Kop klinik
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK TENTANG SASARAN KESELAMATAN
PASIEN KLINIK PRATAMA PMI BOYOLALI
Kesatu : Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :……………………..
pada tanggal…………….………..
PIMPINAN KLINIK………………..,
L
AMPIRAN KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK ………….
NOMOR / / /2018
TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam
pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan
keahlian atas permasalahan ini.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, tanggal lahir,
nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberian
obat, pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien
yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian kesalahan prosedur
X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas wajib menjaga kebersihan tangan
dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Tujuh langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan,
yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Setiap pasien yang dirawat di Klinik dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan risiko
jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan
dengan cara:
a. Memberikan identifikasi resiko jatuh pada setiap pasien yang memiliki resiko jatuh
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan
yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menhitung
jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi dengan jumlah semua
pasien yang dirawat.
dr………………………………………..