Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA

PENGOPERASIAN PERALATAN PENUKAR ION SEDERHANA

Tujuan :
1. Siswa dapat melaksanakan pemeriksaan keamanan pra-pengoperasian alat
2. Siswa dapat melaksanakan pengoperasian peralatan penukar ion sederhana
3. Siswa dapat menganalisa hasil pengolahan air dengan peralatan penukar ion sederhana

Alat alat yang digunakan :


Alat Spesifikasi
 Alat penukar ion sederhana Umum
 Ember atau tempat penampungan air Umum
 Conductivity Meter TLE-751 Model pH/ORP/Cond/DO Meter
Tryte Technologies
ISO 9001:2008
 Set alat uji kesadahan air :
1. Buret 50 mL 1 buah
2. Labu ukur 100 mL 3 buah
3. Pipet volume 25 mL 1 buah
4. Botol semprot 1 buah
5. Klem dan statif 1 set
6. Pipet tetes 1 buah
7. Corong gelas 1 buah
8. Pipet ukur 1 mL 1 buah
9. Labu Erlenmeyer 3 buah
10. Gelas kimia 100 mL 3 buah

Bahan bahan yang digunakan :


Bahan Spesifikasi
Air Arang aktif, zeolit, pasir silika
EDTA 0,01M
Indikator EBT
Buffer pH 10

Cara Kerja :
Intruksi Kerja Tahapan
Pastikan Sistem pengamanan - Mengecek kabel power alat penukar ion dan dipastikan dalam keadaan
pada peralatan sesuai kering
prosedur.
Periksa kondisi sistem - Mengecek semua valve pada sistem perpipaan
perpipaan dan peralatan - Mengecek tutup tabung resin dan dipastikan sudah tertutup sempurna
pendukung sesuai prosedur.
Setiap ketidaksesuaian - Melaporkan apabila pompa tidak berfungsi dengan baik
dilaporkan sesuai - Melaporkan apabila ada kebocoran pada tabung resin
prosedur.
Periksa Kesiapan start up - Membuka valve pada tabung kation, anion dan mix bed
sesuai prosedur. - Membuka valve flow meter sampai putaran penuh
- Menyalakan saklar on pada pompa

Valve-valve diatur sesuai - Membuka valve pada flow meter tabung kation, anion dan mix bed
kecepatan proses terbuka penuh
yang diperlukan
Nilai parameter hasil proses - Air umpan pada bak penampung selalu terisi penuh
pengolahan - Mengambil sampel pada variasi waktu menit ke- 2, 4 dan 6
dipastikan sesuai dengan - Menganalisis sampel :
prosedur. 1) Titrasi Kompleksometri
a.Mengambil sampel 50 mL sampel untuk diencerkan pada labu
ukur 100 Ml
b. Mengambil 50 mL sampel yang sudah diencerkan ke dalam
labu Erlenmeyer
c. Menambahkan sejumput serbuk indikator EBT
d. Menambahkan larutan buffer pH 10 sebanyak 1 mL
e. Mentitrasi sampel dengan larutan EDTA 0,01 M yang ditandai
dengan titik akhir titrasi berwarna biru seulas
f. Mencatat volume titrasi
g. Menghitung kadar kesadahan sampel
2) Konduktivitas
a. Mengkalibrasi alat kondutiviti meter dengan aquades hingga
menunjukkan rentang angka puluhan
b. Mengukur kondutivitas sampel pada menit ke-2, 4 dan 6
(angka menunjukkan rentang ratusan)
- Mencatat hasil pengukuran konduktivitas sampel

Kondisi resin dilaporkan - Melihat kondisi resin pada tabung


melalui catatan - Mencatat fenomena yang teramati dalam tabung resin
pengoperasian peralatan.
Lakukan Shut down peralatan - Mematikan saklar
sesuai prosedur - Menutup valve flow meter
- Menutup valve kation, anion dan mix bed

Tabel Pengamatan.
TABEL 1. DATA PENGUKURAN KONDUKTIVITAS
Waktu Konduktivitas
NO Suhu (oC)
(menit) (µs)
1
2
3

TABEL 2. DATA PENGUKURAN KESADAHAN


Waktu Kesadahan
NO
(menit) (mg/L)
1
2
3
Pembahasan :

Kesimpulan :
LEMBAR KERJA
PENGOPERASIAN PERALATAN ABSORBSI

Tujuan :
- Siswa dapat melaksanakan pemeriksaan keamanan pra-pengoperasian alat
- Siswa dapat melaksanakan pengoperasian peralatan absorpsi
- Siswa dapat melakukan analisa gas CO2 yang terabsorpsi berdasarkan metode titrimetri

Alat alat yang digunakan :


1. Peralatan Absorpsi
2. Alat uji CO2, dengan cara titrimetri
Bahan bahan yang digunakan :
1. Natrium Hidroksida (NaOH): Menggunakan NaOH teknis berbentuk kristal dan berwarna putih.
2. Gas Karbondioksida (CO2): Menggunakan CO2 teknis yang dicairkan
3. Udara: Menggunakan udara dari kompresor.
4. Aquadest (H2O): Menggunakan H2O dari proses Reverse Osmosis (RO).
5. HCl: Menggunakan HCl dengan kemurnian 25%
6. Indikator Titrasi: Menggunakan Penoptalin (PP)

Cara Kerja :
Intruksi Kerja Tahapan
Persiapkan Bahan. 1) Buat larutan induk NaOH dengan konsentrasi 0,1 N sebanyak 10 L
 Timbang 40 gr NaOH
 Dilarutkan dalam aquadest sebanyak 10 L
 Larutan NaOH ditampung dalam tangki untuk dioperasikan
Pastikan Sistem 2) Cek peralatan sebelum operasi absorpsi
pengamanan pada
peralatan sesuai prosedur
Periksa kondisi peralatan 3) Menentukan fraksi ruang kosong pada kolom absorpsi
absorbsi sesuai prosedur.  Pastikan kran di bawah kolom absorpsi (V-6) dalam posisi tertutup
 Alirkan larutan NaOH dari bak penampung ke dalam kolom absorpsi.
 Hentikan jika tinggi cairan di dalam kolom tepat setinggi tumpukan
packing.
 Keluarkan cairan dalam kolom dengan membuka kran di bawah kolom,
tampung cairan tersebut dan segera tutup kran jika cairan dalam
kolom tepat berada pada packing bagian paling bawah.
 Catat volume cairan sebagai volume ruang kosong dalam kolom
absorpsi (Vvoid)
 Tentukan volume total kolom absorpsi, yaitu dengan mengukur
diameter kolom (D) dan tinggi tumpukan packing (H)

 Fraksi ruang kosong kolom absorpsi

 Cek peralatan sebelum operasi absorpsi


 Pastikan kerangan flowmeter NaOH, flowmeter Udara dan flowmeter
CO2 tertutup
 Pastikan kerangan pembuangan larutan NaOH terbuka
 Pastikan kerangan keluaran pompa terbuka
 Pastikan gas CO2 mencukupi untuk percobaan, misalkan minimal
tekanan tabung 5 bar
Periksa Kesiapan start up 4) Pastikan peralatan absorbsi dalam keadaan siap pakai
sesuai prosedur. 5) Pastikan tuas pengaturan dalam posisi mati/ off
6) Pastikan sumber listrik sudah tersambung dengan peralatan adsorbsi
7) Nyalakan blower untuk mengalirkan udara, kemudian atur kerangan
flowmeter untuk mendapatkan laju alir udara yang diinginkan dengan
carammembaca flowmeter Udara
Atur kondisi operasi 8) Buka regulator tabung gas untuk mengalirkan CO2 dan atur
sesuai prosedur kerangan flowmeter CO2 untuk mendapatkan laju alir yang
diinginkan dengan membaca flowmeter F-1
Atur peralatan absorpsi 9) Aliran udara dan CO2 akan bercampur di dalam sistem
sesuai prosedur perpipaan dan dimasukkan ke dalam kolom melalui bagian
bawah kolom
10) NaOH dengan konsentrasi tertentu dipompa dan diumpankan
ke dalam kolom melalui bagian atas kolom pada laju alir
tertentu hingga keadaan mantap tercapai.
11) Lakukan pengukuran beda tekan (pressure drop,  P) di dalam
kolom menggunakan manometer U yang beirisi air raksa.
Catat beda ketinggian raksa (∆h, cm)

