Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TANGGULANGIN
Jl. Raya Putat No. 36, Putat – Tanggulangin – Sidoarjo, Telp. ( 031) 8967232
Email : pkmtanggulangin@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TANGGULANGIN


NOMOR : 188/120/404.5.2.1.8/2017
TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DI UPT PUSKESMAS TANGGULANGIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS TANGGULANGIN,


Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu
ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi
sasaran peningkatan layanan klinis;
b. bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a di atas,
diperlukan Keputusan Kepala Puskesmas Tanggulangin Tentang
Sasaran Keselamatan Pasien di UPT Puskesmas Tanggulangin;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang


Pelayanan Publik;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Keshatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2016 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten / Kota;
4. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan pasien

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TANGGULANGIN


TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI UPT
PUSKESMAS TANGGULANGIN.
Kesatu : Sasaran – sasaran keselamatan pasien seperti yang tertera dalam
lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tanggulangin
pada tanggal : 20 Februari 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS TANGGULANGIN,

drg. ERNI WAHYUNI


PEMBINA
NIP. 19690510 200212 2 002
Lampiran : Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Tanggulangin
Nomor : 188/ /404.5.2.1.8/2017
Tanggal : Maret 2017

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan
keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap
sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET

1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%

2 Peningkatan Komunikasi efektif 100%

3 Tidak terjadinya kesalahan pemberian Obat 100%

4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan 100%

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas 100%

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

1. Ketepatan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, umur, alamat, nomor rekam
medis pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang salah
diidentifikasi dibagi jumlah kunjungan pasien puskesmas.

Jumlah kunjungan pasien puskesmas – jumlah pasien yang salah diidentifikasi


X 100%
Jumlah kunjungan pasien puskesmas
2. Peningkatan Komunikasi Efektif
Ketepatan penegakan diagnosa bias dilakukan apabila komunikasi antara pihak pemberi
pelayanan dan pasien bias berjalan dengan maksimal dan efektif
Pengukuran indicator dilakukan dengan menghitung jumlah pesan secara lisan dan
penyampaian hasil laboratorium kritis dibagi Jumlah pesan secara lisan dan penyampaian
hasil laboratorium kritis

Jumlah pesan secara lisan dan penyampaian hasil laboratorium kritis – jumlah yang
terjadi kesalahan penerimaan pesan secara lisan/penyampaian hasil laboratorium kritis
X100%
Jumlah pesan secara lisan dan penyampaian hasil laboratorium kritis

3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah yang terjadi kesalahan
pemberian obat LASA dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pemberian obat di kamar obat – jumlah yang terjadi kesalahan pemberian obat
LASA
X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan
mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien dengan tindakan dan keperawatan yang terjadi kesalahan
lokasi, prosedur atau kesalaha identitas dibagi Jumlah pasien yang mendapat tindakan
medis dan keperawatan

Jumlah pasien yang mendapat tindakan medis dan keperawatan – jumlah pasien
dengan tindakan dan keperawatan yang terjadi kesalahan lokasi, prosedur atau
kesalaha identitas
X 100%
Jumlah pasien yang mendapat tindakan medis dan keperawatan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Tanggulangin wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan menggunakan
sabun dan air mengalir. Enam langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus
dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara menghitung


Jumlah tindakan petugas UGD yang tidak didahului Hand Higiene dibagi dengan jumlah
tindakan medis di UGD

Jumlah tindakan medis di UGD – Jumlah tindakan petugas UGD yang tidak didahului
Hand Higiene
X 100%
Jumlah tindakan medis di UGD

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Kejayan dilakukan pengkajian terhadap
kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien
jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang
beresiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan yang
aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menhitung
jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah kunjungan pasien

Jumlah kunjungan pasien – jumlah kejadian pasien jatuh


X 100%
Jumlah kunjungan pasien

Tanggulangin, Maret 2017


KEPALA UPT PUSKESMAS TANGGULANGIN,

drg. ERNI WAHYUNI


PEMBINA
NIP. 19690510 200212 2 002

Anda mungkin juga menyukai