KEBIJAKAN NASIONAL
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
1
Bersama Wujudkan
Masyarakat Sehat
melalui Air Minum
dan Sanitasi
Implementasi
6.A
Kemitraan
multi sektor
6.B
Partisipasi
Lokal/Daer
ah
• RPJMN 2015-2019
Mendorong pembangunan infrastruktur dasar
air minum dan sanitasi melalui pencapaian
universal access
Akses
Universal
“Pemenuhan hak dasar sudah
tidak bisa ditawar lagi”
100%
PENINGKATAN SANITASI DAN AIR MINUM
JALAN MENUJU UNIVERSAL ACCESS
( 100 – 0 – 100 )
TAHUN 2019
TARGET UNIVERSAL AKSES
AIR MINUM & SANITASI TAHUN 2019
Penyehatan Air
Kualitas
Air
Perilaku
Higiene
Sanitasi
Sanitasi Dasar
TARGET PENCAPAIAN INDIKATOR s.d 2019
DIREKTORAT KESLING
MENTERI KESEHATAN
Desember 2017
Diseminasi
terbatas
Finalisasi
Petunjuk Teknis
TUJUAN
MENTERI KESEHATAN
1. Data PKAM yang harus dientrikan kedalam sistem monev PKAM oleh
sanitarian puskesmas yaitu semua data sarana yang berada diwilayah kerja
puskesmas bersangkutan dan harus diperbaharui setiap tahunnya. yaitu :
• Jaringan perpipaan, baik PDAM maupun non PDAM ( misal, perpipaan yang dibangun oleh
Pamsimas, PAMSTBM dll ), Depot Air minum, Sarana air minum komunal Bukan jaringan
perpipaan(sumur dangkal,sumur pompa tangan,bak penampungan air hujan,terminal
air,mobil tangki air atau perlindungan mata air )
2. Semua sasaran PKAM yang sudah terdata harus dilakukan IKL oleh sanitarian
puskesmas dengan menggunakan formulir IKL yang bisa didownload pada
aplikasi sistem E monev PKAM. (kesling.kesmas.kemkes.go.id) Berdasarkan
hasil IKL diperoleh tingkat risiko pencemaran sarana air minum.
• Tingkat risiko Amat Tinggi (AT) dan Tinggi (T) diberikan rekomendasi perbaikan fisik sarana
air minum untuk memperbaiki kualitas airnya
• Tingkat risiko Sedang (S) dan Rendah (R) dilakukan pengambilan sampel air oleh sanitarian
puskesmas dan pengujian kualitas air oleh Laboratorium Kesehatan Daerah / Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota ( pelaksanaannya mengacu pada Permenkes No. 736 tahun 2010
tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum )
Penjelasan (lanjutan)
MENTERI KESEHATAN