATA

SETIAP Sampel Rumah Tangga, dilakukan :

Wawancara

Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)

Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air Minum


di 2 titik, yaitu :
• Titik sarana
• Titik siap minum
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAMRT)

Penting
Definisi nya
PAM RT
suatu proses pengolahan, penyimpanan, dan
permanfaatan air minum yang aman di rumah • meningkatkan akses masyarakat
tangga. terhadap air minum aman
• meningkatkan kualitas air secara
  mikrobiologis dengan metode
Tujuan sederhana dan terjangkau
• menurunkan angka kejadian dan
memperbaiki dan menjaga kualitas air secara kematian yang disebabkan oleh
mikrobiologis untuk memenuhi kebutuhan antara penyakit yang dibawa air
lain: air minum dan air untuk mengolah makanan
termasuk mencuci buah dan sayuran siap santap, air • menurunkan biaya kesehatan
untuk mencuci peralatan makan, dan air untuk
kebersihan diri seperti cuci tangan berkumur dan
sikat gigi.
Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM RT)
Penelitian WHO menyimpulkan
GELAS HARUS TEKO HARUS CUCI TANGAN
air yang telah diolah SELALU BERSIH! SELALU BERSIH! DENGAN SABUN
masih tidak
60
sehat%karena wadah
CARANYA:
dicuci bersih,
dan di jemur di
CARANYA:
dicuci dan
dijemur setiap
CARANYA:
cuci tangan
sebelum
penyimpanannya kotor atau jari bawah sinar 3-7 hari sekali makan, setelah
tangan kotor matahari
sampai kering
B.A.B
MENYIMPAN AIR MINUM YANG AMAN
Penguatan Tindak Lanjut Dalam Menjamin Penyediaan Air
3Minum
Faktor
AmanPenting
: SKAM RT
Peningkatan Peningkatan
: Peningkatan
: Sistem
: Pemantauanda
Edukasi & Literasi Pengamanan
n
Pengawasan

Penerapan RPAM di Seluruh 1. Peningkatan Kapasitas SDM Pengawasan dalam Penilaian


Penyelenggara Air Minum Dalam Resiko, Penggambilan sampel Kualitas Air Minum, Pengujian
Rangka Jaminan Mutu Air Sampel dan Analisa Sampel
2. Pemantauan rutin dengan menggunakan instumen Inspeksi
Minum Kesehatan Lingkungan Air Minum dan Uji Kualitas Air Minum
3. Dukungan Alat Pengawasan (Sanitarian Kit Yang Terkalibrasi)
Implementasi Teknologi 4. Dukungan Laboratorium Yang Terakreditasi di level
Pengelolaan Air Minum di Level Kab/Kota/Provinsi
Penyelenggara 5. Penguatan Analisa hasil yang Akuntabel sebagai bahan
Pengambilan keputusan dan advokasi kepada pimpinan Untuk
perbaikan sistim penyediaan air minum dan Peningkatan
Implementasi Teknologi Tepat edukasi masyarakat untuk pengelolaan air minum RT (Pilar ke 3
Guna Pengelolaan Air Minum Di STBM)
level Basis Komunal dan RT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai