Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA AZ-ZAHRA

NOMOR : /SK/PJ.KLINIK/AZ-ZAHRA/II/2022

TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA AZ-ZAHRA

Menimbang: a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu


ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi sasaran
peningkatan layanan klinis.
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan
sasaran-sasaran keselamatan pasien.

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009, tentang Praktik


Kedokteran;

2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 07 Tahun 2021, tentang klinik

4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 27 tahun 2019 tentang


akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter
dan tempat praktik mandiri dokter gigi.

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.11 tahun 2017 tentang


Keselamatan Pasien.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008


tentang standar pelayanan minimal Rumah Sakit
MEMUTUSKAN.

Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA


AZ-ZAHRA TENTANG SASARAN-SASARAN KESELAMATAN
PASIEN.

Kesatu : Sasaran-sasaran keselamatan pasien seperti yang tertera dalam lampiran


surat keputusan ini

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tangerang

Pada tanggal : 2022

Penanggung jawab klinik Pratama AZ-ZAHRA

Dr. Ahmad Choir, MARS


LAMPIRAN : Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pratama AZ-ZAHRA
NOMOR : 10/SK/PJ.KLINIK/AZ-ZAHRA/II/2019

TANGGAL : 21 Februari 2019


TENTANG : Sasaran Keselamatan Pasien

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong


perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus
berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.

Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran


– sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien

NO INDIKATOR SASARAN TARGET


KESELAMATAN PASIEN

1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%

2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif 100%

3. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%

4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan ≥80%


Keperawatan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Klinik ≥90%

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%


1. Ketepatan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, tanggal lahir, alamat,
nomor rekam medis pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

2. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat
sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan
mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara
menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat sesuai prosedur
dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur
X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Klinik


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Klinik AZ-ZAHRA wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir. Enam langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Klinik dilakukan dengan cara menghitung


jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 6 langkah pada 5
keadaan tersebut di atas dibagi dengan jumlah semua petugas pelayanan klinis.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 6 langkah pada 5 keadaan

X 100%

Jumlah semua petugas pelayanan klinis

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Klinik AZ-ZAHRA dilakukan pengkajian terhadap
kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya
pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien yang beresiko jatuh dengan
memakaikan gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan
lingkungan yang aman.

Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menghitung
jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.
Jumlah pasien yang jatuh

X 100%

Jumlah semua pasien yang dirawat

Anda mungkin juga menyukai