Anda di halaman 1dari 12

INDENTIFIKASI INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME PELAYANAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

NO INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME


Jumlah Tenaga 1. Melaksanakan 1. Cakupan
Sanitasi Inspeksi Kesehatan penduduk yg
1 Lingkungan Lingkungan Jamban menggunakan
(TSL) sesuai Keluarga Sehat jamban keluarga
standar sehat
Kompotensi 2. Melaksanakan 2. Cakupan
Tercapainya
Tenaga Sanitasi Inspeksi Kesehatan inspeksi kesehatan
Rumah Tangga
2 Lingkungan Lingkungan Sarana Air lingkungan saran
Sehat
(TSL) sesuai Bersih/Minum air bersih/minum
standar
3. Melaksanakan 3. Cakupan
Sarana
Inspeksi Kesehatan inspeksi kesehatan
3 prasaran sesuai
Lingkungan Sanitasi lingkungan
standar
Rumah sanitasi rumah
4. Melaksanakan 4. Presentase
Inspeksi Kesehatan pengelola Sentra
Lingkungan Sentra Makanan Jajanan
Makanan Jajanan yg yg mendapatkan Tercapainya
mendapatkan pembinaan dan Tempat
pembinaan dan pengawasan Pengelolaan
pengawasan Makanan yang
5. Melaksanakan 5. Presentase Layak dan
Inspeksi Kesehatan Tempat Pengolahan Aman
Lingkungan Tempat Pangan (TPP) yang
Pengolahan Pangan memenuhi syarat
(TPP) Higiene Sanitasi
6. Melaksanakan 6. Presentase Tercapainya
pengawasan Kesehatan Sarana Tempat / sarana
Lingkungan di Sarana fasilitas umum Tempat /
Tempat / fasilitas (TFU) yang fasilitas umum
umum (TFU) memenuhi syarat. (TFU) yang
Layak dan
Aman
7. Melaksanakan 7. Presentase
STBM Pilar 1 - Stop Kelurahan yang
Tercapainya
Buang Air Besar telah Stop Buang
Kelurahan yang
Sembarangan (Stop Air Besar
Stop BABS
BABS) Sembarangan (Stop
BABS))
8. Melaksanakan 8. Presentase Tercapainya
STBM Pilar 2 - Cuci Kepala Keluarga Kepala
Tangan Pakai Sabun yang telah Keluarga yang
(CTPS) terverifikasi STBM Memiliki sarana
Pilar 2 Cuci CTPS dan dapat
Tangan Pakai mempraktekan
Sabun (CTPS) dan
mengetahui
waktu kritis
CTPS
RUMUSAN INDIKATOR MUTU INPUT

No Jenis Indikator Mutu Input Target


1 Ketersediaan TSL sesuai standar 100%
2 Kompotensi TSL sesuai standar 100%
3 Ketersediaan Sarana prasaran sesui standar 100%

RUMUSAN INDIKATOR MUTU OUTPUT

No Jenis Indikator Mutu Output Target


1 Cakupan penduduk yg menggunakan jamban keluarga sehat 30%
Cakupan inspeksi kesehatan lingkungan saran air
2 bersih/minum 25%
3 Cakupan inspeksi kesehatan lingkungan sanitasi rumah 30%
Presentase pengelola Sentra Makanan Jajanan yg mendapatkan
4 pembinaan dan pengawasan 35%
Presentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi
5 syarat Higiene Sanitasi 50%
Presentase Sarana Tempat / fasilitas umum (TFU) yang
6 mendapat pengawasan 50%
Presentase Kelurahan yang telah Stop Buang Air Besar
7 Sembarangan (Stop BABS)) 100%
Presentase Kepala Keluarga yang telah terverifikasi STBM Pilar 2
8 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) 50%

RUMUSAN INDIKATOR MUTU PROSES

No Jenis Indikator Mutu proses Target


Kepatuhan melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan
1 Jamban Keluarga Sehat 100%
Kepatuhan melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan Sarana
2 Air Bersih/Minum 100%
Kepatuhan melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan
3 Sanitasi Rumah 100%
Kepatuhan melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan Sentra
4 Makanan Jajanan yg mendapatkan pembinaan dan pengawasan 100%
Kepatuhan melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan
5 Tempat Pengolahan Pangan (TPP) 100%
Kepatuhan melaksanakan pengawasan Kesehatan Lingkungan di
6 Sarana Tempat / fasilitas umum (TFU) 100%
Kepatuhan Melaksanakan Pemicuan STBM - Stop Buang Air
7 Besar Sembarangan (Stop BABS) 100%
Kepatuhan melaksanakan Pemicuan STBM - Cuci Tangan Pakai
8
Sabun (CTPS) 100%
RUMUSAN INDIKATOR MUTU OUTCOME

