Anda di halaman 1dari 4

Tabel identifikasi sumber

bahaya pengambilan sampel


air limbah industri
Identifikasi Sumber Bahaya Melalui Analisis Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis, JSA)
Tujuan : Pemantauan lingkungaan Lokasi: ……………………
Kegiatan : Pengambilan Sampel Limbah Tanggal: …………………
Pertimbangan umum
1) petugas pengambil sampel telah memiliki izin memasuki area instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
2) mematuhi semua peraturan yang berlaku di industri termasuk mengikuti safety induction dan saat melakukan pengambilan sampel harus senantiasa didampingi oleh perwakilan pihak indusri
3) kalibrasi dan/atau uji kinerja peralatan pengukuran parameter lapangan
4) menjaga kebersihan selama dan setelah pengambilan sampel air limbah
5) tidak melakukan kegiatan pengambilan sampel air limbah saat hujan atau jalan licin
Langkah kerja Identifikaasi potensi bahaya Tindakan pencegahan Persyaratan peralatan
kecelakaan kendaraan periksa kondisi kendaraan
Mobilisasi dan demobilisasi peralatan kendaraan dalam keadaan layak pakai dan
pengambian sampel air limbah mobil mogok sopir sehat dan cukup istirahata sabuk pengaman dipakai berkendara
ikut peraturan lalu lintas
mengangkat dan menurunkan kotak peralatan usahakan kotak peralatan memiliki pegangan
kotak peralatan yang terlalu berat bisa terjatuh minimal 2 orang atau pengikat
Mengangkat dan menurunkan kotak peralatan saat diangkat atau diturunkan sehingga dapat
pengambilan sampel air mengakibatkan peralatan rusak dan mencederai posisi badan saat mengankat dan
kaki atau tangan petugas gunakan sarung tangan dan safety boots
menurunkan kotak harus benar

Membuka dan menutup kotak peralatan Terjepit sat membuka atau menutup kotak membuka dan menutup kotak peralattan
gunakan sarung tangan
pengambilan sampel air limbah peralatan secara hati-hati

petugas terjatuh ke IPAL atau terpapar limbah lakukan tahapan erja pengambilan sampel kenakan coverall, helmet, safety boots,
Melakukan pengambilan sampel air limbah
dengan hati-hati masker, eye protection, earplug
air limbah tumpah

peralatan pengukuran terjatuh sehingga rusak dan lakukan tahapan kerja pengukuran parameter gunakan sarung tangan pengaman dan
Melakukan pengukuran parameter lingkungan
mencederai kaki atau tangan petugas lapangan dengan hati-hati masker tahan asam

sampel terjatuh dan pecahan botol melukai kaki


Mengemas sampel kedalam kotak pendingin kemas sampel dengan hati-hati gunakan safety boots dan sarung tangan
atau tangan
Disiapkan oleh, Dikaji ulang oleh, Disahkan oleh, Disetujui oleh,

(Petugas Pengambil Sampel) (Penyelia Pengambil Sampel) (Manajer Teknis) (Perwakilan Industri)
Tabel Identifikasi Tahapan
Kritis Metode Pengujian
No Persyaratan Metode Pengujian sesuai SNI 6989.4-2009 Cara Uji Fe dalam Air dan Air Limbah secara Spektrofotomeetri Seraoan Atom Pengendalian
Ruang lingkup metode pengujian Fe total dan terlarut dalam air dan air limbah secara SSA pda kadar Fee 0.3-10 mg/L pada panjang gelombang Bedakan tahapan pengujian
248.3 nm logam Fe total dan terlarut
1 Catatan: Kesesuaian jenis kertas saring
a) besi terlarut adalah besi dalam air yang dapat lolos kertas saring membran pori 0.45 µm
b)besi total adalah besi yang terlarut dan tersuspensi dalam air setelah dilakukan destruksi
Persyaratan air bebas mineral dan larutan pengencer Penuhi persyaratan:
2 air bebas mineral yang digunakan <2 µS/cm kalibrasi konduktimeter
larutan pengencer yang digunakan merupakan HNO3 yang diencerkan hingga ph<2 gunakan HNO3 pekat p.a
Perlakuan awal sampel uji dilapangan Penuhi persyaratan:
wadah: botol plasti (polipropile, PP) atau botol gelas botol bebas kontaminan
a) untuk logan terlarut saring dngan saringan berpori 0.45 µm dan tambahkan HNO3 hingga pH<2 gunakan HNO3 pekat p.a
3 volume HNO3 ≤0.5 % dari
b)untuk logam totl asamkan dengan HNO3 hingga pH <2
volume sampel uji
lama penyimpanan 6 bulan
kondisi penyimpanan: suhu ruang
Penuhi persyaratan:
r ≥ 0.995
Kurva kalibrasi dibuat dengan 1 blanko dan minimal 3 kadar larutan kerja yang berbeda secara prposional pada rentang pengukuran , kadar deret
4 Pnilai ≤ 0.05
larutan kerja terendah = LoQ metode (0.3mg/L)
intersep ≤ MDL
%RLCS = 100±5%
Operasikan AAS dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengukuran besi. Salah satu cara mengoptimalkan AAS yaitu dengan
5 Penuhi persyaratan
uji senditivitas
Penerapan pengendalian mutu:
a) gunakan bahan kimia p.a
b) gunakan alat gelas bebas kontaminan
c) gunakan alat ukur yang terkalibrasi
d) dikerjakan oleh analis yang kompeten
e) r ≥ 0.995 dengan intersep ≤ MDL
Penuhi persyaratan pengendalian
6 g) lakukan analisa duplo dengan frekuensi 5 - 10% per batch atau minimal 1 kali untuk jumlah sampel uji < 10 sebagai kontrol ketelitian analisis. Jika
mutu
%RPD >10% maka dilakukan pengukuran selanjutnya hingga diperoleh nilai %RPD ≤10%

f) lakukan analisa blanko dengan frekuensi 5 - 10% per batch atau minimal 1 kali untuk jumlah sampel uji < 10 sebagai kontrol kontaminan

h) lakukan kontrol akurasi dengan spike matrix atau salah satu standar kerja dengan frekuensi 5 - 10 % per batch atau minimal 1 kali untuk 1 batch.
Kiasaran persen temu balik untuk spike matrix adalah 85-115% dan utnuk standar kerja 90-110%

7 Buat kedali (control chart) untuk akurasi dan presisi analisis Penuhi persyaratan

Anda mungkin juga menyukai