Anda di halaman 1dari 5

KLINIK PRATAMA RAWAT JALAN

SEHAT SEJAHTERA
Alamat : JL. Kemakmuran No 33, RT 02 RW 01 Plarangan,
Kec. Karanganyar Kab. Kebumen. Telpon (0287) 551537

KEPUTUSAN
PIMPINAN KLINIK SEHAT SEJAHTERA
NOMOR : ………….TAHUN 2023

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIMPINAN KLINIK SEHAT SEJAHTERA

Menimbang : a.bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang


bermutu perlu meningkatkan keselamatan pasien.
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu menetapkan
sasaran -sasaran keselamatan pasien.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Lenek tentang Sasaran
Keselamatan Pasien.

Mengingat : 1. UU Nomor 29 tahun 2009, tentang Praktik Kedokteran;


2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Men.Kes/SK/II/ 2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
4. Peraturan menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/
2008 Tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/III/
2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK SEHAT SEJAHTERA TENTANG


SASARAN KESELAMATAN PASIEN
KESATU : Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :

PIMPINAN KLINIK
SEHAT SEJAHTERA

dr. Hj Yohanita Rini Kristiani, M.Kes


LAMPIRAN : KEPUTUSAN PIMPINAN
KLINIK TENTANG
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN.
NOMOR :
TANGGAL :

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan
bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan
ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET


1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien 100%
2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat 100%
Kepada Pasien
3. Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur Tindakan 100%
Medis dan Keperawatan
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di ≥75%
Puskesmas
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur,
nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat
pemberian obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.

Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien


yang teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi
jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
2. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien
Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien
yang dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat
dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

3. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus
selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi
pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu
dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan
yang dilakukan dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan
seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian kesalahan prosedur
X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Lenek
wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah
dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau hands scrub. Enam
langkah cuci tangan harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien

2. Setelah kontak dengan pasien

3. Sebelum tindakan aseptik

4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah pada 5
keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas
pelayanan klinis yang disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan 6 langkah cuci tangan pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Lenek dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh.
Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien
yang beresiko jatuh dengan memberi tanda pada pintu ruang rawat inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan
lingkungan yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menhitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi
dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yg dirawat – kejadian pasien jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

PIMPINAN KLINIK
SEHAT SEJAHTERA

dr. Hj Yohanita Rini Kristiani, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai