Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PASER

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KRAYAN
Jalan Poros Gn. Kinjang-Muara Adang, Desa Krayan Sentosa, Kecamatan Long Ikis
Kabupaten Paser Kode Pos 76282
e-mail: puskesmaskrayan@gmail.com Handphone/WA: 081 545 604 888
Kode Puskesmas: P.6401060202

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN


NOMOR :501/ /KAPUS/II/2018

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS KRAYAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan dipuskesmas yang


optimal maka diperlukan sasaran – sasaran keselamatan pasien, dan
mengutamakan hak dan kewajiban pasien;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a perlu


menetapkan keputusan kepala puskesmas Krayan tentang sasaran –
sasaran keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Permenkes No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun
2004,tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KRAYAN TENTANG SASARAN –


SASARAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS KRAYAN
KESATU : Penetapan kebijakan tentang Sasaran - sasaran Keselamatan Pasien yang
dilaksanakan oleh pemberi layanan dan penanggung jawab program
seperti yang tertera pada lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Sasaran - sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas Krayan yang
dilaksanakan oleh pemberi layanan dan penanggung jawab program
seperti yang tertera pada lampiran Surat Keputusan ini
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Krayan
Pada tanggal : Februari 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN

GIYANA
Lampiran I
SK KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN
Nomor : 501/ /KAPUS/II/2018
TENTANG SASARAN KESELAMATAN
PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan
keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran –
sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN TARGET


PASIEN
1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi 90%
Pasien
2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat 100%
Kepada Pasien
3. Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur 100%
Tindakan Medis dan Keperawatan
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di ≥70%
Puskesmas
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur, nomor rekam
medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberian obat,
pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang teridentifikasi
tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani
pada unit pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang dilayani oleh
bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi jumlah seluruh pasien
yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat
3. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan
mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung jumlah tindakan yang dilakukan dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan
dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian kesalahan prosedur
X100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Watumalang wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan menggunakan
sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan
pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara menghitung


jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 7 langkah pada 5
keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang
disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Watumalang dilakukan pengkajian terhadap
kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien
jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang
beresiko jatuh dengan memberi tanda pada pintu ruang rawat inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan
yang aman.

Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menhitung jumlah
pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien
yang dirawat.

Jumlah pasien yg dirawat – kejadian pasien jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

Anda mungkin juga menyukai