No Jenis Indikator Mutu Outcome Target


1 Tercapainya Rumah Tangga Sehat 80%
2 Tercapainya Tempat Pengelolaan Makanan yang Layak dan Aman 80%
Tercapainya sarana Tempat / fasilitas umum (TFU) yang Layak dan
3 50%
Aman
4 Tercapainya Kelurahan yang Stop BABS 100%
Tercapainya KK yang Memiliki sarana CTPS dan dapat
5 50%
mempraktekan dan mengetahui waktu kritis CTPS

PROFIL INDIKATOR TERPILIH BERDASARKAN CURAH PENDAPAT

N Targe
o Jenis Indikator Mutu Output t
1 Cakupan penduduk yg menggunakan jamban sehat 30%
2 Cakupan inspeksi saran air bersih/minum 25%
3 Cakupan inspeksi sanitasi rumah 30%
Presentase pengelola sentra makanan jajanan yg pembinaan dan
4
pengawasan 35%
Presentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat
5 Higiene Sanitasi 50%
Presentase Sarana Tempat / fasilitas umum (TFU) yang memenuhi
6
syarat. 50%
Presentase Kelurahan yang telah Stop Buang Air Besar Sembarangan
7
(Stop BABS) 100%
Presentase Kepala Keluarga yang telah terverifikasi STBM Pilar 2 Cuci
8
Tangan Pakai Sabun (CTPS) 50%

1. Jamban Keluarga Sehat

Judul Indikator Melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan


Jamban Keluarga Sehat
Dasar pemikiran Pedoman Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023
Dimensi Mutu -
Tujuan 1. Untuk mengetahui jumlah jiwa yang menggunakan
jamban sehat
2. Mengetahui dan meminimalisir risiko penyakit
yang mungkin ditimbulkan sarana jamban yang
tidak memenuhi syarat kesehatan
Definisi Operasional Penggunaan jamban keluarga sehat adalah setiap kondisi
individu dalam komunitas memanfaatkan fasilitasi
jamban yang saniter yaitu suatu kondisi fasilitas sanitasi
yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan :
1. Tidak mengakibatkan penyebaran langsung bahan
yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan
kotoran manusia
2. Dapat mencegah vektor pembawa penyakit untuk
menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan
sekitar
Jenis Indikator Melaksanakan inspeksi Kesehatan lingkungan Jamban
Keluarga sehat
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah Penduduk yang menggunakan Jamban Keluarga
sehat yang di inspeksi
Denominator (Penyebut) Jumlah penduduk yang ada di wilayah tersebut (total
penduduk)
Target Tercapai 30 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Jumlah penduduk yang menggunakan Jamban Keluarga
sehat
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula pengukuran Jumlah penduduk yang menggunakan jamban keluarga
sehat yang di Inspkesi x 100
Jumlah penduduk yang ada di wilayah tersebut (total
penduduk)
Metode Pengumpulan Observasi menggunakan form sesuai SOP
data
Sumber Data Data Primer (Hasil observasi)
Instrumen pengambilan Formulir Inspeksi Kesehatan lingkungan Jamban
data
Besar sampel Total penduduk yang mengguanakan jamban keluarga
sehat
Cara pengambilan Total penduduk yang mengguanakan jamban keluarga
sampel periode sehat
pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Penanggung jawab Koordinator Kesehatan lingkungan

2. Sarana Air Bersih / Minum

Judul Indikator Melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air


Bersih / Minum
Dasar pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2023
Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintahn
Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
Dimensi Mutu -
Tujuan 1. Mengetahui dan meminimalisir risiko penyakit yang
mungkin ditimbulkan dari sarana air bersih/minum
yang tidak memenuhi syarat kesehatan
2. Memberikan tindak lanjut perbaikan terhadap
sarana air bersih/minum yang diperiksa
Definisi Operasional Air minum adalah air yang melalui pengolahan atau
tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung di minum. Standar baku mutu
kesehatan lingkungan media air minum dituangkan
dalam parameter yang menjadi acuan air minum aman,
Paramter yang dimaksud meliputi
fisik,mikrobiologi,kimia serta radiokaktif.
Jenis Indikator Melaksanakan inspeksi Kesehatan lingkungan sarana
air bersih/ minum
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah sarana air bersih / minum yang diinspeksi
Denominator (Penyebut) Jumlah sarana air bersih/minum yang ada di wilayah
tersebut (total sarana)
Target Tercapai 25 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua Sarana Air Bersih/Minum yang memenuhi
persyaratan sanitasi yang memenuhi minimal nilai
standar
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula pengukuran Jumlah sarana air bersih / minum yang di Inspkesi
X 100
Jumlah sarana air bersih/ minum yang ada di wilayah
tersebut (total sarana)
Metode Pengumpulan Observasi menggunakan form sesuai SOP
data
Sumber Data Data Primer (Hasil observasi)
Instrumen pengambilan Formulir Inspeksi Kesehatan lingkungan SAM
data
Besar sampel Total Sarana Air Bersih / Minum
Cara pengambilan Total Sarana Air Bersih /Mimun
sampel periode
pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Penanggung jawab Koordinator Kesehatan lingkungan

3. Sanitasi Rumah

Judul Indikator Melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan


Sanitasi Rumah

Dasar pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun
2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahan Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan
Dimensi Mutu -
Tujuan 1. Mengetahui dan meminimalisir resiko penyakit
atau kecelakaan yang mungkin ditimbulkan
oleh sarana dan bangunan yang tidak
memenuhi syarat kesehatan
2. Memberikan tindak lanjut perbaikan terhadap
sarana dan bangunan yang diperiksa
Definisi Operasional Penyehatan Sarana dan bangunan adalah upaya
Kesehatan lingkungan dalam pengendalian faktor
resiko penyakit pada Sarana dan Bangunan.
Faktor fisiko penyakit merupakan hal-hal yang
memiliki potensi terhadap timbulnya penyakit
Upaya tersebut mencakup kegiatan Pengawasan
Kualitas Sanitasi Sarana dan Bangunan
a. Surveilans terhadap situasi kondisi setiap
variabel Kesehatan Lingkungan Sarana dan
bangunan yang dipersyaratkan
b. Melakukan analisis risiko atas temuan
kondisi setiap variabel Kesehatan
Lingkungan Sarana dan Bangunan
c. Rekomendasi tindak lanjut disusun
berdasarkan hasil analisis risiko dan di
komunikasikan kepada pengelola bangunan
dan pengguna bangunan sesuai dengan
kewenangannya.
Jenis Indikator Cakupan inspeksi kesehatan lingkungan sanitasi
rumah
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah Rumah di inspeksi
Denominator (Penyebut) Jumlah keseluruhan rumah yang ada di wilayah
tersebut
Target Tercapai 30 %
Kriteria Kriteria Inklusi : semua rumah yang diinspeksi
Kriteria Eksklusi : Tidak ditemuinya pemilik
Rumah Tangga yang akan diperiksa
Pemilik rumah menolak untuk diperiksa
Formula pengukuran Jumlah Rumah diinspeksi x 100
Jumlah keseluruhan rumah yang ada di wilayah
tersebut
Metode Pengumpulan Observasi
data
Sumber Data Data Primer (Hasil observasi)
Instrumen pengambilan Formulir Kartu Rumah
data
Besar sampel Total rumah
Cara pengambilan Total rumah
sampel periode
pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Penanggung jawab KP. Kesehatan lingkungan
4. Sentra Makanan Jajanan

Judul Indikator Melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan


Sentra Makanan Jajanan yg mendapatkan
pembinaan dan pengawasan
Dasar pemikiran 1. Pedoman Pengawasaan Higiene Sanitasi Pangan
Berbasis Risiko, Kementerian Keseshatan RI Tahun
2021;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun
2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahn Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan;
Dimensi Mutu -
Tujuan 1. Mengetahui dan meminimalisir risiko penyakit ,
keracunan makanan dan gangguan kesehatan lain
nya yang mungkin ditimbulkan dar TPM yang
tidak memenuhi syarat,
2. Memberikan tindak lanjut perbaikan terhadap
TPM yang diperiksa yang tidak sesuai standar
Definisi Operasional Tempat pengolahan pangan bagi sekumpulan gerai
pangan jajanan ataupun tanpa proses pemasakan
yang dikelola oleh Pemerintah/Pemerintah
Daerah/swasta/institusi lain dan memiliki
struktur pengelola/penanggung jawab. Contoh
sentra pangan jajanan/kantin di pusat
perbelanjaan, perkantoran,institusi, kantin satuan
pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM)
Jenis Indikator Melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sentra Makanan Jajanan yg mendapatkan
pembinaan dan pengawasan
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah Sentra Makanan Jajanan yang dibina dan
diawasi
Denominator (Penyebut) Jumlah Sentra Makanan Jajanan yang ada di
Wilayah dan kurung waktu yang sama
Target Tercapai 35 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua Sentra Makanan Jajanan yang dibina dan
diawasi
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula pengukuran Jumlah Sentra Makanan Jajanan yang dibina dan
diawasi x 100
Jumlah Sentra Makanan Jajanan yang ada di
wilayah tersebut (total sarana)
Metode Pengumpulan Observasi menggunakan form sesuai SOP
data
Sumber Data Data Primer (Hasil observasi)
Instrumen pengambilan Formulir Inspeksi Kesehatan lingkungan Sentra
data Makanan Jajanan
Besar sampel Total Sentra Makanan Jajanan
Cara pengambilan Total Sentra Makanan Jajanan
sampel periode
pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Penanggung jawab Koordinator Kesehatan lingkungan
5. Tempat Pengolahan Pangan (TPP)

Judul Indikator Melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan


Tempat Pengolahan Pangan (TPP)
Dasar pemikiran 1. Pedoman Pengawasaan Higiene Sanitasi Pangan
Berbasis Risiko, Kementerian Kesehatan RI Tahun
2021;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun
2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahn Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan;
Dimensi Mutu -
Tujuan Mengetahui dan meminimalisir risiko penyakit ,
keracunan makanan dan gangguan kesehatan lain
nya yang mungkin ditimbulkan dari TPP yang tidak
memenuhi syarat Higiene sanitasi,
Definisi Operasional Tempat pengolahan pangan bagi sekumpulan gerai
pangan jajanan ataupun tanpa proses pemasakan
yang dikelola oleh Pemerintah/Pemerintah
Daerah/swasta/institusi lain dan memiliki
struktur pengelola/penanggung jawab. Contoh
sentra pangan jajanan/kantin di pusat
perbelanjaan, perkantoran,institusi, kantin satuan
pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM)
Jenis Indikator Presentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP) yang
memenuhi syarat Higiene Sanitasi
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah Tempat Pengolahan Pangan yang
memenuhi syarat hygiene sanitasi
Denominator (Penyebut) Jumlah Tempat Pengolahan Pangan yang terdaftar
di Wilayah dan kurung waktu yang sama
Target Tercapai 50 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua Tempat Pengolahan pangan yang
memenuhi syarat higiene sanitasi
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula pengukuran Jumlah Tempat Pengolahan Pangan yang
memenuhi syarat hygiene sanitasi x 100
Jumlah Tempat Pengolahan Pangan yang terdaftar
di wilayah tersebut (total sarana)
Metode Pengumpulan Observasi menggunakan form sesuai SOP
data
Sumber Data Data Primer (Hasil observasi)
Instrumen pengambilan Formulir Inspeksi Kesehatan lingkungan TPP
data
Besar sampel Total Tempat Pengolahan Pangan
Cara pengambilan Total Tempat Pengolahan Pangan
sampel periode
pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Penanggung jawab Koordinator Kesehatan lingkungan
6. Tempat Fasilitas Uumu (TFU)

Judul Indikator Cakupan inspeksi kesehatan lingkungan Sarana Tempat /


Fasilitas Umum (TFU) yang Memenuhi Syarat
Dasar pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun
2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahan Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan
Dimensi Mutu -
Tujuan 1. Terawasinya sanitasi sarana tempat / fasilitas umum
2. Sebagai bahan perencanaan tindak lanjut untuk
mencegah masalah Kesehatan Masyarakat terkait
dengan tempat fasilitas umum
Definisi Operasional  Tempat Fasilitas Umum/ TFU adalah lokasi, sarana,
dan prasarana antara lain: fasilitas; tempat ibadah;
hotel; rumah makan dan usaha lain yang sejenis;
sarana olahraga; sarana transportasi darat, laut,
udara, dan kereta api; stasiun dan terminal; pasar
dan pusat perbelanjaan;, bandar udara, dan pos
lintas batas darat negara; dan tempat dan fasilitas
umum lainnya.
 Hasil Pengawasan sesuai standard (IKL) adalah
berupa Rekomendasi TFU yang telah dilakukan
pengawasan sesuai standar tersebut Memenuhi
Syarat lingkungan (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat
lingkungan (TMS) yang direkomendasikan oleh
Puskesmas/Dinas Kesehatan Kab/Kota kepada
Penyelenggara/Pengelola TFU.
 TFU yang hasil Pengawasan sesuai standard (IKL)
nya Tidak Memenuhi Syarat (TMS) harus ditindak
lanjuti oleh Penyelenggara/Pengelola TFU untuk
dilakukan Intervensi dengan /OPD terkait.
Jenis Indikator Cakupan Inspeksi Kesehatan Lingkungan TFU
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah TFU yang dilakukan pengawasan sesuai
standar (IKL) minimal 1 kali dalam setahun
Denominator (Penyebut) Jumlah TFU yang terdaftar
Target Tercapai 50 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua TFU yang memenuhi minimal nilai standar
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula pengukuran Jumlah TFU yang dilakukan pengawasan sesuai standard (IKL)
minimal 1kali dalam kurun waktu setahun
¿ ¿ x 100 % ¿
¿ Jumlah TFU terdaftar
Metode Pengumpulan Observasi, pemeriksaan,pengukuran
data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen pengambilan Formulir Inspeksi Kesehatan lingkungan TFU
data
Besar sampel Total Sarana Tempat Fasilitas Umum
Cara pengambilan Total Sarana Tempat Fasilitas Umum
sampel periode
pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Periode analisis dan Tahunan
pelaporan data
Penanggung jawab KP.Kesehatan lingkungan

7. STBM PILAR 1 STOP BABS

Judul Indikator Melaksanakan STBM Pilar 1 - Stop Buang


Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
Dasar pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan No 3 Tahun
2014 Tentang STBM
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2
Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintahan Nomor 66 Tahun
2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
4. Pedoman Pelaksanaan STBM Kemenkes
Tahun 2023
Dimensi Mutu -
Tujuan Mewujudkan perilaku Masyarakat yang
hygiene dan saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan derajat Kesehatan
Masyarakat setinggi-tingginya dengan adanya
perubahan perilaku yang BABS menjadi STOP
BABS.
Definisi Operasional Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) adalah
Kondisi ketika setiap KK dalam desa/kelurahan tidak
lagi melakukan perilaku buang air besar
sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit
Desa/kelurahan dengan Stop Buang Air
Besar Sembarangan (SBS) didefinisikan
sebagai desa/kelurahan yang seluruh
penduduknya tidak lagi melakukan praktik
buang air besar sembarangan melalui proses
verifikasi.
Jenis Indikator Hasil
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah desa/kelurahan yang telah diverifikasi
SBS diwilayah pada periode yang sama
Denominator (Penyebut) Jumlah desa/kelurahan di wilayah dan pada
periode yang sama
Target Tercapai 100 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Semua KK berperilaku buang air besar di
jamban
Kriteria Eksklusi : -
Formula pengukuran Jumlah desa/kelurahan yang telah diverifikasi
SBS diwilayah pada periode yang sama x
100
Jumlah desa/kelurahan di wilayah dan pada
periode yang sama
Metode Pengumpulan data Observasi
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen pengambilan data Formulir Inspeksi Kesehatan lingkungan
jamban keluarga,Form pilar 1
Besar sampel Total kk yang ada di wilayah tersebut

Cara pengambilan sampel periode Total kk yang ada di wilayah tersebut


pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Periode analisis dan pelaporan Tahunan
data
Penanggung jawab KP.Kesehatan lingkungan

8. STBM PILAR 2 CTPS

Judul Indikator Melaksanakan Pemicuan STBM - Cuci Tangan


Pakai Sabun (CTPS) di tingkat rumah tangga

Dasar pemikiran 1. Pedoman Pelaksanaan Sanitasi Berbasis


Masyarakat (STBM), Direktorat Penyehatan
Lingkungan Tahun 2023;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun
2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahan Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan;
Dimensi Mutu -
Tujuan Memastikan telah terjadi perubahan perilaku dan
dapat memiliki sarana CTPS serta mempraktekkan
dan mengetahui waktu kritis CTPS.
Definisi Operasional Kondisi ketika setiap Kepala Keluarga dalam
Kelurahan/Desa memiliki sarana CTPS dengan air
mengalir dan sabun, dapat mempraktekkan dan
mengetahui waktu kritis CTPS serta mengetahui
waktu kritis.
Jenis Indikator Presentase Kepala Keluarga yang telah terverifikasi
STBM Pilar 2 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah Kepala Keluarga CTPS yang terverifikasi
Denominator (Penyebut) Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga yang ada di
wilayah tersebut
Target Tercapai 50 %
Kriteria Kriteria Inklusi : semua Kepala Keluarga CTPS yang
telah terverifikasi
Kriteria Eksklusi :
Formula pengukuran Jumlah Kepala Keluarga CTPS yang telah
terverifikasi x 100
Jumlah kepala Keluarga yang ada di wilayah
tersebut
Metode Pengumpulan data Observasi
Sumber Data Data Primer (Hasil observasi)
Instrumen pengambilan data Formulir Kartu Rumah
Besar sampel Total Kepala Keluarga
Cara pengambilan sampel Total Kepala Keluarga
periode pengumpulan data
Penyajian data Tabel
Pelaporan data Bulanan
Periode analisis Triwulan
Penanggung jawab KP. Kesehatan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai