Anda di halaman 1dari 26

PEMANTAUAN BALITA

KURANG GIZI
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 / 26

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Penilaian status gizi memproleh informasi besar dan luasnya masalah gizi,
baik akut, maupun kronis khususnya pada anak balita
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk memproleh informasi
status gizi dan capaian kinerja kegiatan perbaikan gizi secara cepat, akurat,
dan berkelanjutan
3. Kebijakan SK KepalaPuskesmas No Tahun TentangPenetapan Penanggung
Jawab UKM Puskesmas
4. Referensi a. Buku Pedoman Tekhnis Pemantauan Status Gizi
5. Prosedur/ Langkah - a. Penentuan sampel yang akan diukur
langkah
b. Menentukan jadwal pelaksanaan
c. Menyiapkan quesioner
d. Menyiapkan alat ukur (Timbangan, Mikrotoice)
e. Kunjungan rumah
f. Pencatatan dan pelaporan
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Penentuan sampel
yang akan dikukur

Menentukan jadwal
pelaksanaan

Menyiapkan quesioner Kunjungan Rumah

Pencatatan dan
Pelaporan

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Bidan desa
2. Kader kesehatan

9. Dokumen Terkait 1. KMS


10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Pemberian ASI Ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan
dan minuman lain “ . ASI Ekslusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama
kehidupan
2. Tujuan Meningkatkan pemberian ASI Ekslusif dan meneruskan pemberian ASI
sampai anak berusia 2 Tahun secara baik dan benar
3. Kebijakan Peratauran Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air
Susu Ibu Ekslusif (ASI EKSLUSIF)
4. Referensi Peraturan Daerah Kab. Bone No. 8 Tahun 2014
Panduan Motivator Kelompok Pendukung Ibu Menyusui ( KP – ASI )
Tahun 2015
5. Prosedur/ Langkah - 1. Pertama bayi lahir, susui bayi segera dalam waktu 30 menit setelah lahir
langkah
( IMD )
2. Berikan Kolostrum kepada bayi
3. Hindarkan pemberian makanan pralaktal ( air gula, dll ) sebelum ASI
keluar, tapi usahakan bayi mengisap untuk merangsang produksi ASI
4. Berikan ASI saja selama 6 bulan pertama ( menyusui Ekslusif )
5. Setelah berumur 6 bulan, selain ASI berikan MP – ASI dalam bentuk
makanan lumat
6. Teruskan menyusui dengan tambahan MP – ASI sampai anak berumur 2
Tahun
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Pertama bayi lahir, susui bayi segera
dalam waktu 30 menit setelah lahir
( IMD)

Berikan Kolostrum kepada


bayi

Berikan ASI saja selama 6


bulan pertama ( menyusui
Ekslusif )

Setelah berumur 6 bulan, selain ASI berikan


MP – ASI dalam bentuk makanan lumat

Teruskan menyusui dengan


tambahan MP – ASI sampai
anak berumur 2 Tahun

7. Hal-hal yang perlu Alur keberhasilan menyusui yang baik dan baku diperlukan agarpelayanan
diperhatikan kesehatan di pukesmas dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan
8. Unit Terkait 1. Bidan desa
2. Kader Kesehatan
3. Posyandu
4. Poli KIA

9. Dokumen Terkait -
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
POSYANDU

S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 5 / 26

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis


Masyarakat ( UKBM ) yang dikelolah dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat
2. Tujuan Memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial untuk
penurunan angka kematian ibu dan bayi
3. Kebijakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu
4. Referensi Petunjuk pelaksanaan Surveilans Gizi Tahun 2015
Pedoman Asuhan Gizi Terstandar ( PAGT ) Tahun 2014
Pedoman Bina Tumbuh Kembang Anak Tahun 1985
5. Prosedur/ Langkah - 1. Persiapan Pelaksanaan Posyandu ( H – 1 )
langkah
- Menyebarluaskan hari buka posyandu
- Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu
- Mempersiapkan sarana posyandu
- Melakukan pembagian tugas antar kader
- Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan Tim Penggerak
PKK Desa
- Mempersiapkan bahan PMT Penyuluhan
2. Pelaksanaan Posyandu ( Hari H )
Ada 5 Langkah dalam kegiatan posyandu :
- Pendaftaran Balita, Ibu Hamil, PUS
- Penimbangan dan Pengukuran LILA
- Pencatatan
- Penyuluhan dan Konseling
- Pelayanan Kesehatan ( ANC, Imunisasi, Pelayanan KB )
3. Evaluasi, Setelah selesai posyandu melakukan evaluasi/ menilai hasil
kegiatan antara lain jumlah kunjungan balita, jumlah 2T, dan BGM

Kegiatan di Luar Jadwal Posyandu kunjungan rumah bagi balita yang tidak
datang pada hari H, Gizi Kurang, Gizi Buruk

6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Persiapan Pelaksanaan
Pelaksanaan Posyandu ( Hari H )

Evaluasi. Setelah selesai posyandu


melakukan evaluasi/ menilai hasil kegiatan

Kegiatan di Luar Jadwal Buka Posyandu


Kunjungan rumah bagi balita yang tidak
datang pada hari H

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Bidan desa
2. Kader Kesehatan
3. Sasaran posyandu

9. Dokumen Terkait 2. KMS

10 Rekaman historis Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PELACAKAN DAN KONFIRMASI
KASUS GIZI

S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resiko


terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk lainnya disuatu
wilayah kerja
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelacakan kasus gizi
buruk/gizi kurang
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No …... Tahun ........Tentang Penetapan Penanggung
Jawab UKM Puskesmas
4. Referensi Buku Pedoman Tekhnis Pemantauan Status Gizi
5. Prosedur/ Langkah - 1. Menentukan jadwal pelaksanaan
langkah
2. Membuat surat tugas
3. Menyiapkan format
4. Menyiapkan alat ukur (timbangan dan mikrotoice)
5. Kunjungan rumah
6. Pencatatan dan pelaporan

6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Menentukan jadwal
pelaksanaan

Membuat surat tugas

Menyiapkan format Menyiapkan alat ukur


(timbangan dan
bmitttttmikmikrotoice

Pencatatan dan Pelaporan Kunjungan rumah

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait 5. Bidan desa
6. Kader Kesehatan
7. Posyandu

9. Dokumen Terkait 1. KMS


10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PEMBERIAN TABLET TAMBAH
DARAH REMAJA PUTRI

S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 9 / 26

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Tablet Tambah Darah adalah suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg
besi elemental dan 0,25 mg asam folat
Remaja Putri (10-19 tahun) merupakan bagian dari WUS yang harus kita
perhatikan mengingat mereka adalah calon ibu dalam keluarga saat
menikah nanti
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian TTD bagi
remaja putri
3. Kebijakan SK KepalaPuskesmas No 004 Tahun 2015Tentang Penetapan Penanggung
Jawab UKM Puskesmas
4. Referensi Pedoman pelayanan gizi Puskesmas Tahun 2014
5. Prosedur/ Langkah - a. Menentukan jadwal pelaksanaan
langkah
b. Membuat surat tugas
c. Menyiapkan format
d. Menyiapkan TTD
e. Kunjungan ke Sekolah Menengah Pertama
f. 6. Pencatatan dan pelaporan
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Menentukan jadwal
pelaksanaan

Membuat surat tugas

Menyiapkan format Menyiapkan TTD

Pencatatan dan Pelaporan Kunjungan Sekolah


Menengah Pertama

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait 1. UKS

9. Dokumen Terkait 1. Register pemberian TTD


10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PENYULUHAN GIZI SEIMBANG

S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Gizi merupakan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan


yang memiliki keterkaitan antara kesehatan dan kecerdasan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyuluhan agar sasaran
mampu mengetahui dan memahami gizi seimbang
3. Kebijakan SK KepalaPuskesmasNo....... Tahun .........TentangPenetapan Penanggung
Jawab UKM Puskesmas
4. Referensi Pedoman pelayanan gizi Puskesmas Tahun 2014
5. Prosedur/ Langkah - 1. Menentukan jadwal pelaksanaan
langkah 2. Koordinasi dengan pihak terkait
3. Membuat surat tugas
4. Menyiapkan daftar hadir
5. Membuat SAP
6. Mempersiapkan media promosi
7. Pencatatan dan pelaporan

6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Menentukan jadwal
pelaksanaan

Koordinasi dengan pihak Membuat surat tugas


terkait

Membuat SAP
Menyiapkan daftar
hadir

Menyiapkan Media
Pencatatan dan
Promosi
Pelaporan

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait 8. Bidan
9. Guru UKS

9. Dokumen Terkait -
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PELACAKAN KASUS GIZI
BURUK
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 13 / 26

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Pelacakan kasus Gizi Buruk adalah rangkaian kegiatan penyelidikan atau
investigasi terhadap faktor resiko terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus
balita gizi buruk lainnya di suatu wilayah kerja
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk:
1. Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani
secara cepat, tepat dan konferhensif
2. Terindentifikasinya faktor resiko gizi buruk disuatu wilayah
sebagai bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi
3. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penan ggulangan gizi
buruk secara konferhensif
3. Kebijakan -
4. Referensi 1. B u k u p e d o m a n k e r j a b a g i p e t u g a s g i z i
P u s k e s m a s ( T P G ) Puskesmas; Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2015.
2. P e t u j u k t e k n i s t a t a l a k s a n a a n a k g i z i b u r u k 2 0 1 1

5. Prosedur/ Langkah 1. Klarifikasi laporan balita gizi buruk


- langkah
2. Konfirmasi status gizi
3. Bersama dengan petugas surveilans dan Dokter puskesmas melakukan
penyelidikan kasus balita gizi buruk sesuai dengan form pelacakan kasus
gizi buruk (menimbang BB, mengukur TB, dan memeriksa balita gizi
buruk)
4. Pencatatan dan pelaporan kasus balita gizi buruk
Membuat Rencana Tindak Lanjut
6. Diagram Alir
( Jika
Dibutuhkan )
7. Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Bidan Desa
2. Kader Posyandu
3. Dokter Puskesmas

9. Dokumen Terkait -
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PEMANTAUAN IBU HAMIL
KEK
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian KEK adalah penyebabnya dari ketidakseimbangan antara asupan untuk


pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui tanda dan
gejala KEK, mengetahui anjuran diet yang baik untuk KEK, dan
mengetahui upaya penanggulangan KEK.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Pedoman pelayanan gizi di Puskesmas. Dinkes Provinsi Sulawesi
Selatan.2015
2. Buku penilaian status gizi.

5. Prosedur/ Langkah - 1. Tetapkan posisi bahu dan siku


langkah
2. Letakkan pita antara bahu dan siku
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
5. Pita jangan terlalu ketat
6. Pita jangan terlalu longgar
7. Cara pembacaan skala yang benar
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan )
Tetapkan Letakkan Tentukan Lingkarkan
posisi pita antara titik pita LILA
bahu dan bahu dan tengah pada tengah
siku siku lengan lengan

Pita
jangan
Cara pembacaan
terlalu
skala yang benar
ketat dan
longgar

7. Hal-hal yang perlu 1. Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri
diperhatikan 2. Lengan harus dalam posisi bebas
3. Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang
4. Alat pengukur dalam keadaan baik (tidak kusut atau sudah di lipat lipat
sehingga permukaannya tidak rata.
8. Unit Terkait 1. Poli gizi
2. Poli KIA
9. Dokumen Terkait -
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PEMANTAUAN KONSUMSI
GARAM BERYODIUM
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 17 / 26

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Proses kegiatan pemantauan garam beryodium yang dikonsumsi masyarakat


dengan menggunakan iodione test dilakukan secara berkala
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran secara
berkala tentang tentang cakupan konsumsi garam yodium yang memenuhi syarat
di masyarakat
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman pelayanan gizi di Puskesmas.Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan.2015
5. Prosedur/ Langkah - 1. Persiapan
langkah a. Menentukan sampel
b. Menyusun jadwal pelaksanaan
c. Menyiapkan format
d. Menyiapkan alat ( iodione test )
2. Pelaksanaan
a. Semua siswa kelas 4,5 dan 6 SD/MI diwajibkan membawa garam yang
dikonsumsi dirumah sebanyak 1 sdt
b. Garam yang dibawa di teteskan iodione test 2 tetes
c. Garam yang berwarna ungu (beryodium)
d. Membuat pencatatan dan pelaporan
e. Membuat laporan hasil kegiatan
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan ) Persiapan Pelaksanaan

Siswa
Menentukan membawa
sampel sampel
dari
rumah

Menyusun Garam
jadwal diteteskan
pelaksanaan iodium
test

Menyiapkan Garam berwarna Pencatatan Membuat


alat ungu (beryodium) dan laporan
pelaporan hasil
kegiatan

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait Siswa SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Pattiro Mampu
9. Dokumen Terkait -
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan

PEMBERIAN KAPSUL
VITAMIN A BAYI DAN
BALITA
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Adalah pemberian kapsul vitamin A pada pada bayi (6 11 bulan) kapsul biru
(100.000 IU) setiap bulan Februari dan Agustus serta pemberian kapsul
vitamin A pada anak balita (12 59 bulan) kapsul merah(200.000 IU) setiap
bulan Februari Dan Agustus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah kekurangan
vitamin A pada bayi (6-11 bln) dan anak balita (12-59 bln)
3. Kebijakan -
4. Referensi Buku pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi (TPG) Puskesmas
5. Prosedur/ Langkah 1. Persiapan
- langkah a. Menyiapkan data jumlah sasaran
b. Mengecek data jumlah sasaran
c. Menghitung kebutuhan
d. Mengajukan kebutuhan kapsul vitamin A biru dan merah
e. Membuat rencana distribusi
2. Pelaksanaan
a. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat mendistribusikan kapsul
vitamin A ke bidan desa sesuai dengan kebutuhan pada februari dan agustus
b. Bidan desa mendistribusikan kapsul vitamin A kepada kader posyandu
sesuai dengan kebutuhan pada bulan Februari dan Agustus
c. Bersama bidan desa dan kader posyandu memberikan kapsul vitamin A
pada hari buka posyandu pada bulan Februari dan Agustus
d. Kader posyandu mencatat hasil pemberian kapsul vitamin A sesuai
dengan sasaran pada buku catatan
e. Bersama bidan desa dan kader posyandu melakukan sweping sasaran
yang tidak hadir pada hari buka posyandu untuk mendapatkan kapsul vitamin
A setelah posyandu selesai
f. Kader posyandu membuat laporan hasil pemberian kapsul vitamin A
kepada bidan desa
g. Bidan desa merekap dan melaporkan hasil kegiatan pemberian kapsul
vitamin A kepada petugas gizi puskesmas pada bulan Februari dan Agustus
h. Petugas pelaksana gizi puskesmas merekap hasil pemberian kapsul
vitamin A pada bulan Februari dan Agustus
i. Petugas pelaksana gizi puskesmas melaporkan hasil distribusi dan
pemberian kapsul vitamin A dengan stok/sisa ke dinas kesehatan setiap
tanggal 5 bulan Februari dan Agustus
6. Diagram Alir
( Jika
Dibutuhkan )
7. Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Petugas pengelola Obat
2. Bidan Desa
3. Kader Posyandu

9. Dokumen Terkait
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 21 / 26

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan


kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta
kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan
keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita.
3. Kebijakan -
4. Referensi Panduan penyelenggaraan makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi
kurang.kementrian kesehatan R.I.2011.
5. Prosedur/ Langkah - 1. Persiapan
langkah 1. Sosialisasi dari Puskesmas ke Kader tentang rencana pelaksanaan PMT
Pemulihan.
2. Rapat koordinasi dan organisasi pelaksana untuk menentukan lokasi, jenis
PMT, alternatif pemberian, penanggung jawab, pelaksana PMT
3. Konfirmasi status gizi calon penerima PMT
4. Penentuan jumlah dan alokasi
5. Perencanaan menu makanan tambahan.
2. Pelaksanaan
1.PMT dimasak oleh Kader
2. PMT di sajikan di posyandu
3. Pemberian PMT bagi anak di posyandu
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan )

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait Kader posyandu

9. Dokumen Terkait
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
PEMBERIAN TABLET FE IBU
HAMIL
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian Adalah Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) pada ibu hamil 90 tablet
selama masa kehamilan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah anemia gizi
besi pada ibu hamil
3. Kebijakan Semua ibu hamil harus mendapatkan tablet tambah Darah (fe) 90 tablet
selama kehamilahan untuk mencegah anemia gizi besi
4. Referensi Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2015.
5. Prosedur/ Langkah - 1. Persiapan
langkah 1.Menyiapkan data jumlah ibu hamil
2.Mengecek ketersediaan Tablet Tambah Darah (Fe)
3.Menghitung kebutuhan
4.Mengajukan kebutuhan tablet Tambah Darah(Fe)
5.Membuat rencana distribusi

2.Pelaksanaan
1.Bekerjasama dengan petugas pengelola obat
m e n d i s t r i b u s i k a n tablet tambah darah ke bidan desa sesuai dengan
kebutuhan setiap bulan
2.Mencatat hasil distribusi tablet Fe bersama bidan
d e s a s e t i a p bulan
3.Melaporkan hasil distribusi dan pemberian tablet
F e   s e t i a p bulan berikut dengan stok/sisa ke dinas kesehatan setiap
tanggal 5 bln berikutnya
6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan )

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Petugas pengelola obat
2. Bidan desa

9. Dokumen Terkait -
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan
SURVEILANS GIZI MELALUI
E-PPGBM
S No.Dokumen :
O No. Revisi : 00
P Tanggal :
Terbit
Halaman : 1 1/2

PUSKESMAS H. SUDIRMAN, SKM


PATTIRO MAMPU NIP. 197004041991031009

1. Pengertian E-PPGBM adalah indicator keberhasilan suatu kegiatan yang berisi sebuah
data dan informasi tentang gizi yang berharga dan bernilai bila
menggunakan metode yang tepat dan benar agar semua hasil kegiatan
puskesmas, khususnya program gizi (didalam dan diluar Gedung) dapat
dicatat serta dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan
serta benar, berkala, dan teratur guna menunjang pengelolaan upaya
Kesehatan masyarakat
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah- Langkah untuk melakukan pencatatan
dan pelaporan kegiatan gizi
3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas nomor: ………………………………
Tentang pelaksanaan kegiatan UKM di Puskesmas Pattiro Mampu
4. Referensi -
5. Prosedur/ Langkah - 1. Mengumpulkan data identitas balita dan orang tua balita
langkah 2. Melakukan pengukuran BB dan TB
3. Mengimput data balita pada aplikasi E-PPGBM
4. Mengapdate data pengukuran balita setiap bulan dari data penimbangan
di posyandu
5. Menganalisis data jika ada balita yang mengalami masalah gizi
6. Mengumpulkan laporan gizi seksi Kesga Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bone

6. Diagram Alir
( Jika Dibutuhkan )
Mengumpulkan data identitas balita dan
orang tua balita

Melaksanakan pengukuran BB dan TB

Menginput data balita pada aplikasi E-PPGBM

Mengapdate data pengukuran balita setiap bulan dari data


penimbangan posyandu

Mengumpulkan data identitas balita dan


orang tua balita

Mengumpulkan laporan gizi ke seksi


Gizi Dinas Kesehatan Bone
7. Hal-hal yang perlu Jika tidak dilakukan pencatatan dan pelaporan maka tidak diketahui hasil
diperhatikan cakupan kegiatan yang telah dilakukan, oleh karena itu petugas harus
melaksanakan pencatatan dan pelaporan setiap bulan
8. Unit Terkait Posyandu dan KIA

9. Dokumen Terkait Buku register penimbangan posyandu dan laporan PWS KIA
10 Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
. perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai