DEFINISI OPERASIONAL
Pengawasan kualitas : Upaya yang dilakukan untuk mengawasi kualitas air minum
air minum aman dari pelaksana penyelenggara air minum baik secara internal
maupun eksternal terhadap air yang dihasilkan dan harus
memenuhi syarat secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi.
Setiap pelaksana penyelenggara air minum wajib menjamin
air minum yang diproduksinya aman bagi kesehatan. Oleh
karena itu pengawasan kualitas air minum, baik oleh internal
maupun eksternal diperlukan agar masyarakat mendapatkan
air minum yang tidak hanya layak, namun juga aman untuk
dikonsumsi.
Sarana Air Minum : Sarana air minum yang memiliki Penyelenggara air minum:
1. BUMN/BUMD (misal PDAM) yang bergerak dalam bidang
air minum perpipaan,
2. UPT/UPTD yang bergerak dalam bidang air minum
perpipaan,
3. DAM, Pengelola Permukiman, Pengelola Rumah Susun,
4. Kelompok Pengelola Sarana Air Minum (KPSAM)
pedesaan/PAMSIMAS,
5. BUMDes yang bergerak dalam bidang air minum
perpipaan,
6. Pengelola Kawasan Khusus, dan
7. Pengelola Air Minum Untuk Kebutuhan Sendiri (BUKS).
Persentase sarana air : Pengawasan eksternal yang dilakukan oleh Dinas
minum diawasi Kesehatan Kabupaten/Kota kepada sarana air minum yang
/diperiksa kualitas air diperiksa kualitasnya dan memenuhi syarat di antara seluruh
minumnya sesuai jumlah sarana air minum yang ada.
standar (aman)
Sarana Air Minum yang dihitung adalah prioritas
pengawasan pada sarana komunal atau berbasis institusi
yaitu Kelompok Pengelola Sarana Air Minum (KPSAM),
PAMSIMAS dan PDAM (penyelenggara air minum nomor
1,2,4, dan 5).
FORMULA
Persentase sarana air : Jumlah sarana air minum yang diawasi yang memenuhi
minum diawasi syarat kualitas air aman
/diperiksa kualitas air --------------------------------------------------------------------------------
minumnya sesuai --------------------------- x 100%
standar (aman) Jumlah sarana air minum yang ada di wilayah tersebut (total
sarana)
TABEL 72.b
DEFINISI OPERASIONAL
Kab/Kota dengan : Jumlah Kabupaten /Kota yang terverifikasi dan tervalidasi hasil
kualitas air minum Surveilans KAMRT
aman
Dengan target kumulatif s.d 2024 50% Kab/Kota
melaksanakan Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga :
2021 : 34 kab/kota
2022 : 108 kab/kota
2023 : 182 kab/kota
2024 : 257 kab/kota
FORMULA
Kab/Kota dengan : Jumlah total kab/kota yang melaksanakan Surveilans
kualitas air minum KAMRT untuk menghasilkan data kab/kota dengan kualitas
aman air minum aman
AKSES RUMAH : Rumah tangga yang menggunakan sumber air minum yang
TANGGA terlindung, dengan resiko penilaian inspeksi kesehatan
DENGAN AIR lingkungan kualitas sarana berada pada katagori Rendah dan
MINUM LAYAK Sedang, meliputi: (i) ledeng perpipaan (keran individual); (ii)
ledeng eceran; (iii) keran umum/hydrant umum; (iv) terminal
air; (v) penjual eceran; (vi) penampungan air hujan (PAH); (vii)
mata air terlindungi; (viii) sumur terlindung; dan (ix) sumur bor
atau sumur pompa.
AKSES RUMAH : Rumah tangga menggunakan sumber air minum yang berasal
TANGGA dari sumur tidak terlindung atau mata air tidak terlindung atau
DENGAN AIR atau sumber air minum lainnya yang tidak terlindungi (sebagai
MINUM TIDAK implementasi dalam inspeksi kesehatan lingkungan untuk
LAYAK pengawasan kualitas air minum pada sarana adalah ketika
penilaian masuk dalam katagori resiko tinggi).
AKSES RUMAH : Rumah tangga menggunakan sumber air secara langsung
TANGGA tanpa pengolahan yang berasal dari air permukaan seperti
DENGAN TIDAK sungai, danau, waduk, atau kolam.
ADA AKSES
IKL rendah : Berarti risiko pencemaran rendah dengan nilai persentase
Inspeksi Kesehatan Lingkungan > 75%
IKL sedang : Berarti risiko pencemaran rendah dengan nilai persentase
Inspeksi Kesehatan Lingkungan 51% - 75%
IKL tinggi : Berarti risiko pencemaran rendah dengan nilai persentase
Inspeksi Kesehatan Lingkungan 25 % - 50 %
*Persyaratan
dalam Revisi PMK
736 & 492 Tahun
2010
Mikrobiologi : Persyaratan Mikrobiologi memenuhi syarat (MS) jika kedua
parameter mikrobiologi memenuhi syarat yaitu E.coli dan
Total Coliform. Apabila salah satu diantara parameter
mikrobiologi tidak memenuhi syarat, maka dianggap tidak
memenusi syarat (TMS).
Syarat E.coli 0 CFU/100ml
Syarat Total Coliform 0 CFU/100ml
Fisik : Persyaratan Fisik memenuhi syarat (MS) jika seluruh
parameter fisik memenuhi syarat yaitu pH dan TDS. Apabila
salah satu diantara parameter mikrobiologi tidak memenuhi
syarat, maka dianggap tidak memenusi syarat (TMS).
PH 6.5-8.5
TDS ≤ 300 mg/L
Kimia : Persyaratan Kimia memenuhi syarat (MS) jika seluruh
parameter kimia memenuhi syarat yaitu Nitrat, Nitrit dan
Chrom Val 6. Apabila salah satu diantara parameter
mikrobiologi tidak memenuhi syarat, maka dianggap tidak
memenusi syarat (TMS).
Nitrat (sebagai ion Nitrat) ≤ 20 mg/L
Nitrit ≤ 3 mg/L
Chrom Val 6 ≤ 0,01 mg/L
JUMLAH RUMAH : Jumlah dari rumah tangga menggunakan sumber air minum
TANGGA akses layak, lokasi sumber air minum berada di dalam atau di
DENGAN AIR halam rumah (on premises), tersedia setiap saat dibutuhkan,
MINUM AMAN dan memenuhi syarat kualitas air minum sebagaimana
tercantum pada PERMENKES Kualitas Air Minum yang
sedang berlaku. Apabila dari salah satu parameter
fisik/kimia/mikrobiologi terdapat parameter yang tidak
memenuhi syarat, maka dianggap tidak aman.
TABEL 73
DEFINISI OPERASIONAL
6. BABS Terbuka Tidak memiliki fasilitas sanitasi rumah tangga atau memiliki
fasilitas sanitasi rumah tangga namun tidak
menggunakannnya (masih berperilaku buang air besar
sembarangan ditempat terbuka)
KK SBS Kepala Keluarga yang tidak lagi melakukan perilaku buang air
besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit
(kriteria 1,2,3, dan 4) dan pembuangan akhirnya tidak
mencemari lingkungan
KK dengan Akses Kepala Keluarga yang memiliki akses sanitasi layak bersama,
Terhadap Fasilitas akses sanitasi layak sendiri termasuk akses sanitasi aman
Sanitasi yang Layak (kriteria 1, 2, dan 3)
FORMULA
Persentase KK SBS Jumlah KK dengan akses sanitasi aman, akses sanitasi
layak sendiri, akses sanitasi
layak bersama dan akses sanitasi belum layak
--------------------------------------------------------x 100%
Jumlah Kepala Keluarga
Persentase KK dengan Jumlah KK dengan akses sanitasi aman, akses sanitasi
Akses Terhadap Fasilitas layak sendiri dan
Sanitasi yang Layak akses sanitasi layak bersama
---------------------------------------------------------x100%
Jumlah Kepala Keluarga
Persentase KK dengan Jumlah KK dengan akses sanitasi aman
Akses Terhadap Fasilitas -----------------------------------------------------------x 100%
Sanitasi yang Aman Jumlah Kepala Keluarga
TABEL 74
DEFINISI OPERASIONAL
2. Stop Buang Air Besar : Kondisi ketika setiap KK dalam desa/kelurahan tidak lagi
Sembarangan (SBS) melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang
berpotensi menyebarkan penyakit
3. Cuci Tangan Pakai : Kondisi ketika setiap KK dalam desa/kelurahan memiliki
Sabun (CTPS) sarana CTPS dengan air mengalir dan sabun, dapat
mempraktikkan dan mengetahui waktu kritis CTPS serta
mengetahui waktu kritis CTPS
4. Pengelolaan Air Kondisi ketika setiap KK dalam desa/kelurahan
Minum dan Makanan melakukan pengolahan air minum, penyimpanan air
Rumah Tangga minum, penyimpanan peralatan pengolahan pangan
(PAMMRT) dengan aman dan menjaga kebersihannya, dan penyajian
makanan dan minuman dengan baik dan benar
7. Lima Pilar STBM Kondisi ketika satu tingkatan komunitas telah menyatakan
100% KK Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan
minimal 50% KK telah melaksanakan pilar 2, 3, 4 dan 5
8. Pengelolaan Kualitas Kondisi ketika setiap KK yang mengupayakan terjadinya
Udara dalam Rumah pertukaran udara yang sehat (memaksimalkan
Tangga (PKURT) penggunaan ventilasi, memaksimalkan cahaya matahari
masuk ke dalam rumah, tidak ada asap rokok, tidak ada
asap dapur)
9. Rumah Sehat Kondisi ketika setiap KK telah melakukan Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan
Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga (PSRT), Pengelolaan Limbah
Cair Rumah Tangga (PLCRT) dan Pengelolaan Kualitas
Udara dalam Rumah Tangga (kriteria 3,4,5,6, dan 8)
TABEL 75
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) : lokasi, sarana, dan prasarana antara lain: fasilitas
kesehatan; fasilitas pendidikan; tempat ibadah; hotel;
rumah makan dan usaha lain yang sejenis; sarana
olahraga; sarana transportasi darat, laut, udara, dan
kereta api; stasiun dan terminal; pasar dan pusat
perbelanjaan; pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas
batas darat negara; dan tempat dan fasilitas umum
lainnya.
Tempat dan Fasilitas Umum (TFU) : Tempat dan Fasilitas Umum dilakukan pengawasan
yang dilakukan Pengawasan sesuai sesuai standar (IKL) yaitu :
standard (Inspeksi Kesehatan 1. Pasar yang dimaksud adalah pasar rakyat yang
Lingkungan) terdaftar di Kementerian Perdagangan/ Dinas
perdagangan Kabupaten/kota
2. Sekolah yang dimaksud adalah sekolah SD/MI dan
SMP/MTs yang terdaftar di Kemendikbud/Dinas
pendidikan dan Kebudayaan dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota
3. Puskesmas yang dimaksud adalah puskesmas yang
terdaftar (teregistrasi) di Pusdatin Kemenkes
FORMULA
Persentase : Jumlah TFU yang dilakukan pengawasan sesuai
Tempat dan Fasilitas Umum ( TFU ) standard (IKL) minimal 1 kali dalam kurun waktu
setahun
----------------------------------------------------- x 100%
Jumlah TFU yang terdaftar
TABEL 76
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat Pengelolaan : Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang
Pangan (TPP) selanjutnya disebut TPP adalah sarana produksi untuk
menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan,
menyajikan dan/atau mengangkut pangan olahan siap saji
baik yang bersifat komersial maupun non komersial.
Depot air minum : Usaha industri yang melakukan proses pengolahan air
baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual
langsung kepada konsumen.
Gerai pangan jajanan TPP yang produknya siap dikonsumsi (tanpa pengolahan)
bagi umum dan dikelola menggunakan perlengkapan
permanen maupun semipermanen seperti tenda, gerobak,
meja, kursi, keranjang, kendaraan dengan atau tanpa roda
atau dengan sarana lain yang sesuai. TPP ini tidak
memiliki proses pemasakan, tetapi hanya menjual pangan
yang sudah siap dikonsumsi (contoh: menjual nasi uduk,
atau snack).
Gerai Pangan Jajanan TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi umum dengan
Keliling ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola
menggunakan perlengkapan semipermanen yang
bergerak/berkeliling seperti
gerobak/pikulan/kendaraan/alat angkut dan sejenisnya
dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang
sesuai.
TPP tertentu TPP yang produknya memiliki umur simpan satu sampai
kurang dari tujuh hari pada suhu ruang
TPP memenuhi syarat : TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang
higiene sanitasi dibuktikan dengan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan
(IKL).
TABEL 77
DEFINISI OPERASIONAL
TABEL 78
DEFINISI OPERASIONAL