Penyehatan Air
Indikator Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air
Bersih (SAB) / Sarana Air Minum (SAM)
Target 45%
DO
DO
Indikator
DO
93%
KK yang akses jamban sehat apabila KK tersebut
dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan
jamban terdekat /mengakses terhadap jamban sehat
Desa/kelurahan ODF/SBS
82%
Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada
yang berperilaku buang air besar di sembarangan
tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang
terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu
10%
Jumlah Desa/ Kelurahan STBM 5 Pilar dibagi jumlah
Desa/ Kelurahan yang ada dikali 100 %
Persentase desa/kelurahan dengan Stop Buang air Jumlah fasyankes yang memiliki pengelolaan
besar Sembarangan (SBS) limbah medis sesuai standar
60% 1082
Fasyankes (RS dan PKM) yang melakukan
pemilahan, pewadahan, pengangkutan yang
Desa SBS : memenuhi syarat, penyimpanan sementara
- Desa/ Kel yang masyarakatnya telah BAB di jamban limbah B3 di TPSLB3 yang berizin, dan
sehat dan membuang tinja/ kotoran bayi hanya ke pengolahan secara mandiri sesuai persyaratan
jamban sehat atau berizin dan/atau bekerja sama dengan jasa
- Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar pengolah limbah B3 yang berizin
- Ada penerapan sanksi dan aturan oleh masyarakat
untuk mencegah kejadian BABS
- Ada mekanisme pemantauan umum untuk mencapai
100% KK mempunyai jamban sehat
- Ada upaya dan strategi yang jelas untuk mencapai
sanitasi total
67% 88%
Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Monitoring /Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dengan sasaran: pembinaan yang meliputi rekomendasi teknis dll
1. Jasa Boga / Katering; terhadap penanggung jawab dan petugas. Dilakukan
2. Rumah Makan / Restoran pd TTU Prioritas (Puskesmas, SD, SLTP, pasar) di
3. DAM (Depot Air Minum) wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
4. Kantin / sentra makanan jajanan
5. Makanan Jajanan Jumlah TTU Prioritas yang dibina dibagi jumlah TTU
pada kurun waktu tertentu Prioritas yang ada dikali 100 %
TPM yang memenuhi syarat kesehatan TTU Prioritas yang memenuhi syarat kesehatan
50% 45%
TPM yang dari segi fisik (sanitasi) , penjamah, kualitas TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan
makanan memenuhi syarat tidak berpotensi sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara
menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak
kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas
hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas
sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada pada kurun waktu tertentu
kurun waktu tertentu
Jumlah TTU Prioritas yang memenuhi syarat
Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan dibagi kesehatan dibagi jumlah TTU Prioritas yang
jumlah TPM yang dibina dikali 100 % dibina/yang diperiksa dikali 100 %
Persentase TPM memenuhi syarat higiene sanitasi Persentase tempat-tempat umum sehat
Tempat atau sarana yang diselenggarakan
pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan
untuk kegiatan bagi masyarakat yang meliputi:
sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sarana
TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), tempat
dengan bukti dikeluarkannya sertifikat laik higiene ibadah, dan pasar yang memenuhi standar
sanitasi/stiker berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Jumlah TPM memenuhi syarat higiene sanitasi di Jumlah tempat-tempat umum sehat di suatu wilayah
suatu wilayah pada kurun waktu tertentu/Jumlah pada kurun waktu tertentu/Jumlah seluruh TTU yang
seluruh TPM yang ada di wilayah dan pada kurun ada di wilayah dan pada kurun waktu yang sama x
waktu yang sama x 100% 100%
Persentase tempat pengelolaan pangan (TPP) yang Persentase tempat dan fasilitas umum (TFU) yang
memenuhi syarat sesuai standar dilakukan pengawasan sesuai standar
50% 64%
Jumlah TPP yang memenuhi syarat dibagi jumlah TPP Jumlah TFU yang telah di IKL dibagi jumlah TFU yang
yang terdaftar x 100% terdaftar x 100%
10%
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang diberikan kepada
pasien/penderita Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL),
yaitu ISPA, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung,
Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, keracunan makanan dan
peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
20%
Inspeksi Sanitasi/Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap
sarana pasien PBL yang telah dikonseling
40%
Pasien PBL menindaklanjuti hasil inspeksi
36 kab/kota
Kab/Kota yang melaksanakan kab/kota sehat
yang sesuai dengan persyaratan dari kemendagri
PELAPORAN
Pos UKK K3 Perkantoran
Indikator
Target
Renstra
Renstra
2. Tersed
DO
PROGRAM
Road Safety
K3 Fasyankes GP2SP
(Pengemudi)
30%
23 kab/ kota
1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan kesehatan
2. Tersedianya surat keputusan (SK) atau surat edaran (SE) yang mendukung pelaksanaan kesehatan
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal
4. Pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) fasilitas pelayanan kesehatan d
PMI Olahraga
80% 35%
a
ya melaksanakan kesehatan kerja
kung pelaksanaan kesehatan kerja di tingkat kabupaten/kota
a di sektor formal
litas pelayanan kesehatan di kabupaten/kota
hraga
30% 20%
Sekolah Dasar/MI
adalah lembaga
Puskesmas yang melaksanakan pendidikan yang
pelayanan kesehatan olahraga menyelenggarakan
internal , yaitu : 1. perencanaan program pendidikan
tahunan dan/atau bulanan; 2. enam tahun bagi
peregangan minimal satu kali anak usia 6-12 tahun.
dalam sehari; 3. senam bersama Pengukuran
seminggu sekali; 4. pengukuran Kebugaran Anak
kebugaran jasmani karyawan Sekolah /Madarasah
Puskesmas minimal 1 kali per adalah pengukuran
tahun) kebugaran pada anak
kelas 4-6 tahun yang
berusia 10 - 12 tahun
Jumlah Sekolah
Jumlah Capian Indikator
Dasar/MI yang diukur
layanan kesehatan olahraga
kebugaran jasmani
internal (capaian indikator
dibagi jumlah SD/MI
dibagi 4) dibagi 12 bulan X 100
yang ada di wilayah
%
kerja x 100 %