BATCH DISTILLATION
I. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami konsep proses pemisahan dengan metode distilasi.
Mahasiswa dapat menerapkan konsep distilasi pada operasi peralatan distilasi secara
batch.
III. Metodologi
Dalam praktikum distilasi batch ini, akan dilakukan eksperimen pemurnian larutan etanol
dengan menggunakan metode fraksinasi secara batch.
1. Perangkat dan Alat Ukur
a. Satu set perangkat modul distilasi yang terdiri dari :
Labu didih (dilengkapi dengan termometer)
Kolom fraksinasi batch (packed bed column)
Kondensor
Water bath
Penampung distilat (dropping funnel / erlenmeyer)
b. Piknometer
c. Termometer
d. Stopwatch
e. Gelas ukur
f. Pipet ukur
g. Hot plate
h. Timbangan / Neraca Analitik
2. Bahan / Zat Kimia
a. Etanol
b. Aquades
3. Sketsa Eksperimen
4. Variabel Eksperimen
a. Variabel tetap
Konsentrasi larutan etanol = 1M
Fraksi mol etanol mula – mula = 15 %
Volume larutan etanol awal = 200 ml
b. Variabel berubah
Waktu distilasi = 10, 20, 30, 40, 50, 60 menit
5. Garis Besar Prosedur Kerja
a. Kalibrasi piknometer untuk menentukan hubungan antara komposisi cairan biner
terhadap densitasnya.
b. Susun tata kerja untuk melakukan operasi distilasi secara batch.
c. Catat data yang diperlukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan.
Tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa agar tujuan praktikum ini tercapai antara
lain :
Membuat hubungan antara komposisi terhadap densitas campuran biner secara grafis
dan dilengkapi dengan persamaan matematik.
Mendapatkan kemurnian larutan etanol tertinggi serta melakukan perhitungan yield
produk serta % recovery.
2. Data Percobaan
Kalibrasi densitas etanol
Fraksi mol Lar. Et-OH Massa Lar. Et-OH Densitas Lar. Et-OH
0
..
1
Operasi distilasi batch
ρbottom ρdistilat
t (min) Tlabu (oC) Tkolom (oC) xbottom xdistilat
(g/ml) (g/ml)
APLIKASI TEKNIK KIMIA II
TANGKI BERPENGADUK (AGITATION)
I. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami konsep mekanika fluida dalam proses pengadukan
(agitation).
Mahasiswa dapat menerapkan konsep mekanika fluida untuk operasi tangki berpengaduk.
III. Metodologi
Dalam praktikum tangki berpengaduk (agitation) ini, akan dilakukan eksperimen operasi
tangki berpengaduk dengan berbagai macam variasi untuk mempelajari kelakuan fluida di
dalam tangki.
1. Perangkat dan Alat Ukur
a. Satu set overhead stirrer
b. Bejana / Beaker glass 2000 ml
c. Baffle
d. Viskosimeter ostwald
e. Piknometer
f. Gelas ukur
2. Bahan / Zat Kimia
a. Air
b. Glitter
3. Sketsa Eksperimen
4. Variabel Eksperimen
a. Ada dan tidaknya baffle.
b. Skala pengatur kecepatan putar impeller (dalam rpm).
c. Kedalaman impeller dalam bejana.
d. Sudut shaft pengaduk dalam bejana.
5. Garis Besar Prosedur Kerja
a. Susun tata kerja percobaan operasi pengadukan (agitation) dalam suatu tangki
berpengaduk.
b. Lakukan pengamatan terhadap kelakuan fluida yang teraduk untuk tiap – tiap variabel
yang diberikan.
c. Catat data yang diperlukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan.
Tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa agar tujuan praktikum ini tercapai antara
lain :
Mendapatkan pengaruh baffle terhadap kelakuan fluida yang teraduk seperti bilangan
reynolds, vortex, dll.
Mendapatkan pengaruh kecepatan putar (dalam rpm) terhadap kelakuan fluida yang
teraduk seperti bilangan reynolds, vortex, dll.
Membuat perhitungan power yang dibutuhkan motor pengaduk berdasarkan data
bilangan reynolds, viskositas, kecepatan putar pengaduk, dsb.
IV. Pengolahan Data
1. Data Literatur
Densitas fluida yang diaduk sebagai fungsi waktu.
Viskositas fluida yang diaduk sebagai fungsi waktu.
2. Data Percobaan
Jenis pengaduk (diameter impeller, tinggi cairan, dsb).
Hasil pengamatan
Sudut Shaft Kedalaman Vortex
N (rpm) Aliran Endapan
Pengaduk Impeller (Dimensi)
100
..
Hasil perhitungan
N (rpm) Densitas Viskositas NRe Power
100
..
APLIKASI TEKNIK KIMIA II
REAKTOR KIMIA (BATCH)
I. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar kinetika reaksi kimia dalam reaktor batch.
Mahasiswa dapat menerapkan konsep kinetika reaksi ke dalam perancangan reaktor
batch.
III. Metodologi
Dalam praktikum reaktor kimia ini, akan dilakukan eksperimen pembuatan biodiesel
melalui reaksi transesterifikasi minyak kelapa sawit RBD (refined, bleached, and deodorized)
dengan metanol menggunakan katalis NaOH dalam reaktor batch.
1. Perangkat dan Alat Ukur
a. Satu set perangkat reaktor batch
b. Viskosimeter ostwald
c. Piknometer
d. Gelas ukur
2. Bahan / Zat Kimia
a. Minyak kelapa sawit RBD (refined, bleached, and deodorized)
b. Metanol
c. NaOH
3. Sketsa Eksperimen
2. Data Percobaan
Hasil reaksi
Metode analisa hasil reaksi transesterifikasi dijabarkan ke dalam langkah – langkah
sebagai berikut :
a. Ambil 10 ml dari lapisan atas (yang berwarna kuning cerah), masukkan ke dalam
piknometer lalu ukur densitasnya.
b. Pindahkan 10 ml produk dalam piknometer tadi ke dalam viskosimeter oswald, lalu
ukur viskositasnya pada suhu 40 oC.
c. Kemudian, hitung kemurnian biodiesel dengan menggunakan konsep campuran
biner Arrhenius, yakni
I. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami prinsip dasar transfer massa dalam ekstraksi.
Mahasiswa dapat menerapkan konsep transfer massa dalam unit operasi ekstraksi cair –
cair (liquid – liquid extraction) tipe batch mixer settler.
III. Metodologi
Dalam praktikum liquid – liquid extraction ini, akan dilakukan eksperimen pemisahan
solute asam oksalat dari aqueous phase (kerosene) dengan extractant (solvent) air. Metode
yang digunakan adalah esktraksi dengan batch mixer settler (single stage dan dual stage
process).
1. Perangkat dan Alat Ukur
a. Overhead stirrer d. Corong pemisah
b. Beaker glass e. Erlenmeyer
c. Water pump f. Buret
2. Bahan / Zat Kimia
a. Asam oksalat c. Air
b. Kerosene d. NaOH
3. Sketsa Eksperimen
4. Variabel Eksperimen
Variabel tetap
Volume total = 500 ml
Waktu operasi = 20 menit
Kecepatan pengadukan = 500 rpm
Variabel berubah
Ratio aqueous phase : solvent = 2 : 3 dan 3 : 2 (%v/v)
Suhu ekstraksi = 35 dan 55 oC
5. Garis Besar Prosedur Kerja
a. Susun tata kerja liquid-liquid extraction asam oksalat dari campuran kerosene dengan
air.
b. Buatlah larutan asam oksalat 10 ppm dalam kerosene.
c. Tentukan konsentrasi asam oksalat dalam feed (aqueous phase) dengan metode titrasi.
d. Tentukan konsentrasi asam oksalat dalam extract dan raffinate dengan metode titrasi.
e. Catat data yang diperlukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan.
Tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa agar tujuan praktikum ini tercapai antara
lain :
Mendapatkan konsentrasi solute pada extract dan raffinate dengan metode titrasi.
Melakukan perhitungan neraca massa single stage.
Menyusun diagram fasa dari data kesetimbangan asam oksalat – kerosene – air.
Melakukan perhitungan overall mass transfer coefficient.
IV. Pengolahan Data
1. Data Literatur
Sifat fisik bahan – bahan murni
BM (g/mol) T (oC) ρ (g/ml)
Air
Asam Oksalat
Kerosene
Aqueous phase
2. Data Percobaan
Hasil esktraksi
Metode analisa hasil ekstraksi dijabarkan ke dalam langkah – langkah sebagai berikut :
a. Ambil 5 ml extract dari dalam corong pemisah, masukkan ke dalam piknometer
lalu ukur densitasnya.
b. Ambil 10 ml extract dari dalam corong pemisah, titrasi dengan larutan standar
NaOH, hitunglah kadar solute.
c. Ambil 5 ml raffinate dari dalam corong pemisah, masukkan ke dalam piknometer
lalu ukur densitasnya.
d. Ambil 10 ml raffinate dari dalam corong pemisah, titrasi dengan larutan standar
NaOH, hitunglah kadar solute.
Tabel perhitungan
Ratio aqueous Suhu ρ Waktu VNaOH VNaOH Xas.oksalat Xas.oksalat
phase : solvent ekstraksi (g/ml) Equilibrium (Extract) (Raffinate) (Extract) (Raffinate)
2:3 35 oC
2:3 45 oC
3:2 35 oC
3:2 45 oC
Data kesetimbangan asam oksalat di dalam air (x) dan kerosene (y)
x (air) y (kerosin)
0 0
0,000375 0,0001
0,00175 0,00015
0,00385 0,0002
0,00645 0,00025
0,00994 0,0003
0,014 0,000345
0,0184 0,00039
0,024 0,00044
0,03 0,000484