ρ gas = 1 kg/m3 (densitas udara pada kondisi STP)


12) Ambil 10 mL sampel cairan dari dasar kolom absorpsi tiap 5
menit selama 15 menit dan dianalisis kadar ion karbonat atau
kandungan NaOH bebasnya.
13) Ulangi percobaan untuk nilai variabel kajian yang berbeda.
Setiap ketidaksesuaian 14) Cek kesesuaian penempatan kondisi operasi yang diinginkan
dilaporkan sesuai
prosedur.
Lakukan Shut down 15) Matikan alat absorbsi sesuai prosedur
peralatan sesuai prosedur 16) Lepaskan kabel power dari sumber listriknya
17) Kosongkan kolom yang telah digunakan
18) Pastikan semua cairan kolom dan pipa sudah bersih
19) Analisa sampel
 Sebelum pengoperasian alat, titrasi sampel waktu ke nol
(0)
 Sebanyak 10 mL sampel cairan ditempatkan dalam gelas
erlenmeyer 100 mL
 Tambahkan indikator Penoptalin (PP) sampai merah
jambu, dan titrasi sample dengan larutan HCl 0,1 N
sampai warna merah hampir hilang (kebutuhan titran = a
mL), maka mol HCl = a x 0,1 mmol.
 Tambahkan 2-3 tetes indikator metil jingga (MO), dan
titrasi dilanjutkan lagi sampai warna jingga berubah
menjadi merah (kebutuhan titran = b mL), atau
kebutuhan HCl = b x 0,1 mmol
 Jumlah NaOH bebas = (2a-b)x0,1 mmol di dalam 10 mL
sample
 Konsentrasi NaOH bebas = (2a-b) x 0,01 mol/L

Data Pengamatan
1. Melihat Pengaruh Konsentrasi CO2
Variabel tetap:
a. Laju NaOH : ...........LPM
b. Konsentrasi NaOH :............N
c. Suhu : 30oC

Variabel berubah
Laju CO2 : ..........LPM
Laju Udara : ……....LPM
Laju CO2 = 5 L/min; Laju Udara= 24 L/min

Konsentras
Waktu Volume Titrasi NaOH
NaOH Bebas i
(menit) (ml) Bereaksi
CO2
0
5
10

Perhitungan :
2. Menghitung laju alir
a. Laju alir udara

b. Laju alir CO2

3. Menghitung jumlah mol CO2 yang diumpankan ke dalam kolom


Waktu ke-5 :

Waktu Ke-10 :

4. Menghitung jumlah mol NaOH dalam larutan


 Tangki penampung = …………… Liter
 Konsentrasi NaOH = …………… N
 Jumlah mol NaOH dalam 10 L = ………………………. Mol
 Konsentrasi NaOH bebas = …………………………..
 Jumlah mol NaOH bereaksi = …………………………
 CO2 keluar kolom =
No Volume titrasi (a) NaOH Bebas NaOH Bereaksi Konsentrasi CO2
1
2
3

4. Menghitung jumlah mol CO2 keluar


Waktu ke-5 :

Waktu Ke-10 :

5. Menghitung laju alir molar dialiran keluar


Waktu ke-5 :

Waktu Ke-10 :
Pembahasan :

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai